Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

DEMAM BERDARAH DENGUE

DISUSUN OLEH:

Shafira Herowati Febriyanti


1102017213

PEMBIMBING:

dr. Faizal Drissa Hasibuan, Sp.PD-KHOM

PEMBELAJARAN JARAK JAUH


KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

PERIODE JUNI 2021

i
Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan berkat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kasus yang berjudul “Demam Berdarah Dengue”. Laporan kasus ini disusun
untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Penyakit Dalam.
Penyusunan laporan kasus ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai
pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada dr. Faizal Drissa Hasibuan,
Sp.PD-KHOM atas bimbingan dan arahannya selama penulis menyelesaikan laporan
kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman sejawat atas dukungan
yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih banyak memiliki kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan materi penulisan dan menambah wawasan penulis.
Semoga tinjauan pustaka ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya pembaca
dan rekan-rekan sejawat.

Jakarta, 9 Juni 2021

Penulis

ii
iii
BAB I

LAPORAN KASUS

I. IDENSTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Alamat : Bekasi
Tanggal dan jam masuk RS : 8 Juni 2021 pukul 15.00
Tanggal pemeriksaan : 8 Juni 2021 pukul 15.00

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 8 Juni
2021 pada pukul 15.00 WIB.
 Keluhan Utama : Demam sejak 5 hari yang lalu
 Keluhan Tambahan : Nyeri kepala, lemas, mual, muntah, tidak nafsu makan,
nyeri otot, nyeri sendi, perdarahan gusi, dan bintik-bintik merah di kulit

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Tn. S datang ke IGD RSUD kota Bekasi diantar salah satu keluarganya dengan
keluhan demam tinggi sejak 5 hari yang lalu. Demam timbul secara mendadak dan
terus menerus. Pasien sempat meminum obat penurun panas dan pasien merasa
demamnya berkurang namun, kembali demam setelah beberapa jam minum obat.
Keluhan demam disertai menggigil dan berkeringat dingin. Pasien juga mengeluh
lemas dan nyeri kepala sepanjang hari yang dirasakan berdenyut-denyut di kedua sisi
kepala serta disekitar mata. Terdapat nyeri otot dan sendi terutama pada sendi-sendi
jari tangan namun masih bisa digerakan. Pasien juga mengeluh adanya mual, muntah
sebanyak 1 kali berupa makanan dan nafsu makan berkurang.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasa keluhan semakin
memberat, Timbul bintik-bintik merah pada kedua pergelangan tangan yang tidak
hilang dengan penekanan serta tidak disertai rasa gatal, terdapat gusi berdarah saat

17
sikat gigi. Sebelumnya Tidak ada riwayat bepergian ke daerah endemis demam
berdarah (Bali, Kalimantan timur, atau Kalimantan barat). Tidak ada riwayat trauma
atau terjatuh. Tidak ada keluhan batuk, nyeri menelan dan sakit gigi. Tidak ada
keluhan mimisan dan muntah darah. Tidak ada penurunan berat badan. Tidak terdapat
keluhan nyeri pada daerah ulu hati ataupun merasa perut menjadi membuncit. BAK
lancar berwarna kuning jernih dengan volume normal dan tinja berwarna kecoklatan.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat penyakit ginjal : disangkal
Riwayat ISK : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat operasi : disangkal
Riwayat infeksi tenggorokan : disangkal
Riwayat kelainan kulit : disangkal

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien.
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Penyakit jantung : disangkal

VI. RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT


 Meminum obat paracetamol 2x500 mg sejak 3 hari yang lalu.
 Tidak ada pemakaian obat rutin

18
VII. RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL
 Pasien adalah seorang karyawan swasta yang tinggal bersama kedua orang
tuanya di lingkungan padat penduduk. Pasien mengaku terdapat tetangga yang
mengalami demam berdarah dengue seminggu yang lalu.
 Pasien aktif dalam kegiatan bersosial
 Pasien rutin melakukan olahraga seminggu sekali selama 30 menit mengitari
komplek dan pasien makan sehari tiga kali dengan lauk yang bervariasi dan
teratur.
 Merokok dan minum alkohol disangkal

VIII. STATUS GENERALIS

 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15 (E4M6V5)
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Nadi
- Frekuensi : 84x/menit
- Irama denyut nadi : Regular
- Volume dan tegangan : Cukup dan teraba kuat
 Suhu : 38,3ºC (aksila)
 Pernafasan
Frekuensi : 20x / menit
Irama : Regular
Tipe pernafasan patologis : (-)
 Gizi
- BB : 60 kg
- TB : 170 cm
- IMT : 20,7 kg/m2 (Normoweight)

IX. ASPEK KEJIWAAN

Tingkah Laku : Baik dan sopan


Proses Pikir : Koherens

19
Kecerdasan : Baik

X. PEMERIKSAAN FISIK

KULIT
 Warna : Sawo matang
 Pucat : Tidak Pucat
 Jaringan parut : Tidak ada
 Turgor : Baik, < 2 detik
 Lain-lain : Terdapat bintik kemerahan
KEPALA
 Bentuk : Normocephalous
 Rambut : Warna hitam, pertumbuhan merata, tidak mudah
dicabut
 Kulit kepala : Normal
MATA
 Palpebra : Edem(-/-) , Ptosis (-/-)
 Konjuntiva : Tidak pucat
 Sklera : Tidak ikterik
 Pupil : Bulat, isokor, ø 3mm/3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+)
TELINGA
 Bentuk daun telinga : Normal
 Pendengaran : Dalam batas normal
 Nyeri tekan tragus : (-/-)
 Serumen dan sekret : (-/-)
HIDUNG DAN SINUS PARANASAL
 Bentuk : Normal
 Napas cuping hidung : Tidak ada
 Nyeri tekan : (-)
 Sekret : (-)
 Epistaksis : (-)
MULUT
 Bau pernapasan : Tidak ditemukan

20
 Faring : tidak hiperemis
 Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis
 Lidah : Tidak deviasi, papil tidak atrofi dan kasar, lidah tidak
kotor
 Uvula : Tidak deviasi, tidak hiperemis, nodul/benjolan (-)
 Gusi : Terdapat perdarahan minimal pada anterior atas
LEHER
 JVP : R-2 cm H20
 Trakea : Letak ditengah, Tidak deviasi
 Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran, mengikuti gerakan, simetris
 Kelenjar lymphonodi : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
PARU- PARU
 Inspeksi : Bentuk normal, simetris kanan kiri saat statis dan

dinamis, tidak ada retraksi dinding dada


 Palpasi : Fremitus vocal dan Fremitus taktil kanan sama dengan
kiri simetris pada seluruh lapang paru
 Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru

 Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi(-/-)

JANTUNG
 Inspeksi : Tidak tampak pulsasi iktus cordis

 Palpasi : Iktus cordis teraba 2 cm medial di ICS V linea


midclavicularis sinistra, heave (-), thrill (-)
 Perkusi : Batas jantung kesan dalam keadaan normal

- Batas Atas : ICS 2 linea parasternalis sinistra


- Pinggang Jantung : ICS 3 linea parasternalis sinistra
- Kanan Jantung : ICS 5 linea parasternalis dextra
- Kiri Jantung : ICS 5 linea midclavicula sinistra
 Auskultasi : HR 80x/menit. Sama dengan arteri radialis, BJ I-II
regular, murmur (-), gallop (-)
- Katup Aorta : A2 > A1
- Katup Pulmonal : P2 > P1
- Katup Mitral : M1 > M2

21
- Katup Trikuspid : T1 > T2
ABDOMEN
 Inspeksi : Datar, simetris, sikatrik (-), venektasi (-), caput
medusae (-), massa (-), striae (-)
 Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepatomegali (-),
splenomegali (-), renal ballottement (-) ,massa (-)
 Perkusi : Timpani di seluruh kuadran, shifting dullness(-)

 Auskultasi : Bising usus (+) normal 32x/menit

EKSTREMITAS
 Ekstremitas superior : Akral hangat, ptechiae (+) , rumple leed test (+),
sianosis (-), edema (-), CRT <2 detik.
 Ekstremitas inferior : Akral hangat, ptechiae (-), sianosis (-), edema (-),
CRT <2 detik.

ATAS BAWAH
MOTORIK 5555/5555 5555/5555
SENSORIK
 RABA +/+ +/+
 NYERI +/+ +/+
REFLEKS FISIOLOGIS
 BICEP +/+
 TRICEP +/+
 PATELLA +/+
 ACHILLES +/+
REFLEKS PATOLOGI
 HOFFMAN -/- -/-
 BABINSKI
 CHADDOCK -/-

PULSASI
 A. RADIALIS +/+
 A. DORSALIS PEDIS +/+
 A. POPLITEA POSTERIOR +/+

GENITALIA DAN ANOREKTAL


Tidak dilakukan pemeriksaan

22
XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Hemoglobin 17 g/dL 13 – 18
Hematokrit 65 % 42 – 52
Trombosit 95 103/µl 150 – 440
Eritrosit 5,3 juta/µl 4,4 – 5,9
Leukosit 4000 µl 5000-10.000
MCV 85,00 fl 80 – 100
MCH 28,90 pg 26 – 34
MCHC 34,00 g/dL 32 – 36
RDW 12,90 % 11,5 – 14,5

Kimia Klinik (Serum)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

GDS 83 Mg/dL < 125


SGOT 30 U/L 0 - 35
SGPT 35 U/L 0 - 35
Ureum 18,7 Mg/dL 10,00 – 50,00
Kreatinin 0,80 Mg/dL 0,70 – 1,10
Kalium 4,1 Mmol/L 3,5 – 5,0
Natrium 140 Mmol/L 135 – 145
Chlorida 105 Mmol/L 95 – 105
Total protein 7,0 g/dL 6,1 – 8
Albumin 3,5 g/dL 3,2 – 5,2
Globulin 2,9 g/dL 2,9 – 3,0

Urinalisis

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


Warna Kuning Kuning

23
Kejernihan Jernih Jernih
Berat jenis 1,003 1,003 – 1,035
Glukosa - Tidak ada
Albumin Tidak ada Tidak ada
Bilirubin - Tidak ada
Urobilinogen 0,2 0,1-1
Eritrosit 3 sel/µL 0 – 3 sel/µL
Leukosit 2-4 sel/µL 0 – 10 sel/µL
Epitel + +1
Ca Oxalat - Tidak ada
Nitrit - Tidak ada
Silinder - Tidak ada

Foto Thorax

Pemeriksaan radiografi thorax proyeksi AP, dengan hasil sebagai berikut:

1. Jantung kesan normal (CTR 50%)

2. Aorta tidak elongasi dan mediastinum superior tidak melebar

3. Trakhea di garis tengah

24
4. Kedua hilus tidak menebal

5. Corakan bronkhovaskulas baik

6. Tidak tampak infiltrate di kedua paru

7. Lengkung diafragma regular

8. Sinus kostofrenikus lancip

9. Tulang-tulang tidak tampak kelainan

Kesan : Normal

XII. RESUME
Pasien laki-laki berusia 27 tahun datang dengan keluhan febris mendadak
sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan menggigil, keringat dingin, myalgia,
arthralgia, malaise, nausea, vomitus, nafsu makan menurun, cephalgia bilateral, nyeri
retroorbital, gusi berdarah dan petechiae pada kedua ekstremitas atas. Miksi dan
defekasi pasien dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,3C,
Akral teraba hangat, perdarahan gusi yang minimal pada anterior bagian
proximal ,rumple leed test (+) petechiae pada kedua extremitas atas, sianosis (-),
edema (-), CRT <2 detik, tidak ada tanda-tanda syok. Pada pemeriksaan penunjang
darah rutin ditemukan hemokonsentrasi, trombositopenia, dan leukopenia.
Pemeriksaan lainnya dalam batas normal.

XIII. PERMASALAHAN
 Febris (pasien mengeluh badan demam, menggigil, keringat dingin dengan suhu
38.3C pada axilla)
a. Assesment : Penyakit akibat infeksi
b. Plan terapi : Antipiretik
c. Plan monitoring : Ukur suhu tubuh secara berkala
d. Plan edukasi : Istirahat cukup dan perbanyak minum air
 Leukopenia (pada pemeriksaan penunjang leukosit pasien dibawah range normal
yaitu 4000)

25
a. Assesment : Infeksi akibat virus
b. Plan terapi : Mengatasi penyebab infeksi
c. Plan monitoring : Pemeriksaan hematologi
d. Plan edukasi : Menjelaskan permasalahan dan pemeriksaan yang
akan dilakukan kepada pasien
 Trombositopenia (pasien mengeluh gusi berdarah, pada kedua pergelangan
tangan terdapat ptechie +, rumple leed test +, pada pemeriksaan penunjang hasil
dibawah normal yaitu 95.000)
a. Assesment : Perdarahan
b. Plan terapi : Atasi perdarahan, jika perdarahan hebat dan tidak
berhenti dilakukan transfuse darah
c. Plan monitoring : Pemantauan pemeriksaan hematologi secara berkala
d. Plan edukasi : Menjelaskan permasalahan dan pemeriksaan yang
akan dilakukan kepada pasien
 Hemokonsentrasi (pada pemeriksaan penunjang nilai hematrokrit diatas normal
yaitu 65%)
a. Assesment : kekentalan darah akibat perembesan plasma ke ruang
ektraseluler
b. Plan terapi : lakukan infus cairan kristaloid jika peningkatan
hematokrit diatas 10%
c. Plan monitoring : pemantauan pemeriksaan darah rutin secara berkala
d. Plan edukasi : Perbanyak konsumsi tinggi protein

XIV. DIAGNOSIS BANDING


1. Demam berdarah dengue derajat 2
2. Demam Tifoid
3. Malaria
4. Idiopatik Trombositopenik Purpura (ITP)
5. Campak

XV. DIAGNOSIS KERJA


Demam berdarah dengue derajat 2

26
XVI. RENCANA PEMERIKSAAN
- Cek darah rutin per 12 jam
- Pemeriksaan faktor koagulasi darah (PT, APTT, Fibrinogen, D-dimer)
- Pemeriksaan serologi: Anti dengue IgM dan IgG
- NS-1
- RT-PCR
XVII. PENATALAKSANAAN
1. Non-Farmakologi
 Aktivitas : Tirah baring

 Diet : - Kebutuhan kalori 2.700 kkal/hari


- Diet tinggi karbohidrat dan protein
- Bentuk makanan mudah dicerna
- Meningkatkan konsumsi buah dan sayur.
- Diperlukan asupan cairan yang cukup (1800 cc atau 7
gelas/hari) dapat berupa air mineral, susu, jus buah,
maupun cairan isotonik

 Terapi Suportif : - IVFD Ringer Laktat 1500 + 20 (60 - 20)= 2300 ml/24jam

B. Medikamentosa
- Domperidone 3 x10 mg (I.V)
- Paracetamol 3 x 500 mg (P.O)

XVIII. PROGNOSIS
 Ad Vitam : Dubia ad bonam
 Ad Functionam : Dubia ad bonam
 Ad Sanactionam : Dubia ad bonam

XIX. EDUKASI

27
 Menjelaskan tentang penyakit dan terapi yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga.
 Pasien harus perbanyak istirahat
 Menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan sering menguras bak mandi ,
menutup rapat tempat-tempat penampungan air dan tidak membuang sampah
sembarangan.

28

Anda mungkin juga menyukai