Anda di halaman 1dari 51
Menimbang Mengingat Menetapkan Kesatu Kedua KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA » NOMOR : 1035/MENKES/SK/IX/2007 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, bahwa dalam upaya mewujudkan tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, serta untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, dipandang perlu untuk menata ulang naskah dinas di lingkungan Departemen Kesehatan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Tata Naskah Dinas sebagai pengganti Keputusan Menteri Kesehatan No 1405/Menkes/SK/IX/2003 tentang Pedoman Tata Persuratan Departemen Kesehatan; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3498); Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan Pokok Kearsipan (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1971 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2964); Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3151); Keputusan Menteri_ Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor T2IKEPIM.PAN/07/2003 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/X\/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 684/Menkes/SK/VIII/2006 tentang Pedoman Tata Kearsipan Dinamis Departemen Kesehatan; MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DEPARTEMEN KESEHATAN. Pedoman Tata Naskah Dinas sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu sebagaiman terlampir dalam Lampiran Keputusan ini; iit Ketiga Keempat Kelima Keenam Pedoman dimaksud Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan dalam tertib administrasi di ingkungan Departemen Kesehatan; Naskah Dinas yang berkaitan dengan kepegawaian, Keuangan dan hukum diatur tersendiri; Dengan ditetapkannya keputusan ini_maka Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/Menkes/SKJIX/2003 tentang Pedoman Tata Persuratan Departemen Kesehatan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 September 2007 iv MENTERI KESEHATAN [REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 1035/MENKES/SKIIX/2007 TANGGAL : 14 September 2007 PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DEPARTEMEN KESEHATAN BAB | PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman Tata Naskah Dinas diperlukan, dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Departemen. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemerintah adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran. Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang negara, logo cap dinas, serta penggunaan bahasa Indonesia yang balk dan benar dalam naskah dinas. Keterpaduan tata naskah dinas Departemen Kesehatan sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis instansi dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dalam bidang kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu diperiukan Pedoman Tata Naskah Dinas sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan tata laksana pemerintahan di lingkungan Departemen Kesehatan. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Maksud disusunnya Pedoman Tata Naskah Dinas Departemen Kesehatan adalah untuk digunakan sebagai pedoman atau acuan bagi para pejabat dan pegawai di lingkungan Departemen Kesehatan dalam pengelolaan tata naskah dinas. 2. Tujuan Pedoman Tata Naskah Dinas Departemen Kesehatan bertujuan untuk menciptakan kelancaran komunikasi tulis inter maupun ekstern yang berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka mendukung tertib administrasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan Departemen Kesehatan. ©, Sasaran 4. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan tata naskah dinas dilingkungan Departemen Kesehatan; 2, Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas dengan unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum; 3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis; 4, Tercapainya penyelenggaraan tata naskah dinas yang berdaya guna dan berhasil guna. D. Asas 4. Asas Daya Guna dan Hasil Guna Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara be:daya guna dan berhasil guna dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, penentuan spesifikasi informasi serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan lugas. 2. Asas Pemibakuan Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan, termasuk jenis, penyusunan naskah dinas, dan tata cara penyelenggaraannya 3, Asas Pertanggungjawaban Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan, 4, Asas Keterkaitan Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan unsur administrasi umum lainnya, 5, Asas Kecepatan dan Ketepatan Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan organisasi, naskah dinas harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran antara lain dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan Penyampaian dan distribusi. 6. Asas Keamanan Naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi/isi mulai dari penyusunan, Klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi. E, Ruang Lingkup Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas Departemen Kesehatan meliputi Pengaturan tentang jenis dan susunan naskah dinas, prinsip dan prosedur Penyusunan naskah dinas termasuk penggunaan lambang negara, logo, cap dinas dan amplop serta kewenangan penandatanganan naskah dinas. F. Pengertian 1. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah dinas (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga, singkatan, Kearsipan, dan tata ruang perkantoran. 2. Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang proses pelaksanaan suatu kegiatan yang harus ditandatangani oleh para pihak dan para saksi. 3, Cap/Stempel dinas adalah tulisan dan/atau lambang tingkat jabatan dan/atau instansi yang digunakan sebagai tanda pengenal yang sah dan berlaku; dibubuhkan pada ruang tanda tangan. 4, Faksimile adalah mesin elektronik untuk mengirim dan menerima surat (naskah tulis) dan/atau gambar melalui telepon atau Komunikasi radio dengan sistem reproduksi fotografik, 5, Format adalah bentuk dan ukuran naskah yang menggambarkan susunan redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang, logo, dan cap dinas. 6. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi naskah berdasarkan sistem Tata Kearsipan Dinamis Departemen Kesehatan. 7. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi kedinasan yang dilakukan antar unitkerja dalam organisasi, secara vertical dan horisontel 8. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan dalam penyampaian_informasi kedinasan yang dilakukan oleh instansi dengan pihak lain di luar lingkungan instansi yang bersangkutan. 8. Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak dan kekuasaan yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatennya 10. Lambang Negara adalah simbol negara yang dituangkan dalam gambar burung Garuda sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 11. Lampiran adalah bahan keterangan yang disertakan pada surat asli sebagai bukti, enguat tambahan terhadap apa yang dinyatakan di dalam surat, 12, Logo adalah gambar/huruf sebagai identitas instansi pemerintah pusat dan daerah. 18, Naskah Dinas adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. 14, Naskah dinas elektronis adalah naskah dinas berupa komunikasi dan informasi yang dilakukan secara elektronik atau terekam dalam multimedia elektronis. 16. Nota Dinas adalah bentuk surat dinas inter yang dibuat oleh seorang pejabat! Pegawai dalam melaksanakan tugs guna menyampalkan —petunjuk, Pemberitahuan, laporan, pemyataan atau permintaan kepada pejabat lain. 16. Pedoman adalah naskah dinas yang memust acuan yang bersifat umum di lingkungan instansi pemerintah yang dijabarkan ke dalam petunjuk operasionall dan penerapannya disesuaikan dengan karakteristik dari instansi/organisasi yang bersangkutan, 417, Pemberitahuan adalah surat yang berisi masalah khusus yang ditujukan kepada alamat tertentu dengan maksud agar si penerima memberikan perhatian khusus terhadap masalah tertentu, 18. Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan yang ditujukan kepada semua pegawai dalam instansi atau perorangan dan golongan di dalam atau di luar instansi. 19. Ruang tanda tangan adalah tempat tulisan pada bagian kaki naskah dinas yang memuat nama jabatan. 20. Amplop adalah sarana Kelengkapan penyampaian surat berupa sampul surat, terutama untuk surat keluar instansi. 21, Surat dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat/pegawal dalam menyampaikan informasi kedinasan, dan dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan atau penyampaian naskah dinas atau barang kepada pihak lain di \uar instansilorganisasi 22, Surat edaran adalah surat yang diedarkan yang berisi pemberitahuan atau petunjuk lebih lanjut tentang cara pelaksanaan kebijakan atau peraturan. 23, Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi mengenai hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan. 24, Surat Kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang kepada badan hukum/kelompok orangiperorangan atau pihak lain dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan 25, Surat Pengantar adalah bentuk surat yang digunakan untuk mengantar/ menyampaikan baranginaskeh. 26. Surat Sangat Rahasia (SR) adalah surat dinas dengan tingkat keamanan tertinggi, sangat erat hubungannya dengan keamanan dan keselamatan negara yang apabila disiarkan secara tidak sah atau jatuh ke tangan orang yang tidak berhak akan membahayakan keamanan dan keselamatan negara 27. Surat Rahasia (R) adalah surat dinas yang isinya berhubungan erat dengan keamanan dan keselamatan negara. Jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak akan merugikan negara. 28. Surat Tugas adalah surat pemyataan pimpinan/pejabat atasan berwenang yang isinya memberikan tugas kepada pejabatipegawai untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu yang merupakan ruang lingkup tugasnya. 29. Surat Undangan adalah surat dinas yang memuat undangan kepada Pejabatipegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, misalnya rapat, upacara kedinasan, atau pertemuan 30. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, a dan penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi edinasan, MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 31. Tembusan/tindasan/penggandaan surat adalah hasil penggandaan dari suatu naskah dinas yang jumlahnya sesuai dengan jumlah pejabat atau satuan corganisasi yang dipandang periu untuk mengetahui isi surat dan disebut dalam naskah asii itu sebagai penerima tembusan, 32, Unit Utama adalah Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Difien Kesehatan Masyarakat, Ditien Bina Pelayanan Medi, Ditjen Bina Kefarmasian dan ‘Alat Kesehatan, Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan serta Badan Pemberdayaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. 33. Verbal konsep surat adalah rancangan surat yang ditulis dalam bentuk verbal oleh staf atau pejabat yang terkait dengan substansi isi surat yang kemudian diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang akan menetapkan dan berwenang menandatangani surat tersebut. BAB II NASKAH DINAS A. Jenis Naskah Dinas Naskah dinas yang dimaksud dalam pedoman Ini adalah naskah dinas yang ddigunakan baik untuk berkomunikasi antarinstansi dan lembaga negara lainnya, antar- unit organisasi maupun dalam organisasi di ingkungan Departmen Kesehatan. Jenis naskah dinas terdiri dari: 1. surat dinas; 2. nota dinas; 3. surat pengantar; 4, surat undangan; 5. surat edaran (SE); 6. surat pengumuman; 7. surat tugas; 8. surat kuasa; 9. berita acara; dan 40. surat Keterangan. B Susunan Naskah Dinas ‘Susunan naskah dinas terdiri dari kepala, isi, dan penutup naskah dinas, sedangkan susunan surat dinas terdiri dari kepala, pembuka, isi, dan penutup surat dinas. 4. Kepala Surat Dinas a. Pada kepala surat dinas departemen, dicantumkan lambang departemen, nama departemen, alamat lengkap tanpa singkatan disertai kode pos, telepon, faksimile, surat elektronik (e-mail), apabila ada, serta garis penutup tebal tunggal. b. Pada kepala surat dinas direktorat jenderal, dicantumkan lambang departemen, nama departemen, nama direktorat jenderal, alamat lengkap tanpa singkatan disertal Kode pos, telepon, faksimile, surat elektronik (e-mail), apabila ada, serta garis penutup tebal tunggal. c. Pada kepala surat dinas Inspektorat Jenderal, dicantumkan lambang departemen, nama departemen, nama inspektorat jenderal, alamat lengkap tanpa singkatan cisertai Kode pos, telepon, faksimile, surat elektronik (e-mail), apabila ada, serta garis penutup tebal tunggal. d. Pada kepala surat dinas badan penelitian dan pengembangan, dicantumkan lambang departemen, nama departemen, nama badan, alamat lengkap tanpa singkatan disertai kode pos, telepon, faksimile, surat elektronik (e-mail), apabila ada, serta garis penutup tebal tunggal. 2. e. Nama unit kerja yang dipimpin oleh peabat eselon I! di lingkungan Departemen Kesehatan tidak dicantumkan pada kepala surat, Kecuali unit eselon I! Pusat yang beralamat ai luar Jakarta, yaltu menggunakan kepala surat dinas nama departemen, eselon |, dan eselon Il yang bersangkutan. Pembuka Surat Pembuka surat dinas terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut. a. Nomor Nomor surat berisikan kode klasifikasi, Kode unit pengolah, nomor urut surat, dan tahun pembuatan surat, Nomor surat diketik di sebelah kiri di bawah garis, penutup kepala surat. b. Lampiran Lampiran surat diketik di bawah kata nomor dan menyebutkan jumlah lampiran. Jika tidak ada yang dilampirkan, kata /ampiran tidak diketik. c. Hal Hal memuat inti keseluruhan surat dinas. Oleh karena itu, inti surat harus dirumuskan sesingkat mungkin tetapi dapat dimengerti oleh penerima surat. Kata hal diketik di bawah lampiran dan/atau di bawah kata nomor. Isi hal diketik tidak melebihi batas tengah kertas. d. Tanggal Pengetikan tanggal di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat. Jika pada kepala surat sudah tercantum alamat instansi, penanggalan surat tidak disertai nama tempat pembuatan surat. e. Alamat tujuan ‘Alamat tujuan surat didahului frasa yang terhormat atau Yth. Kemudian nama Jabatan atau nama orang yang dituju. Jika menggunakan frasa yang terhormat disudahi dengan koma dan jika menggunakan singkatan Yth disudahi titk dan diketik di bawah kata hel. Untuk memudahkan caraka/petugas pengantar surat, alamat surat hendaknya dituis secara jelas balk di surat maupun pada sampul ‘surat. Isi Surat Isi surat dinas terdiri dar a. pendahuluan, merupakan kalimat pembuka surat; b. isi pokok, merupakan inti surat; dan ._kalimat penutup, merupakan kalimat yang mengakhirl isi surat. Penutup Surat Penutup surat dinas terdir dari unsur-unsur sebagai berikut. a. Nama jabatan penanda tangan Nama jabatan penanda tangan diketik di baglan kanan bawah, diakhiri tanda baca koma, Nama jabatan penanda tangan diketik dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata penghubung. z b. Nama pejabat penanda tangan Nama pejabat penanda tangan diketik di bawah dan sejajar dengan nama Jabatan penanda tangan dengan huruf kapital pada setiap awal kata dan mencantumkan gelar akademik . Tanda tangan ‘Tanda tangan pejabat dibubuhkan di antara nama jabatan dan nama pejabat. dd, Nomor induk pegawai (NIP) NIP diketik di bawah dan sejajar dengan nama pejabat penanda tangan, mengunakan huruf kapital tanpa diakhiri dengan titik dan dilkuti dengan spasi, kemudian nomor tanpa jarak. . Cap dinas atau cap jabatan Cap dinas atau cap jabatan dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi Kir tanda tangan pejabat penanda tangan surat. f. Tembusan Kata tembusan diikuti tanda baca titik dua sejajar dengan singkatan frasa Yth. dan di bawah namalNIP pejabat penanda tangan surat. Pihak yang diberi ‘tembusan diketik di bawah kata tembusan, apabila yang diberi tembusan lebih dari satu diberi nomor urut, BABII PENYUSUNAN NASKAH DINAS A. Prinsip Penyusunan naskah dinas memperhatikan prinsip % 2 Jelas berarti harus memperhatikan aspek fisik dan informasi; teliti berarti harus sesuai dengan bentuk, susunan, pengetikan, isi, struktur dan kaidah bahase; tepat dan akurat berarti yang dikemukakan dalam naskah dinas adalah fakta yang benar, singkat, padat, dan komunikatif berarti harus menggunakan bahasa Indonesia yang formal, efektif, singkat, dan lengkap; logis dan meyakinkan berarti naskah yang disusun herus runtut dalam penuangan gagasan ke dalam naskah dinas dan dilakukan menurut urutan yang logis dan meyakinkan sehingga mudah dipahami oleh penerima naskah dinas; sesuai dengan peraturan berarti naskah yang disusun harus mengikuti aturan yang berlaku. B. Prosedur 1 Penyusunan Konsep Setiap naskah dinas yang akan ditindaklanjuti wajib dilakukan dengan Penyusunan konsep yang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. ‘a. Konsep naskah dinas disusun/disiapkan oleh pejabat/pegawai dengan menggunakan verbal konsep. b. Setiap verbal konsep yang diajukan kepada pimpinan wajib terlebin dahulu ditelt oleh pejabat tata usaha mengenai : 1) isi, sesuai dengan kebljakan yang digariskan pimpinan dan dapat dipertanggungjawabkan; 2) redaksi, sesuai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar; dan 3) bentuk, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Contoh DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Dikirim ‘Agenda Surat Mesuk No. ‘Agenda Surat Keluar No. Diselesakkan oleh Penyelenggera bikin Diperiksa olh Kepala Subbagian Sifat Surat a Teriobin dahuiu: Jakarte 4. Ka, Bagian Rumah Tangga sum MEMBACA rnomor dan ‘tanga! surat yang, aiT 2. Kepala Biro Umum 3, Sekretaris Jenderal : Yang terhormat, Ditetapkan Menteri, Ditetapkan dist dengan ama jabatan diawali dengan huruf keapital, ama pejabat itulis dengan bur awal ‘pital dan tebal, disertai NIP ‘Nama menteri Lampiran : satu berkas ‘Tembusen 1 Hal 10 2, Persetujuan Konsep Dalam persetujuan konsep harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Apabila isi surat menyangkut lebih dari satu unit kerja, verbal konsep tersebut harus terlebih dahulu diedarkan dan disetujui oleh pejabat- pejabat dari unit terkait. b. Verbal konsep surat yang akan ditandatangani oleh Menteri Kesehatan, terlebih dahulu diajukan dan disetujui oleh Sekretaris Jenderal. . Verbal konsep sambutan Menteri Kesehatan terlebih dahulu diajukan dan disetujui oleh Kepala Pusat Kalian dan Pembangunan Kesehatan serta Sekretaris Jenderal. d. Verbal konsep surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri terlebih dahulu disetujui oleh eselon | yang terkait dengan substansi surat. e. Verbal konsep sambutan Sekretaris Jenderal terlebih dahulu diajukan dan disetujui oleh Kepala Pusat Kajian dan Pembangunan Kesehatan. {. Verbal konsep surat yang berkeitan dengan pembentukan peraturan terlebih dahulu diajukan dan disetujul oleh Kepala Biro Hukum dan Organisasi. 9g. Sebagai tanda persetujuan Konsep tersebut, pejabat yang berwenang menandatangani surat wajib membubuhkan paraf pada verbal konsep surat. 3. Registrasi Naskah Dinas Setelah_naskah dinas mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang, konsep tersebut diregistrasi dan diberi nomor surat dan tanggal. Registrasi naskah dinas merupakan segmen penting dalam tata berkas, sehingga dapat disusun berdasarkan kronologis pemberkasan dan memberikan kemudahan temu balk serfa bila dilakukan penilaian arsip. Registrasi naskah dinas dilaksanakan dengan mengacu pada Permenkes Nomor 684/MENKES/PER/VII/2006 tentang Pedoman Tata Kearsipan Dinamis Departemen Kesehatan. Penomoran surat dinas dikoordinir oleh TU unit eselon Il masing-masing kecuali surat dinas yang ditandatangani oleh Menteri dan pimpinan unit tutama dilakukan oleh TU masing-masing.. Khusus penomoran nota dinas dapat dilakukan sampai dengan unit eselon u, ul Contoh : 1) Naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan BM.01.01/Menkes/100/2007 + Kode Klasifikasi yang berkaitan dengan ibu hamil —> — Penandatangan surat > — Nomor urut surat Tahun pembuatan surat 2) Naskah dinas yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal PR.02.02/1/100/2007 + > > ed Kode Klasifikasi yang berkaitan dengan kerja sama luar negeri secara multilateral Kode Unit Pengolah Setingkat Eselon I! untuk Biro Perencanaan dan Anggaran Nomor urut surat Tahun pembuatan surat 3) Naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat eselon 1 i lingkungan Setjen KU.01.03/2/100/2007 aoe > > LH, 12 Kode Klasifikasi yang berkaitan dengan surat perintah membayar (SPM) Kode Unit Pengolah setingkat Eselon Il, yaitu Bagian Perbendaharean Biro Keuangan & Perlengkapan Nomor urut surat ‘Tahun pembuatan surat 4) Naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat eselon | di lingkungan Ditjen ‘YM.01.02/1N/100/2007 Kode Klasifikasi yang berkaitan * —— dengankedokteran keluarga Kode Unit Pengolah Setingkat Eselon 1, yailu Dit, Pelayanan Medik Dasar > Nomor urut surat ——> Tahun pembuatan surat 5) Naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat eselon II di lingkungan Ditjen YF.01.03/2/100/2007 Kode Klasifikasi yang berkaitan * dengan Farmasi Klinik Kode Unit Pengolah setingkat ceselon Il, yaitu Subdit Farmasi Klinik Y > Nomor urut surat ‘+ Tahun pembuatan surat 6) Naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat eselon | di lingkungan Badan DM.01.07/1V/100/2007 Kode Klasifikasi yang berkaitan * dengan diklat perjenjangan Kode Unit Pengolah Setingkat Eselon » Il, yaity Bidang Pendidikan dan Pelatihian Perjenjangan » Nomor urut surat L___, Tahun pembuatan surat 13 MENTERI KESEHATAN ‘REPUBLIK INDONESIA 7) Naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat eselon Il di lingkungan Badan LB.01.03/2/100/2007 Kode Klasifixasi yang berkaitan > dengan Ekologi dan Status Kesehatan Kode Unit Pengolah setingkat >» —_ Eselon Ill di lingkungan Biro Umum, yaitu TU Departemen » — Nomor urut surat |____, Tahun pembuatan surat 8) Naskah dinas yang ditandatangani oleh Sesjen melalui Dirjen/Badan/tjen PM.01.01/0.1N100/2007 Kode Klasifikasi yang berkaitan >» dengan standarisasi_—surveilans epidemiologi Kode Unit Pengolah setingkat > eselon Il di lingkungan Badan Litbangkes, yaitu Bidang Pelayanan Penelitian Lf, Nomor urut surat Tahun pembuatan surat 4, Pengetikan Setelah naskah dinas tersebut diregistrasi, konsep diteruskan kepada unit Pengolah untuk diketik net. Beberapa hal harus diperhatikan dalam pengetikan surat, a. Bentuk Naskah Dinas Bentuk naskah dinas di lingkungan Departemen Kesehatan terdiri dari 2 (dua) bentuk, yaitu 1) naskah dinas dalam bahasa Indonesia menggunakan bentuk setengah lurus atau setengah balok (semi block style); 2) naskah dinas dalam bahasa Inggris menggunakan bentuk lurus atau bentuk balok (block style), 14 b. Ukuran dan jenis kertas 4) Ukuran Untuk keseragaman tata naskah dinas, ukuran kertas yang digunakan sebagai berikut : a) A4 (210x297 mm) atau b) folio (F4) (216 x 330 mm) 2) denis Kertas Untuk naskah dinas, digunakan jenis kertas HVS putih (70 - 80 gram) ‘Semua naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri menggunakan kertas Conqueror. . Bentuk Huruf (fonts) Setiap tulsan dinas yang pengetikannya menggunakan komputer, ‘menggunakan bentuk huruf Arial dengan ukuran 11 atau 12. d, Ruang Tepi (Margin) Guna keserasian dan kerapinan bentuk surat, perlu ditetapkan ruang tepi atas, tepi bawah, tepi kir, dan tepi kanan. Penentuan ruang dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat dalam komputer sebagai berikut: 1) ruang tepi atas (top margin) sekurang-kurangnya 1 cr/0.39" di bawah kop surat; 2) ruang tepi bawah (bottom margin) sekurang-kurangnya 2,54 cm/1"; 3) ruang tepikir (left margin) sekurang-kurangnya 3, 7om/1.25" 4) ruang tepi kanan (right margin) sekurang-kurangnya 2,S4cm/‘". e. Kepala Surat Dinas Penggunaan kop surat dinas hanya pada lembar pertama naskah dinas. 1) Naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Naskah dinas yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan menggunakan kop surat dengan larmbang garuda emas pada pojok kiri_atas dan di bawahnya bertuliskan MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA atau MINISTER OF HEALTH OF THE REPUBLIC OF INDONESIA, seperti contoh berikut MENTER! KESEHATAN 15 REPUBLIK INDONESIA atau MINISTER OF HEALTH OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Keterangan a) Garis tengah lambang garuda 2,2 mm b) Di bawah lambang garuda MENTERI KESEHATAN atau MINISTER OF HEALTH OF THE REPUBLIC OF INDONESIA ©) Huruf yang digunakan adalah Aria! ukuran 9 2) Naskah dinas yang ditandatangani oleh pejabat eselon | dan I! a) Naskah dinas yang ditandatangani pejabat eselon | atas nama Menteri Kesehatan menggunakan kop surat dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris berlogo BAKTI HUSADA dan INDONESIA SEHAT 2010 sebagaimana contoh terlampir DEPARTEMEN KESEHATAN 2 dn Rasa Si Blk XS Kang 4 aka 2880, Tego (021) 520190 Haig) atau MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC OF INDONESIA Jalen HL R. Rasana Said Blok XS Kavling 49 = Phone: (21 5201590 (fuming) ‘aia 12880 Keterangan : Garis tengah logo Bakti Husada dan Indonesia Sehat 2010 = 2,2 om, Tulisan DEPARTEMEN KESEHATAN atau MINISTRY OF HEALTH REPUBLIC OF INDONESIA menggunakan_ huruf Century 725 Bik BT ukuran 26, {ulisan alamat dan nomor telepon menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12, garis batas menggunakan ukuran 2'N, pt. b) Surat yang ditandatangani pejabat eselon | atas nama sendir, pejabat eselon Il atas nama pejabat eselon | dan pejabat eselon I atas nama sendiri menggunakan kop surat berlogo BAKTI HUSADA dan INDONESIA SEHAT 2010 sebagaimana contoh terlampir DEPARTEMEN KESEHATAN Par] INSPEKTORAT JENDERAL ‘em ‘ean HR, Raa ud lk XS Kavag 4-9 lara 12850 = ‘Woon: 21) $2090 Hong) DEPARTEMEN KESEHATAN ¢ SEKRETARIAT JENDERAL “a ‘alm HR Rasun Seid Blok XS Kvlg $-9 Jala 12950 ‘Teepe: (21) 520190 (Hann) DEPARTEMEN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT nf ‘an HR Ra ad Bl XS Kang) kat 12980 er ‘Weg SBT, et Di 2125-00126 De Bab $2129, ‘pee Bin Kas An: STEM, Dt Bn Rex Kemi S22, De Bia Git Mapa S106 Bin Kes Kaj 78) DEPARTEMEN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK ‘lun. Rasma Sid Bok XS Raving 49 Kosa Pos 397, 196 hata 12950, o ‘gs (09g Pine) an ST Bekok: ymca anode pt DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN “2 Pep ge Ka Ps 2 a 88 “Telepon : 021) 4247608 Faksinle : (021) 4207807 g DEPARTEMEN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL =. BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN = ‘aan HR, Raum Seid Blok XS Kayig 4-9 Jka 12950 ‘Teen: (02) $201390 Pest 200, S06, S900 Fuse (21) 2964898 Kowk Poe 203 ® DEPARTEMEN KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN ‘Te Peete Nagra No, 29 Jars 860 Kt Po 226 “eepn : (Cl) 6108 File (021) 2033 Sunes dpe gi Lama (Me) hl deep BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN a4" SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN oo ‘ln Fag Jb Raya Blk F3Kebayoran Barwa Pos GOISOKS GN Ike 12060 ‘Teepn (021) 7224819, 7224940, 722487 Fail (01) 7224764 % DEPARTEMEN KESEHATAN Par] Keterangan : a) — tengah logo Bakti Husada dan Indonesia Sehat 2010 = 2,2 b) Tulsen DEPARTEMEN KESEHATAN menggunaken huruf Century 725 Bik BT ukuran 26 ©) Tulisan Unit Utama menggunakan huruf Arial Narrow ukuran 22 4) Tulisan alamat dan nomor telepon menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 e) Garis batas menggunakan ukuran 2 ‘y, pt \MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA f. Cap/Stempel Dinas 41) Jenis Cap/stempel dinas ada 2 macam, yaitu sebagai berikut a) Cap/Stempel Instansi b) Cap / Stempel Pejabat 2). Warna Cap stempel dinas menggunakan tinta berwarna ungu. 3). Penggunaan 2) Cap/Stempel Instansi (1) Cap/stempel instansi Departemen Kesehatan berlambang Garuda untuk menyertai pejabat eselon | atas nama Menteri Kesehatan. (2) Caplstempel unit organisasi di lingkungan Departemen Kesehatan (setingkat eselon 1) digunakan untuk menyertal tandatangan pejabat struktural di lingkungan unit organisasi tersebut. b) Cap/Stempel Jabatan (1) Cap Menteri Kesehatan digunakan hanya untuk menyertai tanda tangan Menteri Kesehatan atau Menteri ad. Interim apabila Menteri Kesehatan sedang berhalanganttidak ada. (2) Cap pejabat eselon | unit organisasi di ingkungan Departemen Kesehatan digunakan untuk menyertai tanda tangan pejabat eselon | yang bersangkutan tau pejabat sementara (pjs) yang citunjuk selama pejabat eselon | yang bersangkutan sedang berhalanganttidak ada. 4). Bentuk ukuran, huruf dan isi tulisan a) Bentuk Bentuk cap/stempel dinas di lingkungan Departemen Kesehatan adalah bulat. b) Ukuran Ukuran setiap lingkaran pada cap/stempel dinas di lingkungan Departemen Kesehatan adalah sebagai berikut. (1) Lingkaran kesatu dengan garls tengah 40 mm (2) Lingkaran kedua dengan garis tengah 38 mm (3) Lingkaran ketiga dengan garis tengah 30 mm (4) Di dalam lingkaran ketiga terdapat gambar Garuda Pancasila 19 Contoh : ) Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf Kapital dengan ukuran yang disesuaikan dengan besamya cap serta jumlah atau banyaknya huruf yang ada di dalam cap tersebut. d) Isitulisan pada cap/stempel Instansi Departemen '

Anda mungkin juga menyukai