Anda di halaman 1dari 126
‘okp> MENULIS LAPORAN HASIL AUDIT INTERN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 2020 Modul Menulis Laporan Hasil Audit Intern Dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP dalam rangka Diklat Menulis Laporan Hasil Audit Intern. EdisiKeempat _ : Tahun 2020 Penyusun : RH. Revoldi, Ak., M.Si. Narasumber —_: Dr. Jhon Elim, Ak., M.B.A. Pereviu : Sut Ganti Tua Hutabarat, S.E., Ak., MM. Penyunting _: Didik Hartadi, S.E. Pusdiklatwas BPKP JI. Beringin Il, Pandansari, Clawi, Bogor 16720 Telp. (0251)8249001 ~ 8249003 Fax. (0251) 8248986 - 8248987 Email pusdiklat@bpkp.go.id Website http://pusciklatwas.bpkp.go.id elearning http://Ims.bpkp.go.id Dilarang keras mengutip, menjiplak, atau menggandakan sebagian atau seluruh isi modul ini, serta memperjualbelikan tanpa izin tertulis dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP KATA PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut setiap orang untuk selalu memutakhirkan serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan Pusdiklatwas BPKP sebagai salah satu instansi penyelenggara pendidikan dan pelatihan (diklat), berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para pengguna jasanya. Melalui proses analisis terhadap kebutuhan diklat dan evaluasi atas materi diklat, diikuti dengan langkah perbaikan berkelanjutan serta kendali mutu yang memadai, kami berusaha untuk dapat menyajikan modul dengan materi terkini untuk mendukung pencapaian kompetensi para peserta diklat sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Modul ini adalah salah satu bahan ajar tertulis untuk digunakan pada proses pembelajaran diklat teknis substansi yang dilaksanakan oleh Pusdiklatwas BPKP. Materi modul juga dirancang untuk dapat dijadikan acuan dalam penerapannya di lingkungan kerja. Namun, modul ini tidak dimaksudkan untuk menjadi satu-satunya referensi terkait dengan substansi materinya. Peserta diklat diharapkan memperkaya pemahamannya melalui berbagai referens! lain yang terkait. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi atas terwujudnya modul ini Ciawi, Juni 2020 Kepala Pusdiklat Pengawasan BPKP Sally Salamah Noi Lpran i aera i DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ces DAFTAR ISI... TINJAUAN PELATIHAN A. LATAR BELAKANG.. nso B. Tujuan Pembelajaran...... oe C. _ Deskripsi Singkat Struktur Modul... D. _ Metodologi Pembelajaran... E. _ Komitmen ProSES Belajar..... Bab |. ARTI PENTING LAPORAN HASIL AUDIT. Pengertian Laporan Hasil Audit.. Fungsi Laporan Hasil Audit... Nilai Sebuah Laporan Hasil Audit Aspek Biaya Penyusunan Laporan...rn- Pengguna Laporan Hasil Audit Latihan dan diskusi.... mmone> BAB II... STANDAR KOMUNIKASI AUDIT INTERN... ‘A. 4000 - Komunikasi Hasil penugasan audit intern.. B. 4100 - Pemantauan Tindak Lanjut.... BAB III. BENTUK DAN IS! LAPORAN HASIL AUDIT .. A. Bentuk Laporan Hasil Audit. B. __Isi Laporan Hasil Audit BABIV.. JENIS AUDIT INTERN DAN LAPORANNYA.. ‘A. Jenis Kegiatan Audit intern... B. Format Laporan Hasil Audit. C._ Pengorganisasian dan Penyajian D. — Checklist. E. — Latihan BABV. MENULIS LAPORAN HASIL AUDIT INTERN .. ‘A, LAPORAN AUDIT SECARA TERTULIS B. _ PROSES MENULIS LAPORAN HASIL AUDIT «..s.ssestssesee ii 220 | Pusdktatwas BPKP SUMBER DATA DAN KERTAS KERJA AUDIT 61 ‘TEKNIK PENULISAN .. MEMAHAMI SUDUT PANDANG PEMBACA.. MENULIS EFEKTIF. «. D. E. F G. _DESAIN SEBUAH LAPORAN .. H. I J kK. MENGELOLA RINCIAN MENGENALI PEMBACA LAPORAN DAN TUJUAN MASING-MASING PEMBACA MERINGKAS DATA PENDUKUNG ._ TANGGAPAN PIHAK AUDITI L. CHECKLIST. ‘A. Untuk Mendapatkan Hasil yang Diharapkan B. _ URAIKAN PERMASALAHAN seers ._Jelaskan Dampak dari Permasalahan yang Terai... 7 D. CARA MENGATAS! MASALAL..... BAB Vile MENULIS KONSTRUKTIF...ocssessenseessen A. MENULIS SECARA KONSTRUKTIF, BUKAN KRITIK s.r B. _ PRINSIP MENULIS LAPORAN YANG KONSTRUKTIF €. CHECKLIST... D. —_Latihan dan Diskusi. BAB VIII. SIMPULAN HASIL AUDIT KINERJA...ocsscussesteneneutinannnninnetisneninninaneisnnnnssnessnsse BB ‘A. Menulis Simpulan Hasil Audit Kinerja.... B. Kategori Temuan.... —_Unsur Penulisan Temuan D. —_Latihan...... BAB IX.. Pelaporan AUDIT INVESTIGATIF ..s.ssssensennensennnennen ‘A, SUSUNAN LAPORAN BENTUK SURAT. B. _ SUSUNAN LAPORAN BENTUK BAB... ._ PENANDATANGANAN DAN PENYAMPAIAN LHAl. D. _PENGOMUNIKASIAN HASIL AUDIT INVESTIGATIE .. BAB X.. TULIS, EDIT, DAN REVIu... ‘A. Pembagian Peran 109 B. roses Edit dan Reviu.. : 111 C. Checklist Komponen Laporan ...... 112 De athens eda Daftar Pustaka ...cssssussstttstintnensnststetnstntntntnntststnesstsensessenessesesees 116 NewliLaporan sil at tern Lampiran Lampiran iv 2020 | Pusdiklatwas BPR TINJAUAN PELATIHAN A. LATAR BELAKANG Modul Menulis Laporan Hasil Audit Intern ini merupakan modul Pendidikan dan Pelatihan {Diklat) Teknis Substansi Menulis Laporan Hasil Audit. Peserta pelatihan yang mengikuti diklat harapkan akan melaksanakan peran seorang auditor ketua tim audit, yang salah satu tugasnya adalah menyiapkan konsep Laporan Hasil Audit. Melalui diklat ini, diharapkan setiap peserta pelatihan akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mampu melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dalam mengkomunikasikan hasil auditnya dengan cara menulis Laporan Hasil Audit Intern yang efektif. Untuk mencapai peningkatan pengetahuan dan keterampilan di atas, modul ini direncanakan selama 50 jam pelatihan. B. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Kompetensi Dasar atau Tujuan Pembelajaran Umum Setelah_mempelajari modul ini, diharapkan peserta diklat mampu menulis Laporan Hasil Audit secara efektif dan persuasif. 2. Indikator Keberhasilan atau Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti diklat ini peserta mampu: a. Memahamiarti penting Laporan Hasil Audit; b. — Menerapkan Standar Komunikasi Audit intern; ¢. Menerapkan teknik dan proses menulis yang efektif dan persuasif berdasarkan Kertas Kerja Audit; d. Membangun argumentasi, logika, berpikir kritis dalam menulis efektif dan persuasif; dan e. Menulis simpulan hasil audit berdasarkan Kertas Kerja Audit. C. DESKRIPSI SINGKAT STRUKTUR MODUL Nea Laporan si Au nen 1 ‘Agenda Belejar Agenda Belajar hari ke 1 Kurikulum 2 hari teori dan 3 Hari Praktik ‘Agenda Belajar hari ke 2 Agenda Belajar hari ke 3 Agenda Belajar hari ke 4 Agenda Belajar hari ke 5 Kejpauat etn Tension Dalam modul ini peserta diklat_ akan mempelajari konsep menulis Laporan Hasil Audit, standar komunikasi audit intern, proses menulis laporan yang efektif dan persuasif, mampu membangun logika, berpikir kritis dan menulis Laporan Hasil Audit yang efektif dan persuasif berdasarkan Kertas Kerja Audit. D. METODOLOG! PEMBELAJARAN Modul ini ditujukan bagi auditor yang akan menjalankan peran sebagai ketua tim audit yang salah satu tugasnya adalah menulis Laporan Hasil Audit intern. Peserta diklat yang pernah memiliki pengalaman menulis Laporan Hasil Audit sebelumnya akan mendapatkan keuntungan lebih dari pengalaman menulis Laporan Hasil Audit tersebut dan diharapkan dapat memperkaya proses belajar di kelas. Metode pembelajaran yang dilaksanakan adalah dengan menggunakan pendekatan belajar orang dewasa, serta dengan pendekatan belajar dari pengalaman. Selama sesi belajar peserta diklat diharapkan secara aktif mengikuti proses belajar dengan cara diskusi, tanya jawab serta melakukan aktivitas latihan menulis Laporan Hasil Audit untuk mendapatkan pengalaman belajar. Dari pengalaman belajar ini setiap peserta dapat mereviu kembali untuk menyimpulkan terkait dengan pengalaman belajar tersebut yang dapat diimplementasikan dalam aktivitas berikutnya. Beberapa latihan yang disertakan dalam setiap bab diharapkan dapat dilakukan untuk mendapatkan pemahaman dan pengalaman dalam menulis Laporan Hasil Audit. Kegiatan pelatihan ini dapat dilakukan dengan opsi tambahan berupa kegiatan coaching kepada peserta pelatihan dan pemberian penugasan untuk melakukan audit dengan output sebuah Laporan Hasil Audit. 2020 | Pusdiklatwas BPR 1. Partisipasi Aktif Proses belajar ini sangat menuntut partisipasi aktif Bapak/Ibu/Saudara/i peserta diklat. Proses belajar ini didesain sangat aplikatif dan implementatif, sehingga partisipasi aktif seluruh peserta diklat merupakan kunci keberhasilan dalam mengikuti diklat ini. Dalam modul ini, Bapak/Ibu/Saudara/i peserta diklat akan menemukan lembar aktivitas baik berupa latihan dan diskusi. Latihan dan diskusi dapat berbentuk latihan individual atau berupa latihan dan diskusi kelompok kecil atau kelompok besar di kelas. Bapak/Ibu/Saudara/i peserta diklat diharapkan berdiskusi bersama dengan rekan belajar Anda, baik dalam bentuk diskusi kecil 2 (dua) atau 3 (tiga) orang, atau juga diskusi besar 5 (lima) sampai 6 (enam) orang atau juga dalam diskusi kelas. Bapak dan Ibu juga diharapkan melakukan aktivitas latihan, baik secara individual maupun secara kelompok. 2. Latihan/studi kasus Aktivitas diskusi dan latihan menggunakan studi kasus serta praktik melatih dengan menulis, ini diharapkan agar setiap peserta pelatihan mendapatkan wawasan yang lebih luas dan lebih baik atas materi pelatihan, dan mendorong setiap peserta pelatihan untuk dapat segera mempraktikan pengetahuan yang sudah diperolehnya. Efektivitas pelatihan ini didasarkan pada premis bahwa cara terbaik untuk belajar keterampilan menulis adalah dengan melakukan praktik menulis itu sendiri. Pelatihan ini dirancang untuk lebih banyak praktik dibandingkan konsep dan teori. Dalam berdiskusi, tidak ada hanya satu jawaban yang benar, peserta pelatihan dan instruktur/widyaiswara harus menyadari bahwa jawaban dari sebuah persoalan bisa banyak dan oleh sebab itu peserta pelatihan dan widyaiswara harus mengembangkan jiwa terbuka untuk dapat menerima dan mengkritisi setiap kemungkinan yang ada. 3. Persyaratan Peserta Pelatihan 1, Memahami aktivitas audit intern 2. Membawa laptop sendiri 3. Membawa 1 set Laporan Hasil Audit 4, Membawa 1 set berkas Kertas Kerja Audit dari Laporan Hasil Audit yang dibawa. NewlisLaporan si ui Ine 3 Perkenalan pee ‘Anda akan berinteraksi selama 5 hari ke depan, oleh karena itu saling mengenal satu sama lain akan dapat meningkatkan interaksi selama proses belajar ini Silahkan perkenalkan diri Anda sekurang-kurangnya, Nama Unit kerja Pengalaman audit Hal istimewa tentang saya Catatan, ide dan hasil diskusi : 2020 | Pusdiklatwas BPR Aktivitas Kelas Silahkan berkenalan dengan teman sekelas yang lain, temukan teman sekelas yang memiliki karakteristik berikut, silahkan berkenalan dan dapatkan tanda tangan yang bersangkutan. Satu orang hanya membubuhkan tanda tangan satu kali saja pada satu karakteristik walaupun ia memiliki semua karakteristik yang ada. Silahkan temukan teman sekelas lainnya yang memiliki karakteristik yang berbeda. Jika sudah terisi semua teriakkan kata BINGO No Karakteristik Tanda Tangan 1_| Suka makan gado-gado atau Bakso 2 | Memiliki merek pasta gigi yang sama 3 | Bulan dan Tahun kelahiran sama Memiliki anak laki-laki atau anak perempuan yang sudah remaja 5. | Memiliki hobby traveling atau jalan-jalan Penggemar olah raga — khususnya senam dan/atau jalan pagi 7 _| Pengalaman kerja sebagai auditor lebih dari 5 tahun 8 | Pernah menetap di lebih dari tiga provinsi Memiliki kerabat (Orang tua, atau Suami, atau Istri) dari daerah yang sama dengan peserta diklat softcopy standar audit pada handphone atau Memiliki gadget. —. KOMITMEN PROSES BELAJAR Komitmen Process belajar —-Belajar adalah suatu proses, dan keberhasilan sebuah proses belajar akan sangat ditentukan salah satunya dengan menciptakan jest lingkungan belajar_ yang efektif, yang akan meningkatkan = efektivitas proses pembelajaran. Untuk membangun dan Nea Laporan si Au nen 5 memelihara lingkungan belajar yang efektif ini, perlu dibangun kesepakatan untuk melaksanakan proses belajar dengan janji berikut int. Saya berjanji untuk melaksanakan PROCESS (IIA, The, 2012) belajar dengan baik. PROCESS merupakan akronim, dimana Saya setuju untuk —menunjukkan © P= Partisipasi. Karena bentuk pelatihan ini sangat menuntut partisipasi aktif peserta diklat. Maka Saya setuju untuk berpartisipasi aktif dalam seluruh proses pembelajaran baik dalam diskusi dan latihan. Dengan berpartisipasi aktif maka Saya akan mendapatkan manfaat terbesar dari proses pembelajaran ini. * R= Respect - Menghormati. Selalu ada waktu ketika kita akan “setuju untuk tidak setuju" pada pentingnya masalah, solusi yang mungkin, dan praktik terbaik. Saya setuju untuk menunjukkan rasa hormat dengan aktif mendengarkan sudut pandang orang lain dan tidak "memaksa” pandangan sendiri pada orang lain. * = Openness - Keterbukaan. Saya akan berbagi pengalaman Saya dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Dengan menyetujui keterbukaan tersebut, kita dapat memperluas perspektif dan membangun keterampilan. * C= Confidentiality - Kerahasiaan. Saya sepakat untuk menjaga kerahasiaan. Hal-hal rahasia yang dibahas di dalam kelas, tidak akan dan tidak boleh dibahas di luar kelas. Sadarilah bahwa informasi semacam ini mungkin memiliki konsekuensi bagi orang lain. * E = Enthusiasm - Antusiasme. Jadilah antusias dan Saya akan bersemangat untuk mendapatkan pengalaman belajar ini! * S = Sensitivity - Peka. Saya akan tetap menjaga sensitifitas dan harus peka terhadap perasaan, kebutuhan, keinginan dan perspektif orang lain. * S = Sense of Fun - Menikmati Kegembiraan. Tentu saja ini harus menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi semua orang. Jika kita mendekati diskusi, latihan, dan alat-alat belajar lainnya dengan pola pikir yang benar, kita akan mendapatkan kompetensi yang lebih baik. 6 2020 | Pusdiklabwas BPKP? Kegiatan Awal Tuliskan apa yang sudah Anda ketahui tentang Menulis Laporan Hasil Audit Intern! Tuliskan Harapan/Alasan Anda dengan mengikuti Diklat Menulis Laporan Hasil Audit Intern! vewne Diskusikan dengan rekan yang lain. Catatan, ide, dan hasil diskusi : lis Laparan Hs Ait nen BABI ARTI PENTING LAPORAN HASIL AUDIT A. PENGERTIAN LAPORAN HASIL AUDIT Laporan Hasil Audit adalah media komunikasi yang digunakan oleh auditor untuk menginformasikan hasil auditnya kepada pihak- pihak yang berkepentingan. Informasi yang dinyatakan dalam Laporan Hasil Audit terkait dengan opini atau pernyataan pendapat auditor, fakta-fakta hasil observasi auditor terhadap objek yang diaudit, simpulan, temuan, dan rekomendasi hasil audit. B. FUNGSI LAPORAN HASIL AUDIT Dalam konteks kebutuhan manajemen, maka Laporan Hasil Audit berfungsi untuk (Oktiarti, Rahayu, & Hartadi, 2015): EEE Memberikan informasi, TEE - Melakukan persuasi, GS - Memberikan hasil. Banyak yang beranggapan bahwa Laporan Hasil Audit adalah produk akhir dari proses audit atau output dari kegiatan audit. Berdasarkan konsep ini, banyak auditor yang beranggapan bahwa Laporan Hasil Audit merupakan fungsi dari pertanggungjawaban auditor atas pelaksanaan pekerjaannya. Anggapan ini harus diubah, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) seharusnya mulai berpikir untuk merubah paradigma, bahwa laporan audit tidak semata-mata pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas auditnya, akan tetapi harus berpikir yang lebih jauh lagi, bahwa Laporan Hasil Audit adalah kebutuhan dan kepentingan dari pihak manajemen. Auditor intern harus menempatkan diri sebagai mitra dari manajemen, sehingga apa yang dilakukannya, atau dihasilkannya harus berpihak kepada manajemen dan untuk kepentingan manajemen. Laporan Hasil Audit bukan hanya sebagai produk akhir kegiatan audit intern, Laporan Hasil Audit harus menjadi media komunikasi antara auditor dengan manajemen, sehingga Laporan Hasil Audit bukan hanya diberikan pada akhir kegiatan audi tern, melainkan disajikan dan diberikan kepada manajemen sesuai dengan kebutuhan manajemen, selama proses audit berlangsung. 8 2020 | Pusdiklatwas BPR ‘Agar Laporan Hasil Audit bermanfaat atau dapat digunakan oleh manajemen, maka auditor pertama-tama harus mampu mengidentifikasikan apa kebutuhan manajemen, kapan dan bagaimana manajemen akan manajemen membutuhkan Laporan Hasil Au mempergunakan Laporan Hasil Audit yang diterbitkan. Manajemen memiliki kepentingan untuk mengetahui apakah tata kelola organisasi telah efektif atau belum, apakah risiko telah dikelola secara efektif, apakah pengendalian telah terpasang secara efektf sehingga risiko telah diminimalkan sampai batas yang dapat diterima. Manajemen juga ingin mengetahui masalah apa saja yang terjadi dalam kegiatan operasinya dan jika terjadi masalah, tindakan perbaikan apa saja yang harus dilakukan, atau pengendalian apa yang harus ada dalam pelaksanaan kegiatan, agar seluruh tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien Jika auditor di dalam Laporan Hasil Audit dapat mengungkapkan risiko apa saja yang perlu mendapat perhatian manajemen, atau masalah apa saja yang terjadi dalam organisasi manajemen, maka manajemen akan tertarik untuk membaca lebih lanjut dan ingin mengetahui apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam hal auditor menyampaikan rekomendasi yang ada pada laporannya, manajemen akan mempertimbangkan apakeh mereka mau untuk melaksanakan rekomendasi tersebut atau tidak tergantung kepada apakah rekomendasi tersebut dapat diyakini atau tidak untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan Laporan Hasil Audit, auditor mengkomunikasikan hasil-hasil pelaksanaan auditnya sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat memanfaatkan laporan tersebut sebagai informasi dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil oleh pihak-pihak yang berkepentingan tersebut sangat beragam sesuai dengan kepentingan masing- masing, antara lain untuk menetapkan arah, kebijakan, strategi, prioritas, melakukan upaya-upaya lain untuk meningkatkan kehematan, efisiensi, efektivitas operasi organisasi, meningkatkan ketaatan organisasi pada peraturan-peraturan intern (sistem, prosedur, kebijakan, dan sebagainya) serta meningkatkan ketaatan operasi organisasi pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Di sisi lain, Laporan Hasil Audit juga memberikan rekomendasi untuk membantu pihak-pihak yang berkepentingan, utamanya kepada manajemen untuk memecahkan masalah dan penyimpangan yang dapat dildentifikasikan oleh auditor. Laporan Hasil Audit, karena disampaikan secara tertulis, berfungsi juga sebagai alat bukti (dokumen resmi, hitam di atas putih), dapat dibaca berulang-ulang sehingga terhindar dari kesalahpahaman, dan rasa khawatir akan terjadinya salah penafsiran (missinterpretation) dapat diminimalkan. Mengingat bahwa Laporan Hasil Audit mempunyai fungsi komunikasi sebagaimana disebutkan di atas, maka Laporan Hasil Audit selayaknya ditulis secara wajar dengan bahasa yang mudah dipahami oleh manajemen, menggambarkan fakta yang ada, disampaikan tepat lis Laparan Hs Ait nen 9 waktu, memberikan jalan keluar kepada pihak manajemen untuk memperbaiki kekurangan- kekurangan yang ada, dan dikirimkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan perannya. Pihak yang sangat penting untuk menerima Laporan Hasil Audit adalah pihak yang berkompeten untuk menindaklanjuti rekomendasi yang dikemukakan dalam Laporan Hasil ‘Audit dan pihak lain yang berkepentingan atas entitas yang diaudit (stakeholders). Secara singkat dapat dikatakan bahwa Laporan Hasil Audit baru akan dapat memenuhi fungsinya bila sekurang- kurangnya memenuhi 4 (empat) tepat, yaitu: tepat isi, tepat waktu, tepat saji, dan tepat alamat. Laporan Hasil Audit memiliki beberapa tujuan, yaitu memberikan informasi, melakukan persuasi dan memberikan ha: memiliki beberapa fungsi yang harus dipenuhi, diantaranya adalah mengungkapkan fakta dan informasi, menjelaskan fakta hasil_ observasi, memberikan saran_perbaikan serta mendokumenta Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Laporan Hasil Audit ‘an rencana dan tanggapan dari manajemen 1, Memberikan Informasi Laporan Hasil Audit dalam fungsi menginformasikan, maka Laporan Hasil Audit sekurang- kurangnya berisi ikhtisar dari kegiatan organisasi auditi, mengungkapkan hal-hal yang sangat penting untuk dikemukakan, menginformasikan mengenai kinerja organisasi, pencapaian tujuan organisasi, kondisi efektivitas tata kelola organisasi, efektivitas manajemen risiko dan efektivitas pengendalian intern dalam menjamin bahwa tujuan organisasi dapat dicapai secara memadai Pembaca laporan harus tertarik dengan informasi yang disajikan dalam Laporan Hasil Audit. Oleh karena itu, informasi yang disampaikan harus disajikan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan dari pembaca laporan dan bukan kebutuhan dari auditor. Banyak auditor terjebak dalam menyajikan informasi dalam Laporan Hasil Audit, dengan lebih banyak menyajikan informasi mengenai proses audit yang telah dilakukan, bukti dan dokumen audit yang dikumpulkan, prosedur yang berlaku, sistem dan kebijakan yang berlaku dalam organisasi dan bukan menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca laporan keuangan lainnya, Laporan Hasil Audit harus berisi dan mengungkapkan simpulan mengenai apakah tujuan organisasi telah secara efektif dapat dicapai, apakah proses tata kelola organisasi telah secara efektif mema an bahwa tujuan organisasi dapat dicapai, apakah risiko-risiko signifikan telah diidentifikasi, dinilai dan direspon secara memadai, apakah pengendalian intern telah secara memadai dapat merespon risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima oleh organisasi, atau secara keseluruhan apakah proses tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern telah secara efektif menjamin bahwa tujuan organisasi dapat dicapai secara memadai. Berdasarkan kondisi yang diobservasi dan ditemukan di lapangan oleh auditor, Laporan Ha Audit harus menjelaskan apa, mengapa, bagaimana suatu kejadian telah terjadi, dan jika ada 10 2020 | Pusiatwas BPRP kejadian yang "salah", siapa yang bertanggung jawab. Pengertian salah disini adalah termasuk dan tidak terbatas pada, kelemahan pengendalian intern, penyimpangan_prosedur, penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab, kecurangan, dan dengan masalah pengendalian intern organisasi. -lain yang berkaitan Pengertian salah juga dapat berarti adanya kesenjangan antara kondisi yang seharusnya {kriteria) dengan kondisi yang dijumpai berdasarkan hasil observasi Auditor harus mengungkapkan kriteria apa yang digunakan untuk mengevaluasi, Kondisi apa yang dijumpai berdasarkan observasi auditor, jika ditemukan adanya perbedaan antara kriteria dengan kondisi yang ada, auditor harus menilai signifikasi permasalahan tersebut, menemukan sebab dari terjadinya perbedaan, mencari berbagai perspektif informasi terkait dengan permasalahan yang jumpai termasuk salah satunya dari pihak auditi dengan meminta tanggapan tertulis, serta memberikan rekomendasi perbaikan serta rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh pihak au 2. Melakukan Persua Informasi yang disajikan dalam Laporan Hasil Audit harus disajikan secara langsung dan menarik perhatian manajemen, dengan demikian mereka akan melakukan sesuatu yang dinyatakan dalam laporan. Laporan harus dapat memberikan keyakinan kepada manajemen, atau menjadikan mereka peduli terhadap permasalahan yang diungkapkan dalam laporan Laporan Hasil Audit harus mampu memberikan sesuatu yang menarik perhatian agar mereka peduli terhadap informasi yang disajikan, hal ini berkaitan dengan sesuatu yang penting bagi mereka, atau jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan atau merugikan bagi organisasi, dan informasi yang disajikan memiliki nilai, dan manfaat untuk melakukan rekomendasi sepadan dengan biaya yang harus mereka keluarkan. Laporan Hasil Audit harus dapat meyakinkan bahwa apa yang dikemukakan di dalam Laporan Hasil Audit memang benar adanya. Jika Laporan Hasil Audit tidak mampu meyakinkan bahwa apa yang dikemukakannya mempunyai bobot permasalahan yang penting maka pembaca Laporan Hasil Audit cenderung akan menepiskan Laporan Hasil Audit dimaksud. Untuk itu Laporan Hasil Audit perlu memuat fakta disertai dengan data dan argumentasi yang mendukungnya, Fakta yang dikemukakan dapat berupa angka- angka kuantitatif, informasi ku if, atau penyimpangan dari kebijakan dan atau kriteria yang ada. Penyimpangan yang dikemukakan perlu didukung dengan fakta lain berupa akibat negatif dan dampak negatif lainnya yang ditimbulkan oleh penyimpangan tersebut. Akibat yang dikemukakan, selain yang sudah berupa fakta, dapat pula berupa potensi kerugian. Sekalipun potensi tersebut belum berupa fakta, namun perlu dikemukakan karena akan memberikan pemahaman bagi manajemen tentang perlunya segera mengatasi penyimpangan yang ada agar potensi akibat negatif lis Laparan Hs Ait nen cE tersebut dapat segera dicegah. Dengan demikian Laporan Hasil Aut harus dapat meyakinkan manajemen bahwa informasi yang disampaikannya handal dan mempunyal pengaruh yang signifikan terhadap operasi organisasi. Laporan Hasil Audit harus berisi juga saran, berdasarkan temuan yang dikemukakan pada bagian sebelumnya, untuk memberikan sebuah kerangka tindakan perbaikan yang harus dilakukan, baik untuk memperbaiki kondisi yang sudah terjadi, atau mencegah kemungkinan kerugian yang lebih besar, dengan memperbaiki penyebab timbulnya masalah yang ada. Tujuan dari saran yang disampaikan dalam Laporan Hasil Audit adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan organisasi_ melalui evaluasi efektivitas tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern. 3. Memberikan Hasil Nilai sebuah Laporan Hasil Audit adalah nilai tambah bagi organisasi, laporan dapat memberikan sebuah usulan rencane tindak perbaikan yang dapat ilakukan oleh manajemen. Apakah rekomendasi tersebut dapat memperbaiki tata kelola organisasi, mengelola risiko agar lebih efektif, meningkatkan efektivitas pengendalian intern, memecahkan permasalahan, atau memperbaiki kesalahan, tentunya dengan mempertimbangkan sumber daya yang digunakan. Banyak laporan audit memberikan rekomendasi yang dapat dilakukan, akan tetapi tidak mempertimbangkan berapa biaya atau sumber daya yang harus dialokasikan, tidak ada analisa mengenai biaya dan manfaatnya, dan akhirnya tidak memberikan hasil apa- apa. Inti dari keberhasilan sebuah Laporan Hasil Audit adalah adanya hasil positif yang dapat dilakukan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, meminimalkan risiko organisasi, menghindari persoalan dan permasalahan, dan memperbaiki kesalahan jika sudah terjadi. Tujuan akhir yang diharapkan dari kegiatan audit adalah untuk menghasilkan nilai tambah dan meningkatkan operasional organisasi. Manfaat yang paling diharapkan dari kegiatan audit, adalah perbaikan atas proses tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern yang ada untuk meningkatkan kinerja organisasi Manajemen atau auditi perlu memberikan penjelasan terhadap hasil observasi_ yang disampaikan oleh auditor, termasuk ketidaksetujuan atas hasil observasi yang diungkapkan oleh auditor. Laporan Hasil Audit juga harus memberikan tempat bagi manajemen menjelaskan kegiatan perbaikan apa yang sudah dilakukan berkaitan dengan fakta yang dilaporkan dalam Laporan Hasil Audit, demikian juga rencana apa yang akan dilakukan oleh manajemen untuk memperbaiki fakta yang dilaporkan dan direkomendasikan dalam Laporan Hasil Audit. 12 2020 | Pusiatwas BPRP C. _NILAI SEBUAH LAPORAN HASIL AUDIT Nilai sebuah Laporan Hasil Audit sangat ditentukan oleh nilai tambah yang diberikan oleh Laporan Hasil Audit tersebut. Nilai sebuah Laporan Hasil Audit 22 summon Ju8a Sangat ditentukan dari fungsi atau tujuan dari disajikannya Persia laporan tersebut. peoners'"29"Nilai sebuah Laporan Hasil Audit lebih bersifat pada kualitas Teostwsts —_Laporan Hasil Audit, yang salah satunya adalah memberikan hasil, apakah rekomendasi yang diberikan dapat dilaksanakan atau tidak. Adapun karakteristik dan nilai laporan yang memenuhi standar kualitas yang baik diantaranya adalah: 1. Langsung Pembaca laporan mengharapkan laporan yang bersifat langsung kepada pokok masalah, dan tindakan apa yang harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi. Laporan_disajikan berdasarkan fakta dan tidak perlu menggunakan kata yang berbelit-belit atau "berbumbu" Hal yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ini antara lain: ~ adanya judul masalah; ~ temuan disajikan pada kalimat pembuka; - sajikan hal yang penting terlebih dahulu; - sajikan dalam bentuk pokok-pokok masalah. 2. Jelas Laporan harus disajikan secara jelas, tidak berbelit- belit dengan penjelasan yang panjang lebar, tetapi singkat dan jelas langsung pada pokok persoalan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: - Kurangi hal-hal detail atau rincian; ~ Sajikan pada hal yang paling penting saja; ~ Jika diperlukan dukungan, gunakan ringkasan; - Gunakan kalimat dengan gaya yang ringkas; - Informasi diorganisasi secara tepat dan menari - Jika perlu gunakan alat bantu visual (gambar, bagan, grafik, peta), agar lebih jelas dan muda dipahami; - Gunakan istilah teknis yang umum, atau berikan penjelasan untuk istilah teknis yang digunakan. 3. Sesuai Kebutuhan Laporan harus cukup penting/berguna, sesuai dengan kebutuhan pembaca laporan dengan mempertimbangkan ketertarikan pembaca atas aktivitas yang diaudit, arti penting aktivitas Nea Laporan si Au nen 13 atas pengeluaran, pendapatan, investasi, populer tidaknya operasi/aktivitas, peluang membantu manajemen meningkatkan produktivitas, frekuensi terjadinya kondisi yang tidak diinginkan dan nilai kerugian aktual/potensial. Kegagalan manajemen mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja laporan agar memperhatikan siapa pembaca laporan, isi dan bahasa laporan agar disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing pembaca tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: ~ Analisa kebutuhan dari pembaca laporan, ~ Sajikan sesuai dengan kebutuhan pembaca, - Sajikan informasi yang relevan dan valid. Hal penting yang harus menjadi pertimbangan adalah: kepentingan pihak pemberi tugas terhadap program atau kegiatan, pentingnya kegiatan menurut besarnya pengeluaran, pengaruhnya di kalangan umum, jumlah_investasi_aktiva.serta_jumlah pendapatan, baru/tidaknya kegiatan, sifat eksperimental dari kegiatan dan lainnya Semua yang disajikan dalam laporan sebaiknya sudah melalui proses pembahasan dan disepakati dengan manajemen yang akan mengambil tindakan, guna memenuhi minat dan kebutuhan dari pengguna laporan. Penyusunan laporan harus diawali dengan analisis cermat atas hal yang hendak dicapai penerima laporan, jenis informasi yang dibutuhkan, atas dasar sudut pandang pembaca laporan, dan disusun sesuai minat/kebutuhan pihak penerima. Laporan harus ditulis memakai bahasa sederhana ager dimengerti oleh pihak terkait, walau mereka tidak kenal kegiatan/unit itu sendiri. 4. Persuasif Laporan Hasil Audit yang baik harus mampu menggerakkan pembaca laporan untuk melakukan tindak lanjut sesuai yang diharapkan oleh penulis laporan. Untuk itu, laporan harus menarik untuk dibaca dan pembaca laporan bersedia untuk melakukan sesuatu yang diungkapkan oleh penulis. Agar persuasif, materi laporan harus sesuai dengan kebutuhan pembaca dan relevan dengan keputusan yang akan diambil, dan tentunya ada manfaat yang akan mereka dapatkan. Laporan yang persuasif diantaranya beri - Adanya bukti pendukung dan argumentasi atas kesimpulan yang dibuat. - Adanya pengaruh atau akibat dari kondisi atau masalah yang dilaporkan. - Pengaruh atau akibat disajikan secara kuantitatif. Seluruh fakta, temuan, dan kesimpulan dalam laporan agar didukung dengan bukti dan fakta yang objektif. Seluruh bukti, fakta, temuan, dan kesimpulan dalam laporan harus cukup terdokumentasi dengan baik dalam Kertas Kerja Audit. 14 2020 | Pusklatwas BPKP Laporan Hasil Audit harus disajikan secara menarik dan meyakinkan, kesimpulan & rekomendasi dijabarkan secara logis, fakta yang dimuat di laporan harus cukup agar pembaca yakin pentingnya temuan, kelayakan kesimpulan, serta pentingnya rekomendasi auditor untuk melakukan tindak lanjut yang bersifat membangun/konstruktif. 5. Membangun Audit bertujuan membantu meningkatkan kinerja auditi, maka bahasa laporan haruslah mendukung upaya tersebut. Judul, sub judul, teks laporan harus konstruktif. Tekanan utama harus pada upaya perbaikan yang diperlukan bukan hanya sekedar krtik Laporan yang bersifat_membangun akan lebih mudah menarik perhatian pembaca dibandingkan hanya berisi kritik. Laporan yang bersifat membangun akan menumbuhkan rasa kerja. sama dan memberikan manfaat yang positif bagi pembaca _laporan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara ~ Sajikan sebab dari sebuah masalah, dan bukan gejala dari sebuah masalah; - Adanya keseimbangan antara hal-hal positif dan negatif; ~ Adanya penghargaan atas usaha positif dari manajemen; - Laporan juga perlu menghindari pengungkapan hal kecil yang tidak materil. 6. Berorientasi Hasil Pembaca laporan tidak mencari masalah dari sebuah Laporan Hasil Audit, mereka mencari Jalan keluar dan pemecahan atas masalah yang ditemukan selama proses audit. Laporan yang baik akan menekankan pada pemecahan masalah dengan cara: - Rekomendasi yang spesifik dan dapat diukur; - Solusi yang praktis dan dapat diaplikasikan; ~ Penjelasan mengenai hal apa saja yang harus dilakukan oleh pihak manajemen. 7. Menarik Laporan yang menarik akan lebih mudah untuk mendapatkan perhatian dari pembaca. Laporan yang menarik dapat dilihat dari bentuk maupun dari segi isi dan kalimat di dalamnya Beberapa hal yang dapat menarik perhatian pembaca antara lain ~ Sebuah ringkasan eksekutif; - Tampilan yang profesional; - Tampilan yang jelas, ber dan rapi untuk setiap topik. 8. Tepat Waktu Nilai sebuah laporan sangat berkaitan erat dengan waktu dan kecepatan diperolehnya informasi. Informasi yang baik dan benar, jika diperoleh terlambat akan mengurangi arti dan nilai dari informasi tersebut. Untuk meningkatkan kualitas laporan, auditor dapat melakukan beberapa hal seperti - Menginformasikan segera kepada manajemen; - Menerbitkan laporan sementara (interim report); lis Laparan Hs Ait nen 15 ~ Bekerja sesuai dengan jadwal. ‘Agar bermanfaat laporan audit harus disampaikan tepat waktu. Laporan audit bukanlah dokumen historis tetapi merupakan suatu dokumen yang perlu ditindaklanjuti. Laporan tepat waktu adalah yang memungkinkan pelaksanaan tindak lanjut secara efektif. Disarankan auditor telah membahas terlebih dahulu simpulan hasil auditnya dengan manajemen agar tindak lanjut dapat segera dilaksanakan, meskipun laporan resmi atau formal belum diterbitkan, hal ini agar rekomendasi yang diberikan tidak kehilangan waktu yang tepat. D. ASPEK BIAYA PENYUSUNAN LAPORAN Aspek Biaya Auditor perlu memahami berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat menerbitkan sebuah Laporan Hasil Audit, hal ini - penting dipertimbangkan pada saat menyusun Laporan Hasil ‘Audit, karena hal ini berkaitan kepada berapa nilai tambah yang . dapat diberikan oleh sebuah Laporan Hasil Audit. Apakah Laporan Hasil Audit dapat memberikan nilai tambah kepada organisasi, yang tentunya lebih besar dari biaya yang harus dikeluarkan untuk menerbitkan Laporan Hasil Audit tersebut, dan tidak hanya sekedar menerbitkan Laporan Hasil Audit yang tidak memilikinilai tambah sama sekali ‘Aspek biaya dalam penerbitan Laporan Hasil Audit diantaranya adalah: - biaya langsung, ~ biaya tidak langsung. 1. Biaya Langsung Biaya langsung adalah biaya yang dapat secara langsung dikaitkan dengan penerbitan Laporan Hasil Audit ini, misalnya: ~ Biaya tim audit untuk melaksanakan suatu penugasan, berkaitan dengan jumlah hari penugasan, jumlah tim audit, biaya perjalanan audit; - Biaya pencetakan laporan dan biaya pengirimannya; dan ~ Biaya yang dapat diidentifikasi untuk melakukan tindak lanjut. 2. Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak secara nyata dapat dikaitkan secara langsung dengan penerbitan sebuah Laporan Hasil Audit, misalnya: ~ Biaya overhead kantor yang digunakan bersama; - Biaya pegawai tata usaha yang berperan sebagai tenaga pendukung operasional kantor; 16 2020 | Pusdiklatwas BPR - Biaya dari pihak Auditi yang tidak dapat secara langsung dil laporan (fotokopi dokumen, jamuan makan, pelayan tamu dan entertain, pertemuan dan jtkan dengan penerbitan rapat, dll); - Waktu produktif auditi yang hilang untuk kepentingan pelaksanaan audit; dan - Biaya yang dapat diidentifikasi untuk melakukan tindak lanjut E. _PENGGUNA LAPORAN HASIL AUDIT Pengguna Laporan Hasil Audit 1, Manajemen tren Manajemen memiliki tingkatan yang berbeda-beda, setiap “Angee ft Pens tingkatan manajemen membutuhkan informasi yang berbeda. i rpelie blend Manajemen tingkat tinggi membutuhkan informasi yang bersifat for earioniny umum, tidak detail, bersifat strategis, sedangkan manajemen pada tingkat operasional/bawah membutuhkan informasi yang lebih detail, spesifik dan dapat segera diimplementasikan (operasional). Setiap fungsi manajemen juga memiliki informasi yang berbeda sesuai dengan fungsinya, manajemen strategik akan membutuhkan informasi yang berbeda dengan kebutuhan manajer pemasaran atau manajer sumber daya manusia. 2. Manajemen Puncak Manajemen puncak adalah mereka yang bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi Mereka adalah pemimpin organisasi. Mereka memiliki kebutuhan akan laporan yang singkat, jelas, langsung pada pokok masalah dan tidak terlalu perhatian terhadap masalah detail. Yang menjadi perhatian manajemen puncak adalah bagaimana mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, mereka peduli terhadap masalah-masalah yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi, dan mereka peduli bagaimana untuk mengatasi tersebut. Walaupun mereka peduli dengan masalah, akan tetapi mereka tidak menginginkan hal yang terlalu detail atau yang bersifat sangat teknis. 3. Manajemen Tingkat Pertama Manajemen tingkat menengah dan tingkat pertama adalah mereka yang berkepentingan dengan aktivitas organisasi sehari-hari, mereka peduli pada masalah teknis dan pada hal yang bersifat rinci. Mereka membutuhkan sesuatu yang dapat langsung diimplementasikan, sesuatu yang bersifat prosedur dan langkah demi langkah. 4. Auditor ‘Auditor membutuhkan Laporan Hasil Audit untuk menginformasikan pelaksanaan pekerjaan auditnya kepada pihak lain yang berkepentingan. Selain itu, Laporan Hasil Audit bersama- sama dengan Kertas Kerja Audit merupakan dokumen yang dimiliki oleh auditor sebagai bukti Nea Laporan si Au nen 17 fisik hasil pelaksanaan kerjanya dan sebagai bukti pertanggungjawaban auditor atas kinerja profesionalnya 5. Stakeholder Lainnya Stakeholder lainnya memiliki kebutuhan yang sangat berbeda satu sama lain tergantung kepada persoalan apa yang disampaikan. Kejaksaan dan kepolisian misalnya, mereka sangat peduli dengan masalah detail yang berkaitan dengan terjadinya kesalahan yang berindik adanya kejahatan atau adanya aspek hukum yang dilanggar (baik pidana maupun perdata). Menteri Keuangan, perpajakan, atau pihak lain tentunya memiliki kebutuhan yang berbeda dengan pembaca laporan lainnya. Auditor perlu memahami secara dalam siapa pembaca Laporan Hasil Auditnya, karakteristik pembaca laporan, kebutuhan masing-masing pembaca, sehingga auditor dapat memenuhi harapan pembaca laporan dari Laporan Hasil Audit yang ditulisnya, Selain dibaca oleh manajemen dan auditor, Laporan Hasil Audit dibutuhkan juga oleh pembaca lainnya atau pihak-pihak lain yang membutuhkan atau pihak yang berkepentingan terhadap Laporan Hasil Audit. Beberapa pihak yang membutuhkan Laporan Hasil Audit antara lain: © Presiden dan Wakil Presiden © Badan Pemeriksa Keuangan © Pengadilan Negeri/Tinggi atau Mahkamah Agung, © Menteri Keuangan © Menteri teknis, Direktur jenderal yang terkait dengan unit kerja auditi/auc © Kepolisian R.t. © Kejaksaan Ril. © Lembaga Swadaya Masyarakat © Lembaga Donor atau Bank Pemberi Kredit 6. Mengenali Pembaca Laporan dan Tujuannya Memahami pembaca Laporan Hasil Audit akan memudahkan bagi auditor untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pembaca. Di sisi lain, dengan adanya berbagai macam pembaca dengan berbagai macam kebutuhan, menyebabkan auditor menghadapi sebuah dilema, apakah harus membuat berbagai macam laporan untuk masing-masing pembaca laporan, atau cukup membuat satu laporan yang bersifat umum, yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan dari pembaca laporan. Apakah auditor hanya memilih untuk memenuhi kebutuhan pembaca laporan tertentu saja dan mengabaikan kebutuhan pembaca laporan lainnya? Untuk 18 2020 | Pusdiklabwas BPKP? memahami pembaca, dapat digunakan pertanyaan berikut sebagai sebuah pedoman untuk menentukan hal apa saja yang akan disajikan dalam Laporan Hasil Audit: = Siapa pembaca atau siapa yang akan membaca Laporan Hasil Audit; - Apa yang sudah diketahui oleh mereka; ~ Apa yang ingin mereka ketahui; - Apa yang perlu mereka ketahui; Dengan menjawab pertanyaan ini untuk setiap pembaca yang akan membaca Laporan Hasil Audit, maka diharapkan Laporan Hasil Audit berisi semua informasi yang relevan untuk setiap jenis pembaca. Untuk dapat menulis Laporan Hasil Audit dengan baik, dibutuhkan identifikasi pengguna Laporan Hasil Audit atau target pembaca Laporan Hasil Audit. Setiap pengguna atau pembaca laporan memiliki kebutuhan yang berbeda yang harus dipenuhi oleh auditor. Kebutuhan manajemen akan berbeda dengan kebutuhan auditor, demikian juga dengan kebutuhan dari pengguna lainnya yang lebih spesifik. Memahami pengguna Laporan Hasil Audit ini akan sangat membantu pada saat menentukan format, isi laporan dan penggunaan bahasa yang berbeda. 7. Distribusi Laporan Laporan Hasil Audit didistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yang diidentifikasikan dalam Laporan Hasil Audit. Laporan Hasil Audit terutama didistribusikan kepada pemberi tugas audit, pihak audit, atasan langsungnya, dan kepada pihak lain yang terkait sesuai dengan kebutuhan pembaca laporan. Setiap instansi audit, seperti Badan Pemeriksa Keuangan R.I. (BPK-R.I.), Badan Pengawasan keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Kementerian dan Lembaga, atau Inspektorat Daerah (Provinsi, Kabupaten dan Kota) telah mempunyai ketentuan mengenai distribusi Laporan Hasil Audit. NewlisLaporan si ui Ine 19 F. _ LATIHAN DAN DISKUS! 1. _ Nilai Laporan Hasil Audit pura Diskusikan: Berapa harga sebuah Laporan Hasil Audit? Ps) 2. Nilai Sebuah Laporan Hasil Audit Berapa Anggaran DIP/DIPA unit kerja Saudara dalam satu tahun: DIP/DIPA —: Rp. Jumlah Laporan yang diterbitkan dalam satu tahu Rata-rata nilai rupiah satu buah Laporan Hasil Audit : Rp Nilai temuan dalam Laporan Hasil Audit dalam satu tahun: Rp Rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti dalam satu tahun Rp ‘Apa lagi nilai sebuah laporan selain nilai Rupiah? 3, Pengguna Laporan Hasil Audit \dentifikasi siapa saja pembaca Laporan Hasil Audit? Kepada siapa saja Laporan Hasil Audit dikirimkan? ‘Apa yang mereka ketahui tentang auditi, seberapa detail mereka mengetahui tentang objek audit tersebut? 4. Pedoman Pelaporan Hasil Audit Minta informasi dari beberapa peserta dari instansi/unit kerja yang berbeda, apakah pada instansi/unit kerja mereka telah ada petunjuk atau pedoman pelaporan hasil audit? Jika telah ada pedoman, apakah laporan yang diterbitkan selalu sesu: tersebut? jengan pedoman yang ada 5. Kualitas Informasi Bayangkan sesuatu yang ideal mengenai kualitas Laporan Hasil Audit, yang diharapkan oleh pembaca laporan, sehingga pembaca laporan merasa sangat puas dengan Laporan Hasil Audit. Buat diskusi kelompok, bertukar peran seandainya Anda bukan seorang auditor, tetapi sebagai pihak pembaca/manajemen yang akan menerima Laporan Hasil Audit, Laporan Hasil Audit seperti apa yang mereka harapkan akan diterima dari auditor. 6, Format Laporan Masing-masing kelompok peserta yang berasal dari instansi/unit kerja yang berbeda mengemukakan format Laporan Hasil Audit yang diterapkan di salah satu unit kerja. 20 2020 | Pusdiklatwas BPR Diskusikan, apa persamaan dan perbedaannya dibandingkan dengan format yang diterapkan di instansi masing-masing peserta! Dari diskusi tersebut berikan simpulan apakah format Laporan Hasil Audit dari berbagai instansi dan berbagai tujuan audit dapat diseragamkan? 7. LAPORAN HASIL AUDIT dan KKA kelompok peserta diminta mendiskusikan apa dan bagaimana kaitan antara Laporan Hasil Audit (LHA) dengan Kertas Kerja Audit (KKA) pada instansi masing-masing peserta, identifikasikan persamaan dan perbedaannya! Diskusikan pula apa dampak yang mungkin terjadi jika terdapat hal penting yang dimuat di dalam KKA tetapi tidak dimuat dalam Laporan Hasil Audit, dan sebaliknya jika Laporan Hasil Audit memuat temuan yang tidak didukung dengan KKA. NewlisLaporan si ui Ine 21 Pengguna Laporan Hasil Audit No. ‘Stakeholder/Pembaca Laporan Hasil Audit ‘Apa yang sudah diketahi ‘Apa lagi yang mereka harus ketahui? (diadaptasi dari Angela J. Maniak (Maniak, 1990) 22 220 | Pustiblatwas BPKP BAB II STANDAR KOMUNIKASI AUDIT INTERN Untuk menjamin kualitas Laporan Hasil Audit, diperlukan adanya standar. Standar Komunikasi Audit Intern pada Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI) merupakan sebagian standar yang dapat dijadikan rujukan untuk penulisan Laporan Hasil Audit. Berikut dikutip bagian Standar Komunikasi Audi Intern dari SAIPI (AAIPI, 2014) (Paragraf-paragraf berikut yang ditulis dengan huruf tebal adalah paragraf standar, yang harus dibaca dalam kerangka paragraf-paragraf penjelasan yang ditulis dengan huruf biasa) A. 4000 - KOMUNIKASI HASIL PENUGASAN AUDIT INTERN Auditor harus mengomunikasikan hasil penugasan audit sense mapmennnnpnn ne intern. 01. Komunikasi hasil penugasan audit intern berguna antara lain untuk: a. mengkomunikasikan hasil penugasan audit intern kepada auditi dan pihak lain yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan; b. menghindari kesalahpahaman atas hasil penugasan audit intern; ¢. menjadi bahan untuk melakukan tindakan perbaikan bagi auditi dan instansi terkait; dan d. memudahkan pemantauan tindak lanjut untuk menentukan pengaruh tindakan perbaikan yang semestinya telah dilakukan. 4010 - Kriteria Komunikasi Hasil Penugasan Audit Intern Komunikasi hasil penugasan audit intern harus mencakup sasaran dan ruang lingkup penugasan audit intern serta kesimpulan yang berlaku, rekomendasi, dan rencana aksi. 02. Komunikasi akhir hasil penugasan audit intern harus berisi pendapat auditor dan/atau kesimpulan. Ketika dikeluarkan, pendapat/ dan/atau__kesimpulan _harus mempertimbangkan harapan auditi dan para pemangku kepentingan lainnya dan harus didukung oleh informasi yang cukup, kompeten, relevan, dan berguna. Nea Laporan si Au nen 23 03. Auditor didorong untuk mengakui kinerja yang memuaskan dalam komunikasi hasil penugasan audit intern 04. Ketika merilis/menerbitkan hasil penugasan audit intern, komunikasi harus mencakup pembatasan distribusi dan penggunaan hasil.. 05. Komunikasi kemajuan dan hasil dari penugasan consulting akan bervariasi dalam bentuk dan isi tergantung pada sifat penugasan dan kebutuhan klien. 4011 - Komunikasi atas Kelemahan Sistem Pengendalian Intern ‘S2u,-tomuntae ate Kelemaben Auditor harus melaporkan adanya kelemahan atas sistem pengendalian intern auditi. 06. Kelemahan atas sistem pengendalian intern yang dilaporkan adalah yang mempunyai pengaruh signifikan. Sedangkan kelemahan yang tidak signifikan cukup disampaikan kepada audit bentuk surat (management letter). dalam 4012 - Komunikasi atas Ketidakpatuhan Audit terhadap Peraturan Perundang-undangan, Kecurangan, dan Ketidakpatutan (Abuse) Auditor harus melaporkan adanya ketidakpatuhan terhadap verintnonainannnne — Peraturan perundang-undangan, kecurangan, dan. ketidakpatutan (abuse). 07. Apabila berdasarkan informasi yang diperoleh, auditor menyimpulkan bahwa telah terjadi ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, —kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse), auditor harus mengkomunikasikan hal tersebut. 08. Apabila peraturan perundang-undangan _mengatur bahwa APIP harus segera melaporkan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse) maka auditor harus segera melaporkan sesuai dengan ketentuan intern APIP tanpa harus menungeu Laporan Hasil Audit diselesail 09. Auditor dapat menggunakan bantuan konsultan hukum untuk menentukan apakah telah terjadi ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan kecurangan serta mekanisme pelaporannya. 24 2020 | Pusdiklatwas BPKP 4020 - Kualitas Komunikasi 14. 13. New 4020 - Kualitas Komunikasi Komunikasi hasil penugasan auc intern harus tepat waktu, lengkap, akurat, objektif, meyakinkan, konstruktif, jelas, serta ringkas dan singkat. taper tri 10. Komunikasi tepat waktu adalah tepat dan ijaksana, 4020-Kuatas emus! tergantung pada pentingnya_masalah, memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan korektif yang tepat. Agar suatu informasi bermanfaat secara maksimal, maka harus dikomunikasikan tepat waktu. Informasi berupa laporan ha: penugasan audit intern meskipun dibuat dengan hati-hati tetapi terlambat disampaikan, nilainya menjadi kurang bagi pengguna hasil penugasan audit intern. Oleh karena itu, auditor harus mengkomunikasikan hasil penugasan audit intern dengan semestinya dan melakukan audit intern berdasar pemikiran tersebut. Selama penugasan audit intern berlangsung, auditor dapat mengomunikasikan fakta yang ditemukan secara lisan dengan auditi dan au adanya laporan hasil penugasan audit intern sementara untuk hal yang material kepada auditi dan/atau kepada pihak lain yang terkait. Laporan hasil penugasan audit intern sementara tersebut bukan merupakan pengganti laporan hasil penugasan audit intern akhir, tetapi mengingatkan kepada pejabat terkait terhadap hal yang membutuhkan perhatian segera dan memungkinkan pejabat tersebut untuk memperbatkinya sebelum laporan hasil penugasan audit intern akhir diselesaikan. 12. Komunikasi lengkap artinya tidak kekurangan apapun hal yang penting dan mencakup semua informasi penting dan relevan serta pengamatan untuk mendukung rekomendasi dan kesimpulan. Agar hasil audit intern menjadi lengkap maka harus memuat semua informasi dari informasi audit intern yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran audit intern, memberikan pemahaman yang benar dan memadai atas hal yang dilaporkan, dan memenuhi persyaratan isi laporan r juga harus mempertimbangkan hasil penugasan audit intern. Hal ini juga berarti bahwa hasil penugasan audit intern harus memasukkan informasi mengenai latar belakang permasalahan secara memadai, harus memberikan perspektif yang wajar mengenai aspek kedalaman dan signifikansi fakta yang ditemukan dalam audit intern seperti hubungan antara fakta dengan kegiatan auditi. Hal ini diperlukan agar pembaca memperoleh pemahaman yang benar dan memadai Umumnya, satu kasus kekurangan/kelemahan saja tidak cukup untuk mendukung suatu simpulan yang luas atau rekomendasi yang berhubungan dengan simpulan tersebut. Satu kasus itu hanya dapat diartikan sebagai adanya kelemahan, kesalahan, atau sls Lapran wt ner 25 kekurangan data pendukung. Oleh karenanya informasi yang terinci perlu diungkapkan dalam hasil penugasan audit intern untuk meyakinkan pengguna laporan hasil penugasan audit intern tersebut. 14. Komunikasi yang akurat artinya bebas dari kesalahan, distorsi serta sesuai dengan fakta-fakta yang mendasari Perlunya keakuratan didasarkan atas kebutuhan untuk memberikan keyakinan kepada pengguna bahwa apa yang dilaporkan memiliki kredibilitas dan dapat diandalkan. Satu ketidakakuratan dalam laporan hasil penugasan audit intern dapat menimbulkan keraguan atas keandalan hasil penugasan audit intern dan dapat mengalihkan perhatian pengguna dari substansi laporan. Demikian pula, laporan hasil penugasan audit intern yang tidak akurat dapat merusak kredibilitas APIP yang menerbitkan laporan dan mengurangi efektivitas laporan hasil penugasan audit intern. 15. Laporan hasil penugasan audit intern harus memuat informasi, yang didukung oleh bukti yang cukup, kompeten, dan relevan dalam kertas kerja audit intern. Apabila terdapat data yang material terhadap fakta yang ditemukan tetapi auditor tidak melakukan pengujian terhadap data tersebut, maka auditor harus secara jelas menunjukkan dalam laporan bahwa data tersebut tidak diperiksa dan tidak membuat simpulan atau rekomendasi berdasarkan data tersebut. 16. Bukti yang dicantumkan dalam laporan hasil penugasan audit intern harus masuk akal dan mencerminkan kebenaran mengenai masalah yang dilaporkan. Penggambaran yang benar berarti penjelasan secara akurat tentang lingkup dan metodologi, serta penyajian fakta yang konsisten dengan lingkup audit intern. Salah satu cara untuk meyakinkan bahwa hasil penugasan audit intern telah memenuhi standar pelaporan adalah dengan menggunakan proses pengendalian mutu, seperti proses referen: 17. _Proses referensi adalah proses dimana seorang auditor yang tidak terlibat dalam proses audit tersebut menguji bahwa suatu fakta, angka, atau tanggal telah dilaporkan dengan benar, bahwa fakta telah didukung dengan dokumentasi audit, dan bahwa simpulan dan rekomendasi secara logis didasarkan pada data pendukung. 18. Komunikasi yang objektif adalah adil, tidak memihak, tidak bias, serta merupakan ha: dari penilaian adil dan seimbang dari semua fakta dan keadaan yang relevan. Kredibilitas suatu laporan ditentukan oleh penyajian bukti yang tidak memihak, sehingga pengguna Laporan Hasil Audit dapat diyakinkan oleh fakta yang disajikan, 19. Laporan Hasil Audit harus adil dan tidak menyesatkan. Ini berarti auditor harus menyajikan hasil audit secara netral dan menghindari kecenderungan melebih-lebihkan kekurangan yang ada. Dalam menjelaskan kekurangan suatu kinerja, 4020 Kuslts Komunast 0 | Pusdiklatwas BPR 20. 21. auditor harus menyajikan penjelasan pejabat yang bertanggung jawab, termasuk pertimbangan atas kesulitan yang dihadapi entitas yang diperiksa. Redaksi laporan harus mendorong pengambil keputusan untuk ber lak atas dasar fakta dan rekomendasi auditor. Meskipun fakta yang ditemukan auditor harus disajikan dengan jelas dan terbuka, auditor harus ingat bahwa salah satu tujuannya adalah untuk meyakinkan. Cara terbaik untuk itu adalah dengan menghindari bahasa laporan yang menimbulkan adanya sikap membela diri dan menentang dari entitas yang diaudit. Meskipun kritik terhadap kinerja yang telah lalu seringkali dibutuhkan, namun Laporan Hasil Audit Intern harus menekankan perbaikan ke depan yang diperlukan. ‘Agar meyakinkan, maka hasil penugasan audit intern harus dapat menjawab sasaran audit, menyajikan fakta, kesimpulan, dan rekomendasi yang logis. Informasi yang jisajikan harus cukup meyakinkan pengguna untuk mengakui validitas fakta tersebut dan manfaat penerapan rekomendasi. Laporan yang disusun dengan cara ini dapat membantu pejabat yang bertanggung jawab untuk memusatkan perhatiannya atas hal yang memerlukan perhatian, dan dapat membantu untuk melakukan perbaikan sesuai rekomendasi dalam Laporan Hasil Audit. 22. Komunikasi konstruktif adalah yang membantu auditi dan mengarah pada perbaikan yang diperlukan. 23. Komunikasi yang jelas adalah mudah dipahami dan logis, menghindari bahasa teknis yang tidak perlu serta menyediakan semua informasi yang signifikan dan relevan. Laporan harus mudah dibaca dan dipahami. Laporan harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan sesederhana mungkin. Penggunaan bahasa yang lugas dan tidak teknis sangat penting untuk menyederhanakan penyajian. Jika digunakan istilah teknis, singkatan, dan akronim yang tidak begitu dikenal, maka hal itu harus didefinisikan dengan jelas. ‘Akronim agar digunakan sejarang mungkin. 24, Apabila diperlukan, auditor dapat membuat ringkasan laporan untuk menyampaikan informasi yang penting sehingga diperhatikan oleh pengguna laporan. Ringkasan tersebut memuat jawaban terhadap sasaran audit, fakta yang paling material, dan rekomendasi oe 25. Pengorganisasian laporan secara logis, keakuratan, dan 26. ketepatan dalam menyajikan fakta, merupakan hal yang penting untuk memberi kejelasan dan pemahaman bagi pengguna laporan. Penggunaan judul, sub judul, dan kalimat topik (utama) akan membuat laporan lebih mudah dibaca dan dipahami. Alat bantu visual (seperti gambar, bagan, grafik, dan peta) dapat digunakan untuk menjelaskan dan memberikan resume terhadap suatu masalah yang rumit. Komunikasi yang singkat adalah langsung ke titik masalah dan menghindari elaborasi yang tidak perlu, detail berlebihan, redundansi, dan membuang-buang kata. Laporan Nea Laporan si Au nen a yang ringkas adalah laporan yang tidak lebih panjang dari pada yang diperlukan untuk menyampaikan dan mendukung pesan. Laporan yang terlalu rinci dapat menurunkan kualitas laporan, bahkan dapat menyembunyikan pesan yang sesungguhnya dan dapat membingungkan atau mengurangi minat pembaca. Pengulangan yang tidak perlu juga harus dihindari. Meskipun banyak peluang untuk mempertimbangkan isi laporan, laporan yang lengkap tetapi ringkas, akan mencapai hasil yang lebih baik. Kesalahan dan Kelalaian 27. _Jika komunikasi hasil akhir mengandung kesalahan atau kelalaian yang signifikan, pimpinan PIP. harus mengomunikasikan informasi yang telah diperbaiki kepada semua pihak yang menerima komunikasi aslinya. 4030 - Metodologi, Bentuk, Isi, dan Frekuensi Komunikasi dtnuptutinniewiean Komunikasi audit harus dibuat secara tertulis berupa laporan ileal dan harus segera, yaitu pada kesempatan pertama setelah Seeocraa~perakhirnya pelaksanaan audit. 28. Komunikasi audit intern harus dibuat secara tertulis imanatoninmiatetes untuk menghindari kemungkinan salah tafsir atas kesimpulan, fakta, dan rekomendasi auditor. Keharusan membuat komunikasi secara tertulis tidak berarti membatasi atau mencegah komunikasi lisan dengan auditi selama proses audit berlangsung. 29. Pembuatan komunikasi hasil audit secara tertulis dilakukan segera setelah selesainya pekerjaan lapangan, tanpa harus ditunda. 30. Pembuatan komunikasi audit secara tertulis dapat dilakukan secara berkala (interim) sebelum selesainya penugasan/pekerjaan lapangan untuk memenuhi kebutuhan informasi hasil pengawasan yang mendesak bagi stakeholders. Komunikasi audit intern melalui Laporan Hasil Audit intern, harus dibuat dalam bentuk dan isi yang dapat dimengerti oleh auditi dan pihak lain yang terkait. 31. _Bentuk laporan pada dasarnya bisa berbentuk surat atau bab. Bentuk surat digunakan apabila dari hasil audit tidak diketemukan banyak fakta yang signifikan. Sedangkan bentuk bab digunakan apabila dari hasil audit ditemukan banyak fakta dan/atau signifikan. 28 2020 | Pusdiklatwas BPKP ceanuamuunnuneny 32+ Laporan hasil penugasan audit intern, baik bentuk surat ~cncenn= maupun bab, setidaknya harus memuat: a dasar melakukan audit intern; b. —identifikasi auditi; ¢. __tujuan/sasaran, lingkup, dan metodologi audit intern; |. pernyataan bahwa penugasan dilaksanakan sesuai dengan standar audit; kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi; hasil audit intern berupa kesimpulan, fakta, dan rekomendasi; tanggapan dari pejabat auditi yang bertanggung jawab; . pernyataan adanya keterbatasan dalam audit serta pihak-pihak yang menerima d. e i & h laporan; i. pelaporan informasi rahasia apabila ada. 33. Adanya kelemahan dalam sistem pengendalian intern serta adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang- undangan, kecurangan dan ketidakpatutan (abuse) disajikan sebagai bagian dari pengungkapan fakta. 4040 - Tanggapan Auditi ‘Auditor harus meminta tanggapan/pendapat auditi terhadap kesimpulan, fakta, dan rekomendasi termasuk tindakan perbaikan yang direncanakan, secara tertulis dari pejabat auditi yang bertanggung jawab. 34. Tanggapan tersebut harus dievaluasi dan dipahami secara seimbang dan objektif, serta disajikan secara memadai dalam laporan hasil audit intern. Tanggapan yang diberikan, seperti janji atau rencana tindakan perbaikan, harus dicantumkan dalam laporan hasil audit intern, tetapi tidak dapat diterima sebagai pembenaran untuk menghilangkan fakta dan rekomendasi yang berhubungan dengan fakta tersebut. 35. Auditor harus melaporkan tanggapan pejabat auditi yang bertanggung jawab mengenai kesimpulan, fakta, dan rekomendasi auditor, serta perbaikan yang direncanakan. Salah satu cara yang paling efektif untuk memastikan bahwa suatu laporan hasil audit intern dipandang adil, lengkap, dan objektif adalah adanya reviu dan tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab, sehingga dapat diperoleh suatu laporan yang tidak hanya mengemukakan fakta dan pendapat auditor saja, melainkan memuat pula pendapat dan rencana yang akan dilakukan oleh pejabat yang bertanggung jawab. Nea Laporan si Au nen 29 4040 Tangoopan Aude 36. Apabila tanggapan dari auditi bertentangan dengan kesimpulan, fakta, dan rekomendasi dalam laporan hasil audit intern, dan menurut pendapat auditor tanggapan tersebut tidak benar, maka auditor harus _menyampaikan ketidaksetujuannya tas tanggapan_tersebut _beserta alasannya secara seimbang dan objektif. Sebaliknya, auditor harus memperbatki laporannya, apabila audi berpendapat bahwa tanggapan tersebut benar. 4050 - Kesesu: in dengan Standar Audit Auditor diharuskan untuk menyatakan dalam setiap laporan cusses bahwa kegiatan-kegiatannya “dilaksanakan sesuai dengan standar”. 37. Auditor dapat melaporkan bahwa penugasan audit telah dilakukan sesuai dengan standar. Apabila terdapat Ketidaksesuaian dengan Standar i hasil audit harus Audit yang berdampak pada suatu penugasan audit, komunik: mengungkapkan: a. Prinsip atau aturan pelaksanaan Standar Audit yang tidak tercapai; b. Alasan mengapa terja etidaksesuaian; dan ¢. Dampak dari pengomunikasian atas ketidaksesuaian pada penugasan dan hasil penugasan audit. 4060 - Pendistribusian Hasil Audit Intern 4080 Pendistribusian Halt Ande Auditor harus mengomunikasikan dan mendistribusikan hasil “rn penugasan audit intern kepada pihak yang tepat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 38. Pengomunikasian hasil penugasan audit intern harus sc1o-rendsvtwsnntenttua _ilaksanakan tepat waktu kepada pemberi tugas dan pihak "S yang berkepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Namun dalam hal yang diaudit merupakan rahasia negara maka untuk tujuan keamanan atau dilarang disampaikan kepada pihakpihak tertentu atas dasar ketentuan peraturan perundang-undangan, auditor dapat membatasi pendistribusian hasil audit, 38. Apabila suatu audit dihentikan sebelum berakhir, tetapi auditor tidak mengeluarkan laporan hasil audit, maka auditor harus membuat catatan yang mengikhtisarkan hasil 30 2020 | Pusdiklatwas BPKP auditnya sampai tanggal penghentian dan menjelaskan alasan penghentian audit tersebut. Auditor juga harus mengomunikasikan secara tertulis alasan penghentian audit tersebut kepada auditi dan pejabat lain yang berwenang. B. 4100 - PEMANTAUAN TINDAK LANJUT ‘oco-rewwrauantwoncianvt Auditor harus memantau dan mendorong tindak lanjut atas ssuntemmsesnmeeeanuen _simpulan, fakta, dan rekomendasi audit. 40. Auditor harus mendokumentasikan fakta untuk keperluan pemantauan tindak lanjut dan memutakhirkan fakta sesuai dengan informasi tentang tindak lanjut yang telah dilaksanakan auditi. 41. Pemantauan dan penilaian tindak lanjut bertujuan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah dilaksanakan oleh auditi sesuai rekomendasi. Manfaat audit intern tidak hanya terletak pada banyaknya fakta yang dilaporkan, namun juga terletak pada efektivitas tindak lanjut rekomendasi tersebut. Rekomendasi yang tidak ditindaklanjuti dapat merupakan indikasi lemahnya pengendalian auditi dalam mengelola sumber daya yang diserahkan kepadanya. 42. Apabila auditi telah menindaklanjuti rekomendasi dengan cara yang berlainan dengan rekomendasi yang diberikan, auditor harus menilai efektivitas penyelesaian tindak lanjut tersebut. Auditor tidak harus memaksakan rekomendasinya ditindaklanjuti namun harus dapat menerima langkah lain yang ternyata lebih efekti 43, Pada saat pelaksanaan kegiatan au intern, auditor harus memeriksa tindak lanjut atas rekomendasi audit intern sebelumnya. Apabila terdapat rekomendasi yang belum ditindaklanjuti, auditor harus memperoleh penjelasan yang cukup mengenai sebab rekomendasi belum dilaksanakan, dan selanjutnya auditor wajib mempertimbangkan kejadian tersebut dalam program kerja penugasan yang akan disusun. Demikian pula terhadap tindak lanjut yang sudah dilaksanakan harus pula menjadi perhatian dalam penyusunan program kerja penugasan. 44. Auditor harus menilai pengaruh simpulan, fakta, dan rekomendasi yang tidak atau belum ditindaklanjuti terhadap simpulan atau pendapat atas audit intern yang sedang ksanakan. PNT DAN) PS) 31 BAB III BENTUK DAN ISI LAPORAN HASIL AUDIT A. BENTUK LAPORAN HASIL AUDIT Laporan hasil audit umumnya dibuat secara tertulis dalam bentuk surat atau dalam bentuk bab. 1. _ Bentuk Surat atau Bentuk Pendek Bentuk surat atau biasanya disebut juga laporan dengan format pendek adalah bentuk Laporan Hasil Audit yang berisi summary dari laporan bentuk panjang, dan biasanya disebut sebagai executive summary. Laporan ini ditujukan kepada top executive sehingga tidak diperlukan informasi detail mengenai hasil auditnya, jika top manajemen memerlukan rincian detail mengenai hasil audit, biasanya laporan bentuk pendek ini menyertakan juga laporan bentuk panjang atau Laporan Hasil Audit secara lengkap sebagai lampiran. Hal yang tercantum dalam laporan bentuk pendek ini adalah: - Kepala surat, - Tujuan pembaca laporan, = Isi laporan, ~ Paragraf pembuka berisi tujuan audit, ruang lingkup, metodologi audit, serta pernyataan pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar, - Ringkasan pernyataan pendapat auditor serta temuan audit dan rekomendasi auditor, - Ringkasan hal penting lain yang perlu diketahui oleh manajemen, - Nama dan tanda tangan auditor, - Tembusan laporan. Laporan Hasil Audit bentuk surat ini biasanya diterbitkan dalam hal tidak dijumpai hal signifikan mengenai temuan hasil audit, atau isi Laporan Hasil Audit tidak terlalu banyak, atau sebagai surat pengantar dari laporan bentuk bab atau bentuk panjang. 2. Bentuk Bab atau Bentuk Panjang Laporan bentuk bab atau disebut juga laporan format panjang adalah bentuk laporan audit yang berisi informasi lengkap mengenai hasil audit. Umumnya laporan bentuk bab ini disajikan dalam 3 bagian besar, bagian pertama adalah executive summary atau pendapat auditor atas kegiatan yang diaudit, bagian kedua adalah informasi umum unit kerja/kegiatan yang diaudit, dan bagian ketiga adalah simpulan hasil audit yang berisi rincian dan detail temuan hasil audit beserta rekomendasinya, termasuk juga pada bagian ini adalah lampiran-lampiran yang relevan dengan temuan hasil audit. 32 2020 | Pusdiklatwas BPKP Laporan bentuk bab atau bentuk panjang ini biasanya dikemas dalam format buku yang dicetak dengan sampul (cover). Sampul laporan biasanya berisi informasi mengenai unit kerja atau aktivitas/kegiatan yang diaudit, nama kantor auditor, dan tanggal penerbitan Laporan Hasil Audit. B, ISI LAPORAN HASIL AUDIT Bentuk dan isi Laporan Hasil Audit sangat ditentukan oleh jenis-jenis audit yang dilaksanakan, sehingga tidak harus ada keseragaman bentuk dan isinya. Hal ini terjadi karena tiap audit mempunyai tujuan, lingkup, periode, kegiatan yang diaudit, dan karakteristik audit yang berbeda. Sebagaimana Standar Audit AAIPI paragraf 4030 Metodologi, Bentuk, Isi, dan Frekuensi Komunikasi, secara khusus alinea 32 menyatakan laporan hasil penugasan audit intern, bak bentuk surat maupun bab, setidaknya harus memuat: Ie Laporan Has Aus a. Dasar melakukan audit intern; . Identifikasi auditi; . Tujuan/sasaran, lingkup, dan metodologi audit intern; . Pernyataan bahwa penugasan dilaksanakan sesuai dengan standar audit; Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi; Hasil audit intern berupa kesimpulan, fakta, dan rekomendasi; ‘Tanggapan dari pejabat auditi yang bertanggung jawab; . Pernyataan adanya keterbatasan dalam audit serta pihak-pihak yang menerima laporan; dan |. Pelaporan informasi rahasia apabila ada. (AAIPI, 2014) sarpens Pada bagian berikut dijelaskan setiap komponen Laporan Hasil Audit. ~ 1, Halaman Depan atau Judul Laporan Pada kulit depan dan halaman pertama dalam berisi judul laporan audit yang akan memberikan gambaran kepada pembaca laporan bahwa itu adalah sebuah Laporan Hasil Audit, dan apa tujuan dari audit yang dilaksanakan. Judul Laporan Hasil ‘Audit agar disajikan secara ringkas dan jelas, serta mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca laporan. Judul laporan sebaiknya dapat dengan mudah menggambarkan materi dari laporan secara keseluruhan serta tujuan dari dilaksanakannya audit. Nea Laporan si Au nen 33 2. Bagian Pertama: Ringkasan Hasil Audit Pada bagian pertama Laporan Hasil Audit yang berisi ringkasan hasil audit formatnya persis sama dengan laporan bentuk surat. Didahului alamat tujuan kepada siapa Laporan Hasil Audit ini ditujukan. Pada umumnya alamat tujuan laporan adalah satu orang yang bertanggung Jawab untuk melaksanakan tindak lanjut terhadap rekomendasi yang disampaikan dalam Laporan Hasil Audit. Orang ini biasanya adalah manajemen yang memiliki satu tingkat lebih tinggi dari unit kerja yang diaudit. Dalam suatu unit kerja/organisasi, alamat tujuan dari Laporan Hasil Audit ini adalah kepala unit kerja, atasan langsung kepala unit kerja. Selain alamat tujuan Laporan Hasil Audit, laporan juga disampaikan kepada pihak lain yang menjadi tembusan laporan. Umumnya yang mendapat tembusan laporan ini adalah pihak yang memiliki kepentingan terhadap materi yang disajikan dalam Laporan Hasil Audit. Beberapa pihak yang dapat diidentifikasikan sebagai pihak yang dapat menerima tembusan Laporan Hasil Audit antara lain: -BPK - Menteri Keuangan - Menteri teknis ~ Kejaksaan - Kepolisian Pada bagian pertama ini juga sudah dinyatakan secara ringkas mengenai ruang lingkup audit, lokasi audit dan waktu pelaksanaan, simpulan hasil audit, nama dan tanda tangan auditor. Bagian pertama ini merupakan ringkasan dari uraian hasil pemeriksaan yang dinyatakan secara detail pada bagian kedua. 3. Dasar Melakukan Audit Intern Laporan Hasil Audit Intern harus mengungkapkan dasar melakukan audit intern, informasi mengenai dasar melakukan audit dapat berupa paraturan perundangan yang memberikan kewenangan dan tanggung jawab melakukan audit intern, Piagam Audit (Audit Charter), surat penugasan audit, surat permintaan dari pihak yang meminta dilakukannya audit dan informasi lain yang dianggap perlu diketahui oleh pembaca Laporan Hasil Audit Intern. 4. Identifikasi Auditi Identifikasi auditi umumnya disajikan sebagai bagian pendahuluan Laporan Hasil Audit, untuk memberikan gambaran umum atas objek yang diaudit kepada pembaca laporan, sebelum diungkapkannya hasil audit intern. Informasi umum jini diantaranya dapat berisi mengenai (i) identitas organisasi, kegiatan/proyek/program atau fungsi yang diaudit, (ii) informasi tentang kegiatan Auditi sebagai sasaran audit, latar belakang diadakannya kegiatan/proyek audit, tujuan kegiatan/ proyek/ program auditi, it dan ukuran kegiatan/proyek/program auditi, serta informasi 34, 0 | Pusiklatwas BPKP lainnya yang relevan; (iii) ringkasan mengenai nilai dan volume kegiatan yang diaudit, yang berguna untuk memberikan gambaran mengenai ‘besarnya’ unit yang diaudil Informasi keuangan auditi bisa disajikan secara singkat, dan jika diperlukan informasi secara lengkap dapat disajikan sebagai bagian lampiran hasil audit. Demikian juga informasi mengenai kinerja auditi disajikan informasi kinerja kunci yang relevan dengan pelaksanaan audit intern. Informasi lain yang lebih lengkap jika diperlukan dapat disajikan dalam bagian lampiran Laporan Hasil Audit atau disajikan dalam pengungkapan simpulan, fakta dan rekomendasi hasil audit. 5. Tujuan/Sasaran, Ruang Lingkup dan Metodologi Audit Intern Dalam badan Laporan Hasil Audit, sesuai dengan standar, wajib dicantumkan tujuan dan ruang lingkup penugasan audit. Pengungkapan mengenai tujuan audit ini akan menjelaskan kepada pembaca laporan mengenai maksud atau tujuan dari penugasan audit. Pengungkapan cukup disajikan secara ringkas, dan jika dipandang perlu dapat diungkapkan latar belakang kenapa pelaksanaan audit ini dilakukan, dan apa yang hendak dicapai dari pelaksanaan audit ini Pengungkapan mengenai ruang lingkup audit ini akan menjelaskan kepada pembaca laporan mengenai kegiatan apa saja yang dicakup dalam pelaksanaan audit ini, sifat dari pekerjaan audit dan kedalaman pelaksanaan audit. Karena tidak semua kegiatan dilakukan audit, atau audit hanya dilakukan untuk kegiatan tertentu saja, atau periode tertentu saja. Pengungkapan ruang lingkup dari pekerjaan audit sebaiknya dinyatakan secara ringkas akan tetapi dapat dengan cepat menginformasikan kepada pembaca laporan, sehingga pembaca laporan dapat segera mengetahui apa isi Laporan Hasil Audit secara singkat. Berkaitan dengan tujuan dan ruang lingkup audit, pada halaman depan laporan, khususnya pada judul laporan, agar diungkapkan secara jelas mengenai tujuan audit, ruang lingkup audit, termasuk periode waktu yang diaudit. Pada alinea awal laporan, agar dijelaskan juga kapan pelaksanaan pekerjaan lapangan dilakukan, kapan pelaksanaan pekerjaan lapangan berakhir, serta lokasi audit mana saja yang dikunjungi selama pelaksanaan pekerjaan lapangan tersebut. Lokasi dan waktu pelaksanaan audit perlu diungkapkan mengingat adanya perbedaan waktu antara_pelaksanaan pekerjaan lapangan dan waktu penerbitan Laporan Hasil Audit. Pengungkapan lokasi audit serta waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan, akan membatasi ruang lingkup dan tanggung jawab auditor berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan audit yang dilaksanakannya. Auditor intern juga harus mengungkapkan metodologi audit intern yang digunakannya, termasuk jika menggunakan teknologi audit atau penggunaan metode sampling dalam audit. Pengungkapan metodologi audit ini akan membantu pembaca Laporan Hasil Audit NewlisLaporan si ui Ine 35 menghubungkan antara fakta-fakta yang diungkapkan dengan simpulan hasil audit atau pendapat auditor intern atas fakta-fakta tersebut serta rekomendasi yang diberikannya 6. Pernyataan Penugasan Dilaksanakan Sesuai Standar Audit Sebuah paragraf singkat wajib dibuat untuk menyajikan penyataan mengenai pelaksanaan audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku, serta prosedur audit apa saja yang telah dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan audit. Pernyataan bahwa audit intern telah dilaksanakan sesuai standar memiliki sebuah konsekuensi bahwa seluruh pelaksanaan audit telah dilakukan sesuai standar audit - dalam hal ini sesuai dengan standar audit yang diatur oleh profesi audit intern yaitu Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI). Pelaksanaan audit yang tidak sesuai standar, sementara Laporan Hasil Audit mencantumkan bahwa audit telah dilakukan sesuai dengan standar membawa konsekuensi hukum bahwa telah terjadi pelanggaran hukum berupa pembohongan publik Pimpinan APIP wajib memastikan bawah pelaksanaan pekerjaan audit intern telah dilaksanakan sesuai standar audit, dan telah melaksanakan program pengembangan dan penjaminan kualitas, yang dapat memberikan jaminan memadai bahwa seluruh pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar audit yang berlaku. Lihat paragraf standar 2200 Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas, pada paragraf standar ini dinyatakan bawah “Pimpinan APIP harus merancang, mengembangkan, serta menjaga program pengembangan dan penjaminan kualitas yang meliputi semua aspek kegiatan audit intern” (AAIPI, 2014). 7. Kriteria Yang Digunakan untuk Mengevaluasi Auditor intern wajib mengungkapkan dalam Laporan Hasil Audit mengenai kriteria apa yang digunakan untuk melakukan evaluasi atas auditi. Kriteria yang digunakan dapat berupa peraturan perundangan yang berlaku, rencana kegiatan yang sudah ditetapkan sebelumnya, praktik terbaik, praktik yang umum sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku secara umum, indikator keberhasilan yang disepakati, atau kriteria lain yang disepakati dengan pihak auditi. Kriteria yang disepakati dengan auditi menjadi penting, mengingat auditor intern membantu auditi untuk mencapai tujuannya, dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh auditi, cara- cara yang dipilih oleh auditi (tata kelola) serta selera risiko yang dimiliki oleh auditi, Auditor intern harus meminta kepada auditi kriteria yang dimiliki oleh auditi. Auditor intern harus mengevaluasi apakah kriteria yang dimiliki oleh auditi telah layak untuk mengukur tingkat keberhasilan auditi. Dalam hal auditi tidak memiliki kriteria keberhasilan yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi, maka auditor intern bersama-sama dengan auditi untuk membangun kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi. 36 0 | Pusdiklatwas BPR 8. Hasil Audit Intern Berupa Kesimpulan, Fakta dan Rekomendasi Laporan Hasil Audit merupakan laporan atas pelaksanaan audit intern, oleh sebab itu Laporan Hasil Audit harus mengungkapkan hasil pelaksanaan auditnya secara khusus berupa kesimpulan, fakta dan rekomendasi. Kesimpulan/pendapat auditor atau opini auditor harus dinyatakan dalam setiap Laporan Hasil Audit, baik pendapat secara keseluruhan terhadap unit kerja atau kegiatan yang diaudit, maupun terhadap setiap permasalahan dan temuan yang dijumpai selama proses audit yang dilaporkan dalam Laporan Hasil Audit. Dalam pernyataan kesimpulan/pendapat auditor ini, auditor harus memberikan pendapatnya sesuai dengan tujuan audit. Dalam hal tujuan audit adalah menilai efektivitas dan efisiensi, maka auditor harus menyatakan pendapatnya berkaitan apakah unit kerja atau kegiatan yang diperiksanya telah memenuhi tujuan efektivitas dan efisiensi tersebut. Demikian juga jika tujuan auditnya adalah menilai ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, maka auditor harus menyatakan opini atau pendapatnya mengenai ketaatan auditi terhadap ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Auditor intern harus mengungkapkan fakta-fakta yang signifikan yang diperolehnya dalam pelaksanaan auditaye. Auditor intern perlu memilah mana fakta yang cukup dicantumkan dalam Kertas Kerja Audit dan fakta yang harus diungkapkan dalam Laporan Hasil Audit sesuai dengan tingkat signifikansi dari fakta yang diperoleh selama pelaksanaan audit intern. Auditor intern harus mengungkapkan fakta tentang efektif atau tidaknya tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian auditi. Auditor intern harus mengungkapkan juga hal-hal positif yang telah dilakukan oleh audit. Jika diperoleh fakta bahwa tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern belum efektif, maka auditor intern harus mengungkapkan fakta-fakta lain terkait akibat dari tidak efektifnya tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian, sebab tidak efektifnya, tanggapan pihak auditi serta rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian auditi dalam mencapai tujuannya. Auditor intern juga wajib memberikan rekomendasi dalam Laporan Hasil Audit sesuai dengan tujuan dan definisi audit intern yaitu memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasional auditi. Rekomendasi auditor intern adalah dalam rangka meningkatkan efektivitas dari proses tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian auditi. Jika dalam pelaksanaan audit dijumpai berbagai masalah yang dihadapi oleh auditi, pada prinsipnya hal itu terjadi karena kelemahan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian, sehingga untuk menghilangkan masalah tersebut, maka auditor intern harus memberikan rekomendasi untuk penguatan dan peningkatan efektivitas tata kelola, manajemen pengendalian intern. ko dan lis Laparan Hs Ait nen 37 Penyajian hasil audit umumnya menggunakan atribut-atribut temuan audit yang terdiri dari kondisi, kriteria, sebab dan akibat, tanggapan auditi serta rekomendasi. Kondisi menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi. Kondisi adalah fakta yang ditemukan oleh auditor pada saat pengujian. Kriteria adalah kondisi yang seharusnya ada. Kriteria merupakan ketentuan, rencana, ukuran kinerja, standar, norma, praktik terbaik atau harapan yang digunakan sebagai alat evaluasi. Sebab menjelaskan alasan kenapa kondisi berbeda dengan kriteria. Akibat merupakan risiko atau kemungkinan kerugian yang dihadapi auditi karena adanya perbedaan antara kondisi dengan kriteria. Akibat menggambarkan dampak dari perbedaan tersebut. Rekomendasi berisi saran auditor untuk memperbaiki kondisi yang salah, mencegah kejadian tidak terulang kembali, atau untuk meningkatkan kinerja organisasi. 9. Tanggapan dari Pejabat Audit Yang Bertanggung Jawab Tanggapan dari pejabat audit yang bertanggung jawab harus dimintakan secara tertulis dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengungkapan simpulan, fakta dan rekomendasi. ‘Tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab diberikan terhadap simpulan, fakta dan rekomendasi yang diberikan oleh auditor intern. Auditor intern wajib meminta tanggapan tertulis terhadap seluruh informasi yang akan disajikan dalam Laporan Hasil Audit, dan tidak hanya terhadap “temuan” (kondisi, kriteria, sebab dan akibat) saja. Seluruh fakta yang diungkapkan dalam Laporan Hasil Audit termasuk rekomendasi yang diberikan oleh auditor harus mendapatkan tanggapan tertulis dari pejabat yang bertanggung, jawab Tanggapan tertulis dari pejabat yang bertanggung jawab dapat diperoleh selama pelaksanaan audit intern sampai dengan diselesaikannya pelaksanaan audit di lapangan, atau sebelum diterbitkannya Laporan Hasil Audit Intern. Jika tanggapan auditi bertentangan dengan simpulan, fakta dan rekomendasi yang diberikan auditor, maka auditor intern harus mempertimbangkan tanggapan auditi dalam penyajian laporan hasil auditnya, Jika ternyata tanggapan auditi tersebut salah, maka auditor harus memberikan pendapat dan penilaian atas tanggapan auditi tersebut dalam laporan hasil auditnya. Sebaliknya, jika ternyata tanggapan auditi tersebut benar dan apa yang dinyatakan auditor adalah salah, maka auditor harus memperbaiki simpulan, fakta dan rekomendasi hasil auditnya. Tanggapan auditi termasuk juga rencana tindak yang akan dilakukan oleh auditi atas permasalahan yang disampaikan oleh auditor. 38 2020 | Pusdiklatvas BPKP 10. Pernyataan Adanya Keterbatasan Dalam Audit Serta Pihak-Pihak Yang Menerima Laporan Dalam hal dijumpai adanya keterbatasan dalam pelaksanaan audit seperti kendala yang dihadapi oleh auditor dalam pelaksanaan auditnya, atau adanya hal lain yang dapat membatasi pelaksanaan tugas auditor intern, maka auditor harus mengungkapkan keterbatasan tersebut dalam Laporan Hasil Audit. Dalam hal pelaksanaan audit ternyata auditor akhirnya tidak dapat melaksanakan auditnya dan menghentikan pelaksanaan auditnya sebelum berakhirnya waktu penugasan, maka auditor harus mengungkapkan seluruh simpulan, fakta dan rekomendasi sampai dengan dihentikannya pelaksanaan penugasan tersebut. Laporan Hasil Audit merupakan dokumen intern organisasi, jika ada pihak lain di luar organisasi auditi yang akan mendapatkan distribusi Laporan Hasil Audit ini, maka auditor intern harus mengungkapkan pihak-pihak yang akan menerima Laporan Hasil Audit ini. 11. __Pelaporan Informasi Rahasia Apabila Ada Auditor harus mengungkapkan informasi rahasia jika hal tersebut ada. Terkait dengan pelaporan informasi rahasia ini, masing-masing APIP harus menetapkan kebijakan mengenai pelaporan informasi rahasia ini. 12. _ Keandalan atau Kelemahan atas Sistem Pengendalian Intern Standar komunikasi paragraf 4011 - Komunikasi atas Kelemahan Sistem Pengendalian Intern menyatakan: ‘Auditor harus melaporkan adanya kelemahan atas sistem pengendalian intern auditi (AAIPI, 2014). ‘linea standar komunikasi 06 menyatakan kelemahan atas sistem pengendalian intern yang dilaporkan adalah yang mempunyai pengaruh signifikan. Sedangkan kelemahan yang tidak signifikan cukup disampaikan kepada auditi dalam bentuk surat (management letter). 13. Ketaatan Terhadap Peraturan Perundang-undangan, Kecurangan dan Ketidakpatutan Standar Komunikasi Audit Intern paragraf 4012 - Komunikasi atas Ketidakpatuhan Auditi terhadap Peraturan Perundang-undangan, Kecurangan, dan Ketidakpatutan (Abuse) menyatakan: Auditor harus melaporkan adanya ketidakpatuhan terhadap Peraturan perundang- undangan, kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse) (AAIPI, 2014). Alinea standar komunikasi 07, 08 dan 09 menjelaskan lebih lanjut pengungkapan atas adanya ketidakpatuhan ini sebagai berikut: NewlisLaporan si ui Ine 39 07. Apabila berdasarkan informasi yang diperoleh, auditor menyimpulkan bahwa telah terjadi ketidakpatuhan terhadap _peraturan_perundang-undangan, kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse), auditor harus mengkomunikasikan hal tersebut. 08. Apabila peraturan perundang-undangan mengatur bahwa APIP harus segera melaporkan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse) maka auditor harus segera melaporkan sesuai dengan ketentuan intern APIP tanpa harus menunggu Laporan Hasil Audit diselesaikan 09. Auditor dapat menggunakan bantuan konsultan hukum untuk menentukan apakah telah terjadi ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan kecurangan serta mekanisme pelaporannya. (AAIPI, 2014) 14. _ Informasi Lain Yang Penting Nama Auditor Dalam setiap penerbitan Laporan Hasil Audit, maka pencantuman nama auditor wajib disajikan pada setiap Laporan Hasil Audit. Dalam hal Laporan Hasil Audit diterbitkan oleh instansi pemerintah, maka pencantuman nama auditor adalah nama penanggung jawab audit, dan biasanya nama dari kepala kantor audit. Beberapa hal yang menyebabkan variasi bentuk dan Hasil Audit diantarnya adalah Hal yang manyebsbian varias LMA Laporan a. Unit Kerja Unit kerja yang diaudit dapat berupa: Kementerian/Lembaga secara keseluruhan, direktorat jenderal tertentu, kantor wilayah, kantor kementerian/lembaga di daerah, pemerintah daerah secara keseluruhan, dinas-dinas daerah, badan-badan daerah, unit pelaksana teknis, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, proyek, dan sebagainya. b. Jenis Kegiatan Jenis-jenis kegiatan yang diaudit antara lain adalah: reviu laporan keuangan, audit pengadaan barang dan jasa, audit sumber daya manusia, audit atas program, proyek- proyek pembangunan, kegiatan rutin satuan kerja, audit atas tugas pokok dan fungsi, dan sebagainya cc. Jenis Audit Jenis-jenis audit sebagaimana dinyatakan dalam standar audit terdapat 3 jenis audit yaitu ‘Audit Keuangan, Audit kinerja dan Audit Dengan Tujuan Tertentu. Audit Dengan Tujuan Tertentu diantaranya ada Audit Investigatif. d. Periode Waktu yang Diaudit 40 2020 | Pusdiklatwas BPKP Periode waktu yang diaudit juga dapat berbeda-beda menurut erty keperluan dan tujuan auditnya. Periode yang diaudit dapat DAN satu tahun takwim, tahun buku, semester, triwulan, atau bahkan beberapa tahun sekaligus. Pr) News apran si it nen a1 BAB IV JENIS AUDIT INTERN DAN LAPORANNYA A. JENIS KEGIATAN AUDIT INTERN Jenis Audit Intern yang dilaksanakan oleh auditor intern pemerintah sangat beragam dan banyak bentuknya. Masing-masing jenis kegiatan audit intern ada yang sudah memiliki pedoman pelaporan yang spesifik yang telah disediakan oleh instansi terkait. Masing-masing APIP dituntut untuk membuat kebijakan dan prosedur salah satunya adalah kebijakan dan prosedur terkait dengan pelaporan kegiatan audit intern. Kegiatan audit intern (pengawasan intern) sebagaimana pada Jone Kagiaten Austins! Lampiran 1 Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia dapat dilihat pada lampiran 1 modul ini. Secara umum, bentuk kegiatan audit intern (pengawasan intern) dapat dilihat pada gambar berikut: (Sumber Kerangka Konseptual Pengawasan Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI, 2018)) Bab ini tidak menjelaskan secara rinci mengenai masing-masing kegiatan audit intern serta pedoman pelaporan untuk masing-masing jenis kegiatan audit intern tersebut, pada bagian ini hanya menjelaskan sekilas mengenai beberapa hal penting berkaitan unsur-unsur laporan kegiatan audit intern tersebut. 42 2020 | Pusdiklatwas BPKP 1. Audit Keuangan ‘Audit Keuangan terdiri dari Audit Keuangan dan Audit Terhadap Aspek Keuangan Tertentu. . Berikut definisi menurut Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI): ¥ Audit keuangan merupakan audit atas laporan keuangan untuk memberikan opini secara independen. Dalam penugasannya Auditor wajib menggunakan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan/atau Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Hasil audit keuangan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang kesesuaian antara laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen dengan standar akuntansi yang berlaku. Hasil dari audit atas laporan keuangan adalah opini (pendapat) auditor mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. ¥ Audit terhadap aspek keuangan tertentu (audit atas laporan keuangan bukan untuk memberikan opini). Audit atas aspek keuangan tertentu pada pengelolaan keuangan yang, diselenggarakan oleh instansi pemerintah atas sumber dana dari APBN/APBD dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa pengelolaan keuangan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan sebagaimana dalam ketentuan yang berlaku agar tujuan pengelolaan keuangan tepat sasaran. (AAIPI, 2014) Unsur utama dalam Laporan Hasil Audit keuangan adalah pernyataan pendapat auditor atas kewajaran penyajian laporan keuangan, rincian atas Laporan Hasil Audit ditujukan untuk memberikan dukungan atau bukti, mengapa auditor memberikan opini (pendapat) tersebut. Dalam UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, terdapat 4 (empat} jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa/auditor atas laporan keuangan yang diperiksanya/diauditnya, yaitu: (1) opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), (2) opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion), (3) opini tidak wajar (adversed opinion), dan (4) pernyataan tidak memberikan opini (disclaimer of opinion). Auditor intern umumnya tidak melakukan audit keuangan dengan tujuan untuk memberikan opini (pendapat) atas kewajaran laporan keuangan auditi, peran ini dilaksanakan oleh auditor eksternal misalnya Badan Pemeriksa Keuangan, atau Kantor Akuntan Publik. 2. Audit Kinerja Audit kinerja adalah audit yang bertujuan untuk menilai dan melakukan evaluasi atas keberhasilan pelaksanaan kegiatan/kinerjasuatu unit kerja/ organisasi/ _instansi. Hampir seluruh kegiatan audit yang dilakukan oleh APIP merupakan audit kinerja. Standar audit AAIPI mendefinisikan audit kinerja sebagai audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri atas audit aspek ekonomi, efisiensi, dan audit aspek efektivitas, serta ketaatan pada peraturan (AAIPI, 2014). Nea Laporan si Au nen 43 3, Audit Dengan Tujuan Tertentu Selain jenis audit yang sudah dijelaskan di atas, masih ada beberapa jenis audit lain yang bersifat khusus, dan mer spesitik. i pedoman audit sendiri dan pedoman pelaporan hasil audit yang Standar audit AAIPI mendefinisikan Audit Dengan Tujuan Tertentu sebagai audit yang dilakukan dengan tujuan khusus di luar audit keuangan dan audit kinerja. Termasuk dalam Kategori ini antara lain Audit Khusus/Investigatif/ Tindak Pidana Korupsi dan Audit untuk Tujuan Tertentu Lainnya terhadap masalah yang menjadi fokus perhatian pimpinan organisa {auditi) atau yang bersifat khas (AAIPI, 2014). 4, Audit Investigatif Audit investigatif adalah sebuah audit dengan tujuan khusus, yang umumnya bertujuan untuk mengungkapkan suatu peristiwa yang memiliki indikasi adanya kecurangan, atau ada indikasi terjadinya kerugian bagi organisasi/unit kerja/instansi secara lebih khusus lagi yang berindikasi perlunya tuntutan ganti rugi atas kejadian yang dianggap/diperkirakan akan merugikan negara/organisasi/instansi/unit kerja, Standar audit AIP! mendefinisikan Audit Investigatif sebagai proses mencari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis yang bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknya suatu perbuatan dan pelakunya guna dilakukan tindakan hukum selanjutnya. Laporan Hasil Audit investigatif pada dasarnya berisi upaya pengungkapan terhadap kasus yang diduga terjadi penyimpangan/kerugian keuangan negara/kerugian keuangan daerah/organisasi. Secara garis besar materi dalam laporan audit investigatif berisi: © Data Objek/Kegiatan yang Diaudit © Dasar Hukum Objek dan atau Kegiatan yang Diaudit © Jenis Penyimpangan © Pengungkapan Fakta-fakta dan Proses Kejadian © Penyebab dan Dampak Penyimpangan © Pihak yang Diduga Terlibat/Bertanggung Jawab © Bukti yang Diperoleh © Kesepakatan dengan Objek yang Diaudit dan Pelaksanaan Tindak Lanjutnya co Kesepakatan dengan Pihak Kejaksaan Uraian detail laporan hasil audit kinerja dan audit investigasi akan dituangkan dalam bab berikutnya B. FORMAT LAPORAN HASIL AUDIT 44, 2020 | Pusdiklatwas BPKP Laporan Hasil Audit merupakan media bagi auditor untuk mengkomunikasikan seluruh hal penting yang dilakukan oleh auditor kepada manajemen Selama proses audit, sejak awal penugasan, sampai berakhirnya kegiatan audit, auditor melakukan komunikasi dengan manajemen, melaporkan masalah yang dijumpai serta meminta tanggapan dari manajemen mengenai hal penting yang jumpai oleh auditor. Media komunikasi antara auditor dan manajemen salah satunya adalah Laporan Hasil Audit, yang dapat dilakukan dalam format: - Audit Memorandum - Questionnaire report = Interim Report - Final Report 1. Audit Memorandum Dalam pelaksanaan audit, auditor akan banyak berinteraksi dan berkomunikasi dengan auditi berkaitan dengan masalah yang dijumpai dalam pelaksanaan audit. Auditor dalam mengkomunikasikan hasil auditnya dapat meminta tanggapan dari manajemen atau memberikan informasi mengenai hal yang perlu segera ditindaklanjuti. Auditor tidak harus menunggu sampai pelaksanaan audit berakhir dan selanjutnya menerbitkan Laporan Hasil Audit secara formal kepada auditi. Selama pelaksanaan audit, auditor dapat mengkomunikasikan hasil auditnya dan meminta tanggapan dari manajemen dengan menggunakan audit memorandum. Audit memorandum ini umumnya berisi permasalahan yang dijumpai oleh auditor dan dikomunikasikan kepada Auditi untuk mendapatkan tanggapan, klarifikasi atau permintaan data tambahan untuk menyakinkan auditor atas kondisi yang dijumpainya. Materi dalam audit memorandum dapat berisi satu masalah atau beberapa masalah sekaligus. 2. Questionaire Report ‘Auditor dapat juga mengkomunikasikan hasil auditnya dalam format daftar pertanyaan (questionaire). Umumnya Laporan Hasil Audit dalam format daftar pertanyaan ini, mencoba menginformasikan hasil evaluasi pendahuluan yang dilakukan oleh auditor terhadap informasi umum yang diperoleh auditor dalam pelaksanaan auditnya. Namun demikian tidak hanya informasi umum saja, format daftar pertanyaan ini dapat juga digunakan oleh auditor jika akan menginformasikan materi audit dalam jumlah yang banyak, tetapi disajikan secara ringkas. 3. Interim Report Dalam pelaksanaan audit yang waktunya relatif panjang, auditor dapat menerbitkan interim report/laporan pendahuluan/notisi audit. Laporan pendahuluan ini bertujuan untuk menginformasikan lebih awal setiap kondisi yang dijumpai oleh auditor dalam pelaksanaan Nea Laporan si Au nen 45 auditnya, agar auditi dapat mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan, tanpa harus menunggu selesainya pelaksanaan audit. Laporan pendahuluan ini juga dapat digunakan oleh auditor untuk mendapatkan tanggapan atau klarifikasi dari manajemen berkaitan dengan kondisi yang dijumpai dalam pelaksanaan audit. interim report atau audit pendahuluan atau notisi audit ini dapat diterbitkan secara periodik (mingguan, bulanan, triwulan atau periode lainnya), atau pada pertengahan audit, pada akhir pelaksanaan audit sebelum penerbitan laporan final, atau pada saat "exit conference" dimana auditor telah menyelesaikan semua audit lapangannya dan meninggalkan kantor auditi. Format laporan audit interim pada umumnya hanya berisi temuan hasil audit dan belum berisi mengenai rekomendasi dari auditor. 4. Final Report Laporan Hasil Audit merupakan output dari pelaksanaan hasil audit. Laporan final menyajikan seluruh informasi berkaitan dengan kondisi dan temuan yang dijumpai selama pelaksanaan audit serta informasi lain yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan standar dalam penerbitan Laporan Hasil Audit. . _PENGORGANISASIAN DAN PENYAJIAN Surat Pengantar Laporan Hasil Audit bentuk bab biasanya selalu disertai dengan surat pengantar laporan yang berisi simpulan hasil audit dalam bentuk ringkas, yang lebih bersifat sebagai sebuah ringkasan eksekutif (executive summary), umumnya paling banyak terdiri dari 3 halaman. Pangotgsnisasan dan Penyaen ‘Surat pengantar yang bersifat ringkasan eksekutif ini berguna bagi pihak eksekutif yang tidak memiliki waktu yang banyak untuk membaca seluruh detail laporan, dan lebih mementingkan pada hal apa yang harus dilakukan dari simpulan hasil audit tersebut. Surat pengantar laporan ini juga bisa dikirimkan kepada pembaca laporan yang tidak memerlukan detail dan terlepas dari laporan audit bentuk bab. Karena sifatnya sebagai ringkasan eksekutif, maka surat pengantar ini harus disajikan dengan cara yang menarik pembaca laporan dan langsung pada pokok masalah yang harus diketahuinya, serta tindakan apa yang harus dilakukannya. 1. Cover laporan dan Halaman Judul Cover laporan dan halaman judul atau halaman depan laporan harus secara jelas memberikan informasi mengenai tujuan penulisan laporan, kepada siapa laporan ditujukan harus jelas, instansi auditor, nomor dan tanggal laporan diterbitkan, serta identitas lainnya sesuai dengan 46 D | Pusdiklatwas BPKP kebijakan dari instansi penerbit laporan. Cover laporan dan halaman judul disajikan dalam format yang profesional dan menarik minat pembaca 2. Nama dan Alamat Instansi Auditor Nama dan alamat kantor auditor disajikan sesuai standar penyajian laporan kantor auditor yang bersangkutan, nama dan alamat kantor auditor agar secara jelas dicantumkan dalam cover Laporan Hasil Audit. Selain nama dan alamat, bisa juga dicantumkan logo instansi auditor. 3. Nama dan Alamat Instansi Auditi Informasi mengenai objek yang diaudit seperti nama auditi, nama objek yang diaudit, dan periode yang diaudit disajikan pada halaman depan laporan. 4. Nomor dan Tahun Laporan Audit Diterbitkan Pada halaman depan juga disajikan informasi mengenai nomor Laporan Hasil Audit serta tanggal dan tahun diterbitkannya Laporan Hasil Audit tersebut. 5. Daftar Isi Menggambarkan garis besar pokok-pokok materi laporan. Daftar isi cukup berisi judul-judul mate fak perlu terlalu detail, pokok laporan yang dapat menuntun pembaca laporan mengetahui mengenai gambaran informasi yang ada dalam Laporan Hasil Audit. Yang perlu diperhatikan, dalam penyajian daftar isi ini harus informatif menjelaskan pokok- pokok materi yang ada dalam laporan dan meyakinkan bahwa nomor halaman untuk setiap pokok materi telah benar. Daftar isi dapat diikuti dengan daftar gambar jika ada banyak gambar yang disertakan dalam laporan, demikian juga daftar tabel, daftar lampiran, serta daftar istilah dan singkatan. Contoh daftar isi laporan dalam bentuk bab dapat ajikan sebagai berikut: Daftar si Bagian Pertama: Ringkasan Hasil Audit Bagian Kedua: Uraian Kasil Audit Bab |: Pendahuluan (1) Landasan Audit dan Pernyataan Auditor tentang Kesesuaian Audit Dengan SA-AIPL (2) Informasi Umum Audit: (2.1) Organisasi dan Manajemen (2.2) Kegiatan Audit (2.3) Sistem Pengendalian Manajemen (3) Informasi Tentang Kegiatan Auditi sebagai Sasaran Audit (4) Latar Belakang Diadakannya Kegiatan/Proyek Audit (5) Tujuan Kegiatan/Proyek/Program Auditi (6) Sifat Dan Ukuran Kegiatan/Proyek/Program Audit lis Laparan Hs Ait nen 47 (7) Informasi Lainnya Bab I: Uraian Hasil Audit 1, Temuan dan Rekomendasi 1 2. Temuan dan Rekomendasi 2 3. Dst. 4, Halal Lain Lampiran 6. Daftar Istilah dan Singkatan Kadang kala dalam pelaksanaan audit, auditor harus menggunakan banyak istilah teknis yang sangat spesifik atau singkatan-singkatan, yang hanya dipahami oleh orang-orang tertentu, dang tersebut, sementara Laporan Hasil Audit tidak hanya dibaca oleh yang menguasai mereka yang menguasai bidang teknis tertentu tetapi dibaca juga oleh manajemen lainnya, atau pembaca lain yang tidak mendalami aspek teknis tertentu, Untuk itu auditor harus menjelaskan istilah teknis atau singkatan tersebut sebelum istilah dan singkatan tersebut digunakan. Daftar istilah dan singkatan disajikan segera sebelum penyajian isi laporan, berisi daftar kata penting atau istilah teknis yang digunakan dalam laporan, jika istilah teknis tersebut tidak dipahami oleh awam, akan tetapi akan banyak digunakan dalam laporan. Dalam daftar istilah ini juga berisi singkatan-singkatan yang banyak digunakan dalam laporan. Penyajian disarankan secara urutan abjad, dan diberikan penjelasan singkat mengenai arti istilah teknis yang digunakan, atau nama lengkap dari singkatan yang digunakan. Penggunakan daftar istilah ini sifatnya pilihan (optional) dapat dibuat jika memang ada banyak istilah teknis yang tidak dipahami secara umum, jumlahnya relatif banyak, dan penjelasan atas istilah tersebut penting bagi pembaca untuk memahami isi laporan. Jika istilah teknis tidak terlalu banyak, penjelasan untuk istilah teknis tersebut dapat dilakukan pada bagian isi laporan, dan dijelaskan sebelum istilah tersebut digunakan. 7. Bagian Pertama: Ringkasan Eksekutif Berisi mengenai ringkasan yang ditujukan kepada pihak eksekuti. Isi dari ringkasan eksekutif ini bukan merupakan salinan/copy dari simpulan Laporan Hasil Audit, melainkan disusun secara tersendiri, yang berisi kebutuhan pihak eksekutif. Ringkasan eksekutif sekurang-kurangnya berisi ()Tujuan Laporan Hasil Audit (ii) Latar belakang dan tujuan audit (iii) Simpulan temuan audit penting {iv) Rekomendasi penting yang diberikan 48 220 | Pusdhlatvas BPKP Latar belakang dan tujuan audit merupakan paragraf pendahuluan laporan, disajikan secara singkat, tidak perlu detail, cukup memberikan pemahaman kepada pembaca eksekutif erbitkannya Laporan Hasil Audit ini. Dalam paragraf pendahuluan mengenai konteks dai ini dicantumkan tujuan audit, lingkup audit, dan pernyataan auditor bahwa prosedur audit dilaksanakan sesuai dengan standar audit. Temuan audit tidak disajikan seluruhnya, akan tetapi hanya temuan audit penting yang menarik perhatian pihak eksekutif dan perlu segera ditindaklanjuti, Temuan-temuan kecil dan bersifat administratif tidak jikan dalam ringkasan eksekutif, cukup disajikan dalam bagian kedua laporan tentang uraian hasil audit. Hanya rekomendasi penting yang perlu menjadi perhatian manajemen eksekut disajikan, dan tidak semua rekomendasi disajikan. yang perlu Jika laporan disajikan dalam bentuk bab, maka isi dari bab pertama adalah ringkasan eksekutif atau simpulan hasil audit. Sementara detail hasil audit, serta informasi detail lainnya disajikan dalam bab kedua mengenai uraian hasil audit. 8. Pendahuluan Bagian pendahuluan ini berisi mengenai informasi awal yang dapat mengarahkan pembaca laporan mengenai isi Laporan Hasil Audit. Bagian pendahuluan ini antara lain berisi nama dan organisasi auditi, latar belakang audit, tujuan audit, ruang lingkup audit dan informasi lain yang relevan sebagai pendahuluan. Standar audit menyatakan keharusan mengungkapkan ruang lingkup dalam tiap laporan audit, arena ruang lingkup untuk setiap audit dapat berlainan. Selesainya pekerjaan audit dan periode yang diaudit harus dicantumkan dalam laporan. Demikian juga mengenai tujuan audit, supaya jelas latar belakangnya bagi para pembaca dan dapat dihubungkan dengan kesimpulan dalam laporan, laporan audit dibuat dengan kalimat yang sederhana, ringkas, jelas dan mudah dimengerti serta tidak dapat disalahtafsirkan oleh yang menggunakannya. Laporan audit harus menyajikan informasi berdasarkan fakta dengan teliti,lengkap, dan layak. Tiap laporan harus memuat pernyataan bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar audit. 9. Simpulan Hasil Audit Simpulan hasil audit berisi uraian detail hasil audit atau temuan audit yang secara lengkap menjelaskan kondisi, kriteria, sebab, akibat, tanggapan auditi dan rekomendasi yang disampaikan oleh auditor terhadap masalah yang diungkapkan dalam temuan. Penyajian temuan diawali oleh temuan yang paling penting terlebih dahulu baru diikuti temuan yang relatif kurang penting. Setiap temuan harus dapat dengan mudah diidentifikasikan, dengan penggunaan judul temuan, atau paragraf yang terpisah antara satu lis Laparan Hs Ait nen 49 temuan dengan temuan yang lain. Penggunaan huruf besar atau huruf tebal dapat digunakan untuk membedakan setiap materi temuan. Dalam hal ada informasi detail yang perlu disajikan dalam temuan, sebaiknya informasi tersebut disajikan dalam lampiran, dengan secara jelas dicantumkan dalam penjelasan temuan hasil audit. Jika informasi dalam lampiran sangat signifikan diungkapkan dalam paragraf temuan, maka disarankan untuk membuat ringkasan informasi tersebut, sementara informasi detailnya tetap disajikan dalam lampiran. Hal ini berguna agar pembaca laporan tetap fokus pada materi temuan dan tidak terganggu untuk memperhatikan detail informasi, 10. Format Halaman Beberapa instansi telah memili pedoman penulisan laporan. Bagi instansi yang telah memiliki pedoman penulisan surat atau laporan, silahkan gunakan pedoman tersebut. 11. Ukuran Fisik Laporan Ukuran fisik Laporan Hasil Audit dapat menggunakan berbagai macam ukuran sesuai dengan aturan yang berlaku pada instansi masing-masing auditor. Disarankan Laporan Hasil Audit menggunakan kertas ukuran A4 atau ukuran letter. Ukuran kertas ini merupakan ukuran standar dalam penulisan surat maupun laporan 12. Margin Untuk Laporan Hasil Audit dengan menggunakan ukuran fisik kertas Ad atau letter, margin laporan disarankan menggunakan ukuran sebagai berikut: - Margin atas 3 Cm - Margin bawah 2,5 Cm = Margin kiri 4 Cm = Margin kanan 2,5 Cm Pada bagian margin atas, biasanya disajikan kepala surat, logo instansi audit, atau informasi lain sebagai kepala surat. ‘Margin kiri dibuat lebih lebar, dimaksudkan untuk keperluan penjilidan. Margin bawah biasanya digunakan untuk menempatkan halaman laporan. Untuk laporan yang disajikan dalam format bolak-balik, ukuran margin halaman ganjil dan genap dapat berbeda, dan pada umumnya merupakan ukuran yang berlawanan (mirror margin). 13. Header Pada bagian header dapat ditempatkan informasi lain yang sifatnya berulang, misalnya nama instansi/kantor auditor, nama auditi, judul Laporan Hasil Audit, periode Laporan Hasil Audit, 50 0 | Pusiklatwas BPKP

Anda mungkin juga menyukai