Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PERSONAL HYGINE

CARA MEMANDIKAN PASIEN DI ATAS TEMPAT TIDUR,


CARA MERAWAT KUKU, MERAWAT RAMBUT,

MERAWAT GIGI DAN MULUT.

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Neni Heryani, M.Kes

OLEH :

Putri Nadya Gladys [PO71240220020]

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


DIPLOMA DIII JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah Kebutuhan Dasar
Manusia yang berjudul “Cara Memandikan Pasien di atas Tempat Tidur, Cara
Merawat Kuku,Merawat Rambut Merawat gigi dan Mulut”.

Dalam mengerjakan tugas ini, saya banyak memperoleh bantuan serta


bimbingan dari Dosen saya. Oleh karena itu saya ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada Ibu Dra. Neni Heryani,M.Kes selaku Dosen mata kuliah
Kebutuhan Dasar Manusia.

Saya Mohon Maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan


makalah ini terdapat banyak kesalahan didalamnya. Karena saya menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah saya selanjutnya. saya berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi saya sendiri umumnya dan khususnya bagi pembaca.

Jambi, 19 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1. Latar Belakang........................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..................................................................................................5
3. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
1. Memandikan Pasien di tempat Tidur.................................................................6
2. Cara Merawat Kuku............................................................................................9
3. Cara Merawat Rambut.....................................................................................11
4. Merawat Gigi dan Mulut..................................................................................16
BAB III..................................................................................................................22
PENUTUP.............................................................................................................22
1. Kesimpulan...........................................................................................................22
2. Saran....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu
dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,
sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan.

Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan keperawatan.


Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu
atau beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar
manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik
harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi
nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu perawat
harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar
manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien
dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
dasar terutama  pasien immobilisasi.

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan


kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri
adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan
untuk dirinya. Melihat hal itu personal hygiene diartikan sebagai hygiene
perseorangan yang mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai
kebersihan tubuh, meliputi membasuh, mandi, merawat rambut, kuku, gigi, gusi
dan membersihkan daerah genital. Jika seseorang sakit, biasanya masalah
kesehatan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena mengganggap masalah
kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut kurang diperhatikan
dapat mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pasien immobilisasi.

4
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teknik atau Langka-Langkah dalam memandikan pasien
ditempat tidur ?
2. Apa sajakah perawatan kuku tangan dan kaki ?
3. Bagaimana melakukan perawatan kuku tangan dan kaki ?
4. Apa sajakah masalah atau gangguan pada kuku tangan dan kaki ?
5. Apa sajakah karakteristik rambut klien ?
6. Apa sajakah masalah dari rambut dan kulit kepala ?
7. Bagaimana asuhan keperawatan dalam merawat kulit kepala dan
rambut ?
8. Apa sajakah masalah pada gigi dan mulut ?
9. Bagaimana melakukan perawatan pada gigi dan mulut ?

3. Tujuan
1. Memandikan pasien di tempat tidur antara lain :
 Menjaga kebersihan tubuh dari kotoran dan menghilangkan bau
badan.
 Memberikan kesegaran fisik dan psikis serta rasa nyaman.
 Memotivasi pasien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dan
kebersihan dirinya.
2. Merawat kuku antara lain :
 Menjaga kebersihan tangan dan kaki.
 Mencegah kaki berbau tidak sedap.
3. Merawat Rambut :
 Untuk mengetahui cara merawat kulit kepala dan rambut
 Untuk mengetahui masalah dan rambut pada kulit kepala
4. Merawat Gigi dan Mulut
 Untuk mengetahui cara merawat gigi
 Untuk mengetahui menjaga Kesehatan gigi dan mulut

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Memandikan Pasien di tempat Tidur

Memandikan pasien di tempat tidur adalah tindakan yang dilakukan pada


pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara memandikan di
tempat tidur. Memandikan pasien di tempat tidur merupakan suatu tindakan
membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat
tidur dengan menggunakan air bersih, sabun dan atau larutan antiseptic.

1.1. Prosedur dan Teknik

a) Persiapan pasien dan keluarga


1) Menjelaskan maksud dan tujuan Tindakan
2) Menjelaskan prosedur tindakan
3) Anjurkan pasien untuk BAK atau BAB terlebih dahulu
b). Persiapan alat dan bahan
1) Baskom mandi 2 buah, masing-masing berisikan air biasa dan air
hangat
2) Pakaian pengganti
3) Kain penutup
4) 2 buah handuk, 2 buah washlap
5) Tempat untuk pakaian kotor
6) Sampiran, sabun, bedak, deodorant, minyak telon dan sisir
7) Sarung tangan
8) 2 buah celemek
9) Perlak
c). Persiapan lingkungan
1) Pintu, jendela/gorden ditutup, sampiran bila perlu di pakai.

6
2) Selimut dan bantal di pindahkan dari tempat tidur. Bila bantal
masih dibutuhkan dipakai seperlunya.
3) Tenaga Kesehatan berdiri disisi (kiri/kanan) pasien.
1.2. Prosedur Pelaksanaan.

1) Cuci tangan.
2) Memakai handscoon
3) Lakukan persiapan lingkungan.
4) Beri tahu pasien bahwa pakaian bagian atas harus dilepas, lalu bagian
yang terbuka tersebut ditutup dengan handuk.
5) Pasien dimandikan dengan urutan berikut ;

1.2.1. Membasuh Muka


 Bentangkan handuk kecil dibawah kepala.
 Bersihkan muka, telinga, dan leher dengan waslap
lembab, lalu keringkan dengan handuk.
 Tanyakan apakah pasien ingin menggunakan sabun atau
tidak.
 Gulung handuk.

1.2.2. Membasuh lengan


 Turunkan selimut mandi atau kain penutup ke bagian
perut pasien.
 Ke ataskan kedua tangan pasien, pasang handuk besar
diatas dada pasien secara melintang, lebarkan kekiri dan
kekanan sehingga kedua tangan pasien dapat diletakkan
diatas handuk.
 Basahi tangan pasien dengan waslap air bersih
kemudian sabuni dengan menggunakan waslap.
Lakukan dari bagian terjauh dari tenaga medis dan
dibilas sampai bersih mulai dari tangan yang dekat
dengan tenaga medis. Lalu keringkan dengan handuk.

7
Lakukan prosedur ini pada lengan yang satunya. Air
yang kotor diganti dengan yang bersih.

1.2.3. Membasuh dada dan perut


 Tanggalkan pakaian bawah pasien dan turunkan selimut
sampai perut bagian bawah.
 Kedua tangan di keataskan, angkat handuk dan
bentangkan pada sisi pasien.
 Basahi ketiak, dada dan perut pasien dengan waslap
basah, beri sabun kemudian bilas dan keringkan.
Lakukan pada sisi pasien yang terjauh dari tenaga
Kesehatan kemudian pada sisi yang dekat dengan
perawat. Selanjutnya, tutup dengan kain penutup atau
handuk lain.

1.2.4. Membasuh punggung


 Pasien dimiringkan ke kiri.
 Bentangkan handuk dibawah punggung sampai bokong
pasien.
 Basahi punggung sampai bokong, beri sabun kemudian
bilas dan keringkan dengan handuk.
 Miringkan pasien kekanan, lakukan langkah 2 dan 3
 Kemudian pasien ditelentangkan, kenakan pakaian
bagian atas yang bersih dengan rapi.

1.2.5. Membasuh kaki


 Keluarkan kaki pasien yang terjauh dari tenaga medis
dari dalam selimut mandi.
 Bentangkan handuk di bawah kaki tersebut dan lutut
ditekuk.

8
 Basahi kaki mulai dari pergelangan kaki sampai ke
pangkal paha, beri sabun kemudian bilas dan keringkan.
Lakukan juga pada kaki yang satu lagi

1.2.6. Membasuh daerah lipatan paha dan genital


 Bentangkan handuk dibawah bokong dan bagian bawah
perut
 Basahi daerah lipat paha dan genital, beri sabun, bilas
lalu keringkan
 Angkat handuk dari bawah bokong pasien dan kenakan
pakaian bagian bawah pasien.
 Pasien dan tempat tidur dirapikan Kembali.
 Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan lain
dibereskan dan dibawa ketempatnya.

1.3. Hal yang harus diperhatikan

1. Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pasa pasien dan tetap
menjaga kesopanan
2. Perhatikan keadaan umum pasien dan kelainan pada badannya
(misalnnya luka dan sebagainya).
3. Menanggalkan pakaian sesuai dengan urutan tindakan.
4. Waslap dibasahi dengan secukupnya tidak terlalu basan atau kering.
5. Bila air sudah kotor segera diganti.
6. Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan lainnya dibereskan dan
dibawa ke tempatnya.

2. Cara Merawat Kuku

Merawat kuku merupakan salah satu aspek penting dalam


mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk kedalam
tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat

9
dan bersih. Dan perawatan kuku juga mempengaruhi pertumbuhan
kuku. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm,
empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan
kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksianervosa,
pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.
2.1. Alat dan Bahan

1) Alat pemotong kuku


2) Handuk
3) Baskom berisi air hangat
4) Bengkok
5) Sabun
6) Kapas
7) Sikat kuku
2.2. Tahap kerja

1) Cuci tangan
2) Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur
3) Tentukan kuku yang akan dipotong
4) Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan sikat
dengan sabun bila kotor
5) Keringkan dengan handuk
6) Letakkan tangan diatas bengkok (Nierbekken) dan lakukan
pemotongan kuku
7) Setelah selesai lakukan membereskan alat-alat
8) Mencuci tangan
2.3. Masalah atau gangguan pada kuku

a. Ingrown nail, kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan


dirasakan sakit pada daerah tersebut.
b. Paronycia, radang disekitar jaringan kuku.

10
c. Ram’s horn nail, gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang
lambat disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi.
d. Bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau
tidak sedap.

3. Cara Merawat Rambut


Perawatan rambut adalah suatu kegiatan yang untuk merawat rambut
baik itu yang sudah rusak maupun menambah keindahan rambut.
Perawatan rambut memerlukan materi dan juga praktikum. Perawatan
rambut harus sesuai dengan keadaan dan kondisi rambut. Didalam
makalah ini membahas tentang seluruh perawatan rambut
Rambut adalah struktur solid yang terdiri atas sel yang mengalami
keratinasi padat. Rambut berasal dari filokel epidermal yang terbentuk
seperti kantong yang tumbuh kedalam epidermis. Kulit kepala adalah
tempat bertumbuhnya rambut. Rambut berfungsi sebagai : mahkota
(kaum wanita), pelindung mekanis (melindungi kepala dari udara
panas dan dingin), dan pengutaraan emosi.
Beberapa jenis rambut ini menutupi tubuh : rambut terminal (rambut
panjang, kasar, tebal, mudah dilihat pada kulit kepala, aksila, area pubis, dan
di janggut pria), dan rambut vellus (rambut kecil, halus, tipis menutupi
seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan kaki).
Rambut kepala klien dapat berbentuk kasar atau halus, keriting atau lurus,
dan harus bercahaya, lembut dan liat. Warna rambutpun bervariasi mulai dari
hitam terang sampai warna abu-abu dan dapat menunjukan parubahan karena
pembilasan atau pewarnaan. Pada lansia, rambut mereka menjadi abu-abu
kusam, putih, atau kuning. Juga tipis pada kulit kepala, aksila, dan area pubis.
Pria lansia kehilangan rambut wajah, sedangkan pada wanita lansia banyak
mengalami pertumbuhan rambut di dagu dan bibir atas.
Karakteristik rambut menurut perubahan perkembangan
Sepanjang hidup, perubahan dalam perkembangan, distribusi, dan
kondisi rambut dapat mempengaruhi hygiene yang dibutuhkan seseorang.
Berikut ini perkembanagan tumbuh rambut sesuai dengan usia:

11
a) Bayi
Bayi berambut sedikit atau tanpa rambut kepala saat lahir. Rambut kepala
tumbuh pada tahun pertama. Rambut badan yang halus (lanugo) terdapat
pada dahi, pipi, bahu, dan punggung.
b) Kanak-kanak
Rambut kepala mengkilat, seperti sutera, kuat, dan elastis. Rambut pada
anak berkulit gelap lebih ikal dan kasar.
c) Usia kanak-kanak menengah sampai pubertas
Hormon androgen menyebabkan peningkatan ketebalan rambut kepala
dan menjadi gelap, pertumbuhan rambut pada aksila dan daerah pubis
pada sejenis kelamin, dan pertumbuhan rambut wajah terdapat pada anak
laki.
d) Remaja
Anak laki memperoleh tambah jumlah distribusi rambut tubuh, seperti
pada dada. Peningkatan dalam aktivitas kelenjar sebagai menyebabkan
rambut berminyak.
e) Dewasa
Pria menjadi botak dengan kecenderungan genetiknya.
f) Lansia
Rambut aksila dan pubis berkurang pada wanita. Rambut kepala menjadi
tipis dan berubah warna yaitu abu-abu akibat pengurangan melanin.
Wanita lansia mungkin terdapat rambut pada dagu dan wajah karena
penurunan produksi esterogen. Pria dapat mengalami kebotakan atau
penyusutan garis rambut.
3.1. Masalah pada Rambut dan Kulit Kepala
3.1.1. Masalah pada Rambut
Pada masa pubertas terjadi perubahan jumlah dan distribusi
pertumbuhan rambut. Klien dengan gangguan hormon dapat mengalami
distribusi dan pertumbuhan yang tidak wajar. Wanita dengan hirsutisme
mengalami pertumbuhan rambut di bibir atas, dagu dan pipi, dengan
rambut vellus menjadi semakin kasar diseluruh tubuh.

12
Perubahan dapat terjadi pada ketebalan, teksture, dan lubrikasi
kulit kepala. Gangguan-gangguan seperti penyakit demam atau penyakit
kulit kepala dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kondisi seperti
penyakit tiroid dapat mengubah kondisi rambut, membuatnya semakin
halus dan rapuh. Kerontokan rambut (alopesia), atau penipisan rambut,
biasanya berkaitan dengan kecederungan genetik dan gangguan endokrin
seperti diabet, tiroiditis, dan bahkan menopause (DeWitt, 1990).
Kehilangan rambut (alopesia) dapat disebabkan praktek perawatan yang
tidak tepat atau penggunaan medikasi kemoterapi.
Nutrisi yang buruk dapat menyebabkan rambut pecah-pecah,
kusam, kering dan tipis. Rambut yang terlalu berminyak berkaitan dengan
stimulasi hormon androgen. Rambut kering dan rapuh terjadi sejalan
dengan bertambahnya usia dan dengan penggunaan sampo dan zat kimia
lain secara berlebihan.
3.1.2. Masalah pada Kulit Kepala
1. Ketombe
Kelepasan kulit kepala di sertai gatal pada kasus berat.
Ketombe dapat di temukan di alis
a. Implikasi
Ketombe menyebabkan seseorang menjadi malu jika
ketombe masuk masuk mata berkembang menjadi
konjungivitis
b. Intervensi
Bershampo secara teratur dengan sampo yang bermedikasi.
Pada kasus berat, mintalah saran dokter
2. Kutu
Parasit abu-coklat. Kecil menggali liang ke dalam  kulit dan
mengisap darah
a. Implikasi
Kutu memindakan beberapa penyakitnya pada manusia.
Penyakit yang paling umum  adalah demam berbintik
“rocky mountain” , tularemia, dan “limy”

13
b. Intervensi
Jangan menarik kutu dari kulit karena alat penghisap akan
tertinggal dan dapat terinfeksi. Mematikan kutu dengan
pemberian setetes minyak atau eter pada kutu atau tutupi
kutu dengan jeli petroianum untuk memudahkan
pengangkatan Pediculosis (kutu). Serangga parasit putih-
keabuan, tipis, terdapat pada mamalia.
3. Kehilangan Rambut (Alopesia)
Alopasia terjadi pada semua ras. Bidang pembotakan terlihat
pada bagian perifer garis rambut. Rambut menjadi rapuh  dan
patah, kondisi ini di sebabkan  pengguna pengeriting rambut,
produk rambut, pengikat rambut ketat dan menggunakan sisir 
panas
b. Implikasi
Bidang-bidang pertumbuhan  dan kehilangan rambut yang
tidak merata  mengubah penampilan klien
c. Interverensi
Hentikan praktik perawatan rambut yuang merusak  rambut
3.2. Perawatan Rambut dan Kulit Kepala

a. Penyikatan dan Penyisiran


Penyikatan membantu mempertahankan kebersihan rambut dan
mendistribusi minyak secara merata sepanjang helai rambut. Sedangkan
penyisiran hanya membentuk gaya rambut dan mencegah rambut kusut.
Sisir bergerigi pendek cukup untuk rambut pendek, tapi sisir bergerigi
panjang dipilih untuk rambut keriting. Sisir bergerigi tajam dan tidak
beraturan melukai kulit kepala.
Rambut panjang dapat dengan mudah menjadi masalah pada klien
yang terbatas pada tempat tidur bahkan untuk periode pendek. Bila
laserasi atau insisi melibatkan kulit kepala, darah, dan medikasi topikal
juga menyebatkan kekusutan. Penyikatan dan penyisiran yang sering
menjaga rambut panajang terawat rapi. Kendati kemudian, pengepangan

14
membantu menghindari kusut yang berulang-ulang. Namun perlu
diketahui mengepang setiap hari lebih merusak dari pada “cornrow”. Jika
kepangan dibuat terlalu lencang maka dapat menjadi botak, maka dari itu
tenaga medis harus meminta izin klien untuk mengepang rambutnya.
Untuk menyikat rambut dengan benar perawat membagi rambut
dengan dua bagian dan kemudian memisahkan tiga bagian. Pembagian
memudahkan menyikat bagian yang lebih kecil pada rambut. Perawat
menyisir dari kulit kepala hingga ujung rambut. Jika ada yang kusut
maka perawat menggunakan tangan untuk memisahkan seikat rambut,
genggam dengan kuat dekat kulit kepala, dan sisir dilepas pada ujung
ikatan. Mengaitkan rambut kusut mencegah rasa nyeri karena menarik
kulit kepala ketika menyisir. Jika rambut kusut berlebihan maka perawat
harus menyisir hanya sedikit bagian setiap kali. Melembatkan rambut
dengan air atau alkohol seringkali membebaskan kekusutan untuk
memudahkan penyisiran.
Klien berambut keriting biasa menyisir rambutnya dengan sisir khusus
bergerigi panjang yang berjarak jauh terpisah. Sisir bergerigi terbuka
menyebabkan sedikit dorongan selama penyisiran. Membasahi rambut
klien dengan air sebelum menyisir mencegah trauma pada rambut. Untuk
menyisir rambut kriting, perawat memulai pada garis leher klien dan
mengangkat dengan perlahan-lahan dan menyisir kearah luar rambut
sampai mencapai dahi. Perawat menyisir satu bagian kepala klien satu
kali dan kemudian mengulangi pada bagian lain. Penggunaan sisr panas
untuk meluruskan rambut dapat menyebabkan peradangan kronis dan
mengejutkan kepala yang permanen. Aplikasi pelurusan rambut dengan
zal alkalin menyebabkan rapuh. Dengan demikian perawat harus berhati-
hati terhadap penggunaan praktik penggunaan rambut yang merusak
rambut.

b. Bershampo
Frekuensi bershampo tergantung rutinitas pribadi sehari-hari dan
kondisi rambut. Perawat harus mengingatkan klien yang hospitalisasi

15
yang tinggal ditempat tidur, perspirasi berlebihan, atau pengobatan yang
meninggalkan darah atau larutan pada rambut memerlukan kegiatan
bershampo lebih sering. Untuk klien yang berada dirumah tantangannya
terbesar bagi perawat untuk menemukan cara klien bersampo tanpa
cedera. Misalnya, lansia duduk pada kursi bak dan menggunakan pipa
semprot yang dipegang dari pada berbaring diatas sehingga dapat
mencapai kran.
Jika klien mampu untuk mandi shower, biasanya rambut dapat
dikeramas tanpa kesulitan. Kursi shower dapat digunakan pada klien
yang dapat berjalan tapi menjadi lelah atau pusing. Pipa semprot yang
dapat dipegang memungkinkan klien mencuci rambutnya selama dibak
mandi atau shower. Klien yang diperbolehkan duduk dikursi biasanya
rambutnya disampo didepan bak. Jika klien hanya dapat duduk disisi
tempat tidur adalah memungkinkan untuk menyampo rambut pada klien
mencondong kedepan diatas bak cuci. Bagaimanapun, penekukan
dibatasi atau kontraindikasi pada kondisi tertentu ( misalnya operasi mata
dan operasi total penempatan kembali pinggul ).
Jika klien tidak mampu duduk tapi dapat bergeser, perawat dapat
memindahkan klien pada brankar untuk transportasi ke bak mandi atau
shower yang dilengkapi dengan semprotan yang dipegang. Perawat
meletakkan handuk atau bantal kecil dibawah kepala dan leher klien,
yang memungkinkan kepala bergantun diatas tepi brankar.
Jika klien tidak mampu duduk dikursi atau berpindah ke brankar maka
bershampo harus dilakukan pada klien ditempat tidur. Setelah
bershampo, klien dapat menyukai rambutnya yang digulung dengan alat
pengeriting atau diberi gaya. shampo yang kering juga tersedia untuk
mengurai kebutuhan untuk membasahi rambut klien sedangkan shampo
cair cenderung membuat rambut lebih kriting dan lebih sulut di sisir.

4. Merawat Gigi dan Mulut


Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan

16
mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Secara umum,
seseorang dikatakan sehat bukan hanya karena tubuhnya yang sehat melainkan
juga sehat rongga mulut dan giginya. Kesehatan gigi dan mulut sangat
berperan dalam menunjang kesehatan tubuh seseorang (Gultom, 2009).

Gigi merupakan salah satu bagian dari tubuh. Gigi berfungsi untuk
mengunyah, berbicara, dan mempertahankan bentuk muka. Mengingat 2
kegunaannya maka penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar
dapat dipertahankan lama di dalam rongga mulut (Palupi, 2008).

Oral hygiene adalah usaha mempertahankan kebersihan gigi, mulut dan


lidah. Oral hygiene adalah bagian terpenting dari personal hygiene yang
dimiliki seseorang di lihat dari kebersihan gigi, mulut dan lidah (Arif, 2008).
Oral hygiene (kebersihan mulut) adalah melaksanakan kebersihan rongga
mulut, lidah dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain
kasa atau kapas yang dibasahi dengan air bersih (Eni Kusyati, 2006). Oral
hygiene (kebersihan mulut) merupakan salah satu upaya untuk mencegah
timbulnya berbagai masalah dimulut serta untuk menghindari pertumbuhan
bakteri dan jamur dimulut. Oral hygiene merupakan tindakan untuk
membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi (Clark, 2005).

4.1. Bagian-Bagian gigi

Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian tampak diatas, terdiri atas :
a. Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras
b. Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pebuluh darah.
c. Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks.
d. Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada didalam
gusi.
e. Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada
tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan
perantaraan semen gigi.
f. Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar
tetap melekat pada gusi.

17
4.2. Masalah pada Gigi dan Mulut

1. Sariawan
Penyakit gigi dan mulut yang pertama dan umum terjadi di segala
usia adalah sariawan. Sariawan mengakibatkan penderitanya merasakan
sakit akibat adanya luka pada gusi maupun mulut.
Sariawan bisa terjadi karena adanya jamur, bekas pemakaian gigi palsu,
luka tergigit, menurunnya sistem daya tahan tubuh, kekurangan asupan
vitamin B, zat besi, dan vitamin C, kelainan atau gangguan pencernaan,
serta kesehatan dan kebersihan mulut yang tidak terjaga.
2. Gigi Berlubang
Gigi berlubang juga merupakan salah satu penyakit yang sering
terjadi akibat jaringan gigi telah berubah menjadi karies gigi. Gigi
berlubang bisa disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di mulut.
Bakteri tersebut menghasilkan asam yang dapat mengikis lapisan gigi,
sehingga membuat gigi menjadi berlubang.
Sering makan makanan manis juga dapat membuat gigi berlubang
semakin parah. Hal ini karena gula yang menempel di gigi menjadi
bakteri.
3. Gusi Berdarah

Gusi berdarah juga merupakan penyakit gigi dan mulut yang sering
terjadi di segala usia. Gusi berdarah atau yang sering disebut juga sebagai
radang gusi merupakan kondisi yang menandakan bahwa daerah gusi
kotor.

4. Gigi Abrasi
Gigi abrasi terjadi akibat gigi mengalami gesekan yang terlalu kuat
dan terus-menerus. Penyebab penyakit gigi abrasi bermacam-macam,
seperti menyikat gigi terlalu keras, kawat gigi yang terlalu kuat
mencengkram, dan lain-lain.
5. Lubang Besar dan Sisa Akar

18
Lubang besar bisa menjadi penyakit gigi dan mulut yang serius bila
tidak segera ditangani. lubang besar pada gigi berawal dari lubang kecil
yang terabaikan hingga berlarut-larut.

Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak nyaman pada gigi.
Terkadang, lubang besar juga menjadi pusat perkembangan bakteri yang
akan memberikan dampak ke gigi lainnya.

Sedangkan sisa akar merupakan kotoran yang tersimpan di dalam


mulut. Biasanya, kondisi ini akan menyebabkan bau mulut. Selain itu, sisa
akar juga akan mengiritasi jaringan gusi dan menyebabkan terjadinya
peradangan.

6. Kanker Mulut
Kanker mulut juga merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut
berbahaya yang diakibatkan oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut.
Kanker mulut memengaruhi jaringan lunak pada mulut, seperti lidah, bibir,
lapisan dasar mulut, dan bagian dalam pipi.
7. Periodontitis
Periodontitis merupakan penyakit infeksi pada gusi yang dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.
Penyakit periodontitis ini tidak boleh dianggap sepele karena selain bisa
menyebabkan kerontokan gigi. Selain itu, bakteri yang ada di dalam
jaringan gusi juga bisa masuk ke aliran darah dan menyerang organ tubuh
lainnya, misalnya paru-paru dan jantung.
Gejala penyakit periodontitis meliputi pembengkakan gusi, gusi
berwarna merah terang atau keunguan, gusi yang terasa nyeri saat
disentuh, munculnya nanah di antara gigi dan gusi, muncul rasa tidak
sedap pada mulut, dan lain sebagainya. Ada berbagai jenis penyakit
periodontitis, misalnya saja periodontitis kronis yang biasa menyerang
orang dewasa dan anak-anak.
8. Gingivitis

19
Gingivitis adalah penyakit gigi dan mulut yang menyebabkan
peradangan pada gusi. Gejala penyakit gingivitis meliputi gusi yang
bengkak, perubahan warna gusi menjadi merah tua, gusi yang rentan
mengalami perdarahan, gusi mengerut, dan lain sebagainya.
Penyebab dari penyakit gingivitis adalah kebersihan gigi dan mulut yang
kurang diperhatikan. Kamu bisa mencegahnya dengan menyikat gigi
setidaknya dua kali sehari dan melakukan pemeriksaan gigi rutin dapat
membantu mencegah gingivitis.
9. Eros gigi
Erosi gigi adalah penyakit gigi dan mulut yang disebabkan
terkikisnya enamel gigi. Kondisi ini disebabkan oleh asam.
Enamel sendiri merupakan lapisan keras pelindung gigi yang melindungi
dentin yang sensitif. Apabila enamel terkikis, dentin di bawahnya akan
terpapar sehingga dapat menyebabkan rasa sakit dan sensitivitas.
Erosi gigi dapat disebabkan oleh konsumsi minuman ringan
berlebih (kadar fosfor dan asam sitrat yang tinggi), mulut kering atau air
liur yang, asam lambung, gangguan pencernaan, dan lain sebagainya.
10. Abses gusi
Abses gusi ditandai dengan keluarnya nanah dari gusi. Nanah yang
keluar di bagian gusi tampak seperti cairan kental yang berwarna kuning,
putih agak kuning, atau bisa juga kuning agak cokelat. Nanah tersebut
dapat muncul jika terjadi inflamasi atau peradangan pada gusi akibat
bakteri yang ada di dalam mulut. Peradangan ini kemudian memicu
pembentukan abses pada gigi dan akhirnya menimbulkan infeksi yang
dapat menyebar ke seluruh area gusi.

4.3. Perawatan pada Gigi dan Mulut

a) Menyikat gigi minimal 2 kali sehari setiap pagi hari setelah sarapan dan
sebelum tidur.
b) Gunakanlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan kepala sikat
yang kecil untuk memudahkan menyikat gigi pada sudut mulut.

20
c) Sikat seluruh permukaan gigi dengan pasta gigi berfluoride dan sikatlah
gigi selama 2 menit.
d) Bersihkan sela gigi dengan benang gigi atau sikat gigi interdental.
e) Bila perlu kumur dengan obat kumur antibakteri contoh obat kumur
mengandung chlorhexidine (selama 30 detik sebelum tidur)
f) Hindari kebiasaan mengemil makanan manis dan lengket diantara waktu
makan (misal permen, coklat, kue), serta makan makanan yang
mengandung asam (misal cuka, minuman soda, minuman istotonik) karena
dapat mengikis lapisan email gigi.
g) Perbanyak konsumsi air putih.
h) Konsumsi permen xylitol sehari sekali
i) Periksa rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Bila ada karies atau
tambalan yang rusak harus segera diperbaiki.

g)

21
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Perawatan personal hygiene adalah perawatan pada kebersihan diri
seseorang atau suatu Tindakan untuk memelihara kebersihan dan Kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis Disini, tenaga medis
berkewajiban untuk membantu pasien yang kurang mampu merawat personal
hygienenya sendiri, dengan cara menyediakan alat dan bahan atau bahkan
membantunya. Macam personal hygiene adalah perawatan yang mencakup
seluruh bagian tubuh. Jenis-jenisnya yaitu, perawatan pagi hari, siang hari,
menjelang tidur dan dini hari.

2. Saran
Dalam Penyusunan makalah saya masih banyak kesalahan-kesalahan. Oleh
karena itu, saya senantiasa menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun.

22
DAFTAR PUSTAKA

Graham-Brown,Robin,Tony Burns.2005. Dermatologi.Jakarta: Erlanggga

Tarwoto, Wartona, 2002: Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keprawatan,


Jakarta:Salemba Medika
Saputra L. Catatan Ringkas Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara;
2016

Dasaryandi,
kikirizky.2012.kebersihan
diri.http://kikirizkydasarya
ndi.blogspot.com/2011/06/
sap-
kebersihan-diri.html.
Diakses tanggal 7 Maret
2012, Pukul 12.45
Dasaryandi,
kikirizky.2012.kebersihan
23
diri.http://kikirizkydasarya
ndi.blogspot.com/2011/06/
sap-
kebersihan-diri.html.
Diakses tanggal 7 Maret
2012, Pukul 12.45
Dasaryandi,
kikirizky.2012.kebersihan
diri.http://kikirizkydasarya
ndi.blogspot.com/2011/06/
sap-
kebersihan-diri.html.
Diakses tanggal 7 Maret
2012, Pukul 12.45
Dasaryandi,
kikirizky.2012.kebersihan
24
diri.http://kikirizkydasarya
ndi.blogspot.com/2011/06/
sap-
kebersihan-diri.html.
Diakses tanggal 7 Maret
2012, Pukul 12.45
Murti, Sari. 2012.
http://www.scribd.com/doc
/45033613/Kebersihan-
Diri-Dan-Lingkungan.
Diakses
tanggal 6 Maret 2012,
Puku 12.15
Murti, Sari. 2012.
http://www.scribd.com/doc
/45033613/Kebersihan-
25
Diri-Dan-Lingkungan.
Diakses
tanggal 6 Maret 2012,
Puku 12.15
Murti, Sari. 2012.
http://www.scribd.com/doc
/45033613/Kebersihan-
Diri-Dan-Lingkungan.
Diakses
tanggal 6 Maret 2012,
Puku 12.15
https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/cara-merawat-gigi-yang-
baik-45
https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-oral/tips-menjaga-kesehatan-gigi-
dan-mulut/

26

Anda mungkin juga menyukai