Makalahh KDM Putri Nadya Gladys
Makalahh KDM Putri Nadya Gladys
PERSONAL HYGINE
DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah Kebutuhan Dasar
Manusia yang berjudul “Cara Memandikan Pasien di atas Tempat Tidur, Cara
Merawat Kuku,Merawat Rambut Merawat gigi dan Mulut”.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1. Latar Belakang........................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..................................................................................................5
3. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
1. Memandikan Pasien di tempat Tidur.................................................................6
2. Cara Merawat Kuku............................................................................................9
3. Cara Merawat Rambut.....................................................................................11
4. Merawat Gigi dan Mulut..................................................................................16
BAB III..................................................................................................................22
PENUTUP.............................................................................................................22
1. Kesimpulan...........................................................................................................22
2. Saran....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu
dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,
sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan.
4
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teknik atau Langka-Langkah dalam memandikan pasien
ditempat tidur ?
2. Apa sajakah perawatan kuku tangan dan kaki ?
3. Bagaimana melakukan perawatan kuku tangan dan kaki ?
4. Apa sajakah masalah atau gangguan pada kuku tangan dan kaki ?
5. Apa sajakah karakteristik rambut klien ?
6. Apa sajakah masalah dari rambut dan kulit kepala ?
7. Bagaimana asuhan keperawatan dalam merawat kulit kepala dan
rambut ?
8. Apa sajakah masalah pada gigi dan mulut ?
9. Bagaimana melakukan perawatan pada gigi dan mulut ?
3. Tujuan
1. Memandikan pasien di tempat tidur antara lain :
Menjaga kebersihan tubuh dari kotoran dan menghilangkan bau
badan.
Memberikan kesegaran fisik dan psikis serta rasa nyaman.
Memotivasi pasien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dan
kebersihan dirinya.
2. Merawat kuku antara lain :
Menjaga kebersihan tangan dan kaki.
Mencegah kaki berbau tidak sedap.
3. Merawat Rambut :
Untuk mengetahui cara merawat kulit kepala dan rambut
Untuk mengetahui masalah dan rambut pada kulit kepala
4. Merawat Gigi dan Mulut
Untuk mengetahui cara merawat gigi
Untuk mengetahui menjaga Kesehatan gigi dan mulut
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2) Selimut dan bantal di pindahkan dari tempat tidur. Bila bantal
masih dibutuhkan dipakai seperlunya.
3) Tenaga Kesehatan berdiri disisi (kiri/kanan) pasien.
1.2. Prosedur Pelaksanaan.
1) Cuci tangan.
2) Memakai handscoon
3) Lakukan persiapan lingkungan.
4) Beri tahu pasien bahwa pakaian bagian atas harus dilepas, lalu bagian
yang terbuka tersebut ditutup dengan handuk.
5) Pasien dimandikan dengan urutan berikut ;
7
Lakukan prosedur ini pada lengan yang satunya. Air
yang kotor diganti dengan yang bersih.
8
Basahi kaki mulai dari pergelangan kaki sampai ke
pangkal paha, beri sabun kemudian bilas dan keringkan.
Lakukan juga pada kaki yang satu lagi
1. Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pasa pasien dan tetap
menjaga kesopanan
2. Perhatikan keadaan umum pasien dan kelainan pada badannya
(misalnnya luka dan sebagainya).
3. Menanggalkan pakaian sesuai dengan urutan tindakan.
4. Waslap dibasahi dengan secukupnya tidak terlalu basan atau kering.
5. Bila air sudah kotor segera diganti.
6. Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan lainnya dibereskan dan
dibawa ke tempatnya.
9
dan bersih. Dan perawatan kuku juga mempengaruhi pertumbuhan
kuku. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm,
empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan
kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksianervosa,
pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.
2.1. Alat dan Bahan
1) Cuci tangan
2) Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur
3) Tentukan kuku yang akan dipotong
4) Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan sikat
dengan sabun bila kotor
5) Keringkan dengan handuk
6) Letakkan tangan diatas bengkok (Nierbekken) dan lakukan
pemotongan kuku
7) Setelah selesai lakukan membereskan alat-alat
8) Mencuci tangan
2.3. Masalah atau gangguan pada kuku
10
c. Ram’s horn nail, gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang
lambat disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi.
d. Bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau
tidak sedap.
11
a) Bayi
Bayi berambut sedikit atau tanpa rambut kepala saat lahir. Rambut kepala
tumbuh pada tahun pertama. Rambut badan yang halus (lanugo) terdapat
pada dahi, pipi, bahu, dan punggung.
b) Kanak-kanak
Rambut kepala mengkilat, seperti sutera, kuat, dan elastis. Rambut pada
anak berkulit gelap lebih ikal dan kasar.
c) Usia kanak-kanak menengah sampai pubertas
Hormon androgen menyebabkan peningkatan ketebalan rambut kepala
dan menjadi gelap, pertumbuhan rambut pada aksila dan daerah pubis
pada sejenis kelamin, dan pertumbuhan rambut wajah terdapat pada anak
laki.
d) Remaja
Anak laki memperoleh tambah jumlah distribusi rambut tubuh, seperti
pada dada. Peningkatan dalam aktivitas kelenjar sebagai menyebabkan
rambut berminyak.
e) Dewasa
Pria menjadi botak dengan kecenderungan genetiknya.
f) Lansia
Rambut aksila dan pubis berkurang pada wanita. Rambut kepala menjadi
tipis dan berubah warna yaitu abu-abu akibat pengurangan melanin.
Wanita lansia mungkin terdapat rambut pada dagu dan wajah karena
penurunan produksi esterogen. Pria dapat mengalami kebotakan atau
penyusutan garis rambut.
3.1. Masalah pada Rambut dan Kulit Kepala
3.1.1. Masalah pada Rambut
Pada masa pubertas terjadi perubahan jumlah dan distribusi
pertumbuhan rambut. Klien dengan gangguan hormon dapat mengalami
distribusi dan pertumbuhan yang tidak wajar. Wanita dengan hirsutisme
mengalami pertumbuhan rambut di bibir atas, dagu dan pipi, dengan
rambut vellus menjadi semakin kasar diseluruh tubuh.
12
Perubahan dapat terjadi pada ketebalan, teksture, dan lubrikasi
kulit kepala. Gangguan-gangguan seperti penyakit demam atau penyakit
kulit kepala dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kondisi seperti
penyakit tiroid dapat mengubah kondisi rambut, membuatnya semakin
halus dan rapuh. Kerontokan rambut (alopesia), atau penipisan rambut,
biasanya berkaitan dengan kecederungan genetik dan gangguan endokrin
seperti diabet, tiroiditis, dan bahkan menopause (DeWitt, 1990).
Kehilangan rambut (alopesia) dapat disebabkan praktek perawatan yang
tidak tepat atau penggunaan medikasi kemoterapi.
Nutrisi yang buruk dapat menyebabkan rambut pecah-pecah,
kusam, kering dan tipis. Rambut yang terlalu berminyak berkaitan dengan
stimulasi hormon androgen. Rambut kering dan rapuh terjadi sejalan
dengan bertambahnya usia dan dengan penggunaan sampo dan zat kimia
lain secara berlebihan.
3.1.2. Masalah pada Kulit Kepala
1. Ketombe
Kelepasan kulit kepala di sertai gatal pada kasus berat.
Ketombe dapat di temukan di alis
a. Implikasi
Ketombe menyebabkan seseorang menjadi malu jika
ketombe masuk masuk mata berkembang menjadi
konjungivitis
b. Intervensi
Bershampo secara teratur dengan sampo yang bermedikasi.
Pada kasus berat, mintalah saran dokter
2. Kutu
Parasit abu-coklat. Kecil menggali liang ke dalam kulit dan
mengisap darah
a. Implikasi
Kutu memindakan beberapa penyakitnya pada manusia.
Penyakit yang paling umum adalah demam berbintik
“rocky mountain” , tularemia, dan “limy”
13
b. Intervensi
Jangan menarik kutu dari kulit karena alat penghisap akan
tertinggal dan dapat terinfeksi. Mematikan kutu dengan
pemberian setetes minyak atau eter pada kutu atau tutupi
kutu dengan jeli petroianum untuk memudahkan
pengangkatan Pediculosis (kutu). Serangga parasit putih-
keabuan, tipis, terdapat pada mamalia.
3. Kehilangan Rambut (Alopesia)
Alopasia terjadi pada semua ras. Bidang pembotakan terlihat
pada bagian perifer garis rambut. Rambut menjadi rapuh dan
patah, kondisi ini di sebabkan pengguna pengeriting rambut,
produk rambut, pengikat rambut ketat dan menggunakan sisir
panas
b. Implikasi
Bidang-bidang pertumbuhan dan kehilangan rambut yang
tidak merata mengubah penampilan klien
c. Interverensi
Hentikan praktik perawatan rambut yuang merusak rambut
3.2. Perawatan Rambut dan Kulit Kepala
14
membantu menghindari kusut yang berulang-ulang. Namun perlu
diketahui mengepang setiap hari lebih merusak dari pada “cornrow”. Jika
kepangan dibuat terlalu lencang maka dapat menjadi botak, maka dari itu
tenaga medis harus meminta izin klien untuk mengepang rambutnya.
Untuk menyikat rambut dengan benar perawat membagi rambut
dengan dua bagian dan kemudian memisahkan tiga bagian. Pembagian
memudahkan menyikat bagian yang lebih kecil pada rambut. Perawat
menyisir dari kulit kepala hingga ujung rambut. Jika ada yang kusut
maka perawat menggunakan tangan untuk memisahkan seikat rambut,
genggam dengan kuat dekat kulit kepala, dan sisir dilepas pada ujung
ikatan. Mengaitkan rambut kusut mencegah rasa nyeri karena menarik
kulit kepala ketika menyisir. Jika rambut kusut berlebihan maka perawat
harus menyisir hanya sedikit bagian setiap kali. Melembatkan rambut
dengan air atau alkohol seringkali membebaskan kekusutan untuk
memudahkan penyisiran.
Klien berambut keriting biasa menyisir rambutnya dengan sisir khusus
bergerigi panjang yang berjarak jauh terpisah. Sisir bergerigi terbuka
menyebabkan sedikit dorongan selama penyisiran. Membasahi rambut
klien dengan air sebelum menyisir mencegah trauma pada rambut. Untuk
menyisir rambut kriting, perawat memulai pada garis leher klien dan
mengangkat dengan perlahan-lahan dan menyisir kearah luar rambut
sampai mencapai dahi. Perawat menyisir satu bagian kepala klien satu
kali dan kemudian mengulangi pada bagian lain. Penggunaan sisr panas
untuk meluruskan rambut dapat menyebabkan peradangan kronis dan
mengejutkan kepala yang permanen. Aplikasi pelurusan rambut dengan
zal alkalin menyebabkan rapuh. Dengan demikian perawat harus berhati-
hati terhadap penggunaan praktik penggunaan rambut yang merusak
rambut.
b. Bershampo
Frekuensi bershampo tergantung rutinitas pribadi sehari-hari dan
kondisi rambut. Perawat harus mengingatkan klien yang hospitalisasi
15
yang tinggal ditempat tidur, perspirasi berlebihan, atau pengobatan yang
meninggalkan darah atau larutan pada rambut memerlukan kegiatan
bershampo lebih sering. Untuk klien yang berada dirumah tantangannya
terbesar bagi perawat untuk menemukan cara klien bersampo tanpa
cedera. Misalnya, lansia duduk pada kursi bak dan menggunakan pipa
semprot yang dipegang dari pada berbaring diatas sehingga dapat
mencapai kran.
Jika klien mampu untuk mandi shower, biasanya rambut dapat
dikeramas tanpa kesulitan. Kursi shower dapat digunakan pada klien
yang dapat berjalan tapi menjadi lelah atau pusing. Pipa semprot yang
dapat dipegang memungkinkan klien mencuci rambutnya selama dibak
mandi atau shower. Klien yang diperbolehkan duduk dikursi biasanya
rambutnya disampo didepan bak. Jika klien hanya dapat duduk disisi
tempat tidur adalah memungkinkan untuk menyampo rambut pada klien
mencondong kedepan diatas bak cuci. Bagaimanapun, penekukan
dibatasi atau kontraindikasi pada kondisi tertentu ( misalnya operasi mata
dan operasi total penempatan kembali pinggul ).
Jika klien tidak mampu duduk tapi dapat bergeser, perawat dapat
memindahkan klien pada brankar untuk transportasi ke bak mandi atau
shower yang dilengkapi dengan semprotan yang dipegang. Perawat
meletakkan handuk atau bantal kecil dibawah kepala dan leher klien,
yang memungkinkan kepala bergantun diatas tepi brankar.
Jika klien tidak mampu duduk dikursi atau berpindah ke brankar maka
bershampo harus dilakukan pada klien ditempat tidur. Setelah
bershampo, klien dapat menyukai rambutnya yang digulung dengan alat
pengeriting atau diberi gaya. shampo yang kering juga tersedia untuk
mengurai kebutuhan untuk membasahi rambut klien sedangkan shampo
cair cenderung membuat rambut lebih kriting dan lebih sulut di sisir.
16
mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Secara umum,
seseorang dikatakan sehat bukan hanya karena tubuhnya yang sehat melainkan
juga sehat rongga mulut dan giginya. Kesehatan gigi dan mulut sangat
berperan dalam menunjang kesehatan tubuh seseorang (Gultom, 2009).
Gigi merupakan salah satu bagian dari tubuh. Gigi berfungsi untuk
mengunyah, berbicara, dan mempertahankan bentuk muka. Mengingat 2
kegunaannya maka penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar
dapat dipertahankan lama di dalam rongga mulut (Palupi, 2008).
Mahkota gigi atau corona, merupakan bagian tampak diatas, terdiri atas :
a. Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras
b. Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pebuluh darah.
c. Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks.
d. Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada didalam
gusi.
e. Akar gigi atau radiks, merupakan bagian yang tertanam pada
tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan
perantaraan semen gigi.
f. Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar
tetap melekat pada gusi.
17
4.2. Masalah pada Gigi dan Mulut
1. Sariawan
Penyakit gigi dan mulut yang pertama dan umum terjadi di segala
usia adalah sariawan. Sariawan mengakibatkan penderitanya merasakan
sakit akibat adanya luka pada gusi maupun mulut.
Sariawan bisa terjadi karena adanya jamur, bekas pemakaian gigi palsu,
luka tergigit, menurunnya sistem daya tahan tubuh, kekurangan asupan
vitamin B, zat besi, dan vitamin C, kelainan atau gangguan pencernaan,
serta kesehatan dan kebersihan mulut yang tidak terjaga.
2. Gigi Berlubang
Gigi berlubang juga merupakan salah satu penyakit yang sering
terjadi akibat jaringan gigi telah berubah menjadi karies gigi. Gigi
berlubang bisa disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di mulut.
Bakteri tersebut menghasilkan asam yang dapat mengikis lapisan gigi,
sehingga membuat gigi menjadi berlubang.
Sering makan makanan manis juga dapat membuat gigi berlubang
semakin parah. Hal ini karena gula yang menempel di gigi menjadi
bakteri.
3. Gusi Berdarah
Gusi berdarah juga merupakan penyakit gigi dan mulut yang sering
terjadi di segala usia. Gusi berdarah atau yang sering disebut juga sebagai
radang gusi merupakan kondisi yang menandakan bahwa daerah gusi
kotor.
4. Gigi Abrasi
Gigi abrasi terjadi akibat gigi mengalami gesekan yang terlalu kuat
dan terus-menerus. Penyebab penyakit gigi abrasi bermacam-macam,
seperti menyikat gigi terlalu keras, kawat gigi yang terlalu kuat
mencengkram, dan lain-lain.
5. Lubang Besar dan Sisa Akar
18
Lubang besar bisa menjadi penyakit gigi dan mulut yang serius bila
tidak segera ditangani. lubang besar pada gigi berawal dari lubang kecil
yang terabaikan hingga berlarut-larut.
Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit yang tidak nyaman pada gigi.
Terkadang, lubang besar juga menjadi pusat perkembangan bakteri yang
akan memberikan dampak ke gigi lainnya.
6. Kanker Mulut
Kanker mulut juga merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut
berbahaya yang diakibatkan oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut.
Kanker mulut memengaruhi jaringan lunak pada mulut, seperti lidah, bibir,
lapisan dasar mulut, dan bagian dalam pipi.
7. Periodontitis
Periodontitis merupakan penyakit infeksi pada gusi yang dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.
Penyakit periodontitis ini tidak boleh dianggap sepele karena selain bisa
menyebabkan kerontokan gigi. Selain itu, bakteri yang ada di dalam
jaringan gusi juga bisa masuk ke aliran darah dan menyerang organ tubuh
lainnya, misalnya paru-paru dan jantung.
Gejala penyakit periodontitis meliputi pembengkakan gusi, gusi
berwarna merah terang atau keunguan, gusi yang terasa nyeri saat
disentuh, munculnya nanah di antara gigi dan gusi, muncul rasa tidak
sedap pada mulut, dan lain sebagainya. Ada berbagai jenis penyakit
periodontitis, misalnya saja periodontitis kronis yang biasa menyerang
orang dewasa dan anak-anak.
8. Gingivitis
19
Gingivitis adalah penyakit gigi dan mulut yang menyebabkan
peradangan pada gusi. Gejala penyakit gingivitis meliputi gusi yang
bengkak, perubahan warna gusi menjadi merah tua, gusi yang rentan
mengalami perdarahan, gusi mengerut, dan lain sebagainya.
Penyebab dari penyakit gingivitis adalah kebersihan gigi dan mulut yang
kurang diperhatikan. Kamu bisa mencegahnya dengan menyikat gigi
setidaknya dua kali sehari dan melakukan pemeriksaan gigi rutin dapat
membantu mencegah gingivitis.
9. Eros gigi
Erosi gigi adalah penyakit gigi dan mulut yang disebabkan
terkikisnya enamel gigi. Kondisi ini disebabkan oleh asam.
Enamel sendiri merupakan lapisan keras pelindung gigi yang melindungi
dentin yang sensitif. Apabila enamel terkikis, dentin di bawahnya akan
terpapar sehingga dapat menyebabkan rasa sakit dan sensitivitas.
Erosi gigi dapat disebabkan oleh konsumsi minuman ringan
berlebih (kadar fosfor dan asam sitrat yang tinggi), mulut kering atau air
liur yang, asam lambung, gangguan pencernaan, dan lain sebagainya.
10. Abses gusi
Abses gusi ditandai dengan keluarnya nanah dari gusi. Nanah yang
keluar di bagian gusi tampak seperti cairan kental yang berwarna kuning,
putih agak kuning, atau bisa juga kuning agak cokelat. Nanah tersebut
dapat muncul jika terjadi inflamasi atau peradangan pada gusi akibat
bakteri yang ada di dalam mulut. Peradangan ini kemudian memicu
pembentukan abses pada gigi dan akhirnya menimbulkan infeksi yang
dapat menyebar ke seluruh area gusi.
a) Menyikat gigi minimal 2 kali sehari setiap pagi hari setelah sarapan dan
sebelum tidur.
b) Gunakanlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan kepala sikat
yang kecil untuk memudahkan menyikat gigi pada sudut mulut.
20
c) Sikat seluruh permukaan gigi dengan pasta gigi berfluoride dan sikatlah
gigi selama 2 menit.
d) Bersihkan sela gigi dengan benang gigi atau sikat gigi interdental.
e) Bila perlu kumur dengan obat kumur antibakteri contoh obat kumur
mengandung chlorhexidine (selama 30 detik sebelum tidur)
f) Hindari kebiasaan mengemil makanan manis dan lengket diantara waktu
makan (misal permen, coklat, kue), serta makan makanan yang
mengandung asam (misal cuka, minuman soda, minuman istotonik) karena
dapat mengikis lapisan email gigi.
g) Perbanyak konsumsi air putih.
h) Konsumsi permen xylitol sehari sekali
i) Periksa rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Bila ada karies atau
tambalan yang rusak harus segera diperbaiki.
g)
21
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perawatan personal hygiene adalah perawatan pada kebersihan diri
seseorang atau suatu Tindakan untuk memelihara kebersihan dan Kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis Disini, tenaga medis
berkewajiban untuk membantu pasien yang kurang mampu merawat personal
hygienenya sendiri, dengan cara menyediakan alat dan bahan atau bahkan
membantunya. Macam personal hygiene adalah perawatan yang mencakup
seluruh bagian tubuh. Jenis-jenisnya yaitu, perawatan pagi hari, siang hari,
menjelang tidur dan dini hari.
2. Saran
Dalam Penyusunan makalah saya masih banyak kesalahan-kesalahan. Oleh
karena itu, saya senantiasa menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun.
22
DAFTAR PUSTAKA
Dasaryandi,
kikirizky.2012.kebersihan
diri.http://kikirizkydasarya
ndi.blogspot.com/2011/06/
sap-
kebersihan-diri.html.
Diakses tanggal 7 Maret
2012, Pukul 12.45
Dasaryandi,
kikirizky.2012.kebersihan
23
diri.http://kikirizkydasarya
ndi.blogspot.com/2011/06/
sap-
kebersihan-diri.html.
Diakses tanggal 7 Maret
2012, Pukul 12.45
Dasaryandi,
kikirizky.2012.kebersihan
diri.http://kikirizkydasarya
ndi.blogspot.com/2011/06/
sap-
kebersihan-diri.html.
Diakses tanggal 7 Maret
2012, Pukul 12.45
Dasaryandi,
kikirizky.2012.kebersihan
24
diri.http://kikirizkydasarya
ndi.blogspot.com/2011/06/
sap-
kebersihan-diri.html.
Diakses tanggal 7 Maret
2012, Pukul 12.45
Murti, Sari. 2012.
http://www.scribd.com/doc
/45033613/Kebersihan-
Diri-Dan-Lingkungan.
Diakses
tanggal 6 Maret 2012,
Puku 12.15
Murti, Sari. 2012.
http://www.scribd.com/doc
/45033613/Kebersihan-
25
Diri-Dan-Lingkungan.
Diakses
tanggal 6 Maret 2012,
Puku 12.15
Murti, Sari. 2012.
http://www.scribd.com/doc
/45033613/Kebersihan-
Diri-Dan-Lingkungan.
Diakses
tanggal 6 Maret 2012,
Puku 12.15
https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/cara-merawat-gigi-yang-
baik-45
https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-oral/tips-menjaga-kesehatan-gigi-
dan-mulut/
26