Anda di halaman 1dari 137

ANALYZE REPORT

EDISI TRIWULAN II
2019
Free file excel yang berisi ringkasan kinerja keuangan (ada yang mulai tahun 2008),
kalkulator harga wajar, proyeksi dan chart saham-saham yang di bahas

BBRI BJTM SIDO BEST


BBCA TLKM ICBP PNLF
BBNI KLBF ADRO ULTJ

Oleh : Christopher Tertius


Owner Channel Youtube dan Instagram : BACASAHAM
Analyze Report Triwulan II 2019 1

ANALYZE REPORT
EDISI TRIWULAN II 2019

Oleh : Christopher Tertius


Owner Channel Youtube dan Instagram : BACASAHAM

Dear Pembaca E-book Analyze Report,


Dokumen e-book ini bersifat terbatas dan rahasia, hanya diperuntukan kepada personal yang melakukan
pembelian secara resmi kepada penulis. Dilarang memperbanyak dan atau menyebarluaskan
dokumen ini secara sebagian maupun keseluruhan dalam bentuk dan tujuan apapun tanpa izin
resmi dari penulis (Christopher Tertius – Owner Channel Youtube dan Instagram :
BACASAHAM). Setiap pelanggaran Hak Cipta akan diproses sesuai dengan Undang-Undang yang
berlaku.

“Belajarlah menghargai setiap karya intelektual yang diciptakan dalam bentuk apapun juga “

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 2

MOHON UNTUK DIPERHATIKAN

E-book ini berisi rekapan 12 saham dengan informasi dan data yang penulis kutip dari berbagai
sumber resmi. Semua informasi telah terpublikasi sehingga dapat diakses oleh setiap individu. Adapun
banyak informasi diambil dari Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, Public Expose, dan Prospektus (jika
ada) Perusahaan.
Penulis melakukan pengolahan data dan analisa untuk setiap saham yang dibahas berdasarkan
sudut pandang penulis sendiri. Tidak ada jaminan bahwa setiap keputusan yang diambil dari analisa
penulis pasti memperoleh keuntungan. Segala keputusan dan resiko investasi terhadap saham yang
dibahas pada e-book ini menjadi tanggung jawab investor sendiri (DISCLAIMER ON).
Beberapa data dan angka pada e-book ini, seperti harga saham, susunan direksi/komisaris, dll,
diambil berdasarkan tanggal dibuatnya analisa, sehingga ada kemungkinan terdapat sedikit perbedaan
(contohnya : harga tertinggi dan terendah). Selain itu, mungkin untuk beberapa data keuangan seperti
rasio keuangan dll memiliki perbedaan dengan data pada aplikasi-aplikasi saham. Hal itu dikarenakan
penulis mengambil data secara manual serta mengolahnya dan disesuaikan dengan analisa yang
dilakukan. Tapi tenang saja, penulis juga melampirkan dokumen excel kepada setiap pembaca agar dapat
membantu menyesuaikan data sesuai kebutuhan analisa.
Tentu saja e-book ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, jika teman-teman
mendapati kesalahan ataupun kekeliruan dalam penyajian materi, penulis terlebih dahulu minta maaf, dan
jika berkenan dapat diinformasikan kepada penulis agar dapat di revisi.
Akhir kata, selamat membaca e-book analyze report triwulan II 2019 ini, semoga dengan analisa
ini bisa membantu pembaca untuk semakin memahami pasar modal Indonesia dan tentunya memperoleh
keuntungan yang optimal dari saham-saham pilihan.

Salam Kasih,

Christopher Tertius
Owner channel youtube & instagram : BACASAHAM

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 3

DAFTAR ISI

1. BBRI - PT. BANK RAKYAT INDONESIA ……………………………………………………7


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 4,150 Rata-rata PBV 2019 (2.72 X) Hold untuk MENENGAH
2 Rp 3,580 PBV Terendah 2019 (2.34 X) jangka
3 Rp 3,346 Level terendah untuk PBV tertinggi panjang
10 tahun terakhir (2.19 X)

2. BBCA - PT. BANK CENTRAL ASIA ………………………………………………………….19


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 28,512 Rata-rata PBV 2019 (4.40 X) Hold untuk MENENGAH
2 Rp 25,575 PBV Terendah 2019 (3.95 X) jangka
3 Rp 22,978 Level terendah untuk PBV tertinggi panjang
10 tahun terakhir (3.55 X)

3. BBNI - PT. BANK NEGARA INDONESIA …………………………………………………...30


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 8.900 Rata-rata PBV 2019 (1.45 X) Hold untuk MENENGAH
2 Rp 7.844 Level terendah untuk PBV tertinggi jangka
10 tahun terakhir (1.28 X) panjang
3 Rp 5.576 Level terendah untuk PBV terendah
dari tahun 2010-2019 (0.91 X)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 4

4. BJTM - PT. BANK BPD JAWA TIMUR …………………………………………………………...41


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 630 Sudah menembus titik terendah dari Rp 800 RENDAH
PBV tertingginya tahun 2012 (1.19X) Rata-rata titik
tertinggi PBV
2 Rp 590 PBV terendah tahun 2019 (1.03X)
Wait and see untuk
3 Rp 475 PBV terendah dalam 7 tahun sejak melihat kinerja
BJTM IPO (0.83X) keuangan berikutnya

5. TLKM - PT. TELKOM INDONESIA ………………………………………………………………52


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 3.925 Rata-rata PBV tahun 2019 (4.14 X) Rp 5.000 (PBV 5.3 X) MENENGAH
Merupakan kisaran
2 Rp 3.481 PBV terendah tahun 2019 (3.67 X)
PBV tertinggi dalam
3 Rp 3.092 PBV terendah dalam 5 tahun terakhir
10 tahun terakhir
(3.26 X)

Wait and See

6. KLBF – PT. KALBE FARMA ……………………………………………………………………….63


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 1.447 Rata-rata PBV 2019 (4.63 X) dan PBV Rp 2.741 MENENGAH
tersebut lebih rendah dari titik PBV
terendah tahun 2013-2017 PBV tertinggi
dalam 9 tahun
2 Rp 1.260 PBV terendah tahun 2019 (4.03 X)
terakhir (8.76 X)
3 Rp 1.100 PBV terendah 9 tahun terakhir (3.53 X)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 5

7. SIDO – PT. SIDO MUNCUL ………………………………………………………………………...74


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 800 PBV 4 X (PBV terendah tahun 2019 Rp 1.200 MENENGAH
adalah 3.79 X, penulis menggunakan PBV 6.07 X (PBV
angka 4 agar mendekati) tertinggi semenjak
IPO)
2 Rp 665 PBV terendah tahun 2014 (3.36 X)

3 Rp 450 PBV terendah semenjak IPO (2.26 X)

8. ICBP – PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR ………………………………………………85


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 10.400 Rata-rata PBV tahun 2019 (5.32 X) Rp 13.300 MENENGAH

2 Rp 8.000 PBV terendah dalam 6 tahun terakhir


PBV tertinggi
(4.06 X)
semenjak IPO (6.82
3 Rp 4.750 PBV terendah ke 2 semenjak IPO tahun
X)
2010 (2.42 X)

9. ADRO – PT. ADARO ENERGY ……………………………………………………………………95


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 1.100 Sudah berada dibawah rata-rata PBV Rp 1.616 TINGGI
2019 (0.78 X), yaitu 0.68 X (PBV 1 X)

2 Rp 890 PBV terendah tahun 2013 (0.55 X)


Rp 2.731
PBV tertinggi 7
3 Rp 520 PBV terendah semenjak IPO (0.32 X)
tahun terakhir (1.69
X)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 6

10. BEST – PT. BEKASI FAJAR IND. EST. ………………………………………………………...105


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 268 Rata-rata PBV tahun 2019 (0.62 X) Rp 435 MENENGAH
PBV 1 X

2 Rp 198 PBV terendah tahun 2019 (0.45 X)


Rp 483
PBV tertinggi 4
3 Rp 139 PBV terendah semenjak IPO (0.32 X)
tahun terakhir (1.11
X)

11. PNLF – PT. PANIN FINANCIAL ………………………………………………………………...116


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 300 Titik tertinggi PBV terendah 6 tahun Rp 555 TINGGI
terkahir (PBV 0.42 X) Titik tertinggi PBV
tertinggi 8 tahun
2 Rp 263 PBV terendah 2019 (PBV 0.37 X)
terakhir (PBV 0.78 X)

3 Rp 142 Titik terendah PBV terendah sejak tahun


2008 (PBV 0.20 X)

12. ULTJ – PT. ULTRAJAYA MILK & TRADING ………………………………………………..126


BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO
1 Rp 1.370 Rata-rata PBV tahun 2019 (3.15 X) Rp 2.060 MENENGAH
Titik tertinggi PBV
2 Rp 1.180 PBV terendah tahun 2019 (2.71 X) terendah 6 tahun
terakhir (4.74 X)
3 Rp 845 Titik terendah PBV terendah 7 tahun
terakhir (1.94 X) Rp 2.780
Titik tertinggi PBV
tertinggi 6 tahun
terakhir (6.39 X)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 7

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BBRI)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR FINANCE - BANK


DI DIRIKAN 16 DES 1895
LISTING 10 NOV 2003
O/S SHARES 123.346 JUTA
PEMEGANG SAHAM 56.75% PEMERINTAH
43.25% MASYARAKAT
UNIT KERJA 9.637 UNIT
E-CHANNEL 239.780 * Unit kerja : Kantor, Unit, Kantor Kas, Teras
* E-Channel : ATM, EDC, CRM, E-BUZZ
KARYAWAN 2018 89.943 ORANG

B. ANAK PERUSAHAAN

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BRI 2019)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 8

C. MANAGEMENT

PT. Bank Rakyat Indonesia dipimpin oleh Suprajarto sebagai presiden direktur sejak 15 Maret
2017. Pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2015-
2017), Direktur Bidang Jaringan dan Layanan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2007-2015)

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BRI 2019)

Untuk presiden komisaris, dipimpin oleh Andrinof A. Chaniago sejak 15 Maret 2017. Pernah
menjabat sebagai Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero) (2015-2017), Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS (2014-2015),
dan Direktur Eksekutif, CIRUS Surveyors (2008-2014).

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 9

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BRI 2019)

Dari segi management, BRI dipimpin oleh orang yang mempunyai kapasitas di dunia perbankan
dan tidak tersangkut kasus hukum. Selain itu, pengalaman presiden komisaris, Andrinof, dalam
pemerintahan juga memberi kesempatan bagi BRI untuk memper-erat kerjasama dengan negara
Indonesia.
Hal positif lainnya adalah GCG (Good Corporate Governance) berjalan dengan baik. Melalui BRI
Peduli, pada tahun 2018 disalurkan dana sebesar Rp 163 M untuk berbagai program, seperti : Indonesia
cerdas, Indonesia sejahtera, Indonesia takwa, dll.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BRI 2019)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 10

Pada tahun 2018 BRI memperoleh berbagai penghargaan baik secara nasional maupun
internasional, seperti : Best Bank in Indonesia (Global Finance), The Best Bank in KUR Loan
Disbursement (Ministry of Coordinating Economy), dll.
Dari segi lembaga pemeringkat nasional maupun internasional (FitchRatings, Moody’s, S&P
Global, JCR, dan Pefindo), outlook BRI juga berada pada kategori STABLE sehingga mempunyai
prospek ke depannya.

D. BISNIS

BRI merupakan bank BUMN yang fokus pada segmen kredit mikro dan hal itu masih menjadi
fokus bisnis perusahaan setidaknya sampai tahun 2022. Terlihat dari target portofolio yang di sampaikan
melalui public expose 2019, dimana target pertumbuhan kredit CAGR sebesar 12-13%, dengan porsi
kredit mikro 40% dan kredit korporasi maksimal 20%. (Yang mana berarti sisanya dibagi ke dalam kredit
consumer, BUMN, ritel komersil, dan menengah)

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BRI 2019)

Fokus pengembangan BRI selama 4 tahun ke depan adalah CASA (Dana Murah Giro dan
Tabungan), Fee Based Income (Biaya Administrasi Bulanan, Kiriman Uang, dll), Kredit Mikro dan
layanan digital (e-banking).
Total kredit yang diberikan BRI tahun 2018 adalah Rp 820 Trilliun dan menghasilkan pendapatan
bunga bersih Rp 77 Trilliun atau 9.39% dari total kredit. Laba bersih tahun 2018 adalah Rp 32 Trilliun
atau 41.55% dari pendapatan bunga bersih.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 11

Dengan menggunakan CAGR 12% sesuai target perusahaan, pada tahun 2022 Total kredit akan
menjadi sekitar Rp 1,290 Trilliun. Menggunakan presentase yang sama, maka pendapatan bunga bersih
menjadi Rp 121 Trilliun dan laba bersih menjadi Rp 50.27 Trilliun. Dengan begitu, maka EPS BRI 2022
akan menjadi Rp 407,55. Menggunakan asumsi PER wajar sebesar 15 X, maka harga wajar tahun 2022
BRI adalah sekitar Rp 6,113. Angka tersebut merupakan estimasi harga wajar tahun 2022, sehingga besar
kemungkinan harga saham BBRI tahun 2022 melebihi Rp 6.113
Dari pemaparan diatas, dapat dilihat bahwa BRI terus melakukan inovasi dan mengembangkan
bisnis mengikuti era digitalisasi. Sehingga, secara prospek perusahaan ini memiliki prospek yang baik di
masa mendatang, apalagi didukung oleh sektor bisnisnya, dimana perbankan yang merupakan CORE
SECTOR dalam suatu Negara.

E. NERACA KEUANGAN

DATA BRI JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Aset Rp 1,288 T Rp 1,296 T (0.67%) (Rp 8.7 T)
Liabilitas Rp 1,077 T Rp 1,111 T (1.19%) (Rp13 T)
Ekuitas ke entitas induk Rp 188 T Rp 182 T 3.03% Rp 5.5 T

 Total asset BRI s/d Juni 2019 adalah Rp 1,288 T yang mana turun sebesar 0.67% atau Rp 8.7 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Penempatan pada BI dan Rp 41 T Rp 84 T (51.19%) (Rp 43 T)
Bank Lain
Efek yang dibeli untuk Rp 24 T Rp 9 T 166% Rp 15 T
dijual kembali
Pinjaman yang diberikan Rp 748 T Rp 709 T 5.5% Rp 39 T

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 12

Total Asset
1,400,000,000

1,200,000,000

1,000,000,000

800,000,000

600,000,000

400,000,000

200,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total liabilitas Rp 1,077 T turun sebesar 1.19% atau Rp 13 T dibandingkan desember 2018 dengan
penyebab terbesar ada pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Giro pihak ketiga Rp 115 T Rp 125 (8%) (Rp 10 T)
Tabungan pihak ketiga Rp 366 T Rp 379 T (3.43%) (Rp 13 T)
Deposito berjangka Rp 302 T Rp 269 T 12.26% Rp 33 T
pihak ketiga
Efek yang dijual untuk Rp 27 T Rp 37 T (27.02%) (Rp 10 T)
dibeli kembali
Pinjaman yang diterima Rp 32 T Rp 40 T (20%) (Rp 8 T)
pihak ketiga

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 13

Total Liabilitas
1,200,000,000

1,000,000,000

800,000,000

600,000,000

400,000,000

200,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total ekuitas ke entitas induk Juni 2019 adalah Rp 188 T naik sebesar 3.03% atau Rp 5.5 T
dibandingkan desember 2018 yang mana Rp 182.5 T. Hal itu disebabkan adanya peningkatan
komponen ekuitas lainnya sebesar Rp 6 T

Total Ekuitas ke Entitas Induk


200,000,000
180,000,000
160,000,000
140,000,000
120,000,000
100,000,000
80,000,000
60,000,000
40,000,000
20,000,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa penurunan asset hanya dipengaruhi oleh berkurangnya
penghimpunan dana khususnya untuk giro dan tabungan. Selain itu juga dipengaruhi oleh penurunan efek
yang dijual untuk dibeli kembali. Meskipun CASA BRI mengalami penurunan, namun untuk
penghimpunan dana bisa diimbangi dengan meningkatnya deposito. Hal tersebut memang akan membuat
Net Interest Margin (NIM) menjadi lebih kecil karena bunga deposito yang dibayarkan kepada nasabah
lebih tinggi dibandingkan giro/tabungan. Namun, dengan penyaluran kredit yang meningkat Rp 39 T,
kenaikan deposito Rp 33T dapat tercover dengan baik.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 14

F. LABA RUGI

DATA BRI JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Pendapatan Bunga Rp 60 T Rp 53 T 13.21% Rp 7 T
Pendapatan Ops. Lain Rp 2.09 T Rp 0.89 T 150% Rp 1.2 T
Beban Bunga Rp 20 T Rp 15 T 33.33% Rp 5 T
Beban Ops. Lain Rp 14.84 T Rp 13.5 T 9.93% Rp 1.34 T
Penyisihan Kerugian Rp 9.7 T Rp 10.3 T (5.83%) (Rp 0.6 T)
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 16.16 T Rp 14.88 T 8.60% Rp 1.28 T

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa selain BRI fokus pada penyaluran kredit, mereka juga fokus
untuk meningkatkan pendapatan dari fee based income. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan 150%
pada pendapatan operasional lain. BRI juga fokus pada penyelesaian debitur bermasalah dan menekan
NPL nya, terlihat dengan penurunan penyisihan kerugian. Disamping itu, meskipun growth peningkatan
beban bunga dan operasional lain meningkat lebih besar dibandingkan pendapatan, namun BRI masih
dapat membukukan growth laba yang positif. Dikarenakan, secara nominal pertumbuhan pendapatan lebih
besar dibandingkan pertumbuhan biaya.

Pendapatan Bunga Annualize


140,000,000

120,000,000

100,000,000

80,000,000

60,000,000

40,000,000

20,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 15

Beban Bunga Annualize


45,000,000
40,000,000
35,000,000
30,000,000
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,000
5,000,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laba Rugi ke Entitas Induk Annualize


35,000,000

30,000,000

25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

G. RASIO KEUANGAN

DATA BRI 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 22.51% 17.89% 17.39% 17.68% 17.15%
ROA 2.89% 2.61% 2.57% 2.49% 2.51%
NPM 25.96% 23.39% 23.77% 23.96% 26.02%
DER 678.26% 585.18% 575.06% 607.55% 571.72%
EPS 205.91 212.38 235.08 262.28 262.10
BV 914.77 1,187.08 1,351.88 1,483.37 1,528.26

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 16

Berdasarkan rasio keuangan diatas, dapat dilihat bahwa untuk kinerja 5 tahun terakhir, dari sisi
profitabilitas (ROE, ROA dan NPM), BRI cukup stabil dan bisa dikategorikan mempunyai kemampuan
menghasilkan laba yang baik. Dari sisi hutang terhadap ekuitas, terlihat BRI mempertahankan di angka
500 – 600%. Sedangkan untuk EPS dan BV terus mengalami pertumbuhan untuk 5 tahun terakhir yang
menjelaskan bahwa perusahaan ini selalu berusaha untuk meningkatkan kekayaan bersihnya.

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock Split)


140.00

120.00

100.00

80.00

60.00

40.00

20.00

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Dividen BBRI cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun selama 10 tahun terakhir.
Dengan rata-rata dividen yield sebesar 3% dan kinerja bisnis yang terus bertumbuh membuat BRI menjadi
saham yang menarik perhatian bagi investor untuk di hold dalam jangka waktu yang panjang. Hal
berikutnya yang menjadi keuntungan investor, dengan kepemilikan mayoritas terbesar ada pada negara,
maka BRI akan “dipaksa” untuk membagi dan meningkatkan dividennya setiap tahun. Dikarenakan
dividen tersebut juga akan menjadi pendapatan bagi negara.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 17

I. VALUASI DAN PROYEKSI

18.05
16.13 15.82
14.68 14.95
13.76 13.66
13.06
12.42 12.22
11.86 11.50
10.37 9.85 10.37
8.97
7.47 7.40 7.75
6.80 7.17 7.12
5.99
4.96

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PER TERTINGGI 16.13 14.68 13.76 11.86 10.37 11.50 12.42 13.06 12.22 15.82 14.95 18.05
PER TERENDAH 4.96 5.99 7.47 7.40 6.80 7.17 7.12 7.75 8.97 9.85 10.37 13.66

4.30 4.31
3.94
3.59

2.99 3.10 3.08 3.10


2.94
2.75 2.64
2.34 2.24 2.34
2.19
1.96 1.93 1.83
1.77 1.74 1.71
1.61 1.60
1.32

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PBV TERTINGGI 4.30 3.94 4.31 3.59 2.99 3.10 3.08 2.94 2.19 2.75 2.64 3.10
PBV TERENDAH 1.32 1.61 2.34 2.24 1.96 1.93 1.77 1.74 1.60 1.71 1.83 2.34

Berdasarkan grafik PER dan PBV diatas, terlihat dalam 10 tahun semakin meningkatnya titik
tertinggi dan terendah PER BBRI. Sedangkan untuk PBV, titik tertingginya cenderung mengalami
penurunan meskipun titik terendahnya bergerak stabil. Sesuai dengan analisa yang penulis lakukan, maka
untuk harga terbaik BBRI saat ini adalah :

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 18

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 4,150 Rata-rata PBV 2019 (2.72 X) Hold untuk MENENGAH
2 Rp 3,580 PBV Terendah 2019 (2.34 X) jangka
3 Rp 3,346 Level terendah untuk PBV tertinggi panjang
10 tahun terakhir (2.19 X)

Dengan asumsi peningkatan book value 8% setiap tahun, dalam 5 tahun ke depan
diproyeksikan harga wajarnya berada pada level Rp 6,105 (Mendekati proyeksi berdasarkan target
pertumbuhan kredit perusahaan yang sudah dibahas diatas). Angka tersebut menggunakan presentase
yang konservatif, mengingat trend pertumbuhan book value BBRI yang diatas angka tersebut dalam 10
tahun terakhir. Sehingga, sangat besar kemungkinan harga tersebut dicapai kurang dari 5 tahun.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 19

PT. BANK CENTRAL ASIA (BBCA)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR FINANCE - BANK


DI DIRIKAN 10 AGS 1955
LISTING 31 MAY 2000
O/S SHARES 24.655 JUTA
PEMEGANG SAHAM 54.94% PT. DWIMURIA
INVESTAMA
45.06% MASYARAKAT
UNIT KERJA 1.249 CABANG
E-CHANNEL 17.778 ATM +
RATUSAN RIBU EDC
KARYAWAN 2018 24.941 ORANG

B. ANAK PERUSAHAAN

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 20

C. MANAGEMENT

PT. Bank Central Asia dipimpin oleh Jahja Setiaatmadja sebagai presiden direktur. Pernah
menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA (2005-2011), Direktur BCA (1999-2005), memangku
jabatan manajerial di BCA sejak 1990. Sebelum bergabung di BCA pernah menjabat sebagai Direktur
keuangan PT. Indomobil (1989-1990), Direktur keuangan PT. Kalbe Farma (1980-1989). Memulai karir
tahun 1979 sebagai akuntan pada perusahaan PWC.

(Sumber Gambar : Annual Report BCA 2018)

Untuk presiden komisaris, dipimpin oleh Djohan Setijoso. Pernah menjabat sebagai presiden
direktur BCA (1999-2011). Sebelum bergabung dengan BCA pernah menjabat sebagai direktur di BRI
(1965-1998) dan komisaris utama Inter Pasific Bank (1993-1998)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 21

(Sumber Gambar : Annual Report BCA 2018)

Dari aspek management, BCA dipimpin oleh orang-orang yang kompeten dan tidak tersangkut
kasus hukum. Hal lain yang dapat diamati bahwa bank ini mempercayakan posisi presdir dan preskom
kepada orang-orang yang sudah berpengalaman dan “berbakti” cukup lama di BCA. Loyalitas mereka
kepada perusahaan dengan periode waktu yang “tidak singkat” itu memberikan kepercayaan kepada
investor, bahwa tanggungjawab yang di percayakan akan dilaksanakan dengan baik.

Dalam hal CSR (Corporate Social Responsibility), BCA aktif memberikan bantuan melalui
program BAKTI BCA, antara lain : Program pendidikan akuntansi dan IT Non gelar, bekerja di BCA
sebagai magang bakti, beasiswa, sumbangan (contoh : memberikan bantuan sebesar Rp 195 Juta untuk
korban gempa Palu tahun 2018)

Pada tahun 2019, bank swasta terbesar di Indonesia ini mendapat banyak penghargaan nasional
dan internasional, beberapa diantaranya : Best Asian Bank for 4 times in a row since 2016, Best bank in
Indonesia (Finance Asia), Trade finance market leader in Indonesia (Asiamoney), dll.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 22

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BCA 2019)

Dari segi lembaga pemeringkat ole Fitch dan Moody’s, outlook BCA di tahun 2019 masih berada
pada level STABLE yang menjelaskan bahwa bank ini masih mempunyai prospek yang cerah di masa
mendatang.

D. BISNIS

BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia yang dikenal dengan inovasi teknologinya
(klikbca, m-banking, Tarik tunai tanpa kartu, dll). Meskipun biaya administrasi bank ini tergolong cukup
mahal (> Rp 15ribu/bulan), namun kenyamanan dan layanan yang berkualitas dari BCA membuat
nasabah menjadi loyal dengan perusahaan ini.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BCA 2019)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 23

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa BCA fokus meningkatkan penyaluran kredit pada
segmen korporasi (38.7%) dibandingkan segmen komersial, UKM atau consumer. Hal itu bisa saja
disebabkan karena segmen korporasi memiliki komposisi NPL terendah (25.4%) dibandingkan segmen
lainnya. Dari hal ini dapat dilihat bahwa perusahaan cukup konservatif untuk menyalurkan kredit agar
menekan peningkatan kredit bermasalah yang bisa berakibat pada meningkatnya biaya pencadangan.

Untuk dana pihak ketiga, BCA tetap fokus melakukan


penghimpunan dana murah (Giro dan Tabungan), dimana CASA
berkontribusi sebesar 76% dari total DPK s/d Juni 2019.

Dari sisi pendapatan, terlihat bahwa bank ini berfokus


juga pada peningkatan fee based income, dimana adanya
perubahan komposisi pendapatan FBI, dari yang tadinya 26.2%
ditahun 2018 menjadi 28.1% ditahun 2019.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BCA 2019)

E. NERACA KEUANGAN

DATA BCA JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Aset Rp 870 T Rp 824 T 5.58% Rp 46 T
Liabilitas Rp 706 T Rp 668 T 5.68% Rp 38 T
Ekuitas ke entitas induk Rp 159 T Rp 151 T 5.29% Rp 8 T

 Total asset BCA s/d Juni 2019 adalah Rp 870 T yang mana naik sebesar 5.58% atau Rp 46 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 24

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Efek yang dibeli untuk Rp 27 T Rp 9 T 200% Rp 18 T
dijual kembali
Kredit yang diberikan Rp 536 T Rp 521 T 2.87% Rp 15 T
Efek untuk tujuan investasi Rp 120 T Rp 109 T 10.09% Rp 11 T

Total Asset
1,000,000,000
900,000,000
800,000,000
700,000,000
600,000,000
500,000,000
400,000,000
300,000,000
200,000,000
100,000,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total liabilitas Rp 706 T naik sebesar 5.68% atau Rp 38 T dibandingkan desember 2018 dengan
penyebab terbesar ada pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Simpanan pihak ketiga Rp 666 T RP 627 T 6.22% Rp 39 T

Total Liabilitas
800,000,000
700,000,000
600,000,000
500,000,000
400,000,000
300,000,000
200,000,000
100,000,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 25

 Total ekuitas ke entitas induk Juni 2019 adalah Rp 159 T naik sebesar 5.29% atau Rp 8 T
dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan adanya peningkatan saldo laba yang belum
ditentukan penggunaannya sebesar Rp 7 T

Total Ekuitas ke Entitas Induk


180,000,000
160,000,000
140,000,000
120,000,000
100,000,000
80,000,000
60,000,000
40,000,000
20,000,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

F. LABA RUGI

DATA BCA JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Pendapatan Bunga Rp 31.17 T Rp 27.08 T 15.10% Rp 4.09 T
Pendapatan Ops. Lain Rp 9.73 T Rp 7.74 T 25.71% Rp 1.99 T
Beban Bunga Rp 6.67 T Rp 5.33 T 25.14% Rp 1.34 T
Beban Ops. Lain Rp 15.64 T Rp 14.34 T 9.06% Rp 1.3 T
Penyisihan Kerugian Rp 2.44 T Rp 0.82 T 197% Rp 1.62 T
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 12.86 T Rp 11.42 T 12.60% Rp 1.44 T

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa selain BCA fokus pada penyaluran kredit, mereka juga fokus
untuk meningkatkan pendapatan dari fee based income. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan 25.71%
pada pendapatan operasional lain. BCA juga mengantisipasi resiko kredit bermasalahnya dengan
meningkatkan penyisihan kerugian ditahun 2019. Disamping itu, meskipun growth peningkatan beban

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 26

bunga dan operasional lain meningkat lebih besar dibandingkan pendapatan, namun BCA masih dapat
membukukan growth laba yang positif. Dikarenakan, secara nominal pertumbuhan pendapatan lebih besar
dibandingkan pertumbuhan biaya.

Pendapatan Bunga Annualize


70,000,000

60,000,000

50,000,000

40,000,000

30,000,000

20,000,000

10,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Beban Bunga Annualize


16,000,000

14,000,000

12,000,000

10,000,000

8,000,000

6,000,000

4,000,000

2,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 27

Laba Rugi ke Entitas Induk Annualize


30,000,000

25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

G. RASIO KEUANGAN

DATA BCA 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 20.16% 18.33% 17.75% 17.05% 16.12%
ROA 3.03% 3.04% 3.11% 3.13% 2.96%
NPM 30.49% 32.13% 33.82% 34.70% 31.43%
DER 561.65% 498.57% 468.33% 440.75% 442.54%
EPS 730.83 835.76 945.45 1,048.68 1,043.33
BV 3,624.80 4,560.25 5,325.63 6,151.27 6,472.89

Berdasarkan rasio keuangan diatas, dapat dilihat bahwa untuk kinerja 5 tahun terakhir, dari sisi
profitabilitas (ROE, ROA dan NPM), BCA cukup stabil dan bisa dikategorikan mempunyai kemampuan
menghasilkan laba yang baik. Dari sisi hutang terhadap ekuitas, terlihat BCA mempertahankan di angka
400-500%. Sedangkan untuk EPS dan BV terus mengalami pertumbuhan untuk 5 tahun terakhir yang
menjelaskan bahwa perusahaan ini selalu berusaha untuk meningkatkan kekayaan bersihnya.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 28

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock


Split)
400.00
350.00
300.00
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Dividen BBCA cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun selama 10 tahun terakhir.
Namun pada tahun 2015 dan 2016 memang terlihat penurunan nominal dividen yang cukup besar. Secara
umum, yield dividen bank swasta ini berada diangka 1%. Yield tersebut memang terbilang cukup kecil
jika dibandingkan dengan kompetitornya seperti BRI, Mandiri dan BNI yang biasanya berada diangka
3%.

I. VALUASI DAN PROYEKSI

30.14
25.72
24.06 24.51
21.62
19.92 20.94 20.17 19.98 20.30 21.35 19.38
Axis Title

19.64
15.69 15.81
14.20 14.62 13.83 15.05 15.11
12.87 12.08
9.71
8.24

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PER TERTINGGI 15.69 19.92 20.94 20.17 19.98 21.62 20.30 21.35 19.38 24.06 25.72 30.14
PER TERENDAH 9.71 8.24 12.87 12.08 14.20 14.62 13.83 15.05 15.11 15.81 19.64 24.51

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 29

5.20 5.19
4.87 4.83 4.86
4.52
4.31 4.30 4.27 4.39
3.89 3.95
3.55
Axis Title

3.20 3.11 3.21 3.26 3.35


2.94 3.03 2.77 2.81
2.41
2.01

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PBV TERTINGGI 3.89 4.87 5.20 5.19 4.52 4.83 4.31 4.30 3.55 4.27 4.39 4.86
PBV TERENDAH 2.41 2.01 3.20 3.11 3.21 3.26 2.94 3.03 2.77 2.81 3.35 3.95

Berdasarkan grafik PER dan PBV diatas, terlihat dalam 10 tahun semakin meningkatnya titik
tertinggi dan terendah PER BBCA. Sedangkan untuk PBV, cenderung membuat pola yang stabil untuk
titik tertingginya, namun untuk titik terendahnya terus mengalami peningkatan. Sesuai dengan analisa
yang penulis lakukan, maka untuk harga terbaik BBCA saat ini adalah :

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 28,512 Rata-rata PBV 2019 (4.40 X) Hold untuk MENENGAH
2 Rp 25,575 PBV Terendah 2019 (3.95 X) jangka
3 Rp 22,978 Level terendah untuk PBV tertinggi panjang
10 tahun terakhir (3.55 X)

Dengan asumsi peningkatan book value 5% setiap tahun, dalam 5 tahun ke depan
diproyeksikan harga wajarnya berada pada level Rp 36,389. Angka tersebut menggunakan presentase
yang konservatif, mengingat trend pertumbuhan book value BBCA yang diatas angka tersebut dalam 10
tahun terakhir. Sehingga, sangat besar kemungkinan harga tersebut dicapai kurang dari 5 tahun.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 30

PT. BANK NEGARA INDONESIA (BBNI)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR FINANCE - BANK


DI DIRIKAN 05 JUL 1946
LISTING 25 NOV 1996
O/S SHARES 18.649 JUTA
PEMEGANG SAHAM 60% NEGARA
40% MASYARAKAT
UNIT KERJA 2.263 UNIT
E-CHANNEL 18.311 ATM
KARYAWAN 2018 27.224 ORANG

B. ANAK PERUSAHAAN

(Sumber Gambar : Annual Report BNI 2018)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 31

C. MANAGEMENT

PT. Bank Negara Indonesia dipimpin oleh Achmad Baiquni yang mulai berkarier di BNI sejak
tahun 1984. Pernah menjabat sebagai Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(2003-2006), Direktur Korporasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2006-2008), Direktur Bisnis
Usaha Kecil Menengah dan Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2008-2010), dan Direktur
Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2010-2015).

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BNI 2019)

Untuk posisi presiden komisaris di percayakan kepada Ari Kuncoro (komisaris independen) yang
merupakan seorang akademisi. Mulai berkarier di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
sejak tahun 1986. pernah menjabat sebagai Sekretaris Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi periode 1995 -
1998, Wakil Dekan Bidang Pengajaran, Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat periode 1998 - 2001.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 32

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BNI 2019)

Dari aspek management BNI dipimpin oleh orang yang kompeten dan tidak tersangkut kasus
hukum. Posisi presdir yang telah berkarya di BNI sejak tahun 1984 membuat kepercayaan akan
loyalitasnya di BNI semakin besar. Pengalamannya sebagai direktur keuangan di BRI juga menjadi nilai
tambah untuk membuat inovasi-inovasi baru di BNI.
BNI juga aktif dalam menerapkan corporate social responsibility (CSR) di tahun 2018, dimana
salah satunya dengan mendukung peningkatan produksi garam kepada petani garam di Sumenep,
Indramayu dan Kupang sebesar 7.3 M untuk 320 petani.
Selama beberapa tahun terakhir BNI telah mendapat berbagai penghargaan nasional maupun
internasional, diantaranya : Best State Owned Enterprise (Institute for Corporate Directorship), Best trade
finance bank in Indonesia 2018 (Alpha Southeaset Asia),
dll
BNI juga mendapat penilaian STABLE oleh
beberapa lembaga pemeringkat sehingga bisa menjadi
suatu indikasi bahwa perusahaan ini memiliki prospek
yang baik di masa mendatang.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BNI 2019 )

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 33

D. BISNIS

BNI merupakan bank buku IV yang mempunyai total asset terkecil jika dibandingkan BRI,
Mandiri dan BCA. Namun, hal tersebut menjadi peluang yang besar bagi bank ini untuk terus
berkembang dan meningkatkan kekayaan bersihnya.
Berbagai strategi bisnis dilakukan BNI untuk meningkatkan bisnisnya, salah satu hal yang dapat
dilihat adalah dengan “menggandeng” institusi pendidikan baik itu sekolah maupun universitas. Ha itu
memberi kesempatan bagi BNI untuk mendapatkan recurring income melalui administrasi dan pendapatan
bulanan dari rekening. Selain itu, jika nantinya mahasiswa lulus dan bekerja, diharapkan bisa terus
mempercayakan BNI sebagai bank favoritnya baik dari simpanan maupun pinjaman usaha / konsumer.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BNI 2019)

Dari data diatas terlihat bahwa perusahaan terus berkembang dan menekankan kualitas mereka.
Untuk sisi pendapatan, BNI fokus pada fee based mereka yang bertumbuh 11.6% dibanding pendapatan
bunga 9.4%. Untuk kredit, BNI fokus pada segmen korporasi swasta yang menyumbang pertumbuhan
terbesar, yaitu 27.8%. NPL nya juga masih berada di level normal (1.8%) dan untuk DPK fokuskan pada
dana murah, yaitu CASA.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 34

E. NERACA KEUANGAN

DATA BNI JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Aset Rp 843 T Rp 808 T 4.33% Rp 35 T
Liabilitas Rp 700 T Rp 671 T 4.32% Rp 29 T
Ekuitas ke entitas induk Rp 114 T Rp 108 T 5.55% Rp 6 T

 Total asset BNI s/d Juni 2019 adalah Rp 843 T yang mana naik sebesar 4.33% atau Rp 35 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Giro pada bank lain pihak Rp 19 T Rp 13 T 46.15% Rp 6 T
ketiga
Pinjaman yang diberikan Rp 442 T Rp 405 T 9.13% Rp 37 T
Aset lainnya Rp 15 T Rp 11 T 36.36% Rp 4 T

Total Asset
900,000,000

800,000,000

700,000,000

600,000,000

500,000,000

400,000,000

300,000,000

200,000,000

100,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 35

 Total liabilitas BNI s/d Juni 2019 adalah Rp 700 T yang mana naik sebesar 4.37% atau Rp 29 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Total giro Rp 185 T Rp 167 T 10.77% Rp 18 T
Total tabungan Rp 185 T Rp 195 T (5.12%) (Rp 10 T)
Total deposito Rp 197 T Rp 187 T 5.34% Rp 10 T
Pinjaman yang diterima Rp 55 T Rp 51 T 7.84% Rp 4

Total Liabilitas
800,000,000

700,000,000

600,000,000

500,000,000

400,000,000

300,000,000

200,000,000

100,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total ekuitas ke entitas induk Juni 2019 adalah Rp 114 T naik sebesar 5.55% atau Rp 6 T
dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan adanya peningkatan saldo laba yang belum
ditentukan penggunaannya sebesar Rp 4 T

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 36

Total Ekuitas ke Entitas Induk


120,000,000

100,000,000

80,000,000

60,000,000

40,000,000

20,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

F. LABA RUGI

DATA BNI JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Pendapatan Bunga Rp 28.59 T Rp 26.15 T 9.33% Rp 2.44 T
Pendapatan Ops. Lain Rp 5.95 T Rp 5.25 T 13.33% Rp 0.70 T
Beban Bunga Rp 10.98 T Rp 8.70 T 26.21% Rp 2.28 T
Beban Ops. Lain Rp 11.26 T Rp 10.51 T 7.14% Rp 0.75 T
Penyisihan Kerugian Rp 3.96 T Rp 3.86 T 2.59% Rp 0.10 T
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 7.63 T Rp 7.43 T 2.69% Rp 0.20 T

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa BNI fokus pada peningkatan FBI selain meningkatkan
penyaluran kreditnya. Terlihat adanya kenaikan 13.33% untuk pendapatan ops lain atau sebesar 0.70T.
Untuk beban bunga terlihat cukup besar dengan peningkatan 26.21% atau 2.28 T. Hal itu menyebabkan
peningkatan laba hanya 2.69% dibandingkan Juni 2018.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 37

Pendapatan Bunga Annualize


70,000,000

60,000,000

50,000,000

40,000,000

30,000,000

20,000,000

10,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Beban Bunga Annualize


25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laba Rugi ke Entitas Induk Annualize


18,000,000
16,000,000
14,000,000
12,000,000
10,000,000
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 38

G. RASIO KEUANGAN

DATA BNI 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 11.86% 13.01% 13.81% 13.89% 13.36%
ROA 1.78% 1.88% 1.92% 1.86% 1.81%
NPM 19.81% 21.10% 22.81% 22.84% 22.10%
DER 540.12% 565.30% 592.43% 621.07% 612.65%
EPS 486.18 608.02 730.16 805.16 818.74
BV 4,097.60 4,673.65 5,286.83 5,795.42 6,127.74

Berdasarkan rasio keuangan selama 5 tahun terakhir, terlihat BNI stabil untuk menjaga tingkat
profitabilitas (ROE, ROA, NPM) maupun resikonya (DER). Dari aspek EPS dan book valuenya juga
terlihat adanya pertumbuhan yang konsisten sejak tahun 2015-2019 yang mengindikasikan bahwa bank
ini terus melakukan ekspansi dan invonasi.

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock


Split)
300.00

250.00

200.00

150.00

100.00

50.00

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 39

Dalam 10 tahun terkahir terlihat dividen BNI mengalami naik turun. Namun secara garis besar
bank BUMN ini terus berusaha meningkatkan jumlah dividen setiap tahunnya. Kisaran dividen yang
dibagikan adalah sekitar 3% dari harga sahamnya.

I. VALUASI DAN PROYEKSI

26.76
23.19

15.30 14.72 14.96


13.70
12.64 12.52
11.18 11.53 10.90
9.52 8.80 9.83
8.29 9.22
6.00
7.46 6.95 6.33 7.82 7.02 7.40
4.56

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PER TERTINGGI 26.76 15.30 23.19 14.72 11.18 11.53 10.90 14.96 9.83 13.70 12.64 12.52
PER TERENDAH 6.00 4.56 7.46 9.52 8.80 6.95 6.33 7.82 7.02 7.40 8.29 9.22

2.87

2.27 2.19
2.12
1.99 1.99 1.89
1.81 1.78 1.76 1.67
1.47 1.43
1.32 1.28
1.16 1.15 1.23
0.92 0.93 0.91 1.02
0.59
0.47

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PBV TERTINGGI 2.12 1.99 2.87 2.27 1.81 2.19 1.99 1.78 1.28 1.89 1.76 1.67
PBV TERENDAH 0.47 0.59 0.92 1.47 1.43 1.32 1.16 0.93 0.91 1.02 1.15 1.23

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 40

Berdasarkan grafik PER dan PBV diatas, terlihat untuk tahun 2010 – 2012 terjadi penurunan yang
cukup besar. Namun sejak tahun 2012 – 2019 PER dan PBV BBNI terlihat stabil. Sesuai dengan analisa
yang penulis lakukan, maka untuk harga terbaik BBNI saat ini adalah :

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 8.900 Rata-rata PBV 2019 (1.45 X) Hold untuk MENENGAH
2 Rp 7.844 Level terendah untuk PBV tertinggi jangka
10 tahun terakhir (1.28 X) panjang
3 Rp 5.576 Level terendah untuk PBV terendah
dari tahun 2010-2019 (0.91 X)

Dengan asumsi peningkatan book value 5% setiap tahun, dalam 5 tahun ke depan
diproyeksikan harga wajarnya berada pada level Rp 14.497. Angka tersebut menggunakan presentase
yang konservatif, mengingat trend pertumbuhan book value BBNI yang diatas angka tersebut dalam 10
tahun terakhir. Sehingga, sangat besar kemungkinan harga tersebut dicapai kurang dari 5 tahun.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 41

PT. BANK JAWA TIMUR (BJTM)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR FINANCE - BANK


DI DIRIKAN 17 AGS 1961
LISTING 12 JUL 2012
O/S SHARES 14.975
PEMEGANG SAHAM 79.67% PEMERINTAH
20.33% MASYARAKAT
UNIT KERJA 858 UNIT
JARINGAN 1.717 *Unit Kerja : Kantor dan Payment Poin
KARYAWAN 2018 6.311 ORANG *Jaringan : Kas Mobil, CDM, ATM

B. ANAK PERUSAHAAN

(Sumber Gambar : Annual Report BJTM 2018)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 42

C. MANAGEMENT

PT. Bank Jawa Timur dipimpin oleh Hadi Santoso sebagai presiden direktur. Sebelumnya
menjabat sebagai direktur kepatuhan dan human capital Bank Jatim. Pernah menjadi pemimpin berbagai
jabatan di bank jatim, antara lain : divisi bisnis syariah, kredit menengah dan korporasi, umum, pemimpin
Bank Jatim Cabang Utama Surabaya, dll.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BJTM 2019)

Untuk posisi presiden komisaris, dipegang oleh Akhmad Sukardi. Pernah menjabat sebagai
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (2014-2018), Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat, Daerah
Provinsi Jawa Timur tahun (2009-2013), Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur (2003-2009), dll.
Dari aspek management, Bank Jatim memiliki pemimpin yang kompeten dan tidak tersangkut
kasus hukum. Pengalaman preskom Akhmad Sukardi sebagai sekertaris daerah provinsi Jatim juga
menjadi nilai tambah dalam membangun kerjasama dengan pemerintah daerah. Selain itu, pengalaman
Hadi Santoso yang sebelumnya sudah menjabat sebagai direktur dan posisi manajerial lainnya di BJTM
juga menjadi keunggulan tersendiri.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 43

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BJTM 2019)

Bank Jatim terus berupaya menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR). Pada tahun
2018 telah direalisasikan dana Rp 10 M untuk mendukung sarana pendidikan, beasiswa, seni budaya,
kesehatan, medis, rumah tidak layak huni, dll. Dalam hal ini terlihat perusahaan aktif mendukung dan
memajukan bangsa.
Berikut beberapa penghargaan Bank Jatim yang sudah diperoleh, diantaranya : Top BPD Buku 3,
67’Indonesia Most Valuable Brands, Corporate Social Responsibility Environment Category 2019,dll
Sampai dengan analyze report ini dibuat, penulis tidak mendapat data sehubungan dengan rating
dari lembaga pemeringkat yang diberikan kepada Bank Jatim.

D. BISNIS

Saham dengan kode BJTM ini terus berinovasi mengikuti perkembangan dunia saat ini. Terbukti
dengan gagasan Bank Jatim 4.0, dimana perusahaan fokus pada pengembangan digital untuk membantu
dan memperluas jangkauan bisnis, beberapa diantaranya adalah dengan SMS Banking, Mobile Banking,
SiPandai Jatim, Bank Jatim e-Form untuk pengajuan kredit online, Digital Lounge di Tunjangan Plaza
dan lain sebagainya.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 44

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BJTM 2019)

Dari sisi pendanaan, bank Jatim terus berupaya mempertahankan komposisi dana murah (Giro dan
Tabungan) untuk menjaga NIM agar tetap stabil diangka 6%. Berdasarkan data 2019, komposisi dana
murah BJTM adalah sebesar 69.62% dari total DPK.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BJTM 2019)

Untuk aspek kredit, bank Jatim terus mengalami pertumbuhan yang berkesinambungan. Pada
tahun 2019 pertumbuhan kredit didominasi oleh kredit komersil sindikasi sebesar 102.98% dan kredit
UMKM Bankit KKPA sebesar 61.90%. Namun secara total nominal, komposisi terbesar berada pada
sektor consumer multiguna yaitu Rp 19.168 M. Untuk kredit bermasalah (NPL), terdapat penurunan dari
yang sebelumnya 4.79% tahun 2018 menjadi 3.16% ditahun 2019 (NPL gross). Hal itu memperjelas
keseriusan bank Jatim untuk menyelesaikan kredit bermasalahnya.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 45

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BJTM 2019)

E. NERACA KEUANGAN

DATA BJTM JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Aset Rp 68 T Rp 62 T 9.68% Rp 6 T
Liabilitas Rp 58 T Rp 54 T 7.41% Rp 4 T
Ekuitas ke entitas induk Rp 8.63 T Rp 8.47 T 1.89% Rp 0.16 T

 Total asset BJTM s/d Juni 2019 adalah Rp 68 T yang mana sebesar 9.68% atau Rp 6 T dibandingkan
desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Penempatan pada bank Rp 8.5 T Rp 13.3 T (36.09%) (Rp 4.8 T)
Indonesia dan bank lain
Efek yang dibeli dengan Rp 8.9 T Rp 0.5 T 1.680% Rp 8.4 T
janji dijual kembali

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 46

Total Asset
80000000
70000000
60000000
50000000
40000000
30000000
20000000
10000000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total liabilitas BJTM s/d Juni 2019 adalah Rp 58 T yang mana sebesar 7.41% atau Rp 4 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Giro pihak berelasi Rp 16.5 T Rp 12.3 T 34.15% Rp 4.2 T
Tabungan pihak ketiga Rp 17.1 T Rp 18.7 T (8.56%) (Rp 1.6 T)
Deposito berjangka pihak Rp 9.2 T Rp 2.4 T 283% Rp 6.8 T
berelasi

Total Liabilitas
70000000

60000000

50000000

40000000

30000000

20000000

10000000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 47

 Total ekuitas ke entitas induk Juni 2019 adalah Rp 8.63 T naik sebesar 1.89% atau Rp 0.16 T
dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan adanya peningkatan cadangan umum dan wajib
sebesar 0.50 T dan penurunan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 0.40 T

Total Ekuitas ke Entitas Induk


10000000
9000000
8000000
7000000
6000000
5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

F. LABA RUGI

DATA BJTM JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Pendapatan Bunga Rp 2.70 T Rp 2.35 T 14.89% Rp 0.35 T
Pendapatan Ops. Lain Rp 0.18 T Rp 0.15 T 20% Rp 0.03 T
Beban Bunga Rp 0.79 T Rp 0.64 T 23.44% Rp 0.15 T
Beban Ops. Lain Rp 1.08 T Rp 0.93 T 16.13% Rp 0.15 T
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 0.81 T Rp 0.75 T 8% Rp 0.06 T

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa BJTM fokus pada peningkatan FBI selain
meningkatkan penyaluran kreditnya. Terlihat adanya kenaikan 20% untuk pendapatan ops lain atau
sebesar 0.03T. Untuk beban bunga terlihat cukup besar dengan peningkatan 23.44% atau 0.15 T. Namun,
Bank Jatim masih tetap bisa membukukan growth laba yang positif dikarenakan secara nominal
pendapatan bunga masih bisa meng-cover peningkatan biayanya.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 48

Pendapatan Bunga Annualize


6000000

5000000

4000000

3000000

2000000

1000000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Beban Bunga Annualize


1800000
1600000
1400000
1200000
1000000
800000
600000
400000
200000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laba Rugi ke Entitas Induk Annualize


1800000
1600000
1400000
1200000
1000000
800000
600000
400000
200000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 49

G. RASIO KEUANGAN

DATA BJTM 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 14.05% 14.26% 14.83% 14.88% 18.95%
ROA 2.07% 2.39% 2.25% 2.01% 2.37%
NPM 17.54% 19.57% 22.04% 22.45% 28.20%
DER 579.91% 496.89% 559.14% 639.96% 680.35%
EPS 59.07 68.66 77.42 84.16 109.01
BV 420.41 481.45 521.96 565.75 575.21

Untuk rasio profitabilitas (ROE, ROA, NPM) terlihat BJTM stabil mempertahankan kinerja,
bahkan ditahun 2019 terlihat pertumbuhan dari ketiga rasio tersebut. Untuk rasio hutang atas ekuitas,
terdapat peningkatan menjadi 680.35% yang disebabkan bertambahnya dana pihak ketiga khususnya
deposito dan giro (Rp 6.8T dan Rp 4.2T) yang tidak diimbangi peningkatan ekuitas (hanya meningkat
0.16T). Sedangkan untuk EPS dan BV terlihat pertumbuhan yang konsisten dalam 5 tahun terakhir yang
mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan yang baik.

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock


Split)
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
36
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 50

Penulis secara pribadi mengatakan bahwa BJTM merupakan saham favorite untuk kategori
dividen stock. Jika dilihat dari historis pembagian dividennya, sejak IPO tahun 2012 perusahaan ini
konsisten meningkatkan nominal dividennya setiap tahun. Dengan yield sebesar 6-7%, BJTM merupakan
growth stock yang menarik untuk diinvestasikan. Hal itu didukung juga dengan fundamental perusahaan
yang baik.

I. VALUASI DAN PROYEKSI

10.49 10.85
9.81 9.82 9.62
8.99
7.94
7.34
Axis Title

6.97 7.13 6.93


5.84 5.91 5.88
5.36 5.41

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019


PER TERTINGGI 8.99 9.81 7.94 9.82 10.49 10.85 9.62 6.93
PER TERENDAH 7.34 5.36 5.84 5.91 5.88 6.97 7.13 5.41

1.61
1.50
1.41 1.38 1.43
1.31
1.19 1.23
Axis Title

1.03 1.06 1.03


0.97 0.91
0.83 0.84
0.77

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019


PBV TERTINGGI 1.19 1.41 1.23 1.38 1.50 1.61 1.43 1.31
PBV TERENDAH 0.97 0.77 0.91 0.83 0.84 1.03 1.06 1.03

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 51

Dari aspek valuasi, trend PER dan PBV BJTM cenderung stabil. Untuk kondisi tahun 2019 sendiri
PER dan PBV bank Jatim ini bisa dikatakan murah dimana dengan harga Rp 630, PER 5.78 X dan PBV
1.10 X

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 630 Sudah menembus titik terendah dari Rp 800 RENDAH
PBV tertingginya tahun 2012 (1.19X) Rata-rata titik
tertinggi PBV
2 Rp 590 PBV terendah tahun 2019 (1.03X)
Wait and see untuk
3 Rp 475 PBV terendah dalam 7 tahun sejak melihat kinerja
BJTM IPO (0.83X) keuangan berikutnya

Dengan asumsi peningkatan book value 5% setiap tahun, dalam 5 tahun ke depan
diproyeksikan harga wajarnya berada pada level Rp 800. Angka tersebut menggunakan presentase
yang konservatif, mengingat trend pertumbuhan book value BJTM yang diatas angka tersebut dalam 10
tahun terakhir. Sehingga, sangat besar kemungkinan harga tersebut dicapai kurang dari 5 tahun.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 52

PT. TELKOM INDONESIA (TLKM)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR TELECOMMUNICATION
DI DIRIKAN 24 SEP 1991
LISTING 14 NOV 1995
O/S SHARES 99.062 JUTA
PEMEGANG SAHAM 52.09% PEMERINTAH
47.91% MASYARAKAT
UNIT KERJA
JARINGAN
KARYAWAN 2018 24.071 ORANG

B. ANAK PERUSAHAAN

(Sumber Gambar : Annual Report TLKM 2018)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 53

C. MANAGEMENT

Grup Telkom dipimpin oleh Ririek Adriansyah sebagai direktur utama. Pernah menjabat sebagai
Presiden Direktur Telkom International (Telin), entitas anak perusahaan Telkom (2011-2012), Direktur
Marketing & Sales Telin (2010-2011), Direktur International Carrier Service, Telin (2008-2010) dan
Deputy EGM Divisi Infratel Telkom (2004-2008).

(Sumber Gambar : Materi Public Expose TLKM 2019)

Dari sisi management, saham dengan kode TLKM ini dipimpin oleh orang yang kompeten dan
tidak tersangkut kasus hukum. Berbagai pengalaman pada anak usaha Telkom juga menjadi salah satu
nilai tambah untuk melihat pengalaman dan kemampuan dari Ririek Adriansyah.
Pada tahun 2018 Telkom mengeluarkan biaya sebesar Rp 425 M untuk menjalankan tanggung
jawab sosial sebagai bentuk komitmen CSR perusahaan dengan tema Telkom Indonesia untuk Indonesia.
Melalui hal ini investor bisa melihat bahwa perusahaan memiliki bisnis yang profitable, sehingga bisa
mengeluarkan anggaran biaya yang cukup besar dalam program CSR nya.
Telkom juga mendapat berbagai penghargaan di tahun 2018, diantaranya : Top Brand Award,
Most Innovative Business Award, Best CEO Obsession Award, dll.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 54

Berdasarkan annual report 2018, Telkom mendapat


status STABLE baik dari lembaga pemeringkat internasional
maupun nasional.
(Sumber Gambar : Annual Report TLKM 2018)

D. BISNIS

Telkom merupakan perusahaan komunikasi milik Negara yang menjadi market leader di industry
komunikasi. Meskipun memiliki competitor seperti XL, Tri, Indosat, dll, namun secara kualitas maupun
kuantitas Telkom masih berada di posisi paling depan.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose TLKM 2019)

Berdasarkan laporan pada public expose 2019, dapat dilihat bahwa pertumbuhan terbesar berada
pada bisnis seluler, yaitu sebesar 5.5% secara YoY. Hal itu diyakinkan dengan melihat perkembangan
gadget dan digitalisasi yang terus berubah dengan cepat di industry 4.0 ini.
Saham dengan kode TLKM ini konsisten dan fokus untuk mengembangkan infrastruktur digital
dengan mendirikan 15.117 BTS baru, 2.600 km jaringan backbone fiber optic. Tidak heran dengan
kondisi 2019 ini layanan data, internet dan jasa IT menjadi penyumbang pendapatan terbesar TLKM,
yang meningkat 23.8%.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 55

TLKM menjadi salah satu bagian core stock dari penulis dengan melihat “kebutuhan” di zaman
sekarang yang tidak bisa lepas dari gadget, teknologi dan tentunya jaringan internet. Jika suatu Negara
semakin berkembang dan produk digital semakin bertambah, maka sektor telekomunikasi menjadi satu
sektor kunci yang mendukung hal-hal tersebut.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose TLKM 2019)

Selain mendistribusikan produk mereka kepada individu retail, Telkom juga fokus pada segmen
korporasi, institusi pemerintah dan UMKM. Dengan laporan yang dipaparkan pada public expose, total
pendapatan dari bisnis enterprise ini mencapai 11.9 T dengan contributor terbesar ada pada segmen
korporasi, seperti : perbankan, farmasi, asuransi dan industry. Tidak heran jika banyak perusahaan lain
bertambah besar, mereka membutuhkan support jaringan yang lebih luas, dan pada akhirnya Telkom juga
diuntungkan.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose TLKM 2019)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 56

Dari sisi biaya, Telkom mengeluarkan biaya sebesar Rp 15.1 T atau 21.8% dari pendapatan untuk
melakukan belanja modal. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan jaringan dan infrastruktur baik
untuk pembangunan Radio Access Network (BTS 4G), Sistem IT, Fiber Optic dan menara.

E. NERACA KEUANGAN

DATA TELKOM JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Aset Rp 215 T Rp 206 T 4.37% Rp 9 T
Liabilitas Rp 107 T Rp 88 T 21.59% Rp 19 T
Ekuitas ke entitas induk Rp 93 T Rp 98 T (5.10%) (Rp 5 T)

 Total asset TLKM s/d Juni 2019 adalah Rp 215 T yang mana naik sebesar 4.37 % atau Rp 9 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Piutang usaha pihak ketiga Rp 12.5 T Rp 9.2 T 35.87% Rp 3.3 T
Aset tetap Rp 146 T Rp 143 T 2.1 % Rp 3 T

Total Asset
250,000,000

200,000,000

150,000,000

100,000,000

50,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 57

 Total liabilitas TLKM s/d Juni 2019 adalah Rp 109 T yang mana naik sebesar 21.59 % atau Rp 19 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Hutang pajak Rp 4.78 T Rp 1.18 T 305% Rp 3.6 T
Pinjaman jangka panjang Rp 45.6 T Rp 33.7 T 35.31% Rp 11.9 T

Total Liabilitas
120,000,000

100,000,000

80,000,000

60,000,000

40,000,000

20,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total ekuitas ke entitas induk Juni 2019 adalah Rp 93 T turun sebesar 5.10% atau Rp 5 T
dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan penurunan saldo laba yang belum ditentukan
penggunaaannya Rp 5 T untuk pembagian dividen dan penyisihan cadangan wajib.

Total Ekuitas ke Entitas Induk


120,000,000

100,000,000

80,000,000

60,000,000

40,000,000

20,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 58

F. LABA RUGI

DATA TLKM JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Pendapatan Rp 69.34 T Rp 64.36 T 7.74% Rp 4.98 T
Penghasilan Pendanaan Rp 0.63 T Rp 0.61 T 3.28% Rp 0.02 T
Total Biaya Rp 47.13 T Rp 46.26 T 1.88% Rp 0.87 T
Biaya Pendanaan Rp 2.05 T Rp 1.55 T 32.26% Rp 0.50 T
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 11.07 T Rp 8.69 T 27.39% Rp 2.38 T

Dari aspek laba rugi, terlihat peningkatan pendapatan yang luar biasa yaitu sebesar 7.74% atau
4.98T. Pendapatan terbesar dikontribusi oleh pendapatan internet dan data seluler sebesar Rp 6.69 T
Disamping itu, total biaya hanya meningkat sebesar 1.88% atau 0.87T. Hal itu membuat peningkatan laba
sebesar 27.39% atau 2.38T pada Juni 2019. Jika kinerja bertahan sampai akhir tahun, penulis optimis
harga saham TLKM akan terjadi peningkatan yang cukup besar diakhir tahun 2019.

Pendapatan Annualize
160,000,000
140,000,000
120,000,000
100,000,000
80,000,000
60,000,000
40,000,000
20,000,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 59

Total Biaya Annualize


100,000,000
90,000,000
80,000,000
70,000,000
60,000,000
50,000,000
40,000,000
30,000,000
20,000,000
10,000,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laba Rugi ke Entitas Induk Annualize


25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

G. RASIO KEUANGAN

DATA TLKM 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 20.61% 22.93% 23.89% 18.23% 23.58%
ROA 9.32% 10.77% 11.16% 8.75% 10.27%
NPM 14.91% 16.39% 17.08% 13.68% 15.83%
DER 96.82% 87.77% 93.14% 89.87% 114.27%
EPS 153.66 191.98 219.69 182.03 223.66
BV 745.40 837.14 919.77 998.46 948.38

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 60

Dari aspek profitabilitas, terlihat TLKM stabil mempertahankan kinerjanya selama 5 tahun
terakhir baik dari ROE, ROA dan NPM. Untuk rasio hutang terhadap ekuitas, terdapat peningkatan yang
cukup besar. Hal itu disebabkan bertambahnya hutang Rp 19 T yang didominasi peningkatan hutang bank
sebesar Rp 10.8 T. Selain itu terdapat penurunan ekuitas sebesar Rp 5T yang digunakan untuk
pembayaran dividen dan pencadangan umum. Untuk EPS dan BV TLKM, meskipun terdapat penurunan
yang “kecil”, namun penulis optimis bahwa dalam jangka panjang kinerja perusahaan ini dapat terus
bertumbuh semakin besar ditengah industry 4.0.

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock


Split)
180.00
160.00
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Dividen TLKM terbilang cukup menarik bagi investor maupun trader. Bagaimana tidak? Dengan
perusahaan sebesar ini, membagi dividen dengan yield sekitar 4% setiap tahun dan secara historis
berusaha menaikan jumlah dividen per tahunnya. Kualitas management, status BUMN, dan kinerja yang
terus bertumbuh setiap tahun membuat TLKM menjadi salah satu core stock bagi penulis. Tentunya harus
dibeli pada harga yang wajar juga.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 61

I. VALUASI DAN PROYEKSI

23.80 23.07
22.03
20.73 20.63
19.51 19.54
18.46 18.35
16.98 17.21 17.85
15.96 16.17 15.86
14.84 15.64 15.56
Axis Title

14.19
13.04 12.52
12.16
10.46
9.23

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PER TERTINGGI 19.51 18.46 16.98 14.84 15.64 18.35 20.73 20.63 23.80 22.03 23.07 19.54
PER TERENDAH 9.23 15.96 13.04 12.16 10.46 12.52 14.19 16.17 15.86 17.21 17.85 15.56

6.04
5.36 5.46
5.26
4.64 4.61
4.41 4.31 4.47 4.25
4.11 4.21
Axis Title

3.90
3.64 3.67
3.39 3.42 3.33 3.26
2.86 2.81 2.94 3.06
2.61

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PBV TERTINGGI 6.04 5.36 4.41 3.42 3.90 4.31 4.47 4.25 5.46 5.26 4.21 4.61
PBV TERENDAH 2.86 4.64 3.39 2.81 2.61 2.94 3.06 3.33 3.64 4.11 3.26 3.67

Dari aspek valuasi, trend PER dan PBV TLKM cenderung stabil. Dengan pola yang terbentuk
untuk kedua rasio tersebut, maka berdasarkan analisa penulis, harga terbaik untuk membeli saham TLKM
adalah :

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 62

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 3.925 Rata-rata PBV tahun 2019 (4.14 X) Rp 5.000 (PBV 5.3 X) MENENGAH
Merupakan kisaran
2 Rp 3.481 PBV terendah tahun 2019 (3.67 X)
PBV tertinggi dalam
3 Rp 3.092 PBV terendah dalam 5 tahun terakhir
10 tahun terakhir
(3.26 X)

Wait and See

Dengan asumsi peningkatan book value 5% setiap tahun, dalam 5 tahun ke depan
diproyeksikan harga wajarnya berada pada level Rp 5.000. Angka tersebut menggunakan presentase
yang wajar, mengingat trend pertumbuhan book value TLKM yang diatas angka tersebut dalam 10 tahun
terakhir. Sehingga, sangat besar kemungkinan harga tersebut dicapai kurang dari 5 tahun.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 63

PT. KALBE FARMA (KLBF)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR FARMASI
DI DIRIKAN 10-Sep-1966
LISTING 30-Jul-1991
O/S SHARES 46.875 JUTA
PEMEGANG SAHAM 10.19% PT Gira Sole Prima
9.66% PT Santa Seha Sanadi
9.50% PT Diptanala Bahana
9.47% PT Lucasta Murni Cemerlang
9.50% PT Ladang Ira Panen
8.65% PT Bina Arta Charisma
43.03% Masyarakat
DIVISI USAHA Obat Resep, Produk Kesehatan,
Nutrisi dan Distribusi Logistik
KARYAWAN 2018 Tetap 12.575 – Tidak Tetap 4.430

B. ANAK PERUSAHAAN

Asiawide Kalbe PT Cakra Radha PT Enseval Putera PT Global PT Hale


Philippines, Inc Mustika Megatrading Tbk Chemindo International
Megatrading
PT Bifarma PT Dankos Farma PT Finusolprima PT Global PT Hexpharm
Adiluhung Farma Onkolab Jaya
Internasional Farma Laboratories
PT Bintang PT Enseval PT. Global Karsa PT Global Vita Innogene
Toedjoe Medika Medika Nutritech Kalbiotech

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 64

Prima Pte. Ltd.


PT Innolab Sains PT Kalbe PT Kalbe Kalbe Global Kalbe
Internasional Blackmores Genexine Pte. Ltd International
Nutrition Biologics Pte. Ltd.
PT Karsa Lintas PT Karya Hasta Kalbe Malaysia PT Kalbe Milko PT Kalbe
Buwana Dinamika Sdn. Bhd Indonesia Morinaga
Indonesia
Kalbe Myanmar Kalbe Vision PT Kalbio Global PT Kalgen DNA PT Medika
co., Ltd Pte. Ltd. Medika Komunika
Teknologi
PT Medika Renal PT Millenia Orange Kalbe PT Pharma Metric PT Renalmed
Citraprima Dharma Limited Labs Tiara
Insani Utama
PT Saka Farma PT Sanghiang PT Tri Sapta Jaya
Laboratories Perkasa

C. MANAGEMENT

PT. Kalbe Farma dipimpin oleh


Vidjongtius sebagai presiden direktur
sejak tahun 2017. Mulai bergabung
dengan perseroan tahun 1990 pada bagian
keuangan dan akuntansi. Menjadi Direktur
Keuangan PT Dankos Laboratories Tbk
tahun 1992-1997. Menjabat sebagai
direktur perseroan tahun 1997-2017.

(Sumber Gambar : Annual Report KLBF 2018)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 65

Untuk posisi presiden komisaris dijabat oleh


Bernadette Ruth Setiady sejak tahun 2017. Sejak tahun
1987, beliau memulai karirnya sebagai Product
Manager di PT Bukit Manikam Sakti, Divisi
Infant Food dari PT Kalbe Farma dan menjadi presiden
direktur diperusahaan tersebut tahun 1992. Kemudian
beliau menjabat berbagai posisi direktur lainnya, dan
pada tahun 2008-2017 menjabat sebagai presiden
direktur PT. Kalbe Farma.
(Sumber Gambar : Annual Report KLBF 2018)

Management PT. Kalbe Farma merupakan management yang kompeten dan tidak tersangkut kasus
hukum. Presiden komisaris perusahaan ini (Bernadette Setiady) memiliki hubungan affiliasi dengan
pemegang saham pengendali (PT. Ladang Ira Panen – Theresia Setiady) dan juga mempunyai
kepemilikan saham sebesar 0.08% atau 37.94 juta lembar. Hal itu memberi signal positif bagi investor
karena perusahaan dipimpin oleh management yang juga “mempunyai perusahaan”, sehingga mereka
akan berusaha untuk terus mengembangkan “perusahaan mereka” juga.
Saham dengan kode KLBF ini juga aktif dalam menyelenggarakan program CSR mereka melalui
4 bidang : Pengembangan social masyarakat, Praktek usaha yang berwawasan lingkungan, praktek
perburuan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta tanggung jawab produk melalui program KALBE
BERBAGI.
PT. Kalbe Farma mendapatkan beberapa penghargaan di tahun 2018, diantaranya : Top Brand
Award untuk Produk Neo Entrostop, Mixagrip, Fatigon, SWA Magazine Award sebagai Indonesian
Living Legend Companies, dll.
Perihal lembaga pemeringkat, sampai dengan tulisan ini dibuat penulis tidak mendapatkan
informasi terkait rating KLBF baik secara nasional maupun internasional.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 66

D. BISNIS

PT. Kalbe Farma merupakan perusahaan farmasi yang produk-produknya sudah terkenal
dimasyarakat Indonesia. Menjangkau bisnis sebesar 95% di Indonesia dan ekspor sebesar 5% ke berbagai
Negara di dunia. Melihat alokasi anggaran kesehatan pemerintah tahun 2019 sebesar Rp 123 T membuka
peluang yang besar bagi perusahaan untuk memperluas cakupan konsumen. Namun hal yang perlu
menjadi perhatian adalah dimana adanya defisit anggaran sekitar Rp 9.1 T (estimasi) untuk BPJS
Kesehatan. Jika nantinya muncul kebijakan-kebijakan baru dari BPJS untuk “membatasi” fasilitasnya, hal
itu bisa saja berdampak pada penjualan produk, khususnya untuk divisi obat resep. Untuk itu investor
perlu melihat ke depannya akan dilakukan kebijakan seperti apa.
Perusahaan KLBF ini dapat dikatakan sebagai market leader untuk produknya, terutama dalam
divisi obat-obatan. Sebut saja merek Entrostop, Mixagrip, Fatigon, Komix Herbal,dll. Selain itu
perusahaan berekspansi ke lini bisnis lainnya yang mana terbilang sukses untuk brand image produknya,
diantaranya : Susu prenagen, entresol, diabetasol, fitbar, susu zee, vitamin blackmores, dll.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose KLBF 2019)

Berdasarkan materi public expose 2019 yang disampaikan, perusahaan men-targetkan


pertumbuhan penjualan dan laba per saham sebesar 6-8% dengan marjin 14-15%. Dengan kata lain, EPS
tahun 2018 sebesar Rp 52.42 ditargetkan menjadi Rp 55.56 – Rp 56.61. Untuk total belanja modal yang
dianggarkan perusahaan ini adalah sebesar Rp 1.5- 2 T, dimana terkait pemeliharaan, penambahan
kapasitas produk baru, jaringan distribusi, digitalisasi dan pengembangan produk biologis.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 67

Hal itu memperlihatkan bahwa perusahaan terus berusaha untuk melakukan ekspansi di lini bisnis
mereka baik secara domestik maupun ekspor ke berbagai Negara lainnya. KLBF juga berusaha
menyesuaikan diri di era industri digital 4.0 dengan e-commerce kalbe store maupun klikdokter.com

E. NERACA KEUANGAN

DATA KLBF JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Aset Rp 18.81 T Rp 18.14 T 3.69% Rp 0.67 T
Liabilitas Rp 3.51 T Rp 2.85 T 23.15% Rp 0.66 T
Ekuitas ke entitas induk Rp 14.66 T Rp 14.62 T 0.27% Rp 0.04 T

 Total asset KLBF s/d Juni 2019 adalah Rp 18.81 T yang mana naik sebesar 3.69 % atau Rp 0.67 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Kas dan Setara Kas Rp 2.47 T Rp 3.15 T (21.59%) (Rp 0.68 T)
Piutang usaha pihak ketiga Rp 3.63 T Rp 3.23 T 12.38% Rp 0.40 T
Aset tetap Rp 6.95 T Rp 6.25 T 11.20% Rp 0.70 T

Total Asset
20000000
18000000
16000000
14000000
12000000
10000000
8000000
6000000
4000000
2000000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 68

 Total liabilitas KLBF s/d Juni 2019 adalah Rp 3.51 T yang mana naik sebesar 23.15 % atau Rp 0.66
T dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Pinjaman jangka pendek Rp 0.17 T Rp 0.06 T 183% Rp 0.11 T
Beban akrual jangka pendek Rp 0.37 T Rp 0.25 T 48% Rp 0.12 T
Utang pajak Rp 0.35 T Rp 0.18 T 94.44% Rp 0.17 T
Liabilitas jangka panjang Rp 0.54 T Rp 0.25 T 116% Rp 0.29 T
hutang bank

Total Liabilitas
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total ekuitas ke entitas induk Juni 2019 adalah Rp 14.66 T naik sebesar 0.27% atau Rp 0.04 T
dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan adanya peningkatan pada aspek saldo laba yang
telah ditentukan penggunaannya, belum ditentukan penggunaannya dan cadangan perubahan nilai
wajar asset keuangan.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 69

Total Ekuitas ke Entitas Induk


16000000
14000000
12000000
10000000
8000000
6000000
4000000
2000000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

F. LABA RUGI

DATA KLBF JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Pendapatan Usaha Rp 11.17 T Rp 10.38 T 7.61% Rp 0.79 T
Pendapatan Keuangan Rp 0.08 T Rp 0.06 T 33.33% Rp 0.02 T
Beban Operasional Rp 9.55 T Rp 8.81 T 8.40% Rp 0.74 T
Biaya Keuangan Rp 0.01 T Rp 0.1 T 0% Rp 0
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 1.25 T Rp 1.21 T 3.31% Rp 0.04 T

Berdasarkan data diatas dapat terlihat bahwa pertumbuhan laba Juni 2019 dibandingkan 2018
meningkat tidak terlalu signifikan. Hal itu disebabkan karena pertumbuhan pendapatan sebesar 7.61%
tidak sebanding dengan pertumbuhan biaya 8.40%. Selain itu pendapatan keuangan KLBF juga tidak
terlalu berdampak meskipun meningkat 33%.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 70

Penjualan Usaha Annualize


25000000

20000000

15000000

10000000

5000000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Beban Operasional Annualize


25000000

20000000

15000000

10000000

5000000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laba Rugi ke Entitas Induk Annualize


3000000

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 71

G. RASIO KEUANGAN

DATA KLBF 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 18.32% 18.45% 17.30% 16.80% 17.16%
ROA 14.63% 15.10% 14.47% 13.54% 13.38%
NPM 11.14% 11.79% 11.83% 11.59% 11.17%
DER 25.22% 22.16% 19.59% 19.50% 23.98%
EPS 42.76 49.06 51.28 52.42 53.68
BV 233.35 265.89 296.41 311.97 312.85

Dari segi rasio keuangan, selama 5 tahun terakhir terlihat KLBF konsisten mempertahankan
kinerja mereka. Dimana terlihat tidak ada perubahan yang signifikan untuk rasio profitabilitas dan
hutangnya. Sedangkan untuk EPS dan BV nya terus mengalami pertumbuhan yang konsisten. Dengan hal
itu memberikan indikasi bahwa perusahaan terus bertumbuh dan berusaha memperluas bisnisnya.

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock


Split)
30

25

20

15

10

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Dividen KLBF terlihat terus mengalami pertumbuhan secara umum dalam 9 tahun terakhir.
Meskipun yieldnya hanya sekitar 1-2% setiap tahun, namun dilihat dari brand perusahaan yang besar dan
cakupan produk yang beragam, KLBF dapat dipertimbangkan untuk menjadi bagian dari diversifikasi

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 72

portofolio investor. Berada pada industri yang stabil terhadap krisis, memberikan nilai tambah bagi
perusahaan ini untuk dikoleksi investor.

I. VALUASI DAN PROYEKSI

44.79
41.66
38.10 36.99
35.01 34.05
29.88 31.09 30.46
27.70 26.55 28.08
24.42 25.89
23.56 22.03 23.47
18.25
15.50
10.42

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PER TERTINGGI 29.88 23.56 31.09 38.10 41.66 44.79 36.99 35.01 34.05 30.46
PER TERENDAH 10.42 15.50 18.25 24.42 27.70 26.55 25.89 28.08 22.03 23.47

8.60 8.76
8.21
7.15 7.31
6.83
5.83 6.06 5.72
5.36 5.51 5.23
4.86 4.78 4.86
4.29 4.03
3.53 3.70
2.49

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PBV TERTINGGI 7.15 5.36 7.31 8.60 8.76 8.21 6.83 6.06 5.72 5.23
PBV TERENDAH 2.49 3.53 4.29 5.51 5.83 4.86 4.78 4.86 3.70 4.03

Dari aspek valuasi, trend PER dan PBV KLBF cenderung stabil. Bahkan untuk rasio PBV nya,
terlihat adanya trend penurunan khususnya dari harga tertingginya. Hal itu memperlihatkan bahwa

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 73

pergerakan harga tidak terlalu fluktuatif untuk tahun 2019. Namun, dari rasio tersebut dilihat bahwa
saham ini sudah memiliki PER dan PBV yang cukup tinggi, sehingga harus di pertimbangkan untuk entry
belinya. Berdasarkan hal tersebut, harga terbaik untuk membeli saham KLBF ini menurut analisa penulis
adalah :

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 1.447 Rata-rata PBV 2019 (4.63 X) dan PBV Rp 2.741 MENENGAH
tersebut lebih rendah dari titik PBV
terendah tahun 2013-2017 PBV tertinggi
dalam 9 tahun
2 Rp 1.260 PBV terendah tahun 2019 (4.03 X)
terakhir (8.76 X)
3 Rp 1.100 PBV terendah 9 tahun terakhir (3.53 X)

Dengan asumsi peningkatan book value 6% seperti target EPS yang ditetapkan oleh
management, dalam 5 tahun ke depan diproyeksikan harga wajarnya berada pada level Rp 1.937.
Angka tersebut disesuaikan menggunakan presentase target bisnis yang disampaikan oleh perusahaan
pada public expose 2019.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 74

PT. SIDO MUNCUL (SIDO)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR FARMASI
DI DIRIKAN 18-Mar-1975
LISTING 18-Dec-2013
O/S SHARES 15.000 JUTA
PEMEGANG SAHAM 81% Hotal Candi Baru
19% Masyarakat
SEGMEN BISNIS Herbal dan Suplement
Makanan dan Minuman
Farmasi
KARYAWAN 2018 4.720 ORANG

B. ANAK PERUSAHAAN

(Sumber Gambar : Materi Public Expose SIDO 2019)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 75

C. MANAGEMENT

PT. Sido Muncul dipimpin oleh David Hidayat sebagai presiden direktur. Pernah menjabat sebagai
komisaris perseroan (1998-Mei 2013), Direktur Utama PT Hotel Candi Baru (2013-Maret 20189) dan
direktur perseroan (2013-Mei 2018). Beliau merupakan pemegang saham di PT. Hotel Candi Baru sebesar
20%.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose SIDO 2019)

Posisi presiden komisaris dijabat oleh Jonatha Hidajat. Pernah menjabat sebagai komisaris PT.
Hotel Candi Baru (2013-Maret 2018), Direktur Perseroan (2013-Mei 2016) dan Direktur Utama Perseroan
(2016-Mei 2018). Beliau juga merupakan pemegang saham di PT. Hotel Candi Baru sebesar 20%

(Sumber Gambar : Materi Public Expose SIDO 2019)

Dari aspek management, PT. Sido Muncul dipimpin oleh orang yang kompeten dan tidak
tersangkut kasus hukum. Presdir dan Preskom perusahaan ini juga merupakan pemegang saham PT Hotel
Candi Baru, yang mana merupakan pemegang saham pengendali sebesar 81% dari PT. Sido Muncul. Hal
itu bisa menjadi signal positif bagi investor, karena tentunya mereka akan berusaha terus mengembangkan
perusahaan, disebabkan memiliki kepemilikan juga di perusahaan yang dipimpinnya.
Saham dengan kode SIDO ini berkomitmen untuk menyelenggarakan corporate social
responsibility (CSR). Pada tahun 2018 dikeluarkan biaya sebesar Rp 6.97 M untuk kegiatan CSR dalam
bidang kesehatan, santunan kaum dhuafa dan anak yatim, serta bencana alam.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 76

Perusahaan juga memperoleh beberapa penghargaan di tahun 2018, diantaranya : 100 Best Listed
Company (Majalah Investor), Operational excellence award I 2018 kategori public company (Majalah
Economic Review), dll.
Untuk rating dari lembaga pemeringkat, sampai dengan tulisan ini dibuat penulis tidak
mendapatkan informasi, baik dari lembaga pemeringkat nasional maupun internasional .

D. BISNIS

PT. Sido Muncul merupakan perusahaan yang fokus pada 3 segmen usaha, yaitu : herbal dan
suplemen (tolak angina, tolak linu), makanan dan minuman (kuku bima, kopi jahe), serta farmasi
(suprabion, OBH berlico). Perusahaan ini mempunyai 122 sub-distributor secara nasional dan
memperluas bisnis di Negara Nigeria dan Filipina. Berdasarkan data public expose 2019 dibawah ini,
terlihat pada tahun 2019 kontributor penjualan eksport meningkat, dari yang sebelumnya hanya 2%
menjadi 6% di tahun 2019. Selain itu perusahaan bisa terus mengoptimalkan pangsa pasar nasional untuk
meningkatkan total penjualan di Indonesia.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose SIDO 2019)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 77

Lebih lanjut terlihat pada kinerja semester I 2019 penjualan SIDO meningkat 11% dengan
kontributor terbesar adalah pada segmen herbal dan suplemen. Tentunya, hal itu dikarenakan brand image
dari produk Tolak Angin yang sudah terkenal dimana-mana. Dengan menekan biaya CAPEX (Capital
Expenditure) pada tahun 2019 sebesar Rp 77 M dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 400 M, mendukung
peningkatan laba bersih sebesar 28% menjadi Rp 374 M

(Sumber Gambar : Materi Public Expose SIDO 2019)

E. NERACA KEUANGAN

DATA SIDO JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Aset Rp 3.270 M Rp 3.337 M (2.01%) (Rp 67 M)
Liabilitas Rp 304 M Rp 435 M (30.11%) (Rp 131 M)
Ekuitas ke entitas induk Rp 2.966 M Rp 2.902 M 2.21% Rp 64 M

 Total asset SIDO s/d Juni 2019 adalah Rp 3.270 M yang mana turun sebesar 2.01 % atau Rp 67 M
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 78

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Kas dan setara kas Rp 758 M Rp 805 M (5.84%) (Rp 47 M)
Piutang usaha berelasi Rp 131 M Rp 170 M (22.94%) (Rp 39 M)
Aset tetap Rp 1.589 M Rp 1.553 M 2.32% Rp 36 M

Total Asset
3400000
3300000
3200000
3100000
3000000
2900000
2800000
2700000
2600000
2500000
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total liabilitas SIDO s/d Juni 2019 adalah Rp 304 M yang mana turun sebesar 30.11 % atau Rp 131
M dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Hutang usaha pihak ketiga Rp 111 M Rp 159 M (Rp 48 M)
Hutang pajak Rp 40 M Rp 80 M (Rp 40 M)
Kewajiban imbalan pasca Rp 34 M Rp 56 M (Rp 22 M)
kerja jangka panjang

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 79

Total Liabilitas
500000
450000
400000
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total ekuitas SIDO s/d Juni 2019 adalah Rp 2.966 M yang mana naik sebesar 2.21 % atau Rp 64 M
dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan karena adanya peningkatan saldo laba yang belum
ditentukan penggunaannya sebesar Rp 64 M

Total Ekuitas ke Entitas Induk


3000000

2900000

2800000

2700000

2600000

2500000

2400000
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 80

F. LABA RUGI

DATA SIDO JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Pendapatan Usaha Rp 1.410 M Rp 1.274 10.68% Rp 136 M
Pendapatan Keuangan Rp 24 M Rp 22 M 9.09% Rp 2 M
Beban Operasional Rp 943 M Rp 914 M 3.17% Rp 29 M
Biaya Keuangan Rp 0.07 M Rp 0.08 M (12.5%) (Rp 0.01 M)
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 374 M Rp 291 M 28.52% Rp 83 M

Data diatas menunjukan pertumbuhan laba perusahaan yang cukup besar (28.52%) jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan biaya operasional hanya meningkat sebesar
3.17% sedangkan pendapatan meningkat 10.68%. Secara nominal biaya operasional meningkat Rp 29 M
sedangkan pendapatan usaha Rp 136 M. Kemampuan perusahaan untuk menekan biaya operasional
disamping tetap meningkatkan penjualannya menjadi nilai tambah tersendiri. Hal itu menjadi sangat
menarik bagi investor, apalagi komposisi hutang perusahaan yang hanya sebesar Rp 304 M

Penjualan Usaha Annualize


3000000

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 81

Beban Operasional Annualize


2050000
2000000
1950000
1900000
1850000
1800000
1750000
1700000
1650000
1600000
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laba Rugi Annualize


800000
700000
600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

G. RASIO KEUANGAN

DATA SIDO 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 16.84% 17.42% 18.43% 22.87% 25.22%
ROA 15.65% 16.08% 16.90% 19.89% 22.88%
NPM 19.60% 18.39% 20.40% 23.65% 26.09%
DER 7.61% 8.33% 9.06% 14.99% 10.25%
EPS 29.16 32.04 35.59 44.26 49.88
BV 173.22 183.86 193.06 193.51 197.78

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 82

Rasio keuangan saham dengan kode SIDO ini sangat menarik. Dari sisi profitabilitasnya (ROE,
ROA dan NPM) berada diatas 20%. Itu berarti mereka menjadi market leader di segmennya dan produk
yang dipasarkan memiliki daya saing yang tinggi. Untuk rasio hutangnya hanya sebesar 10% dari ekuitas.
Hal itu membuktikan bahwa perusahaan ini cukup solid untuk memaksimalkan sumber daya yang ada
tanpa harus menggunakan banyak hutang. Dan dari segi EPS maupun BV nya SIDO terus mengalami
peningkatan selama 5 tahun terakhir, dan tentunya menjadi menarik bagi investor.

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock


Split)
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Dividen SIDO terlihat tidak mengalami pertumbuhan yang konsisten, khususnya untuk pembagian
di tahun 2018 dan 2019. Dividen yield yang dibagikan juga tergolong kecil, diangka 1-2% saja. Mungkin
bagi penganut “dividen stock” hal ini terlihat menjadi tidak menarik. Namun, bagi penganut “growth
stock”, saham SIDO sangatlah menarik dengan kinerja yang cemerlang dan prospek bisnis yang cerah di
masa mendatang.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 83

I. VALUASI DAN PROYEKSI

34.50

24.06
Axis Title

21.32 21.43 22.03


19.35
16.25 15.42 16.44 15.04
12.25 12.09

2014 2015 2016 2017 2018 2019


PER TERTINGGI 34.50 21.43 19.35 16.44 22.03 24.06
PER TERENDAH 21.32 16.25 15.42 12.25 12.09 15.04

6.07
5.44
5.04
Axis Title

3.61 3.79
3.36 3.37
3.03
2.74 2.69 2.76
2.26

2014 2015 2016 2017 2018 2019


PBV TERTINGGI 5.44 3.61 3.37 3.03 5.04 6.07
PBV TERENDAH 3.36 2.74 2.69 2.26 2.76 3.79

Untuk trend PER dan PBV dalam 5 tahun terakhir terlihat adanya peningkatan. Khusus untuk
tahun 2019 ini peningkatan terjadi cukup signifikan sehingga investor harus mempertimbangkan harga
untuk membeli saham ini. Berdasarkan analisa penulis, harga terbaik untuk saham SIDO adalah :

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 84

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 800 PBV 4 X (PBV terendah tahun 2019 Rp 1.200 MENENGAH
adalah 3.79 X, penulis menggunakan PBV 6.07 X (PBV
angka 4 agar mendekati) tertinggi semenjak
IPO)
2 Rp 665 PBV terendah tahun 2014 (3.36 X)

3 Rp 450 PBV terendah semenjak IPO (2.26 X)

Dengan asumsi peningkatan book value 3%, dalam 5 tahun ke depan diproyeksikan harga
wajarnya berada pada level Rp 1.130. Jika dilihat fenomena SIDO yang saat ini harganya sudah
mencapai Rp 1.200, maka penulis secara pribadi menganggap harga sudah sangat mahal dan tidak sesuai
lagi dengan kinerja perusahaan (meskipun kinerja perusahaan sebenarnya sangat baik, tapi tidak
diimbangi dengan peningkatan harga yang sangat cepat).

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 85

PT. INDOFOOD CBP SUKSES (ICBP)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR FOOD & BEVERAGES


DI DIRIKAN 02-Sep-2009
LISTING 07-Oct-2010
O/S SHARES 11.662 JUTA
PEMEGANG SAHAM 80.53% PT. Indofood
19.47% Masyarakat
DIVISI Mie Instant, Dairy, Makanan
Ringan, Penyedap Makanan,
Nutrisi & Makanan Khusus,
Minuman
KARYAWAN 2018 31.119 ORANG

B. ANAK PERUSAHAAN

INDOFOOD (M) PT NUGRAHA PT ANUGERAH PT TIRTA PT INDOFOOD


FOOD INDAH INDOFOOD SUKSES COMSA
INDUSTRIES CITARASA BAROKAH PERKASA SUKSES
SDN. BHD INDONESIA MAKMUR MAKMUR
PT INDOLAKTO PT SURYA PT INDOFOOD PT INDOFOOD PT INDOKUAT
RENGO TSUKISHIMA FRITOLAY SUKSES
CONTAINERS SUKSES MAKMUR MAKMUR
MAKMUR

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 86

C. MANAGEMENT

PT. Indofood CBP Sukses Makmur dipimpin oleh


Anthoni Salim sebagai presiden direktur sejak tahun
2009. Beliau juga merupakan direktur utama induk
perusahaan yaitu INDF sejak tahun 2004, Chairman First
Pasific (2003-sekarang), CEO Grup Salim. Memiliki
hubungan afiliasi dengan Franciscus Welirang dan Axton
Salim serta pemegang saham mayoritas perusahaan.

Posisi presiden komisaris dipimpin oleh


Franciscus Welirang. Menjabat juga sebagai direktur
induk perusahaan INDF dan beberapa anak perusahaan.
Pernah menjabat sebagai komisaris utama bursa efek
Surabaya (2001-2007), Ketua ketahanan pangan asosiaasi
pengusaha Indonesia (2013-2017), dll.
(Sumber Gambar : Annual Report ICBP 2019)

Management ICBP merupakan orang-orang yang terlibat pada induk perusahaan secara
keseluruhan. Memiliki kompetensi dan tidak tersangkut kasus hukum. Kepemilikan presdir untuk saham
INDF dan ICBP menjadi nilai tambah dikarenakan tentunya akan berusaha untuk terus mengembangkan
perusahaan, yang mana berdampak pada kenaikan harga saham dan asetnya juga.
Perusahaan juga aktif dalam penerapan corporate social responsibility (CSR). Beberapa program
yang dilakukan adalah : perlindungan terhadap lingkungan, pembangunan sumber daya manusia,
peningkatan nilai ekonomi, gizi untuk semua, serta solidaritas dan kemanusiaan.
Pada tahun 2018 ICBP mendapat berbagai penghargaan, diantaranya : Top 50 Companies for 2018
(Forbes Indonesia), Most Chosen Brand 2018 (Worldpanel), dll. Untuk rating dari lembaga pemeringkat,
sampai dengan tulisan ini dibuat penulis tidak mendapat informasi tentang ICBP (Hanya induk usaha
INDF dengan outlook STABLE dari Pefindo).

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 87

D. BISNIS

ICBP merupakan perusahaan disektor F & B yang mempunyai lebih dari 50 fasilitas produksi
dengan > 40 merek produk dan telah didistribusi ke 60 negara di dunia. Divisi bisnis pada perusahaan ini
adalah mie instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus serta
minuman.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose ICBP 2019)

Perusahaan ini tentunya sudah mempunyai customer based yang besar dengan berbagai merek
unggulan, salah satunya adalah Mie Instan Indomie. Banyak yang bertanya, lebih bagus mana antara
INDF dan ICBP ? Menurut analisa penulis pribadi, akan lebih memilih ICBP. Kenapa ? ICBP merupakan
anak perusahaan yang fokus pada segmen food and beverage. Produk-produk ICBP pada segmen ini
sudah menjadi market leader di Indonesia sehingga penjualan untuk pengembangan bisnis dapat lebih
terfokus.
Berdasarkan data public expose ICBP tahun 2019, perusahaan ini mengalami pertumbuhan
penjualan sebesar 13.7% menjadi 22.13 T ditahun 2019. Selain itu laba bersih meningkat 12.4% menjadi
2.57 T dibandingkan tahun sebelumnya.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 88

E. NERACA KEUANGAN

DATA ICBP JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Aset Rp 37.36 T Rp 34.36 T 8.73% Rp 3 T
Liabilitas Rp 13.41 T Rp 11.66 T 15.07% Rp 1.75 T
Ekuitas ke entitas induk Rp 22.78 T Rp 21.61 T 5.40% Rp 1.17 T

 Total asset ICBP s/d Juni 2019 adalah Rp 37.36 T yang mana naik sebesar 8.73% atau Rp 3 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Kas dan setara kas Rp 5.84 T Rp 4.72 T 23.73% Rp 1.12 T
Piutang usaha pihak berelasi Rp 4.17 T Rp 3.01 T 38.54% Rp 1.16 T
Persediaan lancar lainnya Rp 3.24 T Rp 4.00 T (19%) (Rp 0.76 T)
Investasi pada entitas Rp 3.58 T Rp 2.70 T 32.59% Rp 0.88 T
asosiasi

Total Asset
40000000

35000000

30000000

25000000

20000000

15000000

10000000

5000000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 89

 Total liabilitas ICBP s/d Juni 2019 adalah Rp 13.41 T yang mana naik sebesar 15.07% atau Rp 1.75 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP


Utang usaha pihak ketiga Rp 2.46 T Rp 2.54 T (3.15%) (Rp 0.08 T)
Utang dividen Rp 1.55 T - 100% Rp 1.55 T
Kewajiban imbalan pasca Rp 3.35 T Rp 3.19 T 5.02% Rp 0.16 T
kerja jangka panjang

Total Liabilitas
16000000

14000000

12000000

10000000

8000000

6000000

4000000

2000000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total ekuitas ICBP s/d Juni 2019 adalah Rp 22.78 T yang mana naik sebesar 5.40% atau Rp 1.17 T
dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan oleh meningkatnya saldo laba yang belum
ditentukan penggunaannya sebesar Rp 0.97 T

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 90

Total Ekuitas ke Entitas Induk


25000000

20000000

15000000

10000000

5000000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

F. LABA RUGI

DATA ICBP JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE RP
Pendapatan Usaha Rp 22.13 T Rp 19.45 T 13.78% Rp 2.68 T
Peng. Ops. Lain Rp 0.19 T Rp 0.43 T (55.81%) (Rp 0.24 T)
Beban Operasional Rp 18.35 T Rp 16.51 T 11.14% Rp 1.84 T
Beban Ops. Lain Rp 0.12 T Rp 0.09 T 33.33% Rp 0.03
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 2.57 T Rp 2.29 T 12.23% Rp 0.28 T

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan laba pada Juni 2019 sebesar
12.23% yang disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha sebesar 13.78%. Peningkatan beban
operasional ICBP masih bisa ditekan sehingga presentase laba bisa naik 2 digit. Hal ini juga pasti
didukung oleh brand produk-produk ICBP yang sudah dikenal luas bahkan di berbagai Negara lainnya.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 91

Pendapatan Usaha Annualize


50000000
45000000
40000000
35000000
30000000
25000000
20000000
15000000
10000000
5000000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Beban Operasional
40000000
35000000
30000000
25000000
20000000
15000000
10000000
5000000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laba Rugi ke Entitas Induk Annualize


6000000

5000000

4000000

3000000

2000000

1000000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 92

G. RASIO KEUANGAN

DATA ICBP 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 19.42% 20.50% 19.41% 21.17% 22.60%
ROA 11.30% 12.46% 12.01% 13.31% 13.78%
NPM 9.37% 10.35% 10.54% 11.66% 11.53%
DER 65.83% 59.22% 57.74% 53.93% 58.88%
EPS 257.31 308.73 325.55 392.37 441.55
BV 1,325.24 1,506.10 1,677.57 1,853.81 1,953.98
Rasio keuangan ICBP selama 5 tahun terakhir terlihat stabil bahkan bertumbuh. Kualitas ROE,
ROA dan NPM yang terjaga untuk menghasilakan profit menjadi nilai tambah perusahaan ini. Total
hutang yang hanya sekitar 50% dari ekuitas perusahaan juga membuat investor tertarik berinvestasi di
ICBP untuk jangka waktu yang panjang. Dari EPS dan BV juga terlihat adanya peningkatan yang stabil
selama 5 tahun terakhir dari 2015 – 2019.

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock


Split)
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 93

Untuk aspek dividen, terlihat beberapa tahun saham ICBP tidak membagi dividen secara
maksimal. Namun jika dilihat dalam timeframe yang panjang, saham ICBP terus berusaha untuk membagi
dan meningkatkan jumlah dividen per tahunnya (selain tahun 2012 dan 2018 dividen yang dibagi selalu
meningkat). Dengan yield sebesar 1-2% memang tidak terlalu menarik, namun jika mempertimbangkan
brand ICBP yang sudah terkenal dan konsistensi perusahaan untuk masa mendatang, maka saham ini
layak untuk dimasukan ke dalam portofolio saat menyentuh harga wajarnya.

I. VALUASI DAN PROYEKSI

35.11
33.28
30.00
26.82 28.34 27.59 26.84
24.50
Axis Title

22.20 21.94 21.18 20.81


19.68 19.91 20.13 20.27
17.71
15.06
13.31
11.22

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PER TERTINGGI 19.68 17.71 22.20 35.11 30.00 26.82 33.28 28.34 27.59 26.84
PER TERENDAH 15.06 11.22 13.31 19.91 21.94 21.18 20.81 24.50 20.13 20.27

6.82
5.89 5.84 6.06
5.55 5.50
5.21
4.75
Axis Title

4.58
4.04 4.06 4.11 4.27 4.26
3.76
3.27 3.34
2.88
2.42
2.07

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PBV TERTINGGI 3.76 3.27 4.04 5.89 5.55 5.21 6.82 5.50 5.84 6.06
PBV TERENDAH 2.88 2.07 2.42 3.34 4.06 4.11 4.27 4.75 4.26 4.58

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 94

Dari rasio PER saham ICBP terlihat bergerak stabil pada angka 20-30 X, sedangkan untuk PBV
terlihat adanya peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Untuk mendapat hasil yang maksimal,
investor harus bisa membeli saham yang baik diharga yang wajar. Berdasarkan analisa penulis, harga
terbaik untuk membeli saham ini adalah :

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 10.400 Rata-rata PBV tahun 2019 (5.32 X) Rp 13.300 MENENGAH

2 Rp 8.000 PBV terendah dalam 6 tahun terakhir


PBV tertinggi
(4.06 X)
semenjak IPO (6.82 X)
3 Rp 4.750 PBV terendah ke 2 semenjak IPO tahun
2010 (2.42 X)

Dengan asumsi peningkatan book value 5%, dalam 5 tahun ke depan diproyeksikan harga
wajarnya berada pada level Rp 13.273. Jika dilihat fenomena ICBP yang saat ini harganya sudah
mencapai Rp 12.000, maka penulis secara pribadi menganggap harga sudah mahal dan tidak sesuai lagi
dengan kinerja perusahaan (meskipun kinerja perusahaan sebenarnya sangat baik, tapi tidak diimbangi
dengan peningkatan harga yang sangat cepat). Untuk itu, penulis masih menunggu ICBP koreksi sampai
ke harga Rp 10.400 untuk melakukan pembelian dan menunggu koreksi ke harga Rp 8.000 untuk
melakukan pembelian ke 2.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 95

PT. ADARO ENERGY (ADRO)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR COAL MINING


DI DIRIKAN 28-Jul-2004
LISTING 16-Jul-2008
O/S SHARES 31.986 JUTA
PEMEGANG SAHAM 43.91% PT. Adaro Strategic
Investment
6.18% Garibaldi Thohir
49.91% Masyarakat
LINI USAHA Tambang batubara, jasa
pertambangan dan logistic,
ketenagalistrikan
KARYAWAN 2018 10.259 ORANG

B. ANAK PERUSAHAAN

(Sumber Gambar : Materi Public Expose ADRO 2019)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 96

C. MANAGEMENT

PT. Adaro Energy dipimpin oleh Garibaldi Thohir sebagai presiden direktur sejak tahun 2008.
Pernah mendirikan perusahaan pembiayaan sepeda motor PT Wahana Ottomitra pada tahun 1997. Tahun
2005 bersama Edwin Soeryadjaya, Theodore Rachmat, Ir.Subianto, dan Sandiaga Uno mengakuisisi PT.
Adaro. Tahun 2015 menjadi komisaris bursa efek Indonesia. Beliau juga merupakan pemegang saham
ADRO sebesar 6.18% untuk data tahun 2018

(Sumber Gambar : Annual Report ADRO 2018)

Posisi presiden komisaris dipimpin oleh Edwin Soeryadjaya sejak tahun 2008. Pernah bekerja di
Astra sejak tahun 1978-1993 dengan jabatan terakhir wakil presiden direktur. Tahun 1998 bersama
dengan Sandiaga Uno mendirikan SRTG yang merupakan perusahaan investasi dengan bisnis yang
beragam. Selain itu, beliau juga merupakan pendiri yayasan William Soeryadjaya. Edwin merupakan
pemegang saham ADRO sebesar 3.29%.

(Sumber Gambar : Annual Report ADRO 2018)

PT. Adro Energy pada tahun 2018 tetap fokus untuk mempertahankan program corporate social
responsibility (CSR) mereka. Mereka berkontribusi untuk peningkatan kualitas pendidikan melalui
program “Adaro Nyalakan Ilmu”.
Perusahaan juga memperoleh beberapa penghargaan di tahun 2018 diantaranya : Emiten terbaik
disektor pertambangan (Majalah Investor), 100 Perusahaan dengan pertumbuhan tercepat (Bursa Efek

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 97

Indonesia dan Majalah InfoBank), Fast Track Power Plant of the Year Award (Asian Power Awards
2018).
Saham dengan kode ADRO ini mendapatkan peringkat kredit eksternal BBB / Baa2 dari lembaga
pemeringkat Fitch dan Moody’s ditahun 2018

D. BISNIS

PT. Adaro Energy merupakan perusahaan pertambangan yang mempunyai total asset terbesar di
Indonesia berdasarkan data statistic Juli 2019. Namun, kondisi bisnis batubara yang naik turun tetap harus
menjadi pertimbangan bagi investor untuk “masuk” pada saham ini.
Berdasarkan pemaparan public expose 2019, penyebab melemahnya harga Global Coal Newcastle
disebabkan rendahnya harga LNG sehingga menyebabkan peralihan sumber energy dari batubara ke gas.
Perusahaan tetap optimis dengan prospek positif bisnis batubara dengan berbagai pertimbangan, seperti :
berkurangnya peran China di pasar seaborne dan wilayah Asean menjadi pendorong permintaan yang
utama. Tidak kalah pentingnya juga dimana sedang dibangunnya 300 GW pembangkit batubara di Asia
untuk periode 2018-2020.

(Sumber Gambar : Annual Report ADRO 2018)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 98

Untuk kinerja kuarter 1 2019 ADRO membukukan peningkatan produksi batubara sebesar 26%
menjadi 13.75 Mt, dengan volume penjualan yang meningkat 22%. Dari hal-hal diatas dapat dilihat
bahwa perusahaan tetap optimis kinerja bisnis batubara masih bisa bertumbuh dan memiliki peluang yang
besar. Kebutuhan akan batubara untuk berbagai sektor bisnis (pembangkit listrik bahan bakar batu bara,
komponen utama produksi batubara metalurgi,dll) tentunya menjadi salah satu alasan kuat realistisnya
keyakinan dari perusahaan.

E. NERACA KEUANGAN

DATA ADRO JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE $
Aset $ 7.157 Juta $ 7.060 Juta 1.37% $ 97 Juta
Liabilitas $ 2.714 Juta $ 2.758 Juta 1.60% ($ 44 Juta)
Ekuitas ke entitas induk $ 3.773 Juta $ 3.650 Juta 3.36% $ 123 Juta
(Dalam jutaan dollar)
 Total asset ADRO s/d Juni 2019 adalah $ 7.157 Juta yang mana naik sebesar 1.37% atau $ 97 Juta
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE $


Kas dan setara kas $ 895 Juta $ 927 Juta (3.45%) ($ 32 Juta)
Piutang usaha pihak ketiga $ 400 Juta $ 367 Juta 8.99% $ 33 Juta
Aset tetap $ 1.715 Juta $ 1.609 Juta 6.58% $ 106 Juta
Properti pertambangan $ 2.265 Juta $ 2.296 Juta (1.35%) ($ 31 Juta)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 99

Total Asset
8000000
7000000
6000000
5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total liabilitas ADRO s/d Juni 2019 adalah $ 2.714 Juta yang mana turun sebesar 1.60 % atau $ 44
Juta dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE $


Utang pajak $ 172 Juta $ 82 Juta 109% $ 90 Juta
Utang dividen $0 $ 83 Juta (100%) ($ 83 Juta)
Liabilitas jangka panjang $ 364 Juta $ 182 Juta 100% $ 182 Juta
jatuh tempo 1 tahun
Liabilitas jangka panjang $794 Juta $ 1.072 Juta (25.93%) ($ 278 Juta)
hutang bank

Total Liabilitas
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 100

 Total ekuitas ADRO s/d Juni 2019 adalah $ 3.773 Juta yang mana naik sebesar 3.36 % atau $ 123
Juta dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya sebesar $ 168 Juta atau 8%

Total Ekuitas ke Entitas Induk


4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

F. LABA RUGI

DATA ADRO JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE $
Pendapatan Usaha $ 1.775 Juta $ 1.610 Juta 10.24% $ 165 Juta
Peng. Keuangan $ 12.00 Juta $ 12.51 Juta (4.07%) ($ 0.51 Juta)
Beban Operasional $ 1.325 Juta $ 1.207 Juta 9.77% $ 118 Juta
Beban Keuangan $ 34 Juta $ 29 Juta 17.24% $ 5 Juta
Laba Rugi ke Entitas Induk $ 296 Juta $ 195 Juta 51.79% $ 101 Juta
(Dalam jutaan dollar)
Berdasarkan laporan keuangan Juni 2019, terlihat adanya peningkatan pendapatan usaha sebesar
10.24% yang mana lebih tinggi dari peningkatan beban operasional sebesar 9.77%. Kontribusi
pertumbuhan laba lainnya adalah bagian laba dari entitas ventura bersama sebesar $ 49 Juta. Ditengah isu
harga batubara yang lesu, saham ADRO malah bisa mencetak pertumbuhan yang besar dengan
memaksimalkan berbagai lini usaha. Hal itu berbeda dengan pergerakan saham ADRO yang cenderung

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 101

menurun sehingga ini bisa menjadi peluang bagi para investor untuk mengkoleksi saham tersebut di harga
diskonnya.

Pendapatan Usaha
4500000
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Biaya Operasional
3500000

3000000

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 102

Laba Rugi ke Entitas Induk


700000

600000

500000

400000

300000

200000

100000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

G. RASIO KEUANGAN

DATA ADRO 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 5.32% 10.63% 13.93% 11.44% 15.74%
ROA 2.56% 5.13% 7.09% 5.92% 8.30%
NPM 5.65% 13.21% 14.75% 11.47% 16.61%
DER 90.92% 86.97% 78.50% 75.56% 71.93%
EPS 65.29 143.32 207.00 178.91 254.29
BV 1,227.50 1,347.67 1,485.50 1,563.51 1,616.07

Jika dilihat dari history rasio keuangan ADRO selama 5 tahun terakhir, terjadi pertumbuhan yang
cukup baik diatas tahun 2015 untuk rasio profitabilitas. Dari segi hutang terlihat hal yang sama, dimana
adanya penurunan rasio hutang atas ekuitas yang cukup besar diatas tahun 2015. Untuk EPS dan BV,
terdapat pertumbuhan yang cukup baik dari tahun 2015 – 2019.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 103

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock Split)


120

100

80

60

40

20

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Pembagian dividen ADRO sejak tahun 2010 terlihat fluktuatif. Namun, jika tidak melihat 2 tahun
yang terjadi peningkatan signifikan (2011 dan 2017), maka sebenarnya pembagian dividen ADRO berada
pada range yang cukup stabil, yaitu Rp 20 – 40 dengan yield sekitar 3-5%

I. VALUASI DAN PROYEKSI

25.03

18.22
Axis Title

16.63 15.85 14.81


12.30 12.27 12.62 11.40 12.11
9.64
8.00
6.07 6.46 6.75 6.74 6.79 5.94
3.05 3.97

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PER TERTINGGI 25.03 12.30 12.27 12.62 18.22 15.85 12.11 9.64 14.81 5.94
PER TERENDAH 16.63 6.07 8.00 6.46 11.40 6.75 3.05 6.74 6.79 3.97

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 104

3.04
2.77

Axis Title
2.02
1.85
1.69
1.37 1.29 1.34
1.20 1.08 1.17
0.94 0.93
0.73 0.84 0.78
0.62
0.55
0.36 0.32

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PBV TERTINGGI 3.04 2.77 1.85 1.08 1.17 0.84 1.29 1.34 1.69 0.93
2.02 1.37 1.20 0.55
0.73 0.36 0.32 0.94 2.02 1.37 1.20 0.55 0.73 0.36 0.32 0.94 0.78 0.62
0.78 0.62

Trend pergerakan PER dan PBV ADRO sejak tahun 2010 terlihat mengalami penurunan yang
cukup besar. Hal itu tentunya menjadi signal positif bagi investor yang ingin mengkoleksi saham ini
untuk jangka waktu menengah. Bagi penulis pribadi, harga terbaik untuk membeli saham ini adalah :

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 1.100 Sudah berada dibawah rata-rata PBV Rp 1.616 TINGGI
2019 (0.78 X), yaitu 0.68 X (PBV 1 X)

2 Rp 890 PBV terendah tahun 2013 (0.55 X)


Rp 2.731

3 Rp 520 PBV terendah semenjak IPO (0.32 X) PBV tertinggi 7 tahun


terakhir (1.69 X)

Dengan asumsi peningkatan book value 5%, dalam 5 tahun ke depan diproyeksikan harga
wajarnya berada pada level Rp 1.608 atau PBV = 1 x. Besar kemungkinan harga akan berada di atas
1.608 dikarenakan jika dilihat dari trend PBV beberapa tahun terkahir, bahkan pernah mencapai 1.69 X.
Untuk itu, penulis menyarankan agar investor dapat membeli secara bertahap pada range harga yang
ditetapkan DAN menjual secara bertahap juga pada target harga yang sudah dicantumkan

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 105

PT. BEKASI FAJAR IND. EST. (BEST)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR PROPERTY & REAL EST.


DI DIRIKAN 24-Aug-1989
LISTING 10-Apr-2012
O/S SHARES 9.647 JUTA
PEMEGANG SAHAM 48.13% PT. Argo Manunggal Land
Development
10% Daiwa House Industry
6.19% Bob (Cayman) Value Partners
35.68% Masyarakat
LINI USAHA Pengembangan, pembangunan dan
pengelolaan
kawasan industri termasuk sarana dan
prasarana pendukungnya.
KARYAWAN 2018 231 ORANG

B. ANAK PERUSAHAAN

(Sumber Gambar : Annual Report BEST 2018)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 106

C. MANAGEMENT

PT. Bekasi Fajar dipimpin oleh Yoshihiro Kobi sebagai direktur utama. Merupakan warga Negara
Jepang yang telah menjadi direktur utama sejak 2015. Pernah menjadi GM Overseas Real Estate
Development (April-Des 2012), Presiden direktur PT. Megalopolis Manunggal Industrial Development
(2009-2012), CFO Antartica Properties (2008-2009), dll. Beliau tidak mempunyai kepemilikan saham
atau pun hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas BEST.

(Sumber Gambar : Annual Report BEST 2018)

Posisi komisaris utama di jabat oleh Marzuki Usman yang mana merupakan komisaris
independen. Pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal Departemen Keuangan RI
(1998-1999), Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (1990-1991), Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya
(1998), Menteri Negara Investasi (1999), Menteri Kehutanan (2001), dll. Beliau menjabat sejak tahun 2015
dan tidak memiliki saham serta hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas perusahaan BEST.

(Sumber Gambar : Annual Report BEST 2018)

Perusahaan aktif dalam program corporate social responsibility (CSR), diantaranya dengan
membangun Waste Water Treatment Plan untuk mendukung pengelolaan limbah. Sela
in itu, ikut serta dalam penanaman sekitar 13.000 pohon Mangrove di Desa Pantai Bahagia, dll.
BEST juga meraih penghargaan di tahun 2018, diantaranya : Perusahaan Public Terbaik 2018
untuk kategori konstruksi property,perumahan & bahan bangunan (Warta Ekonomi) dan ISO 9001 : 2015.
Sampai dengan tulisan ini dibuat, penulis tidak mendapatkan informasi tentang rating dari
lembaga pemeringkat baik nasional maupun internasional untuk perusahaan ini.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 107

D. BISNIS

PT. Bekasi Fajar Industrial Estate merupakan perusahaan yang berkedudukan di Bekasi dan
bergerak pada bisnis pengembangan, pembangunan, dan pengelolaan kawasan industri. Kegiatan usaha
adalah dengan bertindak sebagai pengembang (developer), menjual tanah yang telah dikembangkan,
membuka dan menyewakan pusat pertokoan dan perkantoran.
Sampai dengan tahun 2018 perusahaan masih memiliki cadangan lahan industri sebesar 1.000
hektar dan mengakuisisi lahan baru seluas 22 hektar. Beberapa kinerja BEST yang sudah/sedang
dilakukan adalah : Hotel Enso (Bintang 4), Pergudangan dan logistik diarea komersial kawasan industri
MM2100, Perkantoran BeFa Square, Pengolahan Air Limbah, Jaringan Pipa Gas dan Pasokan Gas bumi.

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BEST 2019)

Berdasarkan pemaparan pada public expose 2019, perusahaan menargetkan penjualan lahan
sebesar 40ha di tahun 2019 yang mana meningkat 5ha dari tahun 2018 (35 ha). BEST juga mencapai
peringkat pertama untuk top selling industrial estate tahun 2018 yang menunjukan keseriusan perusahaan
untuk terus bertumbuh setiap tahun.
Lebih lanjut disampaikan bahwa perusahaan mempunyai 3 strategi utama untuk mencapai target
tersebut, yaitu :
1. Meningkatkan nilai perusahaan dengan pengembangan kawasan industri MM2100
2. Pengembangan fasilitas untuk mendukung aktivitas di dalam kawasan industri
3. Pertumbuhan berkelanjutan dengan perluasan bisnis kawasan industri di wilayah Indonesia

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 108

(Sumber Gambar : Materi Public Expose BEST 2019)

E. NERACA KEUANGAN

DATA BEST JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp
Aset Rp 6.271 M Rp 6.290 M (0.29%) (Rp 19 M)
Liabilitas Rp 2.069 M Rp 2.118 M (2.28%) (Rp 49 M)
Ekuitas ke entitas induk Rp 4.201 M Rp 4.171 M 0.72% Rp 30 M

 Total asset BEST s/d Juni 2019 adalah Rp 6.271 M yang mana turun sebesar 0.29% atau Rp 19 M
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :
Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham
Analyze Report Triwulan II 2019 109

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp


Kas dan Setara Kas Rp 1.028 M Rp 1.128 M (8.86%) (Rp 100 M)
Piutang usaha pihak ketiga Rp 109 M Rp 47 M 131% Rp 62 M
Persediaan lancar Rp 1.226 M Rp 1.248 M (1.76%) (Rp 22 M)
Uang muka pembelian Rp 291 M Rp 231 M 25.97% Rp 60 M
Persediaan tidak lancar Rp 3.077 M Rp 3.030 M 1.55% Rp 47 M

Total Asset
7000000

6000000

5000000

4000000

3000000

2000000

1000000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total liabilitas BEST s/d Juni 2019 adalah Rp 2.069 M yang mana turun sebesar 2.28% atau Rp 49 M
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp


Utang usaha pihak ketiga Rp 25 M Rp 19 M Rp 6 M
Utang pajak Rp 2 M Rp 37 M (Rp 35 M)
Uang muka diterima Rp 9 M Rp 19 M (Rp 10 M)
Utang bank dan lembaga Rp 228 M Rp 193 M Rp 35 M
keuangan jangka pendek
Utang bank dan lembaga Rp 1.668 M Rp 1.703 M (Rp 35 M)
keuangan jangka panjang

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 110

Total Liabilitas
2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total ekuitas BEST s/d Juni 2019 adalah Rp 4.201 M yang mana naik sebesar 0.72% atau Rp 30 M
dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan adanya peningkatan pada saldo laba yang belum
dicadangkan sebesar Rp 30 M

Total Ekuitas ke Entitas Induk


4500000
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 111

F. LABA RUGI

DATA BEST JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp
Pendapatan Rp 371 M Rp 401 M (7.48%) (Rp 30 M)
Pend. (Beban) Lainnya Rp 34 M (Rp 22 M) 254% Rp 56 M
Beban Operasional Rp201 M Rp 160 M 25.62% Rp 41 M
Beban Keuangan Rp 80 M Rp 69 M 15.94% Rp 11 M
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 114 M Rp 137 M (16.78%) (Rp 23 M)

Berdasarkan data laba rugi diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan pendapatan pada tahun
2019 sebesar Rp 30 M. Peningkatan beban operasional sebesar 25.62% juga menyebabkan laba
perusahaan menjadi semakin menurun. Untungnya pada tahun 2019 terdapat pendapatan lainnya yang
meningkat Rp 56 M dibandingkan Juni 2018. Pendapatan lainnya itu mencakup : bunga jasa giro, bunga
deposito, selisih kurs dan lainnya. Kontributor terbesar adalah pendapatan selisih kurs yang mana pada
tahun 2018 (Rp 33 M) ditahun 2019 menjadi Rp 12 M.
Investor dapat melihat kinerja perusahaan untuk kuartal 2019 selanjutnya untuk melihat
contributor laba terbesar tahun ini. Apakah berasal dari pendapatan usaha, ataukah hanya dari pendapatan
selisih kurs saja.

Pendapatan Annualize
1400000

1200000

1000000

800000

600000

400000

200000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 112

Beban Operasional Annualize


500000
450000
400000
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laba Rugi ke Entitas Induk Annualize


800000
700000
600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

G. RASIO KEUANGAN

DATA BEST 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 6.96% 9.92% 12.57% 10.13% 5.45%
ROA 4.57% 6.45% 8.45% 6.72% 3.65%
NPM 35.79% 42.28% 46.94% 43.86% 28.21%
DER 52.28% 53.56% 48.65% 50.78% 49.26%
EPS 21.94 34.83 50.10 43.81 23.73
BV 315.11 351.20 398.60 432.40 435.52

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 113

Berdasarkan rasio keuangan diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2019 terdapat penurunan ROE
yang cukup besar. Hal itu disebabkan karena ekuitas perusahaan bertumbuh sebesar Rp 30 M, namun laba
mengalami penuruna sebesar Rp23 M. Penurunan laba bersih tersebut berdampak juga pada penurunan
ROA perusahaan. Untuk NPM sendiri meskipun terdapat penurunan yang cukup besar, namun masih bisa
dikatakan baik karena berada diangka 28.21%. Untuk EPS juga mengalami penurunan jika dibandingkan
tahun 2018 sedangkan untuk BV mengalami peningkatan meskipun hanya kecil.

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock


Split)
12

10

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Dari grafik diatas terlihat dividen saham dengan kode BEST ini cenderung fluktuatif untuk
periode dibawah tahun 2016. Namun, untuk 3 tahun terakhir cenderung stabil meskipun terlihat adanya
sedikit penurunan. Menurut penulis pribadi, untuk saham ini sebaiknya tidak fokus pada dividen, dengan
melihat trend dividen yang naik turun. Sebaiknya investor lebih fokus kepada capital gain dalam growth
stock seperti ini.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 114

H. VALUASI DAN PROYEKSI

35.10
Axis Title

19.00
16.00
13.62 14.24
12.40 11.20
8.21 9.35 8.34
7.03 7.26
5.57 4.87
3.83 3.13
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PER TERTINGGI 16.00 13.62 19.00 35.10 11.20 7.03 7.26 14.24
PER TERENDAH 8.21 3.83 9.35 12.40 5.57 4.87 3.13 8.34

4.25
4.09
Axis Title

2.61
2.44
2.18

1.15 1.28
1.11
0.86 0.88 0.74 0.78
0.55 0.61 0.45
0.32
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PBV TERTINGGI 4.25 4.09 2.61 2.44 1.11 0.88 0.74 0.78
PBV TERENDAH 2.18 1.15 1.28 0.86 0.55 0.61 0.32 0.45

Trend PER saham BEST ini terlihat sedang berusaha mengalami peningkatan dalam 4 tahun
terkahir. Sedangkan untuk PBV nya terjadi penurunan yang cukup signifikan semenjak dilakukannya IPO
tahun 2012. Untuk itu, menurut analisa penulis, harga terbaik untuk membeli saham ini adalah :

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 115

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 268 Rata-rata PBV tahun 2019 (0.62 X) Rp 435 MENENGAH
PBV 1 X

2 Rp 198 PBV terendah tahun 2019 (0.45 X)


Rp 483

3 Rp 139 PBV terendah semenjak IPO (0.32 X) PBV tertinggi 4 tahun


terakhir (1.11 X)

Penulis agak kesulitan untuk menetapkan presentase growth proyeksi saham ini dikarenakan
melihat pertumbuhan kinerjanya yang naik turun. Untuk itu, penulis lebih berpatokan pada PBV = 1 untuk
menentukan proyeksi BEST ke depannya, dengan terus memantau kinerja dan pertumbuhan perusahaan di
masa mendatang. Jika ada perkembangan yang signifikan, penulis optimis perusahaan ini bisa bertumbuh
lebih besar lagi.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 116

PT. PANIN FINANCIAL (PNLF)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR FINANCE
DI DIRIKAN 19-Jul-1974
LISTING 14-Jun-1983
O/S SHARES 32.022 JUTA
PEMEGANG SAHAM 61% PT. Paninvest
39% Masyarakat
LINI USAHA Konsultan Bisnis, Manajemen, dan
Administrasi
KARYAWAN 2018 350 Karyawan Tetap
9.508 Tenaga Pemasaran

B. ANAK PERUSAHAAN

(Sumber Gambar : Annual Report PNLF 2019)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 117

C. MANAGEMENT

PT. Panin Financial dipimpin oleh Lianna Limanto sebagai presiden direktur sejak 2014. Pernah
berkarir di beberapa perusahaan, antara lain Fairchild Semiconductor yangberbasis di Amerika Serikat
(1983 –1985), PT SC Johnson & Son (1985 –1987), Chubb Australia Pty Ltd (1988–1989), GEC Plessey
Telecommunications Australia (1989–1992), PT Industrial Gases Indonesia(1992 – 1997), Direktur Bisnis
Control& Kepatuhan dan Direktur KeuanganPT Bentoel Prima Group (1998–2005), PT Natrindo Telepon
Selular(AXIS) (2005 –2008), dan terakhirmenjabat sebagai Head of Internal Audit PT Sinarmas Land Tbk
padatahun 2011

(Sumber Gambar : Annual Report PNLF 2019)

Untuk posisi presiden komisaris dipimpin oleh Mu’min Gunawan sejak tahun 2002. Mengawali
karirnya sebagai Direktur Perusahaan Pelayaran Damai pada tahun 1960, kemudian menjabat sebagai
Direktur dan Pemegang Saham Bank Industri dan Dagang Indonesia pada tahun 1965. Beliaumerupakan
salah seorang Pendiri dan Pemegang Saham dari tiga bank yang digabung dan merupakan cikal bakal
Panin Bank yang didirikan pada tahun 1971. Sejak tahun 1971 hingga sekarang, beliau menjabat sebagai
komisaris di perusahaan-perusahaan Panin Group.

(Sumber Gambar : Annual Report PNLF 2019)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 118

Pada tahun 2018, melalui Panin Dai-ichi Life perusahaan melakukan CSR dengan tema “Let’s
Make A Difference” yang mana memberikan kontribusi donasi dengan total Rp 40 Juta. Untuk
penghargaan, pada tahun 2018 perusahaan memperoleh beberapa penghargaan, diantaranya : Best Unit
Link Investor 2018 (Berita Satu), Predikat sangat bagus (InfoBank), Kinerja keuangan terbaik kategori
asset Rp 5-10 T (Warta Ekonomi 2018). Untuk rating dari lembaga pemeringkat, sampai dengan tulisan
ini dibuat, penulis tidak mendapat informasi terkait hal tersebut.

D. BISNIS

PT.Panin Financial merupakan perusahaan yang bergerak di bidang finance yang mana
sebelumnya bernama PT. Panin Life. Dua ujung tombak PNLF yaitu PT. Panin Dai-ichi Life yang
bergerak pada bidang asuransi jiwa dan Panin Bank yang bergerak pada bidang perbankan.
Perusahaan yang didirikan tahun 1974 ini memiki 3 produk utama yang meliputi produk
konvensional dan syariah, yaitu :
1. Produk Unit Link
Produk asuransi yang memberikan manfaat perlindungan jiwa dan manfaat nilai investasi.
Contoh : Panin Premier Multilinked, Panin Lifevestlinked, Panin Multilinked Syariah, dll
2. Produk Tradisional
Produk asuransi yang memberikan manfaat perlindungan jiwa baik karena sakit ataupun
kecelakaan, yang dipasarkan melalui jalur distribusi Keagenan/Bank. Contoh : Panin Life Care,
Kids Edu Plan, Medica, dll
3. Produk Credit Life
Produk asuransi jiwa untuk kredit yang memberikan manfaat pelunasan sisa saldo pinjaman,
seperti :
a. Kredit Kepemilikan Rumah
b. Kredit Kepemilikan Mobil
c. Kredit Pembiyaan Properti
d. Kredit Tanpa Agunan, dan
e. Kredit Shield (untuk kartu kredit

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 119

Mengutip dari laporan tahunan 2018 PNLF,


perusahaan memproyeksikan laba ditahun 2019
akan lebih rendah dibanding pencapaian 2018
dengan alasan yang disampaikan pada gambar
disamping. Namun, berdasarkan proyeksi AAJI
(Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), tahun 2019
pendapatan industri bisa tumbuh sekitar 15-30%,
dan hal itu tentunya menjadi peluang bagi PNLF.

(Sumber Gambar : Annual Report PNLF 2019)

E. NERACA KEUANGAN

DATA PNLF JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp
Aset Rp 29.17 T Rp 28.25 T 3.28% Rp 0.92 T
Liabilitas Rp 4.42 T Rp 4.46 T (0.95%) Rp (0.04 T)
Ekuitas ke entitas induk Rp 22.79 T Rp 21.79 T 4.61% Rp 1 T

 Total asset PNLF s/d Juni 2019 adalah Rp 29.17 T yang mana naik sebesar 3.28% atau Rp 0.92 T
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp


Kas dan setara kas Rp 4.02 T Rp 3.79 T 6.06% Rp 0.23 T
Penyertaan saham Rp 17.89 T Rp 17.16 T 4.25% Rp 0.73 T

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 120

Total Asset
35,000,000

30,000,000

25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total liabilitas PNLF s/d Juni 2019 adalah Rp 4.42 T yang mana turun sebesar 0.95%% atau Rp 0.04
T dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :

ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp


Liabilitas asuransi atas Rp 3.66 T Rp 3.81 T (Rp 0.15 T)
manfaat polis masa depan

Total Liabilitas
6,000,000

5,000,000

4,000,000

3,000,000

2,000,000

1,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total ekuitas PNLF s/d Juni 2019 adalah Rp 22.79 T yang mana naik sebesar 4.61% atau Rp 1 T
dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan karena meningkatnya saldo laba yang belum
ditentukan penggunaannya sebesar Rp 0.94 T

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 121

Total Ekuitas ke Entitas Induk


25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

F. LABA RUGI

DATA PNLF JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp
Pend. Bersih Investasi Rp 1.08 T Rp 0.93 T 16.12% Rp 0.15 T
Laba(Rugi) penjualan Rp 0.08 T (Rp 0.19 T) 142% Rp 0.27 T
investasi yg belum realisasi
Beban Klaim Rp 1.80 T Rp 1.19 T 51.26% Rp 0.61 T
Beban Komisi, Umum Adm Rp 0.38 T Rp 0.36 T 5.55% Rp 0.02 T
Underwritting, Akuisisi
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 0.93 T Rp 0.76 T 22.36% Rp 0.17 T

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa pada Juni 2019 beban klaim meningkat signifikan sebesar
51.26% dibandingkan tahun 2018 atau Rp 0.15 T. Namun, hal itu dapat diimbangi oleh pendapatan dari
premi asuransi sebesar Rp 0.54 T dengan kenaikan 39.13% (Data pendapatan premi asuransi dapat dilihat
pada laporan keuangan PNLF TW 2). Meskipun secara presentase growth beban klaim lebih besar, tapi
bisa tercover dikarenakan secara nominal pendapatannya lebih besar. Hal tersebut membuat PNLF masih
bisa membukukan growth laba yang positif sebesar 22.36% atau meningkat Rp 0.17 T dibandingkan Juni
2018.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 122

Pendapatan Bersih Investasi Annualize


2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Beban Klaim Annualize


4,500,000
4,000,000
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laba Rugi ke Entitas Induk Annualize


2,000,000
1,800,000
1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 123

G. RASIO KEUANGAN

DATA PNLF 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 5.79% 7.54% 6.64% 8.39% 8.24%
ROA 4.56% 6.15% 5.51% 6.48% 6.44%
NPM 105.81% 106.21% 102.36% 91.11% 80.74%
DER 26.95% 22.48% 20.22% 20.50% 19.41%
EPS 28.27 47.97 45.52 57.13 58.70
BV 488.43 636.38 685.87 680.56 711.95

Data rasio keuangan diatas memperlihatkan bahwa trend pergerakan ROE dan ROA PNLF cukup
mengalami peningkatan dalam 5 tahun terkahir. Memang kedua rasio tersebut cukup kecil dan tidak
terlalu menarik perhatian investor. Namun, jika dilihat dari NPM perusahaan, meskipun terdapat
penurunan dibanding tahun sebelumnya, presentase yang ditawarkan sangat menarik. Apalagi ditambah
rasio hutang terhadap ekuitasnya yang sangat kecil. Ditambah lagi adanya peningkatan EPS dan BV
setiap tahunnya membuat perusahaan ini menarik untuk DIPERTIMBANGKAN.

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah


Stock Split)
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 124

Ini mungkin merupakan salah satu alasan kenapa saham ini, meskipun memiliki valuasi yang
cukup murah, namun tidak menarik bagi investor. Selama tahun 2008 – 2019 PNLF tidak pernah
membagi dividen kepada pemegang sahamnya. Mungkin saja hal itu disebabkan karena perusahaan masih
membutuhkan banyak dana untuk melakukan inovasi dan ekspansi bisnis agar dapat bersaing dengan
kompetitor di bidangnya.

I. VALUASI DAN PROYEKSI

22.33
Axis Title

11.69 12.48
10.66
8.46 7.93 8.21
7.44
6.29 6.40 5.89 5.60
5.06 4.67 4.80 4.96
3.71 3.25 3.17 3.66 3.73 3.47 4.43
2.67

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PER TERTINGGI 22.33 10.66 11.69 7.44 4.67 8.46 7.93 12.48 4.96 5.89 5.60 8.21
PER TERENDAH 5.06 3.71 6.29 3.25 3.17 3.66 4.80 6.40 2.67 3.73 3.47 4.43

1.90

1.48
Axis Title

1.03
0.96
0.80 0.78
0.63 0.70 0.72 0.68
0.43 0.36 0.42 0.42 0.42 0.37 0.37 0.39 0.47
0.34 0.37
0.29
0.20 0.25

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PBV TERTINGGI 1.90 1.03 1.48 0.96 0.63 0.78 0.70 0.72 0.37 0.39 0.47 0.68
PBV TERENDAH 0.43 0.36 0.80 0.42 0.42 0.34 0.42 0.37 0.20 0.25 0.29 0.37

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 125

Dari trend PER dan PBV PNLF diatas terlihat bahwa terjadi penurunan sejak tahun 2008,
meskipun tahun 2019 terlihat adanya sedikit peningkatan dibandingkan 3 tahun terakhir. Untuk itu,
berdasarkan analisa penulis, harga terbaik jika akan membeli saham ini adalah :

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 300 Titik tertinggi PBV terendah 6 tahun Rp 555 TINGGI
terkahir (PBV 0.42 X) Titik tertinggi PBV
tertinggi 8 tahun
2 Rp 263 PBV terendah 2019 (PBV 0.37 X)
terakhir (PBV 0.78 X)

3 Rp 142 Titik terendah PBV terendah sejak tahun


2008 (PBV 0.20 X)

Untuk proyeksi, penulis masih kurang yakin dengan prospek bisnis PNLF ke depannya, sehingga
penulis lebih memilih untuk hold saham ini dalam jangka waktu menengah dengan menggunakan target
price sesuai dengan tabel diatas. Namun, tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun berikutnya
perusahaan bisa berekspansi dengan lebih luas dan memiliki brand product yang terkenal, sehingga dapat
dipertimbangkan untuk di hold dalam jangka waktu yang lebih panjang. Untuk itu, mari kita nantikan
perkembangan bisnis PNLF ke depannya sambil tetap menjaga resiko dari portofolio saham kita.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 126

PT. ULTRAJAYA MILK (ULTJ)

A . INFORMASI UMUM

SEKTOR FOOD & BEVERAGES


DI DIRIKAN 02-Nov-1971
LISTING 02-Jul-1990
O/S SHARES 11.554 JUTA
PEMEGANG SAHAM 31.26% Sabana Prawirawidjaja
21.40% PT Prawirawidjaja Prakarsa
14.90% PT Indolife Pensiontama
3.25% Samudera Prawirawidjaja
29.19% Masyarakat
BIDANG USAHA Makanan Minuman
Perdagangan
KARYAWAN 2018 1.158 ORANG

B. ANAK PERUSAHAAN

PT KRAFT PT NIKOS PT NIKOS PT ULTRAJAYA PT ITO-EN


ULTRAJAYA DISTRIBUTION INTERTRADE ITO-EN ULTRAJAYA
INDONESIA INDONESIA (60%) MANUFACTURING WHOLESALE
(30%) (70%) (55%) (47.7%)
PT ULTRA PT ULTRA PT TIRTA
SUMATERA PETERNAKAN TALAGA JAYA
DAIRY FARM BANDUNG (85%)
(69.36%) SELATAN
(75%)

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 127

C. MANAGEMENT

PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company dipimpin oleh Sabana Prawirawidjaja sebagai
presiden direktur sejak tahun 2014. Beliau merupakan salah seorang pendiri perusahaan ini. sejak tahun
1994 menjabat sebagai Komisaris di PT Kraft Ultrajaya Indonesia, Presiden Komisaris di PT Campina
Ice Cream Industry (1995–sekarang), Direktur Utama di PT Ultra Sumatera Dairy Farm sejak tahun 2018,
Komisaris di PT Ultra Peternakan Bandung Selatan sejak tahun 2008, Komisaris Utama di PT Ito En
Ultrajaya Wholesale sejak tahun 2013, dan Komisaris di PT Ultrajaya Ito En Manufacturing sejak tahun
2013. Menempuh pendidikan di bidang General Management, Nan Yang University, Singapore.
Mempunyai hubungan afiliasi dengan Presiden Komisaris Perseroan dan salah seorang Direksi Perseroan.
Selain itu, Sabana mempunyai kepemilikan saham ULTJ sebesar 31.26%.

(Sumber Gambar : Annual Report ULTJ 2019)

Posisi presiden komisaris dipimpin oleh Supiandi Prawirawidjaja 1980. Beliau juga merupakan
salah seorang pendiri perusahaan ini. Pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Perseroan (1971-1980).
Mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Direksi Perseroan dan dengan Pemegang Saham Perseroan
yaitu dengan Sabana Prawirawidjaja dan Samudera Prawirawidjaja.

(Sumber Gambar : Annual Report ULTJ 2019)

Dari sisi management, ULTJ dipimpin oleh pendiri perusahaan yang tentunya sudah
berpengalaman di bidangnya. Selain itu management juga tidak pernah tersangkut kasus hukum.
Kepemilikan saham management juga menjadi nilai tambah, dikarenakan dengan begitu management
akan berusaha untuk meningkatkan bisnis perusahaan, karena nantinya akan berdampak juga pada
peningkatan kekayaan mereka.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 128

Perusahaan juga bertanggung jawab dalam aspek corporate social responsibility (CSR), baik
dalam hal lingkungan hidup (menaati prosedur produksi) , ketenagakerjaan (adanya PKB), pengembangan
sosial dan kemasyarakatan (memberi bantuan alat dan obat kesehatan di desa Cimareme, Gadobangkong,
dll dengan total sekitar Rp 1 M), serta pendidikan, kebudayaan dan olaraga.
Untuk penghargaan, ditahun 2018 ULTJ memperolehnya dari Majalah Investor sebagai 100 Best
Listed Companies 2018, dan 100 Fastest Growing Companies 2018 dari Majalah InfoBank.
Dari sisi lembaga pemeringkat, sampai dengan tulisan ini dibuat penulis tidak mendapat informasi
terkait hal tersebut.

D. BISNIS

ULTJ merupakan perusahaan yang sudah


menjadi market leader di industri susu cair dan teh.
Dengan merek Ultra Milk dan Teh Kotak,
berdasarkan materi public expose 2018, susu UHT
memiliki pangsa pasar 42% dalam produk susu cair.
Sedangkan Teh Kotak memiliki pangsa pasar 71%
dalam bagian the siap minum kemasan karton.
Hubungan kemitraan dengan perusahaan seperti
Unilever, Mondelez, Sanghyang Perkasa untuk
manufaktur susu kental manis, minuman kesehatan,
keju, susu bubuk dan jus juga merupakan nilai
tambah bagi perusahaan ini. ULTJ juga sudah
melakukan eksport ke berbagai Negara lain di Asia,
Middle East, Pacific Island, Nigeria, Australia dan
Amerika.
(Sumber Gambar : Annual Report ULTJ 2019)

PT. Ultrajaya Milk dan Trading memiliki 8 keunggulan perusahaan yang dipaparkan dalam
public expose tahun 2018, yaitu :
1. Dasar industri yang kokoh
2. Posisi terdepan di pasar dan siap untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 129

3. Hadir lebih dari 1 kategori dan catatan jejak yang baik dalam pengembangan produk
4. Fasilitas produksi yang terintegrasi secara vertical dan otomatis
5. Pengendalian kualitas yang ketat di seluruh rantai produksi
6. Jaringan distribusi nasional yang luas
7. Pasokan susu mentah yang berkualitas baik dan konsisten
8. Manajemen yang sangat berpengalaman

Lebih lanjut disampaikan, perusahaan memiliki 5 strategi bisnis yang akan dilakukan untuk
memperluas kinerja ULTJ, diantaranya :
1. Memperluas platform distribusi
2. Meningkatkan kapasitas produksi dan gudang
3. Fokus berkelanjutan dalam pengembangan produk
4. Ekspansi operasional peternakan produk susu untuk menjamin sumber pasokan
5. Investasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi operasi

E. NERACA KEUANGAN

DATA ULTJ JUNI 2019 DIBANDINGKAN DESEMBER 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp
Aset Rp 6.175 M Rp 5.555 M 11.15% Rp 620 M
Liabilitas Rp 1.036 M Rp 780 M 32.77% Rp 256 M
Ekuitas ke entitas induk Rp 5.030 M Rp 4.660 M 7.94% Rp 370 M

 Total asset ULTJ s/d Juni 2019 adalah Rp 6.175 M yang mana naik sebesar 11.15% atau Rp 620 M
dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :
ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp
Kas dan setara kas Rp 1.927 M Rp 1.444 M 33.44% Rp 483 M
Persediaan lancar lainnya Rp 741 M Rp 708 M 4.66% Rp 33 M
Hewan ternak produksi Rp 104 M Rp 80 M 30% Rp 24 M

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 130

Total Asset
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total liabilitas ULTJ s/d Juni 2019 adalah Rp 1.036 M yang mana naik sebesar 32.77 % atau Rp 256
M dibandingkan desember 2018. Perubahan terbesar adalah pada aspek :
ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp
Utang usaha pihak ketiga Rp 395 M Rp 302 M 30.79% Rp 93 M
Utang dividen Rp 138.8 M Rp 0.1 M 138.700% Rp 138.7 M
Utang pajak Rp 94 M Rp 5 M 1.780% Rp 89 M
Liabilitas jangka panjang Rp 16.8 M Rp 34.5 M (51.30%) (Rp 17.7 M)
yang jatuh tempo 1 tahun

Total Liabilitas
1,200,000

1,000,000

800,000

600,000

400,000

200,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

 Total ekuitas ULTJ s/d Juni 2019 adalah Rp 5.030 M yang mana naik sebesar 7.94 % atau Rp 370 M
dibandingkan desember 2018. Hal itu disebabkan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya sebesar 369 M

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 131

Total Ekuitas ke Entitas Induk


6,000,000

5,000,000

4,000,000

3,000,000

2,000,000

1,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

F. LABA RUGI

DATA ULTJ JUNI 2019 DIBANDINGKAN JUNI 2018


ASPEK 2019 2018 CHANGE % CHANGE Rp
Penjualan Usaha Rp 2.972 M Rp 2.624 M 13.26% Rp 348 M
Pend. Keuangan Rp 38 M Rp 32 M 18.75% Rp 6 M
Beban Operasional Rp 2.380 M Rp 2.155 M 10.44% Rp 225 M
Beban Keuangan Rp 0.48 M Rp 0.15 M 220% Rp 0.33 M
Laba Rugi ke Entitas Induk Rp 508 M Rp 359 M 41.50% Rp 149 M

Dari data diatas dapat dilihat bahwa pertumbuhan penjualan perusahaan sebesar 13.26% dapat
mengcover biaya operasionalnya yang naik 10.44%, baik secara presentase maupun nominal rupiah. Hal
itu membuat laba perusahaan mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan Juni 2018 dengan
presentase 41.50% atau Rp 149 M.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 132

Penjualan Usaha Annualize


7,000,000

6,000,000

5,000,000

4,000,000

3,000,000

2,000,000

1,000,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Beban Operasional Annualize


5,000,000
4,500,000
4,000,000
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Laba Rugi ke Entitas Induk


Annualize
1,200,000

1,000,000

800,000

600,000

400,000

200,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 133

G. RASIO KEUANGAN

DATA ULTJ 5 TAHUN TERAKHIR (UNTUK 2019 DI ANNUALIZE)


ASPEK 2015 2016 2017 2018 2019
ROE 18.67% 20.22% 17.21% 14.97% 20.22%
ROA 14.66% 16.57% 13.56% 12.56% 16.47%
NPM 11.72% 14.83% 14.20% 12.61% 16.89%
DER 26.70% 21.59% 23.95% 16.76% 20.61%
EPS 44.93 60.79 60.86 60.40 88.04
BV 240.69 300.64 353.56 403.36 435.39

Rasio keuangan diatas memperlihatkan konsistensi bahkan pertumbuhan kinerja perusahaan untuk
tahun 2019. Terlihat dengan adanya peningkatan rasio profitabilitas ROE, ROA dan NPM. Untuk rasio
hutang atas ekuitas memang mengalami peningkatan di tahun 2019. Namun dengan rasio yang hanya
16.89% hal itu tidak menjadi masalah, dimana rasio DER yang tergolong sangat kecil diperusahaan food
and beverage ini. Dari sisi EPS dan BV, ULTJ terus mengalami pertumbuhan secara berkesinambungan.

H. DIVIDEN

Dividen per lembar (Sesudah Stock


Split)
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 134

Untuk aspek dividen, terlihat saham ULTJ tidak rutin membagi dividennya setiap tahun.
Konsistensi mulai terlihat sejak tahun 2016 – 2018. Hal itu mungkin saja disebabkan perusahaan masih
membutuhkan dana untuk berekspansi lebih luas. Dikarenakan komposisi hutang yang kecil, bisa saja
laba tahun berjalan yang digunakan untuk pengembangan bisnisnya. Mungkin hal ini “sedikit” membuat
investor ragu, namun selain dari sisi dividennya, ULTJ layak untuk dimasukan ke dalam portofolio kita.
Tentunya investor harus mempertimbangkan agar dapat membeli diharga wajarnya juga.

I. VALUASI DAN PROYEKSI

60.61

49.08 49.48
46.18
Axis Title

36.84 36.67

24.20 26.49
23.62 23.93 23.33
19.2520.56
16.8418.3817.78
14.02 14.31 13.40
11.7811.90
7.99 8.25
3.80
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PER TERTINGGI 7.99 36.8 60.6 49.0 11.7 46.1 49.4 23.9 20.5 23.3 26.4 17.7
PER TERENDAH 3.80 23.6 14.0 24.2 8.25 11.9 36.6 19.2 14.3 16.8 18.3 13.4

7.52

6.39

5.00
4.74
Axis Title

4.47
4.16 4.02 3.97
3.55 3.59 3.59
2.89 2.90 2.75 2.71
2.49
2.14 1.89
1.75 1.74 1.94
1.02 1.21 1.16

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PBV TERTINGGI 2.14 1.89 5.00 3.55 2.49 7.52 6.39 4.47 4.16 4.02 3.97 3.59
PBV TERENDAH 1.02 1.21 1.16 1.75 1.74 1.94 4.74 3.59 2.89 2.90 2.75 2.71

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 135

Dari trend PER dan PBV diatas dapat dilihat bahwa beberapa tahun terkahir terjadi penurunan
baik untuk PER dan PBV ULTJ. Range harga tertinggi dan terendah dari sisi PER ULTJ juga tidak terlalu
luas. Hal itu menjelaskan bahwa saham ini tidak terlalu fluktuatif dibandingkan saham lainnya.
Berdasarkan analisa penulis, harga terbaik untuk membeli saham ini adalah :

BUY TEKNIK VALUASI SELL RESIKO


1 Rp 1.370 Rata-rata PBV tahun 2019 (3.15 X) Rp 2.060 MENENGAH
Titik tertinggi PBV
2 Rp 1.180 PBV terendah tahun 2019 (2.71 X) terendah 6 tahun
terakhir (4.74 X)
3 Rp 845 Titik terendah PBV terendah 7 tahun
terakhir (1.94 X) Rp 2.780
Titik tertinggi PBV
tertinggi 6 tahun
terakhir (6.39 X)

Dengan asumsi peningkatan book value 7%, dalam 5 tahun ke depan diproyeksikan harga
wajarnya berada pada level Rp 1.925 . Jika melihat trend PER dan PBV ULTJ dan kinerja perusahaan
yang hebat, besar kemungkinan harga Rp 1.925 dapat di capai dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun.
Penulis menampilkan harga tersebut melalui perhitungan yang konservatif, agar nantinya pembaca bisa
memperkirakan harga wajar untuk entry point ULTJ 5 tahun ke depan.

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham


Analyze Report Triwulan II 2019 136

PENUTUP

Setelah membaca pemaparan diatas, mungkin pembaca memiliki beberapa pertanyaan atau bahan
diskusi. Untuk itu, khusus setiap pembeli e-book analyze report ini, penulis memberikan FREE
DISKUSI selama 1 BULAN terhitung sejak tanggal di kirimkannya e-book ini kepada pembaca. Untuk
mendapatkan akses diskusi, silahkan mengirimkan direct messege di instagram @BACASAHAM dengan
format :

DISKUSI
Nama Pribadi :
Nomor WA :
Nama Rekening Sewaktu Transfer Uang Pembelian :

Setelah memastikan kebenarannya, penulis akan melakukan chat ke nomor wa yang dikirimkan
(chat only), agar kemudian bisa berdiskusi dengan pembaca. Namun, mohon diingat bahwa penulis tidak
bisa langsung membalas chat pembaca dengan cepat karena memiliki berbagai kesibukan. Namun, intinya
pasti chat tersebut akan dibalas dan diberikan jawaban jika ada pertanyaan.

Akhir kata, semoga dengan adanya e-book ini kita dapat lebih sukses dalam mengoptimalkan
profit dan meminimalisir resiko investasi saham dengan benar.

Amin
God Bless You

Instagram : @bacasaham | Youtube : baca saham | Telegram :https://t.me/baca_saham

Anda mungkin juga menyukai