Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN PELAKSANAAN

PELATIHAN PENGENALAN SAKA KALPATARU

PUSAT PELATIHAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN


GENERASI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
JAKARTA
2016
KEPUTUSAN
KEPALA PUSAT PELATIHAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN
GENERASI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

NOMOR : SK. 17/LATMAS/PU/8/2016

TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN
PELATIHAN PENGENALAN SAKA KALPATARU

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


2016
KEPUTUSAN
KEPALA PUSAT PELATIHAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN GENERASI
LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

NOMOR : SK. 17/LATMAS/PU/8/2016

TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN
PELATIHAN PENGENALAN SAKA KALPATARU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSAT PELATIHAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN
GENERASI LINGKUNGAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas


pelaksanaan pelatihan pengenalan saka kalpataru,
perlu dilakukan perubahan keputusan Kepala Pusat
Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi
Lingkungan Nomor : SK.12/LATMAS/PU/1/2016
tentang Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Pengenalan
Saka Kalpataru;

b. bahwa sehubungan dengan pertimbangan hurif a perlu


ditetapkan Keputusan Kepala Pusat Pelatihan
Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan
tentang Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Pengenalan
Saka Kalpataru;

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059).
2. Undang – undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 131, Tambahan Lembar Negara
Republik Indonesia Nomor 5169).
3. Kerjasama antara Kementerian Lingkungan Hidup
Republik Indonesia dan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor 17/MENLH/11/2011 dan Nomor
014/PK-MOU/11/2011, tentang Pelaksanaan dan
Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
4. Peraturan Meteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor : P. 18/MENLHK-II/2015
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
5. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 170.A
Tahun 2009, tentang Petunjuk Pelaksanaan Satuan
Karya Pramuka.
6. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 170.A
Tahun 2008, tentang Petunjuk Pelaksanaan Satuan
Karya Pramuka Kalpataru.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PELATIHAN


MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN GENERASI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN TENTANG PEDOMAN
PELAKSANAAN PELATIHAN PENGENALAN SAKA
KALPATARU

KESATU : Pelaksanaan Pelatihan Pengenalan Saka Kalpataru


mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Pelatihan
Pengenalan Saka Kalpataru.
KEDUA : Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Pengenalan Saka
Kalpataru adalah sebagaimana dimaksud pada
Lampiran Keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Tangerang Selatan


Pada tanggal, 15 Agustus 2016

Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat


dan Pengembangan Generasi Lingkungan

CICILIA SULASTRI, SH., M.Si


NIP. 19640331 199203 2 001
LAMPIRAN

KEPUTUSAN
KEPALA PUSAT PELATIHAN MASYARAKAT DAN
PENGEMBANGAN GENERASI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

NOMOR : SK. 17/LATMAS/PU/8/2016

TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN
PELATIHAN PENGENALAN SAKA KALPATARU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pramuka merupakan salah satu kelompok masyarakat yang strategis di kalangan
generasi muda. Gerakan Pramuka yang terlaksana secara berkesinambungan
menjadi hal positif bagi gerakan kaum muda. Oleh karenanya sejak tahun 2011
Kementerian Lingkungan Hidup telah menandatangani kesepakatan kerjasama
untuk mengarusutamakan isu lingkungan dalam gerakan kepramukaan, terutama
tingkat penegak dan pandega (kelompok umur 16 - 25 tahun).
Sebagai tindak lanjut dari MOU kerjasama tersebut, maka pada tahun 2013 dibentuk
Satuan Karya Pramuka (SAKA) Lingkungan yang dikenal sebagai Saka Kalpataru.
Pembentukan Saka Kalpataru bertujuan untuk memberi wadah pendidikan dan
pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat,
mengembangkan bakat, kemampuan, pengalaman dalam bidang pengetahuan dan
teknologi serta keterampilan, khususnya yang berkaitan dengan upaya Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang menjadi bekal penghidupan untuk
mengabdi pada masyarakat, bangsa dan negara. Melalui 3 (tiga) Krida yaitu Krida
3R, Krida Perubahan Iklim, dan Krida Keanekaragaman Hayati.
Untuk mendorong Pramuka Penegak dan Pandega peduli lingkungan dengan
bergabung dalam Saka Kalpataru, maka diperlukan tahapan perekrutan kepada
Anggota Pramuka Saka Kalpataru. Proses perekrutan yang dimulai dengan langkah
pelatihan kepada Anggota Pramuka Penegak dan Pandega agar muncul pemahaman
tentang lingkungan hidup.
Menindaklanjuti proses perekrutan, maka Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan melalui Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi
Lingkungan menyusun Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Pengenalan Saka Kalpataru
untuk Pelaksanaan Pelatihan untuk Anggota Pamuka Penegak dan Pandega.
B. Tujuan.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan pelatihan pengenalan Saka
Kalpataru bagi Pusat Pendidikan dan/atau Pelatihan Bidang Kepramukaan, Instansi
Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kwarda dan Kwarcab.
C. Standar Kompetensi.
Setelah mengikuti Pelatihan ini peserta memahami krida – krida Saka Kalpataru dan
berminat untuk menjadi anggota Saka Kalpataru.
D. Kompetensi Dasar.
Setelah mengikuti Pelatihan Peserta dapat :
1. Memahami permasalahan lingkungan hidup dan kebijakan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Nasional dan Lokal.
2. Memahami permasalahan lingkungan hidup Lokal dan kebijakan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Memahami Saka Kalpataru dan perannya dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
4. Memahami permasalahan, dampak dan menerapkan secara sederhana upaya
pengelolaan sampah dengan 3R.
5. Memahami permasalahan, dampak dan menerapkan secara sederhana upaya
pengendalian perubahan iklim.
6. Memahami permasalahan, dampak dan menerapkan secara sederhana upaya
konservasi keanekaragaman hayati.
BAB II
KURIKULUM DAN SILABUS
A. Materi dan Metoda.
Materi pelatihan pengenalan Saka Kalpataru bagi anggota Pramuka Penegak dan
Pandega sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut :

Indikator Hasil
No Materi Sub Materi Metoda Referensi JP/OJ
Belajar
1. Pengantar 1.1 Upacara 1.1. Pelaksanaan Mampu 2 OJP
Pelatihan Pembukaan Upacara. Melaksanakan
Penganalan dan Penutupan. Upacara
Saka
1.2 Tes Awal dan 1.2. Gerakan Badan
Kalpataru.
Tes Akhir. Seperti Angkat
Tangan,
Membentuk
Huruf Sesuai
Dengan
Pertanyaan
Yang Diberikan
Pembicara/
Narasumber
Atau Bergerak
Ke Satu Titik
Sesuai Dengan
Jawaban Yang
Menurut
Peserta Benar.
1.3 Dinamika 1.3. Permainan Mampu 3 OJP
Kelompok. Seperti Animal mengenali
Insting, Hutan, peserta lain
Penebang,
Pemburu, Dll.

2. Permasalahan 2.1 Pengertian 2.1. Paparan, a. Mampu 3 OJP


Lingkungan Lingkungan Permainan, Menjelaskan
Lokal, Hidup. Diskusi Pengertian
Nasional dan Kelompok, Lingkungan
Global. Tanya Jawab. Hidup.
2.2 Permasalahan b. Mampu
Lingkungan Memahami
Hidup Lokal, Permasalahan
Nasional dan Lingkungan
Global. Hidup Lokal dan
Global.
2.3 Kebijakan c. Mampu
Perlindungan Memahami
dan Kebijakan
Pengelolaan Perlindungan
Lingkungan dan
Hidup. Pengelolaan
Lingkungan
Hidup.
3. Pengantar 3.1 Pengenalan 1. Paparan, a. Mampu 2 OJP
Saka Saka secara Permainan, menyebutkan
Kalpataru. umum. Diskusi Kelompok, jenis Saka
Tanya Jawab. secara umum.
3.2 Latar Belakang, b. Mampu
Tujuan dan menjelaskan
Tata Cara Latar Belakang,
Menjadi Angota Tujuan dan
Saka Kalpataru. Tata Cara
Menjadi Angota
Saka Kalpataru.
3.3 Krida - Krida c. Mampu
Saka Kalpataru. Menyebutkan
Krida-krida saka
kalpataru.
4. Krida 3R. 1.1 Pengertian dan 1. Paparan, Tanya a. Mampu 9 OJP
Permasalahan Jawab, Menjelaskan
Sampah. Permainan, Pengertian dan
Diskusi Kelompok, Permasalahan
Presentasi Sampah.
1.2 Pengelolaan Kelompok, b. Mampu
Sampah Praktek Dengan Menjelaskan
Dengan Sistem Menggunakan dan
3R. Sampah An Mempraktek-
Organik Yang kan 3R.
1.3 Pengenalan Ditemukan di c. Mampu
SKK/TKK krida Lokasi Kegiatan, Menyebutkan
3R. Simulasi dan Putar SKK/TKK Krida
Film. 3R.
1.4 Pengenalan d. Mampu
praktek 3R menjelaskan
sesuai dengan praktek 3R
SKK. sesuai dengan
SKK .
5. Krida 1.1 Pengertian dan 1. Paparan, Tanya a. Mampu 9 OJP
Perubahan Permasalahan Jawab, Diskusi Menjelaskan
Iklim. Perubahan Kelompok, Pengertian dan
Iklim. Presentasi, Permasalahan
Permainan Seperti Perubahan
Permainan Pulau Iklim.
1.2 Adaptasi dan Yang Hilang b. Mampu
Mitigasi Sebagai Akibat menjelasakan
Perubahan Perubahan Iklim, adapatasi dan
Iklim. Praktek (Seperti mitigasi
Membuat Lubang perubahan
Biopori Untuk iklim.
1.3 Pengenalan Konservasi Air), c. mampu
SKK/TKK krida dan Putar Film. menyebutkan
Perubahan SKK/TKK Krida
Iklim. perubahan
iklim.
1.4 pengenalan d. mampu
praktek menjelaskan
adaptasi dan praktek
mitigasi adaptasi dan
perubahan mitigasi
iklim sesuai perubahan iklim
dengan SKK. sesuai dengan
SKK
6. Krida 6.1 Pengertian Dan 1. Paparar, Tanya a. Mampu 9 OJP
Konservasi Permasalahan Jawab, Diskusi Menjelaskan
Keanekara- kehati. Kelompok, Pengertian Dan
gaman hayati Presentasi, Permasalahan
(Kehati). Permainan Seperti kehati..
6.2 Konservasi Tebak Gambar b. Mampu
Keanekara- Flora dan Fauna, Menjelaskan
gaman Hayati. Praktek dan Konservasi
Pengamatan Kehati.
6.3 Pengenalan Mengamati Jenis c. mampu
SKK/TKK krida Flora, Fauna menyebutkan
Kehati. Maupun Kualitas SKK /TKK Krida
Ekosistem di Kehati.
6.4 pengenalan Sekitar dan Putar d. mampu
praktek Kehati Film. menjelaskan
sesuai dengan praktek kehati
SKK. sesuai dengan
SKK.
7. Rencana 7.1 Penyusunan 1. Diskusi Per Kwartir Mampu menyusun 1 OJP
Tindaklanjut. RTL. atau Per Kwarcab. RTL 3 dan 6 bulan
ddalam rangka
capaian skk dan
TKK

TOTAL 38 OJP

Catt:
1. 1 OJP = 45 menit.
2. Materi 3 krida disampaikan secara Paralel masing masing 3 OJP.

B. Waktu Pelaksanaan.
Kegiatan Pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dengan 38 (tiga puluh
delapan) OJP dan untuk 1 OJP = 45 menit.

C. Metoda dan Konsep Berkemah.


Kegiatan pelatihan dilakukan dalam bentuk perkemahan, dengan konsep kemah
hijau. Konsep Kemah Hijau yang dimaksud adalah kemah yang ramah dan
berbudaya lingkungan, dimana didalam suatu perkemahan ada beberapa prasyarat
yang harus diterapkan, yaitu jumlah peserta kemah harus sesuai dengan daya
dukung lingkungan dan fasilitas yang tersedia dilokasi perkemahan termasuk
sarana toilet dan kamar mandi. Kemah yang dilaksanakan adalah kemah yang
mampu menjaga kebersihan lingkungan, berprilaku ramah lingkungan sebagai
kegiatan yang mencerminkan penerapan pendidikan lingkungan dari mulai
mengurangi sampah kalau bisa Nol Sampah (Zero Waste), peserta turut mengelola
sampah dengan memilah sampah organik dan anorganik di area perkemahan;
melakukan hemat air dan energi pada saat berkemah, menerapkan kegiatan yang
tidak meningkatkan emisi misalkan tidak membakar kayu bakar pada saat kemah,
konsep api unggun dapat disesuaikan dengan kondisi. Kemah juga harus turut
mempromosikan pangan lokal misalkan mengurangi konsumsi makanan instan
produk luar atau yang menggunakan bahan baku produk luar, melahirkan kreasi
pangan lokal (Latipah Hendarti dan Sutejo, 2014).
Peraturan yang diterapkan dalam Kemah Lingkungan adalah :
a. Peserta kemah dilarang membuang sampah sembarangan.
b. Peserta membuang sampah sesuai dengan tempat sampah yang disediakan
(organik dan anorganik).
c. Peserta akan menginap ditenda sesuai dengan kelompok tenda yang telah
ditentukan oleh panitia yaitu tenda putra dan putri terpisah.
d. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan bumi perkemahan tanpa seijin
panitia.
e. Peserta wajib menjaga kebersihan di tenda masing – masing.
f. Setiap kelompok tenda wajib mempunyai jadwal piket.
g. Tidak diperkenankan membawa barang-barang terlarang seperti narkoba.
h. Peserta dan panitia tidak diperkenankan merokok di area perkemahan, kecuali di
area yang sudah ditentukan.
i. Peserta tidak diperkenankan membuang makanan yang telah disediakan
(makanan harus dihabiskan).
j. Peserta putra dan putri menggunakan kamar mandi terpisah yang sudah
disedikan.
k. Peserta harus menjaga kebersihan dan kenyamanan toilet yang ada di lokasi
perkemahan.
l. Peserta diharuskan turut melakukan penghematan air, dengan turut mengawasi
bila ada air yang terbuang berlebihan di lokasi.
m.Peserta bila akan jajan diharapkan bekerjasama dengan penjual untuk
membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan organik dan anorganik.
n. Selalu sediakan tempat sampah organik dan anorganik di sekitar tenda
perkemahan.
o. Peserta turut memperhatikan penggunaan air seperti kran air dimatikan saat bak
air sudah penuh.
p. Dalam berkemah membiasakan budaya antri.
q. Perkemahan harus bebas dari styrofoam .

Perlengkapan yang perlu dibawa peserta antara lain :


a. Membawa peralatan umum seperti jaket, sepatu kets, kaos kaki, obat – obatan
pribadi, dan bila musim hujan dilengkapi dengan payung, jas hujan, sepatu boots
plastik dan lain – lain.
b. Pada musim banyak nyamuk, peserta sebaiknya membawa kelambu.
c. Membawa botol minum, tempat makan, dan peralatan makan (sendok dan
garpu) untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik.
d. Peralatan memasak.
e. Tenda dan perlengkapannya.
f. Bahan makanan yang dibutuhkan.
g. Membawa alat tulis.
BAB III
PESERTA, TENAGA PENGAJAR, NARA SUMBER DAN
INSTRUKTUR/FASILITATOR

A. Peserta.
1. Persyaratan Peserta.
a. Perempuan, laki - laki berusia 16 – 25 tahun sebagai Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega;
b. Peserta diutamakan yang belum tergabung dalam keanggotaan Saka;
c. Bersedia menjadi anggota Saka Kalpataru dengan menandatangani formulir
kesediaan yang diketahui kwartir cabang;
d. Sehat jasmani dan rohani; dan
e. Mendapat izin dari Orang Tua atau Wali dan Pembina Gugus Depannya.
2. Jumlah Peserta.
Jumlah Peserta Pelatihan Pengenalan Saka Kalpataru maksimal 500 (Lima
ratus) orang dengan rasio 1 instruktur untuk 30 – 50 peserta.

B. Tenaga Pengajar, Nara Sumber dan Instruktur/Fasilitator.


1. Persyaratan Tenaga Pengajar :
a. Pamong dan Instruktur yang sudah bersertifikat Pelatihan Pamong dan
Instruktur Saka Kalpataru;
b. Pengurus PIN Saka Kalpataru Nasional dan daerah yang sudah mengikuti
Pelatihan dan atau BIMTEK Saka Kalpataru;
c. Individu yang tergabung dalam Perguruan Tinggi, LSM dan lainnya yang
sudah mengikuti Pelatihan atau BIMTEK Saka Kalpataru; atau
d. Direkomendasikan oleh PIN Saka Kalpataru.
e. Menguasai materi yang akan disampaikan.
f. Mampu menyampaikan materi dengan baik, jelas, sistematis, sehingga peserta
dapat memahami materi yang disampaikan.
g. Terampil mengajar, sistematik, efektif dan efisien.
h. Mampu menggunakan metoda dan media yang relevan dengan kompentensi
dasar dan indikator keberhasilan dari materi yang diberikan.
i. Mampu memotivasi peserta untuk mengikuti proses pembelajaran, sehingga
tercapai tujuan pembelajaran.
j. Mampu menciptakan dan memfasilitasi proses pelatihan yang kondusif.
k. Mampu memotivasi peserta untuk melaksanakan atau menerapkan hasil dari
kegiatan pembelajaran.

2. Persyaratan Pembicara Umum/Nara Sumber.


a. Pejabat Negara atau yang mewakili.
b. Pimpinan Kwartir Gerakan Pramuka.
c. Pakar/Praktisi Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
d. Menguasai materi yang akan disampaikan.
e. Mampu menyampaikan materi dengan baik, jelas, sistematis, sehingga peserta
dapat memahami materi yang disampaikan.
f. Mampu memotivasi peserta untuk melaksanakan atau menerapkan hasil dari
kegiatan pembelajaran.

3. Persyaratan Instruktur/Fasilitator :
a. Pembina Pramuka yang sudah mengikuti Keterampilan Mahir Dasar dan sudah
mengikuti Sosialisasi dan atau BIMTEK Saka Kalpataru;
b. Dewan Kerja Daerah dan Cabang yang sudah mengikuti Sosialisasi dan atau
BIMTEK Saka Kalpataru;
c. Pengurus PIN Saka Kalpataru yang sudah mengikuti Pelatihan dan atau
BIMTEK Saka Kalpataru;
d. Individu yang tergabung dalam Perguruan Tinggi, LSM dan lainnya yang
sudah mengikuti Sosialisasi atau BIMTEK Saka Kalpataru;
e. Direkomendasikan oleh PIN Saka Kalpataru;
f. Menguasai praktek materi yang akan disampaikan.
g. Mampu menfasilitasi kelompok.
h. Mampu membangun suasana pembelajaran yang dinamik dan tidak
membosankan dengan permainan, yel-yel, maupun tepuk.
i. Mampu memotivasi peserta untuk melaksanakan atau menerapkan hasil dari
kegiatan pembelajaran.
BAB IV
SARANA DAN PRASANA PELATIHAN
A. Sarana.
Sarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan meliputi :
a. LCD dan Layar.
b. Flipchart.
c. Kertas Plano.
d. Spidol Besar dan Kecil.
e. Laptop.
f. Sound Sistem.
g. Kertas Post It.
h. Spidol.
i. Crayon/Spidol Warna.
j. Sound Sistem.
k. Wireless atau Pengeras Suara.
l. Obat – Obatan.
m. Tali rapia.
n. Gunting.
o. Solatif kertas.
p. Alat Praktek untuk masing - masing Krida antara lain :
1) Krida 3 R : Gunting, Peralatan Jahit (Jarum, Benang) Lem Plastik/Lem Kain;
Cutter; Kain Perca. Peralatan Untuk Pembuatan Kompos Cair : EM4, Ember
Plastik Dengan Tutup, Karung Goni/Plastik Berpori, Ragi, Gula Pasir/Gula
Merah, Air Bekas Cucian Beras, Air.
2) Krida Perubahan Iklim : Alat Lubang Biopori; Alat Permainan Air, Tali Rapia,
Gunting.
3) Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati : Benih, Gambar Hewan, Kartu
Soulmate Flora Dan Fauna Indonesia.

B. Prasarana.
Prasarana yang harus disiapkan meliputi :
a. Tempat Berkemah yang memiliki : Lapangan cukup luas untuk Upacara sesuai
jumlah peserta;
b. Lapangan untuk memasang tenda, aula untuk pemberian materi.
c. Atau Tempat Penginapan atau Asrama yang dilengkapi dengan ruangan kelas
sesuai dengan kapasitas yang mencukupi/memadai jumlah peserta.
d. Toilet dan Kamar Mandi dengan perbandingan minimal 1:10 (1 Kamar Mandi
untuk 10 orang) dengan kondisi bersih dan ketersediaan air terjamin sesuai
dengan kapasitas peserta.
e. Area Ibadah.
f. Area Makan.
g. Lapangan Upacara.
h. Area Praktek.
i. Kesehatan : Ada Ruang/Tenda Kesehatan.
j. Ruang/Tenda Sekretariat.
k. Wadah Sampah Terpisah (Organik dan Anorganik).
BAB V
EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan Pelatihan Pengenalan Saka Kalpataru meliputi
evaluasi terhadap Peserta, Tenaga Pengajar, Nara Sumber, Fasilitator dan
Penyelenggaraan :
A. Peserta.
1. Aspek yang dievaluasi terhadap peserta adalah :
a. penguasaan terhadap materi 3 krida yaitu krida 3R, Krida Perubahan Iklim
dan Krida Keanekaragaman Hayati.
b. Aspek sikap dan perilaku meliputi : disiplin kehadiran, ketepatan waktu
kehadiran, keaktifan selama proses pembelajaran, kebersihan dan kerapihan
di tenda, yakni dimana unsur penilaian meliputi kerapihan, kebersihan,
pemilahan sampah organik dan anorganik di setiap tenda.

2. Cara evaluasi
Evaluasi dilakukan melalui :
a. test awal dan test akhir;
hasil evaluasi peserta melalui test awal dan test akhir ini akan digunakan
untuk evaluasi pelaksanaan pelatihan dan tenaga pengajar, nara sumber dan
fasilitator.
b. Pengamatan oleh pengajar, nara sumber, fasilitator dan panitia

3. Piagam
Bagi peserta yang telah mengikuti seluruh agenda pelatihan akan diberikan
Piagam Keikutsertaan Pelatihan dan secara kelompok akan diberikan
penghargaan sebagai kelompok peserta terbaik.

B. Tenaga Pengajar dan Nara Sumber.


1. Aspek yang dievaluasi :
a. Penguasaan Materi.
b. Sistematika Penyajian.
c. Kemampuan Menyajikan.
d. Penggunaan Metoda dan Sarana Pelatihan.
e. Penggunaan Bahasa.
f. Nada dan Volume Suara.
g. Cara Menjawab Pertanyaan Peserta.
h. Gaya/Sikap dan Perilaku.
i. Pemberian Motivasi Kepada Peserta.
j. Cara dan Kerapihan Berpakaian.
k. Disiplin Kehadiran.
2. Cara Evaluasi
Evaluasi terhadap Tenaga Pengajar dan Nara Sumber dilakukan dengan mengi si
formulir evaluasi oleh masing-masing perwakilan dari peserta sebagai berikut :

FORM EVALUASI TENAGA PENGAJAR DAN NARA SUMBER

Nama Tenaga Pengajar/Nara Sumber :


Judul Materi yang diampu :
Petunjuk Pengisian : Mohon diisi dengan memberikan tanda (X)
pada kolom yang tersedia

NIALI
NO URAIAN 60 70 80 90
KURANG CUKUP BAIK MEMUASKAN
1 Penguasaan Materi
2 Sistematika Penyajian
3 Kemampuan Menyajikan
Penggunaan Metoda dan
4
Sarana Pelatihan
5 Penggunaan Bahasa
6 Nada dan Volume Suara
Cara Menjawab Pertanyaan
7
Peserta
8 Gaya/Sikap dan Perilaku
Pemberian Motivasi Kepada
9
Peserta
Cara dan Kerapihan
10
Berpakaian
11 Disiplin Kehadiran

C. Instruktur.
1. Aspek yang dievaluasi :
a. Penguasaan materi.
b. Kemampuan memfasilitasi pelatihan.
c. Penggunaan Bahasa.
d. Nada dan Volume Suara.
e. Cara Menjawab Pertanyaan Peserta.
f. Gaya/Sikap dan Perilaku.
g. Pemberian Motivasi Kepada Peserta.
h. Cara dan Kerapihan Berpakaian.
i. Disiplin Kehadiran.
2. Cara Evaluasi
Evaluasi terhadap instruktur dilakukan dengan mengisi formulir evaluasi sebagai
berikut :

FORM EVALUASI TENAGA INSTRUKTUR

Nama Instruktur :
Tempat Pelatihan :
Tanggal Pelaksanaan :
Petunjuk Pengisian : Mohon diisi dengan memberikan tanda (X) pada
kolom yang tersedia

NIALI
NO URAIAN 60 70 80 90
KURANG CUKUP BAIK MEMUASKAN
1 Penguasaan materi
Kemampuan memfasilitasi
2
pelatihan
3 Penggunaan Bahasa
4 Nada dan Volume Suara
Cara Menjawab Pertanyaan
5
Peserta
6 Gaya/Sikap dan Perilaku
Pemberian Motivasi Kepada
7
Peserta
Cara dan Kerapihan
8
Berpakaian
9 Disiplin Kehadiran

D. Penyelenggaraan.

1. Aspek yang dievaluasi meliputi :


a. Metode Pembelajaran;
b. Ketersedian sarana dan prasarana pelatihan;
c. Efektivitas durasi/waktu setiap materi;
d. Urutan materi pelatihan;
e. Ketersediaan kelengkapan bahan/materi pelatihan;
f. Kebersihan/kenyamanan tempat pelatihan;
g. Konsumsi (variasi menu dan waktu);
h. Kesigapan petugas/panitia dalam menunjang kelancaran pembelajaran;
i. Pelayanan transportasi.
2. Cara evaluasi
evaluasi dilakukan oleh Perwakilan Peserta dengan mengisi formulir evaluasi
sebagai berikut :

FORM EVALUASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Nama Pelatihan :
Tempat Pelatihan :
Tanggal Pelaksanaan :
Petunjuk Pengisian : Mohon diisi dengan memberikan tanda (X) pada
kolom yang tersedia

NILAI
NO URAIAN 60 70 80 90
KURANG CUKUP BAIK MEMUASKAN
1 Metode Pembelajaran;
Ketersedian sarana dan
2
prasarana pelatihan;
Efektivitas durasi/waktu
3
setiap materi;
4 Urutan materi pelatihan;
Ketersediaan kelengkapan
5
bahan/materi pelatihan;
Kebersihan/kenyamanan
6
tempat pelatihan;
Konsumsi (variasi menu
7
dan waktu);
Kesigapan petugas/panitia
8 dalam menunjang
kelancaran pembelajaran;
9 Pelayanan transportasi.

Saran – saran :
Apakah yang harus kami lakukan demi kesempurnaan kegiatan pelatihan ini di masa
yang akan datang :

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
.............................................................................................................................
BAB VI
PENUTUP

1. Pedoman ini merupakan panduan bagi pelaksanaan pengenalan pelatihan saka


kalpataru.
2. Pedoman sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) diatas, apabila dipandang
perlu akan dilakukan penyempurnaan.
3. Hal – hal yang belum cukup diatur dalam pedoman ini akan diatur lebih lanjut
dalam SOP Pelaksanaan pelaksanaan pengenalan pelatihan saka kalpataru.

Ditetapkan di Tangerang Selatan


Pada tanggal, 15 Agustus 2016

Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat


dan Pengembangan Generasi Lingkungan

CICILIA SULASTRI, SH., M.Si


NIP. 19640331 199203 2 001

Anda mungkin juga menyukai