Anda di halaman 1dari 46

APLIKASI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R

DI PERKAMPUNGAN JATI BARU RW.17 DESA JATIENDAH


KECAMATAN CILENGKRANG
KABUPATEN BANDUNG

NARASUMBER :
 
NINING NURHAYATI S.E

JATI BARU RW.17 DESA JATIENDAH


KEC.CILENGKRANG KAB.BANDUNG
PROFIL NARASUMBER

NAMA : NINING NURHAYATI , SE


TEMPAT, TANGGAL LAHIR : BANDUNG, 12 JULI 1975
STATUS PERNIKAHAN : MENIKAH
PENDIDIKAN : S1
PEKERJAAN : - IBU RUMAH TANGGA
- KETUA PELAKSANA GPSS
- KADER TPPKK KEC.CILENGKRANG
- KET.BIDANG DIKLAT HKTI KAB.BANDUNG
ALAMAT RUMAH : JL.JATI BARU RT 02/RW 17 DESA
JATI ENDAH KEC.CILENGKRANG
KAB.BANDUNG
NOMOR HP : 081221933930
ALAMAT E-MAIL : nining_nurhayati17@yahoo.co.id
niningnurhayati17@gmail.com
PROFIL LOKASI PERKAMPUNGAN JATI BARU RW.17
DESA JATIENDAH KECAMATAN CILENGKRANG
KABUPATEN BANDUNG

Luas wilayah : 19.000 m2 = 1,9 Ha


Pemafaatan Lahan : Sebagian besar
untuk permukiman

Jumlah penduduk : 908 Jiwa

Jumlah Rumah Tangga : 152 Unit

Jumlah Rukun Tetangga : 4 RT


Mata pencaharian penduduk : Buruh Harian Lepas,
Pembantu Rumah Tangga,
Wiraswasta, TNI dll
KONDISI AWAL PENGELOLAAN SAMPAH
DI PERUMAHANPERKAMPUNGAN JATI BARU RW.17 DESA
JATIENDAH KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG

Opini yang berkembang di masyarakat saat ini adalah bahwa sampah dianggap sebagai
penyebab utama pencemaran lingkungan dan bencana. Sumber terbesar penyumbang
masalah sampah adalah sampah plastik dan sampah rumah tangga.

Masyarakat Jati Baru RW 17 Desa Jati Endah Kec.Cilengkrang Kab.Bandung merupakan


perkampungan padat penduduk yang di jadikan pilot project untuk penanggulangan
pencemaran lingkungan yang berasal dari sampah, dimana di RW 17 ini telah terbentuk
suatu organisasi yang bernama GPSS 17 ( Gerakan Peduli Sampah Sabilulungan 17 )
pembinanya adalah Ibu Hj. Kurnia Dadang M Naser dan Ibu Hj. Indah Susanti Ridwan
dan Ketuanya adalah Bpk. Wawan Gusnawan. Dimana oraganisasi tersebut mengelola dan
menampung sampah yang sudah dipilah terlebih dahulu dari rumah tangga dan an
organiknya dari bank sampah.
Pengelolaan sampah oleh
masing-masing Rumah Tangga

Pembuangan sampah tercampur


untuk semua jenis sampah pada
satu tempat pewadahan sampah.

Pembuangan sampah ke tempat-


tempat terbuka di lingkungan
perumahan (kebun, lapangan)
• Pengelolaan sampah oleh Petugas
kebersihan lingkungan perkampungan

Pengumpulan sampah dari pewadahan


sampah di rumah tinggal dilakukan
setiap hari diangkut ke TPS sampah

• Kondisi kebersihan lingkungan


perkampungan

Banyak sampah berserakan di jalan


lingkungan, saluran air hujan, di
tempat-tempat terbuka dan di TPS
sampah
MOTIVASI
SAYA INGIN MENJADI PRAKTISI LINGKUNGAN

Dengan seiringnya pemanasan bumi ( global warming ) dan kurangnya


perhatian manusia akan lingkungannya, maka dengan ini saya mempunyai
moto “ BERHEMAT “ ( BERSIH HEJO BERMANFAAT )

BERSIH : Bersih diri dan lingkungan

HEJO : Menciptakan lingkungan yang hijau asri

BERMANFAAT : Menciptakan jiwa dan raga warga masyarakat yang sehat dengan

lingkungan bersih dan hijau


UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN YANG TELAH DILAKUKAN
UNTUK MENDUKUNG PELAKSANAAN PERAN
SEBAGAI PRAKTISI LINGKUNGAN
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
DI LINGKUNGAN PERKAMPUNGAN JATI BARU RW 17

PENYULUHAN

Penyuluhan di perkampungan Jati Baru RW 17 diadakan satu minggu sekali dengan


cara berkeliling dari RT ke RT dan tidak hanya itu penyuluhan sering juga mencakup
kaula muda yang dilaksanakan satu bulan sekali.
PELATIHAN

Pelatihan yang sering diadakan Gerakan Peduli Sampah Sabilulungan ( GPSS ) mendapat
respon karena menitik beratkan pada hasil dari sampah daur ulang dan mempunya nilai jual
yang dapat membantu perekonomian masyarakat RW 17. Dengan konsep “BERHEMAT”
Bersih Hejo Bermanfaat dan waktu pelatihanya di adakan satu bulan satu kali, pesertanya
pun sangat beragam dari manula sampai kaula muda.
PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PERUMAHAN RW.17
DESA JATIENDAH KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN
BANDUNG
PEMBUATAN / PEMBANGUNAN PRASARANA
PENANGANAN SAMPAH
Pembuatan Tong Bahan dan Peralatan yang digunakan
Kompos Organik
1. Tong plastik bekas ukuran 20 liter, 1 buah
2. Pipa paralon ukuran panjang 13 cm dengan diameter
1 inchi, 2 buah
3. Pipa paralon ukuran panjang 10 cm dengan diameter
1 inchi, 1 buah
4. Pipa paralon ukuran panjang 9 cm dengan diameteri1
inchi, 1 buah # Sambungan pipa berbentuk T, 1 buah
5. Sambungan pipa berbentuk L, 1 buah
6. Kran plastik, 1 buah
7. Kasa Plastik
8. Lem PVC
9. Meteran
10. Bor
11. Pemotong pipa, bisa menggunakan gergaji
Pembuatan Biodigester

Bio Gester Terbuat dari

• Resin dengan ketebalan 0,3 sampai


dengan 0,5 mm,
• Paralon,
• Ember bekas,
• Plastic pp,
• Kran
• Selang
Pembuatan Biofori
1. Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan
diamter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak
sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal.
Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm
2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm
dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang.
Lubang Biofori 3. Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah
dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput 

4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke


dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan
menyusut akibat proses pelapukan.
5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat

Pembuatan diambil pada setiap akhir musim kemarau


Biofori bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.
Pembentukan Bank Sampah

GPSS 17 mempunyai solusi penanggulanggan terhadap masalah lingkungan memisahkan


antara sampah Organik dan An organik dengan dibentuknya BANK SAMPAH.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Ri
Nomor 13 Tahun 2012
tentang
Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan
Recycle Melalui Bank Sampah

definisi :
Bank sampah adalah tempat pemilahan dan
pengumpulan
sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna
ulang
yang memiliki nilai ekonomi.
Komponen Bank Sampah

1. Penabung/Nasabah :
Masyarakat
penghasil sampah
2. Pengelola : Direktur, wakil
direktur,
teller.
3. Pembeli sampah: pengepul,
bandar
Mekanisme kerja bank sampah
a. pemilahan sampah;
b. penyerahan sampah ke bank sampah;
c. penimbangan sampah;
d. pencatatan;
e. hasil penjualan sampah yang diserahkan
dimasukkan ke dalam buku tabungan; dan
f. bagi hasil penjualan sampah antara
penabung
dan pelaksana
PENGOPERASIAN PRASARANA PENANGANAN
SAMPAH
Pengoperasian Tong Kompos Organik
untuk pengomposan sampah dapur yang
berasal dari 2 sampai 3 Rumah Tangga,
menghasilkan pupuk padat dan pupuk cair

Seperti diuraikan di atas, alat yang dibutuhkan untuk


membuat pupuk organik cair adalah Tong Kompos
Organik ( TKO ). TKO ini merupakan alat yang bisa
digunakan untuk mengolah semua jenis sampah
organik rumah tangga menjadi kompos baik dalam
bentuk padat maupun cair. Jadi semua sampah yang
tergolong sampah organik bisa digunakan sebagai
bahan, seperti sisa sayur, buah, sisa makanan, sisa
dapur, bahkan sampah organik dari kebun.
Pengoperasian Biodigester untuk
pengolahan sampah organik,
menghasilkan pupuk cair dan biogas

Sama halnya seperti Tong Kompos Organik ( TKO ).


Biogester ini merupakan alat yang bisa digunakan untuk
mengolah semua jenis sampah organik rumah tangga menjadi
kompos baik dalam bentuk padat maupun cair. Jadi semua
sampah yang tergolong sampah organik bisa digunakan
sebagai bahan, seperti sisa sayur, buah, sisa makanan, sisa
dapur, bahkan sampah organik dari kebun. Sedangkan bio gas
memiliki manfaat lain yang dapat dimanfaatkan langsung oleh
masyarakat yaitu :

Dapat di jadikan bahan bakar pengganti LPG sehingga dapat


mengurangi biaya pembelian gas LPG juga membantu
pemerintah untuk mendapatkan sumber energi baru
Pengoperasian Biofori selain untuk
peresapan air hujan juga untuk
pengomposan sampah dedaunan,
menghasilkan pupuk padat

Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas
organisma di dalamnya, seperti cacing,perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya.
Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air
di dalam tanah.

menghasilkan
pupuk padat
Pengoperasian Bank sampah untuk mengelola sampah non organik
yang diserahkan oleh warga, menghasilkan sampah non organik
yang memiliki nilai jual.

Dengan memanfaatkan sampah plastik dapat meminimalisasi penggunaan kantong


plastik yang tidak ramah lingkungan serta dapat meningkatkan ekonomi keluarga, Ibu-
ibu khususnya yang telah bergabung dengan GPSS 17 membuat berbagai macam
kerajinan seperti tas, dompet, taplak meja dan lain-lain dari bungkus kopi ataupun
bungkus plastik lainya termasuk plastik keresek
PEMANFAATAN HASIL PENGOPERASIAN
PRASARANA PERSAMPAHAN
Kompos padat dan cair yang dihasilkan Tong Kompos Organik serta kompos dari
lubang Biofori dimanfaatkan untuk pupuk tanaman di rumah tinggal
Kompos cair yang dihasilkan Biodigester dimanfaatkan untuk pupuk bibit tanaman
dan kebun sayur-sayuran. Biogas yang dihasilkan Biodigester dimanfaatkan untuk
bahan bakar alat memasak
• Sampah non organik yang terkumpul di Bank sampah dapat dijual ke
Pengepul menjadi tabungan warga yang menjadi Nasabah Bank.
Pada waktu yang ditentukan dilakukan bagi hasil penjualan sampah
antara lembaga pengelola dengan Nasabah Bank Sampah.
• Sampah non organik bahan baku untuk membuat kerajinan tangan
dimanfaatkan untuk pembuatan kerajinan tangan oleh kelompok
ibu-ibu dan produknya dapat dijual.
KONDISI PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKAMPUNGAN JATI BARU
RW.17 DESA JATIENDAH KECAMATAN CILENGKRANG
KABUPATEN BANDUNG
SETELAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Timbulan sampah dapur dikurangi


dengan pengomposan menggunakan
Tong Kompos Organik ( TKO )

Timbulan sampah dedaunan dari halaman


rumah dikurangi dengan pengomposan
Pengelolaan sampah oleh menggunakan biofori
masing-masing Rumah
Tangga Timbulan sampah non organik yang
memiliki nilai jual diserahkan ke Bank
sampah

Pewadahan sampah di rumah tinggal


hanya berisi residu sampah
Pengumpulan sampah rumah ke
rumah dilakukan 1 kali / minggu
Pengelolaan sampah oleh
Petugas kebersihan
Pengumpulan sampah dari
lingkungan perumahan
pewadahan sampah di rumah
tinggal yang belum melakukan
pengomposan diolah dengan
menggunakan Biodigester

Jalan lingkungan, saluran air


Kondisi kebersihan lingkungan hujan dan tempat-tempat
perumahan terbuka bersih dari sampah
MASALAH / HAMBATAN
YANG DIHADAPI DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
BERBASIS MASYARAKAT
1. Tidak mudah merubah Mindset ( pola pikir ) masyarakat agar peduli terhadap
lingkungannya

2. Sumber Daya Manusia yang kurang peduli terhadap lingkungan

3. Lahan yang sempit untuk pengelolaan sampah


SESUDAH PEMBINAAN
SAMPAH ORGANIK
SESUDAH PEMBINAAN
SAMPAH AN ORGANIK
DOKUMENTASI KEGIATAN
DAN KUNJUNGAN
DOKUMENTASI KUNJUNGAN STUDY BANDING
HASIL OLAHAN ANGGOTA UP2K PKK SAJATI 17
HASIL OLAHAN ANGGOTA UP2K PKK SAJATI 17
DOKOMENTASI KEGIATAN
KWT JATI 17
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai