SAKA GERAKAN PRAMUKA

APA ITU SAKA

 SAKA adalah wadah pendidikan dan pembinaan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan menambah
pengalaman Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta
keterampilan. SAKA juga memotivasi Pramuka untuk
melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga
memberi bekal bagi kehidupannya dalam melaksanakan
pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan Negara,
sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan perkembangan
pembangunan serta peningkatan ketahanan nasional.
MAKSUD DAN TUJUAN
 Maksud dan Tujuan pembentukan SAKA adalah
memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk
menyalurkan minat, mengembangkan bakat,
kemampuan ,pengalaman dalam bidang
pengetahuan dan teknologi serta keterampilan
yang menjadi bekal penghidupannya untuk
mengabdi pada masyarakat, bangsa dan Negara.
  
KEGIATAN SAKA
1. Kegiatan Saka adalah pengenalan, penyaluran minat
dan pengembangan bakat anggota gerakan Pramuka
dalam bidang tertentu.
2. Kegiatan harus menjurus ke arah pengembangan dan
pembinaan watak, mental, rohani, jasmani, bakat
pengetahuan, pengalaman dan kecakapan yang
dijalankan secara terus menerus menggunakan prinsip
dasar dan metode keparamukaan serta sistem Among
3. Kegitan berkelanjutan, sederhana, bersifat improvisasi,
swadaya dan membawa hasil nyata.
BENTUK DAN MACAM KEGIATAN SAKA

1. Latihan Saka secara berkala

2. Perkemahan Bakti Saka diikuti oleh anggota
Saka yang bersangkutan dalam rangka bakti
kepada masyarakat
3. Perkemahan antara Saka untuk bertukar
pengetahuan dan pengalaman
4. Kegiatan khusus untuk kepentingan tertentu
misalnya persiapan lomba, hari Pramuka dll
PEMBENTUKAN SAKA
1. Dapat dibentuk di Kwartir ranting atas kehendak yang sama dari Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega disesuaikan dengan situasi wilayah
2. Saka berada di bawah wewenang Kwartir ranting sedangkan pengesahan oleh
Kwartir Cabang.
3. 1 (satu) Saka beranggotakan minimal 10 orang dan maximal 40 orang terdiri dari
sedikitnya : 2 (dua) Krida yang masing masing beranggotakan 5 sampai 10 orang
4. Saka bidang tertentu yang beranggotakan lebih dari 40 (empat puluh) orang dibagi
kedalam beberapa Saka yang sama bidangnya sesuai dengan ketentuan
5. Anggota Saka putera dan putri adalah terpisah masing masing dibina oleh seorang
Pamong baik putra maupun putri
6. Anggota Saka membentuk Dewan Saka yang dipilih dari Pemimpin Krida dan
wakilnya serta beberapa anggota Saka
PROSEDUR PEMBENTUKAN SAKA
1. Tumbuh dari bawah berdasarkan minat pada bidang tertentu dan
diusulkan kepada oleh Penegak/Pandega dari beberapa gugus depan
kepada Kwartir Ranting untuk membentuk SAKA
2. Bidang Saka dapat diusulkan oleh lembaga/instansi tingkat pusat
atau berdasarkan gagasan Pramuka setempat
3. Syarat pembentukan Saka tingkat nasional adalah :
 Saka sudah terbentuk minimal di 9 (sembilan) Kwarda
 Saka tingkat Kwarda minimal terbentuk 30 % dari jumlah kwarcab

 Ditingkat Kwarcap minimal sudah terbentuk 1 (satu) Saka

4. Pengesahan Saka tingkat Nasional dilakukan dlm Musyawarah

Nasional setelah Kwartir Nasional melakukan kajian atas usulan
pembentukan Saka baru dengan memperhatikan pandangan
Pimpinan Saka yang ada .
KELENGKAPAN ORGANISASI
 Masing masing kelengkapan Saka di kwartir ranting/cabang
adalah sbb :
 Anggota Saka

 Pamong Saka

 Instruktur Saka

 Mabi Saka
 Keberadaan Saka terwakili oleh masing masing pimpinan
ditingkat Kwarcab, Kwarda dan Kwarnas sebagai unsur
kelengkapan Saka
 Mabi Saka adalah mitra pimpinan kwartir Cabang, Daerah
dan Nasional dalam pengelolaan dan pembinaan Saka
NAMA NAMA SAKA
 Tingkat Nasional
 Saka Bahari untuk bidang kebaharian
 Saka Bakti Husada untuk bidang kesehatan
 Saka Bhayangkara untuk bidang kebhayangkaraan
 Saka Tarunabumi untuk bidang pertanian
 Saka Wanabakti untuk bidang kehutanan, dll
 Tingkat Ranting diberi nama tambahan pahlawan bangsa, tokoh
wayang atau nama lain yang dapat memotivasi anggota sesuai jenis
Saka bersangkutan seperti Saka Pramuka Dirgantara Adisucipto
atau lainnya
 Krida sebagai bagian Saka diberi nama menurut kegiatannya seperti
Krida Lalu Lintas, Krida Peternakan, Krida Binawana dll
SUSUNAN ORGANISASI DALAM SAKA

1. Dewan Saka dan Dewan Kehormatan Saka

2. Pimpinan Saka
3. Pamong Saka
4. Instrutur Saka
5. Majelis Pembimbing Saka (Mabi)
PENGESAHAN DAN PENGUKUHAN SAKA
 Pembentukan Saka disyahkan dengan SK Kwartir
Cabang
 Pembentukan Pimpinan Saka dalam Kwartir disyahkan
dengan SK Kwartir bersangkutan
 Pamong Saka dan Instruktur Saka disyahkan dengan SK
Kwartir Cabang
 Dewan saka disyahkan dengan SK Pamong Saka
 Mabi Saka disyahkan dengan SK Kwartir bersangkutan
PERAN KLH DALAM PENGEMBANGAN SAKA
1.Memberikan informasi dan pemahaman PUU LH
2.Asistensi dan bimbingan tekhnis tentang :

a) Pengenalan tentang alam berikut hewan dan tumbuhan

b) Pengenalan air dan udara serta aspek pencemaran

c) Pengenalan kesuburan tanah dan kebersiha lingkungan

d) Pengenalan wisata alam dan pelestarian fungsi SDA

e) Pengenalan tentang konservasi tanah dan perubahan iklim

f)Pengenalan tentang pengamatan keanekaragaman ekosistem tumbuhan dan satwa, dll

3.Pengembangan kegiatan bersama SAKA tingkat Kwarcab, Kwarda dan Kwarnas melalui kegiatan gerakan aksi
lingkungan dengan masyarakat secara berkelanjutan
4.Pengembangan Modul syarat kecakapan khusus lingkungan hidup dan petunjuk pelaksanaan pencapaianya

5.Program aksi kegiatan lingkungan hidup bersama masyarakat

PEMBIAYAAN SAKA
1. Iuran anggota Saka yang besarnya ditetapkan dalam
musyawarah Saka
2. Bantuan dari Mabi Saka, Kwartir, Pimpinan Saka dan
Instansi terkait
3. Sumbangan dan pemberian dari masyarakat yang tidak
mengikat
4. Sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan dan AD/ART Gerakan Pramuka
SANGGAR BAKTI
 Sanggar Bakti adalah tempat yang
diguanakan oleh anggota anggota Saka
untuk mengadakan kegiatan dan/atau
pertemuan Saka
 Tiap Saka mengusahakan adanya Sanggar
bakti Saka, disertai program kegiatannya.
PENGGOLONGAN USIA DALAM PRAMUKA
 Siaga 7 - 10
 Penggalang 11 – 15
 Penegak 16 – 20
 Pandega 21 - 25