Anda di halaman 1dari 26

KWARDA JAWA TENGAH 2019


KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TENGAH

SuRAT KEPUTUSAN
KVA珊R DAたRÅH GERÅKÅN PRAMUKA JAWA TENGAH
NOMOR: 150 TAHUN 2019
TENTANG

PETU NJ uK PEしAKSANAAN

SÅTUAN KARYA PRAMuKA B量NÅ SOSIAL


DI WIしÅYAH KWA珊R DAERÅH JÅWA TENGAH

Ketua Kwa巾r Daerah Gerakan P「amuka Jawa Tengah,

Menimbang a, bahwa Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok membina anak dan
Pemuda Indonesia agar menjadi tenaga kader pewaris, PeneruS dan
Peiestari cita-Cita perjuangan bangsa yang be岬Wa Pancasila, yang kuat
Serta Sehat jasmani dan roha申

b, bahwa salah satu upaya membentuk tenaga kader tersebut, adaIah


membeka!i pese鳴didik dengan pengetahuan dan ketramp帽n pra畑S
daiam bidang penyeIenggaraan kesejahteraan sosiaI guna menumbuhkan
kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan kesejahteraan

SOSia巨
C. bahwa untuk memberi wadah kegia由n khusus dalam bidang

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Jawa Tengah, maka perlu


dikembangkan Saka Pramuka Bina Sosia看 di W帽yah Kwarda Jawa
Tengah。

Mengingat 1. Undang-Undang Repu輔k Indonesia Nomo「 12 Tahun 2010 tentang


Ge「akan Pramuka;

2. Undang-Undang Nomor ll Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosia1


3, Keputusan Musyawarah Nasiona! X Gerakan Pramuka Nomor
O7/Muna封2018 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka;
4, Keputusan Kwamas Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007,
tentang Petunjuk Penyelengga「aan Pokok-POkok Organisasi Gerakan

Pramuka;
5" Keputusan Kwa咄r Nasional Nomor : 170A Tahun 2008, tangga甚5
Oktober 2008, tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya;
6置 Peratu「an Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun02015
ten由ng PenyeIenggaraan Kesejahte「aan Sosial;

7. Peraturan Gubernu「 Jawa Tengah Nomor 63 Tahun 2016 tentang


Pejabaran Tugas Pokok dan Tata Ke巧a Dinas Sosial Provinsi

Jawa Tengah;
8, Keputusan Kwa巾r NasionaI Ge「akan Pramuka Nomor 176
Tahun 2013 tentang Poia Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega,
9, Keputusan Musyawarah Daerah ke-XII Kwa鵬「 Daerah Gerakan
Pramuka Jawa Tengah Nomor O8/MUSDA/2018 tentang Rencana
Kerja Kwa田「 Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah Tahun 2019 -
之023,

MEMuTuSKÅN:
Mene由pkan

pe鴫軸a   王 Memberiakukan Petunjuk Pe!aksanaan Satuan Karya Pramuka Bina Sosial di


WiIayah Kwa巾「 Daerah Jawa Tengah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan i申

Kedua  : Hal-hal yang belum atau tidak diatur di daIam Petunjuk Pelaksanaan ini

agar mengacu kepada Petunjuk Penye!enggaraan Nomor : 170A Tahun


2008, tangga! 15 Oktober 2008, tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan
Karya;

Ketiga  ; Keputusan ini beriaku sejak tanggaI dite由Pkan dan apabila terdapat

kekeli「uan akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Semarang

PadaTanggal : 10 Desembe「2019

:∴∴∴
T要MBUSAN Disampaikan Kepada Yth重:

1. Ketua Kwa巾r Nasional Gerakan Pramuka d日aka鴫;

2, Gubemur Jawa Tengah se!aku Ketua Mabida Gerakan Pramuka Jawa Tengah ;
3, Kepa!a Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provins日awa Tengah ;

4. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah ;

5, Pe巾nggaI.
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TENGAH
NOMOR : 150 TAHUN 2019

PETUNJUK PELAKSANAAN
SATUAN KARYA PRAMUKA BINA SOSIAL
DI WILAYAH KWARTIR DAERAH JAWA TENGAH

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum
a. Gerakan Pramuka adalah wadah pendidikan non formal bagi generasi muda yangberusia
7 – 25 tahun.
b. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan
berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam
bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang
meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan
sosial.
c. Masyarakat mempunyai kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial demi terselenggaranya kesejahteraan sosial yang
terarah, terpadu dan berkelanjutan.
d. Salah satu wujud peran serta masyarakat adalah melalui keterlibatan kelompok
masyarakat yang peduli dan bergerak dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial,
diantaranya melalui Gerakan Pramuka.
e. Guna memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang penyelenggaraan
kesejahteraan sosial di masyarakat, maka dipandang perlu untuk mengembangkan
Satuan Karya Bina Sosial atau yang disingkat Saka Bina Sosial di wilayah Kwartir Daerah
Jawa Tengah.
f. Saka Bina Sosial merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan praktis dibidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial guna menumbuhkan
kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan kesejahteraan sosial.

2. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah;
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
c. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 1


e. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial;
f. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 63 Tahun 2016 tentang Pejabaran Tugas
Pokok dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah;
g. Keputusan Musyawarah Nasional X Gerakan Pramuka Nomor 07/Munas/2018 tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
h. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 170. Tahun 2008 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka;
i. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor Tahun 2013 tentang Pola
Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega;
j. Keputusan Musyawarah Daerah ke-XII Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah
Nomor 08/MUSDA/2018 Rencana Kerja Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah
Tahun 2019 – 2023.

3. Sistematika
Petunjuk Pelaksanaan ini meliputi:
a. Pendahuluan
b. Maksud, Tujuan, Sifat dan Fungsi
c. Organisasi
d. Hak dan Kewajiban
e. Pelantikan dan Pengukuhan
f. Administrasi
g. Penutup.

4. Pengertian
a. Saka (Satuan Karya Pramuka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan menambah pengalaman para Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega dalam berbagai bidang keterampilan, ilmu dan teknologi serta untuk
memotivasi pelaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi
kehidupannya dalam melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan
Negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan
pembangunan serta peningkatan ketahanan nasional.
b. Satuan Karya Pramuka Bina Sosial (Saka Bina Sosial) adalah salah satu jenis satuan
karya Pramuka yang merupakan suatu wadah kegiatan bagi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan praktis dibidang
penyelenggaraan kesejahteraan sosial guna menumbuhkan kesadaran untuk
membaktikan diri nya dalam pembangunan nasional.
c. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan
sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga
dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
d. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan
berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam
bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 2


meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan
sosial.
e. Rehabilitasi sosial adalah adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk
memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam
kehidupan masyarakat
f. Jaminan sosial adalah skema yang melembaga untuk menjamin seluruh rakyat agar
dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
g. Pemberdayaan sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk menjadikan warga
negara yang mengalami masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya.
h. Perlindungan sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan
menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial.
i. Pelaku Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah individu, kelompok, lembaga
kesejahteraan sosial, dan masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial
j. Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial adalah perseorangan, keluarga, kelompok,
dan/atau masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan, tidak
dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga memerlukan pelayanan sosial untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani dan rohani maupun sosial secara memadai
dan wajar.
k. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial adalah perseorangan, keluarga, kelompok,
dan/atau masyarakat yang dapat berperan serta untuk menjaga, menciptakan,
mendukung, dan memperkuat penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
l. Krida adalah satuan terkecil dari Saka, sebagai wadah kegiatan keterampilan,
pengetahuan dan teknologi tertentu.
m. Anggota Saka Bina Sosial adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega putra dan
putri yang menjadi anggota gugus depan di wilayah ranting atau cabang yang
mengembangkan bakat, minat, kemampuan dan pengalaman di bidang keterampilan,
ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu melalui Saka Bina Sosial.
n. Dewan Saka Bina Sosial adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bina Sosial,
beranggotakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang bertugas merencanakan
dan memimpin pelaksanaan kegiatan Saka Bina Sosial sehari-hari di satuannya.
o. Pamong Saka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka berkualifikasi Pembina Mahir
yang bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan Saka Bina Sosial.
p. Instruktur Saka adalah anggota Gerakan Pramuka atau seseorang yang karena
kemampuannya dan keahliannya di bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial
menyumbangkan tenaga dan kemampuannya untuk membantu Pamong Saka Bina
Sosial.
q. Pimpinan Saka Bina Sosial adalah badan kelengkapan kwartir yang bertugas
memberikan bimbingan organisatoris dan teknis kepada Saka Bina Sosial serta
memberikan bantuan fasilitas dan dukungan lainnya.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 3


r. Majelis Pembimbing Saka Bina Sosial adalah suatu badan yang terdiri atas pejabat
instansi pemerintah dan tokoh masyarakat yang memberi dukungan/bantuan moral,
material dan finansial untuk pendidikan dan pembinaan Saka Bina Sosial.
s. Pangkalan Saka adalah tempat yang digunakan untuk pertemuan atau latihan rutin yang
diadakan Saka dan memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan Saka
tersebut.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 4


BAB II
MAKSUD, TUJUAN, SIFAT DAN FUNGSI

1. Maksud
Memberikan gambaran kepada Kwartir Cabang dalam melaksanakan Pembinaan
Kepramukaan dalam wadah Saka Bina Sosial.

2. Tujuan
Menjadi pedoman bagi para pemangku kepentingan dalam pembinaan dan pengembangan
Saka Bina Sosial.

3. Sifat
a. Saka Bina Sosial bersifat terbuka bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, baik
putera maupun puteri.
b. Saka bina sosial bersifat pendidikan luar sekolah sesuai dengan minat, kegemaran dan
bakat para pemuda/anggota Pramuka utamanya dalam bidang kesejahteraan sosial.

4. Fungsi
Saka Bina Sosial berfungsi sebagai:
a. Wadah pengenalan awal, pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan keterampilan
di bidang kesejahteraan sosial.
b. Sarana untuk pelaksanaan kegiatan nyata dan produktif, serta bakti kepada masyarakat
utamanya dalam bidang kesejahteraan sosial.
c. Pelengkap pendidikan kepramukaan di gugus depan.
d. Alat untuk mencapai tujuan gerakan pramuka.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 5


BAB III
ORGANISASI

1. Ketentuan Umum
Untuk mempermudah pembagian tugas bagi Pembina Saka Bina Sosial dibentuk organisasi
Saka sesuai dengan tingkatannya yang meliputi ketentuan organisasi, prosedur
pembentukan, pimpinan dan kelengkapan organisasi.

2. Ketentuan Organisasi
a. Saka Bina Sosial dibentuk di tingkat ranting yang anggotanya terdiri dari beberapa
Gugusdepan di wilayah tersebut yang mempunyai minat dan ingin mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan di bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
b. Saka Bina Sosial dibentuk oleh dan berada di bawah wewenang, pengelolaan,
pengendalian dan pembinaan Kwartir Ranting, sedangkan pengesahannya dilakukan
oleh Kwartir Cabang. Apabila Kwartir Ranting belum mampu membentuk Saka Bina
Sosial, maka pembentukan Saka Bina Sosial dapat dilaksanakan oleh Kwartir
Cabang.
c. 1 (satu) Saka Bina Sosial beranggotakan sedikitnya 10 (sepuluh) orang dan sebanyak-
banyaknya 40 (empat puluh) orang yang terdiri dari sedikitnya 2 (dua) Krida yang
masing-masing beranggotakan 5 (lima) hingga 10 (sepuluh) orang. Apabila lebih dari
40 (empat puluh) orang, maka dibentuk Saka Bina Sosial baru.
d. Saka Bina Sosial memiliki 4 (empat) Krida yang terdiri dari :
1) Krida Bina Pemberdayaan Sosial,
2) Krida Bina Perlindungan dan Jaminan Sosial,
3) Krida Bina Rehabilitasi Sosial, dan
4) Krida Bina Penanganan Fakir Miskin.
e. Jika salah satu Krida peminatnya lebih dari 10 orang, dapat menggunakan nama yang
sama dengan menambahkan nomor urut di belakangnya. Contoh: Krida Bina
Pemberdayaan Sosial I, Krida Bina Pemberdayaan Sosial II, dan seterusnya.
f. Saka Bina Sosial Putera dibina oleh Pamong Saka Putera, Saka Bina Sosial Puteri
dibina oleh Pamong Saka Puteri dan dibantu oleh masing-masing Instruktur.
g. Jumlah Pamong Saka disesuaikan dengan keadaan, sedangkan jumlah Instruktur
disesuaikan dengan kebutuhan lingkup kegiatan.
h. Saka Bina Sosial membentuk Dewan Saka, Pengurus Dewan Saka terdiri dari
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa anggota yang dipilih di
antara Pemimpin Krida dan Wakil Pemimpin Krida.
i. Tiap Krida dipimpin oleh Pemimpin Krida dan dibantu oleh seorang Wakil Pemimpin
Krida.
j. Saka Bina Sosial dibina oleh Kwartir Cabang, dibantu oleh Dewan Kerja Penegak dan
Pandega Tingkat Cabang sesuai dengan keadaan dan kemampuan Kwartir yang
bersangkutan.
k. Masa bakti Dewan Saka Bina Sosial adalah 2 (dua) tahun.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 6


3. Prosedur Pembentukan Saka
a. Tumbuh dari atas dan dari bawah.
1) Tumbuh dari atas : kwartir bekerja sama dengan instansi yang membidangi
Kesejahteraan Sosial setempat membentuk Saka dengan mengundang anggota
Pramuka dari beberapa Gugusdepan di wilayah tersebut yang mempunyai minat dan
ingin mengembangkan pengetahuan dan keterampilan di bidang penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
2) Tumbuh dari bawah: yaitu adanya sekelompok Pramuka Penegak dan/atau Pramuka
Pandega dari satu gugusdepan atau lebih yang berminat pada bidang
penyelenggaraan kesejahteraan sosial, dan secara terus-menerus melakukan
kegiatan bersama, kemudian mengusulkan kepada kwartir - untuk membentuk Saka.
b. Saka Bina Sosial berada di bawah wewenang, pengelolaan, pengendalian dan
pembinaan Kwartir Ranting, sedangkan pengesahannya dilakukan oleh Kwartir Cabang.
Apabila Kwartir Ranting belum mampu membentuk Saka Bina Sosial, maka
pembentukan Saka Bina Sosial dapat dilaksanakan oleh Kwartir Cabang.

4. Pimpinan
a. Pimpinan Saka Bina Sosial terdiri dari unsur Kwartir Gerakan Pramuka, unsur instansi
pemerintah yaitu Dinas Sosial beserta Unit Pelaksana Teknis-nya, badan swasta dan
lembaga masyarakat yang ada kaitannya dengan upaya pembinaan dan pengembangan
Saka Bina Sosial.
b. Susunan Pimpinan Saka Bina Sosial adalah sebagai berikut:
1) Penasehat
2) Pengurus terdiri atas :
a) Ketua
b) Wakil Ketua
c) Sekretaris
d) Bendahara
e) Anggota.
c. Ketua Pimpinan Saka secara ex-officio menjadi Andalan di Kwartir
d. Pimpinan Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir dan bertanggungjawab
kepada Kwartir yang bersangkutan.
e. Masa bakti Pimpinan Saka Bina Sosial sama dengan masa bakti Kwartir yang
bersangkutan.
f. Di Kwartir Cabang dan Kwartir Daerah keberadaan Saka terwakili oleh Pimpinan Saka
sebagai unsur kelengkapan Kwartir.
g. Tingkat Pimpinan Saka :
1) Di tingkat Provinsi dibentuk Pimpinan Saka Bina Sosial tingkat Daerah.
2) Di tingkat Kabupaten/Kota dibentuk Pimpinan Saka Bina Sosial tingkat Cabang.
3) Di tingkat Ranting tidak memiliki Pimpinan Saka, pelaksanaan Pimpinan saka
ditingkat ranting di pegang oleh Wakil Ketua Ranting Bidang Kesakaan.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 7


5. Kelengkapan Organisasi
Setiap Satuan Karya Bina Sosial di Kwartir Cabang memiliki kelengkapan sebagai berikut:
a. Keanggotaan.
1) Anggota Saka Bina Sosial terdiri dari:
a) Anggota muda/ peserta didik Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dari
Gugusdepan di sekitar Pangkalan Saka Bina Sosial tersebut.
b) Calon anggota: Kaum muda yang berusia 16 tahun sampai dengan 25 tahun
yang berminat menjadi anggota Saka Bina Sosial, dengan ketentuan bahwa yang
bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah menjadi anggota Saka Bina
Sosial wajib menjadi anggota Gugusdepan di wilayah tersebut.
2) Syarat-syarat
a) Pramuka Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pramuka Pandega.
b) Menyatakan keinginan untuk menjadi anggota Saka Bina Sosial secara
sukarela dan tertulis.
c) Mendapat ijin dari orang tua/ wali secara tertulis.
d) Bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega mendapat ijin tertulis dari
Pembina Gugusdepannya, dan tetap menjadi anggota Gugusdepan asalnya.
e) Sehat jasmani dan rohani.
f) Tidak sedang menjadi salah satu anggota Saka lain.
b. Pamong Saka
1) Jika terdapat beberapa Pamong Saka dalam Saka Bina Sosial maka dipilih salah
seorang sebagai koordinator.
2) Masa bakti Pamong Saka Bina Sosial 3 (tiga) tahun dan sesudahnya dapat diangkat
kembali.
3) Pamong Saka Bina Sosial secara ex-officio menjadi anggota Mabi Saka Bina Sosial.
4) Pamong Saka Bina Sosial minimal telah lulus Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar serta bersedia mengikuti Kursus Pamong Saka selambat-lambatnya 1 (satu)
tahun setelah dikukuhkan.
5) Pamong Saka Bina Sosial minimal memiliki minat dan pengetahuan serta keterampilan
di bidang tertentu sesuai Saka Bina Sosial.
c. Instruktur Saka
1) Masa bakti Instruktur Saka Bina Sosial 3 (tiga) tahun dan dapat di angkat kembali.
2) Instruktur Saka Bina Sosial bersedia secara sukarela sebagai instruktur disertai
dengan penuh tanggung jawab.
3) Instruktur Saka Bina Sosial sebagai pelaksana kegiatan dan penguji SKK bagi
anggota Saka sesuai bidang keahliannya, melaporkan perkembangannya kepada
Pamong Saka.
d. Majelis Pembimbing Saka
1) Masa bakti Mabi Saka Bina Sosial sesuai dengan masa bakti Kwartirnya.
2) Mabi Saka Bina Sosial merupakan mitra Pimpinan Kwartir dalam pengelolaan dan
Pembinaan Saka Bina Sosial.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 8


6. Dewan Kehormatan
a. Dewan Kehormatan Saka Bina Sosial dibentuk oleh Saka untuk menyelesaikan hal-hal
tertentu yang menyangkut nama baik seorang anggota Saka Bina Sosial, serta
menyusun data yang diperlukan untuk pengusulan pemberian anugerah atau
penghargaan kepada anggota Saka Bina Sosial.
b. Dewan Kehormatan dibentuk oleh Pamong Saka dan Dewan Saka.
c. Susunan Dewan Kehormatan.
Susunan Dewan Kehormatan Saka Bina Sosial terdiri atas :
1) Pamong Saka sebagai Ketua.
2) Instruktur Saka.
3) Dewan Saka.
4) Pemimpin Krida.
d. Tugas Dewan Kehormatan.
Dewan Kehormatan bertugas mengambil keputusan secara musyawarah untuk :
1) Memberi penghargaan kepada anggota yang berjasa/berprestasi untuk nama baik
Saka Bina Sosial.
2) Memberi sanksi yang bersifat mendidik kepada anggota yang melanggar Kode
Kehormatan atau ketentuan lain yang berlaku dalam Saka Bina Sosial dalam
bentuk :
a) Memperingatkan.
b) Memberhentikan sementara.
c) Memberhentikan dari keanggotaan Saka Bina Sosial.
d) Dalam sidang Dewan Kehormatan, pelanggar berhak mengajukan pembelaan.
e) Bila dalam sidang pelanggar dinyatakan tidak bersalah, maka Dewan
Kehormatan berkewajiban merehabilitasi nama baik pelanggar
f) Dewan Kehormatan memberikan laporan tentang keputusan yang diambilnya
kepada Ketua Gudep anggota Saka yang bersangkutan, Ketua Kwartir Ranting,
Ketua Kwartir Cabang dan Mabi Saka melalui Pamong Sakanya.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 9


BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN

1. Umum
Pembinaan Kepramukaan akan berjalan dengan tertib manakala masing-masing yang
terlibat dalam organisasi itu menyadari akan hak dan kewajiban, baik oleh anggota
binaannya maupun bagi Pimpinan Saka.

2. Hak Anggota Saka Bina Sosial


a. Memperoleh pendidikan dan pelatihan di bidang penyelenggaraan kesejahteraan
sosial untuk mendapatkan pengalaman, keterampilan dan kecakapan.
b. Dapat mengikuti pendidikan dan latihan pada krida yang lain apabila telah
mendapatkan minimal 2 TKK di krida tersebut.
c. Mempunyai hak suara, hak berbicara dan hak pilih dalam Musyawarah Saka sesuai
ketentuan dalam Gerakan Pramuka.
d. Memperoleh tanda kecakapan dan/atau sertifikat setelah memenuhi persyaratan sesuai
dengan tingkat kecakapannya.
e. Dapat menjadi Instruktur Muda di Gugus Depannya setelah 6 bulan aktif di Saka.
f. Dapat dipilih menjadi Dewan Saka sedikitnya 6 bulan aktif di Saka tersebut melalui
musyawarah Saka.
g. Dapat pindah menjadi anggota Saka lain apabila telah mendapatkan sedikitnya 3 (tiga)
buah Tanda Kecakapan Khusus (TKK) dan sedikitnya telah berlatih selama 6 (enam)
bulan dengan sepengetahuan Dewan Saka.
h. Dapat mengikuti kegiatan-kegiatan saka tingkat daerah, nasional, regional dan
internasional setelah mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus dan berprestasi baik
dalam bidang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial maupun Kepramukaan.

3. Kewajiban Anggota Saka Bina Sosial


a. Mentaati Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
b. Mentaati dan menjalankan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka.
c. Mentaati dan menjalankan Satya dan Darma Pramuka.
d. Mengikuti pendidikan dan latihan sesuai program.
e. Mentaati peraturan terkait kepramukaan dan kesakaan yang berlaku.
f. Melaksanakan tugas yang diberikan.
g. Menjaga nama baik diri pribadinya, Saka Bina Sosial dan Gerakan Pramuka.
h. Membayar iuran sesuai dengan ketentuan.
i. Berusaha menjadi teladan bagi rekan-rekannya, keluarga dan masyarakat di
lingkungannya.
j. Mengembangkan, menerapkan dan menyebarluaskan pengetahuan, kecakapan,
keterampilan serta pengalamannya kepada keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 10


4. Kewajiban Pimpinan Krida
a. Memimpin Krida dalam semua kegiatannya dengan penuh rasa tanggung jawab.
b. Mewakili Kridanya dalam pertemuan Dewan Saka.
c. Bekerjasama dengan para Pimpinan Krida dalam rangka menjaga kekompakan dan
meningkatkan pengetahuan serta keterampilan anggotanya dalam bidang kegiatan.

5. Kewajiban Dewan Saka Bina sosial


a. Memimpin dan melaksanakan kegiatan Saka secara berdayaguna dan tepatguna
dengan penuh tanggungjawab, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan di bawah bimbingan Pamong Saka.
b. Melaksanakan pertemuan Dewan Saka sesuai dengan kepentingannya.
c. Selalu berkomunikasi, berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Pamong dan
Instruktur Saka.
d. Selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan anggota Saka.
e. Melaksanakan administrasi keanggotaan dan kegiatan Saka

6. Kewajiban Pamong Saka Bina Sosial


a. Menerapkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan serta Sistem Among dalam
membina dan mengembangkan Saka.
b. Bertindak sebagai pendamping yang mampu membangkitkan semangat dan
mengembangkan daya cipta bagi anggota Saka.
c. Mendampingi Dewan Saka dalam menyusun, merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan Saka.
d. Menyelenggarakan koordinasi, konsultasi dan bekerjasama yang baik dengan Kwartir,
Mabi Saka, Pimpinan Saka, Instruktur Saka, Gugus Depan dan Saka lainnya.
e. Melaporkan perkembangan Sakanya secara rutin kepada Pimpinan Saka yang
bersangkutan.

7. Kewajiban Instruktur Saka Bina Sosial


a. Bersama Pamong Saka membina dan mengembangkan Saka.
b. Memberikan pendidikan dan latihan sesuai dengan keahliannya dengan
menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
c. Memberi motivasi kepada anggota Saka untuk meningkatkan, menyebarluaskan,
pengetahuan dan keterampilan di bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial kepada
anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat.
d. Menguji kecakapan khusus bagi anggota Saka sesuai dengan bidang keahliannya dan
melaporkan perkembangannya kepada Pamong Saka.
e. Meningkatkan pengetahuan, wawasan serta keterampilannya dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial guna menghasilkan anggota Saka yang lebih optimal.
f. Menjalin hubungan persaudaraan dengan anggota Saka.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 11


8. Kewajiban Pimpinan Saka Bina Sosial
a. Memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan Saka.
b. Membantu Majelis Pembimbing untuk mengusahakan dana, sarana dan prasarana
lainnya untuk mendukung kegiatan Saka.
c. Menjalin kerjasama dengan instansi vertikal maupun horizontal atau lembaga dan
pihak- pihak lain yang berada di wilayahnya.
d. Mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Saka.
e. Bersama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka sesuai tingkat Kwartirnya
untuk mengusahakan agar para Pamong Saka dan Instruktur Saka dapat mengikuti
pendidikan, pelatihan dan kursus-kursus Kepramukaan.
f. Melaksanakan kebijakan Majelis Pembimbing Saka.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 12


BAB V
PELANTIKAN DAN PENGUKUHAN

1. Umum
Untuk mendapatkan legalitas yuridis formal dan kebanggaan, baik anggota yang dibina
maupun para Pimpinan Saka harus disahkan dan dikukuhkan oleh Kwartir yang
bersangkutan.

2. Pengesahan
a. Pembentukan Saka Bina Sosial tingkat daerah dan cabang disahkan dengan Surat
Keputusan Kwartir yang bersangkutan.
b. Majelis Pembimbing Saka disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir yang
bersangkutan.
c. Pimpinan Saka disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir yang bersangkutan.
d. Pamong Saka dan Instruktur Saka disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir yang
bersangkutan.
e. Dewan Saka disahkan dengan Surat Keputusan Pamong Saka.

3. Pengukuhan
a. Pengukuhan Anggota Saka, Pemimpin Krida dan Dewan Saka dilakukan oleh
Pamong Saka.
b. Pengukuhan Instruktur Saka dan Pamong Saka dilakukan oleh Kwartir yang
bersangkutan.
c. Pengukuhan Pemimpin Saka dilakukan oleh Ketua Kwartir yang bersangkutan.
d. Pengukuhan anggota Mabi Saka dilakukan oleh Kwartir yang bersangkutan.
e. Pengukuhan anggota Saka, Pemimpin Krida, Dewan Saka, Pamong Saka, Instruktur
Saka, Mabi Saka dan Pimpinan Saka dilakukan dengan mengucapkan Tri Satya
Pramuka.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 13


BAB VI
POKOK-POKOK KEGIATAN

1. Umum
Setelah terbentuk kepengurusan Saka Bina Sosial di tingkat daerah maupun cabang dan
perekrutan anggota sudah dilaksanakan, maka harus dilakukan pembinaan agar
terwujud kaum muda yang berpengetahuan, terampil, memiliki wawasan kebangsaan,
memiliki kemampuan dan keterampilan di bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial
yang dapat bermanfaat bagi dirinya dan lingkungan sekitar.

2. Jenis Kegiatan.
a. Wawasan Kebangsaan
Semua kegiatan baik secara teori maupun praktek yang bermuara kepada
meningkatkan wawasan kebangsaan anggota Saka, materi kegiatannya seperti :
1) Kegiatan upacara.
2) Menyanyikan lagu-lagu wajib/kebangsaan.
3) Pengetahuan tentang produk-produk Indonesia.
4) Pengetahuan tentang geografi Indonesia.
5) Hidup tolerasi antar umat beragama.
6) Dan lain-lain.
b. Keterampilan Khusus Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
Untuk meningkatkan keterampilan khusus Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi
anggota Saka Bina Sosial yang terdiri dari Pramuka Penegak dan Pandega diberikan
pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang terdapat dalam lampiran Syarat
Kecakapan Khusus (SKK) Saka Bina Sosial, materinya terdiri dari
(empat) Krida yaitu:
1) Krida Pemberdayaan Sosial, meliputi:
a) SKK pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial.
b) SKK pengelolaan sumber dana kesejahteraan sosial dan penyuluhan.
c) SKK kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial.

2) Krida Perlindungan dan Jaminan Sosial, meliputi:


a) SKK perlindungan sosial korban bencana alam.
b) SKK perlindungan sosial korban bencana sosial.
c) SKK jaminan sosial

3) Krida Rehabilitasi Sosial, meliputi:


a) SKK rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia.
b) SKK rehabilitasi sosial penyandang disabilitas.
c) SKK rehabilitasi sosial tuna sosial dan perdagangan orang

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 14


4) Krida Penanganan Fakir Miskin
a) SKK pengelolaan data kemiskinan.
b) SKK penanganan fakir miskin perdesaan
c) SKK penanganan fakir miskin perkotaan dan daerah rentan
c. Penyuluhan kepada masyarakat tentang penyelenggaraan bidang kesejahteraan sosial
dalam kehidupan sehari- hari.
d. Menjadi contoh dan teladan kepada masyarakat dalam mengamalkan Pancasila dan
Dasa Darma Bakti.

3. Bentuk dan Macam Kegiatan


a. Latihan Saka Bina Sosial secara berkala yang dilaksanakan di luar kegiatan/latihan
Gugus Depan anggota yang bersangkutan.
b. Perkemahan Bakti Saka Bina Sosial diikuti oleh anggota Krida-Krida Saka Bina Sosial
berupa kegiatan Karya Bhakti, seperti penyuluhan tentang kesejahteraan sosial,
penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial, penanganan bencana alam dan
bencana sosial, rujukan dan lain-lain.
c. Gelar Bakti Saka Bina Sosial merupakan kegiatan inovasi gelar karya Saka Bina Sosial
yang dilaksanakan secara tersebar dan serentak.
d. Kegiatan khusus untuk kepentingan tertentu, seperti kegiatan dalam rangka
perlombaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan bidang kesejahteraan sosial.

4. Tingkat Kegiatan
a. Latihan Saka Bina Sosial dan kegiatan khusus dilaksanakan di tingkat kwartir dipimpin
oleh Dewan Saka dengan didampingi oleh Pamong dan Instruktur Saka Bina Sosial.
b. Perkemahan Bakti Saka Bina Sosial diselenggarakan di tingkat cabang dan daerah
sekurang - kurangnya sekali dalam satu masa bakti Kwartir yang bersangkutan.
c. Gelar Bakti Saka Bina Sosial diselenggarakan secara tersebar dan serentak di
lingkungan masyarakat.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 15


BAB VII
ADMINISTRASI

1. Umum
Keberhasilan Pembinaan Pramuka tidak hanya ditentukan dari jenis dan bentuk
kegiatan semata, tapi yang tidak kalah penting juga ditentukan oleh administrasi dalam
penyelenggarannya yang meliputi sarana dan prasarana, anggaran dan lambang yang
digunakan.

2. Sarana dan Prasarana.


a. Saka Bina Sosial pada hakekatnya dapat menggunakan alat dan perlengkapan yang
ada di suatu tempat/wilayah untuk melaksanakan kegiatan.
b. Untuk meningkatkan mutu Saka Bina Sosial perlu diadakan sarana dan prasarana yang
sesuai dengan kondisi wilayah.
c. Majelis Pembimbing Saka Bina Sosial, Pimpinan Saka Bina Sosial mengusahakan
adanya sarana dan prasarana yang memadai.
d. Saka Bina Sosial harus memiliki Sanggar yaitu tempat pertemuan, kegiatan dan
penyimpanan inventaris, dokumen dan lain-lain.

3. Anggaran
a. Iuran anggota Saka Bina Sosial.
b. Bantuan Pimpinan Saka Bina Sosial, Mabi Saka Bina Sosial dan Instansi terkait.
c. Sumbangan dan bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat.
d. Sumber lain yang tidak bertentangan dengan AD/ART Gerakan Pramuka serta
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

4. Lambang, Bendera dan Tanda Jabatan.


Untuk mengetahui perbedaan Saka, dapat dilihat dari lambang, bendera dan tanda jabatan
sesuai masing-masing tingkatnya.
a. Lambang Saka Bina Sosial. Lambang Saka Bina Sosial dan artinya terlampir dalam
petunjuk Pelaksanaan ini.
b. Bendera Saka Bina Sosial. bentuk Bendera Saka Bina Sosial berbentuk empat persegi
panjang berukuran tiga berbanding dua dan terlampir dalam Pedoman Umum ini.
c. Tanda Jabatan Dewan Saka Bina Sosial dan Pimpinan Saka Bina Sosial adalah tanda
pengenal yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab seseorang dalam
lingkungan Saka Bina Sosial terlampir dalam Pedoman Umum ini.

5. Seragam
a. Pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka berlaku juga sebagai Pakaian Seragam
anggota Saka.
b. Dalam hal tertentu yang tidak memungkinkan pemakaian seragam Pramuka, seorang
anggota Saka dibenarkan memakai seragam lainnya yang disesuaikan denganb idang
kegiatan.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 16


6. Pemakaian Tanda-Tanda Pengenal
Pemakaian tanda-tanda Pengenal Saka disesuaikan dengan Petunjuk Penyelenggaraan
Pakaia Seragam dan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka yang dikeluarkan Kwartir Nasional.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 17


BAB VI霊I

PENUTUP

Demikian Petunjuk Pe!aksanaan Saka Bina S(おial dibuat untuk di画Omani oleh Kwa巾r Cabang

dan Dinas SosiaI Kabupaten/Ko由‖岬ng be「ada di P調Vinsi Jawa Tengah daiam pelaksanaan

Pembentukan dan Pembinaan Kepramukaan Saka Bina SosiaI, Apabila terdapat hal-hal yang
be!um diatur dalam Pedoman Umum akan disusun se!anjutkan melalui Petunjuk 「七knis dan

Pedoman Pencapaian SKK Saka Bina Sosjal, Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada k鳴, Aamiin

Petu巾uk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwa「da Jawa鴫ngah : 18


LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TENGAH
NOMOR : 150 TAHUN 2019

LAMBANG

ARTI LAMBANG SAKA BINA SOSIAL

a. 4 (empat) garis biru melambangkan 4 (empat) pilar kesejahteraan sosial, yaitu rehabilitasi
sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial
b. 3 (tiga) garis kuning melambangkan bagian dari Tri Satya.
c. Tunas kelapa melambangkan gerakan pramuka
d. 2 (dua) tangan melambangkan upaya kesejahteraan sosial.
e. Tulisan Kuning SAKA BINA SOSIAL simbol dari singkatan Satuan Karya Pramuka Bina Sosial,
yaitu anggota SAKA BINA SOSIAL memiliki kekuatan dan kebaikan didalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 19


LAMPIRAN III
KEPUTUSAN KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TENGAH
NOMOR : 150 Tahun 2019

KRIDA DAN SYARAT KECAKAPAN KHUSUS SATUAN KARYA PRAMUKA SAKA BINA
SOSIAL

I. Krida Bina Pemberdayaan Sosial


Krida yang ditujukan bagi anggota gerakan Pramuka yang menyenangi dan meminati
kegiatan tentang berbagai upaya yang diarahkan untuk menjadikan warga negara yang
mengalami masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya, berbagi pengetahuan dan keterampilan tentang pemberdayaan sosial, mampu
mengajak anggota Gerakan Pramuka lainnya khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya didalam proses pemberdayaan sosial di masyarakat.
1. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan
sosial.
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang pemberdayaan
pontensi sumber kesejahteraan sosial.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang potensi sumber
kesejahteraan sosial.
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial.
2. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK pengelolaan sumber dana kesejahteraan sosial
dan penyuluhan
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang pengelolaan
sumber dana kesejahteraan sosial.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang penyuluhan
dalam bidang kesejahteraan sosial.
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang pemberian izin
undian serta pengumpulang uang dan barang.

3. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan


sosial
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang kepahlawanan
keperintisan dan kesetiakawanan sosial.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan
kesetiakawanan sosial.
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pemberian penghargaan dalam bidang sosial.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 20


II. Krida Bina Perlindungan dan Jaminan Sosial
Krida yang ditujukan bagi anggota gerakan Pramuka yang menyenangi dan meminati
kegiatan tentang semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan menangani risiko dari
guncangan dan kerentanan sosial menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
1. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK perlindungan sosial korban bencana alam.
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang perlindungan
sosial korban bencana alam.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses kesiapsiagaan serta penanganan korban bencana
alam.
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pemulihan, penguatan psikososial dan advokasi
korban bencana alam.
2. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK perlindungan sosial korban bencana sosial.
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang perlindungan
sosial korban bencana sosial.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pencegahan dan penanganan penyediaan pemenuhan
kebutuhan dasar korban bencana sosial.
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pelaksanaan pemulihan penguatan psikososial dan
advokasi sosial korban bencana sosial.
3. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK jaminan sosial
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang jaminan sosial
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pembinaan pemberian jaminan sosial kepada
perorangan dan keluarga sangat miskin
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pengelolaan data peserta jaminan sosial.

III. Krida Bina Rehabilitasi Sosial


Krida yang ditujukan bagi anggota gerakan Pramuka yang menyenangi dan meminati
kegiatan tentang semua upaya yang diarahkan untuk proses refungsionalisasi dan
pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya
secara wajar dalam kehidupan masyarakat
1. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia.
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang rehabilitasi sosial
anak dan lanjut usia.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses asisten si sosial sosial bagi lanjut usia terlantar.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 21


c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pemberian ijin pengangkatan anak antar warga negara
Indonesia dan orang tua tunggal.
2. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK rehabilitasi sosial penyandang disabilitas.
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang rehabilitasi sosial
penyandang disabilitas.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses bidang rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik,
m ental ganda, eks psikotik.
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses asistensi sosial bagi penyandang disabilitas berat.
3. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK rehabilitasi sosial tuna sosial dan perdagangan
orang
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang rehabilitasi sosial
tuna sosial dan perdagangan orang.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses bidang rehabilitasi sosial tuna sosial, korban tindak k
ek erasan dan perdagangan orang, Warga Negara Indonesia migran bermasalah
sosial, pemulung dan bekas warga binaan Lembaga Pemasyarakatan.
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pemulangan warga negara migran korban tindak
kekerasan dari titik debarkasi di daerah Provinsi ke kabupaten/kota.

IV. Krida Penanganan Fakir Miskin


Krida yang ditujukan bagi anggota gerakan Pramuka yang menyenangi dan meminati
kegiatan tentang semua upaya yang diarahkan untuk melakukan penanganan fakir miskin.
1. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK pengelolaan data kemiskinan.
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang pengelolaan data
kemiskinan.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pemberian layanan informasi penanganan fakir miskin.
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses penyusunan sistem informasi data kemiskinan.
2. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK penanganan fakir miskin perdesaan.
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang penanganan fakir
miskin perdesaan.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses penyediaan sarana dan prasarana penanganan fakir
miskin perdesaan.
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pengawasan dan pengendalian penanganan fakir
miskin perdesaan.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 22


3. Syarat Kecakapan Khusus bagi TKK penanganan fakir miskin perkotaan dan daerah
rentan
a. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan konsep tentang penanganan fakir
miskin perkotaan dan daerah rentan.
b. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pelaksanaan penanganan fakir miskin perkotaan dan
daerah rentan.
c. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tentang kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pengawasan dan pengendalian penanganan fakir
miskin dan daerah rentan.

Petunjuk Pelaksanaan Saka Bina Sosial Kwarda Jawa Tengah : 23

Anda mungkin juga menyukai