急
KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TENGAH
SuRAT KEPUTUSAN
KVA珊R DAたRÅH GERÅKÅN PRAMUKA JAWA TENGAH
NOMOR: 150 TAHUN 2019
TENTANG
PETU NJ uK PEしAKSANAAN
Menimbang a, bahwa Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok membina anak dan
Pemuda Indonesia agar menjadi tenaga kader pewaris, PeneruS dan
Peiestari cita-Cita perjuangan bangsa yang be岬Wa Pancasila, yang kuat
Serta Sehat jasmani dan roha申
SOSia巨
C. bahwa untuk memberi wadah kegia由n khusus dalam bidang
Pramuka;
5" Keputusan Kwa咄r Nasional Nomor : 170A Tahun 2008, tangga甚5
Oktober 2008, tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya;
6置 Peratu「an Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun02015
ten由ng PenyeIenggaraan Kesejahte「aan Sosial;
Jawa Tengah;
8, Keputusan Kwa巾r NasionaI Ge「akan Pramuka Nomor 176
Tahun 2013 tentang Poia Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega,
9, Keputusan Musyawarah Daerah ke-XII Kwa鵬「 Daerah Gerakan
Pramuka Jawa Tengah Nomor O8/MUSDA/2018 tentang Rencana
Kerja Kwa田「 Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah Tahun 2019 -
之023,
MEMuTuSKÅN:
Mene由pkan
Kedua : Hal-hal yang belum atau tidak diatur di daIam Petunjuk Pelaksanaan ini
Ditetapkan di : Semarang
PadaTanggal : 10 Desembe「2019
:∴∴∴
T要MBUSAN Disampaikan Kepada Yth重:
2, Gubemur Jawa Tengah se!aku Ketua Mabida Gerakan Pramuka Jawa Tengah ;
3, Kepa!a Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provins日awa Tengah ;
5, Pe巾nggaI.
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TENGAH
NOMOR : 150 TAHUN 2019
PETUNJUK PELAKSANAAN
SATUAN KARYA PRAMUKA BINA SOSIAL
DI WILAYAH KWARTIR DAERAH JAWA TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Gerakan Pramuka adalah wadah pendidikan non formal bagi generasi muda yangberusia
7 – 25 tahun.
b. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan
berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam
bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang
meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan
sosial.
c. Masyarakat mempunyai kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial demi terselenggaranya kesejahteraan sosial yang
terarah, terpadu dan berkelanjutan.
d. Salah satu wujud peran serta masyarakat adalah melalui keterlibatan kelompok
masyarakat yang peduli dan bergerak dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial,
diantaranya melalui Gerakan Pramuka.
e. Guna memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang penyelenggaraan
kesejahteraan sosial di masyarakat, maka dipandang perlu untuk mengembangkan
Satuan Karya Bina Sosial atau yang disingkat Saka Bina Sosial di wilayah Kwartir Daerah
Jawa Tengah.
f. Saka Bina Sosial merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan praktis dibidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial guna menumbuhkan
kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
2. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah;
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
c. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
3. Sistematika
Petunjuk Pelaksanaan ini meliputi:
a. Pendahuluan
b. Maksud, Tujuan, Sifat dan Fungsi
c. Organisasi
d. Hak dan Kewajiban
e. Pelantikan dan Pengukuhan
f. Administrasi
g. Penutup.
4. Pengertian
a. Saka (Satuan Karya Pramuka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat dan menambah pengalaman para Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega dalam berbagai bidang keterampilan, ilmu dan teknologi serta untuk
memotivasi pelaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi
kehidupannya dalam melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan
Negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan
pembangunan serta peningkatan ketahanan nasional.
b. Satuan Karya Pramuka Bina Sosial (Saka Bina Sosial) adalah salah satu jenis satuan
karya Pramuka yang merupakan suatu wadah kegiatan bagi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan praktis dibidang
penyelenggaraan kesejahteraan sosial guna menumbuhkan kesadaran untuk
membaktikan diri nya dalam pembangunan nasional.
c. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan
sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga
dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
d. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan
berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam
bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang
1. Maksud
Memberikan gambaran kepada Kwartir Cabang dalam melaksanakan Pembinaan
Kepramukaan dalam wadah Saka Bina Sosial.
2. Tujuan
Menjadi pedoman bagi para pemangku kepentingan dalam pembinaan dan pengembangan
Saka Bina Sosial.
3. Sifat
a. Saka Bina Sosial bersifat terbuka bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, baik
putera maupun puteri.
b. Saka bina sosial bersifat pendidikan luar sekolah sesuai dengan minat, kegemaran dan
bakat para pemuda/anggota Pramuka utamanya dalam bidang kesejahteraan sosial.
4. Fungsi
Saka Bina Sosial berfungsi sebagai:
a. Wadah pengenalan awal, pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan keterampilan
di bidang kesejahteraan sosial.
b. Sarana untuk pelaksanaan kegiatan nyata dan produktif, serta bakti kepada masyarakat
utamanya dalam bidang kesejahteraan sosial.
c. Pelengkap pendidikan kepramukaan di gugus depan.
d. Alat untuk mencapai tujuan gerakan pramuka.
1. Ketentuan Umum
Untuk mempermudah pembagian tugas bagi Pembina Saka Bina Sosial dibentuk organisasi
Saka sesuai dengan tingkatannya yang meliputi ketentuan organisasi, prosedur
pembentukan, pimpinan dan kelengkapan organisasi.
2. Ketentuan Organisasi
a. Saka Bina Sosial dibentuk di tingkat ranting yang anggotanya terdiri dari beberapa
Gugusdepan di wilayah tersebut yang mempunyai minat dan ingin mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan di bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
b. Saka Bina Sosial dibentuk oleh dan berada di bawah wewenang, pengelolaan,
pengendalian dan pembinaan Kwartir Ranting, sedangkan pengesahannya dilakukan
oleh Kwartir Cabang. Apabila Kwartir Ranting belum mampu membentuk Saka Bina
Sosial, maka pembentukan Saka Bina Sosial dapat dilaksanakan oleh Kwartir
Cabang.
c. 1 (satu) Saka Bina Sosial beranggotakan sedikitnya 10 (sepuluh) orang dan sebanyak-
banyaknya 40 (empat puluh) orang yang terdiri dari sedikitnya 2 (dua) Krida yang
masing-masing beranggotakan 5 (lima) hingga 10 (sepuluh) orang. Apabila lebih dari
40 (empat puluh) orang, maka dibentuk Saka Bina Sosial baru.
d. Saka Bina Sosial memiliki 4 (empat) Krida yang terdiri dari :
1) Krida Bina Pemberdayaan Sosial,
2) Krida Bina Perlindungan dan Jaminan Sosial,
3) Krida Bina Rehabilitasi Sosial, dan
4) Krida Bina Penanganan Fakir Miskin.
e. Jika salah satu Krida peminatnya lebih dari 10 orang, dapat menggunakan nama yang
sama dengan menambahkan nomor urut di belakangnya. Contoh: Krida Bina
Pemberdayaan Sosial I, Krida Bina Pemberdayaan Sosial II, dan seterusnya.
f. Saka Bina Sosial Putera dibina oleh Pamong Saka Putera, Saka Bina Sosial Puteri
dibina oleh Pamong Saka Puteri dan dibantu oleh masing-masing Instruktur.
g. Jumlah Pamong Saka disesuaikan dengan keadaan, sedangkan jumlah Instruktur
disesuaikan dengan kebutuhan lingkup kegiatan.
h. Saka Bina Sosial membentuk Dewan Saka, Pengurus Dewan Saka terdiri dari
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan beberapa anggota yang dipilih di
antara Pemimpin Krida dan Wakil Pemimpin Krida.
i. Tiap Krida dipimpin oleh Pemimpin Krida dan dibantu oleh seorang Wakil Pemimpin
Krida.
j. Saka Bina Sosial dibina oleh Kwartir Cabang, dibantu oleh Dewan Kerja Penegak dan
Pandega Tingkat Cabang sesuai dengan keadaan dan kemampuan Kwartir yang
bersangkutan.
k. Masa bakti Dewan Saka Bina Sosial adalah 2 (dua) tahun.
4. Pimpinan
a. Pimpinan Saka Bina Sosial terdiri dari unsur Kwartir Gerakan Pramuka, unsur instansi
pemerintah yaitu Dinas Sosial beserta Unit Pelaksana Teknis-nya, badan swasta dan
lembaga masyarakat yang ada kaitannya dengan upaya pembinaan dan pengembangan
Saka Bina Sosial.
b. Susunan Pimpinan Saka Bina Sosial adalah sebagai berikut:
1) Penasehat
2) Pengurus terdiri atas :
a) Ketua
b) Wakil Ketua
c) Sekretaris
d) Bendahara
e) Anggota.
c. Ketua Pimpinan Saka secara ex-officio menjadi Andalan di Kwartir
d. Pimpinan Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir dan bertanggungjawab
kepada Kwartir yang bersangkutan.
e. Masa bakti Pimpinan Saka Bina Sosial sama dengan masa bakti Kwartir yang
bersangkutan.
f. Di Kwartir Cabang dan Kwartir Daerah keberadaan Saka terwakili oleh Pimpinan Saka
sebagai unsur kelengkapan Kwartir.
g. Tingkat Pimpinan Saka :
1) Di tingkat Provinsi dibentuk Pimpinan Saka Bina Sosial tingkat Daerah.
2) Di tingkat Kabupaten/Kota dibentuk Pimpinan Saka Bina Sosial tingkat Cabang.
3) Di tingkat Ranting tidak memiliki Pimpinan Saka, pelaksanaan Pimpinan saka
ditingkat ranting di pegang oleh Wakil Ketua Ranting Bidang Kesakaan.
1. Umum
Pembinaan Kepramukaan akan berjalan dengan tertib manakala masing-masing yang
terlibat dalam organisasi itu menyadari akan hak dan kewajiban, baik oleh anggota
binaannya maupun bagi Pimpinan Saka.
1. Umum
Untuk mendapatkan legalitas yuridis formal dan kebanggaan, baik anggota yang dibina
maupun para Pimpinan Saka harus disahkan dan dikukuhkan oleh Kwartir yang
bersangkutan.
2. Pengesahan
a. Pembentukan Saka Bina Sosial tingkat daerah dan cabang disahkan dengan Surat
Keputusan Kwartir yang bersangkutan.
b. Majelis Pembimbing Saka disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir yang
bersangkutan.
c. Pimpinan Saka disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir yang bersangkutan.
d. Pamong Saka dan Instruktur Saka disahkan dengan Surat Keputusan Kwartir yang
bersangkutan.
e. Dewan Saka disahkan dengan Surat Keputusan Pamong Saka.
3. Pengukuhan
a. Pengukuhan Anggota Saka, Pemimpin Krida dan Dewan Saka dilakukan oleh
Pamong Saka.
b. Pengukuhan Instruktur Saka dan Pamong Saka dilakukan oleh Kwartir yang
bersangkutan.
c. Pengukuhan Pemimpin Saka dilakukan oleh Ketua Kwartir yang bersangkutan.
d. Pengukuhan anggota Mabi Saka dilakukan oleh Kwartir yang bersangkutan.
e. Pengukuhan anggota Saka, Pemimpin Krida, Dewan Saka, Pamong Saka, Instruktur
Saka, Mabi Saka dan Pimpinan Saka dilakukan dengan mengucapkan Tri Satya
Pramuka.
1. Umum
Setelah terbentuk kepengurusan Saka Bina Sosial di tingkat daerah maupun cabang dan
perekrutan anggota sudah dilaksanakan, maka harus dilakukan pembinaan agar
terwujud kaum muda yang berpengetahuan, terampil, memiliki wawasan kebangsaan,
memiliki kemampuan dan keterampilan di bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial
yang dapat bermanfaat bagi dirinya dan lingkungan sekitar.
2. Jenis Kegiatan.
a. Wawasan Kebangsaan
Semua kegiatan baik secara teori maupun praktek yang bermuara kepada
meningkatkan wawasan kebangsaan anggota Saka, materi kegiatannya seperti :
1) Kegiatan upacara.
2) Menyanyikan lagu-lagu wajib/kebangsaan.
3) Pengetahuan tentang produk-produk Indonesia.
4) Pengetahuan tentang geografi Indonesia.
5) Hidup tolerasi antar umat beragama.
6) Dan lain-lain.
b. Keterampilan Khusus Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
Untuk meningkatkan keterampilan khusus Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi
anggota Saka Bina Sosial yang terdiri dari Pramuka Penegak dan Pandega diberikan
pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang terdapat dalam lampiran Syarat
Kecakapan Khusus (SKK) Saka Bina Sosial, materinya terdiri dari
(empat) Krida yaitu:
1) Krida Pemberdayaan Sosial, meliputi:
a) SKK pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial.
b) SKK pengelolaan sumber dana kesejahteraan sosial dan penyuluhan.
c) SKK kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial.
4. Tingkat Kegiatan
a. Latihan Saka Bina Sosial dan kegiatan khusus dilaksanakan di tingkat kwartir dipimpin
oleh Dewan Saka dengan didampingi oleh Pamong dan Instruktur Saka Bina Sosial.
b. Perkemahan Bakti Saka Bina Sosial diselenggarakan di tingkat cabang dan daerah
sekurang - kurangnya sekali dalam satu masa bakti Kwartir yang bersangkutan.
c. Gelar Bakti Saka Bina Sosial diselenggarakan secara tersebar dan serentak di
lingkungan masyarakat.
1. Umum
Keberhasilan Pembinaan Pramuka tidak hanya ditentukan dari jenis dan bentuk
kegiatan semata, tapi yang tidak kalah penting juga ditentukan oleh administrasi dalam
penyelenggarannya yang meliputi sarana dan prasarana, anggaran dan lambang yang
digunakan.
3. Anggaran
a. Iuran anggota Saka Bina Sosial.
b. Bantuan Pimpinan Saka Bina Sosial, Mabi Saka Bina Sosial dan Instansi terkait.
c. Sumbangan dan bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat.
d. Sumber lain yang tidak bertentangan dengan AD/ART Gerakan Pramuka serta
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
5. Seragam
a. Pakaian seragam anggota Gerakan Pramuka berlaku juga sebagai Pakaian Seragam
anggota Saka.
b. Dalam hal tertentu yang tidak memungkinkan pemakaian seragam Pramuka, seorang
anggota Saka dibenarkan memakai seragam lainnya yang disesuaikan denganb idang
kegiatan.
PENUTUP
Demikian Petunjuk Pe!aksanaan Saka Bina S(おial dibuat untuk di画Omani oleh Kwa巾r Cabang
dan Dinas SosiaI Kabupaten/Ko由‖岬ng be「ada di P調Vinsi Jawa Tengah daiam pelaksanaan
Pembentukan dan Pembinaan Kepramukaan Saka Bina SosiaI, Apabila terdapat hal-hal yang
be!um diatur dalam Pedoman Umum akan disusun se!anjutkan melalui Petunjuk 「七knis dan
Pedoman Pencapaian SKK Saka Bina Sosjal, Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada k鳴, Aamiin
LAMBANG
a. 4 (empat) garis biru melambangkan 4 (empat) pilar kesejahteraan sosial, yaitu rehabilitasi
sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial
b. 3 (tiga) garis kuning melambangkan bagian dari Tri Satya.
c. Tunas kelapa melambangkan gerakan pramuka
d. 2 (dua) tangan melambangkan upaya kesejahteraan sosial.
e. Tulisan Kuning SAKA BINA SOSIAL simbol dari singkatan Satuan Karya Pramuka Bina Sosial,
yaitu anggota SAKA BINA SOSIAL memiliki kekuatan dan kebaikan didalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
KRIDA DAN SYARAT KECAKAPAN KHUSUS SATUAN KARYA PRAMUKA SAKA BINA
SOSIAL