net/publication/343745861
CITATIONS READS
0 340
5 authors, including:
Angga Fajriansyah
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Dianita Veulina on 15 March 2021.
D. TIM PENDUKUNG
1) Humas : Agus Suhendar, S.Si.
2) Diklat : Rd. Chandra Sukma Kelana, SKM, MKM.
ISBN : 978-623-93778-1-6
Cetakan Pertama : Mei 2020
SAMBUTAN
DIREKTUR UTAMA PUSAT MATA NASIONAL
RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG
iii
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
iv
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
yang Maha Kuasa karena hanya atas perkenan-Nya
Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata Dalam Meng
hadapi Pandemi COVID-19 ini dapat selesai. Buku
pedoman ini akan digunakan dalam menjalankan
kegiatan pelayanan kesehatan bagi petugas yang ada
di PMN RS Mata Cicendo. Buku pedoman ini sebagai
upaya untuk mencegah serta menjelaskan tata cara
pelayanan dalam kondisi pandemi COVID-19.
v
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
DAFTAR ISI
SAMBUTAN.................................................................................................................................. iii
PENGANTAR............................................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL......................................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................... xiii
DAFTAR ISTILAH...................................................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN............................................................................................................. xix
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 2
1.2 Tujuan............................................................................................................... 4
1.2.1. Tujuan Umum.............................................................................. 4
1.2.2. Tujuan Khusus............................................................................. 4
1.3 Target ............................................................................................................... 4
1.4 Ruang Lingkup.......................................................................................... 5
1.5 Orientasi ......................................................................................................... 5
vi
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
vii
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
viii
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
ix
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
x
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Lampiran....................................................................................................................................... 158
xi
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
DAFTAR TABEL
Tabel 6.1. Tabel Daftar Kasus dan Tindakan Unit Katarak dan
Bedah Refraktif (KBR) berdasarkan jenis layanan............. 65
Tabel 6.2 Tabel Pedoman tingkatan operasi darurat pada
trauma oftalmik dan okuloplasti...................................................... 67
Tabel 13.1. Prosedur Pemberian Diet dan Terapi Gizi.................................. 145
xii
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Status Pasien COVID-19. ................................................................... 8
Gambar 2.2 Pengelompokkan Pasien Dan Ruang Isolasi
Berdasarkan Tingkat Keparahan................................................ 11
Gambar 3.1 Alur Pelaporan Internal dan
Eksternal Rumah Sakit....................................................................... 19
Gambar 3.2 Tingkatan APD menurut WHO dan Kemenkes
yaitu tingkat pertama (a), tingkat kedua, (b),
tingkat ketiga (c).................................................................................... 24
Gambar 3.3 Tingkat APD di PMN RS Mata Cicendo................................... 27
Gambar 3.3 Tingkat APD di PMN RS Mata Cicendo................................... 28
Gambar 3.4 Petugas Kesling Memakai APD dan melakukan
penyemprotan disinfektan............................................................. 36
Gambar 4.1. Sarana dan Prasarana Pintu masuk
gedung PMN RS Mata ....................................................................... 45
Gambar 4.2. Pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk........................... 47
Gambar 4.3. Loket Pendaftaran. .............................................................................. 48
Gambar 5.1. Petugas IGD menggunakan APD tingkat ketiga............ 55
Gambar 6.1. Pemeriksaan oleh petugas medis di Poliklinik................. 77
Gambar 6.2. Telekonsultasi PMN RS Mata Cicendo..................................... 79
Gambar 8.1. Petugas Laboratorium. ..................................................................... 90
Gambar 8.2 Alur skrining untuk OTG/ODP/PDP. ......................................... 98
Gambar 8.3. Petugas Diagnostik dan Petugas Radiologi. ..................... 102
Gambar 9.1. Petugas Medis di Bagian Bedah................................................. 109
Gambar 10.1 Instalasi Farmasi..................................................................................... 117
Gambar 12.1. Pengangkut Limbah padat khusus ......................................... 129
Gambar 13.1. Alur Pelayanan Gizi Pasien PDP ................................................. 142
Gambar 13.2. Alur Audit Mutu Kegiatan Penyelenggaraan
Makanan Untuk Makanan Pasien Selama
Pandemi COVID-19. ............................................................................. 143
Gambar 14.1 Proses pelayanan Konseling.......................................................... 157
xiii
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
DAFTAR ISTILAH
ISTILAH ARTI
xiv
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
ISTILAH ARTI
Eksplantasi Melepas.
Explantation
xv
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
ISTILAH ARTI
xvi
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
ISTILAH ARTI
Sianosis Sentral Kebiruan pada kulit wajah (bibir, kulit, lidah) atau
sebagian besar tubuh yang merupakan tanda
bahwa tidak ada cukup oksigen di dalam darah.
xvii
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
ISTILAH ARTI
xviii
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
DAFTAR SINGKATAN
SINGKATAN ARTI
xix
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
SINGKATAN ARTI
xx
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
SINGKATAN ARTI
xxi
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
SINGKATAN ARTI
xxii
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
SINGKATAN ARTI
xxiii
1
PENDAHULUAN
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
2
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
3
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Buku ini diharapkan dapat memberikan acuan
pemberian pelayanan kesehatan mata dalam
menghadapi pandemi COVID-19.
1.3 Target
Buku ini mengandung informasi dan penge
tahuan tentang pencegahan penularan COVID-19,
terutama bagi:
a. Manajemen fasilitas pelayanan kesehatan
mata;
b. Tenaga kesehatan berkaitan dengan pelayan
an kesehatan mata;
c. Tenaga penunjang berkaitan dengan pela
yanan kesehatan mata.
4
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
1.5 Orientasi
Untuk lebih memahami penerapan Pedoman
Pelayanan Kesehatan Mata dalam Menghadapi
Pandemi COVID-19 di PMN Rumah Sakit
Mata Cicendo, kami lampirkan denah lokasi
pelaksanaan pelayanan tersebut pada bagian
lampiran.
Referensi:
1. 3,528 mm3,528 mm-19 Patients. US; 2020. [diunduh 2 Meil 2020]. Terse-
dia dari https://www.aaojournal.org/article/S0161-6420(20)30405-X/pdf
2. Corona Virus and Eye Care. US; 2020. [diunduh 2 Mei 2020]. Tersedia
dari https://www.aao.org/coronavirus
5
2
DEFINISI
OPERASIONAL
COVID-19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
7
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Virus bereplikasi di nasofaring Virus bereplikasi dan berikatan Peningkatan respons imun Inflamasi sistemik tidak
inkubasi virus 3-14 (median 5) hari dg reseptor ACE2 di organ pejamu terkendali Badai sitokin.
Pasien tiada gejala Demam, batuk kering, pilek, nyeri Demam persisten, sesak, ARDS, Sepsis, Miokarditis
tenggorokan, sakit kepala, sakit hipoksemia, Temuan Radiologi Gagal multi organ
otot, mual, diare. kelainan paru
PCR dan Ag mungkin positif Ab PCR dan AG positif titer tertinggi, PCR dan AG positif titer tertinggi, PCR dan Ag masih positif
(IgM, IgG) negatif Ab IgM mungkin mulai positif Ab IgM mungkin mulai positif Ab IoM masih positif
hari 3-6 biasa masih negatif hari 3-6 biasa masih negatif IgG meningkat
8
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Catatan:
9
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
10
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
11
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
12
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Revisi ke-4. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit; Maret 2020
2. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Kriteria Klinis Covid Berdasar-
kan Severity Level.[Presentasi]. Bandung: Dinkes Provinsi Jabar; 2020.
13
3
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
15
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
4. Anggota:
•• Seluruh Ketua Kelompok Staf Medis.
•• Seluruh Kepala Bidang/Bagian.
•• Seluruh Kepala Instalasi.
•• Koordinator Kendaraan.
•• Koordinator Keamanan.
Tugas Tim:
1. Merumuskan strategi pencegahan dan pen-
gendalian COVID-19 di PMN RS Mata Cicendo.
2. Melakukan kontrol administratif, kontrol ling
kungan dan penggunaan APD yang tepat.
3. Melakukan komunikasi dan koordinasi ber-
jenjang baik internal maupun eksternal da-
lam pencegahan dan pengendalian infeksi
COVID-19.
16
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
3. Koordinator Keamanan
Mem berikan instruksi dan edukasi kepada
anggota Satuan Keamanan (Satpam):
17
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
18
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
20
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
21
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
b. Tingkat kedua
•• Untuk tenaga kesehatan dan karyawan
yang bertugas di ruang perawatan pasien
(dokter, apoteker, perawat, petugas gizi dan
petugas laboratorium dan radiografer, te
naga administrasi). APD yang dipakai ada
lah masker bedah, kacamata pelindung/
pelindung wajah, penutup kepala, gaun/
baju scrub khusus RS dan sarung tangan
sekali pakai.
•• Untuk tenaga kesehatan dan karyawan
yang bertugas di ruang rawat jalan/ elek
tro
diagnostik, APD yang dipakai adalah
masker bedah, kacamata pelindung/ pe
lindung wajah, scrub gown khusus RS
(Gambar 3.2.b.).
22
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
c. Tingkat ketiga
•• Untuk tenaga kesehatan yang melakukan
tindakan bedah yang menimbulkan aero
sol; APD yang dipakai adalah Masker N95,
kacamata pelindung/ pelindung wajah
sarung tangan bedah, penutup kepala,
gaun penutup seluruh tubuh (termasuk
menutupi sepatu)
•• Untuk tenaga kesehatan, karyawan dan
petugas kebersihan yang bekerja kontak
langsung dengan pasien yang dicurigai
atau sudah konfirmasi COVID-19; APD
yang dipakai adalah Masker N95, kaca
mata pelindung/ pelindung wajah, sarung
tangan bedah, penutup kepala, gaun pe
nutup seluruh tubuh (termasuk menutupi
sepatu).
23
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
(a) (b)
(c)
Sumber: dokumentasi PMN RS Mata Cicendo (a) dan gugus tugas percepatan
penanganan COVID-19 (b dan c)
24
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
b. Tingkat Kedua
•• APD tingkat kedua digunakan oleh pe
tugas admisi, petugas optik dan farmasi,
petugas pendaftaran, petugas poliklinik
reguler, LASIK, eksekutif, Ruang rawat
inap, petugas depo farmasi reguler mau
pun eksekutif.
•• APD tingkat kedua terdiri dari penutup
kepala, kacamata pelindung/ pelindung
wajah, masker bedah, sarung tangan
latex, baju kerja, dan sepatu tertutup
(gambar 3.3).
c. Tingkat Ketiga
•• APD tingkat ketiga digunakan oleh
petugas IGD dan kamar bedah dengan
tindakan pada pasien tanpa infeksi
saluran nafas, petugas laboratorium yang
mengambil spesimen non-respiratori dari
pasien suspek/ terkontaminasi, petugas
radiologi yang menangani pasien suspek/
25
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
d. Tingkat Keempat
•• APD tingkat keempat digunakan oleh
petugas kamar bedah dengan tindakan
pada pasien infeksi saluran nafas/ suspek/
terkonfirmasi, tenaga kesehatan di ruang
isolasi dan kohorting, petugas labo ra
to
rium pemeriksa spesimen respiratori
pasien suspek/ terkonfirmasi.
•• APD ini terdiri dari penutup kepala,
kaca
mata pelindung/ pelindung wajah,
masker N95, sarung tangan bedah, baju
kerja + APD yang menutup seluruh tubuh,
dan alas kaki/ sepatu bot (gambar 3.3).
26
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
TINGKAT PERTAMA
TINGKAT KEDUA
27
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
TINGKAT KETIGA
TINGKAT KEEMPAT
28
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
29
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
30
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
31
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
32
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
33
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
34
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
35
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
36
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
37
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
38
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
39
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
40
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. World Health Organization. COVID-19 Strategy Update. Diunduh dari:
https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/COVID-strate-
gy-update-14april2020.pdf?sfvrsn=29da3ba0_6
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Direktorat Jen-
deral Pencegahan dan pengendalian Penyakit. Maret 2020. Diun-
duh dari: https//www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/
COVID-19
3. American Academy of Ophthalmology. List of urgent and emergent
ophthalmic procedures. AAO. Diunduh dari https://www.aao.org/
headline/list-of-urgent-emergent-ophthalmic-procedures. Diakses
27 April 2020
4. ECDC. Rapid Risk Assessment: Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
in the EU update. European Centre for Disease Prevention and Con-
trol. Diunduh dari: https://www.ecdc.europa.eu/en/publications-data/
rapid-risk-assessment-coronavirus-disease-2019-COVID-19-pandem-
ic-ninth-update.
41
4
PANDUAN PEMBERIAN
PELAYANAN
DI AKSES MASUK GEDUNG RUMAH
SAKIT, LOKET PENDAFTARAN DAN
RUANG TUNGGU
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
43
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
44
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
c d
b e f
(a) Cicendo.Tenda tunggu dan pintu masuk pasien, (b) pintu masuk karyawan,
(c) thermo gun dan alat sanitasi tangan, (d) tempat cuci tangan, (e dan f) meja
wawancara. Sumber: dokumentasi PMN RS Mata CIcendo
45
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
46
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
47
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
4.2.3. Sarana/prasarana
a. Loket pendaftaran terletak di gedung B
poliklinik reguler lantai 1.
b. Sekat akrilik di setiap meja pendaftaran.
c. Alat sanitasi tangan (hand sanitizer).
48
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
49
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
50
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Revisi ke-4. Jakar-
ta: Direktorat Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit ; Maret
2020.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Protokol di Area dan
Transportasi Publik. Kemkes; 2020. [diunduh 2 Meil 2020]. Tersedia
dari https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/
COVID-19 %20dokumen%20resmi/5%20Protokol-Area-dan-Transpor-
tasi-Publik-COVID-19.pdf
51
5
PANDUAN
PEMBERIAN PELAYANAN
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
(IGD) SELAMA PANDEMI COVID-19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
5.1. Tujuan
a. Melaksanakan pencegahan dan pengenda-
lian COVID-19.
b. Pemeriksaan dilakukan bagi pasien-pasien
dengan kegawatdaruratan mata yang jika
tidak segera ditangani akan menimbulkan
kebutaan permanen bahkan kematian.
c. Pemeriksaan bagi pasien poliklinik pada hari
libur/ di luar jam kerja yang harus segera di-
tangani.
d. Melaksanakan skrining dan deteksi dini
pasien-pasien dengan gejala COVID-19.
53
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
54
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
55
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
56
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
57
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
58
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Revisi ke-4. Jakarta:
Direktorat Jendral Pencegahan Pengendalian Penyakit; Maret 2020
2. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Kriteria Klinis COVID Berdasar-
kan Severity Tingkat.[Presentasi]. Bandung: Dinkes Provinsi Jabar;
2020.
3. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Rekomendasi
Standar Penggunaan APD untuk Penanganan COVID-19 di Indone-
sia; Maret 2020
4. Moorfields Eye Hospital NHS Foundation Trust. Moorfields oph-
thalmic risk stratification & implementation guideline. UK; 2020.
[diunduh 27 April 2020]. Tersedia dari: https://www.rcophth.ac.uk/
wp-content/uploads/2020/03/Moorfields-Ophthalmic-Risk-Stratifi-
cation-Implementation-Guideline-V2.0.pdf
5. American Academy of Ophthalmology. List of urgent and emer-
gent ophthalmic procedures [document on the internet]. AAO; 2020
[diakses 27 April 2020]. Tersedia dari: https://www.aao.org/headline/
list-of-urgent-emergent-ophthalmic-procedures
6. Turgut B, Karanfil FC, Turgut FA. Neuro-ophthalmological emergen-
cy disorders: A general view. Int J Clin Exp Ophthalmol. 2017;1: 060-5
7. Lemos J, Eggenberger E. Neuro-Ophthalmological Emergencies. The
Neurohospitalist 2015. Vol 5(4) 223-33
8. Guidelines for the Oculoplastic and Ophthalmic Trauma Surgeon
during the COVID-19 era – An APOTS & APSOPRS Document
9. Raghuraj Hegde1 MS, FAICO, Gangadhara Sundar2, DO, FRCSEd,
FAMS, AB (USA)
59
6
PANDUAN
PEMBERIAN PELAYANAN
DI INSTALASI RAWAT JALAN
SELAMA PANDEMI COVID-19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
6.1. Tujuan
a. Memberikan pelayanan rawat jalan di seluruh
poliklinik bagian Oftalmologi, Penyakit Dalam,
Ilmu Kesehatan Anak dan Anestesi yang
efektif dan aman bagi pasien, petugas ke
sehatan dan karyawan Rumah Sakit.
b. Mencegah dan memutus rantai penularan
COVID-19.
c. Dapat mengatur alur layanan dengan me
lakukan penjadwalan ulang pasien yang
tidak darurat sesuai dengan standar masing
masing bagian atau subspesialisi.
d. Dapat mengatur waktu pelayanan menjadi
lebih efisien untuk menghindari risiko pe
nularan COVID-19.
e. Membuat dan menjalankan sistem pelayanan
kesehatan jarak jauh (telemedicine).
61
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
c. Refraksionis.
d. Tenaga Teknologi Informasi Rumah Sakit.
e. Petugas administrasi.
f. Petugas keamanan.
g. Petugas kebersihan.
62
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
63
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
64
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
JENIS LOKASI
JENIS KASUS
LAYANAN LAYANAN
65
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
66
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
67
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
68
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
69
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
70
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
71
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
h. Poliklinik Glaukoma
•• Pasien yang diutamakan dalam pelayanan
pada pandemi COVID-19. 1,6
»» Pasien rujukan internal/ eksternal de
ngan Tekanan Intra Okular (TIO) >38
mmHg.
»» Pasien rujukan internal dengan penyerta
uveitis.
»» Glaukoma neovaskular.
»» Glaukoma sudut tertutup akut.
»» Pasien Kontrol:
»» Pasien dengan risiko tinggi “kebutaan
yang dapat dicegah” dalam 2 bulan.
»» Pasien pasca operasi trabekulektomi
dan pemasangan implan glaukoma.
»» Pasien yang ditentukan oleh kon
sultan glaukoma untuk kontrol dalam
jangka waktu kurang dari 4 minggu
(pasien diduga high risk).
72
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
73
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
74
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
75
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
m. Poliklinik Anestesi
•• Kasus urgensi dan emergensi, untuk
status pasien ODP jika kasus elektif
sebaiknya di tunda sampai pasien tidak
infeksius. 11,12,13
•• Pada pasien dewasa yang kooperatif
pilihan pertama tindakan anestesi jika
memungkinkan dengan Monitored Anes
thesia Care (MAC)/ sedasi/ blok untuk
mengurangi kontak aerosol. 11,12,13
•• Dilakukan screening awal untuk me
nyingkirkan diagnosa Covid-19 pada semua
pasien yang akan dilakukan anestesi
mengingat terdapat pasien dengan
status OTG.
•• Petugas melakukan persiapan dan ke
lengkapan cheklist alat dan bahan habis
pakai, obat-obatan yang diperlukan
selama tindakan operasi.
•• Penggunaan APD sesuai dengan APD
level kedua. 11,12,13
76
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
77
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
78
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
79
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi:
1. American Academy of Ophthalmology. List of urgent and emergent
ophthalmic procedures AAO. Diunduh dari https://www.aao.org/
headline/ list-of-urgent-emergent-ophthalmic-procedures. Diakses
27 April 2020
2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID-19) Direktorat Jenderal Pencegahan dan pengendalian Pen-
yakit. Maret 2020. Diunduh dari: https//www.kemkes.go.id/resources/
download/info-terkini/COVID19
3. RANZCO COVID-19 Triage Guidelines 202. Diunduh dari: https://ranz-
co.edu/policies_and_guideli/11661.April 2020
4. Sengupta S, Honavar S, Sachdev M, Sharma N et al. All India Ophthal-
mological Society- Indian journal of Ophthalmology consensus state-
ment on preferred practices during the COVID-19 pandemic. Indian
Journal of Ophthalmology. Vol 68 (5). Hlm 711-24.
5. Guidelines for the Oculoplastic and Ophthalmic Trauma Surgeon
during the COVID-19 era- An APOTS & APSOPRS Document RA-
GHURAJ HEDGE 1 MS, FAICO, Gangadhara Sundar2, DO, FRCSEd,
FAMS,AB (USA)
6. Moorfields Eye Hospital NHS Foundation Trust. Moorfields oph-
thalmic risk stratification & Implementationguideline. UK; 2020. Di-
unduh hari https://www.rcophth.ac.uk/wp-content/uploads/2020/
Moorfields-Ophthalmic-Risk -Stratification-Implementation-Guide-
line-V2.0.pdf
7. Turgut B, Karanfil FC, Turgut FA. Neuro-ophthalmological emergen-
cy disorders: A general view. Int J Clin Exp Ophthalmol. 2017;1:060-5
8. Lemos J, Eggen Berger E. Neuro-Ophthalmological Emergencies.
The Neurohospitalist 2015. Vol 5 (4). Hlm 223-33.
9. Telerehabilitation for people with low vision. Cochrane systematic Re-
view-Intervention. 2015.
10. American Academy of Pediatrics. Critical Updates on COVID-19.
Clinical Guidance. Diunduh dari: https://services.aap.org/en/pages/
2019-novel-coronavirus -COVID-19-infections /#ClinicalGuidance.
April 22020
11. Arief, syafri K dkk.2020.Manajemen Perioperatif Pasien COVID-19 ed-
isi 1.Makasar;PP Perdatin.
12. Arief, syafri K dkk.2020.Pedoman Pelayanan Pasien Kritis
COVID-19 versi 1.Makasar;PP Perdatin
13. American Society of Anaesthesiologist. Diunduh dari: https://www.
asahq.org/ about-asa/governace-and-committees/asa-committees/
committee-on-occupational-health/coronavirus.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 20 tahun
80
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
81
7
PANDUAN PEMBERIAN
PELAYANAN DI INSTALASI
RAWAT INAP SELAMA
PANDEMI COVID-19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
83
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
84
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
85
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
86
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Revisi ke-4. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit; Maret 2020.
2. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Kriteria Klinis COVID Berdasar-
kan Severity Tingkat.[Presentasi]. Bandung: Dinkes Provinsi Jabar;
2020.
3. World Health Organization Regional Office for Europe. Hospital
Readiness Checklists for COVID -19. Denmark: WHO;2020.[diunduh
2 Mei 2020]. Tersedia dari http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_
file/0010/430210/Hospital-Readiness-Checklist.pdf
87
8
PANDUAN PEMBERIAN
PELAYANAN DI INSTALASI
LABORATORIUM SERTA INSTALASI
ELEKTRODIAGNOSTIK, RADIOLOGI,
DAN LASER TERAPI SELAMA
PANDEMI COVID-19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
89
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
90
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
91
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
»» Pemantauan
»» Pemantauan serial setiap 1-3 hari, di
sesuaikan kondisi klinis.
»» Pemeriksaan laboratorium.
1. Hematologi:
»» Hemoglobin;
»» Jumlah leukosit;
»» Neutrofil;
»» ALC;
»» NLR;
»» Jumlah Trombosit.
2. CRP.
3. Ferritin (acute phase reactant).
4. Analisa gas darah.
5. Elektrolit.
6. Pemeriksaan tambahan:
»» Hemostasis: PT, APTT, D-Dimer;
»» Fungsi ginjal: ureum kreatinin;
»» Fungsi hati: AST, ALT, LDH;
»» Pemeriksaan lainnya sesuai ko
morbid.
7. PCR.
•• Pemeriksaan SARS-CoV-2
»» Rapid Test Antibodi SARS-COV-2
»» Pemeriksaan ini direkomendasikan
untuk:
1. Orang tanpa gejala (OTG) terutama
memiliki riwayat setelah kontak
minimal 10 hari dengan orang ter
konfirmasi COVID-19;
92
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
»» Prosedur:
1. Spesimen yang digunakan adalah
serum atau plasma EDTA, heparin
atau sitrat yang ditampung secara
Closed System;
2. Melakukan disinfeksi di area meja
sampling serta disinfeksi tangan
setelah mengerjakan 1 pasien;
3. Proses sentrifugasi dipisahkan
dengan spesimen pasien lain de
ngan selalu melakukan disinfeksi
pada area sentrifuse;
4. Hasil pemeriksaan Antibodi SARS-
CoV-2 tidak dapat dipergunakan
untuk keperluan diagnostik atau
untuk pemantauan dan moni
toring terapi.
93
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
»» Saran
1. Pemeriksaan ulang rapid test
antibodi setelah 10 hari.
2. Lakukan karantina atau isolasi
sebagai berikut:
»»
OTG: Isolasi mandiri dengan
menerapkan PHBS dan dan
menjaga jarak 1-2 meter dengan
orang lain;
»» ODP: Isolasi mandiri di rumah;
»» PDP Gejala ringan: isolasi man
diri di rumah;
»» PDP Gejala sedang: isolasi di
rumah sakit darurat;
»» PDP Gejala berat: lakukan isolasi
di rumah sakit rujukan;
»» Hasil deteksi antibodi reaktif apabila:
»» Anti SARS-CoV-2 IgM reaktif, anti
SARS-CoV-2 IgG non reaktif atau;
»» Anti SARS-CoV-2 IgM non reaktif,
anti SARS-COV-2-IgG reaktif atau;
»» Anti SARS-CoV-2 IgM dan IgG reaktif;
»» Hasil rapid test antibodi reaktif (kua
litatif) tidak dapat digunakan untuk
pe nentuan terapi dan monitoring
karena dapat bertahan berbulan-
bulan.
»» Saran
1. Lakukan pemeriksaan konfirmasi
dengan pemeriksaan PCR se
banyak 2 kali selama 2 hari ber
turut-turut (Pemeriksaan PCR
dirujuk).
94
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
95
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
96
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
97
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
98
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
99
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
100
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
101
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
102
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
8.2.3. Sarana/Prasarana
a. Bagian Diagnostik berada di gedung A lan-
tai 2.
b. Penghalang akrilik di bagian administrasi dan
pada alat laser.
c. Penggunaan masker dan sarung tangan
bagi petugas administrasi.
d. Penggunaan APD tingkat kedua bagi petu-
gas yang memeriksa pasien, penggunaan
APD tingkat keempat bila terdapat risiko
aerosol.
e. Alat sanitasi tangan (hand sanitizer) di ru-
ang tunggu pasien dan ruang pemeriksaan.
f. Permukaan alat OCT dan foto fundus di
bungkus plastik sehingga dapat didisinfeksi.
g. Kursi tunggu pengunjung dikosongkan ber
selang untuk menjaga jarak antar orang.
h. Sarana/Prasarana lainnya sesuai dengan
standar bagian diagnostik yang sudah di-
tentukan.
103
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
104
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Revisi ke-4. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit; Maret 2020.
2. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Rekomendasi
Standar Penggunaan APD untuk Penanganan COVID-19 di Indone-
sia; Maret 2020.
3. Fan et al, 2020. Hematologic parameters in patients with COVID-19
infection. Am J Hematol.
4. Guan et al, 2020. Clinical Characteristics of Coronavirus Disease 2019
in China. N Engl J Med.
5. PDS Patklin. Revisi Panduan Tatalaksana Pemeriksaan Rapid Test An-
tibodi SARS-CoV-2 Metode Imunokromatografi. Perhimpunan Dok-
ter Spesialis Patologi Klinik Dan Kedokteran Laboratorium Indonesia
(PDS PatKlin) Pusat; 21 April 2020.
6. IAPI. Standar Petunjuk Teknis Pelayanan Patologi Anatomi dalam
Pandemi COVID-19. Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Anatomi
(IAPI) Pusat; 20 Maret 2020.
105
9
PANDUAN PEMBERIAN
PELAYANAN
DI INSTALASI KAMAR BEDAH
SELAMA PANDEMI COVID-19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
9.1 Tujuan
a. Melakukan pencegahan dan pengenda-
lian COVID-19.
b. Perawatan ditujukan bagi pasien-pasien
dengan kegawatdaruratan mata yang
jika tidak segera ditangani akan menim-
bulkan kebutaan permanen bahkan ke
matian, dan berdasarkan hasil skrining ke-
waspadaan COVID-19 tidak termasuk pasien
ODP,OTG, maupun PDP ringan.
9.2 Sumber Daya Manusia
a. Dokter Spesialis Mata.
b. Dokter Spesialis Anestesi.
107
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
c. Penata Anestesi.
d. Perawat Kamar Bedah.
e. Pemberi Pelayanan Asuhan (PPA).
f. Petugas Kebersihan.
9.3 Sarana/prasarana
a. Kamar Bedah berlokasi di gedung A lantai 4.
b. Alat pelindung diri Tingkat ketiga dan Ting-
kat keempat untuk petugas kamar bedah
dan anestesi.
c. Kamar operasi yang digunakan untuk pasien
COVID-19 adalah ruang isolasi infeksi air-
borne dengan pertukaran udara lebih besar
dari 12 ACH (Air Change per Hour) , tekanan
negatif dan pemasangan hepa filter.2,3,4
d. Ruang Anteroom adalah “airlock” antara ru-
ang isolasi infeksi airborne dengan kori
dor sehingga penyebaran partikel infek-
sius dapat dicegah dan memiliki tekanan
lebih positif dibanding ruang isolasi infeksi.2
e. Penggunaan brankar kapsul untuk trans-
portasi pasien.4
f. Penyaring sirkuit (filter) harus diletakkan
antara ujung proksimal endotracheal tube
(ETT) atau Laryngeal Mask Airway (LMA) dan
ujung distal sirkuit. Penyaring juga dapat di-
tempatkan pada setiap bagian sirkuit yang
terhubung dengan mesin anestesi.
g. Pengecekan harus dilakukan pada setiap
filter sesuai perusahaan yang memproduksi
untuk melihat efektifitasnya dalam menya
ring patogen.2,4
108
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
109
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
110
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
111
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
9.4.3. Persiapan Intraoperatif
a. Pasien diperiksa, dilakukan tindakan aneste-
si, dan dipulihkan di dalam ruangan operasi
untuk membatasi kontaminasi.4
b. Melakukan intubasi dengan video laring
oskopi.3,4
c. Intubasi dilakukan dengan teknik tertentu
untuk mengurangi penyebaran aerosol.3
d. Jika harus dilakukan ventilasi tekanan positif
berikan volume tidal minimal.3,4
e. Oksigenasi dipantau secara ketat pada pa-
sien yang dilakukan sedasi, jika pasien me-
merlukan terapi oksigen menggunakan
sungkup wajah dengan filter.3
f. Pada pasien sedasi/ MAC menggunakan
masker bedah selama tindakan.3
g. Jika menggunakan kanula binasal, gunakan
gas O2 aliran rendah, hindari penggunaan
O2 aliran tinggi.3,4
112
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
9.4.4. Persiapan Postoperatif
a. Keadaan pasien di tunggu stabil dan sampai
sadar penuh di dalam kamar operasi.2
b. Pasien tidak dipindahkan ke RR (Recov-
ery Room) pasien di transfer ke ruang rawat
inap isolasi.4
c. Transfer pasien menggunakan brankar kap-
sul.3
d. Dilakukan sterilisasi peralatan dan kamar
operasi yang terkontaminasi setelah tinda-
kan selesai. 2
e. Untuk pasien yang membutuhkan ruang
perawatan intensif post operatif pasien akan
dirujuk ke Rumah Sakit yang mempunyai
fasilitas ruang intensif sesuai standar pe-
layanan COVID-19.
113
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. Romano MR, Montericcio A, Montalbano C, Raimondi R, et al. Fac-
ing COVID-19 in ophthalmology Department. Current Eye Research.
March 2020. Diunduh dari https://www.tandfonline.com/loi/icey20
2. Arief, syafri K dkk. 2020. Manajemen Perioperatif Pasien COVID-19
edisi 1. Makassar; PP Perdatin.
3. Arief, syafri K dkk.2020.Pedoman Pelayanan Pasien Kritis
COVID-19 versi 1.Makassar;PP Perdatin
4. American Society of Anaesthesiologist. Diunduh dari: https://www.
asahq.org/about-asa/governace-and-committees/asa-committees/
committee-on-occupational-health/coronavirus.
5. Sengupta S, Honavar S, Sachdev M, Sharma N et al. All India Ophthal-
mological Society- Indian journal of Ophthalmology consensus state-
ment on preferred practices during the COVID-19 pandemic. Indian
Journal of Ophthalmology. Vol 68 (5). Hlm 711-24.American
6. Academy of Ophthalmology. Alert: Important coronavirus updates for
ophthalmologists. Diunduh dari: https://www.aao.org/headline/alert-
important-coronavirus-context San Francisco: American Academy of
Ophthalmology, Maret 2020.
114
10
PANDUAN PEMBERIAN
PELAYANAN DI INSTALASI
FARMASI DAN INSTALASI
OPTIK SELAMA PANDEMI
COVID-19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
116
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
117
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
118
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
119
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
120
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. Pedoman Pencegahan Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID-19). Revisi ke-4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit;
2020. [Diunduh 2 Mei 2020]. Tersedia dari
2. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Ja-
karta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2019. Tersedia dari
http://farmalkes.kemkes.go.id/?wpdmact=process&did=Njk4Lmh-
vdGxpbms=
121
11
PANDUAN
BAGIAN/ UNIT LAIN
YANG MINIMAL KONTAK
DENGAN PASIEN
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
11.1 Tujuan
a. Memberikan panduan bagi unit kerja di
PMN RS Mata Cicendo yang tidak melaku-
kan kontak langsung dengan pasien/ pe-
layanan risiko rendah.
b. Melaksanakan pencegahan dan memutus
rantai penyebaran COVID-19.
11.3 Sarana/prasarana
a. Unit kerja berlokasi di gedung A,B,C dan D.
b. Alat pelindung diri Tingkat pertama untuk
semua karyawan.
c. Alat sanitasi tangan (hand sanitizer) dise-
diakan di lingkungan tempat bekerja.
d. Ruang kerja dikondisikan dengan memper-
hatikan jarak minimal 1-2 meter antar orang.
e. Sarana/prasarana lain sesuai dengan stan-
dar ruang kerja.
123
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
124
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi:
1. Pedoman Pencegahan Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID-19). Revisi ke-4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit;
Maret 2020
2. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Rekomendasi
Standar Penggunaan APD untuk Penanganan COVID-19 di Indone-
sia; Maret 2020
125
12
PANDUAN PENGELOLAAN
LIMBAH RUMAH SAKIT
SELAMA PANDEMI
COVID-19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
12.1 Tujuan
a. Pencegahan dan pengendalian infeksi
COVID-19 melalui pengolahan limbah yang
terduga tercemar COVID-19, baik limbah
cair, limbah padat domestik dan khusus,
maupun limbah padat Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) medis.
b. menjaga lingkungan di sekitar rumah sakit
dari pencemaran yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan.
127
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
128
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
129
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
130
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
131
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
132
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
12.4.3.
Pengelolaan LImbah Padat Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) Medis
a. Limbah B3 Medis Padat adalah barang
atau bahan sisa hasil kegiatan yang tidak
digunakan kembali yang berpotensi ter
kontaminasi oleh zat yang bersifat infeksius
atau kontak dengan pasien dan/ atau
petugas di unit yang menangani pasien
COVID-19, meliputi: masker bekas, sarung
tangan bekas, perban bekas, tisu bekas,
plastik bekas minuman dan makanan,
kertas bekas makanan dan minuman, alat
suntik bekas, set infus bekas, Alat Pelindung
Diri bekas, sisa makanan pasien dan lain-
lain, berasal dari kegiatan pelayanan di
IGD, ruang rawat inap COVID,, dan ruang
pelayanan lainnya.
b. Limbah B3 medis dimasukkan ke dalam wa-
dah/bin yang dilapisi kantong plastik warna
kuning yang bersimbol “biohazard”.
133
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
134
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
135
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). Revisi ke-4. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit; Maret 2020
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengelolaan
Limbah Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Darurat Dan Puskes-
mas Yang Menangani Pasien COVID-19. Jakarta: Direktorat Keseha-
tan LIngkungan; 2020. [Diunduh 2 Mei 2020]. Tersedia dari.https://
www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/COVID-19/Pe-
doman%20Pengelolaan%20Limbah%20Fasyankes%20COVID%20
19-1.pdf
136
13
PANDUAN PELAYANAN
INSTALASI GIZI SELAMA
PANDEMI COVID-19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
13.1 Tujuan
13.1.1. Tujuan Umum
Terwujudnya pelayanan gizi dan dietetik yang
optimal bagi Pasien dalam Perawatan (PDP)
dan tenaga kesehatan serta petugas lain
yang menanganinya di PMN RS Mata Cicendo
Bandung.
138
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
13.3 Sarana/Prasarana
a. Bagian Produksi Makanan: Gedung H Lantai 1.
b. Pantry Rawat Inap: Gedung F Lantai 1 dan 2.
c. Ruang Administrasi Gizi: Gedung G Lantai 2.
139
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
140
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
141
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Sumber: Pelayanan Panduan Gizi dan Dietetik di Rumah Sakit Darurat. Direktorat
Gizi Masyarakat.2020
142
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Sumber: Pelayanan Panduan Gizi dan Dietetik di Rumah Sakit Darurat. Direktorat
Gizi Masyarakat.2020
143
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
•• Pencatatan
Melakukan pencatatan dan pelaporan
kegiatan asuhan gizi merupakan bentuk
pengawasan dan pengendalian mutu
pelayanan dan bentuk komunikasi ter
hadap profesional pemberi asuhan lain
nya. Format pencatatan menggunakan
ADIME.
144
Tabel 13.1. Prosedur Pemberian Diet dan Terapi Gizi4
tinggi
Kehamilan Kebutuhan + + 17 gram Sda Sda
dan 20-30% (ditambah) (ditambah)
menyusui
145
Kondisi Energi Protein Lemak KH Ket
protein bernilai
biologis tinggi
146
Kondisi Energi Protein Lemak KH Ket
Apabila dengan penyakit penyulit lainnya, kebutuhan energi dan zat gizi disesuaikan dengan syarat diet sesuai
dengan penyakit penyulit tersebut
147
Sumber: Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Penuntun Diet
dan Terapi Gizi Edisi 4. EGC. 2019.
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
148
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
149
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
150
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
151
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. Panduan Pelayanan Gizi dan Dietetik di Rumah Sakit Darurat dalam
Penanganan Pandemi COVID-19. Direktorat Gizi Masyarakat. 2020
2. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus. Di-
rektorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2020.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 78 Tahun 2013 tentang Pe-
doman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Keseha-
tan Lingkungan Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pe-
doman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
6. Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4. EGC. 2019.
152
14
PANDUAN PELAYANAN
PENDUKUNG TERAPI
PSIKOLOGI PADA PASIEN
TERDUGA COVID-19
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
14.1 Tujuan
a. Memberikan pelayanan konsultasi kepada
pasien dengan menerapkan kewaspadaan
penyebaran COVID-19.
b. Memberikan dukungan dan menjaga kese-
hatan mental Tenaga Medis COVID-19.
154
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
155
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
156
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Referensi
1. https://Attendee.GOTOWEBINAR.COM/REGISTER/381521045871183116
2. ipkindonesia.or.id
3. https://m.merdeka.com
157
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
LAMPIRAN
158
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
1. ALAT KESEHATAN
1. Ventilator Standby (1 buah)
2. Ventilator portable (1 buah)
3. Brancard isolasi (3 buah)
4. X-Ray mobile (1 buah)
5. Alat nebulizer di IGD, Rawat Inap dan Poliklinik
Paviliun
6. Masker N95
7. Masker bedah
8. Masker kain
9. Face Shield
10. Kacamata pelindung
11. Cover all
12. Apron plastik
13. Gown dupont
14. Surgical Gown (Baju Operasi Steril)
15. Jas laboratorium
16. Hazmat Parasut
17. Hazmat Spunbond
18. Hazmat Diamon ukuran L dan XL
19. Sarung tangan steril No. 6.5 , 7.0, 7.5 dan 8.0
20. Sarung tangan on steril ukuran S, M dan L
21. Topi Bedah
22. Nurse Cap
23. Hand sanitizer Triton
24. Stericide
25. Cover Shoes
26. LMA dengan suction port
159
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Mata
dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
2. OBAT-OBATAN
1. Ceftriaxone vial 1 gram
2. Norephineprine ampule
3. Azytromisin tablet 500 mg
4. Vitamin C tablet 500 mg
5. Ambroxol tablet 30 mg
6. Ambroxol syrup
7. Salbutamol tablet 2 mg
8. Paracetamol tablet 500 mg
9. Paracetamol syrup
10. Suplemen echinacea tablet
11. Combiven nebulize (respul kombinasi ipratro-
pium dan salbutamol)
12. Rocuronium injeksi
160