Dalam rangka melaksanakan evaluasi pencapaian program tata kelola kesehatan masyarakat tahun
2022 serta penguatan pelaksanaan pemantauan wilayah kerja terintegrasi dalam transformasi layanan
primer, maka akan dilaksanakan kegiatan Orientasi/Workshop Pemantauan Wilayah Kerja dengan
Pendekatan Keluarga yang akan diselenggarakan pada:
Terkait dengan kegiatan tersebut, kami mohon perkenan Saudara dapat menugaskan:
1) Penanggung jawab/pengelola program tata kelola kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan
Provinsi sebanyak 1 orang
2) Penanggung jawab/pengelola program tata kelola kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota terpilih sebanyak 1 orang
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdri. Sita (Hp. 081383686449) dan Sdri. Maylan
(081283930010).
Demikian, terima kasih atas perhatian dan kerja sama Saudara.
Tembusan:
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Lampiran Surat Undangan
Nomor : YP.01.01/B.VI/1416/2022
Tanggal : 02 Desember 2022
JADWAL TENTATIF
ORIENTASI PEMANTAUAN WILAYAH KERJA DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
RABU-JUMAT, 7 – 9 DESEMBER 2022
A. Latar Belakang
Arah kebijakan dan strategi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN)
bidang kesehatan tahun 2020–2024 adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan
semesta terutama penguatan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong
peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi dalam
pelaksanaan program prioritas.
Dalam pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) maka Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2020 - 2024 berfokus pada transformasi sistem kesehatan. untuk mewujudkan
transformasi tersebut perlu dilaksanakan 6 (enam) pilar transformasi kesehatan yang juga merupakan
bentuk penerjemahan reformasi sistem kesehatan nasional diantaranya transformasi layanan primer.
Transformasi Layanan Primer, mencakup upaya promotif dan preventif yang komprehensif, perluasan
jenis antigen, imunisasi, penguatan kapasitas dan perluasan skrining di layanan primer dan
peningkatan akses, SDM, obat dan kualitas layanan serta penguatan layanan laboratorium untuk
deteksi penyakit atau faktor risiko yang berdampak pada masyarakat.
Untuk terwujudnya peningkatan kesehatan masyarakat melalui pendekatan promotive dan
preventif pada setiap siklus kehidupan yang didukung oleh peningkatan tata kelola kesehatan
masyarakat perlu diukur melalui indikator program, diantaranya yaitu puskesmas dengan tata kelola
kesehatan masyarakat yang baik dan indikator kinerja kegiatan lainnya yaitu 1. Persentase
Puskesmas yang menerapkan BLUD, 2. Persentase Puskesmas yang melakukan perencanaan
tingkat Puskesmas melalui lokakarya mini, dan 3. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pemantauan wilayah kerja.
Pemantauan wilayah kerja dapat dilakukan dengan pendekatan keluarga. Puskesmas
diharapkan dapat mengetahui status kesehatan seluruh anggota keluarga yang berada di wilayahnya
dan melakukan pendampingan keluarga dalam rangka peningkatan status kesehatan keluarga dan
diharapkan seluruh sasaran dengan masalah kesehatan mendapat segera diintervensi. Berdasarkan
aplikasi keluarga sehat capaian yang diperoleh tahun 2020 dan 2021 belum sesuai target yaitu
masing-masing sebanyak 84 kab/kota dan 136 kab/kota di tahun 2020 dengan target 105 kab/kota di
tahun 2020 dan 200 kab/kota di tahun 2021. Intervensi ini tidak hanya berupa pelayanan kuratif
berupa pengobatan untuk anggota/keluarga yang bermasalah kesehatan namun yang lebih utama
perlu dilakukan adalah upaya preventif dan promotif untuk mempertahankan agar anggota keluarga
yang akan menjadi sasaran indikator tetap sehat sehingga tidak menyebabkan penurunan indeks
keluarga sehat. Puskesmas perlu mendapatkan penguatan dalam upaya promotif preventif dalam
pemantauan dan pelaksanaan intervensi lanjut ini. Penguatan ini tidak hanya dari pemenuhan sumber
daya saja namun juga dalam hal ketersediaan regulasi yang mendukung yang menjadi payung hukum
pelaksanaannya.
Pencapaian pelaksanaan program tata kelola kesehatan masyarakat harus selalu dipantau
secara berkala melalu kegiatan monitoring dan evaluasi dengan feedback secara berjenjang, agar
apabila ditemukan ketidaksesuaian capaian terhadap target yang ditetapkan dapat segera dilakukan
perbaikan program yang sedang berjalan atau menjadi dasar dalam perumusan kebijakan
perencanaan pada tahun berikutnya.
Seiring pelaksanaan kebijakan tata kelola kesehatan masyarakat saat ini masih terdapat
kendala yang ditemukan baik dari sisi teknis maupun non teknis. Regulasi pelaksanaan pemantauan
wilayah dengan pendekatan keluarga juga memerlukan penyesuaian terhadap kondisi saat ini.
Diharapkan program ini dapat mendukung terwujudnya transformasi kesehatan pada pilar tranformasi
layanan primer melalui layanan yang terintegrasi.
Oleh karena itu dibutuhkan pertemuan koordinasi antara pusat dan daerah yaitu Dinkes
Provinsi, Dinkes kab/kota untuk mengevalusai pencapaian program tata kelola kesehatan masyarakat
tahun 2022 sekaligus sharing pengalaman bagi daerah dengan pencapaian baik dalam pelaksanaan
program tersebut. Koordinasi ini bertujuan memperoleh kesepakatan sehingga dapat menjadi
masukan dalam perencanaan program kedepan.
B. Tujuan
1. Untuk mengevaluasi pencapaian program tata kelola kesehatan masyarakat tahun 2022
2. Sharing pengalaman bagi daerah dalam pelaksanaan program tata kelola kesehatan masyarakat
3. Untuk memperoleh kesepakatan dalam perencanaan program tata kelola kesehatan masyarakat
C. Output
Jumlah tenaga kesehatan yang dilatih untuk Penguatan Pemantauan Wilayah Kerja dengan Pendekatan
Keluarga.
D. Penerima Manfaat
1. Pusat
2. Dinas Kesehatan Provinsi
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
F. Point Pembahasan
1. Kebijakan dan strategi pelaksanaan pemantauan wilayah kerja dalam integrasi layanan primer tahun
2023
2. Penjelasan pengembangan dashboard PWS dalam arsitektur sistem informasi layanan primer
3. Evaluasi hasil pencapaian indikator tata kelola kesmas dan analisis data keluarga sehat tahun 2022
A. Umum
1. Kegiatan dilaksanakan di Sahid Raya Hotel & Convention, Jl. Babarsari Tambakbayan, Daerah Istimewa
Yogyakarta
2. Waktu pelaksanaan: Rabu – Jumat/7-9 Desember 2022.
B. Tata Tertib Penyelenggaraan
1. Panitia menyediakan penginapan/akomodasi bagi peserta luring di Sahid Raya Hotel & Convention dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Check In kamar: Rabu, 7 Desember 2022 Pukul 14.00 WIB
b. Check Out kamar: Jumat, 9 Desember 2022 Pukul 12.00 WIB
c. Satu kamar akan diisi oleh 1 orang dan ditentukan oleh Panitia.
2. Harap diperhatikan bahwa paket meeting yaitu kamar dan seluruh konsumsi (termasuk sarapan) yang
disediakan panitia hanya berlaku untuk 1 orang peserta pertemuan
3. Seluruh peserta mengisi registrasi paling lambat tanggal 5 Desember 2022 melalui tautan:
https://link.kemkes.go.id/FormRegistrasiOrientasiPWS
4. Pada saat registrasi, setiap peserta wajib menyerahkan kelengkapan administrasi berupa:
a. Surat tugas yang sudah ditandatangani dan dicap dinas/instansi asli
b. Print out tiket pesawat/tiket kereta pulang pergi (bagi peserta luar Yogyakarta)
c. Boarding pass berangkat (bagi peserta luar Yogyakarta)
d. Bukti transport bandara asal dan tujuan (bagi peserta luar Yogyakarta)
5. Panitia menanggung biaya paket pertemuan fullboard, biaya transportasi dan uang harian yang sesuai
dengan SBM Tahun 2022 yang bersumber dari Dana DIPA Satker Setditjen Kesehatan Masyarakat Tahun
2022, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Harga tiket pesawat PP tidak melebihi pagu SBM tahun 2022
b. Biaya taksi dari dan menuju bandara akan dibayarkan secara at cost. Oleh karena itu, harap membawa
dan menyimpan bukti-bukti pengeluaran untuk transportasi.
c. Taksi di Yogyakarta yang akan dibayarkan at cost namun tidak melebihi anggaran sebesar Rp
396.000,- (PP) dan harus menggunakan armada taksi biasa seperti blue bird, gamya, express, taksi
online dan sekelasnya dengan melampirkan struk pembayaran dan struk tol.Tidak diperkenankan
menggunakan taksi golden bird dan sekelasnya.
6. Biaya pengeluaran pribadi seperti laundry, telepon, mini bar, atau layanan kamar lainnya tidak ditanggung
oleh panitia.
7. Seluruh peserta diharapkan berperan aktif dan mengikuti seluruh rangkaian acara dari awal sampai selesai.
8. Seluruh peserta diharapkan:
a. Membawa laptop
b. Mengupdate data kunjungan keluarga dan IKS pada aplikasi Keluarga Sehat
c. Mengidentifikasi kabupaten/kota yang melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional
d. Melengkapi data capaian indikator tata kelola kesehatan masyarakat tahun 2022 seluruh
puskesmas melalui http://link.kemkes.go.id/monevTakelmas yang meliputi indikator:
1) Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang dilakukan di daerah terpencil dan sangat
terpencil sesuai standar,
2) Persentase Puskesmas dengan tata kelola kesehatan masyarakat yang baik,
3) Persentase Puskesmas yang menerapkan BLUD,
4) Persentase Puskesmas yang melakukan perencanaan tingkat Puskesmas melalui lokakarya mini,
5) Persentase Puskesmas yang melaksanakan pemantauan wilayah kerja.
9. Dalam rangka mendukung pencegahan penularan Covid – 19, kami menghimbau peserta untuk membawa
perlengkapan masker, hand sanitizer dan vitamin pribadi. Peserta tetap menerapkan protokol kesehatan
pencegahan penularan Covid-19.
10. Seluruh peserta wajib mematuhi protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak minimal
1 meter dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir).
11. Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Sdri. Maylan (081283930010) atau Sdri. Sita (Hp.
081383686449).