TENTANG
KEPALA DESA…………….,
Menimbang :
1. bahwa merokok adalah kebiasaan yang dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan
individu, masyarakat dan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga
diperlukan upaya pengendalian dampak rokok terhadap kesehatan;
2. bahwa dalam pasal 115 ayat (2) Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
mewajibkan Pemerintah Daerah untuk mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok;
3. bahwa berdasarkan hasil rapat MMD bulan Oktober 2017, dengan kesepakatan bersama 11
Desa di Kecamatan Sembawa diharuskan membuat Peraturan Desa tentang Kawasan Tanpa
Rokok.
Mengingat :
1. Pasal 18 ayat (6) Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;
2. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Insonesia
tahun 2009 No.144, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia No. 5063);
3. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Peraturan Bersama Menteri Kesehatan No.
188/MENKES/PB/I/2011 dan Menteri Dalam Negeri No.7 tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok;
4. Peraturan Pemerintah No. 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang mengandung
Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau terhadap Kesehatan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2012 No. 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5380);
5. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri No.
188/MENKES/PB/I/2011 dan No. 7 tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan
Tanpa Rokok (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2011 No. 49);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Banyusin No. 3 tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok
KEPALA DESA……………………………….
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Tempat Umum adalah semua tempat tertutup yang dapat diakses oleh masyarakat umum
dan atau tempat yang dapat di manfaatkan bersama-sama untuk kegiatan masyarakat yang
dikelola oleh Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat.
2. Tempat lainnya yang ditetapkan adalah tempat tertentu yang dapat dimanfaatkan bersama-
sama untuk kegiatan masyarakat.
3. Setiap orang adalah orang/perseorangan
4. Pimpinan dan/atau penenggungjawab adalah seseoarang yang mempunyai tugas dan
wewenang sebagai pimpinan dan/atau penanggungjawab atas sebuah tempat atau ruangan
kegiatan.
5. Lembaga pemberdayaan Masyarakat Desa yang selanjutnya disebut KEPALA DUSUN adalah
lembaga yang membantu kinerja pemerintahan desa.
BAB II
Pasal 2
Azas Peraturan Desa ini untuk melindungi hak asasi manusia untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya melalui pengendalian terhadap bahaya asap rokok.
Pasal 3
Peraturan Desa ini bertujuan untuk :
Pasal 4
BAB III
Pasal 5
Pasal 6
(2) Tempat khusus merokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi
persyaratan :
1. merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung dengan udara luar
sehingga udara dapat bersirkulasi dengan baik.
2. terpisah dari gedung/tempat/ruang utama dan ruang lain yang digunakan untuk beraktivitas.
3. jauh dari pintu masuk dan keluar, dan
4. jauh dari tempat orang berlalu-lalang.
BAB IV
Pasal 7
1. melakukan pengawasan internal pada tempat dan/atau lokasi yang menjadi tanggung
jawabnya ;
2. melarang semua orang untuk tidak merokok di KTR yang menjadi tanggung jawabnya
3. tidak menyediakan asbak atau sejenisnya pada tempat dan/atau lokasi yang menjadi
tanggung jawabnya ; dan
4. memasang tanda-tanda dan pengumuman dilarang merokok sesuai persyaratan di semua
pintu masuk utama dan di tempat-tempat yang dipandang perlu dan mudah terbaca
dan/atau didengar baik.
Pasal 8
BAB V
Pasal 9
(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
dengan cara :
1. pengadaan dan pemberian bantuan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
mewujudkan KTR ;
1. ikut serta dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan serta penyebarluasan informasi
kepada masyarakat ;
2. mengingatkan setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 8 ; dan
3. melaporkan setiap orang yang terbukti melanggar Pasal 8 kepada
pimpinan/penanggungjawab KTR.
BAB VI
Pasal 10
(2) Desa mendelegasikan pembinaan Kawasan Tanpa Rokok kepada Kepala Dusun;
(3) Pembinaan Kawasan Tanpa Rokok dilaksanakan oleh Kepala Dusun atau Ketua
RT yang mempunyai tugas dan fungsi sesuai dengan tempat yang dinyatakan sebagai
Kawasan Tanpa Rokok;
(4) Pembinaan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh
Sekretaris Desa
Pasal 11
Pasal 12
1. Fasilitasi;
2. Bimbingan dan/atau penyuluhan;
3. Pemberdayaan masyarakat;
4. Menyiapkan petunjuk teknis
Pasal 13
BAB VII
PERAN MASYARAKAT
Pasal 14
Pasal 15
1. Perorangan;
2. Kelompok;
3. Badan hukum;
4. Badan usaha;
5. Lembaga;
6.
Pasal 16
Pasal 17
1. saran, pendapat, pemikiran, usulan, dan pertimbangan berkenaan dengan pemantauan dan
pelaksanaan kebijakan KTR;
2. keikutsertaan dalam pemberian bimbingan dalam penyuluhan, serta penyebarluasan
informasi kepada masyarakat tentang KTR;
3. mengingatkan atau menegur perokok untuk tidak merokok di KTR;
4. memberitahu pimpinan jika terjadi pelanggaran di KTR;
5. melaporkan kepada pejabat berwenang jika terjadi pelanggaran.
Pasal 18
BAB VIII
SANKSI – SANKSI
Pasal 19
Sanksi Administratif
Peringatan tertulis
Sanksi sebagaimana dimaksud ayat (1), diberikan oleh Desa atau pejabat yang berwenang.
Sanksi Sosial
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20
(……………………………………………..)
(………………………………………………..)