Raja: akhirnya kita memiliki putri kecil yang cantik ya sayang (dengan
bahagianya) .
Ratu: iya, aku sangat senang sekali dan bersyukur kepada Allah.
Narator: peri tua mendekati sang bayi, Raja dan rAtu tampak begitu
ketakutan, kemudian dia memberikan harapan untuk putri kecil Alice.
Peri tua: Hai putri kecil yang cantik, jika kamu besar nanti kamu akan
mati jika jarimu ketusuk jarum pintal, ahahaha! (Dengn ketawa yang
sangat menyeramkan) .
Narator: setelah peri tua mengucapkan harapannya, ia kemudian pergi
meninggalkan istana, namun tamu yang hadir tampak diam karena
ketakutan. Kemudian peri ketiga mendekati sang bayi
Peri ke 3: Halo putri yang cantik, mungkin saya tidak bisa membatalkan
kutukan itu, namun aku hanya bisa memberikan harapan ku, kamu
tidak akan mati kamu hanya tertidur selama 100 tahun. Ketika sudah
mencapai 100 tahun akan ada pangeran yang datang akan
membangunkan mu.
Narator: putri Alice menjadi putri yang cantik, karna jenu putri Alice
pergi keluar istana untuk berjalan jalan.
Narator: tiba tiba sang putri melihat ada jarum pintal ditahan yang
entah dari mana asalnya. Dia memegang jarum tersebut dan tiba tiba
dari jauh ada seseorang yang datang dan mengambil jarum tersebut
lalu menusuk jari putri Alice. Setelah itu putri Alice terjatuh dan tidak
sadarkan diri, seseorang tersebut adalah peri tua.
Narator: kemudian Raja memanggil peri ketiga yang baik hati untuk
menolong sang putri yang sedang tidur.
Sang raja sungguh berterima kasih kepada pangeran yang telah datang
dan membangun putri Alice
Raja:terimakasih pangeran
TAMAT