Anda di halaman 1dari 4

KISAH PUTRI TIDUR ALICE

Narator: pada suatu hari, di sebuah kerajaan di negeri sebelah


tinggallah Raja dan Ratu yang baik hati yang telah menunggu begitu
lamanya, sang Ratu melahirkan seorang putri bernama Alice yang lucu
dan cantik.

Raja: akhirnya kita memiliki putri kecil yang cantik ya sayang (dengan
bahagianya) .

Ratu: iya, aku sangat senang sekali dan bersyukur kepada Allah.

Narator: untuk merayakan kebahagiaan atas kelahiran sang putri, Raja


dan Ratu mengundang 3 peri untuk datang ke istana dan ketiga peri
masing-masing memberikan harapan dan doa mereka untuk sang putri.

Peri ke 1: kamu akan menjadi putri paling cantik diseluruh dunia.

Peri ke 2: kelak kamu menjadi putri periang dan pandai menari.

Narator: sebelum peri ketiga mengucapkan harapannya, Tiba-tiba pintu


istana terbuka dan masuklah kedalam istana peri tua yang raut sinis
dan marahnya kepada sang raja.

Peri tua: kenapa aku tidak diundang? (Dengan wajah marahnya).

Narator: peri tua mendekati sang bayi, Raja dan rAtu tampak begitu
ketakutan, kemudian dia memberikan harapan untuk putri kecil Alice.

Peri tua: Hai putri kecil yang cantik, jika kamu besar nanti kamu akan
mati jika jarimu ketusuk jarum pintal, ahahaha! (Dengn ketawa yang
sangat menyeramkan) .
Narator: setelah peri tua mengucapkan harapannya, ia kemudian pergi
meninggalkan istana, namun tamu yang hadir tampak diam karena
ketakutan. Kemudian peri ketiga mendekati sang bayi

Peri ke 3: Halo putri yang cantik, mungkin saya tidak bisa membatalkan
kutukan itu, namun aku hanya bisa memberikan harapan ku, kamu
tidak akan mati kamu hanya tertidur selama 100 tahun. Ketika sudah
mencapai 100 tahun akan ada pangeran yang datang akan
membangunkan mu.

Narator: Raja dan Ratu sedikit lega untuk mendengarkannya mereka


lalu mengeluarkan peraturan baru, bahwa di Kerajaan itu tidak boleh
ada alat pintal satupun. Mereka menyita dan membakarnya demi
keselamatan putrinya.

18 tahun berlalu begitu cepat......

Narator: putri Alice menjadi putri yang cantik, karna jenu putri Alice
pergi keluar istana untuk berjalan jalan.

Alice: wah indahnya aku senang sekali(ucapnya dengan senang)

Narator: tiba tiba sang putri melihat ada jarum pintal ditahan yang
entah dari mana asalnya. Dia memegang jarum tersebut dan tiba tiba
dari jauh ada seseorang yang datang dan mengambil jarum tersebut
lalu menusuk jari putri Alice. Setelah itu putri Alice terjatuh dan tidak
sadarkan diri, seseorang tersebut adalah peri tua.

Sungguh malang nasib sang putri, sementara di istana semua orang


sibuk mencari sang putri.

Raja:pengawal! Cari putriku sampai ketemu


Pengawal:siap yang mulia!

Narator: saat mereka menemukannya Raja tersadar sebuah kutukan


peri tua jahat itu menjadi kenyataan, sang putri dibawa ke kamarnya
dan dibaringkan ditempat tidurnya.

Ratu: kasihan putri ku (menangis terisak isak)

Narator: kemudian Raja memanggil peri ketiga yang baik hati untuk
menolong sang putri yang sedang tidur.

Peri ke 3: Raja, bolehkan saya menidurkan semuanya, jadi ketika sang


putri bangun dari tidurnya, semuanya akan bangun secara bersamaan.

Raja: baiklah, silahkan peri ini demi kebaikan semua

Narator:dalam waktu yang singkat pohon pohon besar dan semak


belukar yang lebih berduri tumbuh diseluruh wilayah kerajaan hingga
sangat sulit untuk siapapun untuk menerobos nya

Setelah seratus tahun berlalu ada seorang pangeran yang melintasi


istana tersebut. Dia penasaran akan cerita yang dikembangkan bahwa
ada putri yang tidur dalam istana yang ditutupi semak belukar itu dan ia
mencoba memberanikan diri mendatangi istana, sesampainya didalam
istana sang pangeran melihat banyak sekali orang yang tidak dalam
keadaan mati, hanya tertidur dengan nyenyak. Pangeran mencoba
memberanikan diri masuk kedalam istana.

Pangeran: emm, sepertinya semua orang tertidur, lalu dimana sang


putri berada, aku harus mencarinya.
Pangeran mencoba mengelilingi istana dan akhirnya dia menemukan
sang putri Alice yang sedang tertidur pulas dikamarnya. Dia langsung
memegang tangan sang putri

Pangeran: akhrinya aku menemukan mu, wahai putri Alice.

Seketika keadaan istana berubah, pepohonan dan semak belukar


menghilang semua penghuni istana terbangun dari tidur panjang
mereka. Semua orang melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.

Raja: akhirnya kamu bangun juga putriku.

Putri Alice: iya ayah (menangis bahagia)

Ratu: ibu merindukan mu sayang

Alice: aku juga ibu

Sang raja sungguh berterima kasih kepada pangeran yang telah datang
dan membangun putri Alice

Raja:terimakasih pangeran

Pangeran: sama sama yang mulia, semoga putri diberikan kesehatan


dan keselamatan

Raja dan Ratu manyambut pangeran yang datang dari Kerajaan


tetangga. Begitu juga sang putri, akhirnya sang putri Alice menikah dan
hidup bahagia selamanya.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai