00.pengelolaan Limbah Di Fasyankes - 2
00.pengelolaan Limbah Di Fasyankes - 2
PERMEN
LHK
P.56/2015 4
TENTANG
Tata Cara Dan
Persyaratan
Teknis PLB3
Dari
Fasyankes
[PASAL 1]
Risiko limbah
INFEKSIUS SITOTOKSIS
PLABOT
PIHAK INCENERATOR/ 3R
ke 3 METODE LAIN TPA BANK SAMPAH
CONTOH FASILITAS TEMPAT SAMPAH
SITOSTATIKA SITOSTATIKA
KANTONG
PLASTIK
LABEL/STIKER
3.Pengangkutan
• Pengangkutan limbah harus menggunakan
wadah/troli khusus yang kuat, tertutup dan
mudah dibersihkan, tidak boleh tercecer,
petugas menggunakan APD ketika
mengangkut limbah.
• Lift pengangkut limbah berbeda dengan lift
pasien, bila tidak memungkinkan atur waktu
pengangkutan limbah
PENGANGKUTAN
Contoh Pengangkutan Contoh Pengangkutan Limbah Padat
Limbah Padat Non Infeksius
Infeksius
APD PETUGAS
Pembuangan benda tajam
• Wadah benda tajam merupakan limbah medis
dan harus dimasukkan ke dalam kantong
medis sebelum insinerasi.
• Idealnya semua benda tajam dapat diinsinersi,
tetapi bila tidak mungkin dapat dikubur dan
dikapurisasi bersama limbah lain.
• Apapun metode yang digunakan haruslah
tidak memberikan kemungkinan perlukaan.
ALUR PENGELOLAAN LIMBAH
BENDA TAJAM:
Jarum BD TPS B3
LABORATORIUM
PIHAK KE 3
Tempat penampungan limbah
sementara
• Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah
sebelum dibawa ke tempat penampungan akhir
pembuangan.
• Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat
dengan kuat.
• Beri label pada kantong plastik limbah.
• Setiap hari limbah diangkat ke TPS.
• Gunakan APD ketika menangani limbah.
• TPS harus di area terbuka, terjangkau oleh
kendaraan, aman dan selalu dijaga kebersihannya
dan kondisi kering.
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH (TPS) DALAM
BANGUNAN UTAMA