Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kita dapat hadir dan berkumpul di tempat yang berbahagia ini guna
melangsungkan salah satu acara penting menjelang pernikahan yaitu ritual
“mappacci”.
Tiada kata yang dapat kami haturkan selain ucapan terima kasih yang setinggi-
tingginya atas kehadiran bapak dan ibu sekalian yang berkenan turut
memeriahkan dan memberikan doa restu kepada calon mempelai.
Sebelum kita melangkah ke acara inti, saya ingin mengajak hadirin membaca
basmalah.
Mengawali acara mappacci pada malam hari ini, terlebih dahulu kita dengarkan
Qalam ilahi yang akan dibawakan oleh………..kepada beliau dengan rasa
hormat dipersilahkan.
Hadirin sekalian yang kami muliakan selanjutnya, saya akan mengundang para
sesepuh untuk membubuhkan pacci pada calon mempelai
Pertama, saya persilahkan dengan hormat kepada……………….
Selanjutnya, diundang dengan hormat kepada…………………
[bantal dalam Bahasa bugis disebut angkalungung]
Diatas bantal tersusun tujuh helai sarung sutera. Sarung sebagai penutup
disimbolkan sebagai harga diri sedangkan angka tujuh senada dengan kata
“tuju” atau “mattujui” yang artinya berguna dan bermanfaat.
Selanjutnya, diundang dengan rasa hormat…..
daun pisang yang diletakkan diatas sarung yang menyimbolkan kehidupan
irasional sebagaimana daun pisang akan kuncup sebelum mengering, dalam
istilah bugis “maccolli maddaung”. Dalam hal ini, diharapkan agar mempelai
kelak mendapatkan keturunan.