Anda di halaman 1dari 4

MAHASISWA UNTUK BANUA….

SENAT MAHASISWA, BERSAMA. . . . .


BEM DEMA SE-KALSEL
MEMBANGUN BANUA

Konsulidasi BEM DEMA SE-Kalsel yang


ke-III membahas tentang berbagai isu terjadi, baik
secara Nasional, Regional dan lokal. STAI Rakha
Amuntai yang merupakan salah satu sekolah tinggi
terkemuka di Banua Enam mendapatkan
kesempatan untuk berhadir pada Rapat
Konsuladasi BEM DEMA Se-Kalsel, yang
sebelumnya belum pernah dihadiri oleh Senat
Mahasiswa. Pada rapat konsulidasi ke III yang
diadakan di STAI Al-Falah , Banjarbaru dan
dihadiri oleh kurang lebih 20 BEM DEMA
Universitas dan Perguruan Tinggi yang ada di
Kalimantan Selatan, tanggal 25 September
merupakan langkah awal bagi Senat Mahasiswa
membangun Banua. “Pertemuan ini adalah
pengalaman berharga yang tak terlupakan, karena
disana saya belajar dan dapat berbagi pengalaman
dengan Mahasiswa luar biasa, Presiden Mahasiswa
yang ada di berbagai Perguruan Tinggi”, Kata
Subhannor ( Ketua Senat Mahasiswa 2015/2016)
yang juga berhadir pada pertemuan tersebut. Pada
rapat Konsulidasi ke-III Senat Mahasiswa STAI
Rakha Amuntai diberi Amanah sebagai
Koordinator Daerah untuk seluruh Perguruan
tinggi yang ada di Banua Enam oleh Korwil BEM
DEMA Se-Kalsel. Rahimatul Hafizah ( Bendahara
SEMA ) yang juga berhadir ditengah kesibukan
kuliah mengatakan bahwa ajang ini langkah awal
bagi Senat Mahasiswa bisa berpartisipasi dalam
pertemuan Mahasiswa tingkat provinsi Kal-Sel
dan bersama membangun Banua. Banyak hal yang
dibahas pada rapat konsilidasi ini, salah satunya
adalah pembenahan BEM DEMA itu sendiri dan
berbagai isu-isu yang terjadi. Isu dan Fakta tentang
maraknya penggunaan obat-obat terlarang
(Narkoba) juga diangkat oleh Senat Mahasiswa
ketika ditanya isu apa yang sekarang tengah terjadi di Kabupaten HSU. “ Kabupaten HSU sudah
merupakan daerah dengan jumlah penyalahgunaan obat daftar G terbanyak di Kal-SEL”, Ungkap
Khairiani (Ketua BPM) pada pertemuan yang berlangsung hampir 8 jam di STAI Al-Falah,
Banjarbaru. Isu tentang pemotongan anggaran Pendidikan juga merupakan topik hangat yang
mewarnai pembicaraan orang-orang hebat yang menciptakan gerakan kecil dalam membangun Banua.
Maharani (Wakil Sekertaris Umum DEMA IAIN Antasari Banjarmasin) mengatakan, “Pemotongan
anggaran pendidikan merupakan panah tajam bagi kemajuan Pendidikan di Indonesia, dimana
pendidikan merupakan akar dari seluruh permasalan di Negeri ini, dan di IAIN sendiri sudah terjadi
pemotongan anggaran kurang lebih sebesar 9 Milyar”. Hal ini patut mendapat sorotan dari berbagai
pihak mengingat pendidikan sangat penting. Isu tentang meningkatnya jumlah Ibu muda melahirkan di
Kalimantan Selatan juga disampaikan oleh Presiden Mahasiswa Sekolat Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIE Indo). Informasi itu mereka peroleh dari Ibu Walikota Banjarmasin. “Kalimantan
Selatan merupakan Provinsi yang jumlah Ibu muda melahirkan terbanyak di Indonesia”, (Presma STIE
Indo). Apakah ini memang sudah budaya masyarakat kita ?.
Presma STIMIK Indonesia mengatakan bahwa permasalahan Pariwisata juga merupakan isu
regional yang tengah terjadi. Pengelolaan destinasi wisata yang kurang maksimal oleh pemerintah
daerah, padahal hal ini mampu meningkatkan anggaran pendapatan daerah itu sendiri. Lebih mirisnya
lagi pengelolaan dilimpahkan kepada masyarakat sekitar sehingga menjadi ladang bagi oknum
masyarakat yang tidak bertanggungjawab.
Dalam pertemuan ini, seluruh BEM DEMA Se- Kalimantan Selatan diberi kesempatan untuk
menanggapi berbagai persoalan yang terjadi. Dan terlihat sekali bahwa pemikiran seorang mahasiswa
sangat penting dalam membangun Banua. “Mahasiswa adalah faktor penting kemajuan Banua”
Ungkap Korwil BEM DEMA Se-Kalsel yang juga menjadi Sekertaris Umum DEMA IAIN Antasari
Banjarmasin. Rapat kosolidasi ke III diakhiri dengan penentuan Universitas mana yang akan menjadi
tuan rumah pada Konsulidasi ke IV pada bulan oktober. STAI Rakha sempat dijadikan alternative
pilihan, tapi karena kebanyakan universitas dari Banjarmasin yang kemungkinan besar tidak bisa hadir,
dan bagaimanapun jumlah Perguruan Tinggi
kebanyakannya berlokasi di Banjarmasin.
Suasana pertemuan semakin berlangsung
lama ketika STAI Darussalam yang
awalnya dipilih, tidak bisa menentukanbisa
tidaknya STAI Darussalam menjadi tuan
rumah, alternative pilihan kemudian
diserahkan kepada STIKES Cahaya Bangsa,
sebelum akhirnya UNISKA yang menjadi
tuan rumah pada Konsulidasi ke- IV dengan
agenda persiapan Kongres di Universitas Palangkaraya dan Pembenahan BEM DEMA Se-Kalsel.
Pertemuan berakhir sekitar pukul p.m 5.00 p.m, dengan membawa pengalaman dan pelajaran berharga
rombongan Senat Mahasiswa STAI Rakha Amuntai meninggalkan STAI Al-Falah dengan perasaan
bangga karena bisa ikut berpartisipasi dalam pembicaraan mahasiswa-mahasiswa hebat Banua. See you
di konsulidasi ke IV di Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin..
(LPM Al-Fajar STAI Rakha Amuntai)
KAYUH BAIMBAI, MAMBANGUN BANUA
MELALUI GERAKAN
Kosulidasi ke IV BEM MAHASISWA
DEMA SE-KALSEL Teriakan “Hidup Mahasiswa” bergema di gedung Pasca Sarjana
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin,
seluruh BEM DEMA Se-Kalsel yang kurang lebih dihadiri oleh kurang 30 BEM yang ada di Kalimantas Selatan
pada Rapat Konsulidasi ke IV, pada tanggal 15 Oktober 2016. Ada berbagai perguruan tinggi yang pada
kesempatan kali ini pertama kalinya bisa berhadir, seperti STIH Indonesia, AKPER KESDA, STIP Nasional,
dan perguruan tinggi lainnya.
Dan Di tengah
kesibukan mengurus
skripsi dan padatnya
jadwal perkuliahan
SEMA STAI Rakha
Amuntai untuk kali
kedua bisa berhadir
pada rapat konsulidasi
BEM DEMA Se-
Kalsel. Bersama Ketua
SEMA yang baru saja
terpilih pada
pemilihan Senat Mahasiswa periode 2016/2017, sampai di UNISKA. tepat pukul 10.00 pagi. Rapat Konsulidasi
yang juga dihadiri oleh Presiden Mahasiswa Universitas Palangkaraya membahas tentang persiapan Kongres
BEM SEKA (BEM Se-Kalimantan) yang pada tanggal 20 s/d 27 November diselenggarakan di UNPAR.
“Kongres BEM SEKA akan diselenggarakan di UNPAR November mendatang”, ungkap Muhammad Ali
(Presma UNPAR). Kongres yang sebelumnya diselenggarakan di IAIN Antasari Banjarmasin kembali
diselenggarkan pada tahun ini. Kongres ini diadakan untuk merumuskan Isu apa yang nantinya akan dimuat
dalam petisi dan diserahkan kepada Pemerintah, baik secara Nasional maupun regional. Dan pada kesempatan
kali ini, hal yang diangkat oleh BEM DEMA Kal-sel adalah Reforma Agraria (Isu Nasional) dan Pendidikan,
serta Kesehatan dan Pariwisata (Isu Regional) yang sebelumnya dibahas pada rapat konsulidasi ke III di STAI
Al-Falah. Suasana pertemuan semakin hangat ketika kemudian masing-masing perguruan tinggi diberi pilihan
untuk membahas ketiga isu regional yang disepakati sebagai bahan kajian untuk persiapan Kongres. SEMA
STAI Rakha Amuntai bersama BEM AKPER KESDA, memilih pendidikan menjadi hal yang serius untuk
dibahas. “Ada 2 hal yang harus diperjuangkan dalam pendidikan, pemerataan pendidikan dari yang paling
rendah hingga yang paling tinggi, dari yang paling miskin hingga yang paling kaya, dari yang cacat hingga yang
normal, dan pembelajaran etika dan moral yang perlu ditanamkan kembali”, gumam Gilang (Presma AKPER
KESDA).
Ketika berbicara
pendidikan, ada saja
permasalahan yang
terjadi.Permasalahan
fasilitan, ruangan,
tenaga pendidik,
menset masyarakat
bahwa pendidikan itu
mahal, dan semua nya
kembali kepada yang
namanya Uang. Apa jadinya jika anggaran untuk pendidikan benar-benar dipotong? Bisa dibayangkan apa yang
akan terjadi pada dunia pendidikan?. “Belum lagi masalah kurikulum yang terus berganti, ganti menteri ganti
kurikulum, dan kalau ada yang bertanya kenapa seperti itu, ya seperti inilah negeri ini”, ungkap yeni (Ketua 1
SEMA STAI Rakha) ditengah perbincangan yang semakin serius. Di bulan Oktober ini ada 2 peristiwa besar,
pertama adalah dua tahun kepemimpinan Jokowi, dan hari Sumpah Pemuda. Pertemuan yang kadang diselingi
dengan candaan dan ditemani dengan snack sederhana dengan makroni (Snack favorit kalsel..hehe) yang
mungkin menjadi saksi betapa Mahasiswa peduli terhadap kemajuan Banua dan Negeri ini.
Pertemuan Konsulidasi diakhiri dengan kalimat pendek yang
ucapkan oleh seluruh Presiden Mahasiswa dan Staf Kabinetnya
dengan penuh semangat. “Hidup Mahasiswa, hidup mahasiswa,
hidup mahasiswa”.Semoga kongres nanti berjalan dengan
lancar dan dinilai Ibadah di sisi_Nya.
“Semoga untuk kepemimpinan SEMA selanjutnya bisa terus
membawa nama baik STAI Rakha dan berpartisipasi dalam
membangun Banua, dengan hal sekecil apapun itu”, ungkap
yeni.
Perubahan ada, jika ada kesadaran, bahwa kita harus
merubahnya.. Kayuh Baimbai, Mambangun Banua..Majulah
Banuaku..Bumi pijakanku..(LPM AL-Fajar STAI RAKHA
Amuntai).

Anda mungkin juga menyukai