Recount text merupakan salah satu jenis text yang menceritakan suatu kegiatan, kejadian atau
pengalaman biasanya di masa lampau. Tujuan dari teks ini ialah untuk menghibur orang yang
mendengarkannya
Generic structure
Seperti halnya jenis teks lainnya, recount mempunyai 3 struktur utama, diantaranya:
Orientation, Event, dan Reorientation
1. Orientation
Merupakan pembuka dalam teks, yang mana menceritakan latar belakang, termasuk
siapa, di mana, kapan dan bagaimana
2. Event
Serangkaian kejadian yang diceritakan dalam recount text, biasanya ditandai dengan
urutan kronologis
3. Reorientation
Bagian ini merupakan penutup teks, yang mana bisa merupakan penegasan atau
tambahan opini dan penulis. Supaya lebih jelas, teman-teman bisa mempelajari contoh
teks berikut :
On that bright and sunny Saturday morning, the radio station Event
was full of Afganism (that’s how Afgan’s fans are called). They
sat on the chairs prepared inside the radio station’s lobby. Some Penulis memulai ceritanya pada
stood in rows in the front yard of the radio station. A spot inside sabtu pagi dimana para fans
a lobby was prepared with a mini stage for Afgan’s singing berkumpul menunggu idolanya
performance and a table for Afgan to sign Afganism’s datang.
memorabilia. Finally, after about 40 or 50 minutes wait, Afgan
showed up from inside the radio station. He smiled and waved to
all Afganism who had been waiting excitedly saying, “Good
morning. How are you all?” The crowd went crazy. The shouts
sounded like a mix of “Fine, thank you” and screams of Afgan’s
name.
Pada Sabtu pagi yang cerah dan terang itu, stasiun radio
penuh dengan Afganisme (begitulah sebutan penggemar
Afgan). Mereka duduk di kursi yang disiapkan di dalam lobi
stasiun radio. Beberapa berdiri dalam barisan di halaman
depan stasiun radio. Sebuah tempat di dalam lobi
disiapkan dengan panggung mini untuk penampilan
menyanyi Afgan dan meja untuk Afgan untuk
menandatangani memorabilia Afganisme. Akhirnya,
setelah menunggu sekitar 40 atau 50 menit, Afgan muncul Event
dari dalam stasiun radio. Dia tersenyum dan melambai
kepada semua Afganisme yang telah menunggu dengan Rangkaian kegiatan dilanjutkan
penuh semangat sambil berkata, “Selamat pagi. ketika Afgan menyanyikan lagu
Bagaimana kabarmu semua?” Kerumunan fans menggila. unggulannya serta kegiatan
Teriakan itu terdengar seperti campuran “Baik, terima lainnya.
kasih” dan teriakan nama Afgan.
Then, he started the event by singing his hit single “Dia dia dia”.
Afganisme menjadi lebih gila lagi; mereka bernyanyi Merupakan opini penulis
bersamanya sepanjang lagu. Tentu saja, saya juga mengenai sosok idolanya A
melakukannya. Saya tidak bisa mengalihkan pandangan
dari penyanyi luar biasa ini yang telah merilis tiga album.
Ketika dia selesai dengan lagunya, pembawa acara
mengumumkan bahwa sudah waktunya untuk
menandatangani memorabilia. Saya menyiapkan CD saya
dan mulai mengantre. Ketika saya tiba di meja, saya
terdiam. Itu tidak nyata hanya melihatnya sedekat itu. Saya
pikir itu sangat keren melihatnya seperti itu karena dia
benar-benar merasa seperti orang normal, yang luar biasa.
Dia menanyakan nama saya sehingga dia bisa menulisnya
di CD untuk mengatakan “Untuk Mia, Cinta Afgan”. Dia
juga sangat ramah, jadi saya tidak merasa terlalu gugup
ketika saya memiliki kesempatan untuk berfoto
dengannya.
He was just an amazing person. That was one of the best days in
my personal life history.
Dia orang yang luar biasa. Itu adalah salah satu hari
terbaik dalam sejarah kehidupan pribadi saya.
Teman-teman jika melihat contoh di atas, maka kita bisa mengetahui ciri
kebahasannya, diantaranya: