Anda di halaman 1dari 3

Halo teman-teman? Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu ya.

Yuk kita lanjutkan


materi bahasa Inggris kelas 10 bab 8. Kita akan membahas mengenai recount, dan beberapa
materi lainnya. 

Recount text merupakan salah satu jenis text yang menceritakan suatu kegiatan, kejadian atau
pengalaman biasanya di masa lampau. Tujuan dari teks ini ialah untuk menghibur orang yang
mendengarkannya

Generic structure
Seperti halnya jenis teks lainnya, recount mempunyai 3 struktur utama, diantaranya:
Orientation, Event, dan Reorientation

1. Orientation
Merupakan pembuka dalam teks, yang mana menceritakan latar belakang, termasuk
siapa, di mana, kapan dan bagaimana
2. Event
Serangkaian kejadian yang diceritakan dalam recount text, biasanya ditandai dengan
urutan kronologis
3. Reorientation
Bagian ini merupakan penutup teks, yang mana bisa merupakan penegasan atau
tambahan opini dan penulis. Supaya lebih jelas, teman-teman bisa mempelajari contoh
teks berikut :

Meeting My Idol Judul

Afgan has always been my favorite singer. I had always been


thinking of how I would feel when I met him. Then I was
suddenly hit by lightning when I found out Afgan was coming to
town for a concert in a local auditorium. A day before the
concert, there would be a meet and-greet event at a local radio
station. Feeling excited, I packed all my Afgan’s CDs to get his
signature at the event.

Afgan selalu menjadi penyanyi favorit saya. Aku selalu Orientation


membayangkan bagaimana perasaanku saat bertemu
dengannya. Kemudian saya tiba-tiba kaget ketika saya Paragraph ini menjelaskan latar
mengetahui Afgan datang ke kota untuk konser di belakang cerita, yang mana
auditorium lokal. Sehari sebelum konser, ada acara temu menceritakan afgan yang menjadi
sapa di stasiun radio lokal. Sangat bersemangat, saya penyanyi favorit penulis yang
mengemas semua CD Afgan untuk mendapatkan tanda akan datang ke kotanya. 
tangannya di acara tersebut.

On that bright and sunny Saturday morning, the radio station Event
was full of Afganism (that’s how Afgan’s fans are called). They
sat on the chairs prepared inside the radio station’s lobby. Some Penulis memulai ceritanya pada
stood in rows in the front yard of the radio station. A spot inside sabtu pagi dimana para fans
a lobby was prepared with a mini stage for Afgan’s singing berkumpul menunggu idolanya
performance and a table for Afgan to sign Afganism’s datang.  
memorabilia. Finally, after about 40 or 50 minutes wait, Afgan
showed up from inside the radio station. He smiled and waved to
all Afganism who had been waiting excitedly saying, “Good
morning. How are you all?” The crowd went crazy. The shouts
sounded like a mix of “Fine, thank you” and screams of Afgan’s
name.

Pada Sabtu pagi yang cerah dan terang itu, stasiun radio
penuh dengan Afganisme (begitulah sebutan penggemar
Afgan). Mereka duduk di kursi yang disiapkan di dalam lobi
stasiun radio. Beberapa berdiri dalam barisan di halaman
depan stasiun radio. Sebuah tempat di dalam lobi
disiapkan dengan panggung mini untuk penampilan
menyanyi Afgan dan meja untuk Afgan untuk
menandatangani memorabilia Afganisme. Akhirnya,
setelah menunggu sekitar 40 atau 50 menit, Afgan muncul Event
dari dalam stasiun radio. Dia tersenyum dan melambai
kepada semua Afganisme yang telah menunggu dengan Rangkaian kegiatan dilanjutkan
penuh semangat sambil berkata, “Selamat pagi. ketika Afgan menyanyikan lagu
Bagaimana kabarmu semua?” Kerumunan fans menggila. unggulannya serta kegiatan
Teriakan itu terdengar seperti campuran “Baik, terima lainnya.  
kasih” dan teriakan nama Afgan.
Then, he started the event by singing his hit single “Dia dia dia”.

Afganism went even crazier; they sang along with him


throughout the song. Of course, I did too. I couldn’t take my eyes
off this amazing singer who had released three albums. When he
was finished with the song, the host announced that it was time
for autographing the memorabilia. I prepared my CDs and
began to stand in the line. When I arrived at the table, I was
speechless. It was unreal just seeing him that close. I thought it
was really cool seeing him like that because he really just felt
like a normal person, which was awesome. He asked my name so
that he could write it on the CD to say “To Mia, Love Afgan”.
He was also very friendly, so I didn’t feel too nervous when I had
a chance to take pictures with him. Kemudian, ia mengawali
acara dengan menyanyikan lagu hitsnya “Dia dia dia”. Reorientation

Afganisme menjadi lebih gila lagi; mereka bernyanyi Merupakan opini penulis
bersamanya sepanjang lagu. Tentu saja, saya juga mengenai sosok idolanya A
melakukannya. Saya tidak bisa mengalihkan pandangan
dari penyanyi luar biasa ini yang telah merilis tiga album.
Ketika dia selesai dengan lagunya, pembawa acara
mengumumkan bahwa sudah waktunya untuk
menandatangani memorabilia. Saya menyiapkan CD saya
dan mulai mengantre. Ketika saya tiba di meja, saya
terdiam. Itu tidak nyata hanya melihatnya sedekat itu. Saya
pikir itu sangat keren melihatnya seperti itu karena dia
benar-benar merasa seperti orang normal, yang luar biasa.
Dia menanyakan nama saya sehingga dia bisa menulisnya
di CD untuk mengatakan “Untuk Mia, Cinta Afgan”. Dia
juga sangat ramah, jadi saya tidak merasa terlalu gugup
ketika saya memiliki kesempatan untuk berfoto
dengannya. 

He was just an amazing person. That was one of the best days in
my personal life history.

Dia  orang yang luar biasa. Itu adalah salah satu hari
terbaik dalam sejarah kehidupan pribadi saya.

Teman-teman jika melihat contoh di atas, maka kita bisa mengetahui ciri
kebahasannya, diantaranya: 

1. Menggunakan past tense


 Then I was suddenly hit by lightning when I found out Afgan was coming to town for a
concert in a local auditorium
 Afgan showed up from inside the radio station
 Then, he started the event by singing his hit single
2. Menggunakan adverb of time atau adverb of place
 I found out Afgan was coming to town for a concert in a local auditorium
 On that bright and sunny Saturday morning, the radio station was full of Afganism
 Finally, after about 40 or 50 minutes wait, Afgan showed up from inside the radio station.
3. Menggunakan konjungsi atau penghubung waktu
 Then, he started the event by singing his hit single
 Finally, after about 40 or 50 minutes wait, Afgan showed up from inside the radio station.
Pada teks di atas, teman-teman juga akan menemukan kata-kata baru yang mana bisa kamu
hafalkan untuk memperkaya kosa katamu. Apa saja kata-kata baru itu? Untuk lebih jelasnya
simak ulasannya berikut. 

Anda mungkin juga menyukai