k'lim-pah-an-Mu ku nik-mat. Syu-kur-ku a-tas ca-wan, ca-wan nan ber-kat bah'-gia; Minggu, 22 Januari 2023 Kur-nia ke-se-la-mat-an, da-rah yang se-di-a-kan. ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 1. Kidung No. 241 : Bukti dan Sukacita Beroleh Selamat - Hayat Berubah 2. Telah tumpah darah-Mu, untuk basuh dosaku; Janji baru tergenap, berkat Allah ku dapat. Cawan murka Kau minum, bagiku maut Kau tempuh; Cawan berkat 1. Be-ta-pa per-u-bah-an da-lam hi-dup-ku, se-jak Kristus di ha-ti-ku; Si-nar mu-li-a tebusan, ba-gian-ku hingga kekal. me-ne-rang-i ji-wa-ku, Se-jak Kristus di ha-ti-ku. 3. Jatuh ja-uh-i Allah, diriku dalam Adam; Darah-Mu t'lah tertumpah, Allah jadi Koor : Se-jak Kristus di ha-ti-ku, Se-jak Kristus di ha-ti-ku; Ri-ang ria kur-ni-a. Tebus, hayat, segala, tercakup se-mu-a-nya; Rencana, murad Allah, bagiku ber-go-lak me-lan-da ji-wa-ku, se-jak Kristus d ha-ti-ku. seluruhnya. 2. Ikatan dosa telah lepas dariku, Sejak Kristus di hatiku; Hawa nafsuku pun 4. Ba-gi-an kekal kami, ilahi pun berlimpah; Di dalam cawan Allah, terkecap citra terkekang dan takluk, Sejak Kristus di hatiku. surga. Cawan ini ku angkat, diri-Mu kami kenang; Dalam roh pun teresap, jasa dari 3. Se-mu-a mewah du-nia luntur dan hambar, Sejak Kristus di hatiku; Rasa ku-a-tir Golgota. pun tak lagi terlintas, Sejak Kristus di hatiku. 4. Kidung No. 022 : Menyembah Bapa - Rahmat-Nya (W.L) 4. Dulu berkelana kini telah balik, Sejak Kristus di hatiku; Per-hen-tian yang manis pu-as-kan hatiku, Sejak Kristus di hati-ku. 1. Ba-pa, rah-mat-mu ter-pu-ja, be-sar, agung, tak hing-ga; A-tas le-mah, ga-gal ka-mi, rah-mat-Mu ma-kin tam-bah. Ki-ni ka-mi su-jud sem-bah: pengang-kat-an 5. Yang lalu t'lah tamat, tak lagi terulang, Sejak Kristus di hatiku; Harapan nan rah-mat! Peng-ang-kat-an nan rah-mat! ba-ha-gia, menarik ku maju, Sejak Kristus di hatiku. 2. Kami kagum 'tas rahmat-Mu, lu-as, besar, tak batas; Jangkau kami, orang dosa, bahkan kekal tak ubah. Dari rahmat yang demikian, sia-pa yang 'kan pisahkan? (2x) 2. Kidung No. 232 : Bukti dan Sukacita Beroleh Selamat - Dikasihi Tuhan 3. Atas rahmat-Mu yang kaya, syukur kami sembahkan! Kar'na rahmat, penebusan, 1. Di-a me-nga-sih-i-ku, o-leh kur-nia ku ta-hu; Roh Ku-dus pun b'ri wah-yu hal i-tu suplai limpah Kau b'rikan. Tanpa rahmat, bagaimana kami bisa dikenan? Kami bisa ke-pa-da-ku. O, sen-to-sa yang pe-nuh! Su-ka-ci-ta yang ku-dus! Da-lam ka-sih tak dikenan? pu-tus, ku milik-Nya, Dia mi-lik-ku. (2x) 4. O, rahmat-Mu menakjubkan, lembut, manis, pun mesra! Sabar-Mu, kasih 2. Langit biru nan cerah, bumi hi-jau nan segar; Ada warna cemerlang, tanpa Kristus kur-nia-Mu, cukupi kebutuhan. Kami meng-a-pre-sia-si-kan rahmat-Mu nan tak nampak. Ki-cau burung kian merdu, bunga indah semarak; Sejak hatiku paham, sempurna. Rahmat-Mu nan sempurna. ku milik-Nya, Dia milikku. (2x) 5. Kini nikmati rahmat-Mu, baru, kekal tak usang; Se-tiap pagi, atas kami, p'ri 3. Dulu takut dan gentar, kini penuh per-hen-tian; Sandar tangan yang kekal, embun diris segar. Sungguh indah! Sungguh nyaman! Genap hati puji Dia. (2x) di ri-ba-an kasih-Nya. Ku mau tinggal dalam-Nya, lepas diri dan bimbang, D'ngan 6. Takkan henti pu-jian kami 'tas rahmat-Mu yang kekal; Ka-ru-nia dan asuhan-Mu, lembut Dia bisikkan, ku milik-Nya, Dia milikku. (2x) pada kami s'lamanya. Sungguh rahmat, b'tapa rahmat, meneguhkan s'lamanya, 4. Kekal aku milik-Nya, sia-pa dapat ce-rai-kan? Dalamku Dia semayam, penuh meneguhkan s'lamanya. kur-nia, per-hen-tian. Langit, bumi 'kan lalu, terang surya 'kan redup. Kekal Tuhan RINGKASAN FKKP – MINGGU 2 sertaku, ku milik-Nya, Dia milikku. (2x) Mengalami Penyaluran Ilahi Dari Trinitas Ilahi Melalui Hidup 3. Kidung No. 176 : Memuji Tuhan - Mengingat Dia Dalam Roman Ilahi Pembacaan Alkitab: Ef. 3:14-19; Kid. 1:2-3; 3:6; 4:7, 15; 6:4; 8:6-7; Why. 19:7; 21:2 Kristus menjadi esa dengan Allah untuk menjadi tempat kediaman Allah, di mata Allah, ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- dia cantik seperti Tirza dan juita seperti Yerusalem. Melalui dia hidup dalam kenaikan Alkitab adalah satu roman, dalam pengertian yang paling murni dan paling Kristus dalam kebangkitan, pengasih Kristus menjadi matang dalam kekayaan hayat kudus, dari satu pasangan universal—Allah dalam Kristus sebagai Mempelai Laki-laki Kristus sehingga dia menjadi bangunan Allah, tempat kudus Allah dan dan umat pilihan Allah sebagai mempelai perempuan. Sepanjang berabad-abad, Allah perlindungannya. Pengasih Kristus hidup dalam Ruang Maha Kudus, maligai dari telah memiliki satu roman dengan manusia. Dia menciptakan manusia dengan tujuan tempat kudus surgawi, di balik tabir, mengalami kenaikan Kristus melalui salib setelah memiliki satu pasangan (Why. 22:17). Allah adalah pengasih, dan Dia menciptakan pengalamannya akan kebangkitan-Nya. Melalui mengasihi Tuhan dengan kasih terbaik, manusia dalam gambar diri-Nya sebagai seorang pengasih. Ini berarti Dia menciptakan kita diinkorporasikan ke dalam Allah Tritunggal untuk menjadi tempat kediaman-Nya. manusia agar manusia mengasihi Dia. Kasih di dalam Allahlah yang memberi Dia kerinduan untuk bersatu, berbaur, dan berinkorporasi dengan kita, dan kasih yang sama di dalam kitalah yang memberi kita Seluruh Alkitab adalah satu roman ilahi, dan Kitab Kidung Agung adalah kerinduan untuk bersatu, berbaur dan berinkorporasi dengan Dia. Melalui mengasihi bentuk singkat dari roman ini. Alkitab adalah satu kitab yang romantis, dan hubungan Tuhan dengan kasih terbaik dan melalui berbagian dalam setiap aspek dari roman ilahi, kita dengan Tuhan harus semakin romantis (Kid. 4:7). Jika tidak ada roman antara kita kita menjadi Yerusalem Baru, yang adalah Ruang Maha Kudus yang diperbesar dan Tuhan Yesus, maka kita adalah orang Kristen agamawi, bukan orang Kristen romantis. Secara keseluruhan, Alkitab adalah perkataan rayuan ilahi; dalam Alkitab kita Menjadi tempat kudus Allah adalah dibangun (berkaitan dengan pembangunan melihat bahwa Allah mencari kasih kita. Tubuh Kristus) dalam pertumbuhan dalam hayat Kristus dengan kekayaannya yang tidak terduga kepada kematangan. Pembangunan Tubuh itu bersifat organik dan Jika kita ingin memegang perkataan rayuan Allah, kita memerlukan kasih yang bergantung pada pertumbuhan dan kematangan kita dalam hayat. Pada akhirnya, responsif dan intim bagi-Nya. Kasih yang responsif dan intim seperti ini dilukiskan pembangunan Tubuh Kristus yang organik ini, yang juga adalah istri Kristus (Ef. 5:25- dalam Kitab Kidung Agung, di mana kita memiliki gambaran akan kasih antara sang 32), akan merampungkan Yerusalem Baru, kota kudus sebagai perampungan Ruang Kekasih dan pengasih-Nya. Subjek Kitab Kidung Agung adalah sejarah kasih dalam Maha Kudus, tempat tinggal saling huni Allah dan umat tebusan-Nya dalam kekekalan. pernikahan yang unggul, yang mewahyukan pengalaman progresif dari persekutuan kasih seorang beriman individu dengan Kristus (Kid. 1:2). Kitab Kidung Agung adalah Dalam kematangan hayat Kristus, pengasih Kristus menjadi Sulami, satu gambaran yang luar biasa dan hidup, dalam bentuk puitis, dari kasih pernikahan menandakan bahwa dia telah menjadi reproduksi dan duplikat Kristus yang sepadan antara Kristus sebagai Mempelai Laki-laki dan pengasih-Nya sebagai mempelai dengan Dia bagi pernikahan mereka (Kid. 6:13). Alkitab memberi tahu kita berulang- perempuan-Nya. ulang bahwa maksud Allah adalah untuk menjadikan diri-Nya esa dengan kita dan untuk menjadikan kita esa dengan Dia—serupa dalam hayat dan sifat tetapi bukan Dalam Kitab Kidung Agung, kita melihat hubungan antara pengalaman dalam ke-Allahan. Ketika kita memikirkan bagaimana mencapai puncak tinggi dari penyaluran ilahi dan hidup dalam roman ilahi. Jika kita benar-benar mengasihi Tuhan, wahyu ilahi—Allah menjadi manusia untuk menjadikan manusia Allah dalam hayat dan kita tentu akan memiliki pertumbuhan dan transformasi dalam hayat. Karena sang sifat—kita tidak boleh mempercayai diri kita sendiri tetapi bersandar pada Tuhan pencari dalam Kitab Kidung Agung begitu mengasihi kekasihnya, dia mengalami sebagai kasih, kuasa, dan belas kasihan untuk menjadikan kita bejana-bejana belas penyaluran ilahi, dan ada perubahan yang terus-menerus dalam pertumbuhannya dalam kasihan, kehormatan, dan kemuliaan. hayat. Apa pun yang dikasihi seseorang, segenap hatinya, bahkan seluruh dirinya, tertuju dan dikuasai dan dimiliki oleh hal itu. “Mengasihi Allah berarti menaruh seluruh Puji Tuhan !!! diri kita, roh, jiwa, dan tubuh, beserta hati, akal budi, kekuatan (Mrk. 12:30)—mutlak ke atas diri-Nya, yaitu, membiarkan seluruh diri kita diduduki oleh Dia, kita hilang di dalam diri-Nya, sehingga Dia menjadi segala kita, dan kita bersatu dengan Dia secara praktis dalam kehidupan kita sehari-hari” (catatan 3 pada 1 Kor. 2:9). Tirza dan Yerusalem menandakan tempat kudus Allah, tempat kediaman Allah, dengan kota kudus Allah mengelilinginya sebagai perlindungannya. Ketika pengasih