Anda di halaman 1dari 13

BUPATI NIAS UTARA

PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA


NOMOR 13 TAHUN 2018

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA


NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERANGKAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NIAS UTARA,

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri


Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa,
dipandang perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perangkat Desa;
b. bahwa beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 3
Tahun 2017 tentang Perangkat Desa masih terdapat
kekurangan dan belum dapat menampung kebutuhan yang
timbul dalam pelaksanaannya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Nias Utara Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perangkat Desa;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Nias Utara di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4929);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1223);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016
tentang Administrasi Pemerintahan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1100);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Nias Utara Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Nias Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Nias
Utara Tahun 2017 Nomor 7);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Nias Utara Nomor 3 Tahun
2017 tentang Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Nias Utara Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Nias Utara Tahun 2017 Nomor 3);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA
dan
BUPATI NIAS UTARA,

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA NOMOR 3
TAHUN 2017 TENTANG PERANGKAT DESA.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Nias Utara Nomor 3
Tahun 2017 tentang Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Nias Utara
Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Nias Utara
Tahun 2017 Nomor 3), diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 1 angka 7 angka 11, angka 18, dan angka 19 diubah, angka
22 dihapus, diantara angka 11 dan angka 12 disisipkan 1 (satu) angka baru
yakni angka 11a dan ditambahkan 6 (enam) angka baru yakni angka 25 s/d
30, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Nias Utara.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Bupati adalah Bupati Nias Utara.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah
Kabupaten.
7. Camat adalah pemimpin Kecamatan yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
8. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
10. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
11. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat Desa
dan unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang
diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan.
(11a) Kepala Desa adalah pejabat pemerintah desa yang mempunyai wewenang,
tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
12. Sekretaris Desa adalah pimpinan sekretariat pada pemerintah desa dalam
wilayah Kabupaten Nias Utara.
13. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan kerja
pelaksanaan pemerintahan desa.
14. Pelaksana kewilayahan/Kepala Dusun adalah perangkat pembantu Kepala
Desa dan unsur pelaksana penyelenggara pemerintah desa di wilayah dusun.
15. Kepala Seksi adalah Perangkat Desa yang membantu Kepala Desa dalam
pelaksanaan pelayanan teknis kepada masyarakat sesuai dengan bidang
tugasnya.
16. Kepala Urusan adalah unsur Staf yang membantu Sekretaris Desa di Bidang
Administrasi Desa.
17. Unsur staf adalah yang bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang
administrasi sesuai bidangnya.
18. Penjaringan adalah suatu tahapan kegiatan untuk membuka pendaftaran
bakal calon melalui pengumuman.
19. Penyaringan adalah tahapan kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Desa
untuk memeriksa persyaratan dan kelengkapan administrasi bakal calon
Perangkat Desa.
20. Guru Bantu Daerah yang selanjutnya disingkat GBD adalah guru yang
diangkat oleh Pemerintah Kabupaten Nias Utara atau Pemerintah Daerah di
wilayah Kepulauan Nias.
21. Guru Tetap Yayasan yang selanjutnya disingkat GTY adalah guru yang
diangkat oleh yayasan pada lembaga pendidikan swasta.
22. Dihapus.
23. Pegawai Tetap selanjutnya disingkat PT adalah pegawai yang diangkat pada
instansi Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta Badan Usaha
Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah.
24. Pegawai Tidak Tetap yang selanjutnya disingkat PTT adalah pegawai bekerja
pada instansi pemerintah dan/atau pemerintah daerah, lembaga pendidikan
swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.
25. Rekomendasi Camat adalah surat tertulis dari Camat yang diberikan kepada
Kepala Desa berupa persetujuan atau penolakan terhadap setiap calon
Perangkat Desa yang telah diajukan oleh Kepala Desa berdasarkan proses
penjaringan dan penyaringan.
26. Hari adalah hari Kerja yang berlaku bagi ASN di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Nias Utara.
27. Putusan pengadilan adalah pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang
pengadilan terbuka yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas
dari segala tuntutan hukum.
28. Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya atau keadaannya
berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.
29. Terdakwa adalah seorang yang dituntut, diperiksa dan diadili di pengandilan.
30. Terpidana adalah seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

2. Ketentuan Pasal 8 ditambahkan 1 (satu) ayat yakni ayat (3), sehingga


berbunyi sebagai berikut :

Pasal 8

(1) Kepala Kewilayahan bertugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan


tugasnya di wilayahnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala
Kewilayahan memiliki fungsi :
a. pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan
dan pengelolaan wilayah;
b. mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya;
c. melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga
lingkungannya;
d. melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan;
e. memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang timbul di wilayahnya
terkait penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat desa;
f. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat di wilayahnya;
dan
g. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(3) Kepala Kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabat oleh
Kepala Dusun.

3. Ketentuan Pasal 10 ayat (2) huruf h dihapus dan ayat (3) diubah, sehingga
berbunyi sebagai berikut:

Pasal 10

(1) Perangkat Desa diangkat oleh Kepala Desa dari warga desa yang telah
memenuhi persyaratan umum dan khusus.
(2) Persyaratan umum pengangkatan perangkat desa selain Sekretaris Desa
PNS sebagai mana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. warga Negara Republik Indonesia;
b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
d. berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Umum atau sederajat
yang dibuktikan dengan Ijazah/STTB (surat tanda tamat belajar) dan
atau surat keterangan pengganti ijazah dari instansi yang berwenang;
e. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan setinggi-tingginya 42
(empat puluh dua) tahun pada saat mendaftar;
f. bersedia dicalonkan menjadi perangkat desa dan wajib bertempat
tinggal di desa setempat selama menjabat sebagai perangkat desa;
g. tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara yang dibuktikan
dengan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian);
h. dihapus
i. memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi.
(3) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 1(satu) adalah
sebagai berikut:
a. Berbadan sehat;
b. Mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebagai perangkat desa;
c. Mampu berbahasa Indonesia dan bahasa daerah Nias;
d. Memahami adat istiadat dan budaya masyarakat desa Nias Utara;
e. Tidak sedang menjalani hukuman pidana;
f. Tidak pernah dijatuhi hukuman penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun atau lebih;
g. tidak pernah dikenai sanksi akibat mengundurkan diri sebagai panitia
pemilihan dan/atau panitia pengawas pemilihan Kepala Desa;

4. Ketentuan Pasal 11 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 11

Kelengkapan Persyaratan Administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal


10 ayat (1) huruf i, antara lain terdiri atas :
a. surat Permohonan menjadi Perangkat Desa yang dibuat di atas kertas
bermaterai cukup.
b. fotocopy KTP yang dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang dan/atau
surat keterangan tanda penduduk dari pejabat yang berwenang.
c. fotocopy Ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan ijazah
terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau surat keterangan
pengganti ijazah dari pejabat yang berwenang.
d. fotocopy Akte Kelahiran atau Surat Keterangan Kenal Lahir yang
dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang.
e. surat Pernyataan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa yang dibuat
diatas kertas bermaterai cukup.
f. surat Pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, mempertahankan
dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
Bhinneka Tunggal Ika yang dibuat di atas kertas bermaterai cukup.
g. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi perangkat desa dan wajib
bertempat tinggal di desa setempat selama menjabat perangkat desa yang
dibuat di atas kertas bermaterai cukup.
h. surat Keterangan berbadan sehat dari Puskesmas.
i. surat keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
j. surat pernyataan mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
Perangkat Desa dan bersedia bekerja penuh waktu yang dibuat di atas
kertas bermaterai cukup.
k. Surat keterangan dari BPD bahwa tidak pernah mengundurkan diri
secara tidak wajar dari panitia pemilihan dan/atau panitia pengawas
pemilihan Kepala Desa
l. surat Pernyataan tidak pernah dihukum pidana penjara karena
melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun atau lebih yang dibuat diatas kertas bermaterai
cukup.
m. Surat pernyataan mampu berbahasa Indonesia dan bahasa daerah Nias
serta mampu memahami adat istiadat dan budaya masyarakat desa Nias
Utara yang dibuat diatas kertas bermaterai cukup.

5. Ketentuan Pasal 13 ayat 2 huruf e dihapus, diantara ayat (1) dan ayat (2)
disisipkan 1 (satu) ayat baru yakni ayat (1a), ayat (3) diubah dan
ditambahkan 3 (tiga) ayat baru yakni ayat (7), ayat (8) dan ayat (9), sehingga
berbunyi sebagai berikut :

Pasal 13

(1) Camat memberikan rekomendasi tertulis terhadap calon Perangkat Desa


yang disampaikan oleh Kepala Desa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kerja.
(1a) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk setiap
calon Perangkat Desa.
(2) Dalam rangka memberikan rekomendasi tertulis, Camat terlebih dahulu
melakukan :
a. verifikasi terhadap hasil penjaringan dan penyaringan yang dilakukan
oleh Kepala Desa;
b. verifikasi hasil seleksi kelengkapan dan keabsahaan persyaratan
administrasi dilakukan dengan meneliti kebenaran proses seleksi
administrasi yang dilakukan oleh Kepala Desa;
c. verifikasi hasil seleksi ujian tertulis dilakukan dengan meneliti dan
jika perlu melakukan klarifikasi proses pelaksanaan, materi ujian
tertulis, penentuan nilai ujian dan hasil proses wawancara jika ada;
d. camat membuat kesimpulan hasil verifikasi sebagai dasar pemberian
rekomendasi persetujuan atau penolakan terhadap hasil penjaringan
dan penyaringan Perangkat Desa yang dilakukan oleh Kepala Desa;
e. Dihapus
(3) Dalam hal rekomendsai Camat seluruhnya berisi persetujuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Desa memilih salah seorang
untuk diangkat menjadi perangkat desa.
(4) Dalam hal rekomendasi Camat seluruhnya berisi penolakan, Kepala Desa
melakukan penjaringan dan penyaringan kembali calon Perangkat Desa
paling lama 7 (tujuh hari).
(5) Penerbitan Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak diterimanya rekomendasi tertulis
dari Camat.
(6) Dalam hal Camat tidak memberikan rekomendasi tertulis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dapat mengangkat Perangkat Desa
yang dikonsultasikan kepada Camat tanpa Rekomendasi Camat.
(7) Dalam hal Keputusan Kepala Desa tentang pengangkatan dan/atau
pemberhentian perangkat desa terdapat cacat wewenang, cacat prosedur
dan/atau cacat substansi, Camat atas nama Bupati dapat mencabut atau
membatalkan Keputusan Kepala Desa dan ditetapkan dengan Keputusan
Camat atas nama Bupati.
(8) Mekanisme pencabutan dan/atau pembatalan Keputusan Kepala Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dilakukan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang administrasi pemerintahan.
(9) Sebelum penetapan Keputusan tentang pencabutan dan/atau
pembatalan terhadap Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (7), Camat wajib berkonsultasi terlebih dahulu kepada Bupati.

6. Ketentuan Pasal 14 diantara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat
baru yakni ayat (2a), sehingga berbunyi :

Pasal 14

(1) Pegawai Negeri Sipil yang mencalonkan diri sebagai Perangkat Desa
selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 dan Pasal 11, harus mendapatkan izin tertulis dari pejabat pembina
kepegawaian.
(2) Dalam hal Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terpilih dan diangkat menjadi Perangkat Desa, yang bersangkutan
dibebaskan sementara dari jabatan struktural dan/atau fungsional
selama menjadi Perangkat Desa tanpa kehilangan hak sebagai Pegawai
Negeri Sipil.
(2a) Pegawai Negeri Sipil yang terpilih dan diangkat menjadi Perangkat Desa
sebagaimana dimaksud (1) berhak menerima haknya sebagai Pegawai
Negeri Sipil, mendapatkan tunjangan perangkat desa dan pendapatan
lainnya yang sah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
(3) Bagi anggota BPD dan lembaga kemasyarakatan desa yang mencalonkan
diri sebagai Perangkat Desa selain harus memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal 11, harus
mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota BPD dan lembaga
kemasyarakatan desa sejak mendaftar sebagai bakal calon Perangkat
Desa.
(4) GBD, GTY, PT dan PTT yang mencalonkan diri sebagai Perangkat Desa
selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada pasal
10 dan pasal 11 harus mendapat izin dari kepala unit kerja yang
bersangkutan.
(5) Dalam hal GBD, GTY, PT dan PTT sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
diangkat menjadi Perangkat Desa yang bersangkutan wajib
mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai GBD, GTY, PT dan PTT.

7. Ketentuan Pasal 16 ayat (3) huruf b diberi penjelasan.


8. Ketentuan Pasal 18 diubah dan penjelasan Pasal 18 ayat (2) huruf b dihapus
sebagaimana termuat dalam penjelasan pasal demi pasal, sehingga Pasal 18
berbunyi sebagai berikut :

Pasal 18

(1) Perangkat Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Desa setelah


berkonsultasi dengan Camat.
(2) Pemberhentian sementara Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) karena :
a. ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi, terorisme,
makar dan atau tindak pidana terhadap keamanan negara;
b. dinyatakan sebagai terdakwa yang diancam dengan pidana penjara
minimal 5 (lima) tahun berdasarkan register perkara di pengadilan;
c. tertangkap tangan dan ditahan;
d. melanggar larangan sebagai perangkat desa yang diatur sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Perangkat Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), setelah diputus bebas atau dinyatakan tidak terbukti
bersalah oleh Pengadilan dan telah berkekuatan hukum tetap maka
Perangkat Desa yang bersangkutan dikembalikan pada jabatan semula.

9. Ketentuan Pasal 19 ayat (1) diubah, diantara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan
1 (satu) ayat baru yakni ayat (2a) dan ditambahkan 2 (dua) ayat baru yakni
ayat (4) dan ayat (5), sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 19

(1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Perangkat Desa maka tugas
Perangkat Desa yang kosong dilaksanakan oleh Pelaksana Tugas yang
dirangkap oleh perangkat Desa lain yang tersedia.
(2) Pelaksana Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Kepala Desa dengan Surat Perintah Tugas yang tembusannya
disampaikan kepada Bupati melalui Camat paling lambat 7 (tujuh) hari
terhitung sejak tanggal surat penugasan.
(2a) Masa kerja pelaksana tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
lama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang 6 (enam) bulan lagi dengan
menerbitkan surat perintah tugas baru.
(3) Pengisian jabatan Perangkat Desa yang kosong selambat-lambatnya 2
(dua) bulan sejak Perangkat Desa yang bersangkutan berhenti.
(4) Pengisian jabatan perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dapat dilakukan dengan cara :
a. Mutasi jabatan antar perangkat desa di lingkungan Pemerintah Desa
kecuali bagi Sekretaris Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil dan
Kepala Kewilayahan;
b. Penjaringan dan penyaringan calon Perangkat Desa.
(5) Pengisian perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dikonsultasikan kepada Camat.
10. Ketentuan Pasal 26 ayat (2) dan ayat (3) dihapus, ayat (5) diubah dan
ditambahkan 5 (lima) ayat baru yakni ayat (6), ayat (7), ayat (8), ayat (9) dan
ayat (10), sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 26

(1) Perangkat Desa yang diangkat dan ditetapkan sebelum berlakunya


Peraturan Daerah ini, tetap menjalankan tugas sampai berakhir masa
tugasnya atau diganti sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Daerah ini.
(2) Dihapus
(3) Dihapus
(4) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjabat sebagai Perangkat Desa selain
Sekretaris Desa PNS sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, harus
mendapatkan izin tertulis dari pembina kepegawaian paling lama 3 (tiga)
bulan setelah ditetapkan peraturan daerah ini dan dibebaskan
sementara dari jabatan struktural dan/atau fungsional selama menjadi
Perangkat Desa dan apabila tidak dapat memenuhi surat izin tertulis
dimaksud yang bersangkutan diberhentikan dari jabatannya sebagai
Perangkat Desa.
(5) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka GBD, GTY, PT dan PTT
yang menjabat sebagai Perangkat Desa sebelumnya wajib
mengundurkan diri dan/atau memilih salah satu jabatan.
(6) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diangkat
secara periodisasi yang telah habis masa tugasnya dan berusia kurang
dari 60 (enam puluh) tahun dapat diangkat sampai dengan usia 60
(enam puluh) tahun.
(7) Perangkat desa yang diangkat sebelum Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa dan masih aktif sampai terbitnya Peraturan Daerah
ini wajib dikukuhkan kembali oleh Kepala Desa dengan Keputusan.
(8) Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Perangkat Desa yang
berstatus sebagai pelaksana tugas Perangkat Desa, dapat mengikuti
tahapan penjaringan pemilihan perangkat desa sesuai dengan ketentuan
Peraturan Daerah ini.
(9) Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak peraturan daerah ini diundangkan,
perangkat desa tidak ada lagi yang merangkap jabatan sebagai GBD,
GTY, PT dan PTT.
(10) Apabila tidak ada warga desa yang memenuhi persyaratan sebagai
perangkat desa dapat diangkat dari warga desa lain.
Pasal II

Peraturan Daerah mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Nias
Utara.

Ditetapkan di Lotu
pada tanggal 29 Oktober 2018

BUPATI NIAS UTARA,

ttd.

M. INGATI NAZARA

Diundangkan di Lotu
pada tanggal 29 Oktober 2018

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA,

ttd.

YAFETI NAZARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA TAHUN 2018 NOMOR

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA, PROVINSI SUMATERA


UTARA : (13/149/2018)

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum
Setda Kabupaten Nias Utara

MARANATA HAREFA, SH.


NIP. 19680915 200212 1 004
PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA NOMOR 3


TAHUN 2017 TENTANG PERANGKAT DESA

I. PENJELASAN UMUM

Setelah ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor


67 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa, beberapa materi yang sangat penting telah mengalami
penyempurnaan sebagai akibat dari Putusan Mahkamah Konstitusi RI
Nomor 128/PUU-XIII/2015. Sehingga dipandang perlu adanya
penyesuaian peraturan perundang-undangan turunannya termasuk
Peraturan Daerah Kabupaten Nias Utara.
Perubahan terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Nias Utara
Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perangkat Desa dimaksudkan untuk
menyempurnakan beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri RI Nomor 67 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan
Pemberhentian Perangkat Desa. Diharapkan melalui perubahan ini,
dapat lebih memberikan kejelasan dalam implementasinya agar tidak
menimbulkan pemahaman dan perbedaan penafsiran di tengah-tengah
masyarakat Kabupaten Nias Utara.
Sejalan dengan hal tersebut Peraturan Daerah ini memuat
penyempurnaan pengaturan mengenai persyaratan pengangkatan
perangkat desa, perangkat desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil,
penjelasan mengenai status perangkat desa yang ditetapkan menjadi
tersangka, terdakwa dan terpidana, pengisian kekosongan jabatan
perangkat desa, jenis desa dan tata kerja Pemerintah Desa.

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal I
Angka 1
Pasal 1
Cukup jelas
Angka 2
Pasal 8
Cukup jelas
Angka 3
Pasal 10
Cukup jelas
Angka 4
Pasal 11
Cukup jelas
Angka 5
Pasal 13
Cukup jelas
Angka 6
Pasal 14
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan PTT adalah Penyuluh Pertanian,
Penyuluh Keluarga Berencana, Pendamping Program
Keluarga Harapan, Tenaga Pendamping Profesional Desa,
Pegawai Penyelenggara Pemilu serta Pegawai
BUMN/BUMD.
Angka 7
Pasal 16
Ayat (3)
Huruf b
Yang dimaksud berhalangan tetap adalah apabila perangkat
desa menderita sakit yang mengakibatkan baik fisik maupun
mental tidak berfungsi secara normal yang dibuktikan dengan
surat keterangan dokter dan atau tidak diketahui keberadaan
perangkat desa tersebut.
Angka 8
Pasal 18
Cukup jelas
Angka 9
Pasal 19
Cukup jelas
Angka 10
Pasal 26
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NIAS UTARA NOMOR

Anda mungkin juga menyukai