Anda di halaman 1dari 10

BUPATI PARIGI MOUTONG

PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN BUPATI PARIGI MOUTONG


NOMOR 32 TAHUN 2017

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI


DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PARIGI MOUTONG,


Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 84 Tahun2015 tentang Susunan Organisasi
Dan Tata Kerja Pemerintah Desa, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Pedoman Penyusunan Struktur Organisasi Dan Tata
Kerja Pemerintah Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pembentukan


Kabupaten Parigi Moutong Di Provinsi Sulawesi Tengah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4185);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
47 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun2015 tentang
Susunan Organisasi Dan Tata KerjaPemerintah Desa;
6. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2015 Nomor 26,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor
155);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Parigi Moutong.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Parigi Moutong.
4. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
6. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas
dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
7. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat BPD atau yang disebut
dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
8. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk membahas dan
menyepakati hal yang bersifat strategis.
9. Kesepakatan Musyawarah Desa atau Kesepakatan Bersama Musyawarah Desa
adalah suatu hasil keputusan dari Musyawarah Desa dalam bentuk kesepakatan
yang dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Musyawarah Desa yang
ditandatangani oleh Ketua BPD dan Kepala Desa.
10.Perangkat Desa adalah pembantu Kepala Desa dalammenyelenggarakan kegiatan
Pemerintahan Desa, yang terdiri dariSekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), Kepala
Seksi (Kasi), KepalaDusun (Kadus), Pembantu Kaur dan Pembantu Kasi.
11.Dusun adalah bagian wilayah dalam Desa yang merupakanlingkungan kerja
pelaksanaan pemerintahan Desa yang dipimpinseorang Kepala Dusun.
12.PeraturanDesaadalahperaturanperundang-undanganyangditetapkan
olehKepalaDesasetelahdibahasdandisepakati
bersamaBadanPermusyawaratanDesa.

BAB II
ORGANISASI PEMERINTAH DESA

Bagian Kesatu
Struktur Organisasi

Pasal 2
(1) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu oleh perangkat Desa.
(2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. sekretariat Desa;
b. pelaksana kewilayahan;dan
c. pelaksana teknis.
(3) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkedudukansebagai unsur
pembantu Kepala Desa.

Paragraf 1
Sekretariat Desa

Pasal 3
(1) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)huruf a dipimpin
oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh unsur stafsekretariat.
(2) Unsur staf sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dariurusan
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. paling banyak berjumlah 3 (tiga) urusan yang terdiri dari :
1. urusan tata usaha dan umum;
2. urusan keuangan; dan
3. urusan perencanaan.
b. paling sedikit 2 (dua) urusan yang terdiri dari :
1. urusan umum dan perencanaan; dan
2. urusan keuangan.
(3) Masing-masing urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh Kaur.

Paragraf 2
Pelaksana Kewilayahan

Pasal 4
(1) Pelaksana kewilayahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)huruf b
merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai satuantugas kewilayahan.
(2) Pelaksana kewilayahan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakanoleh Kadus.

Paragraf 3
Pelaksana Teknis

Pasal 5
(1) Pelaksana teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) hurufc merupakan
unsur pembantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugasoperasional.
(2) Pelaksana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dariseksi dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. paling banyak berjumlah 3 (tiga) seksi yang terdiri dari :
1. seksi pemerintahan;
2. seksi kesejahteraan; dan
3. seksi pelayanan.
b. paling sedikit berjumlah 2 (dua) seksi yang terdiri dari :
1. seksi pemerintahan; dan
2. seksi kesejahteraan dan pelayanan.
(3) Masing-masing seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpinoleh Kasi.

Bagian Kedua
Susunan Struktur Organisasi

Pasal 6
(1) Susunan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desadilaksanakan melalui
musyawarah dengan BPD yang dihadiri olehLembaga Kemasyarakatan Desa dan
tokoh masyarakat Desa.
(2) Hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkandalam berita
acara.
(3) Hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi dasarbagi
Pemerintah Desa untuk menetapkan struktur organisasi dan tatakerja Pemerintah
Desa.
(4) Susunan organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa sebagaimanadimaksud pada
ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Desa berpedoman pada bagan struktur
organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga
Tugas dan Fungsi

Paragraf 1
Kepala Desa

Pasal 7
(1) Kepala Desa berkedudukan sebagai kepala Pemerintah Desa yang memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(2) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, danpemberdayaan masyarakat.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Desa
memiliki fungsi sebagai berikut :
a. menyelenggarakan Pemerintahan Desa, meliputi tata praja Pemerintahan,
penetapan peraturan di Desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan
ketentraman dan ketertiban, melakukanupaya perlindungan masyarakat,
administrasi kependudukan, danpenataan dan pengelolaan wilayah;
b. melaksanakan pembangunan, meliputi pembangunan saranaprasarana
perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan,kesehatan;
c. pembinaan kemasyarakatan, meliputi pelaksanaan hak dankewajiban
masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budayamasyarakat, kerukunan
umat beragama, dan ketenagakerjaan;
d. pemberdayaan masyarakat, meliputi tugas sosialisasi dan motivasimasyarakat
di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,pemberdayaan keluarga,
pemuda, olahraga, dan karang taruna; dan
e. menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat danlembaga
lainnya.

Paragraf 2
Sekretaris Desa

Pasal 8
(1) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa.
(2) Sekretaris Desa bertugas membantu kepala Desa dalam bidangadministrasi
pemerintahan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud padaayat (2), Sekretaris
Desa mempunyai fungsi :
a. melaksanakan urusan ketatausahaan meliputi tata naskah,administrasi surat
menyurat, arsip, dan ekspedisi;
b. melaksanakan urusan umum meliputi penataan administrasiperangkat Desa,
penyediaan prasarana perangkat Desa dankantor, penyiapan rapat,
pengadministrasian asset, inventarisasi,perjalanan dinas, dan pelayanan
umum;
c. melaksanakan urusan keuangan meliputi pengurusan administrasikeuangan,
administrasi sumber pendapatan danpengeluaran, verifikasi administrasi
keuangan, dan admnistrasipenghasilan Kepala Desa, perangkat Desa, BPD, dan
lembagapemerintahan Desa lainnya; dan
d. melaksanakan urusan perencanaan meliputi menyusun rencanaAnggaran
Pendapatan dan Belanja Desa, menginventarisir datadalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring danevaluasi program serta penyusunan
laporan.

Paragraf 3
Kepala Urusan

Pasal 9
(1) Kaur berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.
(2) Kaur bertugas membantu sekretaris Desa dalam urusanpelayanan administrasi
pendukung pelaksanaan tugaspemerintahan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kaur
mempunyai fungsi :
a. Kaur Tata Usaha dan Umum memiliki fungsi sepertimelaksanakan urusan
ketatausahaan, seperti tata naskah,administrasi surat menyurat, arsip dan
ekspedisi, dan penataanadministrasi perangkat Desa, penyediaan prasarana
perangkatDesa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian
aset,inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.
b. Kaur Keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakanurusan keuangan seperti
pengurusan administrasi keuangan,administrasi sumber pendapatan dan
pengeluaran,verifikasi administrasi keuangan, dan admnistrasi
penghasilanKepala Desa, perangkat Desa, BPD, dan lembaga
pemerintahanDesa lainnya; dan
c. Kaur Perencanaan memiliki fungsi mengoordinasikanurusan perencanaan,
seperti menyusun rencana AnggaranPendapatan dan Belanja Desa,
menginventarisir data dalamrangka pembangunan, melakukan monitoring dan
evaluasiprogram, serta penyusunan laporan.

Paragraf 4
Kepala Seksi

Pasal 10
(1) Kasi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis.
(2) Kasi bertugas membantu kepala Desa sebagai pelaksana tugasoperasional.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kasi mempunyai
fungsi :
a. Kasi Pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakanmanajemen tata praja
Pemerintahan, menyusun rancanganregulasi Desa, pembinaan masalah
pertanahan, pembinaanketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindunganmasyarakat, kependudukan, penataan dan pengelolaan
wilayah,serta pendataan dan pengelolaan profil Desa;
b. Kasi Kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakanpembangunan sarana
prasarana perDesaan, pembangunan bidangpendidikan, kesehatan, dan tugas
sosialisasi serta motivasimasyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik,
lingkungan hidup,pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang
taruna; dan
c. Kasi Pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhandan motivasi
terhadap pelaksanaan hak dan kewajibanmasyarakat, meningkatkan upaya
partisipasi masyarakat,pelestarian nilai sosial budaya masyarakat, keagamaan,
danketenagakerjaan.

Paragraf 5
Kepala Dusun

Pasal 11
(1) Kadus berkedudukan sebagai unsur satuan tugaskewilayahan.
(2) Kadus bertugas membantu Kepala Desa di bidangpenyelenggaraan Pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunanDesa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaanmasyarakat Desa di wilayahnya.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Kadus
mempunyai fungsi :
a. pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upayaperlindungan
masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataandan pengelolaan wilayah;
b. mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya;
c. melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkankemampuan
dan kesadaran masyarakat dalam menjagalingkungannya; dan
d. melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalammenunjang kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan danpembangunan.

BAB III
JENIS DESA

Pasal 12
(1) Susunan organisasi Pemerintah Desa disesuaikan dengan tingkatperkembangan
Desa,yakni :
a. Desa Swasembada;
b. Swakarya; dan
c. Swadaya.
(2) Desa Swasembada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a wajib memiliki 3
(tiga) urusan dan 3 (tiga) seksi.
(3) Desa Swakarya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat memiliki 3
(tiga) urusan dan 2 (dua) seksi atau sebaliknya 2 (dua) urusan dan 3 (tiga) seksi.
(4) Desa Swadaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c memiliki 2 (dua)
urusan dan 2 (dua) seksi.
(5) Klasifikasi jenis Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkansesuai
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

BAB IV
TATA KERJA

Pasal 13
Kepala Desa dalam melaksanakan tugas, fungsi, wewenang, dan kewajibannya,
menerapkan prinsip koordinasi, sinkronisasi dan konsultasi dalam lingkup
Pemerintah Desa, antar-Pemerintah Desa, dan dengan Pemerintah Daerah sesuai
kondisi sosial budaya masyarakat Desa setempat.

Pasal 14
Kepala Desa dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajibannya, mempunyai
hubungan koordinasi dengan BPD.

Pasal 15
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa bertanggungjawab memimpin dan
mengoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 16
(1) Dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajibannya, Kepala Desa
bertanggungjawab memimpin dan memberikan bimbingan,petunjuk dan perintah
serta melakukan pengawasan danmengendalikan pelaksanaan tugas semua
perangkat Desa.
(2) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, Kepala Desa mengadakan rapatkoordinasi
secara berkala.
(3) Setiap perangkat Desa wajib membuat dan menyampaikan laporanpelaksanaan
tugas sesuai bidang tugasnya secara tepat waktu kepadaatasannya.

BAB V
PENYESUAIAN JABATAN PERANGKAT DESA

Pasal 17
(1) Dalam hal susunan organisasi dan tata kerja Pemerintahan Desa telahditetapkan,
Kepala Desa segera menetapkan Keputusan Kepala Desatentang penyesuaian
jabatan perangkat Desa.
(2) Penyesuaian jabatan perangkat Desa sebagaimana dimaksud padaayat (1)
ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati ini.
(3) Penyesuaian jabatan perangkat Desa dilakukan terhadap perangkatDesa yang
menduduki jabatan Kaur dan Kasi.
(4) Dalam hal terdapat kelebihan personil perangkat Desa yangmenduduki jabatan
Kasi, disesuaikan menjadi Kaur.
(5) Dalam hal masih terdapat kelebihan personil perangkat Desa yangmenduduki
jabatan Kasi, disesuaikan menjadi pembantu Kasi.
(6) Dalam hal terdapat Kaur atau Kasi sebagaimanadimaksud pada ayat (4) dan ayat
(5) berhenti, pembantu Kasi menggantikan formasi yang kosong tanpa melalui
prosespengangkatan perangkat Desa.

Pasal 18
(1) Penyesuaian terhadap susunan organisasi dan tata kerja PemerintahDesa
berdasarkan Peraturan Bupati ini dilakukan paling lama 6(enam) bulan sejak
Peraturan Bupati ini diundangkan.
(2) Pengangkatan perangkat Desa dilaksanakan setelah Kepala Desamelakukan
penyesuaian jabatan perangkat Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1).
(3) Penyesuaian jabatan perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa setelah dikoordinasikan dengan BPD
dan dikonsultasikankepada Camat.
(4) Pengalihan tugas/jabatan perangkat Desa tidak berlaku bagi Sekretaris Desa dan
Kadus.
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 19
(1) Pengawasan secara fungsional dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang
mempunyai tugas dibidang pengawasan sesuaiketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
(2) Camat wajib melakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasanterhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai ketentuanPeraturan Perundang-
undangan.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 20
Perangkat Desa yang ada sebelum Peraturan Bupatiini diundangkan, tetap
menjalankan tugasnya sampai dengan dilakukan penyesuaian jabatan dan/atau
pengangkatan perangkat Desa berdasarkan Peraturan Bupati ini.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 21
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Parigi Moutong.

Ditetapkan di Parigi
pada tanggal 20 September 2017

BUPATI PARIGI MOUTONG,

TTD

SAMSURIZAL TOMBOLOTUTU

Diundangkan di Parigi
pada tanggal20 September 2017

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PARIGI MOUTONG,

TTD

ARDI

BERITA DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2017 NOMOR 37


LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PARIGI MOUTONG
NOMOR : 32 TAHUN 2017
TANGGAL : 20 SEPTEMBER 2017
TENTANG : PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
PEMERINTAH DESA

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA

Kepala Desa

Sekretariat Desa

Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala


Seksi Seksi Seksi Urusan Urusan Urusan

Kepala Dusun

BUPATI PARIGI MOUTONG,

TTD

SAMSURIZAL TOMBOLOTUTU
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 19
(3) Pengawasan secara fungsional dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang
mempunyai tugas dibidang pengawasan sesuaiketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
(4) Camat wajib melakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasanterhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai ketentuanPeraturan Perundang-
undangan.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 20
Perangkat Desa yang ada sebelum Peraturan Bupatiini diundangkan, tetap
menjalankan tugasnya sampai dengan dilakukan penyesuaian jabatan dan/atau
pengangkatan perangkat Desa berdasarkan Peraturan Bupati ini.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 21
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Parigi Moutong.

Ditetapkan di Parigi
pada tanggal 20 September 2017

BUPATI PARIGI MOUTONG,

SAMSURIZAL TOMBOLOTUTU

BERITA DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2017 NOMOR 37


LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PARIGI MOUTONG
NOMOR : 32 TAHUN 2017
TANGGAL : 20 SEPTEMBER 2017
TENTANG : PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
PEMERINTAH DESA

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA

Kepala Desa

Sekretariat Desa

Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala


Seksi Seksi Seksi Urusan Urusan Urusan

Kepala Dusun

BUPATI PARIGI MOUTONG,

SAMSURIZAL TOMBOLOTUTU

Anda mungkin juga menyukai