Anda di halaman 1dari 24

FARMASI INDUSTRI

FORMULASI SEDIAAN KOSMETIKA

(LIPBALM)

OLEH: KELOMPOK IV

Jeims Stefan Paliling (O1B121019)


Nurhyuni (O1B121032)
Puji Meilani Usman (O1B121034)
Risnah Fisteria (O1B121037)
Risnawati Raisu (O1B121038)
Sekar Dwilaksita (O1B121039)
Sri Ramadhan (O1B121040)
Syafira Aulia Sashita Ulhasana (O1B121041)
Vinarti Ramdhayani (O1B121043)
Waode Fitri Amaliah (O1B121045)
Wa Ode Nurfatimah (O1B121046)
Wisda Yuliharti S (O1B121050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
BAB I

PROFIL INDUSTRI PT. COSMETO MANUFACTURING

1. Struktur Organisasi
- Nama Usaha : Bie Lipbalm
- Bentuk Usaha : PT (Perseroan Terbatas)
- Lokasi : Sulawesi Tenggara
- Nama Pemilik : Stefan
- Alamat : Jalan Azharna No. 22, Sulawesi Tenggara
- Email : bielipbalm@gmail.com
- No. Telp : 321 123

Kepala Pabrik
Jeims Stefan

Ka. Bag.
Ka. Bag. Urusan Mutu Ka. Bag. R&D Ka. Bag. PPIC Ka. Bag. Teknik
Produksi
Puji Meilani Risnah Fisteria Risnawati Raisu Wisda Yuliharti
Sekar Dwi

Ka. Bag. Pemastian Mutu Ka. Bag. Pengawasan Mutu


Vinarti Ramdhayani Syafira Aulia

2. Visi dan Misi


Visi:
“Menciptakan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau untuk
semua kalangan dan menjadi produk kecantikan yang selalu mengikuti
perkembangan zaman.”
Misi:
- Selalu melakukan inovasi secara berkelanjutan
- Selalu memberikan kepuasan konsumen terhadap kualitas produk dan
pelayanan sepenuh hati
- Melakukan penawaran-penawaran yang menarik
Tujuan usaha:
- Mendirikan usaha rumahan yang sederhana namun menguntungkan.
- Membantu para wanita mendapakan lip balm dan lip scrub yang
berkualitas dengan harga yang terjangkau.
- Menyebarkan semangat berwirausaha bagi generasi muda.
3. Gambaran Usaha
Nama usaha yang didirikan adalah Bie Lipbalm yang merupakan
usaha industri farmasi yang berlokasi di Jl. Azharna nomor 22, Sulawesi
Tenggara. Produk yang ditawarkan kepada konsumen adalah produk Lip
Balm mengandung vitamin E. Konsep dari usaha bisnis Bie Lipbalm
adalah mampu melindungi bibir agar tidak kering dan menjaga
kelembaban bibir sepanjang hari dengan kualitas terbaik dan harga yang
terjangkau serta produk yang mudah di dapatkan. Dengan model usaha
dalam memasarkan produk ini, kita menggunakan sistem terjun langsung
atau promosi melalui account official Bie Lipbalm di Instagram, Line,
Whatsapp, Tokopedia, dan Shopee atau Cash On Delivery (COD).
4. Validasi dan Kualifikasi
PT. Cosmeto Manufacturing memiliki rencana induk validasi.
Sarana penunjang produksi sebelumm digunakan dilakukan kualifikasi
terlebih dahulu.
CPKB mensyaratkan industri farmasi untuk mengidentifikasi,
validasi, yang perlu dilakukan sebagai bukti pengendalian terhadap aspek
kritis dari kegiatan yang dilakukan.
5. Bangunan dan Fasilitas
Harus dipilih lokasi yang bebas banjir, jauh dari tempat
pembuangan sampah, tidak di tempat pemukiman padat penduduk,
terhindar dari pencemaran dan tidak mencemari lingkungan. Jika tidak
mungkin dihindarkan maka harus dilakukan tindakan pencegahan terhadap
pencemaran, misalnya:

Media Polutan/Hama Tindakan pencegahan

Udara Debu jalan, debu Melengkapi sistem


indutri lain, partikel, ventilasi dengan
pestisida saringan udara yang
tepat.

Tanah Bekas timbunan -Konstruksi


sampah, pestisida dan bangunan kokoh dan
bahan kimia kedap air
- Bebas dari rembesan
air
Air tanah - rembesan air -Dilengkapi dengan
melalui saluran
tanah dan banjir pembuangan air yang
- air sadah efektif.
- air mengandung zat -Air tanah harus melalui
koloid filltrasi awal misal
- mikroba patogen sand fiter, klorinasi dan
dilanjutkan dengan
perlakuan yang lain,
misalnya deionisasi
dsb.

Bangunan Serangga, tikus, -Pemasangan kawat


burung dan binatang kasa pada jendela dan
lainnya lubang ventilasi
-Pemasangan tirai
plastik pada pintu
-Pembasmian serangga
-Perangkap serangga

Bangunan hendaklah memenuhi persyaratan konstruksi sesuai


peraturan yang berlaku seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), sarana
dan prasarana yang diperlukan termasuk sarana keamanan. Perlu dilakukan
upaya untuk mencegah cemaran pabrik ke lingkungan sekitarnya. Bila
terjadi kebocoran ataupun tumpahnya bahan baku/produk ruahan harus
segera dilokalisir agar tidak meluas.
Bangunan untuk produksi kosmetik harus terpisah dari bangunan
untuk produksi produk lain seperti obat atau obat tradisional. Produk
perbekalan kesehatan rumah tangga yang tidak mengandung bahan
berbahaya (non hazardous), misal sabun cuci tangan cair, dapat diproduksi
dalam satu bangunan tetapi dengan suatu perlakuan khusus untuk
mencegah pencemaran silang dan risiko campur baur, yaitu dengan
melakukan pembersihan, perawatan serta pengecekan sarana/peralatan
pada setiap pergantian produksi termasuk menjadwalkan produksi secara
bergiliran.
Untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang, produksi serbuk
hendaklah dilakukan di ruangan terpisah yang dilengkapi dengan
pengendali debu (dust collector). Pembuatan produk yang mudah terbakar,
seperti produk aerosol hendaklah dilakukan di ruang pengolahan yang
ditempatkan pada bangunan terpisah dan mempunyai sistem perlindungan
terhadap bahaya kebakaran ataupun ledakan. Untuk produksi produk
beralkohol kadar tinggi dan cat kuku, bila pemisahan bangunan tidak
memungkinkan maka diambil tindakan pencegahan dan pengamanan
terhadap bahaya kebakaran ataupun ledakan.
Kamar ganti pakaian hendaklah dipisah dari ruang pengolahan
dengan suatu ruang antara. Harus disediakan juga sarana untuk
menyimpan pakaian/sepatu/alas kaki/tas dan barang–barang milik pribadi.
Pintu kamar kecil (toilet) tidak boleh berhubungan langsung dengan area
produksi, dilengkapi dengan water sprayer atau shower, tempat cuci
tangan dan alat pengering dengan udara panas, kertas tissue atau handuk
bersih dan kering. Kamar kecil untuk laki-laki dan perempuan harus
terpisah. Dicantumkan tanda peringatan, bahwa setiap personil harus
mencuci tangan dengan sabun/deterjen sesudah menggunakan kamar kecil.
Tempat cuci tangan, hendaklah:
- Ditempatkan pada tempat yang diperlukan, misalnya di ruang ganti
pakaian.
- Dilengkapi dengan kran, sabun atau deterjen dan alat pengering
dengan udara panas atau handuk bersih dan kering serta tempat
sampah bertutup.
Jumlah minimum kamar kecil yang dianjurkan berdasarkan jumlah
personil adalah:

Tata-ruang hendaklah dirancang sesuai dengan alur penerimaan


barang dan alur proses produksi untuk mencegah terjadinya risiko
kekeliruan, campur-baur dan pencemaran silang produk. Hendaklah
disediakan area yang memadai untuk:
- Penerimaan bahan baku dan bahan pengemas
- Karantina bahan baku dan bahan pengemas
- Pengambilan contoh bahan baku dan bahan pengemas
- Penyimpanan bahan baku dan bahan pengemas
- Penimbangan
- Pencampuran atau pengolahan
- Pencucian alat
- Penyimpanan alat bersih
- Penyimpanan produk antara dan produk ruahan
- Pengemasan primer
- Pengemasan sekunder
- Karantina produk jadi
- Penyimpanan dan penyerahan produk jadi
- Laboratorium
Daerah produksi tidak boleh dipakai sebagai lalu lintas umum bagi
personil yang tidak bekerja di ruangan tersebut. Hendaklah dibuat koridor
untuk lalu lintas personil dimana setiap ruang produksi dapat dicapai tanpa
harus melalui ruang produksi lainnya.
Permukaan lantai, dinding, langit-langit dan pintu hendaklah:
- Kedap air
- Tidak terdapat sambungan untuk mengurangi pelepasan atau
pengumpulan partikel. Apabila tidak dapat dihindarkan harus dibuat
prosedur khusus untuk pembersihannya.
- Mudah dibersihkan dan tahan terhadap bahan pembersih dan atau
desinfektan.
Untuk daerah produksi hendaklah dihindari pemakaian bahan dari
kayu. Jika menggunakan bahan dari kayu agar diberi lapisan akhir, misal
cat minyak. Pertemuan antara lantai, dinding dan langit-langit hendaklah
berbentuk lengkung untuk memudahkan pembersihan
Cukup jelas.
Instalasi saluran udara dan instalasi pipa lainnya hendaklah
dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dilakukan perawatan dan
pembersihan, misal di atas plafon koridor atau di dalam ruangan dan diberi
jarak yang cukup dengan dinding untuk menghindari penumpukan debu
dan untuk memudahkan pembersihan.
Setiap kegiatan memerlukan pencahayaan dengan intensitas
tertentu.
- Ventilasi dan Pengatur Suhu
Ventilasi ruangan hendaklah diatur sedemikian rupa sehingga
pertukaran udara dapat menghilangkan uap, gas, asap, bau dan debu serta
panas yang berdampak buruk terhadap kegiatan produksi.
Lubang ventilasi hendaklah dilengkapi dengan alat penyaring yang
dapat mencegah masuknya serangga atau debu udara ke dalam ruangan
dan mudah dibersihkan.
Jika diperlukan pengatur suhu, maka hendaklah berfungsi dengan
baik untuk dapat mencegah pencemaran hasil produksi melalui udara
yang mengalir.
- Untuk ruang pengolahan terkendali (sediaan bayi dan sediaan sekitar
mata), hendaklah dipasang suatu sistem pengendali udara yang
dilengkapi alat penyaring, termasuk pengatur suhu dan kelembaban,
yang berfungsi dengan baik untuk mencegah pencemaran partikel
dan mikroba terhadap produk melalui udara yang mengalir ke
dalam ruangan. Untuk produk serbuk harus dilengkapi dengan dust
collector.
Pemasangan lampu di daerah pengolahan dan pengemasan
hendaklah rata dengan langit-langit dan bertutup. Stop kontak listrik
hendaklah dibuat rata dengan permukaan dinding agar mudah
dibersihkan. Kabel listrik untuk mesin pengolahan hendaklah berasal
dari sumber listrik di atas langit-langit atau dari koridor yang berada
sepanjang ruang pengolahan.
BAB II
RANCANGAN SEDIAAN KOSMETIKA
“LIP BALM”

A. FORMULA ASLI
R
/ Vitamin E

B. RANCANGAN FORMULA
Tiap 5 g lip balm mengandung:
Vitamin E 5%
Asam benzoat 0,1 %
BHT 0,05 %
Castor oil 65 %
Cocoa Butter 10 %
Carnaba wax ad 100 %

C. MASTER FORMULA
1. Nama Produk : Bie Lip balm ®
2. Jumlah produk : 100 @Batch
3. Tanggal formulasi : 8 Mei 2021
4. Tanggal produksi : 8 Mei 2022
5. Nomor notifikasi : NA 18191300035
6. Nomor batch : I 901001

No. Nama bahan Fungsi Perdosis Perbacth


1 Vitamin E Zat utama 0,25 g 25 g
2 Asam benzoat Pengawet 0,005 g 0,5 g
3 BHT Antioksidan 0,0025 g 0,25 g
4 Castor oil Emolien 3,25 g 325 g
5 Cocoa butter Basis 0,5 g 50 g
6 Carnaba wax Basis 4,0325 g 403,25 g

D. PATOFISIOLOGI
Bibir berfungsi sebagai organ untuk berbicara, makan, mnum, dsb.
Bbir terdiri dari kulit, fasia superfisial, otot orbicularis dan otot-otot yang
disisipi di sekitarnya (jaringan areolar & selaput lendir). Lapisan korneum
atas bibir mengandung sekitar hanya 3 hingga 4 lapisan dan sangat tipis
dibandingkan kulit wajah yang khas. Kulit bibir mengandung sangat
sedikit sel melanin. Karena itu, pembuluh darah lebih jelas muncul melalui
kulit bibir yang memberi warna merah muda yang indah di bibir. Kulit
bibir tidak memiliki folikel rambut dan tidak ada kelenjar keringat. Oleh
karena itu tidak memiliki keringat dan minyak tubuh dalam melindungi
bibir dari lingkungan luar (Kudu, M., dkk., 2015). Masalah yang sering
terjadi pada bibir yaitu bibir kering, terkelupas, pecah-pecah, luka pada
bagian pinggir bibir dan sebagainya (Wirakusumah, 2007). Faktor-faktor
penyebab terjadi masalah pada bibir yaitu cuaca dan sinar matahari yang
berpotensi membuat bibir kering dan dan pecah-pecah (Unifit Indonesia,
2009).

E. PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN


Lipbalm adalah formulasi yang dioleskan ke bibir untuk mencegah
pengeringan dan perlindungan terhadap faktor lingkungan yang merugikan
(Fernandes A.R, dkk., 2013). Biasanya lip balm digunakan untuk bibir
yang membutuhkan proteksi, umpamanya pada keadaan kelembaban udara
yang rendah atau karena suhu yang terlalu dingin, untuk mencegah
penguapan air dan sel-sel epitel mukosa bibir. Lip balm merupakan
sediaan kosmetik yang dibuat dengan basis yang sama dengan basis
lipstik, namun tanpa warna, sehingga terlihat transparan (Ratih H, dkk.,
2014).

F. ALASAN PEMILIHAN ZAT AKTIF


Vitamin E Berfungsi Melindungi Asam-Asam Lemak Dari Oksidasi
Dengan Cara Menangkap Radikal-Radikal Bebas. Radikal Vitamin E
Bersifat Stabil Dan Tidak Bereaksi Dengan Asam-Asam Lemak PUFA
(Rukmiasih, dkk., 2011). Vitamin E bekerja sebagai antioksidan karena
vitamin E mudah teroksidasi. Dengan demikian dapat melindungi senyawa
lain dari oksidasi. Karena fungsinya sebagai antioksidan inilah, vitamin E
merupakan pertahanan utama melawan oksigen perusak, lipid perosida,
dan radikal bebas serta menghentikan rekasi berantai dari radikal bebas
(Lamid A., 1995).

G. ALASAN PEMILIHAN ZAT TAMBAHAN


1. Asam benzoate
Bahan pengawet (asam benzoat) dan antioksidan (vitamin E)
dipilih antara lain ditemukan dalam daftar bahan mentah non-organik
yang diizinkan (konsentrasi maksimum 5%), karena mereka memiliki
kompatibilitas yang baik dengan komponen lain dari formulasi
(Fernandes dkk., 2013).
2. BHT
BHT digunakan sebagai antioksidan dalam kosmetik, makanan dan
obat-obatan.Terutama digunakan untuk mencegah ketengikan oksidatif
lemak dan minyak, selain itu juga untuk mencegah (Rowe, 2009).
Antioksidan sintetik yang banyak digunakan untuk mencegah
ketengikan pada minyak adalah Butil Hidroksi Toluen (BHT) sebab
harganya murah dan efektif untuk menghambat kenaikan derajat
ketengikan minyak dan lemak. Selain itu, penggunaan BHT pada
makanan dinyatakan relatif aman (Rahmatia, 2012).
3. Cocoa Butter dan Carnauba wax
Cocoa butter adalah lemak alami yang berasal dari biji coklat dan
memberikan kelembutan lembut pada lip balm. Ini akan menyehatkan
dan melembabkan bibir dan membantu menyembuhkan bibir pecah-
pecah dan kering karena mengandung antioksidan. (Kadu, dkk., 2015).
Peningkatan proporsi lilin dalam kaitannya dengan cocoa butter
menyebabkan peningkatan ketinggian titik leleh dan kekerasan,
memfasilitasi kerusakan stick. Kekerasan dipengaruhi oleh lilin adalah
karena adanya ester dari asam lemak tidak jenuh terhidroksilasi dengan
dua belas atom karbon dalam rantai asam (Fernandes dkk., 2013).
4. Castor oil
Minyak jarak digunakan pada banyak lip balm karena kualitasnya
yang bagus, meskipun sekarang ini beberapa minyak atau pelarut lain
digunakan. Minyak kastor yang sangat halus memiliki warna yang
bagus dan tidak berbau dan tidak berasa. Minyak jarak adalah agen
plasticizing yang sangat baik (Kadu., 2015).

H. URAIAN BAHAN
1. α-tokoferol (Sweetman, 2009 : 1992)
Nama lain : VITAMIN E
Rumus molekul : C29H50O2
Berat molekul : 430,72
Rumus struktur :

Pemerian : Cairan berminyak kental, jernih, tidak berwarna,


atau cokelat kekuningan; tidak berbau dan tidak
berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam
aseton, etanol, eter, dan minyak nabati.
Stabilitas : Tokoferol teroksidasi oleh adanya oksigen atmosfer
secara perlahan dan dipercepat oleh adanya garam
besi dan perak.
Penyimpanan : wadah kedap udara yang sejuk dan kering dan
terlindung dari cahaya.
Kegunaan : Zat utama

2. BHT ( Rowe, 2009 : 75 )


Nama resmi : BUTHILATED HIDROXYTOLUENE
Nama lain : BHT, Vionel
Rumus molekul : C15H24O
Rumus struktur :

Berat molekul : 220,35 g/mol


Pemerian : bentuk putih, kuning pucat, kristal padat/bubuk
dengan bau fenolik berkarakteristik samar.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, gliserin, aseton, larutan
hidoksi alkali, etanol (95%) P, dalam eter P, dalam
aseton P, dan lebih larut dalam minyak makanan dan
lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari cahaya
ditempat sejuk dan kering
Kegunaan : Antioksidan

3. Cocoa Butter (Ditjen POM, 1979 : 453)


Nama resmi : OLEUM CACAO
Nama lain : Cocoa Butter, oleum cacao
Pemerian : lemak padat, putih kekuningan, bau khas aromatic,
rasa khas lemak
Kelarutan : sukar larut dalam etanol (95%), mudah larut dalam
kloroform, dalam eter P
Stabilitas : Melebur pada suhu 31˚C dan 40˚C
Kegunaan : Basis
4. Castor Oil (Rowe, dkk., 2009 : 128-129)
Nama resmi : CASTOR OIL
Nama lain : Minyak jarak, Virgin castor oil, oleum rinci, ricinus
oil
Pemerian : Kental berwarna kuning, tidak berwarna atau pucat,
sedikit bau dan rasa yang awalnya hambar tetapi
setelah itu sedikit pedas
Kelarutan :Dicampur dengan klorofrom, dietil eter, asam asetat
glasial, dan metanol. mudah larut dalam etanol 95%)
dan petrolatum eter. Tidak praktis larut dalam air
dan minyak mineral kecuali dengan minyak nabati
5. Carnaba wax (MSDS)
Nama lain : Brasil wax
Bau : tajam
Titik lebur : 84 C
Berat jenis : 0,995
Kelarutan : larut dalam dietil eter. Tidak larut dalam air dingin

I. PERHITUNGAN
Perdosis
Vitamin E 5% x 5 g = 0,25 g
Asam benzoat 0,1 % x 5 g = 0,005 g
BHT 0,05 % x 5 g = 0,0025 g
Castor oil 65 % x 5 g = 3,25 g
Cocoa Butter 10 % x 5 g = 0,5 g
Carnaba wax ad 100 % x 5 g = ad 5 g (4,0325 g)
Perbatch
Vitamin E 0,25 g x 100 = 25 g
Asam benzoat 0,005 g x 100 = 0,5 g
BHT 0,0025 g x 100 = 0,25 g
Castor oil 3,25 g x 100 = 325 g
Cocoa Butter 0,5 g x 100 = 50 g
Carnaba wax 4,0325 g x 100 = 403,25 g
J. METODE
Bahan baku ditimbang pada keseimbangan akurat. Teknik preparasi terdiri
dari pemanasan. Basis dilelehkan di atas penangas air. Basis cocoa butter
dilelehkan pada suhu lelehnya yaitu sekitar 31-340C, sambil diaduk kuat
sampai seluruh lemak coklat meleleh sempurna. Carnauba wax, dilelehkan
pada suhu lelehnya yaitu sekitar 62-64oC, kemudian dimasukkan kedalam
lelehan basis tersebut. Selanjutnya, vitamin E, dan asam benzoat terlarut
ditambahkan pada ± 87,0 ºC sambil terus di aduk Castor oil di masukkan
terakhir setelah suhu tidak terlalu panas sambil di aduk hingga semuanya
tercampur homogen. Kemudian didinginkan (5,0 ± 1,0 ºC) selama paling
sedikit satu jam dan disimpan pada suhu kamar selama 48 jam untuk
menstabilkan persiapan.
K. TEKNIK PENGUJIAN
Uji stabilitas fisik pada sediaan lip balm dengan bahan aktif Vitamin E
menggunakan metode cycling test untuk mengetahui kestabilan sediaan
dengan pengaruh variasi suhu selama waktu penyimpanan. Sediaan
disimpan pada kulkas dengan suhu 4ºC selama 24 jam dan dilanjutkan
dengan menyimpan sediaan pada oven dengan suhu 40ºC selama 24 jam.
Pengujian dilakukan sebanyak 6 siklus dan diamati terjadinya perubahan
fisik dari sediaan pada awal dan akhir pengujian yang meliputi
organoleptik, homogenitas, dan pH. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji
organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar dan uji daya lekat.
1. Kemasan

2. Uji Organoleptis
Organoleptis adalah suatu pengujian dengan menggunakan indera
manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan
terhadap suatu sediaan. Macam-macam uji yang dilakukan yaitu
dengan melihat warna, rasa, bau, dan bentuk.
3. Uji pH
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan alat Indikator pH
Universal, dan masing-masing formula direplikasi 3 kali. Universal
Indikator pH dicelupkan kedalam sediaan lip balm dan dibiarkan
beberapa detik, lalu warna pada kertas dibandingkan dengan
pembanding pada kemasan.
4. Uji Homogenitas
Masing-masing sediaan lip balm dengan bahan aktif vitamin E
diperiksa homogenitasnya dengan cara mengoleskan 1 gram sediaan
pada kaca objek, lalu diamati partikel yang kasar dengan cara diraba
dan sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak
terlihat adanya butir-butir kasar
5. Uji Daya Sebar
Sampel sediaan lip balm ditimbang sebanyak 0,5 gram diletakkan di
atas alat uji daya sebar yang berupa lempengan kaca beralaskan kertas
skala, tutup dengan kaca pasangannya (yang sebelumnya sudah
ditimbang), dan dibiarkan selama 1 menit, diukur diameter
penyebaran lip balm dengan cara mengukur dari berbagai sisi dan
dihitung rata-ratanya, diulang sebanyak 3 kali replikasi dengan cara
yang sama dengan penambahan beban secara berkala (50 g, 100 g,
150 g, 200 g)
6. Uji Daya Lekat
Sampel sediaan lip balm ditimbang sebanyak 0,25 gram, lalu
diletakkan diatas gelas objek. Kedua gelas objek ditempelkan sampai
menyatu. Kemudian diletakkan dengan beban seberat 1 kg selama 5
menit setelah itu dilepaskan, lalu diberi beban 80 gram dan dicatat
waktunya hingga kedua gelas obyek tersebut terlepas. Replikasi
dilakukan sebanyak 3 kali.
7. Uji Iritasi
Teknik yang dilakukan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka
(open patch) pada bagian lengan bawah bagian dalam terhadap 10
panelis yang bersedia dan menulis surat pernyataan. Uji tempel
terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada lokasi lekatan
dengan luas tertentu (2,5x2,5 cm), dibiarkan terbuka dan diamati apa
yang terjadi. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama dua hari
berturut-turut. Kriteria inklusi uji iritasi meliputi: wanita berusia 20-30
tahun, sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki riwayat penyakit
alergi, dan menyatakan kesediaanya untuk dijadikan responden.
Reaksi yang diamati adalah terjadinya eritema, papula, vesikula atau
edema.
8. Uji Kelembaban
Sediaan Pengujian efektivitas sediaan dilakukan terhadap 9 orang
panelis. Pengujian dilakukan pada daerah bibir. Pengelompokan
dibagi menjadi :
a. Kelompok I : 3 orang panelis menggunakan formula 1
b. Kelompok II: 3 orang panelis menggunakan formula 2
c. Kelompok III: 3 orang panelis menggunakan formula 3
Pengujian dengan membandingkan keadaan bibir sebelum dan
sesudah pemakaian sediaan dengan nilai parameter kelembaban.
Semua panelis diukur terlebih dahulu kondisi kelembaban bibir awal
menggunakan alat skin analyzer. Sediaan lip balm dioleskan pada
bibir panelis lalu dibiarkan hingga 12 jam, dan pengecekan kondisi
kelembaban bibir dilakukan selama 12 jam sekali sebelum dan
sesudah pemakaian lip balm. Pengukuran kondisi bibir dilakukan
setiap hari selama 7 hari dengan pemberian sediaan lip balm setiap
hari secara rutin pagi dan malam hari.
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN

A. Aspek pemasaran
1. Segmentasi
Segmentasi adalah pembagian pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix
yang berbeda pula. Segmentasi pasar bertujuan agar segmentasi yang telah
dilakukan tepat sasaran. Segmentasi pasar perlu diperhatikan beberapa
variabel. Pertama, segmentasi variabel Bie lip balm berada di kota kendari dan.
Kedua, segmentasi demografis Bie Lip Balm menuju pada remaja, dewasa,
bahkan lanjut usia. Ketiga, segmentasi berdasarkan perilaku, masyarakat akan
merespon baik kerena bahan baku yang digunakan oleh produk Bie Lip Balm
adalah bahan-bahan alami tanpa pengawet.
2. Targetting
Target Pasar atau Pasar Sasaran adalah proses mengevaluasi dan
memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk
dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan. Bie Lip Balm
menargetkan pembeli dari kalangan masyarakat menengah ke bawah dengan
rentang umur 13 sampai 50 tahun. Dan menargetkan mendistribusikan produk
Bie Lip balm ke Toko Kosmetik yang ada di wilayah perumahan warga.
3. Positioning
Positioning adalah cara untuk meningkatkan dan menempatkan produk
yang kita buat dengan pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain
positioning dipakai untuk mengisi serta memenuhi konsumen dalam kategori
tertentu.
a. Penetrasi Pasar: Bie Lip Balm memberikan kupon dengan 5 stampel,
setiap kali membeli akan diberikan stampel, jika kupon sudah terisi
dengan 5 stampel maka akan diberikan 1 produk gratis.
b. Pengembangan Pasar: Mendistribusikan produk Bie Lip Balm ke Toko
Kosmetik yang ada di wilayah perumahan warga.
c. Produk: Membuat jenis produk baru dan inovasi varian rasa baru.

B. Perkiraan Permintaan dan Penawaran


1. Perkiraan Permintaan Terhadap Produk
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada
berbagai tingkat harga selama periode tertentu. Karena usaha kecantikan ini
belum direalisasikan dan belum ada penawaran produk ke masyarakat. Jadi,
jumlah permintaan belum bisa dihitung dengan pasti hanya masih bisa
diperkirakan saja.

Tabel 1. Proyeksi Permintaan


Permintaan Perkiraan Perkiraan Perkiraan Permintaan
Permintaan Perhari Permintaan Pertahun (Pieces)
(Pieces) Perbulan (Pieces)
Baik 10 300 3600
sedang 6 180 2160
buruk 3 90 1080

2. Perkiraan Penawaran Terhadap Produk


Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual
pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.
Tabel 2. Penawaran dari produk pesaing sejenis
Nama Perusahaan Pesaing Kapasitas Produk/Tahun (Pieces)
Moilops 7000
Lip lush 4500
total 11.500
Rata- rata 5750

3. Strategi Pemasaran Perusahaan Terhadap Pesaing


Salah satu strategi pemasaran adalah bauran pemasaran (marketing mix).
Aspek dalam bauran pemasaran harus saling mendukung agar tujuan pemasaran
dapat tercapai sesuai dengan pencapaian sasaran.
a. Produk (Product)
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan (Philip Kotler). Produk Bie Lip Balm dibuat dari bahan-
bahan alami yang dijamin mutu dan kualitasnya yang disediakan dalam kemasan
wadah/tube yang tertera logo Bie Lip Balm serta terdapat username sosial media
agar konsumen dapat mengetahui informasi mengenai produk lebih detail dan
dapat melakukan delivery order.
b. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang diserahkan untuk mendapatkan suatu
barang atau jasa. Harga yang diberikan perusahaan kami kepada konsumen adalah
Rp. 15.000/pc untuk produk Bie Lip Balm.
c. Distribusi (Place)
Distribusi dilakukan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang
ada. Jalur distribusi yang dipakai untuk menyalurkan produk ada 2 yaitu
penyaluran langsung dan penyaluran melalui perantara Toko Kosmetik.
d. Promosi (Promotion)
Promosi adalah proses pengenalan atas produk kepada konsumen khususnya
produk baru. Promosi dilakukan berbagai cara dalam usaha meningkatkan
penjualan.
 Periklanan (Advertising)
Bentuk promosi yang dilakukan adalah melalui Instagram, Shopee,
Tokopedia dan pemasangan benner di tempat pembuatan.

 Promosi Penjualan (Sales Promotion)


Bentuk promosi dilakukan dengan memberikan kupon dengan 5 stampel dan
pemberian potongan jika membeli dengan jumlah yang banyak.
 Penjualan Perorangan
Penjualan dilakukan oleh penulis langsung sebagai pemilik usaha Bie Lip
Balm dengan mempromosikannya secara langsung kepada keluarga, teman,
tetangga, dan Toko Kosmestik yang ada di wilayah perumahan sekitar.
 Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara penjual dengan pembeli
serta meningkatkan citra produk yang baik dan berkualitas di mata
masyarakat harus dilakukan promosi public relation. Penulis akan terus
meningkatkan pelayanan dengan baik dan mempertahankan sikap ramah dan
sopan agar pembeli merasa puas dan akan terus menjadi pelanggan.

C. Analisis SWOT
1. Strength
 Bahan-bahan yang digunakan alami dan tidak menggunakan pengawet.
 Varian rasa yang menarik.
 Harga yang terjangkau.
2. Weakness
 Produk tidak tahan lama (Maksimal 6 bulan pemakaian).
3. Oppurtunity
 Penjualan produk di sekitar Kampus/Universitas yang mayoritas
mahasiswinya melakukan perawatan bibir.
 Varian rasa yang inovatif.
 Permintaan konsumen akan produk kecantikan yang terus meningkat.
4. Threat
 Pesaing dari produk merk ternama seperti Wardah dan Nivea.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari
Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan
obat. CPKB mensyaratkan industri farmasi untuk mengidentifikasi,
validasi, yang perlu dilakukan sebagai bukti pengendalian terhadap aspek
kritis dari kegiatan yang dilakukan.
Pengawasan mutu merupakan semua upaya pemeriksaan dan
pengujian yang dilakukan sebelum, selama dan setelah pembuatan
kosmetik untuk menjamin agar ksmetik yang diproduksi memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan. Pengawasan mutu meliputi
pengambilan contoh, pemeriksaan dan pengujian. Evaluasi kestabilan
sediaan lipbalm meliputi: Uji organoleptik, Uji daya sebar, Uji
homogenitas, dan Uji pH.
Aspek pemasaran meliputi: Segmentasi, Targetting, dan
Positioning. Perkiraan permintaan dan penawaran meliputi: Perkiraan
permintaan terhadap produk, Perkiraan penawaran terhadap produk dan
Strategi pemasaran perusahaan terhadap pesaing. Analisis SWOT
meliputi: Strength, Weakness, Opportunity dan Threat.
B. Saran
Industri dapat mempertahankan konsistensi yang telah digapai serta terus
berupaya untuk mengikuti perkembangan mutu dalam memenuhi standar
yang telah dipersyaratkan oleh CPOB terkini.

DAFTAR PUSTAKA
.
Ambari, Y., Fitra N.D. H. , Arista W. N., Iif H.N., Butet S., 2020, Studi Formulasi
Sediaan Lip Balm Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) dengan
Variasi Beeswax, J. Islamic Pharm, Vol. 5(2).
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Fernandes A.R., Michelli F.D., Claudinéia A., Telma M.K., André R.B., Maria.,
2013, Stability evaluation of organic Lip Balm, Brazilian Journal of
Pharmaceutical Sciences, Vol. 49(2).
Kadu, M., Dr Suruchi. V, dan Dr Sonia. S, 2015, Review on Natural Lip Balm,
International Journal of Research in Cosmetic Science, Vol.5(1).
Lamid A., 1995, Vitamin E Sebagai Antioksidan, Media Litbangset, Vol.V(1).
Rahmatiya., 2012. Penggunaan Butil Hidroksi Toluen Untuk Menghambat
Ketengikan Minyak Kelapa Hasil Olahan Petani, Jurnal Matematika, Sains
dan Teknologi, Vol. 13(2).
Ratih H., Titta H., dan Ratna C.P., 2014, Formulasi Sediaan Lipbalm Minyak
Bunga Kenanga (Cananga Oil) Sebagai Emolien, Prosiding Simposium
Penelitian Bahan Obat Alam (SPBOA) XVI & Muktamar XII PERHIPBA,
ISSN 978-602-225-861-2.
Rowe, R.C., Paul J. S., dan Marian E.Q., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipients Sixth Edition, Pharmaceutical Press, United Kingdom.
Rukmiasih, P.S. Hardjosworo, P.P. Ketaren., dan P.R. Matitaputty., 2011,
Penggunaan Beluntas, Vitamin C Dan E Sebagai Antioksidan Untuk
Menurunkan Off-Odor Daging Itik Alabio Dan Cihateup, JITV, Vol. 16(1).
Sweetman, S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference 36th Edition,
Pharmaceutical Press : London.
Unifit Indonesia, 2009, 365 Tips For Woman, GUE PEDIA : Jakarta.
Widyasanti. A., dan Jayanti., 2017, Pembuatan sabun padat transparan berbasis
minyak zaitun dengan penambahan ekstrak teh putih, Jurnal Penelitian
Teh dan Kina, Vol. 20(1).

Anda mungkin juga menyukai