(LIPBALM)
OLEH: KELOMPOK IV
1. Struktur Organisasi
- Nama Usaha : Bie Lipbalm
- Bentuk Usaha : PT (Perseroan Terbatas)
- Lokasi : Sulawesi Tenggara
- Nama Pemilik : Stefan
- Alamat : Jalan Azharna No. 22, Sulawesi Tenggara
- Email : bielipbalm@gmail.com
- No. Telp : 321 123
Kepala Pabrik
Jeims Stefan
Ka. Bag.
Ka. Bag. Urusan Mutu Ka. Bag. R&D Ka. Bag. PPIC Ka. Bag. Teknik
Produksi
Puji Meilani Risnah Fisteria Risnawati Raisu Wisda Yuliharti
Sekar Dwi
A. FORMULA ASLI
R
/ Vitamin E
B. RANCANGAN FORMULA
Tiap 5 g lip balm mengandung:
Vitamin E 5%
Asam benzoat 0,1 %
BHT 0,05 %
Castor oil 65 %
Cocoa Butter 10 %
Carnaba wax ad 100 %
C. MASTER FORMULA
1. Nama Produk : Bie Lip balm ®
2. Jumlah produk : 100 @Batch
3. Tanggal formulasi : 8 Mei 2021
4. Tanggal produksi : 8 Mei 2022
5. Nomor notifikasi : NA 18191300035
6. Nomor batch : I 901001
D. PATOFISIOLOGI
Bibir berfungsi sebagai organ untuk berbicara, makan, mnum, dsb.
Bbir terdiri dari kulit, fasia superfisial, otot orbicularis dan otot-otot yang
disisipi di sekitarnya (jaringan areolar & selaput lendir). Lapisan korneum
atas bibir mengandung sekitar hanya 3 hingga 4 lapisan dan sangat tipis
dibandingkan kulit wajah yang khas. Kulit bibir mengandung sangat
sedikit sel melanin. Karena itu, pembuluh darah lebih jelas muncul melalui
kulit bibir yang memberi warna merah muda yang indah di bibir. Kulit
bibir tidak memiliki folikel rambut dan tidak ada kelenjar keringat. Oleh
karena itu tidak memiliki keringat dan minyak tubuh dalam melindungi
bibir dari lingkungan luar (Kudu, M., dkk., 2015). Masalah yang sering
terjadi pada bibir yaitu bibir kering, terkelupas, pecah-pecah, luka pada
bagian pinggir bibir dan sebagainya (Wirakusumah, 2007). Faktor-faktor
penyebab terjadi masalah pada bibir yaitu cuaca dan sinar matahari yang
berpotensi membuat bibir kering dan dan pecah-pecah (Unifit Indonesia,
2009).
H. URAIAN BAHAN
1. α-tokoferol (Sweetman, 2009 : 1992)
Nama lain : VITAMIN E
Rumus molekul : C29H50O2
Berat molekul : 430,72
Rumus struktur :
I. PERHITUNGAN
Perdosis
Vitamin E 5% x 5 g = 0,25 g
Asam benzoat 0,1 % x 5 g = 0,005 g
BHT 0,05 % x 5 g = 0,0025 g
Castor oil 65 % x 5 g = 3,25 g
Cocoa Butter 10 % x 5 g = 0,5 g
Carnaba wax ad 100 % x 5 g = ad 5 g (4,0325 g)
Perbatch
Vitamin E 0,25 g x 100 = 25 g
Asam benzoat 0,005 g x 100 = 0,5 g
BHT 0,0025 g x 100 = 0,25 g
Castor oil 3,25 g x 100 = 325 g
Cocoa Butter 0,5 g x 100 = 50 g
Carnaba wax 4,0325 g x 100 = 403,25 g
J. METODE
Bahan baku ditimbang pada keseimbangan akurat. Teknik preparasi terdiri
dari pemanasan. Basis dilelehkan di atas penangas air. Basis cocoa butter
dilelehkan pada suhu lelehnya yaitu sekitar 31-340C, sambil diaduk kuat
sampai seluruh lemak coklat meleleh sempurna. Carnauba wax, dilelehkan
pada suhu lelehnya yaitu sekitar 62-64oC, kemudian dimasukkan kedalam
lelehan basis tersebut. Selanjutnya, vitamin E, dan asam benzoat terlarut
ditambahkan pada ± 87,0 ºC sambil terus di aduk Castor oil di masukkan
terakhir setelah suhu tidak terlalu panas sambil di aduk hingga semuanya
tercampur homogen. Kemudian didinginkan (5,0 ± 1,0 ºC) selama paling
sedikit satu jam dan disimpan pada suhu kamar selama 48 jam untuk
menstabilkan persiapan.
K. TEKNIK PENGUJIAN
Uji stabilitas fisik pada sediaan lip balm dengan bahan aktif Vitamin E
menggunakan metode cycling test untuk mengetahui kestabilan sediaan
dengan pengaruh variasi suhu selama waktu penyimpanan. Sediaan
disimpan pada kulkas dengan suhu 4ºC selama 24 jam dan dilanjutkan
dengan menyimpan sediaan pada oven dengan suhu 40ºC selama 24 jam.
Pengujian dilakukan sebanyak 6 siklus dan diamati terjadinya perubahan
fisik dari sediaan pada awal dan akhir pengujian yang meliputi
organoleptik, homogenitas, dan pH. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji
organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar dan uji daya lekat.
1. Kemasan
2. Uji Organoleptis
Organoleptis adalah suatu pengujian dengan menggunakan indera
manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan
terhadap suatu sediaan. Macam-macam uji yang dilakukan yaitu
dengan melihat warna, rasa, bau, dan bentuk.
3. Uji pH
Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan alat Indikator pH
Universal, dan masing-masing formula direplikasi 3 kali. Universal
Indikator pH dicelupkan kedalam sediaan lip balm dan dibiarkan
beberapa detik, lalu warna pada kertas dibandingkan dengan
pembanding pada kemasan.
4. Uji Homogenitas
Masing-masing sediaan lip balm dengan bahan aktif vitamin E
diperiksa homogenitasnya dengan cara mengoleskan 1 gram sediaan
pada kaca objek, lalu diamati partikel yang kasar dengan cara diraba
dan sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak
terlihat adanya butir-butir kasar
5. Uji Daya Sebar
Sampel sediaan lip balm ditimbang sebanyak 0,5 gram diletakkan di
atas alat uji daya sebar yang berupa lempengan kaca beralaskan kertas
skala, tutup dengan kaca pasangannya (yang sebelumnya sudah
ditimbang), dan dibiarkan selama 1 menit, diukur diameter
penyebaran lip balm dengan cara mengukur dari berbagai sisi dan
dihitung rata-ratanya, diulang sebanyak 3 kali replikasi dengan cara
yang sama dengan penambahan beban secara berkala (50 g, 100 g,
150 g, 200 g)
6. Uji Daya Lekat
Sampel sediaan lip balm ditimbang sebanyak 0,25 gram, lalu
diletakkan diatas gelas objek. Kedua gelas objek ditempelkan sampai
menyatu. Kemudian diletakkan dengan beban seberat 1 kg selama 5
menit setelah itu dilepaskan, lalu diberi beban 80 gram dan dicatat
waktunya hingga kedua gelas obyek tersebut terlepas. Replikasi
dilakukan sebanyak 3 kali.
7. Uji Iritasi
Teknik yang dilakukan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka
(open patch) pada bagian lengan bawah bagian dalam terhadap 10
panelis yang bersedia dan menulis surat pernyataan. Uji tempel
terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada lokasi lekatan
dengan luas tertentu (2,5x2,5 cm), dibiarkan terbuka dan diamati apa
yang terjadi. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama dua hari
berturut-turut. Kriteria inklusi uji iritasi meliputi: wanita berusia 20-30
tahun, sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki riwayat penyakit
alergi, dan menyatakan kesediaanya untuk dijadikan responden.
Reaksi yang diamati adalah terjadinya eritema, papula, vesikula atau
edema.
8. Uji Kelembaban
Sediaan Pengujian efektivitas sediaan dilakukan terhadap 9 orang
panelis. Pengujian dilakukan pada daerah bibir. Pengelompokan
dibagi menjadi :
a. Kelompok I : 3 orang panelis menggunakan formula 1
b. Kelompok II: 3 orang panelis menggunakan formula 2
c. Kelompok III: 3 orang panelis menggunakan formula 3
Pengujian dengan membandingkan keadaan bibir sebelum dan
sesudah pemakaian sediaan dengan nilai parameter kelembaban.
Semua panelis diukur terlebih dahulu kondisi kelembaban bibir awal
menggunakan alat skin analyzer. Sediaan lip balm dioleskan pada
bibir panelis lalu dibiarkan hingga 12 jam, dan pengecekan kondisi
kelembaban bibir dilakukan selama 12 jam sekali sebelum dan
sesudah pemakaian lip balm. Pengukuran kondisi bibir dilakukan
setiap hari selama 7 hari dengan pemberian sediaan lip balm setiap
hari secara rutin pagi dan malam hari.
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
A. Aspek pemasaran
1. Segmentasi
Segmentasi adalah pembagian pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix
yang berbeda pula. Segmentasi pasar bertujuan agar segmentasi yang telah
dilakukan tepat sasaran. Segmentasi pasar perlu diperhatikan beberapa
variabel. Pertama, segmentasi variabel Bie lip balm berada di kota kendari dan.
Kedua, segmentasi demografis Bie Lip Balm menuju pada remaja, dewasa,
bahkan lanjut usia. Ketiga, segmentasi berdasarkan perilaku, masyarakat akan
merespon baik kerena bahan baku yang digunakan oleh produk Bie Lip Balm
adalah bahan-bahan alami tanpa pengawet.
2. Targetting
Target Pasar atau Pasar Sasaran adalah proses mengevaluasi dan
memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk
dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan. Bie Lip Balm
menargetkan pembeli dari kalangan masyarakat menengah ke bawah dengan
rentang umur 13 sampai 50 tahun. Dan menargetkan mendistribusikan produk
Bie Lip balm ke Toko Kosmetik yang ada di wilayah perumahan warga.
3. Positioning
Positioning adalah cara untuk meningkatkan dan menempatkan produk
yang kita buat dengan pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain
positioning dipakai untuk mengisi serta memenuhi konsumen dalam kategori
tertentu.
a. Penetrasi Pasar: Bie Lip Balm memberikan kupon dengan 5 stampel,
setiap kali membeli akan diberikan stampel, jika kupon sudah terisi
dengan 5 stampel maka akan diberikan 1 produk gratis.
b. Pengembangan Pasar: Mendistribusikan produk Bie Lip Balm ke Toko
Kosmetik yang ada di wilayah perumahan warga.
c. Produk: Membuat jenis produk baru dan inovasi varian rasa baru.
C. Analisis SWOT
1. Strength
Bahan-bahan yang digunakan alami dan tidak menggunakan pengawet.
Varian rasa yang menarik.
Harga yang terjangkau.
2. Weakness
Produk tidak tahan lama (Maksimal 6 bulan pemakaian).
3. Oppurtunity
Penjualan produk di sekitar Kampus/Universitas yang mayoritas
mahasiswinya melakukan perawatan bibir.
Varian rasa yang inovatif.
Permintaan konsumen akan produk kecantikan yang terus meningkat.
4. Threat
Pesaing dari produk merk ternama seperti Wardah dan Nivea.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari
Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan
obat. CPKB mensyaratkan industri farmasi untuk mengidentifikasi,
validasi, yang perlu dilakukan sebagai bukti pengendalian terhadap aspek
kritis dari kegiatan yang dilakukan.
Pengawasan mutu merupakan semua upaya pemeriksaan dan
pengujian yang dilakukan sebelum, selama dan setelah pembuatan
kosmetik untuk menjamin agar ksmetik yang diproduksi memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan. Pengawasan mutu meliputi
pengambilan contoh, pemeriksaan dan pengujian. Evaluasi kestabilan
sediaan lipbalm meliputi: Uji organoleptik, Uji daya sebar, Uji
homogenitas, dan Uji pH.
Aspek pemasaran meliputi: Segmentasi, Targetting, dan
Positioning. Perkiraan permintaan dan penawaran meliputi: Perkiraan
permintaan terhadap produk, Perkiraan penawaran terhadap produk dan
Strategi pemasaran perusahaan terhadap pesaing. Analisis SWOT
meliputi: Strength, Weakness, Opportunity dan Threat.
B. Saran
Industri dapat mempertahankan konsistensi yang telah digapai serta terus
berupaya untuk mengikuti perkembangan mutu dalam memenuhi standar
yang telah dipersyaratkan oleh CPOB terkini.
DAFTAR PUSTAKA
.
Ambari, Y., Fitra N.D. H. , Arista W. N., Iif H.N., Butet S., 2020, Studi Formulasi
Sediaan Lip Balm Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) dengan
Variasi Beeswax, J. Islamic Pharm, Vol. 5(2).
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Fernandes A.R., Michelli F.D., Claudinéia A., Telma M.K., André R.B., Maria.,
2013, Stability evaluation of organic Lip Balm, Brazilian Journal of
Pharmaceutical Sciences, Vol. 49(2).
Kadu, M., Dr Suruchi. V, dan Dr Sonia. S, 2015, Review on Natural Lip Balm,
International Journal of Research in Cosmetic Science, Vol.5(1).
Lamid A., 1995, Vitamin E Sebagai Antioksidan, Media Litbangset, Vol.V(1).
Rahmatiya., 2012. Penggunaan Butil Hidroksi Toluen Untuk Menghambat
Ketengikan Minyak Kelapa Hasil Olahan Petani, Jurnal Matematika, Sains
dan Teknologi, Vol. 13(2).
Ratih H., Titta H., dan Ratna C.P., 2014, Formulasi Sediaan Lipbalm Minyak
Bunga Kenanga (Cananga Oil) Sebagai Emolien, Prosiding Simposium
Penelitian Bahan Obat Alam (SPBOA) XVI & Muktamar XII PERHIPBA,
ISSN 978-602-225-861-2.
Rowe, R.C., Paul J. S., dan Marian E.Q., 2009, Handbook of Pharmaceutical
Excipients Sixth Edition, Pharmaceutical Press, United Kingdom.
Rukmiasih, P.S. Hardjosworo, P.P. Ketaren., dan P.R. Matitaputty., 2011,
Penggunaan Beluntas, Vitamin C Dan E Sebagai Antioksidan Untuk
Menurunkan Off-Odor Daging Itik Alabio Dan Cihateup, JITV, Vol. 16(1).
Sweetman, S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference 36th Edition,
Pharmaceutical Press : London.
Unifit Indonesia, 2009, 365 Tips For Woman, GUE PEDIA : Jakarta.
Widyasanti. A., dan Jayanti., 2017, Pembuatan sabun padat transparan berbasis
minyak zaitun dengan penambahan ekstrak teh putih, Jurnal Penelitian
Teh dan Kina, Vol. 20(1).