Ladin Juliawan
2 KUTILANG Ns.H.Hartoni,S.Kep
Endah Fajrianti
Mia Putri
6 MELATI Ns.Yuliza F,S.Kep.,M.Kes
Rekka Septilia
Muhammad Irgi
8 NURI Ns.Yansuri,S.Kp.,M.Kep
Mutiara Natalia
Wulan Anggraini
9 NURI Ns.H.Hartoto,S.Kep
Enggar Fadila
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
Ruangan : Kutilang
Endah
2 20320017 07.30 14.00 dto
Fajrianti
Ida
3 20320020 07.30 14.00 dto
Rahmatika
Idfy Dwi
4 20320021 07.30 14.00 dto
Prayogo
Khoirul
5 20320022 07.30 14.00 dto
Nadira
Ladin
6 20320013 07.30 14.00 dto
Juliawan
M Fiqi
7 20320005 07.30 14.00 dto
Dwiartho
DAFTAR HADIR MAHASISWA
PRAKTIK KLINIK PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG
PERIODE 23 JANUARI-5 FEBUARI 2023
Ruangan : Melati
Rekka
4 20320007 07.30 14.00 dto
septilia
Ruangan : Melati
Ruangan : Melati
Rekka
4 20320007 07.30 14.00 dto
septilia
Ruangan : Melati
Ruangan : Melati
Rekka
4 20320007 07.30 14.00 dto
septilia
Ruangan : Melati
Ruangan : Melati
Rekka
4 20320007 07.30 14.00 dto
septilia
Ruangan : Melati
Ruangan : Melati
Rekka
4 20320007 07.30 14.00 dto
septilia
Ruangan : Melati
Ruangan : Melati
Rekka
4 20320007 07.30 14.00 dto
septilia
Ruangan : Melati
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
Ruangan : Nuri
Muhammad
2 20320006 07.30 14.00 dto
Irgi
Mutiara
3 20320012 07.30 14.00 dto
Natalia
Riswan
4 20320008 07.30 14.00 dto
Hadi
Wulan
5 20320011 07.30 14.00 dto
Anggraini
PROPOSAL
DISUSUN OLEH :
A. TOPIK
TAKSP : Stimulasi Persepsi Umum
B. LATAR BELAKANG
Terapi seni direkomendasikan sebagai suatu terapi untuk meningkatkan stimulasi,
interaksi sosial, dan memperbaiki rasa percaya diri. Aktifitas menggambar / melukis
memberi kesempatan mengekspresikan diri dan melatih membuat pilihan dengan
memilih warna-warna yang akan dipakai dan membentuk karya sendiri. Holt dan
Kaiser dalam Mukhlis (2011) mengatakan bahwa melalui aktifitas seni tersebut
individu diasumsikan mendapat media paling aman untuk memfasilitasi komunikasi
melalui eksplorasi pikiran, persepsi, keyakinan, dan pengalaman, khususnya emosi.
Salah satu gangguan jiwa yang dapat menyebabkan gangguan hubungan sosial
pada pasien adalah gangguan persepsi sensori halusinasi, menarik diri, harga diri
rendah, dan perilaku kekerasan. Dampak itu semua yang diderita klien diantaranya
dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya
sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas
Kelompok. Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikotherapi yang dilakukan oleh
sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis/petugas kesehatan yang telah dilatih.Terapi
aktivitas kelompok mempermudah psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu
yang sama.
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan oleh
sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis/petugas kesehatan yang telah dilatih. Terapi
aktivitas kelompok mempermudah psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu
yang sama.
Kami mahasiswa/I S1 Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati Bandar
Lampung periode 23 januari-5 febuari 2023 sedang praktek laboratorium di Ruangan
Kutilang RSJ Daerah Provinsi Lampung dengan jumlah pasien 28 orang dengan
sample pengkajian 7 orang klien dengan hasil pengkajian 5 orang mengalami
gangguan sensori persepsi halusinasi, 3 orang mengalami isolasi sosial, 2 orang
mengalami harga diri rendah, 4 orang mengalami defisit perawatan diri, dan 3 orang
mengalami resiko perilaku kekerasan.
C. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama (Keliat,
2005). Wilson dan Kneisl (1992) dalam Keliat (2005) menyatakan bahwa TAK adalah
manual, rekreasi, dan teknik kreatif untuk memfasilitasi pengalaman seseorang serta
meningkatkan respon sosial.
Terapi Aktivitas Kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah
terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental RSJ Di Indonesia). Terapi kelompok
adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi
bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007)
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindra yang diberikan
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
b. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar
F. KLIEN
1. Kriteria klien
a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Kriteria kelompok
a. Kecil : Terdiri dari 4 orang klien
b. Sedang : Terdiri dari 7-8 orang klien
c. Besar : Terdiri dari minimal 10 orang klien
3. Proses seleksi Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
G. KRITERIA HASIL
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader,Co-leader,Fasilitator,observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan apa yang klien gambar
H. ANTISIPASI MASALAH
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
I. PENGORGANISASIAN
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Kamis / 02 Febuari 2023
b. Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
c. Tempat : Ruang Melati
d. Jumlah Klien : 5 Klien
2. Tim Terapi
a. Leader : Idfy Dwi Prayogo
Uraian Tugas :
1) Memimpin jalannya terapi kognitif
2) Menyusun rencana aktivitas kelompok
3) Memberikan penjelasan tentang peraturan
4) Mengatasi masalah dalam terapi kognitif
5) Menyampaikan tujuan kontrak waktu dan peraturan
Keterangan :
: Leader
: Co-Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
J. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien
b. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Perkenalan
Terapis dan klien memakai papan nama
c. Validasi perasaan
Menanyakan perasaan klien saat ini
d. Evaluasi kegiatan yang pernah dilakukan
Terapis menanyakan kegiatan yang pernah dilakukan
e. Tujuan
Terapis (leader) menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengungkapkan perasaan
lewat gambar
f. Kontrak
1) Topik
Terapis menjelaskan topik kegiatan yaitu menggambar
Terapis menjelaskan aturan main :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2) Waktu
Lama kegiatan 45 menit
3) Tempat
Di ruang TAK bangsal Kutilang
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain
b. Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya
kepada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan makna
gambar tersebut menurut klien.
f. Kegiatan poin 5 dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
g. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien
bertepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Subyektif
Terapis menanyakan kegiatan yang telah dilakukan
2) Obyektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengeksperikan perasaan melalui gambar.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang
2) Menyepakati waktu dan tempat.
K. EVALUASI
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu
mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan
makna gambar.
L. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1 TAK stimulasi sensori
menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar,
menyebutkan nama gambar, dan mnceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk
mengungkapkan perasaan melalui gambar.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. (2006). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Stuart dan Laraia. (2007). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6. St. Louis:
Mosby Year Book.
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. Struktur Kelompok
1. Leader : Idfy Dwi Prayogo
2. Co Leader : Endah Fajrianti
3. Observer : Ida Rahmatika
4. Fasilitator : Ladin Juliawan
M.Fiqi Dwiartho
Anggun Istawala
Khoirul Nadira
5. Klien : Tn.Arvindo
Tn.Andreas
Tn.Hartanto
Tn.Wanda
Tn.Hermanto
Tanggal : Jumat,03 Febuari 2023
B. Evaluasi Struktur
1. Dalam pelaksanaan TAK ada keterlambatan waktu dalam memulai pelaksanaan yaitu
terlambat 30 menit
2. Dalam pelaksanaan TAK jumlah klien sesuai dengan yang di rencanakan yaitu 5
orang
3. Alat yang di siapkan digunakan dengan semestinya
4. Metode bermain peran/simulasi telah dilakukan
5. Suasana saat dilakukan TAK menyenangkan, berlangsung aman nyaman dan semua
klien bersemangat
6. Klien dan terapis duduk bersama membentuk lingkaran
7. Peserta Tak sepakat untuk mengikuti sampai selesai
8. Leader, Co leader, fasilitator, observer telah berperan dan melaksanakan kegiatan
dengan baik
C. Evaluasi Proses
1. Leader telah membuat suasana menjadi semangat dan menyenangkan
2. Co-leader berperan aktif dalam membantu Leader baik untuk berbicara maupun dalam
menghangatkan suasana akan tetapi secara keseluruhan Co-leader sudah dapat
membantu leader.
3. Fasilitator dapat berperan dengan baik dalam memotivasi klien mengikuti TAK
4. Klien kooperatif dan mengikuti kegiatan TAK dengan baik dari awal hingga akhir
5. Observer dapat mengobservasi kegiatan TAK Halusinasi dengan baik.
D. Evaluasi Hasil
Nama pasien
No Aspek Yang Dinilai
Tn.Ar Tn.An Tn.He Tn.Ha Tn.Wa
1 Mengikuti kegiatan dari
Ya Ya Ya Ya Ya
awal sampai akhir
2 Menggambar sampai selesai Ya Ya Ya Ya Ya
3 Menyebutkan gambar Ya Ya Ya Ya Ya
4 Menceritakan gambar Ya Ya Ya Ya Ya
Dokumentasi
Kesimpulan yang di dapatkan bahwa secara keseluruhan semua klien dapat mengikuti TAK
dari awal sampai akhir kegiatan dengan hasil seperti yang terteraa pada tabel di atas. Selain
itu hasil jugga menunjukan bahwa semua klien mampu tindakan dengan baik, sesuai dengan
target-target yang sudah di tentukan pada tabel di atas. Tingkat keberhasilan dalam kegiatan
Tak ini bisa dikatakan 100%.
DISUSUN OLEH:
M. Irgi (20320006)
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
DTO DTO
PENDAHULUAN
A. TOPIK
B. LATAR BELAKANG
Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien
dengan gangguan jiwa. Halusinasi menggambarkan suatu kondisi psikotik yang kadang-
kadang ditandai dengan apatis, tidak mempunyai hasrat, asosial, afek tumpul.Halusinasi
terdapat beberapa jenis, salah satunya halusinasi pendengaran. Dampak dari halusinasi
yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan
asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan
Terapi Aktivitas Kelompok Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu
terapi modalitas sebagai bentuk psikoterapi yang dilakukan oleh sekelompok klien
dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin dan diarahkan seorang terapis atau
petugas kesehatan jiwa yang terlatih. Salah satu jenis terapi aktivitas kelompok untuk
klien gangguan interaksi sosial : menarik diri adalah terapi aktivitas kelompok
stimulasi sensori. Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya
menstimulasi semua panca indra (sensori) agar memberi respon yang adekuat (Kelliat
B.A & Akemat, 2011).
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
TINJAUN TEORI
2.1.Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah satu persepsi yang salah oleh panca indera tanpa adanya rangsang
(stimulus) eksternal (Cook & Fontain, Essentials of Mental Health Nursing, 1987).
2.2.Klasifikasi Halusinasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan karakteristik tertentu,
diantaranya:
a. Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara – suara orang, biasanya klien
mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan
memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
b. Halusinasi penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran
geometrik, gambar kartun dan atau panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa
menyenangkan atau menakutkan.
c. Halusinasi penciuman
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti:
darah, urine atau feses. Kadang–kadang terhirup bau harum. Biasanya berhubungan dengan
stroke, tumor, kejang, dan dimensia
d. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat.
Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau orang lain.
e. Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan.
f. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui vena
atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
10) Ketakutan.
11) Tidak mau melaksanakan asuhan mandiri: mandi, sikat gigi, ganti pakaian,
berhias yang rapi.
Tahap I
Memberi rasa nyaman tingkat ansietas sedang secara umum, halusinasi merupakan suatu:
3. Fikiran dan pengalaman sensori masih ada dalam kontol kesadaran, nonpsikotik.
Tahap II
1. Menyalahkan
1. Mengontrol
10. Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tremor dan berkeringat
Tahap IV
3. Perilaku panik.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait
dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
BAB III
PENGORGANISIAN
3.1. Persiapan
1. Kriteria klien
2. Proses seleksi
3. Proses Seleksi
4. Jumlah Peserta
5 orang
5. Nama Peserta
Sdr Saifullah
Sdr. Budi
Sdr. Awaludin
Sdr. Tri
Sdr. Haryant
3.2. Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu
Pembukaan 1. 5 menit
Inti 3. 15 menit
Penutup 4. 5 menit
Keterangan:
: Observer
: Leader
: Co-leader
: Klien
: Fasilitator
3.3. Pengorganisian
Pelaksanaan pertemuan 1
Pelaksanaan pertemuan 2
Tim Terapi
Leader
Uraian tugas :
3. Memimpin diskusi
Observer
Uraian tugas :
2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
Fasilitator
Uraian tugas :
1. Memanggil klien
2. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat
atau klien lain
Evaluasi Struktur
Evaluasi Proses
1. Tujuan
2. Setting
3. Alat
1. Spidol
2. Bola
3. Musik
4. Karton
4. Metode
5. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/ validasi
c. Kontrak
a) Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada
terapis
3. Tahap kerja
c. Leader meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar dikertas HVS.
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum obat atau
tidak minum obat.
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi
2. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan 4 cara mengontrol halusinasi yang telah diajarkan yaitu
menghardik, bercakap-cakap, melakukan aktivitas terjadwal.
6. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat proses TAK berlangsung, khususya pada tahap kerja. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi
halusinasi sesi V kemapuan yang di harapkan adalah klien patuh minum obat untuk
mencegah halusinasi untuk mencegah timbulnya halusinasi. Formulir yang di isi adalah
sebagai berikut.
Sesi : V TAK
Jumlah
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 6 benar cara minum
obat, manfaat dan akibat tidak minum obat.
3. Beri tanda (√) jika klien mampu dan beriakn tanda (X) jika klien tidak mampu
7. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi
sesi V. klien mampu menyebutkan 6 benar minum obat, manfaat dan akibat bila tidak
patuh minum obat. Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003.
Keliat Budi Ana, Prases Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999.
Purwaningsih dan Karlina.2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Dilengkapi Terapi Modalitas dan
Standard Opening Procedure (SOP).Jakarta: Nuha Medika Press
PROPOSAL
Disusun Oleh :
A. TOPIK
B. LATAR BELAKANG
C. LANDASAN TEORI
Tujuan Umum
Klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindra yang diberikan
Tujuan Khusus
a. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
b. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar
F. KLIEN
a. Kriteria klien
c. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
d. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Kriteria kelompok
d. Kecil : Terdiri dari 4 orang klien
e. Sedang : Terdiri dari 7-8 orang klien
f. Besar : Terdiri dari minimal 10 orang klien
c. Proses seleksi Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
d. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
e. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
f. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok.
G. KRITERIA HASIL
a. Evaluasi Struktur
i. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
ii. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
iii. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
iv. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
v. Leader,Co-leader,Fasilitator,observer berperan sebagaimana mestinya.
b. Evaluasi Proses
h. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
i. Leader mampu memimpin acara.
j. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
k. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
l. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
m. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
n. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
c. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
c. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
d. Menyampaikan apa yang klien gambar
H. ANTISIPASI MASALAH
I. PENGORGANISASIAN
a. Pelaksanaan
i. Hari/Tanggal : Rabu / 01 Februari 2023
ii. Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
iii. Tempat : Ruang Melati
iv. Jumlah Klien : 4 Klien
b. Tim Terapi
i. Leader : Rekka Septilia
Uraian Tugas :
1. Memimpin jalannya terapi kognitif
2. Menyusun rencana aktivitas kelompok
3. Memberikan penjelasan tentang peraturan
4. Mengatasi masalah dalam terapi kognitif
5. Menyampaikan tujuan kontrak waktu dan peraturan
CL L
F
K
K
F F
K F K
Keterangan :
L : Leader
CL : Co.Leader
O : Observer
F : Fasilitator
D : Dokumentasi
J. LANGKAH KEGIATAN
a. Persiapan
i. Mengingatkan kontrak dengan klien
ii. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
i. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
ii. Perkenalan
Terapis dan klien memakai papan nama
iii. Validasi perasaan
Menanyakan perasaan klien saat ini
iv. Evaluasi kegiatan yang pernah dilakukan
Terapis menanyakan kegiatan yang pernah dilakukan
v. Tujuan
Terapis (leader) menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengungkapkan
perasaan lewat gambar
vi. Kontrak
1. Topik
Terapis menjelaskan topik kegiatan yaitu menggambar
Terapis menjelaskan aturan main :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Waktu
Lama kegiatan 45 menit
3. Tempat
Di ruang TAK bangsal Melati
c. Tahap kerja
i. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain
ii. Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
iii. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini
iv. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
v. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing
untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya
kepada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan makna
gambar tersebut menurut klien.
vi. Kegiatan poin 5 dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
vii. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien
bertepuk tangan.
d. Tahap Terminasi
i. Evaluasi
1. Subyektif
Terapis menanyakan kegiatan yang telah dilakukan
2. Obyektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
ii. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengeksperikan perasaan melalui gambar.
iii. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang
2. Menyepakati waktu dan tempat.
K. EVALUASI
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu
mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan menceritakan
makna gambar.
L. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1 TAK stimulasi sensori
menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar,
menyebutkan nama gambar, dan mnceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk
mengungkapkan perasaan melalui gambar.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. (2006). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Stuart dan Laraia. (2007). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6. St.
Louis: Mosby Year Book.
PROPOSAL
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2022/2023
TERAPI KREATIVITAS KELOMPOK MEMBUAT TASBIH
A. TOPIK
Terapi Kreativitas Kelompok Membuat Tasbih
B. LATAR BELAKANG
Pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau klinik jiwa umumnya dengan
keluhan tidak dapat diatur di rumah. Misalnya mengamuk, diam di rumah, tidak
mandi, keluyuran, mengganggu orang lain. Setelah berada dirumah sakit, hal yang
sama sering terjadi banyak pasien yang berdiam diri, menyendiri tanpa kegiatan. Hari
– hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat, dan tidur.
Terapi aktifitas merupakan salah satu tindaakan keperawatan untuk gangguan
jiwa. Terapi ini adalah terapi kreatifitas yang mengandung makna sosialisasi,
penyaluran energi, stimulasi sensori dan orientasi realitas. Keterampilan ini penting
dalam keberhasilan pengobatan kolektif penyakit mental.
Seni penyembuhan (kesadaran dibesarkan bersama), kesadaran dibangkitkan,
tidak hanya untuk penyakit mental tetapi sifat – sifat penyembuhan dari seni dan
manifestasi kreatif seniman tak terduga menunjukan keindahan dan keunikan
semangat seperti pekerjaan mereka yang tergantung di dinding, bercerita secara
individual mereka sendiri, pemahaman kreatifitas memiliki banyak manfaat.
Menciptakan karya seni adalah salah satu cara untuk memerangi penyakit mental
dan saat ini sudah banyak orang yang merasakan manfaatnya. Beberapa tahun terakhir
praktik terapi seni sudah banyak berkembang luas dan sudah diterapkan pada pasien
sakit jiwa.
C. LANDASAN TEORI
Terapi kreativitas merupakan suatu cara untuk melatih kemampuan klien agar
mandiri dan kreativitas setelah klien keluar dan mulai bergabung dengan masyarakat
yang ada di lingkungannnya. Terapi ini sangat bermanfaat bagi klien agar klien
merasa mempunyai kemampuan yang bisa diterapkan dalam masyarakat dan
kehidupan sehari-hari, kreativitas ini akan dilakukan sekelompok pasien bersama-
sama dengan pengarahan mahasiswa dan berdiskusi satu sama lain.
Terapi aktifitas merupakan salah satu tindaakan keperawatan untuk gangguan
jiwa. Terapi ini adalah terapi kreatifitas yang mengandung makna sosialisasi,
penyaluran energi, stimulasi sensori dan orientasi realitas. Keterampilan ini penting
dalam keberhasilan pengobatan kolektif penyakit mental.
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi modalitas terapi membuat tasbih ini pasien
mampu beradaptasi terhadap situasi, lebih aktif dan lebih mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi modalitas membuat tasbih selama 45 menit diharapkan
pasien dapat meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa
kasih sayang terhadap seseorang.
a. Mampu melakukan kreativitas sesuai intruksi
b. Mengeksprestasikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi
c. Meningkatkan kontrol diri dan perasaan berharga
d. Mengembangkan kreatifitas
e. Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan
F. KLIEN
1. Kriteria klien
e. Klien bisa bergerak dan sehat secara fisik
f. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
g. Defisit fungsional pada fisik,psikologis atau fungsional mental
h. Stres dan kecemasan
i. Gangguan kepribadian
2. Kriteria kelompok
g. Kecil : Terdiri dari 4 orang klien
h. Sedang : Terdiri dari 7-8 orang klien
i. Besar : Terdiri dari minimal 10 orang klien
3. Proses seleksi Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
g. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
h. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
i. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TKK, meliputi: menjelaskan
tujuan TKK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
G. KRITERIA HASIL
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader,Co-leader,Fasilitator,observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
o. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
p. Leader mampu memimpin acara.
q. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
r. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
s. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
t. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
u. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
e. Menjelaskan manfaat membuat tasbih
f. Pasien dapat bekerja sendiri
g. Pasien yang hadir merasa senang mengikuti kreatifitas yang diberikan
H. ANTISIPASI MASALAH
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
I. PENGORGANISASIAN
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Jumat / 03 Febuari 2023
b. Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
c. Tempat : Ruang Kutilang
d. Jumlah Klien : 5 Klien
2. Tim Terapi
a. Leader : Endah Fajrianti
Uraian Tugas :
1. Memimpin jalannya terapi kreatifitas
2. Menyusun rencana kreativitas kelompok
3. Memberikan penjelasan tentang peraturan
4. Mengatasi masalah dalam terapi kreatifitas
5. Menyampaikan tujuan kontrak waktu dan peraturan
b. Co-Leader : Idfy Dwi Prayogo
Uraian Tugas :
1. Membantu leader selama pelaksanaan terapi kreatifitas
2. Memotivasi peserta agar lebih aktif dalam terapi
kreatifitas
3. Menggantikan leader jika leader tidak bisa hadir
Keterangan :
: Leader
: Co-Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
J. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien
b. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Perkenalan
Terapis dan klien memakai papan nama
c. Validasi perasaan
Menanyakan perasaan klien saat ini
d. Evaluasi kegiatan yang pernah dilakukan
Terapis menanyakan kegiatan yang pernah dilakukan
e. Tujuan
Terapis (leader) menjelaskan tujuan kegiatan yaitu membuat tasbih
f. Kontrak
1) Topik
Terapis menjelaskan topik kegiatan yaitu membuat Tasbih
Terapis menjelaskan aturan main :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2) Waktu
Lama kegiatan 60 menit
3) Tempat
Di ruang TKK bangsal kutilang
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat tasbih
b. Terapis membagikan alat-alat untuk membuat tasbih
c. Terapis memperagakan cara membuat tasbih
d. Sementara klien mulai membuat tasbih, terapis berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus membuat tasbih sampai selesai
e. Setelah semua klien selesai membuat tasbih, terapis meminta masing-masing
untuk memperlihatkan hasil dari tasbih yang dibuat
f. Kegiatan poin 5 dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
g. Setiap kali klien selesai meenunjukan hasil tasbih yang dibuat, terapis
mengajak klien bertepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Subyektif
Terapis menanyakan kegiatan yang telah dilakukan
2. Obyektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TKK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menganjurkan untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TKK yang akan datang
2. Menyepakati waktu dan tempat.
5. EVALUASI
Evaluasi dilakukan saat proses TKK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TKK.
Untuk TKK stimulasi sensori ke kreatifitasan, kemampuan klien yang diharapkan
adalah mampu mengikuti kegiatan, membuat tasbih, menyebutkan apa yang di
buat dan menceritakan makna kerajinan tasbih.
Penilaian TKK Stimulasi Sensori Kreatifitas
Nama pasien
No Aspek Yang Dinilai
6. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat terapi aktivitas kelompok
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi terapi
kreatifitas kelompok. Klien mengikuti sampai selesai, Klien mampu membuat
tasbih, menunjukan hasil kerajinan, dan mendeskrifsikan kegunaan hasil
kerajinan.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart dan Laraia. (2007). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6. St. Louis:
Mosby Year Book.
E. Struktur Kelompok
1. Leader : Endah Fajrianti
2. Co Leader : Idfy Dwi Prayogo
3. Observer : Ida Rahmatika
4. Fasilitator : Ladin Juliawan
M.Fiqi Dwiartho
Anggun Istawala
Khoirul Nadira
5. Klien : Tn.Arvindo
Tn.Andreas
Tn.Hartanto
Tn.Wanda
Tn.Hermanto
Tanggal : Jumat,03 Febuari 2023
F. Evaluasi Struktur
9. Dalam pelaksanaan TKK dilaksanakan sesuai dengan waktu yang di tentukan
10. Dalam pelaksanaan TKK jumlah klien sesuai dengan yang di rencanakan yaitu 5
orang
11. Alat yang di siapkan digunakan dengan semestinya
12. Metode bermain peran/simulasi telah dilakukan
13. Suasana saat dilakukan TKK menyenangkan, berlangsung aman nyaman dan semua
klien bersemangat
14. Klien dan terapis duduk bersama membentuk lingkaran
15. Peserta Tkk sepakat untuk mengikuti sampai selesai
16. Leader, Co leader, fasilitator, observer telah berperan dan melaksanakan kegiatan
dengan baik
G. Evaluasi Proses
1. Leader telah membuat suasana menjadi semangat dan menyenangkan
2. Co-leader berperan aktif dalam membantu Leader baik untuk berbicara maupun dalam
menghangatkan suasana akan tetapi secara keseluruhan Co-leader sudah dapat
membantu leader.
3. Fasilitator dapat berperan dengan baik dalam memotivasi klien mengikuti TKK
4. Klien kooperatif dan mengikuti kegiatan TKK dengan baik dari awal hingga akhir
5. Observer dapat mengobservasi kegiatan TKK Halusinasi dengan baik.
H. Evaluasi Hasil
Nama pasien
No Aspek Yang Dinilai
Tn.Ar Tn.An Tn.He Tn.Ha Tn.Wa
1 Mengikuti kegiatan dari
Ya Ya Ya Ya Ya
awal sampai akhir
2 Membuat sampai selesai Ya Ya Ya Ya Ya
3 Menunjukan hasil kerajinan Ya Ya Ya Ya Ya
4 Mendeskrifsikan kegunaan
Ya Ya Ya Ya Ya
hasil kerajinan
Dokumentasi
Kesimpulan yang di dapatkan bahwa secara keseluruhan semua klien dapat mengikuti TKK
dari awal sampai akhir kegiatan dengan hasil seperti yang terteraa pada tabel di atas. Selain
itu hasil jugga menunjukan bahwa semua klien mampu tindakan dengan baik, sesuai dengan
target-target yang sudah di tentukan pada tabel di atas. Tingkat keberhasilan dalam kegiatan
Tak ini bisa dikatakan 100%.
DISUSUN OLEH:
M. Irgi (20320006)
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
DTO DTO
B. LATAR BELAKANG
Terapi kreatifitas adalah salah satu cara untuk melatih klien agar bisa mandiri dan memilki
aktivitas setelah keluar dan mulai bergabung dengan masyarakat yang ada di lingkungannya.
Terapi ini sangat bermanfaat bagiklien agar klien merasa mempunyai kemampuan yang bisa
diterapkan dalammasyarakat dan kehidupan sehari-hari, kreatifitas ini akan dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan pengarahan mahasiswa dan berdiskusi satu sama
lain.
C. TUJUAN TAK
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. KLIEN
6. Kriteria klien
7. Proses seleksi
8. Proses Seleksi
Sdr Saifullah
Sdr. Dede
Sdr. Ahmad
Sdr. Tri
Sdr.Haryanto
E. PENGORGANISASIAN
1. Persiapan Terapis
2. Persiapan Lingkungan
3. Pelaksanaan
Rencana Tindakan
No Kegiatan Waktu
Pembukaan 5. 5 menit
Inti 7. 15 menit
Penutup 8. 5 menit
Keterangan:
: Observer
: Leader
: Co-leader
: Klien
: Fasilitator
Pelaksanaan pertemuan
Leader
Uraian tugas :
6. Memimpin diskusi
Observer
Uraian tugas :
4. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok
Fasilitator
Uraian tugas :
5. Memanggil klien
G. LANGKAH KEGIATAN
5. Persiapan
6. Orientasi
d. Salam terapeutik
e. Evaluasi/ validasi
f. Kontrak
3. Leader menjelaskan tujuan, yaitu sebagai salah satu ide wirausaha untuk klien
secara mandiri
d) Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada
terapis
e) Lama kegiatan 15 menit
7. Tahap kerja
8. Tahap terminasi
Evaluasi
8. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat proses TKK berlangsung, khususya pada tahap kerja. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TKK. Untuk TKK stimulasi yang di
harapkan adalah klien mampu mengetahui pentingnya kreatifitas sebagai contoh wirausaha
setelah keluar dan bergabung dengan masyarakat. Formulir yang di isi adalah sebagai berikut.
Sesi : TKK
Nama klien
No Askep yang dinilai
Jumlah
Petunjuk :
4. Tulis nama panggilan klien yang ikut TKK pada kolom nama
5. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan langkah – langkah
pembuatan
6. Beri tanda (√) jika klien mampu dan beriakn tanda (X) jika klien tidak mampu
9. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TKK pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh klien mengikuti TKK, klien mampu menyebutkan langkah – langkah
pembuatan, klien mampu melakukan pembuatan secara mandiri, klien mampu menyebutkan
manfaat kreatifitas.
PROPOSAL
DISUSUN OLEH :
1. Hilda Meilinda Safitri (20320002)
2. Mahda Rizka Faer R (20320003)
3. Mia Putri (20320004)
4. Rekka Septilia (20320007)
5. Sekar Sari (20320009)
TAHUN 2022/2023
TERAPI KREATIVITAS KELOMPOK MEMBUAT SALAD BUAH
A. TOPIK
Terapi Kreativitas Kelompok Membuat Salad buah
B. LATAR BELAKANG
Pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau klinik jiwa umumnya dengan
keluhan tidak dapat diatur di rumah. Misalnya mengamuk, diam di rumah, tidak
mandi, keluyuran, mengganggu orang lain. Setelah berada dirumah sakit, hal yang
sama sering terjadi banyak pasien yang berdiam diri, menyendiri tanpa kegiatan.
Hari – hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat, dan tidur.
Terapi aktifitas merupakan salah satu tindaakan keperawatan untuk gangguan
jiwa. Terapi ini adalah terapi kreatifitas yang mengandung makna sosialisasi,
penyaluran energi, stimulasi sensori dan orientasi realitas. Keterampilan ini penting
dalam keberhasilan pengobatan kolektif penyakit mental.
Seni penyembuhan (kesadaran dibesarkan bersama), kesadaran dibangkitkan,
tidak hanya untuk penyakit mental tetapi sifat – sifat penyembuhan dari seni dan
manifestasi kreatif seniman tak terduga menunjukan keindahan dan keunikan
semangat seperti pekerjaan mereka yang tergantung di dinding, bercerita secara
individual mereka sendiri, pemahaman kreatifitas memiliki banyak manfaat.
Menciptakan karya seni adalah salah satu cara untuk memerangi penyakit
mental dan saat ini sudah banyak orang yang merasakan manfaatnya. Beberapa
tahun terakhir praktik terapi seni sudah banyak berkembang luas dan sudah
diterapkan pada pasien sakit jiwa.
C. LANDASAN TEORI
Terapi kreativitas merupakan suatu cara untuk melatih kemampuan klien agar
mandiri dan kreativitas setelah klien keluar dan mulai bergabung dengan
masyarakat yang ada di lingkungannnya. Terapi ini sangat bermanfaat bagi klien
agar klien merasa mempunyai kemampuan yang bisa diterapkan dalam masyarakat
dan kehidupan sehari-hari, kreativitas ini akan dilakukan sekelompok pasien
bersama-sama dengan pengarahan mahasiswa dan berdiskusi satu sama lain.
Terapi aktifitas merupakan salah satu tindaakan keperawatan untuk gangguan
jiwa. Terapi ini adalah terapi kreatifitas yang mengandung makna sosialisasi,
penyaluran energi, stimulasi sensori dan orientasi realitas. Keterampilan ini penting
dalam keberhasilan pengobatan kolektif penyakit mental.
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi modalitas terapi membuat tasbih ini pasien
mampu beradaptasi terhadap situasi, lebih aktif dan lebih mandiri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi modalitas membuat tasbih selama 45 menit
diharapkan pasien dapat meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain,
meningkatkan rasa kasih sayang terhadap seseorang.
Mampu melakukan kreativitas sesuai intruksi
Mengeksprestasikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi
Meningkatkan kontrol diri dan perasaan berharga
Mengembangkan kreatifitas
Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan
F. KLIEN
1. Kriteria klien
a. Klien bisa bergerak dan sehat secara fisik
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
c. Defisit fungsional pada fisik,psikologis atau fungsional mental
d. Stres dan kecemasan
e. Gangguan kepribadian
2. Kriteria kelompok
a. Kecil : Terdiri dari 4 orang klien
b. Sedang : Terdiri dari 7-8 orang klien
c. Besar : Terdiri dari minimal 10 orang klien
3. Proses seleksi Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TKK, meliputi: menjelaskan
tujuan TKK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.
G. KRITERIA HASIL
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan
klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader,Co-leader,Fasilitator,observer berperan sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok
yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
H. ANTISIPASI MASALAH
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
I. PENGORGANISASIAN
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Kamis / 02 Febuari 2023
b. Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
c. Tempat : Ruang Melati
d. Jumlah Klien : 4 Klien
2. Tim Terapi
a. Leader : Rekka Septilia
1. Memimpin jalannya terapi kreatifitas
2. Menyusun rencana kreativitas kelompok
3. Memberikan penjelasan tentang peraturan
4. Mengatasi masalah dalam terapi kreatifitas
5. Menyampaikan tujuan kontrak waktu dan peraturan
b. Co-Leader : Hilda Meilinda Safitri
Uraian Tugas :
1. Membantu leader selama pelaksanaan terapi kreatifitas
2. Memotivasi peserta agar lebih aktif dalam terapi
kreatifitas
3. Menggantikan leader jika leader tidak bisa hadir
Keterangan :
: Leader
: Co-Leader
: Observer
: Fasilitator
b. Perkenalan
Terapis dan klien memakai papan nama
c. Validasi perasaan
Menanyakan perasaan klien saat ini
e. Tujuan
Terapis (leader) menjelaskan tujuan kegiatan yaitu membuat tasbih
f. Kontrak
1) Topik
Terapis menjelaskan topik kegiatan yaitu membuat Salad buah
Terapis menjelaskan aturan main :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2) Waktu
Lama kegiatan 60 menit
3) Tempat
Di ruang TKK bangsal melati
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat salad buah
b. Terapis membagikan alat-alat untuk membuat salad buah
c. Terapis memperagakan cara membuat salad buah
d. Sementara klien mulai membuat salad buah, terapis berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus membuat salad buah sampai selesai
e. Setelah semua klien selesai membuat salad buah, terapis meminta masing-masing
untuk memperlihatkan hasil dari salad buah yang dibuat
f. Kegiatan poin 5 dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
g. Setiap kali klien selesai meenunjukan hasil salad buah yang dibuat, terapis
mengajak klien bertepuk tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Subyektif
Terapis menanyakan kegiatan yang telah dilakukan
2. Obyektif
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TKK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menganjurkan untuk menerapkan cara
yang telah dipelajari
Nama pasien
No Aspek Yang Dinilai
L. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat terapi aktivitas kelompok
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi terapi
kreatifitas kelompok. Klien mengikuti sampai selesai, Klien mampu membuat
salad buah, menunjukan hasil kerajinan, dan mendeskrifsikan kegunaan hasil
kerajinan.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart dan Laraia. (2007). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6. St. Louis:
Mosby Year Book.
RUANG KUTILANG
TEKANAN
NAMA NADI SUHU RESPIRATORY
NO DARAH
PASIEN (X/menit) TUBUH RATE (X/menit)
(mmHg)
1 Jodi 110/90 88 36,5 20
2 Baharudin 115/90 79 37,4 22
3 Asyadi 110/80 80 35,5 22
4 Rafi 100/90 89 36 23
5 Hartanto 110/80 99 37 18
6 Andreas 120/90 88 35 22
7 Suryadi 120/80 85 35,5 19
8 Edi Saputra 100/90 96 36,6 23
9 Ruswandi 110/90 87 37 19
10 Wanda 110/80 90 36 18
11 Rusdi 110/90 91 36,4 17
12 Faisal 120/90 95 36,7 22
13 Rantauan 110/85 98 35,8 19
14 Fadlun 110/70 88 36,4 18
15 Solihin 100/90 89 36,8 20
16 Sarpudin 100/80 80 35,8 22
17 Arvindo 100/80 99 34,8 21
18 Dandi 120/80 100 36 22
19 Miftahul 140/100 98 36,9 22
19 Ahyong 130/80 70 36,3 21
20 Misian 120/80 77 37,5 20
21 Rudi 140/80 88 36,7 19
22 Johari 110/70 87 35,9 18
23 Rofi 110/70 90 36,8 20
24 Endang 130/80 95 37 22
25 Pujiono 130/80 95 36,5 22
26 Suyitno 100/80 86 36,5 23
27 Hermanto 120/80 88 36,8 19
28 Habib 110/90 98 35,7 19
LAPORAN HASIL TANDA-TANDA VITAL
RUANG KUTILANG
TEKANAN
NAMA NADI SUHU RESPIRATORY
NO DARAH
PASIEN (X/menit) TUBUH RATE (X/menit)
(mmHg)
1 Wanda 100/70 88 36,5 20
2 Andreas 80/90 79 37,4 22
3 Jodi 100/90 80 35,5 22
4 Baharudin 110/80 89 36 23
5 Arvindo 110/90 99 37 18
6 Rafi 110/60 88 35 22
7 Faisal 100/90 85 35,5 19
8 Sarpudin 90/70 96 36,6 23
9 Ruswandi 110/80 87 37 19
10 Misian 110/90 90 36 18
11 Suryadi 110/70 91 36,4 17
12 Johari 110/90 95 36,7 22
13 Fadlun 90/70 98 35,8 19
14 Alif 110/70 88 36,4 18
15 Solihin 100/90 89 36,8 20
16 Mifta 120/100 80 35,8 22
17 Hadi 140/80 99 34,8 21
18 Dandi 110/60 100 36 22
19 Edi 110/90 98 36,9 22
20 Ahyong 90/80 70 36,3 21
21 Birin 120/90 77 37,5 20
22 Rusdi 110/60 88 36,7 19
23 Rantauan 120/90 87 35,9 18
24 Pujiono 110/80 90 36,8 20
25 Hermanto 110/80 95 37 22
26 Suyitno 110/90 95 36,5 22
27 Sutikno 110/80 86 36,5 23
28 Habib 130/80 88 36,8 19
29 Karjito 120/80 98 35,7 19
30 Hartanto 110/80 99 36,5 22
31 Endang 120/90 89 35,6 21
LAPORAN HASIL TANDA-TANDA VITAL
RUANG KUTILANG
TEKANAN
NAMA NADI SUHU RESPIRATORY
NO DARAH
PASIEN (X/menit) TUBUH RATE (X/menit)
(mmHg)
1 Baharudin 100/80 88 36,5 20
2 Rafi 110/80 79 37,4 22
3 Arvindo 110/70 80 35,5 22
4 Wanda 100/90 89 36 23
5 Andreas 120/70 99 37 18
6 Karjito 120/70 88 35 22
7 Ruswandi 130/90 85 35,5 19
8 Misian 100/80 96 36,6 23
9 Suryadi 110/80 87 37 19
10 Fadlun 100/70 90 36 18
11 Rantauan 130/70 91 36,4 17
12 Suyitno 110/90 95 36,7 22
13 Habib 110/90 98 35,8 19
14 Miftahul 120/90 88 36,4 18
15 Hadi 130/90 89 36,8 20
16 Edi 110/70 80 35,8 22
17 Saripudin 100/80 99 34,8 21
18 Solihin 100/80 100 36 22
19 Alif 100/90 98 36,9 22
20 Faisal 130/70 70 36,3 21
21 Hermanto 100/70 77 37,5 20
22 Rusdi 110/70 88 36,7 19
23 Hartanto 100/80 87 35,9 18
24 Ahyong 90/70 90 36,8 20
25 Birin 110/80 95 37 22
26 Johari 100/70 95 36,5 22
27 Sutikno 120/90 86 36,5 23
28 Endang 110/80 88 36,8 19
29 Pujiono 100/80 98 35,7 19
LAPORAN HASIL TANDA-TANDA VITAL
RUANG KUTILANG
TEKANAN
NAMA NADI SUHU RESPIRATORY
NO DARAH
PASIEN (X/menit) TUBUH RATE (X/menit)
(mmHg)
1 Misian 110/80 88 36,5 20
2 Edi 110/80 79 37,4 22
3 Alif 120/80 80 35,5 22
4 Suryadi 110/80 89 36 23
5 Wanda 110/80 99 37 18
6 Rafi 110/80 88 35 22
7 Rusdi 110/80 85 35,5 19
8 Sarpudin 110/90 96 36,6 23
9 Jodi 100/80 87 37 19
10 Hadi 120/80 90 36 18
11 Arvindo 110/80 91 36,4 17
12 Ahyong 110/80 95 36,7 22
13 Johari 120/80 98 35,8 19
14 Fadlun 110/90 88 36,4 18
15 Ruswandi 110/80 89 36,8 20
16 Rantauan 110/80 80 35,8 22
17 Miftahul 110/90 99 34,8 21
18 Endang 110/80 100 36 22
19 Sutikno 110/80 98 36,9 22
20 Pujiono 110/90 70 36,3 21
21 Karjito 120/80 77 37,5 20
22 Faisal 120/80 88 36,7 19
23 Sobirin 110/80 87 35,9 18
24 Solihin 110/80 90 36,8 20
25 Hartanto 110/80 95 37 22
26 Baharudin 110/70 95 36,5 22
27 Hermanto 100/70 86 36,5 23
28 Habib 120/75 88 36,8 19
29 Andreas 115/80 98 35,7 19
LAPORAN HASIL TANDA-TANDA VITAL
RUANG KUTILANG
TEKANAN
NAMA NADI SUHU RESPIRATORY
NO DARAH
PASIEN (X/menit) TUBUH RATE (X/menit)
(mmHg)
1 Arvindo 110/80 88 36,5 20
2 Baharudin 110/80 79 37,4 22
3 Hermanto 120/80 80 35,5 22
4 Rafi 110/80 89 36 23
5 Jodi 110/80 99 37 18
6 Sutikno 110/80 88 35 22
7 Ruswandi 110/80 85 35,5 19
8 Wanda 110/90 96 36,6 23
9 Suryadi 100/80 87 37 19
10 Faisal 120/80 90 36 18
11 Sarpudin 110/80 91 36,4 17
12 Hadi 100/70 95 36,7 22
13 Solihin 120/80 98 35,8 19
14 Endang 110/90 88 36,4 18
15 Fadlun 110/80 89 36,8 20
16 Andreas 110/80 80 35,8 22
17 Jodi 110/90 99 34,8 21
18 Misian 110/80 100 36 22
19 Ahyong 110/80 98 36,9 22
20 Karjito 110/90 70 36,3 21
21 Miftahul 120/80 77 37,5 20
22 Rantauan 120/80 88 36,7 19
23 Hartanto 110/80 87 35,9 18
24 Habib 110/80 90 36,8 20
25 Hartanto 110/80 95 37 22
26 Baharudin 110/70 95 36,5 22
27 Hermanto 100/70 86 36,5 23
28 Habib 120/75 88 36,8 19
29 Rusdi 110/80 98 35,7 19
LAPORAN HASIL TANDA-TANDA VITAL
RUANG KUTILANG
TEKANAN
NAMA NADI SUHU RESPIRATORY
NO DARAH
PASIEN (X/menit) TUBUH RATE (X/menit)
(mmHg)
1 Baharudin 110/80 88 36,5 20
2 Wanda 110/80 79 37,4 22
3 Suryadi 120/80 80 35,5 22
4 Rafi 110/80 89 36 23
5 Hadi 110/80 99 37 18
6 Ruswandi 110/80 88 35 22
7 Hermanto 110/80 85 35,5 19
8 Sutikno 110/90 96 36,6 23
9 Saripudin 100/80 87 37 19
10 Rusdi 120/80 90 36 18
11 Hartanto 110/80 91 36,4 17
12 Solihin 100/70 95 36,7 22
13 Endang 120/80 98 35,8 19
14 Pujiono 110/90 88 36,4 18
15 Rantauan 110/80 89 36,8 20
16 Fadlun 110/80 80 35,8 22
17 Arvindo 110/90 99 34,8 21
18 Jodi 110/80 100 36 22
19 Habib 110/80 98 36,9 22
20 Andreas 110/90 70 36,3 21
21 Sobirin 120/80 77 37,5 20
22 Karjito 120/80 88 36,7 19
23 Miftahul 110/80 87 35,9 18
24 Misian 110/80 90 36,8 20
25 Faisal 110/80 95 37 22
26 Ahyong 110/70 95 36,5 22
27 Edi 100/70 86 36,5 23
LAPORAN HASIL TANDA-TANDA VITAL
RUANG KUTILANG
SENIN, 30-1-2023
SELASA, 31-1-2023
KAMIS, 02-2-2023
SABTU, 04-2-2023