KASUS KOMUNITAS
Disusun Oleh:
Friskila
472017414
Laporan Program Berbasis Studi Kasus Komunitas dengan judul Pemberian Pil Tambah Darah Pada
Ibu Hamil telah mendapat persetujuan dari pembimbing.
Nama : FRISKILA
NIM : 472017414
Telah direvisi dan disetujui oleh pembimbing mata kuliah Community Internship, untuk
memenuhi tugas mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Gizi Komunitas tahun 2020.
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................................................3
BAB I ANALISIS SITUASI ........................................................................................................................................................4
1.1. Data geografis dan demografi .....................................................................................................................................4
1.2. Keadaan sosio ekonomi masyarakat ........................................................................................................................4
1.3. Data sumber daya .............................................................................................................................................................4
1.4. Program kesehatan yang dilaksanakan...................................................................................................................5
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH .........................................................................................................................................5
BAB III PRIORITAS MASALAH .............................................................................................................................................9
BAB IV PENENTUAN TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS ............................................................................11
BAB V PENENTUAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ...............................................................................11
BAB VI PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH ..............................................................................................................12
BAB VII POA DAN BUDGETING .........................................................................................................................................12
BAB VIII ORGANIZING DENGAN PEMBERDAYAAN ................................................................................................14
BAB IX MONITORING DAN EVALUASI ...........................................................................................................................15
9.1 Monitoring ..........................................................................................................................................................................15
9.2 Evaluasi ................................................................................................................................................................................15
9.3 Kendala ................................................................................................................................................................................16
BAB X KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................................................................16
10.1 Kesimpulan ......................................................................................................................................................................16
10.2 Saran ..................................................................................................................................................................................16
BAB XI DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................................16
3
BAB I ANALISIS SITUASI
Puskesmas Gendangan merupakan salah satu dari 25 puskesmas yang berada di kabupaten
semarang, Jawa Tengah yang secara geografis berada pada 100o14’ 54,75 sampai dengan
110o39” 3” Bujur Timur dan 7o3” Lintang Selatan. Luas wilayah Puskesmas Gedangan yaitu 17,9
km2 terdiri dari 90% tanah-daratan, meliputi tanah-sawah,tanah-miring, yang meliputi tanah
tegalan, halaman, jalan serta 10%tanah rawa-rawa. Secara adminiftratif wilayah puskesmas
Gedangan meliputi 6 Desa yaitu Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Rowosari , Desa Gedangan, dan
Desa Kalibeji.
Desa Candirejo, merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Tuntang, kabupaten
Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini berbatasan dengan desa Pulutan di sebelah timur, desa
Kesongo, Tuntang, Semarang di sebelah utara, Rawa Pening di sebelah barat, dan desa Jombor,
Tuntang, Semarang di sebelah selatan. Desa Candirejo terletak di koordinat bujur timur
110.465328755 derajat, dan lintang selatan 7.306233203 derajat atau 110° 27' 55.20" bujur timur
dan 7° 18' 22.49" lintang selatan.
Masyarakat di Gedangan, Kab. Semarang. Kependudukan Jumlah usia produktif lebih banyak
dibanding dengan usia anak-anak dan lansia. Perbandingan usia anak-anak, produktif, dan lansia
adalah sebagai berikut: 64,76 % : 13,15 % : 22,09 %. Wajib belajar 9 tahun masih dalam proses
kesadaran masyarakat dalam hal pendidikan ,sehingga lulusan SD masih mendominasi. Memiliki
1.582 orang yang belum/tidak kerja termasuk laki- laki dan perempuan. Mengurus rumah tangga
sebanyak 709 orang hanya dilakukan oleh wanita. Pelajar/mahasiswa sebanyak1014 orang
termasuk laki-laki dan perempuan. Bekerja sebanyak 3135 orang termasuk laki-laki dan perempuan.
Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh pabrik. hal ini disebabkan
karena wilayah Desa Gedangan merupakan daerah pertanian / agraris dan juga minimnya tingkat
4
pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan
lain selain menjadi petani dan buruh Pabrik.
Program Kesehatan yang telah dilakukan yaitu Pemberian Obat Kaki Gajah pada 4 November
2019 di SD Kalibeji dan SD Jombor, Surveilance Balita Resti & pemberian PMT (Anak Stunting) pada
6 November 2019 di PKD Syifa Sraten, Konseling Gizi (ANC Terpadu) pada hari Selasa Ruang
Konseling Gizi, Puskemas Gedangan, Program Baru : Sosiaslisasi MP ASI - Program Pemberian
Makanan Bayi dan Anak (PBMA) 16 November 2019 Warung Sawah, Surveilance Balita Resti & PMT
(Anak Stunting) pada 18 November 2019 di Posyandu Kasih Ibu 4 Candirejo, Imunisasi pada 20
November 2019 di Balai Desa, BIAS & Imunisasi pada 25 November 2019 di SD Jombor & Balai desa,
BIAS & Penjaringan pada26 November 2019 di MI Sraten, BIAS & Penjaringan pada 27 November
2019 di SD Candirejo.
5
yaitu kekurangan energi kronis dan anemia yaitu
meningkatkan resiko kematian ibu pada saat
melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi dan
meningkatkan bayi prematur.
Tuliskan permasalahan yang terjadi maksimal 7 kalimat
Masa kehamilan adalah masa di mana seorang ibu harus menjaga dengan baik asupan gizi yang
dibutuhkan selama masa kehamilan. Asupan gizi yang kurang dapat berdampak bagi kesehatan ibu dan
bayi. Pada kasus istri dari sdr. R yang berusia muda dan hamil 5 bulan di Desa Candirejo, Gedangan Kab
Semarang mengalami permasalahan yaitu Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia hal ini terjadi
karena kurang mengonsumsi makanan yang bergizi sejak awal masa kehamilan. Kekurangan Energi
Kronis (KEK) bisa juga terjadi karena usia ibu yang masih muda. Anemia dapat meningkatkan resiko
kematian ibu pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu
mudah terkena infeksi dan meningkatkan bayi prematur.
Sasaran perubahan yang dibuat/ Titik kritis untuk Perubahan
Berdasarkan kasus yang telah dianalisis titik kritis yang perlu diubah pada masalah tersebut adalah
pengetahuan tentang pentingnya menjaga asupan gizi pada saat hamil dan kesadaran tentang pentingnya
menjaga asupan gizi pada saat hamil oleh ibu dan orang sekitar seperti suami dan orang tua.
No LANGKAH
1 Analisis dari praktek yang sudah ada (memahami konteks dan keadaan populasi).
Puskesmas Gedangan sendiri sudah memiliki dan menjalankan program yang berkaitan
dengan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil. Banyak program yang sudah dijalankan
menunjukkan bahwa layanan kesehatan berkontribusi bagi kesehatan masyrakat di Desa.
6
Permasalahan keluarga Sdr R menjadi salah satu fokus bagi Puskesmas untuk menangani
permasalahan Keluarga Sdr R banyak pihak yang berkontribusi dalam menangani masalah tersebut.
pemenuhan kebutuhan dimulai dari dasar keluarga dengan fokus terhadap proses pertumbuhan dan
perkembangan ibu dan janin hingga melahirkan.
3 Analisis dari penyebab yang menyertai (identifikasikan, penyebab tersebut internal atau eksternal)
(100 kata)
Pemenuhan gizi pada masa kehamilan sangat diperlukan untuk perkembangan dan
pertumbuhan janin, kekurangan energi kronis dan anemia pada ibu menjadi faktor utama dalam
meningkatkan resiko bayi BBRL. Penyebab masalah tersebut diketahui pada masa kehamilan ibu
kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi sejak awal masa kehamilan maka di khawatirkan bayi
yang akan dilahirkan mengalami resiko BBRL. Kehamilan di usia muda juga menjadi faktor dalam
penyebab terjadinya Kek dan Anemia yang di alami karena masih kurangnya pemahaman tentang
manfaat makanan yang bergizi pada masa kehamilan terhadap resiko terjadinya KEK dan anemia,
serta berada pada perekonomian yang rendah sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari
menjadi sangat sulit untuk di dapatkan.
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat.
Jika pada ibu hamil makanan yang dimakan tidak seimbang maka kebutuhan akan menjadi defisiensi
atau kekurangan. Orang sekitar menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam menjalankan suatu
program, untuk menjalankan program tersebut masyarakat membantu dalam mengingatkan,
memberi dukungan serta membantu dalam mensukseskan program tersebut. Salah satu upaya yang
sudah dilakukan masyarakat setempat guna untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan
adanya program wajib belajar 9 tahun, ini dilakukan agar pengetahuan yang didapatkan setiap
masyarakat cukup, guna untuk mengurangi kejadian KEK dan anemia yang terjadi pada ibu hamil
yang terjadi di Desa Candirejo. Juga dengan program - program kesehatan yang diberikan dari
puskesmas setempat seperti sosialisai terkait KEK dan anemia yang terjadi pada ibu hamil. Program
sosialisasi tersebut dilakukan dengan harapan untuk meningkatkan pengetahuan untuk ibu – ibu
7
terutama yang sedang hamil dalam memenuhi kebutuhan gizi pada masa hamil sehingga terhindar
dari kejadian KEK dan anemia.
Perilaku adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sadar yang menghubungkan dirinya dan
lingkungan. Perilaku yang dilakukan istri sdr R pada masa kehamilanya pada awal masa kehamilan
mengakibatkan terjadinya KEK dan anemia, kurangnya kesadaran akan pentingnya kebutuhan gizi
pada masa kehamilan menjadi dampak pada masa kehamilan seperti KEK dan anemi. Perilaku
tersebut harus diubah dan harus diperbaiki karena jika tidak akan berakibat fatal. Beberapa faktor
yang terjadi yaitu salah satunya adalah pada perekonomian, perekonomian yang rendah bisa saja
terjadi pada keluarga Sdr R sehingga mengharuskan memilih untuk mendapatkan bahan pangan
yang relatif lebih murah sehingga tidak lagi memperhatikan aspek gizi pada bahan pangan yang
diperoleh sehingga gizi yang diperlukan ibu hamil menjadi defisiensi. Perolehan makanan yang
kurang bergizi berawal dari tingkat pengetahuan yang kurang karena latar belakang pendidikan
yang kurang mengakibatkan kurangnya informasi yang didapatkan karena seringkali masalah
kesehatan dan gizi yang timbul akibat karena akibat ketidaktahuan atau kurangnya informasi
tentang kesehatan dan gizi yang memadai. umur juga menjadi salah satu faktor penting dalam
proses kehamilan hingga persalinan, karena kehamilan pada ibu yang berumur muda menyebabkan
terjadinya kompetisi makanan antara janin dengan ibu yang masih dalam masa pertumbuhan.
Pendapatan yang kurang tersebut yang menjadi salah satu faktor pendorong sehingga seorang ibu
yang hamil akan lebih cenderung untuk menbantu suami dalam bekerja sehingga waktu yang
digunakan untuk beristirahat dan makan menjadi berkurang.
6 Analisis dari halangan, keuntungan dan sumber daya untuk proses perubahan perilaku. (300 kata)
Beberapa halangan yang menghambat seperti faktor ekonomi, faktor lingkungan, layananan
kesehatan, dan usia. Keluarga merupakan kunci dalam perubahan perilaku untuk itu keluarga
menjadi peran yang sanggat dibutuhkan, dalam kasus ini peran keluarga seperti orang tua
perempuan dalam mengingatkan sangat diperlukan, umur istri yang dimiliki dari Sdr R di
kategorikan muda sehingga pemahaman yang dimiliki belum terlalu luas. Faktor ekonomi juga dapat
menjadi salah satu faktor penghalang untuk proses perubahan perilaku, sulitnya keluarga Sdr R
dalam memenuhi kebutuhan pangan yang beragam dan bergizi. Faktor lingkungan bisa saja menjadi
8
penghalang contohnya kurangnya dukungan dari orang sekitar dalam mengingatkan makanan yang
baik pada masa hamil sehingga istri dari sdr R tersebut mengonsumsi makanan dengan senaknya.
Layanan kesehatan yang kurang memadai dan kurang nya SDM tersedia mengakibatkan tingkat
pengetahuan tentang kesehatan dan gizi juga berkurang. Kehamilan di usia yang muda
mengakibatkan berbagai resiko dalam kehamilan salah satunya yaitu KEK dan anemia. Keuntungan
yang di dapat yaitu peengetahuan yang baru tentang kesehatan dan gizi. Kecamatan Gedangan
adalah daerah pertanian yang dimana kemudian keluarga Sdr R dapat memanfaatkan sumber daya
alam tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pangan, dan dapat mengolah pekarangan
rumah untuk bercocok tanam agar mengurangi pengeluaran biaya rumah tangga. Keberhasilan yang
didapatkan adalah kenaikan berat badan dan nilai Hb.
9
3 = Cukup mendapat perhatian masyarakat
4 = Sangat mendapat perhatian masyarakat
Prevalence ( P)
Jumlah individu yang terkena masalah/penyakit tersebut.
(Skor)
1 = Jumlah individu /masyarakat yang terkena sangat sedikit
2 = Jumlah individu /masyarakat yang terkena sedikit
3 = Jumlah individu /masyarakat yang terkena cukup besar
4 = Jumlah individu /masyarakat yang terkena sangat besar
Seriousness (S)
Berat ringannya masalah yang ditimbulkan oleh masalah tersebut terhadap suatu
masyarakat/lingkungan masyarakat.
(Skor)
1 = Masalah yang ditimbulkan tidak berat
2 = Masalah yang ditimbulkan cukup berat
3 = Masalah yang ditimbulkan berat
4 = Masalah yang ditimbulkan sangat berat
Manageability (M)
Kemampuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan ketersediaan mutu dan sumber
daya ( tenaga, dana, sarana dan cara)
(Skor)
1 = Tidak dapat dikelola dan diatasi
2 = Cukup dapat dikelola dan diatasi
3 = Dapat dikelola dan diatasi
4 = Sangat dapat dikelola dan diatasi
10
Prevalence ( P ) mendapat skor 2 artinya individu yang terkena sangat sedikit karena yang
terkena yaitu istri dari Sdr R saja.
Seriousness ( S ) mendapat skor 3 artinya masalah yang ditimbulkan berat. Karena dapat
berpengaruh terhadap proses melahirkan.
11
1. Seorang ibu kurang mengkonsumsi Memberikan edukasi dan
yang hamil dan makanan yang bergizi sejak pemberian pil tambah darah
berusia muda
awal masa kehamilan. untuk meningkatkan Hb dalam
mengalami
Anemia di darah.
tandai dengan
hasil
pemeriksaan Hb
sebesar 9,7g/dl.
12
an kadar Hb
dalam darah
13
BAB VIII ORGANIZING DENGAN PEMBERDAYAAN
14
Mahasiswa melakukan program berupa pemberian edukasi yang dilakukan di media sosial berupa
pembagian poster dengan isi poster yaitu Cegah Anemia yang terdiri dari gejala, penyebab, akibat,
dan pencegahan anemia. Pembagian poster di media sosia Instagram pada account
friskila_maylina_yb (https://www.instagram.com/p/CHZxmYkDTJMilXPRtBxbByym-
x7IeWD5T9n1BY0/?igshid=logv190psk00) dan Facebook dengan account Friskila Maylina yb
(https://www.facebook.com/100009840226134/posts/1342082449463083/?app=fbl).
Mengingat kasus yang di terima adalah individu karena pada saat ini telah terjadi masa pandemi
COVID-19 maka mengurangi terjadinya kontak langsung pada masyarakat dan mencegah terjadinya
penularan pada antar individu khususnya pada ibu hamil, serta terdapat banyak sekali wanita pada
usia subur yang terdapat di daerah saya sehingga untuk mencegah terjadinya anemia sebelum masa
kehamilan perlu adanya edukasi berupa sehingga program edukasi yang di berikan adalah
pemberian poster di media sosial.
Mahasiswa bekerjasama dengan kaprodi dan dosen pembimbing PKL untuk menyiapkan
poster yang akan di bagi di media sosial seperti instagram dan facebook untuk memberikan edukasi
terkait anemia pada wanita usia subur dan ibu hamil.
9.2 Evaluasi
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut pemberian materi sangat baik dikarenakan materi
yang diberikan tidak hanya di terima oleh satu orang saja namun banyak dapat mengetahui materi
tersebut, materi edukasi berupa poster yang dilakukan di media sosial sudah cukup baik karena
informasi yang di sampaikan dapat di baca.
Pada hasil monitoring yang di lakukan terdapat jumlah like viewers pada media sosial
instagram yaitu 138 like sedangkan pada media sosial Facebook terdapat 66 like. Jumlah like yang
melebihi dari jumlah like indikator keberhasilan menunjukan bahwa program yang dilakukan
menunjukan keberhasilan.
9.3 Kendala
Kendala yang terjadi pada saat PKL komunitas online yaitu jaringan yang terkadang
mengalami gangguan sehingga menyebabkan terkendalanya untuk mengakses internet sehingga
menyebabkan terhambatnya dalam proses pembuatan laporan. selain itu kendala yang selanjutnya
adalah terjadinya pandemi COVID-19 sehingga membatasi pertemuan diluar rumah dan menjaga
jarak karna itu intervensi dilakukan secara online.
16
10.2 Saran
Pandemi covid-19 yang terjadi pada saat ini mengakibatkan penelitian tidak bisa dilakukan
dengan baik apa lagi dengan mengambil data terlalu banyak dikarenakan anjuran pemerintah untuk
jaga jarak, dilarang berkerumun. Saran yang diberikan bagi pihak puskesmas bisa membuat program
melalui media sosial misalnya video edukasi di istagram atau di youtube untuk bisa menshare
kegiatan yang terkait dengan masalah kesehatan terutama gizi, sehingga masyarakat dapat
menerapkan hidup sehat dan mendapatkan informasi yang terbaru terkait dengan kesehatan.
FRISKILA
472017414
PUSKESMAS GEDANGAN
17
TAHUN 2020 (DARING)
1. 30 Bimbingan awal
September dan himbauan
2020 membuat
Analisis Situasi
18
laporan hingga
tahap 4
3. 5 Oktober Pertemuan
2020 mengenai
pertanyaan yang
akan diajukan ke
pembimbing
4. 30 Oktober Pemberian
2020 komentar dan
himbauan
membuat
prioritas serta
alternatif
masalah
5. 10 Bimbingan sesuai
November kasus dan
2020 membahas setiap
tahap isi laporan
6. 16 Bimbingan
November membahas
2020 kesalahan dalam
POA, dan
himbauan
menyusun
rancangan
monev
19
20