MAWAS DIRI
WIL. KERJA PUSKESMAS KUNCIRAN TAHUN
2018
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmaniraohim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa,
penyusunan “Laporan Survei Mawas Diri Tahun 2018” dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini akan dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
Tahun 2018.
Kami menyampaikan terima kasih atas semua kerjasama dan penuh dedikasi dari
seluruh staf Puskesmas Kunciran serta semua pihak yang telah berpartisipasi
mensukseskan pelaksanaan Survei Mawas Diri ini .
Kami telah berupaya maksimal, namun pasti masih banyak kekurangan,
kelemahan dan kesalahan. Untuk itu kami mohon kritik, masukan dan saran, demi
penyempurnaan Laporan Survei Mawas Diri Puskesmas Kunciran dimasa yang akan
datang..
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
dr.Hj.O.U.Taty Damyanty
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...... ii
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
BAB II : PENCAPAIAN KEGIATAN PUSKESMAS KUNCIRAN…………. 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
1.2.1 Tujuan Umum
BAB II
2
PENCAPAIAN KEGIATAN
PUSKESMAS KUNCIRAN TAHUN 2017
3
Angka kematian balita di wilayah kerja Puskesmas Kunciran selama kurun
waktu tahun 2017 tidak ada. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya pengetahuan
dan kesadaran ibu untuk memeriksakan status gizi anaknya ke Posyandu setiap
1 bulan sekali.
4
Data angka kesakitan penduduk berasal dari masyarakat ( Community based data )
yang diperoleh melalui hasil pengumpulan data dari Puskesmas Kunciran yang diperoleh
melalui system pencatatan dan pelaporan.
2.1. Angka Kesakitan Penyakit Menular
Penyakit menular yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kunciran merupakan
sebuah hasil dari lingkungan yang masih kurang baik, gizi yang kurang dan perilaku
masyarakat yang masih belum sehat. Beberapa penyakit menular mempunyai potensi
untuk menjadi wabah, sehingga tidak hanya perlu di amati secara continue tetapi perlu
dilakukan usaha nyata dalam penanggulangannya.
Berikut uraian beberapa penyakit :
2.1.1. Diare
Kasus Diare pada tahun 2017 adalah sebanyak 1.164 kasus dan seluruhnya dapat
ditangani, pada kasus Diare ini tidak ada kasus yang meninggal hal ini dikarenakan
penatalaksanaan yang lebih baik dan penyuluhan yang intensif.
700
602
600
500
400
300
218
200 126 141
117
100
0
5
Januari – November Tahun 2017
600 562
500
400
300
189
200
125 138
110
100
Kunciran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kunciran indah 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
Sudimara Pinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6
2.1.5. Tuberculosis Paru
Penyakit TB paru masih ada di wilayah kerja Puskesmas Kunciran walaupun telah
dilakukan penyuluhan TB terus menerus.
30 28
25
20 18
BTA - + RO NEG
15
ANAK
10
6 6 KAMBUH
5 3 3 23 3 2 42 4
1 1 0 111 200 121 1 2 2
0 110 0 0 0 0 10 1
BTA +
7
10 penyakit terbesar di Puskesmas Kunciran Tahun 2017. Kegiatan yang telah dilakukan
dalam mencegah dan mengendalikan penyakit ISPA dan pneuonima pada anak di
wilayah kerja Puskesmas Kunciran Tahun 2017 adalah
1. Penyuluhan tentang penyakit ISPA dan pencegahannya
2. Penyuluhan PHBS
3. Pengobatan
4. Kunjungan rumah pasien pneumonia .
Adapun cakupan ISPA dan Pneumonia pada anak sebagai berikut :
Grafik 5. Laporan Kasus ISPA
Januari – Desember Tahun 2017
10000
5846
5000
2364
1620 1382
480
0
Kunciran Kunciran Indah Sudimara Pinang
Luar Wilayah Puskesmas
100
54 50
50 27 27 23 24
11 7 9
0
< 1 Th 1 - < 5 Th
Kunciran Kunciran Indah Sudimara Pinang
Luar Wilayah Puskesmas
2.1.8 Penyakit Difteri
Pada tahun 2017 ditemukan kasus Difteri di wilayah kerja Puskesmas Kunciran
8
sebanyak 2 kasus.
35 32
30
25
20 17
15 13
10 10
10
3 3 4
5
0
K KI SP LW
L P
3. Status Gizi
9
2017, dilaksanakan berbagai kegiatan yang menyasar remaja putri, ibu hamil, bayi dan
balita. Adapun pencapaian kinerja program gizi pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.
10
beberapa indikator yaitu persentase rumah tangga sehat, akses air bersih, sarana
sanitasi dasar , dan tempat umum serta pengelolaan makanan sehat. Berikut ini adalah
gambaran kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kunciran.
120
115
110
105
KUNCIRAN KUNCIRAN SUDIMARA
INDAH PINANG
TW 1 118 120 116
TW 2 120 120 117
TW 3 120 120 120
TW 4 115 117 111
Grafik 9. Keluarga Memiliki Akses Sumber Air Minum Wil. Pelayanan UPT.
Puskesmas kunciran
1500
1000
500
0
KUNCIRAN KUNCIRAN INDAH SUDIMARA PINANG PUSKESMAS
11
2000
1500
1000
500
0
KUNCIRAN KUNCIRAN INDAH SUDIMARA PINANG PUSKESMAS
Grafik 11. Cakupan Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Wil.
Pelayanan UPT. Puskesmas Kunciran
100.2
100
99.8
99.6
99.4
99.2
99
98.8
98.6
98.4
KUNCIRAN KUNCIRAN INDAH SUDIMARA PINANG
BAB III
12
3.1 Pengertian
3.2 Tujuan
3.3 Sasaran
3.4 Output
Output yang diharapkan setelah dilakukannya kegiatan SMD ini antara lain:
13
a) Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah, karena mereka sendiri
yang melakukan pengumpulan fakta & data,
b) Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada dilingkungannya sendiri,
c) Untuk menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa
d) Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun pemecahan masalah
yang dihadapi
3.5 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat SMD
Pada saat melaksanakan kegiatan SMD terdapat beberapa hal yang harus di
perhatikan, antara lain:
1. Permasalahan kesehatan lingkungan
2. Perilaku hidup bersih dan sehat
3. Permasalahan kesehatan ibu dan anak
4. Status gizi
5. Dan lain-lain (Fisik lingkungan)
Selain permasalahan tersebut di kelurahan juga dipotret potensi atau kemampuan
yang ada di kelurahan.
14
Masalah kesehatan yang banyak dijumpai di wilayah kelurahan berakar pada 3
penyebab, yaitu:
1. Adanya bibit penyakit
2. Adanya lingkungan yang tidak sehat
3. Adanya perilaku yang tidak sehat
B. Kemampuan (potensi) yang dimiliki
Adapun kemampuan (potensi) yang dimiliki masyarakat di wilayahnya dapat
menjadi sumber daya untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada.
Adapun potensi tersebut antara lain:
1. TOMA (Tokoh Masyarakat)
2. Organisasi kemasyarakatan
3. Dana masyarakat
4. Sarana & material yang dimiliki masyarakat.
5. Pengetahuan masyarakat.
BAB IV
15
PELAKSANAAN KEGIATAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
16
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dilakukan dengan diskusi kelompok, yang
setiap kelompok terdiri dari 4 RW dari masing- masing kelurahan. Diskusi kelompok
dilakukan dengan pengisian form yang telah disediakan oleh petugas. Form tersebut
diisi dengan masalah kesehatan yang masyarakat temukan di wilayahnya masing-
masing. Setelah mengetahui permasalahan di wilayahnya, masyarakat membuat
prioritas masalah dengan memberi nilai/skor pada masing-masing kategori. Range
penilaian tersebut adalah 1-5, dengan angka 1 merupakan nilai terkecil (mudah) dan
5 merupakan nilai terbesar (sulit). Adapun rincian kegiatan yang dilakukan pada saat
SMD berlangsung adalah sebagai berikut:
Tabel 5.
Susunan Acara Pelaksaan SMD
No Kegiatan Waktu
1 Pembukaan 09.00 s/d 09.10
2 Sambutan Lurah 09.10 s/d 09.30
3 Penyampaian Materi SMD 09.30 s/d 09.45
4 Pencapaian cakupan program Puskesmas 09.45 s/d 10.00
Kunciran
5 Diskusi Kelompok dan Pengisian Matriks SMD 10.00 s/d 11.00
6 Presentasi Hasil 11.00 s/d 11.30
7 Penutup 11.30 s/d 12.00
17
Tabel 6.
Form Survei Mawas Diri (SMD)
Hasil dari pengisian matriks diatas, merupakan prioritas masalah yang ada disekitar
masyarakat, dan menjadi bahan untuk membuat rencana tindak lanjut pada saat
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD
4.4 Pembiayaan
Pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan SMD ini dibebankan pada dana BOK
Puskesmas Kunciran.
18
BAB V
HASIL SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
Terlampir
19
BAB VI
PENUTUP
20
LAMPIRAN
21