BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
NAMA KELOMPOK 6
PUTRA MURTAZA
TEKNIK MESIN
Page 1 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
KATA PENGANTAR
rahmat dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
[Gaya Gravitasi] ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas [dosen/bapak Mahmuddin Marbun, ST.,M.Sc] pada [bidang
studi/mata kuliah]. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang [topik makalah] bagi para pembaca.Saya mengucapkan terima kasih kepada [bapak
[Mahmuddin Marbun, ST.,M.Sc]selaku dosen saya yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
Tim Penyusun
PUTRA MURTAZA
Page 2 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
PENDAHULUAN 4
1. LatarBelakang 4
BAB I
1. Gaya Gravitasi 5
2. Medan Gravitasi 10
5. Potensial Gravitasi 12
1. Hukum I Keppler 14
2. Hukum II Keppler 14
Page 3 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dahulu
seorang ilmuan
bernama Isaac
Newton sedang
duduk dibawah
pohon apel ketika
satu buah apel jatuh
menimpanya. Dari
situ ia menemukan
dan merumuskan
suatu penemuan besar dan fenomenal : Gravitasi.
Perlu diketahui bahwa persoalan yang dipikirkan Newton ini telah ada sejak zaman yunani kuno. Ada dua
persoalan dasar yang telah diselidiki oleh orang yunani, jauh sebelum Newton lahir. Persoalan yang selalu dipertanyakan
adalah mengapa benda-benda selalu jatuh ke permukaan bumi dan bagaimana gerakan planet-planet, termasuk
matahari dan bulan (matahari dan bulan pada waktu itu digolongkan menjadi planet-planet). Orang-orang Yunani pada
waktu itu melihat kedua persoalan di atas (benda yang jatuh dan gerakan planet) sebagai dua hal yang berbeda.
Demikian hal itu berlanjut hingga zaman Newton. Jadi apa yang dihasilkan oleh dibangun di atas hasil karya
orang-orang sebelum dirinya. Yang membedakan Newton dan orang-orang sebelumnya adalah bahwa Newton
memandang kedua persoalan dasar di atas (gerak jatuh benda dan gerakan planet) disebabkan oleh satu hal saja dan
Page 4 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
pasti mematuhi hukum yang sama. Pada abad ke-17, eyang menemukan bahwa ada interaksi yang sama yang menjadi
penyebab jatuhnya buah apel dari pohon dan membuat planet tetap berada pada orbitnya ketika mengelilingi matahari.
Demikian juga bulan, satu-satunya satelit alam kesayangan bumi tetap berada pada orbitnya.
BAB 1
1. Gaya Gravitasi
r
Gambar 1: Diagram gravitasi antara dua buah ben
m1 . m2
F=G r2
Page 5 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
Sebelum mencetuskan Hukum Gravitasi Universal, eyang Newton telah melakukan perhitungan untuk
menentukan besar gaya gravitasi yang diberikan bumi pada bulan sebagaimana besar gaya gravitasi bumi yang bekerja
pada benda-benda di permukaan bumi. Sebagaimana yang kita ketahui, besar percepatan gravitasi di bumi adalah 9,8
m/s2. Jika gaya gravitasi bumi mempercepat benda di bumi dengan percepatan 9,8 m/s 2, berapakah percepatan di
bulan ? karena bulan bergerak melingkar beraturan (gerakan melingkar bulan hampir beraturan), maka percepatan
sentripetal bulan dihitung menggunakan rumus percepatan sentripetal Gerak melingkar beraturan.
Diketahui orbit bulan yang hampir bulat mempunyai jari-jari sekitar 384.000 km dan periode (waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan satu putaran) adalah 27,3 hari. Dengan demikian, percepatan bulan terhadap bumi adalah
Jadi percepatan gravitasi bulan terhadap bumi 3600 kali lebih kecil dibandingkan dengan percepatan gravitasi
bumi terhadap benda-benda di permukaan bumi. Bulan berjarak 384.000 km dari bumi. Jarak bulan dengan bumi ini
sama dengan 60 kali jari-jari bumi (jari-jari bumi = 6380 km). Jika jarak bulan dari bumi (60 kali jari-jari bumi)
dikuadratkan, maka hasilnya sama dengan 3600 (60 x 60 = 60 2 = 3600). Angka 3600 yang diperoleh dengan
mengkuadratkan 60 hasilnya sama dengan Percepatan bulan terhadap bumi, sebagaimana hasil yang diperoleh melalui
perhitungan.
Berdasarkan perhitungan ini, eyang newton menyimpulkan bahwa besar gaya gravitasi yang diberikan oleh
bumi pada setiap benda semakin berkurang terhadap kuadrat jaraknya (r) dari pusat bumi. Secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut :
Selain faktor jarak, Eyang Newton juga menyadari bahwa gaya gravitasi juga bergantung pada massa benda.
Pada Hukum III Newton kita belajar bahwa jika ada gaya aksi maka ada gaya reaksi. Ketika bumi memberikan gaya aksi
berupa gaya gravitasi kepada benda lain, maka benda tersebut memberikan gaya reaksi yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap bumi. Karena besarnya gaya aksi dan reaksi sama, maka besar gaya gravitasi juga harus
sebanding dengan massa dua benda yang berinteraksi. Berdasarkan penalaran ini, eyang Newton menyatakan hubungan
antara massa dan gaya gravitasi. Secara matematis ditulis sbb :
MB adalah massa bumi, Mb adalah massa benda lain dan r adalah jarak antara pusat bumi dan pusat benda lain.
Setelah membuat penalaran mengenai hubungan antara besar gaya gravitasi dengan massa dan jarak, eyang
Newton membuat penalaran baru berkaitan dengan gerakan planet yang selalu berada pada orbitnya ketika mengitari
Page 6 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
matahari. Eyang menyatakan bahwa jika planet-planet selalu berada pada orbitnya, maka pasti ada gaya gravitasi yang
bekerja antara matahari dan planet serta gaya gravitasi antara planet, sehingga benda langit tersebut tetap berada pada
orbitnya masing-masing. Luar biasa pemikiran eyang Newton ini. Tidak puas dengan penalarannya di atas, ia
menyatakan bahwa jika gaya gravitasi bekerja antara bumi dan benda-benda di permukaan bumi, serta antara matahari
dan planet-planet maka mengapa gaya gravitasi tidak bekerja pada semua benda ?
Akhirnya, setelah bertele-tele dan terseok-seok, kita tiba pada inti pembahasan panjang lebar ini. Eyang
Newton pun mencetuskan Hukum Gravitasi Universal dan mengumumkannya pada tahun 1687, hukum yang sangat
terkenal dan berlaku baik di indonesia, amerika atau afrika bahkan di seluruh penjuru alam semesta. Hukum gravitasi
Universal itu berbunyi demikian :
Semua benda di alam semesta menarik semua benda lain dengan gaya sebanding dengan hasil kali massa
benda-benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-benda tersebut.
Secara matematis, besar gaya gravitasi antara partikel dapat ditulis sbb :
Fg adalah besar gaya gravitasi pada salah satu partikel, m 1 dan m2 adalah massa kedua partikel, r adalah jarak
antara kedua partikel.
G adalah konstanta universal yang diperoleh dari hasil pengukuran secara eksperimen. 100 tahun setelah eyang
Newton mencetuskan hukum Gravitasi Universal, pada tahun 1978, Henry Cavendish berhasil mengukur gaya yang
sangat kecil antara dua benda, mirip seperti dua bola. Melalui pengukuran tersebut, Henry membuktikan dengan sangat
tepat persamaan Hukum Gravitasi Universal di atas. Perbaikan penting dibuat oleh Poyting dan Boys pada abad
kesembilan belas. Nilai G yang diakui sekarang = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
Contoh soal 1 :
Seorang guru fisika sedang duduk di depan kelas dan seorang murid sedang duduk di bagian belakang ruangan
kelas. Massa guru tersebut adalah 60 kg dan massa siswa 70 kg (siswa gendut). Jika pusat mereka (yang dimakudkan di
sini bukan pusat yang terletak di depan perut manusia) berjarak 10 meter, berapa besar gaya gravitasi yang diberikan
oleh guru dan murid satu sama lain ?
Panduan jawaban :
Gampang, tinggal dimasukkan aja nilai-nilai telah diketahui ke dalam persamaan Hukum Newton tentang
Gravitasi
Page 7 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
Contoh soal 2 :
Diketahui massa bulan 7,35 x 10 22 kg, massa bumi 5,98 x 10 24 kg dan massa matahari adalah 1,99 x 10 30 kg.
Hitunglah gaya total di bulan yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi dan matahari. Anggap saja posisi bulan, bumi
dan matahari membentuk segitiga siku-siku. Oya, jarak bumi-bulan 3,84 x 10 8 m dan jarak matahari-bulan 1,50 x 10 8 km
(1,50 x 1011 m).
Keterangan Gambar :
Panduan jawaban :
Besar gaya total yang dialami bulan dapat dihitung sebagai berikut :
Page 8 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
Gaya total yang dimaksud di sini tidak sama dengan gaya total pada Hukum II Newton. Hukum gravitasi berbeda
dengan Hukum II Newton. Hukum Gravitasi menjelaskan gaya gravitasi dan besarnya yang selalu berbeda tergantung
dari jarak dan massa benda yang terlibat. Hukum II Newton menghubungkan gaya total yang bekerja pada sebuah benda
dengan massa dan percepatan benda tersebut.
Saat itu Newton belum dapat mendefinisikan besar dari G. Nilai G tidak dapat diperoleh dari teori, namun
harus melalui eksperimen. Orang yang pertama kali melakukan eksperimen untuk menentukan nilai G adalah Henry
Cavendish, dengan menggunakan neraca torsi. Neraca seperti ini kemudian disebut neraca Cavendish.Bola dengan
massa yang berbeda, yaitu m dan M yang dapat bergerak bebas pada poros, akan tarik menarik, sehingga akan
memuntir serat kuarsa, sehingga cahaya yang memantul pada cermin pun akan bergeser pada skala. Dengan
mengkonversi skala, dan memperhatikan jarak m dan M serta massa m dan M, maka Cavendish menetapkan nilai G
sebesar 6,754 x 10-11 N.m2/kg2. Nilai ini kemudian kini dengan perlengkapan yang lebih canggih disempurnakan,
sehingga diperoleh nilai:
Gaya gravitasi merupakan besaran vektor, sehingga bila suatu benda mengalami gaya tarik gravitasi dari lebih
satu benda sumber gravitasi, maka teknik mencari resultannya dipergunakan teknik pencarian resultan vektor. Misalnya
dua buah gaya F1 dan F2 yang membentuk sudut , resultan gayanya dapat ditentukan berdasarkan persamaan :
√
F= F 2 +F 2 +2F1 F 2 cosα
1 2
Gambar :
m1 . m 2 Contoh :
2
F=G r
1. Jika dua planet masing-masing bermassa 2 x 10 20 kg dan 4 x
1020 kg, mempunyai jarak antara kedua pusat planet
2 . 1020 x 4 . 1020 sebesar 2 x 105 km. Tentukan besar gaya tarik-menarik
Di samping gaya gravitasi, hukum gravitasi Newton juga menetapkan tentang medan gravitasi disekitar suatu
benda atau umumnya sebuah planet. Medan gravitasi ini akan menunjukkan percepatan gravitasi dari suatu benda di
sekitar suatu benda atau planet.
M
2
g=G r
Kuat medan gravitasi adalah suatu besaran vektor yang arahnya senantiasa menuju ke pusat benda yang
menimbulkannya. Kuat medan gravitasi di suatu titik oleh beberapa benda bermassa diperoleh dengan menjumlahkan
vektor-vektor medan gravitasi oleh tiap-tiap benda. Kuat medan gravitasi yang disebabkan oleh dua buah benda yang
kuat medannya saling membentuk sudut , dapat dinyatakan dengan persamaan :
Page 10 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
√
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
g= g 2 +g 2 +2g1 g 2 cosα
1 2
Pada pembahasan mengenai Hukum Newton tentang Gravitasi, kita telah meninjau gaya gravitasi sebagai
interaksi gaya antara dua atau lebih partikel bermassa. Partikel-partikel tersebut dapat saling berinteraksi walaupun
tidak bersentuhan. Pandangan lain mengenai gravitasi adalah konsep medan, di mana sebuah benda bermassa
mengubah ruang di sekitarnya dan menimbulkan medan gravitasi. Medan ini bekerja pada semua partikel bermassa
yang berada di dalam medan tersebut dengan menimbulkan gaya tarik gravitasi. Jika sebuah benda berada di dekat
bumi, maka terdapat sebuah gaya yang dikerjakan pada benda tersebut. Gaya ini mempunyai besar dan arah di setiap
titik pada ruang di sekitar bumi. Arahnya menuju pusat bumi dan besarnya adalah mg.
Jadi jika sebuah benda terletak di setiap titik di dekat bumi, maka pada benda tersebut bekerja sebuah vektor g
yang sama dengan percepatan yang akan dialami apabila benda itu dilepaskan. Vektor g tersebut dinamakan kekuatan
medan gravitasi. Secara matematis, besar g dinyatakan sebagai berikut :
Berdasarkan persamaan di atas, kita dapat mengatakan bahwa kekuatan medan gravitasi di setiap titik
merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada setiap satuan massa di titik tersebut.
Pada awal tulisan ini, kita telah mempelajari Hukum gravitasi Newton dan menurunkan persamaan gravitasi
Universal. Sekarang kita mencoba menerapkannya pada gaya gravitasi antara bumi dan benda-benda yang terletak di
permukaannya. Kita tulis kembali persamaan gravitasi universal untuk membantu kita dalam menganalisis :
Untuk persoalan gravitasi yang bekerja antara bumi dan benda-benda yang terletak di permukaan bumi, m 1
pada persamaan di atas adalah massa bumi (m B), m2 adalah massa benda (m), dan r adalah jarak benda dari permukaan
bumi, yang merupakan jari-jari bumi (r B). Gaya gravitasi yang bekerja pada bumi merupakan berat benda, mg. Dengan
demikian, persamaan di atas kita ubah menjadi :
Berdasarkan persamaan ini, dapat diketahui bahwa percepatan gravitasi pada permukaan bumi alias g
ditentukan oleh massa bumi (mB) dan jari-jari bumi (rB)
Page 11 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
G dan g merupkan dua hal yang berbeda. g adalah percepatan gravitasi, sedangkan G adalah konstanta
universal yang diperoleh dari hasil pengukuran. Setelah G ditemukan, manusia baru bisa mengetahui massa bumi lewat
perhitungan menggunakan persamaan ini. Hal ini bisa dilakukan karena telah diketahui konstanta universal, percepatan
gravitasi dan jari-jari bumi.
Ini adalah persamaan percepatan gravitasi efektiv. Jika ditanyakan percepatan gravitasi pada ketinggian
tertentu di dekat permukaan bumi, maka kita dapat menggunakan persamaan ini. Jika kita menghitung berat benda
yang terletak di permukaan bumi, kita menggunakan mg.
4 . E n er gi Po t en si al Gr avi t as i
Benda bermassa m yang terletak diluar bumi, energi potensial grafitasinya pada jarak r dari pusat bumi,
dinyatakan dengan persamaan :
M .m
Ep = - G
r
G = Konstanta grafitasi
M = massa bumi
m = massa benda
Tanda negatif (-) berarti jika benda bergerak di bawah pengaruh gaya grafitasi dari jarak tak terhingga ( ) ke
jarak r maka energi potensialnya akan berkurang, karena dipergunakan untuk menambah energi kinetik dengan makin
besarnya laju benda waktu bergerak mendekati bumi.
Jika mula-mula benda berada di tempat yang jauh tak hingga ( r = ) dengan energi kinetik sama dengan nol,
maka dalam perjalanan mendekati bumi, medan gravitasi merubah energi potensial menjadi energi kinetik. Pada waktu
sampai di bumi energi kinetik benda sama dengan energi potensial gravitasi. Jadi :
1 M .m
mv 2=G
2 R
Dimana m = massa benda.
M = massa bumi.
5 . Po t en si al Gr avi t as i
Potensial gravitasi didefinisikan sebagai : energi potensial gravitasi per satuan massa.
Ep
v=
m
Page 12 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
Energi potensial gravitasi benda bermassa m’ yang terletak pada jarak r dari pusat massa benda bermassa m
dapat kita nyatakan dengan persamaan :
m m'
Ep = - G
r
Bila massa m’ terletak dititik p maka potensial gravitasi di titik p yang dialami oleh massa m’ dapat ditentukan
sebagai berikut :
m m'
−G
Ep r
V= =
r m'
m
V =−G
r
m = massa benda
Potensial gravitasi merupakan besaran skalar, karena itu potensial yang disebabkan oleh berapa benda
bermassa merupakan jumlah aljabar dari potensial gravitasi masing-masing benda bermassa itu, Jadi :
Vt = V1 + V2 + V3 + ...... + Vn
Beda potensial antara dua titik dalam medan gravitasi didefinisikan sebagai potensial di titik yang satu dikurangi
dengan potensial di titik yang lain.
Usaha yang dilakukan untuk mengangkut, massa m dari satu titik ke titik lain lewat sembarang lintasan sama
dengan massa benda itu kali beda potensial antara kedua titik itu.
Dalam fisika , nilai percepatan gravitasi estándar g didefenisikan sebagai 9,806.65 m/ s2 ( meter per detik 2 ) ,
atau 32,174.05 kaki per detik 2 . Pada ketinggian p maka menurut International Gravity Formula ,
g = 978,0495 ( 1+ 0.0052892 sin2 ( p ) – 0.0000073 sin2 (2p) sentimeter per detik2. ( cm/s2 ) .
Simbol gpertama kali digunakan dalam bidang aeronautika dan teknologi ruang angkasa , yang digunakan
untuk membatasi percepatan yang dirasakn oleh kru pesawat ulng – alik , disebut juga sebagai g forces . Istilah ini
menjadi popular di klangan kru proyek luar angkasa . Sekarng ini beerbagai pengukuran percepatan gravitasi di ukur
dalam satuan g . Istilah satuan gee dan grav juga menunjuk kepada satuan ini .
Page 13 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
B. Hukum-Hukum Keppler
Johannes Kepler
1. Hukum I Kepler
Semua planet bergerak pada lintasan elips mengitari matahari dengan matahari berada di salah satu fokus
elips.
Keplpler tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian . Ketika mulai tertarik
dengan gerak planet – planet , Newton menemukan bahwa ternyata hukum – hukum Keppler ini bisa diturunkan secara
matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum gerak Newton . Newton juga menunjukkan bahwa di antara
kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi , hany satu yang berbnding terbalik dengan kuadrat jarak yng
konsisten dengan Hukum Keppler .
2. Hukum II Kepler
Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari
dengan planet, menyapu luas juring yang sama dalam selang
waktu yang sama.
Hal yang paling utama dalam hukum II Keppler
adalah kecepaan sektor mempunyai harga yang sama pada
semua titik sepnjang orbit yang berbemtuk elips.
Page 14 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
Newton menunjukkan bahwa hukum III Keppler juga bisa diturunkan secara matematis dari hukum Gravitasi
Universal dan hukum Newton tentan gerak dan gerak melingkar .
Hukum III Kepler dapat dirumuskan :
T T
T2 12 22
R3 =k atau R1 3 = R2 3
T bumi = 1 tahun
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh soal tentang hukum gravitasi Newton sebagai berikut!
Contoh soal 1 :
1. Sebuah planet mempunyai kala revolusi terhadap Matahari sebesar 4 tahun. Tentukan jarak planet tersebut
terhadap Matahari!
Penyelesaian :
Jika nilai pembanding dari planet lain tidak diketahui, gunakan nilai yang dimiliki bumi.
Page 15 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
T T
12 22
R13 = R23
2
1
2 4
3
1 3 = R2 sehingga
3
R2 = √ 16
R2 = 2,5 sa (satuan astronomis = 150 juta km)
2. Jika dua benda mengalami gaya tarik gravitasi 400 N, maka tentukan gaya gravitasinya kini, jika jarak kedua
benda dijadikan ½ kali semula!
Penyelesaian :
m1 . m 2
G
r 22
F2 m1 . m 2
G
F1 = r 21 semua nilai tetap, kecuali besaran jarak yang berubah
F2 r 21
2
F1 = r2
r 21
F2 1
( r 21 )
400 = 2
F2 = 4 x 400
F2 = 1.600 N
3. Suatu benda di permukaan planet bumi memiliki berat 2500 N. Tentukan berat benda pada ketinggian 2 kali
jari-jari bumi, dihitung dari permukaan bumi!
Penyelesaian :
w2 m. g 2 w2 r 21
2
w1 =
m. g 1 w1 = r2
2
w2 g2 w2 r1
=
w1 g1 2500 (3 r 1 )2
=
Page 16 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
M
G
r 22
w2 M 2500
G 2
w1 = r 1 w2 = 9 = 277,78 N
4. Dua benda masing-masing bermassa 2500 kg dan 900 kg pada jarak 10 m. Tentukan letak benda ketiga di
antara benda pertama dan kedua, jika benda ketiga yang bermassa 4500 kg mengalami gaya gravitasi nol!
Penyelesaian:
Langkah 1:
Jika gaya yang dialami benda ketiga nol, maka besar F 13 = F23
Langkah 2:
Analisis perhitungan
F13 = F23
m1 . m3 m2 . m3
G
r 213 =G
r 223
m1 m2
r 213 = r 223
2500 900
(10−x )2 = x2 Jika kedua ruas diakar, maka akan diperoleh :
√
2500 900
(10−x )2 = x2
Page 17 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
50 30
(10−x) = x
50 x = 300 – 30 x
80 x = 300
x = 3,75 m
Page 18 of 19
Editor Makalah : AHMAD ROMADHON
BAHAN – BAHAN DARI : EKO FAJAR AMIRULLAH, OPIK HIDAYAT , SIGIT RAHAYU , VICKY MARDIANSYAH . MAKALAH DARI KELAS 11 IPA 2 MAN 6 JAKART .HTTP://ROMADHON-BYAR.BLOGSPOT.COM
DAFTAR PUSTAKA
http://bona-amanitogar.blog.friendster.com/2006/11/melawan-gravitasi/
http://www.scribd.com/doc/2871388/Fisika-Rumusrumus-Fisika-SMA
http://www.scribd.com/doc/12695667/Fisika-Kelas-Xi-Bab-2-Hukum-Newton-Tentang-Gerak-Dan-Gravitasi
http://jef007.blogs.friendster.com/.shared/image.html?/photos/uncategorized/pdr0020l_3.jpg
www.wikipedia.com
Page 19 of 19