Kepada Yth,
Di Tempat
Assalamualaikum Warahmatullohi Wabarakaatuh.
Salam silaturahim kami sampaikan, teriring doa semoga kita semua senantiasa
dalam lindungan Allah Swt serta diberikan kemudahan dalam menjalankan aktifitas
sehari-hari. Amin
Dengan segala hormat, bersama ini kami Pengurus LBM PWNU Jawa Barat
memohon agar Bapak berkenan mengirimkan delegasi sebagai peserta Bahtsul
Masa-il LBM PWNU Jawa Barat Zona 4 (Kab. Sukabumi, Kota Sukabumi, Kab.
Bogor, Kota Bogor, Kab. Cianjur, Kota Depok), yang Insya Allah akan dilaksanakan
pada :
Hari/ Tanggal : Kamis, 16 Februari 2023
Waktu : Pukul 08.00 - Selesai
Tempat : PP. Al – Masthuriyah
(Kp. Tipar Kel. Cibolang Kaler Kec. Cisaat Kab. Sukabumi)
Dengan Ketentuan:
Mengirimkan 2 orang
Menyiapkan rumusan jawaban beserta ibarot (File & Print Outnya)
Demikian surat Undangan ini kami sampaikan, atas kehadiran dan partisipasinyanya,
kami haturkan terima kasih
Wallahul muwaffiq ila aqwamit thoriq
Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh
Lembaga Bahtsul Masail (LBM)
PWNU Jawa Barat
Ketua, Sekretaris,
N
Waktu Acara Narasumber
o
07.00 –
1 Cek in Peserta Panitia
08.30
Pembukaan MC
Sesepuh Al –
Tawassul
Masthuriyah
Pembacaan Ayat Suci Al
Panitia
Qur’an
Menyayikan Lagu
Panitia
Indonesia Raya
DESKRISPSI MASALAH
Usulan kenaiakan biaya haji (ONH) tuai pro kontra. Salah satunya, Dalam
rapat kerja daerah (Rakerda) lampung dari salah satu partai politik, Ahmad Muzani
selaku sekjen terang menyoroti usulan kementrian agama Yaqut Cholil Qoumas
perihal kanaikan biaya haji yang menjadi Rp. 69 Juta. Menurut beliau angka tersebut
terlalu tinggi untuk rakyat.
“Rakyat yang sekarang membayar ONH umumnya orang-orang kecil, seperti
pedagang bakso, tukang ojek, guru honorer yang mengumpulkan uang sedikit demi
sedikit untuk ditabungkan dalam ONH. Jadi kalau ONH naik menjadi 69 juta, rasanya
masih terlalu tinggi” ujar Muzani, seperti yang dikutip oleh detiknews.com.
30/01/2023
Bahkan Muzani Juga menyampaikan jika fraksi partainya di Komisi VIII
meminta untuk merundingkan kembali perihal kenaikan tersebut agar masyarakat
tidak mengurungkan niatnya uantuk berhaji.
Selain Muzanni, ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon juga ikut
berkomentar. Menurutnya, KPK turut menengarai penempatan dan investasi dana
haji tidak optimal, sehingga perolehan nilai manfaat dana haji jauh lebih kecil dari
yang seharusnya didapat.
“Seluruh jalur investasi dan penempatan dana haji ini mestinya diaudit
terlebih dahulu, termasuk kepada BPKH untuk menegatahui posisi sustainabilitas
pengelolaan dana haji kita kedepan” ujar Fadli Zon.
“Dengan jumlah jamaah haji yang besar jika dikelola dengan benar, mestinya
akumulasi dana haji yang terkumpul bisa mendatangkan nilai manfaat yang besar
untuk jamaah haji kita, bukan mendatangkan manfaat untuk pihak lain seperti yang
ditengarai KPK” imbuh Fadlizon, seperti yang dikutip oleh CNN Indonesia.
Sedangkan menurut menag usualan tersebut atas pertimbangan untuk memenuhi
prinsip keadilan dan keberlangsungan dana haji. Beliau sampaikan jika formulasi ini
telah memlalui kajian.
Kebijakan formulasi tersebut, ujar Menag, diambil dalam rangka
menyeimbangkan antara besaran beban jamaah dengan keberlangsungan dana nilai
manfaat BPIH di masa yang akan datang. Menurut Menag pembebanan Bipih harus
menjaga prinsip isthi’thoah dan likuiditas penyelenggaraan haji tahun-tahun
berikutnya. “itu usulan pemerinatah”. Menurut kami, itu yang paling logis untuk
menjaga agar yang ada di BPKH itu tidak tergerus, ya dengan komposisi seperti itu.
Jadi dana manfaat itu dikurangi tinggal 30%, sementara yang 70% menjadi tanggung
jawab jamaah” urai Menag.
“Selain untuk menjaga itu (BPKH), yang ke dua ini juga soal isthitha’ah, kemampuan
menjalankan ibadah haji kan jika mampu. Kemampuan itu ya harus terukur, kami
mengukurnya dengan nilai segitu” sambung Menag, seperti yang dikutip dalam
halaman resmi Kementrian Agama Republik Indonesia.
*Berikut tabel formula BPIH yang diusulkan kemenag untuk tahun 2023 dan perbandingannya
dengan BPIH 2022. Sumber: halaman resmi Kementrian Agama Republik Indonesia.
BPIH (RP) Bipih (RP) % NILAI MANFAAT (RP) %
TAHUN
98.893.909,11 69.193.734,00 70 29.700.175,11 30
2023
TAHUN
98.379.021,09 39.886.009,00 40,54 58.493.012,09 59,46
2022
Uraian menag tersebut di amini oleh beberapa pihak seperti yang diberitakan oleh
TEMPO.CO,24/01/2023, salah satunya Eks. Anggota dewan BPKH, Muhammad
Akhyar Adnan. Menurut beliau kenaikan Bipih dirasa wajar jika mempertimbangkan
beberapa komponen biaya haji seperti biaya pesawat, hotel, konsumsi yang mulai
naik akibat turunnya nilai tukar Riyal Arab Saudi (RSA) terhadap Dolar AS.
Adnan menerangkan,BPKH sudah lama membaca bahkan mengkaji sustainabilitas
dana haji. Intinya, kata dia, bila tidak ada perubahan kebijakan dalam mengelola
dana haji akan ada ancaman terjadinya sekema Ponzi. Skema ini pernah terjadi pada
kasus First Travel yang membuat ribuan masyarakat kehilangan uang untuk berankat
Umroh.
Catatan:
BPIH: Kepanjangan dari Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji; biaya keseluruhan dari
bodi anggaran bianya penyenggaraan ibadah Haji.
Bipih: kepanjangan dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji; sejumlah uang yang harus
dibayarkan oleh warga negara yang akan menunaikan ibadah haji.
Nilai Manfaat: dana/ keuntungan yang diperoleh dari hasil pengelolaan dan
pengembangan dana haji yang dilakukan melalui penempatan dan/ atau investasi
BPKH: kepanjangan dari Badan Pengelola Keuangan Haji; lembaga yang melakukan
pengelolaan keuangan haji
PERTANYAAN
a) Pengelolaan dana haji oleh BPKH yang dinilai tidak sustainabilitas
(berkelanjutan), entah itu disebabkan ketidak tepatan penempatan investasi,
kendala kebijakan atau faktor lainnya sehingga memberikan nilai manfaat
yang tidak maksimal untuk jamaah haji, dapatkah menjadi pemebenaran
legal syar’an untuk kemudian membebani jamaah haji dengan menaikkan
biaya yang begitu tinggi?
b) Melihat lonjakan biaya haji yang begitu tinggi, apa hukum menarik kembali
dana setoran awal bagi masyarakat yang sudah terlanjur mendaftar haji?
c) Bila usulan Menag disetujui, apakah kondisi biaya haji yang melambung
tinggi dapat menggugurkan Istitho’ah calon jamaah haji?
d) Bisakah disebut istithaah apabila jamaah haji yang karena subsidi BPKH bisa
menunaikan ibadah haji?