Anda di halaman 1dari 20

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. 1


KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ 2
Sambutan Ketua MUI Kabupaten Cirebon ..................................................................................... 3
Surat Keputusan MUI Kabupaten Cirebon tentang Susunan Panitia ...................................5
Jadwal Acara ............................................................................................................................................... 7
Rancangan Tata Tertib Musyawarah Daerah (MUSYDA) X .....................................................9
Draft Keputusan Komisi A ( Organisasi ) ...................................................................................... 13
Draft Keputusan Komisi B ( Program Kerja) .............................................................................. 15
Draft Keputusan Komisi C ( Rekomendasi ) ................................................................................. 19
2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-
Nya, Musyawarah Daerah (MUSYDA) X dapat terlaksana sesuai waktu yang telah
direncanakan, yakni tanggal 12 Desember 2021 M bertepatan dengan tanggal 07
Jumadil Awwal 1443 H. Kita berharap semoga MUSYDA X ini berjalan dengan baik,
lancar dan sukses serta dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang baik dan
bermanfaat bagi kepentingan umat.
Shalawat serta Salam semoga tercurahlimpahkan kepada panutan Alam Nabi
Muhammad SAW. Juga kepada para Keluarganya, Shahabatnya, pengikutnya hingga
yaumil Qiyamah termasuk kita didalamnya, yang mudah-mudahan mendapatkan
Syafa’atul ‘Udzma kelak di Akhir.
Sebagai upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta
musyawarah, kami menyiapkan Buku Panduan untuk membantu memudahkan
menemukan bahan-bahan atau materi yang diperlukan demi kelancaran jalannya
MUSYDA X Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon tahun 2021.
Buku ini berisi bahan-bahan atau materi-materi yang akan dibahas di dalam
MUSYDA, diantaranya adalah jadual acara, tata tertib MUSYDA X, rancangan komisi
organisasi, komisi program, komisi rekomendasi, dan lain-lain, yang merupakan
bagian dari tugas pelayanan panitia hingga peserta dapat berkonsentrasi penuh untuk
membahas dan merumuskan keputusan-keputusan sesuai dengan yang diharapkan.
Tanpa mengurangi dinamika yang sudah menjadi ciri dalam sebuah
permusyawaratan, harapan kita semua adalah MUSYDA ini berjalan sesuai dengan
ciri khas Majelis Ulama Indonesia (MUI) yaitu penuh kesejukan, kedamaian dan
saling pengertian, tidak harus terjebak ke dalam euforia demokrasi. yang sering
mengabaikan etika dan esensi permusyawaratan itu sendiri.
Akhirnya atas nama panitia pelaksana kami menyampaikan permohonan maaf
atas segala kelemahan dan kekurangan penyelenggaraan MUSYDA ini, hanya kepada
Allah SWT sajalah kita berserah diri dan menggantung segala pengharapan. Aamiin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.


Sumber, 12 Desember 2021 M
08 Jumadil Awal 1443 H
Ketua Panitia,

KH. BUDIMAN MAHFUDZ, MBA


3

SAMBUTAN
KETUA UMUM MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)
KABUPATEN CIREBON MASA KHIDMAT 2016-2021

Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan senantiasa mengharapkan Rahmat, Hidayah dan Inayah Allah SWT, hari
ini Ahad tanggal 12 Desember 2021 bertepatan dengan tangga 07 Jumadil Awwal
1443 H, kita akan melaksanakan Musyawarah Daerah (MUSYDA) X Majelis Ulama
Indonesia Kabupaten Cirebon masa khidmat 2016 – 2021. Sesuai dengan rencana,
Insya Allah MUSYDA akan berangsung sehari penuh. Sehubungan dengan itu hanya
kepada Allah sajalah kita memanjatkan puji dan syukur seraya berdo’a semoga
MUSYDA ini berjalan dengan sukses dan lancar serta bisa menghasilkan keputusan-
keputusan penting dan berguna bagi kehidupan beragama di Kabupaten Cirebon.
MUSYDA X berlangsung pada situasi dimana bangsa Indonesia dan Masyarakat
Dunia pada umumnya tengah berada pada masa pandemi COVID-19, sehingga banyak
sekali pembatasan-pembatasan kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan. Setiap
dari kita diharuskan mematuhi Protokol Kesehatan 5 M yaitu Memakai masker,
Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan,
dan Mengurangi mobilitas. Dengan keadaan demikian terutama bagi umat Islam pada
khususnya mengalami banyak pergeseran nilai-nilai terutama tata cara peribadahan.
Faktor ini yang menyebabkan MUI harus menjadi penengah yang memberikan
alternatif dengan taujihatnya mengenai tata cara ibadah yang sesuai dengan aturan
Agama dalam keadaan yang tidak biasa sehingga memberikan ketenangan kepada
Masyarakat dalam menjalankan ibadahnya.
Dalam MUSYDA X ini, sangatlah penting kita membaca ulang posisi MUI dalam
konteks hubungan dengan Pemerintah, dimana garisnya sudah begitu jelas, yaitu
sebagai “Mitra Stretegis”. Maka selemah apapun Pemerintah, menjadi kewajiban bagi
MUI untuk menguatkannya dan sesedikit apapun pemerintah menyimpang, maka
kewajiban MUI meluruskannya. Begitu pula hubungan MUI dengan masyarakat yang
diposisikan sebagai “Khadimul Ummah”, maka kita semua adalah pelayan yang setiap
saat harus hadir di tengah-tengah masyarakat, untuk membimbing kearah kehidupan
yang lebih baik dan berakhlaktul karimah, sehingga terwujud “Khairo Ummah”.
Karena itu yang diperlukan sekarang ini adalah sejauh mana kita mampu
merumuskan kebijakan-kebijakan yang tepat dan bersifat problem solving, tidak
hanya sekedar menyusun daftar keinginan seperti kebiasaan kita selama ini.
Akhirnya saya ucapkan selamat ber-musyawarah , selamat bekerja dan semoga
sukses dan lancar, serta tidak lupa mohon maaf atas segala kekurangan dan
kekhilafan dalam penyelenggaraan acara MUSYDA ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sumber, 12 Desember 2021 M
07 Jumadil Awwal 1443 H

KH. BACHRUDIN YUSUF


4
5
6
7

JADWAL
MUSYAWARAH DAERAH (MUSYDA) X MUI KABUPATEN CIREBON
Ahad , 12 Desember 2021/07 Jumadil Awwal 1443 H
di Hotel Apita – Jl. Tuparev - Cirebon

No. Jam Kegiatan Pimpinan/Petugas


1 2 3 4
1 07.30-08.30 Chekin Peserta Panitia
2 08.30-10.15 Pembukaan Musyda X MUI Kabupaten Cirebon:
1. Pembukaan Muh. Rizky Mubarok, M.Pd.I
2. Pembacaan Ayat Suci Al-Quran H. Mufid, S.Pd.I
3. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Nurbaity, S.E
4. Laporan Panitia KH. Budiman Mahfudz, MBA
5. Kata Pengantar Ketua Umum MUI
Kab.Cirebon KH. Bahruddin Yusuf
6. Sambutan Kepala Kemenag Kab. Cirebon Dr. H. Rosidi Rido, MA. M.M.Pd
7. Sambutan Ketua MUI Prov.Jawa Barat KH Prof.DR.Rahmat Syafe’I,Lc,MA
8. Sambutan Bupati Cirebon sekaligus
membuka MUSYDA X MUI Kab. Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag
9. Doa. KH. Musthofa Aqil Siraj
3 10.15-10.30 Coffee Break Panitia
4 10.30-12.00 Sidang Pleno I KH.Budiman Mahfudz,MBA
Penjelasan Tata Tertib Musyda X H. Mursana, M.Ag
Laporan Kegiatan MUI Kabupaten Cirebon Masa Muh. Rizky Mubarok, M.Pd.I
Khidmat 2016-2021
Pembagian Komisi
5 12.00-13.00 Ishoma
6 13.00-14.00 Sidang Komisi
Rancangan Organisasi Prof. Dr. H. Ahmad Dahlan/
KH. Dr. Mukhlishin Muzarie,MAg/
Rancangan Garis-Garis Besar Program MUI Masa H. Saeful Malik, M.Pd.I
Khidmat 2021-2026 KH.Dr.Wawan Arwani/
Rancangan Rekomendasi H. Mursana, M.Ag
7 14.00-15.30 Sidang Pleno II Dewan Pimpinan MUI Kab.Cirebon
Penetapan Formatur
Laporan dan Pengesahan Hasil Sidang Komisi
8 14.30-15.30 Penyusunan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Formatur
Majelis Ulama Indonesia Kab.Cirebon Masa
Khidmat 2021-2026
9 15.30-16.00 Penutupan Musyda X MUI Kab.Cirebon Panitia
Pembukaan
Pengumuman Susunan Pengurus Harian Dewan
Pimpinan MUI Kab.Cirebon
Masa Khidmat 2021-2026
Sambutan Ketua Umum MUI Kab.Cirebon Masa
Khidmat 2021-2026
Doa

Ketua, Sekretaris,

KH. BUDIMAN MAHFUDZ, MBA H. SAEFUL MALIK, M.Pd.I


8

RANCANGAN TATA TERTIB


MUSYAWARAH DAERAH ( MUSYDA) X
MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN CIREBON
Tanggal 12 Desember 2021
Di Hotel Apita Cirebon

PASAL 1
LANDASAN DAN DASAR

Landasan dan Dasar penyelenggaraan Musyawarah Daerah X Majelis Ulama Indonesia


Kabupaten Cirebon tahun 2021 yang selanjutnya disebut MUSYDA X adalah :

1. Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Majelis Ulama Indonesia serta
keputusan-keputusan Musyawarah Nasional (MUNAS) X Majelis Ulama
Indonesia tahun 2020.
2. Pedoman Penyelenggaraan Organisasi Majelis Ulama Indonesia hasil
Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) Majelis Ulama Indonesia tahun
2020.
3. Program Kerja hasil Musyawarah Daerah (MUSYDA) IX Majelis Ulama
Indonesia Kabupaten Cirebon tahun 2016.

PASAL 2
TEMA

“Islam Wasathiyah untuk Kabupaten Cirebon yang Sejahtera”

PASAL 3
TUGAS DAN WEWENANG

MUSYDA X Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon mempunyai tugas dan


wewenang untuk
1. Membahas dan menerima laporan serta usul-usulan kegiatan Dewan Pimpinan
MUI Kabupaten Cirebon Masa Khidmat 2016-2021.
2. Menetapkan kebijakan dan menyusun program kerja sebagai penjabaran dari
program umum ketetapan Musyawarah Nasional ke X tahun 2020 dan
ketetapan Musyawarah Daerah X Provinsi Jawa Barat tahun 2021.
3. Menetapkan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon .
4. Memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia
Kabupaten Cirebon Masa Khidmat 2016-2021

PASAL 4
PENYELENGGARAAN

1. MUSYDA X Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon diselenggarakan oleh


Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon.
2. Untuk menyelenggarakan MUSYDA X, Majelis Ulama Indonesia Kabupaten
Cirebon membentuk suatu kepanitiaan.
3. Kepanitiaan ini dibentuk dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon No : 80/SK/MUI-
Kab.Cbn/XI/2021, Tanggal 20 Nopember 2021
9

PASAL 5
PESERTA DAN PENINJAU

1. Peserta MUSYDA X MUI Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon adalah:


a. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia Kabupaten
Cirebon
b. Dewan Pimpinan Harian Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon
c. Komisi-komisi di lingkungan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon
d. Pimpinan MUI Kecamatan se Kabupaten Cirebon yang terdiri dari unsur
Ketua atau yang mewakili dengan membawa surat Mandat dari Ketua.
e. Pimpinan Ormas Islam Kabupaten Cirebon
f. Pimpinan Pondok Pesantren di Kabupaten Cirebon
g. Pimpinan MUI Provinsi Jawa Barat.

2. Peninjau terdiri dari :


a. Perguruan Tinggi Islam di Kabupaten Cirebon yang di tetapkan oleh Dewan
Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon
b. Perorangan yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia
Kabupaten Cirebon

PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU

1. Setiap peserta dan peninjau berkewajiban memenuhi ketentuan-ketentuan


yang diatur didalam tata tertib MUSYDA X
2. Setiap peserta dan peninjau berhak menghadiri sidang-sidang selama MUSYDA
X berlangsung
3. Setiap peserta dan peninjau harus menandatangani daftar hadir yang
disediakan oleh panitia
4. Peserta mempunyai:
a. Hak berbicara dan suara
b. Hak memilih dan dipilih
c. Mengajukan pendapat, saran, atau tanggapan baik lisan maupun tertulis
dalam sidang pleno, sidang komisi yang diatur oleh pimpinan sidang
d. Memperoleh pelayanan yang disediakan oleh panitia
5. Peninjau mempunyai:
a. Hak bicara
b. Mengajukan pendapat,saran atau tanggapan baik lisan maupun tertulis
dalam sidang pleo, sidang komisi yang diatur oleh pimpinan sidang
c. Memperoleh pelayanan yang disediakan oleh panitia

PASAL 7
SIDANG-SIDANG

1. Sidang-sidang MUSYDA X terdiri dari:


a. Sidang Pleno
b. Sidang Komisi
c. Sidang Khusus (bila diperlukan)
2. Sidang MUSYDA X dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah
peserta
3. Apabila poin 2 diatas tidak terpenuhi, sidang diundur maksimal 1x30 menit
untuk selanjutnya sidang dinyatakan sah
10

PASAL 8
PEMBENTUKAN KOMISI-KOMISI

1. Sidang komisi terdri dari:


a. Komisi A : membahas masalah-masalah Organisasi
b. Komisi B : membahas Program Keja
c. Komisi C : membahas masalah Rekomendasi
2. Anggota Sidang Komisi terdiri dari Peserta dan Pninjau yang dibagi secara
proporsional

PASAL 9
PIMPINAN

1. MUSYDA X dipimpin oleh Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia


Kabupaten Cirebon
2. Pimpinan MUSYDA X bertugas memimpin jalannya sidang-sidang agar tetap
berlangsung pada suasana kebersamaan dalam bermusyawarah dengan
dilandasi semangat ukhuwah untuk mencapai mufakat dan mencerminkan
akhlakul karimah

PASAL 10
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan-keputusan MUSYDA X diambil dengan cara musywarah untuk


mufakat
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka pengambilan
keputusan diserahkan kepada Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia
Kabupaten Cirebon

PASAL 11
TATA CARA PEMILIHAN KETUA MUI

1. Pemilihan Ketua Umum dan pembentukan Dewan Pimpinan Majelis Ulama


Indonesia Kabupaten Cirebon dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pemilihan Formatur
b. Penetapan Formatur
c. Formatur memilih Ketua Umum dan menyusun Dewan Pimpinan Harian
Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon Masa Khidmat 2016-2021
2. Pemilihan Formatur dilaksanakan dalam sidang Pleno
3. Formatur ditetapkan sebanyak 9 (sembilan) orang terdiri dari:
a. 2 (dua) orang unsur Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten
Cirebon (Ketua Umum dan Sekretaris Umum)
b. 1 (satu) orang unsur Dewan Penasehat.
c. 3 (tiga) orang unsur Pimpinan MUI Kecamatan.
d. 1 (satu) orang unsur Pondok Pesantren
e. 2 (dua) orang unsur Organisasi Kemasyarakatan.
4. Formatur terpilih mempunyai mandat penuh untuk memilih Ketua Umum
5. Formatur bersama-sama Ketua Umum terpilih menyusun Pengurus Harian
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon Masa Khidmat
2021-2026
11

6. Susunan lengkap komposisi dan personalia Pengurus Harian Dewan Pimpinan


Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon Masa Khidmat 2021-2026
diumumkan dalam sidang Pleno
7. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah MUSYDA X Pengurus Harian
harus melengkapi Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama
Indonesia Kabupaten Cirebon

PASAL 12
RISALAH PERSIDANGAN

Untuk setiap persidangan harus dibuat risalah, yakni laporan jalannya sidang secara
tertlis yang berisi:
a. Tempat dan Acara Sidang
b. Hari/tanggal dan jam permulaan serta penutupan sidang
c. Pimpinan Sidang
d. Nama-nam Peserta dan Peninjau yang hadir
e. Materi pembicaraan selama sidang
f. Keputusan dan Kesimpulan Sidang, dan
g. Keterangan lain yang dianggap perlu untuk dicatat.

PASAL 13
KETENTUAN PENUTUP

1. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam tata tertib ini akan diputuskan
oleh Pimpinan MUSYDA X sejauh tidak bertentangan dengan Peraturan Dasar
dan Peraturan Rumah Tangga MUI
2. Tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan
selesainya MUSYDA X

Ditetapkan di : Sumber
Pada tanggal : ……………………
………………………

PIMPINAN SIDANG MUSYDA X


MUI KABUPATEN CIREBON

Ketua Sekretaris

(………………………) (……………………..……..)
12

DRAFT KEPUTUSAN KOMISI A (ORGANISASI)


MUSYAWARAH DAERAH ( MUSYDA) X
MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN CIREBON
MASA KHIDMAT 2016-2021

‫يم‬
ِ ‫من ال َّر ِح‬
ِ ‫س ِم هللاِ ال َّر ْح‬
ْ ِ‫ب‬

Musyawarah Daerah ke X Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon setelah


memperhatikan berbagai masukan yang berkembang dalam sidang komisi A
(organisasi), memutuskan:
1. Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon melakukan konsolidasi mengenai
Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dengan Pengurus MUI baik tingkat
Kecamatan maupun tingkat Desa/Kelurahan se-Kabupaten Cirebon.
2. Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon dan Majelis Ulama Indonesia
Kecamatan se-Kabupaten Cirebon diharuskan melakukan revitalisasi organisasi,
kepemimpinan, management dan administrasi agar menjadi organisasi yang
modern dan maju sehingga eksistensinya semakin dibutuhkan baik oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat, selain itu juga untuk menyesuaikan dengan
kemajuan zaman yang berubah sangat cepat.
3. Semua pengurus hendaknya memahami Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah
Tangga (PD/PRT) MUI, hasil-hasil keputusan MUNAS tahun 2020, termasuk
didalamnya keputusan-keputasan Fatwa MUI, Pedoman Pengelolaan
Administrasi, Keuangan dan lain-lain, sehingga mekanisme organisasi berjalan
sesuai dengan aturan yang ada.
4. Didalam menyikapi persoalan-persoalan keumatan baik yang menyangkut
internal umat Islam maupun menyangkut eksternal dengan umat lain, hendaknya
berhati-hati, jangan terlalu cepat mengeluarkan pernyataan sebelum
permasalahannya jelas, harus mengacu pada visi Islam washatiyah yang
dicanangkan MUI Pusat dan berkoordinasi dengan MUI Kabupaten Cirebon.
5. MUI Kecamatan se-Kabupaten Cirebon hendaknya memiliki database organisasi
atau data lain yang sangat diperlukan, seperti Jumlah Masjid/Musholla, Madrasah,
Pesantren, jumlah Ormas Islam, Aliran-aliran sesat/sempalan dan lain-lain dan
dilaporkan ke MUI Kabupaten Cirebon. Hal ini penting karena menyangkut bidang
garapan MUI.
6. MUI Kecamatan se-Kabupaten Cirebon agar membuat laporan kegiatan tertulis
kepada MUI Kabupaten Cirebon yang menyangkut bantuan operasional dari
APBD Kabupaten Cirebon.
7. Kantor/Sekretariat perlu diberdayakan semaksimal mungkin, perlu dilengkapi
dengan alat-alat komunikasi, komputer, faksimile dan lain-lain, oleh karena itu
adanya karyawan/pegawai mutlak diperlukan.
8. Pimpinan/Pengurus supaya aktif melakukan pendekatan kepada Pemerintah
Daerah agar Peraturan Presiden Republik Indonesia No 151 Tahun 2014 Tentang
Bantuan Pendanaan Kegiatan Majelis Ulama Indonesia dapat diberlakukan
sehingga bantuan pendanaan kepada MUI mendapatkan kepastian dan memadai
untuk kegiatan operasional.
13

Demikian keputusan sidang komisi A (Organisasi) MUSYDA X MUI Kabupaten


Cirebon.

Wabillahittaufiq Wal hidayah


Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ditetapkan di : Sumber
Pada tanggal : 12 Desember 2021 M

PIMPINAN SIDANG KOMISI A (ORGANISASI)


MUSYDA X MUI KABUPATEN CIREBON

,Ketua ,Sekretaris

)..……………………………………( )..…………………………………(
14

DRAFT KEPUTUSAN KOMISI B (PROGRAM KERJA)


MUSYAWARAH DAERAH ( MUSYDA) X
MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN CIREBON
MASA KHIDMAT 2016-2021

‫يم‬
ِ ‫من ال َّر ِح‬
ِ ‫س ِم هللاِ ال َّر ْح‬
ْ ِ‫ب‬

I. DASAR
1. Keputusan MUNAS X MUI Tahun 2020 di Jakarta
2. Keputusan RAKERNAS MUI Tahun 2021 di Jakarta
3. Keputusan MUSYDA X MUI Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 di Bandung

II. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM


1. Tujuan
Terbinanya umat Islam di Kabupaten Cirebon sebagai umat yang berkualitas
tinggi (khaira ummah), terciptanya sumber daya manusia yang berakhlak
mulia (al-quwwah iqtishadu al-islamiyah) dalam rangka mewujudkan visi
Islam Wasathiyah.

2. Sasaran
a. Semakin meningkatnya mutu pemahaman dan pengamalan ajaran Islam di
kalangan umat Islam Cirebon sehingga bisa menjadi motivasi penggerak
dalam membangun umat di Cirebon.
b. Terciptanya kualitas kehidupan beragama dikalangan anak-anak, remaja
dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang beriman bertaqwa,
cerdas, terampil, kreatif dan mandiri.
c. Tetap terpeliharanya kerukunan hidup intern umat islam dan kerukunan
antar umat beragama, demi eksistensi Negara Kesatuan Republik
Indonesia ( NKRI ).
d. Terhindar dari pengaruh faham sekularisme, liberalisme dan plurarisme
agama serta faham radikalisme yang mengarah pada kekerasan atas nama
agama.

III. RUANG LINGKUP PROGRAM


Program Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon Masa Khidmat
2016-2021 meliputi Program:
1. Program Bidang Fatwa.
2. Program Bidang Ukhuwah Islamiyah.
3. Program Bidang Da’wah dan Pengembangan Masyarakat,.
4. Program Bidang Pemberdayaan Perekonomian Umat.
5. Program Bidang Pendidikan dan Kaderisasi.
6. Program Bidang Hukum dan perundang-undangan
7. Program Bidang Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga.
15

IV. IMPLEMENTASI PROGRAM


1. Program Fatwa
a. Mengadakan kegiatan-kegiatan ilmiah seperti diskusi, seminar, atau
lokakarya untuk membahas masalah-masalah aktual.
b. Memperbanyak kegiatan ilmiah syari’ah di kalangan ulama mengenai
berbagai masalah umat Islam sesuai dengan tingkat kebutuhan.
c. Meningkatkan kedudukan dan peranan komisi Fatwa sebagai forum
ilmiah dengan cara menyelenggarakan pertemuan secara berkala.
d. Memasyarakatkan hasil fatwa dan hasil kajian ulama dan memberikan
masukan kepada pemerintah dan /atau masyarakat.
e. Membangun kerjasam dan kebersamaan antar Pengurus MUI dengan
para pakar dalam membahas persoalan-persoalan kontemporer umat,
yang hasilnya akan menjadi bahan untuk Komisi Fatwa.
f. Mencermati aliran-aliran sesat dan penyebaran agama lain yang
melanggar SKB / PBM No. 9/8/tahun 2006 yang terjadi di Kabupaten
Cirebon bekerja sama dengan FKUB.

2. Program Ukhuwah Islamiyah


a. Memperkokoh persatuan umat (wahdatul ummah) antar ormas dan
lembaga Islam.
b. Mensosialisasikan pemahaman yang utuh mengenai makna
persaudaraan sesama muslim (ukhuwah Islamiyah), persaudaraan
sesama manusia (ukhuwah basyariyah), dan persaudaraan se-bangsa
dan se-Tanah air (ukhuwah wathaniyah).
c. Mengadakan silaturahmi secara berkala dengan Ormas-ormas Islam
dan Ormas-ormas lain untuk memperkokoh Ukhuwah di kalangan
masyarakat di Kabupaten Cirebon.
d. Meningkatkan kinerja kemitraan dengan pihak pemerintah yang
berkaitan dengan pembinaan ke-Islam-an.
e. Mewujudkan persatuan umat Islam secara konsisten dengan
menerapkan penyamaan pola fikir keagamaan (taswiyah al-manhaj)
dan koordinasi gerakan umat (tansiq al-harokah).

3. Program Da’wah dan Pengembangan Masyarakat


a. Melaksanakan penyusunan peta da’wah di Kabupaten Cirebon.
b. Memberikan perlindungan dan pembinaan kepada UmatIslam terutama
di daerah pelosok dalam menghadapi praktek-praktek pemurtadan dan
aliran sesat.
c. Membangun jaringan dan kerjasama dengan media masa baik cetak
maupun elektronik untuk kepentingan da’wah.
d. Mengembangkan agenda publikasi dan informasi da’wah untuk
menjangkau sasaran da’wah secara efektif dan efisien.
e. Mengupayakan pendidikan dan pelatihan da’wah, khususnya untuk
menyiapkan kader-kader da’wah yang berkualitas sesuai dengan
16

tuntutan kebutuhan masyarakat sekaligus relevan dengan


perkembangan zaman dan keadaan.
f. Mengadakan pembinaan kelembagaan, terutama untuk menyiapakan
profeisonalisme kelembagaan, sehingga mampu memerankan fungsinya
sebagai khairo ummah dalam membawa misi agama dan lembaga.
g. Meningkatkan kualitas layanan umat, dengan memberikan bimbingan
nilai-nilai agama sebagai jalan keluar dari semakin derasnya arus
perubahan yang sering kali sulit diidentifikasi.
h. Mengembangkan kajian referensi da’wah, khususnya untuk melakukan
pencerahan pemikiran para pelaku da’wah, ataupun untuk mengkaji
dan mengembangkan strategi pelaksanaan da’wah.

4. Program Pendidikan dan Kaderisasi


a. Mengupayakan Pendidikan Kader Ulama (PKU)
b. Mengupayakan pelaksanaan Shalat Dhuha di Sekolah/Madrasah.
c. Memberikan kontribusi pemikiran tentang peningkatan kualitas
pendidikan Islam, baik di TKQ, TPQ maupun DTA.
d. Ikut mendorong kualitas pendidikan di Sekolah Umum dengan
melakukan kerjasama dan koordinasi dengan Instansi terkait (Dinas
Pendidikan Kabupaten Cirebon dan Kementrian Agama Kabupaten
Cirebon dalam upaya meningkatkan kualitas guru agama dan guru-guru
umum.
e. Merintis berdirinya perpustakaan Islam dan Laboratorium yang Islami.
f. Menyelenggarakan kegiatan MUI Go to School

5. Program Perekonomian Umat


a. Melakukan sosialisasi mengenai pemahaman kepada umat tentang
pentingnya mewujudkan perekonomian yang Islami
b. Mengefektifkan pelaksanaan Undang-undang tentang Zakat dan
Undang-undang tentang Wakaf.
c. Membantu upaya penerbitan dan sertifikasi wakaf di Kabupaten
Cirebon
d. Memfasilitasi pendirian lembaga-lembaga syari’ah dan usaha-usaha
syari’ah lainnya.
e. Melaksanakan pelatihan ekonomi Syari’ah serta mendorong
realisasinya di lapangan.

6. Program Hukum dan Perundang-undangan


a. Mengefektifkan kajian hukum mengenai berbagai aspek kehidupan.
b. Mengembangkan kajian-kajian hukum Islam di berbagai bidang
kehidupan serta mengusahakan transformasi dan terapan Hukum Islam
tersebut kepada Hukum Positif dan Peraturan Daerah.
c. Menyiapkan tim Advokasi Hukum, mewakili MUI diluar maupun
didalam pengadilan.
17

7. Program Pemberdayaan Perempuan, Remaja dan Keluarga


a. Meningkatkan kerjasama dengan Badan/Ormas/Instansi terkait dalam
upaya pemberdayaan perempuan, remaja dan keluarga.
b. Memberikan kontribusi pemikiran keagamaan mengenai berbagai isu
yang berkaitan dengan perempuan, remaja, anak dan keluarga,
termasuk hal yang bertalian dengan program Keluarga Berencana (KB).
c. Melanjutkan upaya-upaya pemberdayaan perempuan, remaja, dan
keluarga melalui kerjasama kelembagaan MUI Kabupaten dengan
berbagai instansi Pemerintah, dengan berbagai Organisasi
Kemasyarakatan perempuan/remaja serta dengan berbagai lembaga
pendidikan/pengkajian dan media masa.
d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kajian dan sosialisasi/
permasalahan berbagai Undang-undang /Peraturan Pemerintah/
Pelaksanaan Undang-undang / Peraturan-peraturan Daerah yang
berkaitan dengan masalah perempuan, remaja dan keluarga.
e. Peningkatan kualitas SDM perempuan termasuk pembinaan akhlak
perempuan.
f. Menyelenggarakan berbagai kegiatan peningkatan kemampuan para
du’at untuk melaksanakan tugas kewajibannya ditengah-tengah
masyarakat, seperti melalui berbagai pelatihan, seminar, study tour dan
lain-lain.

Wabillahittaufiq Wal hidayah


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Cirebon, 12 Desember 2021 M

PIMPINAN SIDANG KOMISI B (PROGRAM KERJA)


MUSYDA X MUI KABUPATEN CIREBON
Ketua, Sekretaris,

(……………………………………….) (……………………………………….)
18

DRAFT KOMISI C (FATWA / REKOMENDASI)


MUSYAWARAH DAERAH ( MUSYDA) X
MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN CIREBON
MASA KHIDMAT 2016-2021

‫يم‬
ِ ‫من ال َّر ِح‬
ِ ‫س ِم هللاِ ال َّر ْح‬
ْ ِ‫ب‬

PENGANTAR

Umat Islam di Kabupaten Cirebon merupakan penduduk terbesar/mayoritas,


hal ini merupakan potensi yang dapat menjadi kekuatan untuk membangun
Kabupaten Cirebon yang beriman, sehat, cerdas dan sejahtera sehingga memberikan
harapan positif bagi perkembangan ke depan.
Namun umat Islam di Kabupaten Cirebon tidak lepas dari masalah dan
tantangan yang berat, pertumbuhan secara kuantitas tidak dibarengi dengan kualitas,
umat Islam masih menghadapi masalah kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan
dan kesehatan, tertinggal dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
rendahnya kualitas hidup. Peran organisasi dan partai politik Islam belum maksimal
dalam meningkatkan kualitas kehidupan umat di segala bidang..
Musyawarah Daerah X Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Cirebon yang
berlangsung pada tanggal 12 Desember 2021H. Setelah mencermati perkembangan
dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat akhir-akhir ini khususnya di Kabupaten Cirebon, setelah
memperhatikan masukan dari para nara sumber, saran dan pendapat yang
berkembang di para peserta MUSYDA, maka dengam ini menyampaikan
Rekomendasi/Tausyiyah sebagai berikut:

A. Intern – Kepada MUI Kabupaten Cirebon dan Provinsi Jawa Barat

1. Mengingat kehidupan Berbangsa dan Bernegara dihadapkan pada tantangan


yang begitu kompleks, dimana partai politik yang seharusnya tampil sebagai
pilar kekuatan bangsa, pada kenyataannya justru makin tidak dipercaya
rakyat, maka penguatan peran Ormas Islam harus menjadi solusi nyata, dalam
hal ini MUI dituntut untuk meningkatkan koordinasi (Tansik al-Harokah)
dengan semua Ormas-ormas Islam tadi.
2. MUI Kabupaten Cirebon diharapkan memiliki media komikasi dan informasi
sebagai sarana silaturahmu dengan umat.
3. Seluruh jajaran penmgurus MUI perlu melakukan peningkatan mekanisme
organisasi dan jalannya roda organisasi.
4. Menyatakan keprihatinan yang sangat mendalam dengan semakin marak dan
berkembangnya gaya hidup pergaulan bebas, pornografi dan pornoaksi akibat
penetrasi kebudayaan asing yang semakin menjauhkan masyarakat dari dari
ajaran-ajaran agama Islam yang dianutnya dan semakin menumbuhkan
pelecehan seksual, seks bebas dan kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah
19

tangga, eksploitasi kaum perempuan, trafficking, makanan/minuman haram


dan lain-lain. Dalam hal ini MUI Kabupaten Cirebon agar terus menerus
mendesak Pemerintah Daerah untuk bersungguh-sungguh memberantas
penyakit masyarakat tersebut.

B. Ekstren – Kepada Pemerintah


1. Peran dan fungsi MUI Kabupaten baik sebagai mitra strategis Pemerintah
Daerah maupun sebagai pelayan umat (khadimul ummah), langsung atau tidak
langsung dapat membantu tugas-tugas pemerintah dalam menghadapi
berbagai tantangan pembangunan, oleh karena itu Pemerintah Daerah
Kabupaten dimohon untuk menetapkan standar yang pasti tentang bantuan
pendanaan Kepada MUI dengan berpedoman Kepada Perpes No: 151 Tahun
2014.
2. Perlu terus meningkatkan perlindungan dan perlayanan makanan dan produk
halal,terutama dari KUKM. Karena produk halal dengan sehat tentu akan
menimbulkan jasmani dan rohani yang sehat sekaligus sebagai upaya
pembentukan dan perbuatan akhlakul karimah warga masyarakat luas.
Termasuk pula dengan perlindungan hak-hak kepenilikan yang berkaitan
dengan kepentingan sosial/Agama dan fasilitas umum, maka perlu
melanjutkan penertiban sertifikasi Halal.
3. Memberikan penghargaan terhadap berbagai upaya Pemerintah dan pihak
Kepolisian dalam menangani dan membongkar kejahatan Trafficking
(perdagangan perempuan) di Kabupaten Cirebon. Akan tetapi mengingat
semakin nekatnya pihak-pihak tertentu dalam menyelenggarakan kejahatan
perdagangan perempuan sehingga dari tahun ke tahun selalu saja terus
berlangsung, kami mendesak agar pemerintah, kepolisian kejaksaaan dan
kehakiman mampu bertindak lebih cepat, tegas dan berani, agar menimbulkan
efek jera bagi para pelakunya bahkan menghilang kegiatan kejahatan tersebut
sama sekali.
4. Mengguritanya praktik korupsi di berbagai lini telah merusak sendi-sendi
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Untuk itu MUI mendesak lembaga-
lembaga penegak hukum (Polri, Kejaksaan, KPK, MA) mengambil tindakan
hukum secara tegas, tanpa kompromi, non diskriminatif dan menghindari
kriminalisasi. MUI mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia untuk
mengembangkan budaya anti korupsi di seluruh aspek kehidupan masyarakat
sejak dini melalui pendidikan baik formal maupun non formal. MUI Cirebon
mengusulkan hukuman mati terhadap pelaku mega korupsi.
5. Sehubungan dengan makin maraknya kelompok pemahaman keagamaan yang
ekstrim, sekularisme, liberalisme, dan pluralisme agama serta komunisme
dengan segala bentuknya yang mengancam kehidupan umat beragama,
berbangsa dan bernegara di wilayah NKRI harus diwaspadai. Untuk itu MUI
Kabupaten Cirebon mendesak Pemerintah Daerah dan aparat penegak hukum
menindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Penyalahgunaan narkoba di masyarakat sangat mengancam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara khususnya bagi generasi muda. MUI mendukung
20

langkah-langkah pencegahan dan penegakkan hukum seberat-beratnya


termasuk vonis hukuman mati Kepada penjahat narkoba.
7. Lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) merupakan fenomena global yang
bertentangan dengan nilai-nilai agama dan pancasila, MUI memandang bahwa
LGBT merusak keberlangsungan masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena
itu MUI mendesak Pemerintah Daerah untuk mencegah semua upaya yang
menumbuhsuburkan dan propaganda LGBT baik melalui pendekatan hukim
maupun sosial keagamaan.
8. Pornografi, pornoaksi dan prostitusi harus dihapuskan di wilayah Kabupaten
Cirebon. MUI Kabupaten Cirebon mendesak Pemerintah Daerah melakukan
langkah-langkah konkret guna memberantas pornografi dan pornoaksi serta
menutup tempat prostitusi di wilayah Kabupaten Cirebon
9. Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan keagamaan di
Kabupaten Cirebon sangat tergantung pada kuatnya lembaga pendidikan
keagamaan, sehingga perlu adanya perhatian yang serius dan memadai dari
Pemerintah Kabupaten Cirebon terhadap keberadaan mereka.

Demikian Rekomendasi MUSYDA X MUI Kabupaten Cirebon hasil sidang Komisi


C (Komisi Fatwa dan Rekomendasi).

Wabillahittaufiq Wal Hidayah


Wassalamu’alaikum warhmatullahi Wabarakatuh

Di tetapkan di: Cirebon


Pada Tanggal : 12 Desember 2021M

PIMPINAN SIDANG C (FATWA DAN REKOMENDASI)


MUSYDA X MUI KABUPATEN CIREBON

Ketua, Sekretaris,

(………………………………………) (………………………………………)

Anda mungkin juga menyukai