CPU dan GPU memiliki desain yang berbeda karena masing-masing diarahkan untuk

melakukan tugas yang berbeda dalam komputasi. CPU memiliki sedikit inti pemrosesan
tetapi memiliki cache yang besar dan sangat baik dalam menangani tugas-tugas
komputasi yang terkait dengan sekuensial dan perhitungan berbasis percabangan.
Sebaliknya, GPU memiliki banyak inti pemrosesan tetapi memiliki cache yang lebih
kecil dan lebih cocok untuk menangani tugas-tugas paralel seperti rendering grafis
dan komputasi numerik.

Meskipun beberapa CPU modern memiliki kemampuan grafis terintegrasi, seperti Intel
UHD Graphics atau AMD Radeon Graphics, kinerja grafis ini masih jauh di bawah GPU
diskrit terkini. CPU tidak dirancang untuk menangani tugas grafis yang sangat
kompleks dan memerlukan ribuan inti pemrosesan seperti yang dimiliki GPU.

Selain itu, menggabungkan CPU dan GPU menjadi satu prosesor yang sangat kuat dan
serbaguna dapat menyebabkan masalah dengan suhu dan daya. GPU memerlukan pendingin
yang kuat dan mengonsumsi daya yang lebih besar daripada CPU, sehingga
menggabungkan keduanya dalam satu chip dapat menyebabkan masalah suhu dan daya yang
sulit untuk ditangani.

Dalam praktiknya, penggunaan CPU dan GPU secara terpisah memberikan manfaat yang
lebih besar dalam hal kecepatan dan efisiensi. CPU tetap menjadi inti dari sistem
komputasi modern karena kemampuan mereka untuk menangani tugas-tugas yang lebih
kompleks secara efektif, sedangkan GPU menjadi pilihan terbaik untuk tugas-tugas
grafis dan komputasi paralel yang membutuhkan kecepatan dan efisiensi yang tinggi.