Anda di halaman 1dari 16

Selasa, 11 Agu 2020 10:03 WIB

Leganya Manchester United

Novitasari Dewi Salusi - detikSport

Manchester United lolos ke semifinal Liga Europa usai menang 1-0 atas Copenhagen (Foto:
Wolfgang Rattay/Pool via Getty Images)

Cologne -

Manchester United harus bekerja keras untuk menyingkirkan Copenhagen di Liga Europa.
Menang usai bersusah payah, MU tak cuma lelah tapi juga lega.

Duel MU vs Copenhagen di perempatfinal Liga Europa digelar di RheinEnergie Stadion,


Cologne, Jerman, Selasa (11/8/2020) dini hari WIB. Setan Merah menang 1-0 berkat penalti
Bruno Fernandes di babak perpanjangan waktu.

Meski tampil dominan, MU tak juga bisa mencetak gol di waktu normal. Upaya Fernandes
dan Mason Greenwood sempat mengenai tiang, sementara gol Marcus Rashford dianulir.

Kiper Copenhagen, Karl-Johan Johnsson, juga sempat membuat MU frustrasi. MU


melepaskan total 26 tembakan dan Johnsson tampil prima dengan melakukan 13
penyelamatan.
MU akhirnya menang berkat penalti Fernandes di babak perpanjangan waktu. Juan Mata
mengaku lega karena MU bisa menang meski kondisi fisik menurun. Laga melawan
Copenhagen merupakan pertandingan MU yang ke-60 di musim ini.

"Saya akan bilang hari ini lebih ke lega, sejujurnya, dan kelelahan," ujar Mata kepada BT
Sport seperti dikutip situs resmi klub.

"Saya kira tim cukup lelah secara fisik, dan Anda bisa melihatnya dalam pertandingan, itu
bukan yang terbaik. Tapi pada titik ini, dengan banyak pertandingan yang sudah dimainkan,
berbulan-bulan, sangat penting untuk menang seperti yang kami lakukan hari ini, dan kami
lolos."

"Kami datang ke Jerman dengan tujuan untuk bertahan lama dan semoga kami bisa terus
melaju dan menjuarai turnamen ini."

"Saya kira wajar itu terjadi (pertandingan lebih terbuka di perpanjangan waktu), karena kedua
tim mulai sedikit lebih lelah dan ada ruang lebih, ada lebih banyak peluang. Kami bisa saja
mencetak lebih banyak gol di perpanjangan waktu tapi, ya, kami lolos," katanya
menambahkan.

Di babak semifinal, MU akan menghadapi pemenang dari pertandingan perempatfinal


lainnya antara Wolverhampton Wanderers dan Sevilla yang baru akan dimainkan pada Rabu
(12/8/2020) dini hari WIB.
Selasa, 11 Agu 2020 09:15 WIB

Rio Ferdinand Puji Hakim Ziyech dan Timo Werner, Ini Katanya

Afif Farhan - detikSport

Rio Ferdinand Puji Hakim Ziyech dan Timo Werner (Getty Images/Michael Regan)

Manchester -

Eks pemain Manchester United, Rio Ferdinand memuji dua rekrutan baru Chelsea, yakni
Hakim Ziyech dan Timo Werner. Apa katanya?

"Hakim Ziyech mengingatkan saya dengan Riyad Mahrez," ujar Rio Ferdinand seperti
dilansir Sky Sports.

"Dia adalah tipe pemain yang suka mengobrak-abrik pertahanan lawan dan melakukan
banyak trik. Hanya saja, Ziyech lebih suka mengoper bola dibanding Mahrez," lanjutnya.
Hakim Ziyech yang gemilang dalam beberapa musim terakhir bersama Ajax Amsterdam (Dean
Mouhtaropoulos/Getty Images)

Sedangkan untuk Timo Werner, Rio Ferdinand menyebutnya bahwa pemain muda asal
Jerman itu punya gerakan yang cepat dan penyelesaian akhir yang bagus. Werner bisa jadi
lumbung gol Chelsea di musim depan.

"Pergerakannya dan penyelesaian akhirnya fenomenal seperti saat menghadapi Tottenham


Hotspur di Liga Champions," tegas Ferdinand.

"Hakim Ziyech dan Timo Werner bakal lebih membuat lini depan Chelsea berbahaya,"
tambahnya.
Timo Werner yang tampil apik di Bundesliga musim lalu (Getty Images/Alexander Hassenstein)

Hakim Ziyech diboyong Chelsea dari klub Liga Belanda, Ajax Amsterdam seharga 40 juta
euro atau setara Rp Rp 593,6 miliar. Sedangkan Timo Werner, dibeli Chelsea dari RB
Leipzig seharga 47,5 juta Pounds atau sekitar Rp 841 miliar.

Keduanya tentu bakal mengisi skuad utama Chelsea di musim depan. Timo Werner bisa
diplot sebagai ujung tombak atau penyerang sayap, sedangkan Hakim Ziyech dapat dipasang
sebagai gelandang serang atau di pos sayap.

Meski begitu, Rio Ferdinand mengingatkan manajer Chelsea yang juga eks rekan setimnya di
Timnas Inggris, Frank Lampard untuk tidak melupakan lini pertahanan. The Blues harus
segera beli bek dan kiper baru.
Senin, 10 Agu 2020 17:40 WIB

Sikap Persija dan Persebaya Terkait Hasil Manager Meeting Liga 1

Randy Prasatya - detikSport

Persija dan Persebaya belum tentukan sikap terkait hasil manager meeting Liga 1 (Foto: Rachman
Haryanto)

Jakarta -

Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya tak puas dengan hasil manager meeting Shopee Liga
1 2020 yang sudah digelar PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.

Manager meeting Liga 1 digelar pada 7 Agustus 2020. Pembahasannya lebih banyak terkait
persiapan untuk menggulirkan kompetisi lagi pada 1 Oktober 2020, salah satunya
menyangkut protokol kesehatan di masa pandemi virus corona.

Hasil pertemuan para klub ternyata tak memuaskan untuk Persija Jakarta. Mereka pun pada
akhirnya masih belum tahu langkah apa yang harus diambil guna mempersiapkan tim.

"Sampai sekarang belum ada persiapan karena belum ada hasil dari rapat tersebut," kata
Direktur Olahraga Persija, Ferry Paulus, kepada awak media.
"Belum ada (persiapan). Hasil dari manager meeting ini saja belum jelas, jadi belum ada
persiapan. Belum ada ke arah sana (mempersiapkan tim)," kata Manajer Persija, Bambang
Pamungkas.

Kebingungan juga dialami oleh Persebaya. Mereka bahkan masih pada sikap yang sama
untuk menolak melanjutkan liga jika tidak ada jaminan keselamatan.

"Posisi Persebaya sampai saat ini belum berubah. Kami masih menunggu penjelasan lebih
detail terkait penerapan protokol kesehatan. Sebelum dan selama kompetisi berjalan," kata
Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, seperti dikutip dari situs resmi klub.

Persebaya Surabaya juga menyampaikan tiga hal yang dipertanyakan kepada PT. LIB. Semua
itu terkait penanganan protokol kesehatan:

1. Bagaimana penerapan protokol kesehatan bagi klub selama masa persiapan (latihan)
sebelum memasuki kompetisi. Ini penting, agar semua klub miliki panduan yang jelas
dan terarah selama melakukan persiapan. Ada standar bersama yang bisa diterapkan.
Klub tidak membuat standar yang dibangun sesuai persepsi masing-masing. Dengan
begitu, ketika memasuki kompetisi, tidak perlu ada lagi kekhawatiran terkait paparan
Covid-19.
2. Perlu juga dijelaskan mitigasi atau penanganan yang harus dilakukan oleh klub, LIB,
maupun pihak lain yang terkait, bila ada pemain atau pun ofisial yang hasil swab test-
nya positif. Klub, harus mendapat gambaran utuh dan detail agar tidak gagap bila
kejadian yang tidak diinginkan ini terjadi.
3. Persebaya juga membutuhkan gambaran menyeluruh, bagaimana langkah-langkah
PSSI maupun LIB untuk memastikan agar lanjutan kompetisi tidak berpotensi
menjadikan kluster baru penyebaran Covid-19. Ini terkait dengan pertandingan-
pertandingan yang berpotensi terjadi pengumpulan masa di lokasi pertandingan
maupun tempat-tempat umum.
Sabtu, 08 Agu 2020 12:47 WIB

Belasan Pemain Timnas Indonesia Absen Latihan, Ini Kata Shin Tae-
yong

Muhammad Robbani - detikSport

Belasan Pemain Timnas Indonesia Absen Latihan, Ini Kata Shin Tae-yong. (Foto: detikcom/Rifkianto
Nugroho)

Jakarta -

Ada belasan pemain timnas Indonesia yang absen di latihan perdana. Pelatih Timnas
Indonesia Shin Tae-yong pun ditanya soal absennya para pemain tersebut.

Timnas Indonesia dan Timnas Indonesia U-19 menggelar latihan perdananya di Stadion
Madya, Jakarta, Jumat (7/8/2020). Ada 61 pemain yang menjalani latihan dari yang
seharusnya 75 pemain. Dengan kata lain, setidaknya ada 14 pemain yang tak ikut berlatih.

Rincian pemain yang absen adalah sembilan di Timnas U-19 dan lima pemain di Timnas
Senior. Adapun PSSI memanggil 46 pemain ke Timnas U-19 dan 29 pemain ke Timnas
Senior.
Absennya 14 pemain timnas Indonesia itu ikut menambah spekulasi terkait berhembusnya
rumor bahwa ada yang positif COVID-19. Hal itu pula yang diduga menjadi penyebab dua
kali pembatalan latihan Timnas Indonesia.

Namun Shin Tae-yong enggan mengomentarinya. Ia menilai PSSI lebih berhak untuk
menjawab masalah ini.

"Tanya ke PSSI. Mungkin PSSI harus memeriksa (kesehatan pemain) dan itu memang perlu
waktu cukup lama. Jadi percaya saja," kata Shin Tae-yong.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan penjelasan. Ia menyebut
bahwa semua pemain harus menjalani karantina terlebih dahulu sebelum turun ke lapangan.

Ia juga mengungkapkan bahwa tak semua pemain tiba secara bersamaan. Mayoritas pemain
yang dipanggil sebenarnya sudah tiba sesuai jadwal yakni pada 23 Juli lalu.

Memang ada pemain-pemain yang datang menyusul. Terutama pemain-pemain yang dari
Eropa seperti Egy Maulana Vikri hingga Brylian Aldama yang baru datang menyusul
sepekan kemudian.

Dengan alasan itu, seharusnya Egy dan Brylian belum bisa ikut latihan timnas Indonesia.
Nyatanya mereka berdua sudah terlibat dalam latihan perdana di bawah arahan Shin Tae-
yong.

"Tidak ada (yang positif COVID-19). Jadi kami ini 14 hari karantina karena memang
menjalankan protokol kesehatan yakni dengan melakukan tiga kali swab test," kata Iwan Bule
sapaan Mochamad Iriawan.

"Masalah pemain yang belum hadir karena memang belum sampai 14 hari karantina, karena
beberapa pemain 'kan hadirnya tidak berbarengan. Jangka waktu itu sesuai dari protokol
kesehatan," tutur eks Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional itu.
Sabtu, 08 Agu 2020 10:00 WIB

Timnas U-19 Mau Latihan di Korea, tapi Eropa Juga Jadi Opsi

Muhammad Robbani - detikSport

Timnas U-19 Mau Latihan di Korea, tapi Eropa Juga Jadi Opsi. (Foto: Rifkianto Nugroho)

Jakarta -

Pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 rencananya dilakukan di Korea. Tapi kini PSSI
juga mempertimbangkan tiga negara Eropa sebagai alternatif.

Itu dikarenakan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan keberatan dengan aturan isolasi
selama 14 hari di Korea Selatan. Tiga negara Eropa pun dibidik jadi lokasi alternatif.

"Kami maunya secepatnya agar cepat TC di luar. Pilihan utamanya masih ke Korea," kata
Mochamad Iriawan kepada wartawan, Jumat (7/8/2020).

"Kalau tidak bisa (ke Korea) ya ke negara Eropa. Ada Belanda, Prancis, dan Jerman. Jadi,
kita lihat saja bagaimana perkembangannya nanti," ujarnya menambahkan.

"Anak anak (pemain Timnas Indonesia) juga cerita sama saya kalau mereka bosan dan terlalu
lama kalau karantina selama 14 hari (di Korea). Maka dari itu kami punya opsi ke negara
lain," katanya lagi.
Rencana awalnya, Timnas U-19 berangkat ke Korea pada 9 Agustus atau sehari setelah hari
latihan terakhir. Jika latihan dimulai tepat waktu, pemusatan latihan di Jakarta sudah berakhir
pada 8 Agustus.

Namun latihan ditunda hingga dua kali dan baru bisa digelar pada, Jumat (7/8).
Keberangkatan Timnas U-19 ke luar negeri pun dipastikan ditunda karena molornya kegiatan
latihan di Jakarta.

PSSI belum bisa memastikan kapan latihan di Jakarta akan berakhir. Namun federasi
menargetkan kegiatan di dalam negeri sudah harus berakhir pada 15 Agustus.

Idealnya, keberangkatan Timnas U-19 ke luar negeri dilakukan pada 16 Agustus jika benar
latihan di Jakarta berakhir 15 Agustus. Hal itu sesuai dengan rencana sebelumnya dimana
keberangkatan dilakukan sehari setelah hari latihan terakhir.

"Paling tidak (latihan di Jakarta) sampai tanggal 15 Agustus pasti. Kalau merencanakan
tanggal 16 berangkat, kemungkinan bisa mundur," tutur eks Kapolda Jawa Barat.

"Plan lainnya kami juga akan menjajaki Belanda. Yang jelas Shin Tae-yong ingin TC keluar
negeri yaitu ke Korea atau ke negara Eropa. Hal ini baru tadi (Kamis) malam kami bahas,"
ucapnya.
Selasa, 11 Agu 2020 09:00 WIB

Juventus Malah Terus Menurun bersama Ronaldo

Randy Prasatya - detikSport

Cristiano Ronaldo gagal membantu Juventus melangkah lebih baik. (Foto: Antonio Calanni/AP Photo)

Jakarta -

Cristiano Ronaldo sedang dikabarkan ingin hengkang dari Juventus. Jika merujuk pada trofi
yang diraih, Bianconeri justru menurun sejak ada Ronaldo.

Juventus mendatangkan Ronaldo pada musim panas 2018/2019. Striker asal Portugal itu
diboyong dari Real Madrid dengan harapan bisa membantu Si Nyonya Tua memenangi Liga
Champions.

Ronaldo sejatinya sudah lima kali mengangkat trofi Si Kuping Besar. Empat kali dia lakukan
bersama Madrid dan satu kali saat di Manchester United.

Bukan kesuksesan yang didapat Juventus saat kedatangan Ronaldo. Klub asal Turin itu justru
mengalami jumlah trofi sejak ada Ronaldo.

Pada musim pertama di Ronaldo bersama Juventus, cuma ada dua trofi yang mendarat di
Allianz Stadium, yakni Supercoppa Italia dan Scudetto. Nah, musim kedua Juventus cuma
merebut Scudetto bersama Cristiano Ronaldo. Sebelum kedatangan Ronaldo, Juventus
setidaknya beberapa kali bisa mengawinkan trofi Liga Italia dengan Coppa Italia.

Di Liga Champions, Juventus malah tak pernah melangkah sampai semifinal. Juventus di
musim pertama Ronaldo cuma bisa sampai perempatfinal Liga Champions dan musim ini
terhenti di 16 besar.

Lebih buruknya lagi, Juventus seperti sangat ketergantungan dengan Ronaldo di fase knock-
out Liga Champions. Dari tujuh gol Juventus pada dua musim terakhir di fase gugur, semua
dicetak oleh Ronaldo.

Juventus sejak 2015 sampai saat ini, sudah dua kali melaju ke final Liga Champions. Mereka
memang gagal menjadi juara di laga pamungkas, namun langkah ke final berhasil digapay
tanpa kehadiran Ronaldo.

Apa ini artinya Juventus harus rela melepas Cristiano Ronaldo yang sedang dirumorkan ingin
ke Paris Saint-Germain?
Senin, 10 Agu 2020 18:45 WIB

Shopee Liga 1: Pemain Persik Jalani Rapid Tes Jelang Latihan


Perdana

Andhika Dwi - detikSport

Jelang Latihan Perdana, Pemain Persik Kediri Jalani Rapid Tes (Andhika Dwi/detikSport)

Kediri -

Jelang bergulirnya Shopee Liga 1 2020 dan latihan perdana, puluhan pemain Persik Kediri
menjalani rapid test sebagai pencegahan penyebaran Covid-19.

Tes cepat Covid-19 ini digelar Persik Kediri di kantor sekretariat mereka di Jl PK Bangsa,
Kota Kediri, Senin (10/8/2020). Satu persatu diambil sampel darahnya oleh petugas Dinas
Kesehatan Kota Kediri ber APD lengkap, untuk dites darahnya. Sedikitnya 30 pemain dan
official mengikuti tes ini.

Melalui rapid test ini, Joko Susilo, pelatih Persik Kediri ingin memastikan seluruh pemainnya
benar-benar dalam kondisi sehat, sebelum mereka menggelar latihan perdana, Selasa (11/8)
sore, di Stadion Brawijaya, Kediri, dalam persiapan menghadapi Shopee Liga 1 2020.
"Semoga semua negatif, sehingga kita bisa langsung memulai latihan tanpa kendala," kata
Joko Susilo, usai melakukan rapid test. Senin (10/8/2020).

Joko Susilo, pelatih Persik Kediri (Andhika Dwi/detikSport)

Sementara itu, dalam latihan perdana nanti, Joko akan melakukan adaptasi dan tes kebugaran
pemain dalam beberapa pekan, sebelum kembali pada penguatan strategi permainan untuk
menyambut kompetisi yang akan dimulai 1 oktober mendatang

"Dari diskusi di grup semua dalam kondisi baik. Tapi saya selalu tidak percaya, saya ingin
melihat kondisi pemain riil melalui tes itu," imbuh Joko.
Rapid test pemain Persik Kediri (Andhika Dwi/detikSport)

Sementara itu, Media Officer Persik Kediri, Anwar Bahar Basalamah memastikan hasil rapid
test terhadap 30 pemain dan official Persik Kediri ini dinyatakan non reaktif. "Alhamdulillah,
hasilnya Non Reaktif," jelas Basalamah mengenai hasil tes jelang latihan perdana dan Shopee
Liga 1 2020 itu.

Anda mungkin juga menyukai