PETUNJUK UMUM
1. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
2. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
3. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
4. Semua jawaban yang benar memiliki nilai yang sama, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang
salah
5. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah
6. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara dan petunjuk yang
diberikan oleh pengawas
7. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
8. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
9. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
SOAL :
1. Pernyataan yang paling sesuai dengan 6. Karakteristik dari suatu proses transpor aktif
bioavailabilitas adalah : meliputi hal-hal berikut ini, KECUALI :
A. Jumlah obat yang dirusak oleh hati sebelum A. membutuhkan energi
terjadinya absorbsi sistemik dari saluran B. bisa jenuh pada konsentrasi obat yang
pencernaan tinggi
B. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia obat C. membawa molekul obat melawan gradien
dengan absorbsi sistemiknya konsentrasi
C. Ukuran laju dan jumlah obat aktif terapetik D. mengikuti hukum difusi Fick
yang mencapai sirkulasi sistemik E. sistem transpor yang dimediasi pembawa
D. Perpindahan obat ke dalam jaringan sepan- 7. Berpindahnya obat dari daerah berkonsentrasi
jang waktu tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah dikenal
E. Pelarutan obat di dalam saluran pencer- dengan istilah :
naan A. Difusi sederhana
2. Laju bioavailabilitas obat paling cepat bila obat B. Pinositosis
diformula sebagai : C. Transpor aktif
A. Larutan D. Biavailabilitas
B. Suspensi E. Biofarmasetika
C. Produk lepas terkendali 8. Persamaan yang menyatakan laju disolusi obat
D. Kapsul gelatin keras dari tablet adalah :
E. Tablet kempa A. Persamaan Noyes – Whitney
3. Rute pemberian obat yang memberikan mula B. Hukum Fick
kerja efek farmakologi yang paling cepat adalah C. Persamaan Henderson – Hesselbalch
A. Injeksi intradermal D. Hukum aksi massa
B. Pemberian per oral E. Persamaan Michaelis – Menten
C. Injeksi subkutan 9. Suatu antibiotik sefalosporin baru diberikan
D. Injeksi intramuskular dengan dosisi 5 mg/kg secara IV bolus tunggal
E. Injeksi intravena kepada seorang pasien laki-laki 58 tahun, berat
4. Rute pemberian obat yang menghasilkan badan 75 kg. Antibiotik tersebut mengikuti
bioavailabilitas sempurna (100%) adalah : farmakokinetik model satu kompartemen
A. Injeksi subkutan dengan waktu paruh eliminasi 2 jam. Volume
B. Injeksi intramuskular distribusinya 0,28 l/kg, dan obat tersebut 35%
C. Injeksi intravena terikat pada protein plasma. Berapa kadar
D. Injeksi intradermal plasma awal (Cp0) obat pada pasien tersebut ?
E. Pemberian per oral A. 56,0 mg/l
5. Setelah pemberian per oral, umumnya obat B. 100 mg/l
paling baik diabsorbsi dari : C. 0,24 mg/l
A. Rektum D. 1,80 mg/l
B. Rongga bukal E. 17,9 mg/l
C. Lambung
D. Duodenum
E. Ileum
PETUNJUK UMUM
10. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
11. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
12. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
13. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
14. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
15. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
16. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
17. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
I. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
II. Pilihlah :
A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika 4 benar
E. Jika semua benar
SOAL :
1. Suatu sampel diketahui mengandung kofein E. Metan
sebanyak 100 mg ditentukan kadarnya 4. Suatu uji batas dilakukan untuk hidrokorti-
dengan metode titrasi bebas air mengguna- son dalam hidrokortison natrium fosfat.
kan asam perklorat. Volume titrasi sampel Sebanyak 2 µL larutan hidrokortison natrium
diperoleh sebanyak 3,3 ml dan volume fosfat 1% b/v dibandingkan dengan 2 µL
blanko sebanyak 0,2 ml. Jika berat molekul larutan yang mengandung baku hidrokorti-
kofein 180,17 dan kadar sampel yang son 0,02% b/v dengan menggunakan sistem
diperoleh 98,85%, maka normalitas larutan pelarut metilen klorida : eter : methanol : air
baku asam perklorat yang digunakan adalah : (77:15:8:1,2). Maka batas persentase untuk
A. 0,176 N hidrokortison dalam hidrokortison natrium
B. 0,166 N fosfat yang diatur untuk uji ini adalah :
C. 0,156 N A. 2%
D. 0,146 N B. 4%
E. 0,144 N C. 6%
2. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar D. 8%
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : E. 10%
A. 12,51 N 5. Larutan stok zat X tersedia dengan konsen-
B. 11,96 N trasi 160 ppm. Yang harus dilakukan untuk
C. 11,54 N membuat larutan dengan konsentrasi 8 ppm
D. 10,82 dari larutan stok tersebut adalah :
E. 10,67N A. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
3. Fase gerak yang sering digunakan pada hingga 10 ml
kromatografi gas karena dapat meningkatkan B. Dipipet 1 ml lalu dicukupkan volumenya
efisiensi kromatografi adalah : hingga 10 ml
A. Nitrogen C. Dipipet 2 ml lalu dicukupkan volumenya
B. Karbon dioksia hingga 10 ml
C. Argon D. Dipipet 3 ml lalu dicukupkan volumenya
D. Helium hingga 10 ml
PETUNJUK UMUM
18. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
19. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
20. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
21. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
22. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
23. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
24. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
25. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
III. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
IV. Pilihlah :
F. Jika 1,2 dan 3 benar
G. Jika 1 dan 3 benar
H. Jika 2 dan 4 benar
I. Jika 4 benar
J. Jika semua benar
SOAL :
101. Suatu sampel diketahui mengandung G. Karbon dioksia
kofein sebanyak 100 mg ditentukan kadarnya H. Argon
dengan metode titrasi bebas air mengguna- I. Helium
kan asam perklorat. Volume titrasi sampel J. Metan
diperoleh sebanyak 3,3 ml dan volume 104. Suatu uji batas dilakukan untuk
blanko sebanyak 0,2 ml. Jika berat molekul hidrokorti-son dalam hidrokortison natrium
kofein 180,17 dan kadar sampel yang fosfat. Sebanyak 2 µL larutan hidrokortison
diperoleh 98,85%, maka normalitas larutan natrium fosfat 1% b/v dibandingkan dengan
baku asam perklorat yang digunakan adalah : 2 µL larutan yang mengandung baku
F. 0,176 N hidrokorti-son 0,02% b/v dengan
G. 0,166 N menggunakan sistem pelarut metilen klorida
H. 0,156 N : eter : methanol : air (77:15:8:1,2). Maka
I. 0,146 N batas persentase untuk hidrokortison dalam
J. 0,144 N hidrokortison natrium fosfat yang diatur
102. Normalitas asam klorida pekat dengan untuk uji ini adalah :
kadar 37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) F. 2%
adalah : G. 4%
F. 12,51 N H. 6%
G. 11,96 N I. 8%
H. 11,54 N J. 10%
I. 10,82 105. Larutan stok zat X tersedia dengan
J. 10,67N konsen-trasi 160 ppm. Yang harus dilakukan
103. Fase gerak yang sering digunakan pada untuk membuat larutan dengan konsentrasi
kromatografi gas karena dapat meningkatkan 8 ppm dari larutan stok tersebut adalah :
efisiensi kromatografi adalah : F. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
F. Nitrogen hingga 10 ml
PETUNJUK UMUM
26. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
27. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
28. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
29. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
30. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
31. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
32. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
33. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
V. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
VI. Pilihlah :
K. Jika 1,2 dan 3 benar
L. Jika 1 dan 3 benar
M. Jika 2 dan 4 benar
N. Jika 4 benar
O. Jika semua benar
SOAL :
201. Suatu sampel diketahui mengandung L. Karbon dioksia
kofein sebanyak 100 mg ditentukan kadarnya M. Argon
dengan metode titrasi bebas air mengguna- N. Helium
kan asam perklorat. Volume titrasi sampel O. Metan
diperoleh sebanyak 3,3 ml dan volume 204. Suatu uji batas dilakukan untuk
blanko sebanyak 0,2 ml. Jika berat molekul hidrokorti-son dalam hidrokortison natrium
kofein 180,17 dan kadar sampel yang fosfat. Sebanyak 2 µL larutan hidrokortison
diperoleh 98,85%, maka normalitas larutan natrium fosfat 1% b/v dibandingkan dengan
baku asam perklorat yang digunakan adalah : 2 µL larutan yang mengandung baku
K. 0,176 N hidrokorti-son 0,02% b/v dengan
L. 0,166 N menggunakan sistem pelarut metilen klorida
M. 0,156 N : eter : methanol : air (77:15:8:1,2). Maka
N. 0,146 N batas persentase untuk hidrokortison dalam
O. 0,144 N hidrokortison natrium fosfat yang diatur
202. Normalitas asam klorida pekat dengan untuk uji ini adalah :
kadar 37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) K. 2%
adalah : L. 4%
K. 12,51 N M. 6%
L. 11,96 N N. 8%
M. 11,54 N O. 10%
N. 10,82 205. Larutan stok zat X tersedia dengan
O. 10,67N konsen-trasi 160 ppm. Yang harus dilakukan
203. Fase gerak yang sering digunakan pada untuk membuat larutan dengan konsentrasi
kromatografi gas karena dapat meningkatkan 8 ppm dari larutan stok tersebut adalah :
efisiensi kromatografi adalah : K. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
K. Nitrogen hingga 10 ml
PETUNJUK UMUM
34. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
35. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
36. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
37. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
38. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
39. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
40. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
41. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
VII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
VIII. Pilihlah :
P. Jika 1,2 dan 3 benar
Q. Jika 1 dan 3 benar
R. Jika 2 dan 4 benar
S. Jika 4 benar
T. Jika semua benar
SOAL :
301. Organ yang berfungsi sebagai alat S. Insulin
ekskresi utama senyawa dari tubuh adalah : T. Lisosim
P. Hati 305. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi
Q. Paru-paru antara antigen dan IgE sehingga sel mast
R. Ginjal mengalami degranulasi dan melepaskan
S. Kulit mediator, biasa juga disebut sebagai reaksi-
T. Otak reaksi berikut ini, KECUALI :
302. Daerah tubuh yang memiliki pH paling P. Reaksi hipersensitivitas cepat
rendah (paling asam) adalah ; Q. Reaksi anafilaksis
P. Darah R. Reaksi alergi
Q. Air mata S. Reaksi hipersensitivitas lambat
R. Rongga mulut T. Reaksi histaminik
S. Cairan usus 306. Mekanisme umum obat analgetik adalah :
T. Vagina P. Meningkatkan eliminasi panas pada
303. Berikut ini yang tidak termasuk sistem waktu demam, dengan cara menimbulkan
imun nonspesifik adalah : dilatasi pembuluh darah perifer &
P. Sel B mobilisasi air sehingga terjadi pengen-
Q. Sel fagosit ceran darah & pngeluaran keringat
R. Sel NK Q. Merupakan hasil kerja obat pada SSP
S. Interferon yang melibatkan pusat kontrol suhu di
T. Selaput lendir hipotalamus
304. Parameter yang digunakan untuk mengukur R. Menghambat secara langsung enzim-
fungsi hati hati adalah : enzim pada SSP yang mengkatalisis
P. Kreatinin biosintesis prostaglandin
Q. SGOT/SGPT
R. Inulin
Petunjuk :
1. Simaklah baik-baik setiap soal sebelum menentukan pilihan jawaban !
2. Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap paling benar dan berikan jawaban Anda dengan
menyilang salah huruf opsi jawaban pada lembar jawaban yang tersedia !
3. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
4. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah selesai, lembar jawaban dan naskah soal diserahkan
kepada pengawas.
1. Istilah “ketersediaan hayati” atau “bioavailabilitas” menunjukkan jumlah relatif obat yang mencapai :
A. Usus halus
B. Lambung
C. Sirkulasi sistemik
D. Hati
E. Ginjal
2. AUC dapat diartikan sebagai :
I. Nilai teoretik,
II. Ukuran kurva kadar obat – waktu,
III. Memiliki unsur satuan bobot dan waktu/volume
A. I saja
B. III saja
C. I dan II
D. II dan III
E. I, II, dan III
3. Bioavailabilitas relatif suatu produk obat dapat ditentukan dengan membandingkan nilai-nilai berikut ini
dengan obat kontrol :
I. Luas area di bawah kurva (AUC),
II. Total ekskresi urin obat,
III. Kadar pucak obat dalam plasma.
A. I saja
B. III saja
C. I dan II
D. II dan III
E. I, II, dan III
4. Proses yang pertama harus terjadi sebelum obat tersedia untuk diabsorbsi dari sediaan tablet adalah :
A. Pelarutan obat di dalam cairan pencernaan
B. Pelarutan obat di dalam epitel saluran pencernaan
C. Ionisasi obat
D. Pelarutan obat di dalam darah
E. Disintegrasi tablet
5. Gejala “first pass effect” terjadi pada organ :
A. Ginjal
B. Jantung
C. Paru-paru
D. Hati
E. Lambung
6. Yang menjadi tahap pembatas laju untuk absorpsi obat yang diberikan per oral :
I. Disintegrasi produk,
II. Disolusi obat aktif,
III. Difusi obat aktif melalui dinding usus.
A. I saja
B. III saja
C. I dan II
D. II dan III
E. I, II, dan III
7. Penyakit diabetes mellitus berhubungan langsung dengan keberadaan hormon:
A. Tiroid
B. Testosteron
C. Estrogen
D. Insulin
Petunjuk :
5. Simaklah baik-baik setiap soal sebelum menentukan pilihan jawaban !
6. Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap paling benar dan berikan jawaban Anda dengan
menyilang salah huruf opsi jawaban pada lembar jawaban yang tersedia !
7. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
8. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah selesai, lembar jawaban dan naskah soal diserahkan
kepada pengawas.
N
CH3
N
H
53. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan HCl adalah :
a. Kalium biftalat d.Tembaga sulfat
b. Natrium hidroksida e.Natrium karbonat
Petunjuk :
9. Simaklah baik-baik setiap soal sebelum menentukan pilihan jawaban !
10. Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap paling benar dan berikan jawaban Anda dengan
menyilang salah huruf opsi jawaban pada lembar jawaban yang tersedia !
11. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
12. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah selesai, lembar jawaban dan naskah soal diserahkan
kepada pengawas.
N
CH3
N
H
78. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan HCl adalah :
d. Kalium biftalat d.Tembaga sulfat
e. Natrium hidroksida e.Natrium karbonat
74. Akan dibobot injeksi Vitamin C 25 mg/ml, sebanyak 5 ml. Jika diketahui ptb Vitamin C = 0,105 dan ptb NaCl
= 0,576, maka NaCl yang dibutuhkan agar injeksi tersebut isotonis adalah
a. 20 mg d. 26 mg
b. 22 mg e. 28 mg
c. 24 mg
N
CH3
N
H
74. Akan dibobot injeksi Vitamin C 25 mg/ml, sebanyak 5 ml. Jika diketahui ptb Vitamin C = 0,105 dan ptb NaCl
= 0,576, maka NaCl yang dibutuhkan agar injeksi tersebut isotonis adalah
a. 20 mg d. 26 mg
b. 22 mg e. 28 mg
c. 24 mg
N
CH3
N
H
170. Cara mempercepat pelarutan obat dapat dengan cara di bawah ini :
A. Menambah bahan yang mempermudah zat mengambang
B. Membuat menjadi bentuk garam yang lebih mudah larut
C. Membuat menjadi bentuk kristal yang besar
D. Membentuk bentuk ester yang dapat memperbesar bentuk partikel
171. Peningkatan absorpsi dapat dilakukan dengan :
A. Merubah bentuk formulasi
B. Peningkatan transit usus halus
C. Memberikan obat yang pelepasannya terkendali
D. Meningkatkan aliran darah
172. Keuntungan menggunakan obat yang pelepasannya terkendali :
A. Pengobatan tidak berkesinambungan
B. Penambahan efek samping
C. Efektifitas tinggi karena kadar yang efektif dalam darah lebih lama
D. Pelepasan terlalu lambat sehingga kadar obat dalam darah tidak tetap
173. Kerugian penggunaan obat-obat yang pelepasannya terkendali :
A. Tidak terjadi akumulasi dalam darah
B. Tidak sulit dihentikan apabila ada reaksi alergi
C. Tergantung dari laju pengosongan lambung
D. Obat ini sebaiknya digerus
174. Antipiretik dan analgesik yang sering digunakan untuk obat flu adalah sebagai berikut :
A. Antalgin d. Ibuprofen
B. Parasetamol
C. Fenilbutason
175. Semitidin termasuk obat sakit nyeri lambung, karena mengandung :
A. Aluminium hidroksida
B. Penyekat reseptor H2
C. Magnesium karbonat
D. Seretonin
176. Hormon steroid yang diketahui adalah sebagai berikut, kecuali :
A. Estrogen d. Tamoksifen
B. Progestin
C. Androgen
77. Titrasi yang dilakukan dengan menggunakan larutan standar asam untuk menentukan basa disebut metode
A. Alkalimetri d. Nitritometri
B. Asidimetri e. Argentometri
C. Netralisasi
78. Larutan standar yang digunakan sebagai baku sekunder pada metode asidimetri adalah :
A. Asam klorida d. Tembaga sulfat
B. Natrium hidroksida e. Natrium karbonat
C. Natrium nitrit
79. Indikator yang biasa dipakai untuk titrasi netralisasi adalah :
A. Kalium kromat d. Fenolftalein
B. Besi (III) amonium klorida e. EBT
C. Amilum
80. Metode titrasi yang dipakai untuk penentuan kadar klorida dalam larutan yang ditandai dengan
terbentuknya endapan berwarna kemerah-merahan, adalah :
A. Mohr d. Leibig
B. Volhard e. Dalton
C. Fajans
81. Senyawa yang digunakan sebagai baku primer pada pembakuan larutan NaNO2 adalah :
89. Untuk mengidentifikasi adanya protein dalam sampel dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi :
A. Ninhidrin d. Biuret
B. Mureksid e. DAB-HCl
C. Swikker
90. Senyawa kimia yang dihasilkan oleh organisme dan dapat menghambat atau bahkan menghancurkan
mikroorganisme lainnya meskipun dalam konsentrasi rendah adalah defenisi antibiotika menurut :
A. Waksman, 1945 d. Crueger, 1984
B. Benedict, 1976 e. Langlyke, 1976
C. Betina, 1983
91. Yang tidak termasuk produk hasil metabolisme nitrogen (protein) yang dilepaskan ke dalam urin dibawah ini
adalah :
A. Sitrulin d. Asam urat
B. Urea e. Kreatinin
C. Amonia
92. Karbohidrat dalam makanan bila dicerna akan menghasilkan monosakarida yang akan masuk kedalam
darah. Yang tidak termasuk senyawa monosakarida adalah :
A. Glukosa d. Galaktosa
B. Sukrosa e. Pentosa
C. Fruktosa
93. Identifikasi zat berdasarkan warna yang terbentuk dan spesifik pada senyawa yang diperiksa setelah
ditambahkan pereaksi disebut
A. Reaksi kristal d. Reaksi umum
B. Reaksi warna e. Reaksi khusus
C. Reaksi spesifik
94. Identifikasi zat dengan menggunakan suatu pereaksi yang dapat bereaksi dengan senyawa yang dianalisis
dapat dilakukan dengan cara :
A. Fisika d. Kimia
B. Biologi e. Mikrobiologi
C. Fisikokimia
95. Deteksi bercak pada kromatografi lapis tipis dapat dilakukan dengan metode kimia, misalnya mengunakan :
A. Pengamatan secara visual d. Cawan petri
B. Lampu UV e. AlCl3
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 88 dari
287
C. Uap Iodium
96. Proses pemisahan komponen senyawa akibat pelarut merambat naik dalam lapisan pada KLT disebut :
A. Eluen d. Elusi
B. Pengembang e. Descending
C. Pengembangan
97. Konsep dasar radiasi elektromagnetik yang menyatakan bahwa cahaya adalah radiasi UV berupa zarra yang
dipancarkan kesegala penjuru dengan kecepatan tinggi dan merupakan paket energi foton, dikemukakan
oleh :
A. Christian Huygens d. James Martin
B. Clarks Maxwell e. Isaac Newton-
C. Csaba Horvart Max Planck
98. Bila materi diberi radiasi, maka akan terjadi interaksi antara materi dengan radiasi sehingga terjadi peristiwa
absorpsi. Bila materinya adalah atom, maka yang menyerap radiasi adalah :
A. Inti atom d. Elektron
B. Neutron e. Nekleuslus
C. Proton
99. Fraksi dari radiasi yang diteruskan atau ditransmisikan oleh larutan disebut :
A. Transmitan d. Extinction molar
B. Absorban e. Optical density
C. Extinction
100. Pergeseran yang terjadi kearah panjang gelombang yang lebih pendek atau kearah frekuensi yang lebih
tinggi disebut :
A. Batokromik d. Hipokromik
B. Hipsokromik e. Hipsikromik
C. Hiperkromik
101. Terjadinya absorpsi radiasi oleh molekul disebabkan oleh adanya gugus kromofor. Manakah yang
termasuk gugus kromofor dibawah ini ?
A. OH d. NO2
B. NH2 e. NR2
C. Cl
51. Singkatan Bahasa Latin yang mempunyai arti “jika perlu” adalah :
a. p.r.n.; s.n.s.; p.i.m d. p.r.n.; p.i.m.; i.m.m.
b. p.r.n.; s.n.s.; s.o.s. e. Semua benar
c. p.r.n.; s.o.s.; p.i.m.
52. Jika camphora dicampur dengan menthol maka akan
a. Menguap d. Memadat
b. Menyublim e. Mencair
c. Membeku
53. Disimpan di tempat sejuk, artinya disimpan pada suhu :
a. 20º - 30º d. 8º - 15º
b. 15º - 30º e. 2º - 8º
c. 10º - 15º
54. Yang bukan bagian dari resep adalah
a. Inscriptio d. Signatura
b. Superscriptio
55. Hukum Avogadro berlaku kalau
a. Tekanan & suhu dijaga tetap
b. Volume & tekanan dijaga tetap
c. Suhu dan volume dijaga tetap
d. Volume & jumlah dijaga tetap
e. Suhu & jumlah mol dijaga tetap
64. Jika hasil perhitungan tonisitas diperoleh nilai negatif (-) artinya larutan tersebut
a. Supertonis
b. Subtonis
c. Isotonis
d. Hipotonis
e. Hipertonis
65. Yang bukan pengawet untuk sediaan steril adalah :
a. Benzilalkohol d. Butil hidroksianilin
b. Klorbutanol e. Fenil merkuri nitrat
c. Timerosal
66. Sterilisasi dengan autoklaf digunakan untuk bahan yang :
a. Termostabil d. Heterogen
b. Termolabil e. Salah semua
c. Termostabil dan termolabil
67. Bentuk sediaan padat, kecuali :
a. Serbuk d. Suppositoria
b. Tablet e. Pasta
c. Kapsul
68. Tablet dapat dibuat dengan ...
a. Bahan penghancur saja
b. Bahan pengisi saja
c. Bahan pengikat saja
d. Bahan lubrikan saja
e. Zat aktif saja
69. Zat khasiat kadangkala memiliki dosis efektif yang sangat kecil sehingga untuk membuat tablet diperlukan
penambahan ...
a. Bahan penghancur d. Bahan lubrikan
b. Bahan pengikat e. Bahan pewarna
c. Bahan pengisi
70. Bahan-bahan pengisi tablet, kecuali
a. Laktosa d. Gelatin
b. Pati e. Spray dried laktosa
c. Avicel
71. Untuk mencegah kerusakan fisik tablet selama transportasi dan penyimpanan, diperlukan adanya evaluasi
tablet
a. Uji penampilan
b. Uji waktu hancur
c. Uji kekerasan & friabilita
d. Uji disolusi
e. Uji keseragaman bobot
136. Pernyataan yang tepat tentang pengemasan absorben secara basah kecuali :
A. Suspensi dibuat dengan fase gerak yang kepolarannya paling rendah
B. Suspensi harus stabil
C. Suspensi kental menyebabkan gelembung udara susah dihilangkan
D. Gas dari suspensi dapat dihilangkan dengan wadah ultrasonik
137. Proses pemisahan komponen kimia pada kromatografi kolom semakin baik, kecuali bila:
A. Memperkecil volume penampungan
B. Memperlambat tetesan kolom
C. Menambah ukuran panjang kolom
D. Menambah diameter kolom
138. Pernyataan yang benar tentang isolasi kecuali,
144. Penanganan sampel yang tidak terlihat UV pada kromatotron dilakukan dengnan cara:
A. Menggunakan senyawa pembanding
B. Menyemprot dengan kabut halus air
C. Menggunakan chamber iodin
D. Menggunakan metode penampungan untuk pengumpulan fraksi
145. Kelebihan kromatoteron dibanding KLTP kecuali,:
A. Waktu pemisahan lebih cepat
B. Kehilangan senyawa lebih sedikit
C. Dapat dilakukan untuk sampel yang tidak terlihat sinar UV
D. Kontaminasi senyawa sedikit
146. Adanya air pada fase diam menyebabkan :
A. Penurunan efisiensi absorben
B. Penurunan retensi senyawa
C. Penurunan waktu elusi
D. Semua benar
147. Kekurangan utama flash kolom adalah:
A. Waktu pemisahan lambat
B. Oksigen dan uap air dapat menyebabkan peruraian sampel
C. Jumlah sampel sedikit
D. Jumlah eluen banyak
NAMA ASISTEN :
A. PILIHAN GANDA
1. Teknik pemisahan campuran bedasarkan perbedaan kecepatan perambatan komponen dalam medium
tertentu ...
a. Kromatografi
b. Kromatografi Kertas
c. Kromatografi Lapis Tipis
d. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
e. Kromatografi Gas
2. Silika merupakan suatu komponen dari Kromatografi Lapis Tipis, mempunyai fungsi apakah silika
dalam KLT ?
a. Fase Gerak c. Plat e. Eluen
b. Fase diam d. Sampel
5. Apabila terdapat beberapa senyawa yang terkandung di dalam sampel, kemudian dianalisa
menggunakan pelat kromatografi lapis tipis. Maka titik spot yang diperoleh pada pelat akan
terpisahkan yang didasari pada…
a. Senyawa yang lebih polar akan berada dibagian atas pelat dan yang kurang polar akan berada
dibawah
b. Senyawa yang lebih polar akan berada dibagian bawah pelat dan yang kurang polar akan berada
dibagian atas
c. Senyawa yang memiliki titik didih lebih rendah akan berada di bagian bawah pelat dan yang lebih
tinggi titik didihnya akan berada di bagian atas
d. Senyawa yang memiliki titik didih lebih rendah akan berada di bagian atas pelat dan yang lebih
tinggi titik didihnya akan berada di bagian bawah.
e. Kedua senyawa baik polar maupun non polar akan berada pada bagian yang sama ( atas semua
atau bawah semua)
NAMA ASISTEN :
A. PILIHAN GANDA
1. Salah satu jenis kromatografi dimana fase gerak berupa cairan dan menggunakan pompa tekanan
tinggi/high pressure untuk peningkatan efisiensi pemisahan disebut....
a. HPLC
b. HLPC
c. Kromatografi gas
d. Kromatografi kertas
e. Kromatografi lapis tipis
8. Dibawah ini yang merupakan persyaratan fase gerak HPLC adalah kecuali....
a. Zat cair harus bertindak sebagai pelarut yang baik untuk cuplikan yang akan dianalisis.
b. Zat cair harus murni sekali untuk menghindarkan masuknya kotoran yang dapat mengganggu
interpretasi kromatografi.
c. Zat air harus jernih sekali untuk menghindarkan penyumbatan pada kolom.
d. Zat cair harus mudah diperoleh, murah, tidak mudah terbakar, dan tidak beracun.
e. Zat cair yang digunakan harus kental.
9. HPLC dengan kombinasi antara fase diam polar dan fase gerak non-polar disebut dengan HPLC
fase....
a. Diam
b. Lurus
c. Normal
d. Bergerak
e. Terbalik
14. Berikut ini urutan alat dalam proses kerja HPLC adalah…
a. Solvent reservoir → Pump → Sample Injection → HPLC tube → Detector →Processing Unit
and Display
b. Solvent reservoir → Sample Injection → Pump → HPLC tube → Detector →Processing Unit
and Display
c. Solvent reservoir → Sample Injection → HPLC tube → Pump → Detector →Processing Unit
and Display
d. Solvent reservoir → Detector → Pump → HPLC tube → Sample Injection →Processing Unit
and Display
e. Solvent reservoir → Detector → Pump → Sample Injection→ HPLC tube →Processing Unit
and Display
SELAMAT BEKERJA
UTAMAKAN KEJUJURAN ☺ 115
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR
PETUNJUK UMUM
42. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
43. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
44. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
45. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
46. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
PETUNJUK KHUSUS
IX. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
X. Pilihlah :
U. Jika 1,2 dan 3 benar
V. Jika 1 dan 3 benar
W. Jika 2 dan 4 benar
X. Jika 4 benar
Y. Jika semua benar
SOAL :
401. Normalitas asam klorida pekat dengan 405. Metode titrimetri yang digunakan untuk
kadar 37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) menentukan kadar logam-logam dalam suatu
adalah : sediaan farmasi adalah
U. 12,51 N U. Titrasi Asam Basa
V. 11,96 N V. Kompleksometri
W. 11,54 N W. Iodometri
X. 10,82 X. Argentometri
Y. 10,67N Y. Bromometri
402. Larutan 0,1 mmol/L HCl memiliki pH : 406. Asam amino nonessensial adalah:
U. 1 U. Leusin
V. 2 V. Lysin
W. 3 W. Glisin
X. 4 X. Isoleusin
Y. 5 Y. Metionin
403. Sebanyak 250 mg serbuk mengandung 407. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di
asam salisilat (BM=138,12) ditimbang bawah ini disebut ikatan………
seksama, dilarutkan dalam 15 mL etanol 95%
yang telah dintralkan terhadap merah fenol
LP (6,8–8,4). Campuran selanjutnya
ditambah 20 mL dan ditirasi dengan NaOH
0,1 N menggunakan indikator merah fenol.
Sampai terjadinya titik akhir titrasi yang A. Hidrogen
dibutuhkan NaOH 0,1 N sebanyak 12,56 mL. B. Van der Waals
Berapakah kadar asam salisilat dalam serbuk C. Dipol-dipol
tersebut di atas? D. Ion-dipol
A. 39,69% (b/b) E. Kovalen
B. 39,96% (b/b) 408. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
C. 69,39% (b/b) Indonesia Edisi III adalah
D. 69,93% (b/b) U. Selisih penimbangan dua kali berturut-
E. 63,96% (b/b) turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
404. Larutan stok zat X tersedia dengan yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
konsen-trasi 160 ppm. Yang harus dilakukan selama 2 jam.
untuk membuat larutan dengan konsentrasi V. Selisih penimbangan dua kali berturut-
8 ppm dari larutan stok tersebut adalah : turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
U. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
hingga 10 ml selama 2 jam
V. Dipipet 1 ml lalu dicukupkan volumenya W. Selisih penimbangan dua kali berturut-
hingga 10 ml turut tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa
W. Dipipet 2 ml lalu dicukupkan volumenya yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
hingga 10 ml selama 1 jam.
X. Dipipet 3 ml lalu dicukupkan volumenya X. Selisih penimbangan dua kali berturut-
hingga 10 ml turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
Y. Dipipet 4 ml lalu dicukupkan volumenya yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
hingga 10 ml selama 1 jam.
Y. Selisih penimbangan dua kali berturut-
turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
411. Urutan senyawa berikut ini yang dapat 416. Urutkanlah tingkat keasaman asam
melewati membran biologis secara difusi benzoat dan turunannya di bawah ini dari
pasif dari yang paling mudah hingga paling yang paling asam
O
sulit adalah: O
Cl C
O2N C
P Q R OH
OH
A
B
O HO
H3CO C C
OH O
C D
A. P>Q>R
B. P>R>Q
C. Q>P>R A. A>B>C>D
D. R>P>Q B. B>A>C>D
E. R>Q>P C. B>A>D>C
412. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin D. A>D>C>B
pada serum seorang pasien dengan E. D>C>B>A
menggunakan spektrofotometer. 417. Berikut ini adalah data serapan teofilin
baku dalam larutan cairan lambung buatan
Sampel Absorban pada panjang gelombang 271 nm:
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250
Serum pasien 0,500 Konsentrasi Absorbansi
(ppm)
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, 4 0,20260
adalah : 5 0,26876
U. 2,5 g/dL 6 0,33389
V. 5,2 g/dL 7 0,40200
W. 5,0 g/dL 8 0,46711
X. 0,5 g/dL
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 99 dari
287
9 0,53809 U. Melarut
10 0,59266 V. Mencair
W. Meleleh
Jika diperoleh absorbansi sampel sebesar X. Menggumpal
0,43255, kadar sampel tersebut adalah : Y. Tidak terjadi apa-apa
U. 6,52 ppm 427. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti
V. 7,48 ppm jika perlu adalah :
W. 7,35 ppm U. p.r.n. ; s.n.s. ; p.i.m .
X. 8,35 ppm V. p.r.n. ; s.o.s ; p.i.m.
Y. 8,56 ppm W. p.r.n. ; s.n.s. ; s.o.s.
418. Uji Murexid adalah suatu uji reaksi untuk X. p.r.n. ; s.n.s. ; i.m.m.
identifikasi senyawa : Y. p.r.n. ; p.i.m. ; i.m.m.
Z. Asam hidroksi benzoat 428. Succus dan radix adalah pengikat dan
AA. 1,3 dimetilxantin pengisi yang paling baik untuk pil dengan
BB. 2,4 dihidroksi benzoat perban-dingan :
CC. 1,3 dimetil salisilat U. 1 : 1
DD. Fenol-fenol V. 1 : 2
419. Yang termasuk dalam metode titrasi ber- W. 2 : 1
dasarkan prinsip oksidasi reduksi adalah : X. 2 : 3
17) Iodimetri-Iodometri Y. semua salah
18) Bromo-Bromatometri 429. Jika Dosis Maksimum (DM) Luminal
19) Permanganometri untuk dewasa adalah 300 mg/600 mg, maka
20) Cerimetri DM untuk anak usia 7 tahun dengan bobot
420. Penentuan kadar koffein dapat dilakukan badan 20 kg adalah :
dengan metode : U. 88 mg/176 mg
17) Nitritometri V. 40 mg/80 mg
18) Titrasi Bebas Air W. 110 mg/221 mg
19) Argentometri X. 85 mg/171 mg
20) Iodometri Y. 105 mg/ 210 mg
421. Penentuan kadar ampisillin secara 430. Yang dimaksud dengan dragee adalah :
titrimetri dapat dilakukan dengan metode: U. Tablet isap
17) Bromometri V. Tablet kunyah
18) Bromatometri W. Tablet kulum
19) Iodimetri X. Tablet salut gula
20) Cerimetri Y. Tablet salut enterik
422. Teori asam basa Bronsted-Lowry 431. Bahan tambahan tablet di bawah ini mem-
menyata-kan bahwa punyai lebih dari satu fungsi, KECUALI :
17) Asam adalah donor proton U. Gula
18) Asam adalah donor elektron V. Amylum
19) Basa adalah akseptor proton W. Avicel
20) Basa adalah akseptor proton X. Cab-O-sil
423. Hal-hal yang benar tentang reversed Y. Lactosum
phase pada HPLC adalah 432. R/ sulfanilamid 0,4
1) Fase diam berupa C18 atau C8 oleum cacao q.s
2) Analit merupakan senyawa non polar m.f. supp. dtd No. XX
3) Fase gerak yang biasa digunakan adalah Pro. Amran (dewasa)
asetonitril, air dan metanol Jika diketahui nilai tukar untuk sulfanilamid
4) Ukuran molekul analit lebih dari 30 nm 0,60; maka oleum cacao yang dibutuhkan
424. Yang termasuk parameter validasi untuk membuat resep di atas adalah :
metode analisis adalah U. 32,0 g
17) Presisi V. 52,0 g
18) Linearitas W. 55,2 g
19) Ketahanan X. 35,2 g
20) Batas deteksi Y. 95,2 g
425. Yang termasuk gugus kromofor organik 433. Bahan baku untuk metode cetak langsung
adalah harus memiliki sifat :
17) Karbonil U. Kompresibilitas yang baik
18) Karboksil V. Aliran yang baik
19) Amido W. Kapasitas pegang tinggi
20) Azo X. Kompresibilitas dan aliran yang baik
426. Mentol bila dicampur dengan timol akan :
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 100 dari
287
Y. Kompresibilitas, aliran, dan kapasitas V. Hipertonis
pegang yang baik W. Isotonis
434. Yang termasuk ajuvan adalah : X. Netral
U. Pewarna Y. Asam
V. Pewarna dan penawar bau 442. Akan dibuat tetes mata isotonis yang
W. Pewarna, penawar bau, dan penyalut mengandung atropin sulfat 50 mg/10 ml.
X. Pewarna, penawar bau, dan pemanis Jika BM atropin SO4 = 694,85; dan BM NaCl
buatan = 58,5; maka NaCl yang dibutuhkan adalah :
Y. Pewarna, penawar bau, dan adsorben U. 844 mg
435. Pernyataan di bawah ini merupakan V. 896 mg
kriteria suspensi yang baik, KECUALI : W. 275 mg
U. Zat terdispersi harus halus, sehingga X. 84 mg
cepat mengendap Y. 27 mg
V. Bila mengendap, partikel tidak boleh 443. Akan dibuat injeksi Vit C 125 mg/5ml. Jika
membentuk cake diketahui ptb vit C = 0,105; dan ptb NaCl =
W. Bila dikocok perlahan, endapan segera 0,576. Agar injeksi tsb isotonis, maka NaCl
terdispersi kembali yang dibutuhkan adalah :
X. Suspensi mudah dituang dari wadah U. 675 mg
Y. Tersuspensi cukup lama untuk men- V. 447 mg
dapatkan takaran yang akurat W. 22 mg
436. Emulgator yang ideal memiliki sifat-sifat X. 28 mg
berikut, kecuali : Y. 35 mg
U. Teradsorpsi dengan cepat di sekeliling 444. Berikut ini adalah gas yang bisa digunakan
tetesan terdispersi untuk sterilisasi, KECUALI :
V. Aktif pada permukaan dan meningkatkan M. Formaldehida
tegangan permukaan N. Ozon
W. Memberikan potensial listrik yang O. Etilen oksida
memadai L. Propil bromida
X. Meningkatkan kekentalan emulsi M. Klorin dioksida
Y. Efektif pada konsentrasi rendah
437. Bahan-bahan di bawah ini dapat merusak 445. Akan dibuat tetes mata Scopolamin HBr
emulsi, kecuali : dengan konsentrasi 25 mg/ml sebanyak 10
U. gliserin dan sirup ml. Jika diketahui nilai E Scopolamin HBr =
V. asam dan basa 0,13; maka NaCl yang harus ditambahkan
W. etanol dan eter agar tetes mata tsb isotonis adalah :
X. elektrolit U. 57,50 mg
Y. tingtur V. 86,75 mg
438. Bila bahan baku yang diketahui sedikit W. 575,00 mg
mengandung mikroba, maka pengontrolan X. 867,50 mg
kadar mikroba Y. 896,75 mg
U. Tidak diperlukan 446. Prinsip terbunuhnya mikroba pada steril-
V. Dilakukan sekali-sekali isasi dengan gas adalah :
W. Harus dilakukan U. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
X. Bisa dilakukan atau bisa tidak dilakukan penyusun tubuh mikroba
Y. Semua benar V. Terjadi perubahan DNA dari inti sel,
439. Lama dan suhu yang digunakan untuk sehingga mikroba mengalami mutasi
steril-isasi dengan autoklaf adalah : W. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga
U. 120oC 15 menit mikroba menjadi kering
V. 121oC 10 menit X. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan
W. 126 – 129oC 5 menit alkilasi, sehingga protein mikroba rusak
X. 115 – 116oC 30 menit Y. Mikroba tersingkir dari larutan
Y. 134 – 138oC 3 menit 447. Spora pada bakteri berfungsi untuk :
440. Untuk menghitung tonisitas larutan, dapat M. Berkembang biak
digunakan rumus di bawah ini, KECUALI : N. Mempertahankan diri
U. Penurunan titik beku O. Menyerang
V. Ekivalen NaCl L. Berkembang biak dan pertahanan diri
W. Faktor disosiasi M. Berkembang biak dan menyerang
X. Grafik 448. Ilmu dan teknologi partikel kecil disebut :
Y. Nicholas U. Nanomeritik
441. Larutan yang berbahaya jika disuntikkan V. Mikromeritik
adalah larutan yang bersifat : W. Makromeritik
U. Hipotonis X. Ultrameritik
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 101 dari
287
Y. Semua salah V. Selulosa disusun oleh molekul β –glukosa
449. Alat untuk menentukan ukuran partikel bercabang, pati memiliki molekul α- dan
adalah sebagai berikut, KECUALI : β-glukosa tidak bercabang
U. Viscometer W. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
V. Mikroskop terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa,
W. Ayakan sedangkan pati memiliki rantai linear dan
X. Andreasen bercabang dari 1,4-α-, dan 1,6-α-D-
Y. Coulter couter glukosa.
450. Disolusi adalah : X. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α-
U. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam glukosa sedangkan pati memiliki residu
media per satuan waktu 1,4-β-glukosa bercabang
V. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam Y. Keduanya terdiri dari rantai linear dan
media pada suhu tertentu bercabang 1,2-β-D-glukosa.
W. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam 456. Cara untuk mendapatkan minyak lemak
media yang diketahui volumenya pada dari “virgin oil” adalah :
waktu dan suhu tertentu U. ekstraksi pelarut.
X. Proses melarutnya bahan obat dalam V. pengepresan.
suatu pelarut W. pengepresan-dingin.
Y. Proses melarutya bahan obat pada X. distilasi uap air.
keadaan tertentu Y. pengepresan dan ekstraksi pelarut.
451. Atom N pada alkaloid yang berasal dari 457. Berikut ini adalah reagen untuk
asam amino terdapat pada: identifikasi alkaloid, kecuali:
U. cincin heterosiklik U. Dragendorf
V. sebagai kation ammonium V. Mayer
W. sebagai substituen cincin benzene W. Wagner
X. sebagai substituen cincin pyrane X. Lieberman Bouchard
Y. pada rantai samping Y. Potassium-tetraiodomercurate
117
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR
PETUNJUK UMUM
50. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
51. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
52. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
53. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
54. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
55. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
56. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
57. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XI. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XII. Pilihlah :
Z. Jika 1,2 dan 3 benar
SOAL :
1. Molekul dibawah ini yang memiliki momen dipol E. Parasetamol
yang terbesar adalah : 7. Di antara struktur berikut
A. D.
C.
Br
CH3
PETUNJUK UMUM
58. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
59. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
60. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
61. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
62. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
63. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
64. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
65. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XIII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XIV. Pilihlah :
EE. Jika 1,2 dan 3 benar
FF. Jika 1 dan 3 benar
GG. Jika 2 dan 4 benar
HH. Jika 4 benar
II. Jika semua benar
SOAL :
101. Molekul dibawah ini yang memiliki momen J. Bukan salah satu
dipol yang terbesar adalah :
104. Dari struktur di bawah ini :
A. D. 1) CH4
2) CH3CH3
3) CH3CH2CH3
Tidak ada yang 4)
B. E.
benar
adalah :
F. Eter
G. Ester
H. Keton
I. Fenol
J. Aldehid
yang merupakan pasangan enantiomer adalah :
112. Gugus fungsi aromatik yang menjadi ciri
utama senyawa obat nabumeton
F. I dan IV
G. II dan III
H. III dan I
I. II dan IV
J. I dan II
108. Struktur dengan penamaan : (S)-4-bromo-1-
metilsikloheksena adalah : adalah :
CH3 F. Naftalen
CH3
G. Fenantren
H. Pentasen
A. D. I. Benzopiren
J. Fenol
Br
113. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2
Br
CH3
2p6 2s1 mempunyai sifat …
F. Mempunyai potensial ionisasi terbesar di
B. E. Tidak ada yang benar antara unsur seperiode
G. Dapat membentuk oksida dengan rumus XO2
Br H. Dapat membentuk hidroksida yang sukar
CH3 larut dalam air
I. Dapat membentuk senyawa halida dengan
klor dengan rumus XCl
C. J. Semua benar
114. Sebanyak 10 mL HCl yang tidak diketahui
konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1
Br
M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata
volume NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,52
109. Rumus molekul dari asam glukonat
mL. Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah :
O
F. 0,00125 M
HO OH
G. 0,0125 M
OH H. 0,125 M
OH
I. 1,25 M
OH OH J. 12,5 M
115. Sebanyak 10 mL HCl X M dititrasi dengan
adalah : larutan Ba(OH)2 0,1 M diperlukan 15 mL.
A. C7H13O8 Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah
B. C6H12O7 F. 3 M
C. C5H12O9 G. 0,3 M
D. C6H12O10 H. 0,03 M
E. C8H14O8 I. 0,003 M
110. Sebanyak 50 mL larutan NaOH dinetralkan J. 0,0003 M
melalui titrasi dengan 25 mL larutan HCl 0,2 M. 116. Sebanyak 250 mL H2SO4 0,1 M dapat
Berat NaOH yang terdapat pada larutan tersebut dinetralkan melalui titrasi dengan larutan KOH
(diketahui Ar Na = 23, O = 16, H = 1) adalah 0,3 M. Volume KOH yang diperlukan adalah
F. 0,5 g F. 160,5 ml
G. 0,8 g G. 166,7 ml
147. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya : 157. Aditif formulasi suspensi oral adalah :
DD. Sistem saraf pusat (5) Bahan untuk flokulasi
(6) Bahan pengontrol viskositas
EE. Tidak ada alergi
(7) Flavor
FF. Dua kali sehari
(8) Emulgator
GG. Telinga kanan
158. Suspensi farmasi digunakan dalam berbagai
HH. Penyakit paru kronis
cara sebagai berikut, KECUALI :
148. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah: F. Intramuskular injeksi
F. Menurunkan konversi asam amino menjadi G. Oral
glukosa H. Intravena
G. Meningkatkan glukoneogenesis I. Tetes mata
H. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel J. Rektal
I. Menginduksi kerja lipoprotein lipase 159. Zat pembasah yang berguna dalam
J. Stimulasi glikogenolisis
menurunkan tegangan antarmuka antara partikel
149. Furosemid adalah nama generik dari : padat dan cairan pembawa dalam pembuatan
EE. Allegra-D® suspensi adalah :
FF. COZAAR® F. Surfaktan
GG. LASIX® G. Alginat
HH. ZYRTEC® H. Tragakan
II. GlycoLax® I. Selulosa
150. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya J. Bentonit
merupakan golongan : 160. Parameter uji sediaan jadi sirup, KECUALI :
EE. Alkaloid ergot F. pH
FF. Steroid G. Berat jenis
GG. Beta-bloker H. Viskositas
HH. Diuretik I. Redispersibilitas
II. Antidepressan J. Cemaran mikroba
151. Preformulasi adalah pengkajian terhadap 161. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan
sifat fisikokimia dan biologi yang bermanfaat cara :
untuk membuat formulasi sediaan. Parameter F. Metode gom basah
fisiko-kimia antara lain adalah : G. Metode HLB
(5) Stabilitas kimia H. Metode gom kering
(6) Absorbsi obat I. Semua benar
(7) Kelarutan / solubilitas J. Semua salah
(8) Metabolisme 162. Dalam resep harus tercantum :
152. Sediaan tablet digunakan dengan cara : (5) Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter
(5) Dihisap (6) Tanggal penulisan resep
(6) Dilarutkan dalam air sebelum diminum (7) Aturan pemakaian obat
(7) Dikunyah (8) Informasi indikasi obat
(8) Diimplankan 163. Istilah lain dari salinan resep adalah :
153. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah, F. Exemplum
maka dapat ditingkatkan dengan cara : G. Apograph
(5) Menambahkan kosolven H. Afschrift
(6) Pembentukan garam I. Semua benar
(7) Kompleksasi J. Semua salah
(8) Pembuatan prodrug 164. R/ Actosal 500 mg
154. Singkatan bahasa latin omni hora cochlear Luminal 30 mg
yang artinya adalah : Codein 15 mg
(5) Tiap 4 jam 1 sendok makan m.f.pulv.dtd. No.XII
(6) 1 kali sehari 1 sendok makan Codein yang dibutuhkan untuk membuat puyer
(7) 4 kali sehari 1 sendok makan tersebut adalah :
(8) Tiap jam 1 sendok makan F. 15 mg
155. R/ Acid Acetylosalic 0,5 G. 180 mg
m.f.pulv.dtd. No. XV H. 150 mg
Ini adalah salah contoh : I. 18 mg
(5) Pulvis J. Semua salah
(6) Pulveres 165. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai
(7) Serbuk bentuk fisik obat antara lain adalah :
PETUNJUK UMUM
66. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
67. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
68. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
69. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
70. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
71. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
72. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
73. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XV. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XVI. Pilihlah :
JJ. Jika 1,2 dan 3 benar
KK. Jika 1 dan 3 benar
LL.Jika 2 dan 4 benar
MM. Jika 4 benar
NN. Jika semua benar
SOAL :
201. Preformulasi adalah pengkajian terhadap (11) Flavor
sifat fisikokimia dan biologi yang bermanfaat (12) Emulgator
untuk membuat formulasi sediaan. Parameter 206. Suspensi farmasi digunakan dalam berbagai
fisiko-kimia antara lain adalah : cara sebagai berikut, KECUALI :
(9) Stabilitas kimia K. Intramuskular injeksi
(10) Absorbsi obat L. Oral
(11) Kelarutan / solubilitas M. Intravena
(12) Metabolisme N. Tetes mata
202. Sediaan tablet digunakan dengan cara : O. Rektal
(9) Dihisap 207. Zat pembasah yang berguna dalam
(10) Dilarutkan dalam air sebelum menurunkan tegangan antarmuka antara partikel
diminum padat dan cairan pembawa dalam pembuatan
(11) Dikunyah suspensi adalah :
(12) Diimplankan K. Surfaktan
203. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah, L. Alginat
maka dapat ditingkatkan dengan cara : M. Tragakan
(9) Menambahkan kosolven N. Selulosa
(10) Pembentukan garam O. Bentonit
(11) Kompleksasi 208. Parameter uji sediaan jadi sirup, KECUALI :
(12) Pembuatan prodrug K. pH
204. Larutan hidroalkoholik yang mengandung L. Berat jenis
gula dinamakan : M. Viskositas
A. Sirup N. Redispersibilitas
B. Eliksir O. Cemaran mikroba
C. Spirit 209. Pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian
D. Drop atas atau bagian bawah tablet dari badan tablet
E. Semua benar disebut :
205. Aditif formulasi suspensi oral adalah : K. Chipping
(9) Bahan untuk flokulasi L. Laminasi
(10) Bahan pengontrol viskositas M. Cracking
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 123
dari 287
N. Mottling L. Larutan irigasi
O. Capping M. Larutan dialisis peritonial
N. Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat
210. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan O. Semua benar
cara : 220. Klasifikasi basis salep adalah
K. Metode gom basah (9) Basis hidrokarbon
L. Metode HLB (10) Basis emulsi
M. Metode gom kering (11) Basis absorbsi
N. Semua benar (12) Basis suspensi
O. Semua salah 221. Komponen sediaan tablet antara lain adalah:
211. Dalam resep harus tercantum : (9) Bahan aktif
(9) Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter (10) Bahan pengisi-pengencer
(10) Tanggal penulisan resep (11) Bahan lubrikan
(11) Aturan pemakaian obat (12) Bahan pembasah
(12) Informasi indikasi obat 222. Senyawa aktif yang peka terhadap panas atau
212. Istilah lain dari salinan resep adalah : lembab dapat dibuat tablet dengan metode:
K. Exemplum K. Cetak langsung
L. Apograph L. Granulasi basah
M. Afschrift M. Granulasi kering
N. Semua benar N. Slugging
O. Semua salah O. Pressure Roll
213. Singkatan bahasa latin omni hora cochlear 223. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat
yang artinya adalah : dapat ditambahkan dengan cara :
(9) Tiap 4 jam 1 sendok makan (9) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
(10) 1 kali sehari 1 sendok makan larutan
(11) 4 kali sehari 1 sendok makan (10) Bahan pengikat ditambahkan
(12) Tiap jam 1 sendok makan sebelum ditambahkan bahan pengisi
214. R/ Acid Acetylosalic 0,5 (11) Bahan pengikat ditambahkan dalam
m.f.pulv.dtd. No. XV bentuk kering /serbuk
Ini adalah salah contoh : (12) Bahan pengikat ditambahkan setelah
(9) Pulvis ditambahkan bahan pengisi
(10) Pulveres 224. Metode sterilisasi untuk sediaan parenteral
(11) Serbuk adalah:
(12) Serbuk bagi K. Sterilisasi panas kering
215. R/ Actosal 500 mg L. Sterilisasi gas atau etilen oksida
Luminal 30 mg M. Sterilisasi panas dengan tekanan atau
Codein 15 mg sterilisasi uap
m.f.pulv.dtd. No.XII N. A dan C benar
Codein yang dibutuhkan untuk membuat puyer O. A, B dan C benar
tersebut adalah : 225. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan
K. 15 mg pengujian kualitas obat suntik, meliputi :
L. 180 mg (9) Kejernihan
M. 150 mg (10) Pirogenitas
N. 18 mg (11) Sterilitas
O. Semua salah (12) Tonisitas
216. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai 226. Yang tidak termasuk karakteristik metabolit
bentuk fisik obat antara lain adalah : sekunder adalah
K. Serbuk K. Tersebar merata dalam tiap organisme
L. Pelet L. Memiliki struktur kimia yang berbeda-beda
M. Tablet M. Bersifat mikromolekul
N. Pasta N. Berfungsi sebagai pelindung diri organisme
O. Semua benar O. Aktifitas fisiologis berkaitan dengan struktur
217. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah : kimianya
K. Plastisizer 227. Yang tidak termasuk kelompok senyawa
L. Gelatin aromatik dari bahan alam adalah:
M. Pengawet K. Flavonoid
N. Zat pemburam L. Terpenoid
O. Semua Benar M. Tannin
218. Tipe alir sediaan krim adalah : N. Fenilpropanoid
K. Plastis O. Antraquinon
L. Dilatan 228. Urutan pelarut dari yang kurang polar ke yang
M. Pseudoplastik paling polar berikut ini yang cocok adalah :
N. Tiksotropik K. Diklorometana < Benzena < Aseton < Etil
O. Tiksotropik-pseudoplastik Asetat < Metanol < Air
219. Penggolongan sediaan infus berdasarkan L. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana <
komposisi dan kegunaannya adalah : Aseton < Metanol < Air
K. Larutan elektrolit
C. C.
PETUNJUK UMUM
74. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
75. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
76. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
77. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
78. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
79. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
80. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
81. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XVII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XVIII. Pilihlah :
OO. Jika 1,2 dan 3 benar
PP. Jika 1 dan 3 benar
QQ. Jika 2 dan 4 benar
RR. Jika 4 benar
SS. Jika semua benar
SOAL :
301. Preformulasi adalah pengkajian terhadap (15) Flavor
sifat fisikokimia dan biologi yang bermanfaat (16) Emulgator
untuk membuat formulasi sediaan. Parameter 306. Suspensi farmasi digunakan dalam berbagai
fisiko-kimia antara lain adalah : cara sebagai berikut, KECUALI :
(13) Stabilitas kimia P. Intramuskular injeksi
(14) Absorbsi obat Q. Oral
(15) Kelarutan / solubilitas R. Intravena
(16) Metabolisme S. Tetes mata
302. Sediaan tablet digunakan dengan cara : T. Rektal
(13) Dihisap 307. Zat pembasah yang berguna dalam
(14) Dilarutkan dalam air sebelum menurunkan tegangan antarmuka antara partikel
diminum padat dan cairan pembawa dalam pembuatan
(15) Dikunyah suspensi adalah :
(16) Diimplankan P. Surfaktan
303. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah, Q. Alginat
maka dapat ditingkatkan dengan cara : R. Tragakan
(13) Menambahkan kosolven S. Selulosa
(14) Pembentukan garam T. Bentonit
(15) Kompleksasi 308. Parameter uji sediaan jadi sirup, KECUALI :
(16) Pembuatan prodrug P. pH
304. Larutan hidroalkoholik yang mengandung Q. Berat jenis
gula dinamakan : R. Viskositas
F. Sirup S. Redispersibilitas
G. Eliksir T. Cemaran mikroba
H. Spirit 309. Pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian
I. Drop atas atau bagian bawah tablet dari badan tablet
J. Semua benar disebut :
305. Aditif formulasi suspensi oral adalah : P. Chipping
(13) Bahan untuk flokulasi Q. Laminasi
(14) Bahan pengontrol viskositas R. Cracking
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 130
dari 287
S. Mottling 319. Penggolongan sediaan infus berdasarkan
T. Capping komposisi dan kegunaannya adalah :
P. Larutan elektrolit
310. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan Q. Larutan irigasi
cara : R. Larutan dialisis peritonial
P. Metode gom basah S. Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat
Q. Metode HLB T. Semua benar
R. Metode gom kering 320. Klasifikasi basis salep adalah
S. Semua benar (13) Basis hidrokarbon
T. Semua salah (14) Basis emulsi
311. Dalam resep harus tercantum : (15) Basis absorbsi
(13) Nama, alamat dan nomor izin (16) Basis suspensi
praktek dokter 321. Komponen sediaan tablet antara lain adalah:
(14) Tanggal penulisan resep (13) Bahan aktif
(15) Aturan pemakaian obat (14) Bahan pengisi-pengencer
(16) Informasi indikasi obat (15) Bahan lubrikan
312. Istilah lain dari salinan resep adalah : (16) Bahan pembasah
P. Exemplum 322. Senyawa aktif yang peka terhadap panas atau
Q. Apograph lembab dapat dibuat tablet dengan metode:
R. Afschrift P. Cetak langsung
S. Semua benar Q. Granulasi basah
T. Semua salah R. Granulasi kering
313. Singkatan bahasa latin omni hora cochlear S. Slugging
yang artinya adalah : T. Pressure Roll
(13) Tiap 4 jam 1 sendok makan 323. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat
dapat ditambahkan dengan cara :
(14) 1 kali sehari 1 sendok makan (13) Bahan pengikat ditambahkan dalam
(15) 4 kali sehari 1 sendok makan bentuk larutan
(16) Tiap jam 1 sendok makan (14) Bahan pengikat ditambahkan
314. R/ Acid Acetylosalic 0,5 sebelum ditambahkan bahan pengisi
m.f.pulv.dtd. No. XV (15) Bahan pengikat ditambahkan dalam
Ini adalah salah contoh : bentuk kering /serbuk
(13) Pulvis (16) Bahan pengikat ditambahkan setelah
(14) Pulveres ditambahkan bahan pengisi
(15) Serbuk 324. Metode sterilisasi untuk sediaan parenteral
(16) Serbuk bagi adalah:
315. R/ Actosal 500 mg P. Sterilisasi panas kering
Luminal 30 mg Q. Sterilisasi gas atau etilen oksida
Codein 15 mg R. Sterilisasi panas dengan tekanan atau
m.f.pulv.dtd. No.XII sterilisasi uap
Codein yang dibutuhkan untuk membuat puyer S. A dan C benar
tersebut adalah : T. A, B dan C benar
P. 15 mg 325. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan
Q. 180 mg pengujian kualitas obat suntik, meliputi :
R. 150 mg (13) Kejernihan
S. 18 mg (14) Pirogenitas
T. Semua salah (15) Sterilitas
316. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai (16) Tonisitas
bentuk fisik obat antara lain adalah : 326. Yang tidak termasuk karakteristik metabolit
P. Serbuk sekunder adalah
Q. Pelet P. Tersebar merata dalam tiap organisme
R. Tablet Q. Memiliki struktur kimia yang berbeda-beda
S. Pasta R. Bersifat mikromolekul
T. Semua benar S. Berfungsi sebagai pelindung diri organisme
317. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah : T. Aktifitas fisiologis berkaitan dengan struktur
P. Plastisizer kimianya
Q. Gelatin 327. Yang tidak termasuk kelompok senyawa
R. Pengawet aromatik dari bahan alam adalah:
S. Zat pemburam P. Flavonoid
T. Semua Benar Q. Terpenoid
318. Tipe alir sediaan krim adalah : R. Tannin
P. Plastis S. Fenilpropanoid
Q. Dilatan T. Antraquinon
R. Pseudoplastik 328. Urutan pelarut dari yang kurang polar ke yang
S. Tiksotropik paling polar berikut ini yang cocok adalah :
T. Tiksotropik-pseudoplastik P. Diklorometana < Benzena < Aseton < Etil
Asetat < Metanol < Air
Br
Tidak ada yang
B. E. CH3
benar
C.
C. Br
356. Di antara unsur-unsur di bawah ini yang
paling mudah membentuk ion negatif adalah
352. Unsur yang jari-jari atomnya terbesar adalah P. 17Cl
P. 11Na Q. 11Na
Q. 13Al R. 12Mg
R. 14Si S. 15P
S. 17Cl T. Bukan salah satu
T. Bukan salah satu 357. Spektrofotometer infra merah bekerja
353. Dari struktur di bawah ini : berdasar-kan prinsip
1) CH4 P. Resonansi magnetik spin
2) CH3CH3 Q. Absorbansi cahaya
3) CH3CH2CH3 R. Vibrasi
4) S. Kuantum
T. Semua benar
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 133
dari 287
358. Rumus molekul dari asam glukonat 364. Larutan standar primer yang digunakan
HO OH O untuk penetapan kadar suatu bahan obat harus
OH memenuhi salah satu syarat berikut :
OH A. Jumlah pengotoran tidak melebihi 0,01
OH OH sampai 0,02%
adalah : B. Zat tersebut tidak mudah larut
A. C7H13O8 C. Mempunyai berat ekivalen yang rendah
B. C6H12O7 D. Higroskopik, beratnya berubah sewaktu
C. C5H12O9 terpapar udara
D. C6H12O10 E. Semua benar
E. C8H14O8 365. Sebanyak 10 mL HCl X M dititrasi dengan
359. Gugus fungsi utama yang menjadi ciri larutan Ba(OH)2 0,1 M diperlukan 15 mL.
senyawa obat ini Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah
P. 3 M
Q. 0,3 M
R. 0,03 M
S. 0,003 M
T. 0,0003 M
366. Sebanyak 50 mL larutan NaOH dinetralkan
adalah : melalui titrasi dengan 25 mL larutan HCl 0,2 M.
P. Eter Berat NaOH yang terdapat pada larutan tersebut
Q. Ester (diketahui Ar Na = 23, O = 16, H = 1) adalah
R. Keton P. 0,5 g
S. Fenol Q. 0,8 g
T. Aldehid R. 0,2 g
360. Gugus fungsi aromatik yang menjadi ciri S. 0,4 g
utama senyawa obat nabumeton T. 1,0 g
367. Sebanyak 250 mL H2SO4 0,1 M dapat
dinetralkan melalui titrasi dengan larutan KOH
0,3 M. Volume KOH yang diperlukan adalah
P. 160,5 ml
Q. 166,7 ml
R. 75 ml
adalah : S. 25 ml
P. Naftalen T. 10 ml
Q. Fenantren 368. Sebanyak 40 mL larutan NH4OH 0,2 M
R. Pentasen dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,02 M.
S. Benzopiren Berat garam yang terbentuk (diketahui Ar N = 14,
T. Fenol
H = 1, Cl = 35,5) adalah
361. Senyawa obat dengan struktur molekul 4,4'- P. 107 mg
diaminodifenilsulfon adalah : Q. 80 mg
P. Sulfametoksazol R. 50 mg
Q. Rifampin S. 314 mg
R. Dapson T. 209 mg
S. Thalidomid 369. Penetapan kadar obat secara baku dapat
T. Parasetamol dilaku-kan dengan beberapa metode berikut,
362. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 KECUALI
2p6 2s1 mempunyai sifat … P. Spektrofotometri
P. Mempunyai potensial ionisasi terbesar di Q. Kromatografi
antara unsur seperiode R. Volumetri
Q. Dapat membentuk oksida dengan rumus XO2 S. Resonansi magnetik inti
R. Dapat membentuk hidroksida yang sukar T. Bukan salah satu
larut dalam air 370. Metode titrasi yang didasarkan pada reaksi
S. Dapat membentuk senyawa halida dengan diazotasi dimana terjadi reaksi antara amina
klor dengan rumus XCl aromatik primer dengan asam nitrit membentuk
T. Semua benar garam diazonium disebut juga metode
363. Sebanyak 10 mL HCl yang tidak diketahui P. Gravimetri
konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 Q. Nitrimetri
M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata R. Asidimetri
volume NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,52 S. Alkalimetri
mL. Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah : T. Iodometri
P. 0,00125 M 371. pH dari 2 liter larutan 0,1 mol asam sulfat
Q. 0,0125 M adalah
R. 0,125 M P. 1
S. 1,25 M Q. 2
T. 12,5 M
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 134
dari 287
R. 3 RR. Mulai dieliminasi dari tubuh
S. 4 SS. Mulai diabsorbsi dari usus halus
T. 5 380. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
372. Reaksi yang tidak benar adalah : otonom adalah :
F2 OO. Adrenergik dan kolinergik umumnya
P. CH4 CH3F + HF bekerja sinergis
Q. CH4
Cl2 CH3Cl + HCl PP. Antagonis kolinergik disebut juga simpa-
Br tolitik
R. CH4 CH3Br + HBr QQ. Obat kolinergik meniru kerja dari
S. CH4
I22 CH3I + HI epinefrin
RR. Agonis adrenergik termasuk parasimpato-
T. Bukan salah satu mimetik
373. Secara umum spektrofotometer inframerah SS. Reseptor obat adrenergik terdiri dari resep-
digunakan untuk menentukan tor dan
P. Berat molekul
Q. Gugus fungsi 381. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara
antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami
R. Struktur kimia
degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga
S. Fragmentasi
disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini,
T. Konsentrasi larutan KECUALI :
374. Di bawah ini adalah parameter analisis yang OO. Reaksi hipersensitivitas cepat
harus dipertimbangkan dalam validasi metode PP. Reaksi anafilaksis
analisis, KECUALI : QQ. Reaksi alergi
P. Kecermatan RR. Reaksi hipersensitivitas lambat
Q. Keseksamaan SS. Reaksi histaminik
R. Selektivitas 382. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan
S. Kemurnian sebagai :
T. Bukan salah satu OO. Hubungan antara sifat-sifat fisika-
375. Parasetamol dapat ditetapkan kadarnya secara kimia obat dengan absorbsi sistemiknya
spektrofotometri visibel berdasarkan PP. Ukuran laju dan jumlah obat aktif terapetik
pembentukan warna setelah mereaksikan yang mencapai sirkulasi sistemik
Parasetamol dengan 1-naftol atau dengan salah QQ. Perpindahan obat ke dalam jaringan
satu senyawa di bawah ini (kemudian dianalisis sepanjang waktu
pada panjang gelombang 505 nm) RR. Pelarutan obat di dalam saluran pencernaan
P. Ferroin SS. Jumlah obat yang dirusak oleh hati sebelum
Q. Metilen biru terjadinya absorbsi sistemik dari saluran
R. Resorsinol pencernaan
S. Iodin 383. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat
T. Semua benar dirumuskan dalam pernyataan berikut ini :
OO. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa
376. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi
zat itu tidak toksik
utama senyawa dari tubuh adalah :
PP. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat itu
OO. Hati
sangat toksik
PP. Paru-paru
QQ. Semakin kecil nilainya, berarti
QQ. Ginjal
semakin toksik zat tersebut
RR.Kulit
RR. Semakin besar nilainya, berarti semakin
SS. Otak
toksik zat tersebut
377. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin SS. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan
adalah: tingkat ketoksikan zat tersebut
P. Hipofisis
384. Rute pemberian obat yang menghasilkan
Q. Pankreas
bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
R. Tiroid
TT.Injeksi intramuskular
S. Saliva
UU. Injeksi intravena
T. Adrenal
VV.Injeksi intradermal
378. Berikut ini yang tidak termasuk sistem imun WW. Pemberian per oral
nonspesifik adalah : XX. Injeksi subkutan
OO. Sel B
385. Parameter yang digunakan untuk mengukur
PP. Sel fagosit
fungsi hati hati adalah :
QQ. Sel NK
OO. Kreatinin
RR. Interferon
PP. SGOT/SGPT
SS. Selaput lendir
QQ. Inulin
379. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang RR. Insulin
diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat SS. Lisosim
OO. Mencapai konsentrasi puncak dalam
386. Thiamin adalah sinonim dari :
plasma
PP. Mencapai konsentrasi efektif minimum (MEC) A. Vitamin B1
QQ. Mencapai konsentrasi toksik B. Vitamin C
minimum (MTC) C. Natrium Pantotenat
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 135
dari 287
D. Riboflavin 394. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya :
E. Vitamin D NN. Sistem saraf pusat
387. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah OO. Tidak ada alergi
A. Selekoksib PP. Dua kali sehari
B. Piroksikam QQ. Telinga kanan
C. Parasetamol RR. Penyakit paru kronis
D. Ibuprofen 395. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
E. Diklofenak adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
388. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida untuk diberikan pada mencit. Faktor konversi
adalah : dosis untuk mencit dengan bobot badan 20 g
OO. Streptomisin adalah 0,0026, dan volume pemberian
PP. Kanamisin maksimum untuk mencit dengan bobot badan 30
QQ. Eritromisin g adalah 1 ml. Jika pemberian sediaan oral
RR. Tobramisin berdasarkan volume maksimum, maka
SS. Neomisin konsentrasi sediaan oral glibenklamid yang
389. Suatu obat baru diberikan dengan dosis tunggal disediakan adalah :
IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. Setelah 6 OO. 1,95 mg/100 mL
jam, konsentrasi obat dalam plasma terukur 1,5 PP. 1,95 mg/mL
mg/100 ml plasma. Diketahui volume QQ. 19,5 mg/100 mL
distribusinya 10% dari berat badan, dan RR. 195 mg/mL
mengikuti kinetika orde satu. Jumlah total obat di SS. 195 mg/100 mL
dalam cairan tubuh setelah 6 jam dan waktu 396. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd)
paruh dari obat tersebut masing-masing adalah : dari sebuah obat maka seorang farmasis akan
OO. 200 mg dan 0,085 jam-1 dapat:
PP. 120 mg dan 0,693 jam-1 OO. Memperkirakan konstanta kecepatan
QQ. 120 mg dan 0,085 jam-1 elimi-nasi
RR. 200 mg dan 0,693 jam-1 PP. Menentukan waktu paruh obat
SS. 150 mg dan 0,085 jam-1 QQ. Menghitung loading dose (dosis
390. Seorang pasien pria berumur 76 tahun dengan muat) yang rasional
berat badan 72 kg, membutuhkan dosis muat RR. Menentukan interval dosis yang terbaik
vitamin C. Jika diketahui volume distribusi SS. Menentukan konsentrasi puncak dalam
vitamin C adalah 4 L/kg, dengan rentang kadar plasma
terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra- 397. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
vena yang dapat direkomendasikan : P. Menurunkan konversi asam amino menjadi
A. 500 g glukosa
B. 700 g Q. Meningkatkan glukoneogenesis
R. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel
C. 1000 g
S. Menginduksi kerja lipoprotein lipase
D. 1250 g T. Stimulasi glikogenolisis
E. 1500 g 398. Furosemid adalah nama generik dari :
391. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : OO. Allegra-D®
OO. Jumlah zat yang menghambat efek
PP. COZAAR®
bio-logis di dalam tubuh
PP. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio-logis
QQ. LASIX®
minimum RR. ZYRTEC®
QQ. Jumlah zat yang menghasilkan efek SS. GlycoLax®
ber-bahaya bagi organisme 399. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya
RR. Jumlah zat yang menghasilkan efek yang merupakan golongan :
diperlukan pada kebanyakan pasien OO. Alkaloid ergot
SS. Jumlah zat yang mempercepat pening-katan PP. Steroid
konsentrasi obat di dalam tubuh QQ. Beta-bloker
392. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi RR. Diuretik
menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan SS. Antidepressan
hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut : 400. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi
OO. Penyakit Graves’ vitamin B12 disebut ANEMIA … :
PP.Miastenia gravis OO. Sel Sabit
QQ. Pemphigus vulgaris PP. Pernisiosa
RR. Rheumatoid arthritis QQ. Aplastik
SS. Psoriasis RR. Hemolitik
393. Yang bukan fungsi/peran normal logam di dalam SS. Sideroblastik
tubuh adalah :
OO. Besi di dalam heme hemoglobin
PP.Kobalt dalam vitamin B12
QQ. Arsen di dalam ATP
RR. Kalsium di dalam tulang
SS. Fosfor di dalam ATP
PETUNJUK UMUM
82. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
83. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
84. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
85. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
86. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
87. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
88. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
89. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
SOAL :
501. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar 505. Golongan enzim yang mengkatalisis
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : pemutusan ikatan secara hidrolitik pada ikatan
A. 12,51 N D. 10,82 N C−C, C−N, C−O dan ikatan lainnya adalah:
B. 11,96 N E. 10,67 Z. Oksidoreduktase D. Liase
C. 11,54 N AA. Hidrolase E. Isomerase
502. Larutan 0,1 mmol/L NaOH memiliki pH : BB. Transferase
Z. 8 C. 10 E. 12 506. Asam amino di bawah ini yang mengandung
AA. 9 D. 11 rantai aromatik pada rantai sampingnya adalah:
503. Senyawa pentobarbital di bawah ini, jika Z. Leusin D. Tyrosin
ditinjau dari strukturnya dapat dikategorikan AA. Lysin E. Metionin
sebagai senyawa yang bersifat: BB. Glisin
507. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di
bawah ini disebut ikatan………
C
F. P > Q > R D. R > P > Q
G. P > R > Q E. R > Q > P
O (D)
H. Q > P > R
F. A > B > C > D D. A > D > C > B
512. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada G. B > A > C > D E. D > C > B > A
serum seorang pasien dengan menggunakan H. B > A > D > C
spektrofotometer. 517. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
Sampel Absorban dalam dalam air suling pada panjang gelombang
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250 271 nm:
Serum pasien 0,500 Konsentrasi Absorbansi
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, (ppm)
adalah : 1,0 0,248
A. 2,5 g/Dl D. 0,5 g/dL 1,5 0,384
B. 5,2 g/Dl E. 0,25 g/dL 2,0 0,491
C. 5,0 g/dL 2,5 0,623
513. Penentuan kadar asam askorbat dalam suatu 3,0 0,745
sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode, 3,5 0,802
kecuali: Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas-
A. Metode Iodometri kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
B. Metode asidi–alkalimetri 50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL
C. Metode 2,6–dikloroindofenol lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
D. Metode kolorimetri 4–metoksi–2–nitroanilin hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh
E. Metode spektrofotometri absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin
514. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan dalam sampel tahu tersebut adalah :
kadar protein dalam urine adalah : Z. 2,625 ppm
Z. Urin sewaktu D. Urin 12 jam AA. 15,25 ppm
AA. Urin 24 jam E. Urin pagi BB. 5,25 ppm
BB. Urin postprandial CC. 25,5 ppm
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 138 dari
287
DD. 9,25 ppm C. (2) dan (4)
518. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang 524. Di antara pernyataan berikut ini
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam (1) Fase diam berupa C18 atau C8
10 gram senyawa yang mengandung minyak (2) Analit merupakan senyawa non polar
(lemak) disebut (3) Fase gerak yang biasa digunakan adalah
EE. Bilangan Asam asetonitril, air dan metanol
FF. Bilangan Penyabunan (4) Ukuran molekul analit lebih dari 30 nm
GG. Angka Yodium Hal-hal yang benar tentang reversed phase pada
HH. Angka Peroksida HPLC adalah :
II. Bilangan Fenol A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
519. Di antara pernyataan berikut ini B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
(1) Iodimetri-Iodometri C. (2) dan (4)
(2) Bromo-Bromatometri 525. Di antara hal-hal berikut :
(3) Permanganometri (1) Presisi
(4) Cerimetri (2) Linearitas
Yang termasuk dalam metode titrasi ber-dasarkan (3) Ketahanan
prinsip oksidasi reduksi adalah : (4) Batas deteksi
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) Yang termasuk parameter validasi metode
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) analisis adalah :
C. (2) dan (4) A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
520. Fase-fase metabolisme terdiri dari : B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
(1) Fase I C. (2) dan (4)
(2) Fase Konyugasi 526. Atom N pada alkaloid yang berasal dari asam
(3) Fase Oksidasi amino terdapat pada:
(4) Fase II Z. cincin heterosiklik
Fenotiazin mengalami metabolisme dalam tubuh AA. sebagai kation ammonium
berdasarkan reaksi seperti pada gambar di bawah BB. sebagai substituen cincin benzene
ini : CC. sebagai substituen cincin pyrane
DD. pada rantai samping
527. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam dari
tanaman dilakukan dengan cara
Z. Menambahkan ammonium-hydroxide dan air
ke serbuk tanaman
AA. Membuat ekstrak dengan penambahan asam
mineral dan pelarut organik
BB. Membuat ekstrak dengan penambahan basa
dan pelarut organik
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) CC. Menambahkan asam mineral dan air ke
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) serbuk tanaman
C. (2) dan (4) DD. Membuat ekstrak dengan pelarut organik dan
521. Di antara pernyataan berikut ini menghangatkannya
(1) Jenis kelamin 528. Lemak dari biji ricinus setelah pengepresan
(2) Genetik tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan
(3) Induksi enzim metabolisme karena mengandung bahan yang sangat beracun
(4) Umur yaitu .....
Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme Z. Ricinin D. Sinigrine
obat adalah : AA. Ricin E. Lotaustralin
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) BB. Taxol
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) 529. Scoville’s index dapat digunakan untuk
C. (2) dan (4) menge-tahui:
522. Di antara pernyataan berikut ini Z. Tingkat keasaman D. Tingkat kepedasan
(1) Asam adalah donor proton AA. Tingkat kekentalan E. Tingkat kepahitan
(2) Asam adalah donor elektron BB. Tingkat kemanisan
(3) Basa adalah akseptor proton 530. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
(4) Basa adalah akseptor elektron dengan pati adalah :
Yang sesuai dengan teori asam-basa Bronsted- Z. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
Lowry adalah : sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) bercabang
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) AA. Selulosa disusun oleh molekul β–glukosa
C. (2) dan (4) bercabang, pati memiliki molekul α- dan β-
523. Di antara gugus-gugus berikut ini : glukosa tidak bercabang
(1) Karbonil BB. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
(2) Karboksil terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa, sedangkan
(3) Amido pati memiliki rantai linear dan bercabang dari
(4) Azo 1,4-α-, dan 1,6-α-D-glukosa.
Yang termasuk gugus kromofor organik adalah : CC. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α-glukosa
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) sedangkan pati memiliki residu 1,4-β-glukosa
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) bercabang
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 139 dari
287
DD. Keduanya terdiri dari rantai linear dan DD. Pyrethri Flos
bercabang 1,2-β-D-glukosa. 541. Pernyataan yang paling berhubungan dengan
531. Cara untuk mendapatkan minyak lemak dari Opium adalah :
“virgin oil” adalah : Z. Opium adalah getah yang dikeringkan yang
Z. ekstraksi pelarut. diperoleh dengan menoreh kapsul poppy
AA. pengepresan. yang belum matang.
BB. pengepresan-dingin. AA. Opium adalah jus yang dikeringkan dari
CC. distilasi uap air. guntingan daun Opium poppy.
DD. pengepresan dan ekstraksi pelarut. BB. Opium adalah ekstrak air yang dikeringkan
532. Berikut ini adalah reagen untuk identifikasi dari batang Opium poppy.
alkaloid, kecuali: CC. Opium dengan kualitas bagus mengandung
Z. Dragendorf 1,5% morfin.
Å. Mayer DD. Opium digunakan sebagai diuretik dan laxatif.
BB. Wagner 542. Senyawa yang merupakan kandungan Opium
CC. Lieberman Bouchard adalah :
DD. Potassium-tetraiodomercurate Z. Chelidonin D. Heroin
533. Getah dari Poppy adalah bahan baku industri AA. Hypericine E. Pilokarpin
untuk produksi morfin karena .……. . BB. Narcotine
Z. Hanya mengandung morfin 543. Bagaimana menghindari kerusakan bahan
AA. Tidak mengandung alkaloid lain herbal dari perubahan yang tidak diinginkan pada
BB. Memiliki kandungan morfin maksimum penyimpanan?
CC. Bahan baku yang paling murah Z. Mengeringkan bahan herbal sesegera
DD. Mengandung derifat morfin mungkin
534. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak jika AA. melembabkan bahan herbal dengan sejumlah
pada pemeriksaan ... tertentu air dan menyimpannya di dalam
Z. bagian tanaman tersebut mengandung bahan lemari pendingin
asing yang toksik BB. Tanaman disimpan pada tempat dingin dalam
AA. bagian tanaman tersebut mengandung bahan wadah tertutp
asing dalam jumlah yang melebihi ambang CC. Simpan tanaman di dalam wadah tertutup
batas yang ditetapkan farmakope rapat dan simpan pada suhu ruang
BB. bagian tanaman tersebut mengandung bahan DD. Menambahkan bahan penstabil
asing yang toksik yang tidak dapat dipisahkan 544. Pada kolom kromatografi ekskulusi ukuran,
CC. bagian tanaman tersebut mengandung bahan molekul yang …………. akan bergerak bebas pada
asing matriks fase diam, dan oleh karena itu akan
DD. mengandung bagian lain dari tanaman bergerak dari kolom …………
tersebut dalam jumlah yang lebih besar Z. kecil, lebih cepat D. besar, lebih cepat
daripada yang dipersyaratkan farmakope AA. polar, lebih cepat E. polar, lebih lambat
535. Simplisia berikut ini yang kandungan kafein- BB. besar, lebih lambat
nya paling tinggi adalah 545. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada
Z. Mate Folium D. Coffeae Semen kromato-grafi lapis tipis dengan fase diam
AA. Theae Folium E. Colae Semen “reverse phase silica gel” adalah senyawa yang
BB. Guarana Z. bobot molekul tinggi D. polaritas rendah
536. Inulin termasuk ke dalam kelompok AA. bobot molekul rendah E. solubilitas sedang
Z. Arabin D. Mannan BB. polaritas tinggi
AA. Pectin E. Fructosane 546. Berapa nilai hRf maksimum sebuah senyawa
BB. Galaktane pada kromatografi kertas?
537. Bahan berikut ini yang bersifat karminatif Z. 0,1 C. 10,0 E. Tidak menentu
Z. Frangulae Cortex AA. 1,0 D. 100,0
AA. Centaurii Herba 547. Senyawa berikut ini yang lebih dulu terelusi
BB. Silybi mariani Fructus dari gas chromatography column adalah
CC. Foeniculi Fructus Z. Methanol (CH3OH)
DD. Graminis Rhizoma AA. Ethanol (CH3CH2OH)
538. Kandungan tanaman di bawah ini yang dapat BB. n-Propanol (CH3CH2CH2OH)
membentuk kompleks reversible dengan protein CC. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH)
adalah : DD. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH)
Z. Alkaloid D. Mucilago 548. Senyawa yang tergolong terpenoid adalah :
AA. Saponin E. Anthraglikosida Z. Anthosianin D. Karotenoid
BB. Tannin AA. Mucilago E. Minyak lemak
539. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium BB. Tannin
memiliki efek .. 549. Bahan berikut ini digunakan sebagai
Z. Antagonis atropin D. Diuretik antikanker, KECUALI
AA. Agonis atropin E. Emetik Z. Myristicae Semen D. Podophylli Rhizoma
BB. Sedatif AA. Taxus Baccata E. Colae Semen
540. Bahan yang mengandung derivat purin : BB. Catharanthi Herba
Z. Capsicum Fructus 550. Tanaman yang banyak digunakan setelah
AA. Alixiae Cortex fermen-tasi adalah :
BB. Colae Semen Z. Calami Rhizoma D. Theae Folium
CC. Podophylum AA. Zingiberis Rhizoma E. Lime Flos
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 140 dari
287
BB. Ratanhia Root 559. Antibiotika yang mekanisme kerjanya
551. Untuk membuat 1 L etanol 70 % dibutuhkan: menggangu sintesis dinding sel, antara lain :
A. Air suling 729 mL dan etanol 96 % hingga 1 L A. Ampisilin D. Eritromisin
B. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 271 mL B. Kloramfenikol E. A dan C benar
C. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 1 L C. Amoksisilin
D. Etanol 96 % 729 mL dan air suling hingga 1 L 560. Yang tidak termasuk antibiotika di bawah ini
E. Air suling 729 mL dan etanol 96 % 271 mL A. Amoksisilin D. Tetrasiklin
552. Untuk membuat Atropin sulfat yang B. Gentamisin E. Sulfadiazin
dibutuhkan untuk campuran puyer 0,5 mg per
C. Kloramfenikol
bungkus, akan dibuat 10 bungkus, maka pada
561. Zat yang digunakan sebagai bahan
penimbangan atropin sulfat memerlukan
pensuspensi di bawah ini adalah :
pengenceran, yaitu :
A. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto-
A. Natrium metilsellulosa D. Polisorbat 80
sa 450 mg, hasil pengencerannya ditimbang 50 B. Bentonit E. A, B, dan C benar
mg. C. Natrium alginate
B. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan air 562. Kelompok mikroorganisme yang tidak
suling 450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 memiliki dinding sel, adalah :
mg. A. Bakteri C. Virus E. Amuba
C. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto- B. Fungi D. Ganggang
sa 500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. 563. Sediaan obat yang penandaan dalam etiket
D. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa atau kemasannya terdapat tanda lingkaran biru
500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg dan ada tanda peringatan P No.1 AWAS OBAT
E. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa KERAS, termasuk :
450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. A. Obat keras D. Obat bebas
553. Yang bukan sediaan farmasi yang termasuk B. Obat narkotika E. Obat psikoterapi
bentuk larutan adalah : C. Obat bebas terbatas
A. Sirup obat batuk putih 564. Untuk membuat larutan NaCl 0,9 % sebanyak
B. Sirup kering (dry syrup) amoxicillin 500 mL dibutuhkan :
C. Eliksir parasetamol A. NaCl 0,9 g dan air hingga 500 mL
D. Aqua rosarum (air mawar) B. NaCl 0,9 g dan air 500 mL
E. Minyak telon C. NaCl 4,5 g dan air hingga 500 mL
554. Dosis tertinggi yang masih aman diberikan D. NaCl 4,5 g dan air 500 mL
kepada pasien, disebut : E. A dan C benar
A. Dosis letal D. Dosis maksimum 565. Bahan-bahan berikut ini dapat digunakan
B. Dosis toksik E. Dosis terapi sebagai emulgator, kecuali:
C. Dosis lazim A. Polisorbat/tween D. Gom arab
555. Sediaan farmasi yang termasuk sediaan B. Span E. Tragakan
setengah padat antara lain, kecuali : C. Natrium klorida
A. Salep C. Losio E. Cerata 566. Yang TIDAK termasuk sediaan steril di bawah
B. Krim D. Pasta ini adalah :
556. Sediaan farmasi yang pemberiannya melalui A. Tetes mata D. Tetes hidung
dubur, antara lain : B. Injeksi E. Salep mata
A. Gargarisma D. Pessaries C. Tetes telinga
B. Potio E. Suppositoria 567. Jika dosis maksimum atropin sulfat 1 mg/3
C. Ovula mg, maka dosis maksimum untuk anak umur 10
557. Salah satu syarat sediaan injeksi i.v. adalah tahun adalah :
sedapat mungkin isohidri. Yang dimaksud dengan A. Sekali pakai 0,1 mg, sehari 0,3 mg
isohidri adalah : B. Sekali pakai 0,5 mg, sehari 1,5 mg
A. Tekanan osmosis sediaan sama dengan C. Sekali pakai 1 mg, sehari 3 mg
tekanan osmosis cairan tubuh D. Sekali pakai 0,5 g, sehari 3 g
B. pH sediaan sama dengan pH cairan tubuh. E. Semua di atas salah
C. Temperatur sediaan sama dengan temperatur 568. Dalam pembuatan tablet, bahan di bawah ini
cairan tubuh yang termasuk bahan pengikat :
D. Konsentrasi air dalam sediaan sama dengan A. Amilum manihot D. Sirup gula
konsentrasi air cairan tubuh. B. Pati jagung E. Semua benar
E. Konsentrasi zat aktif dalam sediaan sama C. PVP (polivinil pirolidon)
dengan konsentrasi zat aktif dalam cairan 569. Bakteri berikut ini yang dapat dimanfaatkan
tubuh. untuk dibuat sediaan farmasi atau pangan
558. Yang termasuk antiseptika di bawah ini, fungsional, yaitu :
kecuali:
A. Escherichia coli
A. Larutan etanol 70 % B. Staphylococcus aureus
B. Larutan KMnO4 C. Lactobacilus acidophilus
C. Larutan Rivanol D. Pseudomonas aeroginosa
D. Larutan Mercurochrom E. Salmonella thyposa
E. Larutan NaCl 0,9 % 570. Tulisan CITO pada resep, artinya:
A. Segera
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 141 dari
287
B. Ditunggu XX. Deltograft
C. Diulang 581. Imunitas aktif dapat diperoleh dengan cara:
D. Diracik TT. Terpapar oleh penyakit
E. Disalin UU. Imunisasi
571. Sediaan setengah padat kosmetika yang VV. Menerima injeksi gamma-globulin
meng-gunakan bahan dasar senyawa hidrokoloid, WW. Pilihan A dan B benar
seperti karbopol atau Natrium CMC, disebut: XX. Pilihan B dan C benar
A. Gel C. Suspensi E. Emulsi 582. Istilah bioavailabilitas mengacu pada jumlah
B. Pasta D. Cream relatif obat yang mencapai
572. Yang termasuk golongan obat keras di bawah A. Usus halus
ini : B. Lambung
A. Injeksi vitamin B kompleks C. Sirkulasi sistemik
B. Kapsul amoksisilin D. Hati
C. Salep mata oksitetrasiklin E. Ginjal
D. Tablet vitamin C 583. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd) dari
sebuah obat maka seorang farmasis akan dapat:
E. A, B, C benar
TT.Memperkirakan konstanta kecepatan
573. Istilah Infus yang diberikan secara intra vena
eliminasi
termasuk golongan :
UU. Menentukan waktu paruh obat
A. sediaan steril D. sediaan fitofarmaka
VV. Menghitung loading dose (dosis
B. sediaan non steril E. sediaan kosmetika muat) yang rasional
C. sediaan galenik WW. Menentukan interval dosis yang
574. Signatura untuk obat-obat injeksi dapat terbaik
ditulis oleh dokter, sebagai berikut : XX. Menentukan konsentrasi puncak dalam
A. S.i.m.m C. S.pro.inj. E. A dan C benar plasma
B. S.u.e D. S.u.c 584. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi
575. Bahan di bawah ini yang sering digunakan utama senyawa dari tubuh adalah :
sebagai antifungi dalam sediaan salep, adalah A. Hati
A. Metil salisilat D. Asetosal B. Paru-paru
B. Asetoasetil salisilat E. Minyak gandapura C. Ginjal
C. Asam salisilat D. Kulit
576. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin E. Otak
adalah: 585. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara
TT.Hipofisis D. Pankreas antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami
UU. Tiroid E. Saliva degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga
VV.Adrenal disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini,
577. Berikut ini yang tidak berhubungan dengan ciri- KECUALI :
ciri hormon adalah: TT.Reaksi hipersensitivitas cepat
Z. Dilepaskan dalam konsentrasi tinggi UU. Reaksi anafilaksis
AA.Dihasilkan oleh kelenjar khusus VV.Reaksi alergi
BB.Pelepasannya dipengaruhi oleh kerja WW. Reaksi hipersensitivitas lambat
hipotalamus XX. Reaksi histaminik
CC. Bekerja pada lokasi spesifik 586. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak satupun
DD. Merupakan sebuah messenger yang bukan racun, hanya dosis yang
kimiawi membedakan antara racun dan pengobatan”
578. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah: dikemukakan pertama kali oleh :
U. Menurunkan konversi asam amino menjadi Z. Parkinson
glukosa AA. Fleming
V. Meningkatkan glukoneogenesis BB. Paracelsus
W. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel CC. Plato
X. Menginduksi kerja lipoprotein lipase DD. Aristoteles
Y. Stimulasi glikogenolisis 587. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat dirumuskan
579. Yang bukan termasuk jenis-jenis kontrasepsi dalam pernyataan berikut ini :
pada wanita adalah: TT.Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat itu
A. Pil progestin tidak toksik
B. Implan UU. Nilai yang besar menunjukkan bahwa
C. Pil kombinasi estrogen dan progestin zat itu sangat toksik
D. Vasektomi VV. Semakin kecil nilainya, berarti
E. Intra uterine device (IUD) semakin toksik zat tersebut
580. Dengan adanya perkembangan di bidang WW. Semakin besar nilainya, berarti
bioteknologi, transplantasi dapat dilakukan semakin toksik zat tersebut
antar-spesies menggunakan cangkokan (graft) XX. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan
yang disebut: tingkat ketoksikan zat tersebut
TT.Autograft 588. Thiamin adalah sinonim dari :
UU. Isograft A. Vitamin B1
VV.Allograft B. Vitamin C
WW. Xenograft C. Natrium Pantotenat
PETUNJUK UMUM
90. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
91. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
92. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
93. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
94. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
95. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
96. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
97. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
SOAL :
601. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar II. Dipipet 50 ml lalu dicukupkan volumenya
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : hingga 100 ml
D. 12,51 N D. 10,82 N
E. 11,96 N E. 10,67 605. Golongan enzim yang mengkatalisis
F. 11,54 N pemutusan ikatan secara hidrolitik pada ikatan
602. Larutan 0,1 mmol/L NaOH memiliki pH : C−C, C−N, C−O dan ikatan lainnya adalah:
BB. 8 C. 10 E. 12 CC. Oksidoreduktase D. Liase
CC. 9 D. 11 DD. Hidrolase E. Isomerase
603. Senyawa pentobarbital di bawah ini, jika EE. Transferase
ditinjau dari strukturnya dapat dikategorikan 606. Asam amino di bawah ini yang mengandung
sebagai senyawa yang bersifat: rantai aromatik pada rantai sampingnya adalah:
CC. Leusin D. Tyrosin
DD. Lysin E. Metionin
EE. Glisin
607. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di
bawah ini disebut ikatan………
609. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope 615. Perhatikan kedua senyawa berikut ini
Indonesia Edisi III adalah
EE. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 2
jam.
FF. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 2
jam
GG. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1
jam.
HH. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut Senyawa A merupakan suatu neurotransmitter,
tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang dan senyawa B merupakan suatu obat yang biasa
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1 diberikan secara topical untuk pengobatan
jam. konjungtiva mata. Senyawa B memiliki afinitas
II. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut dan efikasi untuk memulai aksi. Maka senyawa B
tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang termasuk senyawa…
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1 D. Antagonis C. Agonis
jam E. Antagonis parsial D. Agonis parsial
610. Gugus bukan protein yang terdapat pada F. Protogonis
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian protein 616. Urutkanlah tingkat keasaman asam benzoat
disebut : dan turunannya di bawah ini dari yang paling
BB. Kofaktor D. Isoelektrik asam
CC. Koenzim E. Allosterik O
DD. Gugus prostetik
Cl C
611. Urutan senyawa berikut ini yang dapat
melewati membran biologis secara difusi pasif OH (A)
dari yang paling mudah hingga paling sulit adalah: O
O O O
O2N C
OH
HN NH
O OH OH (B)
O
O H3C N
H H3CO C
barbituric acid benzoic acid
acetaminophen
Log P = -1,36 Log P = 0,28 Log P = 1,86 OH (C)
P Q R HO
C
I. P > Q > R D. R > P > Q
J. P > R > Q E. R > Q > P
O (D)
K. Q > P > R
I. A > B > C > D D. A > D > C > B
612. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada J. B > A > C > D E. D > C > B > A
serum seorang pasien dengan menggunakan K. B > A > D > C
spektrofotometer. 617. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
Sampel Absorban dalam dalam air suling pada panjang gelombang
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250 271 nm:
Serum pasien 0,500 Konsentrasi Absorbansi
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, (ppm)
adalah : 1,0 0,248
D. 2,5 g/Dl D. 0,5 g/dL 1,5 0,384
E. 5,2 g/Dl E. 0,25 g/dL 2,0 0,491
F. 5,0 g/dL 2,5 0,623
613. Penentuan kadar asam askorbat dalam suatu 3,0 0,745
sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode, 3,5 0,802
kecuali: Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas-
F. Metode Iodometri kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
G. Metode asidi–alkalimetri 50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL
H. Metode 2,6–dikloroindofenol lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
I. Metode kolorimetri 4–metoksi–2–nitroanilin hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh
J. Metode spektrofotometri
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 145 dari
287
absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin (6) Karboksil
dalam sampel tahu tersebut adalah : (7) Amido
EE. 2,625 ppm (8) Azo
FF. 15,25 ppm Yang termasuk gugus kromofor organik adalah :
GG. 5,25 ppm A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
HH. 25,5 ppm B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
II. 9,25 ppm C. (2) dan (4)
618. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang 624. Di antara pernyataan berikut ini
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam (5) Fase diam berupa C18 atau C8
10 gram senyawa yang mengandung minyak (6) Analit merupakan senyawa non polar
(lemak) disebut (7) Fase gerak yang biasa digunakan adalah
JJ. Bilangan Asam asetonitril, air dan metanol
KK. Bilangan Penyabunan (8) Ukuran molekul analit lebih dari 30 nm
LL. Angka Yodium Hal-hal yang benar tentang reversed phase pada
MM.Angka Peroksida HPLC adalah :
NN. Bilangan Fenol A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
619. Di antara pernyataan berikut ini B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
(5) Iodimetri-Iodometri C. (2) dan (4)
(6) Bromo-Bromatometri 625. Di antara hal-hal berikut :
(7) Permanganometri (5) Presisi
(8) Cerimetri (6) Linearitas
Yang termasuk dalam metode titrasi ber-dasarkan (7) Ketahanan
prinsip oksidasi reduksi adalah : (8) Batas deteksi
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) Yang termasuk parameter validasi metode
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) analisis adalah :
C. (2) dan (4) A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
620. Fase-fase metabolisme terdiri dari : B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
(5) Fase I C. (2) dan (4)
(6) Fase Konyugasi 626. Atom N pada alkaloid yang berasal dari asam
(7) Fase Oksidasi amino terdapat pada:
(8) Fase II EE. cincin heterosiklik
Fenotiazin mengalami metabolisme dalam tubuh FF. sebagai kation ammonium
berdasarkan reaksi seperti pada gambar di bawah GG. sebagai substituen cincin benzene
ini : HH. sebagai substituen cincin pyrane
II. pada rantai samping
627. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam dari
tanaman dilakukan dengan cara
EE. Menambahkan ammonium-hydroxide dan air
ke serbuk tanaman
FF. Membuat ekstrak dengan penambahan asam
mineral dan pelarut organik
GG. Membuat ekstrak dengan penambahan basa
dan pelarut organik
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) HH. Menambahkan asam mineral dan air ke
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) serbuk tanaman
C. (2) dan (4) II. Membuat ekstrak dengan pelarut organik dan
621. Di antara pernyataan berikut ini menghangatkannya
(5) Jenis kelamin 628. Lemak dari biji ricinus setelah pengepresan
(6) Genetik tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan
(7) Induksi enzim metabolisme karena mengandung bahan yang sangat beracun
(8) Umur yaitu .....
Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme CC. Ricinin D. Sinigrine
obat adalah : DD. Ricin E. Lotaustralin
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) EE. Taxol
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) 629. Scoville’s index dapat digunakan untuk
C. (2) dan (4) menge-tahui:
622. Di antara pernyataan berikut ini CC. Tingkat keasaman D. Tingkat kepedasan
(5) Asam adalah donor proton DD. Tingkat kekentalan E. Tingkat kepahitan
(6) Asam adalah donor elektron EE. Tingkat kemanisan
(7) Basa adalah akseptor proton 630. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
(8) Basa adalah akseptor elektron dengan pati adalah :
Yang sesuai dengan teori asam-basa Bronsted- EE. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
Lowry adalah : sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) bercabang
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) FF. Selulosa disusun oleh molekul β–glukosa
C. (2) dan (4) bercabang, pati memiliki molekul α- dan β-
623. Di antara gugus-gugus berikut ini : glukosa tidak bercabang
(5) Karbonil
PETUNJUK UMUM
98. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
99. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
100. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
101. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
102. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
103. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
104. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
105. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
SOAL :
701. Untuk membuat 1 L etanol 70 % dibutuhkan: I. Dosis lazim
K. Air suling 729 mL dan etanol 96 % hingga 1 L
L. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 271 mL
M. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 1 L 705. Sediaan farmasi yang termasuk sediaan
N. Etanol 96 % 729 mL dan air suling hingga 1 L setengah padat antara lain, kecuali :
O. Air suling 729 mL dan etanol 96 % 271 mL E. Salep C. Losio E. Cerata
702. Untuk membuat Atropin sulfat yang F. Krim D. Pasta
dibutuhkan untuk campuran puyer 0,5 mg per 706. Sediaan farmasi yang pemberiannya melalui
bungkus, akan dibuat 10 bungkus, maka pada dubur, antara lain :
penimbangan atropin sulfat memerlukan G. Gargarisma D. Pessaries
pengenceran, yaitu : H. Potio E. Suppositoria
K. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto-
I. Ovula
sa 450 mg, hasil pengencerannya ditimbang 50
707. Salah satu syarat sediaan injeksi i.v. adalah
mg.
sedapat mungkin isohidri. Yang dimaksud dengan
L. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan air
isohidri adalah :
suling 450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50
mg.
K. Tekanan osmosis sediaan sama dengan
tekanan osmosis cairan tubuh
M. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto-
sa 500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. L. pH sediaan sama dengan pH cairan tubuh.
N. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa M. Temperatur sediaan sama dengan temperatur
500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg cairan tubuh
O. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa N. Konsentrasi air dalam sediaan sama dengan
450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. konsentrasi air cairan tubuh.
703. Yang bukan sediaan farmasi yang termasuk O. Konsentrasi zat aktif dalam sediaan sama
bentuk larutan adalah : dengan konsentrasi zat aktif dalam cairan
K. Sirup obat batuk putih tubuh.
L. Sirup kering (dry syrup) amoxicillin 708. Yang termasuk antiseptika di bawah ini,
M. Eliksir parasetamol kecuali:
N. Aqua rosarum (air mawar) K. Larutan etanol 70 %
O. Minyak telon L. Larutan KMnO4
704. Dosis tertinggi yang masih aman diberikan M. Larutan Rivanol
kepada pasien, disebut : N. Larutan Mercurochrom
G. Dosis letal D. Dosis maksimum O. Larutan NaCl 0,9 %
H. Dosis toksik E. Dosis terapi
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 151 dari
287
709. Antibiotika yang mekanisme kerjanya O. Salmonella thyposa
menggangu sintesis dinding sel, antara lain : 720. Tulisan CITO pada resep, artinya:
G. Ampisilin D. Eritromisin K. Segera
H. Kloramfenikol E. A dan C benar L. Ditunggu
I. Amoksisilin M. Diulang
N. Diracik
O. Disalin
721. Sediaan setengah padat kosmetika yang
710. Yang tidak termasuk antibiotika di bawah ini meng-gunakan bahan dasar senyawa hidrokoloid,
G. Amoksisilin D. Tetrasiklin seperti karbopol atau Natrium CMC, disebut:
H. Gentamisin E. Sulfadiazin E. Gel C. Suspensi E. Emulsi
I. Kloramfenikol F. Pasta D. Cream
711. Zat yang digunakan sebagai bahan 722. Yang termasuk golongan obat keras di bawah
pensuspensi di bawah ini adalah : ini :
G. Natrium metilsellulosa D. Polisorbat 80 K. Injeksi vitamin B kompleks
H. Bentonit E. A, B, dan C benar L. Kapsul amoksisilin
I. Natrium alginate M. Salep mata oksitetrasiklin
712. Kelompok mikroorganisme yang tidak N. Tablet vitamin C
memiliki dinding sel, adalah : O. A, B, C benar
E. Bakteri C. Virus E. Amuba 723. Istilah Infus yang diberikan secara intra vena
F. Fungi D. Ganggang termasuk golongan :
713. Sediaan obat yang penandaan dalam etiket G. sediaan steril D. sediaan fitofarmaka
atau kemasannya terdapat tanda lingkaran biru H. sediaan non steril E. sediaan kosmetika
dan ada tanda peringatan P No.1 AWAS OBAT I. sediaan galenik
KERAS, termasuk : 724. Signatura untuk obat-obat injeksi dapat
G. Obat keras D. Obat bebas ditulis oleh dokter, sebagai berikut :
H. Obat narkotika E. Obat psikoterapi
E. S.i.m.m C. S.pro.inj. E. A dan C benar
I. Obat bebas terbatas
714. Untuk membuat larutan NaCl 0,9 % sebanyak
F. S.u.e D. S.u.c
725. Bahan di bawah ini yang sering digunakan
500 mL dibutuhkan :
sebagai antifungi dalam sediaan salep, adalah
K. NaCl 0,9 g dan air hingga 500 mL
G. Metil salisilat D. Asetosal
L. NaCl 0,9 g dan air 500 mL
H. Asetoasetil salisilat E. Minyak gandapura
M. NaCl 4,5 g dan air hingga 500 mL
I. Asam salisilat
N. NaCl 4,5 g dan air 500 mL
726. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin
O. A dan C benar adalah:
715. Bahan-bahan berikut ini dapat digunakan ZZ. Hipofisis D. Pankreas
sebagai emulgator, kecuali: AAA. Tiroid E. Saliva
G. Polisorbat/tween D. Gom arab BBB. Adrenal
H. Span E. Tragakan 727. Berikut ini yang tidak berhubungan dengan ciri-
I. Natrium klorida ciri hormon adalah:
716. Yang TIDAK termasuk sediaan steril di bawah JJ. Dilepaskan dalam konsentrasi tinggi
ini adalah : KK.Dihasilkan oleh kelenjar khusus
G. Tetes mata D. Tetes hidung LL. Pelepasannya dipengaruhi oleh kerja
H. Injeksi E. Salep mata hipotalamus
I. Tetes telinga MM. Bekerja pada lokasi spesifik
717. Jika dosis maksimum atropin sulfat 1 mg/3 NN. Merupakan sebuah messenger
mg, maka dosis maksimum untuk anak umur 10 kimiawi
tahun adalah : 728. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
K. Sekali pakai 0,1 mg, sehari 0,3 mg EE. Menurunkan konversi asam amino menjadi
L. Sekali pakai 0,5 mg, sehari 1,5 mg glukosa
M. Sekali pakai 1 mg, sehari 3 mg FF. Meningkatkan glukoneogenesis
N. Sekali pakai 0,5 g, sehari 3 g GG.Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel
HH. Menginduksi kerja lipoprotein lipase
O. Semua di atas salah
II. Stimulasi glikogenolisis
718. Dalam pembuatan tablet, bahan di bawah ini
729. Yang bukan termasuk jenis-jenis kontrasepsi
yang termasuk bahan pengikat :
pada wanita adalah:
G. Amilum manihot D. Sirup gula
K. Pil progestin
H. Pati jagung E. Semua benar L. Implan
I. PVP (polivinil pirolidon) M. Pil kombinasi estrogen dan progestin
719. Bakteri berikut ini yang dapat dimanfaatkan N. Vasektomi
untuk dibuat sediaan farmasi atau pangan O. Intra uterine device (IUD)
fungsional, yaitu : 730. Dengan adanya perkembangan di bidang
K. Escherichia coli bioteknologi, transplantasi dapat dilakukan
L. Staphylococcus aureus antar-spesies menggunakan cangkokan (graft)
M. Lactobacilus acidophilus yang disebut:
N. Pseudomonas aeroginosa DDD. Autograft
OH
OH (A)
HN NH OH O
O
O2N C
O H3C N
H
barbituric acid
acetaminophen
benzoic acid OH (B)
Log P = -1,36 Log P = 0,28 Log P = 1,86 O
P Q R H3CO C
O (D)
762. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada
serum seorang pasien dengan menggunakan
L. A > B > C > D D. A > D > C > B
spektrofotometer.
M. B > A > C > D E. D > C > B > A
Sampel Absorban
N. B > A > D > C
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250
767. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
Serum pasien 0,500
dalam dalam air suling pada panjang gelombang
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, 271 nm:
adalah :
Konsentrasi Absorbansi
G. 2,5 g/Dl D. 0,5 g/dL
(ppm)
H. 5,2 g/Dl E. 0,25 g/dL
1,0 0,248
I. 5,0 g/dL
1,5 0,384
763. Penentuan kadar asam askorbat dalam suatu
2,0 0,491
sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode,
kecuali: 2,5 0,623
K. Metode Iodometri 3,0 0,745
L. Metode asidi–alkalimetri 3,5 0,802
M. Metode 2,6–dikloroindofenol Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas-
N. Metode kolorimetri 4–metoksi–2–nitroanilin kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
O. Metode spektrofotometri 50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL
764. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
kadar protein dalam urine adalah : hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh
FF. Urin sewaktu D. Urin 12 jam absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin
GG. Urin 24 jam E. Urin pagi dalam sampel tahu tersebut adalah :
HH. Urin postprandial JJ. 2,625 ppm
KK. 15,25 ppm
765. Perhatikan kedua senyawa berikut ini LL. 5,25 ppm
MM. 25,5 ppm
NN. 9,25 ppm
768. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam
10 gram senyawa yang mengandung minyak
(lemak) disebut
OO. Bilangan Asam
PP. Bilangan Penyabunan
QQ. Angka Yodium
RR. Angka Peroksida
SS. Bilangan Fenol
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 155 dari
287
769. Di antara pernyataan berikut ini (11) Fase gerak yang biasa digunakan
(9) Iodimetri-Iodometri adalah asetonitril, air dan metanol
(10) Bromo-Bromatometri (12) Ukuran molekul analit lebih dari 30
(11) Permanganometri nm
(12) Cerimetri Hal-hal yang benar tentang reversed phase pada
Yang termasuk dalam metode titrasi ber-dasarkan HPLC adalah :
prinsip oksidasi reduksi adalah : A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) C. (2) dan (4)
C. (2) dan (4) 775. Di antara hal-hal berikut :
770. Fase-fase metabolisme terdiri dari : (9) Presisi
(9) Fase I (10) Linearitas
(10) Fase Konyugasi (11) Ketahanan
(11) Fase Oksidasi (12) Batas deteksi
(12) Fase II Yang termasuk parameter validasi metode
Fenotiazin mengalami metabolisme dalam tubuh analisis adalah :
berdasarkan reaksi seperti pada gambar di bawah A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
ini : B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
C. (2) dan (4)
776. Atom N pada alkaloid yang berasal dari asam
amino terdapat pada:
JJ. cincin heterosiklik
KK. sebagai kation ammonium
LL. sebagai substituen cincin benzene
MM. sebagai substituen cincin pyrane
NN. pada rantai samping
777. Lemak dari biji ricinus setelah pengepresan
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) karena mengandung bahan yang sangat beracun
C. (2) dan (4) yaitu .....
FF. Ricinin D. Sinigrine
GG. Ricin E. Lotaustralin
HH. Taxol
PETUNJUK UMUM
106. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
107. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
108. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
109. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
110. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
111. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
112. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
113. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
SOAL :
801. Untuk membuat 1 L etanol 70 % dibutuhkan: L. Dosis lazim
P. Air suling 729 mL dan etanol 96 % hingga 1 L
Q. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 271 mL
R. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 1 L 805. Sediaan farmasi yang termasuk sediaan
S. Etanol 96 % 729 mL dan air suling hingga 1 L setengah padat antara lain, kecuali :
T. Air suling 729 mL dan etanol 96 % 271 mL G. Salep C. Losio E. Cerata
802. Untuk membuat Atropin sulfat yang H. Krim D. Pasta
dibutuhkan untuk campuran puyer 0,5 mg per 806. Sediaan farmasi yang pemberiannya melalui
bungkus, akan dibuat 10 bungkus, maka pada dubur, antara lain :
penimbangan atropin sulfat memerlukan J. Gargarisma D. Pessaries
pengenceran, yaitu : K. Potio E. Suppositoria
P. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto-
L. Ovula
sa 450 mg, hasil pengencerannya ditimbang 50
807. Salah satu syarat sediaan injeksi i.v. adalah
mg.
sedapat mungkin isohidri. Yang dimaksud dengan
Q. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan air
isohidri adalah :
suling 450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50
mg.
P. Tekanan osmosis sediaan sama dengan
tekanan osmosis cairan tubuh
R. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto-
sa 500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. Q. pH sediaan sama dengan pH cairan tubuh.
S. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa R. Temperatur sediaan sama dengan temperatur
500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg cairan tubuh
T. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa S. Konsentrasi air dalam sediaan sama dengan
450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. konsentrasi air cairan tubuh.
803. Yang bukan sediaan farmasi yang termasuk T. Konsentrasi zat aktif dalam sediaan sama
bentuk larutan adalah : dengan konsentrasi zat aktif dalam cairan
P. Sirup obat batuk putih tubuh.
Q. Sirup kering (dry syrup) amoxicillin 808. Yang termasuk antiseptika di bawah ini,
R. Eliksir parasetamol kecuali:
S. Aqua rosarum (air mawar) P. Larutan etanol 70 %
T. Minyak telon Q. Larutan KMnO4
804. Dosis tertinggi yang masih aman diberikan R. Larutan Rivanol
kepada pasien, disebut : S. Larutan Mercurochrom
J. Dosis letal D. Dosis maksimum T. Larutan NaCl 0,9 %
K. Dosis toksik E. Dosis terapi
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 159 dari
287
809. Antibiotika yang mekanisme kerjanya T. Salmonella thyposa
menggangu sintesis dinding sel, antara lain : 820. Tulisan CITO pada resep, artinya:
J. Ampisilin D. Eritromisin P. Segera
K. Kloramfenikol E. A dan C benar Q. Ditunggu
L. Amoksisilin R. Diulang
S. Diracik
T. Disalin
821. Sediaan setengah padat kosmetika yang
810. Yang tidak termasuk antibiotika di bawah ini meng-gunakan bahan dasar senyawa hidrokoloid,
J. Amoksisilin D. Tetrasiklin seperti karbopol atau Natrium CMC, disebut:
K. Gentamisin E. Sulfadiazin G. Gel C. Suspensi E. Emulsi
L. Kloramfenikol H. Pasta D. Cream
811. Zat yang digunakan sebagai bahan 822. Yang termasuk golongan obat keras di bawah
pensuspensi di bawah ini adalah : ini :
J. Natrium metilsellulosa D. Polisorbat 80 P. Injeksi vitamin B kompleks
K. Bentonit E. A, B, dan C benar Q. Kapsul amoksisilin
L. Natrium alginate R. Salep mata oksitetrasiklin
812. Kelompok mikroorganisme yang tidak S. Tablet vitamin C
memiliki dinding sel, adalah : T. A, B, C benar
G. Bakteri C. Virus E. Amuba 823. Istilah Infus yang diberikan secara intra vena
H. Fungi D. Ganggang termasuk golongan :
813. Sediaan obat yang penandaan dalam etiket J. sediaan steril D. sediaan fitofarmaka
atau kemasannya terdapat tanda lingkaran biru K. sediaan non steril E. sediaan kosmetika
dan ada tanda peringatan P No.1 AWAS OBAT L. sediaan galenik
KERAS, termasuk : 824. Signatura untuk obat-obat injeksi dapat
J. Obat keras D. Obat bebas ditulis oleh dokter, sebagai berikut :
K. Obat narkotika E. Obat psikoterapi
G. S.i.m.m C. S.pro.inj. E. A dan C benar
L. Obat bebas terbatas
814. Untuk membuat larutan NaCl 0,9 % sebanyak
H. S.u.e D. S.u.c
825. Bahan di bawah ini yang sering digunakan
500 mL dibutuhkan :
sebagai antifungi dalam sediaan salep, adalah
P. NaCl 0,9 g dan air hingga 500 mL
J. Metil salisilat D. Asetosal
Q. NaCl 0,9 g dan air 500 mL
K. Asetoasetil salisilat E. Minyak gandapura
R. NaCl 4,5 g dan air hingga 500 mL
L. Asam salisilat
S. NaCl 4,5 g dan air 500 mL
826. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin
T. A dan C benar adalah:
815. Bahan-bahan berikut ini dapat digunakan CCC. Hipofisis D.
sebagai emulgator, kecuali: Pankreas
J. Polisorbat/tween D. Gom arab DDD. Tiroid E. Saliva
K. Span E. Tragakan EEE. Adrenal
L. Natrium klorida 827. Berikut ini yang tidak berhubungan dengan ciri-
816. Yang TIDAK termasuk sediaan steril di bawah ciri hormon adalah:
ini adalah : OO. Dilepaskan dalam konsentrasi tinggi
J. Tetes mata D. Tetes hidung PP. Dihasilkan oleh kelenjar khusus
K. Injeksi E. Salep mata QQ. Pelepasannya dipengaruhi oleh kerja
L. Tetes telinga hipotalamus
817. Jika dosis maksimum atropin sulfat 1 mg/3 RR.Bekerja pada lokasi spesifik
mg, maka dosis maksimum untuk anak umur 10 SS. Merupakan sebuah messenger kimiawi
tahun adalah : 828. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
P. Sekali pakai 0,1 mg, sehari 0,3 mg JJ. Menurunkan konversi asam amino menjadi
Q. Sekali pakai 0,5 mg, sehari 1,5 mg glukosa
R. Sekali pakai 1 mg, sehari 3 mg KK.Meningkatkan glukoneogenesis
S. Sekali pakai 0,5 g, sehari 3 g LL. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel
MM. Menginduksi kerja lipoprotein lipase
T. Semua di atas salah
NN. Stimulasi glikogenolisis
818. Dalam pembuatan tablet, bahan di bawah ini
829. Yang bukan termasuk jenis-jenis kontrasepsi
yang termasuk bahan pengikat :
pada wanita adalah:
J. Amilum manihot D. Sirup gula
P. Pil progestin
K. Pati jagung E. Semua benar Q. Implan
L. PVP (polivinil pirolidon) R. Pil kombinasi estrogen dan progestin
819. Bakteri berikut ini yang dapat dimanfaatkan S. Vasektomi
untuk dibuat sediaan farmasi atau pangan T. Intra uterine device (IUD)
fungsional, yaitu : 830. Dengan adanya perkembangan di bidang
P. Escherichia coli bioteknologi, transplantasi dapat dilakukan
Q. Staphylococcus aureus antar-spesies menggunakan cangkokan (graft)
R. Lactobacilus acidophilus yang disebut:
S. Pseudomonas aeroginosa III. Autograft
O
barbituric acid
H3C N
H OH (C)
acetaminophen
benzoic acid HO
Log P = -1,36 Log P = 0,28 Log P = 1,86
P Q R C
O (D)
O. P > Q > R D. R > P > Q
P. P > R > Q E. R > Q > P O. A > B > C > D D. A > D > C > B
Q. Q > P > R P. B > A > C > D E. D > C > B > A
Q. B > A > D > C
862. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada 867. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
serum seorang pasien dengan menggunakan dalam dalam air suling pada panjang gelombang
spektrofotometer. 271 nm:
Sampel Absorban Konsentrasi Absorbansi
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250 (ppm)
Serum pasien 0,500 1,0 0,248
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, 1,5 0,384
adalah : 2,0 0,491
J. 2,5 g/Dl D. 0,5 g/dL
2,5 0,623
K. 5,2 g/Dl E. 0,25 g/dL
3,0 0,745
L. 5,0 g/dL
3,5 0,802
863. Penentuan kadar asam askorbat dalam suatu
Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas-
sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode,
kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
kecuali:
50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL
P. Metode Iodometri
lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
Q. Metode asidi–alkalimetri
hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh
R. Metode 2,6–dikloroindofenol
absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin
S. Metode kolorimetri 4–metoksi–2–nitroanilin
dalam sampel tahu tersebut adalah :
T. Metode spektrofotometri
OO. 2,625 ppm
864. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan
PP. 15,25 ppm
kadar protein dalam urine adalah :
QQ. 5,25 ppm
II. Urin sewaktu D. Urin 12 jam
RR. 25,5 ppm
JJ. Urin 24 jam E. Urin pagi
SS. 9,25 ppm
KK. Urin postprandial
868. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam
865. Perhatikan kedua senyawa berikut ini
10 gram senyawa yang mengandung minyak
(lemak) disebut
TT. Bilangan Asam
UU. Bilangan Penyabunan
VV. Angka Yodium
WW. Angka Peroksida
XX. Bilangan Fenol
869. Di antara pernyataan berikut ini
(13) Iodimetri-Iodometri
(14) Bromo-Bromatometri
(15) Permanganometri
(16) Cerimetri
Senyawa A merupakan suatu neurotransmitter, Yang termasuk dalam metode titrasi ber-dasarkan
dan senyawa B merupakan suatu obat yang biasa prinsip oksidasi reduksi adalah :
diberikan secara topical untuk pengobatan A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
konjungtiva mata. Senyawa B memiliki afinitas B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
dan efikasi untuk memulai aksi. Maka senyawa B C. (2) dan (4)
termasuk senyawa… 870. Fase-fase metabolisme terdiri dari :
J. Antagonis C. Agonis (13) Fase I
K. Antagonis parsial D. Agonis parsial (14) Fase Konyugasi
L. Protogonis (15) Fase Oksidasi
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 163 dari
287
(16) Fase II Yang termasuk parameter validasi metode
Fenotiazin mengalami metabolisme dalam tubuh analisis adalah :
berdasarkan reaksi seperti pada gambar di bawah A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
ini : B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
C. (2) dan (4)
876. Atom N pada alkaloid yang berasal dari asam
amino terdapat pada:
OO. cincin heterosiklik
PP. sebagai kation ammonium
QQ. sebagai substituen cincin benzene
RR. sebagai substituen cincin pyrane
SS. pada rantai samping
877. Lemak dari biji ricinus setelah pengepresan
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) karena mengandung bahan yang sangat beracun
C. (2) dan (4) yaitu .....
II. Ricinin D. Sinigrine
JJ. Ricin E. Lotaustralin
KK. Taxol
PETUNJUK UMUM
114. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
115. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
116. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
117. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
118. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
119. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
120. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
121. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XIX. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XX. Pilihlah :
TT. Jika (1), (2) dan (3) benar
UU. Jika (1) dan (3) benar
VV. Jika (2) dan (4) benar
WW. Jika hanya (4) benar
XX. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
13. Ungkapan dalam resep bahasa latin omni hora 22. Keuntungan pemberian obat secara parenteral
cochlear berarti : adalah sebagai berikut, KECUALI :
(1) Tiap 4 jam 1 sendok makan A. Memberikan efek psikologis pada penderita
(2) 1 kali sehari 1 sendok makan yang takut disuntik
(3) 4 kali sehari 1 sendok makan B. Obat memiliki onset yang cepat
(4) Tiap jam 1 sendok makan C. Efek obat dapat diramalkan
D. Bioavailabilitas sempurna atau hampir sem-
14. Obat yang diracik dengan resep purna
R/ Acid Acetylosalic 0,5 E. Kerusakan obat dalam tractus gastrointestin-
m.f.pulv.dtd. No. XV alis dapat dihindarkan
diberikan dalam bentuk sediaan :
(1) Pulvis
(2) Pulveres 23. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat
(3) Serbuk dapat ditambahkan dengan cara :
(4) Serbuk bagi (1) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
larutan
15. Aditif formulasi suspensi oral adalah : (2) Bahan pengikat ditambahkan sebelum ditam-
(1) Bahan untuk flokulasi bahkan bahan pengisi
(2) Bahan pengontrol viskositas (3) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
(3) Flavor kering /serbuk
(4) Emulgator (4) Bahan pengikat ditambahkan setelah ditam-
bahkan bahan pengisi
BIDANG FARMAKOLOGI – BIOFARMASI 33. Enzim yang dihambat oleh obat parasimpato-
mimetik yang bekerja tidak langsung adalah :
26. Parameter farmakokinetik yang menunjukkan A. Monoaminoksidase
jumlah obat yang terabsorbsi secara sistemik B. Asetilkolinesterase
adalah : C. Dihidropteorat synthase
A. Cpmax D. Dihidropolat reduktase
B. Tmax E. Enzim siklooksigenase
C. AUC
D. t1/2 34. Efek perangsangan saraf parasimpatis pada
E. MEC saluran pencernaan adalah :
A. Diare
B. Sembelit
27. Volume maksimum pemberian secara intravena C. Mual
untuk hewan coba mencit adalah : D. Muntah
A. 0,5 ml E. Nyeri perut
B. 1 ml
C. 1,5 ml 35. Efek perangsangan saraf simpatis pada kardio-
D. 2 ml vaskular adalah
E. 2,5 ml A. Bradikardi
B. Takikardi
28. Obat yang bersifat basa lemah lebih cepat C. Bronkokonstriksi
diabsorbsi pada bagian : D. Vasodilatasi
A. Lambung E. Bronkodilatasi
B. Usus halus
C. Usus besar 36. Efek terikatnya histamin pada reseptor H2 adalah
D. Hati A. Peningkatan secret hidung
E. Pankreas B. Penurunan tekanan darah
C. Gatal-gatal
29. Spincter yang berfungsi mencegah terjadinya D. Peningkatan asam lambung
aliran balik makanan dari lambung ke esophagus E. Ruam-ruam
adalah :
A. Spincter pylorus 37. Keunggulan obat bloker H1 generasi kedua
B. Spincter esophagus dibandingkan dengan generasi pertama adalah :
C. Spincter fundus A. Bersifat nonselektif
D. Spincter cardiac B. Murah
E. Spincter pharingeal C. Toksisitasnya rendah
D. Efek sedatifnya kecil
E. Toksisitasnya besar
30. Ion yang berperan penting dalam kontraksi dan
relaksasi otot adalah : 38. Berikut ini merupakan gejala klinis terjadinya
A. Ion Na+ infeksi, KECUALI:
B. Ion Ca2+ A. Panas disertai berkeringat dan menggigil
C. Ion Mg2+ B. Bradikardi
D. Ion K+ C. LED meningkat
E. Ion Cl- D. Leukositosis
E. Takikardi
31. Pernyataan yang benar berikut ini adalah :
A. Kelarutan obat berbanding terbalik dengan 39. Reaksi tubuh dalam kondisi hipotermia adalah :
disolusi A. Vasodilatasi
B. Ukuran partikel berbanding terbalik dengan B. Mual muntah
kecepatan disolusi C. Iskemia
D. Kulit memerah
UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (132) halaman 168
dari 287
E. Kejang 47. Mineral yang berperan penting dalam metabolis-
me karbohidrat dan dibutuhkan untuk memper-
40. Obat beta bloker yang bersifat nonselektif adalah baiki fungsi sistem saraf adalah :
A. Altenolol A. Tembaga (Cu)
B. Propanolol B. Magnesium (Mg)
C. Esinapril C. Kalisum (Ca)
D. Labetalol D. Besi (Fe)
E. HCT E. Chromium (Cr)
41. Mekanisme kerja obat golongan AINS adalah
A. Inhibitor enzim phospolipase 48. Yang dimaksud dengan obat antikanker yang
B. Inhibitor enzim Siklooksigenase bekerja pada siklus sel nonphase spesifik adalah :
C. Inhibitor enzim MAO A. Obat hanya bekerja pada sel yang berada
D. Inhibitor enzim asetilkolinesterase dalam siklus pertumbuhan, tetapi tidak pada
E. Inhibitor enzim dihidropteorat sintase sel yang tidak tumbuh.
B. Obat yang bekerja pada semua siklus sel,
42. Rute pemberian obat isosorbit dinitrat yang apakah ia sedang berada dalam siklus
memberikan efek paling cepat adalah : pertumbuhan sel atau tidak.
A. Peroral C. Obat yang bekerja pada siklus sel normal
B. Sublingual D. Obat yang bekerja bekerja hanya pada phase
C. Intra vena tertentu saja dalam siklus pertumbuhan sel.
D. Intra muskular E. Obat yang bekerja pada pembelahan sel
E. Intra peritoneal
49. Unsur mineral yang merupakan faktor pengendali
43. Efek samping dari furosemid adalah hipokalemia. kadar gula darah (glukose telorance factor/GTF)
Hal ini dapat diatasi melalui kombinasi dengan adalah :
obat : A. Chromium
A. HCT B. Besi
B. Spironolakton C. Kalsium
C. Verapamil D. Tembaga
D. Diltiazem E. Seng
E. Kaptopril
50. Vitamin yang berfungsi untuk mencegah gusi
44. Mekanisme kerja antibiotika golongan quinolon berdarah/sariawan ialah
adalah A. Vitamin D
A. Inhibitor dihydropteorat syntase B. Vitamin C
B. Inhibitor sintesis RNA C. Vitamin B
C. Inhibitor peptidil transferase D. Vitamin A
D. Inhibitor DNA gyrase E. Vitamin B6
E. Menghambat sintesis dinding sel
71. Asam amino PALING tepat dianggap : 79. Yang tidak termasuk basa nukleotida penyusun
I. bersifat asam DNA adalah
II. bersifat basa A. Urasil
III. zwitter ion (ion dipolar) B. Guanin
IV. bersifat amfoter C. Adenin
A. I dan III D. Timin
B. II dan IV E. Sitosin
C. II dan III
80. Sistem pertulangan daun pada tumbuhan mono-
D. III dan IV kotil pada umumnya adalah
E. Tidak ada yang benar
A. Menyirip
B. Menjari
72. Hidrolisis suatu ester dapat terlaksana dengan :
C. Sejajar
(1) Hidrolisis yang didorong basa
D. Mengarang
(2) Hidrolisis elektroforesis
E. Melengkung
(3) Hidrolisis yang dikatalisis H3O+
(4) Hidrolisis asam
81. Tujuan penggunaan media kloralhidrat pada
pengamatan anatomi tumbuhan adalah
73. Fraksi mol CH3OH ada dalam larutan yang terdiri
A. Memperbesar ukuran sel
dari 10 g CH3OH dan 20 g H2O:
B. Melarutkan klorofil
A. 0,21
C. Membuka celah stomata
B. 0,22
D. Memperlihatkan butir-butir pati
C. 0,23
E. Merusak dinding sel
D. 0,24
E. 0,25
82. Rimpang merupakan bagian tumbuhan hasil
74. Enzim yang berperan dalam jalur metabolisme modifikasi :
obat fase I adalah .... A. Akar
A. Protease B. Batang
PETUNJUK UMUM
122. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
123. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
124. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
125. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
126. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
127. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
128. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
129. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XXI. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXII. Pilihlah :
YY. Jika (1), (2) dan (3) benar
ZZ. Jika (1) dan (3) benar
AAA. Jika (2) dan (4) benar
BBB. Jika hanya (4) benar
CCC. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
137. Yang tidak termasuk metabolit intermediat 145. Pelarut organik yang bobot jenisnya (BJ) lebih
pada biosintesis senyawa bahan alam adalah besar dari air adalah
F. Asam asetat F. Kloroform
G. Asam mevalonat G. Toluen
H. Asam nukleat H. N-heksan
I. Asam amino aromatik I. Etil asetat
J. Asam amino alipatik J. N-Butanol
138. Senyawa bahan alam yang dapat bereaksi 146. Nilai Rf (Retardation factor) dalam KLT
dengan logam besi dan membentuk kompleks adalah
berwarna ungu adalah F. Jarak tempuh noda dibagi dengan jarak
F. Glikosida tempuh fase diam
G. Triterpenoid G. Jarak tempuh noda dibagi dengan jumlah
H. Alkaloid noda
I. Tannin H. Jarak tempuh noda dibagi dengan titik awal
J. Steroid penotolan
I. Jarak tempuh noda dibagi dengan panjang
139. Senyawa bahan alam yang biosintesisnya lempeng
berasal dari senyawa isoprena adalah J. Jarak tempuh noda dibagi dengan jarak
F. Lignan tempuh fase gerak
G. Neolignan
H. Fenilpropana 147. Perbedaan antara obat herbal terstandard
I. Minyak atsiri (OHT) dengan obat Fitofarmaka adalah
J. Kumarin F. Fitofarmaka telah diketahui parameter spesi-
fiknya sedangkan OHT belum diketahui
140. Senyawa yang terdiri atas dua molekul G. Fitofarmaka telah melalui uji klinik sedang-
isoprena disebut kan OHT belum melalui uji klinik
F. Isoterpen H. Fitofarmaka telah melalui uji praklinik
G. Sesterpen sedangkan OHT belum melalui uji praklinik
H. Monoterpen I. Fitofarmaka bahan bakunya telah distandar-
I. Diterpen disasi sedangkan OHT belum terstandardisasi
J. Sesquiterpen J. Fitofarmaka telah diketahui senyawa aktifnya
sedangkan OHT belum diketahui
141. Senyawa bahan alam dengan karakteristik
dapat menghasilkan busa dan menghidrolisis sel 148. Hidrolisis senyawa glikosida dapat dilakukan
darah merah adalah : dengan menggunakan bahan berikut ini
F. Steroid F. Natrium Klorida
G. Flavonoid G. Natrium oksida
H. Tannin H. Enzim
I. Alkaloid I. Asam Klorida
J. Saponin J. Asam Sulfat
142. Obat yang berasal dari bahan alam yang 149. Pemisahan komponen kimia berdasarkan
belum mengalami perubahan apapun juga, berupa koefi-sien distribusi pada dua pelarut yang tidak
bahan yang telah dikeringkan disebut ber-campur disebut
F. Infusa F. Fraksinasi
G. Obat tradisional G. Isolasi
H. Jamu H. Partisi
I. Obat Herbal I. Partisi Cair-Cair
J. Simplisia J. Partisi Cair Padat
143. Cara penyarian komponen kimia dalam bahan 150. Pelarut organik dengan rumus struktur :
alam menggunakan pelarut air selama 30 menit O
pada suhu 900C disebut H3C C
F. Destilasi
O C2H5
G. Infusa
H. Decocta Adalah :
I. Refluks F. N-heksan
J. Tinctura G. Aseton
H. Dietil eter
154. Zat aktif yang tidak tahan di dalam asam 163. Ungkapan dalam resep bahasa latin omni hora
lambung sebaiknya dibuat dalam bentuk sediaan : cochlear berarti :
(5) Injeksi (5) Tiap 4 jam 1 sendok makan
(6) Kapsul (6) 1 kali sehari 1 sendok makan
(7) Tablet sustained release (7) 4 kali sehari 1 sendok makan
(8) Tablet salut enterik (8) Tiap jam 1 sendok makan
155. Yang bukan parameter fisikokimia dalam 164. Obat yang diracik dengan resep
preformulasi adalah : R/ Acid Acetylosalic 0,5
(5) Stabilitas zat aktif m.f.pulv.dtd. No. XV
(6) Konstanta disosiasi diberikan dalam bentuk sediaan :
(7) Kecepatan disolusi (5) Pulveres
(8) Toksikologi (6) Pulvis
(7) Serbuk bagi
156. Suspensi farmasi dapat digunakan dalam (8) Serbuk
berbagai cara pemberian berikut, KECUALI :
F. Intravena 165. Aditif formulasi suspensi oral adalah :
G. Tetes mata (5) Bahan untuk flokulasi
H. Rektal (6) Bahan pengontrol viskositas
I. Intramuskular injeksi (7) Flavor
J. Oral (8) Emulgator
157. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan 166. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai
cara : bentuk fisik obat, antara lain adalah :
(5) Metode gom basah (5) Serbuk
(6) Metode HLB (6) Pelet
(7) Metode gom kering (7) Tablet
(8) Metode kompressi (8) Pasta
UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 178
dari 287
(6) Sterilisasi gas atau etilen oksida
167. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah : (7) Sterilisasi panas dengan tekanan
(5) Plastisizer (8) Sterilisasi uap
(6) Gelatin
(7) Pengawet
(8) Zat pemburam BIDANG FARMAKOLOGI – BIOFARMASI
168. Sediaan krim memilik tipe aliran : 176. Pernyataan yang benar berikut ini adalah :
F. Plastik F. Kecepatan disolusi berbanding terbalik
G. Dilatan dengan luas permukaan dan kelarutan obat
H. Pseudoplastik G. Kecepatan disolusi berbanding lurus dengan
I. Tiksotropik luas permukaan dan berbanding terbalik
J. Tiksotropik-pseudoplastik dengan kelarutan obat
H. Kelarutan obat berbanding terbalik dengan
169. Basis salep diklasifikasikan sebagai berikut : disolusi
(5) Basis hidrokarbon I. Ukuran partikel berbanding terbalik dengan
(6) Basis emulsi kecepatan disolusi
(7) Basis absorbsi J. Kecepatan disolusi berbanding lurus dengan
(8) Basis suspensi luas permukaan dan kelarutan obat
170. Polimer yang digunakan sebagai eksipien 177. Parameter farmakokinetik yang
dalam tablet sustained release berfungsi sebagai: menunjukkan jumlah obat yang terabsorbsi
F. Pelincir secara sistemik adalah :
G. Penghancur F. AUC
H. Pengikat G. t1/2
I. Pembawa H. MEC
J. Matriks I. Cpmax
J. Tmax
171. Keuntungan pemberian obat secara
parenteral adalah sebagai berikut, KECUALI : 178. Volume maksimum pemberian secara
F. Bioavailabilitas sempurna atau hampir sem- intravena untuk hewan coba mencit adalah :
purna F. 1,5 ml
G. Kerusakan obat dalam tractus gastrointestin- G. 2 ml
alis dapat dihindarkan H. 2,5 ml
H. Memberikan efek psikologis pada penderita I. 0,5 ml
yang takut disuntik J. 1 ml
I. Obat memiliki onset yang cepat
J. Efek obat dapat diramalkan 179. Obat yang bersifat basa lemah lebih cepat
diabsorbsi pada bagian :
172. Pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian F. Usus besar
atas atau bagian bawah tablet dari badan tablet G. Hati
disebut : H. Pankreas
F. Cracking I. Lambung
G. Mottling J. Usus halus
H. Capping
I. Chipping 180. Spincter yang berfungsi mencegah terjadinya
J. Laminasi aliran balik makanan dari lambung ke esophagus
adalah :
173. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat F. Spincter cardiac
dapat ditambahkan dengan cara : G. Spincter pharingeal
(5) Bahan pengikat ditambahkan sebelum ditam- H. Spincter pylorus
bahkan bahan pengisi I. Spincter esophagus
(6) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk J. Spincter fundus
larutan
(7) Bahan pengikat ditambahkan setelah ditam-
181. Ion yang berperan penting dalam kontraksi
bahkan bahan pengisi
dan relaksasi otot adalah :
(8) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
F. Ion Mg2+
kering /serbuk
G. Ion K+
H. Ion Cl-
174. Penggolongan sediaan infus berdasarkan
I. Ion Na+
kompo-sisi dan kegunaannya adalah :
J. Ion Ca2+
(5) Larutan elektrolit
(6) Larutan irigasi
182. Neurotransmiter yang dihantarkan oleh
(7) Larutan dialisis peritonial
syaraf parasimpatis adalah :
(8) Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat
F. Adrenalin
G. Asetilkolin
175. Metode sterilisasi untuk sediaan parenteral
adalah : H. Noradrenalin
I. Norepineprin
(5) Sterilisasi panas kering
UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 179
dari 287
J. Histamin F. Inhibitor enzim MAO
G. Inhibitor enzim asetilkolinesterase
183. Enzim yang dihambat oleh obat parasimpato- H. Inhibitor enzim dihidropteorat sintase
mimetik yang bekerja tidak langsung adalah : I. Inhibitor enzim phospolipase
F. Dihidropteorat synthase J. Inhibitor enzim Siklooksigenase
G. Dihidropolat reduktase
H. Enzim siklooksigenase 192. Rute pemberian obat isosorbit dinitrat yang
I. Monoaminoksidase memberikan efek paling cepat adalah :
J. Asetilkolinesterase F. Intra muskular
G. Intra peritoneal
184. Efek perangsangan saraf parasimpatis pada H. Peroral
saluran pencernaan adalah : I. Sublingual
F. Muntah J. Intra vena
G. Nyeri perut
H. Diare 193. Efek samping dari furosemid adalah
I. Sembelit hipokalemia. Hal ini dapat diatasi melalui
J. Mual kombinasi dengan obat :
F. Verapamil
G. Diltiazem
185. Efek perangsangan saraf simpatis pada
H. Kaptopril
kardio-vaskular adalah
I. HCT
F. Bronkokonstriksi
J. Spironolakton
G. Vasodilatasi
194. Mekanisme kerja antibiotika golongan
H. Bronkodilatasi
quinolon adalah
I. Bradikardi
F. Inhibitor DNA gyrase
J. Takikardi
G. Menghambat sintesis dinding sel
H. Inhibitor dihydropteorat syntase
186. Efek terikatnya histamin pada reseptor H2
I. Inhibitor sintesis RNA
adalah
J. Inhibitor peptidil transferase
F. Gatal-gatal
G. Peningkatan asam lambung
195. Berikut ini yang merupakan tahapan replikasi
H. Ruam-ruam
virus, adalah
I. Peningkatan secret hidung
F. Perlekatan, penetrasi, replikasi dan ekpresi
J. Penurunan tekanan darah
gen, uncoating, perakitan virus, serta lisis
G. Perlekatan, uncoating, penetrasi, assembly,
187. Keunggulan obat bloker H1 generasi kedua
replikasi dan ekspresi gen, serta lisis
dibandingkan dengan generasi pertama adalah :
H. Perlekatan, penetrasi, uncoating, replikasi
F. Toksisitasnya rendah
dan ekspresi gen, assembly, serta lisis
G. Efek sedatifnya kecil
I. Perlekatan, uncoating, penetrasi, replikasi
H. Toksisitasnya besar
dan ekspresi gen, assembly, serta lisis
I. Bersifat nonselektif
J. Perlekatan, penetrasi, uncoating, assembly,
J. Murah
replikasidan ekspresi gen, serta lisis
188. Berikut ini merupakan gejala klinis terjadinya
196. Pernyataan yang tepat mengenai obat
infeksi, KECUALI:
sitostatika adalah :
F. LED meningkat
F. Golongan obat yang menghambat atau mem-
G. Leukositosis
bunuh pertumbuhan sel kanker
H. Takikardi
G. Golongan obat yang mengganggu pertumbuh-
I. Panas disertai berkeringat dan menggigil
an sel kanker
J. Bradikardi
H. Golongan obat-obatan yang dapat merusak
sel kanker
189. Reaksi tubuh dalam kondisi hipotermia
I. Golongan obat yang menghambat proses
adalah :
replikasi sel normal
F. Kulit memerah
J. Golongan obat yang digunakan untuk men-
G. Kejang
cegah kanker
H. Vasodilatasi
I. Mual muntah
197. Yang dimaksud dengan obat antikanker yang
J. Iskemia
bekerja pada siklus sel nonphase spesifik adalah :
F. Obat yang bekerja bekerja hanya pada phase
190. Obat beta bloker yang bersifat nonselektif
tertentu saja dalam siklus pertumbuhan sel.
adalah
G. Obat hanya bekerja pada sel yang berada
F. Esinapril
dalam siklus pertumbuhan, tetapi tidak pada
G. Labetalol
sel yang tidak tumbuh.
H. HCT
H. Obat yang bekerja pada semua siklus sel,
I. Altenolol
apakah ia sedang berada dalam siklus
J. Propanolol
pertumbuhan sel atau tidak.
I. Obat yang bekerja pada siklus sel normal
191. Mekanisme kerja obat golongan AINS adalah
J. Obat yang bekerja pada pembelahan sel
UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 180
dari 287
198. Mineral yang berperan penting dalam
metabolis-me karbohidrat dan dibutuhkan untuk
memper-baiki fungsi sistem saraf adalah :
F. Besi (Fe)
G. Chromium (Cr)
H. Tembaga (Cu)
I. Magnesium (Mg)
J. Kalisum (Ca)
PETUNJUK UMUM
130. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
131. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
132. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
133. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
134. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
135. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
136. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
137. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XXIII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXIV. Pilihlah :
DDD. Jika (1), (2) dan (3) benar
EEE. Jika (1) dan (3) benar
FFF. Jika (2) dan (4) benar
GGG. Jika hanya (4) benar
HHH. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
SOAL
1. Perhitungan dosis dalam resep yang didasar- E. Asetosal : 0,50/0,30; luminal : 0,15/4,50
kan pada umur pasien biasanya menggunakan 3. Derajat kehalusan serbuk dalam farmasi
rumus dinyatakan dengan nomor pengayak. Jika
A. Rumus Dilling dan Cowling derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan 1
B. Rumus Young dan Clark nomor berarti semua serbuk dapat melewati
C. Rumus Fried dan Black pengayak dengan nomor tersebut. Bagaimana
D. Rumus Fried dan Clark jika derajat kehalusan serbuk dinyatakan
E. Rumus Young dan Black dengan 2 nomor.
2. R/ Acetosal 0.050 A. Semua serbuk dapat melalui pengayak
Luminal 0,010 dengan nomor terendah dan tidak lebih
S.L qs dari 40% serbuk melewati pengayak
mf.pulv.dtd.No.XV dengan nomor tertinggi
Pro: Amina (9 bulan) B. Semua serbuk dapat melalui pengayak
Menurut FI, dosis maksimum untuk asetosal dengan nomor terendah tapi serbuk tidak
dan luminal adalah dapat melewati pengayak dengan nomor
- Asetosal : 1 gram (sekali); 8 gram (sehari) tertinggi
- Luminal ; 0,300 gram (sekali); 0,600 gram C. Semua serbuk dapat melewati 50 %
(sehari) pengayak dengan nomor terendah dan
Dengan menggunakan rumus Fried, menurut tertinggi
umur, dosis maksimum untuk Amina D. Semua serbuk dapat melalui pengayak
(sekali/sehari) dalam gram adalah dengan nomor terendah dan 90% dapat
A. Asetosal : 0,42/3,42; luminal : 0,12/0,25 melalui pengayak dengan nomor tertinggi
B. Asetosal : 0,06/0,48; luminal : 0,02/0,04 E. Semua serbuk tidak dapat melewati
C. Asetosal : 0,11/0,88; luminal : 0,03/0,06 pengayak dengan nomor terendah, dan 100
D. Asetosal : 0,50/4,50; luminal : 0,15/0,30
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (141) halaman 182 dari
287
141
% dapat melewati pengayak nomor B. Endapan yang terbentuk kompak dan
tertinggi sukar diredispersi
C. Dosis relatif homogen dalam waktu yang
lama
D. Partikel merupakan agregat yang longgar
4. Pemisahan bagian atas atau bawah dari
E. Bukan salah satu di atas
mahkota tablet dari bagian utamanya pada saat
tablet dikeluarkan dari dalam die disebut : 11. Jenis koloid yang zat terdispersinya cair dan
A. Laminasi medium pendispersinya gas adalah….
B. Mottling A. Gel
C. Grinding B. Sol
D. Friabilitas C. Cold Spray
E. Capping D. Busa
5. Di bawah ini adalah jenis tablet yang E. Aerosol cair
digunakan dalam rongga mulut, kecuali 12. Kerusakan emulsi akibat penambahan larutan NaCl
A. Tablet kunyah disebut .....
B. Tablet buccal A. Inversi
C. Lozenges B. Caking
D. Dental cones C. Cracking
E. Semua benar D. Creaming
E. Saturating
6. Yang bukan tujuan dari penyalutan tablet di
bawah ini adalah .. 13. Di antara zat berikut yang bukan merupakan
A. Mengendalikan penglepasan obat dari sistem koloid adalah…
tablet A. Asap
B. Melindungi obat dari suasana asam B. Debu
lambung C. Darah
C. Untuk menggabungkan obat lain yang tidak D. Udara
saling bercampur secara kimia E. Semua benar
D. Memudahkan dalam proses pencetakan 14. Bakteri penyebab tetanus hanya dapat dibunuh
tablet dengan pemanasan yang lama di atas titik
E. Tidak ada yang benar didih. Hal ini mengindikasikan bahwa bakteri
7. Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan tetanus….
A. memiliki dinding sel yang mengandung
untuk pemakaian topikal pada kulit atau
peptidoglikan
selaput lendir. Dasar salep yang digunakan B. melindungi diri sendiri dengan mensekre-sikan
sebagai pembawa dibagi ke dalam 4 kelompok. antibiotik
Manakah bahan dibawah ini yang merupakan C. tidak tahan suhu rendah
dasar salep hidrokarbon D. mensekresikan endotoksin
A. Lanolin E. menghasilkan endospora
B. Vaselin putih 15. Metabolit sekunder dari mikroba terbentuk
C. PEG pada fase ............. dari pertumbuhan
D. Cold cream A. Lag
E. Madu B. Eksponensial
8. Salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas C. Stasioner
obat adalah suhu penyimpanan. Suhu penyim- D. Kematian
panan yang tidak lebih dari 80C adalah E. Linier
A. Suhu sejuk 16. Pada kasus keracunan tempe bongkrek yang
B. Suhu dingin terjadi di Banyumas, disebabkan oleh adanya
C. Suhu beku mikroba, yaitu :
D. Suhu kamar A. Aspergillus flavus
E. Suhu hangat B. Pseudomonas putida
9. Jumlah gram molekul zat yang dilarutkan C. Bacillus substilis
dalam pelarut hingga volume 1 L, dinyatakan D. Escherichia coli
sebagai : E. Pseudomonas cocofenenans
A. Molalitas 17. Pembagian suatu resep yang lengkap terdiri
B. Molaritas dari beberapa bagian, aturan pakai dari obat
C. Normalitas yang tertulis disebut .........
D. Molar A. Inscriptio
E. Formalitas B. Subcriptio
10. Di bawah ini merupakan sifat dari partikel C. Recipitio
suspensi deflokulasi, kecuali D. Superscriptio
A. Kecepatan sedimentasi lambat E. Signatura
18. Arti dari singkatan S. 1-0-1 Caps. II adalah .........
H2N S N
CH3
O
O
adalah ...
A. NH2
B. NH
C. CO
D. CH3
E. SO2
96. Waktu retensi pada KCKT dapat ditingkatkan
dengan, kecuali:
(1) Menurunkan kecepatan fase gerak
(2) Mengubah komposisi fase gerak
(3) Memperpanjang kolom
(4) Mengubah komposisi pelarut
97. Pernyataan yang tidak benar tentang titrasi
bebas air adalah ...
(1) Digunakan dalam penetapan kadar obat-
obatan yang bersifat asam dan basa lemah
(2) Digunakan dalam penetapan kadar obat-
obatan yang bersifat asam dan basa kuat
(3) Cairan titrasi yang digunakan adalah asam
perklorat
(4) Cairan titrasi yang digunakan adalah asam
klorida
98. Etanol (CH3CH2OH) dan dimetil eter (CH3)2O
paling tepat dianggap merupakan:
A. Stereoisomer
B. Diastereomer
C. Isomer sterik
D. Enantiomer
E. Isomer struktur
99. Gugus manakah yang membentuk ikatan
hidrogen paling kuat dengan molekul air?
A. Alkohol
B. Aldehid
C. Eter
D. Fenol
E. Semua sama kuat
100. Dalam reaksi berikut ion Cl - bertindak
sebagai ....
PETUNJUK UMUM
138. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
139. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
140. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
141. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
142. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
143. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
144. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
145. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XXV. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXVI. Pilihlah :
III. Jika (1), (2) dan (3) benar
JJJ. Jika (1) dan (3) benar
KKK. Jika (2) dan (4) benar
LLL. Jika hanya (4) benar
MMM. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
SOAL
101. Yang tidak termasuk kelompok metabolit 104. Pereaksi KOH metanolik dapat digunakan
sekunder adalah un-tuk mendeteksi senyawa adalah :
F. Karbohidrat F. Alkaloid
G. Protein G. Flavonoid
H. Asam Deoxiribonukleat H. Kuinon
I. Asam Ribonukleat I. Terpenoid
J. Asam Piruvat J. Tanin
102. Metabolit sekunder dari tanaman yang 105. Terbentuknya lapisan antara atau emulsi
apabila dihirolisis akan menghasilkan bagian da-lam ekstraksi cair-cair dapat disebabkan
gula dan genin adalah: oleh :
F. Glukosa F. Pengocokan yang terlalu lama
G. Galaktosa G. Adanya senyawa yang bersifat surfaktan
H. Glikosida H. Adanya senyawa yang bersifat semipolar
I. Glikogen I. Pemilihan bentuk corong pisah yang tidak
J. Glukagon tepat
103. Metode ekstraksi yang paling tepat J. Pelarut yang tidak bercampur
digunakan untuk senyawa-senyawa 106. Kehilangan air yang terjadi pada proses
monoterpen adalah metode : trans-pirasi melalui :
F. Maserasi F. Lentisel
G. Perkolasi G. Vakuola
H. Refluks H. Parenkim
I. Soxhletasi I. Stomata
J. Destilasi J. Trikomata
G. Sitroborat
H. Vanilin-HCl
I. Asam Perklorat
J. Iodoplatinat D. COOH
ditimbang
G. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
tidak lebih dari 0,05% dari jumlah yang
ditimbang 132. Bagian instrumen yang spesifik pada
H. Deviasi penimbangan yang diperkenankan spektro-fotometer serapan atom adalah …
tidak lebih dari 0,1% dari jumlah yang F. Flame
ditimbang G. Detektor
I. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
H. Read out
tidak lebih dari 0,01% dari jumlah yang
ditimbang I. Monokromator
J. Deviasi penimbangan yang diperkenankan J. Filter
tidak lebih dari 0,001% dari jumlah yang 133. Oksidasi alkohol sekunder menghasilkan ...
ditimbang F. Ester
127. Yang tidak termasuk metode titrasi G. Eter
argento-metri adalah … H. Karboksilat
A. Karl-Fischer I. Aldehida
B. Mohr J. Keton
C. Leibig 134. Enzim aminotransferase banyak terdapat
D. K. Fajans pada organ ...
E. Volhard F. Otot, jantung, tulang
128. Prinsip analisis spektrofotometri G. Pankreas, sel darah merah, prostat
inframerah adalah … H. Ginjal, usus, plasenta
A. Eksitasi I. Hati, tulang, jantung
J. Otot, sel darah merah, plasenta
B. Vibrasi
135. Yang termasuk vitamin yang larut dalam
C. Absorpsi air :
PETUNJUK UMUM
146. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
147. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
148. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
149. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
150. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
151. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
152. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
153. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XXVII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXVIII. Pilihlah :
NNN. Jika (1), (2) dan (3) benar
OOO. Jika (1) dan (3) benar
PPP. Jika (2) dan (4) benar
QQQ. Jika hanya (4) benar
RRR. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
SOAL
201. Yang termasuk obat antihipertensi ialah O. Bilamana tidak diperlukan penyesuaian
(1) HCT dosis terus menerus
(2) Ipratoprium 205. Sebut saja dia Anggrek memiliki tekanan
(3) Propranolol darah 150/90 dan proteinuria 300 mg/24 jam
(4) Digoksin pada umur kehamilan enam bulan, maka obat
202. Yang termasuk obat antiepilepsi adalah hipertensi yang dapat diberikan ke Anggrek
(9) Danazol adalah kecuali
(10) Dietilstilbestrol K. Enalapril
(11) Etretinat L. Nifedipin
(12) Fenitoin M. Labetalol
203. Obat yang perlu perhatian penggunaannya N. metildopa
pada lansia : O. amlodipin
K. Antiinflamasi 206. Dosis aspirin sebagai antiplatelet aalah
L. Tonikum K. 500 mg/hari
M. Vitamin L. 1000 mg/hari
N. Antialergi M. 80 mg/hari
O. Antirematik N. 250 mg/hari
204. Di bawah ini adalah alasan pentingnya O. 600 mg/hari
meng-gunakan sediaan injeksi/terapi 207. Golongan obat yang digunakan dalam
parenteral, kecuali peng-obatan iskemia adalah
K. Obat mengalami metabolisme lintas pertama (9) Nitrat
L. Obat dirusak oleh asam lambung (10) CCB
M. Diperlukan absorbsi yang sangat cepat (11) Penyekat beta
N. Usus tidak berfungsi dengan baik (12) Diuretik
PETUNJUK UMUM
154. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
155. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
156. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
157. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
158. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
159. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
160. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
161. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XXIX. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXX. Pilihlah :
SSS. Jika 1,2 dan 3 benar
TTT. Jika 1 dan 3 benar
UUU. Jika 2 dan 4 benar
VVV. Jika 4 benar
WWW. Jika semua benar
SOAL :
401. Suspensi farmasi tidak bisa diberikan dengan X. Mottling
rute Y. Capping
U. Intramuskular injeksi
V. Oral 405. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan
W. Intravena cara :
X. Tetes mata U. Metode gom basah
Y. Rektal V. Metode HLB
402. Zat pembasah yang berguna dalam W. Metode gom kering
menurunkan tegangan antarmuka antara partikel X. Semua benar
padat dan cairan pembawa dalam pembuatan Y. Semua salah
suspensi adalah : 406. Preformulasi adalah pengkajian terhadap
U. Surfaktan sifat fisikokimia dan biologi yang bermanfaat
V. Alginat untuk membuat formulasi sediaan. Parameter
W. Tragakan fisiko-kimia antara lain adalah :
X. Selulosa (17) Stabilitas kimia
Y. Bentonit (18) Absorbsi obat
403. Berikut ini, yang bukan parameter uji sediaan (19) Kelarutan / solubilitas
jadi sirup adalah (20) Metabolisme
U. pH 407. Sediaan tablet digunakan dengan cara :
V. Berat jenis (17) Dihisap
W. Viskositas (18) Dilarutkan dalam air sebelum
X. Redispersibilitas diminum
Y. Cemaran mikroba (19) Dikunyah
404. Istilah yang digunakan untuk pemisahan (20) Diimplankan
sebagian atau keseluruhan bagian atas atau 408. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah,
bagian bawah tablet dari badan tablet adalah maka dapat ditingkatkan dengan cara :
U. Chipping (17) Menambahkan kosolven
V. Laminasi (18) Pembentukan garam
W. Cracking (19) Kompleksasi
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 206 dari
287
144
(20) Pembuatan prodrug W. Afschrift
409. Larutan hidroalkoholik yang mengandung X. Semua benar
gula : Y. Semua salah
K. Sirup 419. Singkatan bahasa latin omni hora cochlear
L. Eliksir yang artinya adalah :
M. Spirit (17) Tiap 4 jam 1 sendok makan
N. Drop
O. Semua benar (18) 1 kali sehari 1 sendok makan
410. Yang bukan bahan aditif untuk formulasi (19) 4 kali sehari 1 sendok makan
suspensi oral adalah : (20) Tiap jam 1 sendok makan
(17) Bahan untuk flokulasi
(18) Bahan pengontrol viskositas
(19) Flavor
(20) Emulgator 420. R/ Acid Acetylosalic 0,5
411. R/ Acetosal 500 mg m.f.pulv.dtd. No. XV
Luminal 30 mg Ini adalah salah contoh :
Codein 15 mg (17) Pulvis
m.f.pulv.dtd. No.XV (18) Pulveres
Luminal yang dibutuhkan untuk membuat puyer (19) Serbuk
tersebut adalah : (20) Serbuk bagi
U. 15 mg 421. Sediaan parenteral dapat disterilisasi dengan
V. 450 mg metode
W. 150 mg U. Sterilisasi panas kering
X. 18 mg V. Sterilisasi gas atau etilen oksida
Y. 350 W. Sterilisasi panas dengan tekanan atau
412. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai sterilisasi uap
bentuk fisik obat antara lain adalah : X. A dan C benar
U. Serbuk Y. A, B dan C benar
V. Pelet 422. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan
W. Tablet peng-ujian kualitas obat suntik, meliputi :
X. Pasta (17) Kejernihan
Y. Semua benar (18) Pirogenitas
413. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah : (19) Sterilitas
U. Plastisizer (20) Tonisitas
V. Gelatin 423. Komponen sediaan tablet antara lain adalah:
W. Pengawet (17) Bahan aktif
X. Zat pemburam (18) Bahan pengisi-pengencer
Y. Semua Benar (19) Bahan lubrikan
414. Sediaan krim memiliki tipe aliran (20) Bahan pembasah
U. Pseudoplastik 424. Senyawa aktif yang peka terhadap panas atau
V. Tiksotropik lembab dapat dibuat tablet dengan metode:
W. Tiksotropik-pseudoplastik U. Granulasi kering
X. Plastis V. Slugging
Y. Dilatan W. Pressure Roll
415. Berdasarkan komposisi dan kegunaannya X. Cetak langsung
sediaan infus digolongkan atas : Y. Granulasi basah
U. Larutan elektrolit 425. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat
V. Larutan irigasi dapat ditambahkan dengan cara :
W. Larutan dialisis peritonial (17) Bahan pengikat ditambahkan dalam
X. Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat bentuk larutan
Y. Semua benar (18) Bahan pengikat ditambahkan
416. Yang tidak termasuk klasifikasi basis salep sebelum ditambahkan bahan pengisi
adalah (19) Bahan pengikat ditambahkan dalam
(17) Basis hidrokarbon bentuk kering /serbuk
(18) Basis emulsi (20) Bahan pengikat ditambahkan setelah
(19) Basis absorbsi ditambahkan bahan pengisi
(20) Basis suspensi 426. Yang tidak termasuk karakteristik metabolit
417. Yang tidak perlu dicantumkan dalam resep sekunder adalah
adalah A. Tersebar merata dalam tiap organism
(17) Nama, alamat dan nomor izin B. Memiliki struktur kimia yang berbeda-beda
praktek dokter C. Bersifat mikromolekul
(18) Tanggal penulisan resep D. Berfungsi sebagai pelindung diri organism
(19) Aturan pemakaian obat E. Aktivitas fisiologis berkaitan dengan struktur
(20) Informasi indikasi obat kimianya
418. Salinan resep disebut juga 427. Yang tidak termasuk kelompok senyawa
U. Exemplum aromatik dari bahan alam adalah
V. Apograph A. Flavonoid
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 207 dari
287
144
B. Terpenoid 435. Yang termasuk alat hara pada tumbuhan
C. Tannin adalah
D. Fenilpropanoid A. Fruktus
E. Antraquinon B. Semen
428. Senyawa yang disintesis melalui jalur asam C. Caulis
mevalonat adalah D. Petala
A. Senyawa kuinon E. Corolla
B. Alkaloid 436. Alkaloid morfina diperoleh dari tanaman
C. Steroid A. Datura stramonium
D. Antosianin B. Atropa belladonna
E. Lignin C. Papaver somniferum
D. Chincona succirubra
E. Digitalis purpurea
429. Yang termasuk metabolit primer dari bahan 437. Pengeringan simplisia tidak bertujuan untuk
alam adalah A. Menurunkan kadar air
A. Asam stearat B. Memudahkan pengolahan selanjutnya
B. Asam gallat C. Menghilangkan aktivitas enzimatik
C. Asam oksalat D. Mencegah proses pembusukan
D. Asam karboksilat E. Menambah luas permukaan simplisia
E. Asam nukleat 438. Pada umumnya susunan tulang daun
430. Urutan pelarut dari yang kurang polar ke tumbuhan dicotyledonae adalah
yang paling polar berikut ini yang cocok adalah A. Menyirip-sejajar
A. Diklorometana < Benzena < Aseton < Etil B. Melengkung-menjari
Asetat < Metanol < Air C. Melengkung-Sejajar
B. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana < D. Menyirip-Menjari
Aseton < Metanol < Air E. Menjari-sejajar
C. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana < 439. Yang termasuk parameter spesifik dalam
Metanol < Aseton < Air standardisasi ekstrak bahan alam adalah
D. Benzena < Etil Asetat < Diklorometana < A. Cemaran aflatoksin
Aseton < metanol < Air B. Kadar Sari larut etanol
E. Benzena < Diklorometana < Etil Asetat < C. Kadar Abu
Aseton < Metanol < Air D. Kadar Air
431. Pereaksi semprot yang dapat digunakan E. Susut Pengeringan
untuk mendeteksi senyawa alkaloid pada pelat 440. Pernyataan yang benar tentang simplisia
KLT adalah kecuali
A. Pereaksi Libermann-Burchard A. Ekstrak tanaman yang belum dimurnikan
B. Pereaksi KOH Etanolik termasuk simplisia nabati
C. Pereaksi AlCl3 B. Nama simplisia dapat berasal dari nama
spesies diikuti nama bagian tanaman
D. Pereaksi Marquis
C. Mel depuratum termasuk Simplisia hewani
E. Pereaksi Kedde D. Simplisia pelican adalah nama lain dari
432. Penanganan noda yang tidak terdeteksi simplisia mineral
dengan lampu UV pada metode isolasi KLTP dapat E. Eksudat tanaman termasuk contoh simplisia
dilaku-kan dengan cara berikut, KECUALI nabati
A. Menggunakan chamber iodine 441. Obat alami yang bahan bakunya telah
B. Menyemprot seluruh lempeng dengan pere- distandar-disasi dan telah melalui uji praklinik
aksi kromogenik dan uji klinik disebut
C. Menggunakan senyawa pembanding A. Fitofarmaka
D. Menyemprot lempeng dengan kabut halus air B. Fitomedisin
E. Menyemprot sebagian sisi lempeng dengan C. Jamu
asam sulfat D. Obat herbal
433. Jaringan yang spesifik terdapat pada daun E. Obat herbal terstandar
adalah 442. Pelarut dengan rumus umum : R – O – R
A. Mesofil adalah golongan
B. Parenkim A. Keton
C. Epidermis B. Aldehid
D. Kolenkim C. Eter
E. Sklerenkim D. Ester
E. Karboksilat
434. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat
res-pirasi sel adalah 443. Metode yang tidak dapat digunakan untuk
mem-peroleh minyak menguap dari bahan alam
A. Vakuola
adalah
B. Mitokondria A. Destilasi
C. Membran sel B. Ekstraksi
D. Badan Golgi C. Pemerasan
E. Retikulum endoplasma D. Sublimasi
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 208 dari
287
144
E. Enflurasi 453. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
444. Logo berupa “ Ranting daun terletak dalam Indonesia Edisi III adalah
lingkaran “ yang dicetak dengan warna hijau di TT. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
atas dasar warna putih adalah penandaan untuk tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang ditim-
A. Obat tradisional bang setelah dipanaskan lagi selama 2 jam.
B. Herbal terstandar UU. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
C. Fitofarmaka tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang di-
D. Fitomedicine timbang setelah dipanaskan lagi selama 2 jam
E. Jamu VV. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
445. Organel yang berfungsi untuk sintesis protein tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa yang ditim-
adalah bang setelah dipanaskan lagi selama 1 jam.
A. Ribosom WW. Selisih penimbangan dua kali
B. Mitokondria berturut-turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g
C. Sentriol sisa yang ditim-bang setelah dipanaskan lagi
D. Lisosom selama 1 jam.
E. Badan Golgi XX. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
446. Glikosida akan larut dalam pelarut berikut ini, tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang di-
KECUALI timbang setelah dipanaskan lagi selama 1 jam
A. Air panas 454. Golongan enzim yang mengkatalisis
B. Alkohol 70% pemutusan ikatan secara hidrolitik pada ikatan
C. Heksan C−C, C−N, C−O dan ikatan lainnya adalah:
D. Metanol VV. Oksidoreduktase
E. Aseton WW. Liase
447. Senyawa vinkristin yang digunakan untuk XX. Hidrolase
meng-obati penyakit kanker diisolasi dari YY. Isomerase
tanaman ZZ. Transferase
A. Sambiloto 455. Senyawa pentobarbital di bawah ini, jika
B. Daun Dewa ditinjau dari strukturnya dapat dikategorikan
C. Tapak dara sebagai senyawa yang bersifat:
D. Mahkota Dewa
E. Buah Merah
448. Pelarut yang digunakan untuk
mengawalemakkan simplisia adalah
A. Air
B. Metanol
C. Etanol R. Asam kuat
D. Aseton S. Basa lemah
E. Heksan T. Basa kuat
449. Senyawa dengan kerangka dasar 15 atom C U. Netral
(dua cincin benzen, terikat pada rantai propane) V. Asam lemah
dengan susunan C6–C3–C6 adalah 456. Larutan stok zat X tersedia dengan
A. Alkaloid konsentrasi 120 ppm. Yang harus dilakukan
B. Steroid untuk membuat larutan dengan konsentrasi 6
C. Kumarin ppm dari larutan stok tersebut adalah :
D. Flavonoid TT. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
E. Tannin hingga 10 ml
450. Senyawa dengan kerangka dasar UU. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
siklopentana perhidro fenantren adalah hingga 100 ml
A. Steroid VV. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan volumenya
B. Alkaloid hingga 10 ml
C. Glikosida WW. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan
D. Flavonoid volumenya hingga 100 ml
E. Tannin XX. Dipipet 50 ml lalu dicukupkan volumenya
451. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar hingga 100 ml
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : 457. Asam amino di bawah ini yang mengandung
K. 12,51 N rantai aromatik pada rantai sampingnya adalah:
L. 10,82 N LL. Leusin
M. 11,96 N MM. Tyrosin
N. 10,67 NN. Lysin
O. 11,54 N OO. Metionin
452. Larutan 0,1 mmol/L NaOH memiliki pH : PP. Glisin
RR. 8 458. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di
SS. 10 bawah ini disebut ikatan………
TT. 12
UU. 9
VV. 11
PETUNJUK UMUM
162. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
163. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
164. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
165. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
166. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
167. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
168. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
169. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XXXI. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXXII. Pilihlah :
XXX. Jika 1,2 dan 3 benar
YYY. Jika 1 dan 3 benar
ZZZ. Jika 2 dan 4 benar
AAAA. Jika 4 benar
BBBB. Jika semua benar
SOAL :
501. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar CCC. Selisih penimbangan dua kali
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : berturut-turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g
P. 12,51 N sisa yang di-timbang setelah dipanaskan lagi
Q. 10,82 N selama 1 jam
R. 11,96 N 504. Golongan enzim yang mengkatalisis
S. 10,67 pemutusan ikatan secara hidrolitik pada ikatan
T. 11,54 N C−C, C−N, C−O dan ikatan lainnya adalah:
502. Larutan 0,1 mmol/L NaOH memiliki pH : AAA. Oksidoreduktase
WW. 8 BBB. Liase
XX. 10 CCC. Hidrolase
YY. 12 DDD. Isomerase
ZZ. 9 EEE. Transferase
AAA. 11 505. Senyawa pentobarbital di bawah ini, jika
503. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope ditinjau dari strukturnya dapat dikategorikan
Indonesia Edisi III adalah sebagai senyawa yang bersifat:
YY. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang ditim-
bang setelah dipanaskan lagi selama 2 jam.
ZZ. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang di-
timbang setelah dipanaskan lagi selama 2 jam
AAA. Selisih penimbangan dua kali W. Asam kuat
berturut-turut tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa X. Basa lemah
yang ditim-bang setelah dipanaskan lagi Y. Basa kuat
selama 1 jam. Z. Netral
BBB. Selisih penimbangan dua kali AA.Asam lemah
berturut-turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g 506. Asam amino di bawah ini yang mengandung
sisa yang ditim-bang setelah dipanaskan lagi rantai aromatik pada rantai sampingnya adalah:
selama 1 jam.
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (224) halaman 214 dari
287
144
QQ. Leusin Z. 11Na
RR. Tyrosin AA.13Al
SS. Lysin BB.14Si
TT. Metionin CC. 17Cl
UU. Glisin DD. Bukan salah satu
507. Larutan stok zat X tersedia dengan 514. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
konsentrasi 120 ppm. Yang harus dilakukan dalam dalam air suling pada panjang gelombang
untuk membuat larutan dengan konsentrasi 6 271 nm:
ppm dari larutan stok tersebut adalah : Konsentrasi Absorbansi
YY. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya (ppm)
hingga 10 ml 1,0 0,248
ZZ. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya 1,5 0,384
hingga 100 ml 2,0 0,491
AAA. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan 2,5 0,623
volumenya hingga 10 ml 3,0 0,745
BBB. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan 3,5 0,802
volumenya hingga 100 ml Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas-
CCC. Dipipet 50 ml lalu dicukupkan kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
volumenya hingga 100 ml 50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL
508. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
bawah ini disebut ikatan……… hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh
absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin
dalam sampel tahu tersebut adalah :
III. 2,625 ppm
JJJ. 15,25 ppm
KKK. 5,25 ppm
LLL. 25,5 ppm
W. Kovalen
MMM. 9,25 ppm
X. Ion-dipol
Y. Van der Waals
515. Yang termasuk gugus kromofor organik
adalah
Z. Hidrogen
(21) Karbonil
AA. Dipol-dipol
(22) Karboksil
509. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada (23) Amido
serum seorang pasien dengan menggunakan
(24) Azo
spektrofotometer.
516. Hal-hal yang benar tentang reversed phase
Sampel Absorban
pada HPLC adalah
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250
(21) Fase diam berupa C18 atau C8
Serum pasien 0,500 (22) Analit merupakan senyawa non polar
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, (23) Fase gerak yang biasa digunakan
adalah : adalah asetonitril, air dan metanol
R. 2,5 g/dl (24) Ukuran molekul analit lebih dari 30
S. 0,5 g/dl nm
T. 5,2 g/dl
517. Rumus molekul dari asam glukonat
U. 0,25 g/dl HO OH O
V. 5,0 g/dl
OH
510. Faktor-faktor yang mempengaruhi OH
metabolisme obat adalah
OH OH
(25) Jenis kelamin
adalah :
(26) Genetik
(27) Induksi enzim metabolisme
A. C7H13O8
(28) Umur B. C6H12O7
511. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang C. C5H12O9
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam D. C6H12O10
10 gram senyawa yang mengandung minyak E. C8H14O8
(lemak) disebut 518. Struktur dengan penamaan : (S)-4-bromo-1-
DDD. Bilangan Asam metil-sikloheksena adalah :
EEE. Bilangan Penyabunan CH3
FFF. Angka Yodium CH3
GGG. Angka Peroksida
HHH. Bilangan Fenol A. D.
512. Yang sesuai dengan teori asam-basa
Bronsted-Lowry adalah Br
(21) Asam adalah donor proton Br
CH3
(22) Asam adalah donor elektron
(23) Basa adalah akseptor proton
B. E. Tidak ada yang benar
(24) Basa adalah akseptor elektron
513. Unsur yang jari-jari atomnya terbesar adalah Br
PETUNJUK UMUM
170. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
171. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
172. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
173. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
174. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
175. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
176. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
177. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XXXIII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXXIV. Pilihlah :
CCCC. Jika (1), (2) dan (3) benar
DDDD. Jika (1) dan (3) benar
EEEE. Jika (2) dan (4) benar
FFFF. Jika hanya (4) benar
GGGG. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
SOAL
PETUNJUK UMUM
178. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
179. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
180. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
181. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
182. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
183. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
184. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
185. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XXXV. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXXVI. Pilihlah :
HHHH. Jika (1), (2) dan (3) benar
IIII.Jika (1) dan (3) benar
JJJJ. Jika (2) dan (4) benar
KKKK. Jika hanya (4) benar
LLLL. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
SOAL :
1. Yang tidak termasuk parameter spesifik dalam 5. Senyawa marker yang dipilih untuk tujuan
standardisasi obat bahan alam adalah: kuantitatif tetapi tidak mempunyai aktivitas
A. Susut pengeringan biologis dan efikasi klinis disebut :
B. Profil KLT A. Marker aktif
C. Identitas Ekstrak B. Marker analisis
D. Kadar sari larut air C. Zat aktif
E. Uji kandungan kimia D. Marker negatif
2. Senyawa bahan alam yang dicirikan dengan adanya E. Marker Penanda
busa dan dapat menghemolisis sel-sel darah merah 6. Senyawa bahan alam yang biosintesisnya berasal
adalah dari unit-unit isporena adalah:
A. Flavonoid A. Senyawa alkaloid
B. Antrakuinon B. Senyawa terpenoid
C. Saponin C. Senyawa steroid
D. Fenilpropana D. Senyawa flavonoid
E. Kumarin E. Senyawa antrakuinon
3. Yang tidak termasuk cara penentuan kadar kadar 7. Ekstrak yang tidak mengandung cairan penyari
air simplisia adalah : tetapi konsistensinya cair disebut :
A. Titrasi A. Ekstrak cair
B. Gravimetri B. Ekstrak kental
C. Destilasi C. Ekstrak kering
D. Penyulingan D. Ekstrak semi-padat
E. Penyarian E. Ekstrak semi-cair
4. Pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada 8. Obat bahan alam Indonesia yang digunakan secara
temperatur 105°C selama 30 menit atau sampai turun temurun dan khasiatnya berdasarkan
berat konstan disebut : pengalaman disebut
A. Kadar air A. Jamu
B. Susut pengeringan B. Obat Herbal terstandar
C. Bobot jenis C. Fitofarmaka
D. Sisa penguapan D. Fitomedisin
E. Kadar kelembaban E. Benar semua
9. Senyawa bahan alam dengan kerangka dasar
siklopentano-fenantren adalah
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (272) halaman 229 dari
287
272
A. Senyawa alkaloid D. Jaringan gabus
B. Senyawa terpenoid E. Jaringan sklerenkim
C. Senyawa steroid
D. Senyawa flavonoid 19. Jaringan pada tumbuhan yang berfungsi sebagai
E. Senyawa antrakuinon jaringan dasar adalah
10. Senyawa bahan alam dengan kerangka dasar C 6-C3- A. Jaringan epidermis
C6 adalah B. Jaringan endodermis
A. Senyawa alkaloid C. Jaringan parenkim
B. Senyawa terpenoid D. Jaringan gabus
C. Senyawa steroid E. Jaringan sklerenkim
D. Senyawa flvonoid 20. Organel sel yang berfungsi untuk sintesis protein
E. Senyawa antrakuinon adalah
11. Hidrolisis senyawa glikosida dapat dilakukan A. Mitokondria
dengan menggunakan bahan berikut ini, kecuali : B. Ribosom
A. Asam C. Lisosom
B. Alkali D. Inti sel
C. Logam E. Badan golgi
D. Enzim 21. Organel sel tempat berlangsungnya sintesis protein
E. Mikroba dan mengandung DNA adalah
12. Senyawa kuersetin dan rutin adalah kelompok A. Mitokondria
senyawa golongan: B. Ribosom
A. Alkaloid C. Lisosom
B. Flavonoid D. Inti sel
C. Terpenoid E. Badan golgi
D. Steroid 22. Pelarut organik dengan rumus kimia : C6H14 adalah
E. Lignan A. Benzen
13. Bagian tumbuhan yang banyak mengandung lipid B. Heksana
adalah C. Toluen
A. Semen D. Etil asetat
B. Fructus E. Diklorometana
C. Folium 23. Berikut ini adalah metode yang digunakan untuk
D. Radix mendapatkan minyak atsiri kecuali :
E. Caulis A. Penyulingan
14. Proses kehilangan air pada tumbuhan yang terjadi B. Ekstraksi
melalui stomata disebut : C. Pemerasan
A. Transpirasi D. Infudasi
B. Gutasi E. Enflurasi
C. Respirasi 24. Logo berupa “ Jari-Jari Daun Tiga Pasang, Terletak
D. Eskresi Dalam Lingkaran “ yang dicetak dengan warna hijau
E. Dehidrasi di atas dasar warna putih adalah penandaan untuk :
15. Proses pemisahan yang didasarkan atas distribusi A. Obat tradisional
komponen di antara fase diam dan fase gerak B. Herbal terstandar
disebut : C. Fitofarmaka
A. Ekstraksi cair-cair D. Fitomedicine
B. Partisi E. Jamu
C. Liofilisasi 25. Organel yang berfungsi sebagai barier dan
D. Kromatografi mengatur permeabilitas sel adalah
E. Salting-out A. Badan Golgi
16. Berikut ini adalah pereaksi penampak noda untuk B. Membran sel
mendeteksi senyawa flavonoid kecuali : C. Mikrovili
A. AlCl3 D. Sentriol
B. Sitroborat E. Mitokondria
C. Antimon (III) Klorida 26. Efek yang timbul akibat stimulasi sistem saraf
D. Uap ammonia simpatis pada vaskuler adalah ….
E. KOH metanolik A. Takikardi
17. Organel tumbuhan yang berfungsi mengangkut air B. Bradikardi
dan unsur-unsur hara dari dalam tanah ke seluruh C. Vasodilatasi
bagian tumbuhan adalah D. Vasokonstriksi
A. Xilem E. Bronkospasme
B. Floem 27. Salah satu efek samping pseudoefedrin adalah
C. Epidermis A. Miosis
D. Kolenkim B. Vasodilatasi
E. Jaringan gabus C. Penurunan resistensi perifer
18. Jaringan pada tumbuhan yang berfungsi sebagai D. Peningkatan tekanan darah
pelindung adalah E. Penurunan Cardiac Output
A. Jaringan epidermis 28. Secara klinis, propranolol digunakan sebagai
B. Jaringan endodermis A. Antihipertensi
C. Jaringan parenkim B. Antiasma
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (272) halaman 230 dari
287
272
C. Antiulkus D. Prazosin bekerja sebagai antagonis alfa-1
D. Antiglaukoma E. Prazosin merupakan golongan calcium canal
E. Antipiretik blocker
29. Immunoglobulin yang terlibat pada reaksi alergi
adalah 37. Yang termasuk tujuan pembentukan prodrug adalah
A. IgA A. Prodrug diformulasi untuk meningkatkan
B. IgD kelarutan senyawa obat sukar larut
C. IgE B. Prodrug diformulasi untuk meningkatkan aspek
D. IgM toksisitas obat induk
E. Limfosit T C. Prodrug diformulasi untuk memungkinkan
30. Vitamin yang berperan dalam pembentukan faktor pemberian obat induk pada pasien yang
pembekuan darah adalah mengalami kerusakan hati
A. Vitamin E D. Prodrug diformulasi untuk semua jenis rute
B. Vitamin B2 pemberian obat
C. Vitamin B12 E. Prodrug diperuntukkan untuk pengobatan pada
D. Vitamin K pediatrik
E. Vitamin C 38. Asam urat adalah hasil metabolism akhir dari
A. Pirimidin
31. Yang BUKAN merupakan mineral yang berperan
B. Histidin
pada transmisi saraf adalah
C. Leukotrien
A. Natrium
D. Purin
B. Selenium
E. Histamin
C. Kalium
39. Faktor resiko penyakit aterosklerosis yang dapat
D. Kalsium
dimodifikasi di bawah ini adalah KECUALI
E. Merkurium
A. DM
32. Secara teoritis, mikronisasi akan meningkatkan
B. Hipertensi
kelarutan obat yang berakibat absorpsi obat pun
C. Dislipidemia
meningkat. Terkait dengan hal tersebut, maka
D. Kuranga ktivitas fisik
mikronisasi seharusnya diikuti oleh
E. Riwayat keluarga
A. Penurunan dosis obat
40. Pada proses terjadinya asma ada 3 sel yang
B. Peningkatan dosis obat
berperan penting, yaitu
C. Dosis tidak perlu diubah
A. Sel mast, Eosinofil dan Limfosit T
D. Perubahan rute pemberian obat
B. Sel mast, Neutrofil dan Limfosit T
E. Penyesuaian aturan pakai obat
C. Basofil, Leukosit dan Limfosit T
33. Dalam kaitannya dengan faktor-faktor yang
D. Neutrofil, Basofil dan Limfosit T
mempengaruhi absorpsi obat, pereduksian ukuran
E. Imunoglobulin, Eosinofil dan Limfosit T
partikel termasuk dalam faktor
41. Amputasi, penggunaan kemoterapi, Diabetes, dan
A. Fisiologis
HIV dapat menyebabkan terjadinya nyeri yang
B. Fisikokimia
disebut dengan
C. Farmaseutik
A. Nefropatik
D. Morfologi
B. Akut
E. Farmakologi
C. Inflamasi
34. Klonidin bertindak sebagai agen simpatomimetik
D. Nosiseptif
dengan cara
E. Neuropatik
A. Berikatan pada reseptor alfa 1
42. Reseptor sistem saraf parasimpatis adalah
B. berikatan pada beta 1
A. Muskarinik, alfa & beta
C. Berikatan pada reseptor alfa 2
B. Nikotinik, alfa & beta
D. berikatan pada beta 2
C. Nikotinik & muskarinik
E. berikatan pada beta 3
D. Muskarinik, alfa & sigma
35. Pernyataan yang BENAR terkait perbedaan
E. Salah Semua
karakteristik struktur zat aktif obat adalah
43. Salah satu contoh obat agonis simpatis yang bekerja
A. Hidrat relatif lebih larut dibandingkan bentuk
selektif pada reseptor beta-2 adalah
anhidrat dari zat aktif yang sama
A. Pseudoefedrin
B. Bentuk ansolvat lebih rendah kelarutannya
B. Epinefrin
dibandingkan bentuk solvatnya
C. Salbutamol
C. Anhidrat & solvat relatif lebih larut
D. Dobutamin
dikomparasi dengan bentuk hidrat & ansolvat
E. Benar Semua
D. Struktur molekul amorf lebih teratur
44. Contoh agonis simpatis yang bekerja selektif pada
dibandingkan kristal
reseptor alfa-2 adalah
E. Kristal memiliki struktur yang lebih labil
A. Norepinefrin
dibandingkan amorf
B. Oksimetazolin
36. Pernyataan yang BENAR tentang prazosin adalah
C. Klonidin
A. Prazosin digunakan secara klinis sebagai anti-
D. Formoterol
ulcer
E. Salah Semua
B. Prazosin dapat menimbulkan efek samping
45. Secara klinis, parasimpatomimetik dapat digunakan
berupa peningkatan tekanan darah
untuk terapi penyakit di bawah ini, KECUALI
C. Prazosin menghalangi terjadinya ikatan antara
A. Miastenia gravis
asetilkolin dan reseptornya
B. Alzheimer
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (272) halaman 231 dari
287
272
C. Glaukoma E. 3 gram
D. Hipertensi 54. Menurut cara pembuatannya, tablet dapat dibeda-
E. Tidak ada jawaban yang benar kan menjadi tablet kempa dan tablet cetak. Apakah
46. Berdasarkan efeknya, obat parasimpatolitik dapat yang dimaksud dengan tablet kempa ?
digunakan untuk terapi di bawah ini, KECUALI A. Tablet dibuat dengan tekanan relatif pada ser-
A. Asma buk atau granul menggunakan cetakan stainles
B. Ulkus peptik B. Tablet dibuat dengan cara menekan massa ser-
C. Antispasmodik buk dengan tekanan rendah ke lubang cetakan
D. Midriatikum C. Tablet dibuat dengan cara menekan granul
E. Lupus eritemateus dengan tekanan rendah ke lubang cetakan
47. Efek histamin pada pembuluh darah dan bronkus D. Tablet dibuat dengan tekanan tinggi pada
berturut-turut adalah serbuk atau granul menggunakan cetakan baja
A. Vasodilatasi & bronkodilatasi E. Tablet dibuat dengan tekanan tinggi pada
B. Vasokonstriksi & bronkokonstriksi serbuk atau granul ke lubang cetakan
C. Vasodilatasi & bronkokonstriksi 55. Bahan dasar penyusun cangkang kapsul lunak
D. Vasokonstriksi & bronkodilatasi adalah :
E. Salah Semua A. Gelatin
48. Obat yang bekerja menekan efek histamin dengan B. Lecitin
cara memblok ikatan histamin pada reseptor H1 C. Pektin
adalah D. Amilum
A. Epinefrin E. Selulosa
B. Simetidin 56. Partikel terflokulasi adalah partikel yang :
C. Klorfeniramin A. Mengendap perlahan-lahan
D. Natrium kromolin B. Membentuk sedimen
E. Loratadin C. Terikat kuat
49. Antihistamin yang dapat menimbulkan kantuk dan D. Mudah tersuspensi
memunculkan efek antikolinergik adalah E. Membentuk aggregat
A. Fexofenadin 57. Terbentuk emulsi tipe M/A, bila nilai HLB
B. Loratadin (Hydrophyl-lipophyl balance) surfaktan :
C. Cetirizin A. 1 – 3
D. Difenhidramin B. 3 – 6
E. Asam mefenamat C. 7 – 9
50. Pernyataan yang BENAR tentang ranitidin adalah D. 8 – 18
A. Ranitidin memblok ikatan histamin pada E. 15 – 20
reseptor H2 58. Sifat aliran yang ditunjukkan dengan kurva tidak
B. Ranitidin menekan pelepasan histamin dari sel melalui titik nol tetapi agak memotong sumbu
mast tekanan geser adalah :
C. Ranitidin dapat menyebabkan kantuk A. Pseudoplastik
D. Ranitidin meningkatkan pelepasan asam B. Rheopeksi
lambung C. Tiksotropik
E. Ranitidin dikontraindikasikan untuk pasien D. Dilatan
dengan maag E. Plastik
51. Bahan aktif yang tidak tahan di dalam asam 59. Aliran sediaan pasta adalah :
lambung diformulasi dalam bentuk sediaan : A. Pseudoplastik
A. Tablet salut gula B. Rheupeksi
B. Tablet salut enterik C. Tiksotropik
C. Tablet Biasa D. Dilatan
D. Tablet effervescent E. Plastik
E. Tablet kunyah 60. Serbuk kasar adalah serbuk yang memiliki derajat
52. Pada penentuan formula suatu sediaan tablet, maka halus :
terlebih dahulu dilakukan studi praformulasi. A. 5/8
Apakah tujuan praformulasi ? B. 10/40
A. Untuk menetapkan parameter fisika-kimia obat C. 22/60
baru D. 44/85
B. Untuk menentukan profil biofarmasetik E. 200/300
C. Untuk menentukan eksipien yang akan 61. Obat tetes mata adalah sediaan steril dapat berupa :
digunakan A. Emulsi
D. Untuk menetapkan metode pembuatan yang B. Suspensi
akan digunakan C. Serbuk
E. Untuk menetapkan evaluasi kestabilan tablet D. Eliksir
53. Supositoria rektal umumnya berbentuk peluru atau E. Potiones
torpedo dan memiliki panjang sekitar 32 mm. 62. Bahan pengisi tablet berfungsi untuk membuat
Berapa berat supositoria dewasa apabila meng- kesesuaian bobot tablet. Apa fungsi lain dari bahan
gunakan basis lemak coklat ? pengisi ?
A. 1 gram (1) Memperbaiki kompresibilitas bahan aktif
B. 1,5 gram (2) Memperbaiki disolusi bahan aktif
C. 2 gram (3) Memperbaiki sifat alir bahan aktif
D. 2,5 gram (4) Mengatasi gesekan antara partikel-partikel
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (272) halaman 232 dari
287
272
74. Kelarutan zat didefinisikan sebagai jumlah bagian
63. Kelarutan obat yang rendah dalam air dapat pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian
menunda atau membatasi penyerapan obat, zat. Sukar larut artinya 1 bagian zat larut dalam
sehingga diperlukan cara untuk meningkatkan bagian pelarut :
kelarutan bahan obat yang sukar larut air. Metode F. 1000 – 10000
apakah yang dapat digunakan ? G. 100 – 1000
(1) Mengurangi ukuran partikel H. 30 – 100
(2) Dibuat dalam bentuk kompleks I. 10 – 30
(3) Pelarutan dengan kosolven J. 1 – 10
(4) Melarutkan obat dalam polimer 75. Berapa banyak larutan 0,9 % yang dapat dibuat dari
64. Suspensi dalam farmasi digunakan dalam rute : 20 g natrium klorida ?
(1) Oral F. 2222 ml
(2) Rektal G. 1000 ml
(3) Intramuskular H. 222 ml
(4) Intravena I. 122 ml
65. Faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi J. 900 ml
adalah 76. Enzim yang mengkatalisis perpindahan gugus kimia
(1) Jumlah bahan aktif dari suatu molekul ke molekul lain disebut ....
(2) Ukuran partikel/globul A. Oksireduktase
(3) Pengawet B. Transferase
(4) Viskositas C. Liase
66. Formulasi merupakan suatu proses untuk D. Ligase
menghasilkan suatu sediaan farmasi. Formula E. Hidrolase
terdiri dari : 77. Salah satu jenis lipid adalah fosfolipid dan glikolipid
(1) Formula yang memiliki fungsi utama sebagai ....
(2) Metode A. sumber energi
(3) Peralatan B. pelindung mekanik dan termal
(4) Pengemas C. penyusun membran sel
67. Basis gel larut air adalah : D. koenzim
(1) Tragakant E. penyusun hormon
(2) Polietilen glikol 78. Karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang
(3) Metilselulosa mengandung molekul lain selain karbohidrat. Salah
(4) Petrolatum satu contoh karbohidrat kompleks adalah ....
68. Komponen produk aerosol adalah : A. Glikoprotein
(1) Propelan B. Amilopektin
(2) Wadah C. Amilosa
(3) Produk pekat (zat aktif dan eksipien) D. Glikogen
(4) Katup dan penggerak E. Agarosa
69. Metode untuk mengukur tegangan permukaan dan 79. Denaturasi protein dapat terjadi disebabkan oleh ....
tegangan antar muka adalah : A. proses pendinginan
(1) Titik basah B. pengenceran dengan air
(2) Kenaikan kapiler C. penyimpanan pada pH 6-7
(3) Keregasan D. penambahan deterjen
(4) Cincin Du Nouy E. suhu 25-30oC
70. Syarat tutup karet wadah sediaan injeksi : 80. Fungsi utama LDL yaitu untuk mengangkut
(1) Elastis kolesterol dari:
(2) Permukaan lapisan karet licin A. darah ke perifer
(3) Tidak berbau B. hati ke perifer
(4) Tidak mengeluarkan alkali C. usus ke adiposa
71. Aditif formulasi suspensi oral adalah : D. adiposa ke hati
(25) Bahan untuk flokulasi E. darah ke hati
(26) Bahan pengontrol viskositas 81. Sebanyak 40 mL larutan NH4OH 0,2 M dicampurkan
(27) Flavor
(28) Emulgator dengan 100 mL larutan HCl 0,02 M. Berat garam
72. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah, maka yang terbentuk, jika diketahui Ar N = 14, H = 1, Cl =
dapat ditingkatkan dengan cara : 35,5 adalah ....
(25) Menambahkan kosolven A. 50 mg
(26) Pembentukan garam B. 80 mg
(27) Kompleksasi C. 107 mg
(28) Pembuatan prodrug D. 206 mg
73. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan E. 314 mg
pengujian kualitas obat suntik, meliputi : 82. Penetapan kadar obat secara baku dapat dilakukan
(25) Kejernihan dengan beberapa metode, KECUALI ....
(26) Pirogenitas A. Volumetri
(27) Sterilitas B. Kromatografi
(28) Tonisitas C. Resonansi Magnetik Inti
D. Spektrofotometri
E. Gravimetri
PETUNJUK UMUM
186. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
187. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
188. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
189. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
190. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
191. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
192. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
193. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XXXVII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXXVIII. Pilihlah :
MMMM. Jika (1), (2) dan (3) benar
NNNN. Jika (1) dan (3) benar
OOOO. Jika (2) dan (4) benar
PPPP. Jika hanya (4) benar
QQQQ. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
SOAL
101. Larutan baku stok 100 ppm dipipet 5 ml dan G. Pelindung mekanik dan termal
dicukupkan volume hingga 10 ml akan meng- H. Penyusun membran sel
hasilkan larutan dengan konsentrasi ..... ppm I. Koenzim
F. 0,5 J. Penyusun hormon
G. 2 106. Senyawa biokimia yang dapat digunakan sebagai
H. 10 sumber ATP dalam tubuh manusia adalah ...
I. 20 (5) Protein
J. 50 (6) Lipid
102. Di bawah ini, yang termasuk logam berat adalah (7) Karbohidrat
F. Ferro (8) Asam nukleat
G. Plumbum 107. Di antara proses berikut ini, yang dapat
H. Klorida menyebabkan denaturasi protein adalah ....
I. Magnesium F. Pendinginan
J. Kalsium G. Pengenceran dengan air
103. Bahan tambahan yang tidak boleh digunakan H. Penyimpanan pada pH 6 – 7
dalam produk makanan menurut Badan POM I. Penambahan deterjen
adalah ... J. Suhu 25 – 30 ºC
(5) Asbestos 108. Yang manakah rumus molekul dari senyawa
(6) Pewarna Rodamin B hidrogen peroksida di bawah ini ?
F. HO2
(7) Antibiotik
G. H2O
(8) Formaldehid H. H3O
104. Basa Nitrogen yang tidak terdapat pada untai I. H2O3
asam ribonukleat adalah ... J. H2O2
F. Adenin 109. Secara umum enzim merupakan biokatalisator yang
G. Guanin berfungsi ....
H. Sitosin F. Mempercepat reaksi kima dengan menurun-kan
I. Timin energi aktivasinya
J. Urasil G. Memberikan perubahan warna apabila ter-jadi
105. Di antara jenis lipid adalah fosfolipid dan reaksi kimia
glikolipid yang memiliki fungsi utama sebagai .... H. Menghasilkan produk fermentasi dan alkohol
F. Sumber energi
PETUNJUK UMUM
194. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
195. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
196. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
197. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
198. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
199. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
200. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
201. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XXXIX. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XL. Pilihlah :
RRRR. Jika (1), (2) dan (3) benar
SSSS. Jika (1) dan (3) benar
TTTT. Jika (2) dan (4) benar
UUUU. Jika hanya (4) benar
VVVV. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
SOAL
201. Ilmu yang mempelajari tentang perjalanan obat (9) Penggunaan obat kortikosteroid dan hor-
sejak diminum hingga di ekskresikan keluar mon estrogen dapat meningkatkan tekanan
tubuh adalah ........ darah
K. Farmakologi (10) Retensi natrium menyebabkan
L. Farmakokinetika peningkatan tekanan darah
M. Farmakodinamik (11) Obesitas meningkatkan resiko
N. Farmakognosi hipertensi
O. Farmakoterapi (12) Penyakit Diabetes mellitus tidak
beresiko hipertensi
202. llmu yang mempelajari tentang efek racun 205. Obat-obat berikut ini memiliki efek samping
terhadap tubuh yang dapat menimbulkan terhadap peningkatan tekanan darah ...
penyakit atau kematian adalah ...... (9) Kortikosteroid
K. Farmakologi (10) Fenilpropanolamin
L. Kimia medisinal (11) Kontrasepsi oral
M. Toksikologi (12) Antasida
N. Patologi 206. Pernyataan berikut ini yang berhubungan
O. Fisiologi dengan diuretik tiazid adalah ....
(9) Tidak mempengaruhi pH darah
203. Tidak semua obat antihipertensi dapat diberi- (10) Tidak efektif pada ginjal
kan kepada ibu hamil. Golongan antihipertensi (11) Menghambat konstransporter
yang tidak dapat diberikan kepada ibu hamil Na/Cl
adalah ..... (12) Bekerja pada tubulus rektus
(9) ACEI 207. Di antara obat berikut ini memiliki efek samping
(10) CCB berupa batuk kering
(11) ARB (9) Losartan
(12) Β-BLOKER (10) Ranitidin
(11) Amilodipin
204. Manakah di antara pernyataan berikut (12) Captopril
yang benar ? 208. Obat-obat antikolinergik memiliki efek samping
(9) Mulut kering
(10) Mata kabur
PETUNJUK UMUM
202. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
203. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
204. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
205. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
206. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
207. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
208. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
209. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XLI. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XLII. Pilihlah :
WWWW. Jika (1), (2) dan (3) benar
XXXX. Jika (1) dan (3) benar
YYYY. Jika (2) dan (4) benar
ZZZZ. Jika hanya (4) benar
AAAAA. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
SOAL :
55. Pada analisis titrimetri Efedrin HCl secara titrasi 64. Glikosida diperoleh dari hasil kondensasi dari .....
bebas air ditambahkan larutan Hg(CH3COO)2. Yang A. Glikon + aglycone
berfungsi sebagai ... B. Glikon + Protein
A. katalisator C. Protein + aglycone
B. indikator campuran D. Lemak + aglycone
C. kosolven E. Pati + aglycone
D. pengikat ion pengganggu
E. pembantu kelarutan 65. Dari senyawa berikut ini yang bukan diperoleh dari
opium adalah .....
56. Parameter yang diperiksa untuk memverifikasi A. Morphine
metode analisis kompendial/resmi adalah … B. Codeine
(1) akurasi C. Narcotin
(2) selektivitas D. Heroin
(3) presisi E. Papaverin
(4) linearitas
66. Alkaloid yang terdapat di dalam tanaman kina
57. Berikut adalah elektroda pembanding yang sering adalah ......
digunakan pada analisis potensiometri, kecuali … (1) Quinidine
A. Hidrogen baku (2) Cinchonin
B. Ag-AgCl (3) Quinine
C. Ion selektif membran (4) Quinovin
D. Kalomel jenuh
E. Hg-Hg2Cl 67. Yang merupakan sifat-sifat dari alkaloid berikut ini
adalah ....
58. Metode analisis yang digunakan untuk memisahkan (1) Seluruhnya mengandung nitrogen
asam amino berdasarkan nilai isoelektriknya adalah (2) Umumnya alkaloid tidak menguap dan berupa
A. elektroforesis padatan
B. potensiometri (3) Memiliki aktivitas biologis
C. kromatografi gas (4) Seluruhnya mengandung sulphur
D. polarimetri
E. titrimetri 68. Saponin glikosida memiliki sifat
A. Laksatif
59. Pada analisis spektrofotmetri IR, plot (X,Y) adalah : B. Antikonvulsan
UJIAN MASUK PSPA AW 2014/2015 (1424) halaman 253
dari 287
1424
C. Berbusa A. Kadar air > susut pengeringan
D. Astringen B. Kadar air = susut pengeringan
E. Alergan C. Kadar air < susut pengeringan
D. Kadar air < kadar abu
E. Kadar air = kadar abu
69. Resin tidak larut dalam
A. Alkohol 77. Syarat suatu simplisia antara lain ...
B. Air (1) Bebas dari bakteri pathogen
C. Minyak menguap (2) Kadar air < 10%
D. Minyak lemak (3) Bebas dari logam berat
E. Kloroform (4) Bebas dari abu
70. Tanaman asal dari simplisia Biji Pala 78. Sistem dalam pengerjaan KLT yang mengguna-
A. Foeniculum vulgare kan fase gerak stabil atau tetap dan fase diam polar
B. Coriandrum sativum disebut ...
C. Myristica fragrans A. elusi normal
D. Elettaria cardamom B. elusi fase terbalik
E. Papaver somniferum C. elusi dua dimensi
71. Bagaimana mengekstraksi alkaloid dalam bentuk D. elusi bergradien
basa dari tanaman ? E. elusi isokratik
A. Menambahkan ammonium-hydroxide dan air 79. Yang memberikan positif palsu pada reaksi
ke serbuk tanaman Dragendorf dan Mayer
B. Membuat ekstrak dengan penambahan asam (1) Protein
mineral dan pelarut organic (2) Iridoid
C. Membuat ekstrak dengan penambahan basa (3) Asam amino
dan pelarut organic (4) karbohidrat
D. Menambahkan asam mineral dan air ke serbuk
tanaman 80. Di bawah ini yang bukan simplisia adalah ....
E. Membuat ekstrak dengan pelarut organic dan A. Ekstrak
menghangatkannya B. Folia
72. Kromatografi kertas memisahkan molekul sesuai C. Semen
dengan D. Fructus
A. bobot molekul E. Bulbus
B. polaritas
C. solubilitas
D. matriks
E. porositas
73. Sepuluh gram padatan senyawa organic dilarutkan
dalam 100 ml H2O (pelarut 1). Manakah di antara
metode ekstraksi berikut ini yang akan menarik
paling banyak senyawa organik tersebut dari
larutan aqueous tersebut?
A. satu kali ekstraksi dengan 150 ml eter (pelarut 2)
B. satu kali ekstraksi dengan 100 ml eter (pelarut 2)
C. satu kali ekstraksi dengan 50 ml eter (pelarut 2)
D. tiga kali ekstraksi dengan 50 ml eter (pelarut 2)
E. dua kali ekstraksi dengan 50 ml eter (pelarut 2)
PETUNJUK UMUM
210. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
211. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
212. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
213. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
214. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
215. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
216. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
217. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XLIII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XLIV. Pilihlah :
BBBBB. Jika (1), (2) dan (3) benar
CCCCC. Jika (1) dan (3) benar
DDDDD. Jika (2) dan (4) benar
EEEEE. Jika hanya (4) benar
FFFFF. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
SOAL :
1. Yang termasuk pemeriksaan fisika-kimia simplisia 5. Senyawa dengan karakteristik fisis keras, plastis
antara lain : dan dengan pemanasan menjadi lembek atau
(1) Indeks bias meleleh adalah ....
(2) Bau A. Glikosida
(3) Kelarutan B. Alkaloid
(4) Uji mikroskopik C. Lateks
D. Resin
2. Sifat-sifat minyak atsiri antara lain E. Gom
(1) Dapat mengalami reaksi saponifikasi
(2) Tidak bisa menjadi tengik 6. Senyawa glikosida yang dapat melepaskan gas
(3) Stabil terhadap cahaya dan oksigen beracun HCN adalah
(4) Indeks bias pada umumnya tinggi A. Glikosida steroid
B. Glikosida antrakuinon
3. Senyawa terpen dengan komposisi C5H8 disebut C. Glikosida sianogenik
A. Isoprena D. Glikosida aldehid
B. Monoterpen E. Glikosida alkaloid
C. Ditepen
D. Sesquiterpen 7. Lapisan pada permukaan epidermis tum-buhan
E. Triterpen yang terdiri atas lapisan malam atau wax adalah
A. Mesofil
4. Dalam bentuk basa bebas, senyawa alkalo-id dapat B. Idioblas
diekstraksi dengan pelarut C. Kutikula
(1) Eter D. Litosis
(2) Kloroform E. Epikarp
(3) Amilalkohol
8. Jaringan pada tumbuhan yang terus mene-rus
(4) Alkohol primer
melakukan pembelahan dan banyak terdapat di
ujung-ujung akar tumbuhan adalah
A. Jaringan parenkim
B. Jaringan meristem
C. Jaringan sklerenkim
28. Singkatan dalam resep yang berarti “sebelum 36. Pada pembuatan gel dengan menggunakan
makan” carbomer sebagai gelling agent hal yang perlu
A. m. diperhatikan adalah
B. a.c A. Penggunaan trietanolamin sebagai penetral pH
C. p.m B. Penggunaan tween 80 sebagai surfaktan
D. noct C. Penggunaan gliserin sebagai humaktan
E. o.m D. Penggunaan propilenglikol sebagai kosolven
E. Penggunaan PEG sebagai penstabil
29. Jika DM Papaverin HCl 200 mg/600 mg, maka untuk
orang yang berusia 23 tahun, DM nya adalah 37. Metode sterilisasi yang tidak menjamin derajat
A. 230 mg/690 mg steril yang diinginkan adalah
B. 200 mg/600 mg A. Autoklaf
C. 131 mg/394 mg B. Sterilisasi gas
D. 131 mg/400 mg C. Pasteurisasi
E. 100 mg/300 mg D. Filtrasi
E. Radiasi sinar UV
40. Syarat sediaan parenteral volume kecil dosis ganda, 49. Dua molekul aldehid bergabung memben-tuk 3-
kecuali hidroksi aldehid disebut
A. Steril A. Asetal
B. Bebas pirogen B. Aldol
C. Menggunakan pengawet C. Ketal
D. Isohidris D. Aldosa
E. Bebas partikulat E. Ketosa
41. Gas yang umum digunakan untuk proses sterilisasi
adalah 50. Diastereomer yang konfigurasinya berbeda pada
A. Nitrogen hanya satu karbon kiral saja disebut ..
B. Oksigen A. Enantiomer
C. CHO B. Epimer
D. Etilen Oksida C. Isomer
E. Metana D. Anomer
E. Stereoisomer
42. Pengaturan pH untuk sediaan larutan steril
dimaksudkan untuk, kecuali 51. Yang termasuk dalam gugus prostetik dari enzim
A. Mencegah perubahan warna sediaan adalah ....
B. Menentukan konsentrasi pengawet (1) Nicotinamid Adenin Dinucleotida
C. Mencegah iritasi saat pemakaian
D. Menjaga kestabilan obat
(2) Flavin Adenin Dinucleotida
E. Kenyamanan konsumen (3) Koenzim-A
(4) Biotin
43. Bahan berikut yang dapat menyebabkan paralisis
52. Pada analisis titrimetri Efedrin HCl secara titrasi
pada silia hidung adalah
bebas air ditambahkan larutan Hg(CH3COO)2.
A. Larutan NaCl 0,9%
Apakah fungsi dari larutan tersebut ?
B. Larutan Kokain >2.5 %
A. Katalisator
C. Timol <0,1 %
B. Indicator campuran
D. Larutan garam perak
C. Kosolven
E. Larutan NaCl 4,5 %
D. Pengikat ion pengganggu
44. Syarat sediaan parenteral volume besar, kecuali E. Semua salah
A. Steril
B. Bebas pirogen 53. Ikatan yang menghubungkan satu mono-sakarida
C. Menggunakan pengawet dengan monosakarida lainnya disebut ....
D. Isohidris A. Glikosidik
E. Bebas partikulat B. Hidrogen
C. Kovalen
45. Rasio volume sediaan akhir suspensi flokulasi ter-
D. Van Der Waals
hadap sedimen akhir suspensi deflokulasi disebut
E. Peptida
A. Volume sedimentasi
B. Derajat flokulasi
54. Alat khusus yang dapat membuat interaksi energi
C. Derajat deflokulasi
kimia dengan energi listrik adalah ....
D. Agregasi
(1) Sel elektrokimia
E. Derajat sedimentasi
(2) Sel Galvani
46. Bahan yang perlu diperhatikan saat formu-lasi (3) Sel elektrolisis
sediaan hidung karena dapat menye-babkan lipoid (4) Sel kering
pneumonia adalah
A. Larutan NaCl 0,9% 55. Logam alkali yang banyak di kulit bumi adalah ....
B. Larutan Kokain >2,5 % (1) litium
C. Minyak (2) natrium
D. Larutan garam perak (3) cesium
62. Metode titrasi yang titik akhirnya tidak ditentukan 70. Sediaan kotrimoksasol yang berisi sulfametoksasol
oleh indikator, akan tetapi ditunjukkan dengan dan trimetoprim merupakan contoh interaksi obat
kekeruhan dikenal dengan metode .... tipe
A. Mohr A. Adisi
B. Volhard B. Potensiasi
C. K. Fajans C. Antagonis
D. Leibig D. Farmasetik
E. Argentometri E. Kimia
63. Indikator yang digunakan dalam titrasi basa lemah 71. Faktor-faktor terkait obat antimikroba yang harus
dan garam-garamnya adalah, kecuali .... dipertimbangkan untuk peng-obatan adalah, kecuali
A. Hijau Malakit A. Spektrum aktivitas
B. Kristal Violet B. Tipe aktivitas
C. Biru Bromtimol C. Sensitivitas
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1441) halaman 259 dari
287
1441
D. Toksisitas C. Methskopolamin
E. Sumber antimikroba D. Atropin
72. Probenesid biasa digunakan bersamaan dengan E. Oksibutinin
penisilin dengan maksud untuk meningkatkan
durasi kerja dari penisilin. Ini adalah contoh 80. Terbutalin yang bekerja dengan mengobati
interaksi obat yang terjadi pada tahapan bronkospasme menghasilkan efeknya ketika
A. Metabolisme A. Berikatan pada beta 2
B. Distribusi B. Berikatan pada beta 3
C. Disintegrasi C. Berikatan pada beta 1
D. Ekskresi D. Berikatan pada reseptor alfa 1
E. Absorpsi E. Berikatan pada reseptor alfa 2
73. Masalah-masalah yang bisa dihasilkan ketika 81. Yang termasuk antagonis reseptor H2 di bawah ini
menggunakan antimikroba adalah, kecuali dan dapat digunakan untuk mengobati maag adalah
A. Reaksi hipersensitivitas kecuali
B. Toksisitas A. Ranitidin
C. Resistensi B. Famotidin
D. Superinfeksi C. Nizatidin
E. Relaps D. Cetrizin
E. Simetidin
74. Penyebab-penyebab kegagalan terapi antimikroba
di bawah ini adalah kecuali 82. Scurvy merupakan penyakit yang diakibat-kan
A. Pemilihan antimikroba yang tidak tepat karena kekurangan vitamin
B. Pengobatan dimulai terlambat A. A
C. Pemberian antimikroba pada infeksi yang B. B
disebabkan oleh virus C. C
D. Adanya mikroorganisme yang dormant dan D. D
bisa menyebabkan kekambuhan di kemudian E. K
hari
E. Terapi yang diberikan sebelum adanya infeksi 83. Rickets merupakan penyakit yang diakibat-kan
75. Berdasarkan mekanisme kerjanya, anti-mikroba karena kekurangan vitamin
dibagi menjadi beberapa kelom-pok. Berikut ini A. A
yang bukan pengelom-pokan antimikroba adalah B. B
A. Penghambat sintesis dinding sel C. C
B. Mengganggu keutuhan membrane sel D. D
C. Merusak selaput inti sel E. K
D. Menghambat sintesis protein
E. Menghambat sintesis asam nukleat 84. Xeropthalmia merupakan penyakit yang
diakibatkan karena kekurangan vitamin
76. Yang bukan antihistamin generasi pertama adalah.. A. A
A. Klorpeniramin B. B
B. Siproheptadin C. C
C. Prometazin D. D
D. Difenhidramin E. K
E. Loratadin
85. Obat lini pertama untuk pasien DM tipe II disertai
77. Resistensi obat antimikroba dapat terjadi melalui
obesitas adalah
hal-hal di bawah ini, kecuali
A. Metformin
A. Mutasi spontan
B. Glibenklamid
B. Transfer DNA dari mikroorganisme yang
C. Insulin
resisten ke mikroorganisme yang sensitif
D. meglitinide
C. Sistem influx
E. thiazolidinedione
D. Mikroorganisme yang menghasilkan enzim
yang mendegradasi antimikroba
E. Pengubahan konformasi struktur reseptor obat
antimikroba
PETUNJUK UMUM
218. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
219. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
220. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
221. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
222. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
223. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
224. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
225. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
PETUNJUK KHUSUS
XLV. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XLVI. Pilihlah :
GGGGG. Jika (1), (2) dan (3) benar
HHHHH. Jika (1) dan (3) benar
IIIII. Jika (2) dan (4) benar
JJJJJ. Jika hanya (4) benar
KKKKK. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar
SOAL :
116. Organel sel yang berperan dalam respirasi sel 123. Identifikasi senyawa saponin dapat dilakukan
adalah dengan cara
F. Ribosom (5) Uji pengendapan
G. Mitokondria (6) Uji busa
H. Lisosom (7) Uji kelarutan
I. Retikulum endoplasma (8) Uji hemolisis sel darah
J. Inti sel
Untuk soal nomor 39 – 43 :
117. Bahan yang digunakan untuk menolak serangga Sebanyak 100 g Sampel daun X (kandungan kimia
karena baunya disebut antara lain klorofil, glikosida, minyak atsiri, terpenoid,
F. Antifidan dan tannin) diekstraksi dengan 1500 ml pelarut n-
G. Atraktan heksan. Diperoleh ekstrak n-heksan sebanyak 5 g.
H. Refellan Ampasnya kemudian diektraksi kembali dengan pelarut
I. Cauntertan metanol sebanyak 1000 ml, diperoleh ekstrak metanol
J. Semua benar sebanyak 20 g. Masing-masing ekstrak yang diperoleh
kemudian identifikasi secara KLT.
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1442) halaman 263 dari
287
1442
G. a.c
124. Rendamen ekstrak yang diperoleh untuk H. p.m
ekstrak n-heksan adalah I. noct
F. 5 % J. o.m
G. 10 %
H. 15 %
I. 20%
J. 25 %
132. Jika DM Papaverin HCl 200 mg/600 mg, maka
125. Senyawa kimia yang dominan terdapat pada untuk orang yang berusia 23 tahun, DM nya adalah
ekstrak n-heksan adalah F. 230 mg/690 mg
F. Klorofil, tannin, terpenoid G. 200 mg/600 mg
G. Klorofil, minyak atsiri, glikosida H. 131 mg/394 mg
H. Terpenoid, minyak atsiri, klorofil I. 131 mg/400 mg
I. Tannin, glikosida, terpenoid J. 100 mg/300 mg
J. Glikosida, terpenoid, minyak atsiri
133. Budi berusia 10 tahun dengan bobot badan 30
126. Apabila dilakukan identifikasi secara KLT kg mendapat resep codein yang diketa-hui memiliki
dengan menggunakan fase diam polar dan fase DM 60 mg/300mg, maka berapakah DM yang tepat
gerak non polar maka untuk Budi
(5) Rf ektrak n-heksan ≥ Rf ekstrak metanol F. 30 mg/150 mg
(6) Senyawa-senyawa tannin akan ter-deteksi di G. 27 mg/136 mg
tempat penotolan H. 26 mg/128 mg
(7) Minyak atsiri dominan terdeteksi pada ekstrak I. 26 mg/132 mg
n-heksan J. 30 mg/125 mg
(8) Spot pada ekstrak n-heksan akan dominan
berwarna merah pada UV 366 134. Resep yang harus segera dikerjakan ada-lah
resep yang memiliki tanda
127. Berdasarkan hasil ekstraksi diperoleh bahwa : E. Cito ; citiss; p.p ; urg ; stat.
(5) Senyawa dengan tingkat kepolaran tinggi F. Cito ; citiss; p.i.m; urg; stat
jumlahnya lebih banyak G. Cito;citiss;p.i.m; prn;urg
(6) Senyawa dengan tingkat kepolaran rendah H. Cito;citiss;p.p; prn;urg
jumlahnya lebih banyak
(7) Ekstrak n-heksan berwarna hijau tua 135. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti
(8) Senyawa terpenoid lebih dominan pada ekstrak diminum sekaligus , adalah
metanol F. haust.
G. hor. intern
128. Pernyataan yang tepat sesuai dengan cara H. inf.
ekstraksi tersebut di atas adalah I. h.s
(5) Cara ekstraksinya kurang tepat, sebaik-nya J. d.t.d
digunakan metanol saja karena bersifat
semipolar 136. Sifat aliran dari sediaan pasta adalah
(6) Dibutuhkan jumlah pelarut lebih banyak F. Newtonian
(7) Dibutuhkan waktu ekstraksi yang lebih lama G. Plastis
(8) Komponen kimia akan terpisah, sesuai tingkat H. Pseudoplastis
kepolaran pelarut yang diguna-kan I. Dilatan
J. Tiksotropi
129. Bahan yang dapat digunakan untuk
menurunkan sudut kontak partikel dengan medium 137. Kosolven dapat meningkatkan kelarutan bahan-
pendispersi adalah bahan yang sukar larut dengan cara
F. Tragakan F. Memutuskan ikatan kovalen dari bahan aktif
G. Xanthan gum G. Membentuk ikatan hidrogen
H. Polisorbat 80 H. Solvasi
I. Methyl selulosa I. Menurunkan tegangan antar muka
J. Talk J. Meningkatkan daya kohesi
130. Mikroorganisme yang tidak terpengaruh enzim 138. Yang tidak termasuk mekanisme kerja
lizozim dan mampu menyebabkan kerusakan pada emulgator adalah
mata adalah F. Penurunan tegangan antar muka
F. E.coli G. Pembentukan lapisan monomolekuler
G. L.casei H. Pembentukan lapisan multimolekuler
H. P. aeroginosa I. Penarikan elektrik dari globul-globul
I. B. substilis J. Menyelubungi fase terdispersi
J. S.thypii
139. Pada pembuatan gel dengan menggunakan
131. Singkatan dalam resep yang berarti “sebelum carbomer sebagai gelling agent hal yang perlu
makan” diperhatikan adalah
F. m. F. Penggunaan trietanolamin sebagai penetral pH
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1442) halaman 264 dari
287
1442
G. Penggunaan tween 80 sebagai surfaktan 148. Rasio volume sediaan akhir suspensi flokulasi
H. Penggunaan gliserin sebagai humaktan ter-hadap sedimen akhir suspensi deflokulasi
I. Penggunaan propilenglikol sebagai kosolven disebut
J. Penggunaan PEG sebagai penstabil F. Volume sedimentasi
G. Derajat flokulasi
H. Derajat deflokulasi
I. Agregasi
140. Metode sterilisasi yang tidak menjamin derajat J. Derajat sedimentasi
steril yang diinginkan adalah
149. Bahan yang perlu diperhatikan saat formu-lasi
F. Autoklaf
sediaan hidung karena dapat menye-babkan lipoid
G. Sterilisasi gas
pneumonia adalah
H. Pasteurisasi
F. Larutan NaCl 0,9%
I. Filtrasi
G. Larutan Kokain >2,5 %
J. Radiasi sinar UV
H. Minyak
I. Larutan garam perak
141. Berdasarkan teori Kinsey, obat yang
J. Larutan NaCl 4,5 %
diaplikasikan melalui okuler akan melewati 3
lapisan kornea, yaitu :
150. Bahan yang dapat digunakan untuk mem-
F. Eksternal, posterior, interior
bentuk suspensi dengan tipe flokulasi adalah
G. Epitelium, konjungtiva, substansi propia
F. Aluminium
H. Epitelium, sklera, endotelium
G. Gliserin
I. Epitelium, substansi propia, endotelium
H. Polisorbat
J. Epitelium, konjungtiva, sklera
I. Polietilenglikol
142. Cara yang dapat digunakan untuk meng- J. Magnesium hidroksida
hilangkan pirogen pada sediaan injeksi volume
besar dengan inaktivasi endotoksin adalah, kecuali 151. Endapan merah hasil reaksi antara mono-
F. Osmosis balik sakarida dengan pereaksi Fehling adalah
G. Oksidasi F. CuO
H. Hidrolisis asam basa G. Cu2O
I. Alkilasi H. Cu2O2
J. Radiasi I. HgO
143. Syarat sediaan parenteral volume kecil dosis J. Hg2O
ganda, kecuali
F. Steril 152. Dua molekul aldehid bergabung memben-tuk 3-
G. Bebas pirogen hidroksi aldehid disebut
H. Menggunakan pengawet F. Asetal
I. Isohidris G. Aldol
J. Bebas partikulat H. Ketal
I. Aldosa
144. Gas yang umum digunakan untuk proses J. Ketosa
sterilisasi adalah
F. Nitrogen 153. Diastereomer yang konfigurasinya berbeda
G. Oksigen pada hanya satu karbon kiral saja disebut ..
H. CHO F. Enantiomer
I. Etilen Oksida G. Epimer
J. Metana H. Isomer
145. Pengaturan pH untuk sediaan larutan steril I. Anomer
dimaksudkan untuk, kecuali J. Stereoisomer
F. Mencegah perubahan warna sediaan
G. Menentukan konsentrasi pengawet 154. Yang termasuk dalam gugus prostetik dari
H. Mencegah iritasi saat pemakaian enzim adalah ....
I. Menjaga kestabilan obat (5) Nicotinamid Adenin Dinucleotida
J. Kenyamanan konsumen (6) Flavin Adenin Dinucleotida
146. Bahan berikut yang dapat menyebabkan (7) Koenzim-A
paralisis pada silia hidung adalah (8) Biotin
F. Larutan NaCl 0,9%
G. Larutan Kokain >2.5 % 155. Pada analisis titrimetri Efedrin HCl secara
H. Timol <0,1 % titrasi bebas air ditambahkan larutan Hg(CH3COO)2.
I. Larutan garam perak Apakah fungsi dari larutan tersebut ?
J. Larutan NaCl 4,5 % F. Katalisator
G. Indicator campuran
147. Syarat sediaan parenteral volume besar, kecuali
H. Kosolven
F. Steril
I. Pengikat ion pengganggu
G. Bebas pirogen
J. Semua salah
H. Menggunakan pengawet
I. Isohidris
156. Ikatan yang menghubungkan satu mono-
J. Bebas partikulat
sakarida dengan monosakarida lainnya disebut ....
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1442) halaman 265 dari
287
1442
F. Glikosidik 164. Gugus manakah yang membentuk ikatan
G. Hidrogen hidrogen paling kuat dengan molekul air?
H. Kovalen F. Alkohol
I. Van Der Waals G. Fenol
J. Peptida H. Eter
I. Aldehid
J. Semua sama kuat
157. Alat khusus yang dapat membuat interaksi 165. Metode titrasi yang titik akhirnya tidak
energi kimia dengan energi listrik adalah .... ditentukan oleh indikator, akan tetapi ditunjukkan
(5) Sel elektrokimia dengan kekeruhan dikenal dengan metode ....
(6) Sel Galvani F. Mohr
(7) Sel elektrolisis G. Volhard
(8) Sel kering H. K. Fajans
I. Leibig
158. Logam alkali yang banyak di kulit bumi adalah J. Argentometri
.... 166. Indikator yang digunakan dalam titrasi basa
(5) litium lemah dan garam-garamnya adalah, kecuali ....
(6) natrium F. Hijau Malakit
(7) cesium G. Kristal Violet
(8) kalium H. Biru Bromtimol
I. Alfa-Naftol Benzein
159. Reaksi antara larutan dan gas halogen berikut J. Merah Kuinaldin
dapat berlangsung, kecuali .... 167. Sumber sinar spektrofotometer UV-Vis untuk
F. Larutan KCl dengan gas Br2 sinar tampak adalah ....
G. Larutan KI dengan gas Cl2 (5) Katoda
H. Larutan KI dengan gas Br2 (6) Deuterium
I. Larutan KBr dengan gas Cl2 (7) Helium
J. Larutan KCl dengan gas F2 (8) Tungsten
160. Berapakah pH larutan asam cuka 0,01 M 168. Konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p5
dengan derajat disosiasi sebesar 0,125 .... menunjukkan atom ....
F. 1,903 F. Cl
G. 2,903 G. Br
H. 3,903 H. I
I. 4,903 I. Na
J. 5,903 J. Ca
161. Struktur di bawah ini disebut .... 169. Kelompok senyawa yang mengandung ikatan
ionik ..
F. CoCl2, CO, CaO
G. CoCl2, CaO, NH4Cl
(5) Oksiran H. CO, CaO, H2SO4
(6) Etilenoksid I. CaO, H2SO4, NH4Cl
(7) Epoksida J. NH4Cl, HCl, SCl2
(8) Aldehid
170. Berapa Molaritas suatu larutan yang dibuat
162. Parameter validasi yang menilai keter-ulangan dengan melarutkan 117 g NaCl dalam air yang
suatu metode validasi adalah … cukup untuk membuat 500 mL larutan ....
F. Spesifitas F. 3
G. Selektivitas G. 4
H. Akurasi H. 5
I. Presisi I. 6
J. Linearitas J. 7
F. Kekule
G. Lewis
H. Pauli
I. Wittig
J. Hahn
PETUNJUK UMUM
226. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
227. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
228. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
229. Semua jawaban yang benar memiliki nilai yang sama, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang
salah
230. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah
231. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara dan petunjukan
yang diberikan oleh pengawas
232. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
233. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
234. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara sampai pengawas datang ke
tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
SOAL :
139. Istilah “ketersediaan hayati” atau H. Ionisasi obat
“bioavailabil-itas” menunjukkan jumlah relatif I. Pelarutan obat di dalam darah
obat yang mencapai : J. Disintegrasi tablet
F. Usus halus 143. Gejala “first pass effect” terjadi pada organ
G. Lambung :
H. Sirkulasi sistemik D. Ginjal
I. Hati E. Jantung
J. Ginjal F.Paru-paru
G. Hati
140. AUC dapat diartikan sebagai : H. Lambung
J. Nilai teoretik,
II. Ukuran kurva kadar obat – waktu, 144. Di antara faktor-faktor berikut
III. Memiliki unsur satuan bobot dan J. Disintegrasi produk,
waktu/volume II. Disolusi obat aktif,
F. I saja III. Difusi obat aktif melalui dinding usus.
G. III saja Yang menjadi tahap pembatas laju untuk
H. I dan II absorpsi obat yang diberikan per oral adalah :
I. II dan III F. I saja
J. I, II, dan III G. III saja
H. I dan II
141. Bioavailabilitas relatif suatu produk obat I. II dan III
dapat ditentukan dengan membandingkan nilai- J. I, II, dan III
nilai berikut ini dengan obat kontrol :
J. Luas area di bawah kurva (AUC), 145. Penyakit diabetes mellitus berhubungan
II. Total ekskresi urin obat, lang-sung dengan keberadaan hormon:
III. Kadar pucak obat dalam plasma. F. Tiroid
F. I saja G. Testosteron
G. III saja H. Estrogen
H. I dan II I. Insulin
I. II dan III J. Androgen
J. I, II, dan III
146. Antibodi berikut yang berkaitan dengan
142. Proses yang pertama harus terjadi sebelum reaksi alergi adalah :
obat tersedia untuk diabsorbsi dari sediaan F. IgG
tablet adalah : G. IgE
F. Pelarutan obat di dalam cairan pencernaan H. IgA
G. Pelarutan obat di dalam epitel saluran I. IgD
pencernaan J. IgM
PETUNJUK UMUM
235. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
236. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
237. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
238. Semua jawaban yang benar memiliki nilai yang sama, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang
salah
239. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah
240. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara dan petunjukan
yang diberikan oleh pengawas
241. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
242. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
243. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara sampai pengawas datang ke
tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
SOAL :
239. Analisis berat dari suatu unsur yang T. Gravimetri
terdapat dalam sampel dapat dilakukan dengan U. Argentometri
metode
I. Volumetri 244. Pada penentuan kadar luminal natrium secara
J. Gravimetri asidimetri, indikator yang digunakan adalah :
K. Kromatografi Q. Kalium kromat
L. Spektrofotometri R. Fenolftalein
M. Titrimetri S. Besi (III) amonium klorida
T. EBT
240. Berapakah konsentrasi larutan HCl dalam U. Amilum
Molar, bila diketahui konsentrasi larutan HCl 245. pH adalah :
pekat (37 %) BJ 1,19, dan berat molekul HCl N. log konsentrasi ion hidroksil
36,5. O. negatif log konsentrasi ion hidronium
M. 24,12 P. negatif log konsentrasi ion hidroksil
N. 18,09 Q. log konsentrasi ion hidronium
O. 12,06 R. tidak ada yang benar
P. 3,02 246. Logam kalsium dalam sediaan farmasi dapat
Q. 6,03 ditentukan kadarnya dengan cara
Q. Asidimetri
241. Istilah KIRAL berhubungan dengan sifat R. Kompleksometri
obat : S. Alkalimetri
M. Kemampuan mengkelat T. Gravimetri
N. Stereoisomerisme U. Argentometri
O. Kelarutan dalam air 247. Larutan baku yang digunakan untuk penentuan
P. Sifat eutektik kadar secara kompleksometri adalah :
Q. Koefisien partisi O. AgNO3
P. NaNO2
242. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar Q. EDTA
primer pada pembakuan NaOH adalah : R. NaOH
Q. Kalium biftalat S. KBrO3
R. Tembaga sulfat 248. Indikator yang digunakan pada metode
S. Natrium hidroksida kompleksometri adalah :
T. Natrium karbonat Q. Kalium kromat
U. Natrium nitrit R. Fenoftalein
S. Besi (III) amonium klorida
243. Asam salisilat dalam sediaan obat dapat T. EBT
ditentukan kadarnya secara : U. Amilum
Q. Asidimetri 249. Titik akhir titrasi pada metode iodimetri ditandai
R. Kompleksometri dengan terbentuknya warna :
S. Alkalimetri O. Merah
PETUNJUK UMUM
244. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
245. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
246. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
247. Semua jawaban yang benar memiliki nilai yang sama, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang
salah
248. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah
249. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara dan petunjuk yang
diberikan oleh pengawas
250. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
251. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
252. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara sampai pengawas datang ke
tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
SOAL :
101. Metode gravimetri adalah salah satu D. 20 mg NaOH dalam 1.000 ml larutan
metode analisis kuantitatif berdasarkan : E. 20 mg NaOH dalam 1.000.000 larutan
F. Pengukuran volume 107. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan
G. Penimbangan bobot konstan untuk penentuan kloramfenikol dalam tetes
H. Jumlah ml titran mata, KECUALI
I. Kesetimbangan asam basa A. Nitritometri langsung
J. Pengukuran jumlah asam B. Diazotasi setelah dilakukan reduksi
102. Penentuan kadar kofein dapat dilakukan C. Kolorimetri dengan perekasi INH
dengan metode : D. Pereaksi yang digunakan: serbuk Zn, KBr,
A. Nitritometri NaNO2
B. Iodometri E. Bukan salah satu
C. Bromometri 108. Berikut ini yang TIDAK digunakan untuk
D. Asam Basa analisis kuantitatif piperazin sitrat adalah :
E. Argentometri A. Kompleksometri
103. Analisis kandungan sulfadiazin dalam tablet B. Kolorimetri
dengan metode diazotasi dilakukan dengan C. Pembentukan kompleks piperazin dengan
menggunakan larutan titran : brom timol blue
F. Perak nitrat D. Pembandingnya adalah piperazin hexahidrat
G. Sodium nitrit E. Bukan salah satu
H. Sodium nitrat 109. Pereaksi spesifik untuk analisis golongan
I. Natrium tiosulfat barbiturat adalah :
J. Natrium hidroksida F. Parri
104. Asam salisilat dapat ditentukan kadarnya G. Murexid
berdasarkan reaksi antara: H. DAB HCl
A. Asam lemah dengan basa lemah I. Dragendorf
B. Asam lemah dengan basa kuat J. Fehling
C. Asam kuat dengan basa lemah 110. Senyawa luminal yang terdapat dalam serbuk
D. Asam kuat dengan basa kuat campuran dapat ditentukan kadarnya dengan metode
E. Asam kuat dengan asam kuat argentometri dengan cara melarutkan luminal dalam
105. Penentuan kadar asam salisilat dengan metode larutan natrium karbonat. Titik akhir titrasi ditandai
bromometri berdasarkan reaksi antara : dengan :
F. Inti benzen dengan brom A. Munculnya warna merah
G. Asam karboksilat dengan brom B. Warna biru hilang
H. Fenol dengan brom C. Terjadinya kekeruhan
I. Eter dengan brom D. Munculnya warna biru
J. Ester dengan brom E. Hilangnya warna biru
106. Larutan NaOH 20 ppm terdiri dari 111. Iodometri dilakukan dengan cara melarutkan
A. 20 gram NaOH dalam 1000 ml larutan contoh dalam HCl dan titrasi dengan I2 1 N, indikator
B. 20 gram NaOH dalam 100 ml larutan amilum, dan titik akhir titrasi ditandai dengan :
C. 20 mg NaOH dalam 100 ml larutan F. Timbulnya warna biru
UJIAN MASUK P3A AK 2009/2010 (101) halaman 281 dari
287
1442
G. Timbulnya warna pink 120. Pereaksi Seliwanoff digunakan untuk
H. Hilangnya warna biru identifikasi
I. Warna pink hilang F. Galaktosa
J. Terjadinya endapan G. Pentosa
112. Identifikasi tablet aspirin dapat dilakukan H. Ketosa
dengan pereaksi warna : I. Karbohidrat
F. DAB HCl J. Sukrosa
G. FeCl3 121. Dalam proses identifikasi protein, tahap di
H. Parri mana amonium sulfat dipecah menjadi amonia
I. Murexide dengan penambahan NaOH termasuk dalam :
J. Selliwanoff F. Tahap destruksi
113. Uji Murexid adalah suatu uji reaksi untuk G. Tahap destilasi
identifikasi senyawa : H. Tahap titrasi
III. Asam hidroksi benzoat I. Tahap preparasi
JJJ.1,3 dimetilxantin J. Tahap akhir
KKK. 2,4 dihidroksi benzoat 122. Dari tahapan-tahapan berikut ini :
LLL. 1,3 dimetil salisilat 5) Preparasi sampel
MMM. Fenol-fenol 6) Penentuan panjang gelombang maksimum
114. Di antara reaksi-reaksi berikut: 7) Pembuatan kurva baku
5) Reaksi Wagner’s 8) Penentuan persamaan y= a + bx
6) Reaksi Dragendorf Yang termasuk tahapan penentuan kadar
7) Reaksi Mayer secara spektrofotometri adalah:
8) Reaksi Erdmann F. 1-2-3-4
Reaksi untuk identifikasi protein adalah : G. 1-3-2-4
F. 1), 2), dan 3) H. 1-2-4-3
G. 1) dan 3) I. 2-1-3-4
H. 2) dan 4) J. 4-3-2-1
I. Hanya 4) 123. Jika kelarutan suatu obat dinyatakan 1
J. 1), 2), 3), dan 4) dalam 80 bagian air, maka jumlah air yang
115. Pereaksi Salkowski digunakan untuk dibutuhkan untuk melarutkan 200 mg obat
identifikasi warna terhadap senyawa : terebut paling sedikit :
A. Lemak K. 4 ml
B. Kolesterol L. 16 ml
C. Protein M. 4,5 ml
D. Karbohidrat N. 2 ml
E. Vitamin A O. 15 ml
116. Suatu formula mengandung sulfur endap, 124. Jika suatu larutan stok tembaga sulfat
Pb asetat, gliserin dan air. Pernyataan yang diencerkan 50 kali dengan air, maka konsentrasi
benar berkaitan dengan formula tersebut adalah akhir yang diperoleh adalah 0,1 %b/v. Untuk
: membuat larutan stok tersebut sebanyak 400 ml
F. Dapat dianalisis secara spektrofotometri visibel dalam air, maka jumlah tembaga sulfat yang
G. Dapat dianalisis secara spektrofotometri serapan diperlukan adalah :
atom F. 0,2 g
H. Efek samping akan aman saja G. 20 g
I. Termasuk sediaan kosmetik H. 0,4 g
J. Tidak ada metode analisis yang sesuai I. 40 g
117. Kadar vitamin C dapat ditentukan dengan J. 50 g
cara berikut ini, KECUALI : 125. Jika diketahui massa molekul relatif natrium
F. Spektrofotometri UV klorida 58,5 g/mol, maka jumlah natrium klorida
G. Spektrofotometri Vis yang dibutuhkan untuk membuat 300 ml larutan
H. Spektrofotometri sinar tampak yang mengandung 50 mmol/liter adalah :
I. Spektrofotometri 2,6 diklorofenolindofenol K. 0,878 g
J. Spektrofotometri serapan atom L. 0,585 g
118. Tahap awal dalam analisis senyawa M. 1,756 g
barbiturat adalah isolasi barbiturat dari N. 1,147 g
sediaannya dengan penambahan : O. 1,522 g
A. Larutan alkali 126. Minyak menguap adalah campuran
B. Larutan asam kompleks dari
C. Alkohol F. mono- dan sesquiterpen serta derivate
D. Metanol phenyl-propane.
E. Air G. mono- dan diterpene alkohol dan eter.
119. Analisis kualitatif untuk senyawa gula H. sesquiterpen dan senyawa aromatic lainnya
terbuka adalah: I. monoterpen asam dan lakton.
A. Hydrazon – Ozazon J. monoterpen eter dan aldehid.
B. Fehling – Molish 127. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk basa dari
C. Barfoed – Seliwanoff tanaman dapat dilakukan dengan cara :
D. Molisch – seliwanoff A. Menambahkan ammonium-hydroxide dan
E. Barfoed – Fehling air ke serbuk tanaman