Anda di halaman 1dari 287

113

SOAL UJIAN MASUK


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
MATERI KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
1. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
2. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
3. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
4. Semua jawaban yang benar memiliki nilai yang sama, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang
salah
5. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah
6. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara dan petunjuk yang
diberikan oleh pengawas
7. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
8. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
9. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

SOAL :
1. Pernyataan yang paling sesuai dengan 6. Karakteristik dari suatu proses transpor aktif
bioavailabilitas adalah : meliputi hal-hal berikut ini, KECUALI :
A. Jumlah obat yang dirusak oleh hati sebelum A. membutuhkan energi
terjadinya absorbsi sistemik dari saluran B. bisa jenuh pada konsentrasi obat yang
pencernaan tinggi
B. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia obat C. membawa molekul obat melawan gradien
dengan absorbsi sistemiknya konsentrasi
C. Ukuran laju dan jumlah obat aktif terapetik D. mengikuti hukum difusi Fick
yang mencapai sirkulasi sistemik E. sistem transpor yang dimediasi pembawa
D. Perpindahan obat ke dalam jaringan sepan- 7. Berpindahnya obat dari daerah berkonsentrasi
jang waktu tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah dikenal
E. Pelarutan obat di dalam saluran pencer- dengan istilah :
naan A. Difusi sederhana
2. Laju bioavailabilitas obat paling cepat bila obat B. Pinositosis
diformula sebagai : C. Transpor aktif
A. Larutan D. Biavailabilitas
B. Suspensi E. Biofarmasetika
C. Produk lepas terkendali 8. Persamaan yang menyatakan laju disolusi obat
D. Kapsul gelatin keras dari tablet adalah :
E. Tablet kempa A. Persamaan Noyes – Whitney
3. Rute pemberian obat yang memberikan mula B. Hukum Fick
kerja efek farmakologi yang paling cepat adalah C. Persamaan Henderson – Hesselbalch
A. Injeksi intradermal D. Hukum aksi massa
B. Pemberian per oral E. Persamaan Michaelis – Menten
C. Injeksi subkutan 9. Suatu antibiotik sefalosporin baru diberikan
D. Injeksi intramuskular dengan dosisi 5 mg/kg secara IV bolus tunggal
E. Injeksi intravena kepada seorang pasien laki-laki 58 tahun, berat
4. Rute pemberian obat yang menghasilkan badan 75 kg. Antibiotik tersebut mengikuti
bioavailabilitas sempurna (100%) adalah : farmakokinetik model satu kompartemen
A. Injeksi subkutan dengan waktu paruh eliminasi 2 jam. Volume
B. Injeksi intramuskular distribusinya 0,28 l/kg, dan obat tersebut 35%
C. Injeksi intravena terikat pada protein plasma. Berapa kadar
D. Injeksi intradermal plasma awal (Cp0) obat pada pasien tersebut ?
E. Pemberian per oral A. 56,0 mg/l
5. Setelah pemberian per oral, umumnya obat B. 100 mg/l
paling baik diabsorbsi dari : C. 0,24 mg/l
A. Rektum D. 1,80 mg/l
B. Rongga bukal E. 17,9 mg/l
C. Lambung
D. Duodenum
E. Ileum

UJIAN MASUK P3A AW 2010/2011 (113) halaman 1 dari


287
10. Kondisi berikut ini yang biasanya meningkatkan 19. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi
laju disolusi obat dari tablet adalah : menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan
A. Penggunaan salut gula pada tablet hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut :
B. Peningkatan ukuran partikel obat A. Psoriasis
C. Penurunan luas permukaan obat B. Penyakit Graves’
D. Penggunaan bentuk asam atau basa bebas dari C. Miastenia gravis
obat D. Pemphigus vulgaris
E. Penggunaan bentuk terion atau garam dari obat E. Rheumatoid arthritis
11. Klirens kreatinin digunakan sebagai ukuran 20. Pernyataan yang benar tentang obat-obat oto-
untuk : nom adalah :
A. Absorbsi ginjal pasif A. Adrenergik dan kolinergik umumnya bekerja
B. Laju metabolisme obat sinergis
C. Laju ekskresi ginjal B. Obat kolinergik meniru kerja dari epinefrin
D. Laju filtrasi glomerular C. Reseptor obat adrenergik terdiri dari resep-
E. Sekresi ginjal aktif tor  dan 
12. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang D. Antagonis kolinergik disebut juga simpato-
diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat : litik
A. mulai dieliminasi dari tubuh E. Agonis adrenergik termasuk parasimpato-
B. mulai diabsorbsi dari usus halus mimetik
C. mencapai konsentrasi puncak dalam 21. "Prodrug" dapat diartikan sebagai :
plasma A. Obat yang hanya memiliki aktivitas
D. mencapai konsentrasi efektif minimum profilaktik di dalam tubuh
(MEC) B. Obat yang digolongkan “mungkin efektif”
E. mencapai konsentrasi toksik minimum C. Zat kimia yang menjadi bagian prosedur
(MTC) sintetik dalam pembuatan obat
13. Jaringan yang memiliki kemampuan terbesar D. Senyawa yang melepaskan obat aktif di
untuk biotransformasi obat adalah : dalam tubuh
A. Kulit E. Senyawa yang mungkin aktif terapetik tetapi
B. Otak masih dalam tahap uji coba
C. Ginjal 22. Suatu obat memiliki waktu paruh eliminasi 3 jam
D. Hati dan volume distribusinya 100 ml/kg. Klirens
E. Paru-paru tubuh total obat ini pada pria 70 kg adalah :
14. Yang merupakan diuretik hemat kalium adalah : A. 14,6 l/jam
A. Hidroklorotiazid B. 16,3 l/jam
B. Bumetanid C. 0,5 l/jam
C. Asam etakrinat D. 1,6 l/jam
D. Spironolakton E. 8,0 l/jam
E. Furosemid 23. Saraf yang menghantarkan impuls dengan cara
15. SGPT ialah zat endogen yang digunakan untuk melepaskan norepinefrin adalah saraf :
mengukur fungsi : A. Antikolinergik
A. Pernapasan B. Kolinergik
B. Saraf C. Parasimpatik
C. Koordinasi D. Simpatik
D. Hati E. Parasimpatolitik
E. Ginjal 24. Yang berhubungan dengan istilah “biotransformasi”
16. Farmakodinamika meliputi kajian-kajian berikut dari pernyataan berikut ini adalah :
ini, KECUALI : A. Perubahan biokimiawi obat di dalam tubuh
A. Mekanisme kerja obat B. Proses yang mempercepat distribusi obat
B. Interaksi obat C. Akumulasi zat di dalam jaringan lemak
C. Ikatan obat - reseptor D. Pengikatan zat dengan protein plasma
D. Efek biologis dan terapetik obat E. Akumulasi zat di dalam suatu jaringan
E. Absorpsi dan distribusi obat 25. Antibiotik berikut yang tidak termasuk golongan
17. Suatu obat sediaan kapsul yang diberikan aminoglikosida adalah :
dengan dosis 100 mg menunjukkan nilai AUC A. Kanamisin
20 mg/dl/jam. Bila obat yang sama diberikan B. Eritromisin
secara injeksi IV bolus 100 mg menunjukkan C. Tobramisin
nilai AUC 25 mg/dl/jam maka bioavailabilitas D. Neomisin
obat dalam kapsul tersebut adalah : E. Streptomisin
A. 0,75 26. Yang mana di antara pernyataan berikut ini
B. 0,80 yang tidak ensensial untuk titrasi asidimetri :
C. 0,85 A. Kesetimbangan asam basa
D. 0,55 B. Pengukuran jumlah asam
E. 0,60 C. Pengukuran volume
18. Reaksi hipersensitivitas dengan mekanisme IgE D. Penimbangan bobot konstan
dimanifestasi dengan : E. Jumlah ml titran
A. Reaksi hipersensitivitas lambat
B. Reaksi hipersensitivitas sedang
C. Reaksi hipersensitivitas cepat
D. Antibodi terhadap sel
E. Kompleks antigen – antibodi
UJIAN MASUK P3A AW 2010/2011 (113) halaman 2 dari
287
27. Kandungan sulfadiazin dalam tablet dapat dianalisis E. Spektrofotometri Vis
dengan metode diazotasi dengan menggunakan 36. Pereaksi Seliwanoff digunakan untuk identifikasi
larutan titran : A. Galaktosa
A. Natrium tiosulfat B. Pentosa
B. Natrium hidroksida C. Ketosa
C. Perak nitrat D. Karbohidrat
D. Natrium nitrit E. Sukrosa
E. Natrium nitrat 37. Dalam analisis spektrofotometri, yang dimaksud
28. Analisis kadar asam benzoat dengan metode dengan max (panjang gelombang maksimum)
bromometri berdasarkan reaksi antara :
adalah :
A. Eter dengan brom
B. Ester dengan brom
A. Serapan maksimum suatu larutan yang
C. Inti benzen dengan brom digunakan untuk menentukan panjang
D. Asam karboksilat dengan brom gelombang
E. Fenol dengan brom B. Panjang gelombang yang memberikan
29. Pereaksi spesifik untuk analisis golongan serapan minimun suatu larutan
barbiturat adalah : C. Panjang gelombang maksimum yang dapat
A. Dragendorf digunakan untuk mengukur absorbans
B. Fehling suatu larutan
C. Parri D. Panjang gelombang maksimum yang dapat
D. Murexid digunakan untuk mengukur transmitans
E. DAB HCl suatu larutan
30. Iodometri dilakukan dengan cara melarutkan contoh E. Panjang gelombang yang memberikan
dalam HCl dan titrasi dengan I2 1 N, indikator amilum, serapan maksimum suatu larutan
dan titik akhir titrasi ditandai dengan : 38. Dalam proses identifikasi protein, tahap di mana
A. Terjadinya endapan amonium sulfat dipecah menjadi amonia
B. Timbulnya warna biru dengan penambahan NaOH termasuk dalam :
C. Timbulnya warna pink A. Tahap preparasi
D. Hilangnya warna biru B. Tahap akhir
E. Warna pink hilang C. Tahap destruksi
31. Identifikasi tablet aspirin dapat dilakukan D. Tahap destilasi
dengan pereaksi warna : E. Tahap titrasi
A. Selliwanoff 39. Dari tahapan-tahapan berikut ini :
B. DAB HCl 1) Preparasi sampel
C. FeCl3 2) Penentuan panjang gelombang maksimum
D. Parri 3) Pembuatan kurva baku
E. Murexide 4) Penentuan persamaan A = Ao + KC
32. Uji Murexid adalah suatu uji reaksi untuk Yang termasuk tahapan penentuan kadar
identifikasi senyawa : secara spektrofotometri adalah:
A. Asam hidroksi benzoat A. 1-2-3-4
B. 1,3 dimetilxantin B. 1-3-2-4
C. 2,4 dihidroksi benzoat C. 1-2-4-3
D. 1,3 dimetil salisilat D. 2-1-3-4
E. Fenol-fenol E. 4-3-2-1
33. Di antara reaksi-reaksi berikut: 40. Seorang farmasis memerlukan alkohol 70%
1) Reaksi Wagner’s untuk preskripsi desinfektan, namun ternyata
2) Reaksi Dragendorf yang ada hanya alkohol 58% dan alkohol 95 %.
3) Reaksi Mayer Untuk efisiensi, farmasis tersebut akan
4) Reaksi Erdmann mencampur kedua alkohol yang ada. Jika
Reaksi untuk identifikasi protein adalah : tersedia 100 liter alkohol 58%, berapa liter
A. 1), 2), dan 3) alkohol 95% yang akan ditambahkan untuk
B. 1) dan 3) memperoleh alkohol 70% ?
C. 2) dan 4) A. 95 L
D. Hanya 4) B. 148 L
E. 1), 2), 3), dan 4) C. 48 L
34. Suatu formula mengandung sulfur endap, Pb D. 58 L
asetat, gliserin dan air. Pernyataan yang benar E. 70 L
berkaitan dengan formula tersebut adalah : 41. Jika suatu larutan stok tembaga sulfat
A. Termasuk sediaan kosmetik diencerkan 50 kali dengan air, maka konsentrasi
B. Tidak ada metode analisis yang sesuai akhir yang diperoleh adalah 0,1 %b/v. Untuk
C. Dapat dianalisis secara spektrofotometri visibel membuat larutan stok tersebut sebanyak 400 ml
D. Dapat dianalisis secara spektrofotometri serapan dalam air, maka jumlah tembaga sulfat yang
atom diperlukan adalah :
E. Efek samping akan aman saja A. 0,2 g
35. Kadar vitamin C dapat ditentukan dengan cara B. 20 g
berikut ini, KECUALI : C. 0,4 g
A. Spektrofotometri sinar tampak D. 40 g
B. Spektrofotometri 2,6 diklorofenolindofenol E. 50 g
C. Spektrofotometri serapan atom
D. Spektrofotometri UV

UJIAN MASUK P3A AW 2010/2011 (113) halaman 3 dari


287
42. Jika kelarutan suatu obat dinyatakan 1 dalam 40 47. Unit monomer dari protein dikenal sebagai :
bagian air, maka jumlah air yang dibutuhkan A. Purin
untuk melarutkan 200 mg obat terebut paling B. Nukleosida
sedikit : C. Monosakarida
A. 4000 ml D. Gugus prostetik
B. 800 ml E. Asam amino
C. 40 ml 48. Gula yang terdapat di dalam RNA dan DNA
D. 8 ml adalah :
E. 4 ml A. Digitoksosa
43. Di bawah ini yang bukan senyawa basa adalah : B. Maltosa
A. Al(OH)3 C. Glukosa
B. KOH D. Sukrosa
C. NaOH E. Ribosa
D. CH3CH2OH 49. Berapa milimol air yang terdapat di dalam 1000
E. Ba(OH)2 mg kalsium klorida heksahidrat ? (Ar. Ca = 40,
44. Berikut yang termasuk senyawa asam adalah : Cl = 35,5, H = 1, O = 16 g/mol)
A. CH3CH2COOH A. 18,6 mmol
B. CH3CH2COH B. 54,8 mmol
C. CH3CH2CH2OH C. 13,7 mmol
D. CH3CH2COOCH3 D. 82,6 mmol
E. CH3CH2COCH3 E. 27,4 mmol
45. Senyawa ini mengandung semua gugus fungsi 50. Jika diketahui massa molekul relatif natrium
berikut, KECUALI : klorida 58,5 g/mol, maka jumlah natrium klorida
O
N yang dibutuhkan untuk membuat 300 ml larutan
yang mengandung 50 mmol/liter adalah :
A. 0,878 g
O
B. 0,585 g
C. 1,756 g
D. 1,147 g
OH
E. 1,522 g
S 51. Kelarutan zat didefinisikan sebagai jumlah bagi-
HO an pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1
A. Keton bagian zat. Sukar larut artinya 1 bagian zat larut
B. Fenol dalam bagian pelarut :
C. Ester A. 1000 – 10000
D. Cincin fenil tersubstitusi B. 100 – 1000
E. Nitrogen alisiklik C. 30 – 100
46. Rumus berikut yang menggambarkan bentuk D. 10 – 30
zwitterion dari asam amino adalah : E. 1 – 10
A. 52. Suhu kamar terkendali menurut farmakope
H adalah suhu :
H2N C COO- A. 20o – 30o
B. 15o – 30o
R C. 10o – 15o
B. D. 8o – 15o
E. 2o – 8o
H+
H3N C COOH 53. Untuk meningkatkan titik lebur dari lemak coklat
pada pembuatan supositoria, maka dapat di-
tambahkan cera flava sebanyak :
R A. 4 – 6%
C. B. 2 – 6%
H C. Kurang dari 2%
H2N C COOH D. Kurang dari 4%
E. Lebih dari 6%
R 54. Untuk menghitung dosis untuk bayi, biasa
D. digunakan rumus Fried sebagai berikut :
bobot badan
+
H - A. 150
xdosis dewasa
H3N C COO
luas permukaan tubuh (m2 )
B. xdosis dewasa
1,73 m2
R
usia (tahun)
E. C. xdosis dewasa
Usia+12
H H
H2N C CONH C COOH D.
usia pada tahun berikutnya
x dosis dewasa
24
usia (bulan)
R R E. xdosis dewasa
150

UJIAN MASUK P3A AW 2010/2011 (113) halaman 4 dari


287
63. Jika diketahui ptb atropin SO4 = 0,073; ptb NaCl
55. Bentuk sediaan dari resep di bawah ini adalah : = 0,576; maka NaCl yang dibutuhkan untuk
R/ Minyak Zaitun 60,0 ml pembuatan tetes mata yang mengandung
Vitamin A 60.000 UI atropin sulfat 50 mg/10 ml adalah
Air 120 ml A. 84 mg
S. tid 15 ml B. 27 mg
A. Suspensi C. 839 mg
B. Losio D. 896 mg
C. Larutan E. 269 mg
D. Eliksir 64. Di antara mikroba berikut, yang dapat
E. Emulsi menyebabkan kerusakan pada mata adalah :
56. Untuk meracik resep tersebut, farmasis perlu A. Escherichia coli
menambahkan : B. Xanthomonas campsestris
A. Propilen glikol C. Pseudomonas aeruginosa
B. Tween 80 D. Staphylococcus aureus
C. Akasia E. Streptococcus thermophillus
D. Gliserin 65. Bakteri yang tumbuh pada suhu setinggi 55C
E. Alkohol disebut :
57. Jika Dosis Maksimum (DM) Codein untuk dewasa A. Mesofil
adalah 60 mg/300 mg, maka DM untuk anak usia 10 B. Auksotrofil
tahun dengan bobot badan 30 kg adalah C. Isofil
A. 30 mg/150 mg D. Psikoprofil
B. 26 mg/128 mg E. Termofil
C. 26 mg/132 mg 66. Zat yang tidak lazim digunakan sebagai peng-
D. 27 mg/136 mg awet pada sediaan steril adalah :
E. 28 mg/100 mg A. p-kloro-m-kresol
58. Jika 1 pon setara dengan 0,435 kg, maka jum- B. Nitromersol
lah kapsul kloramfenikol 250 mg yang diperlu- C. Benzalkonium klorida
kan untuk menyediakan dosis 25 mg/kg/hari D. Benzethonium klorida
selama 7 hari untuk seorang pasien yang bobot E. Butil hidroksi anisol
badannya 200 pon adalah : 67. Spora pada bakteri berfungsi untuk
A. 13 A. Menyerang
B. 90 B. Berkembang biak
C. 61 C. Mempertahankan diri
D. 25 D. Berkembang biak dan mempertahankan diri
E. 20 E. Berkembang biak dan menyerang
59. Tujuan granulasi dalam formulasi tablet adalah : 68. Yang tidak sesuai dengan sifat emulgator dalam
A. Mentransformasi sifat permukaan serbuk formulasi emulsi, adalah :
yang hidrofil menjadi hidrofob A. Teradsorpsi dengan cepat di sekeliling
B. Agar tablet memiliki disolusi lebih cepat tetesan terdispersi
C. Agar bahan aktif tetap stabil B. Aktif pada permukaan dan meningkatkan
D. Menjamin agar aliran campuran dalam tegangan permukaan
lubang cetak tetap seragam C. Memberikan potensial listrik yang memadai
E. Menambah sifat adhesi serbuk selama dan D. Meningkatkan kekentalan emulsi
sesudah kompresi E. Efektif pada konsentrasi rendah
60. Sifat yang harus dimiliki oleh bahan baku untuk 69. Berapa banyak larutan 0,9 % yang dapat dibuat
metode cetak langsung dalam formulasi tablet dari 20 g natrium klorida ?
adalah A. 2222 ml
A. Kompresibilitas dan aliran yang baik B. 1000 ml
B. Kompresibilitas, aliran, dan kapasitas C. 222 ml
pegang yang baik D. 122 ml
C. Kompresibilitas yang baik E. 900 ml
D. Aliran yang baik 70. Jika suatu larutan vitamin mengandung 0,5 mg
E. Kapasitas pegang tinggi ion fluorida tiap mililiter, berapa mg ion fluorida
61. Yang BUKAN fungsi penyalut dalam formula yang keluar dari suatu penetes yang meng-
tablet adalah : alirkan 0,6 ml?
A. Agar zat aktif dapat dilindungi dari pengaruh A. 0,3
luar B. 0,1
B. Agar tablet dapat hancur di usus C. 0,5
C. Agar tablet dapat hancur di lambung D. 0,6
D. Agar bau dan rasa zat aktif yang tidak enak E. 1,0
dapat tertutupi 71. Ilmu pengetahuan dan teknologi tentang
E. Agar penampilan lebih menarik partikel-partikel kecil dikenal sebagai :
62. Sediaan yang dimaksudkan untuk diberikan A. Mikrogram
pada mata adalah : B. Mikrokosmos
A. Sediaan topikal C. Mikrobiologi
B. Sediaan irigatif D. Mikropartikelogi
C. Sediaan parenteral E. Mikromeritika
D. Sediaan okular
E. Sediaan nasal
UJIAN MASUK P3A AW 2010/2011 (113) halaman 5 dari
287
72. Berapa gram aspirin yang diperlukan untuk 80. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
membuat 1,25 kg serbuk formula berikut ? dengan pati adalah :
ASA 6 bagian A. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
Fenasetin 3 bagian terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa, pati
Kafein 1 bagian memiliki rantai linear dan bercabang dari
A. 125 1,4-α-, dan 1,6-α-D-glukosa.
B. 750 B. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
C. 175 sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
D. 350 bercabang
E. 250 C. Selulosa disusun oleh molekul β–glukosa
73. Suatu larutan mengandung 500 satuan/ml pada tidak bercabang, pati juga memiliki molekul
saat dibuat. Setelah 40 hari tersisa 300 α- dan β-glukosa tidak bercabang
satuan/ml. Jika penguraian berjalan dengan D. Keduanya terdiri dari rantai linear dan
orde satu, tetapan laju peruraiannya adalah bercabang 1,2-β-D-glukosa
A. 0,0128 per hari E. Tidak ada perbedaan yang berarti
B. 0,1280 per hari 81. Metode yang tepat untuk pemeriksaan kan-
C. 0,0128 per bulan dungan minyak menguap di dalam simplisia
D. 0,0128 per minggu menurut farmakope adalah :
E. 1,2800 per bulan A. Pengukuran kehilangan bobot pada pengeringan
74. Waktu paruh peruraian zat dalam larutan pada B. Destilasi uap air
soal di atas adalah : C. Ekstraksi dengan petroleum eter
A. 541,4 hari D. Ekstraksi dengan etanol
B. 54,14 hari E. Kromatografi lapis tipis
C. 54,14 minggu 82. Secara struktural, kodein adalah :
D. 0,541 bulan A. Dimetil ether dari papaverin
E. 0,054 tahun B. Dietil ether dari morfin
75. Suatu larutan sakarosa (BM=342 g/mol) dibuat C. Monometilether dari morfin.
dengan melarutkan 0,5 g dalam 100 g air. D. Amida dari apomorfin
Konsentrasi larutan dalam satuan molal adalah E. Derivat asetil dari morfin
A. 0,00146 m 83. Bentuk pati jangung yang paling tepat adalah :
B. 0,0146 m A. Segitiga dengan garis-garis vertikal
C. 0,146 m B. Oval dengan garis-garis horizontal
D. 1,460 m C. Bulat dengan bentuk “V” di bagian pinggir
E. 14,6 m D. Pentagon dengan bentuk “V” di bagian
76. Minyak menguap adalah campuran kompleks dari tengah
A. sesquiterpen dan senyawa aromatic lainnya E. bentuk titik
B. monoterpen asam dan lakton. 84. Tipe stomata yang jumlah sel tetangganya dua,
C. monoterpen eter dan aldehid. bidang persekutuannya segaris dengan celah
D. mono- dan sesquiterpen serta derivate stomata, disebut :
phenyl-propane. A. Aktinositik
E. mono- dan diterpene alkohol dan eter. B. Bidiasitik
77. Balsam adalah : C. Anomositik
A. polisakarida yang tercampur dengan minyak D. Anisositik
menguap E. Parasitik
B. jus yang diuapkan sampai kering 85. Metode yang tepat untuk pembuatan sediaan
C. resin-resin yang terlarut dalam minyak minyak lemak sesuai kualitas farmakope adalah
menguap A. Pengempaan dan ekstraksi pelarut.
D. campuran minyak menguap dengan B. Ekstraksi pelarut.
sesquiterpen C. Pengempaan-panas
E. resin-resin yang terlarut dalam air D. Pengempaan-dingin
78. Alkaloid adalah senyawa yang terbentuk secara E. Distilasi uap air.
alami yang molekulnya mengandung 86. Di antara simplisia berikut ini, kandungan
A. satu atau lebih atom O disamping atom S kafeinnya paling tinggi adalah
B. satu atau lebih atom N A. Coffeae Semen
C. dua cincing heterosiklik B. Colae Semen
D. satu rantai samping C15 pada cincin C. Mate Folium
benzene D. Theae Folium
E. satu atau lebih atom N yang diperoleh dari E. Guarana
asam amino 87. Simplisia yang memiliki efek karminatif adalah
79. Identifikasi alkaloid paling tepat dengan meng- A. Silybi mariani Fructus
gunakan reagen : B. Foeniculi Fructus
A. potassium-tetraiodomercurate C. Frangulae Cortex
B. Fluoroglusin dilarutkan dalam HCl pekat D. Centaurii Herba
C. 2,4-dinitrophenylhydrazine E. Graminis Rhizoma
D. Besi-III-chloride
E. antimony-III-chloride

UJIAN MASUK P3A AW 2010/2011 (113) halaman 6 dari


287
88. Cara mengekstraksi alkaloid tersier dalam A. n-Butanol
bentuk garamnya adalah B. n-Pentanol
A. Mengekstraksi dengan pelarut organik seperti C. Metanol
kloroform. D. Etanol
B. Mengekstraksi dengan larutan asam-aqueous E. n-Propanol
C. Mendidihkannya dengan aqueous-ammonia. 97. Sepuluh gram padatan senyawa organik mula-
D. Mengekstraksi dengan pelarut organik yang mula dilarutkan dalam 100 ml air kemudian
mengandung basa. diekstraksi dengan eter. Cara yang akan
E. Mengekstraksi dengan pelarut organik yang menarik paling banyak senyawa organik
mengandung asam. tersebut dari larutan air adalah
89. Berikut ini yang merupakan karakteristik A. tiga kali ekstraksi dengan 50 ml eter
saponin adalah : B. dua kali ekstraksi dengan 50 ml eter
A. Selalu mengandung asam asetat pada C. satu kali ekstraksi dengan 150 ml eter
molekulnya
D. satu kali ekstraksi dengan 50 ml eter
B. Mengendap jika dikocok dengan air
E. tiga kali ekstraksi dengan 25 ml eter
C. Senyawa diterpenoid
98. Tahapan kunci pada proses rekristalisasi adalah
D. Menyebabkan haemolisis pada sel darah merah
A. Melarutkan padatan ke dalam sejumlah
E. Hasil negative pada uji Keller-Kiliani
90. Di antara pernyataan berikut ini, yang merupa- besar pelarut dingin
kan karakteristik dari tannin adalah : B. Membiarkan larutan panas menjadi dingin
A. Derivat 3-phenylbenzopyrane. secara perlahan dan mengendapkan
B. Menghasilkan endapan warna pink pada iodine padatan
C. Menghasilkan endapan pada alkaloid. C. Menghilangkan semua pengotor yang
D. Menghasilkan warna kuning atau kemerah- terlarut dengan penyaringan vakum
an pada Fe(III)-klorida. D. Membiarkan kristal dingin mencapai titik
E. Semua benar leburnya
91. Opium digunakan sebagai E. Bukan salah satu di atas
A. Penghilang demam 99. Yang termasuk terpenoid adalah :
B. Laxativa A. Minyak lemak
C. Tranquiliser B. Antosianin
D. Prekursor morfin C. Musilago
E. Emetika D. Tannin
92. Pernyataan yang paling tepat berkaitan dengan E. Karotenoid
Opium adalah : 100. Kandungan utama dari Catharanthi Herba
A. Opium dengan kualitas bagus mengandung 1,5% adalah :
morphine. A. Catharanthine
B. Opium adalah getah kering dari torehan kapsul B. Vindoline
poppy yang belum matang. C. Vincamine
C. Opium adalah jus yang dikeringkan dari D. Vincristine
guntingan daun Opium poppy. E. Viteksin
D. Opium adalah ekstrak air yang dikeringkan dari
batang Opium poppy.
E. Opium digunakan sebagai diuretic dan laxative.
93. Alkaloid terdapat di dalam tanaman dalam
bentuk
A. Garam dari asam organik
B. Garam mineral
C. Basa terikat
D. Lakton dari asam organik
E. Ester asam mineral
94. Di antara sifat berikut, yang merupakan sifat
dari pati adalah :
A. Mengandung asam amino dalam jumlah besar
B. Mengandung asam lemak dalam strukturnya
C. Sangat mudah larut di dalam air
D. Membentuk jelly di dalam air mendidih
E. Membentuk warna biru atau hijau pada asam-
asam mineral

95. Pada kolom kromatografi ekskulusi ukuran,


molekul yang …………. Akan bergerak bebas
pada matriks fase diam, dan oleh karena itu
akan bergerak dari kolom …………
A. besar, lebih cepat
B. polar, lebih lambat
C. kecil, lebih cepat
D. polar, lebih cepat
E. besar, lebih lambat
96. Di antara senyawa berikut ini, yang lebih dulu
terelusi dari kolom kromatografi gas adalah

UJIAN MASUK P3A AW 2010/2011 (113) halaman 7 dari


287
114
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
MATERI KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
10. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
11. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
12. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
13. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
14. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
15. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
16. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
17. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
I. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
II. Pilihlah :
A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika 4 benar
E. Jika semua benar

SOAL :
1. Suatu sampel diketahui mengandung kofein E. Metan
sebanyak 100 mg ditentukan kadarnya 4. Suatu uji batas dilakukan untuk hidrokorti-
dengan metode titrasi bebas air mengguna- son dalam hidrokortison natrium fosfat.
kan asam perklorat. Volume titrasi sampel Sebanyak 2 µL larutan hidrokortison natrium
diperoleh sebanyak 3,3 ml dan volume fosfat 1% b/v dibandingkan dengan 2 µL
blanko sebanyak 0,2 ml. Jika berat molekul larutan yang mengandung baku hidrokorti-
kofein 180,17 dan kadar sampel yang son 0,02% b/v dengan menggunakan sistem
diperoleh 98,85%, maka normalitas larutan pelarut metilen klorida : eter : methanol : air
baku asam perklorat yang digunakan adalah : (77:15:8:1,2). Maka batas persentase untuk
A. 0,176 N hidrokortison dalam hidrokortison natrium
B. 0,166 N fosfat yang diatur untuk uji ini adalah :
C. 0,156 N A. 2%
D. 0,146 N B. 4%
E. 0,144 N C. 6%
2. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar D. 8%
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : E. 10%
A. 12,51 N 5. Larutan stok zat X tersedia dengan konsen-
B. 11,96 N trasi 160 ppm. Yang harus dilakukan untuk
C. 11,54 N membuat larutan dengan konsentrasi 8 ppm
D. 10,82 dari larutan stok tersebut adalah :
E. 10,67N A. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
3. Fase gerak yang sering digunakan pada hingga 10 ml
kromatografi gas karena dapat meningkatkan B. Dipipet 1 ml lalu dicukupkan volumenya
efisiensi kromatografi adalah : hingga 10 ml
A. Nitrogen C. Dipipet 2 ml lalu dicukupkan volumenya
B. Karbon dioksia hingga 10 ml
C. Argon D. Dipipet 3 ml lalu dicukupkan volumenya
D. Helium hingga 10 ml

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 8 dari 287


E. Dipipet 4 ml lalu dicukupkan volumenya J. Fenol-fenol
hingga 10 ml 11. Pengertian Bilangan Ester menurut Farma-
6. Penentuan kandungan nikel dalam suatu kope Indonesia Edisi III adalah bilangan yang
sampel manitol dilakukan dengan Spektro- menunjukkan :
fotometri Serapan Atom (SSA). Sebanyak A. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
100,5 g manitol dilarutkan dalam 250 mL air. perlukan untuk menetralkan asam bebas
Suatu larutan baku yang mengandung nikel yang terdapat dalam 1 gram zat.
pada 10,6 bpj digunakan untuk membuat B. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
satu seri kalibrasi dengan menambahkan 0,5 perlukan untuk menyabunkan 1 gram zat.
mL; 1,0 mL; dan 1,5 mL baku ke dalam 50 mL C. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
alikuot larutan manitol. Hasil pembacaan perlukan untuk menetralkan asam bebas
yang diperoleh adalah sebagai berikut : dan menyabunkan ester yang terdapat
0,378; 0,543; 0,718; 0,891. Maka kandungan dalam 1 gram zat uji.
nikel (bpj) dalam sampel manitol adalah : D. Jumlah mg natrium hidroksida yang di-
A. 5,8 bpj perlukan untuk menyabunkan 1 gram zat.
B. 0,58 bpj E. Jumlah mg natrium hidroksida yang di-
C. 2,9 bpj perlukan untuk menetralkan asam bebas
D. 0,29 bpj dan menyabunkan ester yang terdapat
E. 0,50 bpj dalam 1 gram zat uji.
7. Larutan 0,01 mol/L NaOH memiliki pH : 12. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
A. 9 Indonesia Edisi III adalah
B. 10 A. Selisih penimbangan dua kali berturut-
C. 11 turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
D. 12 yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
E. 13 selama 2 jam.
8. Senyawa luminal yang terdapat dalam serbuk B. Selisih penimbangan dua kali berturut-
campuran dapat ditentukan kadarnya secara turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
argentometri dengan melarutkan luminal yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
dalam larutan Natrium karbonat. Titik akhir selama 2 jam
titrasi ditandai dengan timbulnya: C. Selisih penimbangan dua kali berturut-
A. Warna merah turut tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa
B. Warna biru hilang yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
C. Kekeruhan selama 1 jam.
D. Endapan merah D. Selisih penimbangan dua kali berturut-
E. Larutan merah turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
9. Berikut ini adalah data serapan teofilin baku yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
dalam larutan cairan lambung buatan pada selama 1 jam.
panjang gelombang 271 nm: E. Selisih penimbangan dua kali berturut-
turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
Konsentrasi Absorbansi yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
(ppm) selama 1 jam
4 0,20260 13. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan
5 0,26876 kadar protein dalam urine adalah :
6 0,33389 A. Urin sewaktu
7 0,40200 B. Urin 24 jam
8 0,46711 C. Urin postprandila
9 0,53809 D. Urin 12 jam
10 0,59266 E. Urin pagi
14. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada
Jika diperoleh absorbansi sampel sebesar serum seorang pasien dengan menggunakan
0,43255, kadar sampel tersebut adalah : spektrofotometer.
A. 8,56 ppm
Sampel Absorban
B. 8,35 ppm
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250
C. 7,35 ppm
Serum pasien 0,500
D. 7,48 ppm
E. 6,52 ppm
10. Uji Murexid adalah suatu uji reaksi untuk
Kadar albumin serum pada pasien tersebut,
identifikasi senyawa : adalah :
F. Asam hidroksi benzoat
A. 2,5 g/dL
G. 1,3 dimetilxantin
B. 5,2 g/dL
H. 2,4 dihidroksi benzoat
C. 5,0 g/dL
I. 1,3 dimetil salisilat
D. 0,5 g/dL

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 9 dari 287


E. 0,25 g/dL 3) Ketahanan
4) Batas deteksi
15. Pereaksi yang digunakan untuk menentukan 25. Yang termasuk gugus kromofor organik
adanya ikatan peptida dalam suatu zat adalah adalah
A. Biuret 1) Karbonil
B. Benedict 2) Karboksil
C. Barfoed 3) Amido
D. Nynhidrin 4) Azo
E. Fehling 26. Mentol bila dicampur dengan timol akan :
16. Gugus bukan protein yang terdapat pada A. Melarut
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian B. Mencair
protein disebut C. Meleleh
A. Kofaktor D. Menggumpal
B. Koenzim E. Tidak terjadi apa-apa
C. Gugus prostetik 27. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti
D. Isoelektrik jika perlu adalah :
E. Aktivator A. p.r.n. ; s.n.s. ; p.i.m .
17. Asam amino nonessensial adalah: B. p.r.n. ; s.o.s ; p.i.m.
A. Leusin C. p.r.n. ; s.n.s. ; s.o.s.
B. Lysin D. p.r.n. ; s.n.s. ; i.m.m.
C. Glisin E. p.r.n. ; p.i.m. ; i.m.m.
D. Isoleusin 28. Succus dan radix adalah pengikat dan pengisi
E. Metionin yang paling baik untuk pil dengan perban-
18. Yang termasuk dalam metode titrasi ber- dingan :
dasarkan prinsip oksidasi reduksi adalah : A. 1 : 1
1) Iodimetri-Iodometri B. 1 : 2
2) Bromo-Bromatometri C. 2 : 1
3) Permanganometri D. 2 : 3
4) Cerimetri E. semua salah
19. Penentuan kadar koffein dapat dilakukan 29. Jika Dosis Maksimum (DM) Luminal untuk
dengan metode : dewasa adalah 300 mg/600 mg, maka DM
1) Nitritometri untuk anak usia 7 tahun dengan bobot badan
2) Titrasi Bebas Air 20 kg adalah :
3) Argentometri A. 88 mg/176 mg
4) Iodometri B. 40 mg/80 mg
20. Penentuan kadar ampisillin secara titrimetri C. 110 mg/221 mg
dapat dilakukan dengan metode: D. 85 mg/171 mg
1) Bromometri E. 105 mg/ 210 mg
2) Bromatometri 30. Yang dimaksud dengan dragee adalah :
3) Iodimetri A. Tablet isap
4) Cerimetri B. Tablet kunyah
21. Penentuan kadar ampicillin secara titrimetri C. Tablet kulum
dapat dilakukan dengan metode: D. Tablet salut gula
1) Argentometri E. Tablet salut enterik
2) Titrasi Bebas Air 31. Bahan tambahan tablet di bawah ini mem-
3) Gravimetri punyai lebih dari satu fungsi, KECUALI :
4) Dikromatometri A. Gula
22. Teori asam basa Bronsted-Lowry menyata- B. Amylum
kan bahwa C. Avicel
1) Asam adalah donor proton D. Cab-O-sil
2) Asam adalah akseptor elektron E. Lactosum
3) Basa adalah akseptor proton 32. R/ sulfanilamid 0,4
4) Basa adalah donor hidroksida oleum cacao q.s
23. Perangkat HPLC terdiri dari : m.f. supp. dtd No. XX
1) Fase gerak dan Fase diam Pro. Amran (dewasa)
2) Kolom Jika diketahui nilai tukar untuk sulfanilamid
3) Pompa vakum 0,60; maka oleum cacao yang dibutuhkan
4) Pemanas kolom untuk membuat resep di atas adalah :
24. Yang termasuk parameter validasi metode A. 32,0 g
analisis adalah B. 52,0 g
1) Presisi C. 55,2 g
2) Linearitas D. 35,2 g
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 10 dari
287
E. 95,2 g 40. Untuk menghitung tonisitas larutan, dapat
33. Bahan baku untuk metode cetak langsung digunakan rumus di bawah ini, KECUALI :
harus memiliki sifat : A. Penurunan titik beku
A. Kompresibilitas yang baik B. Ekivalen NaCl
B. Aliran yang baik C. Faktor disosiasi
C. Kapasitas pegang tinggi D. Grafik
D. Kompresibilitas dan aliran yang baik E. Nicholas
E. Kompresibilitas, aliran, dan kapasitas 41. Larutan yang berbahaya jika disuntikkan
pegang yang baik adalah larutan yang bersifat :
34. Yang termasuk ajuvan adalah : A. Hipotonis
A. Pewarna B. Hipertonis
B. Pewarna dan penawar bau C. Isotonis
C. Pewarna, penawar bau, dan penyalut D. Netral
D. Pewarna, penawar bau, dan pemanis E. Asam
buatan 42. Akan dibuat tetes mata isotonis yang
E. Pewarna, penawar bau, dan adsorben mengandung atropin sulfat 50 mg/10 ml.
35. Pernyataan di bawah ini merupakan kriteria Jika BM atropin SO4 = 694,85; dan BM NaCl
suspensi yang baik, KECUALI : = 58,5; maka NaCl yang dibutuhkan adalah :
A. Zat terdispersi harus halus, sehingga A. 844 mg
cepat mengendap B. 896 mg
B. Bila mengendap, partikel tidak boleh C. 275 mg
membentuk cake D. 84 mg
C. Bila dikocok perlahan, endapan segera E. 27 mg
terdispersi kembali 43. Akan dibuat injeksi Vit C 125 mg/5ml. Jika
D. Suspensi mudah dituang dari wadah diketahui ptb vit C = 0,105; dan ptb NaCl =
E. Tersuspensi cukup lama untuk men- 0,576. Agar injeksi tsb isotonis, maka NaCl
dapatkan takaran yang akurat yang dibutuhkan adalah :
36. Emulgator yang ideal memiliki sifat-sifat A. 675 mg
berikut, kecuali : B. 447 mg
A. Teradsorpsi dengan cepat di sekeliling C. 22 mg
tetesan terdispersi D. 28 mg
B. Aktif pada permukaan dan meningkatkan E. 35 mg
tegangan permukaan 44. Akan dibuat tetes mata Scopolamin HBr
C. Memberikan potensial listrik yang dengan konsentrasi 25 mg/ml sebanyak 10
memadai ml. Jika diketahui nilai E Scopolamin HBr =
D. Meningkatkan kekentalan emulsi 0,13; maka NaCl yang harus ditambahkan
E. Efektif pada konsentrasi rendah agar tetes mata tsb isotonis adalah :
37. Bahan-bahan di bawah ini dapat merusak A. 57,50 mg
emulsi, kecuali : B. 86,75 mg
A. gliserin dan sirup C. 575,00 mg
B. asam dan basa D. 867,50 mg
C. etanol dan eter E. 896,75 mg
D. elektrolit 45. Prinsip terbunuhnya mikroba pada steril-
E. tingtur isasi dengan gas adalah :
38. Bila bahan baku yang diketahui sedikit A. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
mengandung mikroba, maka pengontrolan penyusun tubuh mikroba
kadar mikroba B. Terjadi perubahan DNA dari inti sel,
A. Tidak diperlukan sehingga mikroba mengalami mutasi
B. Dilakukan sekali-sekali C. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga
C. Harus dilakukan mikroba menjadi kering
D. Bisa dilakukan atau bisa tidak dilakukan D. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan
E. Semua benar alkilasi, sehingga protein mikroba rusak
39. Lama dan suhu yang digunakan untuk steril- E. Mikroba tersingkir dari larutan
isasi dengan autoklaf adalah : 46. Berikut ini adalah gas yang bisa digunakan
A. 120oC 15 menit untuk sterilisasi, KECUALI :
B. 121oC 10 menit A. Formaldehida
C. 126 – 129oC 5 menit B. Ozon
D. 115 – 116oC 30 menit C. Etilen oksida
E. 134 – 138oC 3 menit D. Propil bromida
E. Klorin dioksida

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 11 dari


287
47. Spora pada bakteri berfungsi untuk : 54. Scoville’s index dapat digunakan untuk
A. Berkembang biak mengetahui:
B. Mempertahankan diri A. Tingkat keasaman
C. Menyerang B. Tingkat kekentalan
D. Berkembang biak dan pertahanan diri C. Tingkat kemanisan
E. Berkembang biak dan menyerang D. Tingkat kepedasan
48. Ilmu dan teknologi partikel kecil disebut : E. Tingkat kepahitan
A. Nanomeritik 55. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
B. Mikromeritik dengan pati adalah :
C. Makromeritik A. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
D. Ultrameritik sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
E. Semua salah bercabang
49. Alat untuk menentukan ukuran partikel B. Selulosa disusun oleh molekul β –glukosa
adalah sebagai berikut, KECUALI : bercabang, pati memiliki molekul α- dan
A. Viscometer β-glukosa tidak bercabang
B. Mikroskop C. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
C. Ayakan terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa,
D. Andreasen sedangkan pati memiliki rantai linear dan
E. Coulter couter bercabang dari 1,4-α-, dan 1,6-α-D-
50. Disolusi adalah : glukosa.
A. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam D. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α-
media per satuan waktu glukosa sedangkan pati memiliki residu
B. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam 1,4-β-glukosa bercabang
media pada suhu tertentu E. Keduanya terdiri dari rantai linear dan
C. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam bercabang 1,2-β-D-glukosa.
media yang diketahui volumenya pada 56. Cara untuk mendapatkan minyak lemak dari
waktu dan suhu tertentu “virgin oil” adalah :
D. Proses melarutnya bahan obat dalam A. ekstraksi pelarut.
suatu pelarut B. pengepresan.
E. Proses melarutya bahan obat pada C. pengepresan-dingin.
keadaan tertentu D. distilasi uap air.
51. Atom N pada alkaloid yang berasal dari asam E. pengepresan dan ekstraksi pelarut.
amino terdapat pada: 57. Berikut ini adalah reagen untuk identifikasi
A. cincin heterosiklik alkaloid, kecuali:
B. sebagai kation ammonium A. Dragendorf
C. sebagai substituen cincin benzene B. Mayer
D. sebagai substituen cincin pyrane C. Wagner
E. pada rantai samping D. Lieberman Bouchard
52. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam dari E. Potassium-tetraiodomercurate
tanaman dilakukan dengan cara 58. Getah dari Poppy adalah bahan baku industri
A. Menambahkan ammonium-hydroxide untuk produksi morfin karena .……. .
dan air ke serbuk tanaman A. Hanya mengandung morfin
B. Membuat ekstrak dengan penambahan B. Tidak mengandung alkaloid lain
asam mineral dan pelarut organik C. Memiliki kandungan morfin maksimum
C. Membuat ekstrak dengan penambahan D. Bahan baku yang paling murah
basa dan pelarut organik E. Mengandung derifat morfin
D. Menambahkan asam mineral dan air ke 59. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak jika
serbuk tanaman pada pemeriksaan ...
E. Membuat ekstrak dengan pelarut organik A. bagian tanaman tersebut mengandung
dan menghangatkannya bahan asing yang toksik
53. Lemak dari biji ricinus setelah pengepresan B. bagian tanaman tersebut mengandung
tidak dapat digunakan sebagai bahan makan- bahan asing dalam jumlah yang melebihi
an karena mengandung bahan yang sangat ambang batas yang ditetapkan farmakope
beracun yaitu ...... . C. bagian tanaman tersebut mengandung
A. ricinin bahan asing yang toksik yang tidak dapat
B. ricin dipisahkan
C. taxol D. bagian tanaman tersebut mengandung
D. sinigrine bahan asing
E. lotaustralin E. mengandung bagian lain dari tanaman
tersebut dalam jumlah yang lebih besar
daripada yang dipersyaratkan farmakope

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 12 dari


287
60. Simplisia berikut ini yang kandungan kafein- 68. Bagaimana menghindari kerusakan bahan
nya paling tinggi adalah herbal dari perubahan yang tidak diinginkan
A. Mate Folium pada penyimpanan?
B. Theae Folium A. Mengeringkan bahan herbal sesegera
C. Guarana mungkin
D. Coffeae Semen B. melembabkan bahan herbal dengan
E. Colae Semen sejumlah tertentu air dan menyimpannya
61. Inulin termasuk ke dalam kelompok di dalam lemari pendingin
A. arabin C. Tanaman disimpan pada tempat dingin
B. pectin dalam wadah tertutp
C. galaktane D. Simpan tanaman di dalam wadah
D. mannan tertutup rapat dan simpan pada suhu
E. fructosane ruang
62. Bahan berikut ini yang bersifat karminatif E. Menambahkan bahan penstabil
A. Frangulae Cortex 69. Pada kolom kromatografi ekskulusi ukuran,
B. Centaurii Herba molekul yang …………. akan bergerak bebas
C. Silybi mariani Fructus pada matriks fase diam, dan oleh karena itu
D. Foeniculi Fructus akan bergerak dari kolom …………
E. Graminis Rhizoma A. kecil, lebih cepat
63. Kandungan tanaman di bawah ini yang dapat B. polar, lebih cepat
membentuk kompleks reversible dengan C. besar, lebih lambat
protein adalah : D. besar, lebih cepat
A. alkaloid E. polar, lebih lambat
B. saponin 70. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada
C. tannin kromatografi lapis tipis dengan fase diam
D. mucilago “reverse phase silica gel” adalah senyawa
E. anthraglikosida yang
64. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium A. bobot molekul tinggi
memiliki efek .. B. bobot molekul rendah
A. antagonis atropin C. polaritas tinggi
B. agonis atropin D. polaritas rendah
C. sedatif E. solubilitas sedang
D. diuretik 71. Berapa nilai hRf maksimum sebuah senyawa
E. emetik pada kromatografi kertas?
65. Bahan yang mengandung derivat purin : A. 0,1
A. Capsicum Fructus B. 1,0
B. Alixiae Cortex C. 10,0
C. Colae Semen D. Tidak menentu
D. Podophylum E. 100,0
E. Pyrethri Flos 72. Senyawa berikut ini yang lebih dulu terelusi
66. Pernyataan yang paling berhubungan dengan dari gas chromatography column adalah
Opium adalah : A. Methanol (CH3OH)
A. Opium adalah getah yang dikeringkan B. Ethanol (CH3CH2OH)
yang diperoleh dengan menoreh kapsul C. n-Propanol (CH3CH2CH2OH)
poppy yang belum matang. D. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH)
B. Opium adalah jus yang dikeringkan dari E. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH)
guntingan daun Opium poppy. 73. Senyawa yang tergolong terpenoid adalah :
C. Opium adalah ekstrak air yang dikering- A. anthosianin
kan dari batang Opium poppy. B. mucilago
D. Opium dengan kualitas bagus mengan- C. tannin
dung 1,5% morfin. D. karotenoid
E. Opium digunakan sebagai diuretik dan E. minyak lemak
laxatif. 74. Bahan berikut ini digunakan sebagai
67. Senyawa yang merupakan kandungan Opium antikanker, KECUALI
adalah : A. Myristicae Semen
A. chelidonin B. Taxus Baccata
B. hypericine C. Catharanthi Herba
C. narcotine D. Podophylli Rhizoma
D. heroin E. Colae Semen
E. pilokarpin

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 13 dari


287
75. Tanaman yang banyak digunakan setelah 82. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat
fermentasi adalah : yang diberikan secara oral, adalah waktu
A. Calami Rhizoma untuk obat
B. Zingiberis Rhizoma A. Mencapai konsentrasi puncak dalam
C. Ratanhia Root plasma
D. Theae Folium B. Mencapai konsentrasi efektif minimum
E. Lime Flos (MEC)
76. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi C. Mencapai konsentrasi toksik minimum
utama senyawa dari tubuh adalah : (MTC)
A. Hati D. Mulai dieliminasi dari tubuh
B. Paru-paru E. Mulai diabsorbsi dari usus halus
C. Ginjal 83. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
D. Kulit otonom adalah :
E. Otak A. Adrenergik dan kolinergik umumnya
77. Daerah tubuh yang memiliki pH paling bekerja sinergis
rendah (paling asam) adalah ; B. Antagonis kolinergik disebut juga simpa-
A. Darah tolitik
B. Air mata C. Obat kolinergik meniru kerja dari epi-
C. Rongga mulut nefrin
D. Cairan usus D. Agonis adrenergik termasuk parasim-
E. Vagina patomimetik
78. Berikut ini yang tidak termasuk sistem E. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
imun nonspesifik adalah : reseptor  dan 
A. Sel B 84. Perbedaan kerja antara antidepresi trisiklik
B. Sel fagosit dan antidepresi penghambat MAO adalah
C. Sel NK A. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
D. Interferon yang stabil terhadap enzim MAO;
E. Selaput lendir penghambat MAO mencegah ambilan
79. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi amin di prasinaps
antara antigen dan IgE sehingga sel mast B. Trisiklik mencegah degradasi senyawa
mengalami degranulasi dan melepaskan amin; penghambat MAO mencegah
mediator, biasa juga disebut sebagai reaksi- ambilan amin di prasinaps
reaksi berikut ini, KECUALI : C. Trisiklik mencegah ambilan amin di
A. Reaksi hipersensitivitas cepat prasinaps; penghambat MAO mencegah
B. Reaksi anafilaksis degradasi senyawa amin
C. Reaksi alergi D. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
D. Reaksi hipersensitivitas lambat yang tidak stabil terhadap enzim MAO;
E. Reaksi histaminik penghambat MAO mencegah ambilan
80. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan amin di prasinaps
sebagai : E. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
A. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia yang stabil terhadap enzim MAO;
obat dengan absorbsi sistemiknya penghambat MAO membentuk senyawa
B. Ukuran laju dan jumlah obat aktif kompleks yang tidak stabil terhadap
terapetik yang mencapai sirkulasi enzim MAO
sistemik 85. Mekanisme umum obat analgetik adalah :
C. Perpindahan obat ke dalam jaringan A. Meningkatkan eliminasi panas pada
sepanjang waktu waktu demam, dengan cara menimbulkan
D. Pelarutan obat di dalam saluran dilatasi pembuluh darah perifer &
pencernaan mobilisasi air sehingga terjadi pengen-
E. Jumlah obat yang dirusak oleh hati ceran darah & pngeluaran keringat
sebelum terjadinya absorbsi sistemik dari B. Merupakan hasil kerja obat pada SSP
saluran pencernaan yang melibatkan pusat kontrol suhu di
81. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak hipotalamus
satupun yang bukan racun, hanya dosis yang C. Menghambat secara langsung enzim-
membedakan antara racun dan pengobatan” enzim pada SSP yang mengkatalisis
dikemukakan pertama kali oleh : biosintesis prostaglandin
A. Parkinson D. Menghambat enzim-enzim yang terlibat
B. Fleming pada biosintesis mukopolisakarida &
C. Paracelsus glikoprotein
D. Plato E. Meningkatkan pergantian jaringan
E. Aristoteles kolagen & stabilisasi membran

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 14 dari


287
86. Seorang pasien wanita (30 tahun, berat 91. Rute pemberian obat yang menghasilkan
badan 52 kg) dengan fungsi ginjal normal bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
akan diberi obat dengan infus IV. Menurut F. Injeksi intramuskular
pustaka waktu paruh eliminasi obat ini G. Injeksi intravena
adalah 3 jam dan volume distribusinya H. Injeksi intradermal
adalah 25% berat badan. Farmakokinetika I. Pemberian per oral
obat ini megikuti proses orde satu. Kadar J. Injeksi subkutan
tunak yang diperlukan adalah 10 μg/mL. 92. Parameter yang digunakan untuk mengukur
Dosis muat dan laju infus yang fungsi hati hati adalah :
direkomendasikan serta klirens tubuh total A. Kreatinin
dari obat ini berturut-turut adalah : B. SGOT/SGPT
A. 130 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam C. Inulin
B. 30 mg; 130 mg/jam; dan 10 L/jam D. Insulin
C. 130 mg; 3 mg/jam; dan 13 L/jam E. Lisosim
D. 130 mg; 3 mg/jam; dan 30 L/jam 93. Yang bukan fungsi/peran normal logam di
E. 300 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam dalam tubuh adalah :
87. Suatu obat baru diberikan dengan dosis A. Besi di dalam heme hemoglobin
tunggal IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. B. Kobalt dalam vitamin B12
Setelah 6 jam, konsentrasi obat dalam C. Arsen di dalam ATP
plasma terukur 1,5 mg/100 ml plasma. D. Kalsium di dalam tulang
Diketahui volume distribusinya 10% dari E. Fosfor di dalam ATP
berat badan, dan mengikuti kinetika orde 94. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat
satu. Jumlah total obat di dalam cairan tubuh dirumuskan dalam pernyataan berikut ini :
setelah 6 jam dan waktu paruh dari obat A. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat
tersebut masing-masing adalah : itu tidak toksik
A. 200 mg dan 0,085 jam-1 B. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat
B. 120 mg dan 0,693 jam-1 itu sangat toksik
C. 120 mg dan 0,085 jam-1 C. Semakin kecil nilainya, berarti semakin
D. 200 mg dan 0,693 jam-1 toksik zat tersebut
E. 150 mg dan 0,085 jam-1 D. Semakin besar nilainya, berarti semakin
88. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : toksik zat tersebut
A. Jumlah zat yang menghambat efek bio- E. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan
logis di dalam tubuh tingkat ketoksikan zat tersebut
B. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio- 95. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
logis minimum adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
C. Jumlah zat yang menghasilkan efek ber- untuk diberikan pada mencit. Faktor
bahaya bagi organisme konversi dosis untuk mencit dengan bobot
D. Jumlah zat yang menghasilkan efek yang badan 20 g adalah 0,0026, dan volume
diperlukan pada kebanyakan pasien pemberian maksimum untuk mencit dengan
E. Jumlah zat yang mempercepat pening- bobot badan 30 g adalah 1 ml. Jika
katan konsentrasi obat di dalam tubuh pemberian sediaan oral berdasarkan volume
89. Pengobatan atau perlakuan terhadap insom- maksimum, maka konsentrasi sediaan oral
nia meliputi berikut ini, KECUALI : glibenklamid yang disediakan adalah :
A. Manajemen penyakit, meliputi identifi- A. 1,95 mg/100 mL
kasi penyebab B. 1,95 mg/mL
B. Penggunaan terapi ECT untuk insomnia C. 19,5 mg/100 mL
berat D. 195 mg/mL
C. Insomnia transien diatasi dengan hygiene E. 195 mg/100 mL
tidur yang baik 96. Antibiotik yang bukan golongan
D. Pengobatan nonfarmakologi penting aminoglikosida adalah :
untuk insomnia jangka panjang A. Streptomisin
E. Insomnia kronis memerlukan penelitian B. Kanamisin
atas sebab medis C. Eritromisin
90. Penyakit autoimun yang terjadi karena D. Tobramisin
antibodi menyebabkan kelenjar tiroid E. Neomisin
mengeluarkan hormon tiroid dalam jumlah 97. Furosemid adalah nama generik dari :
berlebihan disebut : A. Allegra-D®
A. Penyakit Graves’ B. COZAAR®
B. Miastenia gravis C. LASIX®
C. Pemphigus vulgaris D. ZYRTEC®
D. Rheumatoid arthritis E. GlycoLax®
E. Psoriasis
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 15 dari
287
98. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya
merupakan golongan :
A. Alkaloid ergot
B. Steroid
C. Beta-bloker
D. Diuretik
E. Antidepressan
99. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya :
A. Sistem saraf pusat
B. Tidak ada alergi
C. Dua kali sehari
D. Telinga kanan
E. Penyakit paru kronis
100. Penyakit anemia yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin B12 disebut ANEMIA … :
A. Sel Sabit
B. Pernisiosa
C. Aplastik
D. Hemolitik
E. Sideroblastik

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 16 dari


287
114
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
MATERI KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
18. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
19. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
20. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
21. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
22. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
23. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
24. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
25. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
III. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
IV. Pilihlah :
F. Jika 1,2 dan 3 benar
G. Jika 1 dan 3 benar
H. Jika 2 dan 4 benar
I. Jika 4 benar
J. Jika semua benar

SOAL :
101. Suatu sampel diketahui mengandung G. Karbon dioksia
kofein sebanyak 100 mg ditentukan kadarnya H. Argon
dengan metode titrasi bebas air mengguna- I. Helium
kan asam perklorat. Volume titrasi sampel J. Metan
diperoleh sebanyak 3,3 ml dan volume 104. Suatu uji batas dilakukan untuk
blanko sebanyak 0,2 ml. Jika berat molekul hidrokorti-son dalam hidrokortison natrium
kofein 180,17 dan kadar sampel yang fosfat. Sebanyak 2 µL larutan hidrokortison
diperoleh 98,85%, maka normalitas larutan natrium fosfat 1% b/v dibandingkan dengan
baku asam perklorat yang digunakan adalah : 2 µL larutan yang mengandung baku
F. 0,176 N hidrokorti-son 0,02% b/v dengan
G. 0,166 N menggunakan sistem pelarut metilen klorida
H. 0,156 N : eter : methanol : air (77:15:8:1,2). Maka
I. 0,146 N batas persentase untuk hidrokortison dalam
J. 0,144 N hidrokortison natrium fosfat yang diatur
102. Normalitas asam klorida pekat dengan untuk uji ini adalah :
kadar 37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) F. 2%
adalah : G. 4%
F. 12,51 N H. 6%
G. 11,96 N I. 8%
H. 11,54 N J. 10%
I. 10,82 105. Larutan stok zat X tersedia dengan
J. 10,67N konsen-trasi 160 ppm. Yang harus dilakukan
103. Fase gerak yang sering digunakan pada untuk membuat larutan dengan konsentrasi
kromatografi gas karena dapat meningkatkan 8 ppm dari larutan stok tersebut adalah :
efisiensi kromatografi adalah : F. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
F. Nitrogen hingga 10 ml

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 17 dari


287
G. Dipipet 1 ml lalu dicukupkan volumenya J. 6,52 ppm
hingga 10 ml 110. Uji Murexid adalah suatu uji reaksi untuk
H. Dipipet 2 ml lalu dicukupkan volumenya identifikasi senyawa :
hingga 10 ml K. Asam hidroksi benzoat
I. Dipipet 3 ml lalu dicukupkan volumenya L. 1,3 dimetilxantin
hingga 10 ml M. 2,4 dihidroksi benzoat
J. Dipipet 4 ml lalu dicukupkan volumenya N. 1,3 dimetil salisilat
hingga 10 ml O. Fenol-fenol
106. Penentuan kandungan nikel dalam suatu 111. Pengertian Bilangan Ester menurut
sampel manitol dilakukan dengan Spektro- Farma-kope Indonesia Edisi III adalah
fotometri Serapan Atom (SSA). Sebanyak bilangan yang menunjukkan :
100,5 g manitol dilarutkan dalam 250 mL air. F. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
Suatu larutan baku yang mengandung nikel perlukan untuk menetralkan asam bebas
pada 10,6 bpj digunakan untuk membuat yang terdapat dalam 1 gram zat.
satu seri kalibrasi dengan menambahkan 0,5 G. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
mL; 1,0 mL; dan 1,5 mL baku ke dalam 50 mL perlukan untuk menyabunkan 1 gram zat.
alikuot larutan manitol. Hasil pembacaan H. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
yang diperoleh adalah sebagai berikut : perlukan untuk menetralkan asam bebas
0,378; 0,543; 0,718; 0,891. Maka kandungan dan menyabunkan ester yang terdapat
nikel (bpj) dalam sampel manitol adalah : dalam 1 gram zat uji.
F. 5,8 bpj I. Jumlah mg natrium hidroksida yang di-
G. 0,58 bpj perlukan untuk menyabunkan 1 gram zat.
H. 2,9 bpj J. Jumlah mg natrium hidroksida yang di-
I. 0,29 bpj perlukan untuk menetralkan asam bebas
J. 0,50 bpj dan menyabunkan ester yang terdapat
107. Larutan 0,01 mol/L NaOH memiliki pH : dalam 1 gram zat uji.
F. 9 112. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
G. 10 Indonesia Edisi III adalah
H. 11 F. Selisih penimbangan dua kali berturut-
I. 12 turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
J. 13 yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
108. Senyawa luminal yang terdapat dalam selama 2 jam.
serbuk campuran dapat ditentukan kadarnya G. Selisih penimbangan dua kali berturut-
secara argentometri dengan melarutkan turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
luminal dalam larutan Natrium karbonat. yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
Titik akhir titrasi ditandai dengan timbulnya: selama 2 jam
F. Warna merah H. Selisih penimbangan dua kali berturut-
G. Warna biru hilang turut tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa
H. Kekeruhan yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
I. Endapan merah selama 1 jam.
J. Larutan merah I. Selisih penimbangan dua kali berturut-
109. Berikut ini adalah data serapan teofilin turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
baku dalam larutan cairan lambung buatan yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
pada panjang gelombang 271 nm: selama 1 jam.
J. Selisih penimbangan dua kali berturut-
Konsentrasi Absorbansi turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
(ppm) yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
4 0,20260 selama 1 jam
5 0,26876 113. Sampel yang digunakan untuk
6 0,33389 pemeriksaan kadar protein dalam urine
7 0,40200 adalah :
8 0,46711 F. Urin sewaktu
9 0,53809 G. Urin 24 jam
10 0,59266 H. Urin postprandila
I. Urin 12 jam
Jika diperoleh absorbansi sampel sebesar J. Urin pagi
0,43255, kadar sampel tersebut adalah : 114. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin
F. 8,56 ppm pada serum seorang pasien dengan
G. 8,35 ppm menggunakan spektrofotometer.
H. 7,35 ppm
Sampel Absorban
I. 7,48 ppm
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 18 dari
287
Serum pasien 0,500 123. Perangkat HPLC terdiri dari :
5) Fase gerak dan Fase diam
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, 6) Kolom
adalah : 7) Pompa vakum
F. 2,5 g/dL 8) Pemanas kolom
G. 5,2 g/dL 124. Yang termasuk parameter validasi
H. 5,0 g/dL metode analisis adalah
I. 0,5 g/dL 5) Presisi
J. 0,25 g/dL 6) Linearitas
7) Ketahanan
115. Pereaksi yang digunakan untuk 8) Batas deteksi
menentukan adanya ikatan peptida dalam 125. Yang termasuk gugus kromofor organik
suatu zat adalah adalah
F. Biuret 5) Karbonil
G. Benedict 6) Karboksil
H. Barfoed 7) Amido
I. Nynhidrin 8) Azo
J. Fehling 126. Mentol bila dicampur dengan timol akan :
116. Gugus bukan protein yang terdapat pada F. Melarut
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian G. Mencair
protein disebut H. Meleleh
F. Kofaktor I. Menggumpal
G. Koenzim J. Tidak terjadi apa-apa
H. Gugus prostetik 127. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti
I. Isoelektrik jika perlu adalah :
J. Aktivator F. p.r.n. ; s.n.s. ; p.i.m .
117. Asam amino nonessensial adalah: G. p.r.n. ; s.o.s ; p.i.m.
F. Leusin H. p.r.n. ; s.n.s. ; s.o.s.
G. Lysin I. p.r.n. ; s.n.s. ; i.m.m.
H. Glisin J. p.r.n. ; p.i.m. ; i.m.m.
I. Isoleusin 128. Succus dan radix adalah pengikat dan
J. Metionin pengisi yang paling baik untuk pil dengan
118. Yang termasuk dalam metode titrasi ber- perban-dingan :
dasarkan prinsip oksidasi reduksi adalah : F. 1 : 1
5) Iodimetri-Iodometri G. 1 : 2
6) Bromo-Bromatometri H. 2 : 1
7) Permanganometri I. 2 : 3
8) Cerimetri J. semua salah
119. Penentuan kadar koffein dapat dilakukan 129. Jika Dosis Maksimum (DM) Luminal
dengan metode : untuk dewasa adalah 300 mg/600 mg, maka
5) Nitritometri DM untuk anak usia 7 tahun dengan bobot
6) Titrasi Bebas Air badan 20 kg adalah :
7) Argentometri F. 88 mg/176 mg
8) Iodometri G. 40 mg/80 mg
120. Penentuan kadar ampisillin secara H. 110 mg/221 mg
titrimetri dapat dilakukan dengan metode: I. 85 mg/171 mg
5) Bromometri J. 105 mg/ 210 mg
6) Bromatometri 130. Yang dimaksud dengan dragee adalah :
7) Iodimetri F. Tablet isap
8) Cerimetri G. Tablet kunyah
121. Penentuan kadar ampicillin secara H. Tablet kulum
titrimetri dapat dilakukan dengan metode: I. Tablet salut gula
5) Argentometri J. Tablet salut enterik
6) Titrasi Bebas Air 131. Bahan tambahan tablet di bawah ini mem-
7) Gravimetri punyai lebih dari satu fungsi, KECUALI :
8) Dikromatometri F. Gula
122. Teori asam basa Bronsted-Lowry G. Amylum
menyata-kan bahwa H. Avicel
5) Asam adalah donor proton I. Cab-O-sil
6) Asam adalah akseptor elektron J. Lactosum
7) Basa adalah akseptor proton 132. R/ sulfanilamid 0,4
8) Basa adalah donor hidroksida oleum cacao q.s
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 19 dari
287
m.f. supp. dtd No. XX 139. Lama dan suhu yang digunakan untuk
Pro. Amran (dewasa) steril-isasi dengan autoklaf adalah :
Jika diketahui nilai tukar untuk sulfanilamid F. 120oC 15 menit
0,60; maka oleum cacao yang dibutuhkan G. 121oC 10 menit
untuk membuat resep di atas adalah : H. 126 – 129oC 5 menit
F. 32,0 g I. 115 – 116oC 30 menit
G. 52,0 g J. 134 – 138oC 3 menit
H. 55,2 g
I. 35,2 g
J. 95,2 g
133. Bahan baku untuk metode cetak langsung 140. Untuk menghitung tonisitas larutan, dapat
harus memiliki sifat : digunakan rumus di bawah ini, KECUALI :
F. Kompresibilitas yang baik F. Penurunan titik beku
G. Aliran yang baik G. Ekivalen NaCl
H. Kapasitas pegang tinggi H. Faktor disosiasi
I. Kompresibilitas dan aliran yang baik I. Grafik
J. Kompresibilitas, aliran, dan kapasitas J. Nicholas
pegang yang baik 141. Larutan yang berbahaya jika disuntikkan
134. Yang termasuk ajuvan adalah : adalah larutan yang bersifat :
F. Pewarna F. Hipotonis
G. Pewarna dan penawar bau G. Hipertonis
H. Pewarna, penawar bau, dan penyalut H. Isotonis
I. Pewarna, penawar bau, dan pemanis I. Netral
buatan J. Asam
J. Pewarna, penawar bau, dan adsorben 142. Akan dibuat tetes mata isotonis yang
135. Pernyataan di bawah ini merupakan mengandung atropin sulfat 50 mg/10 ml.
kriteria suspensi yang baik, KECUALI : Jika BM atropin SO4 = 694,85; dan BM NaCl
F. Zat terdispersi harus halus, sehingga = 58,5; maka NaCl yang dibutuhkan adalah :
cepat mengendap F. 844 mg
G. Bila mengendap, partikel tidak boleh G. 896 mg
membentuk cake H. 275 mg
H. Bila dikocok perlahan, endapan segera I. 84 mg
terdispersi kembali J. 27 mg
I. Suspensi mudah dituang dari wadah 143. Akan dibuat injeksi Vit C 125 mg/5ml. Jika
J. Tersuspensi cukup lama untuk men- diketahui ptb vit C = 0,105; dan ptb NaCl =
dapatkan takaran yang akurat 0,576. Agar injeksi tsb isotonis, maka NaCl
136. Emulgator yang ideal memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan adalah :
berikut, kecuali : F. 675 mg
F. Teradsorpsi dengan cepat di sekeliling G. 447 mg
tetesan terdispersi H. 22 mg
G. Aktif pada permukaan dan meningkatkan I. 28 mg
tegangan permukaan J. 35 mg
H. Memberikan potensial listrik yang 144. Akan dibuat tetes mata Scopolamin HBr
memadai dengan konsentrasi 25 mg/ml sebanyak 10
I. Meningkatkan kekentalan emulsi ml. Jika diketahui nilai E Scopolamin HBr =
J.Efektif pada konsentrasi rendah 0,13; maka NaCl yang harus ditambahkan
137. Bahan-bahan di bawah ini dapat merusak agar tetes mata tsb isotonis adalah :
emulsi, kecuali : F. 57,50 mg
F. gliserin dan sirup G. 86,75 mg
G. asam dan basa H. 575,00 mg
H. etanol dan eter I. 867,50 mg
I. elektrolit J. 896,75 mg
J. tingtur 145. Prinsip terbunuhnya mikroba pada steril-
138. Bila bahan baku yang diketahui sedikit isasi dengan gas adalah :
mengandung mikroba, maka pengontrolan F. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
kadar mikroba penyusun tubuh mikroba
F. Tidak diperlukan G. Terjadi perubahan DNA dari inti sel,
G. Dilakukan sekali-sekali sehingga mikroba mengalami mutasi
H. Harus dilakukan H. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga
I. Bisa dilakukan atau bisa tidak dilakukan mikroba menjadi kering
J. Semua benar I. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan
alkilasi, sehingga protein mikroba rusak
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 20 dari
287
J. Mikroba tersingkir dari larutan bahan makan-an karena mengandung bahan
146. Berikut ini adalah gas yang bisa digunakan yang sangat beracun yaitu ...... .
untuk sterilisasi, KECUALI : F. ricinin
D. Formaldehida G. ricin
E. Ozon H. taxol
F. Etilen oksida I. sinigrine
F. Propil bromida J. lotaustralin
G. Klorin dioksida

154. Scoville’s index dapat digunakan untuk


147. Spora pada bakteri berfungsi untuk : mengetahui:
D. Berkembang biak F. Tingkat keasaman
E. Mempertahankan diri G. Tingkat kekentalan
F. Menyerang H. Tingkat kemanisan
F. Berkembang biak dan pertahanan diri I. Tingkat kepedasan
G. Berkembang biak dan menyerang J. Tingkat kepahitan
148. Ilmu dan teknologi partikel kecil disebut : 155. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
F. Nanomeritik dengan pati adalah :
G. Mikromeritik F. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
H. Makromeritik sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
I. Ultrameritik bercabang
J. Semua salah G. Selulosa disusun oleh molekul β –glukosa
149. Alat untuk menentukan ukuran partikel bercabang, pati memiliki molekul α- dan
adalah sebagai berikut, KECUALI : β-glukosa tidak bercabang
F. Viscometer H. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
G. Mikroskop terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa,
H. Ayakan sedangkan pati memiliki rantai linear dan
I. Andreasen bercabang dari 1,4-α-, dan 1,6-α-D-
J. Coulter couter glukosa.
150. Disolusi adalah : I. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α-
F. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam glukosa sedangkan pati memiliki residu
media per satuan waktu 1,4-β-glukosa bercabang
G. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam J. Keduanya terdiri dari rantai linear dan
media pada suhu tertentu bercabang 1,2-β-D-glukosa.
H. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam 156. Cara untuk mendapatkan minyak lemak
media yang diketahui volumenya pada dari “virgin oil” adalah :
waktu dan suhu tertentu F. ekstraksi pelarut.
I. Proses melarutnya bahan obat dalam G. pengepresan.
suatu pelarut H. pengepresan-dingin.
J. Proses melarutya bahan obat pada I. distilasi uap air.
keadaan tertentu J. pengepresan dan ekstraksi pelarut.
151. Atom N pada alkaloid yang berasal dari 157. Berikut ini adalah reagen untuk
asam amino terdapat pada: identifikasi alkaloid, kecuali:
F. cincin heterosiklik F. Dragendorf
G. sebagai kation ammonium G. Mayer
H. sebagai substituen cincin benzene H. Wagner
I. sebagai substituen cincin pyrane I. Lieberman Bouchard
J. pada rantai samping J. Potassium-tetraiodomercurate
152. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam 158. Getah dari Poppy adalah bahan baku
dari tanaman dilakukan dengan cara industri untuk produksi morfin karena .……. .
F. Menambahkan ammonium-hydroxide F. Hanya mengandung morfin
dan air ke serbuk tanaman G. Tidak mengandung alkaloid lain
G. Membuat ekstrak dengan penambahan H. Memiliki kandungan morfin maksimum
asam mineral dan pelarut organik I. Bahan baku yang paling murah
H. Membuat ekstrak dengan penambahan J. Mengandung derifat morfin
basa dan pelarut organik 159. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak
I. Menambahkan asam mineral dan air ke jika pada pemeriksaan ...
serbuk tanaman F. bagian tanaman tersebut mengandung
J. Membuat ekstrak dengan pelarut organik bahan asing yang toksik
dan menghangatkannya G. bagian tanaman tersebut mengandung
153. Lemak dari biji ricinus setelah bahan asing dalam jumlah yang melebihi
pengepresan tidak dapat digunakan sebagai ambang batas yang ditetapkan farmakope
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 21 dari
287
H. bagian tanaman tersebut mengandung 167. Senyawa yang merupakan kandungan
bahan asing yang toksik yang tidak dapat Opium adalah :
dipisahkan F. chelidonin
I. bagian tanaman tersebut mengandung G. hypericine
bahan asing H. narcotine
J. mengandung bagian lain dari tanaman I. heroin
tersebut dalam jumlah yang lebih besar J. pilokarpin
daripada yang dipersyaratkan farmakope 168. Bagaimana menghindari kerusakan
160. Simplisia berikut ini yang kandungan bahan herbal dari perubahan yang tidak
kafein-nya paling tinggi adalah diinginkan pada penyimpanan?
F. Mate Folium F. Mengeringkan bahan herbal sesegera
G. Theae Folium mungkin
H. Guarana G. melembabkan bahan herbal dengan
I. Coffeae Semen sejumlah tertentu air dan menyimpannya
J. Colae Semen di dalam lemari pendingin
161. Inulin termasuk ke dalam kelompok H. Tanaman disimpan pada tempat dingin
F. arabin dalam wadah tertutp
G. pectin I. Simpan tanaman di dalam wadah
H. galaktane tertutup rapat dan simpan pada suhu
I. mannan ruang
J. fructosane J. Menambahkan bahan penstabil
162. Bahan berikut ini yang bersifat 169. Pada kolom kromatografi ekskulusi
karminatif ukuran, molekul yang …………. akan bergerak
F. Frangulae Cortex bebas pada matriks fase diam, dan oleh
G. Centaurii Herba karena itu akan bergerak dari kolom …………
H. Silybi mariani Fructus F. kecil, lebih cepat
I. Foeniculi Fructus G. polar, lebih cepat
J. Graminis Rhizoma H. besar, lebih lambat
163. Kandungan tanaman di bawah ini yang I. besar, lebih cepat
dapat membentuk kompleks reversible J. polar, lebih lambat
dengan protein adalah : 170. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada
F. alkaloid kromatografi lapis tipis dengan fase diam
G. saponin “reverse phase silica gel” adalah senyawa
H. tannin yang
I. mucilago F. bobot molekul tinggi
J. anthraglikosida G. bobot molekul rendah
164. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium H. polaritas tinggi
memiliki efek .. I. polaritas rendah
F. antagonis atropin J. solubilitas sedang
G. agonis atropin 171. Berapa nilai hRf maksimum sebuah
H. sedatif senyawa pada kromatografi kertas?
I. diuretik F. 0,1
J. emetik G. 1,0
165. Bahan yang mengandung derivat purin : H. 10,0
F. Capsicum Fructus I. Tidak menentu
G. Alixiae Cortex J. 100,0
H. Colae Semen 172. Senyawa berikut ini yang lebih dulu
I. Podophylum terelusi dari gas chromatography column
J. Pyrethri Flos adalah
166. Pernyataan yang paling berhubungan F. Methanol (CH3OH)
dengan Opium adalah : G. Ethanol (CH3CH2OH)
F. Opium adalah getah yang dikeringkan H. n-Propanol (CH3CH2CH2OH)
yang diperoleh dengan menoreh kapsul I. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH)
poppy yang belum matang. J. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH)
G. Opium adalah jus yang dikeringkan dari 173. Senyawa yang tergolong terpenoid
guntingan daun Opium poppy. adalah :
H. Opium adalah ekstrak air yang dikering- F. anthosianin
kan dari batang Opium poppy. G. mucilago
I. Opium dengan kualitas bagus mengan- H. tannin
dung 1,5% morfin. I. karotenoid
J. Opium digunakan sebagai diuretik dan J. minyak lemak
laxatif.
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 22 dari
287
174. Bahan berikut ini digunakan sebagai 181. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak
antikanker, KECUALI satupun yang bukan racun, hanya dosis yang
F. Myristicae Semen membedakan antara racun dan pengobatan”
G. Taxus Baccata dikemukakan pertama kali oleh :
H. Catharanthi Herba F. Parkinson
I. Podophylli Rhizoma G. Fleming
J. Colae Semen H. Paracelsus
I. Plato
J. Aristoteles
175. Tanaman yang banyak digunakan setelah 182. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat
fermentasi adalah : yang diberikan secara oral, adalah waktu
F. Calami Rhizoma untuk obat
G. Zingiberis Rhizoma F. Mencapai konsentrasi puncak dalam
H. Ratanhia Root plasma
I. Theae Folium G. Mencapai konsentrasi efektif minimum
J. Lime Flos (MEC)
176. Organ yang berfungsi sebagai alat H. Mencapai konsentrasi toksik minimum
ekskresi utama senyawa dari tubuh adalah : (MTC)
F. Hati I. Mulai dieliminasi dari tubuh
G. Paru-paru J. Mulai diabsorbsi dari usus halus
H. Ginjal 183. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
I. Kulit otonom adalah :
J. Otak F. Adrenergik dan kolinergik umumnya
177. Daerah tubuh yang memiliki pH paling bekerja sinergis
rendah (paling asam) adalah ; G. Antagonis kolinergik disebut juga simpa-
F. Darah tolitik
G. Air mata H. Obat kolinergik meniru kerja dari epi-
H. Rongga mulut nefrin
I. Cairan usus I. Agonis adrenergik termasuk parasim-
J. Vagina patomimetik
178. Berikut ini yang tidak termasuk sistem J. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
imun nonspesifik adalah : reseptor  dan 
F. Sel B 184. Perbedaan kerja antara antidepresi trisiklik
G. Sel fagosit dan antidepresi penghambat MAO adalah
H. Sel NK F. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
I. Interferon yang stabil terhadap enzim MAO;
J. Selaput lendir penghambat MAO mencegah ambilan
179. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi amin di prasinaps
antara antigen dan IgE sehingga sel mast G. Trisiklik mencegah degradasi senyawa
mengalami degranulasi dan melepaskan amin; penghambat MAO mencegah
mediator, biasa juga disebut sebagai reaksi- ambilan amin di prasinaps
reaksi berikut ini, KECUALI : H. Trisiklik mencegah ambilan amin di
F. Reaksi hipersensitivitas cepat prasinaps; penghambat MAO mencegah
G. Reaksi anafilaksis degradasi senyawa amin
H. Reaksi alergi I. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
I. Reaksi hipersensitivitas lambat yang tidak stabil terhadap enzim MAO;
J. Reaksi histaminik penghambat MAO mencegah ambilan
180. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan amin di prasinaps
sebagai : J. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
F. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia yang stabil terhadap enzim MAO;
obat dengan absorbsi sistemiknya penghambat MAO membentuk senyawa
G. Ukuran laju dan jumlah obat aktif kompleks yang tidak stabil terhadap
terapetik yang mencapai sirkulasi enzim MAO
sistemik 185. Mekanisme umum obat analgetik adalah :
H. Perpindahan obat ke dalam jaringan F. Meningkatkan eliminasi panas pada
sepanjang waktu waktu demam, dengan cara menimbulkan
I. Pelarutan obat di dalam saluran dilatasi pembuluh darah perifer &
pencernaan mobilisasi air sehingga terjadi pengen-
J. Jumlah obat yang dirusak oleh hati ceran darah & pngeluaran keringat
sebelum terjadinya absorbsi sistemik dari G. Merupakan hasil kerja obat pada SSP
saluran pencernaan yang melibatkan pusat kontrol suhu di
hipotalamus
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 23 dari
287
H. Menghambat secara langsung enzim- 190. Penyakit autoimun yang terjadi karena
enzim pada SSP yang mengkatalisis antibodi menyebabkan kelenjar tiroid
biosintesis prostaglandin mengeluarkan hormon tiroid dalam jumlah
I. Menghambat enzim-enzim yang terlibat berlebihan disebut :
pada biosintesis mukopolisakarida & F. Penyakit Graves’
glikoprotein G. Miastenia gravis
J. Meningkatkan pergantian jaringan H. Pemphigus vulgaris
kolagen & stabilisasi membran I. Rheumatoid arthritis
186. Seorang pasien wanita (30 tahun, berat J. Psoriasis
badan 52 kg) dengan fungsi ginjal normal 191. Rute pemberian obat yang menghasilkan
akan diberi obat dengan infus IV. Menurut bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
pustaka waktu paruh eliminasi obat ini K. Injeksi intramuskular
adalah 3 jam dan volume distribusinya L. Injeksi intravena
adalah 25% berat badan. Farmakokinetika M. Injeksi intradermal
obat ini megikuti proses orde satu. Kadar N. Pemberian per oral
tunak yang diperlukan adalah 10 μg/mL. O. Injeksi subkutan
Dosis muat dan laju infus yang 192. Parameter yang digunakan untuk mengukur
direkomendasikan serta klirens tubuh total fungsi hati hati adalah :
dari obat ini berturut-turut adalah : F. Kreatinin
F. 130 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam G. SGOT/SGPT
G. 30 mg; 130 mg/jam; dan 10 L/jam H. Inulin
H. 130 mg; 3 mg/jam; dan 13 L/jam I. Insulin
I. 130 mg; 3 mg/jam; dan 30 L/jam J. Lisosim
J. 300 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam 193. Yang bukan fungsi/peran normal logam di
187. Suatu obat baru diberikan dengan dosis dalam tubuh adalah :
tunggal IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. F. Besi di dalam heme hemoglobin
Setelah 6 jam, konsentrasi obat dalam G. Kobalt dalam vitamin B12
plasma terukur 1,5 mg/100 ml plasma. H. Arsen di dalam ATP
Diketahui volume distribusinya 10% dari I. Kalsium di dalam tulang
berat badan, dan mengikuti kinetika orde J. Fosfor di dalam ATP
satu. Jumlah total obat di dalam cairan tubuh 194. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat
setelah 6 jam dan waktu paruh dari obat dirumuskan dalam pernyataan berikut ini :
tersebut masing-masing adalah : F. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat
F. 200 mg dan 0,085 jam-1 itu tidak toksik
G. 120 mg dan 0,693 jam-1 G. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat
H. 120 mg dan 0,085 jam-1 itu sangat toksik
I. 200 mg dan 0,693 jam-1 H. Semakin kecil nilainya, berarti semakin
J. 150 mg dan 0,085 jam-1 toksik zat tersebut
188. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : I. Semakin besar nilainya, berarti semakin
F. Jumlah zat yang menghambat efek bio- toksik zat tersebut
logis di dalam tubuh J. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan
G. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio- tingkat ketoksikan zat tersebut
logis minimum 195. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
H. Jumlah zat yang menghasilkan efek ber- adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
bahaya bagi organisme untuk diberikan pada mencit. Faktor
I. Jumlah zat yang menghasilkan efek yang konversi dosis untuk mencit dengan bobot
diperlukan pada kebanyakan pasien badan 20 g adalah 0,0026, dan volume
J. Jumlah zat yang mempercepat pening- pemberian maksimum untuk mencit dengan
katan konsentrasi obat di dalam tubuh bobot badan 30 g adalah 1 ml. Jika
189. Pengobatan atau perlakuan terhadap insom- pemberian sediaan oral berdasarkan volume
nia meliputi berikut ini, KECUALI : maksimum, maka konsentrasi sediaan oral
F. Manajemen penyakit, meliputi identifi- glibenklamid yang disediakan adalah :
kasi penyebab F. 1,95 mg/100 mL
G. Penggunaan terapi ECT untuk insomnia G. 1,95 mg/mL
berat H. 19,5 mg/100 mL
H. Insomnia transien diatasi dengan hygiene I. 195 mg/mL
tidur yang baik J. 195 mg/100 mL
I. Pengobatan nonfarmakologi penting 196. Antibiotik yang bukan golongan
untuk insomnia jangka panjang aminoglikosida adalah :
J. Insomnia kronis memerlukan penelitian F. Streptomisin
atas sebab medis G. Kanamisin
H. Eritromisin
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 24 dari
287
I. Tobramisin
J. Neomisin
197. Furosemid adalah nama generik dari :
F. Allegra-D®
G. COZAAR®
H. LASIX®
I. ZYRTEC®
J. GlycoLax®
198. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya
merupakan golongan :
F. Alkaloid ergot
G. Steroid
H. Beta-bloker
I. Diuretik
J. Antidepressan
199. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya :
F. Sistem saraf pusat
G. Tidak ada alergi
H. Dua kali sehari
I. Telinga kanan
J. Penyakit paru kronis
200. Penyakit anemia yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin B12 disebut ANEMIA … :
F. Sel Sabit
G. Pernisiosa
H. Aplastik
I. Hemolitik
J. Sideroblastik

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 25 dari


287
114
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
MATERI KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
26. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
27. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
28. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
29. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
30. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
31. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
32. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
33. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
V. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
VI. Pilihlah :
K. Jika 1,2 dan 3 benar
L. Jika 1 dan 3 benar
M. Jika 2 dan 4 benar
N. Jika 4 benar
O. Jika semua benar

SOAL :
201. Suatu sampel diketahui mengandung L. Karbon dioksia
kofein sebanyak 100 mg ditentukan kadarnya M. Argon
dengan metode titrasi bebas air mengguna- N. Helium
kan asam perklorat. Volume titrasi sampel O. Metan
diperoleh sebanyak 3,3 ml dan volume 204. Suatu uji batas dilakukan untuk
blanko sebanyak 0,2 ml. Jika berat molekul hidrokorti-son dalam hidrokortison natrium
kofein 180,17 dan kadar sampel yang fosfat. Sebanyak 2 µL larutan hidrokortison
diperoleh 98,85%, maka normalitas larutan natrium fosfat 1% b/v dibandingkan dengan
baku asam perklorat yang digunakan adalah : 2 µL larutan yang mengandung baku
K. 0,176 N hidrokorti-son 0,02% b/v dengan
L. 0,166 N menggunakan sistem pelarut metilen klorida
M. 0,156 N : eter : methanol : air (77:15:8:1,2). Maka
N. 0,146 N batas persentase untuk hidrokortison dalam
O. 0,144 N hidrokortison natrium fosfat yang diatur
202. Normalitas asam klorida pekat dengan untuk uji ini adalah :
kadar 37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) K. 2%
adalah : L. 4%
K. 12,51 N M. 6%
L. 11,96 N N. 8%
M. 11,54 N O. 10%
N. 10,82 205. Larutan stok zat X tersedia dengan
O. 10,67N konsen-trasi 160 ppm. Yang harus dilakukan
203. Fase gerak yang sering digunakan pada untuk membuat larutan dengan konsentrasi
kromatografi gas karena dapat meningkatkan 8 ppm dari larutan stok tersebut adalah :
efisiensi kromatografi adalah : K. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
K. Nitrogen hingga 10 ml

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 26 dari


287
L. Dipipet 1 ml lalu dicukupkan volumenya O. 6,52 ppm
hingga 10 ml 210. Uji Murexid adalah suatu uji reaksi untuk
M. Dipipet 2 ml lalu dicukupkan volumenya identifikasi senyawa :
hingga 10 ml P. Asam hidroksi benzoat
N. Dipipet 3 ml lalu dicukupkan volumenya Q. 1,3 dimetilxantin
hingga 10 ml R. 2,4 dihidroksi benzoat
O. Dipipet 4 ml lalu dicukupkan volumenya S. 1,3 dimetil salisilat
hingga 10 ml T. Fenol-fenol
206. Penentuan kandungan nikel dalam suatu 211. Pengertian Bilangan Ester menurut
sampel manitol dilakukan dengan Spektro- Farma-kope Indonesia Edisi III adalah
fotometri Serapan Atom (SSA). Sebanyak bilangan yang menunjukkan :
100,5 g manitol dilarutkan dalam 250 mL air. K. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
Suatu larutan baku yang mengandung nikel perlukan untuk menetralkan asam bebas
pada 10,6 bpj digunakan untuk membuat yang terdapat dalam 1 gram zat.
satu seri kalibrasi dengan menambahkan 0,5 L. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
mL; 1,0 mL; dan 1,5 mL baku ke dalam 50 mL perlukan untuk menyabunkan 1 gram zat.
alikuot larutan manitol. Hasil pembacaan M. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
yang diperoleh adalah sebagai berikut : perlukan untuk menetralkan asam bebas
0,378; 0,543; 0,718; 0,891. Maka kandungan dan menyabunkan ester yang terdapat
nikel (bpj) dalam sampel manitol adalah : dalam 1 gram zat uji.
K. 5,8 bpj N. Jumlah mg natrium hidroksida yang di-
L. 0,58 bpj perlukan untuk menyabunkan 1 gram zat.
M. 2,9 bpj O. Jumlah mg natrium hidroksida yang di-
N. 0,29 bpj perlukan untuk menetralkan asam bebas
O. 0,50 bpj dan menyabunkan ester yang terdapat
207. Larutan 0,01 mol/L NaOH memiliki pH : dalam 1 gram zat uji.
K. 9 212. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
L. 10 Indonesia Edisi III adalah
M. 11 K. Selisih penimbangan dua kali berturut-
N. 12 turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
O. 13 yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
208. Senyawa luminal yang terdapat dalam selama 2 jam.
serbuk campuran dapat ditentukan kadarnya L. Selisih penimbangan dua kali berturut-
secara argentometri dengan melarutkan turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
luminal dalam larutan Natrium karbonat. yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
Titik akhir titrasi ditandai dengan timbulnya: selama 2 jam
K. Warna merah M. Selisih penimbangan dua kali berturut-
L. Warna biru hilang turut tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa
M. Kekeruhan yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
N. Endapan merah selama 1 jam.
O. Larutan merah N. Selisih penimbangan dua kali berturut-
209. Berikut ini adalah data serapan teofilin turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
baku dalam larutan cairan lambung buatan yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
pada panjang gelombang 271 nm: selama 1 jam.
O. Selisih penimbangan dua kali berturut-
Konsentrasi Absorbansi turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
(ppm) yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
4 0,20260 selama 1 jam
5 0,26876 213. Sampel yang digunakan untuk
6 0,33389 pemeriksaan kadar protein dalam urine
7 0,40200 adalah :
8 0,46711 K. Urin sewaktu
9 0,53809 L. Urin 24 jam
10 0,59266 M. Urin postprandila
N. Urin 12 jam
Jika diperoleh absorbansi sampel sebesar O. Urin pagi
0,43255, kadar sampel tersebut adalah : 214. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin
K. 8,56 ppm pada serum seorang pasien dengan
L. 8,35 ppm menggunakan spektrofotometer.
M. 7,35 ppm
Sampel Absorban
N. 7,48 ppm
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 27 dari
287
Serum pasien 0,500 223. Perangkat HPLC terdiri dari :
9) Fase gerak dan Fase diam
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, 10) Kolom
adalah : 11) Pompa vakum
K. 2,5 g/dL 12) Pemanas kolom
L. 5,2 g/dL 224. Yang termasuk parameter validasi
M. 5,0 g/dL metode analisis adalah
N. 0,5 g/dL 9) Presisi
O. 0,25 g/dL 10) Linearitas
11) Ketahanan
215. Pereaksi yang digunakan untuk 12) Batas deteksi
menentukan adanya ikatan peptida dalam 225. Yang termasuk gugus kromofor organik
suatu zat adalah adalah
K. Biuret 9) Karbonil
L. Benedict 10) Karboksil
M. Barfoed 11) Amido
N. Nynhidrin 12) Azo
O. Fehling 226. Mentol bila dicampur dengan timol akan :
216. Gugus bukan protein yang terdapat pada K. Melarut
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian L. Mencair
protein disebut M. Meleleh
K. Kofaktor N. Menggumpal
L. Koenzim O. Tidak terjadi apa-apa
M. Gugus prostetik 227. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti
N. Isoelektrik jika perlu adalah :
O. Aktivator K. p.r.n. ; s.n.s. ; p.i.m .
217. Asam amino nonessensial adalah: L. p.r.n. ; s.o.s ; p.i.m.
K. Leusin M. p.r.n. ; s.n.s. ; s.o.s.
L. Lysin N. p.r.n. ; s.n.s. ; i.m.m.
M. Glisin O. p.r.n. ; p.i.m. ; i.m.m.
N. Isoleusin 228. Succus dan radix adalah pengikat dan
O. Metionin pengisi yang paling baik untuk pil dengan
218. Yang termasuk dalam metode titrasi ber- perban-dingan :
dasarkan prinsip oksidasi reduksi adalah : K. 1 : 1
9) Iodimetri-Iodometri L. 1 : 2
10) Bromo-Bromatometri M. 2 : 1
11) Permanganometri N. 2 : 3
12) Cerimetri O. semua salah
219. Penentuan kadar koffein dapat dilakukan 229. Jika Dosis Maksimum (DM) Luminal
dengan metode : untuk dewasa adalah 300 mg/600 mg, maka
9) Nitritometri DM untuk anak usia 7 tahun dengan bobot
10) Titrasi Bebas Air badan 20 kg adalah :
11) Argentometri K. 88 mg/176 mg
12) Iodometri L. 40 mg/80 mg
220. Penentuan kadar ampisillin secara M. 110 mg/221 mg
titrimetri dapat dilakukan dengan metode: N. 85 mg/171 mg
9) Bromometri O. 105 mg/ 210 mg
10) Bromatometri 230. Yang dimaksud dengan dragee adalah :
11) Iodimetri K. Tablet isap
12) Cerimetri L. Tablet kunyah
221. Penentuan kadar ampicillin secara M. Tablet kulum
titrimetri dapat dilakukan dengan metode: N. Tablet salut gula
9) Argentometri O. Tablet salut enterik
10) Titrasi Bebas Air 231. Bahan tambahan tablet di bawah ini mem-
11) Gravimetri punyai lebih dari satu fungsi, KECUALI :
12) Dikromatometri K. Gula
222. Teori asam basa Bronsted-Lowry L. Amylum
menyata-kan bahwa M. Avicel
9) Asam adalah donor proton N. Cab-O-sil
10) Asam adalah akseptor elektron O. Lactosum
11) Basa adalah akseptor proton 232. R/ sulfanilamid 0,4
12) Basa adalah donor hidroksida oleum cacao q.s
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 28 dari
287
m.f. supp. dtd No. XX 239. Lama dan suhu yang digunakan untuk
Pro. Amran (dewasa) steril-isasi dengan autoklaf adalah :
Jika diketahui nilai tukar untuk sulfanilamid K. 120oC 15 menit
0,60; maka oleum cacao yang dibutuhkan L. 121oC 10 menit
untuk membuat resep di atas adalah : M. 126 – 129oC 5 menit
K. 32,0 g N. 115 – 116oC 30 menit
L. 52,0 g O. 134 – 138oC 3 menit
M. 55,2 g
N. 35,2 g
O. 95,2 g
233. Bahan baku untuk metode cetak langsung 240. Untuk menghitung tonisitas larutan, dapat
harus memiliki sifat : digunakan rumus di bawah ini, KECUALI :
K. Kompresibilitas yang baik K. Penurunan titik beku
L. Aliran yang baik L. Ekivalen NaCl
M. Kapasitas pegang tinggi M. Faktor disosiasi
N. Kompresibilitas dan aliran yang baik N. Grafik
O. Kompresibilitas, aliran, dan kapasitas O. Nicholas
pegang yang baik 241. Larutan yang berbahaya jika disuntikkan
234. Yang termasuk ajuvan adalah : adalah larutan yang bersifat :
K. Pewarna K. Hipotonis
L. Pewarna dan penawar bau L. Hipertonis
M. Pewarna, penawar bau, dan penyalut M. Isotonis
N. Pewarna, penawar bau, dan pemanis N. Netral
buatan O. Asam
O. Pewarna, penawar bau, dan adsorben 242. Akan dibuat tetes mata isotonis yang
235. Pernyataan di bawah ini merupakan mengandung atropin sulfat 50 mg/10 ml.
kriteria suspensi yang baik, KECUALI : Jika BM atropin SO4 = 694,85; dan BM NaCl
K. Zat terdispersi harus halus, sehingga = 58,5; maka NaCl yang dibutuhkan adalah :
cepat mengendap K. 844 mg
L. Bila mengendap, partikel tidak boleh L. 896 mg
membentuk cake M. 275 mg
M. Bila dikocok perlahan, endapan segera N. 84 mg
terdispersi kembali O. 27 mg
N. Suspensi mudah dituang dari wadah 243. Akan dibuat injeksi Vit C 125 mg/5ml. Jika
O. Tersuspensi cukup lama untuk men- diketahui ptb vit C = 0,105; dan ptb NaCl =
dapatkan takaran yang akurat 0,576. Agar injeksi tsb isotonis, maka NaCl
236. Emulgator yang ideal memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan adalah :
berikut, kecuali : K. 675 mg
K. Teradsorpsi dengan cepat di sekeliling L. 447 mg
tetesan terdispersi M. 22 mg
L. Aktif pada permukaan dan meningkatkan N. 28 mg
tegangan permukaan O. 35 mg
M. Memberikan potensial listrik yang 244. Akan dibuat tetes mata Scopolamin HBr
memadai dengan konsentrasi 25 mg/ml sebanyak 10
N. Meningkatkan kekentalan emulsi ml. Jika diketahui nilai E Scopolamin HBr =
O. Efektif pada konsentrasi rendah 0,13; maka NaCl yang harus ditambahkan
237. Bahan-bahan di bawah ini dapat merusak agar tetes mata tsb isotonis adalah :
emulsi, kecuali : K. 57,50 mg
K. gliserin dan sirup L. 86,75 mg
L. asam dan basa M. 575,00 mg
M. etanol dan eter N. 867,50 mg
N. elektrolit O. 896,75 mg
O. tingtur 245. Prinsip terbunuhnya mikroba pada steril-
238. Bila bahan baku yang diketahui sedikit isasi dengan gas adalah :
mengandung mikroba, maka pengontrolan K. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
kadar mikroba penyusun tubuh mikroba
K. Tidak diperlukan L. Terjadi perubahan DNA dari inti sel,
L. Dilakukan sekali-sekali sehingga mikroba mengalami mutasi
M. Harus dilakukan M. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga
N. Bisa dilakukan atau bisa tidak dilakukan mikroba menjadi kering
O. Semua benar N. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan
alkilasi, sehingga protein mikroba rusak
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 29 dari
287
O. Mikroba tersingkir dari larutan bahan makan-an karena mengandung bahan
246. Berikut ini adalah gas yang bisa digunakan yang sangat beracun yaitu ...... .
untuk sterilisasi, KECUALI : K. ricinin
G. Formaldehida L. ricin
H. Ozon M. taxol
I. Etilen oksida N. sinigrine
H. Propil bromida O. lotaustralin
I. Klorin dioksida

254. Scoville’s index dapat digunakan untuk


247. Spora pada bakteri berfungsi untuk : mengetahui:
G. Berkembang biak K. Tingkat keasaman
H. Mempertahankan diri L. Tingkat kekentalan
I. Menyerang M. Tingkat kemanisan
H. Berkembang biak dan pertahanan diri N. Tingkat kepedasan
I. Berkembang biak dan menyerang O. Tingkat kepahitan
248. Ilmu dan teknologi partikel kecil disebut : 255. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
K. Nanomeritik dengan pati adalah :
L. Mikromeritik K. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
M. Makromeritik sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
N. Ultrameritik bercabang
O. Semua salah L. Selulosa disusun oleh molekul β –glukosa
249. Alat untuk menentukan ukuran partikel bercabang, pati memiliki molekul α- dan
adalah sebagai berikut, KECUALI : β-glukosa tidak bercabang
K. Viscometer M. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
L. Mikroskop terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa,
M. Ayakan sedangkan pati memiliki rantai linear dan
N. Andreasen bercabang dari 1,4-α-, dan 1,6-α-D-
O. Coulter couter glukosa.
250. Disolusi adalah : N. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α-
K. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam glukosa sedangkan pati memiliki residu
media per satuan waktu 1,4-β-glukosa bercabang
L. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam O. Keduanya terdiri dari rantai linear dan
media pada suhu tertentu bercabang 1,2-β-D-glukosa.
M. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam 256. Cara untuk mendapatkan minyak lemak
media yang diketahui volumenya pada dari “virgin oil” adalah :
waktu dan suhu tertentu K. ekstraksi pelarut.
N. Proses melarutnya bahan obat dalam L. pengepresan.
suatu pelarut M. pengepresan-dingin.
O. Proses melarutya bahan obat pada N. distilasi uap air.
keadaan tertentu O. pengepresan dan ekstraksi pelarut.
251. Atom N pada alkaloid yang berasal dari 257. Berikut ini adalah reagen untuk
asam amino terdapat pada: identifikasi alkaloid, kecuali:
K. cincin heterosiklik K. Dragendorf
L. sebagai kation ammonium L. Mayer
M. sebagai substituen cincin benzene M. Wagner
N. sebagai substituen cincin pyrane N. Lieberman Bouchard
O. pada rantai samping O. Potassium-tetraiodomercurate
252. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam 258. Getah dari Poppy adalah bahan baku
dari tanaman dilakukan dengan cara industri untuk produksi morfin karena .……. .
K. Menambahkan ammonium-hydroxide K. Hanya mengandung morfin
dan air ke serbuk tanaman L. Tidak mengandung alkaloid lain
L. Membuat ekstrak dengan penambahan M. Memiliki kandungan morfin maksimum
asam mineral dan pelarut organik N. Bahan baku yang paling murah
M. Membuat ekstrak dengan penambahan O. Mengandung derifat morfin
basa dan pelarut organik 259. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak
N. Menambahkan asam mineral dan air ke jika pada pemeriksaan ...
serbuk tanaman K. bagian tanaman tersebut mengandung
O. Membuat ekstrak dengan pelarut organik bahan asing yang toksik
dan menghangatkannya L. bagian tanaman tersebut mengandung
253. Lemak dari biji ricinus setelah bahan asing dalam jumlah yang melebihi
pengepresan tidak dapat digunakan sebagai ambang batas yang ditetapkan farmakope
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 30 dari
287
M. bagian tanaman tersebut mengandung 267. Senyawa yang merupakan kandungan
bahan asing yang toksik yang tidak dapat Opium adalah :
dipisahkan K. chelidonin
N. bagian tanaman tersebut mengandung L. hypericine
bahan asing M. narcotine
O. mengandung bagian lain dari tanaman N. heroin
tersebut dalam jumlah yang lebih besar O. pilokarpin
daripada yang dipersyaratkan farmakope 268. Bagaimana menghindari kerusakan
260. Simplisia berikut ini yang kandungan bahan herbal dari perubahan yang tidak
kafein-nya paling tinggi adalah diinginkan pada penyimpanan?
K. Mate Folium K. Mengeringkan bahan herbal sesegera
L. Theae Folium mungkin
M. Guarana L. melembabkan bahan herbal dengan
N. Coffeae Semen sejumlah tertentu air dan menyimpannya
O. Colae Semen di dalam lemari pendingin
261. Inulin termasuk ke dalam kelompok M. Tanaman disimpan pada tempat dingin
K. arabin dalam wadah tertutp
L. pectin N. Simpan tanaman di dalam wadah
M. galaktane tertutup rapat dan simpan pada suhu
N. mannan ruang
O. fructosane O. Menambahkan bahan penstabil
262. Bahan berikut ini yang bersifat 269. Pada kolom kromatografi ekskulusi
karminatif ukuran, molekul yang …………. akan bergerak
K. Frangulae Cortex bebas pada matriks fase diam, dan oleh
L. Centaurii Herba karena itu akan bergerak dari kolom …………
M. Silybi mariani Fructus K. kecil, lebih cepat
N. Foeniculi Fructus L. polar, lebih cepat
O. Graminis Rhizoma M. besar, lebih lambat
263. Kandungan tanaman di bawah ini yang N. besar, lebih cepat
dapat membentuk kompleks reversible O. polar, lebih lambat
dengan protein adalah : 270. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada
K. alkaloid kromatografi lapis tipis dengan fase diam
L. saponin “reverse phase silica gel” adalah senyawa
M. tannin yang
N. mucilago K. bobot molekul tinggi
O. anthraglikosida L. bobot molekul rendah
264. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium M. polaritas tinggi
memiliki efek .. N. polaritas rendah
K. antagonis atropin O. solubilitas sedang
L. agonis atropin 271. Berapa nilai hRf maksimum sebuah
M. sedatif senyawa pada kromatografi kertas?
N. diuretik K. 0,1
O. emetik L. 1,0
265. Bahan yang mengandung derivat purin : M. 10,0
K. Capsicum Fructus N. Tidak menentu
L. Alixiae Cortex O. 100,0
M. Colae Semen 272. Senyawa berikut ini yang lebih dulu
N. Podophylum terelusi dari gas chromatography column
O. Pyrethri Flos adalah
266. Pernyataan yang paling berhubungan K. Methanol (CH3OH)
dengan Opium adalah : L. Ethanol (CH3CH2OH)
K. Opium adalah getah yang dikeringkan M. n-Propanol (CH3CH2CH2OH)
yang diperoleh dengan menoreh kapsul N. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH)
poppy yang belum matang. O. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH)
L. Opium adalah jus yang dikeringkan dari 273. Senyawa yang tergolong terpenoid
guntingan daun Opium poppy. adalah :
M. Opium adalah ekstrak air yang dikering- K. anthosianin
kan dari batang Opium poppy. L. mucilago
N. Opium dengan kualitas bagus mengan- M. tannin
dung 1,5% morfin. N. karotenoid
O. Opium digunakan sebagai diuretik dan O. minyak lemak
laxatif.
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 31 dari
287
274. Bahan berikut ini digunakan sebagai 281. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak
antikanker, KECUALI satupun yang bukan racun, hanya dosis yang
K. Myristicae Semen membedakan antara racun dan pengobatan”
L. Taxus Baccata dikemukakan pertama kali oleh :
M. Catharanthi Herba K. Parkinson
N. Podophylli Rhizoma L. Fleming
O. Colae Semen M. Paracelsus
N. Plato
O. Aristoteles
275. Tanaman yang banyak digunakan setelah 282. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat
fermentasi adalah : yang diberikan secara oral, adalah waktu
K. Calami Rhizoma untuk obat
L. Zingiberis Rhizoma K. Mencapai konsentrasi puncak dalam
M. Ratanhia Root plasma
N. Theae Folium L. Mencapai konsentrasi efektif minimum
O. Lime Flos (MEC)
276. Organ yang berfungsi sebagai alat M. Mencapai konsentrasi toksik minimum
ekskresi utama senyawa dari tubuh adalah : (MTC)
K. Hati N. Mulai dieliminasi dari tubuh
L. Paru-paru O. Mulai diabsorbsi dari usus halus
M. Ginjal 283. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
N. Kulit otonom adalah :
O. Otak K. Adrenergik dan kolinergik umumnya
277. Daerah tubuh yang memiliki pH paling bekerja sinergis
rendah (paling asam) adalah ; L. Antagonis kolinergik disebut juga simpa-
K. Darah tolitik
L. Air mata M. Obat kolinergik meniru kerja dari epi-
M. Rongga mulut nefrin
N. Cairan usus N. Agonis adrenergik termasuk parasim-
O. Vagina patomimetik
278. Berikut ini yang tidak termasuk sistem O. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
imun nonspesifik adalah : reseptor  dan 
K. Sel B 284. Perbedaan kerja antara antidepresi trisiklik
L. Sel fagosit dan antidepresi penghambat MAO adalah
M. Sel NK K. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
N. Interferon yang stabil terhadap enzim MAO;
O. Selaput lendir penghambat MAO mencegah ambilan
279. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi amin di prasinaps
antara antigen dan IgE sehingga sel mast L. Trisiklik mencegah degradasi senyawa
mengalami degranulasi dan melepaskan amin; penghambat MAO mencegah
mediator, biasa juga disebut sebagai reaksi- ambilan amin di prasinaps
reaksi berikut ini, KECUALI : M. Trisiklik mencegah ambilan amin di
K. Reaksi hipersensitivitas cepat prasinaps; penghambat MAO mencegah
L. Reaksi anafilaksis degradasi senyawa amin
M. Reaksi alergi N. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
N. Reaksi hipersensitivitas lambat yang tidak stabil terhadap enzim MAO;
O. Reaksi histaminik penghambat MAO mencegah ambilan
280. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan amin di prasinaps
sebagai : O. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
K. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia yang stabil terhadap enzim MAO;
obat dengan absorbsi sistemiknya penghambat MAO membentuk senyawa
L. Ukuran laju dan jumlah obat aktif kompleks yang tidak stabil terhadap
terapetik yang mencapai sirkulasi enzim MAO
sistemik 285. Mekanisme umum obat analgetik adalah :
M. Perpindahan obat ke dalam jaringan K. Meningkatkan eliminasi panas pada
sepanjang waktu waktu demam, dengan cara menimbulkan
N. Pelarutan obat di dalam saluran dilatasi pembuluh darah perifer &
pencernaan mobilisasi air sehingga terjadi pengen-
O. Jumlah obat yang dirusak oleh hati ceran darah & pngeluaran keringat
sebelum terjadinya absorbsi sistemik dari L. Merupakan hasil kerja obat pada SSP
saluran pencernaan yang melibatkan pusat kontrol suhu di
hipotalamus
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 32 dari
287
M. Menghambat secara langsung enzim- 290. Penyakit autoimun yang terjadi karena
enzim pada SSP yang mengkatalisis antibodi menyebabkan kelenjar tiroid
biosintesis prostaglandin mengeluarkan hormon tiroid dalam jumlah
N. Menghambat enzim-enzim yang terlibat berlebihan disebut :
pada biosintesis mukopolisakarida & K. Penyakit Graves’
glikoprotein L. Miastenia gravis
O. Meningkatkan pergantian jaringan M. Pemphigus vulgaris
kolagen & stabilisasi membran N. Rheumatoid arthritis
286. Seorang pasien wanita (30 tahun, berat O. Psoriasis
badan 52 kg) dengan fungsi ginjal normal 291. Rute pemberian obat yang menghasilkan
akan diberi obat dengan infus IV. Menurut bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
pustaka waktu paruh eliminasi obat ini P. Injeksi intramuskular
adalah 3 jam dan volume distribusinya Q. Injeksi intravena
adalah 25% berat badan. Farmakokinetika R. Injeksi intradermal
obat ini megikuti proses orde satu. Kadar S. Pemberian per oral
tunak yang diperlukan adalah 10 μg/mL. T. Injeksi subkutan
Dosis muat dan laju infus yang 292. Parameter yang digunakan untuk mengukur
direkomendasikan serta klirens tubuh total fungsi hati hati adalah :
dari obat ini berturut-turut adalah : K. Kreatinin
K. 130 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam L. SGOT/SGPT
L. 30 mg; 130 mg/jam; dan 10 L/jam M. Inulin
M. 130 mg; 3 mg/jam; dan 13 L/jam N. Insulin
N. 130 mg; 3 mg/jam; dan 30 L/jam O. Lisosim
O. 300 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam 293. Yang bukan fungsi/peran normal logam di
287. Suatu obat baru diberikan dengan dosis dalam tubuh adalah :
tunggal IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. K. Besi di dalam heme hemoglobin
Setelah 6 jam, konsentrasi obat dalam L. Kobalt dalam vitamin B12
plasma terukur 1,5 mg/100 ml plasma. M. Arsen di dalam ATP
Diketahui volume distribusinya 10% dari N. Kalsium di dalam tulang
berat badan, dan mengikuti kinetika orde O. Fosfor di dalam ATP
satu. Jumlah total obat di dalam cairan tubuh 294. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat
setelah 6 jam dan waktu paruh dari obat dirumuskan dalam pernyataan berikut ini :
tersebut masing-masing adalah : K. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat
K. 200 mg dan 0,085 jam-1 itu tidak toksik
L. 120 mg dan 0,693 jam-1 L. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat
M. 120 mg dan 0,085 jam-1 itu sangat toksik
N. 200 mg dan 0,693 jam-1 M. Semakin kecil nilainya, berarti semakin
O. 150 mg dan 0,085 jam-1 toksik zat tersebut
288. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : N. Semakin besar nilainya, berarti semakin
K. Jumlah zat yang menghambat efek bio- toksik zat tersebut
logis di dalam tubuh O. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan
L. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio- tingkat ketoksikan zat tersebut
logis minimum 295. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
M. Jumlah zat yang menghasilkan efek ber- adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
bahaya bagi organisme untuk diberikan pada mencit. Faktor
N. Jumlah zat yang menghasilkan efek yang konversi dosis untuk mencit dengan bobot
diperlukan pada kebanyakan pasien badan 20 g adalah 0,0026, dan volume
O. Jumlah zat yang mempercepat pening- pemberian maksimum untuk mencit dengan
katan konsentrasi obat di dalam tubuh bobot badan 30 g adalah 1 ml. Jika
289. Pengobatan atau perlakuan terhadap insom- pemberian sediaan oral berdasarkan volume
nia meliputi berikut ini, KECUALI : maksimum, maka konsentrasi sediaan oral
K. Manajemen penyakit, meliputi identifi- glibenklamid yang disediakan adalah :
kasi penyebab K. 1,95 mg/100 mL
L. Penggunaan terapi ECT untuk insomnia L. 1,95 mg/mL
berat M. 19,5 mg/100 mL
M. Insomnia transien diatasi dengan hygiene N. 195 mg/mL
tidur yang baik O. 195 mg/100 mL
N. Pengobatan nonfarmakologi penting 296. Antibiotik yang bukan golongan
untuk insomnia jangka panjang aminoglikosida adalah :
O. Insomnia kronis memerlukan penelitian K. Streptomisin
atas sebab medis L. Kanamisin
M. Eritromisin
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 33 dari
287
N. Tobramisin
O. Neomisin
297. Furosemid adalah nama generik dari :
K. Allegra-D®
L. COZAAR®
M. LASIX®
N. ZYRTEC®
O. GlycoLax®
298. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya
merupakan golongan :
K. Alkaloid ergot
L. Steroid
M. Beta-bloker
N. Diuretik
O. Antidepressan
299. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya :
K. Sistem saraf pusat
L. Tidak ada alergi
M. Dua kali sehari
N. Telinga kanan
O. Penyakit paru kronis
300. Penyakit anemia yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin B12 disebut ANEMIA … :
K. Sel Sabit
L. Pernisiosa
M. Aplastik
N. Hemolitik
O. Sideroblastik

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 34 dari


287
116
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
MATERI KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
34. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
35. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
36. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
37. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
38. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
39. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
40. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
41. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
VII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
VIII. Pilihlah :
P. Jika 1,2 dan 3 benar
Q. Jika 1 dan 3 benar
R. Jika 2 dan 4 benar
S. Jika 4 benar
T. Jika semua benar

SOAL :
301. Organ yang berfungsi sebagai alat S. Insulin
ekskresi utama senyawa dari tubuh adalah : T. Lisosim
P. Hati 305. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi
Q. Paru-paru antara antigen dan IgE sehingga sel mast
R. Ginjal mengalami degranulasi dan melepaskan
S. Kulit mediator, biasa juga disebut sebagai reaksi-
T. Otak reaksi berikut ini, KECUALI :
302. Daerah tubuh yang memiliki pH paling P. Reaksi hipersensitivitas cepat
rendah (paling asam) adalah ; Q. Reaksi anafilaksis
P. Darah R. Reaksi alergi
Q. Air mata S. Reaksi hipersensitivitas lambat
R. Rongga mulut T. Reaksi histaminik
S. Cairan usus 306. Mekanisme umum obat analgetik adalah :
T. Vagina P. Meningkatkan eliminasi panas pada
303. Berikut ini yang tidak termasuk sistem waktu demam, dengan cara menimbulkan
imun nonspesifik adalah : dilatasi pembuluh darah perifer &
P. Sel B mobilisasi air sehingga terjadi pengen-
Q. Sel fagosit ceran darah & pngeluaran keringat
R. Sel NK Q. Merupakan hasil kerja obat pada SSP
S. Interferon yang melibatkan pusat kontrol suhu di
T. Selaput lendir hipotalamus
304. Parameter yang digunakan untuk mengukur R. Menghambat secara langsung enzim-
fungsi hati hati adalah : enzim pada SSP yang mengkatalisis
P. Kreatinin biosintesis prostaglandin
Q. SGOT/SGPT
R. Inulin

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 35 dari


287
S. Menghambat enzim-enzim yang terlibat Q. 120 mg dan 0,693 jam-1
pada biosintesis mukopolisakarida & R. 120 mg dan 0,085 jam-1
glikoprotein S. 200 mg dan 0,693 jam-1
T. Meningkatkan pergantian jaringan T. 150 mg dan 0,085 jam-1
kolagen & stabilisasi membran
312. Perbedaan kerja antara antidepresi trisiklik
307. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan dan antidepresi penghambat MAO adalah
sebagai : P. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
P. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia yang stabil terhadap enzim MAO;
obat dengan absorbsi sistemiknya penghambat MAO mencegah ambilan
Q. Ukuran laju dan jumlah obat aktif amin di prasinaps
terapetik yang mencapai sirkulasi Q. Trisiklik mencegah degradasi senyawa
sistemik amin; penghambat MAO mencegah
R. Perpindahan obat ke dalam jaringan ambilan amin di prasinaps
sepanjang waktu R. Trisiklik mencegah ambilan amin di
S. Pelarutan obat di dalam saluran prasinaps; penghambat MAO mencegah
pencernaan degradasi senyawa amin
T. Jumlah obat yang dirusak oleh hati S. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
sebelum terjadinya absorbsi sistemik dari yang tidak stabil terhadap enzim MAO;
saluran pencernaan penghambat MAO mencegah ambilan
308. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak amin di prasinaps
satupun yang bukan racun, hanya dosis yang T. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
membedakan antara racun dan pengobatan” yang stabil terhadap enzim MAO;
dikemukakan pertama kali oleh : penghambat MAO membentuk senyawa
P. Parkinson kompleks yang tidak stabil terhadap
Q. Fleming enzim MAO
R. Paracelsus 313. Seorang pasien wanita (30 tahun, berat
S. Plato badan 52 kg) dengan fungsi ginjal normal
T. Aristoteles akan diberi obat dengan infus IV. Menurut
309. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat pustaka waktu paruh eliminasi obat ini
yang diberikan secara oral, adalah waktu adalah 3 jam dan volume distribusinya
untuk obat adalah 25% berat badan. Farmakokinetika
P. Mencapai konsentrasi puncak dalam obat ini megikuti proses orde satu. Kadar
plasma tunak yang diperlukan adalah 10 μg/mL.
Q. Mencapai konsentrasi efektif minimum Dosis muat dan laju infus yang
(MEC) direkomendasikan serta klirens tubuh total
R. Mencapai konsentrasi toksik minimum dari obat ini berturut-turut adalah :
(MTC) P. 130 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam
S. Mulai dieliminasi dari tubuh Q. 30 mg; 130 mg/jam; dan 10 L/jam
T. Mulai diabsorbsi dari usus halus R. 130 mg; 3 mg/jam; dan 13 L/jam
310. Pernyataan yang benar tentang obat-obat S. 130 mg; 3 mg/jam; dan 30 L/jam
otonom adalah : T. 300 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam
P. Adrenergik dan kolinergik umumnya 314. Dosis terapetik didefinisikan sebagai :
bekerja sinergis P. Jumlah zat yang menghambat efek bio-
Q. Antagonis kolinergik disebut juga simpa- logis di dalam tubuh
tolitik Q. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio-
R. Obat kolinergik meniru kerja dari epi- logis minimum
nefrin R. Jumlah zat yang menghasilkan efek ber-
S. Agonis adrenergik termasuk parasim- bahaya bagi organisme
patomimetik S. Jumlah zat yang menghasilkan efek yang
T. Reseptor obat adrenergik terdiri dari diperlukan pada kebanyakan pasien
reseptor  dan  T. Jumlah zat yang mempercepat pening-
311. Suatu obat baru diberikan dengan dosis katan konsentrasi obat di dalam tubuh
tunggal IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. 315. Pengobatan atau perlakuan terhadap insom-
Setelah 6 jam, konsentrasi obat dalam nia meliputi berikut ini, KECUALI :
plasma terukur 1,5 mg/100 ml plasma. P. Manajemen penyakit, meliputi identifi-
Diketahui volume distribusinya 10% dari kasi penyebab
berat badan, dan mengikuti kinetika orde Q. Penggunaan terapi ECT untuk insomnia
satu. Jumlah total obat di dalam cairan tubuh berat
setelah 6 jam dan waktu paruh dari obat R. Insomnia transien diatasi dengan hygiene
tersebut masing-masing adalah : tidur yang baik
P. 200 mg dan 0,085 jam-1
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 36 dari
287
S. Pengobatan nonfarmakologi penting P. Allegra-D®
untuk insomnia jangka panjang Q. COZAAR®
T. Insomnia kronis memerlukan penelitian R. LASIX®
atas sebab medis S. ZYRTEC®
T. GlycoLax®
316. Penyakit autoimun yang terjadi karena 323. Antibiotik yang bukan golongan
antibodi menyebabkan kelenjar tiroid aminoglikosida adalah :
mengeluarkan hormon tiroid dalam jumlah P. Streptomisin
berlebihan disebut : Q. Kanamisin
P. Penyakit Graves’ R. Eritromisin
Q. Miastenia gravis S. Tobramisin
R. Pemphigus vulgaris T. Neomisin
S. Rheumatoid arthritis 324. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya
T. Psoriasis merupakan golongan :
317. Rute pemberian obat yang menghasilkan P. Alkaloid ergot
bioavailabilitas sempurna (100%) adalah : Q. Steroid
U. Injeksi intramuskular R. Beta-bloker
V. Injeksi intravena S. Diuretik
W. Injeksi intradermal T. Antidepressan
X. Pemberian per oral 325. Penyakit anemia yang disebabkan oleh
Y. Injeksi subkutan defisiensi vitamin B12 disebut ANEMIA … :
318. Yang bukan fungsi/peran normal logam di P. Sel Sabit
dalam tubuh adalah : Q. Pernisiosa
P. Besi di dalam heme hemoglobin R. Aplastik
Q. Kobalt dalam vitamin B12 S. Hemolitik
R. Arsen di dalam ATP T. Sideroblastik
S. Kalsium di dalam tulang 326. Suatu sampel diketahui mengandung
T. Fosfor di dalam ATP kofein sebanyak 100 mg ditentukan kadarnya
319. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat dengan metode titrasi bebas air mengguna-
dirumuskan dalam pernyataan berikut ini : kan asam perklorat. Volume titrasi sampel
P. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat diperoleh sebanyak 3,3 ml dan volume
itu tidak toksik blanko sebanyak 0,2 ml. Jika berat molekul
Q. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat kofein 180,17 dan kadar sampel yang
itu sangat toksik diperoleh 98,85%, maka normalitas larutan
R. Semakin kecil nilainya, berarti semakin baku asam perklorat yang digunakan adalah :
toksik zat tersebut P. 0,176 N
S. Semakin besar nilainya, berarti semakin Q. 0,166 N
toksik zat tersebut R. 0,156 N
T. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan S. 0,146 N
tingkat ketoksikan zat tersebut T. 0,144 N
320. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia 327. Normalitas asam klorida pekat dengan
adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat kadar 37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml)
untuk diberikan pada mencit. Faktor adalah :
konversi dosis untuk mencit dengan bobot P. 12,51 N
badan 20 g adalah 0,0026, dan volume Q. 11,96 N
pemberian maksimum untuk mencit dengan R. 11,54 N
bobot badan 30 g adalah 1 ml. Jika S. 10,82
pemberian sediaan oral berdasarkan volume T. 10,67N
maksimum, maka konsentrasi sediaan oral 328. Fase gerak yang sering digunakan pada
glibenklamid yang disediakan adalah : kromatografi gas karena dapat meningkatkan
P. 1,95 mg/100 mL efisiensi kromatografi adalah :
Q. 1,95 mg/mL P. Nitrogen
R. 19,5 mg/100 mL Q. Karbon dioksia
S. 195 mg/mL R. Argon
T. 195 mg/100 mL S. Helium
321. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya : T. Metan
P. Sistem saraf pusat 329. Senyawa luminal yang terdapat dalam
Q. Tidak ada alergi serbuk campuran dapat ditentukan kadarnya
R. Dua kali sehari secara argentometri dengan melarutkan
S. Telinga kanan luminal dalam larutan Natrium karbonat.
T. Penyakit paru kronis Titik akhir titrasi ditandai dengan timbulnya:
322. Furosemid adalah nama generik dari : P. Warna merah
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 37 dari
287
Q. Warna biru hilang W. 2,4 dihidroksi benzoat
R. Kekeruhan X. 1,3 dimetil salisilat
S. Endapan merah Y. Fenol-fenol
T. Larutan merah
335. Berikut ini adalah data serapan teofilin
330. Suatu uji batas dilakukan untuk baku dalam larutan cairan lambung buatan
hidrokorti-son dalam hidrokortison natrium pada panjang gelombang 271 nm:
fosfat. Sebanyak 2 µL larutan hidrokortison
natrium fosfat 1% b/v dibandingkan dengan Konsentrasi Absorbansi
2 µL larutan yang mengandung baku (ppm)
hidrokorti-son 0,02% b/v dengan 4 0,20260
menggunakan sistem pelarut metilen klorida 5 0,26876
: eter : methanol : air (77:15:8:1,2). Maka 6 0,33389
batas persentase untuk hidrokortison dalam 7 0,40200
hidrokortison natrium fosfat yang diatur 8 0,46711
untuk uji ini adalah : 9 0,53809
P. 2% 10 0,59266
Q. 4%
R. 6% Jika diperoleh absorbansi sampel sebesar
S. 8% 0,43255, kadar sampel tersebut adalah :
T. 10% P. 8,56 ppm
331. Larutan stok zat X tersedia dengan Q. 8,35 ppm
konsen-trasi 160 ppm. Yang harus dilakukan R. 7,35 ppm
untuk membuat larutan dengan konsentrasi S. 7,48 ppm
8 ppm dari larutan stok tersebut adalah : T. 6,52 ppm
P. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya 336. Pengertian Bilangan Ester menurut
hingga 10 ml Farma-kope Indonesia Edisi III adalah
Q. Dipipet 1 ml lalu dicukupkan volumenya bilangan yang menunjukkan :
hingga 10 ml P. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
R. Dipipet 2 ml lalu dicukupkan volumenya perlukan untuk menetralkan asam bebas
hingga 10 ml yang terdapat dalam 1 gram zat.
S. Dipipet 3 ml lalu dicukupkan volumenya Q. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
hingga 10 ml perlukan untuk menyabunkan 1 gram zat.
T. Dipipet 4 ml lalu dicukupkan volumenya R. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
hingga 10 ml perlukan untuk menetralkan asam bebas
332. Penentuan kandungan nikel dalam suatu dan menyabunkan ester yang terdapat
sampel manitol dilakukan dengan Spektro- dalam 1 gram zat uji.
fotometri Serapan Atom (SSA). Sebanyak S. Jumlah mg natrium hidroksida yang di-
100,5 g manitol dilarutkan dalam 250 mL air. perlukan untuk menyabunkan 1 gram zat.
Suatu larutan baku yang mengandung nikel T. Jumlah mg natrium hidroksida yang di-
pada 10,6 bpj digunakan untuk membuat perlukan untuk menetralkan asam bebas
satu seri kalibrasi dengan menambahkan 0,5 dan menyabunkan ester yang terdapat
mL; 1,0 mL; dan 1,5 mL baku ke dalam 50 mL dalam 1 gram zat uji.
alikuot larutan manitol. Hasil pembacaan 337. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
yang diperoleh adalah sebagai berikut : Indonesia Edisi III adalah
0,378; 0,543; 0,718; 0,891. Maka kandungan P. Selisih penimbangan dua kali berturut-
nikel (bpj) dalam sampel manitol adalah : turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
P. 5,8 bpj yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
Q. 0,58 bpj selama 2 jam.
R. 2,9 bpj Q. Selisih penimbangan dua kali berturut-
S. 0,29 bpj turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
T. 0,50 bpj yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
333. Larutan 0,01 mol/L NaOH memiliki pH : selama 2 jam
P. 9 R. Selisih penimbangan dua kali berturut-
Q. 10 turut tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa
R. 11 yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
S. 12 selama 1 jam.
T. 13 S. Selisih penimbangan dua kali berturut-
334. Uji Murexid adalah suatu uji reaksi untuk turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
identifikasi senyawa : yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
U. Asam hidroksi benzoat selama 1 jam.
V. 1,3 dimetilxantin
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 38 dari
287
T. Selisih penimbangan dua kali berturut- 345. Penentuan kadar ampisillin secara
turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa titrimetri dapat dilakukan dengan metode:
yang ditimbang setelah dipanaskan lagi 13) Bromometri
selama 1 jam 14) Bromatometri
338. Sampel yang digunakan untuk 15) Iodimetri
pemeriksaan kadar protein dalam urine 16) Cerimetri
adalah : 346. Penentuan kadar ampicillin secara
P. Urin sewaktu titrimetri dapat dilakukan dengan metode:
Q. Urin 24 jam 13) Argentometri
R. Urin postprandila 14) Titrasi Bebas Air
S. Urin 12 jam 15) Gravimetri
T. Urin pagi 16) Dikromatometri
339. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin 347. Teori asam basa Bronsted-Lowry
pada serum seorang pasien dengan menyata-kan bahwa
menggunakan spektrofotometer. 13) Asam adalah donor proton
14) Asam adalah akseptor elektron
Sampel Absorban 15) Basa adalah akseptor proton
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250 16) Basa adalah donor hidroksida
Serum pasien 0,500 348. Perangkat HPLC terdiri dari :
13) Fase gerak dan Fase diam
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, 14) Kolom
adalah : 15) Pompa vakum
P. 2,5 g/dL 16) Pemanas kolom
Q. 5,2 g/dL 349. Yang termasuk parameter validasi
R. 5,0 g/dL metode analisis adalah
S. 0,5 g/dL 13) Presisi
T. 0,25 g/dL 14) Linearitas
15) Ketahanan
340. Pereaksi yang digunakan untuk 16) Batas deteksi
menentukan adanya ikatan peptida dalam 350. Yang termasuk gugus kromofor organik
suatu zat adalah adalah
P. Biuret 13) Karbonil
Q. Benedict 14) Karboksil
R. Barfoed 15) Amido
S. Nynhidrin 16) Azo
T. Fehling
341. Gugus bukan protein yang terdapat pada 351. Atom N pada alkaloid yang berasal dari
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian asam amino terdapat pada:
protein disebut P. cincin heterosiklik
P. Kofaktor Q. sebagai kation ammonium
Q. Koenzim R. sebagai substituen cincin benzene
R. Gugus prostetik S. sebagai substituen cincin pyrane
S. Isoelektrik T. pada rantai samping
T. Aktivator 352. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam
342. Asam amino nonessensial adalah: dari tanaman dilakukan dengan cara
P. Leusin P. Menambahkan ammonium-hydroxide
Q. Lysin dan air ke serbuk tanaman
R. Glisin Q. Membuat ekstrak dengan penambahan
S. Isoleusin asam mineral dan pelarut organik
T. Metionin R. Membuat ekstrak dengan penambahan
343. Yang termasuk dalam metode titrasi ber- basa dan pelarut organik
dasarkan prinsip oksidasi reduksi adalah : S. Menambahkan asam mineral dan air ke
13) Iodimetri-Iodometri serbuk tanaman
14) Bromo-Bromatometri T. Membuat ekstrak dengan pelarut organik
15) Permanganometri dan menghangatkannya
16) Cerimetri 353. Pernyataan yang paling berhubungan
344. Penentuan kadar koffein dapat dilakukan dengan Opium adalah :
dengan metode : P. Opium adalah getah yang dikeringkan
13) Nitritometri yang diperoleh dengan menoreh kapsul
14) Titrasi Bebas Air poppy yang belum matang.
15) Argentometri Q. Opium adalah jus yang dikeringkan dari
16) Iodometri guntingan daun Opium poppy.
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 39 dari
287
R. Opium adalah ekstrak air yang dikering- 360. Senyawa yang merupakan kandungan
kan dari batang Opium poppy. Opium adalah :
S. Opium dengan kualitas bagus mengan- P. chelidonin
dung 1,5% morfin. Q. hypericine
T. Opium digunakan sebagai diuretik dan R. narcotine
laxatif. S. heroin
354. Lemak dari biji ricinus setelah T. pilokarpin
pengepresan tidak dapat digunakan sebagai 361. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak
bahan makan-an karena mengandung bahan jika pada pemeriksaan ...
yang sangat beracun yaitu ...... . P. bagian tanaman tersebut mengandung
P. ricinin bahan asing yang toksik
Q. ricin Q. bagian tanaman tersebut mengandung
R. taxol bahan asing dalam jumlah yang melebihi
S. sinigrine ambang batas yang ditetapkan farmakope
T. lotaustralin R. bagian tanaman tersebut mengandung
355. Scoville’s index dapat digunakan untuk bahan asing yang toksik yang tidak dapat
mengetahui: dipisahkan
P. Tingkat keasaman S. bagian tanaman tersebut mengandung
Q. Tingkat kekentalan bahan asing
R. Tingkat kemanisan T. mengandung bagian lain dari tanaman
S. Tingkat kepedasan tersebut dalam jumlah yang lebih besar
T. Tingkat kepahitan daripada yang dipersyaratkan farmakope
356. Perbedaan struktur kimia antara selulosa 362. Simplisia berikut ini yang kandungan
dengan pati adalah : kafein-nya paling tinggi adalah
P. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa P. Mate Folium
sedangkan pati memiliki residu β-glukosa Q. Theae Folium
bercabang R. Guarana
Q. Selulosa disusun oleh molekul β –glukosa S. Coffeae Semen
bercabang, pati memiliki molekul α- dan T. Colae Semen
β-glukosa tidak bercabang 363. Inulin termasuk ke dalam kelompok
R. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang P. arabin
terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa, Q. pectin
sedangkan pati memiliki rantai linear dan R. galaktane
bercabang dari 1,4-α-, dan 1,6-α-D- S. mannan
glukosa. T. fructosane
S. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α- 364. Bahan berikut ini yang bersifat
glukosa sedangkan pati memiliki residu karminatif
1,4-β-glukosa bercabang P. Frangulae Cortex
T. Keduanya terdiri dari rantai linear dan Q. Centaurii Herba
bercabang 1,2-β-D-glukosa. R. Silybi mariani Fructus
357. Cara untuk mendapatkan minyak lemak S. Foeniculi Fructus
dari “virgin oil” adalah : T. Graminis Rhizoma
P. ekstraksi pelarut. 365. Kandungan tanaman di bawah ini yang
Q. pengepresan. dapat membentuk kompleks reversible
R. pengepresan-dingin. dengan protein adalah :
S. distilasi uap air. P. alkaloid
T. pengepresan dan ekstraksi pelarut. Q. saponin
358. Berikut ini adalah reagen untuk R. tannin
identifikasi alkaloid, kecuali: S. mucilago
P. Dragendorf T. anthraglikosida
Q. Mayer 366. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium
R. Wagner memiliki efek ..
S. Lieberman Bouchard P. antagonis atropin
T. Potassium-tetraiodomercurate Q. agonis atropin
359. Getah dari Poppy adalah bahan baku R. sedatif
industri untuk produksi morfin karena .……. . S. diuretik
P. Hanya mengandung morfin T. emetik
Q. Tidak mengandung alkaloid lain 367. Bahan yang mengandung derivat purin :
R. Memiliki kandungan morfin maksimum P. Capsicum Fructus
S. Bahan baku yang paling murah Q. Alixiae Cortex
T. Mengandung derifat morfin R. Colae Semen
S. Podophylum
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 40 dari
287
T. Pyrethri Flos 375. Tanaman yang banyak digunakan setelah
368. Berapa nilai hRf maksimum sebuah fermentasi adalah :
senyawa pada kromatografi kertas? P. Calami Rhizoma
P. 0,1 Q. Zingiberis Rhizoma
Q. 1,0 R. Ratanhia Root
R. 10,0 S. Theae Folium
S. Tidak menentu T. Lime Flos
T. 100,0
369. Bagaimana menghindari kerusakan
bahan herbal dari perubahan yang tidak
diinginkan pada penyimpanan? 376. Mentol bila dicampur dengan timol akan :
P. Mengeringkan bahan herbal sesegera P. Melarut
mungkin Q. Mencair
Q. melembabkan bahan herbal dengan R. Meleleh
sejumlah tertentu air dan menyimpannya S. Menggumpal
di dalam lemari pendingin T. Tidak terjadi apa-apa
R. Tanaman disimpan pada tempat dingin 377. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti
dalam wadah tertutp jika perlu adalah :
S. Simpan tanaman di dalam wadah P. p.r.n. ; s.n.s. ; p.i.m .
tertutup rapat dan simpan pada suhu Q. p.r.n. ; s.o.s ; p.i.m.
ruang R. p.r.n. ; s.n.s. ; s.o.s.
T. Menambahkan bahan penstabil S. p.r.n. ; s.n.s. ; i.m.m.
370. Pada kolom kromatografi ekskulusi T. p.r.n. ; p.i.m. ; i.m.m.
ukuran, molekul yang …………. akan bergerak 378. Succus dan radix adalah pengikat dan
bebas pada matriks fase diam, dan oleh pengisi yang paling baik untuk pil dengan
karena itu akan bergerak dari kolom ………… perban-dingan :
P. kecil, lebih cepat P. 1 : 1
Q. polar, lebih cepat Q. 1 : 2
R. besar, lebih lambat R. 2 : 1
S. besar, lebih cepat S. 2 : 3
T. polar, lebih lambat T. semua salah
371. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada 379. Jika Dosis Maksimum (DM) Luminal
kromatografi lapis tipis dengan fase diam untuk dewasa adalah 300 mg/600 mg, maka
“reverse phase silica gel” adalah senyawa DM untuk anak usia 7 tahun dengan bobot
yang badan 20 kg adalah :
P. bobot molekul tinggi P. 88 mg/176 mg
Q. bobot molekul rendah Q. 40 mg/80 mg
R. polaritas tinggi R. 110 mg/221 mg
S. polaritas rendah S. 85 mg/171 mg
T. solubilitas sedang T. 105 mg/ 210 mg
372. Senyawa berikut ini yang lebih dulu 380. Yang dimaksud dengan dragee adalah :
terelusi dari gas chromatography column P. Tablet isap
adalah Q. Tablet kunyah
P. Methanol (CH3OH) R. Tablet kulum
Q. Ethanol (CH3CH2OH) S. Tablet salut gula
R. n-Propanol (CH3CH2CH2OH) T. Tablet salut enterik
S. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH) 381. Bahan tambahan tablet di bawah ini mem-
T. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH) punyai lebih dari satu fungsi, KECUALI :
373. Senyawa yang tergolong terpenoid P. Gula
adalah : Q. Amylum
P. anthosianin R. Avicel
Q. mucilago S. Cab-O-sil
R. tannin T. Lactosum
S. karotenoid 382. R/ sulfanilamid 0,4
T. minyak lemak oleum cacao q.s
374. Bahan berikut ini digunakan sebagai m.f. supp. dtd No. XX
antikanker, KECUALI Pro. Amran (dewasa)
P. Myristicae Semen Jika diketahui nilai tukar untuk sulfanilamid
Q. Taxus Baccata 0,60; maka oleum cacao yang dibutuhkan
R. Catharanthi Herba untuk membuat resep di atas adalah :
S. Podophylli Rhizoma P. 32,0 g
T. Colae Semen Q. 52,0 g
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 41 dari
287
R. 55,2 g P. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
S. 35,2 g penyusun tubuh mikroba
T. 95,2 g Q. Terjadi perubahan DNA dari inti sel,
383. Ilmu dan teknologi partikel kecil disebut : sehingga mikroba mengalami mutasi
P. Nanomeritik R. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga
Q. Mikromeritik mikroba menjadi kering
R. Makromeritik S. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan
S. Ultrameritik alkilasi, sehingga protein mikroba rusak
T. Semua salah T. Mikroba tersingkir dari larutan
384. Bahan baku untuk metode cetak langsung 391. Lama dan suhu yang digunakan untuk steril-
harus memiliki sifat : isasi dengan autoklaf adalah :
P. Kompresibilitas yang baik P. 120oC 15 menit
Q. Aliran yang baik Q. 121oC 10 menit
R. Kapasitas pegang tinggi R. 126 – 129oC 5 menit
S. Kompresibilitas dan aliran yang baik S. 115 – 116oC 30 menit
T. Kompresibilitas, aliran, dan kapasitas T. 134 – 138oC 3 menit
pegang yang baik 392. Untuk menghitung tonisitas larutan, dapat
385. Yang termasuk ajuvan adalah : digunakan rumus di bawah ini, KECUALI :
P. Pewarna P. Penurunan titik beku
Q. Pewarna dan penawar bau Q. Ekivalen NaCl
R. Pewarna, penawar bau, dan penyalut R. Faktor disosiasi
S. Pewarna, penawar bau, dan pemanis S. Grafik
buatan T. Nicholas
T. Pewarna, penawar bau, dan adsorben 393. Larutan yang berbahaya jika disuntikkan
386. Pernyataan di bawah ini merupakan adalah larutan yang bersifat :
kriteria suspensi yang baik, KECUALI : P. Hipotonis
P. Zat terdispersi harus halus, sehingga Q. Hipertonis
cepat mengendap R. Isotonis
Q. Bila mengendap, partikel tidak boleh S. Netral
membentuk cake T. Asam
R. Bila dikocok perlahan, endapan segera 394. Akan dibuat tetes mata isotonis yang
terdispersi kembali mengandung atropin sulfat 50 mg/10 ml.
S. Suspensi mudah dituang dari wadah Jika BM atropin SO4 = 694,85; dan BM NaCl
T. Tersuspensi cukup lama untuk men- = 58,5; maka NaCl yang dibutuhkan adalah :
dapatkan takaran yang akurat P. 844 mg
387. Emulgator yang ideal memiliki sifat-sifat Q. 896 mg
berikut, kecuali : R. 275 mg
P. Teradsorpsi dengan cepat di sekeliling S. 84 mg
tetesan terdispersi T. 27 mg
Q. Aktif pada permukaan dan meningkatkan 395. Akan dibuat injeksi Vit C 125 mg/5ml. Jika
tegangan permukaan diketahui ptb vit C = 0,105; dan ptb NaCl =
R. Memberikan potensial listrik yang 0,576. Agar injeksi tsb isotonis, maka NaCl
memadai yang dibutuhkan adalah :
S. Meningkatkan kekentalan emulsi P. 675 mg
T. Efektif pada konsentrasi rendah Q. 447 mg
388. Bahan-bahan di bawah ini dapat merusak R. 22 mg
emulsi, kecuali : S. 28 mg
P. gliserin dan sirup T. 35 mg
Q. asam dan basa 396. Akan dibuat tetes mata Scopolamin HBr
R. etanol dan eter dengan konsentrasi 25 mg/ml sebanyak 10
S. elektrolit ml. Jika diketahui nilai E Scopolamin HBr =
T. tingtur 0,13; maka NaCl yang harus ditambahkan
389. Bila bahan baku yang diketahui sedikit agar tetes mata tsb isotonis adalah :
mengandung mikroba, maka pengontrolan P. 57,50 mg
kadar mikroba Q. 86,75 mg
P. Tidak diperlukan R. 575,00 mg
Q. Dilakukan sekali-sekali S. 867,50 mg
R. Harus dilakukan T. 896,75 mg
S. Bisa dilakukan atau bisa tidak dilakukan 397. Berikut ini adalah gas yang bisa digunakan
T. Semua benar untuk sterilisasi, KECUALI :
390. Prinsip terbunuhnya mikroba pada steril- J. Formaldehida
isasi dengan gas adalah : K. Ozon
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 42 dari
287
L. Etilen oksida
J. Propil bromida
K. Klorin dioksida
398. Spora pada bakteri berfungsi untuk :
J. Berkembang biak
K. Mempertahankan diri
L. Menyerang
J. Berkembang biak dan pertahanan diri
K. Berkembang biak dan menyerang
399. Alat untuk menentukan ukuran partikel
adalah sebagai berikut, KECUALI :
P. Viscometer
Q. Mikroskop
R. Ayakan
S. Andreasen
T. Coulter couter

400. Disolusi adalah :


P. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam
media per satuan waktu
Q. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam
media pada suhu tertentu
R. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam
media yang diketahui volumenya pada
waktu dan suhu tertentu
S. Proses melarutnya bahan obat dalam
suatu pelarut
T. Proses melarutya bahan obat pada
keadaan tertentu

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 43 dari


287
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
MATERI KEMAMPUAN FARMASI DASAR

Petunjuk :
1. Simaklah baik-baik setiap soal sebelum menentukan pilihan jawaban !
2. Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap paling benar dan berikan jawaban Anda dengan
menyilang salah huruf opsi jawaban pada lembar jawaban yang tersedia !
3. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
4. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah selesai, lembar jawaban dan naskah soal diserahkan
kepada pengawas.

1. Istilah “ketersediaan hayati” atau “bioavailabilitas” menunjukkan jumlah relatif obat yang mencapai :
A. Usus halus
B. Lambung
C. Sirkulasi sistemik
D. Hati
E. Ginjal
2. AUC dapat diartikan sebagai :
I. Nilai teoretik,
II. Ukuran kurva kadar obat – waktu,
III. Memiliki unsur satuan bobot dan waktu/volume
A. I saja
B. III saja
C. I dan II
D. II dan III
E. I, II, dan III
3. Bioavailabilitas relatif suatu produk obat dapat ditentukan dengan membandingkan nilai-nilai berikut ini
dengan obat kontrol :
I. Luas area di bawah kurva (AUC),
II. Total ekskresi urin obat,
III. Kadar pucak obat dalam plasma.
A. I saja
B. III saja
C. I dan II
D. II dan III
E. I, II, dan III
4. Proses yang pertama harus terjadi sebelum obat tersedia untuk diabsorbsi dari sediaan tablet adalah :
A. Pelarutan obat di dalam cairan pencernaan
B. Pelarutan obat di dalam epitel saluran pencernaan
C. Ionisasi obat
D. Pelarutan obat di dalam darah
E. Disintegrasi tablet
5. Gejala “first pass effect” terjadi pada organ :
A. Ginjal
B. Jantung
C. Paru-paru
D. Hati
E. Lambung
6. Yang menjadi tahap pembatas laju untuk absorpsi obat yang diberikan per oral :
I. Disintegrasi produk,
II. Disolusi obat aktif,
III. Difusi obat aktif melalui dinding usus.
A. I saja
B. III saja
C. I dan II
D. II dan III
E. I, II, dan III
7. Penyakit diabetes mellitus berhubungan langsung dengan keberadaan hormon:
A. Tiroid
B. Testosteron
C. Estrogen
D. Insulin

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 44 dari


287
E. Androgen
8. Antibodi berikut yang berkaitan dengan reaksi alergi adalah :
A. IgG
B. IgE
C. IgA
D. IgD
E. IgM
9. Pada pemberian secara IV bolus, jika waktu paruh adalah t 1/2, dosis obat adalah D0, kadar plasma obat pada
waktu awal adalah Cp0, dan tetapan laju eliminasi adalah K, maka volume distribusi (Vd) =
A. Cp0.D0
B. 0,693/t1/2
C. 0,693/K
D. D0/Cp0
E. K.t1/2
10. Suatu obat memiliki waktu paruh eliminasi 3 jam dan volume distribusinya 100 ml/kg. Klirens tubuh total obat
ini pada pria 70 kg adalah :
A. 0,5 l/jam
B. 1,6 l/jam
C. 8,0 l/jam
D. 14,6 l/jam
E. 16,3 l/jam
11. Metabolisme obat umumnya menghasilkan :
A. Senyawa kurang asam
B. Senyawa lebih asam
C. Senyawa yang memiliki koefisien partisi minyak/air yang lebih tinggi
D. Senyawa yang lebih polar
E. Senyawa yang memiliki kelarutan air yang lebih rendah
12. Sediaan Insulin biasanya diberikan secara :
A. Injeksi intradermal
B. Bolus intravena
C. Injeksi subkutan
D. Injeksi intramuskular
E. Infus intravena
13. "Prodrug" dapat diartikan sebagai :
A. Zat kimia yang menjadi bagian prosedur sintetik dalam pembuatan obat
B. Senyawa yang melepaskan obat aktif di dalam tubuh
C. Senyawa yang mungkin aktif terapetik tetapi masih dalam tahap uji coba
D. Obat yang hanya memiliki aktivitas profilaktik di dalam tubuh
E. Obat yang digolongkan “mungkin efektif”
14. Simetidin adalah penyekat reseptor H2-Histamin, digunakan sebagai :
A. Antialergi
B. Anti Ulkus Pektikum
C. Anti Mabuk Kendaraan
D. Antiemetik
E. Antihipertensi
15. Obat antipsikotik kebanyakan memiliki aksi :
A. Kolinergik
B. Dopaminergik
C. Penghambatan COMT
D. Penghambatan dopamin
E. Agonis 1-adrenergik
16. Yang paling tepat tentang klonidin adalah :
A. Bloker -adrenergik
B. Bloker -adrenergik
C. Penghambat MAO
D. Agonis -adrenergik
E. Agonis -adrenergik
17. Yang paling tepat tentang endorfin adalah :
A. Neurotranmiter endogen
B. Golongan baru dari obat antiinflamasi topikal
C. Zat penghambat neuromuskular
D. Amin biogenik yang menyebabkan skizofrenia
E. Peptida opioid endogen
18. Saraf yang menghantarkan impuls dengan cara melepaskan asetilkolin adalah saraf :
A. Adrenergik
B. Kolinergik
C. Simpatik
D. Antikolinergik
E. Neurogenik
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 45 dari
287
19. Besi diperlukan oleh tubuh untuk :
A. Perkembangan leukosit
B. Absorbsi asam askorbat
C. Pertumbuhan tulang
D. Fungsi imun
E. Transpor oksigen
20. Betakaroten adalah prekursor untuk :
A. Betaseron
B. Beta interferon
C. Vitamin E
D. Vitamin A
E. Karteolol
21. Levodopa adalah obat untuk penyakit :
A. Addison
B. Stroke
C. Parkinson
D. Insomnia
E. Epilepsi
22. Hormon kortikosteroid yang sering digunakan sebagai antiinflamasi adalah
A. Betametason
B. Beklometason
C. Hidrokortison
D. Deksametason
E. Kortison
23. Triiodotironin adalah hormon yang dikeluarkan dari kelenjar endokrin :
A. Uterus
B. Pankreas
C. Payudara
D. Limfe
E. Tiroid
24. Komposisi leukosit dalam darah manusia terdiri komponen berikut, kecuali :
A. Eosinofil
B. Fagosit
C. Neutrofil
D. Basil
E. Monosit
25. Persamaan yang menyatakan proses transpor pasif adalah :
A. Hukum Fick
B. Henderson-Hasselbalch
C. Noyes-Whitney
D. Hukum Stoke
E. Michaelis-Menten
26. Yang mana di antara bahan kimia berikut ini tidak cocok dijadikan sebagai bahan tambahan obat ?
A. Metil paraben
B. Pati
C. Gliserin
D. Benzokain
E. laktosa
27. Yang mana di antara bahan kimia berikut ini dapat ditambahkan ke dalam larutan obat sebagai zat
pengkelat?
A. Asam askorbat
B. Hidrokuinon
C. Edetat
D. Natriumbisulfit
E. Natrium fluorosein
28. Proses penghalusan suatu zat menjadi serbuk yang sangat halus disebut :
A. Levigasi
B. Sublimasi
C. Triturasi
D. Pulverisasi dgn intervensi
E. Maserasi
29. Contoh surfaktan nonionik adalah :
A. Amonium laurat
B. Dioktil natrium sulfosuksinat
C. Trietanolamin stearat
D. Setil piridinium klorida
E. Sorbitan monopalmitat
30. Yang tidak digunakan sebagai diluent dalam formulasi tablet adalah :
A. Magnesium stearat

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 46 dari


287
B. Laktosa
C. Pati
D. Dikalsium fosfat
E. Manitol
31. Yang bukan fungsi lubrikan dalam formulasi tablet adalah :
A. Meningkatkan sifat aliran granul
B. Mengurangi pemakaian punch dan die
C. Mengurangi adhesi serbuk pada punch dan die
D. Memudahkan pengeluaran tablet dari die
E. Meningkatkan keterbasahan tablet di dalam lambung
32. Dosis obat yang cukup memberikan daya penyembuhan yang optimal disebut
A. Dosis terapi
B. Dosis toksis
C. Dosis minimal
D. Dosis letal
E. Dosis maksimum
33. Dosis suatu obat untuk orang dewasa adalah 250 mg. Berapa dosis yang diperlukan untuk anak usia 6 tahun
dengan bobot badan 60 pon ? (1 pon = 0,4536 kg)
A. 60 mg
B. 85 mg
C. 100 mg
D. 125 mg
E. 180 mg
34. Kebanyakan suppositoria vaginal menggunakan basis :
A. Beeswax
B. Lemak coklat
C. Gliserin
D. Gelatin gliserin
E. Polietilen glikol
35. Dosis obat untuk orang dewasa adalah 200 mg. Berapa mg dosis untuk anak 8 tahun yang memiliki luas
permukaan tubuh 6 m2?
A. 25
B. 40
C. 50
D. 70
E. 80
36. Lanoxin Pediatric Elixir mengandung 0,05 mg digoksin per ml. Dalam 3 ml elixir terdapat digoxin sebanyak ..
µg
A. 0,0015
B. 0,015
C. 0,15
D. 1,5
E. 150
37. Larutan parenteral berikut yang memiliki sifat yang paling dekat dengan cairan tubuh manusia adalah :
A. Injeksi dekstrosa 2,5% dan NaCl 0,45%
B. Injeksi natrium klorida
C. Injeksi Ringer Laktat
D. Injeksi natrium laktat
E. Injeksi Ringer
38. Kecuali dinyatakan lain, untuk membuat 100 bagian emulsi digunakan
A. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 2 x PGA
B. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air untuk corpus ½ x PGA
C. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x minyak
D. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x minyak
E. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x PGA
39. Agar suatu larutan isotonis dengan darah, maka harus memiliki kesamaan :
A. Kadar garam
B. pH
C. Tekanan cairan
D. Tekanan osmotik
E. Specific gravity
40. Suatu larutan sakarosa (BM=342 g/mol) dibuat dengan melarutkan 0,5 g dalam 100 g air. Hitung konsentrasi
molalnya.
A. 0,00146 m
B. 0,0146 m
C. 0,146 m
D. 1,460 m
E. Salah semua

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 47 dari


287
41. Akan dibuat injeksi Vitamin C 25 mg/ml, sebanyak 5 ml. Jika diketahui ptb Vitamin C = 0,105 dan ptb NaCl =
0,576, maka NaCl yang dibutuhkan agar injeksi tersebut isotonis adalah
A. 20 mg
B. 22 mg
C. 24 mg
D. 26 mg
E. 28 mg
42. Di antara bahan berikut ini :
I. Benzofenon
II. Sinamat
III. Metil salisilat
Yang termasuk kandungan sediaan tabir surya adalah ;
A. I
B. III
C. I dan II
D. II dan III
E. I, II, dan III
43. Sistem HLB paling banyak diterapkan untuk klasifikasi surfaktan.. :
A. Anionik
B. Amfolitik
C. Kationik
D. Nonionik
E. Anionik maupun kationik
44. Yang tidak cocok digunakan sebagai antioksidan adalah :
A. Askorbil palmitat
B. Butylated hydroxytoluene
C. Vitamin E
D. Asam askorbat
E. Klorobutanol
45. Berat molekul senyawa 1 g dilarutkan dalam 100 g air yang menyebabkan penurunan titik beku larutan 0,573
ºC pada 25 ºC (Kb=0,51 & Kf=1,86)
A. 324,6 g/mol
B. 350,6 g/mol
C. 32,46 g/mol
D. 35,06 g/mol
E. Salah semua
46. Suatu larutan obat mengandung 500 satuan/ml pada saat dibuat. Dianalisis setelah 40 hari dan ditemukan
terkandung 300 satuan/ml. Anggaplah penguraian berjalan dengan orde-I, hitunglah tetapan laju orde-I
A. 0,0128 per hari
B. 0,1280 per hari
C. 0,0128 per bulan
D. 0,0128 per minggu
E. Salah semua
47. Pada soal no.45, saat kapankah obat telah terurai setengahnya dari konsentrasi awal
A. 53,8 hari
B. 63,8 hari
C. 44,3 hari
D. 64,3 hari
E. 54,3 hari
48. Metilparaben adalah ester dari :
A. Asam benzoat
B. Asam p-amino salisilat
C. Benzil alkohol
D. Asam p-hidroksi benzoat
E. Asam propionat
49. Seorang farmasis membuat suatu larutan dapar dengan mencampur 1 dL asam borat 0,005 M dengan 1 dL
natrium borat 0,05 M dalam sejumlah air hingga cukup 1 L. Maka pH larutan adalah :
A. 8,24
B. 9,24
C. 10,24
D. < 8,0
E. > 10,5
50. Seorang farmasis menambahkan 2 ml larutan injeksi tobramisin (40 mg/ml) ke dalam larutan oftalmik
tobramisin 0,3 %. Konsentrasi tobramisin dalam larutan campuran adalah … g/ml
A. 0,012
B. 0,015
C. 0,03
D. 0,052
E. 0,092

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 48 dari


287
51. Yang bukan karakteristik alkaloid adalah :
A. Mengandung nitrogen dalam molekulnya
B. Sering memperlihatkan stereoisomerisme
C. Memiliki kelarutan yang baik dalam alkohol
D. Kelarutan dalam air sangat kecil
E. Memiliki pKa di bawah 7
52. Dalam molekul alkaloid, nitrogen tersusun sebagai senyawa, kecuali:
A. Amina primer
B. Amina kwartener
C. Amina sekunder
D. Amina tersier
E. Tidak ada yang benar
53. Senyawa berikut ini, yang paling kuat sifat basanya adalah :
A. RNH2>R2NH>R3N
B. RNH2<R2NH<R3N
C. RNH2>R2NH=R3N
D. R2NH>RNH2>R3N
E. Semua benar
54. Alkaloid yang tidak berasal dari prazat asam amino disebut :
A. True alkaloid
B. Protoalkaloid
C. Pseudoalkaloid
D. Bukan salah satu
E. Semua benar
55. Alkaloid yang mempunyai atom nitrogen terletak diluar cincin heterosiklik disebut
A. True alkaloid
B. Protoalkaloid
C. Pseudoalkaloid
D. Bukan salah satu
E. Semua benar
56. Identifikasi alkaloid secara umum dapat dilakukan dengan KLT menggunakan reagen semprot :
A. Dragendorf
B. Vanilian asam sulfat
C. Asam sulfat
D. Uap NH3
E. Semua benar
57. Penetapan kadar alkaloid yang didasarkan atas intensitas spot pada lempeng klt dapat dilakukan dengan
cara :
A. Gravimetri
B. Spektrofotometri
C. Densitometri
D. Volumetri
E. Bukan salah satu
58. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid kwarterner dapat diperoleh pada:
A. Ekstrak PE
B. Ekstrak Etilasetat
C. Ekstrak CHCl3
D. Ekstrak air
E. Semua benar
59. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid tersier dapat diperoleh pada:
A. Ekstrak PE
B. Ekstrak Etilasetat
C. Ekstrak CHCl3
D. Ekstrak air
E. Semua benar
60. Alkaloid yang berasal dari asam amino triptofan disebut alkaloid :
A. Piridin
B. Protoberberin
C. Indol
D. Imidasol
E. Semua benar
61. Senyawa alkaloid dibawah ini memiliki cincin indol, kecuali:
A. Katarantina
B. Ajmalicina
C. Berberina
D. β-karbolina
E. Kofeina
62. Penggunaan gas nitrogen pada kromatotron berguna untuk:
A. Memperbaiki pita pemisahan

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 49 dari


287
B. Mencegah oksidasi cuplikan
C. Mencegah lepasnya penyerap
D. Mencegah penguapan cuplikan
E. Mempertegas pita pemisahan
63. Penanganan noda yang tidak terlihat dengan lampu UV pada KLTP dilakukan dengan cara berikut, kecuali :
A. Menggunakan ember iodin
B. Menyemprot seluruh lempeng dengan kabut halus air
C. Menyemprot seluruh lempeng dengan pereaksi kromogenik
D. Menggunakan senyawa pembanding
E. Bukan salah satu
64. Proses pembentukan kristal dapat dipercepat dengan cara:
A. Pemanasan dengan suhu serendah mungkin
B. Penambahan kristal murni
C. Pengeringan pada temperatur kamar
D. Tidak ada yang benar
E. Semua benar
65. Tempat eluen pada flash kolom disebut juga:
A. Reservoir
B. Elenat
C. Piston
D. Eluat
E. Chamber
66. Pemasukan sampel yang tinggi/lebar pada kolom dapat menyebabkan:
A. Tumpang tindih senyawa melewati kolom
B. Kolom kelebihan muatan
C. Adsorbsi irreversible pada fase diam
D. Semua benar
E. Semua salah
67. Pemasukan sample dalam bentuk cairan pada permukaan fase diam yang dikemas kering dapat
menyebabkan:
A. Pita jadi tidak rata
B. Gaya cairan cenderung merusak si-gel
C. Sulit mendapatkan volume sampel yang sama
D. Semua benar
E. Semua salah
68. Pada kromatografi fase terbalik, eluen yang pertama kali dipakai:
A. Jumlahnya paling sedikit
B. Kepolarannya paling rendah
C. Kepolarannya paling tinggi
D. Jumlahnya paling banyak
E. Sesuai keinginan
69. Hal yang berhubungan dengan KLT 2 dimensi adalah:
A. Menguji kemurnian isolat
B. Membantu proses pemisahan
C. Memperbesar harga Rf
D. Membantu kristalisasi
E. Bukan salah satu
70. Inaktivasi enzim pada pengolahan sampel laut dicapai saat:
A. Sampel dibilas air tawar
B. Sampel dipotong-potong
C. Perendaman dengan alkohol
D. Pemanasan dengan refluks
E. Pengeringan
71. Untuk mencegah rusaknya susunan fase diam pada pemasukan sampel pada kolom dilakukan dengan:
A. Mengetuk-ngetuk kolom sampai mampat
B. Membuat perbandingan si-gel kasar dan halus
C. Memasuki si-gel secara kontinu
D. Menambahkan pasir pada permukaan penyerap
E. Bukan salah satu
72. Bagian alat suction kolom yang tidak terdapat pada rapid si-gel adalah:
A. Labu alas bulat
B. Pompa vakum
C. Gelas masir
D. Penampung fraksi
E. Bukan salah satu
73. Keuntungan pengemasan sampel dengan cara kering adalah :
A. Jumlah sampel sedikit
B. Sampel dapat dilarutkan dengan pelarut yang cocok
C. Pencemar fraksi seminimal mungkin

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 50 dari


287
D. Memperkecil kerusakan sampel
E. Menghemat biaya dan energi
74. Jenis Flavonoid polimetoksi relatif bersifat non polar, oleh karenanya larut dalam pelarut :
A. Air
B. Campuran etanol-air
C. Etanol
D. Heksan
E. Bukan salah satu
75. Metabolit sekunder yang diproduksi dengan teknik kultur jaringan tanaman, dapat diperoleh pada fase
pertumbuhan :
A. Lag phase
B. Death phase
C. Log phase
D. Stationary phase
E. Linier phase
76. Analisis berat dari suatu unsur yang terdapat dalam sampel dapat dilakukan dengan metode
A. Volumetri
B. Gravimetri
C. Kromatografi
D. Spektrofotometri
E. Titrimetri
77. Berapakah konsentrasi larutan HCl dalam Molar, bila diketahui konsentrasi larutan HCl pekat (37 %) BJ
1,19, dan berat molekul HCl 36,5.
A. 24,12
B. 18,09
C. 12,06
D. 3,02
E. 6,03
78. Istilah KIRAL berhubungan dengan sifat obat :
A. Kemampuan mengkelat
B. Stereoisomerisme
C. Kelarutan dalam air
D. Sifat eutektik
E. Koefisien partisi
79. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan NaOH adalah :
A. Kalium biftalat
B. Tembaga sulfat
C. Natrium hidroksida
D. Natrium karbonat
E. Natrium nitrit
80. Asam salisilat dalam sediaan obat dapat ditentukan kadarnya secara :
A. Asidimetri
B. Kompleksometri
C. Alkalimetri
D. Gravimetri
E. Argentometri
81. Pada penentuan kadar luminal natrium secara asidimetri, indikator yang digunakan adalah :
A. Kalium kromat
B. Fenolftalein
C. Besi (III) amonium klorida
D. EBT
E. Amilum
82. pH adalah :
A. log konsentrasi ion hidroksil
B. negatif log konsentrasi ion hidronium
C. negatif log konsentrasi ion hidroksil
D. log konsentrasi ion hidronium
E. tidak ada yang benar
83. Logam kalsium yang terdapat dalam sediaan farmasi dapat ditentukan kadarnya dengan cara
A. Asidimetri
B. Kompleksometri
C. Alkalimetri
D. Gravimetri
E. Argentometri
84. Larutan baku yang digunakan untuk penentuan kadar secara kompleksometri adalah :
A. AgNO3
B. NaNO2
C. EDTA
D. NaOH

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 51 dari


287
E. KBrO3
85. Indikator yang digunakan pada metode kompleksometri adalah :
A. Kalium kromat
B. Fenoftalein
C. Besi (III) amonium klorida
D. EBT
E. Amilum
86. Titik akhir titrasi pada metode iodimetri ditandai dengan terbentuknya warna :
A. Merah
B. Putih
C. Biru
D. Hijau
E. Kuning
87. Larutan iodium dapat dibakukan dengan menggunakan larutan :
A. Natrium karbonat
B. Asam nitrit
C. Natrium tiosulfat
D. Asam asetat
E. Arsentrioksida
88. INH dapat ditentukan kadarnya dengan metode
A. Bromometri
B. Asidimetri
C. Argentometri
D. Alkalimetri
E. Kompleksometri
89. Bila larutan sampel ditambahkan pereaksi Millon akan terbentuk warna merah. Hal ini menunjukkan adanya
senyawa .........
A. Karbohidrat
B. Protein
C. Alkaloid
D. Asam amino
E. Vitamin
90. Streptomisin adalah salah satu antibiotika yang dapt diidentifikasi dengan menggunakan pereaksi :
A. Tes fluoresensi
B. Tes ninhidrin
C. Tes diazotasi
D. Tes vanilin
E. Tes maltol
91. Kadar pengotoran besi dalam suatu sampel air sebesar 2 mg per liter. Bila dinyatakan dalam satuan bpj,
maka nilai tersebut sama dengan :
A. 0,2 bpj
B. 2 bpj
C. 20 bpj
D. 200 bpj
E. 2000 bpj
92. Di antara hal-hal berikut :
I. Konsentrasi molar asam lemah yang ada
II. pKa asam lemah
III. volume larutan yang ada
yang diperlukan untuk menentukan pH sistem buffer adalah :
A. I
B. III
C. I dan II
D. II dan III
E. I, II, dan III
93. Toleransi kesalahan yang masih diizinkan untuk metode bromometri adalah :
A. 2 %
B. 6 %
C. 10 %
D. 4 %
E. 8 %
94. Untuk menentukan adanya senyawa golongan xanthin dalam sampel obat dapat dilakukan dengan
menggunakan pereaksi :
A. Swikker
B. Lieberman Burchard
C. Mureksid
D. DAB-HCl
E. Molish
95. Untuk membedakan glukosa dan fruktosa dalam suatu sampel karbohidrat dapat digunakan pereaksi :

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 52 dari


287
A. Iodium
B. Seliwanof
C. Luff
D. Fehling
E. Barfoed
96. Kadar merkuri dalam sampel air dilaporkan sebesar 5 bpj. Nilai ini setara dengan :
A. 0,00005%
B. 0,0005%
C. 0,005%
D. 0,05%
E. 0,5%
97. Perbedaan laju perpindahan senyawa dalam suatu sampel secara kromatografi sangat ditentukan oleh
besarnya :
A. Affinitas
B. Kelarutan
C. Daya pisah
D. Koefisien partisi
E. Koefisien distribusi
98. Yang termasuk pelarut polar dibawah ini adalah
A. Eter minyak bumi
B. Kloroform
C. Heksan
D. Asam
E. Toluen
99. Bila diketahui konsentrasi larutan sampel adalah 1,25 x 10 -4 M, tebal kuvet 1,00 cm, transmitan 10 %.
Berapakah konsentrasi larutan sampel bila transmitan 20 % yang diukur pada tebal kuvet 2,00 cm ?
A. 8,00 x 103 M
B. 4,375 x 10-5 M
C. 4,00 x 103 M
D. 8,650 x 10-5 M
E. 2,00 x 103 M
100. Sumber radiasi yang sering dipakai pada spektrofotometri infra merah adalah :
A. Nerns glower
B. Mercuri
C. Tungsten
D. Deutereum
E. Ultraviolet

101. Istilah KIRAL berhubungan dengan sifat obat :


F. Kemampuan mengkelat C. stereoisomerisme E. Kelarutan dalam air
G. Sifat eutektik D. Koefisien partisi
102. Istilah venoclysis berkaitan paling berkaitan erat dengan :
A. Injeksi intravena C. Infus intravena E. dialisis peritoneal
B. Injeksi intratekal D. tarikan intrapleura
103. Meskipun isotonisitas diperlukan untuk hampir semua sediaan parenteral, tetapi yang paling kritis adalah
untuk sediaan :
A. Injeksi intraartikular C. Injeksi intramuskular E. Injeksi subkutan
B. Injeksi intradermal D. Injeksi intravena
104. Jumlah semua zat yang terdapat di dalam sediaan parenteral harus dinyatakan secara jelas dalam label,
kecuali untuk : I. pengawet antimikroba II. Pengatur isotonisitas III. Pengatur pH
A. I saja B. III saja C. I dan II D. II dan III E. I, II, dan III
105. Konsentrasi larutan dekstrosa volume besar untuk penggunaan intravena yang isotonis adalah :
A. 2,5% B. 5 % C. 10% D. 20% E. 50%
106. Sediaan suspensi tidak cocok untuk :
A. Injeksi intraartikular C. Injeksi intramuskular E. Injeksi subkutan
B. Injeksi intradermal D. Injeksi intravena
107. Tekanan osmotik larutan dekstrosa 0,1 molar setara dengan berapa kali tekanan osmotik larutan natrium
klorida 0,1 mlolar ?
A. 0,5 B. 1 C. 2 D. 3 E. 4
108. Larutan parenteral yang isotonik dengan sel darah merah manusia memiliki osmolalitas sekitar ….
mOsm/L
A. 20 B. 40 C. 50 D. 150 E. 300
109. Di antara vitamin berikut :
I. Asam askorbat II. Ergokalsiferol III. Asam pantotenat
Yang memiliki sifat antioksidan adalah :
A. I B. III C. I dan II D. II dan III E. I, II, dan III
110. Antibiotik parenteral yang paling stabil dalam larutan air adalah :
A. Gentamisin sulfat C. Natrium oksasilin E. Vankomisin HCl

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 53 dari


287
B. Natrium metisilin D. Tetrasiklin HCl
111. Bahan biologis dapat digunakan untuk mendapatkan imunitas aktif maupun pasif. Pasangan berikut ini
yang tidak benar adalah :
A. Antiserum – Imunitas pasif D. Toksoid – imunitas aktif
B. Antitoksin – Imunitas pasif E. Vaksin – imunitas aktif
C. Human immune serum – imunitas aktif
112. Di antara obat-obat berikut : I. Asetaminofen II. Aspirin III. Ibuprofen
Yang harus diberi tanda peringatan untuk penggunaan pada kehamilan, terutama pada trimester terakhir
adalah :
A. I B. III C. I dan II D. II dan III E. I, II, dan III
113. Di antara metode penyalutan tablet : I. salut enterik II. Salut film III. Salut gula
Yang dimaksudkan untuk menutupi rasa pahit dari obat adalah :
A. I B. III C. I dan II D. II dan III E. I, II, dan III
114. Aspartam ditambahkan ke dalam suatu produk obat sebagai :
A. Nutrien B. Vitamin C. Pelarut D. Pemanis E. Stimulan
115. Pemanis yang paling banyak digunakan dalam formula tablet hisap adalah :
A. Aspartam B. Glukosa C. Laktosa D. Manitol E. Sukrosa
116. Di antara sifat berikut : I. Caking II. Aliran pseudoplastik III. Tiksotropi
Yang diperlukan dalam suspensi farmasetik adalah :
A. I B. III C. I dan II D. II dan III E. I, II, dan III
117. Pati dalam formulasi tablet berfungsi sebagai : I. Pengikat II. Desintegran III. Lubrikan
A. I B. III C. I dan II D. II dan III E. I, II, dan III
118. Sifat koligatif larutan berhubungan dengan :
A. Jumlah total partikel solut D. Jumlah molekul tak terionkan
B. pH E. Rasio jumlah ion terhadap jumlah molekul
C. Jumlah ion
119. Sifat koligatif digunakan untuk menentukan :
A. Tonisitas B. pH C. Kelarutan D. Sterilitas E. Stabilitas
120. Tercampurnya suatu larutan hipertonis dengan sel darah merah, akan menyebabkan ______ sel darah
merah.
A. Keretakan B. Kelasi C. Krenasi D. Hemolisis E. Hidrolisis
121. Pengaturan isotonisitas larutan dapat dilakukan berdasarkan :
A. Kenaikan titik didih C. Penurunan titik beku E. Indeks bias
B. Waktu koagulasi darah D. Perhitungan miliequivalen
122. pH adalah :
F. log konsentrasi ion hidroksil D. negatif log konsentrasi ion hidronium
G. negatif log konsentrasi ion hidroksil E. tidak ada yang benar
H. log konsentrasi ion hidronium
123. Di antara hal-hal berikut :
IV. Konsentrasi molar asam lemah yang ada
V. pKa asam lemah
VI. volume larutan yang ada
yang diperlukan untuk menentukan pH sistem buffer adalah :
A. I B. III C. I dan II D. II dan III E. I, II, dan III
124. Ibuprofen memiliki pKa 5,5. Jika pH urin pasien 7,5, berapa rasio obat terdisosiasi terhadap tak
terdisosiasi ?
A. 2:1 B. 100:1 C. 20:1 D. 1:2 E. 1:100
125.
126.
127.
Soal Hitungan Farmasi :
128. Kadar kolesterol serum seorang pasien dilaporkan sebesar 4 mmol/L. Bila dinyatakan dalam satuan
mg/dl, maka setara dengan : (BM kolesterol = 386)
A. 0,154 mg/dl
B. 1,54 mg/dl
C. 154 mg/dl
D. 596 mg/dl
E. 1540 mg/dl
129. Jumlah minimum suatu obat poten yang dapat ditimbang pada suatu timbangan dengan syarat
kepekaan 6 mg jika sedikitnya diperlukan ketepatan 98%, adalah :
A. 6 B. 120 C. 180 D. 200 E. 300
130. Kadar terapetik vankomisin sebesar 40 mcg/ml. Nilai ini sama dengan ….. mg/dl
A. 0,04 B. 0,44 C. 4 D. 40 E. 400
131. Laju infus teofilin untuk bayi neonatal ditentukan 0,08 mg/kg/jam. Berapa mg obat yang diperlukan
selama infus 12 jam jika bobot badannya 16 pon ?
A. 0,58 B. 14 C. 30 D. 150 E. 7
132. Berapa gram krim hidrokortison 1 % yang harus dicampur dengan krim hidrokortison 0,5 % jika ingin
membuat 60 gram sediaan 0,8 %b/b ?
A. 6 B. 12 C. 24 D. 36 E. 48

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 54 dari


287
133. Berapa gram serbuk hidrokortison murni yang harus dicampur dengan 60 gram krim hidrokortison 0,5 %
jika ingin membuat sediaan 2,0 %b/b ?
A. 0,90 B. 0,92 C. 0,30 D. 1,2 E. 1,53
134. Berapa mg NaCl yang diperlukan untuk membuat isotonis 30 ml larutan kokain HCl 4%. Penurunan titik
beku dari larutan 1% kokain HCl adalah 0,09º.
A. 62 B. 83 C. 108 D. 120 E. 270
135. Berapa banyak unsur besi yang terdapat dalam 300 mg fero sulfat, FeSO4.7H2O. (BA Fe=55,9 S=32
O=16 H=1. Besi memiliki valensi +2, dan +3)
A. 30 mg B. 60 mg C. 110 mg D. 120 mg E. 164 mg
136. Kadar pengotoran besi dalam suatu sampel air sebesar 2 mg per liter. Bila dinyatakan dalam satuan bpj,
maka nilai tersebut sama dengan :
A. 0,2 bpj B. 2 bpj C. 20 bpj D. 200 bpj E. 2000 bpj
137. Kadar merkuri dalam sampel air dilaporkan sebesar 5 bpj. Nilai ini setara dengan :
F. 0,00005% B. 0,0005% C. 0,005% D. 0,05% E. 0,5%
138.
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2008/2009

Petunjuk :
5. Simaklah baik-baik setiap soal sebelum menentukan pilihan jawaban !
6. Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap paling benar dan berikan jawaban Anda dengan
menyilang salah huruf opsi jawaban pada lembar jawaban yang tersedia !
7. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
8. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah selesai, lembar jawaban dan naskah soal diserahkan
kepada pengawas.

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 55 dari


287
2. Penyakit diabetes mellitus berhubungan langsung dengan keberadaan hormon:
A. Tiroid c. Testosteron e. Estrogen
B. Insulin d. Androgen
3. Yang bukan komponen leukosit adalah :
A. Eosinofil c. Fagosit e. Monosit
B. Neutrofil d. Basil
4. Antibodi berikut yang berkaitan dengan reaksi alergi adalah :
A. IgG c. IgE e. IgA
B. IgD d. IgM
5. Penyakit Parkinson berhubungan dengan gangguan transmisi :
A. Alfa c. Dopamin e. Nikotinik
B. Morfin d. Adrenergik
6. Kecepatan absorbsi obat asam atau basa lemah di dalam lambung terutama dipengaruhi oleh :
A. pH lambung asam d. interaksi obat
B. luas permukaan lambung besar
C. transpor aktif e. sayuran hijau
7. Gejala “first pass effect” terjadi pada organ :
A. ginjal c. jantung e. paru-paru
B. hati d. lambung
8. Volume cairan tubuh yang dibersihkan dari obat tiap satuan waktu dikenal sebagai :
A. ekskresi c. eliminasi e. klirens
B. distribusi d. metabolisme
9. Farmakokinetik meliputi hal-hal berikut, kecuali :
A. metabolisme d. biotransformasi
B. ikatan reseptor e. eliminasi
C. absorbsi
10. Fraksi obat yang terabsorbsi ke dalam sistemik disebut :
A. Laju absorbsi d. Volume distribusi.
B. Bioavailabilitas e. Waktu paruh
C. Biotransformasi
11. Pada pemberian secara IV bolus, jika waktu paruh adalah t1/2, dosis obat adalah D0, kadar plasma obat pada
waktu awal adalah Cp0, dan tetapan laju eliminasi adalah K, maka volume distribusi (Vd) =
A. Cp0.D0 c. 0,693/t1/2 e. 0,693/K
B. D0/Cp0 d. K.t1/2
12. Dosis muat berhubungan dengan hal-hal berikut, kecuali :
A. Diberikan pada infus IV
B. Untuk mencapai kadar tunak dengan cepat
C. Dapat diberikan secara intramuskular
D. Merupakan dosis tunggal
E. Diberikan secara IV
13. Salah satu keuntungan kombinasi antibiotik adalah
A. efek sinergis d. efek sensitivitas
B. efek antagonis e. efek adiksi
C. efek resistensi
14. Hormon yang tidak dilepaskan oleh hipotalamus adalah :
A. Somastatin c. LH e. GnRH
B. ACTH d. TRH
15. Kelenjar gondok melepaskan hormon :
A. tiroksin d. kortikotropin
B. oksitosin e. prolaktin
C. desmopresin
16. Insulin adalah hormon yang dikeluarkan dari kelenjar endokrin :
A. Uterus c. Pankreas e. Tiroid
B. Payudara d. Limfe
17. Hormon kortikosteroid yang sering digunakan sebagai antiinflamasi adalah
A. betametason d. beklometason
B. hidrokortison e. deksametason
C. kortison
18. Tamoksifen termasuk golongan obat berikut ini, kecuali :
A. antiestrogen d. hormon
B. antikanker mamae e. analgetik
C. analog estrogen
19. Yang termasuk penyakit autoimun adalah penyakit :
A. Addison c. Stroke
B. Parkinson d. Insomnia
20. Obat antiaritmia adalah sebagai berikut, kecuali
A. Lidokain c. Digoksin
B. Amiodaron d. Captopril
21. Manitol tergolong obat :

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 56 dari


287
A. Hipotensi c. Osmosis e.Diabetes Mellitus
B. Diuretik d. Antihipertensi
22. Simetidin adalah penyekat reseptor H2-Histamin, digunakan untuk mengobati penyakit :
A. Alergi c. Ulkus Pektikum
B. Anti Mabuk Kendaraan d. Antiemetik
23. Absorpsi obat-obatan dapat melalui berbagai jalur seperti di bawah ini, kecuali :
A. Gastrointestinalis c. Paru-paru
B. Kulit d. Kelenjar air mata
24. Transport zat-zat melalui membrane adalah sebagai berikut :
A. Difusi pasif c. Transport terfasilitasi
B. Melalui pori d. Semua jawaban benar
25. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan obat melintasi membran adalah sebagai berikut, kecuali :
A. Bentuk dan ukuran molekul obat
B. Kelarutan di tempat absorpsi
C. Kelarutan relatif dalam darah
D. Ukuran dan gerakan silia
26. Obat yang pelepasannya terkendali, nama lainnya adalah semua di bawah ini, kecuali :
A. Sustained release
B. Prolonged Release
C. “Retardation”
D. Sediaan yang aksi yang diperpanjang
27. Dalam molekul alkaloid, nitrogen tersusun sebagai senyawa, kecuali:
F.Amina primer c. Amina kwartener
G. Amina sekunder d. Amina tersier
28. Senyawa berikut ini, yang paling kuat sifat basanya adalah :
F. RNH2>R2NH>R3N c.RNH2<R2NH<R3N
G. RNH2>R2NH=R3N d.R2NH>RNH2>R3N
29. Alkaloid yang tidak berasal dari prazat asam amino disebut :
F. True alkaloid c. Protoalkaloid
G. Pseudoalkaloid d. Bukan salah satu
30. Alkaloid yang mempunyai atom nitrogen terletak diluar cincin heterosiklik disebut
F. True alkaloid c. Protoalkaloid
G. Pseudoalkaloid d. Bukan salah satu
31. Identifikasi alkaloid secara umum dapat dilakukan dengan KLT menggunakan reagen semprot :
F. Dragendorf c. Vanilian asam sulfat
G. Asam sulfat d. Uap NH3
32. Penetapan kadar alkaloid yang didasarkan atas intensitas spot pada lempeng klt dapat dilakukan dengan
cara :
F. Gravimetri c. Spektrofotometri
G. Densitometri d. Volumetri
33. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid kwarterner dapat diperoleh pada:
F. Ekstrak PE c. Ekstrak Etilasetat
G. Ekstrak CHCl3 d. Ekstrak air
34. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid tersier dapat diperoleh pada:
F. Ekstrak PE c. Ekstrak Etilasetat
G. Ekstrak CHCl3 d. Ekstrak air
35. Alkaloid yang berasal dari asam amino triptofan disebut alkaloid :
F. Piridin c. Protoberberin
G. Indol d. Imidasol
36. Senyawa alkaloid dibawah ini memiliki cincin indol, kecuali:
F. Katarantina c. Ajmalicina
G. Berberina d. β-karbolina
37. Senyawa alkaloid dengan struktur di bawah ini
CH3

N
CH3

N
H

Dapat dideteksi menggunakan


a. UV 254 nm c. Vanilin –asam sulfat
b. Dragendorf d. Semua benar
38. Penggunaan gas nitrogen pada kromatotron berguna untuk:
F. Memperbaiki pita pemisahan
G. Mencegah oksidasi cuplikan
H. Mencegah lepasnya penyerap
I. Mencegah penguapan cuplikan

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 57 dari


287
39. Penanganan noda yang tidak terlihat dengan lampu UV pada KLTP dilakukan dengan cara kecuali, :
F. Menggunakan ember iodin
G. Menyemprot seluruh lempeng dengan kabut halus air
H. Menyemprot seluruh lempeng dengan pereaksi kromogenik
I. Menggunakan senyawa pembanding
40. Proses pembentukan kristal dapat dipercepat dengan cara:
F. Pemanasan dengan suhu serendah mungkin
G. Penambahan kristal murni
H. Pengeringan pada temperatur kamar
I. Tidak ada yang benar
41. Tempat eluen pada flash kolom disebut juga:
F. Reservoir b. Elenat c.Piston d. Eluat
42. Pemasukan sampel yang tinggi/ lebar pada kolom dapat menyebabkan:
F. Tumpang tindih senyawa melewati kolom
G. Kolom kelebihan muatan
H. Adsorbsi irreversible pada fase diam
I. Semua benar
43. Pemasukan sample dalam bentuk cairan pada permukaan fase diam yang dikemas kering dapat
menyebabkan:
F. Pita jadi tidak rata
G. Gaya cairan cenderung merusak si-gel
H. Sulit mendapatkan volume sampel yang sama
I. Semua benar
44. Pada kromatografi fase terbalik, eluen yang pertama kali dipakai:
F. Jumlahnya paling sedikit
G. Kepolarannya paling rendah
H. Kepolarannya paling tinggi
I. Jumlahnya paling banyak
45. Hal yang berhubungan dengan KLT 2 dimensi adalah:
F. Menguji kemurnian isolat
G. Membantu proses pemisahan
H. Memperbesar harga Rf
I. Membantu kristalisasi
46. Inaktivasi enzim pada pengolahan sampel laut dicapai saat:
F. Sampel dibilas air tawar
G. Sampel dipotong-potong
H. Perendaman dengan alkohol
I. Pemanasan dengan refluks
47. Untuk mencegah rusaknya susunan fase diam pada pemasukan sampel pada kolom dilakukan dengan:
F. Mengetuk-ngetuk kolom sampai mampat
G. Membuat perbandingan si-gel kasar dan halus
H. Memasuki si-gel secara kontinu
I. Menambahkan pasir pada permukaan penyerap
48. Bagian alat suction kolom yang tidak terdapat pada rapid si-gel adalah:
F. Labu alas bulat c. Pompa vakum
G. Gelas masir d.Penampung fraksi
49. Keuntungan pengemasan sampel dengan cara kering adalah :
F. Jumlah sampel sedikit
G. Sampel dapat dilarutkan dengan pelarut yang cocok
H. Pencemar fraksi seminimal mungkin
I. Memperkecil kerusakan sampel
50. Jenis Flavonoid polimetoksi relatif bersifat non polar, oleh karenanya larut dalam pelarut :
F. Air c. campuran etanol-air
G. Etanol d. Bukan salah satu
51. Metabolit sekunder yang diproduksi dengan teknik kultur jaringan tanaman, dapat diperoleh pada fase
pertumbuhan :
F. Lag phase c. Death phase
G. Log phase d. Stationary phase
51. Analisis berat dari suatu unsur yang terdapat dalam sampel dapat dilakukan dengan metode
F. Volumetri d. Gravimetri
G. Kromatografi e. Spektrofotometri
H. Titrimetri
52. Berapakah konsentrasi larutan HCl dalam Molar, bila diketahui konsentrasi larutan HCl pekat (37 %) BJ
1,19, dan berat molekul HCl 36,5.
F. 24,12 b.18,09 c.12,06 d. 3,02 e.6,03

53. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan HCl adalah :
a. Kalium biftalat d.Tembaga sulfat
b. Natrium hidroksida e.Natrium karbonat

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 58 dari


287
c. Natrium nitrit
54. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan NaOH adalah :
F. Kalium biftalat d.Tembaga sulfat
G. Natrium hidroksida e.Natrium karbonat
H. Natrium nitrit
55. Asam salisilat dalam sediaan obat dapat ditentukan kadarnya secara :
F. Asidimetri d. Kompleksometri
G. Alkalimetri e. Gravimetri
H. Argentometri
56. Pada penentuan kadar luminal natrium secara asidimetri, indikator yang digunakan adalah :
F. Kalium kromat d. Fenolftalein
G. Besi (III) amonium klorida e. EBT
H. Amilum
57. Efedrin HCl sebagai bahan obat dapat ditentukan kadarnya dengan metode :
A. Asidimetri d. Kompleksometri
B. Alkalimetri e. Gravimetri
C. Argentometri
58. Logam kalsium yang terdapat dalam sediaan farmasi dapat ditentukan kadarnya dengan cara
F. Asidimetri d. Kompleksometri
G. Alkalimetri e. Gravimetri
H. Argentometri
59. Larutan baku yang digunakan untuk penentuan kadar secara kompleksometri adalah :
F. AgNO3 c. NaNO2 e. EDTA
G. NaOH d. KBrO3
60. Indikator yang digunakan pada metode kompleksometri adalah :
F. Kalium kromat d. Fenoftalein
G. Besi (III) amonium klorida e. EBT
H. Amilum
61. Titik akhir titrasi pada metode iodimetri ditandai dengan terbentuknya warna :
F. Merah c. Putih e. biru
G. Hijau d. Kuning
62. Larutan iodium dapat dibakukan dengan menggunakan larutan :
F. Natrium karbonat d. Asam nitrit
G. Natrium tiosulfat e. Asam asetat
H. Arsentrioksida
63. INH dapat ditentukan kadarnya dengan metode
F. Bromometri d. Asidimetri
G. Argentometri e. Alkalimetri
H. Kompleksometri
64. Bila larutan sampel ditambahkan pereaksi Millon akan terbentuk warna merah. Hal ini menunjukkan adanya
senyawa .........
F. Karbohidrat c. Protein e. Alkaloid
G. Asam amino d. Vitamin
65. Streptomisin adalah salah satu antibiotika yang dapt diidentifikasi dengan menggunakan pereaksi :
F. Tes fluoresensi d. Tes ninhidrin
G. Tes diazotasi e. Tes vanilin
H. Tes maltol
66. Kesalahan dalam analisis yang tidak dapat diduga sebelumnya dan tidak menganut hukum tertentu
termasuk kedalam :
a. Kesalahan rawu d. Kesalahan individu
b. Kekeliruan e. Kesalahan sistematik
c. Kesalahan metode
67. Kesalahan yang terjadi karena reaksi utama diikuti reaksi samping yang mengganggu dalam analisis
merupakan contoh dari :
A. Kesalahan rawu d. Kesalahan individu
B. Kekeliruan e. Kesalahan sistematik
C. Kesalahan metode
68. Toleransi kesalahan yang masih diizinkan untuk metode bromometri adalah :
F. 2 % b. 6 % c. 10 % d.4 % e. 8 %
69. Untuk menentukan adanya senyawa golongan xanthin dalam sampel obat dapat dilakukan dengan
menggunakan pereaksi :
F. Swikker d. Lieberman Burchard
G. Mureksid e. DAB-HCl
H. Molish
70. Untuk membedakan glukosa dan fruktosa dalam suatu sampel karbohidrat dapat digunakan pereaksi :
F. Iodium c. Seliwanof e. Luff
G. Fehling d. Barfoed
71. Pemisahan pita warna pada kolom yang diisi adsorben kalsium karbonat dengan pengembang petroleum
eter adalah percobaan pemisahan yang dilakukan oleh :

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 59 dari


287
A. Egon Sthal d. Martin
B. Michael S. Tswett e. Csaba Horvath
C. James
72. Perbedaan laju perpindahan senyawa dalam suatu sampel secara kromatografi sangat ditentukan oleh
besarnya :
F. Affinitas d. Kelarutan
G. Daya pisah e. Koefisien partisi
H. Koefisien distribusi
73. Yang termasuk pelarut polar dibawah ini adalah
F. Eter minyak bumi d. Kloroform
G. Heksan e. Asam
H. Toluen
74. Bila diketahui konsentrasi larutan sampel adalah 1,25 x 10 -4 M, tebal kuvet 1,00 cm, transmitan 10 %.
Berapakah konsentrasi larutan sampel bila transmitan 20 % yang diukur pada tebal kuvet 2,00 cm ?
F. 8,00 x 103 M d. 4,375 x 10-5 M
3
G. 4,00 x 10 M e. 8,650 x 10-5 M
3
H. 2,00 x 10 M
75. Sumber radiasi yang sering dipakai pada spektrofotometri infra merah adalah :
F. Nerns glower c. Mercuri e.Tungsten
G. Deutereum d. Ultraviolet
51. Dosis obat yang cukup memberikan daya penyembuhan yang optimal disebut
a. Dosis terapi d. Dosis toksis
b. Dosis minimal e. Dosis letal
c. Dosis maksimum
52. Menghitung dosis maksimum untuk bayi menggunakan rumus
a. Young c. Clark e. Fried
b. Dilling d. Cowling
53. Jika Dosis Maksimum Luminal = 300 mg/600 mg, maka Dosis Maksimum Luminal untuk anak dengan bobot
badan 20 kg adalah :
a. 40 mg/80 mg d. 285 mg/571 mg
b. 88 mg/176 mg e. 262 mg/525 mg
c. 80 mg/160 mg
54. Elaeosacchara adalah:
a. 2 g gula + 1 tetes minyak atsiri
b. 2 g gula + 2 tetes minyak atsiri
c. 1 g gula + 1 tetes minyak atsiri
d. 1 g gula + 2 tetes minyak atsiri
e. 3 g gula + 1 tetes minyak atsiri
55. Untuk menghasilkan pH yang baik, maka perbandingan antara pengisi radix dan pengikat succus adalah :
a. 1 : 1 b. 2 : 3 c.1 : 2 d. 3 : 2 e. 2 : 1
56. Kecuali dinyatakan lain, untuk membuat 100 bagian emulsi digunakan
a. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 2 x PGA
b. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air untuk corpus ½ x PGA
c. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x minyak
d. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x minyak
e. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x PGA
57. Sebuah electron dengan bilangan kuantum n=1:
a. Menempati orbital P
b. Mudah terionisasi
c. Berada pada tingkat energi tinggi
d. Tertarik pada inti dengan sangat kuat
e. Memiliki bilangan kuantum spin + ½
58. Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) AgCl pada suhu ruang adalah 10. Berapakah berat AgCl maksimum yang
dapat larut dalam 100 ml air pada suhu ini ?
a. 143,5 µg c. 14,35 mg e. Salah semua
b. 143,5 mg d. 14,35 µg
59. Suatu larutan sakarosa (BM=342 g/mol) dibuat dengan melarutkan 0,5 g dalam 100 g air. Hitung konsentrasi
molal ?.
a. 0,00146 m c. 1,460 m e. Salah semua
b. 0,0146 m d. 0,146 m
60. Pada soal no. 84, hitunglah persen b/b (persen bobot)
a. 0,498 % b/b d. 4,98 % b/b
b. 0,0498 % b/b e. Salah semua
c. 0,00498 % b/b
61. Pada soal no. 84, hitunglah fraksi mol sakarosa
a. 0,00026 c. 0,26000 e. Salah semua
b. 0,0026 d. 0,02600
62. Hitung berat molekul senyawa 1 g dilarutkan dalam 100 g air yang menyebabkan penurunan titik beku
larutan 0,573 ºC pada 25 ºC (Kb=0,51 & Kf=1,86)

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 60 dari


287
a. 324,6 g/mol c. 35,06 g/mol e. Salah semua
b. 350,6 g/mol d. 32,46 g/mol
63. Pada soal no. 87, hitunglah titik didih larutan
a. 100,157 ºC c. 1100,025 ºC e. Salah semua
b. 100,016 ºC d. 100,257 ºC
64. Hitunglah koefisien aktivitas ion rata-rata dari larutan Natrium Difenilhidantoin 0,01 µ mengandung KCl 0,01
µ pada 25 ºC
a. 0,95 b.0,80 c. 0,90 d.0,85 e.Salah semua
65. Berat molekul dietil eter 74,12 g/mol & kerapatannya 0,7134 g/cm3 pada 20ºC. Berapakah polarisasi molar
induksi (Pi) dari dietil eter? Diketahui tetapan dielektrik dietil eter adalah 4,34.
a. 54,73 cm3/mol d. 6,473 cm3/mol
3
b. 5,473 cm /mol e. Salah semua
c. 64,73 cm3/mol
66. Pada soal no.90, hitunglah polarisasi induksi, αp, untuk dietil eter pada 20ºC
a. 2,47 x 10-23 cm d. 2,17 x 10-23 cm
-23
b. 2,37 x 10 cm e. Salah semua
c. 2,27 x 10-23 cm
67. Jika 0,15 g asam suksinat dan 100 ml eter di kocok dengan porsi air 10 ml, berapa banyak asam suksinat
yang tertinggal dalam lapisan eter? KD=C eter / C air = 0,125 pada 25ºC
a. 0,083 g c. 0,083 mg e. 0,0083 g
b. 0,833 g d. 0,830 g
68. Pada soal no.92, berapa banyak asam suksinat yang tertinggal dalam eter, bila fase tersebut di ekstraksi
dengan penambahan 10 ml air
a. 0,046 mg c. 0,460 g e. Salah semua
b. 0,460 mg d. 0,046 g
69. Suatu larutan obat mengandung 500 satuan/ml pada saat dibuat. Dianalisis setelah 40 hari dan ditemukan
terkandung 300 satuan/ml. Anggap-lah penguraian berjalan dengan orde satu, hitunglah tetapan laju orde
satu.
a. 0,0128 per hari d. 0,0128 per minggu
b. 0,1280 per hari e. Salah semua
c. 0,0128 per bulan
70. Pada soal no.69, saat kapankah obat telah terurai setengahnya dari konsentrasi awal
a. 53,8 hari d. 64,3 hari
b. 63,8 hari e. 54,3 hari
c. 44,3 hari
71. Suatu contoh kloroform naik sampai 3,67 cm pada 20ºC dalam suatu tabung kapiler yang mempunyai jari-jari
dalam 0,01 cm. Berapakah tegangan permukaan kloroform pada suhu ini? Kerapatan kloroform = 1,476
g/cm3 percepatan gravitasi (g) = 981 cm/det2
a. 22,2 dyne/cm d. 36,6 dyne
b. 32,2 dyne/cm e. Salah semua
c. 26,6 dyne/cm
72. Suatu bahan pastis diketahui mempunyai “field value” (f) 5200 dyne/cm 2. Pada tegangan geser (F) diatas f, F
ditemukan meningkat secara linier dengan meningkatnya laju geser (G). Jika G = 150 det -1 pada saat F =
8000 dyne cm-2, hitunglah kekentalan plastis (U) dari contoh tersebut.
a. 18,67 poise d. 22,67 poise
b. 16,67 poise e. Salah semua
c. 20,67 poise
73. Suatu emulsi M/A mengandung minyak mineral dengan bobot jenis 0,09 terdispersi dalam suatu fase air
yang mempunyai bobot jenis 1,05. Jika partikel minyak mempnuyai diameter rata-rata 5 x 10-4 cm, fase luar
mempunyai kekentalan 0,5 poise & tetapan gravitasi 981 cm/det2, berapakah kecepatan “creaming” dalam
cm per hari.
a. 0,035 cm/hari d. 5.300 cm/hari
b. 0,350 cm/hari e. Salah semua
c. 3,500 cm/hari
74. Akan dibobot injeksi Vitamin C 25 mg/ml, sebanyak 5 ml. Jika diketahui ptb Vitamin C = 0,105 dan ptb NaCl
= 0,576, maka NaCl yang dibutuhkan agar injeksi tersebut isotonis adalah
a. 20 mg d. 26 mg
b. 22 mg e. 28 mg
c. 24 mg
75. Yang termasuk daftar anti oksidan, kecuali :
a. Ascorbic acid
b. α Tocopherol
c. Metil p-hidroksi benzoat
d. Butylated hydroxy toluene
e. Butylated hydroxyl anisol
H.

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 61 dari


287
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2009/2010

Petunjuk :
9. Simaklah baik-baik setiap soal sebelum menentukan pilihan jawaban !
10. Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap paling benar dan berikan jawaban Anda dengan
menyilang salah huruf opsi jawaban pada lembar jawaban yang tersedia !
11. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
12. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah selesai, lembar jawaban dan naskah soal diserahkan
kepada pengawas.

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 62 dari


287
52. Penyakit diabetes mellitus berhubungan langsung dengan keberadaan hormon:
A. Tiroid c. Testosteron e. Estrogen
B. Insulin d. Androgen
53. Yang bukan komponen leukosit adalah :
A. Eosinofil c. Fagosit e. Monosit
B. Neutrofil d. Basil
54. Antibodi berikut yang berkaitan dengan reaksi alergi adalah :
A. IgG c. IgE e. IgA
B. IgD d. IgM
55. Penyakit Parkinson berhubungan dengan gangguan transmisi :
A. Alfa c. Dopamin e. Nikotinik
B. Morfin d. Adrenergik
56. Kecepatan absorbsi obat asam atau basa lemah di dalam lambung terutama dipengaruhi oleh :
A. pH lambung asam d. interaksi obat
B. luas permukaan lambung besar
C. transpor aktif e. sayuran hijau
57. Gejala “first pass effect” terjadi pada organ :
A. ginjal c. jantung e. paru-paru
B. hati d. lambung
58. Volume cairan tubuh yang dibersihkan dari obat tiap satuan waktu dikenal sebagai :
A. ekskresi c. eliminasi e. klirens
B. distribusi d. metabolisme
59. Farmakokinetik meliputi hal-hal berikut, kecuali :
A. metabolisme d. biotransformasi
B. ikatan reseptor e. eliminasi
C. absorbsi
60. Fraksi obat yang terabsorbsi ke dalam sistemik disebut :
A. Laju absorbsi d. Volume distribusi.
B. Bioavailabilitas e. Waktu paruh
C. Biotransformasi
61. Pada pemberian secara IV bolus, jika waktu paruh adalah t1/2, dosis obat adalah D0, kadar plasma obat pada
waktu awal adalah Cp0, dan tetapan laju eliminasi adalah K, maka volume distribusi (Vd) =
A. Cp0.D0 c. 0,693/t1/2 e. 0,693/K
B. D0/Cp0 d. K.t1/2
62. Dosis muat berhubungan dengan hal-hal berikut, kecuali :
A. Diberikan pada infus IV
B. Untuk mencapai kadar tunak dengan cepat
C. Dapat diberikan secara intramuskular
D. Merupakan dosis tunggal
E. Diberikan secara IV
63. Salah satu keuntungan kombinasi antibiotik adalah
A. efek sinergis d. efek sensitivitas
B. efek antagonis e. efek adiksi
C. efek resistensi
64. Hormon yang tidak dilepaskan oleh hipotalamus adalah :
A. Somastatin c. LH e. GnRH
B. ACTH d. TRH
65. Kelenjar gondok melepaskan hormon :
A. tiroksin d. kortikotropin
B. oksitosin e. prolaktin
C. desmopresin
66. Insulin adalah hormon yang dikeluarkan dari kelenjar endokrin :
A. Uterus c. Pankreas e. Tiroid
B. Payudara d. Limfe
67. Hormon kortikosteroid yang sering digunakan sebagai antiinflamasi adalah
A. betametason d. beklometason
B. hidrokortison e. deksametason
C. kortison
68. Tamoksifen termasuk golongan obat berikut ini, kecuali :
A. antiestrogen d. hormon
B. antikanker mamae e. analgetik
C. analog estrogen
69. Yang termasuk penyakit autoimun adalah penyakit :
A. Addison c. Stroke
B. Parkinson d. Insomnia
70. Obat antiaritmia adalah sebagai berikut, kecuali
A. Lidokain c. Digoksin
B. Amiodaron d. Captopril
71. Manitol tergolong obat :

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 63 dari


287
A. Hipotensi c. Osmosis e.Diabetes Mellitus
B. Diuretik d. Antihipertensi
72. Simetidin adalah penyekat reseptor H2-Histamin, digunakan untuk mengobati penyakit :
A. Alergi c. Ulkus Pektikum
B. Anti Mabuk Kendaraan d. Antiemetik
73. Absorpsi obat-obatan dapat melalui berbagai jalur seperti di bawah ini, kecuali :
A. Gastrointestinalis c. Paru-paru
B. Kulit d. Kelenjar air mata
74. Transport zat-zat melalui membrane adalah sebagai berikut :
A. Difusi pasif c. Transport terfasilitasi
B. Melalui pori d. Semua jawaban benar
75. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan obat melintasi membran adalah sebagai berikut, kecuali :
A. Bentuk dan ukuran molekul obat
B. Kelarutan di tempat absorpsi
C. Kelarutan relatif dalam darah
D. Ukuran dan gerakan silia
76. Obat yang pelepasannya terkendali, nama lainnya adalah semua di bawah ini, kecuali :
A. Sustained release
B. Prolonged Release
C. “Retardation”
D. Sediaan yang aksi yang diperpanjang
77. Dalam molekul alkaloid, nitrogen tersusun sebagai senyawa, kecuali:
H. Amina primer c. Amina kwartener
I. Amina sekunder d. Amina tersier
78. Senyawa berikut ini, yang paling kuat sifat basanya adalah :
H. RNH2>R2NH>R3N c.RNH2<R2NH<R3N
I. RNH2>R2NH=R3N d.R2NH>RNH2>R3N
79. Alkaloid yang tidak berasal dari prazat asam amino disebut :
H. True alkaloid c. Protoalkaloid
I. Pseudoalkaloid d. Bukan salah satu
80. Alkaloid yang mempunyai atom nitrogen terletak diluar cincin heterosiklik disebut
H. True alkaloid c. Protoalkaloid
I. Pseudoalkaloid d. Bukan salah satu
81. Identifikasi alkaloid secara umum dapat dilakukan dengan KLT menggunakan reagen semprot :
H. Dragendorf c. Vanilian asam sulfat
I. Asam sulfat d. Uap NH3
82. Penetapan kadar alkaloid yang didasarkan atas intensitas spot pada lempeng klt dapat dilakukan dengan
cara :
H. Gravimetri c. Spektrofotometri
I. Densitometri d. Volumetri
83. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid kwarterner dapat diperoleh pada:
H. Ekstrak PE c. Ekstrak Etilasetat
I. Ekstrak CHCl3 d. Ekstrak air
84. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid tersier dapat diperoleh pada:
H. Ekstrak PE c. Ekstrak Etilasetat
I. Ekstrak CHCl3 d. Ekstrak air
85. Alkaloid yang berasal dari asam amino triptofan disebut alkaloid :
H. Piridin c. Protoberberin
I. Indol d. Imidasol
86. Senyawa alkaloid dibawah ini memiliki cincin indol, kecuali:
H. Katarantina c. Ajmalicina
I. Berberina d. β-karbolina
87. Senyawa alkaloid dengan struktur di bawah ini
CH3

N
CH3

N
H

Dapat dideteksi menggunakan


c. UV 254 nm c. Vanilin –asam sulfat
d. Dragendorf d. Semua benar
88. Penggunaan gas nitrogen pada kromatotron berguna untuk:
J. Memperbaiki pita pemisahan
K. Mencegah oksidasi cuplikan
L. Mencegah lepasnya penyerap
M. Mencegah penguapan cuplikan

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 64 dari


287
89. Penanganan noda yang tidak terlihat dengan lampu UV pada KLTP dilakukan dengan cara kecuali, :
J. Menggunakan ember iodin
K. Menyemprot seluruh lempeng dengan kabut halus air
L. Menyemprot seluruh lempeng dengan pereaksi kromogenik
M. Menggunakan senyawa pembanding
90. Proses pembentukan kristal dapat dipercepat dengan cara:
J. Pemanasan dengan suhu serendah mungkin
K. Penambahan kristal murni
L. Pengeringan pada temperatur kamar
M. Tidak ada yang benar
91. Tempat eluen pada flash kolom disebut juga:
G. Reservoir b. Elenat c.Piston d. Eluat
92. Pemasukan sampel yang tinggi/ lebar pada kolom dapat menyebabkan:
J. Tumpang tindih senyawa melewati kolom
K. Kolom kelebihan muatan
L. Adsorbsi irreversible pada fase diam
M. Semua benar
93. Pemasukan sample dalam bentuk cairan pada permukaan fase diam yang dikemas kering dapat
menyebabkan:
J. Pita jadi tidak rata
K. Gaya cairan cenderung merusak si-gel
L. Sulit mendapatkan volume sampel yang sama
M. Semua benar
94. Pada kromatografi fase terbalik, eluen yang pertama kali dipakai:
J. Jumlahnya paling sedikit
K. Kepolarannya paling rendah
L. Kepolarannya paling tinggi
M. Jumlahnya paling banyak
95. Hal yang berhubungan dengan KLT 2 dimensi adalah:
J. Menguji kemurnian isolat
K. Membantu proses pemisahan
L. Memperbesar harga Rf
M. Membantu kristalisasi
96. Inaktivasi enzim pada pengolahan sampel laut dicapai saat:
J. Sampel dibilas air tawar
K. Sampel dipotong-potong
L. Perendaman dengan alkohol
M. Pemanasan dengan refluks
97. Untuk mencegah rusaknya susunan fase diam pada pemasukan sampel pada kolom dilakukan dengan:
J. Mengetuk-ngetuk kolom sampai mampat
K. Membuat perbandingan si-gel kasar dan halus
L. Memasuki si-gel secara kontinu
M. Menambahkan pasir pada permukaan penyerap
98. Bagian alat suction kolom yang tidak terdapat pada rapid si-gel adalah:
H. Labu alas bulat c. Pompa vakum
I. Gelas masir d.Penampung fraksi
99. Keuntungan pengemasan sampel dengan cara kering adalah :
J. Jumlah sampel sedikit
K. Sampel dapat dilarutkan dengan pelarut yang cocok
L. Pencemar fraksi seminimal mungkin
M. Memperkecil kerusakan sampel
100. Jenis Flavonoid polimetoksi relatif bersifat non polar, oleh karenanya larut dalam pelarut :
H. Air c. campuran etanol-air
I. Etanol d. Bukan salah satu
101. Metabolit sekunder yang diproduksi dengan teknik kultur jaringan tanaman, dapat diperoleh pada fase
pertumbuhan :
I. Lag phase c. Death phase
J. Log phase d. Stationary phase
76. Analisis berat dari suatu unsur yang terdapat dalam sampel dapat dilakukan dengan metode
I. Volumetri d. Gravimetri
J. Kromatografi e. Spektrofotometri
K. Titrimetri
77. Berapakah konsentrasi larutan HCl dalam Molar, bila diketahui konsentrasi larutan HCl pekat (37 %) BJ
1,19, dan berat molekul HCl 36,5.
G. 24,12 b.18,09 c.12,06 d. 3,02 e.6,03

78. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan HCl adalah :
d. Kalium biftalat d.Tembaga sulfat
e. Natrium hidroksida e.Natrium karbonat

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 65 dari


287
f. Natrium nitrit
79. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan NaOH adalah :
I. Kalium biftalat d.Tembaga sulfat
J. Natrium hidroksida e.Natrium karbonat
K. Natrium nitrit
80. Asam salisilat dalam sediaan obat dapat ditentukan kadarnya secara :
I. Asidimetri d. Kompleksometri
J. Alkalimetri e. Gravimetri
K. Argentometri
81. Pada penentuan kadar luminal natrium secara asidimetri, indikator yang digunakan adalah :
I. Kalium kromat d. Fenolftalein
J. Besi (III) amonium klorida e. EBT
K. Amilum
82. Efedrin HCl sebagai bahan obat dapat ditentukan kadarnya dengan metode :
D. Asidimetri d. Kompleksometri
E. Alkalimetri e. Gravimetri
F. Argentometri
83. Logam kalsium yang terdapat dalam sediaan farmasi dapat ditentukan kadarnya dengan cara
I. Asidimetri d. Kompleksometri
J. Alkalimetri e. Gravimetri
K. Argentometri
84. Larutan baku yang digunakan untuk penentuan kadar secara kompleksometri adalah :
H. AgNO3 c. NaNO2 e. EDTA
I. NaOH d. KBrO3
85. Indikator yang digunakan pada metode kompleksometri adalah :
I. Kalium kromat d. Fenoftalein
J. Besi (III) amonium klorida e. EBT
K. Amilum
86. Titik akhir titrasi pada metode iodimetri ditandai dengan terbentuknya warna :
H. Merah c. Putih e. biru
I. Hijau d. Kuning
87. Larutan iodium dapat dibakukan dengan menggunakan larutan :
I. Natrium karbonat d. Asam nitrit
J. Natrium tiosulfat e. Asam asetat
K. Arsentrioksida
88. INH dapat ditentukan kadarnya dengan metode
I. Bromometri d. Asidimetri
J. Argentometri e. Alkalimetri
K. Kompleksometri
89. Bila larutan sampel ditambahkan pereaksi Millon akan terbentuk warna merah. Hal ini menunjukkan adanya
senyawa .........
H. Karbohidrat c. Protein e. Alkaloid
I. Asam amino d. Vitamin
90. Streptomisin adalah salah satu antibiotika yang dapt diidentifikasi dengan menggunakan pereaksi :
I. Tes fluoresensi d. Tes ninhidrin
J. Tes diazotasi e. Tes vanilin
K. Tes maltol
91. Kesalahan dalam analisis yang tidak dapat diduga sebelumnya dan tidak menganut hukum tertentu
termasuk kedalam :
d. Kesalahan rawu d. Kesalahan individu
e. Kekeliruan e. Kesalahan sistematik
f. Kesalahan metode
92. Kesalahan yang terjadi karena reaksi utama diikuti reaksi samping yang mengganggu dalam analisis
merupakan contoh dari :
D. Kesalahan rawu d. Kesalahan individu
E. Kekeliruan e. Kesalahan sistematik
F. Kesalahan metode
93. Toleransi kesalahan yang masih diizinkan untuk metode bromometri adalah :
G. 2 % b. 6 % c. 10 % d.4 % e. 8 %
94. Untuk menentukan adanya senyawa golongan xanthin dalam sampel obat dapat dilakukan dengan
menggunakan pereaksi :
I. Swikker d. Lieberman Burchard
J. Mureksid e. DAB-HCl
K. Molish
95. Untuk membedakan glukosa dan fruktosa dalam suatu sampel karbohidrat dapat digunakan pereaksi :
H. Iodium c. Seliwanof e. Luff
I. Fehling d. Barfoed
96. Pemisahan pita warna pada kolom yang diisi adsorben kalsium karbonat dengan pengembang petroleum
eter adalah percobaan pemisahan yang dilakukan oleh :

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 66 dari


287
D. Egon Sthal d. Martin
E. Michael S. Tswett e. Csaba Horvath
F. James
97. Perbedaan laju perpindahan senyawa dalam suatu sampel secara kromatografi sangat ditentukan oleh
besarnya :
I. Affinitas d. Kelarutan
J. Daya pisah e. Koefisien partisi
K. Koefisien distribusi
98. Yang termasuk pelarut polar dibawah ini adalah
I. Eter minyak bumi d. Kloroform
J. Heksan e. Asam
K. Toluen
99. Bila diketahui konsentrasi larutan sampel adalah 1,25 x 10 -4 M, tebal kuvet 1,00 cm, transmitan 10 %.
Berapakah konsentrasi larutan sampel bila transmitan 20 % yang diukur pada tebal kuvet 2,00 cm ?
I. 8,00 x 103 M d. 4,375 x 10-5 M
3
J. 4,00 x 10 M e. 8,650 x 10-5 M
3
K. 2,00 x 10 M
100. Sumber radiasi yang sering dipakai pada spektrofotometri infra merah adalah :
H. Nerns glower c. Mercuri e.Tungsten
I. Deutereum d. Ultraviolet
51. Dosis obat yang cukup memberikan daya penyembuhan yang optimal disebut
a. Dosis terapi d. Dosis toksis
b. Dosis minimal e. Dosis letal
c. Dosis maksimum
52. Menghitung dosis maksimum untuk bayi menggunakan rumus
a. Young c. Clark e. Fried
b. Dilling d. Cowling
53. Jika Dosis Maksimum Luminal = 300 mg/600 mg, maka Dosis Maksimum Luminal untuk anak dengan bobot
badan 20 kg adalah :
a. 40 mg/80 mg d. 285 mg/571 mg
b. 88 mg/176 mg e. 262 mg/525 mg
c. 80 mg/160 mg
54. Elaeosacchara adalah:
a. 2 g gula + 1 tetes minyak atsiri
b. 2 g gula + 2 tetes minyak atsiri
c. 1 g gula + 1 tetes minyak atsiri
d. 1 g gula + 2 tetes minyak atsiri
e. 3 g gula + 1 tetes minyak atsiri
55. Untuk menghasilkan pH yang baik, maka perbandingan antara pengisi radix dan pengikat succus adalah :
a. 1 : 1 b. 2 : 3 c.1 : 2 d. 3 : 2 e. 2 : 1
56. Kecuali dinyatakan lain, untuk membuat 100 bagian emulsi digunakan
a. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 2 x PGA
b. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air untuk corpus ½ x PGA
c. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x minyak
d. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x minyak
e. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x PGA
57. Sebuah electron dengan bilangan kuantum n=1:
a. Menempati orbital P
b. Mudah terionisasi
c. Berada pada tingkat energi tinggi
d. Tertarik pada inti dengan sangat kuat
e. Memiliki bilangan kuantum spin + ½
58. Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) AgCl pada suhu ruang adalah 10. Berapakah berat AgCl maksimum yang
dapat larut dalam 100 ml air pada suhu ini ?
a. 143,5 µg c. 14,35 mg e. Salah semua
b. 143,5 mg d. 14,35 µg
59. Suatu larutan sakarosa (BM=342 g/mol) dibuat dengan melarutkan 0,5 g dalam 100 g air. Hitung konsentrasi
molal ?.
a. 0,00146 m c. 1,460 m e. Salah semua
b. 0,0146 m d. 0,146 m
60. Pada soal no. 84, hitunglah persen b/b (persen bobot)
a. 0,498 % b/b d. 4,98 % b/b
b. 0,0498 % b/b e. Salah semua
c. 0,00498 % b/b
61. Pada soal no. 84, hitunglah fraksi mol sakarosa
a. 0,00026 c. 0,26000 e. Salah semua
b. 0,0026 d. 0,02600
62. Hitung berat molekul senyawa 1 g dilarutkan dalam 100 g air yang menyebabkan penurunan titik beku
larutan 0,573 ºC pada 25 ºC (Kb=0,51 & Kf=1,86)

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 67 dari


287
a. 324,6 g/mol c. 35,06 g/mol e. Salah semua
b. 350,6 g/mol d. 32,46 g/mol
63. Pada soal no. 87, hitunglah titik didih larutan
a. 100,157 ºC c. 1100,025 ºC e. Salah semua
b. 100,016 ºC d. 100,257 ºC
64. Hitunglah koefisien aktivitas ion rata-rata dari larutan Natrium Difenilhidantoin 0,01 µ mengandung KCl 0,01
µ pada 25 ºC
a. 0,95 b.0,80 c. 0,90 d.0,85 e.Salah semua
65. Berat molekul dietil eter 74,12 g/mol & kerapatannya 0,7134 g/cm 3 pada 20ºC. Berapakah polarisasi molar
induksi (Pi) dari dietil eter? Diketahui tetapan dielektrik dietil eter adalah 4,34.
a. 54,73 cm3/mol d. 6,473 cm3/mol
3
b. 5,473 cm /mol e. Salah semua
c. 64,73 cm3/mol
66. Pada soal no.90, hitunglah polarisasi induksi, αp, untuk dietil eter pada 20ºC
a. 2,47 x 10-23 cm d. 2,17 x 10-23 cm
-23
b. 2,37 x 10 cm e. Salah semua
c. 2,27 x 10-23 cm
67. Jika 0,15 g asam suksinat dan 100 ml eter di kocok dengan porsi air 10 ml, berapa banyak asam suksinat
yang tertinggal dalam lapisan eter? KD=C eter / C air = 0,125 pada 25ºC
a. 0,083 g c. 0,083 mg e. 0,0083 g
b. 0,833 g d. 0,830 g
68. Pada soal no.92, berapa banyak asam suksinat yang tertinggal dalam eter, bila fase tersebut di ekstraksi
dengan penambahan 10 ml air
a. 0,046 mg c. 0,460 g e. Salah semua
b. 0,460 mg d. 0,046 g
69. Suatu larutan obat mengandung 500 satuan/ml pada saat dibuat. Dianalisis setelah 40 hari dan ditemukan
terkandung 300 satuan/ml. Anggap-lah penguraian berjalan dengan orde satu, hitunglah tetapan laju orde
satu.
a. 0,0128 per hari d. 0,0128 per minggu
b. 0,1280 per hari e. Salah semua
c. 0,0128 per bulan
70. Pada soal no.94, saat kapankah obat telah terurai setengahnya dari konsentrasi awal
a. 53,8 hari d. 64,3 hari
b. 63,8 hari e. 54,3 hari
c. 44,3 hari
71. Suatu contoh kloroform naik sampai 3,67 cm pada 20ºC dalam suatu tabung kapiler yang mempunyai jari-jari
dalam 0,01 cm. Berapakah tegangan permukaan kloroform pada suhu ini? Kerapatan kloroform = 1,476
g/cm3 percepatan gravitasi (g) = 981 cm/det2
a. 22,2 dyne/cm d. 36,6 dyne
b. 32,2 dyne/cm e. Salah semua
c. 26,6 dyne/cm
72. Suatu bahan pastis diketahui mempunyai “field value” (f) 5200 dyne/cm 2. Pada tegangan geser (F) diatas f, F
ditemukan meningkat secara linier dengan meningkatnya laju geser (G). Jika G = 150 det -1 pada saat F =
8000 dyne cm-2, hitunglah kekentalan plastis (U) dari contoh tersebut.
a. 18,67 poise d. 22,67 poise
b. 16,67 poise e. Salah semua
c. 20,67 poise
73. Suatu emulsi M/A mengandung minyak mineral dengan bobot jenis 0,09 terdispersi dalam suatu fase air
yang mempunyai bobot jenis 1,05. Jika partikel minyak mempnuyai diameter rata-rata 5 x 10-4 cm, fase luar
mempunyai kekentalan 0,5 poise & tetapan gravitasi 981 cm/det2, berapakah kecepatan “creaming” dalam
cm per hari.
a. 0,035 cm/hari d. 5.300 cm/hari
b. 0,350 cm/hari e. Salah semua
c. 3,500 cm/hari
74. Akan dibobot injeksi Vitamin C 25 mg/ml, sebanyak 5 ml. Jika diketahui ptb Vitamin C = 0,105 dan ptb NaCl
= 0,576, maka NaCl yang dibutuhkan agar injeksi tersebut isotonis adalah
a. 20 mg d. 26 mg
b. 22 mg e. 28 mg
c. 24 mg
75. Yang bukan senyawa antioksidan,adalah :
a. Ascorbic acid
b. α Tocopherol
c. Metil p-hidroksi benzoat
d. Butylated hydroxy toluene
e. Butylated hydroxyl anisol

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 68 dari


287
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI APOTEKER
PROGRAM REGULER SORE
JURUSAN FARMASI UNHAS
TAHUN AKADEMIK 2006/2007
UNTUK PROFESI APOTEKER
Petunjuk :
13. Jumlah soal berikut ini adalah 100 butir.
14. Simaklah baik-baik setiap soal sebelum menentukan pilihan jawaban !
15. Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap paling benar dan berikan jawaban Anda dengan
menyilang salah huruf opsi jawaban pada lembar jawaban yang tersedia !
16. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
17. Jangan lupa menulis nama dan nomor tes Anda pada tempat yang tersedia

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 69 dari


287
102. Insulin adalah salah satu hormon yang berkaitan dengan penyakit :
A. diabetes insipidus
B. diabetes mellitus
C. glukosa
D. hipotensi
E. hiperlipidemia
103. Komposisi leukosit dalam darah manusia terdiri komponen berikut, kecuali :
A. Eosinofil d. Fagosit
B. Neutrofil e. Basil
C. Monosit
104. Antibodi berikut ini memiliki fungsi yang diketahui dengan jelas, kecuali :
A. IgG c. IgE e. IgA
B. IgD d. IgM
105. Salah satu reseptor pada sistem saraf kolinergik adalah :
A. Alfa d. Dopamin
B. Morfin e. Adrenergik
C. Nikotinik
106. Obat yang bersifat asam lemah dapat diserap di dalam lambung karena :
A. pH lambung asam
B. luas permukaan lambung besar
C. transpor aktif
D. interaksi obat
107. Peristiwa eliminasi lintas pertama terjadi pada organ :
A. ginjal d. jantung
B. hati e. lambung
C. paru-paru
108. Klirens obat berkaitan dengan :
A. absorbsi d. eliminasi
B. distribusi e. metabolisme
C. biotransformasi
109. Reaksi metabolisme adalah semua reaksi berikut ini, kecuali :
A. oksidasi d. deaminasi
B. adisi e. dehidrasi
C. hidrolisis
110. Simbol parameter farmakokinetik di bawah ini berkaitan dengan bioavailabilitas, kecuali :
A. AUC c. Ka e. Do
B. F d. t1/2
111. Apabila obat disuntikkan secara IV bolus, lalu data kadar plasma obat terhadap waktu diplot pada kertas
grafik semilog, maka kurva akan nampak :
A. melengkung d. linier
B. parabolik e. hiperbolik
C. sigmoid
112. Dosis muat (loading dose) diberikan pada pasien apabila :
A. pasien tidak dapat menelan
B. pasien dalam keadaan gawat darurat
C. waktu paruh obat panjang
D. indeks terapi sempit
E. indeks terapi tidak tentu
113. Salah satu keuntungan kombinasi antibiotik adalah
A. efek sinergis d. efek sensitivitas
B. efek antagonis e. efek adiksi
C. efek resistensi
114. Hormon yang tidak dilepaskan oleh hipotalamus adalah :
A. Somastatin d. LH
B. ACTH e. TRH
C. GnRH
115. Hipofisis posterior melepaskan hormon :
A. tiroksin d. kortikotropin
B. oksitosin e. prolaktin
C. desmopresin
116. Triiodotironin adalah hormon yang dikeluarkan dari kelenjar endokrin :
A. uterus d. pankreas
B. payudara e. limfe
C. tiroid
117. Hormon kortikosteroid yang sering digunakan sebagai antiinflamasi adalah
A. betametason d. beklometason
B. hidrokortison e. deksametason
C. kortison
118. Tamoksifen termasuk golongan obat berikut ini, kecuali :

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 70 dari


287
A. antiestrogen d. hormon
B. antikanker mamae e. analgetik
C. analog estrogen
119. Levodopa adalah obat untuk penyakit :
A. Addison d. Stroke
B. Parkinson
C. Insomnia
120. Obat antiaritmia adalah sebagai berikut, kecuali
A. Lidokain d. Digoksin
B. Amiodaron
C. Captopril
121. Manitol tergolong obat :
A. Hipotensi d. Osmosis
B. Diuretik
C. Diabetes Mellitus
122. Simetidin adalah penyekat reseptor H2-Histamin, digunakan untuk mengobati penyakit :
A. Alergi
B. Ulkus Pektikum
C. Anti Mabuk Kendaraan
D. Antiemetik
123. Absorpsi obat-obatan dapat melalui berbagai jalur seperti di bawah ini, kecuali :
A. Gastrointestinalis
B. Kulit
C. Paru-paru
D. Kelenjer air mata
124. Transport zat-zat melalui membrane adalah sebagai berikut :
A. Difusi pasif c. Transport terfasilitasi
B. Melalui pori d. Semua jawaban benar
125. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan obat melintasi membran adalah sebagai berikut, kecuali :
A. Bentuk dan ukuran molekul obat
B. Kelarutan di tempat absorpsi
C. Kelarutan relatif dalam darah
D. Ukuran dan gerakan silia
126. Obat yang pelepasannya terkendali, nama lainnya adalah semua di bawah ini, kecuali :
A. Sustained release
B. Prolonged Release
C. “Retardation”
D. Sediaan yang aksi yang diperpanjang
27. Analisis berat dari suatu unsur yang terdapat dalam sampel dapat dilakukan dengan metode :
A. Volumetri d. Gravimetri
B. Kromatografi e. Spektrofotometri
C. Titrimetri
28. Berapakah konsentrasi larutan HCl dalam Molar, bila diketahui konsentrasi larutan HCl pekat (37 %) BJ 1,19,
dan berat molekul HCl 36,5.
A. 24,12 d. 18,09
B. 12,06 e. 3,02
C. 6,03
29. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan HCl adalah :
A. Kalium biftalat d.Tembaga sulfat
B. Natrium hidroksida e.Natrium karbonat
C. Natrium nitrit
30. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan NaOH adalah :
A. Kalium biftalat d.Tembaga sulfat
B. Natrium hidroksida e.Natrium karbonat
C. Natrium nitrit
31. Asam salisilat dalam sediaan obat dapat ditentukan kadarnya dengan secara :
A. Asidimetri d. Kompleksometri
B. Alkalimetri e. Gravimetri
C. Argentometri
32. Pada penentuan kadar luminal natrium secara asidimetri, indikator yang digunakan adalah :
A. Kalium kromat
B. Besi (III) amonium klorida
C. Amilum
D. Fenolftalein
E. EBT
33. Efedrin HCl sebagai bahan obat dapat ditentukan kadarnya dengan metode :
A. Asidimetri d. Kompleksometri
B. Alkalimetri e. Gravimetri

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 71 dari


287
C. Argentometri
34. Logam kalsium yang terdapat dalam sediaan farmasi dapat ditentukan kadarnya dengan cara
A. Asidimetri d. Kompleksometri
B. Alkalimetri e. Gravimetri
C. Argentometri
35. Larutan baku yang digunakan untuk penentuan kadar secara kompleksometri adalah :
A. AgNO3 d. NaNO2
B. NaOH e. KBrO3
C. EDTA
36. Indikator yang digunakan pada metode kompleksometri adalah :
A. Kalium kromat d. Fenoftalein
B. Besi (III) amonium klorida e. EBT
C. Amilum
37. Titik akhir titrasi pada metode iodimetri ditandai dengan terbentuknya warna :
A. Merah d. Putih
B. Hijau e. Kuning
C. Biru
38. Larutan iodium dapat dibakukan dengan menggunakan larutan :
A. Natrium karbonat d. Asam nitrit
B. Natrium tiosulfat e. Asam asetat
C. Arsentrioksida
39. INH dapat ditentukan kadarnya dengan metode
A. Bromometri d. Asidimetri
B. Argentometri e. Alkalimetri
C. Kompleksometri
40. Bila larutan sampel ditambahkan pereaksi Millon akan terbentuk warna merah. Hal ini menunjukkan adanya
senyawa .........
A. Karbohidrat d. Protein
B. Asam amino e. Vitamin
C. Alkaloid
41. Streptomisin adalah salah satu antibiotika yang dapt diidentifikasi dengan menggunakan pereaksi :
A. Tes fluoresensi d. Tes ninhidrin
B. Tes diazotasi e. Tes vanilin
C. Tes maltol
42. Kesalahan dalam analisis yang tidak dapat diduga sebelumnya dan tidak menganut hukum tertentu
termasuk ke dalam :
A. Kesalahan rawu d. Kesalahan individu
B. Kekeliruan e. Kesalahan sistematik
C. Kesalahan metode
43. Kesalahan yang terjadi karena reaksi utama diikuti reaksi samping yang mengganggu dalam analisis
merupakan contoh dari :
A. Kesalahan rawu d. Kesalahan individu
B. Kekeliruan e. Kesalahan sistematik
C. Kesalahan metode
44. Toleransi kesalahan yang masih diizinkan untuk metode bromometri adalah :
A. 2 % d. 8 %
B. 4 % e. 10 %
C. 6 %
45. Untuk menentukan adanya senyawa golongan xanthin dalam sampel obat dapat dilakukan dengan
menggunakan pereaksi :
A. Swikker d. Lieberman Burchard
B. Mureksid e. DAB-HCl
C. Molish
46. Untuk membedakan glukosa dan fruktosa dalam suatu sampel karbohidrat dapat digunakan pereaksi :
A. Iodium d. Seliwanof
B. Fehling e. Barfoed
C. Luff
47. Pemisahan pita warna pada kolom yang diisi adsorben kalsium karbonat dengan pengembang petroleum
eter adalah percobaan pemisahan yang dilakukan oleh :
A. Egon Sthal
B. Michael Semenovics Tswett
C. James
D. Martin
E. Csaba Horvath
48. Perbedaan laju perpindahan senyawa dalam suatu sampel secara kromatografi sangat ditentukan oleh
besarnya :
A. Affinitas d. Kelarutan
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 72 dari
287
B. Daya pisah e. Kofisien partisi
C. Koefisien dostribusi

49. Yang termasuk pelarut polar dibawah ini adalah


A. Eter minyak bumi d. Kloroform
B. Heksan e. Asam
C. Toluen
D. Deteksi bercak pada kromatografi lapis tipis
50. Bila diketahui konsentrasi larutan sampel adalah 1,25 x 10 -4 M, tebal kuvet 1,00 cm, transmitan 10 %.
Berapakah konsentrasi larutan sampel bila transmitan 20 % yang diukur pada tebal kuvet 2,00 cm ?
A. 8,00 x 103 M d. 4,375 x 10-5 M
3
B. 4,00 x 10 M e. 8,650 x 10-5 M
C. 2,00 x 103 M
51. Sumber radiasi yang sering dipakai pada spektrofotometri infra merah adalah :
A. Nerns glower d. Mercuri
B. Deutereum e. Ultraviolet
C. Tungsten
51. Dosis obat yang cukup memberikan daya penyembuhan yang optimal disebut
a. Dosis terapi d. Dosis toksis
b. Dosis minimal e. Dosis letal
c. Dosis maksimum
52. Menghitung dosis maksimum untuk bayi menggunakan rumus
a. Young d. Clark
b. Dilling e. Cowling
c. Fried
53. Jika Dosis Maksimum Luminal = 300 mg/600 mg, maka Dosis Maksimum Luminal untuk anak dengan bobot
badan 20 kg adalah :
a. 40 mg/80 mg d. 285 mg/571 mg
b. 88 mg/176 mg e. 262 mg/525 mg
c. 80 mg/160 mg
54. Elaeosacchara adalah:
a. 2 g gula + 1 tetes minyak atsiri
b. 2 g gula + 2 tetes minyak atsiri
c. 1 g gula + 1 tetes minyak atsiri
d. 1 g gula + 2 tetes minyak atsiri
e. 3 g gula + 1 tetes minyak atsiri
55. Untuk menghasilkan pH yang baik, maka perbandingan antara pengisi radix dan pengikat succus adalah :
a. 1 : 1 d. 2 : 3
b. 1 : 2 e. 3 : 2
c. 2 : 1
56. Kecuali dinyatakan lain, untuk membuat 100 bagian emulsi digunakan
a. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 2 x PGA
b. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air untuk corpus ½ x PGA
c. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x minyak
d. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x minyak
e. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x PGA
57. Sebuah electron dengan bilangan kuantum n=1:
a. Menempati orbital P
b. Mudah terionisasi
c. Berada pada tingkat energi tinggi
d. Tertarik pada inti dengan sangat kuat
e. Memiliki bilangan kuantum spin + ½
58. Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) AgCl pada suhu ruang adalah 10. Berapakah berat AgCl maksimum yang
dapat larut dalam 100 ml air pada suhu ini ?
a. 143,5 µg d. 14,35 mg
b. 143,5 mg e. Salah semua
c. 14,35 µg
59. Suatu larutan sakarosa (BM=342 g/mol) dibuat dengan melarutkan 0,5 g dalam 100 g air. Hitung konsentrasi
molal ?.
a. 0,00146 m d. 1,460 m
b. 0,0146 m e. Salah semua
c. 0,146 m
60. Pada soal no. 59, hitunglah persen b/b (persen bobot)
a. 0,498 % b/b d. 4,98 % b/b
b. 0,0498 % b/b e. Salah semua
c. 0,00498 % b/b
61. Pada soal no. 59, hitunglah fraksi mol sakarosa
a. 0,00026 ml d. 0,26000 mol
b. 0,0026 mol e. Salah semua
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 73 dari
287
c. 0,02600 mol
62. Hitung berat molekul senyawa 1 g dilarutkan dalam 100 g air yang menyebabkan penurunan titik beku
larutan 0,573 ºC pada 25 ºC (Kb=0,51 & Kf=1,86)
a. 324,6 g/mol d. 35,06 g/mol
b. 350,6 g/mol e. Salah semua
c. 32,46 g/mol
63. Pada soal no. 62, hitunglah titik didih larutan
a. 100,157 ºC d. 1100,025 ºC
b. 100,016 ºC e. Salah semua
c. 100,257 ºC
64. Hitunglah koefisien aktivitas ion rata-rata dari larutan Natrium Difenilhidantoin 0,01 µ mengandung KCl 0,01
µ pada 25 ºC
a. 0,95 d. 0,80
b. 0,90 e. Salah semua
c. 0,85
65. Berat molekul dietil eter 74,12 g/mol & kerapatannya 0,7134 g/cm3 pada 20ºC. Berapakah polarisasi molar
induksi (Pi) dari dietil eter? Diketahui tetapan dielektrik dietil eter adalah 4,34.
a. 54,73 cm3/mol d. 6,473 cm3/mol
3
b. 5,473 cm /mol e. Salah semua
c. 64,73 cm3/mol
66. Pada soal no.65, hitunglah polarisasi induksi, αp, untuk dietil eter pada 20ºC
a. 2,47 x 10-23 cm d. 2,17 x 10-23 cm
b. 2,37 x 10-23 cm e. Salah semua
c. 2,27 x 10-23 cm
67. Jika 0,15 g asam suksinat dan 100 ml eter di kocok dengan porsi air 10 ml, berapa banyak asam suksinat
yang tertinggal dalam lapisan eter? KD=C eter / C air = 0,125 pada 25ºC
a. 0,083 g d. 0,083 mg
b. 0,833 g e. 0,830 g
c. 0,0083 g
68. Pada soal no.67, berapa banyak asam suksinat yang tertinggal dalam eter, bila fase tersebut di ekstraksi
dengan penambahan 10 ml air
a. 0,046 mg d. 0,460 g
b. 0,460 mg e. Salah semua
c. 0,046 g
69. Suatu larutan obat mengandung 500 satuan/ml pada saat dibuat. Dianalisis setelah 40 hari dan ditemukan
terkandung 300 satuan/ml. Anggaplah penguraian berjalan dengan orde-I, hitunglah tetapan laju orde-I
a. 0,0128 per hari d. 0,0128 per minggu
b. 0,1280 per hari e. Salah semua
c. 0,0128 per bulan
70. Pada soal no.69, saat kapankah obat telah terurai setengahnya dari konsentrasi awal
a. 53,8 hari d. 64,3 hari
b. 63,8 hari e. 54,3 hari
c. 44,3 hari
71. Suatu contoh kloroform naik sampai 3,67 cm pada 20ºC dalam suatu tabung kapiler yang mempunyai jari-jari
dalam 0,01 cm. Berapakah tegangan permukaan kloroform pada suhu ini? Kerapatan kloroform = 1,476
g/cm3 percepatan gravitasi (g) = 981 cm/det2
a. 22,2 dyne/cm d. 36,6 dyne
b. 32,2 dyne/cm e. Salah semua
c. 26,6 dyne/cm
72. Suatu bahan pastis diketahui mempunyai “field value” (f) 5200 dyne/cm 2. Pada tegangan geser (F) diatas f, F
ditemukan meningkat secara linier dengan meningkatnya laju geser (G). Jika G = 150 det -1 pada saat F =
8000 dyne cm-2, hitunglah kekentalan plastis (U) dari contoh tersebut.
a. 18,67 poise d. 22,67 poise
b. 16,67 poise e. Salah semua
c. 20,67 poise
73. Suatu emulsi M/A mengandung minyak mineral dengan bobot jenis 0,09 terdispersi dalam suatu fase air
yang mempunyai bobot jenis 1,05. Jika partikel minyak mempnuyai diameter rata-rata 5 x 10-4 cm, fase luar
mempunyai kekentalan 0,5 poise & tetapan gravitasi 981 cm/det2, berapakah kecepatan “creaming” dalam
cm per hari.
a. 0,035 cm/hari d. 5.300 cm/hari
b. 0,350 cm/hari e. Salah semua
c. 3,500 cm/hari

74. Akan dibobot injeksi Vitamin C 25 mg/ml, sebanyak 5 ml. Jika diketahui ptb Vitamin C = 0,105 dan ptb NaCl
= 0,576, maka NaCl yang dibutuhkan agar injeksi tersebut isotonis adalah
a. 20 mg d. 26 mg
b. 22 mg e. 28 mg
c. 24 mg

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 74 dari


287
75. Yang termasuk daftar anti oksidan, kecuali :
a. Aslorbic acid
b. α Tocopherol
c. Metil p-hidroksi benzoat
d. Butylated hydroxy toluene
e. Butylated hydroxyl anisol
77. Dalam molekul alkaloid, nitrogen tersusun sebagai senyawa, kecuali:
A. Amina primer c. Amina kwartener
B. Amina sekunder d. Amina tersier
78. Senyawa berikut ini, yang paling kuat sifat basanya adalah :
A. RNH2 > R2NH > R3N
B. RNH2 < R2NH < R3N
C. RNH2 > R2NH = R3N
D. R2NH > RNH2 > R3N
79. Alkaloid yang tidak berasal dari prazat asam amino disebut :
A. True alkaloid c. Protoalkaloid
B. Pseudoalkaloid d. Bukan salah satu
80. Alkaloid yang mempunyai atom nitrogen terletak diluar cincin heterosiklik disebut
A. True alkaloid c. Protoalkaloid
B. Pseudoalkaloid d. Bukan salah satu
81. Identifikasi alkaloid secara umum dapat dilakukan dengan KLT menggunakan reagen semprot :
A. Dragendorf c. Vanilian asam sulfat
B. Asam sulfat d. Uap NH3
82. Penetapan kadar alkaloid yang didasarkan atas intensitas spot pada lempeng klt dapat dilakukan dengan
cara :
A. Gravimetri c. Spektrofotometri
B. Densitometri d. Volumetri
83. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid kwarterner dapat diperoleh pada:
A. Ekstrak PE c. Ekstrak Etilasetat
B. Ekstrak CHCl3 d. Ekstrak air
84. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid tersier dapat diperoleh pada:
A. Ekstrak PE c. Ekstrak Etilasetat
B. Ekstrak CHCl3 d. Ekstrak air
85. Alkaloid yang berasal dari asam amino triptofan disebut alkaloid :
A. Piridin c. Protoberberin
B. Indol d. Imidasol
86. Senyawa alkaloid dibawah ini memiliki cincin indol, kecuali:
A. Katarantina
B. Ajmalicina
C. Berberina
D. β-karbolina
87. Senyawa alkaloid dengan struktur di bawah ini
CH3

N
CH3

N
H

Dapat dideteksi menggunakan


A. UV 254 nm d. Semua benar
B. Dragendorf
C. Vanilin –asam sulfat
88. Penggunaan gas nitrogen pada kromatotron berguna untuk:
A. Memperbaiki pita pemisahan
B. Mencegah oksidasi cuplikan
C. Mencegah lepasnya penyerap
D. Mencegah penguapan cuplikan
89. Penanganan noda yang tidak terlihat dengan lampu UV pada KLTP dilakukan dengan cara kecuali, :
A. Menggunakan ember iodin
B. Menyemprot seluruh lempeng dengan kabut halus air
C. Menyemprot seluruh lempeng dengan pereaksi kromogenik
D. Menggunakan senyawa pembanding
90. Proses pembentukan kristal dapat dipercepat dengan cara:
A. Pemanasan dengan suhu serendah mungkin
B. Penambahan kristal murni
C. Pengeringan pada temperatur kamar
D. Tidak ada yang benar

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 75 dari


287
91. Tempat eluen pada flash kolom disebut juga:
A. Reservoir d. Elenat
B. Piston
C. Eluat
92. Pemasukan sample yang tinggi/ lebar pada kolom dapat menyebabkan:
A. Tumpang tindih senyawa melewati kolom
B. Kolom kelebihan muatan
C. Adsorbsi irreversible pada fase diam
D. Semua benar
93. Pemasukan sample dalam bentuk cairan pada permukaan fase diam yang dikemas kering dapat
menyebabkan:
A. Pita jadi tidak rata
B. Gaya cairan cenderung merusak si-gel
C. Sulit mendapatkan volume sampel yang sama
D. Semua benar
94. Pada kromatografi fase terbalik, eluen yang pertama kali dipakai:
A. Jumlahnya paling sedikit
B. Kepolarannya paling rendah
C. Kepolarannya paling tinggi
D. Jumlahnya paling banyak
95. Hal yang berhubungan dengan KLT 2 dimensi adalah:
A. Menguji kemurnian isolat
B. Membantu proses pemisahan
C. Memperbesar harga Rf
D. Membantu kristalisasi
96. Inaktivasi enzim pada pengolahan sampel laut dicapai saat:
A. Sampel dibilas air tawar
B. Sampel dipotong-potong
C. Perendaman dengan alkohol
D. Pemanasan dengan refluks
97. Untuk mencegah rusaknya susunan fase diam pada pemasukan sampel pada kolom dilakukan dengan:
A. Mengetuk-ngetuk kolom sampai mampat
B. Membuat perbandingan si-gel kasar dan halus
C. Memasuki si-gel secara kontinu
D. Menambahkan pasir pada permukaan penyerap

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 76 dari


287
98. Bagian alat suction kolom yang tidak terdapat pada rapid si-gel adalah:
A. Labu alas bulat d. Pompa vakum
B. Gelas masir
C. Penampung fraksi
99. Keuntungan pengemasan sampel dengan cara kering adalah :
A. Jumlah sampel sedikit
B. Sampel dapat dilarutkan dengan pelarut yang cocok
C. Pencemar fraksi seminimal mungkin
D. Memperkecil kerusakan sampel
100. Jenis Flavonoid polimetoksi relatif bersifat non polar, oleh karenanya larut dalam pelarut :
A. Air d. Bukan salah satu
B. Etanol
C. Campuran etanol-air
101. Metaboli sekunder yang diproduksi dengan teknik kultur jaringan tanaman, dapat diperoleh pada fase
pertumbuhan :
A. Lag phase d. Death phase
B. Log phase
C. Stationary phase

SOAL UJIAN MASUK


PROGRAM STUDI APOTEKER
PROGRAM REGULER SORE
JURUSAN FARMASI UNHAS
TAHUN AKADEMIK 2006/2007
UNTUK PROFESI APOTEKER
Petunjuk :
18. Simaklah baik-baik setiap soal sebelum menentukan pilihan jawaban !
19. Pilihlah salah satu jawaban yang Saudara anggap paling benar dan berikan jawaban Anda dengan
menyilang salah huruf opsi jawaban pada lembar jawaban yang tersedia !
20. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
21. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah selesai, lembar jawaban dan naskah soal diserahkan
kepada pengawas.

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 77 dari


287
127. Insulin adalah salah satu hormon yang berkaitan dengan penyakit :
A. diabetes insipidus
B. diabetes mellitus
C. glukosa
D. hipotensi
E. hiperlipidemia
128. Komposisi leukosit dalam darah manusia terdiri komponen berikut, kecuali :
A. Eosinofil d. Fagosit
B. Neutrofil e. Basil
C. Monosit
129. Antibodi berikut ini memiliki fungsi yang diketahui dengan jelas, kecuali :
A. IgG c. IgE e. IgA
B. IgD d. IgM
130. Salah satu reseptor pada sistem saraf kolinergik adalah :
A. Alfa d. Dopamin
B. Morfin e. Adrenergik
C. Nikotinik
131. Obat yang bersifat asam lemah dapat diserap di dalam lambung karena :
A. pH lambung asam
B. luas permukaan lambung besar
C. transpor aktif
D. interaksi obat
132. Peristiwa eliminasi lintas pertama terjadi pada organ :
A. ginjal d. jantung
B. hati e. lambung
C. paru-paru
133. Klirens obat berkaitan dengan :
A. absorbsi d. eliminasi
B. distribusi e. metabolisme
C. biotransformasi
134. Reaksi metabolisme adalah semua reaksi berikut ini, kecuali :
A. oksidasi d. deaminasi
B. adisi e. dehidrasi
C. hidrolisis
135. Simbol parameter farmakokinetik di bawah ini berkaitan dengan bioavailabilitas, kecuali :
A. AUC c. Ka e. Do
B. F d. t1/2
136. Apabila obat disuntikkan secara IV bolus, lalu data kadar plasma obat terhadap waktu diplot pada kertas
grafik semilog, maka kurva akan nampak :
A. melengkung d. linier
B. parabolik e. hiperbolik
C. sigmoid
137. Dosis muat (loading dose) diberikan pada pasien apabila :
A. pasien tidak dapat menelan
B. pasien dalam keadaan gawat darurat
C. waktu paruh obat panjang
D. indeks terapi sempit
E. indeks terapi tidak tentu
138. Salah satu keuntungan kombinasi antibiotik adalah
A. efek sinergis d. efek sensitivitas
B. efek antagonis e. efek adiksi
C. efek resistensi
139. Hormon yang tidak dilepaskan oleh hipotalamus adalah :
A. Somastatin d. LH
B. ACTH e. TRH
C. GnRH
140. Hipofisis posterior melepaskan hormon :
A. tiroksin d. kortikotropin
B. oksitosin e. prolaktin
C. desmopresin
141. Triiodotironin adalah hormon yang dikeluarkan dari kelenjar endokrin :
A. uterus d. pankreas
B. payudara e. limfe
C. tiroid
142. Hormon kortikosteroid yang sering digunakan sebagai antiinflamasi adalah
A. betametason d. beklometason
B. hidrokortison e. deksametason
C. kortison
143. Tamoksifen termasuk golongan obat berikut ini, kecuali :

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 78 dari


287
A. antiestrogen d. hormon
B. antikanker mamae e. analgetik
C. analog estrogen
144. Levodopa adalah obat untuk penyakit :
A. Addison d. Stroke
B. Parkinson
C. Insomnia
145. Obat antiaritmia adalah sebagai berikut, kecuali
A. Lidokain d. Digoksin
B. Amiodaron
C. Captopril
146. Manitol tergolong obat :
A. Hipotensi d. Osmosis
B. Diuretik
C. Diabetes Mellitus
147. Simetidin adalah penyekat reseptor H2-Histamin, digunakan untuk mengobati penyakit :
A. Alergi
B. Ulkus Pektikum
C. Anti Mabuk Kendaraan
D. Antiemetik
148. Absorpsi obat-obatan dapat melalui berbagai jalur seperti di bawah ini, kecuali :
A. Gastrointestinalis
B. Kulit
C. Paru-paru
D. Kelenjer air mata
149. Transport zat-zat melalui membrane adalah sebagai berikut :
A. Difusi pasif c. Transport terfasilitasi
B. Melalui pori d. Semua jawaban benar
150. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan obat melintasi membran adalah sebagai berikut, kecuali :
A. Bentuk dan ukuran molekul obat
B. Kelarutan di tempat absorpsi
C. Kelarutan relatif dalam darah
D. Ukuran dan gerakan silia
151. Obat yang pelepasannya terkendali, nama lainnya adalah semua di bawah ini, kecuali :
A. Sustained release
B. Prolonged Release
C. “Retardation”
D. Sediaan yang aksi yang diperpanjang
52. Analisis berat dari suatu unsur yang terdapat dalam sampel dapat dilakukan dengan metode :
A. Volumetri d. Gravimetri
B. Kromatografi e. Spektrofotometri
C. Titrimetri
53. Berapakah konsentrasi larutan HCl dalam Molar, bila diketahui konsentrasi larutan HCl pekat (37 %) BJ 1,19,
dan berat molekul HCl 36,5.
A. 24,12 d. 18,09
B. 12,06 e. 3,02
C. 6,03
54. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan HCl adalah :
A. Kalium biftalat d.Tembaga sulfat
B. Natrium hidroksida e.Natrium karbonat
C. Natrium nitrit
55. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar primer pada pembakuan NaOH adalah :
A. Kalium biftalat d.Tembaga sulfat
B. Natrium hidroksida e.Natrium karbonat
C. Natrium nitrit
56. Asam salisilat dalam sediaan obat dapat ditentukan kadarnya dengan secara :
A. Asidimetri d. Kompleksometri
B. Alkalimetri e. Gravimetri
C. Argentometri
57. Pada penentuan kadar luminal natrium secara asidimetri, indikator yang digunakan adalah :
A. Kalium kromat
B. Besi (III) amonium klorida
C. Amilum
D. Fenolftalein
E. EBT
58. Efedrin HCl sebagai bahan obat dapat ditentukan kadarnya dengan metode :
A. Asidimetri d. Kompleksometri
B. Alkalimetri e. Gravimetri

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 79 dari


287
C. Argentometri
59. Logam kalsium yang terdapat dalam sediaan farmasi dapat ditentukan kadarnya dengan cara
A. Asidimetri d. Kompleksometri
B. Alkalimetri e. Gravimetri
C. Argentometri
60. Larutan baku yang digunakan untuk penentuan kadar secara kompleksometri adalah :
A. AgNO3 d. NaNO2
B. NaOH e. KBrO3
C. EDTA
61. Indikator yang digunakan pada metode kompleksometri adalah :
A. Kalium kromat d. Fenoftalein
B. Besi (III) amonium klorida e. EBT
C. Amilum
62. Titik akhir titrasi pada metode iodimetri ditandai dengan terbentuknya warna :
A. Merah d. Putih
B. Hijau e. Kuning
C. Biru
63. Larutan iodium dapat dibakukan dengan menggunakan larutan :
A. Natrium karbonat d. Asam nitrit
B. Natrium tiosulfat e. Asam asetat
C. Arsentrioksida
64. INH dapat ditentukan kadarnya dengan metode
A. Bromometri d. Asidimetri
B. Argentometri e. Alkalimetri
C. Kompleksometri
65. Bila larutan sampel ditambahkan pereaksi Millon akan terbentuk warna merah. Hal ini menunjukkan adanya
senyawa .........
A. Karbohidrat d. Protein
B. Asam amino e. Vitamin
C. Alkaloid
66. Streptomisin adalah salah satu antibiotika yang dapt diidentifikasi dengan menggunakan pereaksi :
A. Tes fluoresensi d. Tes ninhidrin
B. Tes diazotasi e. Tes vanilin
C. Tes maltol
67. Kesalahan dalam analisis yang tidak dapat diduga sebelumnya dan tidak menganut hukum tertentu
termasuk kedalam :
A. Kesalahan rawu d. Kesalahan individu
B. Kekeliruan e. Kesalahan sistematik
C. Kesalahan metode
68. Kesalahan yang terjadi karena reaksi utama diikuti reaksi samping yang mengganggu dalam analisis
merupakan contoh dari :
A. Kesalahan rawu d. Kesalahan individu
B. Kekeliruan e. Kesalahan sistematik
C. Kesalahan metode
69. Toleransi kesalahan yang masih diizinkan untuk metode bromometri adalah :
A. 2 % d. 8 %
B. 4 % e. 10 %
C. 6 %
70. Untuk menentukan adanya senyawa golongan xanthin dalam sampel obat dapat dilakukan dengan
menggunakan pereaksi :
A. Swikker d. Lieberman Burchard
B. Mureksid e. DAB-HCl
C. Molish
71. Untuk membedakan glukosa dan fruktosa dalam suatu sampel karbohidrat dapat digunakan pereaksi :
A. Iodium d. Seliwanof
B. Fehling e. Barfoed
C. Luff
72. Pemisahan pita warna pada kolom yang diisi adsorben kalsium karbonat dengan pengembang petroleum
eter adalah percobaan pemisahan yang dilakukan oleh :
A. Egon Sthal
B. Michael Semenovics Tswett
C. James
D. Martin
E. Csaba Horvath
73. Perbedaan laju perpindahan senyawa dalam suatu sampel secara kromatografi sangat ditentukan oleh
besarnya :
A. Affinitas d. Kelarutan
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 80 dari
287
B. Daya pisah e. Kofisien partisi
C. Koefisien dostribusi

74. Yang termasuk pelarut polar dibawah ini adalah


A. Eter minyak bumi d. Kloroform
B. Heksan e. Asam
C. Toluen
D. Deteksi bercak pada kromatografi lapis tipis
75. Bila diketahui konsentrasi larutan sampel adalah 1,25 x 10 -4 M, tebal kuvet 1,00 cm, transmitan 10 %.
Berapakah konsentrasi larutan sampel bila transmitan 20 % yang diukur pada tebal kuvet 2,00 cm ?
A. 8,00 x 103 M d. 4,375 x 10-5 M
3
B. 4,00 x 10 M e. 8,650 x 10-5 M
C. 2,00 x 103 M
76. Sumber radiasi yang sering dipakai pada spektrofotometri infra merah adalah :
A. Nerns glower d. Mercuri
B. Deutereum e. Ultraviolet
C. Tungsten
51. Dosis obat yang cukup memberikan daya penyembuhan yang optimal disebut
a. Dosis terapi d. Dosis toksis
b. Dosis minimal e. Dosis letal
c. Dosis maksimum
52. Menghitung dosis maksimum untuk bayi menggunakan rumus
a. Young d. Clark
b. Dilling e. Cowling
c. Fried
53. Jika Dosis Maksimum Luminal = 300 mg/600 mg, maka Dosis Maksimum Luminal untuk anak dengan bobot
badan 20 kg adalah :
a. 40 mg/80 mg d. 285 mg/571 mg
b. 88 mg/176 mg e. 262 mg/525 mg
c. 80 mg/160 mg
54. Elaeosacchara adalah:
a. 2 g gula + 1 tetes minyak atsiri
b. 2 g gula + 2 tetes minyak atsiri
c. 1 g gula + 1 tetes minyak atsiri
d. 1 g gula + 2 tetes minyak atsiri
e. 3 g gula + 1 tetes minyak atsiri
55. Untuk menghasilkan pH yang baik, maka perbandingan antara pengisi radix dan pengikat succus adalah :
a. 1 : 1 d. 2 : 3
b. 1 : 2 e. 3 : 2
c. 2 : 1
56. Kecuali dinyatakan lain, untuk membuat 100 bagian emulsi digunakan
a. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 2 x PGA
b. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air untuk corpus ½ x PGA
c. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x minyak
d. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x minyak
e. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air untuk corpus 1 ½ x PGA
57. Sebuah electron dengan bilangan kuantum n=1:
a. Menempati orbital P
b. Mudah terionisasi
c. Berada pada tingkat energi tinggi
d. Tertarik pada inti dengan sangat kuat
e. Memiliki bilangan kuantum spin + ½
58. Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) AgCl pada suhu ruang adalah 10. Berapakah berat AgCl maksimum yang
dapat larut dalam 100 ml air pada suhu ini ?
a. 143,5 µg d. 14,35 mg
b. 143,5 mg e. Salah semua
c. 14,35 µg
59. Suatu larutan sakarosa (BM=342 g/mol) dibuat dengan melarutkan 0,5 g dalam 100 g air. Hitung konsentrasi
molal ?.
a. 0,00146 m d. 1,460 m
b. 0,0146 m e. Salah semua
c. 0,146 m
60. Pada soal no. 59, hitunglah persen b/b (persen bobot)
a. 0,498 % b/b d. 4,98 % b/b
b. 0,0498 % b/b e. Salah semua
c. 0,00498 % b/b
61. Pada soal no. 59, hitunglah fraksi mol sakarosa
a. 0,00026 ml d. 0,26000 mol
b. 0,0026 mol e. Salah semua
UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 81 dari
287
c. 0,02600 mol
62. Hitung berat molekul senyawa 1 g dilarutkan dalam 100 g air yang menyebabkan penurunan titik beku
larutan 0,573 ºC pada 25 ºC (Kb=0,51 & Kf=1,86)
a. 324,6 g/mol d. 35,06 g/mol
b. 350,6 g/mol e. Salah semua
c. 32,46 g/mol
63. Pada soal no. 62, hitunglah titik didih larutan
a. 100,157 ºC d. 1100,025 ºC
b. 100,016 ºC e. Salah semua
c. 100,257 ºC
64. Hitunglah koefisien aktivitas ion rata-rata dari larutan Natrium Difenilhidantoin 0,01 µ mengandung KCl 0,01
µ pada 25 ºC
a. 0,95 d. 0,80
b. 0,90 e. Salah semua
c. 0,85
65. Berat molekul dietil eter 74,12 g/mol & kerapatannya 0,7134 g/cm 3 pada 20ºC. Berapakah polarisasi molar
induksi (Pi) dari dietil eter? Diketahui tetapan dielektrik dietil eter adalah 4,34.
a. 54,73 cm3/mol d. 6,473 cm3/mol
3
b. 5,473 cm /mol e. Salah semua
c. 64,73 cm3/mol
66. Pada soal no.65, hitunglah polarisasi induksi, αp, untuk dietil eter pada 20ºC
a. 2,47 x 10-23 cm d. 2,17 x 10-23 cm
b. 2,37 x 10-23 cm e. Salah semua
c. 2,27 x 10-23 cm
67. Jika 0,15 g asam suksinat dan 100 ml eter di kocok dengan porsi air 10 ml, berapa banyak asam suksinat
yang tertinggal dalam lapisan eter? KD=C eter / C air = 0,125 pada 25ºC
a. 0,083 g d. 0,083 mg
b. 0,833 g e. 0,830 g
c. 0,0083 g
68. Pada soal no.67, berapa banyak asam suksinat yang tertinggal dalam eter, bila fase tersebut di ekstraksi
dengan penambahan 10 ml air
a. 0,046 mg d. 0,460 g
b. 0,460 mg e. Salah semua
c. 0,046 g
69. Suatu larutan obat mengandung 500 satuan/ml pada saat dibuat. Dianalisis setelah 40 hari dan ditemukan
terkandung 300 satuan/ml. Anggaplah penguraian berjalan dengan orde-I, hitunglah tetapan laju orde-I
a. 0,0128 per hari d. 0,0128 per minggu
b. 0,1280 per hari e. Salah semua
c. 0,0128 per bulan
70. Pada soal no.69, saat kapankah obat telah terurai setengahnya dari konsentrasi awal
a. 53,8 hari d. 64,3 hari
b. 63,8 hari e. 54,3 hari
c. 44,3 hari
71. Suatu contoh kloroform naik sampai 3,67 cm pada 20ºC dalam suatu tabung kapiler yang mempunyai jari-jari
dalam 0,01 cm. Berapakah tegangan permukaan kloroform pada suhu ini? Kerapatan kloroform = 1,476
g/cm3 percepatan gravitasi (g) = 981 cm/det2
a. 22,2 dyne/cm d. 36,6 dyne
b. 32,2 dyne/cm e. Salah semua
c. 26,6 dyne/cm
72. Suatu bahan pastis diketahui mempunyai “field value” (f) 5200 dyne/cm 2. Pada tegangan geser (F) diatas f, F
ditemukan meningkat secara linier dengan meningkatnya laju geser (G). Jika G = 150 det -1 pada saat F =
8000 dyne cm-2, hitunglah kekentalan plastis (U) dari contoh tersebut.
a. 18,67 poise d. 22,67 poise
b. 16,67 poise e. Salah semua
c. 20,67 poise
73. Suatu emulsi M/A mengandung minyak mineral dengan bobot jenis 0,09 terdispersi dalam suatu fase air
yang mempunyai bobot jenis 1,05. Jika partikel minyak mempnuyai diameter rata-rata 5 x 10-4 cm, fase luar
mempunyai kekentalan 0,5 poise & tetapan gravitasi 981 cm/det2, berapakah kecepatan “creaming” dalam
cm per hari.
a. 0,035 cm/hari d. 5.300 cm/hari
b. 0,350 cm/hari e. Salah semua
c. 3,500 cm/hari

74. Akan dibobot injeksi Vitamin C 25 mg/ml, sebanyak 5 ml. Jika diketahui ptb Vitamin C = 0,105 dan ptb NaCl
= 0,576, maka NaCl yang dibutuhkan agar injeksi tersebut isotonis adalah
a. 20 mg d. 26 mg
b. 22 mg e. 28 mg
c. 24 mg

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 82 dari


287
75. Yang termasuk daftar anti oksidan, kecuali :
a. Aslorbic acid
b. α Tocopherol
c. Metil p-hidroksi benzoat
d. Butylated hydroxy toluene
e. Butylated hydroxyl anisol
102. Dalam molekul alkaloid, nitrogen tersusun sebagai senyawa, kecuali:
A. Amina primer c. Amina kwartener
B. Amina sekunder d. Amina tersier
103. Senyawa berikut ini, yang paling kuat sifat basanya adalah :
A. RNH2 > R2NH > R3N
B. RNH2 < R2NH < R3N
C. RNH2 > R2NH = R3N
D. R2NH > RNH2 > R3N
104. Alkaloid yang tidak berasal dari prazat asam amino disebut :
A. True alkaloid c. Protoalkaloid
B. Pseudoalkaloid d. Bukan salah satu
105. Alkaloid yang mempunyai atom nitrogen terletak diluar cincin heterosiklik disebut
A. True alkaloid c. Protoalkaloid
B. Pseudoalkaloid d. Bukan salah satu
106. Identifikasi alkaloid secara umum dapat dilakukan dengan KLT menggunakan reagen semprot :
A. Dragendorf c. Vanilian asam sulfat
B. Asam sulfat d. Uap NH3
107. Penetapan kadar alkaloid yang didasarkan atas intensitas spot pada lempeng klt dapat dilakukan dengan
cara :
A. Gravimetri c. Spektrofotometri
B. Densitometri d. Volumetri
108. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid kwarterner dapat diperoleh pada:
A. Ekstrak PE c. Ekstrak Etilasetat
B. Ekstrak CHCl3 d. Ekstrak air
109. Pada skema ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid tersier dapat diperoleh pada:
A. Ekstrak PE c. Ekstrak Etilasetat
B. Ekstrak CHCl3 d. Ekstrak air
110. Alkaloid yang berasal dari asam amino triptofan disebut alkaloid :
A. Piridin c. Protoberberin
B. Indol d. Imidasol
111. Senyawa alkaloid dibawah ini memiliki cincin indol, kecuali:
A. Katarantina
B. Ajmalicina
C. Berberina
D. β-karbolina
112. Senyawa alkaloid dengan struktur di bawah ini
CH3

N
CH3

N
H

Dapat dideteksi menggunakan


A. UV 254 nm d. Semua benar
B. Dragendorf
C. Vanilin –asam sulfat
113. Penggunaan gas nitrogen pada kromatotron berguna untuk:
A. Memperbaiki pita pemisahan
B. Mencegah oksidasi cuplikan
C. Mencegah lepasnya penyerap
D. Mencegah penguapan cuplikan
114. Penanganan noda yang tidak terlihat dengan lampu UV pada KLTP dilakukan dengan cara kecuali, :
A. Menggunakan ember iodin
B. Menyemprot seluruh lempeng dengan kabut halus air
C. Menyemprot seluruh lempeng dengan pereaksi kromogenik
D. Menggunakan senyawa pembanding
115. Proses pembentukan kristal dapat dipercepat dengan cara:
A. Pemanasan dengan suhu serendah mungkin
B. Penambahan kristal murni
C. Pengeringan pada temperatur kamar
D. Tidak ada yang benar

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 83 dari


287
116. Tempat eluen pada flash kolom disebut juga:
A. Reservoir d. Elenat
B. Piston
C. Eluat
117. Pemasukan sample yang tinggi/ lebar pada kolom dapat menyebabkan:
A. Tumpang tindih senyawa melewati kolom
B. Kolom kelebihan muatan
C. Adsorbsi irreversible pada fase diam
D. Semua benar
118. Pemasukan sample dalam bentuk cairan pada permukaan fase diam yang dikemas kering dapat
menyebabkan:
A. Pita jadi tidak rata
B. Gaya cairan cenderung merusak si-gel
C. Sulit mendapatkan volume sampel yang sama
D. Semua benar
119. Pada kromatografi fase terbalik, eluen yang pertama kali dipakai:
A. Jumlahnya paling sedikit
B. Kepolarannya paling rendah
C. Kepolarannya paling tinggi
D. Jumlahnya paling banyak
120. Hal yang berhubungan dengan KLT 2 dimensi adalah:
A. Menguji kemurnian isolat
B. Membantu proses pemisahan
C. Memperbesar harga Rf
D. Membantu kristalisasi
121. Inaktivasi enzim pada pengolahan sampel laut dicapai saat:
A. Sampel dibilas air tawar
B. Sampel dipotong-potong
C. Perendaman dengan alkohol
D. Pemanasan dengan refluks
122. Untuk mencegah rusaknya susunan fase diam pada pemasukan sampel pada kolom dilakukan dengan:
A. Mengetuk-ngetuk kolom sampai mampat
B. Membuat perbandingan si-gel kasar dan halus
C. Memasuki si-gel secara kontinu
D. Menambahkan pasir pada permukaan penyerap

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 84 dari


287
123. Bagian alat suction kolom yang tidak terdapat pada rapid si-gel adalah:
A. Labu alas bulat d. Pompa vakum
B. Gelas masir
C. Penampung fraksi
124. Keuntungan pengemasan sampel dengan cara kering adalah :
A. Jumlah sampel sedikit
B. Sampel dapat dilarutkan dengan pelarut yang cocok
C. Pencemar fraksi seminimal mungkin
D. Memperkecil kerusakan sampel
125. Jenis Flavonoid polimetoksi relatif bersifat non polar, oleh karenanya larut dalam pelarut :
A. Air d. Bukan salah satu
B. Etanol
C. Campuran etanol-air
126. Metaboli sekunder yang diproduksi dengan teknik kultur jaringan tanaman, dapat diperoleh pada fase
pertumbuhan :
A. Lag phase d. Death phase
B. Log phase
C. Stationary phase

SOAL UJIAN MASUK


PROGRAM S1 REGULER SORE FARMASI DAN APOTEKER
JURUSAN FARMASI UNHAS TAHUN AKADEMIK 2006/2007
UNTUK D3 DAN PINDAHAN

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (116) halaman 85 dari


287
152. Penyakit HIV/AIDS adalah penyakit yang berhubungan dengan :
A. sistem peredaran darah
B. sistem imun
C. sistem saraf
D. sistem limfe
E. sistem pencernaan
153. Berikut ini adalah nama-nama hormon, kecuali :
A. Testis d. Tiroksin
B. Androgen e. Estrogen
C. Testosteron
154. Kafein adalah derivat xantin yang dapat merangsang :
A. Saraf otonom d. Saraf kantuk
B. Saraf otak e. Saraf sadar
C. Saraf pusat
155. Komponen nefron pada ginjal adalah berikut ini, kecuali :
A. glomerulus d. korteks
B. ansa Henle e. tubulus proximal
C. tubulus distal
156. Protein yang banyak dikaitkan dengan transpor obat dalam darah adalah :
A. globulin d. asam amino
B. albumin e. fibrin
C. fibrinogen
157. Antibiotik turunan β-laktam adalah :
A. ampisilin d. kloramfenikol
B. eritromisin e. vankomisin
C. tetrasiklin
158. Jenis-jenis obat kontrasepsi oral adalah sebagai berikut, kecuali :
A. pil kombinasi d. implan progestin
B. pil progestin e. pil mini
C. pil morning after
159. Analgesik opioid yang kuat adalah semua jawaban di bawah ini, kecuali :
A. Heroin d. Ganja
B. Metadon e.
C. Fentanil
160. Gejala penyakit skizofrenia adalah :
A. Dehidrasi
B. Halusinasi
C. Gangguang pencernaan
D. Tremor
161. Untuk mengobati gagal jantung kongestif digunakan vasodilator yang berguna untuk :
A. Mengurangi preload dan afterload yang berlebihan
B. Meningkatkan kapasitas vena
C. Menurunkan resistensi arterol sistemik
D. Semua jawaban benar
162. Obat antihipertensi dapat diobati dengan obat-obat yang tergolong di bawah ini, keculai :
A. Diuretik d. Penyekat Kanal Na
B. Penyekat beta
C. Inhibitor ACE
163. Insulin sintetik adalah berasal dari :
A. Pankreas manusia
B. Rekayasa genetika dari E.Coli
C. Bioteknologi dari S.cereviceae
D. Semua benar
164. Yang mana pernyataan yang benar
A. Diabetes Mellitus tergantung Insulin disebut juga IDDM (tipe I)
B. Penyakit Diabetes Mellitus ditandai dengan rendahnya kadar glukosa dalam darah
C. Insulin disintesa oleh sel beta P.Langerhans di Usus 12 jari
D. Suspensi insulin semilente adalah preparat insulin yang kerjanya lambat dan jangka panjang
165. Bagian dari sistem peredaran darah ialah sebagai berikut, kecuali :
A. Aorta d. Atrium pulmonalis
B. Ventrikel
C. Vena porta
166. Yang dimaksud dengan difusi pasif ialah:
A. Transport melalui membran permiabel
B. Proses yang tidak umum dalam transport
C. Difusi sesuai dengan kelarutannya dalam lipida
D. Senyawanya harus bersifat polar
167. Faktor yang mempengaruhi proses difusi pasif adalah sebagai berikut, kecuali :
A. pKa obat

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 86 dari


287
B. pH pada lingkungan membran
C. Koefisien partisi
D. Persamaan konsentrasi
168. Pada proses transport aktif semua jawaban ini benar, kecuali :
A. Diperlukan energi
B. Perlu karrier / pembawa
C. Tidak selektif
D. Terjadi kompetisi ikatan obat dengan carrier
169. ADME singkatan dari :
A. Absorpsi, Disposisi, Metabolit, Eliminasi
B. Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Eliminasi
C. Absorpsi, Diskriminasi, Metastase, Eliminer
D. Absorpsi, Desposisi, Metabolit, Ekskresi

170. Cara mempercepat pelarutan obat dapat dengan cara di bawah ini :
A. Menambah bahan yang mempermudah zat mengambang
B. Membuat menjadi bentuk garam yang lebih mudah larut
C. Membuat menjadi bentuk kristal yang besar
D. Membentuk bentuk ester yang dapat memperbesar bentuk partikel
171. Peningkatan absorpsi dapat dilakukan dengan :
A. Merubah bentuk formulasi
B. Peningkatan transit usus halus
C. Memberikan obat yang pelepasannya terkendali
D. Meningkatkan aliran darah
172. Keuntungan menggunakan obat yang pelepasannya terkendali :
A. Pengobatan tidak berkesinambungan
B. Penambahan efek samping
C. Efektifitas tinggi karena kadar yang efektif dalam darah lebih lama
D. Pelepasan terlalu lambat sehingga kadar obat dalam darah tidak tetap
173. Kerugian penggunaan obat-obat yang pelepasannya terkendali :
A. Tidak terjadi akumulasi dalam darah
B. Tidak sulit dihentikan apabila ada reaksi alergi
C. Tergantung dari laju pengosongan lambung
D. Obat ini sebaiknya digerus
174. Antipiretik dan analgesik yang sering digunakan untuk obat flu adalah sebagai berikut :
A. Antalgin d. Ibuprofen
B. Parasetamol
C. Fenilbutason
175. Semitidin termasuk obat sakit nyeri lambung, karena mengandung :
A. Aluminium hidroksida
B. Penyekat reseptor H2
C. Magnesium karbonat
D. Seretonin
176. Hormon steroid yang diketahui adalah sebagai berikut, kecuali :
A. Estrogen d. Tamoksifen
B. Progestin
C. Androgen
77. Titrasi yang dilakukan dengan menggunakan larutan standar asam untuk menentukan basa disebut metode
A. Alkalimetri d. Nitritometri
B. Asidimetri e. Argentometri
C. Netralisasi
78. Larutan standar yang digunakan sebagai baku sekunder pada metode asidimetri adalah :
A. Asam klorida d. Tembaga sulfat
B. Natrium hidroksida e. Natrium karbonat
C. Natrium nitrit
79. Indikator yang biasa dipakai untuk titrasi netralisasi adalah :
A. Kalium kromat d. Fenolftalein
B. Besi (III) amonium klorida e. EBT
C. Amilum
80. Metode titrasi yang dipakai untuk penentuan kadar klorida dalam larutan yang ditandai dengan
terbentuknya endapan berwarna kemerah-merahan, adalah :
A. Mohr d. Leibig
B. Volhard e. Dalton
C. Fajans
81. Senyawa yang digunakan sebagai baku primer pada pembakuan larutan NaNO2 adalah :

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 87 dari


287
A. Asam klorida d. Asam sulfanilat
B. Asam salisilat e. Asam cuka
C. Asam borat
82. Metode titrimetri yang didasarkan pada pembentukan garam diasonium dari gugus amin aromatis dengan
asam nitrit disebut :
A. Argentometri d. Asidimetri
B. Kompleksometri e. Alkalimetri
C. Nitritometri
83. Indikator luar yang digunakan pada metode diazotasi adalah :
A. Kalium kromat d. Fenolftalein
B. Tropeolin OO e. EBT
C. Amilum iodida
84. Indikator dalam yang digunakan pada metode diazotasi adalah :
A. Kalium kromat d. Fenolftalein
B. Tropeolin OO e. EBT
C. Amilum iodida
85. Yang tidak termasuk metode analisis reaksi oksidasi (redoks) dibawah ini adalah :
A. Iodometri d. Permanganometri
B. Iodimetri e. Argentometri
C. Bromometri
86. Ion klorida bila ditambahkan pereaksi perak nitrat akan menghasilkan warna :
A. Merah d. Putih
B. Hijau e. Kuning
C. Biru
87. Yang termasuk kation golongan satu adalah :
A. Na d. Cu
B. Ba e. Ag
C. Al
88. Beberapa senyawa dan ion dalam bentuk larutan memberikan warna tertentu misalnya ion Cu bila dilarutkan
akan memberikan warna larutan :
A. Merah d. Putih
B. Hijau e. Kuning
C. Biru

89. Untuk mengidentifikasi adanya protein dalam sampel dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi :
A. Ninhidrin d. Biuret
B. Mureksid e. DAB-HCl
C. Swikker
90. Senyawa kimia yang dihasilkan oleh organisme dan dapat menghambat atau bahkan menghancurkan
mikroorganisme lainnya meskipun dalam konsentrasi rendah adalah defenisi antibiotika menurut :
A. Waksman, 1945 d. Crueger, 1984
B. Benedict, 1976 e. Langlyke, 1976
C. Betina, 1983
91. Yang tidak termasuk produk hasil metabolisme nitrogen (protein) yang dilepaskan ke dalam urin dibawah ini
adalah :
A. Sitrulin d. Asam urat
B. Urea e. Kreatinin
C. Amonia
92. Karbohidrat dalam makanan bila dicerna akan menghasilkan monosakarida yang akan masuk kedalam
darah. Yang tidak termasuk senyawa monosakarida adalah :
A. Glukosa d. Galaktosa
B. Sukrosa e. Pentosa
C. Fruktosa
93. Identifikasi zat berdasarkan warna yang terbentuk dan spesifik pada senyawa yang diperiksa setelah
ditambahkan pereaksi disebut
A. Reaksi kristal d. Reaksi umum
B. Reaksi warna e. Reaksi khusus
C. Reaksi spesifik
94. Identifikasi zat dengan menggunakan suatu pereaksi yang dapat bereaksi dengan senyawa yang dianalisis
dapat dilakukan dengan cara :
A. Fisika d. Kimia
B. Biologi e. Mikrobiologi
C. Fisikokimia
95. Deteksi bercak pada kromatografi lapis tipis dapat dilakukan dengan metode kimia, misalnya mengunakan :
A. Pengamatan secara visual d. Cawan petri
B. Lampu UV e. AlCl3
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 88 dari
287
C. Uap Iodium
96. Proses pemisahan komponen senyawa akibat pelarut merambat naik dalam lapisan pada KLT disebut :
A. Eluen d. Elusi
B. Pengembang e. Descending
C. Pengembangan

97. Konsep dasar radiasi elektromagnetik yang menyatakan bahwa cahaya adalah radiasi UV berupa zarra yang
dipancarkan kesegala penjuru dengan kecepatan tinggi dan merupakan paket energi foton, dikemukakan
oleh :
A. Christian Huygens d. James Martin
B. Clarks Maxwell e. Isaac Newton-
C. Csaba Horvart Max Planck
98. Bila materi diberi radiasi, maka akan terjadi interaksi antara materi dengan radiasi sehingga terjadi peristiwa
absorpsi. Bila materinya adalah atom, maka yang menyerap radiasi adalah :
A. Inti atom d. Elektron
B. Neutron e. Nekleuslus
C. Proton
99. Fraksi dari radiasi yang diteruskan atau ditransmisikan oleh larutan disebut :
A. Transmitan d. Extinction molar
B. Absorban e. Optical density
C. Extinction
100. Pergeseran yang terjadi kearah panjang gelombang yang lebih pendek atau kearah frekuensi yang lebih
tinggi disebut :
A. Batokromik d. Hipokromik
B. Hipsokromik e. Hipsikromik
C. Hiperkromik
101. Terjadinya absorpsi radiasi oleh molekul disebabkan oleh adanya gugus kromofor. Manakah yang
termasuk gugus kromofor dibawah ini ?
A. OH d. NO2
B. NH2 e. NR2
C. Cl
51. Singkatan Bahasa Latin yang mempunyai arti “jika perlu” adalah :
a. p.r.n.; s.n.s.; p.i.m d. p.r.n.; p.i.m.; i.m.m.
b. p.r.n.; s.n.s.; s.o.s. e. Semua benar
c. p.r.n.; s.o.s.; p.i.m.
52. Jika camphora dicampur dengan menthol maka akan
a. Menguap d. Memadat
b. Menyublim e. Mencair
c. Membeku
53. Disimpan di tempat sejuk, artinya disimpan pada suhu :
a. 20º - 30º d. 8º - 15º
b. 15º - 30º e. 2º - 8º
c. 10º - 15º
54. Yang bukan bagian dari resep adalah
a. Inscriptio d. Signatura
b. Superscriptio
55. Hukum Avogadro berlaku kalau
a. Tekanan & suhu dijaga tetap
b. Volume & tekanan dijaga tetap
c. Suhu dan volume dijaga tetap
d. Volume & jumlah dijaga tetap
e. Suhu & jumlah mol dijaga tetap

56. Yang dimaksud dengan keadaan standar untuk gas


a. 37º C & 1 atm d. 273 ºK & 1 itorr
b. 20º C & 760 toez e. O ºK & 1 atm
c. 0º C & 760 mmHg
57. Suatu seri emusi minyak mineral dibuat dengan berbagai kombinasi Tween-80 dan Span-80. Perbandingan
Span-Tween untuk emulsi yang apling baik adalah 40/60. Hitunglah HB campuran? Span-80 HLBnya 4,3
dan Tween-80 HLBnya 15,0
a. 7,7 d. 10,7
b. 8,7 e. Salah semua
c. 9,7
58. Bahan pembawa yang dapat digunakan untuk sediaan injeksi adalah
a. Air untuk injeksi; minyak mineral; minyak tumbuhan; pelarut organik
b. Air untuk injeksi; minyak mineral; miyak atsiri; pelarut organik
c. Air untuk injeksi; minyak mineral; minyak tumbuhan; minyak atsiri

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 89 dari


287
d. Air untuk injeksi; minyak tumbuhan; pelarut organik
e. Air untuk injeksi; minyak mineral; pelarut organik
59. Injeksi dengan pembawa minyak hanya boleh diberikan secara
a. Intra muskular d. Intra kutan
b. Intra vena e. Sub kutan
c. Intra tekal
60. Sediaan yang tidak harus steril adalah :
a. Injeksi d. Larutan irigasi
b. Salep mata e. Tetes hidung
c. Salep kulit
61. Pengaturan pH pada sediaan steril penting untuk, kecuali :
a. Menjaga kestabilan obat dalam sediaan
b. Meningkatkan kelarutan obat
c. Menentukan aktivitas terapeutik obat
d. Mengurangi iritasi pada pemakaian
e. Mengontrol rekasi selama pembuatan
62. Gas yang dapat digunakan untuk sterilisasi adalah :
a. Karbondioksida d. Helium
b. Etilendiokasida e. Oksigen
c. Nitrogen
63. Untuk menghitung tonisitas suatu larutan, dapat digunakan rumus di bawah ini, kecuali :
a. Penurunan titik beku d. Grafik
b. Ekivalen NaCl e. Ficks
c. Faktor disosiasi

64. Jika hasil perhitungan tonisitas diperoleh nilai negatif (-) artinya larutan tersebut
a. Supertonis
b. Subtonis
c. Isotonis
d. Hipotonis
e. Hipertonis
65. Yang bukan pengawet untuk sediaan steril adalah :
a. Benzilalkohol d. Butil hidroksianilin
b. Klorbutanol e. Fenil merkuri nitrat
c. Timerosal
66. Sterilisasi dengan autoklaf digunakan untuk bahan yang :
a. Termostabil d. Heterogen
b. Termolabil e. Salah semua
c. Termostabil dan termolabil
67. Bentuk sediaan padat, kecuali :
a. Serbuk d. Suppositoria
b. Tablet e. Pasta
c. Kapsul
68. Tablet dapat dibuat dengan ...
a. Bahan penghancur saja
b. Bahan pengisi saja
c. Bahan pengikat saja
d. Bahan lubrikan saja
e. Zat aktif saja
69. Zat khasiat kadangkala memiliki dosis efektif yang sangat kecil sehingga untuk membuat tablet diperlukan
penambahan ...
a. Bahan penghancur d. Bahan lubrikan
b. Bahan pengikat e. Bahan pewarna
c. Bahan pengisi
70. Bahan-bahan pengisi tablet, kecuali
a. Laktosa d. Gelatin
b. Pati e. Spray dried laktosa
c. Avicel
71. Untuk mencegah kerusakan fisik tablet selama transportasi dan penyimpanan, diperlukan adanya evaluasi
tablet
a. Uji penampilan
b. Uji waktu hancur
c. Uji kekerasan & friabilita
d. Uji disolusi
e. Uji keseragaman bobot

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 90 dari


287
72. Sediaan padat yang digunakan melalui dubur disebut
a. Ovula d. Bacilla
b. Kapsul e. Salep
c. Supositoria
73. Obat bentuk sediaan cair :
a. Solutio d. Krim
b. Suspensi e. A dan B benar
c. Salep

74. Selama penyimpanan emulsiketidak stabilan ditunjukkan oleh :


a. Kriming d. Perubahan kekentalan
b. Flokulasi e. Semua benar
c. Koalesensi
75. Yang termasuk emulgator non ionik
a. Sodium lauryl sulfate d. Tragakan
b. Gom Arab e. Sabun Natrium
c. Polisorbat 80 Oleat
127. Alkaloid tidak dihasilkan oleh:
A. Tumbuhan d. bakteri
B. Binatan
C. Manusia
128. Contoh alkaloid dibawah ini yang tidak bersifat basa :
A. Konesina d. Efedrina
B. Kofeina
C. Kolkhisina
129. Contoh senyawa alkaloid dibawah ini adalah, kecuali :
A. Emetina d. Atropina
B. Fitosterol e. Hidrastina
C. Morfina
130. Alkaloid indol dapat dibedakan dari alkaloid yang lain dengan menggunakan reagen semprot :
A. Cerium (IV) sulfat d. H2SO4
B. Ceric ammonium sulfat
C. FeCl3
131. Penetapan kadar alkaloid dapat dilakukan dengan cara:
A. Gravimetri d. Benar semua
B. Spektrofotometri
C. HPLC
132. Senyawa alkaloid Vinblastina memiliki aktivitas sebagai:
A. Antitumor d. Stimulant ssp
B. Antibakteri
C. Antiamuba
133. Salah satu contoh senyawa alkaloid yang dihasilkan oleh bakteri adalah :
A. Kolkhisina d. Conium
B. Solasodina
C. Piosianina
134. Familia tanaman dibawah ini terkenal sebagai penghasil alkaloid, kecuali :
A. Papaveraceae d. Rosaceae
B. Solanaceae
C. Leguminosae
135. Senyawa alkaloid diatas, dikelompokkan kedalam golongan:
A. Alkaloid indol d. Alkaloid steroid
B. Alkaloid piperidina
C. Alkaloid tropan

136. Pernyataan yang tepat tentang pengemasan absorben secara basah kecuali :
A. Suspensi dibuat dengan fase gerak yang kepolarannya paling rendah
B. Suspensi harus stabil
C. Suspensi kental menyebabkan gelembung udara susah dihilangkan
D. Gas dari suspensi dapat dihilangkan dengan wadah ultrasonik
137. Proses pemisahan komponen kimia pada kromatografi kolom semakin baik, kecuali bila:
A. Memperkecil volume penampungan
B. Memperlambat tetesan kolom
C. Menambah ukuran panjang kolom
D. Menambah diameter kolom
138. Pernyataan yang benar tentang isolasi kecuali,

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 91 dari


287
A. Menggunakan prinsip absorbsi dan partisi
B. Dari senyawa kompleks menjadi sederhana
C. Pemisahan berdasarkan sifat fisika kimia
D. Ekstraksi cair-cair termasuk isolasi
139. Yang berhubungan dengan rekristalisasi kecuali,
A. Mendapatkan senyawa murni
B. Zat terlarut terpisah dari lelehannya
C. Merupakan proses isolasi
D. Rekristalisasi dapat dilakukan dengan penguapan
140. Perbedaan antara KLTP dan kromatografi kolom adalah:
A. Ukuran partikel penyerap
B. Cara pendeteksian fraksi
C. Komposisi cairan pengelusi
D. Jumlah fraksi
141. Pemasukan sampel yang terlalu banyak pada kromatografi kolom dapat menyebabkan :
A. Tumpang tindih senyawa saat melewati kolom
B. Pelebaran pita-pita pemisahan
C. Adsorbsi irreversible ke fase diam
D. Waktu pemisahan lama
142. Memilih cairan pengelusi pada isolasi dapat dilakukan dengan cara:
A. Penelusuran pustaka
B. Data KLT
C. Elusi landaian umum dari pelarut non polar sampai polar
D. Semua benar
143. Kecepatan tetesan yang terlalu lambat pada kolom menyebabkan:
A. Pemisahan sangat baik
B. Pita pemisahan melebar
C. Tidak terjadi keseimbangan pita-pita
D. Waktu pemisahan lama

144. Penanganan sampel yang tidak terlihat UV pada kromatotron dilakukan dengnan cara:
A. Menggunakan senyawa pembanding
B. Menyemprot dengan kabut halus air
C. Menggunakan chamber iodin
D. Menggunakan metode penampungan untuk pengumpulan fraksi
145. Kelebihan kromatoteron dibanding KLTP kecuali,:
A. Waktu pemisahan lebih cepat
B. Kehilangan senyawa lebih sedikit
C. Dapat dilakukan untuk sampel yang tidak terlihat sinar UV
D. Kontaminasi senyawa sedikit
146. Adanya air pada fase diam menyebabkan :
A. Penurunan efisiensi absorben
B. Penurunan retensi senyawa
C. Penurunan waktu elusi
D. Semua benar
147. Kekurangan utama flash kolom adalah:
A. Waktu pemisahan lambat
B. Oksigen dan uap air dapat menyebabkan peruraian sampel
C. Jumlah sampel sedikit
D. Jumlah eluen banyak

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 92 dari


287
148. Pada isolasi dengan fase terbalik, senyawa yang paling duluan memisah adalah :
A. Kepolarannya paling rendah
B. Kepolarannya paling tinggi
C. Jumlahnya paling banyak
D. Jumlahnya paling sedikit
149. Senyawa glikosida flavonoid mudah larut dalam
A. Air-etanol d. Etilasetat
B. Eter
C. Kloroform
150. Jenis Flavonoid polimetoksi relatif bersifat non polar, oleh karenanya larut dalam pelarut :
A. Air d. Bukan salah satu
B. Etanol
C. Campuran etanol-air
151. Metaboli sekunder yang diproduksi dengan teknik kultur jaringan tanaman, dapat diperoleh pada fase
pertumbuhan :
A. Lag phase d. Death phase
B. Log phase
C. Stationary phase

SOAL UJIAN FINAL PRAKTIKUM


KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
NAMA :
NIM :
KELAS :

NAMA ASISTEN :
A. PILIHAN GANDA
1. Teknik pemisahan campuran bedasarkan perbedaan kecepatan perambatan komponen dalam medium
tertentu ...
a. Kromatografi
b. Kromatografi Kertas
c. Kromatografi Lapis Tipis
d. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
e. Kromatografi Gas

2. Silika merupakan suatu komponen dari Kromatografi Lapis Tipis, mempunyai fungsi apakah silika
dalam KLT ?
a. Fase Gerak c. Plat e. Eluen
b. Fase diam d. Sampel

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 93 dari


287
3. Cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa murni dan mengetahui kuantitasnya yang
menggunakan kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit
adalah...
a. Kromatografi
b. Kromatografi Kertas
c. Kromatografi Lapis Tipis
d. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
e. Kromatografi Gas

4. Analisa Kualitatif pada kromatografi lapis tipis dapat diidentifikasi dengan..


a. Nilai Rf d. Besar Noda
b. Tinggi Eluen e. Tinggi Noda
c. Warna Noda

5. Apabila terdapat beberapa senyawa yang terkandung di dalam sampel, kemudian dianalisa
menggunakan pelat kromatografi lapis tipis. Maka titik spot yang diperoleh pada pelat akan
terpisahkan yang didasari pada…
a. Senyawa yang lebih polar akan berada dibagian atas pelat dan yang kurang polar akan berada
dibawah
b. Senyawa yang lebih polar akan berada dibagian bawah pelat dan yang kurang polar akan berada
dibagian atas
c. Senyawa yang memiliki titik didih lebih rendah akan berada di bagian bawah pelat dan yang lebih
tinggi titik didihnya akan berada di bagian atas
d. Senyawa yang memiliki titik didih lebih rendah akan berada di bagian atas pelat dan yang lebih
tinggi titik didihnya akan berada di bagian bawah.
e. Kedua senyawa baik polar maupun non polar akan berada pada bagian yang sama ( atas semua
atau bawah semua)

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 94 dari


287
SOAL UJIAN FINAL PRAKTIKUM
KCKT
NAMA :
NIM :
KELAS :

NAMA ASISTEN :
A. PILIHAN GANDA
1. Salah satu jenis kromatografi dimana fase gerak berupa cairan dan menggunakan pompa tekanan
tinggi/high pressure untuk peningkatan efisiensi pemisahan disebut....
a. HPLC
b. HLPC
c. Kromatografi gas
d. Kromatografi kertas
e. Kromatografi lapis tipis

2. Dibawah ini yang merupakan instrumen-instrumen HPLC, kecuali....


a. Kolom
b. Reservoir
c. Pompa
d. Injektor
e. Nyala

3. Dibawah ini yang merupakan jenis-jenis HPLC adalah....


a. Kromatografi Adsorbsi
b. Kromatografi penukar ion
c. Kromatografi pasangan ion
d. Kromatografi afinitas
e. Semua benar

4. Karakteristik detektor yang benar adalah....


a. Dapat memasukkan sampel ke dalam kolom dalam bentuk sesempit mungkin
b. Mudah digunakan
c. signal yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi solut pada kisaran yang luas
(kisaran dinamis linier).
d. Keberulangan tinggi
e. Dapat bekerja walaupun ada tekanan balik

5. Prinsip pemisahan KCKT didasarkan pada perbedaan....


a. Warna zat
b. Polaritas
c. Kelarutan
d. Bau zat
e. Kekentalan

6. Dibawah ini urutan skala polaritas yang benar adalah....


a. Golongan fluorocarbon < golongan hidrokarbon < senyawa terhalogenasi < golongan eter <
golongan ester < golongan keton < golongan alkohol < golongan asam
b. Golongan fluorocarbon < golongan hidrocarbon < senyawa terhalogenasi < golongan ester <
golongan eter < golongan keton < golongan alkohol < golongan asam.

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 95 dari


287
c. Golongan hidrocarbon < golongan fluorocarbon < senyawa terhalogenasi < golongan ester <
golongan eter < golongan keton < golongan alkohol < golongan asam.
d. Golongan fluorocarbon < golongan hidrocabon< senyawa terhalogenasi < golongan ester <
golongan keton< golongan alkohol < golongan asam.
e. Golongan fluorocarbon < golongan hidrokarbon < senyawa terhalogenasi < golongan eter <
golongan keton < golongan alkohol < golongan asam< golongan ester.

7. Keunggulan KCKT dibandingkan dengan kromatografi lainnya adalah kecuali....


a. Simultan
b. Sampel sedikit
c. Cepat
d. Sampel banyak
e. Teliti

8. Dibawah ini yang merupakan persyaratan fase gerak HPLC adalah kecuali....
a. Zat cair harus bertindak sebagai pelarut yang baik untuk cuplikan yang akan dianalisis.
b. Zat cair harus murni sekali untuk menghindarkan masuknya kotoran yang dapat mengganggu
interpretasi kromatografi.
c. Zat air harus jernih sekali untuk menghindarkan penyumbatan pada kolom.
d. Zat cair harus mudah diperoleh, murah, tidak mudah terbakar, dan tidak beracun.
e. Zat cair yang digunakan harus kental.

9. HPLC dengan kombinasi antara fase diam polar dan fase gerak non-polar disebut dengan HPLC
fase....
a. Diam
b. Lurus
c. Normal
d. Bergerak
e. Terbalik

10. Pompa yang digunakan sebagai instrumen HPLC adalah....


a. Pompa reciprocating
b. Pompa displacemen
c. Pompa pneumatic
d. a dan b benar
e. Semua benar

11. Apa keunggulan utama dari HPLC....


a. Resolusi rendah
b. Lambat
c. Sensitivitas detektor tinggi
d. Kolom yang tidak dapat digunakan lagi
e. Tidak Luwes
12. Komponen dasar HPLC, kecuali....
a. Eluen
b. Pompa
c. Injektor

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 96 dari


287
d. Monokromator
e. Detektor

13. Dua fasa yang terdapat pada penggunaan HPLC adalah…


a. Fase berdiri dan Fasa duduk
b. Fase gerak dan Fasa diam
c. Fase mobile dan Fasa gerak
d. Fase diam dan Fasa duduk
e. Fase mobile dan fasa diam

14. Berikut ini urutan alat dalam proses kerja HPLC adalah…
a. Solvent reservoir → Pump → Sample Injection → HPLC tube → Detector →Processing Unit
and Display
b. Solvent reservoir → Sample Injection → Pump → HPLC tube → Detector →Processing Unit
and Display
c. Solvent reservoir → Sample Injection → HPLC tube → Pump → Detector →Processing Unit
and Display
d. Solvent reservoir → Detector → Pump → HPLC tube → Sample Injection →Processing Unit
and Display
e. Solvent reservoir → Detector → Pump → Sample Injection→ HPLC tube →Processing Unit
and Display

15. Yang dimaksud dengan eluen pada HPLC adalah…


a. Fase Stasioner
b. Fase Mobile
c. Absorban
d. Panjang gelombang
e. Kuvet

SELAMAT BEKERJA
UTAMAKAN KEJUJURAN ☺ 115
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
42. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
43. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
44. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
45. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
46. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 97 dari


287
47. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
48. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
49. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
IX. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
X. Pilihlah :
U. Jika 1,2 dan 3 benar
V. Jika 1 dan 3 benar
W. Jika 2 dan 4 benar
X. Jika 4 benar
Y. Jika semua benar

SOAL :
401. Normalitas asam klorida pekat dengan 405. Metode titrimetri yang digunakan untuk
kadar 37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) menentukan kadar logam-logam dalam suatu
adalah : sediaan farmasi adalah
U. 12,51 N U. Titrasi Asam Basa
V. 11,96 N V. Kompleksometri
W. 11,54 N W. Iodometri
X. 10,82 X. Argentometri
Y. 10,67N Y. Bromometri
402. Larutan 0,1 mmol/L HCl memiliki pH : 406. Asam amino nonessensial adalah:
U. 1 U. Leusin
V. 2 V. Lysin
W. 3 W. Glisin
X. 4 X. Isoleusin
Y. 5 Y. Metionin
403. Sebanyak 250 mg serbuk mengandung 407. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di
asam salisilat (BM=138,12) ditimbang bawah ini disebut ikatan………
seksama, dilarutkan dalam 15 mL etanol 95%
yang telah dintralkan terhadap merah fenol
LP (6,8–8,4). Campuran selanjutnya
ditambah 20 mL dan ditirasi dengan NaOH
0,1 N menggunakan indikator merah fenol.
Sampai terjadinya titik akhir titrasi yang A. Hidrogen
dibutuhkan NaOH 0,1 N sebanyak 12,56 mL. B. Van der Waals
Berapakah kadar asam salisilat dalam serbuk C. Dipol-dipol
tersebut di atas? D. Ion-dipol
A. 39,69% (b/b) E. Kovalen
B. 39,96% (b/b) 408. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
C. 69,39% (b/b) Indonesia Edisi III adalah
D. 69,93% (b/b) U. Selisih penimbangan dua kali berturut-
E. 63,96% (b/b) turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
404. Larutan stok zat X tersedia dengan yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
konsen-trasi 160 ppm. Yang harus dilakukan selama 2 jam.
untuk membuat larutan dengan konsentrasi V. Selisih penimbangan dua kali berturut-
8 ppm dari larutan stok tersebut adalah : turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
U. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
hingga 10 ml selama 2 jam
V. Dipipet 1 ml lalu dicukupkan volumenya W. Selisih penimbangan dua kali berturut-
hingga 10 ml turut tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa
W. Dipipet 2 ml lalu dicukupkan volumenya yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
hingga 10 ml selama 1 jam.
X. Dipipet 3 ml lalu dicukupkan volumenya X. Selisih penimbangan dua kali berturut-
hingga 10 ml turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
Y. Dipipet 4 ml lalu dicukupkan volumenya yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
hingga 10 ml selama 1 jam.
Y. Selisih penimbangan dua kali berturut-
turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 98 dari


287
yang ditimbang setelah dipanaskan lagi Y. 0,25 g/dL
selama 1 jam 413. Penentuan kadar asam askorbat dalam
409. Bagian dari struktur penisilin di gambar suatu sampel dapat dilakukan dengan
berikut ini yang reaktif terhadap serangan beberapa metode, kecuali:
nukleofil sehingga rentan terhadap proses U. Metode Iodometri
hidrolisis adalah V. Metode asidi–alkalimetri
W. Metode 2,6–dikloroindofenol
X. Metode kolorimetri 4–metoksi–2–
nitroanilin
Y. Metode spektrofotometri

414. Senyawa luminal yang terdapat dalam


serbuk campuran dapat ditentukan kadarnya
secara argentometri dengan melarutkan
luminal dalam larutan Natrium karbonat.
Titik akhir titrasi ditandai dengan timbulnya:
U. Warna merah
A. I V. Warna biru hilang
B. II W. Kekeruhan
C. III X. Endapan merah
D. IV Y. Larutan merah
E. V 415. Sampel yang digunakan untuk
pemeriksaan kadar protein dalam urine
410. Gugus bukan protein yang terdapat pada adalah :
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian U. Urin sewaktu
protein disebut V. Urin 24 jam
U. Kofaktor W. Urin postprandila
V. Koenzim X. Urin 12 jam
W. Gugus prostetik Y. Urin pagi
X. Isoelektrik
E. Allosterik

411. Urutan senyawa berikut ini yang dapat 416. Urutkanlah tingkat keasaman asam
melewati membran biologis secara difusi benzoat dan turunannya di bawah ini dari
pasif dari yang paling mudah hingga paling yang paling asam
O
sulit adalah: O
Cl C
O2N C
P Q R OH
OH
A
B
O HO

H3CO C C

OH O
C D
A. P>Q>R
B. P>R>Q
C. Q>P>R A. A>B>C>D
D. R>P>Q B. B>A>C>D
E. R>Q>P C. B>A>D>C
412. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin D. A>D>C>B
pada serum seorang pasien dengan E. D>C>B>A
menggunakan spektrofotometer. 417. Berikut ini adalah data serapan teofilin
baku dalam larutan cairan lambung buatan
Sampel Absorban pada panjang gelombang 271 nm:
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250
Serum pasien 0,500 Konsentrasi Absorbansi
(ppm)
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, 4 0,20260
adalah : 5 0,26876
U. 2,5 g/dL 6 0,33389
V. 5,2 g/dL 7 0,40200
W. 5,0 g/dL 8 0,46711
X. 0,5 g/dL
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 99 dari
287
9 0,53809 U. Melarut
10 0,59266 V. Mencair
W. Meleleh
Jika diperoleh absorbansi sampel sebesar X. Menggumpal
0,43255, kadar sampel tersebut adalah : Y. Tidak terjadi apa-apa
U. 6,52 ppm 427. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti
V. 7,48 ppm jika perlu adalah :
W. 7,35 ppm U. p.r.n. ; s.n.s. ; p.i.m .
X. 8,35 ppm V. p.r.n. ; s.o.s ; p.i.m.
Y. 8,56 ppm W. p.r.n. ; s.n.s. ; s.o.s.
418. Uji Murexid adalah suatu uji reaksi untuk X. p.r.n. ; s.n.s. ; i.m.m.
identifikasi senyawa : Y. p.r.n. ; p.i.m. ; i.m.m.
Z. Asam hidroksi benzoat 428. Succus dan radix adalah pengikat dan
AA. 1,3 dimetilxantin pengisi yang paling baik untuk pil dengan
BB. 2,4 dihidroksi benzoat perban-dingan :
CC. 1,3 dimetil salisilat U. 1 : 1
DD. Fenol-fenol V. 1 : 2
419. Yang termasuk dalam metode titrasi ber- W. 2 : 1
dasarkan prinsip oksidasi reduksi adalah : X. 2 : 3
17) Iodimetri-Iodometri Y. semua salah
18) Bromo-Bromatometri 429. Jika Dosis Maksimum (DM) Luminal
19) Permanganometri untuk dewasa adalah 300 mg/600 mg, maka
20) Cerimetri DM untuk anak usia 7 tahun dengan bobot
420. Penentuan kadar koffein dapat dilakukan badan 20 kg adalah :
dengan metode : U. 88 mg/176 mg
17) Nitritometri V. 40 mg/80 mg
18) Titrasi Bebas Air W. 110 mg/221 mg
19) Argentometri X. 85 mg/171 mg
20) Iodometri Y. 105 mg/ 210 mg

421. Penentuan kadar ampisillin secara 430. Yang dimaksud dengan dragee adalah :
titrimetri dapat dilakukan dengan metode: U. Tablet isap
17) Bromometri V. Tablet kunyah
18) Bromatometri W. Tablet kulum
19) Iodimetri X. Tablet salut gula
20) Cerimetri Y. Tablet salut enterik
422. Teori asam basa Bronsted-Lowry 431. Bahan tambahan tablet di bawah ini mem-
menyata-kan bahwa punyai lebih dari satu fungsi, KECUALI :
17) Asam adalah donor proton U. Gula
18) Asam adalah donor elektron V. Amylum
19) Basa adalah akseptor proton W. Avicel
20) Basa adalah akseptor proton X. Cab-O-sil
423. Hal-hal yang benar tentang reversed Y. Lactosum
phase pada HPLC adalah 432. R/ sulfanilamid 0,4
1) Fase diam berupa C18 atau C8 oleum cacao q.s
2) Analit merupakan senyawa non polar m.f. supp. dtd No. XX
3) Fase gerak yang biasa digunakan adalah Pro. Amran (dewasa)
asetonitril, air dan metanol Jika diketahui nilai tukar untuk sulfanilamid
4) Ukuran molekul analit lebih dari 30 nm 0,60; maka oleum cacao yang dibutuhkan
424. Yang termasuk parameter validasi untuk membuat resep di atas adalah :
metode analisis adalah U. 32,0 g
17) Presisi V. 52,0 g
18) Linearitas W. 55,2 g
19) Ketahanan X. 35,2 g
20) Batas deteksi Y. 95,2 g
425. Yang termasuk gugus kromofor organik 433. Bahan baku untuk metode cetak langsung
adalah harus memiliki sifat :
17) Karbonil U. Kompresibilitas yang baik
18) Karboksil V. Aliran yang baik
19) Amido W. Kapasitas pegang tinggi
20) Azo X. Kompresibilitas dan aliran yang baik
426. Mentol bila dicampur dengan timol akan :
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 100 dari
287
Y. Kompresibilitas, aliran, dan kapasitas V. Hipertonis
pegang yang baik W. Isotonis
434. Yang termasuk ajuvan adalah : X. Netral
U. Pewarna Y. Asam
V. Pewarna dan penawar bau 442. Akan dibuat tetes mata isotonis yang
W. Pewarna, penawar bau, dan penyalut mengandung atropin sulfat 50 mg/10 ml.
X. Pewarna, penawar bau, dan pemanis Jika BM atropin SO4 = 694,85; dan BM NaCl
buatan = 58,5; maka NaCl yang dibutuhkan adalah :
Y. Pewarna, penawar bau, dan adsorben U. 844 mg
435. Pernyataan di bawah ini merupakan V. 896 mg
kriteria suspensi yang baik, KECUALI : W. 275 mg
U. Zat terdispersi harus halus, sehingga X. 84 mg
cepat mengendap Y. 27 mg
V. Bila mengendap, partikel tidak boleh 443. Akan dibuat injeksi Vit C 125 mg/5ml. Jika
membentuk cake diketahui ptb vit C = 0,105; dan ptb NaCl =
W. Bila dikocok perlahan, endapan segera 0,576. Agar injeksi tsb isotonis, maka NaCl
terdispersi kembali yang dibutuhkan adalah :
X. Suspensi mudah dituang dari wadah U. 675 mg
Y. Tersuspensi cukup lama untuk men- V. 447 mg
dapatkan takaran yang akurat W. 22 mg
436. Emulgator yang ideal memiliki sifat-sifat X. 28 mg
berikut, kecuali : Y. 35 mg
U. Teradsorpsi dengan cepat di sekeliling 444. Berikut ini adalah gas yang bisa digunakan
tetesan terdispersi untuk sterilisasi, KECUALI :
V. Aktif pada permukaan dan meningkatkan M. Formaldehida
tegangan permukaan N. Ozon
W. Memberikan potensial listrik yang O. Etilen oksida
memadai L. Propil bromida
X. Meningkatkan kekentalan emulsi M. Klorin dioksida
Y. Efektif pada konsentrasi rendah
437. Bahan-bahan di bawah ini dapat merusak 445. Akan dibuat tetes mata Scopolamin HBr
emulsi, kecuali : dengan konsentrasi 25 mg/ml sebanyak 10
U. gliserin dan sirup ml. Jika diketahui nilai E Scopolamin HBr =
V. asam dan basa 0,13; maka NaCl yang harus ditambahkan
W. etanol dan eter agar tetes mata tsb isotonis adalah :
X. elektrolit U. 57,50 mg
Y. tingtur V. 86,75 mg
438. Bila bahan baku yang diketahui sedikit W. 575,00 mg
mengandung mikroba, maka pengontrolan X. 867,50 mg
kadar mikroba Y. 896,75 mg
U. Tidak diperlukan 446. Prinsip terbunuhnya mikroba pada steril-
V. Dilakukan sekali-sekali isasi dengan gas adalah :
W. Harus dilakukan U. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
X. Bisa dilakukan atau bisa tidak dilakukan penyusun tubuh mikroba
Y. Semua benar V. Terjadi perubahan DNA dari inti sel,
439. Lama dan suhu yang digunakan untuk sehingga mikroba mengalami mutasi
steril-isasi dengan autoklaf adalah : W. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga
U. 120oC 15 menit mikroba menjadi kering
V. 121oC 10 menit X. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan
W. 126 – 129oC 5 menit alkilasi, sehingga protein mikroba rusak
X. 115 – 116oC 30 menit Y. Mikroba tersingkir dari larutan
Y. 134 – 138oC 3 menit 447. Spora pada bakteri berfungsi untuk :
440. Untuk menghitung tonisitas larutan, dapat M. Berkembang biak
digunakan rumus di bawah ini, KECUALI : N. Mempertahankan diri
U. Penurunan titik beku O. Menyerang
V. Ekivalen NaCl L. Berkembang biak dan pertahanan diri
W. Faktor disosiasi M. Berkembang biak dan menyerang
X. Grafik 448. Ilmu dan teknologi partikel kecil disebut :
Y. Nicholas U. Nanomeritik
441. Larutan yang berbahaya jika disuntikkan V. Mikromeritik
adalah larutan yang bersifat : W. Makromeritik
U. Hipotonis X. Ultrameritik
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 101 dari
287
Y. Semua salah V. Selulosa disusun oleh molekul β –glukosa
449. Alat untuk menentukan ukuran partikel bercabang, pati memiliki molekul α- dan
adalah sebagai berikut, KECUALI : β-glukosa tidak bercabang
U. Viscometer W. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
V. Mikroskop terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa,
W. Ayakan sedangkan pati memiliki rantai linear dan
X. Andreasen bercabang dari 1,4-α-, dan 1,6-α-D-
Y. Coulter couter glukosa.
450. Disolusi adalah : X. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α-
U. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam glukosa sedangkan pati memiliki residu
media per satuan waktu 1,4-β-glukosa bercabang
V. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam Y. Keduanya terdiri dari rantai linear dan
media pada suhu tertentu bercabang 1,2-β-D-glukosa.
W. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam 456. Cara untuk mendapatkan minyak lemak
media yang diketahui volumenya pada dari “virgin oil” adalah :
waktu dan suhu tertentu U. ekstraksi pelarut.
X. Proses melarutnya bahan obat dalam V. pengepresan.
suatu pelarut W. pengepresan-dingin.
Y. Proses melarutya bahan obat pada X. distilasi uap air.
keadaan tertentu Y. pengepresan dan ekstraksi pelarut.
451. Atom N pada alkaloid yang berasal dari 457. Berikut ini adalah reagen untuk
asam amino terdapat pada: identifikasi alkaloid, kecuali:
U. cincin heterosiklik U. Dragendorf
V. sebagai kation ammonium V. Mayer
W. sebagai substituen cincin benzene W. Wagner
X. sebagai substituen cincin pyrane X. Lieberman Bouchard
Y. pada rantai samping Y. Potassium-tetraiodomercurate

458. Getah dari Poppy adalah bahan baku


452. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam industri untuk produksi morfin karena .……. .
dari tanaman dilakukan dengan cara U. Hanya mengandung morfin
U. Menambahkan ammonium-hydroxide V. Tidak mengandung alkaloid lain
dan air ke serbuk tanaman W. Memiliki kandungan morfin maksimum
V. Membuat ekstrak dengan penambahan X. Bahan baku yang paling murah
asam mineral dan pelarut organik Y. Mengandung derifat morfin
W. Membuat ekstrak dengan penambahan 459. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak
basa dan pelarut organik jika pada pemeriksaan ...
X. Menambahkan asam mineral dan air ke U. bagian tanaman tersebut mengandung
serbuk tanaman bahan asing yang toksik
Y. Membuat ekstrak dengan pelarut organik V. bagian tanaman tersebut mengandung
dan menghangatkannya bahan asing dalam jumlah yang melebihi
453. Lemak dari biji ricinus setelah ambang batas yang ditetapkan farmakope
pengepresan tidak dapat digunakan sebagai W. bagian tanaman tersebut mengandung
bahan makan-an karena mengandung bahan bahan asing yang toksik yang tidak dapat
yang sangat beracun yaitu ...... . dipisahkan
U. ricinin X. bagian tanaman tersebut mengandung
V. ricin bahan asing
W. taxol Y. mengandung bagian lain dari tanaman
X. sinigrine tersebut dalam jumlah yang lebih besar
Y. lotaustralin daripada yang dipersyaratkan farmakope
454. Scoville’s index dapat digunakan untuk 460. Simplisia berikut ini yang kandungan
mengetahui: kafein-nya paling tinggi adalah
U. Tingkat keasaman U. Mate Folium
V. Tingkat kekentalan V. Theae Folium
W. Tingkat kemanisan W. Guarana
X. Tingkat kepedasan X. Coffeae Semen
Y. Tingkat kepahitan Y. Colae Semen
455. Perbedaan struktur kimia antara selulosa 461. Inulin termasuk ke dalam kelompok
dengan pati adalah : U. arabin
U. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa V. pectin
sedangkan pati memiliki residu β-glukosa W. galaktane
bercabang X. mannan
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 102 dari
287
Y. fructosane Y. Menambahkan bahan penstabil
462. Bahan berikut ini yang bersifat 469. Pada kolom kromatografi ekskulusi
karminatif ukuran, molekul yang …………. akan bergerak
U. Frangulae Cortex bebas pada matriks fase diam, dan oleh
V. Centaurii Herba karena itu akan bergerak dari kolom …………
W. Silybi mariani Fructus U. kecil, lebih cepat
X. Foeniculi Fructus V. polar, lebih cepat
Y. Graminis Rhizoma W. besar, lebih lambat
463. Kandungan tanaman di bawah ini yang X. besar, lebih cepat
dapat membentuk kompleks reversible Y. polar, lebih lambat
dengan protein adalah : 470. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada
U. alkaloid kromatografi lapis tipis dengan fase diam
V. saponin “reverse phase silica gel” adalah senyawa
W. tannin yang
X. mucilago U. bobot molekul tinggi
Y. anthraglikosida V. bobot molekul rendah
464. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium W. polaritas tinggi
memiliki efek .. X. polaritas rendah
U. antagonis atropin Y. solubilitas sedang
V. agonis atropin 471. Berapa nilai hRf maksimum sebuah
W. sedatif senyawa pada kromatografi kertas?
X. diuretik U. 0,1
Y. emetik V. 1,0
465. Bahan yang mengandung derivat purin : W. 10,0
U. Capsicum Fructus X. Tidak menentu
V. Alixiae Cortex Y. 100,0
W. Colae Semen
X. Podophylum
Y. Pyrethri Flos 472. Senyawa berikut ini yang lebih dulu
466. Pernyataan yang paling berhubungan terelusi dari gas chromatography column
dengan Opium adalah : adalah
U. Opium adalah getah yang dikeringkan U. Methanol (CH3OH)
yang diperoleh dengan menoreh kapsul V. Ethanol (CH3CH2OH)
poppy yang belum matang. W. n-Propanol (CH3CH2CH2OH)
V. Opium adalah jus yang dikeringkan dari X. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH)
guntingan daun Opium poppy. Y. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH)
W. Opium adalah ekstrak air yang dikering- 473. Senyawa yang tergolong terpenoid
kan dari batang Opium poppy. adalah :
X. Opium dengan kualitas bagus mengan- U. anthosianin
dung 1,5% morfin. V. mucilago
Y. Opium digunakan sebagai diuretik dan W. tannin
laxatif. X. karotenoid
467. Senyawa yang merupakan kandungan Y. minyak lemak
Opium adalah : 474. Bahan berikut ini digunakan sebagai
U. chelidonin antikanker, KECUALI
V. hypericine U. Myristicae Semen
W. narcotine V. Taxus Baccata
X. heroin W. Catharanthi Herba
Y. pilokarpin X. Podophylli Rhizoma
468. Bagaimana menghindari kerusakan Y. Colae Semen
bahan herbal dari perubahan yang tidak 475. Tanaman yang banyak digunakan setelah
diinginkan pada penyimpanan? fermentasi adalah :
U. Mengeringkan bahan herbal sesegera U. Calami Rhizoma
mungkin V. Zingiberis Rhizoma
V. melembabkan bahan herbal dengan W. Ratanhia Root
sejumlah tertentu air dan menyimpannya X. Theae Folium
di dalam lemari pendingin Y. Lime Flos
W. Tanaman disimpan pada tempat dingin 476. Organ yang berfungsi sebagai alat
dalam wadah tertutp ekskresi utama senyawa dari tubuh adalah :
X. Simpan tanaman di dalam wadah U. Hati
tertutup rapat dan simpan pada suhu V. Paru-paru
ruang W. Ginjal
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 103 dari
287
X. Kulit Y. Mulai diabsorbsi dari usus halus
Y. Otak 483. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
477. Daerah tubuh yang memiliki pH paling otonom adalah :
rendah (paling asam) adalah ; U. Adrenergik dan kolinergik umumnya
U. Darah bekerja sinergis
V. Air mata V. Antagonis kolinergik disebut juga simpa-
W. Rongga mulut tolitik
X. Cairan usus W. Obat kolinergik meniru kerja dari epi-
Y. Vagina nefrin
478. Berikut ini yang tidak termasuk sistem X. Agonis adrenergik termasuk parasim-
imun nonspesifik adalah : patomimetik
U. Sel B Y. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
V. Sel fagosit reseptor  dan 
W. Sel NK 484. Rute pemberian obat yang menghasilkan
X. Interferon bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
Y. Selaput lendir Z. Injeksi intramuskular
479. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi AA. Injeksi intravena
antara antigen dan IgE sehingga sel mast BB. Injeksi intradermal
mengalami degranulasi dan melepaskan CC. Pemberian per oral
mediator, biasa juga disebut sebagai reaksi- DD. Injeksi subkutan
reaksi berikut ini, KECUALI : 485. Parameter yang digunakan untuk mengukur
U. Reaksi hipersensitivitas cepat fungsi hati hati adalah :
V. Reaksi anafilaksis U. Kreatinin
W. Reaksi alergi V. SGOT/SGPT
X. Reaksi hipersensitivitas lambat W. Inulin
Y. Reaksi histaminik X. Insulin
Y. Lisosim

486. Perbedaan kerja antara antidepresi trisiklik


480. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan dan antidepresi penghambat MAO adalah
sebagai : U. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
U. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia yang stabil terhadap enzim MAO;
obat dengan absorbsi sistemiknya penghambat MAO mencegah ambilan
V. Ukuran laju dan jumlah obat aktif amin di prasinaps
terapetik yang mencapai sirkulasi V. Trisiklik mencegah degradasi senyawa
sistemik amin; penghambat MAO mencegah
W. Perpindahan obat ke dalam jaringan ambilan amin di prasinaps
sepanjang waktu W. Trisiklik mencegah ambilan amin di
X. Pelarutan obat di dalam saluran prasinaps; penghambat MAO mencegah
pencernaan degradasi senyawa amin
Y. Jumlah obat yang dirusak oleh hati X. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
sebelum terjadinya absorbsi sistemik dari yang tidak stabil terhadap enzim MAO;
saluran pencernaan penghambat MAO mencegah ambilan
481. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak amin di prasinaps
satupun yang bukan racun, hanya dosis yang Y. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
membedakan antara racun dan pengobatan” yang stabil terhadap enzim MAO;
dikemukakan pertama kali oleh : penghambat MAO membentuk senyawa
U. Parkinson kompleks yang tidak stabil terhadap
V. Fleming enzim MAO
W. Paracelsus 487. Mekanisme umum obat analgetik adalah :
X. Plato U. Meningkatkan eliminasi panas pada
Y. Aristoteles waktu demam, dengan cara menimbulkan
482. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat dilatasi pembuluh darah perifer &
yang diberikan secara oral, adalah waktu mobilisasi air sehingga terjadi pengen-
untuk obat ceran darah & pngeluaran keringat
U. Mencapai konsentrasi puncak dalam V. Merupakan hasil kerja obat pada SSP
plasma yang melibatkan pusat kontrol suhu di
V. Mencapai konsentrasi efektif minimum hipotalamus
(MEC) W. Menghambat secara langsung enzim-
W. Mencapai konsentrasi toksik minimum enzim pada SSP yang mengkatalisis
(MTC) biosintesis prostaglandin
X. Mulai dieliminasi dari tubuh
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 104 dari
287
X. Menghambat enzim-enzim yang terlibat X. Pengobatan nonfarmakologi penting
pada biosintesis mukopolisakarida & untuk insomnia jangka panjang
glikoprotein Y. Insomnia kronis memerlukan penelitian
Y. Meningkatkan pergantian jaringan atas sebab medis
kolagen & stabilisasi membran 493. Penyakit autoimun yang terjadi karena
488. Seorang pasien wanita (30 tahun, berat antibodi menyebabkan kelenjar tiroid
badan 52 kg) dengan fungsi ginjal normal mengeluarkan hormon tiroid dalam jumlah
akan diberi obat dengan infus IV. Menurut berlebihan disebut :
pustaka waktu paruh eliminasi obat ini U. Penyakit Graves’
adalah 3 jam dan volume distribusinya V. Miastenia gravis
adalah 25% berat badan. Farmakokinetika W. Pemphigus vulgaris
obat ini megikuti proses orde satu. Kadar X. Rheumatoid arthritis
tunak yang diperlukan adalah 10 μg/mL. Y. Psoriasis
Dosis muat dan laju infus yang 494. Yang bukan fungsi/peran normal logam di
direkomendasikan serta klirens tubuh total dalam tubuh adalah :
dari obat ini berturut-turut adalah : U. Besi di dalam heme hemoglobin
U. 130 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam V. Kobalt dalam vitamin B12
V. 30 mg; 130 mg/jam; dan 10 L/jam W. Arsen di dalam ATP
W. 130 mg; 3 mg/jam; dan 13 L/jam X. Kalsium di dalam tulang
X. 130 mg; 3 mg/jam; dan 30 L/jam Y. Fosfor di dalam ATP
Y. 300 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam 495. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya :
489. Antibiotik yang bukan golongan U. Sistem saraf pusat
aminoglikosida adalah : V. Tidak ada alergi
U. Streptomisin W. Dua kali sehari
V. Kanamisin X. Telinga kanan
W. Eritromisin E. Penyakit paru kronis
X. Tobramisin
Y. Neomisin
496. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat
490. Suatu obat baru diberikan dengan dosis dirumuskan dalam pernyataan berikut ini :
tunggal IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. U. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat
Setelah 6 jam, konsentrasi obat dalam itu tidak toksik
plasma terukur 1,5 mg/100 ml plasma. V. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat
Diketahui volume distribusinya 10% dari itu sangat toksik
berat badan, dan mengikuti kinetika orde W. Semakin kecil nilainya, berarti semakin
satu. Jumlah total obat di dalam cairan tubuh toksik zat tersebut
setelah 6 jam dan waktu paruh dari obat X. Semakin besar nilainya, berarti semakin
tersebut masing-masing adalah : toksik zat tersebut
U. 200 mg dan 0,085 jam-1 Y. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan
V. 120 mg dan 0,693 jam-1 tingkat ketoksikan zat tersebut
W. 120 mg dan 0,085 jam-1 497. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
X. 200 mg dan 0,693 jam-1 adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
Y. 150 mg dan 0,085 jam-1 untuk diberikan pada mencit. Faktor
491. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : konversi dosis untuk mencit dengan bobot
U. Jumlah zat yang menghambat efek bio- badan 20 g adalah 0,0026, dan volume
logis di dalam tubuh pemberian maksimum untuk mencit dengan
V. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio- bobot badan 30 g adalah 1 ml. Jika
logis minimum pemberian sediaan oral berdasarkan volume
W. Jumlah zat yang menghasilkan efek ber- maksimum, maka konsentrasi sediaan oral
bahaya bagi organisme glibenklamid yang disediakan adalah :
X. Jumlah zat yang menghasilkan efek yang U. 1,95 mg/100 mL
diperlukan pada kebanyakan pasien V. 1,95 mg/mL
Y. Jumlah zat yang mempercepat pening- W. 19,5 mg/100 mL
katan konsentrasi obat di dalam tubuh X. 195 mg/mL
492. Pengobatan atau perlakuan terhadap insom- Y. 195 mg/100 mL
nia meliputi berikut ini, KECUALI : 498. Furosemid adalah nama generik dari :
U. Manajemen penyakit, meliputi identifi- U. Allegra-D®
kasi penyebab V. COZAAR®
V. Penggunaan terapi ECT untuk insomnia W. LASIX®
berat X. ZYRTEC®
W. Insomnia transien diatasi dengan hygiene Y. GlycoLax®
tidur yang baik
UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 105 dari
287
499. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya V. Pernisiosa
merupakan golongan : W. Aplastik
U. Alkaloid ergot X. Hemolitik
V. Steroid Y. Sideroblastik
W. Beta-bloker
X. Diuretik
Y. Antidepressan
500. Penyakit anemia yang disebabkan oleh
defisiensi vitamin B12 disebut ANEMIA … :
U. Sel Sabit

UJIAN MASUK P3A AW 2011/2012 (115) halaman 106 dari


287
KUNCI JAWABAN

No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban


1 B 26 B 51 A 76 C
2 D 27 C 52 D 77 E
3 C 28 B 53 B 78 A
4 A 29 A 54 D 79 D
5 B 30 D 55 C 80 B
6 C 31 E 56 C 81 C
7 C 32 C 57 D 82 B
8 D 33 E 58 D 83 E
9 C 34 D 59 C 84 B
10 B 35 A 60 B 85 B
11 E 36 B 61 E 86 C
12 C 37 A 62 D 87 B
13 B 38 B 63 C 88 A
14 C 39 D 64 A 89 C
15 E 40 E 65 C 90 C
16 C 41 A 66 A 91 D
17 B 42 D 67 D 92 B
18 B 43 C 68 A 93 A
19 E 44 D 69 D 94 C
20 C 45 A 70 D 95 C
21 A 46 D 71 E 96 C
22 B 47 B 72 A 97 A
23 A 48 B 73 D 98 C
24 E 49 A 74 A 99 C
25 E 50 D 75 D 100 B

117
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
50. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
51. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
52. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
53. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
54. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
55. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
56. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
57. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XI. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XII. Pilihlah :
Z. Jika 1,2 dan 3 benar

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 107


dari 287
AA. Jika 1 dan 3 benar
BB. Jika 2 dan 4 benar
CC. Jika 4 benar
DD. Jika semua benar

SOAL :
1. Molekul dibawah ini yang memiliki momen dipol E. Parasetamol
yang terbesar adalah : 7. Di antara struktur berikut
A. D.

Tidak ada yang


B. E.
benar

C.

2. Spektrofotometer infra merah bekerja berdasar-


kan prinsip yang merupakan pasangan enantiomer adalah :
A. Resonansi magnetik spin A. I dan IV
B. Absorbansi cahaya B. II dan III
C. Vibrasi C. III dan I
D. Kuantum D. II dan IV
E. Semua benar E. I dan II
3. Unsur yang jari-jari atomnya terbesar adalah 8. Struktur dengan penamaan : (S)-4-bromo-1-
A. 11Na metilsikloheksena adalah :
B. 13Al CH3
C. 14Si CH3
D. 17Cl
E. Bukan salah satu A. D.

4. Dari struktur di bawah ini : Br


1) CH4 Br
2) CH3CH3 CH3
3) CH3CH2CH3
4) B. E. Tidak ada yang benar

Br
CH3

Urutan menurut struktur yang memiliki energi C.


terbesar hingga yang terendah adalah
A. 1 > 2 > 3 > 4
B. 4 > 3 > 1 > 2 Br
C. 2 > 4 > 3 > 1
D. 1 > 4 > 3 > 2 9. Rumus molekul dari asam glukonat
E. Semua salah
5. Di antara unsur-unsur di bawah ini yang paling HO OH O
mudah membentuk ion negatif adalah
OH
A. 17Cl OH
B. 11Na
C. 12Mg OH OH
D. 15P
E. Bukan salah satu adalah :
6. Senyawa obat dengan struktur molekul 4,4'- A. C7H13O8
diaminodifenilsulfon adalah : B. C6H12O7
A. Sulfametoksazol C. C5H12O9
B. Rifampin D. C6H12O10
C. Dapson E. C8H14O8
D. Thalidomid 10. Sebanyak 50 mL larutan NaOH dinetralkan
melalui titrasi dengan 25 mL larutan HCl 0,2 M.
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 108
dari 287
Berat NaOH yang terdapat pada larutan tersebut 16. Sebanyak 250 mL H2SO4 0,1 M dapat dinetralkan
(diketahui Ar Na = 23, O = 16, H = 1) adalah melalui titrasi dengan larutan KOH 0,3 M. Volume
A. 0,5 g KOH yang diperlukan adalah
B. 0,8 g A. 160,5 ml
C. 0,2 g B. 166,7 ml
D. 0,4 g C. 75 ml
E. 1,0 g D. 25 ml
11. Gugus fungsi utama yang menjadi ciri senyawa E. 10 ml
obat ini 17. Sebanyak 40 mL larutan NH4OH 0,2 M
dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,02 M.
Berat garam yang terbentuk (diketahui Ar N = 14,
H = 1, Cl = 35,5) adalah
A. 107 mg
B. 80 mg
C. 50 mg
D. 314 mg
E. 209 mg
adalah : 18. Penetapan kadar obat secara baku dapat dilaku-
A. Eter kan dengan beberapa metode berikut, KECUALI
B. Ester A. Spektrofotometri
C. Keton B. Kromatografi
D. Fenol C. Volumetri
E. Aldehid D. Resonansi magnetik inti
12. Gugus fungsi aromatik yang menjadi ciri utama E. Bukan salah satu
senyawa obat nabumeton 19. Metode titrasi yang didasarkan pada reaksi
diazotasi dimana terjadi reaksi antara amina
aromatik primer dengan asam nitrit membentuk
garam diazonium disebut juga metode
A. Gravimetri
B. Nitrimetri
adalah : C. Asidimetri
A. Naftalen D. Alkalimetri
B. Fenantren E. Iodometri
C. Pentasen 20. Larutan standar primer yang digunakan untuk
D. Benzopiren penetapan kadar suatu bahan obat harus
E. Fenol memenuhi salah satu syarat berikut :
13. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6 A. Jumlah pengotoran tidak melebihi 0,01
2s1 mempunyai sifat … sampai 0,02%
A. Mempunyai potensial ionisasi terbesar di B. Zat tersebut tidak mudah larut
antara unsur seperiode C. Mempunyai berat ekivalen yang rendah
B. Dapat membentuk oksida dengan rumus XO2 D. Higroskopik, beratnya berubah sewaktu
C. Dapat membentuk hidroksida yang sukar terpapar udara
larut dalam air E. Semua benar
D. Dapat membentuk senyawa halida dengan 21. pH dari 2 liter larutan 0,1 mol asam sulfat adalah
klor dengan rumus XCl A. 1
E. Semua benar B. 2
14. Sebanyak 10 mL HCl yang tidak diketahui C. 3
konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 D. 4
M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata E. 5
volume NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,52
22. Secara umum spektrofotometer inframerah
mL. Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah :
digunakan untuk menentukan
A. 0,00125 M
A. Berat molekul
B. 0,0125 M
B. Gugus fungsi
C. 0,125 M
C. Struktur kimia
D. 1,25 M
D. Fragmentasi
E. 12,5 M
E. Konsentrasi larutan
15. Sebanyak 10 mL HCl X M dititrasi dengan larutan
23. Di bawah ini adalah parameter analisis yang
Ba(OH)2 0,1 M diperlukan 15 mL. Konsentrasi HCl
harus dipertimbangkan dalam validasi metode
yang dititrasi adalah analisis, KECUALI :
A. 3 M A. Kecermatan
B. 0,3 M B. Keseksamaan
C. 0,03 M
C. Selektivitas
D. 0,003 M
D. Kemurnian
E. 0,0003 M
E. Bukan salah satu
24. Reaksi yang tidak benar adalah :
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) F2 halaman 109
dari 287
A. CH4 CH3F + HF 32. Rute pemberian obat yang menghasilkan
Cl2 bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
B. CH4 CH3Cl + HCl
EE. Injeksi intramuskular
Br
C. CH4 CH3Br + HBr FF. Injeksi intravena
I22 GG. Injeksi intradermal
D. CH4 CH3I + HI
HH. Pemberian per oral
E. Bukan salah satu II. Injeksi subkutan
25. Parasetamol dapat ditetapkan kadarnya secara 33. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat dirumuskan
spektrofotometri visibel berdasarkan pembentuk- dalam pernyataan berikut ini :
an warna setelah mereaksikan Parasetamol Z. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat itu
dengan 1-naftol atau dengan salah satu senyawa tidak toksik
di bawah ini (kemudian dianalisis pada panjang AA. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat itu
gelombang 505 nm) sangat toksik
A. Ferroin BB. Semakin kecil nilainya, berarti semakin toksik
B. Metilen biru zat tersebut
C. Resorsinol CC. Semakin besar nilainya, berarti semakin
D. Iodin toksik zat tersebut
E. Semua benar DD. Besar kecil nilainya tidak
26. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi utama menunjukkan tingkat ketoksikan zat tersebut
senyawa dari tubuh adalah : 34. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
Z. Hati otonom adalah :
AA.Paru-paru Z. Adrenergik dan kolinergik umumnya bekerja
BB.Ginjal sinergis
CC. Kulit AA. Antagonis kolinergik disebut juga simpa-
DD. Otak tolitik
27. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin adalah: BB. Obat kolinergik meniru kerja dari epinefrin
A. Hipofisis CC. Agonis adrenergik termasuk parasimpato-
B. Pankreas mimetik
C. Tiroid DD. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
D. Saliva resep-tor  dan 
E. Adrenal 35. Parameter yang digunakan untuk mengukur
28. Berikut ini yang tidak termasuk sistem imun fungsi hati hati adalah :
nonspesifik adalah : Z. Kreatinin
Z. Sel B AA. SGOT/SGPT
AA. Sel fagosit BB. Inulin
BB. Sel NK CC. Insulin
CC. Interferon DD. Lisosim
DD. Selaput lendir 36. Thiamin adalah sinonim dari :
29. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang A. Vitamin B1
diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat B. Vitamin C
Z. Mencapai konsentrasi puncak dalam plasma C. Natrium Pantotenat
AA. Mencapai konsentrasi efektif minimum (MEC) D. Riboflavin
BB. Mencapai konsentrasi toksik minimum (MTC) E. Vitamin D
CC. Mulai dieliminasi dari tubuh 37. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah
DD. Mulai diabsorbsi dari usus halus A. Selekoksib
30. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara B. Piroksikam
antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami C. Parasetamol
degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga D. Ibuprofen
disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini,
E. Diklofenak
KECUALI :
Z. Reaksi hipersensitivitas cepat
38. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida
adalah :
AA. Reaksi anafilaksis
Z. Streptomisin
BB. Reaksi alergi
AA. Kanamisin
CC. Reaksi hipersensitivitas lambat
BB. Eritromisin
DD. Reaksi histaminik
CC. Tobramisin
31. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan
DD. Neomisin
sebagai :
Z. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia obat
39. Yang bukan fungsi/peran normal logam di dalam
tubuh adalah :
dengan absorbsi sistemiknya
AA. Ukuran laju dan jumlah obat aktif terapetik Z. Besi di dalam heme hemoglobin
yang mencapai sirkulasi sistemik AA. Kobalt dalam vitamin B12
BB. Perpindahan obat ke dalam jaringan BB. Arsen di dalam ATP
sepanjang waktu CC.Kalsium di dalam tulang
CC. Pelarutan obat di dalam saluran pencernaan DD. Fosfor di dalam ATP
DD. Jumlah obat yang dirusak oleh hati 40. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd) dari
sebelum terjadinya absorbsi sistemik dari sebuah obat maka seorang farmasis akan dapat:
saluran pencernaan
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 110
dari 287
Z. Memperkirakan konstanta kecepatan elimi- 46. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi
nasi vitamin B12 disebut ANEMIA … :
AA. Menentukan waktu paruh obat Z. Sel Sabit
BB. Menghitung loading dose (dosis muat) yang AA. Pernisiosa
rasional BB. Aplastik
CC. Menentukan interval dosis yang terbaik CC. Hemolitik
DD. Menentukan konsentrasi puncak DD. Sideroblastik
dalam plasma
41. Suatu obat baru diberikan dengan dosis tunggal
IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. Setelah 6 47. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya :
jam, konsentrasi obat dalam plasma terukur 1,5
Y. Sistem saraf pusat
mg/100 ml plasma. Diketahui volume distribusi-
nya 10% dari berat badan, dan mengikuti
Z. Tidak ada alergi
kinetika orde satu. Jumlah total obat di dalam AA. Dua kali sehari
cairan tubuh setelah 6 jam dan waktu paruh dari BB. Telinga kanan
obat tersebut masing-masing adalah : CC. Penyakit paru kronis
Z. 200 mg dan 0,085 jam-1 48. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
AA. 120 mg dan 0,693 jam-1 A. Menurunkan konversi asam amino menjadi
BB. 120 mg dan 0,085 jam-1 glukosa
CC. 200 mg dan 0,693 jam-1 B. Meningkatkan glukoneogenesis
DD. 150 mg dan 0,085 jam-1 C. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel
42. Seorang pasien pria berumur 76 tahun dengan D. Menginduksi kerja lipoprotein lipase
berat badan 72 kg, membutuhkan dosis muat E. Stimulasi glikogenolisis
vitamin C. Jika diketahui volume distribusi 49. Furosemid adalah nama generik dari :
vitamin C adalah 4 L/kg, dengan rentang kadar Z. Allegra-D®
terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra- AA. COZAAR®
vena yang dapat direkomendasikan : BB. LASIX®
A. 500 g CC. ZYRTEC®
B. 700 g DD. GlycoLax®
C. 1000 g 50. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya
D. 1250 g merupakan golongan :
E. 1500 g Z. Alkaloid ergot
43. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : AA. Steroid
Z. Jumlah zat yang menghambat efek bio-logis di BB. Beta-bloker
dalam tubuh CC. Diuretik
AA. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio-logis DD. Antidepressan
minimum 51. Preformulasi adalah pengkajian terhadap sifat
BB. Jumlah zat yang menghasilkan efek ber- fisikokimia dan biologi yang bermanfaat untuk
bahaya bagi organisme membuat formulasi sediaan. Parameter fisiko-
CC. Jumlah zat yang menghasilkan efek yang kimia antara lain adalah :
diperlukan pada kebanyakan pasien (1) Stabilitas kimia
DD. Jumlah zat yang mempercepat (2) Absorbsi obat
pening-katan konsentrasi obat di dalam tubuh (3) Kelarutan / solubilitas
44. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi (4) Metabolisme
menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan 52. Sediaan tablet digunakan dengan cara :
hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut : (1) Dihisap
Z. Penyakit Graves’ (2) Dilarutkan dalam air sebelum diminum
AA. Miastenia gravis (3) Dikunyah
BB. Pemphigus vulgaris (4) Diimplankan
CC.Rheumatoid arthritis 53. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah, maka
DD. Psoriasis dapat ditingkatkan dengan cara :
45. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia (1) Menambahkan kosolven
adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat (2) Pembentukan garam
untuk diberikan pada mencit. Faktor konversi (3) Kompleksasi
dosis untuk mencit dengan bobot badan 20 g (4) Pembuatan prodrug
adalah 0,0026, dan volume pemberian maksi- 54. Singkatan bahasa latin omni hora cochlear yang
mum untuk mencit dengan bobot badan 30 g artinya adalah :
adalah 1 ml. Jika pemberian sediaan oral ber- (1) Tiap 4 jam 1 sendok makan
dasarkan volume maksimum, maka konsentrasi (2) 1 kali sehari 1 sendok makan
sediaan oral glibenklamid yang disediakan (3) 4 kali sehari 1 sendok makan
adalah : (4) Tiap jam 1 sendok makan
Z. 1,95 mg/100 mL 55. R/ Acid Acetylosalic 0,5
AA. 1,95 mg/mL m.f.pulv.dtd. No. XV
BB. 19,5 mg/100 mL Ini adalah salah contoh :
CC. 195 mg/mL (1) Pulvis
DD. 195 mg/100 mL (2) Pulveres
(3) Serbuk
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 111
dari 287
(4) Serbuk bagi B. Pelet
56. Larutan hidroalkoholik yang mengandung gula C. Tablet
dinamakan : D. Pasta
A. Sirup E. Semua benar
B. Eliksir 66. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah :
C. Spirit A. Plastisizer
D. Drop B. Gelatin
E. Semua benar C. Pengawet
D. Zat pemburam
57. Aditif formulasi suspensi oral adalah : E. Semua Benar
(1) Bahan untuk flokulasi 67. Tipe alir sediaan krim adalah :
(2) Bahan pengontrol viskositas A. Plastis
(3) Flavor B. Dilatan
(4) Emulgator C. Pseudoplastik
58. Suspensi farmasi digunakan dalam berbagai cara D. Tiksotropik
sebagai berikut, KECUALI : E. Tiksotropik-pseudoplastik
A. Intramuskular injeksi 68. Klasifikasi basis salep adalah
B. Oral (1) Basis hidrokarbon
C. Intravena (2) Basis emulsi
D. Tetes mata (3) Basis absorbsi
E. Rektal (4) Basis suspensi
59. Zat pembasah yang berguna dalam menurunkan 69. Komponen sediaan tablet antara lain adalah:
tegangan antarmuka antara partikel padat dan (1) Bahan aktif
cairan pembawa dalam pembuatan suspensi (2) Bahan pengisi-pengencer
adalah : (3) Bahan lubrikan
A. Surfaktan (4) Bahan pembasah
B. Alginat 70. Senyawa aktif yang peka terhadap panas atau
C. Tragakan lembab dapat dibuat tablet dengan metode:
D. Selulosa A. Cetak langsung
E. Bentonit B. Granulasi basah
60. Parameter uji sediaan jadi sirup, KECUALI : C. Granulasi kering
A. pH D. Slugging
B. Berat jenis E. Pressure Roll
C. Viskositas 71. Pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas
D. Redispersibilitas atau bagian bawah tablet dari badan tablet
E. Cemaran mikroba disebut :
61. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan cara : A. Chipping
A. Metode gom basah B. Laminasi
B. Metode HLB C. Cracking
C. Metode gom kering D. Mottling
D. Semua benar E. Capping
E. Semua salah 72. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat
62. Dalam resep harus tercantum : dapat ditambahkan dengan cara :
(1) Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter (1) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
(2) Tanggal penulisan resep larutan
(3) Aturan pemakaian obat (2) Bahan pengikat ditambahkan sebelum
(4) Informasi indikasi obat ditambahkan bahan pengisi
63. Istilah lain dari salinan resep adalah : (3) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
A. Exemplum kering /serbuk
B. Apograph (4) Bahan pengikat ditambahkan setelah
C. Afschrift ditambahkan bahan pengisi
D. Semua benar 73. Penggolongan sediaan infus berdasarkan
E. Semua salah komposisi dan kegunaannya adalah :
64. R/ Actosal 500 mg A. Larutan elektrolit
Luminal 30 mg B. Larutan irigasi
Codein 15 mg C. Larutan dialisis peritonial
m.f.pulv.dtd. No.XII D. Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat
Codein yang dibutuhkan untuk membuat puyer E. Semua benar
tersebut adalah : 74. Metode sterilisasi untuk sediaan parenteral
A. 15 mg adalah:
B. 180 mg A. Sterilisasi panas kering
C. 150 mg B. Sterilisasi gas atau etilen oksida
D. 18 mg C. Sterilisasi panas dengan tekanan atau
E. Semua salah sterilisasi uap
65. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai bentuk D. A dan C benar
fisik obat antara lain adalah : E. A, B dan C benar
A. Serbuk

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 112


dari 287
75. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan D. Pereaksi Marquis
pengujian kualitas obat suntik, meliputi : E. Pereaksi Kedde
(1) Kejernihan 84. Pernyataan yang benar tentang simplisia kecuali
(2) Pirogenitas A. Ekstrak tanaman yang belum dimurnikan
(3) Sterilitas termasuk simplisia nabati
(4) Tonisitas B. Nama simplisia dapat berasal dari nama
76. Kharakteristik pelarut polar kecuali : spesies diikuti nama bagian tanaman
A. Memiliki molekul yang simetris C. Mel depuratum termasuk Simplisia hewani
B. Memiliki keelektronegatifan yang tinggi D. Simplisia pelican adalah nama lain dari
C. Dapat membentuk ikatan hidrogen simplisia mineral
D. Memiliki tetapan dielektrik yang tinggi E. Eksudat tanaman termasuk contoh simplisia
E. Memiliki dwikutub atau dipol nabati
77. Yang tidak termasuk karakteristik metabolit 85. Pemilihan cairan pengelusi yang akan digunakan
sekunder adalah dalam isolasi bahan alam dapat dilakukan
A. Tersebar merata dalam tiap organisme dengan cara, kecuali :
B. Memiliki struktur kimia yang berbeda-beda A. Penelusuran Pustaka
C. Bersifat mikromolekul B. Hasil KLT
D. Berfungsi sebagai pelindung diri organisme C. Partisi
E. Aktifitas fisiologis berkaitan dengan struktur D. Landaian bertahap
kimianya E. Gradient kepolaran
78. Yang tidak termasuk kelompok senyawa 86. Penanganan noda yang tidak terdeteksi dengan
aromatik dari bahan alam adalah: lampu UV pada metode isolasi KLTP dapat
A. Flavonoid dilakukan dengan cara kecuali :
B. Terpenoid A. Menggunakan chamber iodin
C. Tannin B. Menyemprot seluruh lempeng dengan
D. Fenilpropanoid pereaksi kromogenik
E. Antraquinon C. Menggunakan senyawa pembanding
79. Senyawa yang disintesis melalui jalur asam D. Menyemprot lempeng dengan kabut halus
mevalonat adalah air
A. Senyawa kuinon E. Menyemprot sebagian sisi lempeng dengan
B. Alkaloid asam sulfat
C. Steroid 87. Jaringan yang spesifik terdapat pada daun adalah
D. Antosianin A. Palisade
E. Lignan B. Epidermis
80. Campuran pelarut (kecuali campuran eutektik) C. Parenkim
tidak dapat digunakan dalam ekstraksi dengan D. Kolenkim
metode : E. Sklerenkim
A. Maserasi 88. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat
B. Perkolasi respirasi adalah
C. Refluks A. Vakuola
D. Soxhletasi B. Mitokondria
E. Destilasi C. Membran Sel
81. Yang termasuk metabolit primer dari bahan alam D. Badan Golgi
adalah E. Retikulum Endoplasma
A. Asam Stearat 89. Yang termasuk alat hara pada tumbuhan adalah :
B. Asam Gallat A. Fruktus
C. Asam Oksalat B. Semen
D. Asam Karboksilat C. Caulis
E. Asam Nukleat D. Petala
82. Urutan pelarut dari yang kurang polar ke yang E. Corolla
paling polar berikut ini yang cocok adalah : 90. Pada umumnya susunan tulang daun pada
A. Diklorometana < Benzena < Aseton < Etil tumbuhan dicotyledonae adalah :
Asetat < Metanol < Air A. Menyirip-sejajar
B. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana < B. Melengkung-menjari
Aseton < Metanol < Air C. Melengkung-Sejajar
C. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana < D. Menyirip-Menjari
Metanol < Aseton < Air E. Menjari-sejajar
D. Benzena < Etil Asetat < Diklorometana < 91. Urutan taksonomi tumbuhan yang cocok adalah :
Aseton < metanol < Air A. Divisi-bangsa-kelas-marga-suku-jenis
E. Benzena < Diklorometana < Etil Asetat < B. Divisi-suku-kelas-bangsa-marga-jenis
Aseton < Metanol < Air C. Divisi-kelas-suku-bangsa-marga-jenis
83. Pereaksi semprot yang dapat digunakan untuk D. Divisi-bangsa-marga-suku-kelas-jenis
mendeteksi senyawa alkaloid pada pelat KLT E. Divisi-kelas-bangsa-suku-marga-jenis
adalah : 92. Yang tidak termasuk tujuan pengeringan simpli-
A. Pereaksi Libermann-Burchard sia adalah :
B. Pereaksi KOH Etanolik A. Menurunkan kadar air
C. Pereaksi AlCl3 B. Memudahkan pengolahan selanjutnya

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 113


dari 287
C. Menghilangkan aktivitas enzimatik
D. Mencegah proses pembusukan
E. Menambah luas permukaan simplisia

93. Kecuali dinyatakan lain, derajat halus untuk


simplisia adalah :
A. 1/18
B. 2/18
C. 3/18
D. 4/18
E. 5/18
94. Alkaloid morfina diperoleh dari tanaman :
A. Datura stramonium
B. Atropa belladonna
C. Papaver somniferum
D. Chincona succirubra
E. Digitalis purpurea
95. Yang termasuk parameter spesifik dalam
standardisasi ekstrak bahan alam adalah :
A. Cemaran aflatoksin
B. Kadar Sari larut etanol
C. Kadar Abu
D. Kadar Air
E. Susut Pengeringan
96. Obat alami yang bahan bakunya telah
distandardisasi dan telah melalui uji praklinik
dan uji klinik disebut
A. Fitofarmaka
B. Fitomedisin
C. Jamu
D. Obat herbal
E. Obat herbal terstandar
97. Berdasarkan ikatan yang menghubung antara
gula dan aglikon, glikosida dibagi atas, kecuali :
A. Glikosida O
B. Glikosida H
C. Glikosida C
D. Glikosida N
E. Glikosida S
98. Pelarut dengan rumus umum : R – O – R’ adalah
golongan:
A. Keton
B. Aldehid
C. Eter
D. Ester
E. Karboksilat
99. Metode yang dapat digunakan untuk mem-
peroleh minyak menguap dari bahan alam
adalah, kecuali :
A. Destilasi
B. Ekstraksi
C. Pemerasan
D. Sublimasi
E. Enflurasi
100. Logo berupa “ Ranting daun terletak dalam
lingkaran “ yang dicetak dengan warna hijau di
atas dasar warna putih adalah penandaan untuk :
A. Obat tradisional
B. Herbal terstandar
C. Fitofarmaka
D. Fitomedicine
E. Jamu

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 114


dari 287
117
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
58. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
59. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
60. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
61. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
62. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
63. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
64. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
65. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XIII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XIV. Pilihlah :
EE. Jika 1,2 dan 3 benar
FF. Jika 1 dan 3 benar
GG. Jika 2 dan 4 benar
HH. Jika 4 benar
II. Jika semua benar

SOAL :
101. Molekul dibawah ini yang memiliki momen J. Bukan salah satu
dipol yang terbesar adalah :
104. Dari struktur di bawah ini :
A. D. 1) CH4
2) CH3CH3
3) CH3CH2CH3
Tidak ada yang 4)
B. E.
benar

Urutan menurut struktur yang memiliki energi


terbesar hingga yang terendah adalah
C. F. 1 > 2 > 3 > 4
G. 4 > 3 > 1 > 2
H. 2 > 4 > 3 > 1
I. 1 > 4 > 3 > 2
102. Spektrofotometer infra merah bekerja J. Semua salah
berdasar-kan prinsip 105. Di antara unsur-unsur di bawah ini yang
F. Resonansi magnetik spin paling mudah membentuk ion negatif adalah
G. Absorbansi cahaya F. 17Cl
H. Vibrasi G. 11Na
I. Kuantum H. 12Mg
J. Semua benar I. 15P
103. Unsur yang jari-jari atomnya terbesar adalah J. Bukan salah satu
F. 11Na 106. Senyawa obat dengan struktur molekul 4,4'-
G. 13Al diaminodifenilsulfon adalah :
H. 14Si F. Sulfametoksazol
I. 17Cl G. Rifampin
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 115
dari 287
H. Dapson H. 0,2 g
I. Thalidomid I. 0,4 g
J. Parasetamol J. 1,0 g
107. Di antara struktur berikut 111. Gugus fungsi utama yang menjadi ciri
senyawa obat ini

adalah :
F. Eter
G. Ester
H. Keton
I. Fenol
J. Aldehid
yang merupakan pasangan enantiomer adalah :
112. Gugus fungsi aromatik yang menjadi ciri
utama senyawa obat nabumeton
F. I dan IV
G. II dan III
H. III dan I
I. II dan IV
J. I dan II
108. Struktur dengan penamaan : (S)-4-bromo-1-
metilsikloheksena adalah : adalah :
CH3 F. Naftalen
CH3
G. Fenantren
H. Pentasen
A. D. I. Benzopiren
J. Fenol
Br
113. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2
Br
CH3
2p6 2s1 mempunyai sifat …
F. Mempunyai potensial ionisasi terbesar di
B. E. Tidak ada yang benar antara unsur seperiode
G. Dapat membentuk oksida dengan rumus XO2
Br H. Dapat membentuk hidroksida yang sukar
CH3 larut dalam air
I. Dapat membentuk senyawa halida dengan
klor dengan rumus XCl
C. J. Semua benar
114. Sebanyak 10 mL HCl yang tidak diketahui
konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1
Br
M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata
volume NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,52
109. Rumus molekul dari asam glukonat
mL. Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah :
O
F. 0,00125 M
HO OH
G. 0,0125 M
OH H. 0,125 M
OH
I. 1,25 M
OH OH J. 12,5 M
115. Sebanyak 10 mL HCl X M dititrasi dengan
adalah : larutan Ba(OH)2 0,1 M diperlukan 15 mL.
A. C7H13O8 Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah
B. C6H12O7 F. 3 M
C. C5H12O9 G. 0,3 M
D. C6H12O10 H. 0,03 M
E. C8H14O8 I. 0,003 M
110. Sebanyak 50 mL larutan NaOH dinetralkan J. 0,0003 M
melalui titrasi dengan 25 mL larutan HCl 0,2 M. 116. Sebanyak 250 mL H2SO4 0,1 M dapat
Berat NaOH yang terdapat pada larutan tersebut dinetralkan melalui titrasi dengan larutan KOH
(diketahui Ar Na = 23, O = 16, H = 1) adalah 0,3 M. Volume KOH yang diperlukan adalah
F. 0,5 g F. 160,5 ml
G. 0,8 g G. 166,7 ml

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 116


dari 287
H. 75 ml H. CH4 CH3Br + HBr
I. 25 ml I2
I. CH4 CH3I + HI
J. 10 ml
117. Sebanyak 40 mL larutan NH4OH 0,2 M J. Bukan salah satu
dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,02 M. 125. Parasetamol dapat ditetapkan kadarnya
Berat garam yang terbentuk (diketahui Ar N = 14, secara spektrofotometri visibel berdasarkan
H = 1, Cl = 35,5) adalah pembentuk-an warna setelah mereaksikan
F. 107 mg Parasetamol dengan 1-naftol atau dengan salah
G. 80 mg satu senyawa di bawah ini (kemudian dianalisis
H. 50 mg pada panjang gelombang 505 nm)
I. 314 mg F. Ferroin
J. 209 mg G. Metilen biru
118. Penetapan kadar obat secara baku dapat H. Resorsinol
dilaku-kan dengan beberapa metode berikut, I. Iodin
KECUALI J. Semua benar
F. Spektrofotometri 126. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi
G. Kromatografi utama senyawa dari tubuh adalah :
H. Volumetri EE. Hati
I. Resonansi magnetik inti FF. Paru-paru
J. Bukan salah satu GG.Ginjal
119. Metode titrasi yang didasarkan pada reaksi HH. Kulit
diazotasi dimana terjadi reaksi antara amina II. Otak
aromatik primer dengan asam nitrit membentuk 127. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin
garam diazonium disebut juga metode adalah:
F. Gravimetri F. Hipofisis
G. Nitrimetri G. Pankreas
H. Asidimetri H. Tiroid
I. Alkalimetri I. Saliva
J. Iodometri J. Adrenal
120. Larutan standar primer yang digunakan 128. Berikut ini yang tidak termasuk sistem imun
untuk penetapan kadar suatu bahan obat harus nonspesifik adalah :
memenuhi salah satu syarat berikut : EE. Sel B
FF. Sel fagosit
A. Jumlah pengotoran tidak melebihi 0,01
GG. Sel NK
sampai 0,02%
HH. Interferon
B. Zat tersebut tidak mudah larut II. Selaput lendir
C. Mempunyai berat ekivalen yang rendah 129. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang
D. Higroskopik, beratnya berubah sewaktu diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat
terpapar udara EE. Mencapai konsentrasi puncak dalam plasma
E. Semua benar FF. Mencapai konsentrasi efektif minimum (MEC)
121. pH dari 2 liter larutan 0,1 mol asam sulfat GG. Mencapai konsentrasi toksik minimum (MTC)
adalah HH. Mulai dieliminasi dari tubuh
F. 1 II. Mulai diabsorbsi dari usus halus
G. 2 130. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara
H. 3 antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami
I. 4 degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga
J. 5 disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini,
122. Secara umum spektrofotometer inframerah KECUALI :
digunakan untuk menentukan EE. Reaksi hipersensitivitas cepat
F. Berat molekul FF. Reaksi anafilaksis
G. Gugus fungsi GG. Reaksi alergi
HH. Reaksi hipersensitivitas lambat
H. Struktur kimia
II. Reaksi histaminik
I. Fragmentasi
131. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan
J. Konsentrasi larutan
sebagai :
123. Di bawah ini adalah parameter analisis yang EE. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia obat
harus dipertimbangkan dalam validasi metode dengan absorbsi sistemiknya
analisis, KECUALI : FF. Ukuran laju dan jumlah obat aktif terapetik
F. Kecermatan yang mencapai sirkulasi sistemik
G. Keseksamaan GG. Perpindahan obat ke dalam jaringan
H. Selektivitas sepanjang waktu
I. Kemurnian HH. Pelarutan obat di dalam saluran
J. Bukan salah satu pencernaan
124. Reaksi yang tidak benar adalah : II. Jumlah obat yang dirusak oleh hati sebelum
F2 terjadinya absorbsi sistemik dari saluran
F. CH4 CH3F + HF pencernaan
Cl2
G. CH4 CH3Cl + HCl
Br PSPA AW 2012/2013 (117)
UJIAN MASUK halaman 117
2
dari 287
132. Rute pemberian obat yang menghasilkan EE. Memperkirakan konstanta kecepatan elimi-
bioavailabilitas sempurna (100%) adalah : nasi
JJ. Injeksi intramuskular FF. Menentukan waktu paruh obat
KK.Injeksi intravena GG. Menghitung loading dose (dosis muat) yang
LL. Injeksi intradermal rasional
MM. Pemberian per oral HH. Menentukan interval dosis yang
NN. Injeksi subkutan terbaik
133. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat II. Menentukan konsentrasi puncak dalam
dirumuskan dalam pernyataan berikut ini : plasma
EE. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat itu 141. Suatu obat baru diberikan dengan dosis tunggal
tidak toksik IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. Setelah 6
FF. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat itu jam, konsentrasi obat dalam plasma terukur 1,5
sangat toksik mg/100 ml plasma. Diketahui volume distribusi-
GG. Semakin kecil nilainya, berarti semakin toksik nya 10% dari berat badan, dan mengikuti
zat tersebut kinetika orde satu. Jumlah total obat di dalam
HH. Semakin besar nilainya, berarti cairan tubuh setelah 6 jam dan waktu paruh dari
semakin toksik zat tersebut obat tersebut masing-masing adalah :
II. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan EE. 200 mg dan 0,085 jam-1
tingkat ketoksikan zat tersebut FF. 120 mg dan 0,693 jam-1
134. Pernyataan yang benar tentang obat-obat GG. 120 mg dan 0,085 jam-1
otonom adalah : HH. 200 mg dan 0,693 jam-1
EE. Adrenergik dan kolinergik umumnya bekerja II. 150 mg dan 0,085 jam-1
sinergis 142. Seorang pasien pria berumur 76 tahun
FF. Antagonis kolinergik disebut juga simpa- dengan berat badan 72 kg, membutuhkan dosis
tolitik muat vitamin C. Jika diketahui volume distribusi
GG. Obat kolinergik meniru kerja dari epinefrin vitamin C adalah 4 L/kg, dengan rentang kadar
HH. Agonis adrenergik termasuk terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra-
parasimpato-mimetik vena yang dapat direkomendasikan :
II. Reseptor obat adrenergik terdiri dari resep- A. 500 g
tor  dan  B. 700 g
135. Parameter yang digunakan untuk mengukur C. 1000 g
fungsi hati hati adalah : D. 1250 g
EE. Kreatinin E. 1500 g
FF. SGOT/SGPT 143. Dosis terapetik didefinisikan sebagai :
GG. Inulin EE. Jumlah zat yang menghambat efek bio-logis di
HH. Insulin dalam tubuh
II. Lisosim FF. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio-logis
136. Thiamin adalah sinonim dari : minimum
A. Vitamin B1 GG. Jumlah zat yang menghasilkan efek ber-
B. Vitamin C bahaya bagi organisme
C. Natrium Pantotenat HH. Jumlah zat yang menghasilkan efek
D. Riboflavin yang diperlukan pada kebanyakan pasien
E. Vitamin D II. Jumlah zat yang mempercepat pening-katan
137. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah konsentrasi obat di dalam tubuh
A. Selekoksib 144. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi
B. Piroksikam menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan
hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut :
C. Parasetamol
D. Ibuprofen EE. Penyakit Graves’
E. Diklofenak FF.Miastenia gravis
138. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida GG. Pemphigus vulgaris
adalah : HH. Rheumatoid arthritis
EE. Streptomisin II. Psoriasis
FF. Kanamisin 145. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
GG. Eritromisin adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
HH. Tobramisin untuk diberikan pada mencit. Faktor konversi
II. Neomisin dosis untuk mencit dengan bobot badan 20 g
139. Yang bukan fungsi/peran normal logam di dalam adalah 0,0026, dan volume pemberian maksi-
tubuh adalah : mum untuk mencit dengan bobot badan 30 g
EE. Besi di dalam heme hemoglobin adalah 1 ml. Jika pemberian sediaan oral ber-
dasarkan volume maksimum, maka konsentrasi
FF.Kobalt dalam vitamin B12
sediaan oral glibenklamid yang disediakan
GG. Arsen di dalam ATP
adalah :
HH. Kalsium di dalam tulang EE. 1,95 mg/100 mL
II. Fosfor di dalam ATP FF. 1,95 mg/mL
140. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd) GG. 19,5 mg/100 mL
dari sebuah obat maka seorang farmasis akan HH. 195 mg/mL
dapat: II. 195 mg/100 mL
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 118
dari 287
146. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi (8) Serbuk bagi
vitamin B12 disebut ANEMIA … : 156. Larutan hidroalkoholik yang mengandung
EE. Sel Sabit gula dinamakan :
FF. Pernisiosa F. Sirup
GG. Aplastik G. Eliksir
HH. Hemolitik H. Spirit
II. Sideroblastik I. Drop
J. Semua benar

147. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya : 157. Aditif formulasi suspensi oral adalah :
DD. Sistem saraf pusat (5) Bahan untuk flokulasi
(6) Bahan pengontrol viskositas
EE. Tidak ada alergi
(7) Flavor
FF. Dua kali sehari
(8) Emulgator
GG. Telinga kanan
158. Suspensi farmasi digunakan dalam berbagai
HH. Penyakit paru kronis
cara sebagai berikut, KECUALI :
148. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah: F. Intramuskular injeksi
F. Menurunkan konversi asam amino menjadi G. Oral
glukosa H. Intravena
G. Meningkatkan glukoneogenesis I. Tetes mata
H. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel J. Rektal
I. Menginduksi kerja lipoprotein lipase 159. Zat pembasah yang berguna dalam
J. Stimulasi glikogenolisis
menurunkan tegangan antarmuka antara partikel
149. Furosemid adalah nama generik dari : padat dan cairan pembawa dalam pembuatan
EE. Allegra-D® suspensi adalah :
FF. COZAAR® F. Surfaktan
GG. LASIX® G. Alginat
HH. ZYRTEC® H. Tragakan
II. GlycoLax® I. Selulosa
150. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya J. Bentonit
merupakan golongan : 160. Parameter uji sediaan jadi sirup, KECUALI :
EE. Alkaloid ergot F. pH
FF. Steroid G. Berat jenis
GG. Beta-bloker H. Viskositas
HH. Diuretik I. Redispersibilitas
II. Antidepressan J. Cemaran mikroba
151. Preformulasi adalah pengkajian terhadap 161. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan
sifat fisikokimia dan biologi yang bermanfaat cara :
untuk membuat formulasi sediaan. Parameter F. Metode gom basah
fisiko-kimia antara lain adalah : G. Metode HLB
(5) Stabilitas kimia H. Metode gom kering
(6) Absorbsi obat I. Semua benar
(7) Kelarutan / solubilitas J. Semua salah
(8) Metabolisme 162. Dalam resep harus tercantum :
152. Sediaan tablet digunakan dengan cara : (5) Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter
(5) Dihisap (6) Tanggal penulisan resep
(6) Dilarutkan dalam air sebelum diminum (7) Aturan pemakaian obat
(7) Dikunyah (8) Informasi indikasi obat
(8) Diimplankan 163. Istilah lain dari salinan resep adalah :
153. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah, F. Exemplum
maka dapat ditingkatkan dengan cara : G. Apograph
(5) Menambahkan kosolven H. Afschrift
(6) Pembentukan garam I. Semua benar
(7) Kompleksasi J. Semua salah
(8) Pembuatan prodrug 164. R/ Actosal 500 mg
154. Singkatan bahasa latin omni hora cochlear Luminal 30 mg
yang artinya adalah : Codein 15 mg
(5) Tiap 4 jam 1 sendok makan m.f.pulv.dtd. No.XII
(6) 1 kali sehari 1 sendok makan Codein yang dibutuhkan untuk membuat puyer
(7) 4 kali sehari 1 sendok makan tersebut adalah :
(8) Tiap jam 1 sendok makan F. 15 mg
155. R/ Acid Acetylosalic 0,5 G. 180 mg
m.f.pulv.dtd. No. XV H. 150 mg
Ini adalah salah contoh : I. 18 mg
(5) Pulvis J. Semua salah
(6) Pulveres 165. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai
(7) Serbuk bentuk fisik obat antara lain adalah :

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 119


dari 287
F. Serbuk 175. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan
G. Pelet pengujian kualitas obat suntik, meliputi :
H. Tablet (5) Kejernihan
I. Pasta (6) Pirogenitas
J. Semua benar (7) Sterilitas
166. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah : (8) Tonisitas
F. Plastisizer 176. Kharakteristik pelarut polar kecuali :
G. Gelatin F. Memiliki molekul yang simetris
H. Pengawet G. Memiliki keelektronegatifan yang tinggi
I. Zat pemburam H. Dapat membentuk ikatan hidrogen
J. Semua Benar I. Memiliki tetapan dielektrik yang tinggi
167. Tipe alir sediaan krim adalah : J. Memiliki dwikutub atau dipol
F. Plastis 177. Yang tidak termasuk karakteristik metabolit
G. Dilatan sekunder adalah
H. Pseudoplastik F. Tersebar merata dalam tiap organisme
I. Tiksotropik G. Memiliki struktur kimia yang berbeda-beda
J. Tiksotropik-pseudoplastik H. Bersifat mikromolekul
168. Klasifikasi basis salep adalah I. Berfungsi sebagai pelindung diri organisme
(5) Basis hidrokarbon J. Aktifitas fisiologis berkaitan dengan struktur
(6) Basis emulsi kimianya
(7) Basis absorbsi 178. Yang tidak termasuk kelompok senyawa
(8) Basis suspensi aromatik dari bahan alam adalah:
169. Komponen sediaan tablet antara lain adalah: F. Flavonoid
(5) Bahan aktif G. Terpenoid
(6) Bahan pengisi-pengencer H. Tannin
(7) Bahan lubrikan I. Fenilpropanoid
(8) Bahan pembasah J. Antraquinon
170. Senyawa aktif yang peka terhadap panas atau 179. Senyawa yang disintesis melalui jalur asam
lembab dapat dibuat tablet dengan metode: mevalonat adalah
F. Cetak langsung F. Senyawa kuinon
G. Granulasi basah G. Alkaloid
H. Granulasi kering H. Steroid
I. Slugging I. Antosianin
J. Pressure Roll J. Lignan
171. Pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian 180. Campuran pelarut (kecuali campuran eutektik)
atas atau bagian bawah tablet dari badan tablet tidak dapat digunakan dalam ekstraksi dengan
disebut : metode :
F. Chipping F. Maserasi
G. Laminasi G. Perkolasi
H. Cracking H. Refluks
I. Mottling I. Soxhletasi
J. Capping J. Destilasi
172. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat 181. Yang termasuk metabolit primer dari bahan alam
dapat ditambahkan dengan cara : adalah
(5) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk F. Asam Stearat
larutan G. Asam Gallat
(6) Bahan pengikat ditambahkan sebelum H. Asam Oksalat
ditambahkan bahan pengisi I. Asam Karboksilat
(7) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk J. Asam Nukleat
kering /serbuk 182. Urutan pelarut dari yang kurang polar ke yang
(8) Bahan pengikat ditambahkan setelah paling polar berikut ini yang cocok adalah :
ditambahkan bahan pengisi F. Diklorometana < Benzena < Aseton < Etil
173. Penggolongan sediaan infus berdasarkan Asetat < Metanol < Air
komposisi dan kegunaannya adalah : G. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana <
F. Larutan elektrolit Aseton < Metanol < Air
G. Larutan irigasi H. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana <
H. Larutan dialisis peritonial Metanol < Aseton < Air
I. Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat I. Benzena < Etil Asetat < Diklorometana <
J. Semua benar Aseton < metanol < Air
174. Metode sterilisasi untuk sediaan parenteral J. Benzena < Diklorometana < Etil Asetat <
adalah: Aseton < Metanol < Air
F. Sterilisasi panas kering 183. Pereaksi semprot yang dapat digunakan untuk
G. Sterilisasi gas atau etilen oksida mendeteksi senyawa alkaloid pada pelat KLT
H. Sterilisasi panas dengan tekanan atau adalah :
sterilisasi uap F. Pereaksi Libermann-Burchard
I. A dan C benar G. Pereaksi KOH Etanolik
J. A, B dan C benar H. Pereaksi AlCl3

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 120


dari 287
I. Pereaksi Marquis H. Menghilangkan aktivitas enzimatik
J. Pereaksi Kedde I. Mencegah proses pembusukan
184. Pernyataan yang benar tentang simplisia kecuali J. Menambah luas permukaan simplisia
F. Ekstrak tanaman yang belum dimurnikan
termasuk simplisia nabati
G. Nama simplisia dapat berasal dari nama
spesies diikuti nama bagian tanaman
H. Mel depuratum termasuk Simplisia hewani
I. Simplisia pelican adalah nama lain dari 193. Kecuali dinyatakan lain, derajat halus untuk
simplisia mineral simplisia adalah :
J. Eksudat tanaman termasuk contoh simplisia F. 1/18
nabati G. 2/18
185. Pemilihan cairan pengelusi yang akan digunakan H. 3/18
dalam isolasi bahan alam dapat dilakukan I. 4/18
dengan cara, kecuali : J. 5/18
F. Penelusuran Pustaka 194. Alkaloid morfina diperoleh dari tanaman :
G. Hasil KLT F. Datura stramonium
H. Partisi G. Atropa belladonna
I. Landaian bertahap H. Papaver somniferum
J. Gradient kepolaran I. Chincona succirubra
186. Penanganan noda yang tidak terdeteksi dengan J. Digitalis purpurea
lampu UV pada metode isolasi KLTP dapat 195. Yang termasuk parameter spesifik dalam
dilakukan dengan cara kecuali : standardisasi ekstrak bahan alam adalah :
F. Menggunakan chamber iodin F. Cemaran aflatoksin
G. Menyemprot seluruh lempeng dengan G. Kadar Sari larut etanol
pereaksi kromogenik H. Kadar Abu
H. Menggunakan senyawa pembanding I. Kadar Air
I. Menyemprot lempeng dengan kabut halus J. Susut Pengeringan
air 196. Obat alami yang bahan bakunya telah
J. Menyemprot sebagian sisi lempeng dengan distandardisasi dan telah melalui uji praklinik
asam sulfat dan uji klinik disebut
187. Jaringan yang spesifik terdapat pada daun adalah F. Fitofarmaka
F. Palisade G. Fitomedisin
G. Epidermis H. Jamu
H. Parenkim I. Obat herbal
I. Kolenkim J. Obat herbal terstandar
J. Sklerenkim 197. Berdasarkan ikatan yang menghubung antara
188. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat gula dan aglikon, glikosida dibagi atas, kecuali :
respirasi adalah F. Glikosida O
F. Vakuola G. Glikosida H
G. Mitokondria H. Glikosida C
H. Membran Sel I. Glikosida N
I. Badan Golgi J. Glikosida S
J. Retikulum Endoplasma 198. Pelarut dengan rumus umum : R – O – R’ adalah
189. Yang termasuk alat hara pada tumbuhan adalah : golongan:
F. Fruktus F. Keton
G. Semen G. Aldehid
H. Caulis H. Eter
I. Petala I. Ester
J. Corolla J. Karboksilat
190. Pada umumnya susunan tulang daun pada 199. Metode yang dapat digunakan untuk mem-
tumbuhan dicotyledonae adalah : peroleh minyak menguap dari bahan alam
F. Menyirip-sejajar adalah, kecuali :
G. Melengkung-menjari F. Destilasi
H. Melengkung-Sejajar G. Ekstraksi
I. Menyirip-Menjari H. Pemerasan
J. Menjari-sejajar I. Sublimasi
191. Urutan taksonomi tumbuhan yang cocok adalah : J. Enflurasi
F. Divisi-bangsa-kelas-marga-suku-jenis 200. Logo berupa “ Ranting daun terletak dalam
G. Divisi-suku-kelas-bangsa-marga-jenis lingkaran “ yang dicetak dengan warna hijau di
H. Divisi-kelas-suku-bangsa-marga-jenis atas dasar warna putih adalah penandaan untuk :
I. Divisi-bangsa-marga-suku-kelas-jenis F. Obat tradisional
J. Divisi-kelas-bangsa-suku-marga-jenis G. Herbal terstandar
192. Yang tidak termasuk tujuan pengeringan simpli- H. Fitofarmaka
sia adalah : I. Fitomedicine
F. Menurunkan kadar air J. Jamu
G. Memudahkan pengolahan selanjutnya

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 121


dari 287
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (117) halaman 122
dari 287
119
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
66. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
67. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
68. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
69. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
70. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
71. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
72. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
73. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XV. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XVI. Pilihlah :
JJ. Jika 1,2 dan 3 benar
KK. Jika 1 dan 3 benar
LL.Jika 2 dan 4 benar
MM. Jika 4 benar
NN. Jika semua benar

SOAL :
201. Preformulasi adalah pengkajian terhadap (11) Flavor
sifat fisikokimia dan biologi yang bermanfaat (12) Emulgator
untuk membuat formulasi sediaan. Parameter 206. Suspensi farmasi digunakan dalam berbagai
fisiko-kimia antara lain adalah : cara sebagai berikut, KECUALI :
(9) Stabilitas kimia K. Intramuskular injeksi
(10) Absorbsi obat L. Oral
(11) Kelarutan / solubilitas M. Intravena
(12) Metabolisme N. Tetes mata
202. Sediaan tablet digunakan dengan cara : O. Rektal
(9) Dihisap 207. Zat pembasah yang berguna dalam
(10) Dilarutkan dalam air sebelum menurunkan tegangan antarmuka antara partikel
diminum padat dan cairan pembawa dalam pembuatan
(11) Dikunyah suspensi adalah :
(12) Diimplankan K. Surfaktan
203. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah, L. Alginat
maka dapat ditingkatkan dengan cara : M. Tragakan
(9) Menambahkan kosolven N. Selulosa
(10) Pembentukan garam O. Bentonit
(11) Kompleksasi 208. Parameter uji sediaan jadi sirup, KECUALI :
(12) Pembuatan prodrug K. pH
204. Larutan hidroalkoholik yang mengandung L. Berat jenis
gula dinamakan : M. Viskositas
A. Sirup N. Redispersibilitas
B. Eliksir O. Cemaran mikroba
C. Spirit 209. Pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian
D. Drop atas atau bagian bawah tablet dari badan tablet
E. Semua benar disebut :
205. Aditif formulasi suspensi oral adalah : K. Chipping
(9) Bahan untuk flokulasi L. Laminasi
(10) Bahan pengontrol viskositas M. Cracking
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 123
dari 287
N. Mottling L. Larutan irigasi
O. Capping M. Larutan dialisis peritonial
N. Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat
210. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan O. Semua benar
cara : 220. Klasifikasi basis salep adalah
K. Metode gom basah (9) Basis hidrokarbon
L. Metode HLB (10) Basis emulsi
M. Metode gom kering (11) Basis absorbsi
N. Semua benar (12) Basis suspensi
O. Semua salah 221. Komponen sediaan tablet antara lain adalah:
211. Dalam resep harus tercantum : (9) Bahan aktif
(9) Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter (10) Bahan pengisi-pengencer
(10) Tanggal penulisan resep (11) Bahan lubrikan
(11) Aturan pemakaian obat (12) Bahan pembasah
(12) Informasi indikasi obat 222. Senyawa aktif yang peka terhadap panas atau
212. Istilah lain dari salinan resep adalah : lembab dapat dibuat tablet dengan metode:
K. Exemplum K. Cetak langsung
L. Apograph L. Granulasi basah
M. Afschrift M. Granulasi kering
N. Semua benar N. Slugging
O. Semua salah O. Pressure Roll
213. Singkatan bahasa latin omni hora cochlear 223. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat
yang artinya adalah : dapat ditambahkan dengan cara :
(9) Tiap 4 jam 1 sendok makan (9) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
(10) 1 kali sehari 1 sendok makan larutan
(11) 4 kali sehari 1 sendok makan (10) Bahan pengikat ditambahkan
(12) Tiap jam 1 sendok makan sebelum ditambahkan bahan pengisi
214. R/ Acid Acetylosalic 0,5 (11) Bahan pengikat ditambahkan dalam
m.f.pulv.dtd. No. XV bentuk kering /serbuk
Ini adalah salah contoh : (12) Bahan pengikat ditambahkan setelah
(9) Pulvis ditambahkan bahan pengisi
(10) Pulveres 224. Metode sterilisasi untuk sediaan parenteral
(11) Serbuk adalah:
(12) Serbuk bagi K. Sterilisasi panas kering
215. R/ Actosal 500 mg L. Sterilisasi gas atau etilen oksida
Luminal 30 mg M. Sterilisasi panas dengan tekanan atau
Codein 15 mg sterilisasi uap
m.f.pulv.dtd. No.XII N. A dan C benar
Codein yang dibutuhkan untuk membuat puyer O. A, B dan C benar
tersebut adalah : 225. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan
K. 15 mg pengujian kualitas obat suntik, meliputi :
L. 180 mg (9) Kejernihan
M. 150 mg (10) Pirogenitas
N. 18 mg (11) Sterilitas
O. Semua salah (12) Tonisitas
216. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai 226. Yang tidak termasuk karakteristik metabolit
bentuk fisik obat antara lain adalah : sekunder adalah
K. Serbuk K. Tersebar merata dalam tiap organisme
L. Pelet L. Memiliki struktur kimia yang berbeda-beda
M. Tablet M. Bersifat mikromolekul
N. Pasta N. Berfungsi sebagai pelindung diri organisme
O. Semua benar O. Aktifitas fisiologis berkaitan dengan struktur
217. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah : kimianya
K. Plastisizer 227. Yang tidak termasuk kelompok senyawa
L. Gelatin aromatik dari bahan alam adalah:
M. Pengawet K. Flavonoid
N. Zat pemburam L. Terpenoid
O. Semua Benar M. Tannin
218. Tipe alir sediaan krim adalah : N. Fenilpropanoid
K. Plastis O. Antraquinon
L. Dilatan 228. Urutan pelarut dari yang kurang polar ke yang
M. Pseudoplastik paling polar berikut ini yang cocok adalah :
N. Tiksotropik K. Diklorometana < Benzena < Aseton < Etil
O. Tiksotropik-pseudoplastik Asetat < Metanol < Air
219. Penggolongan sediaan infus berdasarkan L. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana <
komposisi dan kegunaannya adalah : Aseton < Metanol < Air
K. Larutan elektrolit

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 124


dari 287
M. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana < 237. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat
Metanol < Aseton < Air respirasi adalah
N. Benzena < Etil Asetat < Diklorometana < K. Vakuola
Aseton < metanol < Air L. Mitokondria
O. Benzena < Diklorometana < Etil Asetat < M. Membran Sel
Aseton < Metanol < Air N. Badan Golgi
229. Senyawa yang disintesis melalui jalur asam O. Retikulum Endoplasma
mevalonat adalah 238. Yang termasuk alat hara pada tumbuhan adalah :
K. Senyawa kuinon K. Fruktus
L. Alkaloid L. Semen
M. Steroid M. Caulis
N. Antosianin N. Petala
O. Lignan O. Corolla
230. Campuran pelarut (kecuali campuran eutektik) 239. Pada umumnya susunan tulang daun pada
tidak dapat digunakan dalam ekstraksi dengan tumbuhan dicotyledonae adalah :
metode : K. Menyirip-sejajar
K. Maserasi L. Melengkung-menjari
L. Perkolasi M. Melengkung-Sejajar
M. Refluks N. Menyirip-Menjari
N. Soxhletasi O. Menjari-sejajar
O. Destilasi 240. Urutan taksonomi tumbuhan yang cocok adalah :
231. Yang termasuk metabolit primer dari bahan alam K. Divisi-bangsa-kelas-marga-suku-jenis
adalah L. Divisi-suku-kelas-bangsa-marga-jenis
K. Asam Stearat M. Divisi-kelas-suku-bangsa-marga-jenis
L. Asam Gallat N. Divisi-bangsa-marga-suku-kelas-jenis
M. Asam Oksalat O. Divisi-kelas-bangsa-suku-marga-jenis
N. Asam Karboksilat 241. Yang tidak termasuk tujuan pengeringan simpli-
O. Asam Nukleat sia adalah :
232. Pereaksi semprot yang dapat digunakan untuk K. Menurunkan kadar air
mendeteksi senyawa alkaloid pada pelat KLT L. Memudahkan pengolahan selanjutnya
adalah : M. Menghilangkan aktivitas enzimatik
K. Pereaksi Libermann-Burchard N. Mencegah proses pembusukan
L. Pereaksi KOH Etanolik O. Menambah luas permukaan simplisia
M. Pereaksi AlCl3 242. Kecuali dinyatakan lain, derajat halus untuk
N. Pereaksi Marquis simplisia adalah :
O. Pereaksi Kedde K. 1/18
233. Pemilihan cairan pengelusi yang akan digunakan L. 2/18
dalam isolasi bahan alam dapat dilakukan M. 3/18
dengan cara, kecuali : N. 4/18
K. Penelusuran Pustaka O. 5/18
L. Hasil KLT 243. Alkaloid morfina diperoleh dari tanaman :
M. Partisi K. Datura stramonium
N. Landaian bertahap L. Atropa belladonna
O. Gradient kepolaran M. Papaver somniferum
234. Penanganan noda yang tidak terdeteksi dengan N. Chincona succirubra
lampu UV pada metode isolasi KLTP dapat O. Digitalis purpurea
dilakukan dengan cara kecuali : 244. Yang termasuk parameter spesifik dalam
K. Menggunakan chamber iodin standardisasi ekstrak bahan alam adalah :
L. Menyemprot seluruh lempeng dengan K. Cemaran aflatoksin
pereaksi kromogenik L. Kadar Sari larut etanol
M. Menggunakan senyawa pembanding M. Kadar Abu
N. Menyemprot lempeng dengan kabut halus N. Kadar Air
air O. Susut Pengeringan
O. Menyemprot sebagian sisi lempeng dengan 245. Di antara pernyataan berikut, yang tidak benar
asam sulfat tentang simplisia adalah
235. Kharakteristik pelarut polar kecuali : K. Ekstrak tanaman yang belum dimurnikan
K. Memiliki molekul yang simetris termasuk simplisia nabati
L. Memiliki keelektronegatifan yang tinggi L. Nama simplisia dapat berasal dari nama
M. Dapat membentuk ikatan hidrogen spesies diikuti nama bagian tanaman
N. Memiliki tetapan dielektrik yang tinggi M. Mel depuratum termasuk Simplisia hewani
O. Memiliki dwikutub atau dipol N. Simplisia pelican adalah nama lain dari
236. Jaringan yang spesifik terdapat pada daun adalah simplisia mineral
K. Palisade O. Eksudat tanaman termasuk contoh simplisia
L. Epidermis nabati
M. Parenkim 246. Obat alami yang bahan bakunya telah
N. Kolenkim distandardisasi dan telah melalui uji praklinik
O. Sklerenkim dan uji klinik disebut

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 125


dari 287
K. Fitofarmaka
L. Fitomedisin
M. Jamu
N. Obat herbal
O. Obat herbal terstandar Urutan menurut struktur yang memiliki energi
terbesar hingga yang terendah adalah
K. 1 > 2 > 3 > 4
247. Berdasarkan ikatan yang menghubung antara L. 4 > 3 > 1 > 2
gula dan aglikon, glikosida dibagi atas, kecuali : M. 2 > 4 > 3 > 1
K. Glikosida O N. 1 > 4 > 3 > 2
L. Glikosida H O. Semua salah
M. Glikosida C 254. Di antara struktur berikut
N. Glikosida N
O. Glikosida S
248. Pelarut dengan rumus umum : R – O – R’ adalah
golongan:
K. Keton
L. Aldehid
M. Eter
N. Ester
O. Karboksilat
249. Metode yang dapat digunakan untuk mem-
peroleh minyak menguap dari bahan alam
adalah, kecuali :
K. Destilasi
L. Ekstraksi
M. Pemerasan
N. Sublimasi
O. Enflurasi yang merupakan pasangan enantiomer adalah :
250. Logo berupa “ Ranting daun terletak dalam K. I dan IV
lingkaran “ yang dicetak dengan warna hijau di L. II dan III
atas dasar warna putih adalah penandaan untuk : M. III dan I
N. II dan IV
K. Obat tradisional
O. I dan II
L. Herbal terstandar
255. Struktur dengan penamaan : (S)-4-bromo-1-
M. Fitofarmaka metilsikloheksena adalah :
N. Fitomedicine CH3
O. Jamu CH3
251. Molekul dibawah ini yang memiliki momen
dipol yang terbesar adalah : A. D.
A. D. Br
Br
CH3
Tidak ada yang
B. E. B. E. Tidak ada yang benar
benar
Br
CH3

C. C.

252. Unsur yang jari-jari atomnya terbesar adalah Br


K. 11Na 256. Di antara unsur-unsur di bawah ini yang
L. 13Al paling mudah membentuk ion negatif adalah
M. 14Si K. 17Cl
N. 17Cl L. 11Na
O. Bukan salah satu M. 12Mg
253. Dari struktur di bawah ini : N. 15P
1) CH4 O. Bukan salah satu
2) CH3CH3 257. Spektrofotometer infra merah bekerja
3) CH3CH2CH3 berdasar-kan prinsip
4) K. Resonansi magnetik spin
L. Absorbansi cahaya
M. Vibrasi
N. Kuantum
O. Semua benar
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 126
dari 287
258. Rumus molekul dari asam glukonat 264. Larutan standar primer yang digunakan
HO OH O untuk penetapan kadar suatu bahan obat harus
OH memenuhi salah satu syarat berikut :
OH A. Jumlah pengotoran tidak melebihi 0,01
OH OH sampai 0,02%
adalah : B. Zat tersebut tidak mudah larut
A. C7H13O8 C. Mempunyai berat ekivalen yang rendah
B. C6H12O7 D. Higroskopik, beratnya berubah sewaktu
C. C5H12O9 terpapar udara
D. C6H12O10 E. Semua benar
E. C8H14O8 265. Sebanyak 10 mL HCl X M dititrasi dengan
259. Gugus fungsi utama yang menjadi ciri larutan Ba(OH)2 0,1 M diperlukan 15 mL.
senyawa obat ini Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah
K. 3 M
L. 0,3 M
M. 0,03 M
N. 0,003 M
O. 0,0003 M
266. Sebanyak 50 mL larutan NaOH dinetralkan
adalah : melalui titrasi dengan 25 mL larutan HCl 0,2 M.
K. Eter Berat NaOH yang terdapat pada larutan tersebut
L. Ester (diketahui Ar Na = 23, O = 16, H = 1) adalah
M. Keton K. 0,5 g
N. Fenol L. 0,8 g
O. Aldehid M. 0,2 g
260. Gugus fungsi aromatik yang menjadi ciri N. 0,4 g
utama senyawa obat nabumeton O. 1,0 g
267. Sebanyak 250 mL H2SO4 0,1 M dapat
dinetralkan melalui titrasi dengan larutan KOH
0,3 M. Volume KOH yang diperlukan adalah
K. 160,5 ml
L. 166,7 ml
M. 75 ml
adalah : N. 25 ml
K. Naftalen O. 10 ml
L. Fenantren 268. Sebanyak 40 mL larutan NH4OH 0,2 M
M. Pentasen dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,02 M.
N. Benzopiren Berat garam yang terbentuk (diketahui Ar N = 14,
O. Fenol
H = 1, Cl = 35,5) adalah
261. Senyawa obat dengan struktur molekul 4,4'- K. 107 mg
diaminodifenilsulfon adalah : L. 80 mg
K. Sulfametoksazol M. 50 mg
L. Rifampin N. 314 mg
M. Dapson O. 209 mg
N. Thalidomid 269. Penetapan kadar obat secara baku dapat
O. Parasetamol dilaku-kan dengan beberapa metode berikut,
262. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 KECUALI
2p6 2s1 mempunyai sifat … K. Spektrofotometri
K. Mempunyai potensial ionisasi terbesar di L. Kromatografi
antara unsur seperiode M. Volumetri
L. Dapat membentuk oksida dengan rumus XO2 N. Resonansi magnetik inti
M. Dapat membentuk hidroksida yang sukar O. Bukan salah satu
larut dalam air 270. Metode titrasi yang didasarkan pada reaksi
N. Dapat membentuk senyawa halida dengan diazotasi dimana terjadi reaksi antara amina
klor dengan rumus XCl aromatik primer dengan asam nitrit membentuk
O. Semua benar garam diazonium disebut juga metode
263. Sebanyak 10 mL HCl yang tidak diketahui K. Gravimetri
konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 L. Nitrimetri
M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata M. Asidimetri
volume NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,52 N. Alkalimetri
mL. Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah : O. Iodometri
K. 0,00125 M 271. pH dari 2 liter larutan 0,1 mol asam sulfat
L. 0,0125 M adalah
M. 0,125 M K. 1
N. 1,25 M L. 2
O. 12,5 M
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 127
dari 287
M. 3 280. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
N. 4 otonom adalah :
O. 5 JJ. Adrenergik dan kolinergik umumnya bekerja
272. Reaksi yang tidak benar adalah : sinergis
F2 KK.Antagonis kolinergik disebut juga simpa-
K. CH4 CH3F + HF tolitik
L. CH4
Cl2 CH3Cl + HCl LL. Obat kolinergik meniru kerja dari epinefrin
Br MM. Agonis adrenergik termasuk
M. CH4 CH3Br + HBr parasimpato-mimetik
N. CH4
I22 CH3I + HI NN. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
resep-tor  dan 
O. Bukan salah satu
273. Secara umum spektrofotometer inframerah 281. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara
digunakan untuk menentukan antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami
K. Berat molekul degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga
L. Gugus fungsi disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini,
KECUALI :
M. Struktur kimia
JJ. Reaksi hipersensitivitas cepat
N. Fragmentasi
KK.Reaksi anafilaksis
O. Konsentrasi larutan LL. Reaksi alergi
274. Di bawah ini adalah parameter analisis yang MM. Reaksi hipersensitivitas lambat
harus dipertimbangkan dalam validasi metode NN. Reaksi histaminik
analisis, KECUALI : 282. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan
K. Kecermatan sebagai :
L. Keseksamaan JJ. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia obat
M. Selektivitas dengan absorbsi sistemiknya
N. Kemurnian KK.Ukuran laju dan jumlah obat aktif terapetik
O. Bukan salah satu yang mencapai sirkulasi sistemik
275. Parasetamol dapat ditetapkan kadarnya secara LL. Perpindahan obat ke dalam jaringan
spektrofotometri visibel berdasarkan sepanjang waktu
pembentukan warna setelah mereaksikan MM. Pelarutan obat di dalam saluran
Parasetamol dengan 1-naftol atau dengan salah pencernaan
satu senyawa di bawah ini (kemudian dianalisis NN. Jumlah obat yang dirusak oleh hati
pada panjang gelombang 505 nm) sebelum terjadinya absorbsi sistemik dari
K. Ferroin saluran pencernaan
L. Metilen biru 283. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat
M. Resorsinol dirumuskan dalam pernyataan berikut ini :
N. Iodin JJ. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat itu
O. Semua benar tidak toksik
KK.Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat itu
276. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi
sangat toksik
utama senyawa dari tubuh adalah :
LL. Semakin kecil nilainya, berarti semakin toksik
JJ. Hati
zat tersebut
KK.Paru-paru
MM. Semakin besar nilainya, berarti
LL. Ginjal
semakin toksik zat tersebut
MM. Kulit
NN. Besar kecil nilainya tidak
NN. Otak
menunjukkan tingkat ketoksikan zat tersebut
277. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin
284. Rute pemberian obat yang menghasilkan
adalah:
bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
K. Hipofisis
OO. Injeksi intramuskular
L. Pankreas
PP. Injeksi intravena
M. Tiroid
QQ. Injeksi intradermal
N. Saliva
RR. Pemberian per oral
O. Adrenal
SS. Injeksi subkutan
278. Berikut ini yang tidak termasuk sistem imun
285. Parameter yang digunakan untuk mengukur
nonspesifik adalah :
fungsi hati hati adalah :
JJ. Sel B
JJ. Kreatinin
KK.Sel fagosit
KK.SGOT/SGPT
LL. Sel NK
LL. Inulin
MM. Interferon
MM. Insulin
NN. Selaput lendir
NN. Lisosim
279. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang
286. Thiamin adalah sinonim dari :
diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat
JJ. Mencapai konsentrasi puncak dalam plasma A. Vitamin B1
KK.Mencapai konsentrasi efektif minimum (MEC) B. Vitamin C
LL. Mencapai konsentrasi toksik minimum (MTC) C. Natrium Pantotenat
MM. Mulai dieliminasi dari tubuh D. Riboflavin
NN. Mulai diabsorbsi dari usus halus E. Vitamin D
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 128
dari 287
287. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah JJ. Tidak ada alergi
A. Selekoksib KK. Dua kali sehari
B. Piroksikam LL. Telinga kanan
C. Parasetamol MM. Penyakit paru kronis
D. Ibuprofen 295. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
E. Diklofenak adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
288. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida untuk diberikan pada mencit. Faktor konversi
adalah : dosis untuk mencit dengan bobot badan 20 g
JJ. Streptomisin adalah 0,0026, dan volume pemberian
KK.Kanamisin maksimum untuk mencit dengan bobot badan 30
LL. Eritromisin g adalah 1 ml. Jika pemberian sediaan oral
MM. Tobramisin berdasarkan volume maksimum, maka
NN. Neomisin konsentrasi sediaan oral glibenklamid yang
289. Suatu obat baru diberikan dengan dosis tunggal disediakan adalah :
IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. Setelah 6 JJ. 1,95 mg/100 mL
jam, konsentrasi obat dalam plasma terukur 1,5 KK.1,95 mg/mL
mg/100 ml plasma. Diketahui volume LL. 19,5 mg/100 mL
distribusinya 10% dari berat badan, dan MM. 195 mg/mL
mengikuti kinetika orde satu. Jumlah total obat di NN. 195 mg/100 mL
dalam cairan tubuh setelah 6 jam dan waktu 296. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd)
paruh dari obat tersebut masing-masing adalah : dari sebuah obat maka seorang farmasis akan
JJ. 200 mg dan 0,085 jam-1 dapat:
KK.120 mg dan 0,693 jam-1 JJ. Memperkirakan konstanta kecepatan elimi-
LL. 120 mg dan 0,085 jam-1 nasi
MM. 200 mg dan 0,693 jam-1 KK.Menentukan waktu paruh obat
NN. 150 mg dan 0,085 jam-1 LL. Menghitung loading dose (dosis muat) yang
290. Seorang pasien pria berumur 76 tahun dengan rasional
berat badan 72 kg, membutuhkan dosis muat MM. Menentukan interval dosis yang
vitamin C. Jika diketahui volume distribusi terbaik
vitamin C adalah 4 L/kg, dengan rentang kadar NN. Menentukan konsentrasi puncak
terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra- dalam plasma
vena yang dapat direkomendasikan : 297. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
A. 500 g K. Menurunkan konversi asam amino menjadi
B. 700 g glukosa
L. Meningkatkan glukoneogenesis
C. 1000 g
M. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel
D. 1250 g N. Menginduksi kerja lipoprotein lipase
E. 1500 g O. Stimulasi glikogenolisis
291. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : 298. Furosemid adalah nama generik dari :
JJ. Jumlah zat yang menghambat efek bio-logis di JJ. Allegra-D®
dalam tubuh
KK. COZAAR®
KK.Jumlah zat yang menghasilkan efek bio-logis
minimum
LL. LASIX®
LL. Jumlah zat yang menghasilkan efek ber- MM. ZYRTEC®
bahaya bagi organisme NN. GlycoLax®
MM. Jumlah zat yang menghasilkan efek 299. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya
yang diperlukan pada kebanyakan pasien merupakan golongan :
NN. Jumlah zat yang mempercepat JJ. Alkaloid ergot
pening-katan konsentrasi obat di dalam tubuh KK. Steroid
292. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi LL. Beta-bloker
menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan MM. Diuretik
hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut : NN. Antidepressan
JJ. Penyakit Graves’ 300. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi
KK. Miastenia gravis vitamin B12 disebut ANEMIA … :
LL.Pemphigus vulgaris JJ. Sel Sabit
MM. Rheumatoid arthritis KK. Pernisiosa
NN. Psoriasis LL. Aplastik
293. Yang bukan fungsi/peran normal logam di dalam MM. Hemolitik
tubuh adalah : NN. Sideroblastik
JJ. Besi di dalam heme hemoglobin
KK. Kobalt dalam vitamin B12
LL.Arsen di dalam ATP
MM. Kalsium di dalam tulang
NN. Fosfor di dalam ATP
294. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya :
II. Sistem saraf pusat

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 129


dari 287
119
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
74. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
75. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
76. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
77. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
78. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
79. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
80. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
81. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XVII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XVIII. Pilihlah :
OO. Jika 1,2 dan 3 benar
PP. Jika 1 dan 3 benar
QQ. Jika 2 dan 4 benar
RR. Jika 4 benar
SS. Jika semua benar

SOAL :
301. Preformulasi adalah pengkajian terhadap (15) Flavor
sifat fisikokimia dan biologi yang bermanfaat (16) Emulgator
untuk membuat formulasi sediaan. Parameter 306. Suspensi farmasi digunakan dalam berbagai
fisiko-kimia antara lain adalah : cara sebagai berikut, KECUALI :
(13) Stabilitas kimia P. Intramuskular injeksi
(14) Absorbsi obat Q. Oral
(15) Kelarutan / solubilitas R. Intravena
(16) Metabolisme S. Tetes mata
302. Sediaan tablet digunakan dengan cara : T. Rektal
(13) Dihisap 307. Zat pembasah yang berguna dalam
(14) Dilarutkan dalam air sebelum menurunkan tegangan antarmuka antara partikel
diminum padat dan cairan pembawa dalam pembuatan
(15) Dikunyah suspensi adalah :
(16) Diimplankan P. Surfaktan
303. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah, Q. Alginat
maka dapat ditingkatkan dengan cara : R. Tragakan
(13) Menambahkan kosolven S. Selulosa
(14) Pembentukan garam T. Bentonit
(15) Kompleksasi 308. Parameter uji sediaan jadi sirup, KECUALI :
(16) Pembuatan prodrug P. pH
304. Larutan hidroalkoholik yang mengandung Q. Berat jenis
gula dinamakan : R. Viskositas
F. Sirup S. Redispersibilitas
G. Eliksir T. Cemaran mikroba
H. Spirit 309. Pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian
I. Drop atas atau bagian bawah tablet dari badan tablet
J. Semua benar disebut :
305. Aditif formulasi suspensi oral adalah : P. Chipping
(13) Bahan untuk flokulasi Q. Laminasi
(14) Bahan pengontrol viskositas R. Cracking
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 130
dari 287
S. Mottling 319. Penggolongan sediaan infus berdasarkan
T. Capping komposisi dan kegunaannya adalah :
P. Larutan elektrolit
310. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan Q. Larutan irigasi
cara : R. Larutan dialisis peritonial
P. Metode gom basah S. Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat
Q. Metode HLB T. Semua benar
R. Metode gom kering 320. Klasifikasi basis salep adalah
S. Semua benar (13) Basis hidrokarbon
T. Semua salah (14) Basis emulsi
311. Dalam resep harus tercantum : (15) Basis absorbsi
(13) Nama, alamat dan nomor izin (16) Basis suspensi
praktek dokter 321. Komponen sediaan tablet antara lain adalah:
(14) Tanggal penulisan resep (13) Bahan aktif
(15) Aturan pemakaian obat (14) Bahan pengisi-pengencer
(16) Informasi indikasi obat (15) Bahan lubrikan
312. Istilah lain dari salinan resep adalah : (16) Bahan pembasah
P. Exemplum 322. Senyawa aktif yang peka terhadap panas atau
Q. Apograph lembab dapat dibuat tablet dengan metode:
R. Afschrift P. Cetak langsung
S. Semua benar Q. Granulasi basah
T. Semua salah R. Granulasi kering
313. Singkatan bahasa latin omni hora cochlear S. Slugging
yang artinya adalah : T. Pressure Roll
(13) Tiap 4 jam 1 sendok makan 323. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat
dapat ditambahkan dengan cara :
(14) 1 kali sehari 1 sendok makan (13) Bahan pengikat ditambahkan dalam
(15) 4 kali sehari 1 sendok makan bentuk larutan
(16) Tiap jam 1 sendok makan (14) Bahan pengikat ditambahkan
314. R/ Acid Acetylosalic 0,5 sebelum ditambahkan bahan pengisi
m.f.pulv.dtd. No. XV (15) Bahan pengikat ditambahkan dalam
Ini adalah salah contoh : bentuk kering /serbuk
(13) Pulvis (16) Bahan pengikat ditambahkan setelah
(14) Pulveres ditambahkan bahan pengisi
(15) Serbuk 324. Metode sterilisasi untuk sediaan parenteral
(16) Serbuk bagi adalah:
315. R/ Actosal 500 mg P. Sterilisasi panas kering
Luminal 30 mg Q. Sterilisasi gas atau etilen oksida
Codein 15 mg R. Sterilisasi panas dengan tekanan atau
m.f.pulv.dtd. No.XII sterilisasi uap
Codein yang dibutuhkan untuk membuat puyer S. A dan C benar
tersebut adalah : T. A, B dan C benar
P. 15 mg 325. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan
Q. 180 mg pengujian kualitas obat suntik, meliputi :
R. 150 mg (13) Kejernihan
S. 18 mg (14) Pirogenitas
T. Semua salah (15) Sterilitas
316. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai (16) Tonisitas
bentuk fisik obat antara lain adalah : 326. Yang tidak termasuk karakteristik metabolit
P. Serbuk sekunder adalah
Q. Pelet P. Tersebar merata dalam tiap organisme
R. Tablet Q. Memiliki struktur kimia yang berbeda-beda
S. Pasta R. Bersifat mikromolekul
T. Semua benar S. Berfungsi sebagai pelindung diri organisme
317. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah : T. Aktifitas fisiologis berkaitan dengan struktur
P. Plastisizer kimianya
Q. Gelatin 327. Yang tidak termasuk kelompok senyawa
R. Pengawet aromatik dari bahan alam adalah:
S. Zat pemburam P. Flavonoid
T. Semua Benar Q. Terpenoid
318. Tipe alir sediaan krim adalah : R. Tannin
P. Plastis S. Fenilpropanoid
Q. Dilatan T. Antraquinon
R. Pseudoplastik 328. Urutan pelarut dari yang kurang polar ke yang
S. Tiksotropik paling polar berikut ini yang cocok adalah :
T. Tiksotropik-pseudoplastik P. Diklorometana < Benzena < Aseton < Etil
Asetat < Metanol < Air

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 131


dari 287
Q. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana < S. Kolenkim
Aseton < Metanol < Air T. Sklerenkim
R. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana < 337. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat
Metanol < Aseton < Air respirasi adalah
S. Benzena < Etil Asetat < Diklorometana < P. Vakuola
Aseton < metanol < Air Q. Mitokondria
T. Benzena < Diklorometana < Etil Asetat < R. Membran Sel
Aseton < Metanol < Air S. Badan Golgi
329. Senyawa yang disintesis melalui jalur asam T. Retikulum Endoplasma
mevalonat adalah 338. Yang termasuk alat hara pada tumbuhan adalah :
P. Senyawa kuinon P. Fruktus
Q. Alkaloid Q. Semen
R. Steroid R. Caulis
S. Antosianin S. Petala
T. Lignan T. Corolla
330. Campuran pelarut (kecuali campuran eutektik) 339. Pada umumnya susunan tulang daun pada
tidak dapat digunakan dalam ekstraksi dengan tumbuhan dicotyledonae adalah :
metode : P. Menyirip-sejajar
P. Maserasi Q. Melengkung-menjari
Q. Perkolasi R. Melengkung-Sejajar
R. Refluks S. Menyirip-Menjari
S. Soxhletasi T. Menjari-sejajar
T. Destilasi 340. Urutan taksonomi tumbuhan yang cocok adalah :
331. Yang termasuk metabolit primer dari bahan alam P. Divisi-bangsa-kelas-marga-suku-jenis
adalah Q. Divisi-suku-kelas-bangsa-marga-jenis
P. Asam Stearat R. Divisi-kelas-suku-bangsa-marga-jenis
Q. Asam Gallat S. Divisi-bangsa-marga-suku-kelas-jenis
R. Asam Oksalat T. Divisi-kelas-bangsa-suku-marga-jenis
S. Asam Karboksilat 341. Yang tidak termasuk tujuan pengeringan simpli-
T. Asam Nukleat sia adalah :
332. Pereaksi semprot yang dapat digunakan untuk P. Menurunkan kadar air
mendeteksi senyawa alkaloid pada pelat KLT Q. Memudahkan pengolahan selanjutnya
adalah : R. Menghilangkan aktivitas enzimatik
P. Pereaksi Libermann-Burchard S. Mencegah proses pembusukan
Q. Pereaksi KOH Etanolik T. Menambah luas permukaan simplisia
R. Pereaksi AlCl3 342. Kecuali dinyatakan lain, derajat halus untuk
S. Pereaksi Marquis simplisia adalah :
T. Pereaksi Kedde P. 1/18
333. Pemilihan cairan pengelusi yang akan digunakan Q. 2/18
dalam isolasi bahan alam dapat dilakukan R. 3/18
dengan cara, kecuali : S. 4/18
P. Penelusuran Pustaka T. 5/18
Q. Hasil KLT 343. Alkaloid morfina diperoleh dari tanaman :
R. Partisi P. Datura stramonium
S. Landaian bertahap Q. Atropa belladonna
T. Gradient kepolaran R. Papaver somniferum
334. Penanganan noda yang tidak terdeteksi dengan S. Chincona succirubra
lampu UV pada metode isolasi KLTP dapat T. Digitalis purpurea
dilakukan dengan cara kecuali : 344. Yang termasuk parameter spesifik dalam
P. Menggunakan chamber iodin standardisasi ekstrak bahan alam adalah :
Q. Menyemprot seluruh lempeng dengan P. Cemaran aflatoksin
pereaksi kromogenik Q. Kadar Sari larut etanol
R. Menggunakan senyawa pembanding R. Kadar Abu
S. Menyemprot lempeng dengan kabut halus S. Kadar Air
air T. Susut Pengeringan
T. Menyemprot sebagian sisi lempeng dengan 345. Di antara pernyataan berikut, yang tidak benar
asam sulfat tentang simplisia adalah
335. Kharakteristik pelarut polar kecuali : P. Ekstrak tanaman yang belum dimurnikan
P. Memiliki molekul yang simetris termasuk simplisia nabati
Q. Memiliki keelektronegatifan yang tinggi Q. Nama simplisia dapat berasal dari nama
R. Dapat membentuk ikatan hidrogen spesies diikuti nama bagian tanaman
S. Memiliki tetapan dielektrik yang tinggi R. Mel depuratum termasuk Simplisia hewani
T. Memiliki dwikutub atau dipol S. Simplisia pelican adalah nama lain dari
336. Jaringan yang spesifik terdapat pada daun adalah simplisia mineral
P. Palisade T. Eksudat tanaman termasuk contoh simplisia
Q. Epidermis nabati
R. Parenkim

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 132


dari 287
346. Obat alami yang bahan bakunya telah
distandardisasi dan telah melalui uji praklinik
dan uji klinik disebut
P. Fitofarmaka
Q. Fitomedisin Urutan menurut struktur yang memiliki energi
R. Jamu terbesar hingga yang terendah adalah
S. Obat herbal P. 1 > 2 > 3 > 4
T. Obat herbal terstandar Q. 4 > 3 > 1 > 2
R. 2 > 4 > 3 > 1
S. 1 > 4 > 3 > 2
347. Berdasarkan ikatan yang menghubung antara T. Semua salah
gula dan aglikon, glikosida dibagi atas, kecuali : 354. Di antara struktur berikut
P. Glikosida O
Q. Glikosida H
R. Glikosida C
S. Glikosida N
T. Glikosida S
348. Pelarut dengan rumus umum : R – O – R’ adalah
golongan:
P. Keton
Q. Aldehid
R. Eter
S. Ester
T. Karboksilat
349. Metode yang dapat digunakan untuk mem-
peroleh minyak menguap dari bahan alam
adalah, kecuali :
P. Destilasi
Q. Ekstraksi yang merupakan pasangan enantiomer adalah :
R. Pemerasan P. I dan IV
S. Sublimasi Q. II dan III
T. Enflurasi R. III dan I
S. II dan IV
350. Logo berupa “ Ranting daun terletak dalam
T. I dan II
lingkaran “ yang dicetak dengan warna hijau di
atas dasar warna putih adalah penandaan untuk : 355. Struktur dengan penamaan : (S)-4-bromo-1-
metilsikloheksena adalah :
P. Obat tradisional CH3
Q. Herbal terstandar CH3
R. Fitofarmaka
S. Fitomedicine A. D.
T. Jamu
351. Molekul dibawah ini yang memiliki momen Br
dipol yang terbesar adalah : Br
CH3
A. D.
B. E. Tidak ada yang benar

Br
Tidak ada yang
B. E. CH3
benar

C.

C. Br
356. Di antara unsur-unsur di bawah ini yang
paling mudah membentuk ion negatif adalah
352. Unsur yang jari-jari atomnya terbesar adalah P. 17Cl
P. 11Na Q. 11Na
Q. 13Al R. 12Mg
R. 14Si S. 15P
S. 17Cl T. Bukan salah satu
T. Bukan salah satu 357. Spektrofotometer infra merah bekerja
353. Dari struktur di bawah ini : berdasar-kan prinsip
1) CH4 P. Resonansi magnetik spin
2) CH3CH3 Q. Absorbansi cahaya
3) CH3CH2CH3 R. Vibrasi
4) S. Kuantum
T. Semua benar
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 133
dari 287
358. Rumus molekul dari asam glukonat 364. Larutan standar primer yang digunakan
HO OH O untuk penetapan kadar suatu bahan obat harus
OH memenuhi salah satu syarat berikut :
OH A. Jumlah pengotoran tidak melebihi 0,01
OH OH sampai 0,02%
adalah : B. Zat tersebut tidak mudah larut
A. C7H13O8 C. Mempunyai berat ekivalen yang rendah
B. C6H12O7 D. Higroskopik, beratnya berubah sewaktu
C. C5H12O9 terpapar udara
D. C6H12O10 E. Semua benar
E. C8H14O8 365. Sebanyak 10 mL HCl X M dititrasi dengan
359. Gugus fungsi utama yang menjadi ciri larutan Ba(OH)2 0,1 M diperlukan 15 mL.
senyawa obat ini Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah
P. 3 M
Q. 0,3 M
R. 0,03 M
S. 0,003 M
T. 0,0003 M
366. Sebanyak 50 mL larutan NaOH dinetralkan
adalah : melalui titrasi dengan 25 mL larutan HCl 0,2 M.
P. Eter Berat NaOH yang terdapat pada larutan tersebut
Q. Ester (diketahui Ar Na = 23, O = 16, H = 1) adalah
R. Keton P. 0,5 g
S. Fenol Q. 0,8 g
T. Aldehid R. 0,2 g
360. Gugus fungsi aromatik yang menjadi ciri S. 0,4 g
utama senyawa obat nabumeton T. 1,0 g
367. Sebanyak 250 mL H2SO4 0,1 M dapat
dinetralkan melalui titrasi dengan larutan KOH
0,3 M. Volume KOH yang diperlukan adalah
P. 160,5 ml
Q. 166,7 ml
R. 75 ml
adalah : S. 25 ml
P. Naftalen T. 10 ml
Q. Fenantren 368. Sebanyak 40 mL larutan NH4OH 0,2 M
R. Pentasen dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,02 M.
S. Benzopiren Berat garam yang terbentuk (diketahui Ar N = 14,
T. Fenol
H = 1, Cl = 35,5) adalah
361. Senyawa obat dengan struktur molekul 4,4'- P. 107 mg
diaminodifenilsulfon adalah : Q. 80 mg
P. Sulfametoksazol R. 50 mg
Q. Rifampin S. 314 mg
R. Dapson T. 209 mg
S. Thalidomid 369. Penetapan kadar obat secara baku dapat
T. Parasetamol dilaku-kan dengan beberapa metode berikut,
362. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 KECUALI
2p6 2s1 mempunyai sifat … P. Spektrofotometri
P. Mempunyai potensial ionisasi terbesar di Q. Kromatografi
antara unsur seperiode R. Volumetri
Q. Dapat membentuk oksida dengan rumus XO2 S. Resonansi magnetik inti
R. Dapat membentuk hidroksida yang sukar T. Bukan salah satu
larut dalam air 370. Metode titrasi yang didasarkan pada reaksi
S. Dapat membentuk senyawa halida dengan diazotasi dimana terjadi reaksi antara amina
klor dengan rumus XCl aromatik primer dengan asam nitrit membentuk
T. Semua benar garam diazonium disebut juga metode
363. Sebanyak 10 mL HCl yang tidak diketahui P. Gravimetri
konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 Q. Nitrimetri
M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata R. Asidimetri
volume NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,52 S. Alkalimetri
mL. Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah : T. Iodometri
P. 0,00125 M 371. pH dari 2 liter larutan 0,1 mol asam sulfat
Q. 0,0125 M adalah
R. 0,125 M P. 1
S. 1,25 M Q. 2
T. 12,5 M
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 134
dari 287
R. 3 RR. Mulai dieliminasi dari tubuh
S. 4 SS. Mulai diabsorbsi dari usus halus
T. 5 380. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
372. Reaksi yang tidak benar adalah : otonom adalah :
F2 OO. Adrenergik dan kolinergik umumnya
P. CH4 CH3F + HF bekerja sinergis
Q. CH4
Cl2 CH3Cl + HCl PP. Antagonis kolinergik disebut juga simpa-
Br tolitik
R. CH4 CH3Br + HBr QQ. Obat kolinergik meniru kerja dari
S. CH4
I22 CH3I + HI epinefrin
RR. Agonis adrenergik termasuk parasimpato-
T. Bukan salah satu mimetik
373. Secara umum spektrofotometer inframerah SS. Reseptor obat adrenergik terdiri dari resep-
digunakan untuk menentukan tor  dan 
P. Berat molekul
Q. Gugus fungsi 381. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara
antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami
R. Struktur kimia
degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga
S. Fragmentasi
disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini,
T. Konsentrasi larutan KECUALI :
374. Di bawah ini adalah parameter analisis yang OO. Reaksi hipersensitivitas cepat
harus dipertimbangkan dalam validasi metode PP. Reaksi anafilaksis
analisis, KECUALI : QQ. Reaksi alergi
P. Kecermatan RR. Reaksi hipersensitivitas lambat
Q. Keseksamaan SS. Reaksi histaminik
R. Selektivitas 382. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan
S. Kemurnian sebagai :
T. Bukan salah satu OO. Hubungan antara sifat-sifat fisika-
375. Parasetamol dapat ditetapkan kadarnya secara kimia obat dengan absorbsi sistemiknya
spektrofotometri visibel berdasarkan PP. Ukuran laju dan jumlah obat aktif terapetik
pembentukan warna setelah mereaksikan yang mencapai sirkulasi sistemik
Parasetamol dengan 1-naftol atau dengan salah QQ. Perpindahan obat ke dalam jaringan
satu senyawa di bawah ini (kemudian dianalisis sepanjang waktu
pada panjang gelombang 505 nm) RR. Pelarutan obat di dalam saluran pencernaan
P. Ferroin SS. Jumlah obat yang dirusak oleh hati sebelum
Q. Metilen biru terjadinya absorbsi sistemik dari saluran
R. Resorsinol pencernaan
S. Iodin 383. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat
T. Semua benar dirumuskan dalam pernyataan berikut ini :
OO. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa
376. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi
zat itu tidak toksik
utama senyawa dari tubuh adalah :
PP. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat itu
OO. Hati
sangat toksik
PP. Paru-paru
QQ. Semakin kecil nilainya, berarti
QQ. Ginjal
semakin toksik zat tersebut
RR.Kulit
RR. Semakin besar nilainya, berarti semakin
SS. Otak
toksik zat tersebut
377. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin SS. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan
adalah: tingkat ketoksikan zat tersebut
P. Hipofisis
384. Rute pemberian obat yang menghasilkan
Q. Pankreas
bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
R. Tiroid
TT.Injeksi intramuskular
S. Saliva
UU. Injeksi intravena
T. Adrenal
VV.Injeksi intradermal
378. Berikut ini yang tidak termasuk sistem imun WW. Pemberian per oral
nonspesifik adalah : XX. Injeksi subkutan
OO. Sel B
385. Parameter yang digunakan untuk mengukur
PP. Sel fagosit
fungsi hati hati adalah :
QQ. Sel NK
OO. Kreatinin
RR. Interferon
PP. SGOT/SGPT
SS. Selaput lendir
QQ. Inulin
379. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang RR. Insulin
diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat SS. Lisosim
OO. Mencapai konsentrasi puncak dalam
386. Thiamin adalah sinonim dari :
plasma
PP. Mencapai konsentrasi efektif minimum (MEC) A. Vitamin B1
QQ. Mencapai konsentrasi toksik B. Vitamin C
minimum (MTC) C. Natrium Pantotenat
UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 135
dari 287
D. Riboflavin 394. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya :
E. Vitamin D NN. Sistem saraf pusat
387. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah OO. Tidak ada alergi
A. Selekoksib PP. Dua kali sehari
B. Piroksikam QQ. Telinga kanan
C. Parasetamol RR. Penyakit paru kronis
D. Ibuprofen 395. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
E. Diklofenak adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
388. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida untuk diberikan pada mencit. Faktor konversi
adalah : dosis untuk mencit dengan bobot badan 20 g
OO. Streptomisin adalah 0,0026, dan volume pemberian
PP. Kanamisin maksimum untuk mencit dengan bobot badan 30
QQ. Eritromisin g adalah 1 ml. Jika pemberian sediaan oral
RR. Tobramisin berdasarkan volume maksimum, maka
SS. Neomisin konsentrasi sediaan oral glibenklamid yang
389. Suatu obat baru diberikan dengan dosis tunggal disediakan adalah :
IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. Setelah 6 OO. 1,95 mg/100 mL
jam, konsentrasi obat dalam plasma terukur 1,5 PP. 1,95 mg/mL
mg/100 ml plasma. Diketahui volume QQ. 19,5 mg/100 mL
distribusinya 10% dari berat badan, dan RR. 195 mg/mL
mengikuti kinetika orde satu. Jumlah total obat di SS. 195 mg/100 mL
dalam cairan tubuh setelah 6 jam dan waktu 396. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd)
paruh dari obat tersebut masing-masing adalah : dari sebuah obat maka seorang farmasis akan
OO. 200 mg dan 0,085 jam-1 dapat:
PP. 120 mg dan 0,693 jam-1 OO. Memperkirakan konstanta kecepatan
QQ. 120 mg dan 0,085 jam-1 elimi-nasi
RR. 200 mg dan 0,693 jam-1 PP. Menentukan waktu paruh obat
SS. 150 mg dan 0,085 jam-1 QQ. Menghitung loading dose (dosis
390. Seorang pasien pria berumur 76 tahun dengan muat) yang rasional
berat badan 72 kg, membutuhkan dosis muat RR. Menentukan interval dosis yang terbaik
vitamin C. Jika diketahui volume distribusi SS. Menentukan konsentrasi puncak dalam
vitamin C adalah 4 L/kg, dengan rentang kadar plasma
terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra- 397. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
vena yang dapat direkomendasikan : P. Menurunkan konversi asam amino menjadi
A. 500 g glukosa
B. 700 g Q. Meningkatkan glukoneogenesis
R. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel
C. 1000 g
S. Menginduksi kerja lipoprotein lipase
D. 1250 g T. Stimulasi glikogenolisis
E. 1500 g 398. Furosemid adalah nama generik dari :
391. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : OO. Allegra-D®
OO. Jumlah zat yang menghambat efek
PP. COZAAR®
bio-logis di dalam tubuh
PP. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio-logis
QQ. LASIX®
minimum RR. ZYRTEC®
QQ. Jumlah zat yang menghasilkan efek SS. GlycoLax®
ber-bahaya bagi organisme 399. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya
RR. Jumlah zat yang menghasilkan efek yang merupakan golongan :
diperlukan pada kebanyakan pasien OO. Alkaloid ergot
SS. Jumlah zat yang mempercepat pening-katan PP. Steroid
konsentrasi obat di dalam tubuh QQ. Beta-bloker
392. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi RR. Diuretik
menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan SS. Antidepressan
hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut : 400. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi
OO. Penyakit Graves’ vitamin B12 disebut ANEMIA … :
PP.Miastenia gravis OO. Sel Sabit
QQ. Pemphigus vulgaris PP. Pernisiosa
RR. Rheumatoid arthritis QQ. Aplastik
SS. Psoriasis RR. Hemolitik
393. Yang bukan fungsi/peran normal logam di dalam SS. Sideroblastik
tubuh adalah :
OO. Besi di dalam heme hemoglobin
PP.Kobalt dalam vitamin B12
QQ. Arsen di dalam ATP
RR. Kalsium di dalam tulang
SS. Fosfor di dalam ATP

UJIAN MASUK PSPA AW 2012/2013 (119) halaman 136


dari 287
121
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
82. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
83. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
84. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
85. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
86. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
87. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
88. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
89. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar

SOAL :
501. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar 505. Golongan enzim yang mengkatalisis
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : pemutusan ikatan secara hidrolitik pada ikatan
A. 12,51 N D. 10,82 N C−C, C−N, C−O dan ikatan lainnya adalah:
B. 11,96 N E. 10,67 Z. Oksidoreduktase D. Liase
C. 11,54 N AA. Hidrolase E. Isomerase
502. Larutan 0,1 mmol/L NaOH memiliki pH : BB. Transferase
Z. 8 C. 10 E. 12 506. Asam amino di bawah ini yang mengandung
AA. 9 D. 11 rantai aromatik pada rantai sampingnya adalah:
503. Senyawa pentobarbital di bawah ini, jika Z. Leusin D. Tyrosin
ditinjau dari strukturnya dapat dikategorikan AA. Lysin E. Metionin
sebagai senyawa yang bersifat: BB. Glisin
507. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di
bawah ini disebut ikatan………

F. Asam kuat D. Basa lemah


G. Basa kuat E. Netral
F. Kovalen D. Ion-dipol
H. Asam lemah
G. Van der Waals E. Hidrogen
504. Larutan stok zat X tersedia dengan
H. Dipol-dipol
konsentrasi 120 ppm. Yang harus dilakukan
508. Apakah istilah isomerisasi untuk kedua
untuk membuat larutan dengan konsentrasi 6
senyawa berikut ini …
ppm dari larutan stok tersebut adalah : H OH
H OH
Z. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya C CH3
C CH3
hingga 10 ml C C
AA. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya NHCH3
NHCH3 H
hingga 100 ml H

BB. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan volumenya efedrin Pseudoefedrin


hingga 10 ml
CC. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan volumenya F. Enantiomer
hingga 100 ml G. Isomer Geometrik
DD. Dipipet 50 ml lalu dicukupkan volumenya H. Isomer Konformasi
hingga 100 ml I. Diastereoisomer
J. Cis-Trans Isomer

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 137 dari


287
509. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope 515. Perhatikan kedua senyawa berikut ini
Indonesia Edisi III adalah
Z. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 2
jam.
AA. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 2
jam
BB. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1
jam.
CC. Selisih penimbangan dua kali berturut- Senyawa A merupakan suatu neurotransmitter,
turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa dan senyawa B merupakan suatu obat yang biasa
yang ditimbang setelah dipanaskan lagi diberikan secara topical untuk pengobatan
selama 1 jam. konjungtiva mata. Senyawa B memiliki afinitas
DD. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut dan efikasi untuk memulai aksi. Maka senyawa B
tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang termasuk senyawa…
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1 A. Antagonis C. Agonis
jam B. Antagonis parsial D. Agonis parsial
510. Gugus bukan protein yang terdapat pada C. Protogonis
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian protein 516. Urutkanlah tingkat keasaman asam benzoat
disebut : dan turunannya di bawah ini dari yang paling
Y. Kofaktor D. Isoelektrik asam
Z. Koenzim E. Allosterik O
AA. Gugus prostetik
Cl C
511. Urutan senyawa berikut ini yang dapat
melewati membran biologis secara difusi pasif OH (A)
dari yang paling mudah hingga paling sulit adalah: O
O O O
O2N C
OH
HN NH
O OH OH (B)
O
O H3C N
H H3CO C
barbituric acid benzoic acid
acetaminophen
Log P = -1,36 Log P = 0,28 Log P = 1,86 OH (C)
P Q R HO

C
F. P > Q > R D. R > P > Q
G. P > R > Q E. R > Q > P
O (D)
H. Q > P > R
F. A > B > C > D D. A > D > C > B
512. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada G. B > A > C > D E. D > C > B > A
serum seorang pasien dengan menggunakan H. B > A > D > C
spektrofotometer. 517. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
Sampel Absorban dalam dalam air suling pada panjang gelombang
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250 271 nm:
Serum pasien 0,500 Konsentrasi Absorbansi
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, (ppm)
adalah : 1,0 0,248
A. 2,5 g/Dl D. 0,5 g/dL 1,5 0,384
B. 5,2 g/Dl E. 0,25 g/dL 2,0 0,491
C. 5,0 g/dL 2,5 0,623
513. Penentuan kadar asam askorbat dalam suatu 3,0 0,745
sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode, 3,5 0,802
kecuali: Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas-
A. Metode Iodometri kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
B. Metode asidi–alkalimetri 50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL
C. Metode 2,6–dikloroindofenol lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
D. Metode kolorimetri 4–metoksi–2–nitroanilin hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh
E. Metode spektrofotometri absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin
514. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan dalam sampel tahu tersebut adalah :
kadar protein dalam urine adalah : Z. 2,625 ppm
Z. Urin sewaktu D. Urin 12 jam AA. 15,25 ppm
AA. Urin 24 jam E. Urin pagi BB. 5,25 ppm
BB. Urin postprandial CC. 25,5 ppm
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 138 dari
287
DD. 9,25 ppm C. (2) dan (4)
518. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang 524. Di antara pernyataan berikut ini
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam (1) Fase diam berupa C18 atau C8
10 gram senyawa yang mengandung minyak (2) Analit merupakan senyawa non polar
(lemak) disebut (3) Fase gerak yang biasa digunakan adalah
EE. Bilangan Asam asetonitril, air dan metanol
FF. Bilangan Penyabunan (4) Ukuran molekul analit lebih dari 30 nm
GG. Angka Yodium Hal-hal yang benar tentang reversed phase pada
HH. Angka Peroksida HPLC adalah :
II. Bilangan Fenol A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
519. Di antara pernyataan berikut ini B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
(1) Iodimetri-Iodometri C. (2) dan (4)
(2) Bromo-Bromatometri 525. Di antara hal-hal berikut :
(3) Permanganometri (1) Presisi
(4) Cerimetri (2) Linearitas
Yang termasuk dalam metode titrasi ber-dasarkan (3) Ketahanan
prinsip oksidasi reduksi adalah : (4) Batas deteksi
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) Yang termasuk parameter validasi metode
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) analisis adalah :
C. (2) dan (4) A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
520. Fase-fase metabolisme terdiri dari : B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
(1) Fase I C. (2) dan (4)
(2) Fase Konyugasi 526. Atom N pada alkaloid yang berasal dari asam
(3) Fase Oksidasi amino terdapat pada:
(4) Fase II Z. cincin heterosiklik
Fenotiazin mengalami metabolisme dalam tubuh AA. sebagai kation ammonium
berdasarkan reaksi seperti pada gambar di bawah BB. sebagai substituen cincin benzene
ini : CC. sebagai substituen cincin pyrane
DD. pada rantai samping
527. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam dari
tanaman dilakukan dengan cara
Z. Menambahkan ammonium-hydroxide dan air
ke serbuk tanaman
AA. Membuat ekstrak dengan penambahan asam
mineral dan pelarut organik
BB. Membuat ekstrak dengan penambahan basa
dan pelarut organik
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) CC. Menambahkan asam mineral dan air ke
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) serbuk tanaman
C. (2) dan (4) DD. Membuat ekstrak dengan pelarut organik dan
521. Di antara pernyataan berikut ini menghangatkannya
(1) Jenis kelamin 528. Lemak dari biji ricinus setelah pengepresan
(2) Genetik tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan
(3) Induksi enzim metabolisme karena mengandung bahan yang sangat beracun
(4) Umur yaitu .....
Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme Z. Ricinin D. Sinigrine
obat adalah : AA. Ricin E. Lotaustralin
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) BB. Taxol
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) 529. Scoville’s index dapat digunakan untuk
C. (2) dan (4) menge-tahui:
522. Di antara pernyataan berikut ini Z. Tingkat keasaman D. Tingkat kepedasan
(1) Asam adalah donor proton AA. Tingkat kekentalan E. Tingkat kepahitan
(2) Asam adalah donor elektron BB. Tingkat kemanisan
(3) Basa adalah akseptor proton 530. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
(4) Basa adalah akseptor elektron dengan pati adalah :
Yang sesuai dengan teori asam-basa Bronsted- Z. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
Lowry adalah : sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) bercabang
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) AA. Selulosa disusun oleh molekul β–glukosa
C. (2) dan (4) bercabang, pati memiliki molekul α- dan β-
523. Di antara gugus-gugus berikut ini : glukosa tidak bercabang
(1) Karbonil BB. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
(2) Karboksil terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa, sedangkan
(3) Amido pati memiliki rantai linear dan bercabang dari
(4) Azo 1,4-α-, dan 1,6-α-D-glukosa.
Yang termasuk gugus kromofor organik adalah : CC. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α-glukosa
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) sedangkan pati memiliki residu 1,4-β-glukosa
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) bercabang
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 139 dari
287
DD. Keduanya terdiri dari rantai linear dan DD. Pyrethri Flos
bercabang 1,2-β-D-glukosa. 541. Pernyataan yang paling berhubungan dengan
531. Cara untuk mendapatkan minyak lemak dari Opium adalah :
“virgin oil” adalah : Z. Opium adalah getah yang dikeringkan yang
Z. ekstraksi pelarut. diperoleh dengan menoreh kapsul poppy
AA. pengepresan. yang belum matang.
BB. pengepresan-dingin. AA. Opium adalah jus yang dikeringkan dari
CC. distilasi uap air. guntingan daun Opium poppy.
DD. pengepresan dan ekstraksi pelarut. BB. Opium adalah ekstrak air yang dikeringkan
532. Berikut ini adalah reagen untuk identifikasi dari batang Opium poppy.
alkaloid, kecuali: CC. Opium dengan kualitas bagus mengandung
Z. Dragendorf 1,5% morfin.
Å. Mayer DD. Opium digunakan sebagai diuretik dan laxatif.
BB. Wagner 542. Senyawa yang merupakan kandungan Opium
CC. Lieberman Bouchard adalah :
DD. Potassium-tetraiodomercurate Z. Chelidonin D. Heroin
533. Getah dari Poppy adalah bahan baku industri AA. Hypericine E. Pilokarpin
untuk produksi morfin karena .……. . BB. Narcotine
Z. Hanya mengandung morfin 543. Bagaimana menghindari kerusakan bahan
AA. Tidak mengandung alkaloid lain herbal dari perubahan yang tidak diinginkan pada
BB. Memiliki kandungan morfin maksimum penyimpanan?
CC. Bahan baku yang paling murah Z. Mengeringkan bahan herbal sesegera
DD. Mengandung derifat morfin mungkin
534. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak jika AA. melembabkan bahan herbal dengan sejumlah
pada pemeriksaan ... tertentu air dan menyimpannya di dalam
Z. bagian tanaman tersebut mengandung bahan lemari pendingin
asing yang toksik BB. Tanaman disimpan pada tempat dingin dalam
AA. bagian tanaman tersebut mengandung bahan wadah tertutp
asing dalam jumlah yang melebihi ambang CC. Simpan tanaman di dalam wadah tertutup
batas yang ditetapkan farmakope rapat dan simpan pada suhu ruang
BB. bagian tanaman tersebut mengandung bahan DD. Menambahkan bahan penstabil
asing yang toksik yang tidak dapat dipisahkan 544. Pada kolom kromatografi ekskulusi ukuran,
CC. bagian tanaman tersebut mengandung bahan molekul yang …………. akan bergerak bebas pada
asing matriks fase diam, dan oleh karena itu akan
DD. mengandung bagian lain dari tanaman bergerak dari kolom …………
tersebut dalam jumlah yang lebih besar Z. kecil, lebih cepat D. besar, lebih cepat
daripada yang dipersyaratkan farmakope AA. polar, lebih cepat E. polar, lebih lambat
535. Simplisia berikut ini yang kandungan kafein- BB. besar, lebih lambat
nya paling tinggi adalah 545. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada
Z. Mate Folium D. Coffeae Semen kromato-grafi lapis tipis dengan fase diam
AA. Theae Folium E. Colae Semen “reverse phase silica gel” adalah senyawa yang
BB. Guarana Z. bobot molekul tinggi D. polaritas rendah
536. Inulin termasuk ke dalam kelompok AA. bobot molekul rendah E. solubilitas sedang
Z. Arabin D. Mannan BB. polaritas tinggi
AA. Pectin E. Fructosane 546. Berapa nilai hRf maksimum sebuah senyawa
BB. Galaktane pada kromatografi kertas?
537. Bahan berikut ini yang bersifat karminatif Z. 0,1 C. 10,0 E. Tidak menentu
Z. Frangulae Cortex AA. 1,0 D. 100,0
AA. Centaurii Herba 547. Senyawa berikut ini yang lebih dulu terelusi
BB. Silybi mariani Fructus dari gas chromatography column adalah
CC. Foeniculi Fructus Z. Methanol (CH3OH)
DD. Graminis Rhizoma AA. Ethanol (CH3CH2OH)
538. Kandungan tanaman di bawah ini yang dapat BB. n-Propanol (CH3CH2CH2OH)
membentuk kompleks reversible dengan protein CC. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH)
adalah : DD. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH)
Z. Alkaloid D. Mucilago 548. Senyawa yang tergolong terpenoid adalah :
AA. Saponin E. Anthraglikosida Z. Anthosianin D. Karotenoid
BB. Tannin AA. Mucilago E. Minyak lemak
539. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium BB. Tannin
memiliki efek .. 549. Bahan berikut ini digunakan sebagai
Z. Antagonis atropin D. Diuretik antikanker, KECUALI
AA. Agonis atropin E. Emetik Z. Myristicae Semen D. Podophylli Rhizoma
BB. Sedatif AA. Taxus Baccata E. Colae Semen
540. Bahan yang mengandung derivat purin : BB. Catharanthi Herba
Z. Capsicum Fructus 550. Tanaman yang banyak digunakan setelah
AA. Alixiae Cortex fermen-tasi adalah :
BB. Colae Semen Z. Calami Rhizoma D. Theae Folium
CC. Podophylum AA. Zingiberis Rhizoma E. Lime Flos
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 140 dari
287
BB. Ratanhia Root 559. Antibiotika yang mekanisme kerjanya
551. Untuk membuat 1 L etanol 70 % dibutuhkan: menggangu sintesis dinding sel, antara lain :
A. Air suling 729 mL dan etanol 96 % hingga 1 L A. Ampisilin D. Eritromisin
B. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 271 mL B. Kloramfenikol E. A dan C benar
C. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 1 L C. Amoksisilin
D. Etanol 96 % 729 mL dan air suling hingga 1 L 560. Yang tidak termasuk antibiotika di bawah ini
E. Air suling 729 mL dan etanol 96 % 271 mL A. Amoksisilin D. Tetrasiklin
552. Untuk membuat Atropin sulfat yang B. Gentamisin E. Sulfadiazin
dibutuhkan untuk campuran puyer 0,5 mg per
C. Kloramfenikol
bungkus, akan dibuat 10 bungkus, maka pada
561. Zat yang digunakan sebagai bahan
penimbangan atropin sulfat memerlukan
pensuspensi di bawah ini adalah :
pengenceran, yaitu :
A. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto-
A. Natrium metilsellulosa D. Polisorbat 80
sa 450 mg, hasil pengencerannya ditimbang 50 B. Bentonit E. A, B, dan C benar
mg. C. Natrium alginate
B. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan air 562. Kelompok mikroorganisme yang tidak
suling 450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 memiliki dinding sel, adalah :
mg. A. Bakteri C. Virus E. Amuba
C. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto- B. Fungi D. Ganggang
sa 500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. 563. Sediaan obat yang penandaan dalam etiket
D. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa atau kemasannya terdapat tanda lingkaran biru
500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg dan ada tanda peringatan P No.1 AWAS OBAT
E. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa KERAS, termasuk :
450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. A. Obat keras D. Obat bebas
553. Yang bukan sediaan farmasi yang termasuk B. Obat narkotika E. Obat psikoterapi
bentuk larutan adalah : C. Obat bebas terbatas
A. Sirup obat batuk putih 564. Untuk membuat larutan NaCl 0,9 % sebanyak
B. Sirup kering (dry syrup) amoxicillin 500 mL dibutuhkan :
C. Eliksir parasetamol A. NaCl 0,9 g dan air hingga 500 mL
D. Aqua rosarum (air mawar) B. NaCl 0,9 g dan air 500 mL
E. Minyak telon C. NaCl 4,5 g dan air hingga 500 mL
554. Dosis tertinggi yang masih aman diberikan D. NaCl 4,5 g dan air 500 mL
kepada pasien, disebut : E. A dan C benar
A. Dosis letal D. Dosis maksimum 565. Bahan-bahan berikut ini dapat digunakan
B. Dosis toksik E. Dosis terapi sebagai emulgator, kecuali:
C. Dosis lazim A. Polisorbat/tween D. Gom arab
555. Sediaan farmasi yang termasuk sediaan B. Span E. Tragakan
setengah padat antara lain, kecuali : C. Natrium klorida
A. Salep C. Losio E. Cerata 566. Yang TIDAK termasuk sediaan steril di bawah
B. Krim D. Pasta ini adalah :
556. Sediaan farmasi yang pemberiannya melalui A. Tetes mata D. Tetes hidung
dubur, antara lain : B. Injeksi E. Salep mata
A. Gargarisma D. Pessaries C. Tetes telinga
B. Potio E. Suppositoria 567. Jika dosis maksimum atropin sulfat 1 mg/3
C. Ovula mg, maka dosis maksimum untuk anak umur 10
557. Salah satu syarat sediaan injeksi i.v. adalah tahun adalah :
sedapat mungkin isohidri. Yang dimaksud dengan A. Sekali pakai 0,1 mg, sehari 0,3 mg
isohidri adalah : B. Sekali pakai 0,5 mg, sehari 1,5 mg
A. Tekanan osmosis sediaan sama dengan C. Sekali pakai 1 mg, sehari 3 mg
tekanan osmosis cairan tubuh D. Sekali pakai 0,5 g, sehari 3 g
B. pH sediaan sama dengan pH cairan tubuh. E. Semua di atas salah
C. Temperatur sediaan sama dengan temperatur 568. Dalam pembuatan tablet, bahan di bawah ini
cairan tubuh yang termasuk bahan pengikat :
D. Konsentrasi air dalam sediaan sama dengan A. Amilum manihot D. Sirup gula
konsentrasi air cairan tubuh. B. Pati jagung E. Semua benar
E. Konsentrasi zat aktif dalam sediaan sama C. PVP (polivinil pirolidon)
dengan konsentrasi zat aktif dalam cairan 569. Bakteri berikut ini yang dapat dimanfaatkan
tubuh. untuk dibuat sediaan farmasi atau pangan
558. Yang termasuk antiseptika di bawah ini, fungsional, yaitu :
kecuali:
A. Escherichia coli
A. Larutan etanol 70 % B. Staphylococcus aureus
B. Larutan KMnO4 C. Lactobacilus acidophilus
C. Larutan Rivanol D. Pseudomonas aeroginosa
D. Larutan Mercurochrom E. Salmonella thyposa
E. Larutan NaCl 0,9 % 570. Tulisan CITO pada resep, artinya:
A. Segera
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 141 dari
287
B. Ditunggu XX. Deltograft
C. Diulang 581. Imunitas aktif dapat diperoleh dengan cara:
D. Diracik TT. Terpapar oleh penyakit
E. Disalin UU. Imunisasi
571. Sediaan setengah padat kosmetika yang VV. Menerima injeksi gamma-globulin
meng-gunakan bahan dasar senyawa hidrokoloid, WW. Pilihan A dan B benar
seperti karbopol atau Natrium CMC, disebut: XX. Pilihan B dan C benar
A. Gel C. Suspensi E. Emulsi 582. Istilah bioavailabilitas mengacu pada jumlah
B. Pasta D. Cream relatif obat yang mencapai
572. Yang termasuk golongan obat keras di bawah A. Usus halus
ini : B. Lambung
A. Injeksi vitamin B kompleks C. Sirkulasi sistemik
B. Kapsul amoksisilin D. Hati
C. Salep mata oksitetrasiklin E. Ginjal
D. Tablet vitamin C 583. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd) dari
sebuah obat maka seorang farmasis akan dapat:
E. A, B, C benar
TT.Memperkirakan konstanta kecepatan
573. Istilah Infus yang diberikan secara intra vena
eliminasi
termasuk golongan :
UU. Menentukan waktu paruh obat
A. sediaan steril D. sediaan fitofarmaka
VV. Menghitung loading dose (dosis
B. sediaan non steril E. sediaan kosmetika muat) yang rasional
C. sediaan galenik WW. Menentukan interval dosis yang
574. Signatura untuk obat-obat injeksi dapat terbaik
ditulis oleh dokter, sebagai berikut : XX. Menentukan konsentrasi puncak dalam
A. S.i.m.m C. S.pro.inj. E. A dan C benar plasma
B. S.u.e D. S.u.c 584. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi
575. Bahan di bawah ini yang sering digunakan utama senyawa dari tubuh adalah :
sebagai antifungi dalam sediaan salep, adalah A. Hati
A. Metil salisilat D. Asetosal B. Paru-paru
B. Asetoasetil salisilat E. Minyak gandapura C. Ginjal
C. Asam salisilat D. Kulit
576. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin E. Otak
adalah: 585. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara
TT.Hipofisis D. Pankreas antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami
UU. Tiroid E. Saliva degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga
VV.Adrenal disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini,
577. Berikut ini yang tidak berhubungan dengan ciri- KECUALI :
ciri hormon adalah: TT.Reaksi hipersensitivitas cepat
Z. Dilepaskan dalam konsentrasi tinggi UU. Reaksi anafilaksis
AA.Dihasilkan oleh kelenjar khusus VV.Reaksi alergi
BB.Pelepasannya dipengaruhi oleh kerja WW. Reaksi hipersensitivitas lambat
hipotalamus XX. Reaksi histaminik
CC. Bekerja pada lokasi spesifik 586. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak satupun
DD. Merupakan sebuah messenger yang bukan racun, hanya dosis yang
kimiawi membedakan antara racun dan pengobatan”
578. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah: dikemukakan pertama kali oleh :
U. Menurunkan konversi asam amino menjadi Z. Parkinson
glukosa AA. Fleming
V. Meningkatkan glukoneogenesis BB. Paracelsus
W. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel CC. Plato
X. Menginduksi kerja lipoprotein lipase DD. Aristoteles
Y. Stimulasi glikogenolisis 587. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat dirumuskan
579. Yang bukan termasuk jenis-jenis kontrasepsi dalam pernyataan berikut ini :
pada wanita adalah: TT.Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat itu
A. Pil progestin tidak toksik
B. Implan UU. Nilai yang besar menunjukkan bahwa
C. Pil kombinasi estrogen dan progestin zat itu sangat toksik
D. Vasektomi VV. Semakin kecil nilainya, berarti
E. Intra uterine device (IUD) semakin toksik zat tersebut
580. Dengan adanya perkembangan di bidang WW. Semakin besar nilainya, berarti
bioteknologi, transplantasi dapat dilakukan semakin toksik zat tersebut
antar-spesies menggunakan cangkokan (graft) XX. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan
yang disebut: tingkat ketoksikan zat tersebut
TT.Autograft 588. Thiamin adalah sinonim dari :
UU. Isograft A. Vitamin B1
VV.Allograft B. Vitamin C
WW. Xenograft C. Natrium Pantotenat

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 142 dari


287
D. Riboflavin Z. Meningkatkan eliminasi panas pada waktu
E. Vitamin D demam, dengan cara menimbulkan dilatasi
589. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah pembuluh darah perifer & mobilisasi air
A. Selekoksib sehingga terjadi pengen-ceran darah &
B. Piroksikam pngeluaran keringat
C. Parasetamol AA. Merupakan hasil kerja obat pada SSP
D. Ibuprofen yang melibatkan pusat kontrol suhu di
E. Diklofenak hipotalamus
BB. Menghambat secara langsung enzim-
590. Siklooksigense-1 dan 2 bertanggung jawab untuk enzim pada SSP yang mengkatalisis
A. Sintesis prostaglandin dari arakidonat biosintesis prostaglandin
B. Sintesis leukotrien dari arakidonat CC. Menghambat enzim-enzim yang
C. Perubahan ATP menjadi cAMP terlibat pada biosintesis mukopolisakarida &
D. Degradasi metabolik cAMP glikoprotein
E. Perubahan GMP menjadi cGMP DD. Meningkatkan pergantian jaringan
591. Seorang pasien pria berumur 76 tahun dengan kolagen & stabilisasi membran
berat badan 72 kg, membutuhkan dosis muat 597. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida
vitamin C. Jika diketahui volume distribusi adalah :
vitamin C adalah 4 L/kg, dengan rentang kadar TT.Streptomisin
terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra- UU. Kanamisin
vena yang dapat direkomendasikan : VV.Eritromisin
A. 500 g WW. Tobramisin
B. 700 g XX. Neomisin
C. 1000 g 598. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi
D. 1250 g menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan
E. 1500 g hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut :
592. Mr. X memulai minum suspensi Cellcept® A. Penyakit Graves’
(micophenolat mofetil 1 g/5 mL bila B. Miastenia gravis
direkonstitusi dengan air) setelah menerima C. Pemphigus vulgaris
transplantasi jantung. Ia mendapat resep dengan D. Rheumatoid arthritis
dosis 1,5 g b.i.d. Jika diminum dengan dosis yang E. Psoriasis
tepat, berapa hari yang dibutuhkan untuk 599. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
menghabiskan sediaan obat dalam botol 175 ml adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
yang telah direkonstitusi untuknya ? untuk diberikan pada mencit. Faktor konversi
A. 11 hari dosis untuk mencit dengan bobot badan 20 g
B. 15 hari adalah 0,0026, dan volume pemberian
C. 18 hari maksimum untuk mencit dengan bobot badan 30
D. 24 hari g adalah 1 ml. Jika pemberian sediaan oral
E. 30 hari berdasarkan volume maksimum, maka
593. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang konsentrasi sediaan oral glibenklamid yang
diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat disediakan adalah :
TT.Mencapai konsentrasi puncak dalam plasma TT.1,95 mg/100 mL
UU. Mencapai konsentrasi efektif UU. 1,95 mg/mL
minimum (MEC) VV.19,5 mg/100 mL
VV.Mencapai konsentrasi toksik minimum (MTC) WW. 195 mg/mL
WW. Mulai dieliminasi dari tubuh XX. 195 mg/100 mL
XX. Mulai diabsorbsi dari usus halus 600. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi
594. Pernyataan yang benar tentang obat-obat vitamin B12 disebut ANEMIA … :
otonom adalah : TT. Sel Sabit
TT.Adrenergik dan kolinergik umumnya bekerja UU. Pernisiosa
sinergis VV. Aplastik
UU. Antagonis kolinergik disebut juga WW. Hemolitik
simpatolitik XX. Sideroblastik
VV.Obat kolinergik meniru kerja dari epinefrin
WW. Agonis adrenergik termasuk
parasimpato-mimetik
XX. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
reseptor  dan 
595. Parameter yang digunakan untuk mengukur
fungsi hati hati adalah :
TT.Kreatinin
UU. SGOT/SGPT
VV.Inulin
WW. Insulin
XX. Lisosim
596. Mekanisme umum obat analgetik antiinflamasi
nonsteroid adalah :

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 143 dari


287
121
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
90. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
91. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
92. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
93. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan jawaban,
karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
94. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
95. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
96. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal yang
diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
97. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar

SOAL :
601. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar II. Dipipet 50 ml lalu dicukupkan volumenya
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : hingga 100 ml
D. 12,51 N D. 10,82 N
E. 11,96 N E. 10,67 605. Golongan enzim yang mengkatalisis
F. 11,54 N pemutusan ikatan secara hidrolitik pada ikatan
602. Larutan 0,1 mmol/L NaOH memiliki pH : C−C, C−N, C−O dan ikatan lainnya adalah:
BB. 8 C. 10 E. 12 CC. Oksidoreduktase D. Liase
CC. 9 D. 11 DD. Hidrolase E. Isomerase
603. Senyawa pentobarbital di bawah ini, jika EE. Transferase
ditinjau dari strukturnya dapat dikategorikan 606. Asam amino di bawah ini yang mengandung
sebagai senyawa yang bersifat: rantai aromatik pada rantai sampingnya adalah:
CC. Leusin D. Tyrosin
DD. Lysin E. Metionin
EE. Glisin
607. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di
bawah ini disebut ikatan………

I. Asam kuat D. Basa lemah


J. Basa kuat E. Netral
K. Asam lemah
604. Larutan stok zat X tersedia dengan
konsentrasi 120 ppm. Yang harus dilakukan
I. Kovalen D. Ion-dipol
untuk membuat larutan dengan konsentrasi 6
J. Van der Waals E. Hidrogen
ppm dari larutan stok tersebut adalah :
K. Dipol-dipol
EE. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
608. Apakah istilah isomerisasi untuk kedua
hingga 10 ml
senyawa berikut ini …
FF. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya H OH
H OH
hingga 100 ml C CH3
C CH3
GG. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan volumenya C C
hingga 10 ml NHCH3
NHCH3 H
HH. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan volumenya H

hingga 100 ml efedrin Pseudoefedrin

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 144 dari


287
K. Enantiomer 614. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan
L. Isomer Geometrik kadar protein dalam urine adalah :
M. Isomer Konformasi CC. Urin sewaktu D. Urin 12 jam
N. Diastereoisomer DD. Urin 24 jam E. Urin pagi
O. Cis-Trans Isomer EE. Urin postprandial

609. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope 615. Perhatikan kedua senyawa berikut ini
Indonesia Edisi III adalah
EE. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 2
jam.
FF. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 2
jam
GG. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1
jam.
HH. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut Senyawa A merupakan suatu neurotransmitter,
tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang dan senyawa B merupakan suatu obat yang biasa
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1 diberikan secara topical untuk pengobatan
jam. konjungtiva mata. Senyawa B memiliki afinitas
II. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut dan efikasi untuk memulai aksi. Maka senyawa B
tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang termasuk senyawa…
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1 D. Antagonis C. Agonis
jam E. Antagonis parsial D. Agonis parsial
610. Gugus bukan protein yang terdapat pada F. Protogonis
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian protein 616. Urutkanlah tingkat keasaman asam benzoat
disebut : dan turunannya di bawah ini dari yang paling
BB. Kofaktor D. Isoelektrik asam
CC. Koenzim E. Allosterik O
DD. Gugus prostetik
Cl C
611. Urutan senyawa berikut ini yang dapat
melewati membran biologis secara difusi pasif OH (A)
dari yang paling mudah hingga paling sulit adalah: O
O O O
O2N C
OH
HN NH
O OH OH (B)
O
O H3C N
H H3CO C
barbituric acid benzoic acid
acetaminophen
Log P = -1,36 Log P = 0,28 Log P = 1,86 OH (C)
P Q R HO

C
I. P > Q > R D. R > P > Q
J. P > R > Q E. R > Q > P
O (D)
K. Q > P > R
I. A > B > C > D D. A > D > C > B
612. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada J. B > A > C > D E. D > C > B > A
serum seorang pasien dengan menggunakan K. B > A > D > C
spektrofotometer. 617. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
Sampel Absorban dalam dalam air suling pada panjang gelombang
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250 271 nm:
Serum pasien 0,500 Konsentrasi Absorbansi
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, (ppm)
adalah : 1,0 0,248
D. 2,5 g/Dl D. 0,5 g/dL 1,5 0,384
E. 5,2 g/Dl E. 0,25 g/dL 2,0 0,491
F. 5,0 g/dL 2,5 0,623
613. Penentuan kadar asam askorbat dalam suatu 3,0 0,745
sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode, 3,5 0,802
kecuali: Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas-
F. Metode Iodometri kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
G. Metode asidi–alkalimetri 50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL
H. Metode 2,6–dikloroindofenol lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
I. Metode kolorimetri 4–metoksi–2–nitroanilin hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh
J. Metode spektrofotometri
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 145 dari
287
absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin (6) Karboksil
dalam sampel tahu tersebut adalah : (7) Amido
EE. 2,625 ppm (8) Azo
FF. 15,25 ppm Yang termasuk gugus kromofor organik adalah :
GG. 5,25 ppm A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
HH. 25,5 ppm B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
II. 9,25 ppm C. (2) dan (4)
618. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang 624. Di antara pernyataan berikut ini
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam (5) Fase diam berupa C18 atau C8
10 gram senyawa yang mengandung minyak (6) Analit merupakan senyawa non polar
(lemak) disebut (7) Fase gerak yang biasa digunakan adalah
JJ. Bilangan Asam asetonitril, air dan metanol
KK. Bilangan Penyabunan (8) Ukuran molekul analit lebih dari 30 nm
LL. Angka Yodium Hal-hal yang benar tentang reversed phase pada
MM.Angka Peroksida HPLC adalah :
NN. Bilangan Fenol A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
619. Di antara pernyataan berikut ini B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
(5) Iodimetri-Iodometri C. (2) dan (4)
(6) Bromo-Bromatometri 625. Di antara hal-hal berikut :
(7) Permanganometri (5) Presisi
(8) Cerimetri (6) Linearitas
Yang termasuk dalam metode titrasi ber-dasarkan (7) Ketahanan
prinsip oksidasi reduksi adalah : (8) Batas deteksi
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) Yang termasuk parameter validasi metode
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) analisis adalah :
C. (2) dan (4) A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
620. Fase-fase metabolisme terdiri dari : B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
(5) Fase I C. (2) dan (4)
(6) Fase Konyugasi 626. Atom N pada alkaloid yang berasal dari asam
(7) Fase Oksidasi amino terdapat pada:
(8) Fase II EE. cincin heterosiklik
Fenotiazin mengalami metabolisme dalam tubuh FF. sebagai kation ammonium
berdasarkan reaksi seperti pada gambar di bawah GG. sebagai substituen cincin benzene
ini : HH. sebagai substituen cincin pyrane
II. pada rantai samping
627. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam dari
tanaman dilakukan dengan cara
EE. Menambahkan ammonium-hydroxide dan air
ke serbuk tanaman
FF. Membuat ekstrak dengan penambahan asam
mineral dan pelarut organik
GG. Membuat ekstrak dengan penambahan basa
dan pelarut organik
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) HH. Menambahkan asam mineral dan air ke
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) serbuk tanaman
C. (2) dan (4) II. Membuat ekstrak dengan pelarut organik dan
621. Di antara pernyataan berikut ini menghangatkannya
(5) Jenis kelamin 628. Lemak dari biji ricinus setelah pengepresan
(6) Genetik tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan
(7) Induksi enzim metabolisme karena mengandung bahan yang sangat beracun
(8) Umur yaitu .....
Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme CC. Ricinin D. Sinigrine
obat adalah : DD. Ricin E. Lotaustralin
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) EE. Taxol
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) 629. Scoville’s index dapat digunakan untuk
C. (2) dan (4) menge-tahui:
622. Di antara pernyataan berikut ini CC. Tingkat keasaman D. Tingkat kepedasan
(5) Asam adalah donor proton DD. Tingkat kekentalan E. Tingkat kepahitan
(6) Asam adalah donor elektron EE. Tingkat kemanisan
(7) Basa adalah akseptor proton 630. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
(8) Basa adalah akseptor elektron dengan pati adalah :
Yang sesuai dengan teori asam-basa Bronsted- EE. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
Lowry adalah : sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) bercabang
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) FF. Selulosa disusun oleh molekul β–glukosa
C. (2) dan (4) bercabang, pati memiliki molekul α- dan β-
623. Di antara gugus-gugus berikut ini : glukosa tidak bercabang
(5) Karbonil

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 146 dari


287
GG. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang DD. Agonis atropin E. Emetik
terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa, sedangkan EE. Sedatif
pati memiliki rantai linear dan bercabang dari 640. Bahan yang mengandung derivat purin :
1,4-α-, dan 1,6-α-D-glukosa. EE. Capsicum Fructus
HH. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α-glukosa FF. Alixiae Cortex
sedangkan pati memiliki residu 1,4-β-glukosa GG. Colae Semen
bercabang HH. Podophylum
II. Keduanya terdiri dari rantai linear dan II. Pyrethri Flos
bercabang 1,2-β-D-glukosa. 641. Pernyataan yang paling berhubungan dengan
631. Cara untuk mendapatkan minyak lemak dari Opium adalah :
“virgin oil” adalah : EE. Opium adalah getah yang dikeringkan yang
EE. ekstraksi pelarut. diperoleh dengan menoreh kapsul poppy
FF. pengepresan. yang belum matang.
GG. pengepresan-dingin. FF. Opium adalah jus yang dikeringkan dari
HH. distilasi uap air. guntingan daun Opium poppy.
II. pengepresan dan ekstraksi pelarut. GG. Opium adalah ekstrak air yang dikeringkan
632. Berikut ini adalah reagen untuk identifikasi dari batang Opium poppy.
alkaloid, kecuali: HH. Opium dengan kualitas bagus mengandung
BB. Dragendorf 1,5% morfin.
CC. Mayer II. Opium digunakan sebagai diuretik dan laxatif.
GG. Wagner 642. Senyawa yang merupakan kandungan Opium
HH. Lieberman Bouchard adalah :
II. Potassium-tetraiodomercurate CC. Chelidonin D. Heroin
633. Getah dari Poppy adalah bahan baku industri DD. Hypericine E. Pilokarpin
untuk produksi morfin karena .……. . EE. Narcotine
EE. Hanya mengandung morfin 643. Bagaimana menghindari kerusakan bahan
FF. Tidak mengandung alkaloid lain herbal dari perubahan yang tidak diinginkan pada
GG. Memiliki kandungan morfin maksimum penyimpanan?
HH. Bahan baku yang paling murah EE. Mengeringkan bahan herbal sesegera
II. Mengandung derifat morfin mungkin
634. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak jika FF. melembabkan bahan herbal dengan sejumlah
pada pemeriksaan ... tertentu air dan menyimpannya di dalam
EE. bagian tanaman tersebut mengandung bahan lemari pendingin
asing yang toksik GG. Tanaman disimpan pada tempat dingin dalam
FF. bagian tanaman tersebut mengandung bahan wadah tertutp
asing dalam jumlah yang melebihi ambang HH. Simpan tanaman di dalam wadah tertutup
batas yang ditetapkan farmakope rapat dan simpan pada suhu ruang
GG. bagian tanaman tersebut mengandung bahan II. Menambahkan bahan penstabil
asing yang toksik yang tidak dapat dipisahkan 644. Pada kolom kromatografi ekskulusi ukuran,
HH. bagian tanaman tersebut mengandung bahan molekul yang …………. akan bergerak bebas pada
asing matriks fase diam, dan oleh karena itu akan
II. mengandung bagian lain dari tanaman bergerak dari kolom …………
tersebut dalam jumlah yang lebih besar CC. kecil, lebih cepat D. besar, lebih cepat
daripada yang dipersyaratkan farmakope DD. polar, lebih cepat E. polar, lebih lambat
635. Simplisia berikut ini yang kandungan kafein- EE. besar, lebih lambat
nya paling tinggi adalah 645. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada
CC. Mate Folium D. Coffeae Semen kromato-grafi lapis tipis dengan fase diam
DD. Theae Folium E. Colae Semen “reverse phase silica gel” adalah senyawa yang
EE. Guarana CC. bobot molekul tinggi D. polaritas rendah
636. Inulin termasuk ke dalam kelompok DD. bobot molekul rendah E. solubilitas sedang
CC. Arabin D. Mannan EE. polaritas tinggi
DD. Pectin E. Fructosane 646. Berapa nilai hRf maksimum sebuah senyawa
EE. Galaktane pada kromatografi kertas?
637. Bahan berikut ini yang bersifat karminatif BB. 0,1 C. 10,0 E. Tidak menentu
EE. Frangulae Cortex CC. 1,0 D. 100,0
FF. Centaurii Herba 647. Senyawa berikut ini yang lebih dulu terelusi
GG. Silybi mariani Fructus dari gas chromatography column adalah
HH. Foeniculi Fructus EE. Methanol (CH3OH)
II. Graminis Rhizoma FF. Ethanol (CH3CH2OH)
638. Kandungan tanaman di bawah ini yang dapat GG. n-Propanol (CH3CH2CH2OH)
membentuk kompleks reversible dengan protein HH. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH)
adalah : II. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH)
CC. Alkaloid D. Mucilago 648. Senyawa yang tergolong terpenoid adalah :
DD. Saponin E. Anthraglikosida CC. Anthosianin D. Karotenoid
EE. Tannin DD. Mucilago E. Minyak lemak
639. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium EE. Tannin
memiliki efek .. 649. Bahan berikut ini digunakan sebagai
CC. Antagonis atropin D. Diuretik antikanker, KECUALI
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 147 dari
287
CC. Myristicae Semen D. Podophylli Rhizoma F. Larutan etanol 70 %
DD. Taxus Baccata E. Colae Semen G. Larutan KMnO4
EE. Catharanthi Herba H. Larutan Rivanol
650. Tanaman yang banyak digunakan setelah I. Larutan Mercurochrom
fermen-tasi adalah : J. Larutan NaCl 0,9 %
CC. Calami Rhizoma D. Theae Folium 659. Antibiotika yang mekanisme kerjanya
DD. Zingiberis Rhizoma E. Lime Flos menggangu sintesis dinding sel, antara lain :
EE. Ratanhia Root
D. Ampisilin D. Eritromisin
651. Untuk membuat 1 L etanol 70 % dibutuhkan:
F. Air suling 729 mL dan etanol 96 % hingga 1 L
E. Kloramfenikol E. A dan C benar
G. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 271 mL F. Amoksisilin
H. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 1 L 660. Yang tidak termasuk antibiotika di bawah ini
I. Etanol 96 % 729 mL dan air suling hingga 1 L D. Amoksisilin D. Tetrasiklin
J. Air suling 729 mL dan etanol 96 % 271 mL E. Gentamisin E. Sulfadiazin
652. Untuk membuat Atropin sulfat yang F. Kloramfenikol
dibutuhkan untuk campuran puyer 0,5 mg per 661. Zat yang digunakan sebagai bahan
bungkus, akan dibuat 10 bungkus, maka pada pensuspensi di bawah ini adalah :
penimbangan atropin sulfat memerlukan D. Natrium metilsellulosa D. Polisorbat 80
pengenceran, yaitu : E. Bentonit E. A, B, dan C benar
F. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto- F. Natrium alginate
sa 450 mg, hasil pengencerannya ditimbang 50 662. Kelompok mikroorganisme yang tidak
mg. memiliki dinding sel, adalah :
G. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan air C. Bakteri C. Virus E. Amuba
suling 450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 D. Fungi D. Ganggang
mg. 663. Sediaan obat yang penandaan dalam etiket
H. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto- atau kemasannya terdapat tanda lingkaran biru
sa 500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. dan ada tanda peringatan P No.1 AWAS OBAT
I. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa KERAS, termasuk :
500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg D. Obat keras D. Obat bebas
J. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa E. Obat narkotika E. Obat psikoterapi
450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. F. Obat bebas terbatas
653. Yang bukan sediaan farmasi yang termasuk 664. Untuk membuat larutan NaCl 0,9 % sebanyak
bentuk larutan adalah : 500 mL dibutuhkan :
F. Sirup obat batuk putih F. NaCl 0,9 g dan air hingga 500 mL
G. Sirup kering (dry syrup) amoxicillin
G. NaCl 0,9 g dan air 500 mL
H. Eliksir parasetamol
I. Aqua rosarum (air mawar)
H. NaCl 4,5 g dan air hingga 500 mL
J. Minyak telon I. NaCl 4,5 g dan air 500 mL
654. Dosis tertinggi yang masih aman diberikan J. A dan C benar
kepada pasien, disebut : 665. Bahan-bahan berikut ini dapat digunakan
D. Dosis letal D. Dosis maksimum sebagai emulgator, kecuali:
E. Dosis toksik E. Dosis terapi D. Polisorbat/tween D. Gom arab
F. Dosis lazim E. Span E. Tragakan
655. Sediaan farmasi yang termasuk sediaan F. Natrium klorida
setengah padat antara lain, kecuali : 666. Yang TIDAK termasuk sediaan steril di bawah
C. Salep C. Losio E. Cerata ini adalah :
D. Krim D. Pasta D. Tetes mata D. Tetes hidung
656. Sediaan farmasi yang pemberiannya melalui E. Injeksi E. Salep mata
dubur, antara lain : F. Tetes telinga
D. Gargarisma D. Pessaries 667. Jika dosis maksimum atropin sulfat 1 mg/3
E. Potio E. Suppositoria mg, maka dosis maksimum untuk anak umur 10
tahun adalah :
F. Ovula
657. Salah satu syarat sediaan injeksi i.v. adalah F. Sekali pakai 0,1 mg, sehari 0,3 mg
sedapat mungkin isohidri. Yang dimaksud dengan G. Sekali pakai 0,5 mg, sehari 1,5 mg
isohidri adalah : H. Sekali pakai 1 mg, sehari 3 mg
F. Tekanan osmosis sediaan sama dengan I. Sekali pakai 0,5 g, sehari 3 g
tekanan osmosis cairan tubuh J. Semua di atas salah
G. pH sediaan sama dengan pH cairan tubuh. 668. Dalam pembuatan tablet, bahan di bawah ini
H. Temperatur sediaan sama dengan temperatur yang termasuk bahan pengikat :
cairan tubuh D. Amilum manihot D. Sirup gula
I. Konsentrasi air dalam sediaan sama dengan E. Pati jagung E. Semua benar
konsentrasi air cairan tubuh. F. PVP (polivinil pirolidon)
J. Konsentrasi zat aktif dalam sediaan sama 669. Bakteri berikut ini yang dapat dimanfaatkan
dengan konsentrasi zat aktif dalam cairan untuk dibuat sediaan farmasi atau pangan
tubuh. fungsional, yaitu :
658. Yang termasuk antiseptika di bawah ini, F. Escherichia coli
kecuali: G. Staphylococcus aureus
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 148 dari
287
H. Lactobacilus acidophilus antar-spesies menggunakan cangkokan (graft)
I. Pseudomonas aeroginosa yang disebut:
J. Salmonella thyposa YY. Autograft
670. Tulisan CITO pada resep, artinya: ZZ. Isograft
F. Segera AAA. Allograft
G. Ditunggu BBB. Xenograft
CCC. Deltograft
H. Diulang
681. Imunitas aktif dapat diperoleh dengan cara:
I. Diracik
YY. Terpapar oleh penyakit
J. Disalin
ZZ.Imunisasi
671. Sediaan setengah padat kosmetika yang
meng-gunakan bahan dasar senyawa hidrokoloid, AAA. Menerima injeksi gamma-globulin
seperti karbopol atau Natrium CMC, disebut: BBB. Pilihan A dan B benar
C. Gel C. Suspensi E. Emulsi CCC. Pilihan B dan C benar
D. Pasta D. Cream 682. Istilah bioavailabilitas mengacu pada jumlah
672. Yang termasuk golongan obat keras di bawah relatif obat yang mencapai
ini : F. Usus halus
G. Lambung
F. Injeksi vitamin B kompleks
H. Sirkulasi sistemik
G. Kapsul amoksisilin I. Hati
H. Salep mata oksitetrasiklin J. Ginjal
I. Tablet vitamin C 683. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd) dari
J. A, B, C benar sebuah obat maka seorang farmasis akan dapat:
673. Istilah Infus yang diberikan secara intra vena YY. Memperkirakan konstanta kecepatan
termasuk golongan : eliminasi
D. sediaan steril D. sediaan fitofarmaka ZZ. Menentukan waktu paruh obat
E. sediaan non steril E. sediaan kosmetika AAA. Menghitung loading dose (dosis
F. sediaan galenik muat) yang rasional
674. Signatura untuk obat-obat injeksi dapat BBB. Menentukan interval dosis yang
ditulis oleh dokter, sebagai berikut : terbaik
C. S.i.m.m C. S.pro.inj. E. A dan C benar CCC. Menentukan konsentrasi puncak
D. S.u.e D. S.u.c dalam plasma
675. Bahan di bawah ini yang sering digunakan 684. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi
sebagai antifungi dalam sediaan salep, adalah utama senyawa dari tubuh adalah :
D. Metil salisilat D. Asetosal F. Hati
E. Asetoasetil salisilat E. Minyak gandapura G. Paru-paru
H. Ginjal
F. Asam salisilat
I. Kulit
676. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin
J. Otak
adalah:
685. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara
WW. Hipofisis D.
antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami
Pankreas
degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga
XX. Tiroid E. Saliva
disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini,
YY. Adrenal
KECUALI :
677. Berikut ini yang tidak berhubungan dengan ciri-
YY. Reaksi hipersensitivitas cepat
ciri hormon adalah:
ZZ. Reaksi anafilaksis
EE. Dilepaskan dalam konsentrasi tinggi
AAA. Reaksi alergi
FF. Dihasilkan oleh kelenjar khusus
BBB. Reaksi hipersensitivitas lambat
GG.Pelepasannya dipengaruhi oleh kerja
CCC. Reaksi histaminik
hipotalamus
686. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak satupun
HH. Bekerja pada lokasi spesifik
yang bukan racun, hanya dosis yang
II. Merupakan sebuah messenger kimiawi
membedakan antara racun dan pengobatan”
678. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
dikemukakan pertama kali oleh :
Z. Menurunkan konversi asam amino menjadi
EE. Parkinson
glukosa
FF. Fleming
AA.Meningkatkan glukoneogenesis
GG. Paracelsus
BB.Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel
HH. Plato
CC. Menginduksi kerja lipoprotein lipase
II. Aristoteles
DD. Stimulasi glikogenolisis
687. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat dirumuskan
679. Yang bukan termasuk jenis-jenis kontrasepsi
dalam pernyataan berikut ini :
pada wanita adalah:
YY. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat itu
F. Pil progestin
tidak toksik
G. Implan
ZZ. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat itu
H. Pil kombinasi estrogen dan progestin
sangat toksik
I. Vasektomi
AAA. Semakin kecil nilainya, berarti
J. Intra uterine device (IUD)
semakin toksik zat tersebut
680. Dengan adanya perkembangan di bidang
BBB. Semakin besar nilainya, berarti
bioteknologi, transplantasi dapat dilakukan
semakin toksik zat tersebut

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 149 dari


287
CCC. Besar kecil nilainya tidak AAA. Inulin
menunjukkan tingkat ketoksikan zat tersebut BBB. Insulin
688. Thiamin adalah sinonim dari : CCC. Lisosim
A. Vitamin B1 696. Mekanisme umum obat analgetik antiinflamasi
B. Vitamin C nonsteroid adalah :
C. Natrium Pantotenat EE. Meningkatkan eliminasi panas pada
D. Riboflavin waktu demam, dengan cara menimbulkan
E. Vitamin D dilatasi pembuluh darah perifer & mobilisasi
689. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah air sehingga terjadi pengen-ceran darah &
A. Selekoksib pngeluaran keringat
B. Piroksikam FF. Merupakan hasil kerja obat pada SSP
C. Parasetamol yang melibatkan pusat kontrol suhu di
D. Ibuprofen hipotalamus
E. Diklofenak GG. Menghambat secara langsung enzim-
enzim pada SSP yang mengkatalisis
690. Siklooksigense-1 dan 2 bertanggung jawab untuk biosintesis prostaglandin
A. Sintesis prostaglandin dari arakidonat HH. Menghambat enzim-enzim yang
B. Sintesis leukotrien dari arakidonat terlibat pada biosintesis mukopolisakarida &
C. Perubahan ATP menjadi cAMP glikoprotein
D. Degradasi metabolik cAMP II. Meningkatkan pergantian jaringan kolagen &
E. Perubahan GMP menjadi cGMP stabilisasi membran
691. Seorang pasien pria berumur 76 tahun dengan 697. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida
berat badan 72 kg, membutuhkan dosis muat adalah :
vitamin C. Jika diketahui volume distribusi YY. Streptomisin
vitamin C adalah 4 L/kg, dengan rentang kadar ZZ. Kanamisin
terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra- AAA. Eritromisin
vena yang dapat direkomendasikan : BBB. Tobramisin
A. 500 g CCC. Neomisin
B. 700 g 698. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi
C. 1000 g menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan
D. 1250 g hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut :
E. 1500 g F. Penyakit Graves’
692. Mr. X memulai minum suspensi Cellcept® G. Miastenia gravis
(micophenolat mofetil 1 g/5 mL bila H. Pemphigus vulgaris
direkonstitusi dengan air) setelah menerima I. Rheumatoid arthritis
transplantasi jantung. Ia mendapat resep dengan J. Psoriasis
dosis 1,5 g b.i.d. Jika diminum dengan dosis yang 699. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
tepat, berapa hari yang dibutuhkan untuk adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
menghabiskan sediaan obat dalam botol 175 ml untuk diberikan pada mencit. Faktor konversi
yang telah direkonstitusi untuknya ? dosis untuk mencit dengan bobot badan 20 g
A. 11 hari adalah 0,0026, dan volume pemberian
B. 15 hari maksimum untuk mencit dengan bobot badan 30
C. 18 hari g adalah 1 ml. Jika pemberian sediaan oral
D. 24 hari berdasarkan volume maksimum, maka
E. 30 hari konsentrasi sediaan oral glibenklamid yang
693. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang disediakan adalah :
diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat YY. 1,95 mg/100 mL
YY. Mencapai konsentrasi puncak dalam plasma ZZ. 1,95 mg/mL
ZZ. Mencapai konsentrasi efektif minimum (MEC) AAA. 19,5 mg/100 mL
AAA. Mencapai konsentrasi toksik BBB. 195 mg/mL
minimum (MTC) CCC. 195 mg/100 mL
BBB. Mulai dieliminasi dari tubuh 700. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi
CCC. Mulai diabsorbsi dari usus halus vitamin B12 disebut ANEMIA … :
694. Pernyataan yang benar tentang obat-obat YY. Sel Sabit
otonom adalah : ZZ. Pernisiosa
YY. Adrenergik dan kolinergik umumnya bekerja AAA. Aplastik
sinergis BBB. Hemolitik
ZZ. Antagonis kolinergik disebut juga simpatolitik CCC. Sideroblastik
AAA. Obat kolinergik meniru kerja dari
epinefrin
BBB. Agonis adrenergik termasuk
parasimpato-mimetik
CCC. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
reseptor  dan 
695. Parameter yang digunakan untuk mengukur
fungsi hati hati adalah :
YY. Kreatinin
ZZ. SGOT/SGPT
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (121) halaman 150 dari
287
123
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
98. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
99. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan, sesuai
dengan petunjuk pengawas.
100. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
101. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
102. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
103. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
104. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
105. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar

SOAL :
701. Untuk membuat 1 L etanol 70 % dibutuhkan: I. Dosis lazim
K. Air suling 729 mL dan etanol 96 % hingga 1 L
L. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 271 mL
M. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 1 L 705. Sediaan farmasi yang termasuk sediaan
N. Etanol 96 % 729 mL dan air suling hingga 1 L setengah padat antara lain, kecuali :
O. Air suling 729 mL dan etanol 96 % 271 mL E. Salep C. Losio E. Cerata
702. Untuk membuat Atropin sulfat yang F. Krim D. Pasta
dibutuhkan untuk campuran puyer 0,5 mg per 706. Sediaan farmasi yang pemberiannya melalui
bungkus, akan dibuat 10 bungkus, maka pada dubur, antara lain :
penimbangan atropin sulfat memerlukan G. Gargarisma D. Pessaries
pengenceran, yaitu : H. Potio E. Suppositoria
K. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto-
I. Ovula
sa 450 mg, hasil pengencerannya ditimbang 50
707. Salah satu syarat sediaan injeksi i.v. adalah
mg.
sedapat mungkin isohidri. Yang dimaksud dengan
L. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan air
isohidri adalah :
suling 450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50
mg.
K. Tekanan osmosis sediaan sama dengan
tekanan osmosis cairan tubuh
M. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto-
sa 500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. L. pH sediaan sama dengan pH cairan tubuh.
N. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa M. Temperatur sediaan sama dengan temperatur
500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg cairan tubuh
O. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa N. Konsentrasi air dalam sediaan sama dengan
450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. konsentrasi air cairan tubuh.
703. Yang bukan sediaan farmasi yang termasuk O. Konsentrasi zat aktif dalam sediaan sama
bentuk larutan adalah : dengan konsentrasi zat aktif dalam cairan
K. Sirup obat batuk putih tubuh.
L. Sirup kering (dry syrup) amoxicillin 708. Yang termasuk antiseptika di bawah ini,
M. Eliksir parasetamol kecuali:
N. Aqua rosarum (air mawar) K. Larutan etanol 70 %
O. Minyak telon L. Larutan KMnO4
704. Dosis tertinggi yang masih aman diberikan M. Larutan Rivanol
kepada pasien, disebut : N. Larutan Mercurochrom
G. Dosis letal D. Dosis maksimum O. Larutan NaCl 0,9 %
H. Dosis toksik E. Dosis terapi
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 151 dari
287
709. Antibiotika yang mekanisme kerjanya O. Salmonella thyposa
menggangu sintesis dinding sel, antara lain : 720. Tulisan CITO pada resep, artinya:
G. Ampisilin D. Eritromisin K. Segera
H. Kloramfenikol E. A dan C benar L. Ditunggu
I. Amoksisilin M. Diulang
N. Diracik
O. Disalin
721. Sediaan setengah padat kosmetika yang
710. Yang tidak termasuk antibiotika di bawah ini meng-gunakan bahan dasar senyawa hidrokoloid,
G. Amoksisilin D. Tetrasiklin seperti karbopol atau Natrium CMC, disebut:
H. Gentamisin E. Sulfadiazin E. Gel C. Suspensi E. Emulsi
I. Kloramfenikol F. Pasta D. Cream
711. Zat yang digunakan sebagai bahan 722. Yang termasuk golongan obat keras di bawah
pensuspensi di bawah ini adalah : ini :
G. Natrium metilsellulosa D. Polisorbat 80 K. Injeksi vitamin B kompleks
H. Bentonit E. A, B, dan C benar L. Kapsul amoksisilin
I. Natrium alginate M. Salep mata oksitetrasiklin
712. Kelompok mikroorganisme yang tidak N. Tablet vitamin C
memiliki dinding sel, adalah : O. A, B, C benar
E. Bakteri C. Virus E. Amuba 723. Istilah Infus yang diberikan secara intra vena
F. Fungi D. Ganggang termasuk golongan :
713. Sediaan obat yang penandaan dalam etiket G. sediaan steril D. sediaan fitofarmaka
atau kemasannya terdapat tanda lingkaran biru H. sediaan non steril E. sediaan kosmetika
dan ada tanda peringatan P No.1 AWAS OBAT I. sediaan galenik
KERAS, termasuk : 724. Signatura untuk obat-obat injeksi dapat
G. Obat keras D. Obat bebas ditulis oleh dokter, sebagai berikut :
H. Obat narkotika E. Obat psikoterapi
E. S.i.m.m C. S.pro.inj. E. A dan C benar
I. Obat bebas terbatas
714. Untuk membuat larutan NaCl 0,9 % sebanyak
F. S.u.e D. S.u.c
725. Bahan di bawah ini yang sering digunakan
500 mL dibutuhkan :
sebagai antifungi dalam sediaan salep, adalah
K. NaCl 0,9 g dan air hingga 500 mL
G. Metil salisilat D. Asetosal
L. NaCl 0,9 g dan air 500 mL
H. Asetoasetil salisilat E. Minyak gandapura
M. NaCl 4,5 g dan air hingga 500 mL
I. Asam salisilat
N. NaCl 4,5 g dan air 500 mL
726. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin
O. A dan C benar adalah:
715. Bahan-bahan berikut ini dapat digunakan ZZ. Hipofisis D. Pankreas
sebagai emulgator, kecuali: AAA. Tiroid E. Saliva
G. Polisorbat/tween D. Gom arab BBB. Adrenal
H. Span E. Tragakan 727. Berikut ini yang tidak berhubungan dengan ciri-
I. Natrium klorida ciri hormon adalah:
716. Yang TIDAK termasuk sediaan steril di bawah JJ. Dilepaskan dalam konsentrasi tinggi
ini adalah : KK.Dihasilkan oleh kelenjar khusus
G. Tetes mata D. Tetes hidung LL. Pelepasannya dipengaruhi oleh kerja
H. Injeksi E. Salep mata hipotalamus
I. Tetes telinga MM. Bekerja pada lokasi spesifik
717. Jika dosis maksimum atropin sulfat 1 mg/3 NN. Merupakan sebuah messenger
mg, maka dosis maksimum untuk anak umur 10 kimiawi
tahun adalah : 728. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
K. Sekali pakai 0,1 mg, sehari 0,3 mg EE. Menurunkan konversi asam amino menjadi
L. Sekali pakai 0,5 mg, sehari 1,5 mg glukosa
M. Sekali pakai 1 mg, sehari 3 mg FF. Meningkatkan glukoneogenesis
N. Sekali pakai 0,5 g, sehari 3 g GG.Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel
HH. Menginduksi kerja lipoprotein lipase
O. Semua di atas salah
II. Stimulasi glikogenolisis
718. Dalam pembuatan tablet, bahan di bawah ini
729. Yang bukan termasuk jenis-jenis kontrasepsi
yang termasuk bahan pengikat :
pada wanita adalah:
G. Amilum manihot D. Sirup gula
K. Pil progestin
H. Pati jagung E. Semua benar L. Implan
I. PVP (polivinil pirolidon) M. Pil kombinasi estrogen dan progestin
719. Bakteri berikut ini yang dapat dimanfaatkan N. Vasektomi
untuk dibuat sediaan farmasi atau pangan O. Intra uterine device (IUD)
fungsional, yaitu : 730. Dengan adanya perkembangan di bidang
K. Escherichia coli bioteknologi, transplantasi dapat dilakukan
L. Staphylococcus aureus antar-spesies menggunakan cangkokan (graft)
M. Lactobacilus acidophilus yang disebut:
N. Pseudomonas aeroginosa DDD. Autograft

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 152 dari


287
EEE. Isograft A. Vitamin B1
FFF. Allograft B. Vitamin C
GGG. Xenograft C. Natrium Pantotenat
HHH. Deltograft D. Riboflavin
731. Imunitas aktif dapat diperoleh dengan cara: E. Vitamin D
DDD. Terpapar oleh penyakit 739. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah
EEE. Imunisasi A. Selekoksib
FFF. Menerima injeksi gamma-globulin B. Piroksikam
GGG. Pilihan A dan B benar C. Parasetamol
HHH. Pilihan B dan C benar D. Ibuprofen
732. Istilah bioavailabilitas mengacu pada jumlah E. Diklofenak
relatif obat yang mencapai
K. Usus halus 740. Siklooksigense-1 dan 2 bertanggung jawab untuk
L. Lambung A. Sintesis prostaglandin dari arakidonat
M. Sirkulasi sistemik B. Sintesis leukotrien dari arakidonat
N. Hati C. Perubahan ATP menjadi cAMP
O. Ginjal D. Degradasi metabolik cAMP
733. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd) dari E. Perubahan GMP menjadi cGMP
sebuah obat maka seorang farmasis akan dapat: 741. Seorang pasien pria berumur 76 tahun dengan
DDD. Memperkirakan konstanta kecepatan berat badan 72 kg, membutuhkan dosis muat
eliminasi vitamin C. Jika diketahui volume distribusi
EEE. Menentukan waktu paruh obat vitamin C adalah 4 L/kg, dengan rentang kadar
FFF. Menghitung loading dose (dosis terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra-
muat) yang rasional vena yang dapat direkomendasikan :
GGG. Menentukan interval dosis yang A. 500 g
terbaik B. 700 g
HHH. Menentukan konsentrasi puncak C. 1000 g
dalam plasma D. 1250 g
734. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi E. 1500 g
utama senyawa dari tubuh adalah : 742. Mr. X memulai minum suspensi Cellcept®
K. Hati (micophenolat mofetil 1 g/5 mL bila
L. Paru-paru direkonstitusi dengan air) setelah menerima
M. Ginjal transplantasi jantung. Ia mendapat resep dengan
N. Kulit dosis 1,5 g b.i.d. Jika diminum dengan dosis yang
O. Otak tepat, berapa hari yang dibutuhkan untuk
735. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara menghabiskan sediaan obat dalam botol 175 ml
antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami yang telah direkonstitusi untuknya ?
degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga A. 11 hari D. 24 hari
disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini, B. 15 hari E. 30 hari
KECUALI : C. 18 hari
DDD. Reaksi hipersensitivitas cepat 743. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang
EEE. Reaksi anafilaksis diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat
FFF. Reaksi alergi DDD. Mencapai konsentrasi puncak dalam
GGG. Reaksi hipersensitivitas lambat plasma
HHH. Reaksi histaminik EEE. Mencapai konsentrasi efektif
736. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak satupun minimum (MEC)
yang bukan racun, hanya dosis yang FFF. Mencapai konsentrasi toksik
membedakan antara racun dan pengobatan” minimum (MTC)
dikemukakan pertama kali oleh : GGG. Mulai dieliminasi dari tubuh
JJ. Parkinson HHH. Mulai diabsorbsi dari usus halus
KK.Fleming 744. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
LL. Paracelsus otonom adalah :
MM. Plato DDD. Adrenergik dan kolinergik umumnya
NN. Aristoteles bekerja sinergis
737. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat dirumuskan EEE. Antagonis kolinergik disebut juga
dalam pernyataan berikut ini : simpatolitik
DDD. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa FFF. Obat kolinergik meniru kerja dari
zat itu tidak toksik epinefrin
EEE. Nilai yang besar menunjukkan bahwa GGG. Agonis adrenergik termasuk
zat itu sangat toksik parasimpato-mimetik
FFF. Semakin kecil nilainya, berarti HHH. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
semakin toksik zat tersebut reseptor  dan 
GGG. Semakin besar nilainya, berarti 745. Parameter yang digunakan untuk mengukur
semakin toksik zat tersebut fungsi hati hati adalah :
HHH. Besar kecil nilainya tidak DDD. Kreatinin D. Insulin
menunjukkan tingkat ketoksikan zat tersebut EEE. SGOT/SGPT E. Lisosim
738. Thiamin adalah sinonim dari : FFF. Inulin

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 153 dari


287
746. Mekanisme umum obat analgetik antiinflamasi
nonsteroid adalah :
JJ. Meningkatkan eliminasi panas pada waktu
demam, dengan cara menimbulkan dilatasi
pembuluh darah perifer & mobilisasi air
sehingga terjadi pengen-ceran darah &
pngeluaran keringat L. Asam kuat D. Basa lemah
KK. Merupakan hasil kerja obat pada SSP M. Basa kuat E. Netral
yang melibatkan pusat kontrol suhu di N. Asam lemah
hipotalamus 754. Larutan stok zat X tersedia dengan
LL. Menghambat secara langsung enzim- konsentrasi 120 ppm. Yang harus dilakukan
enzim pada SSP yang mengkatalisis untuk membuat larutan dengan konsentrasi 6
biosintesis prostaglandin ppm dari larutan stok tersebut adalah :
MM. Menghambat enzim-enzim yang JJ. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
terlibat pada biosintesis mukopolisakarida & hingga 10 ml
glikoprotein KK. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
NN. Meningkatkan pergantian jaringan hingga 100 ml
kolagen & stabilisasi membran LL. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan volumenya
747. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi hingga 10 ml
menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan MM. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan
hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut : volumenya hingga 100 ml
K. Penyakit Graves’ D. Rheumatoid arthritis NN. Dipipet 50 ml lalu dicukupkan volumenya
L. Miastenia gravis E. Psoriasis hingga 100 ml
M. Pemphigus vulgaris 755. Golongan enzim yang mengkatalisis
748. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida pemutusan ikatan secara hidrolitik pada ikatan
adalah : C−C, C−N, C−O dan ikatan lainnya adalah:
DDD. Streptomisin D. FF. Oksidoreduktase D. Liase
Tobramisin GG. Hidrolase E. Isomerase
EEE. Kanamisin E. HH. Transferase
Neomisin 756. Asam amino di bawah ini yang mengandung
FFF. Eritromisin rantai aromatik pada rantai sampingnya adalah:
749. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia FF. Leusin D. Tyrosin
adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat GG. Lysin E. Metionin
untuk diberikan pada mencit. Faktor konversi HH. Glisin
dosis untuk mencit dengan bobot badan 20 g 757. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di
adalah 0,0026, dan volume pemberian maksi- bawah ini disebut ikatan………
mum untuk mencit dengan bobot badan 30 g
adalah 1 ml. Jika pemberian sediaan oral ber-
dasarkan volume maksimum, maka konsentrasi
sediaan oral glibenklamid yang disediakan
adalah :
DDD. 1,95 mg/100 ml D. 195
mg/mL L. Kovalen D. Ion-dipol
EEE. 1,95 mg/Ml E. 195 M. Van der Waals E. Hidrogen
mg/100 mL N. Dipol-dipol
FFF. 19,5 mg/100 mL 758. Apakah istilah isomerisasi untuk kedua
750. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi senyawa berikut ini …
H OH
vitamin B12 disebut ANEMIA … : H OH
C CH3
DDD. Sel Sabit D. C CH3
C
Hemolitik C
NHCH3
EEE. Pernisiosa E. H NHCH3 H

Sideroblastik efedrin Pseudoefedrin


FFF. Aplastik
751. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar P. Enantiomer D. Diastereoisomer
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah :
Q. Isomer Geometrik E. Cis-Trans Isomer
G. 12,51 N C. 11,54 N E. 10,67 R. Isomer Konformasi
H. 11,96 N D. 10,82 N
759. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
752. Larutan 0,1 mmol/L NaOH memiliki pH : Indonesia Edisi III adalah
DD. 8 C. 10 E. 12
JJ. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
EE. 9 D. 11
tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang
753. Senyawa pentobarbital di bawah ini, jika
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 2
ditinjau dari strukturnya dapat dikategorikan jam.
sebagai senyawa yang bersifat: KK. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 2 jam

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 154 dari


287
LL. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa yang ditimbang
setelah dipanaskan lagi selama 1 jam.
MM. Selisih penimbangan dua kali
berturut-turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g
sisa yang ditimbang setelah dipanaskan lagi Senyawa A merupakan suatu neurotransmitter,
selama 1 jam. dan senyawa B merupakan suatu obat yang biasa
NN. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut diberikan secara topical untuk pengobatan
tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang konjungtiva mata. Senyawa B memiliki afinitas
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1 jam dan efikasi untuk memulai aksi. Maka senyawa B
760. Gugus bukan protein yang terdapat pada termasuk senyawa…
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian protein G. Antagonis C. Agonis
disebut : H. Antagonis parsial D. Agonis parsial
EE. Kofaktor D. Isoelektrik I. Protogonis
FF. Koenzim E. Allosterik 766. Urutkanlah tingkat keasaman asam benzoat
GG. Gugus prostetik dan turunannya di bawah ini dari yang paling
761. Urutan senyawa berikut ini yang dapat asam
melewati membran biologis secara difusi pasif O
dari yang paling mudah hingga paling sulit adalah: Cl C
O O O

OH
OH (A)
HN NH OH O
O

O2N C
O H3C N
H
barbituric acid
acetaminophen
benzoic acid OH (B)
Log P = -1,36 Log P = 0,28 Log P = 1,86 O
P Q R H3CO C

L. P > Q > R D. R > P > Q OH (C)


HO
M. P > R > Q E. R > Q > P
N. Q > P > R C

O (D)
762. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada
serum seorang pasien dengan menggunakan
L. A > B > C > D D. A > D > C > B
spektrofotometer.
M. B > A > C > D E. D > C > B > A
Sampel Absorban
N. B > A > D > C
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250
767. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
Serum pasien 0,500
dalam dalam air suling pada panjang gelombang
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, 271 nm:
adalah :
Konsentrasi Absorbansi
G. 2,5 g/Dl D. 0,5 g/dL
(ppm)
H. 5,2 g/Dl E. 0,25 g/dL
1,0 0,248
I. 5,0 g/dL
1,5 0,384
763. Penentuan kadar asam askorbat dalam suatu
2,0 0,491
sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode,
kecuali: 2,5 0,623
K. Metode Iodometri 3,0 0,745
L. Metode asidi–alkalimetri 3,5 0,802
M. Metode 2,6–dikloroindofenol Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas-
N. Metode kolorimetri 4–metoksi–2–nitroanilin kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
O. Metode spektrofotometri 50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL
764. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
kadar protein dalam urine adalah : hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh
FF. Urin sewaktu D. Urin 12 jam absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin
GG. Urin 24 jam E. Urin pagi dalam sampel tahu tersebut adalah :
HH. Urin postprandial JJ. 2,625 ppm
KK. 15,25 ppm
765. Perhatikan kedua senyawa berikut ini LL. 5,25 ppm
MM. 25,5 ppm
NN. 9,25 ppm
768. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam
10 gram senyawa yang mengandung minyak
(lemak) disebut
OO. Bilangan Asam
PP. Bilangan Penyabunan
QQ. Angka Yodium
RR. Angka Peroksida
SS. Bilangan Fenol
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 155 dari
287
769. Di antara pernyataan berikut ini (11) Fase gerak yang biasa digunakan
(9) Iodimetri-Iodometri adalah asetonitril, air dan metanol
(10) Bromo-Bromatometri (12) Ukuran molekul analit lebih dari 30
(11) Permanganometri nm
(12) Cerimetri Hal-hal yang benar tentang reversed phase pada
Yang termasuk dalam metode titrasi ber-dasarkan HPLC adalah :
prinsip oksidasi reduksi adalah : A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) C. (2) dan (4)
C. (2) dan (4) 775. Di antara hal-hal berikut :
770. Fase-fase metabolisme terdiri dari : (9) Presisi
(9) Fase I (10) Linearitas
(10) Fase Konyugasi (11) Ketahanan
(11) Fase Oksidasi (12) Batas deteksi
(12) Fase II Yang termasuk parameter validasi metode
Fenotiazin mengalami metabolisme dalam tubuh analisis adalah :
berdasarkan reaksi seperti pada gambar di bawah A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
ini : B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
C. (2) dan (4)
776. Atom N pada alkaloid yang berasal dari asam
amino terdapat pada:
JJ. cincin heterosiklik
KK. sebagai kation ammonium
LL. sebagai substituen cincin benzene
MM. sebagai substituen cincin pyrane
NN. pada rantai samping
777. Lemak dari biji ricinus setelah pengepresan
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) karena mengandung bahan yang sangat beracun
C. (2) dan (4) yaitu .....
FF. Ricinin D. Sinigrine
GG. Ricin E. Lotaustralin
HH. Taxol

771. Di antara pernyataan berikut ini


(9) Jenis kelamin 778. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam dari
(10) Genetik tanaman dilakukan dengan cara
(11) Induksi enzim metabolisme JJ. Menambahkan ammonium-hydroxide dan air
(12) Umur ke serbuk tanaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme KK. Membuat ekstrak dengan penambahan asam
obat adalah : mineral dan pelarut organik
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) LL. Membuat ekstrak dengan penambahan basa
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) dan pelarut organik
C. (2) dan (4) MM. Menambahkan asam mineral dan air
772. Di antara pernyataan berikut ini ke serbuk tanaman
(9) Asam adalah donor proton NN. Membuat ekstrak dengan pelarut organik dan
(10) Asam adalah donor elektron menghangatkannya
(11) Basa adalah akseptor proton 779. Scoville’s index dapat digunakan untuk
(12) Basa adalah akseptor elektron menge-tahui:
Yang sesuai dengan teori asam-basa Bronsted- FF. Tingkat keasaman D. Tingkat kepedasan
Lowry adalah : GG. Tingkat kekentalan E. Tingkat kepahitan
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) HH. Tingkat kemanisan
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) 780. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
C. (2) dan (4) dengan pati adalah :
773. Di antara gugus-gugus berikut ini : JJ. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
(9) Karbonil sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
(10) Karboksil bercabang
(11) Amido KK. Selulosa disusun oleh molekul β–glukosa
(12) Azo bercabang, pati memiliki molekul α- dan β-
Yang termasuk gugus kromofor organik adalah : glukosa tidak bercabang
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) LL. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa, sedangkan
C. (2) dan (4) pati memiliki rantai linear dan bercabang dari
774. Di antara pernyataan berikut ini 1,4-α-, dan 1,6-α-D-glukosa.
(9) Fase diam berupa C18 atau C8
(10) Analit merupakan senyawa non polar

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 156 dari


287
MM. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α- 790. Bahan yang mengandung derivat purin :
glukosa sedangkan pati memiliki residu 1,4- JJ. Capsicum Fructus
β-glukosa bercabang KK. Alixiae Cortex
NN. Keduanya terdiri dari rantai linear dan LL. Colae Semen
bercabang 1,2-β-D-glukosa. MM. Podophylum
781. Cara untuk mendapatkan minyak lemak dari NN. Pyrethri Flos
“virgin oil” adalah : 791. Pernyataan yang paling berhubungan dengan
JJ. ekstraksi pelarut. Opium adalah :
KK. pengepresan. JJ. Opium adalah getah yang dikeringkan yang
LL. pengepresan-dingin. diperoleh dengan menoreh kapsul poppy
MM. distilasi uap air. yang belum matang.
NN. pengepresan dan ekstraksi pelarut. KK. Opium adalah jus yang dikeringkan dari
782. Berikut ini adalah reagen untuk identifikasi guntingan daun Opium poppy.
alkaloid, kecuali: LL. Opium adalah ekstrak air yang dikeringkan
GG. Dragendorf dari batang Opium poppy.
HH. Mayer MM. Opium dengan kualitas bagus
LL. Wagner mengandung 1,5% morfin.
MM. Lieberman Bouchard NN. Opium digunakan sebagai diuretik dan laxatif.
NN. Potassium-tetraiodomercurate 792. Senyawa yang merupakan kandungan Opium
783. Getah dari Poppy adalah bahan baku industri adalah :
untuk produksi morfin karena .……. . FF. Chelidonin D. Heroin
JJ. Hanya mengandung morfin GG. Hypericine E. Pilokarpin
KK. Tidak mengandung alkaloid lain HH. Narcotine
LL. Memiliki kandungan morfin maksimum 793. Bagaimana menghindari kerusakan bahan
MM. Bahan baku yang paling murah herbal dari perubahan yang tidak diinginkan pada
NN. Mengandung derifat morfin penyimpanan?
784. Simplisia berikut ini yang kandungan kafein- JJ. Mengeringkan bahan herbal sesegera
nya paling tinggi adalah mungkin
FF. Mate Folium D. Coffeae Semen KK. melembabkan bahan herbal dengan sejumlah
GG. Theae Folium E. Colae Semen tertentu air dan menyimpannya di dalam
HH. Guarana lemari pendingin
785. Bahan berikut ini yang bersifat karminatif LL. Tanaman disimpan pada tempat dingin dalam
JJ. Frangulae Cortex wadah tertutp
KK. Centaurii Herba MM. Simpan tanaman di dalam wadah
LL. Silybi mariani Fructus tertutup rapat dan simpan pada suhu ruang
MM. Foeniculi Fructus NN. Menambahkan bahan penstabil
NN. Graminis Rhizoma 794. Pada kolom kromatografi ekskulusi ukuran,
molekul yang …………. akan bergerak bebas pada
matriks fase diam, dan oleh karena itu akan
786. Inulin termasuk ke dalam kelompok bergerak dari kolom …………
FF. Arabin D. Mannan FF. kecil, lebih cepat D. besar, lebih cepat
GG. Pectin E. Fructosane GG. polar, lebih cepat E. polar, lebih lambat
HH. Galaktane HH. besar, lebih lambat
787. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak jika 795. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada
pada pemeriksaan ... kromato-grafi lapis tipis dengan fase diam
JJ. bagian tanaman tersebut mengandung bahan “reverse phase silica gel” adalah senyawa yang
asing yang toksik FF. bobot molekul tinggi D. polaritas rendah
KK. bagian tanaman tersebut mengandung bahan GG. bobot molekul rendah E. solubilitas sedang
asing dalam jumlah yang melebihi ambang HH. polaritas tinggi
batas yang ditetapkan farmakope 796. Berapa nilai hRf maksimum sebuah senyawa
LL. bagian tanaman tersebut mengandung bahan pada kromatografi kertas?
asing yang toksik yang tidak dapat dipisahkan DD. 0,1 C. 10,0 E. Tidak menentu
MM. bagian tanaman tersebut EE. 1,0 D. 100,0
mengandung bahan asing 797. Senyawa berikut ini yang lebih dulu terelusi
NN. mengandung bagian lain dari tanaman dari gas chromatography column adalah
tersebut dalam jumlah yang lebih besar JJ. Methanol (CH3OH)
daripada yang dipersyaratkan farmakope KK. Ethanol (CH3CH2OH)
788. Kandungan tanaman di bawah ini yang dapat LL. n-Propanol (CH3CH2CH2OH)
membentuk kompleks reversible dengan protein MM. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH)
adalah : NN. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH)
FF. Alkaloid D. Mucilago 798. Senyawa yang tergolong terpenoid adalah :
GG. Saponin E. Anthraglikosida FF. Anthosianin D. Karotenoid
HH. Tannin GG. Mucilago E. Minyak lemak
789. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium HH. Tannin
memiliki efek .. 799. Bahan berikut ini digunakan sebagai
FF. Antagonis atropin D. Diuretik antikanker, KECUALI
GG. Agonis atropin E. Emetik FF. Myristicae Semen D. Podophylli Rhizoma
HH. Sedatif GG. Taxus Baccata E. Colae Semen
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 157 dari
287
HH. Catharanthi Herba
800. Tanaman yang banyak digunakan setelah
fermentasi adalah :
FF. Calami Rhizoma D. Theae Folium
GG.Zingiberis Rhizoma E. Lime Flos
HH. Ratanhia Root

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 158 dari


287
123
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
106. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
107. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
108. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
109. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
110. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
111. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
112. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
113. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar

SOAL :
801. Untuk membuat 1 L etanol 70 % dibutuhkan: L. Dosis lazim
P. Air suling 729 mL dan etanol 96 % hingga 1 L
Q. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 271 mL
R. Etanol 96 % 729 mL dan air suling 1 L 805. Sediaan farmasi yang termasuk sediaan
S. Etanol 96 % 729 mL dan air suling hingga 1 L setengah padat antara lain, kecuali :
T. Air suling 729 mL dan etanol 96 % 271 mL G. Salep C. Losio E. Cerata
802. Untuk membuat Atropin sulfat yang H. Krim D. Pasta
dibutuhkan untuk campuran puyer 0,5 mg per 806. Sediaan farmasi yang pemberiannya melalui
bungkus, akan dibuat 10 bungkus, maka pada dubur, antara lain :
penimbangan atropin sulfat memerlukan J. Gargarisma D. Pessaries
pengenceran, yaitu : K. Potio E. Suppositoria
P. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto-
L. Ovula
sa 450 mg, hasil pengencerannya ditimbang 50
807. Salah satu syarat sediaan injeksi i.v. adalah
mg.
sedapat mungkin isohidri. Yang dimaksud dengan
Q. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan air
isohidri adalah :
suling 450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50
mg.
P. Tekanan osmosis sediaan sama dengan
tekanan osmosis cairan tubuh
R. Atropin sulfat 50 mg diencerkan dengan lakto-
sa 500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. Q. pH sediaan sama dengan pH cairan tubuh.
S. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa R. Temperatur sediaan sama dengan temperatur
500 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg cairan tubuh
T. Atropin sulfat 5 mg diencerkan dengan laktosa S. Konsentrasi air dalam sediaan sama dengan
450 mg, hasil pengenceran ditimbang 50 mg. konsentrasi air cairan tubuh.
803. Yang bukan sediaan farmasi yang termasuk T. Konsentrasi zat aktif dalam sediaan sama
bentuk larutan adalah : dengan konsentrasi zat aktif dalam cairan
P. Sirup obat batuk putih tubuh.
Q. Sirup kering (dry syrup) amoxicillin 808. Yang termasuk antiseptika di bawah ini,
R. Eliksir parasetamol kecuali:
S. Aqua rosarum (air mawar) P. Larutan etanol 70 %
T. Minyak telon Q. Larutan KMnO4
804. Dosis tertinggi yang masih aman diberikan R. Larutan Rivanol
kepada pasien, disebut : S. Larutan Mercurochrom
J. Dosis letal D. Dosis maksimum T. Larutan NaCl 0,9 %
K. Dosis toksik E. Dosis terapi
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 159 dari
287
809. Antibiotika yang mekanisme kerjanya T. Salmonella thyposa
menggangu sintesis dinding sel, antara lain : 820. Tulisan CITO pada resep, artinya:
J. Ampisilin D. Eritromisin P. Segera
K. Kloramfenikol E. A dan C benar Q. Ditunggu
L. Amoksisilin R. Diulang
S. Diracik
T. Disalin
821. Sediaan setengah padat kosmetika yang
810. Yang tidak termasuk antibiotika di bawah ini meng-gunakan bahan dasar senyawa hidrokoloid,
J. Amoksisilin D. Tetrasiklin seperti karbopol atau Natrium CMC, disebut:
K. Gentamisin E. Sulfadiazin G. Gel C. Suspensi E. Emulsi
L. Kloramfenikol H. Pasta D. Cream
811. Zat yang digunakan sebagai bahan 822. Yang termasuk golongan obat keras di bawah
pensuspensi di bawah ini adalah : ini :
J. Natrium metilsellulosa D. Polisorbat 80 P. Injeksi vitamin B kompleks
K. Bentonit E. A, B, dan C benar Q. Kapsul amoksisilin
L. Natrium alginate R. Salep mata oksitetrasiklin
812. Kelompok mikroorganisme yang tidak S. Tablet vitamin C
memiliki dinding sel, adalah : T. A, B, C benar
G. Bakteri C. Virus E. Amuba 823. Istilah Infus yang diberikan secara intra vena
H. Fungi D. Ganggang termasuk golongan :
813. Sediaan obat yang penandaan dalam etiket J. sediaan steril D. sediaan fitofarmaka
atau kemasannya terdapat tanda lingkaran biru K. sediaan non steril E. sediaan kosmetika
dan ada tanda peringatan P No.1 AWAS OBAT L. sediaan galenik
KERAS, termasuk : 824. Signatura untuk obat-obat injeksi dapat
J. Obat keras D. Obat bebas ditulis oleh dokter, sebagai berikut :
K. Obat narkotika E. Obat psikoterapi
G. S.i.m.m C. S.pro.inj. E. A dan C benar
L. Obat bebas terbatas
814. Untuk membuat larutan NaCl 0,9 % sebanyak
H. S.u.e D. S.u.c
825. Bahan di bawah ini yang sering digunakan
500 mL dibutuhkan :
sebagai antifungi dalam sediaan salep, adalah
P. NaCl 0,9 g dan air hingga 500 mL
J. Metil salisilat D. Asetosal
Q. NaCl 0,9 g dan air 500 mL
K. Asetoasetil salisilat E. Minyak gandapura
R. NaCl 4,5 g dan air hingga 500 mL
L. Asam salisilat
S. NaCl 4,5 g dan air 500 mL
826. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin
T. A dan C benar adalah:
815. Bahan-bahan berikut ini dapat digunakan CCC. Hipofisis D.
sebagai emulgator, kecuali: Pankreas
J. Polisorbat/tween D. Gom arab DDD. Tiroid E. Saliva
K. Span E. Tragakan EEE. Adrenal
L. Natrium klorida 827. Berikut ini yang tidak berhubungan dengan ciri-
816. Yang TIDAK termasuk sediaan steril di bawah ciri hormon adalah:
ini adalah : OO. Dilepaskan dalam konsentrasi tinggi
J. Tetes mata D. Tetes hidung PP. Dihasilkan oleh kelenjar khusus
K. Injeksi E. Salep mata QQ. Pelepasannya dipengaruhi oleh kerja
L. Tetes telinga hipotalamus
817. Jika dosis maksimum atropin sulfat 1 mg/3 RR.Bekerja pada lokasi spesifik
mg, maka dosis maksimum untuk anak umur 10 SS. Merupakan sebuah messenger kimiawi
tahun adalah : 828. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
P. Sekali pakai 0,1 mg, sehari 0,3 mg JJ. Menurunkan konversi asam amino menjadi
Q. Sekali pakai 0,5 mg, sehari 1,5 mg glukosa
R. Sekali pakai 1 mg, sehari 3 mg KK.Meningkatkan glukoneogenesis
S. Sekali pakai 0,5 g, sehari 3 g LL. Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel
MM. Menginduksi kerja lipoprotein lipase
T. Semua di atas salah
NN. Stimulasi glikogenolisis
818. Dalam pembuatan tablet, bahan di bawah ini
829. Yang bukan termasuk jenis-jenis kontrasepsi
yang termasuk bahan pengikat :
pada wanita adalah:
J. Amilum manihot D. Sirup gula
P. Pil progestin
K. Pati jagung E. Semua benar Q. Implan
L. PVP (polivinil pirolidon) R. Pil kombinasi estrogen dan progestin
819. Bakteri berikut ini yang dapat dimanfaatkan S. Vasektomi
untuk dibuat sediaan farmasi atau pangan T. Intra uterine device (IUD)
fungsional, yaitu : 830. Dengan adanya perkembangan di bidang
P. Escherichia coli bioteknologi, transplantasi dapat dilakukan
Q. Staphylococcus aureus antar-spesies menggunakan cangkokan (graft)
R. Lactobacilus acidophilus yang disebut:
S. Pseudomonas aeroginosa III. Autograft

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 160 dari


287
JJJ. Isograft A. Vitamin B1
KKK. Allograft B. Vitamin C
LLL. Xenograft C. Natrium Pantotenat
MMM. Deltograft D. Riboflavin
831. Imunitas aktif dapat diperoleh dengan cara: E. Vitamin D
III. Terpapar oleh penyakit 839. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah
JJJ. Imunisasi A. Selekoksib
KKK. Menerima injeksi gamma-globulin B. Piroksikam
LLL. Pilihan A dan B benar C. Parasetamol
MMM. Pilihan B dan C benar D. Ibuprofen
832. Istilah bioavailabilitas mengacu pada jumlah E. Diklofenak
relatif obat yang mencapai
P. Usus halus 840. Siklooksigense-1 dan 2 bertanggung jawab untuk
Q. Lambung A. Sintesis prostaglandin dari arakidonat
R. Sirkulasi sistemik B. Sintesis leukotrien dari arakidonat
S. Hati C. Perubahan ATP menjadi cAMP
T. Ginjal D. Degradasi metabolik cAMP
833. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd) dari E. Perubahan GMP menjadi cGMP
sebuah obat maka seorang farmasis akan dapat: 841. Seorang pasien pria berumur 76 tahun dengan
III. Memperkirakan konstanta kecepatan berat badan 72 kg, membutuhkan dosis muat
eliminasi vitamin C. Jika diketahui volume distribusi
JJJ. Menentukan waktu paruh obat vitamin C adalah 4 L/kg, dengan rentang kadar
KKK. Menghitung loading dose (dosis terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra-
muat) yang rasional vena yang dapat direkomendasikan :
LLL. Menentukan interval dosis yang A. 500 g
terbaik B. 700 g
MMM. Menentukan konsentrasi puncak C. 1000 g
dalam plasma D. 1250 g
834. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi E. 1500 g
utama senyawa dari tubuh adalah : 842. Mr. X memulai minum suspensi Cellcept®
P. Hati (micophenolat mofetil 1 g/5 mL bila
Q. Paru-paru direkonstitusi dengan air) setelah menerima
R. Ginjal transplantasi jantung. Ia mendapat resep dengan
S. Kulit dosis 1,5 g b.i.d. Jika diminum dengan dosis yang
T. Otak tepat, berapa hari yang dibutuhkan untuk
835. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara menghabiskan sediaan obat dalam botol 175 ml
antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami yang telah direkonstitusi untuknya ?
degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga A. 11 hari D. 24 hari
disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini, B. 15 hari E. 30 hari
KECUALI : C. 18 hari
III. Reaksi hipersensitivitas cepat 843. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang
JJJ. Reaksi anafilaksis diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat
KKK. Reaksi alergi III. Mencapai konsentrasi puncak dalam plasma
LLL. Reaksi hipersensitivitas lambat JJJ. Mencapai konsentrasi efektif minimum (MEC)
MMM. Reaksi histaminik KKK. Mencapai konsentrasi toksik
836. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak satupun minimum (MTC)
yang bukan racun, hanya dosis yang LLL. Mulai dieliminasi dari tubuh
membedakan antara racun dan pengobatan” MMM. Mulai diabsorbsi dari usus halus
dikemukakan pertama kali oleh : 844. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
OO. Parkinson otonom adalah :
PP. Fleming III. Adrenergik dan kolinergik umumnya bekerja
QQ. Paracelsus sinergis
RR. Plato JJJ. Antagonis kolinergik disebut juga simpatolitik
SS. Aristoteles KKK. Obat kolinergik meniru kerja dari
837. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat dirumuskan epinefrin
dalam pernyataan berikut ini : LLL. Agonis adrenergik termasuk
III. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat itu parasimpato-mimetik
tidak toksik MMM. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
JJJ. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat itu reseptor  dan 
sangat toksik 845. Parameter yang digunakan untuk mengukur
KKK. Semakin kecil nilainya, berarti fungsi hati hati adalah :
semakin toksik zat tersebut GGG. Kreatinin D. Insulin
LLL. Semakin besar nilainya, berarti HHH. SGOT/SGPT E. Lisosim
semakin toksik zat tersebut III. Inulin
MMM. Besar kecil nilainya tidak 846. Mekanisme umum obat analgetik antiinflamasi
menunjukkan tingkat ketoksikan zat tersebut nonsteroid adalah :
838. Thiamin adalah sinonim dari : OO. Meningkatkan eliminasi panas pada
waktu demam, dengan cara menimbulkan
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 161 dari
287
dilatasi pembuluh darah perifer & mobilisasi Q. Asam lemah
air sehingga terjadi pengen-ceran darah & 854. Larutan stok zat X tersedia dengan
pngeluaran keringat konsentrasi 120 ppm. Yang harus dilakukan
PP. Merupakan hasil kerja obat pada SSP untuk membuat larutan dengan konsentrasi 6
yang melibatkan pusat kontrol suhu di ppm dari larutan stok tersebut adalah :
hipotalamus OO. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
QQ. Menghambat secara langsung enzim- hingga 10 ml
enzim pada SSP yang mengkatalisis PP. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
biosintesis prostaglandin hingga 100 ml
RR. Menghambat enzim-enzim yang QQ. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan volumenya
terlibat pada biosintesis mukopolisakarida & hingga 10 ml
glikoprotein RR. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan volumenya
SS. Meningkatkan pergantian jaringan hingga 100 ml
kolagen & stabilisasi membran SS. Dipipet 50 ml lalu dicukupkan volumenya
847. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi hingga 100 ml
menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan 855. Golongan enzim yang mengkatalisis
hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut : pemutusan ikatan secara hidrolitik pada ikatan
N. Penyakit Graves’ D. Rheumatoid arthritis C−C, C−N, C−O dan ikatan lainnya adalah:
O. Miastenia gravis E. Psoriasis II. Oksidoreduktase D. Liase
P. Pemphigus vulgaris JJ. Hidrolase E. Isomerase
848. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida KK. Transferase
adalah : 856. Asam amino di bawah ini yang mengandung
GGG. Streptomisin D. rantai aromatik pada rantai sampingnya adalah:
Tobramisin II. Leusin D. Tyrosin
HHH. Kanamisin E. JJ. Lysin E. Metionin
Neomisin KK. Glisin
III. Eritromisin 857. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di
849. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia bawah ini disebut ikatan………
adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
untuk diberikan pada mencit. Faktor konversi
dosis untuk mencit dengan bobot badan 20 g
adalah 0,0026, dan volume pemberian maksi-
mum untuk mencit dengan bobot badan 30 g
adalah 1 ml. Jika pemberian sediaan oral ber-
O. Kovalen D. Ion-dipol
dasarkan volume maksimum, maka konsentrasi
P. Van der Waals E. Hidrogen
sediaan oral glibenklamid yang disediakan
Q. Dipol-dipol
adalah :
858. Apakah istilah isomerisasi untuk kedua
GGG. 1,95 mg/100 ml D. 195
senyawa berikut ini …
mg/mL H OH
H OH
HHH. 1,95 mg/Ml E. 195
C CH3
mg/100 mL C CH3
C
C
III. 19,5 mg/100 mL
NHCH3 NHCH3
850. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi H H

vitamin B12 disebut ANEMIA … : efedrin Pseudoefedrin


GGG. Sel Sabit D.
Hemolitik S. Enantiomer D. Diastereoisomer
HHH. Pernisiosa E. T. Isomer Geometrik E. Cis-Trans Isomer
Sideroblastik U. Isomer Konformasi
III. Aplastik 859. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
851. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar Indonesia Edisi III adalah
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : OO. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
I. 12,51 N C. 11,54 N E. 10,67 tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang
J. 11,96 N D. 10,82 N ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 2
852. Larutan 0,1 mmol/L NaOH memiliki pH : jam.
FF. 8 C. 10 E. 12 PP. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
GG. 9 D. 11 tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang
853. Senyawa pentobarbital di bawah ini, jika ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 2 jam
ditinjau dari strukturnya dapat dikategorikan QQ. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
sebagai senyawa yang bersifat: tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa yang ditimbang
setelah dipanaskan lagi selama 1 jam.
RR. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang
ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1
jam.
SS. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
O. Asam kuat D. Basa lemah tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang
P. Basa kuat E. Netral ditimbang setelah dipanaskan lagi selama 1 jam

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 162 dari


287
860. Gugus bukan protein yang terdapat pada 866. Urutkanlah tingkat keasaman asam benzoat
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian protein dan turunannya di bawah ini dari yang paling
disebut : asam
HH. Kofaktor D. Isoelektrik O

II. Koenzim E. Allosterik Cl C


JJ. Gugus prostetik
861. Urutan senyawa berikut ini yang dapat OH (A)
O
melewati membran biologis secara difusi pasif
dari yang paling mudah hingga paling sulit adalah: O2N C
O O O
OH (B)
OH O
HN NH OH
O
H3CO C

O
barbituric acid
H3C N
H OH (C)
acetaminophen
benzoic acid HO
Log P = -1,36 Log P = 0,28 Log P = 1,86
P Q R C

O (D)
O. P > Q > R D. R > P > Q
P. P > R > Q E. R > Q > P O. A > B > C > D D. A > D > C > B
Q. Q > P > R P. B > A > C > D E. D > C > B > A
Q. B > A > D > C
862. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada 867. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
serum seorang pasien dengan menggunakan dalam dalam air suling pada panjang gelombang
spektrofotometer. 271 nm:
Sampel Absorban Konsentrasi Absorbansi
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250 (ppm)
Serum pasien 0,500 1,0 0,248
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, 1,5 0,384
adalah : 2,0 0,491
J. 2,5 g/Dl D. 0,5 g/dL
2,5 0,623
K. 5,2 g/Dl E. 0,25 g/dL
3,0 0,745
L. 5,0 g/dL
3,5 0,802
863. Penentuan kadar asam askorbat dalam suatu
Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas-
sampel dapat dilakukan dengan beberapa metode,
kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
kecuali:
50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL
P. Metode Iodometri
lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
Q. Metode asidi–alkalimetri
hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh
R. Metode 2,6–dikloroindofenol
absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin
S. Metode kolorimetri 4–metoksi–2–nitroanilin
dalam sampel tahu tersebut adalah :
T. Metode spektrofotometri
OO. 2,625 ppm
864. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan
PP. 15,25 ppm
kadar protein dalam urine adalah :
QQ. 5,25 ppm
II. Urin sewaktu D. Urin 12 jam
RR. 25,5 ppm
JJ. Urin 24 jam E. Urin pagi
SS. 9,25 ppm
KK. Urin postprandial
868. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam
865. Perhatikan kedua senyawa berikut ini
10 gram senyawa yang mengandung minyak
(lemak) disebut
TT. Bilangan Asam
UU. Bilangan Penyabunan
VV. Angka Yodium
WW. Angka Peroksida
XX. Bilangan Fenol
869. Di antara pernyataan berikut ini
(13) Iodimetri-Iodometri
(14) Bromo-Bromatometri
(15) Permanganometri
(16) Cerimetri
Senyawa A merupakan suatu neurotransmitter, Yang termasuk dalam metode titrasi ber-dasarkan
dan senyawa B merupakan suatu obat yang biasa prinsip oksidasi reduksi adalah :
diberikan secara topical untuk pengobatan A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
konjungtiva mata. Senyawa B memiliki afinitas B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
dan efikasi untuk memulai aksi. Maka senyawa B C. (2) dan (4)
termasuk senyawa… 870. Fase-fase metabolisme terdiri dari :
J. Antagonis C. Agonis (13) Fase I
K. Antagonis parsial D. Agonis parsial (14) Fase Konyugasi
L. Protogonis (15) Fase Oksidasi
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 163 dari
287
(16) Fase II Yang termasuk parameter validasi metode
Fenotiazin mengalami metabolisme dalam tubuh analisis adalah :
berdasarkan reaksi seperti pada gambar di bawah A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4)
ini : B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4)
C. (2) dan (4)
876. Atom N pada alkaloid yang berasal dari asam
amino terdapat pada:
OO. cincin heterosiklik
PP. sebagai kation ammonium
QQ. sebagai substituen cincin benzene
RR. sebagai substituen cincin pyrane
SS. pada rantai samping
877. Lemak dari biji ricinus setelah pengepresan
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) karena mengandung bahan yang sangat beracun
C. (2) dan (4) yaitu .....
II. Ricinin D. Sinigrine
JJ. Ricin E. Lotaustralin
KK. Taxol

871. Di antara pernyataan berikut ini


(13) Jenis kelamin 878. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam dari
(14) Genetik tanaman dilakukan dengan cara
(15) Induksi enzim metabolisme OO. Menambahkan ammonium-hydroxide dan air
(16) Umur ke serbuk tanaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme PP. Membuat ekstrak dengan penambahan asam
obat adalah : mineral dan pelarut organik
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) QQ. Membuat ekstrak dengan penambahan basa
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) dan pelarut organik
C. (2) dan (4) RR. Menambahkan asam mineral dan air ke
872. Di antara pernyataan berikut ini serbuk tanaman
(13) Asam adalah donor proton SS. Membuat ekstrak dengan pelarut organik dan
(14) Asam adalah donor elektron menghangatkannya
(15) Basa adalah akseptor proton 879. Scoville’s index dapat digunakan untuk
(16) Basa adalah akseptor elektron menge-tahui:
Yang sesuai dengan teori asam-basa Bronsted- II. Tingkat keasaman D. Tingkat kepedasan
Lowry adalah : JJ. Tingkat kekentalan E. Tingkat kepahitan
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) KK. Tingkat kemanisan
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) 880. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
C. (2) dan (4) dengan pati adalah :
873. Di antara gugus-gugus berikut ini : OO. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
(13) Karbonil sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
(14) Karboksil bercabang
(15) Amido PP. Selulosa disusun oleh molekul β–glukosa
(16) Azo bercabang, pati memiliki molekul α- dan β-
Yang termasuk gugus kromofor organik adalah : glukosa tidak bercabang
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) QQ. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa, sedangkan
C. (2) dan (4) pati memiliki rantai linear dan bercabang dari
874. Di antara pernyataan berikut ini 1,4-α-, dan 1,6-α-D-glukosa.
(13) Fase diam berupa C18 atau C8 RR. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α-glukosa
(14) Analit merupakan senyawa non polar sedangkan pati memiliki residu 1,4-β-glukosa
(15) Fase gerak yang biasa digunakan bercabang
adalah asetonitril, air dan metanol SS. Keduanya terdiri dari rantai linear dan
(16) Ukuran molekul analit lebih dari 30 bercabang 1,2-β-D-glukosa.
nm 881. Cara untuk mendapatkan minyak lemak dari
Hal-hal yang benar tentang reversed phase pada “virgin oil” adalah :
HPLC adalah : OO. ekstraksi pelarut.
A. (1), (2), dan (3) D. (1) dan (4) PP. pengepresan.
B. (1) dan (3) E. (1), (2), (3), dan (4) QQ. pengepresan-dingin.
C. (2) dan (4) RR. distilasi uap air.
875. Di antara hal-hal berikut : SS. pengepresan dan ekstraksi pelarut.
(13) Presisi 882. Berikut ini adalah reagen untuk identifikasi
(14) Linearitas alkaloid, kecuali:
(15) Ketahanan LL. Dragendorf
(16) Batas deteksi MM. Mayer
UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 164 dari
287
QQ. Wagner RR. Opium dengan kualitas bagus mengandung
RR. Lieberman Bouchard 1,5% morfin.
SS. Potassium-tetraiodomercurate SS. Opium digunakan sebagai diuretik dan laxatif.
883. Getah dari Poppy adalah bahan baku industri 892. Senyawa yang merupakan kandungan Opium
untuk produksi morfin karena .……. . adalah :
OO. Hanya mengandung morfin II. Chelidonin D. Heroin
PP. Tidak mengandung alkaloid lain JJ. Hypericine E. Pilokarpin
QQ. Memiliki kandungan morfin maksimum KK. Narcotine
RR. Bahan baku yang paling murah 893. Bagaimana menghindari kerusakan bahan
SS. Mengandung derifat morfin herbal dari perubahan yang tidak diinginkan pada
884. Simplisia berikut ini yang kandungan kafein- penyimpanan?
nya paling tinggi adalah OO. Mengeringkan bahan herbal sesegera
II. Mate Folium D. Coffeae Semen mungkin
JJ. Theae Folium E. Colae Semen PP. melembabkan bahan herbal dengan sejumlah
KK. Guarana tertentu air dan menyimpannya di dalam
885. Bahan berikut ini yang bersifat karminatif lemari pendingin
OO. Frangulae Cortex QQ. Tanaman disimpan pada tempat dingin dalam
PP. Centaurii Herba wadah tertutp
QQ. Silybi mariani Fructus RR. Simpan tanaman di dalam wadah tertutup
RR. Foeniculi Fructus rapat dan simpan pada suhu ruang
SS. Graminis Rhizoma SS. Menambahkan bahan penstabil
894. Pada kolom kromatografi ekskulusi ukuran,
molekul yang …………. akan bergerak bebas pada
886. Inulin termasuk ke dalam kelompok matriks fase diam, dan oleh karena itu akan
II. Arabin D. Mannan bergerak dari kolom …………
JJ. Pectin E. Fructosane II. kecil, lebih cepat D. besar, lebih cepat
KK. Galaktane JJ. polar, lebih cepat E. polar, lebih lambat
887. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak jika KK. besar, lebih lambat
pada pemeriksaan ... 895. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada
OO. bagian tanaman tersebut mengandung bahan kromato-grafi lapis tipis dengan fase diam
asing yang toksik “reverse phase silica gel” adalah senyawa yang
PP. bagian tanaman tersebut mengandung bahan II. bobot molekul tinggi D. polaritas rendah
asing dalam jumlah yang melebihi ambang JJ. bobot molekul rendah E. solubilitas sedang
batas yang ditetapkan farmakope KK. polaritas tinggi
QQ. bagian tanaman tersebut mengandung bahan 896. Berapa nilai hRf maksimum sebuah senyawa
asing yang toksik yang tidak dapat dipisahkan pada kromatografi kertas?
RR. bagian tanaman tersebut mengandung bahan FF. 0,1 C. 10,0 E. Tidak menentu
asing GG. 1,0 D. 100,0
SS. mengandung bagian lain dari tanaman 897. Senyawa berikut ini yang lebih dulu terelusi
tersebut dalam jumlah yang lebih besar dari gas chromatography column adalah
daripada yang dipersyaratkan farmakope OO. Methanol (CH3OH)
888. Kandungan tanaman di bawah ini yang dapat PP. Ethanol (CH3CH2OH)
membentuk kompleks reversible dengan protein QQ. n-Propanol (CH3CH2CH2OH)
adalah : RR. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH)
II. Alkaloid D. Mucilago SS. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH)
JJ. Saponin E. Anthraglikosida 898. Senyawa yang tergolong terpenoid adalah :
KK. Tannin II. Anthosianin D. Karotenoid
889. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium JJ. Mucilago E. Minyak lemak
memiliki efek .. KK. Tannin
II. Antagonis atropin D. Diuretik 899. Bahan berikut ini digunakan sebagai
JJ. Agonis atropin E. Emetik antikanker, KECUALI
KK. Sedatif II. Myristicae Semen D. Podophylli Rhizoma
890. Bahan yang mengandung derivat purin : JJ. Taxus Baccata E. Colae Semen
OO. Capsicum Fructus KK. Catharanthi Herba
PP. Alixiae Cortex 900. Tanaman yang banyak digunakan setelah
QQ. Colae Semen fermentasi adalah :
RR. Podophylum II. Calami Rhizoma D. Theae Folium
SS. Pyrethri Flos JJ. Zingiberis Rhizoma E. Lime Flos
891. Pernyataan yang paling berhubungan dengan KK.Ratanhia Root
Opium adalah :
OO. Opium adalah getah yang dikeringkan yang
diperoleh dengan menoreh kapsul poppy
yang belum matang.
PP. Opium adalah jus yang dikeringkan dari
guntingan daun Opium poppy.
QQ. Opium adalah ekstrak air yang dikeringkan
dari batang Opium poppy.

UJIAN MASUK PSPA AK 2011/2012 (123) halaman 165 dari


287
132
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
114. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
115. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
116. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
117. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
118. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
119. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
120. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
121. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XIX. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XX. Pilihlah :
TT. Jika (1), (2) dan (3) benar
UU. Jika (1) dan (3) benar
VV. Jika (2) dan (4) benar
WW. Jika hanya (4) benar
XX. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

BIDANG FARMASETIKA (1) Injeksi


(2) Kapsul
1. Suatu serbuk dinyatakan dengan derajat halus (3) Tablet sustained release
44/85, maksudnya adalah : (4) Tablet salut enterik
A. Semua serbuk dapat melalui pengayak 4. Berapa gram kalium permanganat harus diguna-
dengan nomor tersebut kan dalam peracikan resep berikut ini ?
B. Serbuk dapat melalui pengayak nomor 44 R/ Kalium permanganat 0,02 %b/v
tidak lebih dari 40% dan dapat melalui Air murni ad 250 mL
pengayak nomor 85 seluruhnya A. 0,02 g
C. Serbuk dapat melalui pengayak nomor 44 B. 0,05 g
tidak lebih dari 60% dan dapat melalui C. 0,08 g
pengayak nomor 85 seluruhnya D. 0,20 g
D. Serbuk dapat melalui pengayak nomor 44 E. 0,50 g
seluruhnya dan tidak lebih dari 40% melalui
pengayak nomor 85 5. Yang bukan parameter fisikokimia dalam
E. Serbuk dapat melalui pengayak nomor 44 preformulasi adalah :
seluruhnya dan tidak lebih dari 60% melalui (1) Stabilitas zat aktif
pengayak nomor 85 (2) Konstanta disosiasi
(3) Kecepatan disolusi
2. Bobot zat sebanyak 6,2 gr sama dengan : (4) Toksikologi
A. 403 mg
B. 4030 mg 6. Suspensi farmasi dapat digunakan dalam berbagai
C. 203 mg cara pemberian berikut, KECUALI :
D. 2030 mg A. Intramuskular injeksi
E. 6200 mg B. Oral
C. Intravena
3. Zat aktif yang tidak tahan di dalam asam lambung D. Tetes mata
sebaiknya dibuat dalam bentuk sediaan : E. Rektal
UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (132) halaman 166
dari 287
16. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai bentuk
7. Di antara berikut ini, yang harus tercantum dalam fisik obat, antara lain adalah :
resep adalah : (1) Serbuk
(1) Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter (2) Pelet
(2) Tanggal penulisan resep (3) Tablet
(3) Aturan pemakaian obat (4) Pasta
(4) Informasi indikasi obat
8. Zat pembasah yang berguna dalam penurunan
tegangan antarmuka antara partikel padat dan 17. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah :
cairan pembawa dalam pembuatan suspensi (1) Plastisizer
adalah : (2) Gelatin
A. Surfaktan (3) Pengawet
B. Alginat (4) Zat pemburam
C. Tragakan
D. Selulosa 18. Pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas
E. Bentonit atau bagian bawah tablet dari badan tablet
disebut :
9. Berikut ini adalah sifat partikel flokulasi dalam A. Chipping
suspensi KECUALI : B. Laminasi
A. Partikel merupakan agregat bebas C. Cracking
B. Sedimentasi terbentuk cepat D. Mottling
C. Endapan terbentuk longgar E. Capping
D. Mudah diredispersi
E. Supernatan keruh 19. Sediaan krim memilik tipe aliran :
A. Plastik
10. Di bawah ini, yang bukan parameter uji sediaan B. Dilatan
jadi sirup adalah : C. Pseudoplastik
A. pH D. Tiksotropik
B. Berat jenis E. Tiksotropik-pseudoplastik
C. Viskositas
D. Redispersibilitas
20. Basis salep diklasifikasikan sebagai berikut :
E. Cemaran mikroba
(1) Basis hidrokarbon
(2) Basis emulsi
11. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan cara :
(3) Basis absorbsi
(1) Metode gom basah
(4) Basis suspensi
(2) Metode HLB
(3) Metode gom kering
(4) Metode kompressi 21. Polimer yang digunakan sebagai eksipien dalam
tablet sustained release berfungsi sebagai:
12. Sinonim dari salinan resep adalah : A. Pembawa
(1) Exemplum B. Matriks
(2) Apograph C. Pelincir
(3) Afschrift D. Penghancur
(4) Paragraph E. Pengikat

13. Ungkapan dalam resep bahasa latin omni hora 22. Keuntungan pemberian obat secara parenteral
cochlear berarti : adalah sebagai berikut, KECUALI :
(1) Tiap 4 jam 1 sendok makan A. Memberikan efek psikologis pada penderita
(2) 1 kali sehari 1 sendok makan yang takut disuntik
(3) 4 kali sehari 1 sendok makan B. Obat memiliki onset yang cepat
(4) Tiap jam 1 sendok makan C. Efek obat dapat diramalkan
D. Bioavailabilitas sempurna atau hampir sem-
14. Obat yang diracik dengan resep purna
R/ Acid Acetylosalic 0,5 E. Kerusakan obat dalam tractus gastrointestin-
m.f.pulv.dtd. No. XV alis dapat dihindarkan
diberikan dalam bentuk sediaan :
(1) Pulvis
(2) Pulveres 23. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat
(3) Serbuk dapat ditambahkan dengan cara :
(4) Serbuk bagi (1) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
larutan
15. Aditif formulasi suspensi oral adalah : (2) Bahan pengikat ditambahkan sebelum ditam-
(1) Bahan untuk flokulasi bahkan bahan pengisi
(2) Bahan pengontrol viskositas (3) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
(3) Flavor kering /serbuk
(4) Emulgator (4) Bahan pengikat ditambahkan setelah ditam-
bahkan bahan pengisi

UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (132) halaman 167


dari 287
24. Penggolongan sediaan infus berdasarkan kompo- C. Kecepatan disolusi berbanding lurus dengan
sisi dan kegunaannya adalah : luas permukaan dan kelarutan obat
(1) Larutan elektrolit D. Kecepatan disolusi berbanding terbalik
(2) Larutan irigasi dengan luas permukaan dan kelarutan obat
(3) Larutan dialisis peritonial E. Kecepatan disolusi berbanding lurus dengan
(4) Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat luas permukaan dan berbanding terbalik
dengan kelarutan obat
25. Metode sterilisasi untuk sediaan parenteral
adalah : 32. Neurotransmiter yang dihantarkan oleh syaraf
(1) Sterilisasi panas kering parasimpatis adalah :
(2) Sterilisasi gas atau etilen oksida A. Norepineprin
(3) Sterilisasi panas dengan tekanan B. Histamin
(4) Sterilisasi uap C. Adrenalin
D. Asetilkolin
E. Noradrenalin

BIDANG FARMAKOLOGI – BIOFARMASI 33. Enzim yang dihambat oleh obat parasimpato-
mimetik yang bekerja tidak langsung adalah :
26. Parameter farmakokinetik yang menunjukkan A. Monoaminoksidase
jumlah obat yang terabsorbsi secara sistemik B. Asetilkolinesterase
adalah : C. Dihidropteorat synthase
A. Cpmax D. Dihidropolat reduktase
B. Tmax E. Enzim siklooksigenase
C. AUC
D. t1/2 34. Efek perangsangan saraf parasimpatis pada
E. MEC saluran pencernaan adalah :
A. Diare
B. Sembelit
27. Volume maksimum pemberian secara intravena C. Mual
untuk hewan coba mencit adalah : D. Muntah
A. 0,5 ml E. Nyeri perut
B. 1 ml
C. 1,5 ml 35. Efek perangsangan saraf simpatis pada kardio-
D. 2 ml vaskular adalah
E. 2,5 ml A. Bradikardi
B. Takikardi
28. Obat yang bersifat basa lemah lebih cepat C. Bronkokonstriksi
diabsorbsi pada bagian : D. Vasodilatasi
A. Lambung E. Bronkodilatasi
B. Usus halus
C. Usus besar 36. Efek terikatnya histamin pada reseptor H2 adalah
D. Hati A. Peningkatan secret hidung
E. Pankreas B. Penurunan tekanan darah
C. Gatal-gatal
29. Spincter yang berfungsi mencegah terjadinya D. Peningkatan asam lambung
aliran balik makanan dari lambung ke esophagus E. Ruam-ruam
adalah :
A. Spincter pylorus 37. Keunggulan obat bloker H1 generasi kedua
B. Spincter esophagus dibandingkan dengan generasi pertama adalah :
C. Spincter fundus A. Bersifat nonselektif
D. Spincter cardiac B. Murah
E. Spincter pharingeal C. Toksisitasnya rendah
D. Efek sedatifnya kecil
E. Toksisitasnya besar
30. Ion yang berperan penting dalam kontraksi dan
relaksasi otot adalah : 38. Berikut ini merupakan gejala klinis terjadinya
A. Ion Na+ infeksi, KECUALI:
B. Ion Ca2+ A. Panas disertai berkeringat dan menggigil
C. Ion Mg2+ B. Bradikardi
D. Ion K+ C. LED meningkat
E. Ion Cl- D. Leukositosis
E. Takikardi
31. Pernyataan yang benar berikut ini adalah :
A. Kelarutan obat berbanding terbalik dengan 39. Reaksi tubuh dalam kondisi hipotermia adalah :
disolusi A. Vasodilatasi
B. Ukuran partikel berbanding terbalik dengan B. Mual muntah
kecepatan disolusi C. Iskemia
D. Kulit memerah
UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (132) halaman 168
dari 287
E. Kejang 47. Mineral yang berperan penting dalam metabolis-
me karbohidrat dan dibutuhkan untuk memper-
40. Obat beta bloker yang bersifat nonselektif adalah baiki fungsi sistem saraf adalah :
A. Altenolol A. Tembaga (Cu)
B. Propanolol B. Magnesium (Mg)
C. Esinapril C. Kalisum (Ca)
D. Labetalol D. Besi (Fe)
E. HCT E. Chromium (Cr)
41. Mekanisme kerja obat golongan AINS adalah
A. Inhibitor enzim phospolipase 48. Yang dimaksud dengan obat antikanker yang
B. Inhibitor enzim Siklooksigenase bekerja pada siklus sel nonphase spesifik adalah :
C. Inhibitor enzim MAO A. Obat hanya bekerja pada sel yang berada
D. Inhibitor enzim asetilkolinesterase dalam siklus pertumbuhan, tetapi tidak pada
E. Inhibitor enzim dihidropteorat sintase sel yang tidak tumbuh.
B. Obat yang bekerja pada semua siklus sel,
42. Rute pemberian obat isosorbit dinitrat yang apakah ia sedang berada dalam siklus
memberikan efek paling cepat adalah : pertumbuhan sel atau tidak.
A. Peroral C. Obat yang bekerja pada siklus sel normal
B. Sublingual D. Obat yang bekerja bekerja hanya pada phase
C. Intra vena tertentu saja dalam siklus pertumbuhan sel.
D. Intra muskular E. Obat yang bekerja pada pembelahan sel
E. Intra peritoneal
49. Unsur mineral yang merupakan faktor pengendali
43. Efek samping dari furosemid adalah hipokalemia. kadar gula darah (glukose telorance factor/GTF)
Hal ini dapat diatasi melalui kombinasi dengan adalah :
obat : A. Chromium
A. HCT B. Besi
B. Spironolakton C. Kalsium
C. Verapamil D. Tembaga
D. Diltiazem E. Seng
E. Kaptopril
50. Vitamin yang berfungsi untuk mencegah gusi
44. Mekanisme kerja antibiotika golongan quinolon berdarah/sariawan ialah
adalah A. Vitamin D
A. Inhibitor dihydropteorat syntase B. Vitamin C
B. Inhibitor sintesis RNA C. Vitamin B
C. Inhibitor peptidil transferase D. Vitamin A
D. Inhibitor DNA gyrase E. Vitamin B6
E. Menghambat sintesis dinding sel

45. Berikut ini yang merupakan tahapan replikasi


virus, adalah BIDANG KIMIA FARMASI
A. Perlekatan, penetrasi, uncoating, replikasi
dan ekspresi gen, assembly, serta lisis 51. Ikatan yang terbentuk dari pemakaian bersama
B. Perlekatan, uncoating, penetrasi, replikasi sepasang elektron atau lebih antara dua atom
dan ekspresi gen, assembly, serta lisis disebut ….
C. Perlekatan, penetrasi, uncoating, assembly, A. Ikatan ionik
replikasidan ekspresi gen, serta lisis B. Ikatan kovalen
D. Perlekatan, penetrasi, replikasi dan ekpresi C. Ikatan van der Waals
gen, uncoating, perakitan virus, serta lisis D. Ikatan hidrogen
E. Perlekatan, uncoating, penetrasi, assembly, E. Ikatan intramolekuler
replikasi dan ekspresi gen, serta lisis
52. Massa 1,00 mol NaClO3 adalah : (Na=23, Cl=35,5,
46. Pernyataan yang tepat mengenai obat sitostatika O=16)
adalah : A. 197,5 g
A. Golongan obat-obatan yang dapat merusak B. 106,5 g
sel kanker C. 154,5 g
B. Golongan obat yang menghambat proses D. 160 g
replikasi sel normal E. 102 g
C. Golongan obat yang digunakan untuk men-
cegah kanker
D. Golongan obat yang menghambat atau mem- 53. Jumlah atom H dan atom N dalam satu senyawa di
bunuh pertumbuhan sel kanker bawah ini :
E. Golongan obat yang mengganggu pertumbuh-
an sel kanker

UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (132) halaman 169


dari 287
HH. 8 dan 4 C. 10,1
II. 8 dan 4 D. 11,1
JJ. 10 dan 2 E. 12,1
KK. 10 dan 4
LL. 12 dan 4 60. Istilah-istilah berikut yang tidak digunakan dalam
spektrofotometer UV-Vis adalah :
(1) Hipsokromik
(2) Pergesaran merah
(3) Hipokromik
54. Senyawa Acidum Ascorbicum di bawah ini dapat (4) Fluoresensi
ditetapkan kadarnya menggunakan metode titrasi 61. Asam lemah dan basa lemah sering diformulasi
dalam bentuk garamnya agar lebih mudah larut
dalam air. Namun, garam-garam yang terion tidak
dapat melintasi membran dengan baik. Oleh
karena itu, persentase dosis pentobarbital yang
akan terion pada pH plasma (7,4) adalah ....%
LL. Argentometri (pKa pentobarbital = 8)
MM. Asidimetri A. 20,1
NN. Alkalimetri B. 20,2
OO. Iodometri C. 20,3
PP. Kompleksometri D. 20,4
E. 20,5
55. Pernyataan timbang seksama menurut Farmako-
pe Indonesia Edisi III, artinya : 62. 𝐴11 Kokain pada maks-nya adalah 430. Pada suatu
A. Deviasi penimbangan yang diperkenankan percobaan ditimbang 11,2 mg kokain dan dibuat
tidak lebih dari 0,1% dari jumlah yang hingga 1 liter dengan HCl 0,1M. Jika serapan yang
ditimbang terukur dalam kuvet 1 cm adalah 0,470, maka
B. Deviasi penimbangan yang diperkenankan kemurnian sampel kokain adalah ....%
tidak lebih dari 0,01% dari jumlah yang A. 95,6
ditimbang B. 96,6
C. Deviasi penimbangan yang diperkenankan C. 97,6
tidak lebih dari 0,001% dari jumlah yang D. 98,6
ditimbang E. 99,6
D. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
tidak lebih dari 0,5% dari jumlah yang 63. Unsur manakah dari masing-masing pasangan
ditimbang berikut yang memiliki elektronegativitas lebih
E. Deviasi penimbangan yang diperkenankan tinggi:
tidak lebih dari 0,05% dari jumlah yang A. Mg dan Cl
ditimbang B. S dan O
C. P dan Br
56. Volume NaOH 3N yang diperlukan untuk menet- D. O dan Cl
ralisir 25 ml H2SO4 3,5N adalah: E. P dan S
A. 20,1 ml
B. 26,4 ml 64. Ikatan yang terbentuk dari ketiga asam amino di
C. 29,2 ml bawah ini adalah ikatan ....
D. 30.7 ml
E. 35,5 ml

57. Kelompok enzim yang mengkatalisis pemecahan


atau pembentukan ikatan kimia disertai pemben-
tukan atau penghlangan ikatan rangkap adalah ....
A. Transferase
B. Ligase
C. Oksidoreduktase TT. peptida
D. Hidrolase UU. amina
E. Liase VV. imina
WW. kovalen
58. Indikator yang biasa digunakan dalam asidi- XX. ionik
alkalimetri adalah:
(1) Fenolftalein 65. Logam yang memberi nyala kuning keemasan
(2) Biru timol yang bertahan lama adalah ....
(3) Metil orange (1) Litium
(4) Hijau bromkresol (2) Kalium
(3) Kalsium
59. pH larutan amonia 0,1M adalah .... (Kb amonia = (4) Natrium
1,8 x 10-5; pKb = 4,76; Kw = 10-14; pKw = 14)
A. 8,1 66. Yang tidak termasuk asam amino esensial adalah
B. 9,1 (1) Glisin

UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (132) halaman 170


dari 287
(2) Lisin B. Sitokrom P450
(3) Fenilalanin C. N-asetiltransferase
(4) Alanin D. Katekol O-metiltransferase
E. Glutation S-transferase
67. Berilium mempunyai nomor atom 4. Molekul
BeH2 diharapkan akan : 75. Di bawah ini adalah BUKAN parameter validasi
A. Tidak terhibridisasi metode analisis:
B. Terhibridisasi sp3 A. Presisi
C. Terhibridisasi sp2 B. Linearitas
D. Terhibridisasi sp1 C. Keamanan
E. Terhibridisasi sp D. Ketahanan
68. Radikal bebas alkil yang paling stabil adalah : E. Akurasi
(1) Benzil BIDANG FITOKIMIA – FARMAKOGNOSI
(2) Primer
(3) Alil
(4) Sekunder 76. Organel sel yang terdiri dari lapisan lipid bilayer
adalah :
69. Elektrofil mana yang mudah melangsungkan A. Ribosom
reaksi SN1? B. Mitokondria
C. Inti sel
D. Badan golgi
E. Membran sel

77. Organel sel yang mengandung materi genetika


(DNA) adalah
U. I, II dan IV A. Ribosom
V. IV B. Mitokondria
W. I dan IV C. Inti Sel
X. II dan III D. Badan golgi
Y. I, II, III dan IV E. Membran sel
70. Produk utama dari reaksi berikut ini adalah: 78. Transpor pada sel yang membutuhkan energi dan
melawan gradien konsentrasi adalah
U. Amida A. Difusi
V. Amina primer B. Osmosis
W. Amina sekunder C. Transpor aktif
X. Amina tersier D. Endositosis
Y. Imina E. Pagositosis

71. Asam amino PALING tepat dianggap : 79. Yang tidak termasuk basa nukleotida penyusun
I. bersifat asam DNA adalah
II. bersifat basa A. Urasil
III. zwitter ion (ion dipolar) B. Guanin
IV. bersifat amfoter C. Adenin
A. I dan III D. Timin
B. II dan IV E. Sitosin
C. II dan III
80. Sistem pertulangan daun pada tumbuhan mono-
D. III dan IV kotil pada umumnya adalah
E. Tidak ada yang benar
A. Menyirip
B. Menjari
72. Hidrolisis suatu ester dapat terlaksana dengan :
C. Sejajar
(1) Hidrolisis yang didorong basa
D. Mengarang
(2) Hidrolisis elektroforesis
E. Melengkung
(3) Hidrolisis yang dikatalisis H3O+
(4) Hidrolisis asam
81. Tujuan penggunaan media kloralhidrat pada
pengamatan anatomi tumbuhan adalah
73. Fraksi mol CH3OH ada dalam larutan yang terdiri
A. Memperbesar ukuran sel
dari 10 g CH3OH dan 20 g H2O:
B. Melarutkan klorofil
A. 0,21
C. Membuka celah stomata
B. 0,22
D. Memperlihatkan butir-butir pati
C. 0,23
E. Merusak dinding sel
D. 0,24
E. 0,25
82. Rimpang merupakan bagian tumbuhan hasil
74. Enzim yang berperan dalam jalur metabolisme modifikasi :
obat fase I adalah .... A. Akar
A. Protease B. Batang

UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (132) halaman 171


dari 287
C. Daun
D. Bunga 91. Perbedaan antara obat herbal terstandard (OHT)
E. Umbi dengan obat Fitofarmaka adalah
A. Fitofarmaka bahan bakunya telah distandar-
83. Yang tidak termasuk bagian utama dari bunga disasi sedangkan OHT belum terstandardisasi
adalah : B. Fitofarmaka telah diketahui senyawa aktifnya
A. Calix sedangkan OHT belum diketahui
B. Corolla C. Fitofarmaka telah diketahui parameter spesi-
C. Stamen fiknya sedangkan OHT belum diketahui
D. Pistillum D. Fitofarmaka telah melalui uji klinik sedang-
E. Reseptakulum kan OHT belum melalui uji klinik
E. Fitofarmaka telah melalui uji praklinik
84. Alat kelamin jantan pada tumbuhan disebut sedangkan OHT belum melalui uji praklinik
A. Kelopak 92. Senyawa bahan alam dengan karakteristik dapat
B. Mahkota menghasilkan busa dan menghidrolisis sel darah
C. Putik merah adalah :
D. Benang sari A. Alkaloid
E. Nektarium B. Saponin
C. Steroid
85. Jaringan yang spesifik terdapat pada daun adalah D. Flavonoid
A. Jaringan epidermis E. Tannin
B. Jaringan endodermis
C. Jaringan kolenkim 93. Obat yang berasal dari bahan alam yang belum
D. Jaringan sklerenkim mengalami perubahan apapun juga, berupa bahan
E. Jaringan palisade yang telah dikeringkan disebut
A. Jamu
86. Jaringan yang terus menerus melakukan pembe- B. Obat Herbal
lahan atau diferensiasi pada tumbuhan disebut C. Simplisia
A. Jaringan gabus D. Infusa
B. Jaringan meristem E. Obat tradisional
C. Jaringan kolenkim
D. Jaringan parenkim 94. Cara penyarian komponen kimia dalam bahan
E. Jaringan sklerenkim alam menggunakan pelarut air selama 30 menit
pada suhu 900C disebut
A. Refluks
87. Yang tidak termasuk metabolit intermediat pada B. Tinctura
biosintesis senyawa bahan alam adalah C. Destilasi
A. Asam nukleat D. Infusa
B. Asam amino aromatik E. Decocta
C. Asam amino alipatik
D. Asam asetat 95. Menurut Farmakope Herbal Indonesia, derajat
E. Asam mevalonat halus untuk simplisia untuk diekstrasi termasuk
dalam kategori adalah
88. Senyawa bahan alam yang dapat bereaksi dengan A. Serbuk sangat halus
logam besi dan membentuk kompleks berwarna B. Serbuk halus
ungu adalah C. Serbuk agak halus
A. Alkaloid D. Serbuk kasar
B. Tannin E. Serbuk sangat kasar
C. Steroid
D. Glikosida 96. Nilai Rf (Retardation factor) dalam KLT adalah
E. Triterpenoid A. Jarak tempuh noda dibagi dengan titik awal
penotolan
89. Senyawa bahan alam yang biosintesisnya berasal B. Jarak tempuh noda dibagi dengan panjang
dari senyawa isoprena adalah lempeng
A. Minyak atsiri C. Jarak tempuh noda dibagi dengan jarak
B. Kumarin tempuh fase gerak
C. Lignan D. Jarak tempuh noda dibagi dengan jarak
D. Neolignan tempuh fase diam
E. Fenilpropana E. Jarak tempuh noda dibagi dengan jumlah
noda
90. Senyawa yang terdiri atas dua molekul isoprena
disebut 97. Hidrolisis senyawa glikosida dapat dilakukan
A. Monoterpen dengan menggunakan bahan berikut ini
B. Diterpen A. Asam Klorida
C. Sesquiterpen B. Asam Sulfat
D. Isoterpen C. Natrium Klorida
E. Sesterpen D. Natrium oksida
E. Enzim
UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (132) halaman 172
dari 287
98. Pemisahan komponen kimia berdasarkan koefi-
sien distribusi pada dua pelarut yang tidak ber-
campur disebut
A. Partisi
B. Partisi Cair-Cair
C. Partisi Cair Padat
D. Fraksinasi
E. Isolasi

99. Pelarut organik dengan rumus struktur :


O
H3C C
O C2H5
adalah :
A. Dietil eter
B. N-butanol
C. Etil asetat
D. N-heksan
E. Aseton
100. Pelarut organik yang bobot jenisnya (BJ) lebih
besar dari air adalah
A. Kloroform
B. Toluen
C. N-heksan
D. Etil asetat
E. N-Butanol

UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (132) halaman 173


dari 287
134
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
122. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
123. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
124. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
125. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
126. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
127. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
128. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
129. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XXI. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXII. Pilihlah :
YY. Jika (1), (2) dan (3) benar
ZZ. Jika (1) dan (3) benar
AAA. Jika (2) dan (4) benar
BBB. Jika hanya (4) benar
CCC. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

BIDANG KIMIA FARMASI

104. Massa 1,00 mol NaClO3 adalah : (Na=23,


101. Ikatan yang terbentuk dari pemakaian Cl=35,5, O=16)
bersama sepasang elektron atau lebih antara dua F. 160 g
atom disebut …. G. 102 g
F. Ikatan hidrogen H. 197,5 g
G. Ikatan intramolekuler I. 106,5 g
H. Ikatan ionik J. 154,5 g
I. Ikatan kovalen
J. Ikatan van der Waals 105. Jumlah atom H dan atom N dalam satu
senyawa di bawah ini :
102. Volume NaOH 3N yang diperlukan untuk
menet-ralisir 25 ml H2SO4 3,5N adalah:
F. 20,1 ml
G. 26,4 ml
H. 29,2 ml MM. 10 dan 2
I. 30.7 ml NN. 10 dan 4
J. 35,5 ml OO. 12 dan 4
PP. 8 dan 4
103. Kelompok enzim yang mengkatalisis QQ. 8 dan 4
pemecahan atau pembentukan ikatan kimia
disertai pemben-tukan atau penghlangan ikatan 106. Senyawa Acidum Ascorbicum di bawah ini
rangkap adalah .... dapat ditetapkan kadarnya menggunakan metode
F. Transferase titrasi
G. Ligase
H. Oksidoreduktase
I. Hidrolase
J. Liase

UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 174


dari 287
QQ. Iodometri
RR. Kompleksometri
SS. Argentometri
TT. Asidimetri
UU. Alkalimetri
107. Pernyataan timbang seksama menurut Z. I, II dan IV
Farmako-pe Indonesia Edisi III, artinya : AA. IV
F. Deviasi penimbangan yang diperkenankan BB. I dan IV
tidak lebih dari 0,5% dari jumlah yang CC. II dan III
ditimbang DD. I, II, III dan IV
G. Deviasi penimbangan yang diperkenankan 113. Istilah-istilah berikut yang tidak digunakan
tidak lebih dari 0,05% dari jumlah yang dalam spektrofotometer UV-Vis adalah :
ditimbang (5) Hipsokromik
H. Deviasi penimbangan yang diperkenankan (6) Pergesaran merah
tidak lebih dari 0,1% dari jumlah yang (7) Hipokromik
ditimbang (8) Fluoresensi
I. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
tidak lebih dari 0,01% dari jumlah yang 114. Unsur manakah dari masing-masing
ditimbang pasangan berikut yang memiliki
J. Deviasi penimbangan yang diperkenankan elektronegativitas lebih tinggi:
tidak lebih dari 0,001% dari jumlah yang F. Mg dan Cl
ditimbang G. S dan O
H. P dan Br
108. pH larutan amonia 0,1M adalah .... (Kb amonia I. O dan Cl
= 1,8 x 10-5; pKb = 4,76; Kw = 10-14; pKw = 14) J. P dan S
F. 8,1
G. 9,1 115. Ikatan yang terbentuk dari ketiga asam amino
H. 10,1 di bawah ini adalah ikatan ....
I. 11,1
J. 12,1

109. Asam lemah dan basa lemah sering


diformulasi dalam bentuk garamnya agar lebih
mudah larut dalam air. Namun, garam-garam
yang terion tidak dapat melintasi membran YY. peptida
dengan baik. Oleh karena itu, persentase dosis ZZ. amina
pentobarbital yang akan terion pada pH plasma AAA. imina
(7,4) adalah ....% (pKa pentobarbital = 8) BBB. kovalen
F. 20,1 CCC. ionik
G. 20,2
H. 20,3 116. Logam yang memberi nyala kuning keemasan
I. 20,4 yang bertahan lama adalah ....
J. 20,5 (5) Litium
(6) Kalium
110. Indikator yang biasa digunakan dalam asidi- (7) Kalsium
alkalimetri adalah: (8) Natrium
(5) Fenolftalein
(6) Biru timol 117. Yang tidak termasuk asam amino esensial
(7) Metil orange adalah
(8) Hijau bromkresol (5) Glisin
(6) Lisin
111. 𝐴11 Kokain pada maks-nya adalah 430. Pada (7) Fenilalanin
suatu percobaan ditimbang 11,2 mg kokain dan (8) Alanin
dibuat hingga 1 liter dengan HCl 0,1M. Jika
serapan yang terukur dalam kuvet 1 cm adalah 118. Radikal bebas alkil yang paling stabil adalah :
0,470, maka kemurnian sampel kokain adalah (5) Benzil
....% (6) Primer
F. 95,6 (7) Alil
G. 96,6 (8) Sekunder
H. 97,6
I. 98,6 119. Produk utama dari reaksi berikut ini adalah:
J. 99,6

112. Elektrofil mana yang mudah melangsungkan Z. Amida


reaksi SN1? AA. Amina primer
BB. Amina sekunder
CC. Amina tersier
DD. Imina

UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 175


dari 287
120. Asam amino PALING tepat dianggap : J. Inti Sel
V. bersifat asam
VI. bersifat basa 128. Transpor pada sel yang membutuhkan energi
VII. zwitter ion (ion dipolar) dan melawan gradien konsentrasi adalah
VIII. bersifat amfoter F. Endositosis
F. I dan III G. Pagositosis
G. II dan IV H. Difusi
H. II dan III I. Osmosis
I. III dan IV J. Transpor aktif
J. Tidak ada yang benar
121. Berilium mempunyai nomor atom 4. Molekul
BeH2 diharapkan akan : 129. Yang tidak termasuk basa nukleotida
F. Terhibridisasi sp3 penyusun DNA adalah
G. Terhibridisasi sp2 F. Adenin
H. Terhibridisasi sp1 G. Timin
I. Terhibridisasi sp H. Sitosin
J. Tidak terhibridisasi I. Urasil
J. Guanin
122. Hidrolisis suatu ester dapat terlaksana
dengan : 130. Sistem pertulangan daun pada tumbuhan
(5) Hidrolisis yang didorong basa mono-kotil pada umumnya adalah
(6) Hidrolisis elektroforesis F. Mengarang
(7) Hidrolisis yang dikatalisis H3O+ G. Melengkung
(8) Hidrolisis asam H. Menyirip
I. Menjari
123. Fraksi mol CH3OH ada dalam larutan yang J. Sejajar
terdiri dari 10 g CH3OH dan 20 g H2O:
F. 0,23 131. Tujuan penggunaan media kloralhidrat pada
G. 0,24 pengamatan anatomi tumbuhan adalah
H. 0,25 F. Memperlihatkan butir-butir pati
I. 0,21 G. Merusak dinding sel
J. 0,22 H. Memperbesar ukuran sel
I. Melarutkan klorofil
124. Enzim yang berperan dalam jalur J. Membuka celah stomata
metabolisme obat fase I adalah ....
F. N-asetiltransferase 132. Rimpang merupakan bagian tumbuhan hasil
G. Katekol O-metiltransferase modifikasi :
H. Glutation S-transferase F. Umbi
I. Protease G. Akar
J. Sitokrom P450 H. Batang
I. Daun
125. Di bawah ini adalah BUKAN parameter J. Bunga
validasi metode analisis:
F. Ketahanan 133. Yang tidak termasuk bagian utama dari bunga
G. Akurasi adalah :
H. Presisi F. Stamen
I. Linearitas G. Pistillum
J. Keamanan H. Reseptakulum
I. Calix
J. Corolla
BIDANG FITOKIMIA – FARMAKOGNOSI
134. Alat kelamin jantan pada tumbuhan disebut
F. Benang sari
126. Organel sel yang terdiri dari lapisan lipid G. Nektarium
bilayer adalah : H. Kelopak
F. Inti sel I. Mahkota
G. Badan golgi J. Putik
H. Membran sel
I. Ribosom 135. Jaringan yang spesifik terdapat pada daun
J. Mitokondria adalah
F. Jaringan kolenkim
127. Organel sel yang mengandung materi G. Jaringan sklerenkim
genetika (DNA) adalah H. Jaringan palisade
F. Badan golgi I. Jaringan epidermis
G. Membran sel J. Jaringan endodermis
H. Ribosom
I. Mitokondria

UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 176


dari 287
136. Jaringan yang terus menerus melakukan 144. Menurut Farmakope Herbal Indonesia,
pembe-lahan atau diferensiasi pada tumbuhan derajat halus untuk simplisia untuk diekstrasi
disebut termasuk dalam kategori adalah
F. Jaringan parenkim F. Serbuk agak halus
G. Jaringan sklerenkim G. Serbuk kasar
H. Jaringan gabus H. Serbuk sangat kasar
I. Jaringan meristem I. Serbuk sangat halus
J. Jaringan kolenkim J. Serbuk halus

137. Yang tidak termasuk metabolit intermediat 145. Pelarut organik yang bobot jenisnya (BJ) lebih
pada biosintesis senyawa bahan alam adalah besar dari air adalah
F. Asam asetat F. Kloroform
G. Asam mevalonat G. Toluen
H. Asam nukleat H. N-heksan
I. Asam amino aromatik I. Etil asetat
J. Asam amino alipatik J. N-Butanol
138. Senyawa bahan alam yang dapat bereaksi 146. Nilai Rf (Retardation factor) dalam KLT
dengan logam besi dan membentuk kompleks adalah
berwarna ungu adalah F. Jarak tempuh noda dibagi dengan jarak
F. Glikosida tempuh fase diam
G. Triterpenoid G. Jarak tempuh noda dibagi dengan jumlah
H. Alkaloid noda
I. Tannin H. Jarak tempuh noda dibagi dengan titik awal
J. Steroid penotolan
I. Jarak tempuh noda dibagi dengan panjang
139. Senyawa bahan alam yang biosintesisnya lempeng
berasal dari senyawa isoprena adalah J. Jarak tempuh noda dibagi dengan jarak
F. Lignan tempuh fase gerak
G. Neolignan
H. Fenilpropana 147. Perbedaan antara obat herbal terstandard
I. Minyak atsiri (OHT) dengan obat Fitofarmaka adalah
J. Kumarin F. Fitofarmaka telah diketahui parameter spesi-
fiknya sedangkan OHT belum diketahui
140. Senyawa yang terdiri atas dua molekul G. Fitofarmaka telah melalui uji klinik sedang-
isoprena disebut kan OHT belum melalui uji klinik
F. Isoterpen H. Fitofarmaka telah melalui uji praklinik
G. Sesterpen sedangkan OHT belum melalui uji praklinik
H. Monoterpen I. Fitofarmaka bahan bakunya telah distandar-
I. Diterpen disasi sedangkan OHT belum terstandardisasi
J. Sesquiterpen J. Fitofarmaka telah diketahui senyawa aktifnya
sedangkan OHT belum diketahui
141. Senyawa bahan alam dengan karakteristik
dapat menghasilkan busa dan menghidrolisis sel 148. Hidrolisis senyawa glikosida dapat dilakukan
darah merah adalah : dengan menggunakan bahan berikut ini
F. Steroid F. Natrium Klorida
G. Flavonoid G. Natrium oksida
H. Tannin H. Enzim
I. Alkaloid I. Asam Klorida
J. Saponin J. Asam Sulfat

142. Obat yang berasal dari bahan alam yang 149. Pemisahan komponen kimia berdasarkan
belum mengalami perubahan apapun juga, berupa koefi-sien distribusi pada dua pelarut yang tidak
bahan yang telah dikeringkan disebut ber-campur disebut
F. Infusa F. Fraksinasi
G. Obat tradisional G. Isolasi
H. Jamu H. Partisi
I. Obat Herbal I. Partisi Cair-Cair
J. Simplisia J. Partisi Cair Padat

143. Cara penyarian komponen kimia dalam bahan 150. Pelarut organik dengan rumus struktur :
alam menggunakan pelarut air selama 30 menit O
pada suhu 900C disebut H3C C
F. Destilasi
O C2H5
G. Infusa
H. Decocta Adalah :
I. Refluks F. N-heksan
J. Tinctura G. Aseton
H. Dietil eter

UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 177


dari 287
I. N-butanol
J. Etil asetat 158. Zat pembasah yang berguna dalam
penurunan tegangan antarmuka antara partikel
padat dan cairan pembawa dalam pembuatan
suspensi adalah :
BIDANG FARMASETIKA F. Tragakan
G. Selulosa
151. Berapa gram kalium permanganat harus H. Bentonit
diguna-kan dalam peracikan resep berikut ini ? I. Surfaktan
R/ Kalium permanganat 0,02 %b/v J. Alginat
Air murni ad 250 mL
F. 0,20 g 159. Berikut ini adalah sifat partikel flokulasi
G. 0,50 g dalam suspensi KECUALI :
H. 0,02 g F. Endapan terbentuk longgar
I. 0,05 g G. Mudah diredispersi
J. 0,08 g H. Supernatan keruh
152. Suatu serbuk dinyatakan dengan derajat I. Partikel merupakan agregat bebas
halus 44/85, maksudnya adalah : J. Sedimentasi terbentuk cepat
F. Serbuk dapat melalui pengayak nomor 44
tidak lebih dari 60% dan dapat melalui 160. Di bawah ini, yang bukan parameter uji
pengayak nomor 85 seluruhnya sediaan jadi sirup adalah :
G. Serbuk dapat melalui pengayak nomor 44 F. pH
seluruhnya dan tidak lebih dari 40% melalui G. Berat jenis
pengayak nomor 85 H. Viskositas
H. Serbuk dapat melalui pengayak nomor 44 I. Redispersibilitas
seluruhnya dan tidak lebih dari 60% melalui J. Cemaran mikroba
pengayak nomor 85
I. Semua serbuk dapat melalui pengayak 161. Di antara berikut ini, yang harus tercantum
dengan nomor tersebut dalam resep adalah :
J. Serbuk dapat melalui pengayak nomor 44 (5) Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter
tidak lebih dari 40% dan dapat melalui (6) Tanggal penulisan resep
pengayak nomor 85 seluruhnya (7) Aturan pemakaian obat
(8) Informasi indikasi obat
153. Bobot zat sebanyak 6,2 gr sama dengan :
F. 6200 mg 162. Sinonim dari salinan resep adalah :
G. 403 mg (5) Exemplum
H. 4030 mg (6) Apograph
I. 203 mg (7) Afschrift
J. 2030 mg (8) Paragraph

154. Zat aktif yang tidak tahan di dalam asam 163. Ungkapan dalam resep bahasa latin omni hora
lambung sebaiknya dibuat dalam bentuk sediaan : cochlear berarti :
(5) Injeksi (5) Tiap 4 jam 1 sendok makan
(6) Kapsul (6) 1 kali sehari 1 sendok makan
(7) Tablet sustained release (7) 4 kali sehari 1 sendok makan
(8) Tablet salut enterik (8) Tiap jam 1 sendok makan

155. Yang bukan parameter fisikokimia dalam 164. Obat yang diracik dengan resep
preformulasi adalah : R/ Acid Acetylosalic 0,5
(5) Stabilitas zat aktif m.f.pulv.dtd. No. XV
(6) Konstanta disosiasi diberikan dalam bentuk sediaan :
(7) Kecepatan disolusi (5) Pulveres
(8) Toksikologi (6) Pulvis
(7) Serbuk bagi
156. Suspensi farmasi dapat digunakan dalam (8) Serbuk
berbagai cara pemberian berikut, KECUALI :
F. Intravena 165. Aditif formulasi suspensi oral adalah :
G. Tetes mata (5) Bahan untuk flokulasi
H. Rektal (6) Bahan pengontrol viskositas
I. Intramuskular injeksi (7) Flavor
J. Oral (8) Emulgator

157. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan 166. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai
cara : bentuk fisik obat, antara lain adalah :
(5) Metode gom basah (5) Serbuk
(6) Metode HLB (6) Pelet
(7) Metode gom kering (7) Tablet
(8) Metode kompressi (8) Pasta
UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 178
dari 287
(6) Sterilisasi gas atau etilen oksida
167. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah : (7) Sterilisasi panas dengan tekanan
(5) Plastisizer (8) Sterilisasi uap
(6) Gelatin
(7) Pengawet
(8) Zat pemburam BIDANG FARMAKOLOGI – BIOFARMASI

168. Sediaan krim memilik tipe aliran : 176. Pernyataan yang benar berikut ini adalah :
F. Plastik F. Kecepatan disolusi berbanding terbalik
G. Dilatan dengan luas permukaan dan kelarutan obat
H. Pseudoplastik G. Kecepatan disolusi berbanding lurus dengan
I. Tiksotropik luas permukaan dan berbanding terbalik
J. Tiksotropik-pseudoplastik dengan kelarutan obat
H. Kelarutan obat berbanding terbalik dengan
169. Basis salep diklasifikasikan sebagai berikut : disolusi
(5) Basis hidrokarbon I. Ukuran partikel berbanding terbalik dengan
(6) Basis emulsi kecepatan disolusi
(7) Basis absorbsi J. Kecepatan disolusi berbanding lurus dengan
(8) Basis suspensi luas permukaan dan kelarutan obat
170. Polimer yang digunakan sebagai eksipien 177. Parameter farmakokinetik yang
dalam tablet sustained release berfungsi sebagai: menunjukkan jumlah obat yang terabsorbsi
F. Pelincir secara sistemik adalah :
G. Penghancur F. AUC
H. Pengikat G. t1/2
I. Pembawa H. MEC
J. Matriks I. Cpmax
J. Tmax
171. Keuntungan pemberian obat secara
parenteral adalah sebagai berikut, KECUALI : 178. Volume maksimum pemberian secara
F. Bioavailabilitas sempurna atau hampir sem- intravena untuk hewan coba mencit adalah :
purna F. 1,5 ml
G. Kerusakan obat dalam tractus gastrointestin- G. 2 ml
alis dapat dihindarkan H. 2,5 ml
H. Memberikan efek psikologis pada penderita I. 0,5 ml
yang takut disuntik J. 1 ml
I. Obat memiliki onset yang cepat
J. Efek obat dapat diramalkan 179. Obat yang bersifat basa lemah lebih cepat
diabsorbsi pada bagian :
172. Pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian F. Usus besar
atas atau bagian bawah tablet dari badan tablet G. Hati
disebut : H. Pankreas
F. Cracking I. Lambung
G. Mottling J. Usus halus
H. Capping
I. Chipping 180. Spincter yang berfungsi mencegah terjadinya
J. Laminasi aliran balik makanan dari lambung ke esophagus
adalah :
173. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat F. Spincter cardiac
dapat ditambahkan dengan cara : G. Spincter pharingeal
(5) Bahan pengikat ditambahkan sebelum ditam- H. Spincter pylorus
bahkan bahan pengisi I. Spincter esophagus
(6) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk J. Spincter fundus
larutan
(7) Bahan pengikat ditambahkan setelah ditam-
181. Ion yang berperan penting dalam kontraksi
bahkan bahan pengisi
dan relaksasi otot adalah :
(8) Bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk
F. Ion Mg2+
kering /serbuk
G. Ion K+
H. Ion Cl-
174. Penggolongan sediaan infus berdasarkan
I. Ion Na+
kompo-sisi dan kegunaannya adalah :
J. Ion Ca2+
(5) Larutan elektrolit
(6) Larutan irigasi
182. Neurotransmiter yang dihantarkan oleh
(7) Larutan dialisis peritonial
syaraf parasimpatis adalah :
(8) Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat
F. Adrenalin
G. Asetilkolin
175. Metode sterilisasi untuk sediaan parenteral
adalah : H. Noradrenalin
I. Norepineprin
(5) Sterilisasi panas kering
UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 179
dari 287
J. Histamin F. Inhibitor enzim MAO
G. Inhibitor enzim asetilkolinesterase
183. Enzim yang dihambat oleh obat parasimpato- H. Inhibitor enzim dihidropteorat sintase
mimetik yang bekerja tidak langsung adalah : I. Inhibitor enzim phospolipase
F. Dihidropteorat synthase J. Inhibitor enzim Siklooksigenase
G. Dihidropolat reduktase
H. Enzim siklooksigenase 192. Rute pemberian obat isosorbit dinitrat yang
I. Monoaminoksidase memberikan efek paling cepat adalah :
J. Asetilkolinesterase F. Intra muskular
G. Intra peritoneal
184. Efek perangsangan saraf parasimpatis pada H. Peroral
saluran pencernaan adalah : I. Sublingual
F. Muntah J. Intra vena
G. Nyeri perut
H. Diare 193. Efek samping dari furosemid adalah
I. Sembelit hipokalemia. Hal ini dapat diatasi melalui
J. Mual kombinasi dengan obat :
F. Verapamil
G. Diltiazem
185. Efek perangsangan saraf simpatis pada
H. Kaptopril
kardio-vaskular adalah
I. HCT
F. Bronkokonstriksi
J. Spironolakton
G. Vasodilatasi
194. Mekanisme kerja antibiotika golongan
H. Bronkodilatasi
quinolon adalah
I. Bradikardi
F. Inhibitor DNA gyrase
J. Takikardi
G. Menghambat sintesis dinding sel
H. Inhibitor dihydropteorat syntase
186. Efek terikatnya histamin pada reseptor H2
I. Inhibitor sintesis RNA
adalah
J. Inhibitor peptidil transferase
F. Gatal-gatal
G. Peningkatan asam lambung
195. Berikut ini yang merupakan tahapan replikasi
H. Ruam-ruam
virus, adalah
I. Peningkatan secret hidung
F. Perlekatan, penetrasi, replikasi dan ekpresi
J. Penurunan tekanan darah
gen, uncoating, perakitan virus, serta lisis
G. Perlekatan, uncoating, penetrasi, assembly,
187. Keunggulan obat bloker H1 generasi kedua
replikasi dan ekspresi gen, serta lisis
dibandingkan dengan generasi pertama adalah :
H. Perlekatan, penetrasi, uncoating, replikasi
F. Toksisitasnya rendah
dan ekspresi gen, assembly, serta lisis
G. Efek sedatifnya kecil
I. Perlekatan, uncoating, penetrasi, replikasi
H. Toksisitasnya besar
dan ekspresi gen, assembly, serta lisis
I. Bersifat nonselektif
J. Perlekatan, penetrasi, uncoating, assembly,
J. Murah
replikasidan ekspresi gen, serta lisis
188. Berikut ini merupakan gejala klinis terjadinya
196. Pernyataan yang tepat mengenai obat
infeksi, KECUALI:
sitostatika adalah :
F. LED meningkat
F. Golongan obat yang menghambat atau mem-
G. Leukositosis
bunuh pertumbuhan sel kanker
H. Takikardi
G. Golongan obat yang mengganggu pertumbuh-
I. Panas disertai berkeringat dan menggigil
an sel kanker
J. Bradikardi
H. Golongan obat-obatan yang dapat merusak
sel kanker
189. Reaksi tubuh dalam kondisi hipotermia
I. Golongan obat yang menghambat proses
adalah :
replikasi sel normal
F. Kulit memerah
J. Golongan obat yang digunakan untuk men-
G. Kejang
cegah kanker
H. Vasodilatasi
I. Mual muntah
197. Yang dimaksud dengan obat antikanker yang
J. Iskemia
bekerja pada siklus sel nonphase spesifik adalah :
F. Obat yang bekerja bekerja hanya pada phase
190. Obat beta bloker yang bersifat nonselektif
tertentu saja dalam siklus pertumbuhan sel.
adalah
G. Obat hanya bekerja pada sel yang berada
F. Esinapril
dalam siklus pertumbuhan, tetapi tidak pada
G. Labetalol
sel yang tidak tumbuh.
H. HCT
H. Obat yang bekerja pada semua siklus sel,
I. Altenolol
apakah ia sedang berada dalam siklus
J. Propanolol
pertumbuhan sel atau tidak.
I. Obat yang bekerja pada siklus sel normal
191. Mekanisme kerja obat golongan AINS adalah
J. Obat yang bekerja pada pembelahan sel
UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 180
dari 287
198. Mineral yang berperan penting dalam
metabolis-me karbohidrat dan dibutuhkan untuk
memper-baiki fungsi sistem saraf adalah :
F. Besi (Fe)
G. Chromium (Cr)
H. Tembaga (Cu)
I. Magnesium (Mg)
J. Kalisum (Ca)

199. Unsur mineral yang merupakan faktor


pengendali kadar gula darah (glukose telorance
factor/GTF) adalah :
F. Chromium
G. Besi
H. Kalsium
I. Tembaga
J. Seng

200. Vitamin yang berfungsi untuk mencegah gusi


berdarah/sariawan ialah
F. Vitamin A
G. Vitamin B
H. Vitamin B6
I. Vitamin C
J. Vitamin D

UJIAN MASUK PSPA AW 2013/2014 (134) halaman 181


dari 287
141
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
130. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
131. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
132. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
133. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
134. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
135. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
136. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
137. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XXIII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXIV. Pilihlah :
DDD. Jika (1), (2) dan (3) benar
EEE. Jika (1) dan (3) benar
FFF. Jika (2) dan (4) benar
GGG. Jika hanya (4) benar
HHH. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

SOAL

1. Perhitungan dosis dalam resep yang didasar- E. Asetosal : 0,50/0,30; luminal : 0,15/4,50
kan pada umur pasien biasanya menggunakan 3. Derajat kehalusan serbuk dalam farmasi
rumus dinyatakan dengan nomor pengayak. Jika
A. Rumus Dilling dan Cowling derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan 1
B. Rumus Young dan Clark nomor berarti semua serbuk dapat melewati
C. Rumus Fried dan Black pengayak dengan nomor tersebut. Bagaimana
D. Rumus Fried dan Clark jika derajat kehalusan serbuk dinyatakan
E. Rumus Young dan Black dengan 2 nomor.
2. R/ Acetosal 0.050 A. Semua serbuk dapat melalui pengayak
Luminal 0,010 dengan nomor terendah dan tidak lebih
S.L qs dari 40% serbuk melewati pengayak
mf.pulv.dtd.No.XV dengan nomor tertinggi
Pro: Amina (9 bulan) B. Semua serbuk dapat melalui pengayak
Menurut FI, dosis maksimum untuk asetosal dengan nomor terendah tapi serbuk tidak
dan luminal adalah dapat melewati pengayak dengan nomor
- Asetosal : 1 gram (sekali); 8 gram (sehari) tertinggi
- Luminal ; 0,300 gram (sekali); 0,600 gram C. Semua serbuk dapat melewati 50 %
(sehari) pengayak dengan nomor terendah dan
Dengan menggunakan rumus Fried, menurut tertinggi
umur, dosis maksimum untuk Amina D. Semua serbuk dapat melalui pengayak
(sekali/sehari) dalam gram adalah dengan nomor terendah dan 90% dapat
A. Asetosal : 0,42/3,42; luminal : 0,12/0,25 melalui pengayak dengan nomor tertinggi
B. Asetosal : 0,06/0,48; luminal : 0,02/0,04 E. Semua serbuk tidak dapat melewati
C. Asetosal : 0,11/0,88; luminal : 0,03/0,06 pengayak dengan nomor terendah, dan 100
D. Asetosal : 0,50/4,50; luminal : 0,15/0,30
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (141) halaman 182 dari
287
141
% dapat melewati pengayak nomor B. Endapan yang terbentuk kompak dan
tertinggi sukar diredispersi
C. Dosis relatif homogen dalam waktu yang
lama
D. Partikel merupakan agregat yang longgar
4. Pemisahan bagian atas atau bawah dari
E. Bukan salah satu di atas
mahkota tablet dari bagian utamanya pada saat
tablet dikeluarkan dari dalam die disebut : 11. Jenis koloid yang zat terdispersinya cair dan
A. Laminasi medium pendispersinya gas adalah….
B. Mottling A. Gel
C. Grinding B. Sol
D. Friabilitas C. Cold Spray
E. Capping D. Busa
5. Di bawah ini adalah jenis tablet yang E. Aerosol cair
digunakan dalam rongga mulut, kecuali 12. Kerusakan emulsi akibat penambahan larutan NaCl
A. Tablet kunyah disebut .....
B. Tablet buccal A. Inversi
C. Lozenges B. Caking
D. Dental cones C. Cracking
E. Semua benar D. Creaming
E. Saturating
6. Yang bukan tujuan dari penyalutan tablet di
bawah ini adalah .. 13. Di antara zat berikut yang bukan merupakan
A. Mengendalikan penglepasan obat dari sistem koloid adalah…
tablet A. Asap
B. Melindungi obat dari suasana asam B. Debu
lambung C. Darah
C. Untuk menggabungkan obat lain yang tidak D. Udara
saling bercampur secara kimia E. Semua benar
D. Memudahkan dalam proses pencetakan 14. Bakteri penyebab tetanus hanya dapat dibunuh
tablet dengan pemanasan yang lama di atas titik
E. Tidak ada yang benar didih. Hal ini mengindikasikan bahwa bakteri
7. Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan tetanus….
A. memiliki dinding sel yang mengandung
untuk pemakaian topikal pada kulit atau
peptidoglikan
selaput lendir. Dasar salep yang digunakan B. melindungi diri sendiri dengan mensekre-sikan
sebagai pembawa dibagi ke dalam 4 kelompok. antibiotik
Manakah bahan dibawah ini yang merupakan C. tidak tahan suhu rendah
dasar salep hidrokarbon D. mensekresikan endotoksin
A. Lanolin E. menghasilkan endospora
B. Vaselin putih 15. Metabolit sekunder dari mikroba terbentuk
C. PEG pada fase ............. dari pertumbuhan
D. Cold cream A. Lag
E. Madu B. Eksponensial
8. Salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas C. Stasioner
obat adalah suhu penyimpanan. Suhu penyim- D. Kematian
panan yang tidak lebih dari 80C adalah E. Linier
A. Suhu sejuk 16. Pada kasus keracunan tempe bongkrek yang
B. Suhu dingin terjadi di Banyumas, disebabkan oleh adanya
C. Suhu beku mikroba, yaitu :
D. Suhu kamar A. Aspergillus flavus
E. Suhu hangat B. Pseudomonas putida
9. Jumlah gram molekul zat yang dilarutkan C. Bacillus substilis
dalam pelarut hingga volume 1 L, dinyatakan D. Escherichia coli
sebagai : E. Pseudomonas cocofenenans
A. Molalitas 17. Pembagian suatu resep yang lengkap terdiri
B. Molaritas dari beberapa bagian, aturan pakai dari obat
C. Normalitas yang tertulis disebut .........
D. Molar A. Inscriptio
E. Formalitas B. Subcriptio
10. Di bawah ini merupakan sifat dari partikel C. Recipitio
suspensi deflokulasi, kecuali D. Superscriptio
A. Kecepatan sedimentasi lambat E. Signatura
18. Arti dari singkatan S. 1-0-1 Caps. II adalah .........

UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (141) halaman 183 dari


287
141
A. Sehari dua kali masing-masing dua kapsul pada E. Penambahan dapar
pagi dan malam hari 26. Yang termasuk obat antihipertensi ialah
B. Sehari satu kali dua kapsul pada pagi hari (1) HCT
C. Sehari dua kali masing-masing satu kapsul pada (2) Ipratoprium
pagi dan malam hari
(3) Propranolol
D. Sehari dua kali masing-masing dua kapsul pada
siang dan malam hari (4) Digoksin
E. Sehari 3 kali masing-masing dua kapsul
19. Bahan di bawah ini yang termasuk dalam
emulgator kationik adalah: 27. Yang termasuk obat antiepilepsi adalah
A. Tween (1) Danazol
B. Polioksi etilen sorbitan monooleat (2) Dietilstilbestrol
C. Span (3) Etretinat
D. Garam amonium kuartener (4) Fenitoin
E. Sodium lauril sulfat 28. Obat yang perlu perhatian penggunaannya
20. Shigella merupakan bakteri patogen pada pada lansia :
manusia. Bakteri tersebut dapat hidup di A. Antiinflamasi
lingkungan air, berasal dari : B. Tonikum
A. Intestinum manusia C. Vitamin
B. Pembusukan bahan organik D. Antialergi
C. Kolon hewan akuatik E. Antirematik
D. Air tanah 29. Di bawah ini adalah alasan pentingnya meng-
E. Udara gunakan sediaan injeksi/terapi parenteral,
21. Antibiotik yang bekerja dengan cara meng- kecuali
hambat sintesis dinding sel bakteri adalah A. Obat mengalami metabolisme lintas
A. Rifampicin pertama
B. Rifamicin B. Obat dirusak oleh asam lambung
C. Kloramfenikol C. Diperlukan absorbsi yang sangat cepat
D. Kanamicin D. Usus tidak berfungsi dengan baik
E. Penicillin E. Bilamana tidak diperlukan penyesuaian
22. Dari kelompok organisme di bawah ini, yang dosis terus menerus
tidak dapat menghasilkan ATP sendiri adalah ; 30. Dosis aspirin sebagai antiplatelet aalah
A. Lichenes A. 500 mg/hari
B. Jamur B. 1000 mg/hari
C. Bakteri C. 80 mg/hari
D. Virus D. 250 mg/hari
E. Protozoa E. 600 mg/hari
23. Anda mengambil suatu kultur mikroba dan 31. Golongan obat yang digunakan dalam peng-
memfraksinasinya menjadi beberapa kompo- obatan iskemia adalah
nen. Salah satu komponen mengandung mole- (1) Nitrat
kul berikut ini : asam asetilmuramat, asetil- (2) CCB
glukosamin, berbagai L dan D asam amino, dan (3) Penyekat beta
asam teikoat maupun asam lipoteikoat. (4) Diuretik
Komponen ini merupakan : 32. Efek samping yang paling sering terjadi pada
A. Dinding sel suatu bakteri gram positif penggunaan captopril adalah
B. Glikogen A. Diare
C. Dinding sel suatu bakteri gram negatif B. Konstipasi
D. Membran sitoplasma C. Batuk Kering
E. Retikulm endoplasma D. Sesak Napas
24. Koloid mampu menghamburkan cahaya yang E. Diare
diarahkan kepadanya. Kemampuan koloid 33. Yang termasuk CCB adalah
untuk menghamburkan cahaya disebut…. (1) nifedipin
A. Hamburan Optis (2) verapamil
B. Gerak Brown (3) diltiazem
C. Efek Tyndall (4) losartan
D. Efek Compton 34. Regimen terapi lini pertama untuk pasien
E. Efek Newton hipertensi yang disertai DM adalah
25. Kelarutan zat padat dalam air dipengaruhi oleh A. ACE Inhibitor
A. Polaritas pelarut B. Diuretik thiazide
B. Sifat kelistrikan pelarut C. Beta bloker
C. Konstanta dielektrik pelarut D. Calcium Channel Blocker
D. Polimorfisme E. Agonis sentral

UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (141) halaman 184 dari


287
141
35. Sebut saja dia Melati, memiliki tekanan darah D. FSH
160/90 mmHg serta menderita penyakit ginjal E. tirosin
kronik, maka terapi farmakologi yang paling 42. Hormon yang bertanggung jawab untuk
tepat untuk pasien ini adalah.. pematangan sel telur (ovum) adalah
A. Diuretik thiazide + beta bloker A. FSH
B. beta bloker + CCB B. LH
C. Diuretik thiazide + CCB C. Gonadotropin
D. Duretik thiazide + beta bloker + CCB D. Tirosin
E. ACEI E. Testosteron
36. Sebut saja dia Anggrek memiliki tekanan darah 43. Umumnya gagal ginjal kronis disebabkan oleh
150/90 dan proteinuria 300 mg/24 jam pada beberapa penyakit degenerative yang secara
umur kehamilan enam bulan, maka obat perlahan-lahan menyebabkan kerusakan pada
hipertensi yang dapat diberikan ke Anggrek organ ginjal. Di bawah ini beberapa penyakit
adalah kecuali yang berdampak pada kerusakan ginjal, kecuali
A. Enalapril A. Diabetes mellitus
B. Nifedipin B. Diabetes insipidus
C. Labetalol C. Gangguan autoimun
D. metildopa D. Hipertensi
E. amlodipin E. Kanker
37. Farmakoterapi sindrom koroner akut menca- 44. Paparan sinar UV dapat menyebabkan sunburn
kup kombinasi (kulit terbakar), penuaan dini, bahkan
A. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, anti- kerusakan sel kulit yang berakibat kanker
koagulan, nitrat dan beta-bloker kulit. Di bawah ini senyawa yang dapat
B. Fibrinolitik, antiplatelet, antikoagulan, melindungi jaringan epidermis dan dermis
nitrat dan beta-bloker kulit dari paparan sinat UV adalah
C. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, anti- A. Melanin
koagulan, dan nitrat B. Dopamin
D. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, dan C. Melanosit
nitrat D. Melanosome
E. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, nitrat E. Benar semua
dan beta-bloker 45. Demam merupakan gejala umum dari penyakit
38. Obat lini pertama untuk pasien DM tipe II infeksi, prostaglandin merupakan mediator utama
disertai obesitas adalah yang dihasilkan tubuh sebagai respon dari
A. Metformin masuknya pirogen yang mencetuskan reaksi
inflamasi. Prostaglandin merupakan hasil
B. Glibenklamid
perubahan dari
C. Insulin
A. Asam arakidonat
D. meglitinide
B. Asam linoleat
E. thiazolidinedione
C. Asam folat
39. Pasien gagal jantung dengan stage A yang
D. Interleukin
memiliki penyakit DM, diterapi dengan
E. sitokin
menggunakan
46. Kematian sel yang terprogram dan ditandai
A. ACEI/ARB
dengan aktivasi atau cleavage dari caspase 3
B. Beta bloker
disebut
C. CCB
A. Nekrosis
D. diuretik Thiazide
B. Apoptosis
E. Antagonis Aldosteron
C. Autophagy
40. Tujuan terapi pengobatan DM adalah
D. Lisis
A. A1C ≤ 6.5 %, Gula darah puasa ≤ 110
E. Mitotic catastrope
mg/dL, 2 jam PP ≤ 140-180 mg/dL
47. Di bawah ini adalah faktor yang mempengaruhi
B. A1C ≤ 6.5 %, Gula darah puasa ≤ 110
tekanan darah , kecuali
mg/dL, 2 jam PP ≤ 200 mg/dL
A. Cardiac output
C. A1C ≤ 6.5 %, Gula darah puasa ≤ 120
B. Volume darah
mg/dL, 2 jam PP ≤ 200 mg/dL
C. Tahanan perifer
D. A1C ≤ 7 %, Gula darah puasa ≤ 120 mg/dL,
D. Renin-angiotensin
2 jam PP ≤ 140-180 mg/dL
E. Hemoglobin
E. A1C ≤ 7 %, Gula darah puasa ≤ 110 mg/dL, 48. Asma disebabkan oleh pecahnya sel mast dan
2 jam PP ≤ 200 mg/dL pengeluaran histamine dan sitokin yang
41. Penyakit diabetes insipidus disebabkan akibat mengakibatkan peningkatan sekresi mucus dan
kekurangan hormon vasokontriksi pada bronkus yang diperantarai oleh
A. Insulin A. IgM
B. Aldosteron B. IgG
C. Testosterone C. IgE
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (141) halaman 185 dari
287
141
D. IgA 57. Organel sel yang banyak terdapat pada otot
E. IgH adalah
49. Neurotransmitter untuk sistem syaraf para- A. Vakuola
simpatis adalah B. Mitokondria
A. Asetilkolin C. Membran Sel
B. Adrenalin D. Badan Golgi
C. Epinefrin E. Retikulum Endoplasma
D. Dopamin
E. Salah semua
50. Faktor-faktor yang mempengaruhi curah
jantung, kecuali
A. Kontraksi jantung 58. Berikut ini adalah bagian-bagian bunga, kecuali
B. Volume sekuncup A. Lamina
C. Tahanan perifer B. Sepal
D. Konduksi jantung C. Petala
E. Salah semua D. Stamen
51. Yang tidak termasuk kelompok metabolit E. Stigma
sekunder adalah 59. Urutan taksonomi yang cocok untuk tanaman
A. Karbohidrat padi adalah :
B. Protein A. Spermatophyta – Magnoliophyta – Liliopsida –
C. Asam Deoxiribonukleat Commelinidae – Poales – Poaceae – Oryza -
D. Asam Ribonukleat Oryza sativa
E. Asam Piruvat B. Spermatophyta – Magnoliophyta – Liliopsida –
52. Metabolit sekunder dari tanaman yang apabila Commelinidae – Poaceae - Poales – Oryza -
dihirolisis akan menghasilkan bagian gula dan Oryza sativa
genin adalah: C. Magnoliophyta – Spermatophyta – Liliopsida –
A. Glukosa Commelinidae – Poales– Poaceae – Oryza -
Oryza sativa
B. Galaktosa
D. Spermatophyta – Liliopsida – Magnoliophyta –
C. Glikosida Commelinidae – Poales- Poaceae – Oryza -
D. Glikogen Oryza sativa
E. Glukagon E. Spermatophyta – Magnoliophyta –
53. Metode ekstraksi yang paling tepat digunakan Commelinidae – Liliopsida - Poales-Poaceae –
untuk senyawa-senyawa monoterpen adalah Oryza - Oryza sativa
metode : 60. Tujuan dari penyerbukan simplisia adalah :
A. Maserasi A. Menurunkan kadar air
B. Perkolasi B. Memudahkan pengolahan selanjutnya
C. Refluks C. Menghilangkan aktivitas enzimatik
D. Soxhletasi D. Mencegah proses pembusukan
E. Destilasi E. Menambah luas permukaan simplisia
54. Pereaksi KOH metanolik dapat digunakan un- 61. Yang tidak termasuk parameter nonspesifik
tuk mendeteksi senyawa adalah : dalam standardisasi ekstrak bahan alam adalah
A. Alkaloid A. Cemaran aflatoksin
B. Flavonoid B. Kadar Sari larut etanol
C. Kuinon C. Kadar Abu
D. Terpenoid D. Kadar Kandungan kimia
E. Tanin E. Susut Pengeringan
55. Terbentuknya lapisan antara atau emulsi da- 62. Pernyataan yang benar tentang simplisia
lam ekstraksi cair-cair dapat disebabkan oleh : kecuali :
A. Pengocokan yang terlalu lama A. Ekstrak tanaman yang belum dimurnikan
B. Adanya senyawa yang bersifat surfaktan termasuk simplisia nabati
C. Adanya senyawa yang bersifat semipolar B. Nama simplisia dapat berasal dari nama
D. Pemilihan bentuk corong pisah yang tidak spesies diikuti nama bagian tanaman
tepat C. Mel depuratum termasuk Simplisia hewani
E. Pelarut yang tidak bercampur D. Simplisia pelican adalah nama lain dari
56. Kehilangan air yang terjadi pada proses trans- simplisia mineral
pirasi melalui : E. Eksudat tanaman termasuk contoh
A. Lentisel simplisia nabati
B. Vakuola 63. Obat alami yang khasiatnya masih didasarkan
C. Parenkim pengalaman secara turun temurun tetapi
D. Stomata belum teruji secara ilmiah disebut
E. Trikomata A. Fitofarmaka
B. Fitomedisin
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (141) halaman 186 dari
287
141
C. Jamu D. Aseton
D. Obat herbal E. Petroleum Eter
E. Obat herbal terstandar 72. Senyawa dengan kerangka dasar 15 atom C
64. Pelarut kimia dengan rumus kimia: CH 3 – COO– (dua cincin benzen, terikat pada rantai
C2H5 adalah: propane) dengan susunan C6–C3–C6 adalah :
A. Diklorometana A. Alkaloid
B. Sikloheksana B. Steroid
C. Aseton C. Kumarin
D. Etil asetat D. Flavonoid
E. Propanol E. Tannin
65. Metode yang dapat digunakan untuk mem- 73. Senyawa dengan kerangka dasar siklopentana
peroleh minyak menguap dari kulit buah jeruk perhidro fenantren adalah:
adalah : A. Steroid
A. Destilasi B. Alkaloid
B. Ekstraksi C. Glikosida
C. Pemerasan D. Flavonoid
D. Sublimasi E. Tannin
E. Enflurasi 74. Fase diam yang bersifat nonpolar adalah
66. Logo berupa “ Jari-Jari Daun Tiga Pasang, A. Silika gel 60 F254
Terletak Dalam Lingkaran “ yang dicetak B. Silika gel RP-18
dengan warna hijau di atas dasar warna putih C. Selulosa
adalah penandaan untuk : D. Sephadex
A. Obat tradisional E. Semua benar
B. Herbal terstandar 75. Pereaksi semprot pada KLT yang dapat
C. Fitofarmaka digunakan untuk mendeteksi senyawa tannin
D. Fitomedicine adalah :
E. Jamu A. Aluminium Klorida
67. Organel yang berfungsi sebagai barier dan B. Sitroborat
mengatur permeabilitas sel adalah C. Vanilin-HCl
A. Badan Golgi D. Asam Perklorat
B. Membran sel E. Iodoplatinat
C. Mikrovili 76. Pernyataan timbang seksama menurut
D. Sentriol Farmakope Indonesia Edisi III:
E. Mitokondria A. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
68. Glikosida akan larut dalam pelarut berikut ini, tidak lebih dari 0,5% dari jumlah yang
kecuali : ditimbang
A. Alkohol 96% B. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
B. Alkohol 70% tidak lebih dari 0,05% dari jumlah yang
ditimbang
C. Diklorometana
C. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
D. Metanol tidak lebih dari 0,1% dari jumlah yang
E. Aseton ditimbang
69. Metode yang tepat untuk menentukan kadar D. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
air bahan alam yang mengandung minyak tidak lebih dari 0,01% dari jumlah yang
menguap adalah: ditimbang
A. Destilasi dengan menggunakan toluen E. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
B. Ekstraksi dengan pelarut organik tidak lebih dari 0,001% dari jumlah yang
C. Titrasi dengan metode asam-basa ditimbang
D. Enflurasi menggunakan lilin 77. Yang tidak termasuk metode titrasi argento-
E. Metode grafimetri metri adalah …
70. Senyawa vinkristin yang digunakan untuk A. Karl-Fischer
mengobati penyakit kanker diisolasi dari B. Mohr
tanaman : C. Leibig
A. Sambiloto
D. K. Fajans
B. Daun Dewa
C. Tapak dara E. Volhard
D. Mahkota Dewa 78. Prinsip analisis spektrofotometri inframerah
E. Buah Merah adalah …
71. Pelarut yang cocok digunakan untuk meng- A. Eksitasi
awalemakkan simplisia adalah B. Vibrasi
A. Air Suling C. Absorpsi
B. Etil asetat
D. Adsorpsi
C. N-butanol
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (141) halaman 187 dari
287
141
E. Ekslusi 85. Manakah di antara senyawa berikut ini yang
79. Pelepasan konstituen sel darah (hemoglobin bukan merupakan monosakarida?
dari eritrositnya) ke dalam plasma/serum A. Ribosa
B. Fruktosa
dikenal dengan istilah ...
C. Sukrosa
A. Eritosis D. Glukosa
B. Lipemik E. Rhamnosa
C. Lisis
D. Ikterik
E. Sedimen
80. Senyawa manakah yang dikenal sebagai
benzoat?
A. OH 86. Struktur orbital molekul benzena, meliputi:
(1) Atom karbon terhibridisasi sp2 dengan
sudut ikatan sebesar 120o
(2) Enam orbital p yang tumpang tindih di atas
dan di bawah cincin karbon
B. CH3
(3) Elektron ikatan  yang terdelokalisasi
(4) Pembentukan 12 ikatan  dalam setiap
molekul benzena
87. Yang termasuk vitamin yang larut dalam air :
C. NH2
(1) Riboflavin
(2) Niasin
(3) Thiamin
(4) Tokoferol
D. COOH 88. Yang tidak termasuk elektroda pembanding
pada elektrokimia adalah …
A. Elektroda hidrogen baku
B. Elektroda membran selektif ion
E. CH3COOH C. Elektroda kalomel
D. Elektroda Ag-AgCl
E. Elektroda Hg2Cl2
89. Yang tidak termasuk gugus kromofor adalah …
A. Amido
81. Parameter validasi yang menilai keterulangan
B. Hidroksil
suatu metode validasi adalah …
C. Azo
A. Spesifitas
D. Karboksil
B. Presisi
E. Karbonil
C. Selektivitas
90. Data analisis KCKT yang menjadi acuan analisis
D. Akurasi
kualitatif adalah …
E. Linearitas
A. Waktu retensi
82. Bagian instrumen yang spesifik pada spektro-
B. Faktorretensi
fotometer serapan atom adalah …
C. Luas area
A. Flame
D. Tinggipuncak
B. Detektor
E. maks
C. Read out
91. Amina mana yang tidak larut dalam air?
D. Monokromator
A. Metilamina
E. Filter
B. Dimetilamina
83. Oksidasi alkohol sekunder menghasilkan ...
C. Trimetilamina
A. Ester
D. Tetrametilamina
B. Eter
E. Semua larut dalam air
C. Karboksilat O
D. Aldehida
E. Keton 92. Struktur R C O R' adalah golongan
84. Enzim aminotransferase banyak terdapat pada A. Asamkarboksilat
organ ... B. Aldehid
A. Otot, jantung, tulang C. Keton
B. Pankreas, sel darah merah, prostat D. Ester
C. Ginjal, usus, plasenta E. Eter
D. Hati, tulang, jantung 93. Yang tidak termasuk asam amino esensial
E. Otot, sel darah merah, plasenta adalah ....
(1) Lisin
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (141) halaman 188 dari
287
141
(2) Glisin A. Nukleofil
(3) Alanin B. Elektrofil
(4) Fenilalanin C. Karbanion
94. Indikator yang biasa digunakan dalam asidi- D. Ion karbonium
alkalimetri adalah: E. Karbokation
(17) Fenolftalein
(18) Biru timol
(19) Metil orange
(20) Hijau bromkresol

95. Gugus penarik elektron yang kuat dan pemberi


sifat asam lemah dari senyawa sulfasetamida
O H

H2N S N
CH3
O

O
adalah ...
A. NH2
B. NH
C. CO
D. CH3
E. SO2
96. Waktu retensi pada KCKT dapat ditingkatkan
dengan, kecuali:
(1) Menurunkan kecepatan fase gerak
(2) Mengubah komposisi fase gerak
(3) Memperpanjang kolom
(4) Mengubah komposisi pelarut
97. Pernyataan yang tidak benar tentang titrasi
bebas air adalah ...
(1) Digunakan dalam penetapan kadar obat-
obatan yang bersifat asam dan basa lemah
(2) Digunakan dalam penetapan kadar obat-
obatan yang bersifat asam dan basa kuat
(3) Cairan titrasi yang digunakan adalah asam
perklorat
(4) Cairan titrasi yang digunakan adalah asam
klorida
98. Etanol (CH3CH2OH) dan dimetil eter (CH3)2O
paling tepat dianggap merupakan:
A. Stereoisomer
B. Diastereomer
C. Isomer sterik
D. Enantiomer
E. Isomer struktur
99. Gugus manakah yang membentuk ikatan
hidrogen paling kuat dengan molekul air?
A. Alkohol
B. Aldehid
C. Eter
D. Fenol
E. Semua sama kuat
100. Dalam reaksi berikut ion Cl - bertindak
sebagai ....

UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (141) halaman 189 dari


287
143
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
138. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
139. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
140. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
141. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
142. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
143. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
144. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
145. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XXV. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXVI. Pilihlah :
III. Jika (1), (2) dan (3) benar
JJJ. Jika (1) dan (3) benar
KKK. Jika (2) dan (4) benar
LLL. Jika hanya (4) benar
MMM. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

SOAL

101. Yang tidak termasuk kelompok metabolit 104. Pereaksi KOH metanolik dapat digunakan
sekunder adalah un-tuk mendeteksi senyawa adalah :
F. Karbohidrat F. Alkaloid
G. Protein G. Flavonoid
H. Asam Deoxiribonukleat H. Kuinon
I. Asam Ribonukleat I. Terpenoid
J. Asam Piruvat J. Tanin
102. Metabolit sekunder dari tanaman yang 105. Terbentuknya lapisan antara atau emulsi
apabila dihirolisis akan menghasilkan bagian da-lam ekstraksi cair-cair dapat disebabkan
gula dan genin adalah: oleh :
F. Glukosa F. Pengocokan yang terlalu lama
G. Galaktosa G. Adanya senyawa yang bersifat surfaktan
H. Glikosida H. Adanya senyawa yang bersifat semipolar
I. Glikogen I. Pemilihan bentuk corong pisah yang tidak
J. Glukagon tepat
103. Metode ekstraksi yang paling tepat J. Pelarut yang tidak bercampur
digunakan untuk senyawa-senyawa 106. Kehilangan air yang terjadi pada proses
monoterpen adalah metode : trans-pirasi melalui :
F. Maserasi F. Lentisel
G. Perkolasi G. Vakuola
H. Refluks H. Parenkim
I. Soxhletasi I. Stomata
J. Destilasi J. Trikomata

UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (143) halaman 190 dari


287
143
I. Simplisia pelican adalah nama lain dari
simplisia mineral
107. Organel sel yang banyak terdapat pada otot J. Eksudat tanaman termasuk contoh
adalah simplisia nabati
F. Vakuola 114. Obat alami yang khasiatnya masih
G. Mitokondria didasarkan pengalaman secara turun temurun
H. Membran Sel tetapi belum teruji secara ilmiah disebut
I. Badan Golgi F. Fitofarmaka
J. Retikulum Endoplasma G. Fitomedisin
108. Berikut ini adalah bagian-bagian bunga, H. Jamu
kecuali I. Obat herbal
F. Lamina J. Obat herbal terstandar
G. Sepal 115. Pelarut kimia dengan rumus kimia: CH3 –
H. Petala COO–C2H5 adalah:
I. Stamen F. Diklorometana
J. Stigma G. Sikloheksana
109. Urutan taksonomi yang cocok untuk H. Aseton
tanaman padi adalah : I. Etil asetat
F. Spermatophyta – Magnoliophyta – Liliopsida – J. Propanol
Commelinidae – Poales – Poaceae – Oryza - 116. Metode yang dapat digunakan untuk mem-
Oryza sativa
peroleh minyak menguap dari kulit buah jeruk
G. Spermatophyta – Magnoliophyta – Liliopsida –
Commelinidae – Poaceae - Poales – Oryza - adalah :
Oryza sativa F. Destilasi
H. Magnoliophyta – Spermatophyta – Liliopsida – G. Ekstraksi
Commelinidae – Poales– Poaceae – Oryza - H. Pemerasan
Oryza sativa I. Sublimasi
I. Spermatophyta – Liliopsida – Magnoliophyta – J. Enflurasi
Commelinidae – Poales- Poaceae – Oryza - 117. Organel yang berfungsi sebagai barier dan
Oryza sativa mengatur permeabilitas sel adalah
J. Spermatophyta – Magnoliophyta – F. Badan Golgi
Commelinidae – Liliopsida - Poales-Poaceae –
G. Membran sel
Oryza - Oryza sativa
110. Logo berupa “ Jari-Jari Daun Tiga Pasang, H. Mikrovili
Terletak Dalam Lingkaran “ yang dicetak I. Sentriol
dengan warna hijau di atas dasar warna putih J. Mitokondria
adalah penandaan untuk : 118. Glikosida akan larut dalam pelarut berikut
F. Obat tradisional ini, kecuali :
G. Herbal terstandar F. Alkohol 96%
H. Fitofarmaka G. Alkohol 70%
I. Fitomedicine H. Diklorometana
J. Jamu I. Metanol
111. Tujuan dari penyerbukan simplisia adalah : J. Aseton
F. Menurunkan kadar air 119. Metode yang tepat untuk menentukan
G. Memudahkan pengolahan selanjutnya kadar air bahan alam yang mengandung
H. Menghilangkan aktivitas enzimatik minyak menguap adalah:
I. Mencegah proses pembusukan F. Destilasi dengan menggunakan toluen
J. Menambah luas permukaan simplisia G. Ekstraksi dengan pelarut organik
112. Yang tidak termasuk parameter H. Titrasi dengan metode asam-basa
nonspesifik dalam standardisasi ekstrak bahan I. Enflurasi menggunakan lilin
alam adalah J. Metode grafimetri
F. Cemaran aflatoksin 120. Senyawa dengan kerangka dasar
G. Kadar Sari larut etanol siklopentana perhidro fenantren adalah:
H. Kadar Abu F. Steroid
I. Kadar Kandungan kimia G. Alkaloid
J. Susut Pengeringan H. Glikosida
113. Pernyataan yang benar tentang simplisia I. Flavonoid
kecuali : J. Tannin
F. Ekstrak tanaman yang belum dimurnikan 121. Fase diam yang bersifat nonpolar adalah
termasuk simplisia nabati F. Silika gel 60 F254
G. Nama simplisia dapat berasal dari nama G. Silika gel RP-18
spesies diikuti nama bagian tanaman H. Selulosa
H. Mel depuratum termasuk Simplisia hewani I. Sephadex
J. Semua benar
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (143) halaman 191 dari
287
143
D. Adsorpsi
E. Ekslusi
122. Senyawa vinkristin yang digunakan untuk
mengobati penyakit kanker diisolasi dari 129. Pelepasan konstituen sel darah
tanaman : (hemoglobin dari eritrositnya) ke dalam
F. Sambiloto plasma/serum dikenal dengan istilah ...
G. Daun Dewa A. Eritosis
H. Tapak dara B. Lipemik
I. Mahkota Dewa C. Lisis
J. Buah Merah D. Ikterik
123. Pelarut yang cocok digunakan untuk meng- E. Sedimen
awalemakkan simplisia adalah 130. Parameter validasi yang menilai
F. Air Suling keterulangan suatu metode validasi adalah …
G. Etil asetat F. Spesifitas
H. N-butanol G. Presisi
I. Aseton H. Selektivitas
J. Petroleum Eter I. Akurasi
124. Senyawa dengan kerangka dasar 15 atom C J. Linearitas
(dua cincin benzen, terikat pada rantai 131. Senyawa manakah yang dikenal sebagai
propane) dengan susunan C6–C3–C6 adalah : benzoat?
F. Alkaloid A. OH
G. Steroid
H. Kumarin
I. Flavonoid
J. Tannin B. CH3

125. Pereaksi semprot pada KLT yang dapat


digunakan untuk mendeteksi senyawa tannin
adalah :
F. Aluminium Klorida C. NH2

G. Sitroborat
H. Vanilin-HCl
I. Asam Perklorat
J. Iodoplatinat D. COOH

126. Pernyataan timbang seksama menurut


Farmakope Indonesia Edisi III:
F. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
tidak lebih dari 0,5% dari jumlah yang E. CH3COOH

ditimbang
G. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
tidak lebih dari 0,05% dari jumlah yang
ditimbang 132. Bagian instrumen yang spesifik pada
H. Deviasi penimbangan yang diperkenankan spektro-fotometer serapan atom adalah …
tidak lebih dari 0,1% dari jumlah yang F. Flame
ditimbang G. Detektor
I. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
H. Read out
tidak lebih dari 0,01% dari jumlah yang
ditimbang I. Monokromator
J. Deviasi penimbangan yang diperkenankan J. Filter
tidak lebih dari 0,001% dari jumlah yang 133. Oksidasi alkohol sekunder menghasilkan ...
ditimbang F. Ester
127. Yang tidak termasuk metode titrasi G. Eter
argento-metri adalah … H. Karboksilat
A. Karl-Fischer I. Aldehida
B. Mohr J. Keton
C. Leibig 134. Enzim aminotransferase banyak terdapat
D. K. Fajans pada organ ...
E. Volhard F. Otot, jantung, tulang
128. Prinsip analisis spektrofotometri G. Pankreas, sel darah merah, prostat
inframerah adalah … H. Ginjal, usus, plasenta
A. Eksitasi I. Hati, tulang, jantung
J. Otot, sel darah merah, plasenta
B. Vibrasi
135. Yang termasuk vitamin yang larut dalam
C. Absorpsi air :

UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (143) halaman 192 dari


287
143
(5) Riboflavin (1) Fenolftalein
(6) Niasin (2) Biru timol
(7) Thiamin (3) Metil orange
(8) Tokoferol (4) Hijau bromkresol
136. Manakah di antara senyawa berikut ini
yang bukan merupakan monosakarida? 145. Gugus penarik elektron yang kuat dan
F. Ribosa pemberi sifat asam lemah dari senyawa
G. Fruktosa sulfasetamida
H. Sukrosa O H
I. Glukosa H2N S N
J. Rhamnosa CH3
137. Struktur orbital molekul benzena, meliputi: O
(5) Atom karbon terhibridisasi sp2 dengan O
sudut ikatan sebesar 120o adalah ...
(6) Enam orbital p yang tumpang tindih di atas F. NH2
dan di bawah cincin karbon G. NH
(7) Elektron ikatan  yang terdelokalisasi H. CO
(8) Pembentukan 12 ikatan  dalam setiap I. CH3
molekul benzena J. SO2
138. Yang tidak termasuk elektroda 146. Waktu retensi pada KCKT dapat
pembanding pada elektrokimia adalah … ditingkatkan dengan, kecuali:
F. Elektroda hidrogen baku (5) Menurunkan kecepatan fase gerak
G. Elektroda membran selektif ion (6) Mengubah komposisi fase gerak
H. Elektroda kalomel (7) Memperpanjang kolom
I. Elektroda Ag-AgCl (8) Mengubah komposisi pelarut
J. Elektroda Hg2Cl2 147. Pernyataan yang tidak benar tentang titrasi
139. Yang tidak termasuk gugus kromofor bebas air adalah ...
adalah … (5) Digunakan dalam penetapan kadar obat-
F. Amido obatan yang bersifat asam dan basa lemah
G. Hidroksil (6) Digunakan dalam penetapan kadar obat-
H. Azo obatan yang bersifat asam dan basa kuat
I. Karboksil (7) Cairan titrasi yang digunakan adalah asam
J. Karbonil perklorat
140. Data analisis KCKT yang menjadi acuan (8) Cairan titrasi yang digunakan adalah asam
analisis kualitatif adalah … klorida
F. Waktu retensi 148. Etanol (CH3CH2OH) dan dimetil eter
G. Faktorretensi (CH3)2O paling tepat dianggap merupakan:
H. Luas area F. Stereoisomer
I. Tinggipuncak G. Diastereomer
J. maks H. Isomer sterik
141. Amina mana yang tidak larut dalam air? I. Enantiomer
F. Metilamina J. Isomer struktur
G. Dimetilamina 149. Gugus manakah yang membentuk ikatan
H. Trimetilamina hidrogen paling kuat dengan molekul air?
I. Tetrametilamina F. Alkohol
J. Semua larut dalam air G. Aldehid
O
H. Eter
142. Struktur R C O R' adalah golongan I. Fenol
F. Asamkarboksilat J. Semua sama kuat
G. Aldehid 150. Dalam reaksi berikut ion Cl- bertindak sebagai
H. Keton
I. Ester
J. Eter
143. Yang tidak termasuk asam amino esensial
adalah ....
(5) Lisin F. Nukleofil
(6) Glisin G. Elektrofil
(7) Alanin H. Karbanion
(8) Fenilalanin I. Ion karbonium
144. Indikator yang biasa digunakan dalam J. Karbokation
asidi-alkalimetri adalah:

UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (143) halaman 193 dari


287
143
151. Perhitungan dosis dalam resep yang 155. Pemisahan bagian atas atau bawah dari
didasar-kan pada umur pasien biasanya mahkota tablet dari bagian utamanya pada saat
menggunakan rumus tablet dikeluarkan dari dalam die disebut :
F. Rumus Dilling dan Cowling F. Laminasi
G. Rumus Young dan Clark G. Mottling
H. Rumus Fried dan Black H. Grinding
I. Rumus Fried dan Clark I. Friabilitas
J. Rumus Young dan Black J. Capping
152. Yang bukan tujuan dari penyalutan tablet 156. Salep adalah sediaan setengah padat
di bawah ini adalah .. ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit
F. Mengendalikan penglepasan obat dari tablet atau selaput lendir. Dasar salep yang
G. Melindungi obat dari suasana asam digunakan sebagai pembawa dibagi ke dalam 4
lambung kelompok. Manakah bahan dibawah ini yang
H. Untuk menggabungkan obat lain yang tidak merupakan dasar salep hidrokarbon
saling bercampur secara kimia F. Lanolin
I. Memudahkan dalam proses pencetakan G. Vaselin putih
tablet H. PEG
J. Tidak ada yang benar I. Cold cream
153. R/ Acetosal 0.050 J. Madu
Luminal 0,010 157. Di bawah ini adalah jenis tablet yang
S.L qs digunakan dalam rongga mulut, kecuali
mf.pulv.dtd.No.XV F. Tablet kunyah
Pro: Amina (9 bulan) G. Tablet buccal
Menurut FI, dosis maksimum untuk asetosal H. Lozenges
dan luminal adalah I. Dental cones
- Asetosal : 1 gram (sekali); 8 gram (sehari) J. Semua benar
- Luminal ; 0,300 gram (sekali); 0,600 gram 158. Salah satu faktor yang mempengaruhi
(sehari) stabilitas obat adalah suhu penyimpanan. Suhu
Dengan menggunakan rumus Fried, menurut penyim-panan yang tidak lebih dari 80C adalah
umur, dosis maksimum untuk Amina F. Suhu sejuk
(sekali/sehari) dalam gram adalah G. Suhu dingin
F. Asetosal : 0,42/3,42; luminal : 0,12/0,25 H. Suhu beku
G. Asetosal : 0,06/0,48; luminal : 0,02/0,04 I. Suhu kamar
H. Asetosal : 0,11/0,88; luminal : 0,03/0,06 J. Suhu hangat
I. Asetosal : 0,50/4,50; luminal : 0,15/0,30 159. Jumlah gram molekul zat yang dilarutkan
J. Asetosal : 0,50/0,30; luminal : 0,15/4,50 dalam pelarut hingga volume 1 L, dinyatakan
154. Derajat kehalusan serbuk dalam farmasi sebagai :
dinyatakan dengan nomor pengayak. Jika F. Molalitas
derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan 1 G. Molaritas
nomor berarti semua serbuk dapat melewati H. Normalitas
pengayak dengan nomor tersebut. Bagaimana I. Molar
jika derajat kehalusan serbuk dinyatakan J. Formalitas
dengan 2 nomor. 160. Di bawah ini merupakan sifat dari partikel
F. Semua serbuk dapat melalui pengayak suspensi deflokulasi, kecuali
dengan nomor terendah dan tidak lebih F. Kecepatan sedimentasi lambat
dari 40% serbuk melewati pengayak G. Endapan yang terbentuk kompak dan
dengan nomor tertinggi sukar diredispersi
G. Semua serbuk dapat melalui pengayak H. Dosis relatif homogen dalam waktu yang
dengan nomor terendah tapi serbuk tidak lama
dapat melewati pengayak dengan nomor I. Partikel merupakan agregat yang longgar
tertinggi J. Bukan salah satu di atas
H. Semua serbuk dapat melewati 50 % 161. Jenis koloid yang zat terdispersinya cair
pengayak dengan nomor terendah dan dan medium pendispersinya gas adalah….
tertinggi F. Gel
I. Semua serbuk dapat melalui pengayak G. Sol
dengan nomor terendah dan 90% dapat H. Cold Spray
melalui pengayak dengan nomor tertinggi I. Busa
J. Semua serbuk tidak dapat melewati J. Aerosol cair
pengayak dengan nomor terendah, dan 100 162. Bakteri penyebab tetanus hanya dapat
% dapat melewati pengayak nomor dibunuh dengan pemanasan yang lama di atas
tertinggi titik didih. Hal ini mengindikasikan bahwa
bakteri tetanus….
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (143) halaman 194 dari
287
143
F. memiliki dinding sel yang mengandung 170. Shigella merupakan bakteri patogen pada
peptidoglikan manusia. Bakteri tersebut dapat hidup di
G. melindungi diri sendiri dengan mensekre- lingkungan air, berasal dari :
sikan antibiotik F. Intestinum manusia
H. tidak tahan suhu rendah G. Pembusukan bahan organik
I. mensekresikan endotoksin H. Kolon hewan akuatik
J. menghasilkan endospora I. Air tanah
163. Kerusakan emulsi akibat penambahan J. Udara
larutan NaCl disebut ..... 171. Antibiotik yang bekerja dengan cara meng-
F. Inversi hambat sintesis dinding sel bakteri adalah
G. Caking F. Rifampicin
H. Cracking G. Rifamicin
I. Creaming H. Kloramfenikol
J. Saturating I. Kanamicin
164. Di antara zat berikut yang bukan J. Penicillin
merupakan sistem koloid adalah… 172. Dari kelompok organisme di bawah ini,
F. Asap yang tidak dapat menghasilkan ATP sendiri
G. Debu adalah ;
H. Darah F. Lichenes
I. Udara G. Jamur
J. Semua benar H. Bakteri
165. Metabolit sekunder dari mikroba terbentuk I. Virus
pada fase ............. dari pertumbuhan J. Protozoa
F. Lag 173. Anda mengambil suatu kultur mikroba dan
G. Eksponensial memfraksinasinya menjadi beberapa kompo-
H. Stasioner nen. Salah satu komponen mengandung mole-
I. Kematian kul berikut ini : asam asetilmuramat, asetil-
J. Linier glukosamin, berbagai L dan D asam amino, dan
166. Pada kasus keracunan tempe bongkrek asam teikoat maupun asam lipoteikoat.
yang terjadi di Banyumas, disebabkan oleh Komponen ini merupakan :
adanya mikroba, yaitu : F. Dinding sel suatu bakteri gram positif
F. Aspergillus flavus G. Glikogen
G. Pseudomonas putida H. Dinding sel suatu bakteri gram negatif
H. Bacillus substilis I. Membran sitoplasma
I. Escherichia coli J. Retikulm endoplasma
J. Pseudomonas cocofenenans 174. Koloid mampu menghamburkan cahaya
167. Pembagian suatu resep yang lengkap yang diarahkan kepadanya. Kemampuan koloid
terdiri dari beberapa bagian, aturan pakai dari untuk menghamburkan cahaya disebut….
obat yang tertulis disebut ......... F. Hamburan Optis
F. Inscriptio G. Gerak Brown
G. Subcriptio H. Efek Tyndall
H. Recipitio I. Efek Compton
I. Superscriptio J. Efek Newton
J. Signatura 175. Kelarutan zat padat dalam air dipengaruhi
168. Arti dari singkatan S. 1-0-1 Caps. II adalah oleh
......... F. Polaritas pelarut
F. Sehari dua kali masing-masing dua kapsul G. Sifat kelistrikan pelarut
pada pagi dan malam hari H. Konstanta dielektrik pelarut
G. Sehari satu kali dua kapsul pada pagi hari I. Polimorfisme
H. Sehari dua kali masing-masing satu kapsul J. Penambahan dapar
pada pagi dan malam hari 176. Yang termasuk obat antihipertensi ialah
I. Sehari dua kali masing-masing dua kapsul (1) HCT
pada siang dan malam hari (2) Ipratoprium
J. Sehari 3 kali masing-masing dua kapsul (3) Propranolol
169. Bahan di bawah ini yang termasuk dalam (4) Digoksin
emulgator kationik adalah: 177. Yang termasuk obat antiepilepsi adalah
F. Tween (5) Danazol
G. Polioksi etilen sorbitan monooleat (6) Dietilstilbestrol
H. Span (7) Etretinat
I. Garam amonium kuartener (8) Fenitoin
J. Sodium lauril sulfat 178. Sebut saja dia Anggrek memiliki tekanan
darah 150/90 dan proteinuria 300 mg/24 jam
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (143) halaman 195 dari
287
143
pada umur kehamilan enam bulan, maka obat J. tirosin
hipertensi yang dapat diberikan ke Anggrek 187. Hormon yang bertanggung jawab untuk
adalah kecuali pematangan sel telur (ovum) adalah
F. Enalapril F. FSH
G. Nifedipin G. LH
H. Labetalol H. Gonadotropin
I. metildopa I. Tirosin
J. amlodipin J. Testosteron
188. Sebut saja dia Melati, memiliki tekanan
179. Obat yang perlu perhatian penggunaannya darah 160/90 mmHg serta menderita penyakit
pada lansia : ginjal kronik, maka terapi farmakologi yang
F. Antiinflamasi paling tepat untuk pasien ini adalah..
G. Tonikum F. Diuretik thiazide + beta bloker
H. Vitamin G. beta bloker + CCB
I. Antialergi H. Diuretik thiazide + CCB
J. Antirematik I. Duretik thiazide + beta bloker + CCB
180. Di bawah ini adalah alasan pentingnya J. ACE Inhibitor
meng-gunakan sediaan injeksi/terapi 189. Farmakoterapi sindrom koroner akut
parenteral, kecuali menca-kup kombinasi
F. Obat mengalami metabolisme lintas pertama F. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, anti-
G. Obat dirusak oleh asam lambung koagulan, nitrat dan beta-bloker
H. Diperlukan absorbsi yang sangat cepat G. Fibrinolitik, antiplatelet, antikoagulan,
I. Usus tidak berfungsi dengan baik nitrat dan beta-bloker
J. Bilamana tidak diperlukan penyesuaian H. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, anti-
dosis terus menerus koagulan, dan nitrat
181. Dosis aspirin sebagai antiplatelet aalah I. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, dan
F. 500 mg/hari nitrat
G. 1000 mg/hari J. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, nitrat
H. 80 mg/hari dan beta-bloker
I. 250 mg/hari 190. Umumnya gagal ginjal kronis disebabkan
J. 600 mg/hari oleh beberapa penyakit degenerative yang
182. Golongan obat yang digunakan dalam secara perlahan-lahan menyebabkan
peng-obatan iskemia adalah kerusakan pada organ ginjal. Di bawah ini
(5) Nitrat beberapa penyakit yang berdampak pada
(6) CCB kerusakan ginjal, kecuali
(7) Penyekat beta F. Diabetes mellitus
(8) Diuretik G. Diabetes insipidus
183. Efek samping yang paling sering terjadi H. Gangguan autoimun
pada penggunaan captopril adalah I. Hipertensi
F. Diare J. Kanker
G. Konstipasi 191. Obat lini pertama untuk pasien DM tipe II
H. Batuk Kering disertai obesitas adalah
I. Sesak Napas F. Metformin
J. Diare G. Glibenklamid
184. Yang termasuk CCB adalah H. Insulin
(5) nifedipin I. meglitinide
(6) verapamil J. thiazolidinedione
(7) diltiazem 192. Pasien gagal jantung dengan stage A yang
(8) losartan memiliki penyakit DM, diterapi dengan
185. Regimen terapi lini pertama untuk pasien menggunakan
hipertensi yang disertai DM adalah F. ACEI/ARB
F. ACE Inhibitor G. Beta bloker
G. Diuretik thiazide H. CCB
H. Beta bloker I. diuretik Thiazide
I. Calcium Channel Blocker J. Antagonis Aldosteron
J. Agonis sentral 193. Tujuan terapi pengobatan DM adalah
186. Penyakit diabetes insipidus disebabkan F. A1C ≤ 6.5 %, Gula darah puasa ≤ 110
akibat kekurangan hormon mg/dL, 2 jam PP ≤ 140-180 mg/dL
F. Insulin G. A1C ≤ 6.5 %, Gula darah puasa ≤ 110
G. Aldosteron mg/dL, 2 jam PP ≤ 200 mg/dL
H. Testosterone H. A1C ≤ 6.5 %, Gula darah puasa ≤ 120
I. FSH mg/dL, 2 jam PP ≤ 200 mg/dL
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (143) halaman 196 dari
287
143
I. A1C ≤ 7 %, Gula darah puasa ≤ 120 mg/dL, J. Salah semua
2 jam PP ≤ 140-180 mg/dL 200. Faktor-faktor yang mempengaruhi curah
J. A1C ≤ 7 %, Gula darah puasa ≤ 110 mg/dL, jantung, kecuali
2 jam PP ≤ 200 mg/dL F. Kontraksi jantung
G. Volume sekuncup
H. Tahanan perifer
I. Konduksi jantung
J. Salah semua
194. Paparan sinar UV dapat menyebabkan
sunburn (kulit terbakar), penuaan dini, bahkan
kerusakan sel kulit yang berakibat kanker
kulit. Di bawah ini senyawa yang dapat
melindungi jaringan epidermis dan dermis
kulit dari paparan sinat UV adalah
F. Melanin
G. Dopamin
H. Melanosit
I. Melanosome
J. Benar semua
195. Demam merupakan gejala umum dari
penyakit infeksi, prostaglandin merupakan
mediator utama yang dihasilkan tubuh sebagai
respon dari masuknya pirogen yang
mencetuskan reaksi inflamasi. Prostaglandin
merupakan hasil perubahan dari
F. Asam arakidonat
G. Asam linoleat
H. Asam folat
I. Interleukin
J. Sitokin
196. Kematian sel yang terprogram dan ditandai
dengan aktivasi atau cleavage dari caspase 3
disebut
F. Nekrosis
G. Apoptosis
H. Autophagy
I. Lisis
J. Mitotic catastrope
197. Di bawah ini adalah faktor yang
mempengaruhi tekanan darah , kecuali
F. Cardiac output
G. Volume darah
H. Tahanan perifer
I. Renin-angiotensin
J. Hemoglobin
198. Asma disebabkan oleh pecahnya sel mast
dan pengeluaran histamine dan sitokin yang
mengakibatkan peningkatan sekresi mucus
dan vasokontriksi pada bronkus yang
diperantarai oleh
F. IgM
G. IgG
H. IgE
I. IgA
J. IgH
199. Neurotransmitter untuk sistem syaraf
para-simpatis adalah
F. Asetilkolin
G. Adrenalin
H. Epinefrin
I. Dopamin

UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (143) halaman 197 dari


287
144
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
146. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
147. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
148. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
149. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
150. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
151. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
152. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
153. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XXVII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXVIII. Pilihlah :
NNN. Jika (1), (2) dan (3) benar
OOO. Jika (1) dan (3) benar
PPP. Jika (2) dan (4) benar
QQQ. Jika hanya (4) benar
RRR. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

SOAL

201. Yang termasuk obat antihipertensi ialah O. Bilamana tidak diperlukan penyesuaian
(1) HCT dosis terus menerus
(2) Ipratoprium 205. Sebut saja dia Anggrek memiliki tekanan
(3) Propranolol darah 150/90 dan proteinuria 300 mg/24 jam
(4) Digoksin pada umur kehamilan enam bulan, maka obat
202. Yang termasuk obat antiepilepsi adalah hipertensi yang dapat diberikan ke Anggrek
(9) Danazol adalah kecuali
(10) Dietilstilbestrol K. Enalapril
(11) Etretinat L. Nifedipin
(12) Fenitoin M. Labetalol
203. Obat yang perlu perhatian penggunaannya N. metildopa
pada lansia : O. amlodipin
K. Antiinflamasi 206. Dosis aspirin sebagai antiplatelet aalah
L. Tonikum K. 500 mg/hari
M. Vitamin L. 1000 mg/hari
N. Antialergi M. 80 mg/hari
O. Antirematik N. 250 mg/hari
204. Di bawah ini adalah alasan pentingnya O. 600 mg/hari
meng-gunakan sediaan injeksi/terapi 207. Golongan obat yang digunakan dalam
parenteral, kecuali peng-obatan iskemia adalah
K. Obat mengalami metabolisme lintas pertama (9) Nitrat
L. Obat dirusak oleh asam lambung (10) CCB
M. Diperlukan absorbsi yang sangat cepat (11) Penyekat beta
N. Usus tidak berfungsi dengan baik (12) Diuretik

UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (144) halaman 198 dari


287
144
O. A1C ≤ 7 %, Gula darah puasa ≤ 110 mg/dL,
2 jam PP ≤ 200 mg/dL
208. Efek samping yang paling sering terjadi 215. Obat lini pertama untuk pasien DM tipe II
pada penggunaan captopril adalah disertai obesitas adalah
K. Diare K. Metformin
L. Konstipasi L. Glibenklamid
M. Batuk Kering M. Insulin
N. Sesak Napas N. meglitinide
O. Diare O. thiazolidinedione
209. Yang termasuk CCB adalah 216. Pasien gagal jantung dengan stage A yang
(9) nifedipin memiliki penyakit DM, diterapi dengan
(10) verapamil menggunakan
(11) diltiazem K. ACEI/ARB
(12) losartan L. Beta bloker
210. Regimen terapi lini pertama untuk pasien M. CCB
hipertensi yang disertai DM adalah N. diuretik Thiazide
K. ACE Inhibitor O. Antagonis Aldosteron
L. Diuretik thiazide 217. Penyakit diabetes insipidus disebabkan
M. Beta bloker akibat kekurangan hormon
N. Calcium Channel Blocker K. Insulin
O. Agonis sentral L. Aldosteron
211. Sebut saja dia Melati, memiliki tekanan M. Testosterone
darah 160/90 mmHg serta menderita penyakit N. FSH
ginjal kronik, maka terapi farmakologi yang O. tirosin
paling tepat untuk pasien ini adalah.. 218. Hormon yang bertanggung jawab untuk
K. Diuretik thiazide + beta bloker pematangan sel telur (ovum) adalah
L. beta bloker + CCB K. FSH
M. Diuretik thiazide + CCB L. LH
N. Duretik thiazide + beta bloker + CCB M. Gonadotropin
O. ACE Inhibitor N. Tirosin
212. Farmakoterapi sindrom koroner akut O. Testosteron
menca-kup kombinasi 219. Paparan sinar UV dapat menyebabkan
K. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, anti- sunburn (kulit terbakar), penuaan dini, bahkan
koagulan, nitrat dan beta-bloker kerusakan sel kulit yang berakibat kanker
L. Fibrinolitik, antiplatelet, antikoagulan, kulit. Di bawah ini senyawa yang dapat
nitrat dan beta-bloker melindungi jaringan epidermis dan dermis
M. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, anti- kulit dari paparan sinat UV adalah
koagulan, dan nitrat K. Melanin
N. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, dan L. Dopamin
nitrat M. Melanosit
O. PCI/CABG, Fibrinolitik, antiplatelet, nitrat N. Melanosome
dan beta-bloker O. Benar semua
213. Umumnya gagal ginjal kronis disebabkan 220. Demam merupakan gejala umum dari
oleh beberapa penyakit degenerative yang penyakit infeksi, prostaglandin merupakan
secara perlahan-lahan menyebabkan mediator utama yang dihasilkan tubuh sebagai
kerusakan pada organ ginjal. Di bawah ini respon dari masuknya pirogen yang
beberapa penyakit yang berdampak pada mencetuskan reaksi inflamasi. Prostaglandin
kerusakan ginjal, kecuali merupakan hasil perubahan dari
K. Diabetes mellitus K. Asam arakidonat
L. Diabetes insipidus L. Asam linoleat
M. Gangguan autoimun M. Asam folat
N. Hipertensi N. Interleukin
O. Kanker O. Sitokin
214. Tujuan terapi pengobatan DM adalah 221. Kematian sel yang terprogram dan ditandai
K. A1C ≤ 6.5 %, Gula darah puasa ≤ 110 dengan aktivasi atau cleavage dari caspase 3
mg/dL, 2 jam PP ≤ 140-180 mg/dL disebut
L. A1C ≤ 6.5 %, Gula darah puasa ≤ 110 K. Nekrosis
mg/dL, 2 jam PP ≤ 200 mg/dL L. Apoptosis
M. A1C ≤ 6.5 %, Gula darah puasa ≤ 120 M. Autophagy
mg/dL, 2 jam PP ≤ 200 mg/dL N. Lisis
N. A1C ≤ 7 %, Gula darah puasa ≤ 120 mg/dL, O. Mitotic catastrope
2 jam PP ≤ 140-180 mg/dL
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (144) halaman 199 dari
287
144
O. Tanin
230. Terbentuknya lapisan antara atau emulsi
222. Di bawah ini adalah faktor yang da-lam ekstraksi cair-cair dapat disebabkan
mempengaruhi tekanan darah , kecuali oleh :
K. Cardiac output K. Pengocokan yang terlalu lama
L. Volume darah L. Adanya senyawa yang bersifat surfaktan
M. Tahanan perifer M. Adanya senyawa yang bersifat semipolar
N. Renin-angiotensin N. Pemilihan bentuk corong pisah yang tidak
O. Hemoglobin tepat
223. Asma disebabkan oleh pecahnya sel mast O. Pelarut yang tidak bercampur
dan pengeluaran histamine dan sitokin yang 231. Kehilangan air yang terjadi pada proses
mengakibatkan peningkatan sekresi mucus trans-pirasi melalui :
dan vasokontriksi pada bronkus yang K. Lentisel
diperantarai oleh L. Vakuola
K. IgM M. Parenkim
L. IgG N. Stomata
M. IgE O. Trikomata
N. IgA 232. Organel sel yang banyak terdapat pada otot
O. IgH adalah
224. Neurotransmitter untuk sistem syaraf K. Vakuola
para-simpatis adalah L. Mitokondria
K. Asetilkolin M. Membran Sel
L. Adrenalin N. Badan Golgi
M. Epinefrin O. Retikulum Endoplasma
N. Dopamin 233. Berikut ini adalah bagian-bagian bunga,
O. Salah semua kecuali
225. Faktor-faktor yang mempengaruhi curah K. Lamina
jantung, kecuali L. Sepal
K. Kontraksi jantung M. Petala
L. Volume sekuncup N. Stamen
M. Tahanan perifer O. Stigma
N. Konduksi jantung 234. Urutan taksonomi yang cocok untuk
O. Salah semua tanaman padi adalah :
226. Yang tidak termasuk kelompok metabolit K. Spermatophyta – Magnoliophyta – Liliopsida –
sekunder adalah Commelinidae – Poales – Poaceae – Oryza -
K. Karbohidrat Oryza sativa
L. Protein L. Spermatophyta – Magnoliophyta – Liliopsida –
M. Asam Deoxiribonukleat Commelinidae – Poaceae - Poales – Oryza -
N. Asam Ribonukleat Oryza sativa
M. Magnoliophyta – Spermatophyta – Liliopsida –
O. Asam Piruvat
Commelinidae – Poales– Poaceae – Oryza -
227. Metabolit sekunder dari tanaman yang
Oryza sativa
apabila dihirolisis akan menghasilkan bagian N. Spermatophyta – Liliopsida – Magnoliophyta –
gula dan genin adalah: Commelinidae – Poales- Poaceae – Oryza -
K. Glukosa Oryza sativa
L. Galaktosa O. Spermatophyta – Magnoliophyta –
M. Glikosida Commelinidae – Liliopsida - Poales-Poaceae –
N. Glikogen Oryza - Oryza sativa
O. Glukagon 235. Logo berupa “ Jari-Jari Daun Tiga Pasang,
228. Metode ekstraksi yang paling tepat Terletak Dalam Lingkaran “ yang dicetak
digunakan untuk senyawa-senyawa dengan warna hijau di atas dasar warna putih
monoterpen adalah metode : adalah penandaan untuk :
K. Maserasi K. Obat tradisional
L. Perkolasi L. Herbal terstandar
M. Refluks M. Fitofarmaka
N. Soxhletasi N. Fitomedicine
O. Destilasi O. Jamu
229. Pereaksi KOH metanolik dapat digunakan 236. Tujuan dari penyerbukan simplisia adalah :
un-tuk mendeteksi senyawa adalah : K. Menurunkan kadar air
K. Alkaloid L. Memudahkan pengolahan selanjutnya
L. Flavonoid M. Menghilangkan aktivitas enzimatik
M. Kuinon N. Mencegah proses pembusukan
N. Terpenoid O. Menambah luas permukaan simplisia
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (144) halaman 200 dari
287
144
M. N-butanol
N. Aseton
237. Yang tidak termasuk parameter O. Petroleum Eter
nonspesifik dalam standardisasi ekstrak bahan 245. Metode yang tepat untuk menentukan
alam adalah kadar air bahan alam yang mengandung
K. Cemaran aflatoksin minyak menguap adalah:
L. Kadar Sari larut etanol K. Destilasi dengan menggunakan toluen
M. Kadar Abu L. Ekstraksi dengan pelarut organik
N. Kadar Kandungan kimia M. Titrasi dengan metode asam-basa
O. Susut Pengeringan N. Enflurasi menggunakan lilin
238. Pernyataan yang benar tentang simplisia O. Metode grafimetri
kecuali : 246. Senyawa dengan kerangka dasar
K. Ekstrak tanaman yang belum dimurnikan siklopentana perhidro fenantren adalah:
termasuk simplisia nabati K. Steroid
L. Nama simplisia dapat berasal dari nama L. Alkaloid
spesies diikuti nama bagian tanaman M. Glikosida
M. Mel depuratum termasuk Simplisia hewani N. Flavonoid
N. Simplisia pelican adalah nama lain dari O. Tannin
simplisia mineral 247. Fase diam yang bersifat nonpolar adalah
O. Eksudat tanaman termasuk contoh K. Silika gel 60 F254
simplisia nabati L. Silika gel RP-18
239. Obat alami yang khasiatnya masih M. Selulosa
didasarkan pengalaman secara turun temurun N. Sephadex
tetapi belum teruji secara ilmiah disebut O. Semua benar
K. Fitofarmaka 248. Senyawa vinkristin yang digunakan untuk
L. Fitomedisin mengobati penyakit kanker diisolasi dari
M. Jamu tanaman :
N. Obat herbal K. Sambiloto
O. Obat herbal terstandar L. Daun Dewa
240. Pelarut kimia dengan rumus kimia: CH3 – M. Tapak dara
COO–C2H5 adalah: N. Mahkota Dewa
K. Diklorometana O. Buah Merah
L. Sikloheksana 249. Senyawa dengan kerangka dasar 15 atom C
M. Aseton (dua cincin benzen, terikat pada rantai
N. Etil asetat propane) dengan susunan C6–C3–C6 adalah :
O. Propanol K. Alkaloid
241. Metode yang dapat digunakan untuk mem- L. Steroid
peroleh minyak menguap dari kulit buah jeruk M. Kumarin
adalah : N. Flavonoid
K. Destilasi O. Tannin
L. Ekstraksi 250. Pereaksi semprot pada KLT yang dapat
M. Pemerasan digunakan untuk mendeteksi senyawa tannin
N. Sublimasi adalah :
O. Enflurasi K. Aluminium Klorida
242. Organel yang berfungsi sebagai barier dan L. Sitroborat
mengatur permeabilitas sel adalah M. Vanilin-HCl
K. Badan Golgi N. Asam Perklorat
L. Membran sel O. Iodoplatinat
M. Mikrovili 251. Pernyataan timbang seksama menurut
N. Sentriol Farmakope Indonesia Edisi III:
O. Mitokondria K. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
243. Glikosida akan larut dalam pelarut berikut tidak lebih dari 0,5% dari jumlah yang
ini, kecuali : ditimbang
K. Alkohol 96% L. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
L. Alkohol 70% tidak lebih dari 0,05% dari jumlah yang
M. Diklorometana ditimbang
N. Metanol M. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
O. Aseton tidak lebih dari 0,1% dari jumlah yang
244. Pelarut yang cocok digunakan untuk meng- ditimbang
awalemakkan simplisia adalah N. Deviasi penimbangan yang diperkenankan
K. Air Suling tidak lebih dari 0,01% dari jumlah yang
L. Etil asetat ditimbang
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (144) halaman 201 dari
287
144
O. Deviasi penimbangan yang diperkenankan M. Karboksilat
tidak lebih dari 0,001% dari jumlah yang N. Aldehida
ditimbang O. Keton
252. Yang tidak termasuk metode titrasi 259. Enzim aminotransferase banyak terdapat
argento-metri adalah … pada organ ...
F. Karl-Fischer K. Otot, jantung, tulang
G. Mohr L. Pankreas, sel darah merah, prostat
H. Leibig M. Ginjal, usus, plasenta
I. K. Fajans N. Hati, tulang, jantung
J. Volhard O. Otot, sel darah merah, plasenta
253. Prinsip analisis spektrofotometri 260. Yang termasuk vitamin yang larut dalam
inframerah adalah … air :
A. Eksitasi (9) Riboflavin
B. Vibrasi (10) Niasin
C. Absorpsi (11) Thiamin
D. Adsorpsi (12) Tokoferol
E. Ekslusi 261. Manakah di antara senyawa berikut ini
254. Pelepasan konstituen sel darah (hemoglobin yang bukan merupakan monosakarida?
dari eritrositnya) ke dalam plasma/serum dikenal K. Ribosa
dengan istilah ... L. Fruktosa
F. Eritosis M. Sukrosa
G. Lipemik
N. Glukosa
H. Lisis
I. Ikterik O. Rhamnosa
J. Sedimen 262. Struktur orbital molekul benzena, meliputi:
255. Parameter validasi yang menilai (9) Atom karbon terhibridisasi sp2 dengan
keterulangan suatu metode validasi adalah … sudut ikatan sebesar 120o
K. Spesifitas (10) Enam orbital p yang tumpang
L. Presisi tindih di atas dan di bawah cincin karbon
M. Selektivitas (11) Elektron ikatan  yang
N. Akurasi terdelokalisasi
O. Linearitas (12) Pembentukan 12 ikatan  dalam
256. Senyawa manakah yang dikenal sebagai setiap molekul benzena
benzoat? 263. Yang tidak termasuk elektroda
A. OH pembanding pada elektrokimia adalah …
K. Elektroda hidrogen baku
L. Elektroda membran selektif ion
M. Elektroda kalomel
B. CH3
N. Elektroda Ag-AgCl
O. Elektroda Hg2Cl2
264. Yang tidak termasuk gugus kromofor
adalah …
C. NH2
K. Amido
L. Hidroksil
M. Azo
N. Karboksil
D. COOH
O. Karbonil
265. Data analisis KCKT yang menjadi acuan
analisis kualitatif adalah …
K. Waktu retensi
E. CH3COOH
L. Faktorretensi
M. Luas area
N. Tinggipuncak
257. Bagian instrumen yang spesifik pada spektro- O. maks
fotometer serapan atom adalah … 266. Amina mana yang tidak larut dalam air?
K. Flame K. Metilamina
L. Detektor L. Dimetilamina
M. Read out M. Trimetilamina
N. Monokromator N. Tetrametilamina
O. Filter O. Semua larut dalam air
258. Oksidasi alkohol sekunder menghasilkan ... O
K. Ester
267. Struktur R C O R' adalah golongan
L. Eter
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (144) halaman 202 dari
287
144
K. Asamkarboksilat 274. Etanol (CH3CH2OH) dan dimetil eter
L. Aldehid (CH3)2O paling tepat dianggap merupakan:
M. Keton K. Stereoisomer
N. Ester L. Diastereomer
O. Eter M. Isomer sterik
N. Enantiomer
268. Yang tidak termasuk asam amino esensial O. Isomer struktur
adalah ....
(9) Lisin
(10) Glisin 275. Gugus manakah yang membentuk ikatan
(11) Alanin hidrogen paling kuat dengan molekul air?
(12) Fenilalanin K. Alkohol
269. Indikator yang biasa digunakan dalam L. Aldehid
asidi-alkalimetri adalah: M. Eter
(5) Fenolftalein N. Fenol
(6) Biru timol O. Semua sama kuat
(7) Metil orange 276. Perhitungan dosis dalam resep yang
(8) Hijau bromkresol didasar-kan pada umur pasien biasanya
270. Gugus penarik elektron yang kuat dan menggunakan rumus
pemberi sifat asam lemah dari senyawa K. Rumus Dilling dan Cowling
sulfasetamida L. Rumus Young dan Clark
O H M. Rumus Fried dan Black
H2N S N
N. Rumus Fried dan Clark
CH3 O. Rumus Young dan Black
O 277. Yang bukan tujuan dari penyalutan tablet
O
di bawah ini adalah ..
K. Mengendalikan penglepasan obat dari tablet
adalah ...
L. Melindungi obat dari suasana asam
K. NH2
lambung
L. NH
M. Untuk menggabungkan obat lain yang tidak
M. CO
saling bercampur secara kimia
N. CH3
N. Memudahkan dalam proses pencetakan
O. SO2
tablet
271. Dalam reaksi berikut ion Cl- bertindak sebagai
O. Tidak ada yang benar
278. R/ Acetosal 0.050
Luminal 0,010
S.L qs
mf.pulv.dtd.No.XV
K. Nukleofil Pro: Amina (9 bulan)
L. Elektrofil Menurut FI, dosis maksimum untuk asetosal
M. Karbanion dan luminal adalah
N. Ion karbonium - Asetosal : 1 gram (sekali); 8 gram (sehari)
O. Karbokation - Luminal ; 0,300 gram (sekali); 0,600 gram
272. Waktu retensi pada KCKT dapat (sehari)
ditingkatkan dengan, kecuali: Dengan menggunakan rumus Fried, menurut
(9) Menurunkan kecepatan fase gerak umur, dosis maksimum untuk Amina
(10) Mengubah komposisi fase gerak (sekali/sehari) dalam gram adalah
(11) Memperpanjang kolom K. Asetosal : 0,42/3,42; luminal : 0,12/0,25
(12) Mengubah komposisi pelarut L. Asetosal : 0,06/0,48; luminal : 0,02/0,04
273. Pernyataan yang tidak benar tentang titrasi M. Asetosal : 0,11/0,88; luminal : 0,03/0,06
bebas air adalah ... N. Asetosal : 0,50/4,50; luminal : 0,15/0,30
(9) Digunakan dalam penetapan kadar obat- O. Asetosal : 0,50/0,30; luminal : 0,15/4,50
obatan yang bersifat asam dan basa lemah 279. Bakteri penyebab tetanus hanya dapat
(10) Digunakan dalam penetapan kadar dibunuh dengan pemanasan yang lama di atas
obat-obatan yang bersifat asam dan basa titik didih. Hal ini mengindikasikan bahwa
kuat bakteri tetanus….
(11) Cairan titrasi yang digunakan K. memiliki dinding sel yang mengandung
adalah asam perklorat peptidoglikan
(12) Cairan titrasi yang digunakan L. melindungi diri sendiri dengan mensekre-
adalah asam klorida sikan antibiotik
M. tidak tahan suhu rendah
N. mensekresikan endotoksin
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (144) halaman 203 dari
287
144
O. menghasilkan endospora K. Sehari dua kali masing-masing dua kapsul
280. Metabolit sekunder dari mikroba terbentuk pada pagi dan malam hari
pada fase ............. dari pertumbuhan L. Sehari satu kali dua kapsul pada pagi hari
K. Lag M. Sehari dua kali masing-masing satu kapsul
L. Eksponensial pada pagi dan malam hari
M. Stasioner N. Sehari dua kali masing-masing dua kapsul
N. Kematian pada siang dan malam hari
O. Linier O. Sehari 3 kali masing-masing dua kapsul
281. Derajat kehalusan serbuk dalam farmasi 286. Salah satu faktor yang mempengaruhi
dinyatakan dengan nomor pengayak. Jika stabilitas obat adalah suhu penyimpanan. Suhu
derajat kehalusan serbuk dinyatakan dengan 1 penyim-panan yang tidak lebih dari 80C adalah
nomor berarti semua serbuk dapat melewati K. Suhu sejuk
pengayak dengan nomor tersebut. Bagaimana L. Suhu dingin
jika derajat kehalusan serbuk dinyatakan M. Suhu beku
dengan 2 nomor. N. Suhu kamar
K. Semua serbuk dapat melalui pengayak O. Suhu hangat
dengan nomor terendah dan tidak lebih 287. Jumlah gram molekul zat yang dilarutkan
dari 40% serbuk melewati pengayak dalam pelarut hingga volume 1 L, dinyatakan
dengan nomor tertinggi sebagai :
L. Semua serbuk dapat melalui pengayak K. Molalitas
dengan nomor terendah tapi serbuk tidak L. Molaritas
dapat melewati pengayak dengan nomor M. Normalitas
tertinggi N. Molar
M. Semua serbuk dapat melewati 50 % O. Formalitas
pengayak dengan nomor terendah dan 288. Di bawah ini merupakan sifat dari partikel
tertinggi suspensi deflokulasi, kecuali
N. Semua serbuk dapat melalui pengayak K. Kecepatan sedimentasi lambat
dengan nomor terendah dan 90% dapat L. Endapan yang terbentuk kompak dan
melalui pengayak dengan nomor tertinggi sukar diredispersi
O. Semua serbuk tidak dapat melewati M. Dosis relatif homogen dalam waktu yang
pengayak dengan nomor terendah, dan 100 lama
% dapat melewati pengayak nomor N. Partikel merupakan agregat yang longgar
tertinggi O. Bukan salah satu di atas
282. Pemisahan bagian atas atau bawah dari 289. Jenis koloid yang zat terdispersinya cair
mahkota tablet dari bagian utamanya pada saat dan medium pendispersinya gas adalah….
tablet dikeluarkan dari dalam die disebut : K. Gel
K. Laminasi L. Sol
L. Mottling M. Cold Spray
M. Grinding N. Busa
N. Friabilitas O. Aerosol cair
O. Capping 290. Kerusakan emulsi akibat penambahan
283. Salep adalah sediaan setengah padat larutan NaCl disebut .....
ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit K. Inversi
atau selaput lendir. Dasar salep yang L. Caking
digunakan sebagai pembawa dibagi ke dalam 4 M. Cracking
kelompok. Manakah bahan dibawah ini yang N. Creaming
merupakan dasar salep hidrokarbon O. Saturating
K. Lanolin 291. Di antara zat berikut yang bukan
L. Vaselin putih merupakan sistem koloid adalah…
M. PEG K. Asap
N. Cold cream L. Debu
O. Madu M. Darah
284. Di bawah ini adalah jenis tablet yang N. Udara
digunakan dalam rongga mulut, kecuali O. Semua benar
K. Tablet kunyah 292. Pada kasus keracunan tempe bongkrek
L. Tablet buccal yang terjadi di Banyumas, disebabkan oleh
M. Lozenges adanya mikroba, yaitu :
N. Dental cones K. Aspergillus flavus
O. Semua benar L. Pseudomonas putida
285. Arti dari singkatan S. 1-0-1 Caps. II adalah M. Bacillus substilis
......... N. Escherichia coli
O. Pseudomonas cocofenenans
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (144) halaman 204 dari
287
144
293. Pembagian suatu resep yang lengkap M. Konstanta dielektrik pelarut
terdiri dari beberapa bagian, aturan pakai dari N. Polimorfisme
obat yang tertulis disebut ......... O. Penambahan dapar
K. Inscriptio
L. Subcriptio
M. Recipitio
N. Superscriptio
O. Signatura
294. Bahan di bawah ini yang termasuk dalam
emulgator kationik adalah:
K. Tween
L. Polioksi etilen sorbitan monooleat
M. Span
N. Garam amonium kuartener
O. Sodium lauril sulfat
295. Shigella merupakan bakteri patogen pada
manusia. Bakteri tersebut dapat hidup di
lingkungan air, berasal dari :
K. Intestinum manusia
L. Pembusukan bahan organik
M. Kolon hewan akuatik
N. Air tanah
O. Udara
296. Antibiotik yang bekerja dengan cara meng-
hambat sintesis dinding sel bakteri adalah
K. Rifampicin
L. Rifamicin
M. Kloramfenikol
N. Kanamicin
O. Penicillin
297. Dari kelompok organisme di bawah ini,
yang tidak dapat menghasilkan ATP sendiri
adalah ;
K. Lichenes
L. Jamur
M. Bakteri
N. Virus
O. Protozoa
298. Anda mengambil suatu kultur mikroba dan
memfraksinasinya menjadi beberapa kompo-
nen. Salah satu komponen mengandung mole-
kul berikut ini : asam asetilmuramat, asetil-
glukosamin, berbagai L dan D asam amino, dan
asam teikoat maupun asam lipoteikoat.
Komponen ini merupakan :
K. Dinding sel suatu bakteri gram positif
L. Glikogen
M. Dinding sel suatu bakteri gram negatif
N. Membran sitoplasma
O. Retikulm endoplasma
299. Koloid mampu menghamburkan cahaya
yang diarahkan kepadanya. Kemampuan koloid
untuk menghamburkan cahaya disebut….
K. Hamburan Optis
L. Gerak Brown
M. Efek Tyndall
N. Efek Compton
O. Efek Newton
300. Kelarutan zat padat dalam air dipengaruhi
oleh
K. Polaritas pelarut
L. Sifat kelistrikan pelarut
UJIAN MASUK PSPA AK 2013/2014 (144) halaman 205 dari
287
144
222
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
154. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
155. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
156. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
157. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
158. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
159. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
160. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
161. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XXIX. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXX. Pilihlah :
SSS. Jika 1,2 dan 3 benar
TTT. Jika 1 dan 3 benar
UUU. Jika 2 dan 4 benar
VVV. Jika 4 benar
WWW. Jika semua benar

SOAL :
401. Suspensi farmasi tidak bisa diberikan dengan X. Mottling
rute Y. Capping
U. Intramuskular injeksi
V. Oral 405. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan
W. Intravena cara :
X. Tetes mata U. Metode gom basah
Y. Rektal V. Metode HLB
402. Zat pembasah yang berguna dalam W. Metode gom kering
menurunkan tegangan antarmuka antara partikel X. Semua benar
padat dan cairan pembawa dalam pembuatan Y. Semua salah
suspensi adalah : 406. Preformulasi adalah pengkajian terhadap
U. Surfaktan sifat fisikokimia dan biologi yang bermanfaat
V. Alginat untuk membuat formulasi sediaan. Parameter
W. Tragakan fisiko-kimia antara lain adalah :
X. Selulosa (17) Stabilitas kimia
Y. Bentonit (18) Absorbsi obat
403. Berikut ini, yang bukan parameter uji sediaan (19) Kelarutan / solubilitas
jadi sirup adalah (20) Metabolisme
U. pH 407. Sediaan tablet digunakan dengan cara :
V. Berat jenis (17) Dihisap
W. Viskositas (18) Dilarutkan dalam air sebelum
X. Redispersibilitas diminum
Y. Cemaran mikroba (19) Dikunyah
404. Istilah yang digunakan untuk pemisahan (20) Diimplankan
sebagian atau keseluruhan bagian atas atau 408. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah,
bagian bawah tablet dari badan tablet adalah maka dapat ditingkatkan dengan cara :
U. Chipping (17) Menambahkan kosolven
V. Laminasi (18) Pembentukan garam
W. Cracking (19) Kompleksasi
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 206 dari
287
144
(20) Pembuatan prodrug W. Afschrift
409. Larutan hidroalkoholik yang mengandung X. Semua benar
gula : Y. Semua salah
K. Sirup 419. Singkatan bahasa latin omni hora cochlear
L. Eliksir yang artinya adalah :
M. Spirit (17) Tiap 4 jam 1 sendok makan
N. Drop
O. Semua benar (18) 1 kali sehari 1 sendok makan
410. Yang bukan bahan aditif untuk formulasi (19) 4 kali sehari 1 sendok makan
suspensi oral adalah : (20) Tiap jam 1 sendok makan
(17) Bahan untuk flokulasi
(18) Bahan pengontrol viskositas
(19) Flavor
(20) Emulgator 420. R/ Acid Acetylosalic 0,5
411. R/ Acetosal 500 mg m.f.pulv.dtd. No. XV
Luminal 30 mg Ini adalah salah contoh :
Codein 15 mg (17) Pulvis
m.f.pulv.dtd. No.XV (18) Pulveres
Luminal yang dibutuhkan untuk membuat puyer (19) Serbuk
tersebut adalah : (20) Serbuk bagi
U. 15 mg 421. Sediaan parenteral dapat disterilisasi dengan
V. 450 mg metode
W. 150 mg U. Sterilisasi panas kering
X. 18 mg V. Sterilisasi gas atau etilen oksida
Y. 350 W. Sterilisasi panas dengan tekanan atau
412. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai sterilisasi uap
bentuk fisik obat antara lain adalah : X. A dan C benar
U. Serbuk Y. A, B dan C benar
V. Pelet 422. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan
W. Tablet peng-ujian kualitas obat suntik, meliputi :
X. Pasta (17) Kejernihan
Y. Semua benar (18) Pirogenitas
413. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah : (19) Sterilitas
U. Plastisizer (20) Tonisitas
V. Gelatin 423. Komponen sediaan tablet antara lain adalah:
W. Pengawet (17) Bahan aktif
X. Zat pemburam (18) Bahan pengisi-pengencer
Y. Semua Benar (19) Bahan lubrikan
414. Sediaan krim memiliki tipe aliran (20) Bahan pembasah
U. Pseudoplastik 424. Senyawa aktif yang peka terhadap panas atau
V. Tiksotropik lembab dapat dibuat tablet dengan metode:
W. Tiksotropik-pseudoplastik U. Granulasi kering
X. Plastis V. Slugging
Y. Dilatan W. Pressure Roll
415. Berdasarkan komposisi dan kegunaannya X. Cetak langsung
sediaan infus digolongkan atas : Y. Granulasi basah
U. Larutan elektrolit 425. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat
V. Larutan irigasi dapat ditambahkan dengan cara :
W. Larutan dialisis peritonial (17) Bahan pengikat ditambahkan dalam
X. Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat bentuk larutan
Y. Semua benar (18) Bahan pengikat ditambahkan
416. Yang tidak termasuk klasifikasi basis salep sebelum ditambahkan bahan pengisi
adalah (19) Bahan pengikat ditambahkan dalam
(17) Basis hidrokarbon bentuk kering /serbuk
(18) Basis emulsi (20) Bahan pengikat ditambahkan setelah
(19) Basis absorbsi ditambahkan bahan pengisi
(20) Basis suspensi 426. Yang tidak termasuk karakteristik metabolit
417. Yang tidak perlu dicantumkan dalam resep sekunder adalah
adalah A. Tersebar merata dalam tiap organism
(17) Nama, alamat dan nomor izin B. Memiliki struktur kimia yang berbeda-beda
praktek dokter C. Bersifat mikromolekul
(18) Tanggal penulisan resep D. Berfungsi sebagai pelindung diri organism
(19) Aturan pemakaian obat E. Aktivitas fisiologis berkaitan dengan struktur
(20) Informasi indikasi obat kimianya
418. Salinan resep disebut juga 427. Yang tidak termasuk kelompok senyawa
U. Exemplum aromatik dari bahan alam adalah
V. Apograph A. Flavonoid
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 207 dari
287
144
B. Terpenoid 435. Yang termasuk alat hara pada tumbuhan
C. Tannin adalah
D. Fenilpropanoid A. Fruktus
E. Antraquinon B. Semen
428. Senyawa yang disintesis melalui jalur asam C. Caulis
mevalonat adalah D. Petala
A. Senyawa kuinon E. Corolla
B. Alkaloid 436. Alkaloid morfina diperoleh dari tanaman
C. Steroid A. Datura stramonium
D. Antosianin B. Atropa belladonna
E. Lignin C. Papaver somniferum
D. Chincona succirubra
E. Digitalis purpurea
429. Yang termasuk metabolit primer dari bahan 437. Pengeringan simplisia tidak bertujuan untuk
alam adalah A. Menurunkan kadar air
A. Asam stearat B. Memudahkan pengolahan selanjutnya
B. Asam gallat C. Menghilangkan aktivitas enzimatik
C. Asam oksalat D. Mencegah proses pembusukan
D. Asam karboksilat E. Menambah luas permukaan simplisia
E. Asam nukleat 438. Pada umumnya susunan tulang daun
430. Urutan pelarut dari yang kurang polar ke tumbuhan dicotyledonae adalah
yang paling polar berikut ini yang cocok adalah A. Menyirip-sejajar
A. Diklorometana < Benzena < Aseton < Etil B. Melengkung-menjari
Asetat < Metanol < Air C. Melengkung-Sejajar
B. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana < D. Menyirip-Menjari
Aseton < Metanol < Air E. Menjari-sejajar
C. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana < 439. Yang termasuk parameter spesifik dalam
Metanol < Aseton < Air standardisasi ekstrak bahan alam adalah
D. Benzena < Etil Asetat < Diklorometana < A. Cemaran aflatoksin
Aseton < metanol < Air B. Kadar Sari larut etanol
E. Benzena < Diklorometana < Etil Asetat < C. Kadar Abu
Aseton < Metanol < Air D. Kadar Air
431. Pereaksi semprot yang dapat digunakan E. Susut Pengeringan
untuk mendeteksi senyawa alkaloid pada pelat 440. Pernyataan yang benar tentang simplisia
KLT adalah kecuali
A. Pereaksi Libermann-Burchard A. Ekstrak tanaman yang belum dimurnikan
B. Pereaksi KOH Etanolik termasuk simplisia nabati
C. Pereaksi AlCl3 B. Nama simplisia dapat berasal dari nama
spesies diikuti nama bagian tanaman
D. Pereaksi Marquis
C. Mel depuratum termasuk Simplisia hewani
E. Pereaksi Kedde D. Simplisia pelican adalah nama lain dari
432. Penanganan noda yang tidak terdeteksi simplisia mineral
dengan lampu UV pada metode isolasi KLTP dapat E. Eksudat tanaman termasuk contoh simplisia
dilaku-kan dengan cara berikut, KECUALI nabati
A. Menggunakan chamber iodine 441. Obat alami yang bahan bakunya telah
B. Menyemprot seluruh lempeng dengan pere- distandar-disasi dan telah melalui uji praklinik
aksi kromogenik dan uji klinik disebut
C. Menggunakan senyawa pembanding A. Fitofarmaka
D. Menyemprot lempeng dengan kabut halus air B. Fitomedisin
E. Menyemprot sebagian sisi lempeng dengan C. Jamu
asam sulfat D. Obat herbal
433. Jaringan yang spesifik terdapat pada daun E. Obat herbal terstandar
adalah 442. Pelarut dengan rumus umum : R – O – R
A. Mesofil adalah golongan
B. Parenkim A. Keton
C. Epidermis B. Aldehid
D. Kolenkim C. Eter
E. Sklerenkim D. Ester
E. Karboksilat
434. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat
res-pirasi sel adalah 443. Metode yang tidak dapat digunakan untuk
mem-peroleh minyak menguap dari bahan alam
A. Vakuola
adalah
B. Mitokondria A. Destilasi
C. Membran sel B. Ekstraksi
D. Badan Golgi C. Pemerasan
E. Retikulum endoplasma D. Sublimasi
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 208 dari
287
144
E. Enflurasi 453. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
444. Logo berupa “ Ranting daun terletak dalam Indonesia Edisi III adalah
lingkaran “ yang dicetak dengan warna hijau di TT. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
atas dasar warna putih adalah penandaan untuk tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang ditim-
A. Obat tradisional bang setelah dipanaskan lagi selama 2 jam.
B. Herbal terstandar UU. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
C. Fitofarmaka tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang di-
D. Fitomedicine timbang setelah dipanaskan lagi selama 2 jam
E. Jamu VV. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
445. Organel yang berfungsi untuk sintesis protein tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa yang ditim-
adalah bang setelah dipanaskan lagi selama 1 jam.
A. Ribosom WW. Selisih penimbangan dua kali
B. Mitokondria berturut-turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g
C. Sentriol sisa yang ditim-bang setelah dipanaskan lagi
D. Lisosom selama 1 jam.
E. Badan Golgi XX. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
446. Glikosida akan larut dalam pelarut berikut ini, tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang di-
KECUALI timbang setelah dipanaskan lagi selama 1 jam
A. Air panas 454. Golongan enzim yang mengkatalisis
B. Alkohol 70% pemutusan ikatan secara hidrolitik pada ikatan
C. Heksan C−C, C−N, C−O dan ikatan lainnya adalah:
D. Metanol VV. Oksidoreduktase
E. Aseton WW. Liase
447. Senyawa vinkristin yang digunakan untuk XX. Hidrolase
meng-obati penyakit kanker diisolasi dari YY. Isomerase
tanaman ZZ. Transferase
A. Sambiloto 455. Senyawa pentobarbital di bawah ini, jika
B. Daun Dewa ditinjau dari strukturnya dapat dikategorikan
C. Tapak dara sebagai senyawa yang bersifat:
D. Mahkota Dewa
E. Buah Merah
448. Pelarut yang digunakan untuk
mengawalemakkan simplisia adalah
A. Air
B. Metanol
C. Etanol R. Asam kuat
D. Aseton S. Basa lemah
E. Heksan T. Basa kuat
449. Senyawa dengan kerangka dasar 15 atom C U. Netral
(dua cincin benzen, terikat pada rantai propane) V. Asam lemah
dengan susunan C6–C3–C6 adalah 456. Larutan stok zat X tersedia dengan
A. Alkaloid konsentrasi 120 ppm. Yang harus dilakukan
B. Steroid untuk membuat larutan dengan konsentrasi 6
C. Kumarin ppm dari larutan stok tersebut adalah :
D. Flavonoid TT. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
E. Tannin hingga 10 ml
450. Senyawa dengan kerangka dasar UU. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
siklopentana perhidro fenantren adalah hingga 100 ml
A. Steroid VV. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan volumenya
B. Alkaloid hingga 10 ml
C. Glikosida WW. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan
D. Flavonoid volumenya hingga 100 ml
E. Tannin XX. Dipipet 50 ml lalu dicukupkan volumenya
451. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar hingga 100 ml
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : 457. Asam amino di bawah ini yang mengandung
K. 12,51 N rantai aromatik pada rantai sampingnya adalah:
L. 10,82 N LL. Leusin
M. 11,96 N MM. Tyrosin
N. 10,67 NN. Lysin
O. 11,54 N OO. Metionin
452. Larutan 0,1 mmol/L NaOH memiliki pH : PP. Glisin
RR. 8 458. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di
SS. 10 bawah ini disebut ikatan………
TT. 12
UU. 9
VV. 11

UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 209 dari


287
144
464. Yang termasuk gugus kromofor organik
adalah
(17) Karbonil
(18) Karboksil
(19) Amido
R. Kovalen (20) Azo
S. Ion-dipol 465. Hal-hal yang benar tentang reversed phase
T. Van der Waals pada HPLC adalah
U. Hidrogen (17) Fase diam berupa C18 atau C8
V. Dipol-dipol (18) Analit merupakan senyawa non polar
459. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada (19) Fase gerak yang biasa digunakan
serum seorang pasien dengan menggunakan adalah asetonitril, air dan metanol
spektrofotometer. (20) Ukuran molekul analit lebih dari 30
Sampel Absorban nm
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250 466. Unsur yang jari-jari atomnya terbesar adalah
Serum pasien 0,500 U. 11Na
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, V. 13Al
adalah : W. 14Si
M. 2,5 g/dl X. 17Cl
N. 0,5 g/dl Y. Bukan salah satu
O. 5,2 g/dl 467. Rumus molekul dari asam glukonat
P. 0,25 g/dl HO OH O
Q. 5,0 g/dl
OH
460. Faktor-faktor yang mempengaruhi OH
metabolisme obat adalah OH OH
(21) Jenis kelamin adalah :
(22) Genetik A. C7H13O8
(23) Induksi enzim metabolisme
B. C6H12O7
(24) Umur
C. C5H12O9
461. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
D. C6H12O10
dalam dalam air suling pada panjang gelombang
271 nm: E. C8H14O8
Konsentrasi Absorbansi 468. Struktur dengan penamaan : (S)-4-bromo-1-
(ppm) metil-sikloheksena adalah :
CH3
1,0 0,248
CH3
1,5 0,384
2,0 0,491
A. D.
2,5 0,623
3,0 0,745 Br
3,5 0,802 Br
Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas- CH3
kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL B. E. Tidak ada yang benar
lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh Br
absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin CH3
dalam sampel tahu tersebut adalah :
DDD. 2,625 ppm
EEE. 15,25 ppm C.
FFF. 5,25 ppm
GGG. 25,5 ppm
HHH. 9,25 ppm Br
462. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang 469. Di antara unsur-unsur di bawah ini yang
paling mudah membentuk ion negatif adalah
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam
EE. 17Cl
10 gram senyawa yang mengandung minyak
(lemak) disebut FF. 11Na
GG. 12Mg
YY. Bilangan Asam
ZZ. Bilangan Penyabunan HH. 15P
II. Bukan salah satu
AAA. Angka Yodium
BBB. Angka Peroksida 470. Spektrofotometer infra merah bekerja
CCC. Bilangan Fenol berdasar-kan prinsip
463. Yang sesuai dengan teori asam-basa EE. Resonansi magnetik spin
Bronsted-Lowry adalah FF. Absorbansi cahaya
GG. Vibrasi
(17) Asam adalah donor proton
HH. Kuantum
(18) Asam adalah donor elektron
II. Semua benar
(19) Basa adalah akseptor proton
(20) Basa adalah akseptor elektron 471. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2
2p6 2s1 mempunyai sifat …
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 210 dari
287
144
U. Mempunyai potensial ionisasi terbesar di RRR. Jumlah obat yang dirusak oleh hati
antara unsur seperiode sebelum terjadinya absorbsi sistemik dari
V. Dapat membentuk oksida dengan rumus XO2 saluran pencernaan
W. Dapat membentuk hidroksida yang sukar 478. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat
larut dalam air dirumuskan dalam pernyataan berikut ini :
X. Dapat membentuk senyawa halida dengan NNN. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa
klor dengan rumus XCl zat itu tidak toksik
Y. Semua benar OOO. Nilai yang besar menunjukkan bahwa
472. Sebanyak 10 mL HCl yang tidak diketahui zat itu sangat toksik
PPP. Semakin kecil nilainya, berarti
konsentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1
semakin toksik zat tersebut
M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata
QQQ. Semakin besar nilainya, berarti
volume NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,52
semakin toksik zat tersebut
mL. Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah :
RRR. Besar kecil nilainya tidak
U. 0,00125 M
menunjukkan tingkat ketoksikan zat tersebut
V. 0,0125 M
479. Rute pemberian obat yang menghasilkan
W. 0,125 M bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
X. 1,25 M YY. Injeksi intramuskular
Y. 12,5 M ZZ. Injeksi intravena
473. Sebanyak 50 mL larutan NaOH dinetralkan AAA. Injeksi intradermal
melalui titrasi dengan 25 mL larutan HCl 0,2 M. BBB. Pemberian per oral
Berat NaOH yang terdapat pada larutan tersebut CCC. Injeksi subkutan
(diketahui Ar Na = 23, O = 16, H = 1) adalah 480. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya :
U. 0,5 g SS. Sistem saraf pusat
V. 0,8 g TT. Tidak ada alergi
W. 0,2 g
UU. Dua kali sehari
X. 0,4 g
VV. Telinga kanan
Y. 1,0 g
WW. Penyakit paru kronis
481. Thiamin adalah sinonim dari :
A. Vitamin B1
B. Vitamin C
474. Secara umum spektrofotometer inframerah C. Natrium Pantotenat
digunakan untuk menentukan D. Riboflavin
U. Berat molekul E. Vitamin D
V. Gugus fungsi 482. Parameter yang digunakan untuk mengukur
W. Struktur kimia fungsi hati hati adalah :
X. Fragmentasi JJJ. Kreatinin
Y. Konsentrasi larutan KKK. SGOT/SGPT
LLL. Inulin
475. Di bawah ini adalah parameter analisis yang
MMM. Insulin
harus dipertimbangkan dalam validasi metode
analisis, KECUALI : NNN. Lisosim
U. Kecermatan 483. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi
utama senyawa dari tubuh adalah :
V. Keseksamaan
FFF. Hati
W. Selektivitas GGG. Paru-paru
X. Kemurnian HHH. Ginjal
Y. Bukan salah satu III. Kulit
476. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara JJJ. Otak
antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami 484. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin
degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga adalah:
disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini, U. Hipofisis
KECUALI : V. Pankreas
NNN. Reaksi hipersensitivitas cepat W. Tiroid
OOO. Reaksi anafilaksis X. Saliva
PPP. Reaksi alergi Y. Adrenal
QQQ. Reaksi hipersensitivitas lambat 485. Berikut ini yang tidak termasuk sistem imun
RRR. Reaksi histaminik nonspesifik adalah :
477. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan TT.Sel B
sebagai : UU. Sel fagosit
NNN. Hubungan antara sifat-sifat fisika- VV.Sel NK
kimia obat dengan absorbsi sistemiknya WW. Interferon
OOO. Ukuran laju dan jumlah obat aktif XX. Selaput lendir
terapetik yang mencapai sirkulasi sistemik 486. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang
PPP. Perpindahan obat ke dalam jaringan diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat
sepanjang waktu NNN. Mencapai konsentrasi puncak dalam
QQQ. Pelarutan obat di dalam saluran plasma
pencernaan
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 211 dari
287
144
OOO. Mencapai konsentrasi efektif B. 120 g
minimum (MEC) C. 600 g
PPP. Mencapai konsentrasi toksik D. 1200 g
minimum (MTC) E. 1500 g
QQQ. Mulai dieliminasi dari tubuh 494. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd)
RRR. Mulai diabsorbsi dari usus halus dari sebuah obat maka seorang farmasis akan
487. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : dapat:
TT.Jumlah zat yang menghambat efek bio-logis di NNN. Memperkirakan konstanta kecepatan
dalam tubuh elimi-nasi
UU. Jumlah zat yang menghasilkan efek OOO. Menentukan waktu paruh obat
bio-logis minimum PPP. Menghitung loading dose (dosis
VV.Jumlah zat yang menghasilkan efek ber- muat) yang rasional
bahaya bagi organisme QQQ. Menentukan interval dosis yang
WW. Jumlah zat yang menghasilkan efek terbaik
yang diperlukan pada kebanyakan pasien RRR. Menentukan konsentrasi puncak
XX. Jumlah zat yang mempercepat pening-katan dalam plasma
konsentrasi obat di dalam tubuh 495. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
488. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi OO. Menurunkan konversi asam amino
menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan menjadi glukosa
hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut : PP. Meningkatkan glukoneogenesis
NNN. Penyakit Graves’ QQ. Meningkatkan transpor glukosa ke
OOO. Miastenia gravis dalam sel
PPP. Pemphigus vulgaris RR.Menginduksi kerja lipoprotein lipase
QQQ. Rheumatoid arthritis SS. Stimulasi glikogenolisis
RRR. Psoriasis 496. Furosemid adalah nama generik dari :
489. Yang bukan fungsi/peran normal logam di dalam TT. Allegra-D®
tubuh adalah : UU. COZAAR®
TT. Besi di dalam heme hemoglobin VV. LASIX®
UU. Kobalt dalam vitamin B12 WW. ZYRTEC®
VV. Arsen di dalam ATP XX. GlycoLax®
WW. Kalsium di dalam tulang 497. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya
XX. Fosfor di dalam ATP merupakan golongan :
490. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah TT. Alkaloid ergot
A. Selekoksib UU. Steroid
B. Piroksikam VV. Beta-bloker
C. Parasetamol WW. Diuretik
D. Ibuprofen XX. Antidepressan
E. Diklofenak 498. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi
vitamin B12 disebut ANEMIA … :
491. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida JJJ. Sel Sabit
adalah : KKK. Pernisiosa
JJJ. Streptomisin LLL. Aplastik
KKK. Kanamisin MMM. Hemolitik
LLL. Eritromisin NNN. Sideroblastik
MMM. Tobramisin 499. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
NNN. Neomisin adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
492. Suatu obat baru diberikan dengan dosis tunggal untuk diberikan pada mencit. Faktor konversi
IV 200 mg kepada pasien pria 70 kg. Setelah 5 dosis untuk mencit dengan bobot badan 20 g
jam, konsentrasi obat dalam plasma terukur 1,5 adalah 0,0026, dan volume pemberian
mg/100 ml plasma. Diketahui volume distribusi- maksimum untuk mencit dengan bobot badan 30
nya 10 l, dan mengikuti kinetika orde satu. g adalah 1 ml. Jika pemberian sediaan oral
Jumlah total obat di dalam cairan tubuh setelah 5 berdasarkan volume maksimum, maka
jam dan tetapan laju eliminasi obat tersebut konsentrasi sediaan oral glibenklamid yang
masing-masing adalah : disediakan adalah :
TT.200 mg dan 0,085 jam-1 JJJ. 1,95 mg/100 ml
UU. 120 mg dan 0,693 jam-1 KKK. 1,95 mg/ml
VV.120 mg dan 0,058 jam-1 LLL. 19,5 mg/100 ml
WW. 200 mg dan 0,693 jam-1 MMM. 195 mg/ml
XX. 150 mg dan 0,058 jam-1 NNN. 195 mg/100 ml
493. Seorang pasien pria berumur 72 tahun dengan 500. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
berat badan 76 kg, membutuhkan dosis muat otonom adalah :
vitamin C. Jika diketahui volume distribusi NNN. Adrenergik dan kolinergik umumnya
vitamin C adalah 2 L/kg, dengan rentang kadar bekerja sinergis
terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra- OOO. Antagonis kolinergik disebut juga
vena yang dapat direkomendasikan : simpa-tolitik
A. 60 g
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 212 dari
287
144
PPP. Obat kolinergik meniru kerja dari
epinefrin
QQQ. Agonis adrenergik termasuk
parasimpato-mimetik
RRR. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
resep-tor  dan 

UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (222) halaman 213 dari


287
144
224
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
162. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
163. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
164. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
165. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
166. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
167. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
168. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
169. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XXXI. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXXII. Pilihlah :
XXX. Jika 1,2 dan 3 benar
YYY. Jika 1 dan 3 benar
ZZZ. Jika 2 dan 4 benar
AAAA. Jika 4 benar
BBBB. Jika semua benar

SOAL :
501. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar CCC. Selisih penimbangan dua kali
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : berturut-turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g
P. 12,51 N sisa yang di-timbang setelah dipanaskan lagi
Q. 10,82 N selama 1 jam
R. 11,96 N 504. Golongan enzim yang mengkatalisis
S. 10,67 pemutusan ikatan secara hidrolitik pada ikatan
T. 11,54 N C−C, C−N, C−O dan ikatan lainnya adalah:
502. Larutan 0,1 mmol/L NaOH memiliki pH : AAA. Oksidoreduktase
WW. 8 BBB. Liase
XX. 10 CCC. Hidrolase
YY. 12 DDD. Isomerase
ZZ. 9 EEE. Transferase
AAA. 11 505. Senyawa pentobarbital di bawah ini, jika
503. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope ditinjau dari strukturnya dapat dikategorikan
Indonesia Edisi III adalah sebagai senyawa yang bersifat:
YY. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa yang ditim-
bang setelah dipanaskan lagi selama 2 jam.
ZZ. Selisih penimbangan dua kali berturut-turut
tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa yang di-
timbang setelah dipanaskan lagi selama 2 jam
AAA. Selisih penimbangan dua kali W. Asam kuat
berturut-turut tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa X. Basa lemah
yang ditim-bang setelah dipanaskan lagi Y. Basa kuat
selama 1 jam. Z. Netral
BBB. Selisih penimbangan dua kali AA.Asam lemah
berturut-turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g 506. Asam amino di bawah ini yang mengandung
sisa yang ditim-bang setelah dipanaskan lagi rantai aromatik pada rantai sampingnya adalah:
selama 1 jam.
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (224) halaman 214 dari
287
144
QQ. Leusin Z. 11Na
RR. Tyrosin AA.13Al
SS. Lysin BB.14Si
TT. Metionin CC. 17Cl
UU. Glisin DD. Bukan salah satu
507. Larutan stok zat X tersedia dengan 514. Berikut ini adalah data serapan formalin baku
konsentrasi 120 ppm. Yang harus dilakukan dalam dalam air suling pada panjang gelombang
untuk membuat larutan dengan konsentrasi 6 271 nm:
ppm dari larutan stok tersebut adalah : Konsentrasi Absorbansi
YY. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya (ppm)
hingga 10 ml 1,0 0,248
ZZ. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya 1,5 0,384
hingga 100 ml 2,0 0,491
AAA. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan 2,5 0,623
volumenya hingga 10 ml 3,0 0,745
BBB. Dipipet 5 ml lalu dicukupkan 3,5 0,802
volumenya hingga 100 ml Jika 5 g tahu digerus, ditambahkan air, dipanas-
CCC. Dipipet 50 ml lalu dicukupkan kan lalu didinginkan dan disaring ke dalam labu
volumenya hingga 100 ml 50 mL. Selanjutnya larutan dipipet sebanyak 5 mL
508. Ikatan kimia yang terjadi pada gambar di lalu dicukupkan volumenya dengan air suling
bawah ini disebut ikatan……… hingga 10 mL dalam labu tentukur. Diperoleh
absorbansi sampel sebesar 0,532, kadar formalin
dalam sampel tahu tersebut adalah :
III. 2,625 ppm
JJJ. 15,25 ppm
KKK. 5,25 ppm
LLL. 25,5 ppm
W. Kovalen
MMM. 9,25 ppm
X. Ion-dipol
Y. Van der Waals
515. Yang termasuk gugus kromofor organik
adalah
Z. Hidrogen
(21) Karbonil
AA. Dipol-dipol
(22) Karboksil
509. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada (23) Amido
serum seorang pasien dengan menggunakan
(24) Azo
spektrofotometer.
516. Hal-hal yang benar tentang reversed phase
Sampel Absorban
pada HPLC adalah
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250
(21) Fase diam berupa C18 atau C8
Serum pasien 0,500 (22) Analit merupakan senyawa non polar
Kadar albumin serum pada pasien tersebut, (23) Fase gerak yang biasa digunakan
adalah : adalah asetonitril, air dan metanol
R. 2,5 g/dl (24) Ukuran molekul analit lebih dari 30
S. 0,5 g/dl nm
T. 5,2 g/dl
517. Rumus molekul dari asam glukonat
U. 0,25 g/dl HO OH O
V. 5,0 g/dl
OH
510. Faktor-faktor yang mempengaruhi OH
metabolisme obat adalah
OH OH
(25) Jenis kelamin
adalah :
(26) Genetik
(27) Induksi enzim metabolisme
A. C7H13O8
(28) Umur B. C6H12O7
511. Banyaknya mililiter NaOH 0,1 N yang C. C5H12O9
dibutuhkan untuk menetralkan asam bebas dalam D. C6H12O10
10 gram senyawa yang mengandung minyak E. C8H14O8
(lemak) disebut 518. Struktur dengan penamaan : (S)-4-bromo-1-
DDD. Bilangan Asam metil-sikloheksena adalah :
EEE. Bilangan Penyabunan CH3
FFF. Angka Yodium CH3
GGG. Angka Peroksida
HHH. Bilangan Fenol A. D.
512. Yang sesuai dengan teori asam-basa
Bronsted-Lowry adalah Br
(21) Asam adalah donor proton Br
CH3
(22) Asam adalah donor elektron
(23) Basa adalah akseptor proton
B. E. Tidak ada yang benar
(24) Basa adalah akseptor elektron
513. Unsur yang jari-jari atomnya terbesar adalah Br

UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (224) halaman 215 dari


287
144
CH3 526. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi antara
antigen dan IgE sehingga sel mast mengalami
degranulasi dan melepaskan mediator, biasa juga
C. disebut sebagai reaksi-reaksi berikut ini,
KECUALI :
SSS. Reaksi hipersensitivitas cepat
Br
TTT. Reaksi anafilaksis
UUU. Reaksi alergi
519. Di antara unsur-unsur di bawah ini yang VVV. Reaksi hipersensitivitas lambat
paling mudah membentuk ion negatif adalah WWW. Reaksi histaminik
JJ. 17Cl
527. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan
KK. 11Na
sebagai :
LL. 12Mg
SSS. Hubungan antara sifat-sifat fisika-
MM.15P
kimia obat dengan absorbsi sistemiknya
NN. Bukan salah satu
TTT. Ukuran laju dan jumlah obat aktif
520. Spektrofotometer infra merah bekerja terapetik yang mencapai sirkulasi sistemik
berdasar-kan prinsip UUU. Perpindahan obat ke dalam jaringan
JJ. Resonansi magnetik spin sepanjang waktu
KK. Absorbansi cahaya VVV. Pelarutan obat di dalam saluran
LL. Vibrasi pencernaan
MM.Kuantum WWW. Jumlah obat yang dirusak oleh hati
NN. Semua benar sebelum terjadinya absorbsi sistemik dari
521. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 saluran pencernaan
2p6 2s1 mempunyai sifat … 528. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat
Z. Mempunyai potensial ionisasi terbesar di dirumuskan dalam pernyataan berikut ini :
antara unsur seperiode SSS. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa
AA. Dapat membentuk oksida dengan rumus XO2 zat itu tidak toksik
BB. Dapat membentuk hidroksida yang sukar TTT. Nilai yang besar menunjukkan bahwa
larut dalam air zat itu sangat toksik
CC. Dapat membentuk senyawa halida dengan UUU. Semakin kecil nilainya, berarti
klor dengan rumus XCl semakin toksik zat tersebut
DD. Semua benar VVV. Semakin besar nilainya, berarti
522. Sebanyak 10 mL HCl yang tidak diketahui semakin toksik zat tersebut
kon-sentrasinya dititrasi dengan larutan NaOH WWW. Besar kecil nilainya tidak
0,1 M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata menunjukkan tingkat ketoksikan zat tersebut
volume NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,52 529. Rute pemberian obat yang menghasilkan
mL. Konsentrasi HCl yang dititrasi adalah : bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
Z. 0,00125 M DDD. Injeksi intramuskular
AA. 0,0125 M EEE. Injeksi intravena
BB. 0,125 M FFF. Injeksi intradermal
CC. 1,25 M GGG. Pemberian per oral
DD. 12,5 M HHH. Injeksi subkutan
523. Sebanyak 50 mL larutan NaOH dinetralkan 530. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya :
melalui titrasi dengan 25 mL larutan HCl 0,2 M. XX. Sistem saraf pusat
Berat NaOH yang terdapat pada larutan tersebut YY. Tidak ada alergi
(diketahui Ar Na = 23, O = 16, H = 1) adalah ZZ. Dua kali sehari
Z. 0,5 g AAA. Telinga kanan
AA. 0,8 g BBB. Penyakit paru kronis
BB. 0,2 g 531. Thiamin adalah sinonim dari :
CC. 0,4 g A. Vitamin B1
DD. 1,0 g B. Vitamin C
524. Secara umum spektrofotometer inframerah C. Natrium Pantotenat
digunakan untuk menentukan D. Riboflavin
Z. Berat molekul E. Vitamin D
AA. Gugus fungsi 532. Parameter yang digunakan untuk mengukur
BB. Struktur kimia fungsi hati hati adalah :
CC. Fragmentasi OOO. Kreatinin
DD. Konsentrasi larutan PPP. SGOT/SGPT
525. Di bawah ini adalah parameter analisis yang QQQ. Inulin
harus dipertimbangkan dalam validasi metode RRR. Insulin
analisis, KECUALI : SSS. Lisosim
Z. Kecermatan 533. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi
AA. Keseksamaan utama senyawa dari tubuh adalah :
BB. Selektivitas KKK. Hati
CC.Kemurnian LLL. Paru-paru
DD. Bukan salah satu MMM. Ginjal
NNN. Kulit
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (224) halaman 216 dari
287
144
OOO. Otak AAA. 120 mg dan 0,058 jam-1
534. Dengan mengetahui volume distribusi (Vd) BBB. 200 mg dan 0,693 jam-1
dari sebuah obat maka seorang farmasis akan CCC. 150 mg dan 0,058 jam-1
dapat: 541. Yang bukan fungsi/peran normal logam di dalam
SSS. Memperkirakan konstanta kecepatan tubuh adalah :
elimi-nasi YY. Besi di dalam heme hemoglobin
TTT. Menentukan waktu paruh obat ZZ.Kobalt dalam vitamin B12
UUU. Menghitung loading dose (dosis AAA. Arsen di dalam ATP
muat) yang rasional BBB. Kalsium di dalam tulang
VVV. Menentukan interval dosis yang CCC. Fosfor di dalam ATP
terbaik
542. Yang termasuk AINS golongan aminofenol adalah
WWW. Menentukan konsentrasi puncak
dalam plasma A. Selekoksib
B. Piroksikam
535. Yang bukan termasuk kelenjar endokrin C. Parasetamol
adalah: D. Ibuprofen
Z. Hipofisis E. Diklofenak
AA.Pankreas
BB.Tiroid
CC. Saliva 543. Antibiotik yang bukan golongan aminoglikosida
DD. Adrenal adalah :
536. Berikut ini yang tidak termasuk sistem imun OOO. Streptomisin
nonspesifik adalah : PPP. Kanamisin
YY. Sel B QQQ. Eritromisin
ZZ. Sel fagosit RRR. Tobramisin
AAA. Sel NK SSS. Neomisin
BBB. Interferon 544. Seorang pasien pria berumur 72 tahun dengan
CCC. Selaput lendir berat badan 76 kg, membutuhkan dosis muat
537. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat yang vitamin C. Jika diketahui volume distribusi
diberikan secara oral, adalah waktu untuk obat vitamin C adalah 2 L/kg, dengan rentang kadar
SSS. Mencapai konsentrasi puncak dalam terapetik 3 – 5 ng/ml, berapa dosis muat intra-
plasma vena yang dapat direkomendasikan :
TTT. Mencapai konsentrasi efektif A. 60 g
minimum (MEC) B. 120 g
UUU. Mencapai konsentrasi toksik C. 600 g
minimum (MTC) D. 1200 g
VVV. Mulai dieliminasi dari tubuh E. 1500 g
WWW. Mulai diabsorbsi dari usus halus 545. Yang bukan merupakan fungsi insulin adalah:
538. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : TT.Menurunkan konversi asam amino menjadi
YY. Jumlah zat yang menghambat efek bio-logis di glukosa
dalam tubuh UU. Meningkatkan glukoneogenesis
ZZ. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio-logis VV.Meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel
minimum WW. Menginduksi kerja lipoprotein lipase
AAA. Jumlah zat yang menghasilkan efek XX. Stimulasi glikogenolisis
ber-bahaya bagi organisme 546. Furosemid adalah nama generik dari :
BBB. Jumlah zat yang menghasilkan efek YY. Allegra-D®
yang diperlukan pada kebanyakan pasien ZZ. COZAAR®
CCC. Jumlah zat yang mempercepat
AAA. LASIX®
pening-katan konsentrasi obat di dalam tubuh
BBB. ZYRTEC®
539. Penyakit autoimun yang terjadi karena antibodi
CCC. GlycoLax®
menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan
hormon tiroid dalam jumlah berlebihan disebut : 547. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya
merupakan golongan :
SSS. Penyakit Graves’
YY. Alkaloid ergot
TTT. Miastenia gravis
ZZ. Steroid
UUU. Pemphigus vulgaris
AAA. Beta-bloker
VVV. Rheumatoid arthritis
BBB. Diuretik
WWW. Psoriasis
CCC. Antidepressan
540. Suatu obat baru diberikan dengan dosis tunggal
IV 200 mg kepada pasien pria 70 kg. Setelah 5
548. Penyakit anemia yang disebabkan oleh defisiensi
vitamin B12 disebut ANEMIA … :
jam, konsentrasi obat dalam plasma terukur 1,5
mg/100 ml plasma. Diketahui volume distribusi- OOO. Sel Sabit
nya 10 l, dan mengikuti kinetika orde satu. PPP. Pernisiosa
Jumlah total obat di dalam cairan tubuh setelah 5 QQQ. Aplastik
jam dan tetapan laju eliminasi obat tersebut RRR. Hemolitik
masing-masing adalah : SSS. Sideroblastik
YY. 200 mg dan 0,085 jam-1 549. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia ada-
ZZ. 120 mg dan 0,693 jam-1 lah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat untuk
UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (224) halaman 217 dari
287
144
diberikan pada mencit. Faktor konversi dosis (23) Kelarutan / solubilitas
untuk mencit dengan bobot badan 20 g adalah (24) Metabolisme
0,0026, dan volume pemberian maksimum untuk 557. Sediaan tablet digunakan dengan cara :
mencit dengan bobot badan 30 g adalah 1 ml. Jika (21) Dihisap
pemberian sediaan oral berdasarkan volume (22) Dilarutkan dalam air sebelum
maksimum, maka konsentrasi sediaan oral diminum
glibenklamid yang disediakan adalah : (23) Dikunyah
OOO. 1,95 mg/100 ml (24) Diimplankan
PPP. 1,95 mg/ml 558. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah,
QQQ. 19,5 mg/100 ml maka dapat ditingkatkan dengan cara :
RRR. 195 mg/ml (21) Menambahkan kosolven
SSS. 195 mg/100 ml (22) Pembentukan garam
550. Pernyataan yang benar tentang obat otonom : (23) Kompleksasi
SSS. Obat kolinergik meniru kerja dari (24) Pembuatan prodrug
epinefrin 559. Larutan hidroalkoholik yang mengandung
TTT. Agonis adrenergik termasuk gula :
parasimpato-mimetik P. Sirup
UUU. Reseptor obat adrenergik terdiri dari Q. Eliksir
resep-tor  dan  R. Spirit
VVV. Adrenergik dan kolinergik umumnya S. Drop
bekerja sinergis T. Semua benar
WWW. Antagonis kolinergik disebut juga 560. Yang bukan bahan aditif untuk formulasi
simpatolitik suspensi oral adalah :
551. Suspensi farmasi tidak bisa diberikan dengan (21) Bahan untuk flokulasi
rute (22) Bahan pengontrol viskositas
Z. Intramuskular injeksi (23) Flavor
AA. Oral (24) Emulgator
BB. Intravena
CC. Tetes mata 561. R/ Acetosal 500 mg
DD. Rektal Luminal 30 mg
552. Zat pembasah yang berguna dalam Codein 15 mg
menurunkan tegangan antarmuka antara partikel m.f.pulv.dtd. No.XV
padat dan cairan pembawa dalam pembuatan Luminal yang dibutuhkan untuk membuat puyer
suspensi adalah : tersebut adalah :
Z. Surfaktan Z. 15 mg
AA. Alginat AA. 450 mg
BB. Tragakan BB. 150 mg
CC. Selulosa CC. 18 mg
DD. Bentonit DD. 350
553. Berikut ini, yang bukan parameter uji sediaan 562. Kapsul keras dapat diisi dengan berbagai
jadi sirup adalah bentuk fisik obat antara lain adalah :
Z. pH Z. Serbuk
AA. Berat jenis AA. Pelet
BB. Viskositas BB. Tablet
CC. Redispersibilitas CC. Pasta
DD. Cemaran mikroba DD. Semua benar
554. Istilah yang digunakan untuk pemisahan 563. Komposisi cangkang kapsul lunak adalah :
sebagian atau keseluruhan bagian atas atau Z. Plastisizer
bagian bawah tablet dari badan tablet adalah AA. Gelatin
Z. Chipping BB. Pengawet
AA. Laminasi CC. Zat pemburam
BB. Cracking DD. Semua Benar
CC. Mottling 564. Sediaan krim memiliki tipe aliran
DD. Capping Z. Pseudoplastik
555. Pembuatan emulsi dapat dilakukan dengan AA. Tiksotropik
cara : BB. Tiksotropik-pseudoplastik
Z. Metode gom basah CC. Plastis
AA. Metode HLB DD. Dilatan
BB. Metode gom kering 565. Berdasarkan komposisi dan kegunaannya
CC. Semua benar sediaan infus digolongkan atas :
DD. Semua salah Z. Larutan elektrolit
556. Preformulasi adalah pengkajian terhadap AA. Larutan irigasi
sifat fisikokimia dan biologi yang bermanfaat BB. Larutan dialisis peritonial
untuk membuat formulasi sediaan. Parameter CC. Larutan kombinasi elektrolit dan karbohidrat
fisiko-kimia antara lain adalah : DD. Semua benar
(21) Stabilitas kimia 566. Yang tidak termasuk klasifikasi basis salep
(22) Absorbsi obat adalah

UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (224) halaman 218 dari


287
144
(21) Basis hidrokarbon (24) Bahan pengikat ditambahkan setelah
(22) Basis emulsi ditambahkan bahan pengisi
(23) Basis absorbsi 576. Yang tidak termasuk karakteristik metabolit
(24) Basis suspensi sekunder adalah
567. Yang tidak perlu dicantumkan dalam resep A. Tersebar merata dalam tiap organism
adalah B. Memiliki struktur kimia yang berbeda-beda
(21) Nama, alamat dan nomor izin C. Bersifat mikromolekul
praktek dokter D. Berfungsi sebagai pelindung diri organism
(22) Tanggal penulisan resep E. Aktivitas fisiologis berkaitan dengan struktur
(23) Aturan pemakaian obat kimianya
(24) Informasi indikasi obat
577. Yang tidak termasuk kelompok senyawa
568. Salinan resep disebut juga aromatik dari bahan alam adalah
Z. Exemplum
A. Flavonoid
AA. Apograph
BB. Afschrift B. Terpenoid
CC. Semua benar C. Tannin
DD. Semua salah D. Fenilpropanoid
569. Singkatan bahasa latin omni hora cochlear E. Antraquinon
yang artinya adalah : 578. Senyawa yang disintesis melalui jalur asam
(21) Tiap 4 jam 1 sendok makan mevalonat adalah
A. Senyawa kuinon
(22) 1 kali sehari 1 sendok makan B. Alkaloid
(23) 4 kali sehari 1 sendok makan C. Steroid
(24) Tiap jam 1 sendok makan D. Antosianin
570. R/ Acid Acetylosalic 0,5 E. Lignin
m.f.pulv.dtd. No. XV 579. Penanganan noda yang tidak terdeteksi
Ini adalah salah contoh : dengan lampu UV pada metode isolasi KLTP dapat
(21) Pulvis dilaku-kan dengan cara berikut, KECUALI
(22) Pulveres A. Menggunakan chamber iodine
(23) Serbuk B. Menyemprot seluruh lempeng dengan pere-
(24) Serbuk bagi aksi kromogenik
C. Menggunakan senyawa pembanding
571. Sediaan parenteral dapat disterilisasi dengan
D. Menyemprot lempeng dengan kabut halus air
metode
Z. Sterilisasi panas kering
E. Menyemprot sebagian sisi lempeng dengan
asam sulfat
AA. Sterilisasi gas atau etilen oksida
BB. Sterilisasi panas dengan tekanan atau 580. Yang termasuk metabolit primer dari bahan
sterilisasi uap alam adalah
CC. A dan C benar A. Asam stearat
DD. A, B dan C benar B. Asam gallat
572. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan C. Asam oksalat
peng-ujian kualitas obat suntik, meliputi : D. Asam karboksilat
(21) Kejernihan E. Asam nukleat
(22) Pirogenitas 581. Urutan pelarut dari yang kurang polar ke
(23) Sterilitas yang paling polar berikut ini yang cocok adalah
(24) Tonisitas A. Diklorometana < Benzena < Aseton < Etil
573. Komponen sediaan tablet antara lain adalah: Asetat < Metanol < Air
(21) Bahan aktif B. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana <
(22) Bahan pengisi-pengencer Aseton < Metanol < Air
(23) Bahan lubrikan C. Etil Asetat < Benzena < Diklorometana <
(24) Bahan pembasah Metanol < Aseton < Air
574. Senyawa aktif yang peka terhadap panas atau D. Benzena < Etil Asetat < Diklorometana <
lembab dapat dibuat tablet dengan metode: Aseton < metanol < Air
Z. Granulasi kering E. Benzena < Diklorometana < Etil Asetat <
AA. Slugging Aseton < Metanol < Air
BB. Pressure Roll 582. Pereaksi semprot yang dapat digunakan
CC. Cetak langsung untuk mendeteksi senyawa alkaloid pada pelat
DD. Granulasi basah KLT adalah
575. Pada metode granulasi basah, bahan pengikat A. Pereaksi Libermann-Burchard
dapat ditambahkan dengan cara : B. Pereaksi KOH Etanolik
(21) Bahan pengikat ditambahkan dalam
C. Pereaksi AlCl3
bentuk larutan
(22) Bahan pengikat ditambahkan D. Pereaksi Marquis
sebelum ditambahkan bahan pengisi E. Pereaksi Kedde
(23) Bahan pengikat ditambahkan dalam 583. Jaringan yang spesifik terdapat pada daun
bentuk kering /serbuk adalah
A. Mesofil

UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (224) halaman 219 dari


287
144
B. Parenkim 592. Pelarut dengan rumus umum : R – O – R
C. Epidermis adalah golongan
D. Kolenkim F. Keton
E. Sklerenkim G. Aldehid
584. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat H. Eter
res-pirasi sel adalah I. Ester
A. Vakuola J. Karboksilat
B. Mitokondria 593. Metode yang tidak dapat digunakan untuk
mem-peroleh minyak menguap dari bahan alam
C. Membran sel
adalah
D. Badan Golgi F. Destilasi
E. Retikulum endoplasma G. Ekstraksi
585. Yang termasuk alat hara pada tumbuhan H. Pemerasan
adalah I. Sublimasi
A. Fruktus J. Enflurasi
B. Semen 594. Pelarut yang digunakan untuk
C. Caulis mengawalemakkan simplisia adalah
D. Petala F. Air
E. Corolla G. Metanol
586. Alkaloid morfina diperoleh dari tanaman H. Etanol
F. Datura stramonium I. Aseton
G. Atropa belladonna J. Heksan
H. Papaver somniferum 595. Logo berupa “ Ranting daun terletak dalam
I. Chincona succirubra lingkaran “ yang dicetak dengan warna hijau di
J. Digitalis purpurea atas dasar warna putih adalah penandaan untuk
587. Pengeringan simplisia tidak bertujuan untuk F. Obat tradisional
A. Menurunkan kadar air G. Herbal terstandar
B. Memudahkan pengolahan selanjutnya H. Fitofarmaka
C. Menghilangkan aktivitas enzimatik I. Fitomedicine
J. Jamu
D. Mencegah proses pembusukan
E. Menambah luas permukaan simplisia 596. Organel yang berfungsi untuk sintesis protein
adalah
588. Pada umumnya susunan tulang daun
F. Ribosom
tumbuhan dicotyledonae adalah
G. Mitokondria
A. Menyirip-sejajar H. Sentriol
B. Melengkung-menjari I. Lisosom
C. Melengkung-Sejajar J. Badan Golgi
D. Menyirip-Menjari 597. Glikosida akan larut dalam pelarut berikut ini,
E. Menjari-sejajar KECUALI
F. Air panas
G. Alkohol 70%
589. Yang termasuk parameter spesifik dalam H. Heksan
standardisasi ekstrak bahan alam adalah I. Metanol
F. Cemaran aflatoksin J. Aseton
G. Kadar Sari larut etanol 598. Senyawa vinkristin yang digunakan untuk
H. Kadar Abu meng-obati penyakit kanker diisolasi dari
I. Kadar Air tanaman
J. Susut Pengeringan F. Sambiloto
590. Pernyataan yang benar tentang simplisia G. Daun Dewa
kecuali H. Tapak dara
F. Ekstrak tanaman yang belum dimurnikan I. Mahkota Dewa
termasuk simplisia nabati J. Buah Merah
G. Nama simplisia dapat berasal dari nama 599. Senyawa dengan kerangka dasar 15 atom C
spesies diikuti nama bagian tanaman (dua cincin benzen, terikat pada rantai propane)
H. Mel depuratum termasuk Simplisia hewani dengan susunan C6–C3–C6 adalah
I. Simplisia pelican adalah nama lain dari F. Alkaloid
simplisia mineral G. Steroid
J. Eksudat tanaman termasuk contoh simplisia H. Kumarin
nabati I. Flavonoid
591. Obat alami yang bahan bakunya telah J. Tannin
distandar-disasi dan telah melalui uji praklinik 600. Senyawa dengan kerangka dasar siklopentana
dan uji klinik disebut perhidro fenantren adalah
F. Fitofarmaka F. Steroid
G. Fitomedisin G. Alkaloid
H. Jamu H. Glikosida
I. Obat herbal I. Flavonoid
J. Obat herbal terstandar J. Tannin

UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (224) halaman 220 dari


287
144

UJIAN MASUK PSPA AK 2012/2013 (224) halaman 221 dari


287
271
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
170. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
171. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
172. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
173. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
174. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
175. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
176. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
177. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XXXIII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXXIV. Pilihlah :
CCCC. Jika (1), (2) dan (3) benar
DDDD. Jika (1) dan (3) benar
EEEE. Jika (2) dan (4) benar
FFFF. Jika hanya (4) benar
GGGG. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

SOAL

1. Dalam penimbangan bahan aktif obat, quantitas A. 1


minimal yang dapat ditimbang adalah .... mg B. 2
A. 100 C. 3
B. 75 D. 4
C. 50 E. 5
D. 40
E. 30 5. Dalam pembuatan pil diperlukan bahan pem-
basah. Pembasah yang baik untuk keperluan ini
2. Seorang bayi usia 9 bulan dengan bobot badan 8 adalah ....
kg mendapat luminal. Jika diketahui Dosis A. Aqua gliserinata
Maksimum (DM) Luminal 300 mg/600 mg, B. Aqua
maka DM yang tepat untuk bayi tersebut adalah C. Gliserin
A. 18 mg/36 mg D. Madu
B. 17 mg/34 mg E. Sirup
C. 21 mg/42 mg
D. 34 mg/68 mg 6. Sediaan berupa serbuk disebut pulvis dan
E. 35 mg/70 mg terdiri dari beberapa jenis atau bentuk, di
antaranya serbuk tabur yang disebut pulvis .....
3. Ketika mencampur zat dalam peracikan obat, A. Subtilis
terkadang terjadi gejala ketidaktercampuran B. Grossus
atau biasa disebut incompatibilitas, seperti bila C. Alicuius
mentol dan timol dicampur akan ... D. Adspersorius
A. Melarut E. Dentifricius
B. Mencair
C. Meleleh 7. Aturan pakai obat yang tertulis Hora somni
D. Menyublim artinya ....
E. Menggumpal A. Sebelum tengah hari
4. Succus liquritiae biasa digunakan sebagai peng- B. Sebelum tengah malam
ikat pada pembuatan pil. Kecuali dinyatakan C. Pada waktu akan tidur
lain, penggunaan succus untuk 60 pil adalah ... g. D. Tiap jam
E. Tiap pagi

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (271) halaman 222 dari 287


271
8. Arti singkatan bahasa latin : “S. b.d.d.gtt. II. E. Streptococcus aureus
ads” adalah ...... 16. Flora normal yang terdapat pada kulit adalah ...
A. Tandai 2x sehari 2 tetes pada kedua mata A. Essecheria coli
B. Tandai 2x sehari 2 tetes pada kedua telinga B. Staphylococcus aureus
C. Tandai 2x sehari 2 tetes pada kedua lubang C. Clostridium welchii
hidung D. Pseudomonas aeruginosa
D. Tandai 2x sehari 2 tetes pada mata kanan E. Salmonella thyposa
E. Tandai 2x sehari 2 tetes pada telinga kanan 17. Bakteri yang dapat mensintesis Vitamin K di
9. Saudara menerima resep seperti berikut ini : usus adalah .....
R/ Oleum Olivarum 15 A. Essecheria coli
Syr. simpleks 25 B. Staphylococcus aureus
m.f. emulsi ad 100 C. Clostridium welchii
Emulgator PGA yang dibutuhkan untuk mem- D. Pseudomonas aeruginosa
buat sediaan di atas adalah ..... g E. Salmonella thyposa
A. 1,5 18. Prinsip terbunuhnya mikroba pada sterilisasi
B. 2,5 dengan cara pemanasan basah adalah .....
C. 5,0 A. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan
D. 7,5 alkilasi, sehingga protein mikroba rusak
E. 10,0 B. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
10. Salah satu bentuk sediaan farmasi adalah tablet penyusun tubuh mikroba
Lozenges yang dimaksudkan untuk digunakan C. Terjadi perubahan DNA dari inti sel,
dengan cara ...... sehingga mikroba mengalami mutasi
A. Diselipkan di pipi D. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga
B. Dilarutkan dalam air, lalu ditelan mikroba menjadi kering
C. Dikunyah lalu ditelan E. Mikroba tersingkir dari larutan
D. Dihisap di bawah lidah 19. Gas etilen oksida memiliki sifat mudah terbakar
E. Dihisap sampai habis dan eksplosif. Untuk mencegahnya maka harus
11. Dragee adalah bentuk sediaan tablet .... dicampur dengan ....
A. Isap A. Oksigen
B. Kunyah B. Hidrogen
C. Kulum C. Helium
D. Salut gula D. Karbon dioksida
E. Salut enterik E. Kabon monooksida
12. Tablet effervescent adalah tablet yang terdis- 20. Akan dibuat injeksi isotonis morphin et hiosini
integrasi dengan pelepasan CO2 yang berasal sebanyak 5 ml yang mengandung Morphin HCl
dari reaksi antara .... 50 mg dan Hiosini HBr 2,5 mg. Jika diketahui
A. Asam dan karbonat ptb Morphin HCl = 0,086, ptb Hiosini HBr =
B. Basa dan karbonat 0,068, dan ptb NaCl = 0,576, maka NaCl yang
C. Garam dan karbonat dibutuhkan agar isotonis adalah ..... mg
D. Asam dan garam A. 748
E. Basa dan garam B. 365
13. Proses pembuatan sediaan tablet harus disertai C. 75
dengan evaluasi sediaan. Di antara uji berikut D. 18,25
ini, yang BUKAN uji untuk evaluasi tablet adalah E. 37,5
A. Disintegrasi 21. Suatu larutan infus akan dibuat dengan
B. Porositas komposisi :
C. Friabilitas Calcii Chloridum 0,24 → ptb = 0,200
D. Disolusi Natrii Chloridum 4,3 → ptb = 0,576
E. Keseragaman ukuran Kalii Chloridum 0,15 → ptb = 0,439
14. Salah satu permasalahan dalam pembuatan Air untuk injeksi hingga 500 ml
tablet adalah mottling, yaitu ..... Dengan melihat komposisi dan daftar nilai ptb
A. Terpisahnya sebagian atau keseluruhan dari sediaan di atas, maka tonisitas larutan
permukaan tablet tersebut adalah ....
B. Terpisahnya tablet menjadi dua lapisan atau A. Hipertonis
lebih B. Hipotonis
C. Tidak meratanya distribusi bahan pewarna C. Isotonis
D. Terkelupasnya permukaan tablet D. Supertonis
E. Adanya misai yang tipis pada permukaan E. Hipoosmosis
tablet 22. Berdasarkan aliran reologinya, sediaan pasta
15. Mikroorganisme yang yang tidak dipengaruhi memiliki sifat aliran ......
oleh lizosim dan dapat menyebabkan kerusakan A. Plastis
mata adalah ...... B. Pseudoplastis
A. Staphylococcus aeruginosa C. Tiksotropik
B. Staphylococcus aureus D. Dilatan
C. Pseudomonas aeruginosa E. Newtonian
D. Pseudomonas aureus

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (271) halaman 223 dari


287
271
23. Di bawah ini adalah sifat fisiko-kimia zat aktif (3) Obesitas meningkatkan resiko hipertensi
yang dapat yang mempengaruhi disolusi, (4) Penyakit Diabetes mellitus tidak beresiko
KECUALI ..... hipertensi
A. Tegangan permukaan 32. Di antara obat berikut ini memiliki efek samping
B. Ukuran partikel berupa batuk kering
C. Ukuran molekul (1) Losartan
D. Kelarutan (2) Ranitidin
E. Koefisien partisi (3) Amilodipin
24. Di antara berikut ini, yang BUKAN metode (4) Captopril
evalusi sediaan suspensi adalah .... 33. Obat-obat antikolinergik memiliki efek samping
A. Volume sedimentasi (1) Mulut kering
B. Rheologi (2) Mata kabur
C. Agitasi (3) Takikardi
D. Elektrokinetik (4) Insufisiensi ginjal
E. Perubahan ukuran partikel 34. Obat yang termasuk antikolinergik adalah ....
25. Di antara bahan pensuspensi berikut ini, yang (1) Metoklopramid
BUKAN berasal dari tumbuhan adalah ...... (2) Deksametason
A. Chondrus (3) Alprazolam
B. Tragakan (4) Atropin sulfat
C. Algin 35. Golongan diuretik berikut bekerja dengan cara
D. Akasia menghambat transport elektrolit Na, K, Cl
E. Clays (1) Diuretik tiazid
26. Ilmu yang mempelajari tentang perjalanan obat (2) Diuretik hemat kalium
sejak diminum hingga di ekskresikan keluar (3) Diuretik osmotik
tubuh adalah ........ (4) Diuretik kuat
A. Farmakologi 36. Efek interaksi antara obat anti tuberculosis
B. Farmakokinetika dengan kontrasepsi oral adalah ....
C. Farmakodinamik (1) Toksisitas meningkat
D. Farmakognosi (2) Terapi TBC gagal
E. Farmakoterapi (3) Kadar hormon dalam tubuh meningkat
27. llmu yang mempelajari tentang efek racun (4) Efektivitas kontrasepsi berkurang
terhadap tubuh yang dapat menimbulkan 37. Obat yang memiliki potensi kuat menyebabkan
penyakit atau kematian adalah ...... hipoglikemia adalah ....
A. Farmakologi A. Metformin
B. Kimia medisinal B. Biguanid
C. Toksikologi C. Glibenklamd
D. Patologi D. Akarbose
E. Fisiologi E. Pioglitazon
28. Obat-obat berikut ini memiliki efek samping 38. Obat berfungsi menekan rasa mual dan muntah
terhadap peningkatan tekanan darah ... adalah ....
(1) Kortikosteroid A. Simvastatin
(2) Fenilpropanolamin B. Kaptopril
(3) Kontrasepsi oral C. Metoklopramid
(4) Antasida D. Ranitidin
29. Pernyataan berikut ini yang berhubungan E. Propranolol
dengan diuretik tiazid adalah .... 39. Mineral yang berperan dalam metabolisme kar-
(1) Tidak mempengaruhi pH darah bohidrat dan dibutuhkan untuk memperbaiki fungsi
(2) Tidak efektif pada ginjal system saraf adalah ...
(3) Menghambat konstransporter Na/Cl A. Magnesium
(4) Bekerja pada tubulus rektus B. Besi
30. Tidak semua obat antihipertensi dapat diberi- C. Fosfat
kan kepada ibu hamil. Golongan antihipertensi D. Kalium
yang tidak dapat diberikan kepada ibu hamil E. Kalsium
adalah ..... 40. Obat hipoglikemik yang tidak dapat diberikan kepada
pasien DM yang overweight adalah ....
(1) ACEI
(1) Metformin
(2) CCB
(2) Akarbose
(3) ARB
(3) Thiozolidindion
(4) Β-BLOKER
(4) Glibenklamid
31. Manakah di antara pernyataan berikut yang
41. Hormon yang berperan dalam pengaturan kadar
benar ?
glukosa darah adalah .....
(1) Penggunaan obat kortikosteroid dan hor-
(1) Vasopressin
mon estrogen dapat meningkatkan tekanan
(2) Glukagon
darah
(3) Tiroksin
(2) Retensi natrium menyebabkan peningkatan
(4) Insulin
tekanan darah

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (271) halaman 224 dari


287
271
42. Di antara pernyataan berikut ini, yang BUKAN 51. Larutan baku stok 100 ppm dipipet 5 ml dan
fungsi insulin adalah .... dicukupkan volume hingga 10 ml akan meng-
(1) Menghambat aktivitas lipase dalam jaringan hasilkan larutan dengan konsentrasi ..... ppm
lemak A. 0,5
(2) Meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase B. 2
C. 10
yang terikat membrane
D. 20
(3) Mengaktifkan enzim piruvat dehidrogenase E. 50
(4) Menghambat transport asam amino 52. Di bawah ini, yang termasuk logam berat adalah
melewati membran A. Ferro
43. Hipoglikemik yang termasuk ke dalam golongan B. Plumbum
biguanid adalah ... C. Klorida
(1) Tolbutamid D. Magnesium
(2) Metoklopramid E. Kalsium
(3) Akarbose 53. Bahan tambahan yang tidak boleh digunakan
dalam produk makanan menurut Badan POM
(4) Metformin
adalah ...
44. Syok anafilaksis dapat menyebabkan kematian (1) Asbestos
karena ....
(2) Pewarna Rodamin B
A. Penyempitan bronkus
B. Udema larynx (3) Antibiotik
C. Obstruksi pernapasan (4) Formaldehid
D. Kejang 54. Basa Nitrogen yang tidak terdapat pada untai
E. Pendarahan asam ribonukleat adalah ...
45. Diabetes mellitus dapat menimbulkan kompli- A. Adenin
kasi jangka panjang berupa : B. Guanin
(1) Insufisiensi vascular perifer C. Sitosin
(2) Nefropati diabetic D. Timin
(3) Retinopati E. Urasil
(4) Hipotensi 55. Di antara jenis lipid adalah fosfolipid dan
46. Efek samping dari penggunaan kalsium glikolipid yang memiliki fungsi utama sebagai ....
karbonat sebagai antasida adalah… A. Sumber energi
(1) Muntah dan takikardi B. Pelindung mekanik dan termal
C. Penyusun membran sel
(2) Anemia dan muntah
D. Koenzim
(3) Takikardia dan diare
E. Penyusun hormon
(4) Obstipasi dan batu ginjal 56. Senyawa biokimia yang dapat digunakan sebagai
47. Peningkatan asam lambung dan pepsin serta sumber ATP dalam tubuh manusia adalah ...
menipisnya mukosa lambung, merupakan (1) Protein
penyebab penyakit di bawah ini ... (2) Lipid
A. Konstipasi (3) Karbohidrat
B. Diare (4) Asam nukleat
C. Muntah 57. Di antara proses berikut ini, yang dapat
D. Tukak lambung menyebabkan denaturasi protein adalah ....
E. Diuresis A. Pendinginan
48. Obat yang dapat bereaksi dengan HCl, mem- B. Pengenceran dengan air
bentuk garam yang netral sehingga mengurangi C. Penyimpanan pada pH 6 – 7
keasaman lambung adalah … D. Penambahan deterjen
A. Antasida E. Suhu 25 – 30 ºC
B. Mepenzolat 58. Secara umum enzim merupakan biokatalisator yang
C. Ranitidin berfungsi ....
D. Omeprazol A. Mempercepat reaksi kima dengan menurun-kan
E. Sukralfat energi aktivasinya
49. Berikut termasuk efek samping obat golongan B. Memberikan perubahan warna apabila ter-jadi
fluoroquinolon ... reaksi kimia
(1) Diare C. Menghasilkan produk fermentasi dan alkohol
(2) Nefrotoksik D. Memberikan energi pada senyawa untuk
(3) Mual bereaksi
(4) Kristaluria E. Menghasilkan senyawa netral dari asam dan
basa
50. Antibiotik yang bersifat bakterisida adalah ... 59. Yang manakah rumus molekul dari senyawa
(1) Sepalosporin hidrogen peroksida di bawah ini ?
(2) Rifampisin A. HO2
B. H2O
(3) Vankomicin
C. H3O
(4) Tetrasiklin D. H2O3

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (271) halaman 225 dari


287
271
E. H2O2 E. Hemoglobin
60. Yang termasuk senyawa organik adalah ... 69. Adanya gangguan fungsi dapat diketahui dengan
A. CaCl2 melakukan pemeriksaan biomarker fungsi ginjal
B. HCN yaitu
C. MgSO4 (1) Serum kreatinin
D. C2H5OH (2) Urin protein
E. NaCl (3) Serum urea
61. Teori yang menjelaskan tentang interaksi antara (4) Serum hemoglobin
enzim dengan substrat adalah teori .... 70. Penetapan kadar Tablet Lovastin dilakukan
(1) Lambert-Beer menggunakan HPLC. Konsentrasi larutan stan-
(2) Lock and Key dar yang digunakan adalah 40 ppm. Bobot 20
(3) Michaelis-Manten tablet Lovastin 20 mg adalah 2850 mg. Larutan
(4) Induced Fit uji dibuat dengan menimbang secara seksama
62. Hasil reaksi antara magnesium hidroksida 292 mg serbuk tablet Lovastin kemudian
dengan asam klorida adalah ..... dilarutkan dan disonikasi hingga volume 200
A. MgCl2 + H2O mL. Kemudian dipipet 20 mL untuk diencerkan
B. MgCl + H2O hingga 100 mL (Larutan Uji). Larutan uji dan
C. MgCl2 + 2 H2O larutan standar kemudian diinjeksikan masing-
D. 2 MgCl2 + H2O masing sebanyak 20 µL. Respon puncak standar
E. MgCl + 2H2O adalah 0,6345 dan respon puncak uji adalah
63. Di antara senyawa berikut ini yang merupakan 0,6425. Berapa persen kadar Lovastatin dalam
disakarida adalah ..... tablet tersebut?
A. Amilosa A. 95,5
B. Laktosa B. 98,8
C. Fruktosa C. 101,8
D. Galaktosa D. 103,5
E. Amilopektin E. 105,8
64. Analisis kualitatif logam dapat dilakukan 71. Lihat struktur di bawah ini. Senyawa ini adalah ..
menggunakan uji nyala Bunsen. Warna yang
terjadi untuk uji nyala natrium adalah ....
A. Merah
B. Kuning
C. Hijau
D. Biru
A. Naftalen
E. Ungu
B. Piridin
65. Larutan titrasi dalam analisis kompleksometri
C. Pirol
adalah ....
D. Furan
A. Kalium permanganat
E. Tiofen
B. Kalium iodida
72. Terpen yang memiliki jumlah atom karbon 15
C. Natrium hidroksida
disebut ....
D. Natrium edetat
A. Monoterpen
E. Perak nitrat
B. Diterpen
66. Indikator yang digunakan dalam titrasi iodo-
C. Triterpen
metri adalah ...
D. Politerpen
A. Kalium permanganat
E. Sesquiterpen
B. EBT
73. Yang termasuk dalam gugus prostetik dari
C. Iodium
enzim adalah ....
D. Amilum
(1) Nicotinamid Adenin Dinucleotida
E. Kalium kromat
(2) Flavin Adenin Dinucleotida
67. Kation terbanyak dalam cairan intrasel manusia
(3) Koenzim-A
adalah ....
(4) Biotin
A. Natrium
74. Parameter validasi yang menetapkan
B. Kalium
konsentrasi terkecil suatu analit yang dapat
C. Kalsium
diukur dengan metode analisa tertentu disebut
D. Klorida
A. Limit of Quantification
E. Magnesium
B. Limit of Detection
C. Akurasi
D. Selektivitas
E. Presisi
68. Biomarker yang digunakan sebagai indikator
75. Parameter yang diperiksa untuk memverifikasi
gangguan penyumbatan pada hati adalah ....
metode analisis kompendial/resmi adalah …
A. Kreatinin
(1) Selektivitas
B. Urea
(2) Akurasi
C. Bilirubin
(3) Linearitas
D. Troponin I
(4) Presisi

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (271) halaman 226 dari


287
271
76. Di antara bahan obat tradisional berikut ini yang (4) Shark liver oil
BUKAN berupa daun adalah ... 86. Bahan berikut ini merupakan sumber minyak
A. Senna yang dapat digunakan sebagai pembawa pada
B. Eucalyptus sediaan yang dapat diinjeksikan :
C. Moringa (1) Arachis
D. Digitali (2) Sesame
E. Turmerik (3) Olive
77. Berikut ini adalah tanaman yang akarnya (4) Corn
digunakan sebagai bahan obat tradisional, 87. Yang memiliki aktivitas laksatif adalah ....
KECUALI .. A. Arachis oil
A. Rauwolfia B. Castor oil
B. Turmerik C. Sesame oil
C. Liquorice D. Corn oil
D. Clove E. Shark liver oil
E. Ipecacuanha 88. Tanaman Kaempferia galanga tergolong dalam
78. Di antara bahan berikut ini, yang TIDAK suku ......
mengandung minyak menguap adalah ... A. Solanaceae
A. Peppermint B. Zingberaceae
B. Clove C. Asteraceae
C. Castor oil D. Umbelliferae
D. Garlic E. Convolulaceae
E. Macis 89. Tannin menunjukkan reaksi kimia sebagai
79. Di antara berikut ini, yang TIDAK mengandung berikut ....
glikosida jantung adalah ..... (1) Larutan tannin mengendapkan gelatin
A. Digitalis (2) Tannin diendapkan oleh garam Cu, Pb, dan
B. Convallaria Sn
C. Cinchona (3) Membentuk kompleks berwarna dengan Fe
D. Strophantus (4) Bereaksi dengan reagen Nessler's (potassium
E. Apocynum mercuric iodide)
80. Glikosida adalah produk kondensasi dari ..... 90. Pada pemeriksaan mikroskopik, bentuk pati
A. Gula + aglikon jagung adalah ....
B. Protein + aglikon A. Oval
C. Gula + lipid B. Bulat
D. Gula + protein C. Pentagon
E. Lipid + aglikon D. Segitiga
81. Nama lain dari protoalkaloid adalah .... E. Titik
(1) Extra alkaloid 91. Bagaimana menghindari kerusakan bahan herbal dari
(2) Pseudo alkaloid perubahan yang tidak diinginkan pada penyimpanan
A. Mengeringkan bahan herbal sesegera mungkin
(3) True alkaloid B. melembabkan bahan herbal dengan sejumlah
(4) Amino alkaloid tertentu air dan menyimpannya di dalam lemari
82. Di antara senyawa berikut, yang mana pendingin
merupakan kandungan dari opium ? C. Tanaman disimpan pada tempat dingin dalam
(1) Morfin wadah tertutup
(2) Kodein D. Simpan tanaman di dalam wadah tertutup rapat
(3) Heroin dan simpan pada suhu ruang
(4) Narkotin E. Melakukan proses penjemuran di panas
83. Di antara senyawa berikut ini, yang memiliki matahari dengan diberi tutup kain hitam selama
tiga jam
aktivitas analgesik yang paling poten adalah ....
92. Senyawa yang tergolong senyawa fenolik adalah
A. Heroin
(1) Antosianin
B. Morfin
(2) Karotenoid
C. Kodein
(3) Tannin
D. Papaverin
(4) mucilago
E. Nikotin
93. Proses fermentasi akan membuat beberapa jenis
84. Triterpen mengandung unit isoprene sebanyak
simplisia menjadi lebih bermutu, di antaranya ...
A. Tiga
(1) Calami Rhizoma
B. Empat
(2) Theae Folium
C. Lima
(3) Ratanhia Root
D. Enam
(4) Vaanillae Fructus
E. Tujuh
85. Seorang yang mengalami defisiensi vitamin A
Untuk menjawab soal no. 94 – 100, simaklah
dapat disarankan untuk mengkonsumsi sediaan
pernyataan berikut ini :
kapsul yang mengandung ....
(1) Mustard oil
Sebanyak 1500 g sampel kulit batang tanaman X
(2) Arachis oil
(mangandung alkaloid, flavonoid, lignin, tannin
(3) Linseed oil

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (271) halaman 227 dari


287
271
terkondensasi) diekstraksi dengan pelarut metanol, C. Gugus hidroksil bersifat polar pada silika gel
diperoleh ekstrak metanol sebanyak 350 g. digantikan dengan rantai karbon oktil
Ekstrak metanol kemudian dipartisi menggunakan bersifat non polar
pelarut etil asetat, diperoleh ekstrak etil asetat D. Rantai karbon oktil bersifat non polar pada
sebanyak 5 g. Ampasnya kemudian diektraksi silika gel digantikan dengan gugus hidroksil
kembali dengan pelarut aseton-air 70%, diperoleh bersifat polar
ekstrak aseton 150 g berupa serbuk berwarna coklat E. Gugus hidroksil pada silika gel mengikat
kemerahan. rantai karbon oktadesil bersifat non polar
KLT ekstrak etil asetat menggunakan silika gel 100. Jika fase diam yang digunakan bersifat non-
dengan eluen etil asetat-metanol menunjukkan polar, maka sifat kepolaran eluen yang
adanya spot berwarna jingga ketika divisualisasi digunakan agar diperoleh pemisahan yang baik
dengan reagen Dragendorff; sedangkan KLT ekstrak adalah ....
aseton menggunakan silika gel RP-18 (RP=Reverse A. Non-polar
phase) menunjukkan adanya spot berwarna B. Polar
kemerahan ketika divisualisasi dengan reagen C. Semi-polar
vanilin-HCl. D. Bisa non-polar atau polar
E. Bisa semi-polar atau polar
94. Berdasarkan jumlah ekstrak yang diperoleh,
maka dapat disimpulkan bahwa komponen
utama di dalam kulit tanaman X adalah senyawa
yang memiliki tingkat .....
(1) Kepolaran rendah
(2) Keasaman tinggi
(3) Keasaman rendah
(4) Kepolaran tinggi

95. Fungsi dari penambahan etil asetat adalah .....


(1) Menarik lignin yang ada di dalam ekstrak
(2) Menarik alkaloid yang ada di dalam ekstrak
(3) Menarik komponen semipolar dan
menyisakan senyawa nonpolar pada ampas
(4) Menarik komponen semipolar dan
menyisakan senyawa polar pada ampas

96. Sebagian besar senyawa alkaloid dapat


ditemukan di dalam ekstrak .....
(1) Aseton
(2) Metanol
(3) Air
(4) Etil asetat
97. Senyawa tanin terkondensasi dapat diekstraksi
dengan ....
(1) Aseton – air
(2) Metanol
(3) Etanol – air
(4) Etil asetat
98. Fase diam pada kromatografi reverse phase
(=fase terbalik) bersifat ....
A. Non-polar
B. Polar
C. Semi-polar
D. Bisa non-polar atau polar
E. Bisa semi-polar atau polar
99. Angka 18 pada silika gel RP-18 menunjukkan ....
A. Gugus hidroksil bersifat polar pada silika gel
digantikan dengan rantai karbon oktadesil
bersifat non polar
B. Rantai karbon oktadesil bersifat non polar
pada silika gel digantikan dengan gugus
hidroksil bersifat polar

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (271) halaman 228 dari


287
272
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
178. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
179. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
180. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
181. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
182. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
183. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
184. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
185. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XXXV. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXXVI. Pilihlah :
HHHH. Jika (1), (2) dan (3) benar
IIII.Jika (1) dan (3) benar
JJJJ. Jika (2) dan (4) benar
KKKK. Jika hanya (4) benar
LLLL. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

SOAL :
1. Yang tidak termasuk parameter spesifik dalam 5. Senyawa marker yang dipilih untuk tujuan
standardisasi obat bahan alam adalah: kuantitatif tetapi tidak mempunyai aktivitas
A. Susut pengeringan biologis dan efikasi klinis disebut :
B. Profil KLT A. Marker aktif
C. Identitas Ekstrak B. Marker analisis
D. Kadar sari larut air C. Zat aktif
E. Uji kandungan kimia D. Marker negatif
2. Senyawa bahan alam yang dicirikan dengan adanya E. Marker Penanda
busa dan dapat menghemolisis sel-sel darah merah 6. Senyawa bahan alam yang biosintesisnya berasal
adalah dari unit-unit isporena adalah:
A. Flavonoid A. Senyawa alkaloid
B. Antrakuinon B. Senyawa terpenoid
C. Saponin C. Senyawa steroid
D. Fenilpropana D. Senyawa flavonoid
E. Kumarin E. Senyawa antrakuinon
3. Yang tidak termasuk cara penentuan kadar kadar 7. Ekstrak yang tidak mengandung cairan penyari
air simplisia adalah : tetapi konsistensinya cair disebut :
A. Titrasi A. Ekstrak cair
B. Gravimetri B. Ekstrak kental
C. Destilasi C. Ekstrak kering
D. Penyulingan D. Ekstrak semi-padat
E. Penyarian E. Ekstrak semi-cair
4. Pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada 8. Obat bahan alam Indonesia yang digunakan secara
temperatur 105°C selama 30 menit atau sampai turun temurun dan khasiatnya berdasarkan
berat konstan disebut : pengalaman disebut
A. Kadar air A. Jamu
B. Susut pengeringan B. Obat Herbal terstandar
C. Bobot jenis C. Fitofarmaka
D. Sisa penguapan D. Fitomedisin
E. Kadar kelembaban E. Benar semua
9. Senyawa bahan alam dengan kerangka dasar
siklopentano-fenantren adalah
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (272) halaman 229 dari
287
272
A. Senyawa alkaloid D. Jaringan gabus
B. Senyawa terpenoid E. Jaringan sklerenkim
C. Senyawa steroid
D. Senyawa flavonoid 19. Jaringan pada tumbuhan yang berfungsi sebagai
E. Senyawa antrakuinon jaringan dasar adalah
10. Senyawa bahan alam dengan kerangka dasar C 6-C3- A. Jaringan epidermis
C6 adalah B. Jaringan endodermis
A. Senyawa alkaloid C. Jaringan parenkim
B. Senyawa terpenoid D. Jaringan gabus
C. Senyawa steroid E. Jaringan sklerenkim
D. Senyawa flvonoid 20. Organel sel yang berfungsi untuk sintesis protein
E. Senyawa antrakuinon adalah
11. Hidrolisis senyawa glikosida dapat dilakukan A. Mitokondria
dengan menggunakan bahan berikut ini, kecuali : B. Ribosom
A. Asam C. Lisosom
B. Alkali D. Inti sel
C. Logam E. Badan golgi
D. Enzim 21. Organel sel tempat berlangsungnya sintesis protein
E. Mikroba dan mengandung DNA adalah
12. Senyawa kuersetin dan rutin adalah kelompok A. Mitokondria
senyawa golongan: B. Ribosom
A. Alkaloid C. Lisosom
B. Flavonoid D. Inti sel
C. Terpenoid E. Badan golgi
D. Steroid 22. Pelarut organik dengan rumus kimia : C6H14 adalah
E. Lignan A. Benzen
13. Bagian tumbuhan yang banyak mengandung lipid B. Heksana
adalah C. Toluen
A. Semen D. Etil asetat
B. Fructus E. Diklorometana
C. Folium 23. Berikut ini adalah metode yang digunakan untuk
D. Radix mendapatkan minyak atsiri kecuali :
E. Caulis A. Penyulingan
14. Proses kehilangan air pada tumbuhan yang terjadi B. Ekstraksi
melalui stomata disebut : C. Pemerasan
A. Transpirasi D. Infudasi
B. Gutasi E. Enflurasi
C. Respirasi 24. Logo berupa “ Jari-Jari Daun Tiga Pasang, Terletak
D. Eskresi Dalam Lingkaran “ yang dicetak dengan warna hijau
E. Dehidrasi di atas dasar warna putih adalah penandaan untuk :
15. Proses pemisahan yang didasarkan atas distribusi A. Obat tradisional
komponen di antara fase diam dan fase gerak B. Herbal terstandar
disebut : C. Fitofarmaka
A. Ekstraksi cair-cair D. Fitomedicine
B. Partisi E. Jamu
C. Liofilisasi 25. Organel yang berfungsi sebagai barier dan
D. Kromatografi mengatur permeabilitas sel adalah
E. Salting-out A. Badan Golgi
16. Berikut ini adalah pereaksi penampak noda untuk B. Membran sel
mendeteksi senyawa flavonoid kecuali : C. Mikrovili
A. AlCl3 D. Sentriol
B. Sitroborat E. Mitokondria
C. Antimon (III) Klorida 26. Efek yang timbul akibat stimulasi sistem saraf
D. Uap ammonia simpatis pada vaskuler adalah ….
E. KOH metanolik A. Takikardi
17. Organel tumbuhan yang berfungsi mengangkut air B. Bradikardi
dan unsur-unsur hara dari dalam tanah ke seluruh C. Vasodilatasi
bagian tumbuhan adalah D. Vasokonstriksi
A. Xilem E. Bronkospasme
B. Floem 27. Salah satu efek samping pseudoefedrin adalah
C. Epidermis A. Miosis
D. Kolenkim B. Vasodilatasi
E. Jaringan gabus C. Penurunan resistensi perifer
18. Jaringan pada tumbuhan yang berfungsi sebagai D. Peningkatan tekanan darah
pelindung adalah E. Penurunan Cardiac Output
A. Jaringan epidermis 28. Secara klinis, propranolol digunakan sebagai
B. Jaringan endodermis A. Antihipertensi
C. Jaringan parenkim B. Antiasma
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (272) halaman 230 dari
287
272
C. Antiulkus D. Prazosin bekerja sebagai antagonis alfa-1
D. Antiglaukoma E. Prazosin merupakan golongan calcium canal
E. Antipiretik blocker
29. Immunoglobulin yang terlibat pada reaksi alergi
adalah 37. Yang termasuk tujuan pembentukan prodrug adalah
A. IgA A. Prodrug diformulasi untuk meningkatkan
B. IgD kelarutan senyawa obat sukar larut
C. IgE B. Prodrug diformulasi untuk meningkatkan aspek
D. IgM toksisitas obat induk
E. Limfosit T C. Prodrug diformulasi untuk memungkinkan
30. Vitamin yang berperan dalam pembentukan faktor pemberian obat induk pada pasien yang
pembekuan darah adalah mengalami kerusakan hati
A. Vitamin E D. Prodrug diformulasi untuk semua jenis rute
B. Vitamin B2 pemberian obat
C. Vitamin B12 E. Prodrug diperuntukkan untuk pengobatan pada
D. Vitamin K pediatrik
E. Vitamin C 38. Asam urat adalah hasil metabolism akhir dari
A. Pirimidin
31. Yang BUKAN merupakan mineral yang berperan
B. Histidin
pada transmisi saraf adalah
C. Leukotrien
A. Natrium
D. Purin
B. Selenium
E. Histamin
C. Kalium
39. Faktor resiko penyakit aterosklerosis yang dapat
D. Kalsium
dimodifikasi di bawah ini adalah KECUALI
E. Merkurium
A. DM
32. Secara teoritis, mikronisasi akan meningkatkan
B. Hipertensi
kelarutan obat yang berakibat absorpsi obat pun
C. Dislipidemia
meningkat. Terkait dengan hal tersebut, maka
D. Kuranga ktivitas fisik
mikronisasi seharusnya diikuti oleh
E. Riwayat keluarga
A. Penurunan dosis obat
40. Pada proses terjadinya asma ada 3 sel yang
B. Peningkatan dosis obat
berperan penting, yaitu
C. Dosis tidak perlu diubah
A. Sel mast, Eosinofil dan Limfosit T
D. Perubahan rute pemberian obat
B. Sel mast, Neutrofil dan Limfosit T
E. Penyesuaian aturan pakai obat
C. Basofil, Leukosit dan Limfosit T
33. Dalam kaitannya dengan faktor-faktor yang
D. Neutrofil, Basofil dan Limfosit T
mempengaruhi absorpsi obat, pereduksian ukuran
E. Imunoglobulin, Eosinofil dan Limfosit T
partikel termasuk dalam faktor
41. Amputasi, penggunaan kemoterapi, Diabetes, dan
A. Fisiologis
HIV dapat menyebabkan terjadinya nyeri yang
B. Fisikokimia
disebut dengan
C. Farmaseutik
A. Nefropatik
D. Morfologi
B. Akut
E. Farmakologi
C. Inflamasi
34. Klonidin bertindak sebagai agen simpatomimetik
D. Nosiseptif
dengan cara
E. Neuropatik
A. Berikatan pada reseptor alfa 1
42. Reseptor sistem saraf parasimpatis adalah
B. berikatan pada beta 1
A. Muskarinik, alfa & beta
C. Berikatan pada reseptor alfa 2
B. Nikotinik, alfa & beta
D. berikatan pada beta 2
C. Nikotinik & muskarinik
E. berikatan pada beta 3
D. Muskarinik, alfa & sigma
35. Pernyataan yang BENAR terkait perbedaan
E. Salah Semua
karakteristik struktur zat aktif obat adalah
43. Salah satu contoh obat agonis simpatis yang bekerja
A. Hidrat relatif lebih larut dibandingkan bentuk
selektif pada reseptor beta-2 adalah
anhidrat dari zat aktif yang sama
A. Pseudoefedrin
B. Bentuk ansolvat lebih rendah kelarutannya
B. Epinefrin
dibandingkan bentuk solvatnya
C. Salbutamol
C. Anhidrat & solvat relatif lebih larut
D. Dobutamin
dikomparasi dengan bentuk hidrat & ansolvat
E. Benar Semua
D. Struktur molekul amorf lebih teratur
44. Contoh agonis simpatis yang bekerja selektif pada
dibandingkan kristal
reseptor alfa-2 adalah
E. Kristal memiliki struktur yang lebih labil
A. Norepinefrin
dibandingkan amorf
B. Oksimetazolin
36. Pernyataan yang BENAR tentang prazosin adalah
C. Klonidin
A. Prazosin digunakan secara klinis sebagai anti-
D. Formoterol
ulcer
E. Salah Semua
B. Prazosin dapat menimbulkan efek samping
45. Secara klinis, parasimpatomimetik dapat digunakan
berupa peningkatan tekanan darah
untuk terapi penyakit di bawah ini, KECUALI
C. Prazosin menghalangi terjadinya ikatan antara
A. Miastenia gravis
asetilkolin dan reseptornya
B. Alzheimer
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (272) halaman 231 dari
287
272
C. Glaukoma E. 3 gram
D. Hipertensi 54. Menurut cara pembuatannya, tablet dapat dibeda-
E. Tidak ada jawaban yang benar kan menjadi tablet kempa dan tablet cetak. Apakah
46. Berdasarkan efeknya, obat parasimpatolitik dapat yang dimaksud dengan tablet kempa ?
digunakan untuk terapi di bawah ini, KECUALI A. Tablet dibuat dengan tekanan relatif pada ser-
A. Asma buk atau granul menggunakan cetakan stainles
B. Ulkus peptik B. Tablet dibuat dengan cara menekan massa ser-
C. Antispasmodik buk dengan tekanan rendah ke lubang cetakan
D. Midriatikum C. Tablet dibuat dengan cara menekan granul
E. Lupus eritemateus dengan tekanan rendah ke lubang cetakan
47. Efek histamin pada pembuluh darah dan bronkus D. Tablet dibuat dengan tekanan tinggi pada
berturut-turut adalah serbuk atau granul menggunakan cetakan baja
A. Vasodilatasi & bronkodilatasi E. Tablet dibuat dengan tekanan tinggi pada
B. Vasokonstriksi & bronkokonstriksi serbuk atau granul ke lubang cetakan
C. Vasodilatasi & bronkokonstriksi 55. Bahan dasar penyusun cangkang kapsul lunak
D. Vasokonstriksi & bronkodilatasi adalah :
E. Salah Semua A. Gelatin
48. Obat yang bekerja menekan efek histamin dengan B. Lecitin
cara memblok ikatan histamin pada reseptor H1 C. Pektin
adalah D. Amilum
A. Epinefrin E. Selulosa
B. Simetidin 56. Partikel terflokulasi adalah partikel yang :
C. Klorfeniramin A. Mengendap perlahan-lahan
D. Natrium kromolin B. Membentuk sedimen
E. Loratadin C. Terikat kuat
49. Antihistamin yang dapat menimbulkan kantuk dan D. Mudah tersuspensi
memunculkan efek antikolinergik adalah E. Membentuk aggregat
A. Fexofenadin 57. Terbentuk emulsi tipe M/A, bila nilai HLB
B. Loratadin (Hydrophyl-lipophyl balance) surfaktan :
C. Cetirizin A. 1 – 3
D. Difenhidramin B. 3 – 6
E. Asam mefenamat C. 7 – 9
50. Pernyataan yang BENAR tentang ranitidin adalah D. 8 – 18
A. Ranitidin memblok ikatan histamin pada E. 15 – 20
reseptor H2 58. Sifat aliran yang ditunjukkan dengan kurva tidak
B. Ranitidin menekan pelepasan histamin dari sel melalui titik nol tetapi agak memotong sumbu
mast tekanan geser adalah :
C. Ranitidin dapat menyebabkan kantuk A. Pseudoplastik
D. Ranitidin meningkatkan pelepasan asam B. Rheopeksi
lambung C. Tiksotropik
E. Ranitidin dikontraindikasikan untuk pasien D. Dilatan
dengan maag E. Plastik
51. Bahan aktif yang tidak tahan di dalam asam 59. Aliran sediaan pasta adalah :
lambung diformulasi dalam bentuk sediaan : A. Pseudoplastik
A. Tablet salut gula B. Rheupeksi
B. Tablet salut enterik C. Tiksotropik
C. Tablet Biasa D. Dilatan
D. Tablet effervescent E. Plastik
E. Tablet kunyah 60. Serbuk kasar adalah serbuk yang memiliki derajat
52. Pada penentuan formula suatu sediaan tablet, maka halus :
terlebih dahulu dilakukan studi praformulasi. A. 5/8
Apakah tujuan praformulasi ? B. 10/40
A. Untuk menetapkan parameter fisika-kimia obat C. 22/60
baru D. 44/85
B. Untuk menentukan profil biofarmasetik E. 200/300
C. Untuk menentukan eksipien yang akan 61. Obat tetes mata adalah sediaan steril dapat berupa :
digunakan A. Emulsi
D. Untuk menetapkan metode pembuatan yang B. Suspensi
akan digunakan C. Serbuk
E. Untuk menetapkan evaluasi kestabilan tablet D. Eliksir
53. Supositoria rektal umumnya berbentuk peluru atau E. Potiones
torpedo dan memiliki panjang sekitar 32 mm. 62. Bahan pengisi tablet berfungsi untuk membuat
Berapa berat supositoria dewasa apabila meng- kesesuaian bobot tablet. Apa fungsi lain dari bahan
gunakan basis lemak coklat ? pengisi ?
A. 1 gram (1) Memperbaiki kompresibilitas bahan aktif
B. 1,5 gram (2) Memperbaiki disolusi bahan aktif
C. 2 gram (3) Memperbaiki sifat alir bahan aktif
D. 2,5 gram (4) Mengatasi gesekan antara partikel-partikel
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (272) halaman 232 dari
287
272
74. Kelarutan zat didefinisikan sebagai jumlah bagian
63. Kelarutan obat yang rendah dalam air dapat pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian
menunda atau membatasi penyerapan obat, zat. Sukar larut artinya 1 bagian zat larut dalam
sehingga diperlukan cara untuk meningkatkan bagian pelarut :
kelarutan bahan obat yang sukar larut air. Metode F. 1000 – 10000
apakah yang dapat digunakan ? G. 100 – 1000
(1) Mengurangi ukuran partikel H. 30 – 100
(2) Dibuat dalam bentuk kompleks I. 10 – 30
(3) Pelarutan dengan kosolven J. 1 – 10
(4) Melarutkan obat dalam polimer 75. Berapa banyak larutan 0,9 % yang dapat dibuat dari
64. Suspensi dalam farmasi digunakan dalam rute : 20 g natrium klorida ?
(1) Oral F. 2222 ml
(2) Rektal G. 1000 ml
(3) Intramuskular H. 222 ml
(4) Intravena I. 122 ml
65. Faktor yang mempengaruhi kestabilan emulsi J. 900 ml
adalah 76. Enzim yang mengkatalisis perpindahan gugus kimia
(1) Jumlah bahan aktif dari suatu molekul ke molekul lain disebut ....
(2) Ukuran partikel/globul A. Oksireduktase
(3) Pengawet B. Transferase
(4) Viskositas C. Liase
66. Formulasi merupakan suatu proses untuk D. Ligase
menghasilkan suatu sediaan farmasi. Formula E. Hidrolase
terdiri dari : 77. Salah satu jenis lipid adalah fosfolipid dan glikolipid
(1) Formula yang memiliki fungsi utama sebagai ....
(2) Metode A. sumber energi
(3) Peralatan B. pelindung mekanik dan termal
(4) Pengemas C. penyusun membran sel
67. Basis gel larut air adalah : D. koenzim
(1) Tragakant E. penyusun hormon
(2) Polietilen glikol 78. Karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang
(3) Metilselulosa mengandung molekul lain selain karbohidrat. Salah
(4) Petrolatum satu contoh karbohidrat kompleks adalah ....
68. Komponen produk aerosol adalah : A. Glikoprotein
(1) Propelan B. Amilopektin
(2) Wadah C. Amilosa
(3) Produk pekat (zat aktif dan eksipien) D. Glikogen
(4) Katup dan penggerak E. Agarosa
69. Metode untuk mengukur tegangan permukaan dan 79. Denaturasi protein dapat terjadi disebabkan oleh ....
tegangan antar muka adalah : A. proses pendinginan
(1) Titik basah B. pengenceran dengan air
(2) Kenaikan kapiler C. penyimpanan pada pH 6-7
(3) Keregasan D. penambahan deterjen
(4) Cincin Du Nouy E. suhu 25-30oC
70. Syarat tutup karet wadah sediaan injeksi : 80. Fungsi utama LDL yaitu untuk mengangkut
(1) Elastis kolesterol dari:
(2) Permukaan lapisan karet licin A. darah ke perifer
(3) Tidak berbau B. hati ke perifer
(4) Tidak mengeluarkan alkali C. usus ke adiposa
71. Aditif formulasi suspensi oral adalah : D. adiposa ke hati
(25) Bahan untuk flokulasi E. darah ke hati
(26) Bahan pengontrol viskositas 81. Sebanyak 40 mL larutan NH4OH 0,2 M dicampurkan
(27) Flavor
(28) Emulgator dengan 100 mL larutan HCl 0,02 M. Berat garam
72. Bila kelarutan obat dalam air kecil/rendah, maka yang terbentuk, jika diketahui Ar N = 14, H = 1, Cl =
dapat ditingkatkan dengan cara : 35,5 adalah ....
(25) Menambahkan kosolven A. 50 mg
(26) Pembentukan garam B. 80 mg
(27) Kompleksasi C. 107 mg
(28) Pembuatan prodrug D. 206 mg
73. Obat suntik yang telah dibuat memerlukan E. 314 mg
pengujian kualitas obat suntik, meliputi : 82. Penetapan kadar obat secara baku dapat dilakukan
(25) Kejernihan dengan beberapa metode, KECUALI ....
(26) Pirogenitas A. Volumetri
(27) Sterilitas B. Kromatografi
(28) Tonisitas C. Resonansi Magnetik Inti
D. Spektrofotometri
E. Gravimetri

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (272) halaman 233 dari


287
272
83. Larutan 0,1 mol asam sulfat sebanyak 2 liter A. hasil kromatografi
memiliki pH …… B. keadaan dasar untuk suatu elektron pi
A. 1 C. senyawa kromium-fosfor
B. 2 D. senyawa berwarna
C. 3 E. gugus fungsional yang menyerap sinar UV
D. 4 93. Isopropil alkohol [(CH3)2CHOH] bereaksi dengan
E. 5 H2SO4 pekat menghasilkan ....
84. Sebanyak 10 mL suatu larutan HCl dititrasi dengan A. propana
larutan Ba(OH)2 0,1 M diperlukan 15 mL untuk B. 2-propanol
mencapai titik akhir titrasi. Konsentrasi larutan HCl C. propadiena
tersebut adalah …. D. propuna
A. 0,3 M E. propena
B. 0,03 M 94. Tiap atom cincin dalam senyawa aromatik
C. 0,003 M mengandung ....
D. 0,0003 M A. orbital p
E. 0,00003 M B. orbital sp3
85. Metode titrasi yang didasarkan pada reaksi diazo- C. orbital sp6
tasi di mana terjadi reaksi antara amina aromatik D. paling sedikit 3 orbital p
primer dengan asam nitrit membentuk garam E. dua atom hidrogen
diazonium disebut juga metode .... 95. Reaksi eliminasi (E1 dan E2) alkil halida
A. Gravimetri menghasilkan ....
B. Nitrimetri A. alkana
C. Asidimetri B. alkena
D. Alkalimetri C. alkuna
E. Potensiometri D. alkohol
86. Asam yang paling kuat adalah .... E. aldehida
(1) CH3CO2H 96. Berapa milimol air yang terdapat di dalam 1000 mg
kalsium klorida heksahidrat ? (Ar. Ca = 40, Cl = 35,5,
(2) ClCH2CO2H
H = 1, O = 16 g/mol)
(3) Cl2CHCO2H F. 18,6
(4) Cl3CCO2H G. 54,8
87. Jumlah elektron maksimum yang dapat ditampung H. 13,7
pada setiap orbital atom adalah .. I. 82,6
A. satu J. 27,4
B. dua 97. Jika diketahui massa molekul relatif natrium klorida
C. tiga 58,5 g/mol, maka jumlah natrium klorida yang
D. empat dibutuhkan untuk membuat 300 ml larutan yang
E. lima mengandung 50 mmol/liter adalah :
88. Tiap struktur resonansi harus mengikuti aturan .... F. 0,878 g
(1) memberikan persentase kontribusi tertentu G. 0,585 g
pada struktur sebenarnya sebuah molekul H. 1,756 g
(2) menyatakan struktur sebenarnya sebuah I. 1,147 g
molekul J. 1,522 g
(3) struktur-struktur tersebut harus merupakan 98. Jika kelarutan suatu obat dinyatakan 1 dalam 40
strktur Lewis yang valid bagian air, maka jumlah air yang dibutuhkan untuk
(4) menunjukkan perpindahan elektron tunggal melarutkan 200 mg obat terebut paling sedikit :
89. Nomenklatur E/Z mengacu pada .... F. 4000 ml
(1) Aktivitas optik G. 800 ml
(2) Pemberian nama umum pada senyawa H. 40 ml
(3) Konformasi alkana I. 8 ml
(4) Stereokimia ikatan rangkap dua J. 4 ml
90. Berikut ini yang merupakan sifat dari Alkena adalah 99. Orto menyatakan gugus yang berada pada posisi ....
(1) Senyawa jenuh satu sama lain
(2) Senyawa tak jenuh A. 1,1-
(3) Mengandung semua ikatan sigma pada karbon- B. 1,2-
karbon C. 1,3-
D. 1,4-
(4) Mengandung satu ikatan sigma dan satu ikatan
E. 1,5-
pi pada karbon-karbon 100. Pereaksi Grignard merupakan suatu ....
91. Hibridisasi atom karbon dalam alkana adalah … A. alkil halida
A. sp B. alkil mangan halida
B. sp2 C. alkil magnesium halida
C. sp3 D. senyawa dialkil halida
D. sp4 E. senyawa amin halida
E. sp5

92. Kromofor adalah ....

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (272) halaman 234 dari


287
273
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
186. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
187. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
188. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
189. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
190. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
191. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
192. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
193. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XXXVII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XXXVIII. Pilihlah :
MMMM. Jika (1), (2) dan (3) benar
NNNN. Jika (1) dan (3) benar
OOOO. Jika (2) dan (4) benar
PPPP. Jika hanya (4) benar
QQQQ. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

SOAL

101. Larutan baku stok 100 ppm dipipet 5 ml dan G. Pelindung mekanik dan termal
dicukupkan volume hingga 10 ml akan meng- H. Penyusun membran sel
hasilkan larutan dengan konsentrasi ..... ppm I. Koenzim
F. 0,5 J. Penyusun hormon
G. 2 106. Senyawa biokimia yang dapat digunakan sebagai
H. 10 sumber ATP dalam tubuh manusia adalah ...
I. 20 (5) Protein
J. 50 (6) Lipid
102. Di bawah ini, yang termasuk logam berat adalah (7) Karbohidrat
F. Ferro (8) Asam nukleat
G. Plumbum 107. Di antara proses berikut ini, yang dapat
H. Klorida menyebabkan denaturasi protein adalah ....
I. Magnesium F. Pendinginan
J. Kalsium G. Pengenceran dengan air
103. Bahan tambahan yang tidak boleh digunakan H. Penyimpanan pada pH 6 – 7
dalam produk makanan menurut Badan POM I. Penambahan deterjen
adalah ... J. Suhu 25 – 30 ºC
(5) Asbestos 108. Yang manakah rumus molekul dari senyawa
(6) Pewarna Rodamin B hidrogen peroksida di bawah ini ?
F. HO2
(7) Antibiotik
G. H2O
(8) Formaldehid H. H3O
104. Basa Nitrogen yang tidak terdapat pada untai I. H2O3
asam ribonukleat adalah ... J. H2O2
F. Adenin 109. Secara umum enzim merupakan biokatalisator yang
G. Guanin berfungsi ....
H. Sitosin F. Mempercepat reaksi kima dengan menurun-kan
I. Timin energi aktivasinya
J. Urasil G. Memberikan perubahan warna apabila ter-jadi
105. Di antara jenis lipid adalah fosfolipid dan reaksi kimia
glikolipid yang memiliki fungsi utama sebagai .... H. Menghasilkan produk fermentasi dan alkohol
F. Sumber energi

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (273) halaman 235 dari 287


273
I. Memberikan energi pada senyawa untuk J. Hemoglobin
bereaksi 119. Adanya gangguan fungsi dapat diketahui dengan
J. Menghasilkan senyawa netral dari asam dan melakukan pemeriksaan biomarker fungsi ginjal
basa yaitu
110. Yang termasuk senyawa organik adalah ... (5) Serum kreatinin
F. CaCl2 (6) Urin protein
G. HCN (7) Serum urea
H. MgSO4 (8) Serum hemoglobin
I. C2H5OH 120. Penetapan kadar Tablet Lovastin dilakukan
J. NaCl menggunakan HPLC. Konsentrasi larutan stan-
111. Teori yang menjelaskan tentang interaksi antara dar yang digunakan adalah 40 ppm. Bobot 20
enzim dengan substrat adalah teori .... tablet Lovastin 20 mg adalah 2850 mg. Larutan
(5) Lambert-Beer uji dibuat dengan menimbang secara seksama
(6) Lock and Key 292 mg serbuk tablet Lovastin kemudian
(7) Michaelis-Manten dilarutkan dan disonikasi hingga volume 200
(8) Induced Fit mL. Kemudian dipipet 20 mL untuk diencerkan
112. Hasil reaksi antara magnesium hidroksida hingga 100 mL (Larutan Uji). Larutan uji dan
dengan asam klorida adalah ..... larutan standar kemudian diinjeksikan masing-
F. MgCl2 + H2O masing sebanyak 20 µL. Respon puncak standar
G. MgCl + H2O adalah 0,6345 dan respon puncak uji adalah
H. MgCl2 + 2 H2O 0,6425. Berapa persen kadar Lovastatin dalam
I. 2 MgCl2 + H2O tablet tersebut?
J. MgCl + 2H2O F. 95,5
113. Di antara senyawa berikut ini yang merupakan G. 98,8
disakarida adalah ..... H. 101,8
F. Amilosa I. 103,5
G. Laktosa J. 105,8
H. Fruktosa 121. Lihat struktur di bawah ini. Senyawa ini adalah ..
I. Galaktosa
J. Amilopektin
114. Analisis kualitatif logam dapat dilakukan
menggunakan uji nyala Bunsen. Warna yang
terjadi untuk uji nyala natrium adalah ....
F. Merah F. Naftalen
G. Kuning G. Piridin
H. Hijau H. Pirol
I. Biru I. Furan
J. Ungu J. Tiofen
115. Larutan titrasi dalam analisis kompleksometri 122. Terpen yang memiliki jumlah atom karbon 15
adalah .... disebut ....
F. Kalium permanganat F. Monoterpen
G. Kalium iodida G. Diterpen
H. Natrium hidroksida H. Triterpen
I. Natrium edetat I. Politerpen
J. Perak nitrat J. Sesquiterpen
116. Indikator yang digunakan dalam titrasi iodo- 123. Yang termasuk dalam gugus prostetik dari
metri adalah ... enzim adalah ....
F. Kalium permanganat (5) Nicotinamid Adenin Dinucleotida
G. EBT (6) Flavin Adenin Dinucleotida
H. Iodium (7) Koenzim-A
I. Amilum (8) Biotin
J. Kalium kromat 124. Parameter validasi yang menetapkan
117. Kation terbanyak dalam cairan intrasel manusia
konsentrasi terkecil suatu analit yang dapat
adalah ....
diukur dengan metode analisa tertentu disebut
F. Natrium
F. Limit of Quantification
G. Kalium
G. Limit of Detection
H. Kalsium
H. Akurasi
I. Klorida
I. Selektivitas
J. Magnesium
J. Presisi
118. Biomarker yang digunakan sebagai indikator
125. Parameter yang diperiksa untuk memverifikasi
gangguan penyumbatan pada hati adalah ....
metode analisis kompendial/resmi adalah …
F. Kreatinin
(5) Selektivitas
G. Urea
(6) Akurasi
H. Bilirubin
(7) Linearitas
I. Troponin I
(8) Presisi

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (273) halaman 236 dari


287
273
126. Di antara bahan obat tradisional berikut ini yang (8) Shark liver oil
BUKAN berupa daun adalah ... 136. Bahan berikut ini merupakan sumber minyak
F. Senna yang dapat digunakan sebagai pembawa pada
G. Eucalyptus sediaan yang dapat diinjeksikan :
H. Moringa (5) Arachis
I. Digitali (6) Sesame
J. Turmerik (7) Olive
127. Berikut ini adalah tanaman yang akarnya (8) Corn
digunakan sebagai bahan obat tradisional, 137. Yang memiliki aktivitas laksatif adalah ....
KECUALI .. F. Arachis oil
F. Rauwolfia G. Castor oil
G. Turmerik H. Sesame oil
H. Liquorice I. Corn oil
I. Clove J. Shark liver oil
J. Ipecacuanha 138. Tanaman Kaempferia galanga tergolong dalam
128. Di antara bahan berikut ini, yang TIDAK suku ......
mengandung minyak menguap adalah ... F. Solanaceae
F. Peppermint G. Zingberaceae
G. Clove H. Asteraceae
H. Castor oil I. Umbelliferae
I. Garlic J. Convolulaceae
J. Macis 139. Tannin menunjukkan reaksi kimia sebagai
129. Glikosida adalah produk kondensasi dari ..... berikut ....
F. Gula + aglikon (5) Larutan tannin mengendapkan gelatin
G. Protein + aglikon (6) Tannin diendapkan oleh garam Cu, Pb, dan
H. Gula + lipid Sn
I. Gula + protein (7) Membentuk kompleks berwarna dengan Fe
J. Lipid + aglikon (8) Bereaksi dengan reagen Nessler's (potassium
130. Di antara berikut ini, yang TIDAK mengandung mercuric iodide)
glikosida jantung adalah ..... 140. Pada pemeriksaan mikroskopik, bentuk pati
F. Digitalis jagung adalah ....
G. Convallaria F. Oval
H. Cinchona G. Bulat
I. Strophantus H. Pentagon
J. Apocynum I. Segitiga
131. Nama lain dari protoalkaloid adalah .... J. Titik
(5) Extra alkaloid 141. Bagaimana menghindari kerusakan bahan herbal dari
(6) Pseudo alkaloid perubahan yang tidak diinginkan pada penyimpanan
F. Mengeringkan bahan herbal sesegera mungkin
(7) True alkaloid G. melembabkan bahan herbal dengan sejumlah
(8) Amino alkaloid tertentu air dan menyimpannya di dalam lemari
132. Di antara senyawa berikut, yang mana pendingin
merupakan kandungan dari opium ? H. Tanaman disimpan pada tempat dingin dalam
(5) Morfin wadah tertutup
(6) Kodein I. Simpan tanaman di dalam wadah tertutup rapat
(7) Heroin dan simpan pada suhu ruang
(8) Narkotin J. Melakukan proses penjemuran di panas
133. Di antara senyawa berikut ini, yang memiliki matahari dengan diberi tutup kain hitam selama
tiga jam
aktivitas analgesik yang paling poten adalah ....
142. Senyawa yang tergolong senyawa fenolik adalah
F. Heroin
(5) Antosianin
G. Morfin
(6) Karotenoid
H. Kodein
(7) Tannin
I. Papaverin
(8) mucilago
J. Nikotin
143. Proses fermentasi akan membuat beberapa jenis
134. Triterpen mengandung unit isoprene sebanyak
simplisia menjadi lebih bermutu, di antaranya ...
F. Tiga
(5) Calami Rhizoma
G. Empat
(6) Theae Folium
H. Lima
(7) Ratanhia Root
I. Enam
(8) Vaanillae Fructus
J. Tujuh
135. Seorang yang mengalami defisiensi vitamin A
Untuk menjawab soal no. 44 – 50, simaklah
dapat disarankan untuk mengkonsumsi sediaan
pernyataan berikut ini :
kapsul yang mengandung ....
(5) Mustard oil
(6) Arachis oil
Sebanyak 1500 g sampel kulit batang tanaman X
(7) Linseed oil
(mangandung alkaloid, flavonoid, lignin, tannin

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (273) halaman 237 dari


287
273
terkondensasi) diekstraksi dengan pelarut metanol, G. Rantai karbon oktadesil bersifat non polar
diperoleh ekstrak metanol sebanyak 350 g. pada silika gel digantikan dengan gugus
Ekstrak metanol kemudian dipartisi menggunakan hidroksil bersifat polar
pelarut etil asetat, diperoleh ekstrak etil asetat H. Gugus hidroksil bersifat polar pada silika gel
sebanyak 5 g. Ampasnya kemudian diektraksi digantikan dengan rantai karbon oktil
kembali dengan pelarut aseton-air 70%, diperoleh bersifat non polar
ekstrak aseton 150 g berupa serbuk berwarna coklat I. Rantai karbon oktil bersifat non polar pada
kemerahan. silika gel digantikan dengan gugus hidroksil
KLT ekstrak etil asetat menggunakan silika gel bersifat polar
dengan eluen etil asetat-metanol menunjukkan J. Gugus hidroksil pada silika gel mengikat
adanya spot berwarna jingga ketika divisualisasi rantai karbon oktadesil bersifat non polar
dengan reagen Dragendorff; sedangkan KLT ekstrak
aseton menggunakan silika gel RP-18 (RP=Reverse 151. Dalam penimbangan bahan aktif obat, quantitas
phase) menunjukkan adanya spot berwarna minimal yang dapat ditimbang adalah .... mg
kemerahan ketika divisualisasi dengan reagen F. 100
vanilin-HCl. G. 75
H. 50
144. Berdasarkan jumlah ekstrak yang diperoleh, I. 40
maka dapat disimpulkan bahwa komponen J. 30
utama di dalam kulit tanaman X adalah senyawa 152. Seorang bayi usia 9 bulan dengan bobot
yang memiliki tingkat ..... badan 8 kg mendapat luminal. Jika diketahui
(5) Kepolaran rendah Dosis Maksimum (DM) Luminal 300 mg/600
(6) Keasaman tinggi mg, maka DM yang tepat untuk bayi tersebut
(7) Keasaman rendah adalah
(8) Kepolaran tinggi F. 18 mg/36 mg
145. Fungsi dari penambahan etil asetat adalah ..... G. 17 mg/34 mg
(5) Menarik lignin yang ada di dalam ekstrak H. 21 mg/42 mg
(6) Menarik alkaloid yang ada di dalam ekstrak I. 34 mg/68 mg
(7) Menarik komponen semipolar dan J. 35 mg/70 mg
menyisakan senyawa nonpolar pada ampas 153. Ketika mencampur zat dalam peracikan obat,
(8) Menarik komponen semipolar dan terkadang terjadi gejala ketidaktercampuran
menyisakan senyawa polar pada ampas atau biasa disebut incompatibilitas, seperti bila
146. Sebagian besar senyawa alkaloid dapat mentol dan timol dicampur akan ...
ditemukan di dalam ekstrak ..... F. Melarut
(5) Aseton G. Mencair
(6) Metanol H. Meleleh
(7) Air I. Menyublim
(8) Etil asetat J. Menggumpal
147. Senyawa tanin terkondensasi dapat diekstraksi 154. Succus liquritiae biasa digunakan sebagai
dengan .... peng-ikat pada pembuatan pil. Kecuali
(5) Aseton – air dinyatakan lain, penggunaan succus untuk 60 pil
(6) Metanol adalah ... g.
(7) Etanol – air F. 1
(8) Etil asetat G. 2
148. Fase diam pada kromatografi reverse phase H. 3
(=fase terbalik) bersifat .... I. 4
F. Non-polar J. 5
G. Polar 155. Dalam pembuatan pil diperlukan bahan pem-
H. Semi-polar basah. Pembasah yang baik untuk keperluan ini
I. Bisa non-polar atau polar adalah ....
J. Bisa semi-polar atau polar F. Aqua gliserinata
149. Jika fase diam yang digunakan bersifat non- G. Aqua
polar, maka sifat kepolaran eluen yang diguna- H. Gliserin
kan agar diperoleh pemisahan yang baik adalah I. Madu
F. Non-polar J. Sirup
G. Polar 156. Sediaan berupa serbuk disebut pulvis dan
H. Semi-polar terdiri dari beberapa jenis atau bentuk, di
I. Bisa non-polar atau polar antaranya serbuk tabur yang disebut pulvis .....
J. Bisa semi-polar atau polar F. Subtilis
150. Angka 18 pada silika gel RP-18 menunjukkan .... G. Grossus
F. Gugus hidroksil bersifat polar pada silika gel H. Alicuius
digantikan dengan rantai karbon oktadesil I. Adspersorius
bersifat non polar J. Dentifricius
157. Aturan pakai obat yang tertulis Hora somni
artinya ....

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (273) halaman 238 dari


287
273
F. Sebelum tengah hari 165. Mikroorganisme yang yang tidak dipengaruhi
G. Sebelum tengah malam oleh lizosim dan dapat menyebabkan kerusakan
H. Pada waktu akan tidur mata adalah ......
I. Tiap jam F. Staphylococcus aeruginosa
J. Tiap pagi G. Staphylococcus aureus
158. Arti singkatan bahasa latin : “S. b.d.d.gtt. II. H. Pseudomonas aeruginosa
ads” adalah ...... I. Pseudomonas aureus
F. Tandai 2x sehari 2 tetes pada kedua mata J. Streptococcus aureus
G. Tandai 2x sehari 2 tetes pada kedua telinga 166. Flora normal yang terdapat pada kulit adalah ...
H. Tandai 2x sehari 2 tetes pada kedua lubang F. Essecheria coli
hidung G. Staphylococcus aureus
I. Tandai 2x sehari 2 tetes pada mata kanan H. Clostridium welchii
J. Tandai 2x sehari 2 tetes pada telinga kanan I. Pseudomonas aeruginosa
159. Saudara menerima resep seperti berikut ini : J. Salmonella thyposa
R/ Oleum Olivarum 15 167. Bakteri yang dapat mensintesis Vitamin K di
Syr. simpleks 25 usus adalah .....
m.f. emulsi ad 100 F. Essecheria coli
Emulgator PGA yang dibutuhkan untuk mem- G. Staphylococcus aureus
buat sediaan di atas adalah ..... g H. Clostridium welchii
F. 1,5 I. Pseudomonas aeruginosa
G. 2,5 J. Salmonella thyposa
H. 5,0 168. Prinsip terbunuhnya mikroba pada sterilisasi
I. 7,5 dengan cara pemanasan basah adalah .....
J. 10,0 F. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan
160. Salah satu bentuk sediaan farmasi adalah tablet alkilasi, sehingga protein mikroba rusak
Lozenges yang dimaksudkan untuk digunakan G. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
dengan cara ...... penyusun tubuh mikroba
F. Diselipkan di pipi H. Terjadi perubahan DNA dari inti sel,
G. Dilarutkan dalam air, lalu ditelan sehingga mikroba mengalami mutasi
H. Dikunyah lalu ditelan I. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga
I. Dihisap di bawah lidah mikroba menjadi kering
J. Dihisap sampai habis J. Mikroba tersingkir dari larutan
161. Dragee adalah bentuk sediaan tablet .... 169. Gas etilen oksida memiliki sifat mudah terbakar
F. Isap dan eksplosif. Untuk mencegahnya maka harus
G. Kunyah dicampur dengan ....
H. Kulum F. Oksigen
I. Salut gula G. Hidrogen
J. Salut enterik H. Helium
162. Tablet effervescent adalah tablet yang terdis- I. Karbon dioksida
integrasi dengan pelepasan CO2 yang berasal J. Kabon monooksida
dari reaksi antara .... 170. Berdasarkan aliran reologinya, sediaan pasta
F. Asam dan karbonat memiliki sifat aliran ......
G. Basa dan karbonat F. Plastis
H. Garam dan karbonat G. Pseudoplastis
I. Asam dan garam H. Tiksotropik
J. Basa dan garam I. Dilatan
163. Proses pembuatan sediaan tablet harus disertai J. Newtonian
dengan evaluasi sediaan. Di antara uji berikut 171. Di bawah ini adalah sifat fisiko-kimia zat aktif
ini, yang BUKAN uji untuk evaluasi tablet adalah yang dapat yang mempengaruhi disolusi,
F. Disintegrasi KECUALI .....
G. Porositas F. Tegangan permukaan
H. Friabilitas G. Ukuran partikel
I. Disolusi H. Ukuran molekul
J. Keseragaman ukuran I. Kelarutan
164. Salah satu permasalahan dalam pembuatan J. Koefisien partisi
tablet adalah mottling, yaitu ..... 172. Akan dibuat injeksi isotonis morphin et hiosini
F. Terpisahnya sebagian atau keseluruhan sebanyak 5 ml yang mengandung Morphin HCl 50 mg
permukaan tablet dan Hiosini HBr 2,5 mg. Jika diketahui ptb Morphin
G. Terpisahnya tablet menjadi dua lapisan atau HCl = 0,086, ptb Hiosini HBr = 0,068, dan ptb NaCl
lebih = 0,576, maka NaCl yang dibutuhkan agar isotonis
H. Tidak meratanya distribusi bahan pewarna adalah ..... mg
I. Terkelupasnya permukaan tablet F. 748
J. Adanya misai yang tipis pada permukaan G. 365
tablet H. 75
I. 18,25
J. 37,5

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (273) halaman 239 dari


287
273
173. Suatu larutan infus akan dibuat dengan 181. Tidak semua obat antihipertensi dapat diberi-kan
komposisi : kepada ibu hamil. Golongan antihipertensi yang tidak
Calcii Chloridum 0,24 → ptb = 0,200 dapat diberikan kepada ibu hamil adalah .....
Natrii Chloridum 4,3 → ptb = 0,576 (5) ACEI
Kalii Chloridum 0,15 → ptb = 0,439 (6) CCB
Air untuk injeksi hingga 500 ml (7) ARB
Dengan melihat komposisi dan daftar nilai ptb (8) Β-BLOKER
dari sediaan di atas, maka tonisitas larutan 182. Di antara obat berikut ini memiliki efek samping
tersebut adalah .... berupa batuk kering
F. Hipertonis (5) Losartan
G. Hipotonis (6) Ranitidin
H. Isotonis (7) Amilodipin
I. Supertonis (8) Captopril
J. Hipoosmosis 183. Obat-obat antikolinergik memiliki efek samping
174. Di antara berikut ini, yang BUKAN metode (5) Mulut kering
evalusi sediaan suspensi adalah .... (6) Mata kabur
F. Volume sedimentasi (7) Takikardi
G. Rheologi (8) Insufisiensi ginjal
H. Agitasi 184. Obat yang termasuk antikolinergik adalah ....
I. Elektrokinetik (5) Metoklopramid
J. Perubahan ukuran partikel (6) Deksametason
175. Di antara bahan pensuspensi berikut ini, yang (7) Alprazolam
BUKAN berasal dari tumbuhan adalah ...... (8) Atropin sulfat
F. Chondrus 185. Golongan diuretik berikut bekerja dengan cara
G. Tragakan menghambat transport elektrolit Na, K, Cl
H. Algin (5) Diuretik tiazid
I. Akasia (6) Diuretik hemat kalium
J. Clays (7) Diuretik osmotik
176. Ilmu yang mempelajari tentang perjalanan obat (8) Diuretik kuat
sejak diminum hingga di ekskresikan keluar 186. Efek interaksi antara obat anti tuberculosis
tubuh adalah ........ dengan kontrasepsi oral adalah ....
F. Farmakologi (5) Toksisitas meningkat
G. Farmakokinetika (6) Terapi TBC gagal
H. Farmakodinamik (7) Kadar hormon dalam tubuh meningkat
I. Farmakognosi (8) Efektivitas kontrasepsi berkurang
J. Farmakoterapi 187. Obat yang memiliki potensi kuat menyebabkan
177. llmu yang mempelajari tentang efek racun hipoglikemia adalah ....
terhadap tubuh yang dapat menimbulkan F. Metformin
penyakit atau kematian adalah ...... G. Biguanid
F. Farmakologi H. Glibenklamd
G. Kimia medisinal I. Akarbose
H. Toksikologi J. Pioglitazon
188. Di antara pernyataan berikut ini, yang BUKAN fungsi
I. Patologi
insulin adalah ....
J. Fisiologi (5) Menghambat aktivitas lipase dalam jaringan
178. Manakah di antara pernyataan berikut yang
lemak
benar ?
(6) Meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase yang
(5) Penggunaan obat kortikosteroid dan hor-mon
estrogen dapat meningkatkan tekanan darah terikat membrane
(6) Retensi natrium menyebabkan peningkatan (7) Mengaktifkan enzim piruvat dehidrogenase
tekanan darah (8) Menghambat transport asam amino melewati
(7) Obesitas meningkatkan resiko hipertensi membran
(8) Penyakit Diabetes mellitus tidak beresiko 189. Obat berfungsi menekan rasa mual dan muntah
hipertensi
adalah ....
179. Obat-obat berikut ini memiliki efek samping
F. Simvastatin
terhadap peningkatan tekanan darah ...
G. Kaptopril
(5) Kortikosteroid
H. Metoklopramid
(6) Fenilpropanolamin
I. Ranitidin
(7) Kontrasepsi oral
J. Propranolol
(8) Antasida 190. Mineral yang berperan dalam metabolisme kar-
180. Pernyataan berikut ini yang berhubungan bohidrat dan dibutuhkan untuk memperbaiki fungsi
dengan diuretik tiazid adalah .... system saraf adalah ...
(5) Tidak mempengaruhi pH darah F. Magnesium
(6) Tidak efektif pada ginjal G. Besi
(7) Menghambat konstransporter Na/Cl H. Fosfat
(8) Bekerja pada tubulus rektus I. Kalium
J. Kalsium

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (273) halaman 240 dari


287
273
191. Obat hipoglikemik yang tidak dapat diberikan kepada I. Omeprazol
pasien DM yang overweight adalah .... J. Sukralfat
(5) Metformin
(6) Akarbose
(7) Thiozolidindion
(8) Glibenklamid
192. Hormon yang berperan dalam pengaturan kadar
glukosa darah adalah .....
(5) Vasopressin
(6) Glukagon
(7) Tiroksin
(8) Insulin
193. Hipoglikemik yang termasuk ke dalam golongan
biguanid adalah ...
(5) Tolbutamid
(6) Metoklopramid
(7) Akarbose
(8) Metformin
194. Syok anafilaksis dapat menyebabkan kematian
karena ....
F. Penyempitan bronkus
G. Udema larynx
H. Obstruksi pernapasan
I. Kejang
J. Pendarahan
195. Diabetes mellitus dapat menimbulkan kompli-
kasi jangka panjang berupa :
(5) Insufisiensi vascular perifer
(6) Nefropati diabetic
(7) Retinopati
(8) Hipotensi

196. Efek samping dari penggunaan kalsium


karbonat sebagai antasida adalah…
(5) Muntah dan takikardi
(6) Anemia dan muntah
(7) Takikardia dan diare
(8) Obstipasi dan batu ginjal
197. Berikut termasuk efek samping obat golongan
fluoroquinolon ...
(5) Diare
(6) Nefrotoksik
(7) Mual
(8) Kristaluria
198. Antibiotik yang bersifat bakterisida adalah ...
(5) Sepalosporin
(6) Rifampisin
(7) Vankomicin
(8) Tetrasiklin
199. Peningkatan asam lambung dan pepsin serta
menipisnya mukosa lambung, merupakan
penyebab penyakit di bawah ini ...
F. Konstipasi
G. Diare
H. Muntah
I. Tukak lambung
J. Diuresis
200. Obat yang dapat bereaksi dengan HCl, mem-
bentuk garam yang netral sehingga mengurangi
keasaman lambung adalah …
F. Antasida
G. Mepenzolat
H. Ranitidin

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (273) halaman 241 dari


287
274
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
194. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
195. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
196. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
197. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
198. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
199. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
200. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
201. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XXXIX. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XL. Pilihlah :
RRRR. Jika (1), (2) dan (3) benar
SSSS. Jika (1) dan (3) benar
TTTT. Jika (2) dan (4) benar
UUUU. Jika hanya (4) benar
VVVV. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

SOAL

201. Ilmu yang mempelajari tentang perjalanan obat (9) Penggunaan obat kortikosteroid dan hor-
sejak diminum hingga di ekskresikan keluar mon estrogen dapat meningkatkan tekanan
tubuh adalah ........ darah
K. Farmakologi (10) Retensi natrium menyebabkan
L. Farmakokinetika peningkatan tekanan darah
M. Farmakodinamik (11) Obesitas meningkatkan resiko
N. Farmakognosi hipertensi
O. Farmakoterapi (12) Penyakit Diabetes mellitus tidak
beresiko hipertensi
202. llmu yang mempelajari tentang efek racun 205. Obat-obat berikut ini memiliki efek samping
terhadap tubuh yang dapat menimbulkan terhadap peningkatan tekanan darah ...
penyakit atau kematian adalah ...... (9) Kortikosteroid
K. Farmakologi (10) Fenilpropanolamin
L. Kimia medisinal (11) Kontrasepsi oral
M. Toksikologi (12) Antasida
N. Patologi 206. Pernyataan berikut ini yang berhubungan
O. Fisiologi dengan diuretik tiazid adalah ....
(9) Tidak mempengaruhi pH darah
203. Tidak semua obat antihipertensi dapat diberi- (10) Tidak efektif pada ginjal
kan kepada ibu hamil. Golongan antihipertensi (11) Menghambat konstransporter
yang tidak dapat diberikan kepada ibu hamil Na/Cl
adalah ..... (12) Bekerja pada tubulus rektus
(9) ACEI 207. Di antara obat berikut ini memiliki efek samping
(10) CCB berupa batuk kering
(11) ARB (9) Losartan
(12) Β-BLOKER (10) Ranitidin
(11) Amilodipin
204. Manakah di antara pernyataan berikut (12) Captopril
yang benar ? 208. Obat-obat antikolinergik memiliki efek samping
(9) Mulut kering
(10) Mata kabur

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (274) halaman 242 dari 287


274
(11) Takikardi (10) Metoklopramid
(12) Insufisiensi ginjal (11) Akarbose
209. Obat yang termasuk antikolinergik adalah .... (12) Metformin
(9) Metoklopramid
219. Syok anafilaksis dapat menyebabkan kematian
(10) Deksametason
karena ....
(11) Alprazolam
K. Penyempitan bronkus
(12) Atropin sulfat
L. Udema larynx
210. Golongan diuretik berikut bekerja dengan cara
M. Obstruksi pernapasan
menghambat transport elektrolit Na, K, Cl
N. Kejang
(9) Diuretik tiazid
O. Pendarahan
(10) Diuretik hemat kalium
220. Diabetes mellitus dapat menimbulkan kompli-
(11) Diuretik osmotik
kasi jangka panjang berupa :
(12) Diuretik kuat
(9) Insufisiensi vascular perifer
211. Efek interaksi antara obat anti tuberculosis
(10) Nefropati diabetic
dengan kontrasepsi oral adalah ....
(11) Retinopati
(9) Toksisitas meningkat
(12) Hipotensi
(10) Terapi TBC gagal
221. Efek samping dari penggunaan kalsium
(11) Kadar hormon dalam tubuh
karbonat sebagai antasida adalah…
meningkat
(9) Muntah dan takikardi
(12) Efektivitas kontrasepsi berkurang
212. Obat yang memiliki potensi kuat menyebabkan (10) Anemia dan muntah
hipoglikemia adalah .... (11) Takikardia dan diare
K. Metformin (12) Obstipasi dan batu ginjal
L. Biguanid 222. Berikut termasuk efek samping obat golongan
M. Glibenklamd fluoroquinolon ...
N. Akarbose (9) Diare
O. Pioglitazon (10) Nefrotoksik
213. Di antara pernyataan berikut ini, yang BUKAN fungsi (11) Mual
insulin adalah .... (12) Kristaluria
(9) Menghambat aktivitas lipase dalam jaringan
223. Antibiotik yang bersifat bakterisida adalah ...
lemak
(9) Sepalosporin
(10) Meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase yang
(10) Rifampisin
terikat membrane
(11) Mengaktifkan enzim piruvat dehidrogenase (11) Vankomicin
(12) Menghambat transport asam amino melewati (12) Tetrasiklin
membran 224. Peningkatan asam lambung dan pepsin serta
214. Obat berfungsi menekan rasa mual dan muntah menipisnya mukosa lambung, merupakan
adalah .... penyebab penyakit di bawah ini ...
K. Simvastatin K. Konstipasi
L. Kaptopril L. Diare
M. Metoklopramid M. Muntah
N. Ranitidin N. Tukak lambung
O. Propranolol O. Diuresis
215. Mineral yang berperan dalam metabolisme kar- 225. Obat yang dapat bereaksi dengan HCl, mem-
bohidrat dan dibutuhkan untuk memperbaiki fungsi bentuk garam yang netral sehingga mengurangi
system saraf adalah ... keasaman lambung adalah …
K. Magnesium K. Antasida
L. Besi L. Mepenzolat
M. Fosfat M. Ranitidin
N. Kalium N. Omeprazol
O. Kalsium O. Sukralfat
216. Obat hipoglikemik yang tidak dapat diberikan kepada 226. Larutan baku stok 100 ppm dipipet 5 ml dan
pasien DM yang overweight adalah .... dicukupkan volume hingga 10 ml akan meng-
(9) Metformin hasilkan larutan dengan konsentrasi ..... ppm
(10) Akarbose K. 0,5
(11) Thiozolidindion L. 2
(12) Glibenklamid M. 10
217. Hormon yang berperan dalam pengaturan kadar N. 20
glukosa darah adalah ..... O. 50
(9) Vasopressin
(10) Glukagon
(11) Tiroksin
(12) Insulin 227. Di bawah ini, yang termasuk logam berat adalah
218. Hipoglikemik yang termasuk ke dalam golongan K. Ferro
biguanid adalah ... L. Plumbum
(9) Tolbutamid

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (274) halaman 243 dari


287
274
M. Klorida (11) Michaelis-Manten
N. Magnesium (12) Induced Fit
O. Kalsium 237. Hasil reaksi antara magnesium hidroksida
228. Bahan tambahan yang tidak boleh digunakan dengan asam klorida adalah .....
dalam produk makanan menurut Badan POM K. MgCl2 + H2O
adalah ... L. MgCl + H2O
(9) Asbestos M. MgCl2 + 2 H2O
(10) Pewarna Rodamin B N. 2 MgCl2 + H2O
(11) Antibiotik O. MgCl + 2H2O
(12) Formaldehid 238. Di antara senyawa berikut ini yang merupakan
229. Basa Nitrogen yang tidak terdapat pada untai disakarida adalah .....
asam ribonukleat adalah ... K. Amilosa
K. Adenin L. Laktosa
L. Guanin M. Fruktosa
M. Sitosin N. Galaktosa
N. Timin O. Amilopektin
O. Urasil 239. Analisis kualitatif logam dapat dilakukan
230. Di antara jenis lipid adalah fosfolipid dan menggunakan uji nyala Bunsen. Warna yang
glikolipid yang memiliki fungsi utama sebagai .... terjadi untuk uji nyala natrium adalah ....
K. Sumber energi K. Merah
L. Pelindung mekanik dan termal L. Kuning
M. Penyusun membran sel M. Hijau
N. Koenzim N. Biru
O. Penyusun hormon O. Ungu
231. Senyawa biokimia yang dapat digunakan sebagai 240. Larutan titrasi dalam analisis kompleksometri
sumber ATP dalam tubuh manusia adalah ... adalah ....
(9) Protein K. Kalium permanganat
(10) Lipid L. Kalium iodida
(11) Karbohidrat M. Natrium hidroksida
(12) Asam nukleat N. Natrium edetat
232. Di antara proses berikut ini, yang dapat O. Perak nitrat
menyebabkan denaturasi protein adalah .... 241. Indikator yang digunakan dalam titrasi iodo-
K. Pendinginan metri adalah ...
L. Pengenceran dengan air K. Kalium permanganat
M. Penyimpanan pada pH 6 – 7 L. EBT
N. Penambahan deterjen M. Iodium
O. Suhu 25 – 30 ºC N. Amilum
233. Yang manakah rumus molekul dari senyawa O. Kalium kromat
hidrogen peroksida di bawah ini ? 242. Kation terbanyak dalam cairan intrasel manusia
K. HO2 adalah ....
L. H2O K. Natrium
M. H3O L. Kalium
N. H2O3 M. Kalsium
O. H2O2 N. Klorida
234. Secara umum enzim merupakan biokatalisator yang O. Magnesium
berfungsi .... 243. Biomarker yang digunakan sebagai indikator
K. Mempercepat reaksi kima dengan menurun-kan gangguan penyumbatan pada hati adalah ....
energi aktivasinya K. Kreatinin
L. Memberikan perubahan warna apabila ter-jadi L. Urea
reaksi kimia M. Bilirubin
M. Menghasilkan produk fermentasi dan alkohol N. Troponin I
N. Memberikan energi pada senyawa untuk O. Hemoglobin
bereaksi 244. Adanya gangguan fungsi dapat diketahui dengan
O. Menghasilkan senyawa netral dari asam dan melakukan pemeriksaan biomarker fungsi ginjal
basa yaitu
(9) Serum kreatinin
235. Yang termasuk senyawa organik adalah ...
K. CaCl2 (10) Urin protein
L. HCN (11) Serum urea
M. MgSO4 (12) Serum hemoglobin
N. C2H5OH
O. NaCl
236. Teori yang menjelaskan tentang interaksi antara 245. Penetapan kadar Tablet Lovastin dilakukan
enzim dengan substrat adalah teori .... menggunakan HPLC. Konsentrasi larutan stan-
(9) Lambert-Beer dar yang digunakan adalah 40 ppm. Bobot 20
(10) Lock and Key tablet Lovastin 20 mg adalah 2850 mg. Larutan
uji dibuat dengan menimbang secara seksama

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (274) halaman 244 dari


287
274
292 mg serbuk tablet Lovastin kemudian N. Clove
dilarutkan dan disonikasi hingga volume 200 O. Ipecacuanha
mL. Kemudian dipipet 20 mL untuk diencerkan 253. Di antara bahan berikut ini, yang TIDAK
hingga 100 mL (Larutan Uji). Larutan uji dan mengandung minyak menguap adalah ...
larutan standar kemudian diinjeksikan masing- K. Peppermint
masing sebanyak 20 µL. Respon puncak standar L. Clove
adalah 0,6345 dan respon puncak uji adalah M. Castor oil
0,6425. Berapa persen kadar Lovastatin dalam N. Garlic
tablet tersebut? O. Macis
K. 95,5 254. Glikosida adalah produk kondensasi dari .....
L. 98,8 K. Gula + aglikon
M. 101,8 L. Protein + aglikon
N. 103,5 M. Gula + lipid
O. 105,8 N. Gula + protein
246. Lihat struktur di bawah ini. Senyawa ini adalah .. O. Lipid + aglikon
255. Di antara berikut ini, yang TIDAK mengandung
glikosida jantung adalah .....
K. Digitalis
L. Convallaria
M. Cinchona
K. Naftalen N. Strophantus
L. Piridin O. Apocynum
M. Pirol 256. Nama lain dari protoalkaloid adalah ....
N. Furan (9) Extra alkaloid
O. Tiofen (10) Pseudo alkaloid
247. Terpen yang memiliki jumlah atom karbon 15 (11) True alkaloid
disebut .... (12) Amino alkaloid
K. Monoterpen 257. Di antara senyawa berikut, yang mana
L. Diterpen merupakan kandungan dari opium ?
M. Triterpen (9) Morfin
N. Politerpen (10) Kodein
O. Sesquiterpen (11) Heroin
248. Yang termasuk dalam gugus prostetik dari (12) Narkotin
enzim adalah .... 258. Di antara senyawa berikut ini, yang memiliki
(9) Nicotinamid Adenin Dinucleotida aktivitas analgesik yang paling poten adalah ....
(10) Flavin Adenin Dinucleotida K. Heroin
(11) Koenzim-A L. Morfin
(12) Biotin M. Kodein
249. Parameter validasi yang menetapkan N. Papaverin
konsentrasi terkecil suatu analit yang dapat O. Nikotin
diukur dengan metode analisa tertentu disebut 259. Triterpen mengandung unit isoprene sebanyak
K. Limit of Quantification K. Tiga
L. Limit of Detection L. Empat
M. Akurasi M. Lima
N. Selektivitas N. Enam
O. Presisi O. Tujuh
250. Parameter yang diperiksa untuk memverifikasi 260. Seorang yang mengalami defisiensi vitamin A
metode analisis kompendial/resmi adalah … dapat disarankan untuk mengkonsumsi sediaan
(9) Selektivitas kapsul yang mengandung ....
(10) Akurasi (9) Mustard oil
(11) Linearitas (10) Arachis oil
(12) Presisi (11) Linseed oil
251. Di antara bahan obat tradisional berikut ini yang (12) Shark liver oil
261. Bahan berikut ini merupakan sumber minyak yang
BUKAN berupa daun adalah ... dapat digunakan sebagai pembawa pada sediaan yang
K. Senna dapat diinjeksikan :
L. Eucalyptus (9) Arachis
M. Moringa (10) Sesame
N. Digitali (11) Olive
O. Turmerik (12) Corn
252. Berikut ini adalah tanaman yang akarnya 262. Yang memiliki aktivitas laksatif adalah ....
digunakan sebagai bahan obat tradisional, K. Arachis oil
KECUALI .. L. Castor oil
K. Rauwolfia M. Sesame oil
L. Turmerik N. Corn oil
M. Liquorice O. Shark liver oil

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (274) halaman 245 dari


287
274
263. Tanaman Kaempferia galanga tergolong dalam kemerahan ketika divisualisasi dengan reagen
suku ...... vanilin-HCl.
K. Solanaceae
L. Zingberaceae 269. Berdasarkan jumlah ekstrak yang diperoleh,
M. Asteraceae maka dapat disimpulkan bahwa komponen
N. Umbelliferae utama di dalam kulit tanaman X adalah senyawa
O. Convolulaceae yang memiliki tingkat .....
264. Tannin menunjukkan reaksi kimia sebagai (9) Kepolaran rendah
berikut .... (10) Keasaman tinggi
(9) Larutan tannin mengendapkan gelatin (11) Keasaman rendah
(10) Tannin diendapkan oleh garam Cu, (12) Kepolaran tinggi
Pb, dan Sn 270. Fungsi dari penambahan etil asetat adalah .....
(11) Membentuk kompleks berwarna (9) Menarik lignin yang ada di dalam ekstrak
dengan Fe (10) Menarik alkaloid yang ada di dalam
(12) Bereaksi dengan reagen Nessler's (potassium ekstrak
mercuric iodide) (11) Menarik komponen semipolar dan
265. Pada pemeriksaan mikroskopik, bentuk pati menyisakan senyawa nonpolar pada ampas
jagung adalah .... (12) Menarik komponen semipolar dan
K. Oval menyisakan senyawa polar pada ampas
L. Bulat 271. Sebagian besar senyawa alkaloid dapat
M. Pentagon ditemukan di dalam ekstrak .....
N. Segitiga (9) Aseton
O. Titik (10) Metanol
266. Bagaimana menghindari kerusakan bahan herbal dari (11) Air
perubahan yang tidak diinginkan pada penyimpanan (12) Etil asetat
K. Mengeringkan bahan herbal sesegera mungkin
272. Senyawa tanin terkondensasi dapat diekstraksi
L. melembabkan bahan herbal dengan sejumlah
tertentu air dan menyimpannya di dalam lemari dengan ....
pendingin (9) Aseton – air
M. Tanaman disimpan pada tempat dingin dalam (10) Metanol
wadah tertutup (11) Etanol – air
N. Simpan tanaman di dalam wadah tertutup rapat (12) Etil asetat
dan simpan pada suhu ruang 273. Fase diam pada kromatografi reverse phase
O. Melakukan proses penjemuran di panas (=fase terbalik) bersifat ....
matahari dengan diberi tutup kain hitam selama K. Non-polar
tiga jam
L. Polar
267. Senyawa yang tergolong senyawa fenolik adalah
M. Semi-polar
(9) Antosianin
N. Bisa non-polar atau polar
(10) Karotenoid
O. Bisa semi-polar atau polar
(11) Tannin
274. Jika fase diam yang digunakan bersifat non-
(12) mucilago
polar, maka sifat kepolaran eluen yang diguna-
268. Proses fermentasi akan membuat beberapa jenis
kan agar diperoleh pemisahan yang baik adalah
simplisia menjadi lebih bermutu, di antaranya ...
K. Non-polar
(9) Calami Rhizoma
L. Polar
(10) Theae Folium
M. Semi-polar
(11) Ratanhia Root
N. Bisa non-polar atau polar
(12) Vaanillae Fructus
O. Bisa semi-polar atau polar
275. Angka 18 pada silika gel RP-18 menunjukkan ....
Untuk menjawab soal no. 69 – 75, simaklah K. Gugus hidroksil bersifat polar pada silika gel
pernyataan berikut ini : digantikan dengan rantai karbon oktadesil
bersifat non polar
Sebanyak 1500 g sampel kulit batang tanaman X L. Rantai karbon oktadesil bersifat non polar pada
(mangandung alkaloid, flavonoid, lignin, tannin silika gel digantikan dengan gugus hidroksil
terkondensasi) diekstraksi dengan pelarut metanol, bersifat polar
diperoleh ekstrak metanol sebanyak 350 g. M. Gugus hidroksil bersifat polar pada silika gel
Ekstrak metanol kemudian dipartisi menggunakan digantikan dengan rantai karbon oktil bersifat
pelarut etil asetat, diperoleh ekstrak etil asetat non polar
N. Rantai karbon oktil bersifat non polar pada silika
sebanyak 5 g. Ampasnya kemudian diektraksi gel digantikan dengan gugus hidroksil bersifat
kembali dengan pelarut aseton-air 70%, diperoleh polar
ekstrak aseton 150 g berupa serbuk berwarna coklat O. Gugus hidroksil pada silika gel mengikat rantai
kemerahan. karbon oktadesil bersifat non polar
KLT ekstrak etil asetat menggunakan silika gel
dengan eluen etil asetat-metanol menunjukkan 276. Dalam penimbangan bahan aktif obat, quantitas
adanya spot berwarna jingga ketika divisualisasi minimal yang dapat ditimbang adalah .... mg
dengan reagen Dragendorff; sedangkan KLT ekstrak K. 100
aseton menggunakan silika gel RP-18 (RP=Reverse L. 75
phase) menunjukkan adanya spot berwarna M. 50

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (274) halaman 246 dari


287
274
N. 40 m.f. emulsi ad 100
O. 30 Emulgator PGA yang dibutuhkan untuk mem-
277. Seorang bayi usia 9 bulan dengan bobot buat sediaan di atas adalah ..... g
badan 8 kg mendapat luminal. Jika diketahui K. 1,5
Dosis Maksimum (DM) Luminal 300 mg/600 L. 2,5
mg, maka DM yang tepat untuk bayi tersebut M. 5,0
adalah N. 7,5
K. 18 mg/36 mg O. 10,0
L. 17 mg/34 mg 285. Salah satu bentuk sediaan farmasi adalah tablet
M. 21 mg/42 mg Lozenges yang dimaksudkan untuk digunakan
N. 34 mg/68 mg dengan cara ......
O. 35 mg/70 mg K. Diselipkan di pipi
278. Ketika mencampur zat dalam peracikan obat, L. Dilarutkan dalam air, lalu ditelan
terkadang terjadi gejala ketidaktercampuran M. Dikunyah lalu ditelan
atau biasa disebut incompatibilitas, seperti bila N. Dihisap di bawah lidah
mentol dan timol dicampur akan ... O. Dihisap sampai habis
K. Melarut 286. Dragee adalah bentuk sediaan tablet ....
L. Mencair K. Isap
M. Meleleh L. Kunyah
N. Menyublim M. Kulum
O. Menggumpal N. Salut gula
279. Succus liquritiae biasa digunakan sebagai O. Salut enterik
peng-ikat pada pembuatan pil. Kecuali 287. Tablet effervescent adalah tablet yang terdis-
dinyatakan lain, penggunaan succus untuk 60 pil integrasi dengan pelepasan CO2 yang berasal
adalah ... g. dari reaksi antara ....
K. 1 K. Asam dan karbonat
L. 2 L. Basa dan karbonat
M. 3 M. Garam dan karbonat
N. 4 N. Asam dan garam
O. 5 O. Basa dan garam
280. Dalam pembuatan pil diperlukan bahan pem- 288. Proses pembuatan sediaan tablet harus disertai
basah. Pembasah yang baik untuk keperluan ini dengan evaluasi sediaan. Di antara uji berikut
adalah .... ini, yang BUKAN uji untuk evaluasi tablet adalah
K. Aqua gliserinata K. Disintegrasi
L. Aqua L. Porositas
M. Gliserin M. Friabilitas
N. Madu N. Disolusi
O. Sirup O. Keseragaman ukuran
281. Sediaan berupa serbuk disebut pulvis dan 289. Salah satu permasalahan dalam pembuatan
terdiri dari beberapa jenis atau bentuk, di tablet adalah mottling, yaitu .....
antaranya serbuk tabur yang disebut pulvis ..... K. Terpisahnya sebagian atau keseluruhan
K. Subtilis permukaan tablet
L. Grossus L. Terpisahnya tablet menjadi dua lapisan atau
M. Alicuius lebih
N. Adspersorius M. Tidak meratanya distribusi bahan pewarna
O. Dentifricius N. Terkelupasnya permukaan tablet
282. Aturan pakai obat yang tertulis Hora somni O. Adanya misai yang tipis pada permukaan
artinya .... tablet
K. Sebelum tengah hari 290. Mikroorganisme yang yang tidak dipengaruhi
L. Sebelum tengah malam oleh lizosim dan dapat menyebabkan kerusakan
M. Pada waktu akan tidur mata adalah ......
N. Tiap jam K. Staphylococcus aeruginosa
O. Tiap pagi L. Staphylococcus aureus
283. Arti singkatan bahasa latin : “S. b.d.d.gtt. II. M. Pseudomonas aeruginosa
ads” adalah ...... N. Pseudomonas aureus
K. Tandai 2x sehari 2 tetes pada kedua mata O. Streptococcus aureus
L. Tandai 2x sehari 2 tetes pada kedua telinga 291. Flora normal yang terdapat pada kulit adalah ...
M. Tandai 2x sehari 2 tetes pada kedua lubang K. Essecheria coli
hidung L. Staphylococcus aureus
N. Tandai 2x sehari 2 tetes pada mata kanan M. Clostridium welchii
O. Tandai 2x sehari 2 tetes pada telinga kanan N. Pseudomonas aeruginosa
O. Salmonella thyposa
284. Saudara menerima resep seperti berikut ini : 292. Bakteri yang dapat mensintesis Vitamin K di
R/ Oleum Olivarum 15 usus adalah .....
Syr. simpleks 25 K. Essecheria coli

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (274) halaman 247 dari


287
274
L. Staphylococcus aureus K. Volume sedimentasi
M. Clostridium welchii L. Rheologi
N. Pseudomonas aeruginosa M. Agitasi
O. Salmonella thyposa N. Elektrokinetik
293. Prinsip terbunuhnya mikroba pada sterilisasi O. Perubahan ukuran partikel
dengan cara pemanasan basah adalah ..... 300. Di antara bahan pensuspensi berikut ini, yang
K. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan BUKAN berasal dari tumbuhan adalah ......
alkilasi, sehingga protein mikroba rusak K. Chondrus
L. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein L. Tragakan
penyusun tubuh mikroba M. Algin
M. Terjadi perubahan DNA dari inti sel, N. Akasia
sehingga mikroba mengalami mutasi O. Clays
N. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga
mikroba menjadi kering
O. Mikroba tersingkir dari larutan
294. Gas etilen oksida memiliki sifat mudah terbakar
dan eksplosif. Untuk mencegahnya maka harus
dicampur dengan ....
K. Oksigen
L. Hidrogen
M. Helium
N. Karbon dioksida
O. Kabon monooksida
295. Berdasarkan aliran reologinya, sediaan pasta
memiliki sifat aliran ......
K. Plastis
L. Pseudoplastis
M. Tiksotropik
N. Dilatan
O. Newtonian
296. Di bawah ini adalah sifat fisiko-kimia zat aktif
yang dapat yang mempengaruhi disolusi,
KECUALI .....
K. Tegangan permukaan
L. Ukuran partikel
M. Ukuran molekul
N. Kelarutan
O. Koefisien partisi
297. Akan dibuat injeksi isotonis morphin et hiosini
sebanyak 5 ml yang mengandung Morphin HCl
50 mg dan Hiosini HBr 2,5 mg. Jika diketahui
ptb Morphin HCl = 0,086, ptb Hiosini HBr =
0,068, dan ptb NaCl = 0,576, maka NaCl yang
dibutuhkan agar isotonis adalah ..... mg
K. 748
L. 365
M. 75
N. 18,25
O. 37,5
298. Suatu larutan infus akan dibuat dengan
komposisi :
Calcii Chloridum 0,24 → ptb = 0,200
Natrii Chloridum 4,3 → ptb = 0,576
Kalii Chloridum 0,15 → ptb = 0,439
Air untuk injeksi hingga 500 ml
Dengan melihat komposisi dan daftar nilai ptb
dari sediaan di atas, maka tonisitas larutan
tersebut adalah ....
K. Hipertonis
L. Hipotonis
M. Isotonis
N. Supertonis
O. Hipoosmosis
299. Di antara berikut ini, yang BUKAN metode
evalusi sediaan suspensi adalah ....

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (274) halaman 248 dari


287
1424
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
202. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
203. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
204. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
205. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
206. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
207. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
208. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
209. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XLI. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XLII. Pilihlah :
WWWW. Jika (1), (2) dan (3) benar
XXXX. Jika (1) dan (3) benar
YYYY. Jika (2) dan (4) benar
ZZZZ. Jika hanya (4) benar
AAAAA. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

SOAL :

1. Pelepasan air pada glikolisis menghasilkan dua E. p.r.n ; s.u.c. ; s.u.e


molekul ... 5. Resep yang harus segera dikerjakan adalah resep
A. Fosfoenol piruvat yang memiliki tanda ....
B. Glukosa 6-fosfat A. cito; citiss.; p.p; urg.; stat.
C. 1,3-bifosfogliserat B. cito; citiss.; p.p.; prn; urg.
D. Gliseraldehida C. cito; citiss.; p.i.m.; urg.; stat.
E. Piruvat D. cito; citiss.; p.i.m; prn; urg.
E. cito; citiss.; p.i.m; n.iter.; i.m.m
2. Singkatan “r.p.” memiliki arti ....
6. Rumus untuk menghitung dosis maksimum
A. diminum sekaligus
berdasarkan bobot badan adalah rumus ....
B. dibuat segar
A. Young
C. untuk orang miskin
B. Clark
D. pada waktu akan tidur
C. Fried
E. simpan di tempat sejuk
D. Cowling
E. Dilling
3. Bahasa Latin yang memiliki arti “hijau” adalah ...
A. Flavum 7. Perhitungan dosis maksimum untuk bayi
B. Rubrum menggunakan rumus .....
C. Griseus A. Young
D. Viridis B. Clark
E. Albus C. Fried
D. Cowling
4. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti jika E. Dilling
perlu adalah ...
8. Jika DM Papaverin HCl 200 mg/600 mg, maka untuk
A. p.r.n. ; s.n.s. ; p.i.m
orang yang berusia 23 tahun, DM nya adalah ...
B. p.r.n. ; s.o.s ; p.i.m
A. 230 mg/690 mg
C. p.r.n. ; s.n.s. ; s.o.s
B. 200 mg/600 mg
D. p.r.n. ; p.i.m. ; i.m.m.
UJIAN MASUK PSPA AW 2014/2015 (1424) halaman 249
dari 287
1424
C. 131 mg/394 mg B. Deformation
D. 131 mg/400 mg C. Wicking
E. 250 mg/500 mg D. Filming
9. Jika diketahui Dosis Maksimum (DM) Luminal E. Hot expantion
adalah 300 mg/600 mg, maka DM untuk anak usia 1 17. Berikut ini yang bukan tujuan dari penyalutan
tahun 5 bulan adalah ... tablet dengan salut film adalah ....
A. 33 mg/67 mg A. Melindungi bahan aktif dari cahaya
B. 34 mg/68 mg B. Menutupi dari rasa yang tidak enak
C. 32 mg/63 mg C. Menghindari kontak bahan aktif dengan
D. 30 mg/60 mg lingkungan luar
E. 31 mg/65 mg D. Mengontrol pelepasan bahan aktif
E. Menjaga kestabilan bahan aktif
10. Amir berusia 10 tahun dengan bobot badan 30 kg
mendapat resep Codein yang diketahui memiliki 18. Peristiwa pemisahan sebagian atau keseluruhan
DM 60 mg/300 mg, maka DM yang tepat untuk bagian dari tablet pada saat selesai pengempaan
Amir adalah .... disebut
A. 30 mg/150 mg A. Capping
B. 28 mg/125 mg B. Laminagting
C. 27 mg/136 mg C. Chipping
D. 26 mg/128 mg D. Picking
E. 26 mg/132 mg E. Sticking
11. Tablet yang diletakkan di antara pipi sebelah dalam 19. Faktor-faktor berikut dapat merusak cangkang
dengan gusi untuk dapat langsung diabsorbsi pada kapsul, kecuali :
mukosa oral disebut ... A. Mengandung zat yang mudah mencair
A. Sublingual B. Mengandung campuran eutiktikum
B. Oral Disintegration Tablet C. Mengandung minyak menguap
C. Bucal D. Kelembaban tempat penyimpanan
D. Lozenges E. Mengandung lemak padat
E. Implant Tablet
20. Ketika hendak memformulasi sediaan suppositoria
12. Pada formulasi sediaan tablet, bahan yang berfungsi dari bahan yang lipofilik dan efek yang diinginkan
mengurangi friksi antara permukaan dinding tablet adalah efek lokal, maka hal yang harus diperhatikan
dengan dinding die selama pengempaan tablet adalah ...
disebut ..... A. Basis yang cocok adalah polietilen glikol
A. Lubrikan sejati B. Gunakan pengawet natrium benzoat
B. Glidant C. Basis yang cocok adalah basis lipofilik
C. Antiadheren D. Basis yang cocok adalah kombinasi gliserin-
D. Disintegran gelatin
E. Binder E. Hindari pemanasan saat pembuatan
13. Bahan yang berfungsi untuk meningkatkan fluiditas
massa granul yang akan dikempa menjadi tablet 21. Tuan AB datang ke rumah sakit setelah terjatuh di
adalah kamar mandi dengan keluhan sakit kepala, pusing
A. Lubrikan sejati dan kehilangan keseimbangan diikuti dengan
B. Glidant kesulitan menggerakkan tubuh terutama pada
C. Antiadheren bagian sebelah kiri. Setelah dilakukan pemeriksaan
D. Disintegran CT scan, Tuan AB di diagnosis stroke subarakhnoid,
E. Binder tekanan darah tuan AB saat ini 200/100 mmHg,
kadar glukosa darah 200 mg/dl. Penanganan yang
14. Bahan yang dapat mencegah melekatnya harus segera dilakukan adalah ...
permukaan tablet pada puch atas dan punch bawah (1) Turunkan kadar glukosa darah dengan
pada saat pengempaan tablet adalah pemberian insulin sendiri atau kombinasi
A. Lubrikan sejuati dengan hipoglikemik
B. Glidant (2) Pemberian nimodipine untuk mencegah
C. Antiadheren vasopasme yang dapat memperbesar
D. Disintegran kerusakan sel otak
E. Binder (3) Pemberian nutrisi dengan cairan isotonik
15. Contoh bahan yang dapat memberikan gaya adhesi namun menghindari cairan isotonik yang
pada massa serbuk saat granulasi dan kempa mengandung salin dan glukosa
langsung adalah (4) Segera koreksi tekanan darah dengan obat anti
A. Magnesium Sterarat hipertensi golongan ACE inhibitor
B. Avicel 22. Kematian sel yang terjadi akibat adanya jejas atau
C. Colloidal Silica cedera yang diikuti dengan pelepasan mediator-
D. Talk mediator inflamasi seperti prostaglandin,
E. Laktosa bradikinin, histamin dan serotinin disebut
16. Yang tidak termasuk dalam mekanisme bahan A. Nekrosis
penghancur pada sediaan tablet adalah B. Apoptosis
A. Swelling C. Autophagy

UJIAN MASUK PSPA AW 2014/2015 (1424) halaman 250


dari 287
1424
D. Lisis E. 10 jam
E. Mitotic catastrope
30. Seorang pasien laki-laki 54 tahun, dengan bobot
23. Pilihan pertama golongan obat antihipertensi untuk badan 65 kg, mengalami infeksi dan memerlukan
pasien yang juga didiagnosa menderita gagal ginjal dosis muat suatu obat untuk mencapai kadar
kronis adalah plasma antara 7 sampai 9 mg/l. Obat tersebut
(1) ACE Inhibitor diketahui memiliki volume distribusi 0,25 l/kg.
(2) Diuretik Berapa dosis muat yang diperlukan ?
(3) Angiotensin Receptor Blocker (ARB) A. 75 mg
(4) Beta Blocker B. 100 mg
C. 125 mg
24. Pilihan golongan obat antihipertensi yang aman D. 150 mg
untuk diberikan pada ibu hamil adalah E. 175 mg
(1) Diuretik
31. Batuk kering adalah efek samping yang sering
(2) Antagonis Calsium
dikeluhkan oleh pasien yang menggunakan obat
(3) Angiotensin Receptor Blocker (ARB)
antihipertensi golongan
(4) Metildopa
A. ACE Inhibitor
B. Diuretik
25. Tuan BD dengan BB: 85 Kg, TB: 165 m, di diagnosis
C. Antagonis Kalsium
menderita DM tipe 2. dia mengeluhkan sering
D. Beta Bloker
pusing dan pandangan berkunang-kunang. Setelah
E. Alfa Bloker
di cek Tekanan darahnya saat ini 160/80 mmHg.
dari hasil pemeriksaan lab diketahui kadar glukosa : 32. Neurotransmitter untuk sistem syaraf simpatis
180 mg/dl, Kolesterol total : 170 mg/dl , HBA1C : adalah
9,5 %. Pilihan obat yang bisa diberikan kepada tuan (1) Asetilkolin
BD adalah (2) Adrenalin
(1) Glimepiride , Valsartan , Simvastatin (3) Dopamin
(2) Metformin , metildopa (4) Epinefrin
(3) Metformin , Captopril, Simvastatin
(4) Glimepiride , Losartan 33. Antibiotik yang tidak boleh digunakan bersama
dengan antasida karena dapat membentuk
26. Obat antiinflamasi golongan steroid mengurangi kompleks yang inaktif adalah ..
terjadinya nyeri atau inflamasi dengan mencegah A. Amoksisilin
perubahan fosfolipid dari membran sel menjadi B. Penisilin
asam arakidonat secara spesifik dengan C. Ampisilin
menghambat enzim D. Sefalosporin
A. Fosfolipase E. Tetrasiklin
B. Siklooksigenase 34. Antihistamin di bawah ini yang digunakan untuk
C. Lipooksigenase mencegah motion sickness adalah
D. Hidroksilase A. Loratadin
E. Trans aminase B. Fexofenadin
C. Klorfeniramin
27. Tuan AW menderita DM sejak 10 tahun yang lalu. D. Siproheptadin
Saat ini beliau di diagnosa menderita hipertensi. E. Difenhidrinat
Pilihan pertama obat hipertensi yang dapat
35. Pada terapi penderita asama, obat yang digunakan
diberikan untuk tuan AW adalah
selain efedrin HCl, aminofilin, dan bromheksin, juga
(1) Losartan
digunakan deksametason. Deksametason termasuk
(2) Nifedipin
obat asma golongan ...
(3) Captopril
A. Antialergika
(4) Methyldopa
B. Bronkodilator
C. Ekspektoransia
28. Faktor yang mempengaruhi laju dissolusi sediaan
D. kortikosteroid
obat adalah
E. antihistamin
(1) Presipitasi obat di dalam lapisan difusi
(2) Bentuk kristal obat 36. Sistem Renin Angiotensin Aldosteron (RAA) meru-
(3) Tingkat hidrasi pakan salah satu faktor yang mengatur tekanan
(4) Ikatan protein plasma darah dengan mempengaruhi
A. Kontraksi jantung
29. Seorang gadis A diberi dosis intravena suatu obat B. Irama jantung
dan kadar serum puncaknya diketahui 20 mg/l. C. Tahanan perifer
Setelah 18 jam kadar serumnya diketahui tersisa D. Konduksi jantung
2,5 mg/l. Dengan menganggap distribusi sempurna E. Denyut nadi
dan eliminasi kinetika orde satu, berapa waktu paruh 37. Salah satu tujuan terapi bagi penderita diabetes
obat pada pasien tersebut ?
mellitus adalah mempertahankan dan menjaga nilai
A. 2 jam
HBA1C berada pada kisaran
B. 4 jam
A. ≤ 6,5 %
C. 6 jam B. ≤ 8,4 %
D. 8 jam
UJIAN MASUK PSPA AW 2014/2015 (1424) halaman 251
dari 287
1424
C. ≤ 7,0 % C. Ikatan hidrofob
D. ≤ 9,0 % D. Ikatan Van der Waal’s
E. ≤ 5,0 % E. Ikatan koordinasi
38. Seorang laki-laki berusia 57 tahun telah diberi 45. Reagensia yang dapat digunakan untuk
suatu obat antiaritmia untuk mengatasi aritmia mengidentifikasi aldosa adalah ...
atrial yang dialaminya. Namun ternyata ia meng- A. Fenilhidrazin
alami keluhan sakit kepala, pusing, dan telinga B. Benedict
berdenging. Obat apa yang telah diberikan kepada C. Seliwanoff
pasien tersebut yang menimbulkan keluhan demikian ? D. Tauber
A. Amiodaron E. Biuret
B. Prokainamid
C. Propranolol 46. Penetapan kadar Tablet Lovastin dilakukan meng-
D. Kuinidin gunakan HPLC. Konsentrasi larutan standar yang
E. Verapamil digunakan adalah 40 ppm. Bobot 20 tablet Lovastin
20 mg adalah 2850 mg. Laturan uji dibuat dengan
39. Seorang pasien dibawa ke unit gawat darurat menimbang secara seksama 292 mg serbuk tablet
rumah sakit oleh saudaranya karena overdosis Lovastin kemudian dilarutkan dan disonikasi
suatu antibiotik. Waktu paruh obat tersebut adalah hingga volume 200 mL. Kemudian dipipet 20 mL
6,5 jam. Hasil pemeriksaan sesaat setelah tiba untuk diencerkan hingga 100 mL (Larutan Uji).
menunjukkan kadar plasma toksik 88 g/ml. Larutan uji dan larutan standar kemudian diinjeksi-
Diketahui bahwa distribusi obat sempurna dan kan masing-masing sebanyak 20 µL. Respon puncak
kinetika eliminasi orde satu. Berapa lama waktu standar adalah 0,6345 dan respon puncak uji adalah
yang diperlukan agar kadar plasma menurun hingga 0,6425. Berapakah kadar Lovastatin dalam tablet
non-toksik sebesar 5,5 g/ml ? tersebut?
A. 13 jam A. 93,5%
B. 19,5 jam B. 96,4%
C. 22,75 jam C. 98,8%
D. 26 jam
D. 101,2%
E. 32,5 jam
E. 103,8%
40. Seorang bayi menderita infeksi dan mendapat
terapi suatu antibiotik, namun bayi tersebut kemu- 47. Ikatan antar atom dalam senyawa organik dapat
dian menunjukkan gejala gray syndrome. Kemung- berupa ikatan rangkap dua yang terdiri dari ....
kinan antibiotik yang digunakan adalah .... A. Satu ikatan , satu ikatan 
A. tetrasiklin B. Dua ikatan , satu ikatan 
B. kloramfenikol C. Satu ikatan , dua ikatan 
C. ampisilin D. Dua ikatan , dua ikatan 
D. eritromisin E. Tidak memiliki ikatan , hanya ikatan 
E. amoksisilin
48. Suatu analisis spektroskopi massa suatu senyawa
41. Reaksi antara larutan dan gas halogen berikut dapat menghasilkan spektrum seperti di bawah ini.
berlangsung, kecuali .... Berapa bobot molekul senyawa tersebut ?
A. Larutan KCl dengan gas F2
B. Larutan KCl dengan gas Br2
C. Larutan KI dengan gas Cl2
D. Larutan KI dengan gas Br2
E. Larutan KBr dengan gas Cl2

42. Pada reaksi H2O + NH3 NH4+ + OH- menurut


teori Bronsted-Lowry ...
A. H2O bersifat basa A. 100
B. NH3 bersifat basa B. 84
C. H2O bersifat netral C. 141
D. NH3 bersifat asam
D. 59
E. NH4+ bersifat basa
E. 326
43. (CH3)3C-OH adalah contoh dari senyawa …
A. Alkohol tersier 49. Yang termasuk dalam gugus prostetik dari enzim
B. Alkohol sekunder adalah
C. Alkohol primer (1) Flavin Adenin Dinucleotida
D. Aldehid (2) Nicotinamid Adenin Dinucleotida
E. Eter (3) Biotin
(4) Koenzim-A
44. Ikatan yang terbentuk akibat dari penggabungan 50. Pada preparasi sampel untuk analisis spektrofoto-
rantai-rantai non polar molekul obat dan reseptor metri serapan atom, destruksi basah dilakukan
adalah .... untuk analisis unsur logam …
A. Ikatan kovalen A. Hg
B. Ikatan ion B. Cd
UJIAN MASUK PSPA AW 2014/2015 (1424) halaman 252
dari 287
1424
C. Ag (1) Absorbansi
D. Pb (2) Bilangan gelombang
E. Cu (3) Konsentrasi
(4) % Transmitan
51. Eter siklik lingkar tiga yang sangat reaktif dikenal 60. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar 37%
sebagai ... (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah :
A. epoksiran A. 12,51 N
B. hidroksiran B. 10,82 N
C. oksiran C. 11,96 N
D. trioksiran D. 10,67
E. terpena E. 11,54 N
52. Data analisis KCKT yang menjadi acuan analisis
kualitatif adalah … 61. Bahan obat yang digunakan bukan dalam bentuk
A. Waktu retensi getah yang dikeringkan adalah ....
B. Faktor retensi A. Opium
C. Luas area B. Gattaparcha
D. Tinggi puncak C. Papain
E. Panjang gelombang maksimum D. Balsam
E. Aloe
53. NilaiA11 senyawa morfin dalam 0,1 N HCl adalah 40
pada 285 nm. Jika larutan morfin 150 ppm diukur 62. Berikut ini yang bukan merupakan sumber minyak
pada spektrofotometer UV dengan tebal kuvet 1 cm, menguap adalah ....
maka kisaran nilai absorbansinya adalah … A. Peppermint
A. 0,1 B. Clove
B. 0,2 C. Castor
C. 0,4 D. Garlic
D. 0,6 E. Nutmeg
E. 0,8
63. Di antara bahan berikut ini yang digunakan sebagai
54. Pereaksi yang dapat mereduksi asam etanoat antimalaria adalah .....
menjadi etanol adalah .... (1) Gallae
(1) Et2O (2) Cinchona
(2) LiAlH4 (3) Ginseng
(3) H2O (4) Artemesia
(4) NaBH4

55. Pada analisis titrimetri Efedrin HCl secara titrasi 64. Glikosida diperoleh dari hasil kondensasi dari .....
bebas air ditambahkan larutan Hg(CH3COO)2. Yang A. Glikon + aglycone
berfungsi sebagai ... B. Glikon + Protein
A. katalisator C. Protein + aglycone
B. indikator campuran D. Lemak + aglycone
C. kosolven E. Pati + aglycone
D. pengikat ion pengganggu
E. pembantu kelarutan 65. Dari senyawa berikut ini yang bukan diperoleh dari
opium adalah .....
56. Parameter yang diperiksa untuk memverifikasi A. Morphine
metode analisis kompendial/resmi adalah … B. Codeine
(1) akurasi C. Narcotin
(2) selektivitas D. Heroin
(3) presisi E. Papaverin
(4) linearitas
66. Alkaloid yang terdapat di dalam tanaman kina
57. Berikut adalah elektroda pembanding yang sering adalah ......
digunakan pada analisis potensiometri, kecuali … (1) Quinidine
A. Hidrogen baku (2) Cinchonin
B. Ag-AgCl (3) Quinine
C. Ion selektif membran (4) Quinovin
D. Kalomel jenuh
E. Hg-Hg2Cl 67. Yang merupakan sifat-sifat dari alkaloid berikut ini
adalah ....
58. Metode analisis yang digunakan untuk memisahkan (1) Seluruhnya mengandung nitrogen
asam amino berdasarkan nilai isoelektriknya adalah (2) Umumnya alkaloid tidak menguap dan berupa
A. elektroforesis padatan
B. potensiometri (3) Memiliki aktivitas biologis
C. kromatografi gas (4) Seluruhnya mengandung sulphur
D. polarimetri
E. titrimetri 68. Saponin glikosida memiliki sifat
A. Laksatif
59. Pada analisis spektrofotmetri IR, plot (X,Y) adalah : B. Antikonvulsan
UJIAN MASUK PSPA AW 2014/2015 (1424) halaman 253
dari 287
1424
C. Berbusa A. Kadar air > susut pengeringan
D. Astringen B. Kadar air = susut pengeringan
E. Alergan C. Kadar air < susut pengeringan
D. Kadar air < kadar abu
E. Kadar air = kadar abu
69. Resin tidak larut dalam
A. Alkohol 77. Syarat suatu simplisia antara lain ...
B. Air (1) Bebas dari bakteri pathogen
C. Minyak menguap (2) Kadar air < 10%
D. Minyak lemak (3) Bebas dari logam berat
E. Kloroform (4) Bebas dari abu
70. Tanaman asal dari simplisia Biji Pala 78. Sistem dalam pengerjaan KLT yang mengguna-
A. Foeniculum vulgare kan fase gerak stabil atau tetap dan fase diam polar
B. Coriandrum sativum disebut ...
C. Myristica fragrans A. elusi normal
D. Elettaria cardamom B. elusi fase terbalik
E. Papaver somniferum C. elusi dua dimensi
71. Bagaimana mengekstraksi alkaloid dalam bentuk D. elusi bergradien
basa dari tanaman ? E. elusi isokratik
A. Menambahkan ammonium-hydroxide dan air 79. Yang memberikan positif palsu pada reaksi
ke serbuk tanaman Dragendorf dan Mayer
B. Membuat ekstrak dengan penambahan asam (1) Protein
mineral dan pelarut organic (2) Iridoid
C. Membuat ekstrak dengan penambahan basa (3) Asam amino
dan pelarut organic (4) karbohidrat
D. Menambahkan asam mineral dan air ke serbuk
tanaman 80. Di bawah ini yang bukan simplisia adalah ....
E. Membuat ekstrak dengan pelarut organic dan A. Ekstrak
menghangatkannya B. Folia
72. Kromatografi kertas memisahkan molekul sesuai C. Semen
dengan D. Fructus
A. bobot molekul E. Bulbus
B. polaritas
C. solubilitas
D. matriks
E. porositas
73. Sepuluh gram padatan senyawa organic dilarutkan
dalam 100 ml H2O (pelarut 1). Manakah di antara
metode ekstraksi berikut ini yang akan menarik
paling banyak senyawa organik tersebut dari
larutan aqueous tersebut?
A. satu kali ekstraksi dengan 150 ml eter (pelarut 2)
B. satu kali ekstraksi dengan 100 ml eter (pelarut 2)
C. satu kali ekstraksi dengan 50 ml eter (pelarut 2)
D. tiga kali ekstraksi dengan 50 ml eter (pelarut 2)
E. dua kali ekstraksi dengan 50 ml eter (pelarut 2)

74. Langkah kunci pada proses rekristalisasi adalah


A. melarutkan padatan ke dalam sejumlah besar
pelarut dingin
B. menghilangkan semua pengotor yang terlarut
dengan penyaringan vakum
C. membiarkan larutan panas menjadi dingin
secara perlahan dan mengendapkan padatan
D. membiarkan kristal dingin mencapai melting
pointnya
E. bukan salah satu di atas
75. Senyawa yang merupakan kandungan utama dari
Catharanthi herba adalah ....
(1) vincamine
(2) vincristine
(3) viteksin
(4) vinblastin
76. Bagaimana kadar air suatu simplisia yang
mengandung banyak minyak atsiri
UJIAN MASUK PSPA AW 2014/2015 (1424) halaman 254
dari 287
1441
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
210. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
211. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
212. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
213. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
214. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
215. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
216. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
217. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XLIII. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XLIV. Pilihlah :
BBBBB. Jika (1), (2) dan (3) benar
CCCCC. Jika (1) dan (3) benar
DDDDD. Jika (2) dan (4) benar
EEEEE. Jika hanya (4) benar
FFFFF. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

SOAL :

1. Yang termasuk pemeriksaan fisika-kimia simplisia 5. Senyawa dengan karakteristik fisis keras, plastis
antara lain : dan dengan pemanasan menjadi lembek atau
(1) Indeks bias meleleh adalah ....
(2) Bau A. Glikosida
(3) Kelarutan B. Alkaloid
(4) Uji mikroskopik C. Lateks
D. Resin
2. Sifat-sifat minyak atsiri antara lain E. Gom
(1) Dapat mengalami reaksi saponifikasi
(2) Tidak bisa menjadi tengik 6. Senyawa glikosida yang dapat melepaskan gas
(3) Stabil terhadap cahaya dan oksigen beracun HCN adalah
(4) Indeks bias pada umumnya tinggi A. Glikosida steroid
B. Glikosida antrakuinon
3. Senyawa terpen dengan komposisi C5H8 disebut C. Glikosida sianogenik
A. Isoprena D. Glikosida aldehid
B. Monoterpen E. Glikosida alkaloid
C. Ditepen
D. Sesquiterpen 7. Lapisan pada permukaan epidermis tum-buhan
E. Triterpen yang terdiri atas lapisan malam atau wax adalah
A. Mesofil
4. Dalam bentuk basa bebas, senyawa alkalo-id dapat B. Idioblas
diekstraksi dengan pelarut C. Kutikula
(1) Eter D. Litosis
(2) Kloroform E. Epikarp
(3) Amilalkohol
8. Jaringan pada tumbuhan yang terus mene-rus
(4) Alkohol primer
melakukan pembelahan dan banyak terdapat di
ujung-ujung akar tumbuhan adalah
A. Jaringan parenkim
B. Jaringan meristem
C. Jaringan sklerenkim

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1441) halaman 255 dari


287
1441
D. Jaringan palisade
E. Jaringan kolenkim 17. Urutan tahapan pengolahan simplisia yang paling
9. Berkas pembuluh pada tumbuhan yang berfungsi tepat adalah
mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh A. Pengumpulan bahan baku – Sortasi Basah –
bagian tumbuhan adalah Pencucian – Pengubahan bentuk – Pengeringan
(1) Xilem – sortasi kering – penyimpanan
(2) Floem B. Pengumpulan bahan baku – Pencucian – Sortasi
(3) Pembuluh kayu Basah – Pengubahan bentuk – Pengeringan –
(4) Pembuluh tapis sortasi kering – penyimpanan
C. Pengumpulan bahan baku - Pengubahan bentuk
10. Bagian daun yang berfungsi mengatur pertukaran – Pencucian – Sortasi Basah – Pengeringan –
gas C02 dan O2 pada peristiwa fotosintesis adalah sortasi kering – penyimpanan
A. Mesofil daun D. Pengumpulan bahan baku – Pengubahan
B. Stomata bentuk - Sortasi Basah – Pencucian –
C. Trikomata Pengeringan – sortasi kering – penyimpanan
D. Kutikula E. Pengumpulan bahan baku – Sortasi Basah –
E. Parenkim Pencucian – Pengubahan bentuk – Sortasi
kering – Pengeringan – penyimpanan
11. Jaringan tumbuhan yang hanya terdapat pada daun
adalah 18. Pereaksi Folin-Ciocalteu digunakan untuk
A. Mesofil menetukan kadar senyawa
B. Parenkim A. Fenolik
C. Kolenkim B. Alkaloid
D. Sklerenkim C. Flavonoid
E. Epidermis D. Antrakuinon
E. Glikosida
12. Hasil hidrolisis senyawa glikosida akan diperoleh
(1) Aglikon dan glikon 19. Untuk mengidentifikasi lignin pada peng-amatan
(2) Non gula dan gula mikroskopik simplisia ditambah-kan pereaksi
(3) Genin dan glikon A. Air
(4) Gula dan glikon B. Asam pikrat
C. Fluoroglusin-HCl
13. Organel sel yang berperan dalam respirasi sel D. Kloralhidrat
adalah E. Gliserol
A. Ribosom
B. Mitokondria 20. Identifikasi senyawa saponin dapat dilakukan
C. Lisosom dengan cara
D. Retikulum endoplasma (1) Uji pengendapan
E. Inti sel (2) Uji busa
(3) Uji kelarutan
14. Bahan yang digunakan untuk menolak serangga (4) Uji hemolisis sel darah
karena baunya disebut
A. Antifidan Untuk soal nomor 21 – 25 :
B. Atraktan Sebanyak 100 g Sampel daun X (kandungan kimia
C. Refellan antara lain klorofil, glikosida, minyak atsiri, terpenoid,
D. Cauntertan dan tannin) diekstraksi dengan 1500 ml pelarut n-
E. Semua benar heksan. Diperoleh ekstrak n-heksan sebanyak 5 g.
Ampasnya kemudian diektraksi kembali dengan pelarut
15. Isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman metanol sebanyak 1000 ml, diperoleh ekstrak metanol
atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari sebanyak 20 g. Masing-masing ekstrak yang diperoleh
sel tanaman disebut kemudian identifikasi secara KLT.
A. Eksudat
B. Lateks 21. Rendamen ekstrak yang diperoleh untuk ekstrak n-
C. Resin heksan adalah
D. Damar A. 5 %
E. Idioblast B. 10 %
C. 15 %
16. Cara ekstraksi komponen kimia simplisia dengan D. 20%
ciri tekstur yang keras, mengguna-kan pelarut air, E. 25 %
pemanasan selama 30 menit, disebut
A. Perkolasi 22. Senyawa kimia yang dominan terdapat pada
B. Refluks ekstrak n-heksan adalah
C. Infusa A. Klorofil, tannin, terpenoid
D. Decocta B. Klorofil, minyak atsiri, glikosida
E. Destilasi C. Terpenoid, minyak atsiri, klorofil
D. Tannin, glikosida, terpenoid
E. Glikosida, terpenoid, minyak atsiri

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1441) halaman 256 dari


287
1441
23. Apabila dilakukan identifikasi secara KLT dengan 30. Budi berusia 10 tahun dengan bobot badan 30 kg
menggunakan fase diam polar dan fase gerak non mendapat resep codein yang diketa-hui memiliki
polar maka DM 60 mg/300mg, maka berapakah DM yang tepat
(1) Rf ektrak n-heksan ≥ Rf ekstrak metanol untuk Budi
(2) Senyawa-senyawa tannin akan ter-deteksi di A. 30 mg/150 mg
tempat penotolan B. 27 mg/136 mg
(3) Minyak atsiri dominan terdeteksi pada ekstrak C. 26 mg/128 mg
n-heksan D. 26 mg/132 mg
(4) Spot pada ekstrak n-heksan akan dominan E. 30 mg/125 mg
berwarna merah pada UV 366
31. Resep yang harus segera dikerjakan ada-lah resep
24. Berdasarkan hasil ekstraksi diperoleh bahwa : yang memiliki tanda
(1) Senyawa dengan tingkat kepolaran tinggi A. Cito ; citiss; p.p ; urg ; stat.
jumlahnya lebih banyak B. Cito ; citiss; p.i.m; urg; stat
(2) Senyawa dengan tingkat kepolaran rendah C. Cito;citiss;p.i.m; prn;urg
jumlahnya lebih banyak D. Cito;citiss;p.p; prn;urg
(3) Ekstrak n-heksan berwarna hijau tua
(4) Senyawa terpenoid lebih dominan pada ekstrak 32. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti diminum
metanol sekaligus , adalah
A. haust.
25. Pernyataan yang tepat sesuai dengan cara ekstraksi B. hor. intern
tersebut di atas adalah C. inf.
(1) Cara ekstraksinya kurang tepat, sebaik-nya D. h.s
digunakan metanol saja karena bersifat E. d.t.d
semipolar
(2) Dibutuhkan jumlah pelarut lebih banyak 33. Sifat aliran dari sediaan pasta adalah
(3) Dibutuhkan waktu ekstraksi yang lebih lama A. Newtonian
(4) Komponen kimia akan terpisah, sesuai tingkat B. Plastis
kepolaran pelarut yang diguna-kan C. Pseudoplastis
D. Dilatan
26. Bahan yang dapat digunakan untuk menurunkan E. Tiksotropi
sudut kontak partikel dengan medium pendispersi
adalah 34. Kosolven dapat meningkatkan kelarutan bahan-
A. Tragakan bahan yang sukar larut dengan cara
B. Xanthan gum A. Memutuskan ikatan kovalen dari bahan aktif
C. Polisorbat 80 B. Membentuk ikatan hidrogen
D. Methyl selulosa C. Solvasi
E. Talk D. Menurunkan tegangan antar muka
E. Meningkatkan daya kohesi
27. Mikroorganisme yang tidak terpengaruh enzim
lizozim dan mampu menyebabkan kerusakan pada 35. Yang tidak termasuk mekanisme kerja emulgator
mata adalah adalah
A. E.coli A. Penurunan tegangan antar muka
B. L.casei B. Pembentukan lapisan monomolekuler
C. P. aeroginosa C. Pembentukan lapisan multimolekuler
D. B. substilis D. Penarikan elektrik dari globul-globul
E. S.thypii E. Menyelubungi fase terdispersi

28. Singkatan dalam resep yang berarti “sebelum 36. Pada pembuatan gel dengan menggunakan
makan” carbomer sebagai gelling agent hal yang perlu
A. m. diperhatikan adalah
B. a.c A. Penggunaan trietanolamin sebagai penetral pH
C. p.m B. Penggunaan tween 80 sebagai surfaktan
D. noct C. Penggunaan gliserin sebagai humaktan
E. o.m D. Penggunaan propilenglikol sebagai kosolven
E. Penggunaan PEG sebagai penstabil
29. Jika DM Papaverin HCl 200 mg/600 mg, maka untuk
orang yang berusia 23 tahun, DM nya adalah 37. Metode sterilisasi yang tidak menjamin derajat
A. 230 mg/690 mg steril yang diinginkan adalah
B. 200 mg/600 mg A. Autoklaf
C. 131 mg/394 mg B. Sterilisasi gas
D. 131 mg/400 mg C. Pasteurisasi
E. 100 mg/300 mg D. Filtrasi
E. Radiasi sinar UV

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1441) halaman 257 dari


287
1441
38. Berdasarkan teori Kinsey, obat yang diaplikasikan E. Larutan NaCl 4,5 %
melalui okuler akan melewati 3 lapisan kornea, 47. Bahan yang dapat digunakan untuk mem-bentuk
yaitu : suspensi dengan tipe flokulasi adalah
A. Eksternal, posterior, interior A. Aluminium
B. Epitelium, konjungtiva, substansi propia B. Gliserin
C. Epitelium, sklera, endotelium C. Polisorbat
D. Epitelium, substansi propia, endotelium D. Polietilenglikol
E. Epitelium, konjungtiva, sklera E. Magnesium hidroksida
39. Cara yang dapat digunakan untuk meng-hilangkan
pirogen pada sediaan injeksi volume besar dengan 48. Endapan merah hasil reaksi antara mono-sakarida
inaktivasi endotoksin adalah, kecuali dengan pereaksi Fehling adalah
A. Osmosis balik A. CuO
B. Oksidasi B. Cu2O
C. Hidrolisis asam basa C. Cu2O2
D. Alkilasi D. HgO
E. Radiasi E. Hg2O

40. Syarat sediaan parenteral volume kecil dosis ganda, 49. Dua molekul aldehid bergabung memben-tuk 3-
kecuali hidroksi aldehid disebut
A. Steril A. Asetal
B. Bebas pirogen B. Aldol
C. Menggunakan pengawet C. Ketal
D. Isohidris D. Aldosa
E. Bebas partikulat E. Ketosa
41. Gas yang umum digunakan untuk proses sterilisasi
adalah 50. Diastereomer yang konfigurasinya berbeda pada
A. Nitrogen hanya satu karbon kiral saja disebut ..
B. Oksigen A. Enantiomer
C. CHO B. Epimer
D. Etilen Oksida C. Isomer
E. Metana D. Anomer
E. Stereoisomer
42. Pengaturan pH untuk sediaan larutan steril
dimaksudkan untuk, kecuali 51. Yang termasuk dalam gugus prostetik dari enzim
A. Mencegah perubahan warna sediaan adalah ....
B. Menentukan konsentrasi pengawet (1) Nicotinamid Adenin Dinucleotida
C. Mencegah iritasi saat pemakaian
D. Menjaga kestabilan obat
(2) Flavin Adenin Dinucleotida
E. Kenyamanan konsumen (3) Koenzim-A
(4) Biotin
43. Bahan berikut yang dapat menyebabkan paralisis
52. Pada analisis titrimetri Efedrin HCl secara titrasi
pada silia hidung adalah
bebas air ditambahkan larutan Hg(CH3COO)2.
A. Larutan NaCl 0,9%
Apakah fungsi dari larutan tersebut ?
B. Larutan Kokain >2.5 %
A. Katalisator
C. Timol <0,1 %
B. Indicator campuran
D. Larutan garam perak
C. Kosolven
E. Larutan NaCl 4,5 %
D. Pengikat ion pengganggu
44. Syarat sediaan parenteral volume besar, kecuali E. Semua salah
A. Steril
B. Bebas pirogen 53. Ikatan yang menghubungkan satu mono-sakarida
C. Menggunakan pengawet dengan monosakarida lainnya disebut ....
D. Isohidris A. Glikosidik
E. Bebas partikulat B. Hidrogen
C. Kovalen
45. Rasio volume sediaan akhir suspensi flokulasi ter-
D. Van Der Waals
hadap sedimen akhir suspensi deflokulasi disebut
E. Peptida
A. Volume sedimentasi
B. Derajat flokulasi
54. Alat khusus yang dapat membuat interaksi energi
C. Derajat deflokulasi
kimia dengan energi listrik adalah ....
D. Agregasi
(1) Sel elektrokimia
E. Derajat sedimentasi
(2) Sel Galvani
46. Bahan yang perlu diperhatikan saat formu-lasi (3) Sel elektrolisis
sediaan hidung karena dapat menye-babkan lipoid (4) Sel kering
pneumonia adalah
A. Larutan NaCl 0,9% 55. Logam alkali yang banyak di kulit bumi adalah ....
B. Larutan Kokain >2,5 % (1) litium
C. Minyak (2) natrium
D. Larutan garam perak (3) cesium

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1441) halaman 258 dari


287
1441
(4) kalium D. Alfa-Naftol Benzein
E. Merah Kuinaldin
56. Reaksi antara larutan dan gas halogen berikut dapat 64. Sumber sinar spektrofotometer UV-Vis untuk sinar
berlangsung, kecuali .... tampak adalah ....
A. Larutan KCl dengan gas Br2 (1) Katoda
B. Larutan KI dengan gas Cl2 (2) Deuterium
C. Larutan KI dengan gas Br2 (3) Helium
D. Larutan KBr dengan gas Cl2 (4) Tungsten
E. Larutan KCl dengan gas F2
65. Konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p5 menunjukkan
57. Berapakah pH larutan asam cuka 0,01 M dengan atom ....
derajat disosiasi sebesar 0,125 .... A. Cl
A. 1,903 B. Br
B. 2,903 C. I
C. 3,903 D. Na
D. 4,903 E. Ca
E. 5,903
66. Kelompok senyawa yang mengandung ikatan ionik ..
58. Struktur di bawah ini disebut .... A. CoCl2, CO, CaO
B. CoCl2, CaO, NH4Cl
C. CO, CaO, H2SO4
D. CaO, H2SO4, NH4Cl
(1) Oksiran E. NH4Cl, HCl, SCl2
(2) Etilenoksid
67. Berapa Molaritas suatu larutan yang dibuat dengan
(3) Epoksida
melarutkan 117 g NaCl dalam air yang cukup untuk
(4) Aldehid
membuat 500 mL larutan ....
59. Parameter validasi yang menilai keter-ulangan A. 3
suatu metode validasi adalah … B. 4
A. Spesifitas C. 5
B. Selektivitas D. 6
C. Akurasi E. 7
D. Presisi 68. Di bawah ini yang bukan tujuan kombinasi obat
E. Linearitas adalah ...
A. Kombinasi antara dua jenis obat atau lebih yang
60. Gambaran elektron dari struktur asam nitrat di atas mempunyai efek yang sama atau mirip untuk
mengikuti aturan .... mengobati satu simptom
B. Memberikan obat kombinasi dengan maksud
mengurangi atau menghilang-kan efek samping
obat utama
C. Memberikan obat kombinasi dengan maksud
meningkatkan absorpsi (rate of absorption and
A. Kekule extend of absorption) obat utama
B. Lewis D. Memberikan obat kombinasi dengan tujuan
C. Pauli mengurangi laju distribusi obat utama
D. Wittig E. Memberikan obat kombinasi dengan tujuan
E. Hahn timbulnya efek potensiasi.
61. Gugus manakah yang membentuk ikatan hidrogen 69. Interaksi farmakokinetik dapat terjadi pada fase di
paling kuat dengan molekul air? bawah ini, kecuali ...
A. Alkohol A. Absorpsi
B. Fenol B. Metabolisme
C. Eter C. Distribusi
D. Aldehid D. Disintegrasi
E. Semua sama kuat E. Ekskresi

62. Metode titrasi yang titik akhirnya tidak ditentukan 70. Sediaan kotrimoksasol yang berisi sulfametoksasol
oleh indikator, akan tetapi ditunjukkan dengan dan trimetoprim merupakan contoh interaksi obat
kekeruhan dikenal dengan metode .... tipe
A. Mohr A. Adisi
B. Volhard B. Potensiasi
C. K. Fajans C. Antagonis
D. Leibig D. Farmasetik
E. Argentometri E. Kimia

63. Indikator yang digunakan dalam titrasi basa lemah 71. Faktor-faktor terkait obat antimikroba yang harus
dan garam-garamnya adalah, kecuali .... dipertimbangkan untuk peng-obatan adalah, kecuali
A. Hijau Malakit A. Spektrum aktivitas
B. Kristal Violet B. Tipe aktivitas
C. Biru Bromtimol C. Sensitivitas
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1441) halaman 259 dari
287
1441
D. Toksisitas C. Methskopolamin
E. Sumber antimikroba D. Atropin
72. Probenesid biasa digunakan bersamaan dengan E. Oksibutinin
penisilin dengan maksud untuk meningkatkan
durasi kerja dari penisilin. Ini adalah contoh 80. Terbutalin yang bekerja dengan mengobati
interaksi obat yang terjadi pada tahapan bronkospasme menghasilkan efeknya ketika
A. Metabolisme A. Berikatan pada beta 2
B. Distribusi B. Berikatan pada beta 3
C. Disintegrasi C. Berikatan pada beta 1
D. Ekskresi D. Berikatan pada reseptor alfa 1
E. Absorpsi E. Berikatan pada reseptor alfa 2

73. Masalah-masalah yang bisa dihasilkan ketika 81. Yang termasuk antagonis reseptor H2 di bawah ini
menggunakan antimikroba adalah, kecuali dan dapat digunakan untuk mengobati maag adalah
A. Reaksi hipersensitivitas kecuali
B. Toksisitas A. Ranitidin
C. Resistensi B. Famotidin
D. Superinfeksi C. Nizatidin
E. Relaps D. Cetrizin
E. Simetidin
74. Penyebab-penyebab kegagalan terapi antimikroba
di bawah ini adalah kecuali 82. Scurvy merupakan penyakit yang diakibat-kan
A. Pemilihan antimikroba yang tidak tepat karena kekurangan vitamin
B. Pengobatan dimulai terlambat A. A
C. Pemberian antimikroba pada infeksi yang B. B
disebabkan oleh virus C. C
D. Adanya mikroorganisme yang dormant dan D. D
bisa menyebabkan kekambuhan di kemudian E. K
hari
E. Terapi yang diberikan sebelum adanya infeksi 83. Rickets merupakan penyakit yang diakibat-kan
75. Berdasarkan mekanisme kerjanya, anti-mikroba karena kekurangan vitamin
dibagi menjadi beberapa kelom-pok. Berikut ini A. A
yang bukan pengelom-pokan antimikroba adalah B. B
A. Penghambat sintesis dinding sel C. C
B. Mengganggu keutuhan membrane sel D. D
C. Merusak selaput inti sel E. K
D. Menghambat sintesis protein
E. Menghambat sintesis asam nukleat 84. Xeropthalmia merupakan penyakit yang
diakibatkan karena kekurangan vitamin
76. Yang bukan antihistamin generasi pertama adalah.. A. A
A. Klorpeniramin B. B
B. Siproheptadin C. C
C. Prometazin D. D
D. Difenhidramin E. K
E. Loratadin
85. Obat lini pertama untuk pasien DM tipe II disertai
77. Resistensi obat antimikroba dapat terjadi melalui
obesitas adalah
hal-hal di bawah ini, kecuali
A. Metformin
A. Mutasi spontan
B. Glibenklamid
B. Transfer DNA dari mikroorganisme yang
C. Insulin
resisten ke mikroorganisme yang sensitif
D. meglitinide
C. Sistem influx
E. thiazolidinedione
D. Mikroorganisme yang menghasilkan enzim
yang mendegradasi antimikroba
E. Pengubahan konformasi struktur reseptor obat
antimikroba

78. Di bawah ini yang termasuk golongan-golongan


obat diuretik adalah kecuali
A. Penghambat enzim karbonik anhidrase
B. Penghambat kanal Ca2+
C. Penghambat kanal Na+
D. Penghambat symport Na+K+2Cl–
E. Penghambat Symport Na+Cl–

79. Obat penghambat kolinoseptor yang di-gunakan


untuk mencegah mabuk per-jalanan adalah
A. Ipatropium
B. Skopolamin
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1441) halaman 260 dari
287
1442

SOAL UJIAN MASUK


PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

TES KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
218. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
219. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
220. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
221. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah. Untuk keperluan perhitungan, naskah
soal boleh dicoret-coret.
222. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai. Tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah.
223. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
224. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
225. Naskah soal boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara
sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
XLV. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
XLVI. Pilihlah :
GGGGG. Jika (1), (2) dan (3) benar
HHHHH. Jika (1) dan (3) benar
IIIII. Jika (2) dan (4) benar
JJJJJ. Jika hanya (4) benar
KKKKK. Jika (1), (2), (3) dan (4) benar

SOAL :

86. Di bawah ini yang bukan tujuan kombinasi obat H. Antagonis


adalah ... I. Farmasetik
F. Kombinasi antara dua jenis obat atau lebih yang J. Kimia
mempunyai efek yang sama atau mirip untuk
mengobati satu simptom 89. Faktor-faktor terkait obat antimikroba yang harus
G. Memberikan obat kombinasi dengan maksud dipertimbangkan untuk peng-obatan adalah, kecuali
mengurangi atau menghilangkan efek samping F. Spektrum aktivitas
obat utama G. Tipe aktivitas
H. Memberikan obat kombinasi dengan maksud H. Sensitivitas
meningkatkan absorpsi (rate of absorption and I. Toksisitas
extend of absorption) obat utama J. Sumber antimikroba
I. Memberikan obat kombinasi dengan tujuan
mengurangi laju distribusi obat utama 90. Probenesid biasa digunakan bersamaan dengan
J. Memberikan obat kombinasi dengan tujuan penisilin dengan maksud untuk meningkatkan
timbulnya efek potensiasi. durasi kerja dari penisilin. Ini adalah contoh
interaksi obat yang terjadi pada tahapan
87. Interaksi farmakokinetik dapat terjadi pada fase di F. Metabolisme
bawah ini, kecuali ... G. Distribusi
F. Absorpsi H. Disintegrasi
G. Metabolisme I. Ekskresi
H. Distribusi J. Absorpsi
I. Disintegrasi
J. Ekskresi 91. Masalah-masalah yang bisa dihasilkan ketika
menggunakan antimikroba adalah, kecuali
88. Sediaan kotrimoksasol yang berisi sulfametoksasol F. Reaksi hipersensitivitas
dan trimetoprim merupakan contoh interaksi obat G. Toksisitas
tipe H. Resistensi
F. Adisi I. Superinfeksi
G. Potensiasi J. Relaps
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1442) halaman 261 dari
287
1442
100. Scurvy merupakan penyakit yang diakibat-kan
92. Yang bukan antihistamin generasi pertama adalah.. karena kekurangan vitamin
F. Klorpeniramin F. A
G. Siproheptadin G. B
H. Prometazin H. C
I. Difenhidramin I. D
J. Loratadin J. K
93. Penyebab-penyebab kegagalan terapi antimikroba 101. Rickets merupakan penyakit yang diakibat-kan
di bawah ini adalah kecuali karena kekurangan vitamin
F. Pemilihan antimikroba yang tidak tepat F. A
G. Pengobatan dimulai terlambat G. B
H. Pemberian antimikroba pada infeksi yang H. C
disebabkan oleh virus I. D
I. Adanya mikroorganisme yang dormant dan J. K
bisa menyebabkan kekambuhan di kemudian
hari 102. Xeropthalmia merupakan penyakit yang
J. Terapi yang diberikan sebelum adanya infeksi diakibatkan karena kekurangan vitamin
94. Berdasarkan mekanisme kerjanya, anti-mikroba F. A
dibagi menjadi beberapa kelom-pok. Berikut ini G. B
yang bukan pengelom-pokan antimikroba adalah H. C
F. Penghambat sintesis dinding sel I. D
G. Mengganggu keutuhan membrane sel J. K
H. Merusak selaput inti sel
I. Menghambat sintesis protein 103. Obat lini pertama untuk pasien DM tipe II
J. Menghambat sintesis asam nukleat disertai obesitas adalah
F. Metformin
95. Resistensi obat antimikroba dapat terjadi melalui G. Glibenklamid
hal-hal di bawah ini, kecuali H. Insulin
F. Mutasi spontan I. meglitinide
G. Transfer DNA dari mikroorganisme yang J. thiazolidinedione
resisten ke mikroorganisme yang sensitif
H. Sistem influx 104. Yang termasuk pemeriksaan fisika-kimia
I. Mikroorganisme yang menghasilkan enzim simplisia antara lain :
yang mendegradasi antimikroba (5) Indeks bias
J. Pengubahan konformasi struktur reseptor obat (6) Bau
antimikroba (7) Kelarutan
(8) Uji mikroskopik
96. Di bawah ini yang termasuk golongan-golongan
obat diuretik adalah kecuali 105. Sifat-sifat minyak atsiri antara lain
F. Penghambat enzim karbonik anhidrase (5) Dapat mengalami reaksi saponifikasi
G. Penghambat kanal Ca2+ (6) Tidak bisa menjadi tengik
H. Penghambat kanal Na+ (7) Stabil terhadap cahaya dan oksigen
I. Penghambat symport Na+K+2Cl– (8) Indeks bias pada umumnya tinggi
J. Penghambat Symport Na+Cl–
106. Senyawa terpen dengan komposisi C5H8 disebut
97. Obat penghambat kolinoseptor yang di-gunakan F. Isoprena
untuk mencegah mabuk per-jalanan adalah G. Monoterpen
F. Ipatropium H. Ditepen
G. Skopolamin I. Sesquiterpen
H. Methskopolamin J. Triterpen
I. Atropin
J. Oksibutinin 107. Dalam bentuk basa bebas, senyawa alkalo-id
dapat diekstraksi dengan pelarut
98. Terbutalin yang bekerja dengan mengobati
(5) Eter
bronkospasme menghasilkan efeknya ketika
(6) Kloroform
F. Berikatan pada beta 2
(7) Amilalkohol
G. Berikatan pada beta 3
(8) Alkohol primer
H. Berikatan pada beta 1
I. Berikatan pada reseptor alfa 1
108. Senyawa dengan karakteristik fisis keras,
J. Berikatan pada reseptor alfa 2
plastis dan dengan pemanasan menjadi lembek atau
99. Yang termasuk antagonis reseptor H2 di bawah ini meleleh adalah ....
dan dapat digunakan untuk mengobati maag adalah F. Glikosida
kecuali G. Alkaloid
F. Ranitidin H. Lateks
G. Famotidin I. Resin
H. Nizatidin J. Gom
I. Cetrizin
109. Senyawa glikosida yang dapat melepaskan gas
J. Simetidin
beracun HCN adalah
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1442) halaman 262 dari
287
1442
F. Glikosida steroid 118. Isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
G. Glikosida antrakuinon atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari
H. Glikosida sianogenik sel tanaman disebut
I. Glikosida aldehid F. Eksudat
J. Glikosida alkaloid G. Lateks
H. Resin
110. Lapisan pada permukaan epidermis tum-buhan I. Damar
yang terdiri atas lapisan malam atau wax adalah J. Idioblast
F. Mesofil 119. Cara ekstraksi komponen kimia simplisia
G. Idioblas dengan ciri tekstur yang keras, mengguna-kan
H. Kutikula pelarut air, pemanasan selama 30 menit, disebut
I. Litosis F. Perkolasi
J. Epikarp G. Refluks
111. Jaringan pada tumbuhan yang terus mene-rus H. Infusa
melakukan pembelahan dan banyak terdapat di I. Decocta
ujung-ujung akar tumbuhan adalah J. Destilasi
F. Jaringan parenkim
G. Jaringan meristem 120. Urutan tahapan pengolahan simplisia yang
H. Jaringan sklerenkim paling tepat adalah
I. Jaringan palisade F. Pengumpulan bahan baku – Sortasi Basah –
J. Jaringan kolenkim Pencucian – Pengubahan bentuk – Pengeringan
112. Berkas pembuluh pada tumbuhan yang – sortasi kering – penyimpanan
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun G. Pengumpulan bahan baku – Pencucian – Sortasi
keseluruh bagian tumbuhan adalah Basah – Pengubahan bentuk – Pengeringan –
(5) Xilem sortasi kering – penyimpanan
(6) Floem H. Pengumpulan bahan baku - Pengubahan bentuk
(7) Pembuluh kayu – Pencucian – Sortasi Basah – Pengeringan –
(8) Pembuluh tapis sortasi kering – penyimpanan
I. Pengumpulan bahan baku – Pengubahan
113. Bagian daun yang berfungsi mengatur bentuk - Sortasi Basah – Pencucian –
pertukaran gas C02 dan O2 pada peristiwa Pengeringan – sortasi kering – penyimpanan
fotosintesis adalah J. Pengumpulan bahan baku – Sortasi Basah –
F. Mesofil daun Pencucian – Pengubahan bentuk – Sortasi
G. Stomata kering – Pengeringan – penyimpanan
H. Trikomata
I. Kutikula 121. Pereaksi Folin-Ciocalteu digunakan untuk
J. Parenkim menetukan kadar senyawa
F. Fenolik
114. Jaringan tumbuhan yang hanya terdapat pada G. Alkaloid
daun adalah H. Flavonoid
F. Mesofil I. Antrakuinon
G. Parenkim J. Glikosida
H. Kolenkim
I. Sklerenkim 122. Untuk mengidentifikasi lignin pada peng-
J. Epidermis amatan mikroskopik simplisia ditambah-kan
pereaksi
115. Hasil hidrolisis senyawa glikosida akan F. Air
diperoleh G. Asam pikrat
(5) Aglikon dan glikon H. Fluoroglusin-HCl
(6) Non gula dan gula I. Kloralhidrat
(7) Genin dan glikon J. Gliserol
(8) Gula dan glikon

116. Organel sel yang berperan dalam respirasi sel 123. Identifikasi senyawa saponin dapat dilakukan
adalah dengan cara
F. Ribosom (5) Uji pengendapan
G. Mitokondria (6) Uji busa
H. Lisosom (7) Uji kelarutan
I. Retikulum endoplasma (8) Uji hemolisis sel darah
J. Inti sel
Untuk soal nomor 39 – 43 :
117. Bahan yang digunakan untuk menolak serangga Sebanyak 100 g Sampel daun X (kandungan kimia
karena baunya disebut antara lain klorofil, glikosida, minyak atsiri, terpenoid,
F. Antifidan dan tannin) diekstraksi dengan 1500 ml pelarut n-
G. Atraktan heksan. Diperoleh ekstrak n-heksan sebanyak 5 g.
H. Refellan Ampasnya kemudian diektraksi kembali dengan pelarut
I. Cauntertan metanol sebanyak 1000 ml, diperoleh ekstrak metanol
J. Semua benar sebanyak 20 g. Masing-masing ekstrak yang diperoleh
kemudian identifikasi secara KLT.
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1442) halaman 263 dari
287
1442
G. a.c
124. Rendamen ekstrak yang diperoleh untuk H. p.m
ekstrak n-heksan adalah I. noct
F. 5 % J. o.m
G. 10 %
H. 15 %
I. 20%
J. 25 %
132. Jika DM Papaverin HCl 200 mg/600 mg, maka
125. Senyawa kimia yang dominan terdapat pada untuk orang yang berusia 23 tahun, DM nya adalah
ekstrak n-heksan adalah F. 230 mg/690 mg
F. Klorofil, tannin, terpenoid G. 200 mg/600 mg
G. Klorofil, minyak atsiri, glikosida H. 131 mg/394 mg
H. Terpenoid, minyak atsiri, klorofil I. 131 mg/400 mg
I. Tannin, glikosida, terpenoid J. 100 mg/300 mg
J. Glikosida, terpenoid, minyak atsiri
133. Budi berusia 10 tahun dengan bobot badan 30
126. Apabila dilakukan identifikasi secara KLT kg mendapat resep codein yang diketa-hui memiliki
dengan menggunakan fase diam polar dan fase DM 60 mg/300mg, maka berapakah DM yang tepat
gerak non polar maka untuk Budi
(5) Rf ektrak n-heksan ≥ Rf ekstrak metanol F. 30 mg/150 mg
(6) Senyawa-senyawa tannin akan ter-deteksi di G. 27 mg/136 mg
tempat penotolan H. 26 mg/128 mg
(7) Minyak atsiri dominan terdeteksi pada ekstrak I. 26 mg/132 mg
n-heksan J. 30 mg/125 mg
(8) Spot pada ekstrak n-heksan akan dominan
berwarna merah pada UV 366 134. Resep yang harus segera dikerjakan ada-lah
resep yang memiliki tanda
127. Berdasarkan hasil ekstraksi diperoleh bahwa : E. Cito ; citiss; p.p ; urg ; stat.
(5) Senyawa dengan tingkat kepolaran tinggi F. Cito ; citiss; p.i.m; urg; stat
jumlahnya lebih banyak G. Cito;citiss;p.i.m; prn;urg
(6) Senyawa dengan tingkat kepolaran rendah H. Cito;citiss;p.p; prn;urg
jumlahnya lebih banyak
(7) Ekstrak n-heksan berwarna hijau tua 135. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti
(8) Senyawa terpenoid lebih dominan pada ekstrak diminum sekaligus , adalah
metanol F. haust.
G. hor. intern
128. Pernyataan yang tepat sesuai dengan cara H. inf.
ekstraksi tersebut di atas adalah I. h.s
(5) Cara ekstraksinya kurang tepat, sebaik-nya J. d.t.d
digunakan metanol saja karena bersifat
semipolar 136. Sifat aliran dari sediaan pasta adalah
(6) Dibutuhkan jumlah pelarut lebih banyak F. Newtonian
(7) Dibutuhkan waktu ekstraksi yang lebih lama G. Plastis
(8) Komponen kimia akan terpisah, sesuai tingkat H. Pseudoplastis
kepolaran pelarut yang diguna-kan I. Dilatan
J. Tiksotropi
129. Bahan yang dapat digunakan untuk
menurunkan sudut kontak partikel dengan medium 137. Kosolven dapat meningkatkan kelarutan bahan-
pendispersi adalah bahan yang sukar larut dengan cara
F. Tragakan F. Memutuskan ikatan kovalen dari bahan aktif
G. Xanthan gum G. Membentuk ikatan hidrogen
H. Polisorbat 80 H. Solvasi
I. Methyl selulosa I. Menurunkan tegangan antar muka
J. Talk J. Meningkatkan daya kohesi

130. Mikroorganisme yang tidak terpengaruh enzim 138. Yang tidak termasuk mekanisme kerja
lizozim dan mampu menyebabkan kerusakan pada emulgator adalah
mata adalah F. Penurunan tegangan antar muka
F. E.coli G. Pembentukan lapisan monomolekuler
G. L.casei H. Pembentukan lapisan multimolekuler
H. P. aeroginosa I. Penarikan elektrik dari globul-globul
I. B. substilis J. Menyelubungi fase terdispersi
J. S.thypii
139. Pada pembuatan gel dengan menggunakan
131. Singkatan dalam resep yang berarti “sebelum carbomer sebagai gelling agent hal yang perlu
makan” diperhatikan adalah
F. m. F. Penggunaan trietanolamin sebagai penetral pH
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1442) halaman 264 dari
287
1442
G. Penggunaan tween 80 sebagai surfaktan 148. Rasio volume sediaan akhir suspensi flokulasi
H. Penggunaan gliserin sebagai humaktan ter-hadap sedimen akhir suspensi deflokulasi
I. Penggunaan propilenglikol sebagai kosolven disebut
J. Penggunaan PEG sebagai penstabil F. Volume sedimentasi
G. Derajat flokulasi
H. Derajat deflokulasi
I. Agregasi
140. Metode sterilisasi yang tidak menjamin derajat J. Derajat sedimentasi
steril yang diinginkan adalah
149. Bahan yang perlu diperhatikan saat formu-lasi
F. Autoklaf
sediaan hidung karena dapat menye-babkan lipoid
G. Sterilisasi gas
pneumonia adalah
H. Pasteurisasi
F. Larutan NaCl 0,9%
I. Filtrasi
G. Larutan Kokain >2,5 %
J. Radiasi sinar UV
H. Minyak
I. Larutan garam perak
141. Berdasarkan teori Kinsey, obat yang
J. Larutan NaCl 4,5 %
diaplikasikan melalui okuler akan melewati 3
lapisan kornea, yaitu :
150. Bahan yang dapat digunakan untuk mem-
F. Eksternal, posterior, interior
bentuk suspensi dengan tipe flokulasi adalah
G. Epitelium, konjungtiva, substansi propia
F. Aluminium
H. Epitelium, sklera, endotelium
G. Gliserin
I. Epitelium, substansi propia, endotelium
H. Polisorbat
J. Epitelium, konjungtiva, sklera
I. Polietilenglikol
142. Cara yang dapat digunakan untuk meng- J. Magnesium hidroksida
hilangkan pirogen pada sediaan injeksi volume
besar dengan inaktivasi endotoksin adalah, kecuali 151. Endapan merah hasil reaksi antara mono-
F. Osmosis balik sakarida dengan pereaksi Fehling adalah
G. Oksidasi F. CuO
H. Hidrolisis asam basa G. Cu2O
I. Alkilasi H. Cu2O2
J. Radiasi I. HgO
143. Syarat sediaan parenteral volume kecil dosis J. Hg2O
ganda, kecuali
F. Steril 152. Dua molekul aldehid bergabung memben-tuk 3-
G. Bebas pirogen hidroksi aldehid disebut
H. Menggunakan pengawet F. Asetal
I. Isohidris G. Aldol
J. Bebas partikulat H. Ketal
I. Aldosa
144. Gas yang umum digunakan untuk proses J. Ketosa
sterilisasi adalah
F. Nitrogen 153. Diastereomer yang konfigurasinya berbeda
G. Oksigen pada hanya satu karbon kiral saja disebut ..
H. CHO F. Enantiomer
I. Etilen Oksida G. Epimer
J. Metana H. Isomer
145. Pengaturan pH untuk sediaan larutan steril I. Anomer
dimaksudkan untuk, kecuali J. Stereoisomer
F. Mencegah perubahan warna sediaan
G. Menentukan konsentrasi pengawet 154. Yang termasuk dalam gugus prostetik dari
H. Mencegah iritasi saat pemakaian enzim adalah ....
I. Menjaga kestabilan obat (5) Nicotinamid Adenin Dinucleotida
J. Kenyamanan konsumen (6) Flavin Adenin Dinucleotida
146. Bahan berikut yang dapat menyebabkan (7) Koenzim-A
paralisis pada silia hidung adalah (8) Biotin
F. Larutan NaCl 0,9%
G. Larutan Kokain >2.5 % 155. Pada analisis titrimetri Efedrin HCl secara
H. Timol <0,1 % titrasi bebas air ditambahkan larutan Hg(CH3COO)2.
I. Larutan garam perak Apakah fungsi dari larutan tersebut ?
J. Larutan NaCl 4,5 % F. Katalisator
G. Indicator campuran
147. Syarat sediaan parenteral volume besar, kecuali
H. Kosolven
F. Steril
I. Pengikat ion pengganggu
G. Bebas pirogen
J. Semua salah
H. Menggunakan pengawet
I. Isohidris
156. Ikatan yang menghubungkan satu mono-
J. Bebas partikulat
sakarida dengan monosakarida lainnya disebut ....
UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1442) halaman 265 dari
287
1442
F. Glikosidik 164. Gugus manakah yang membentuk ikatan
G. Hidrogen hidrogen paling kuat dengan molekul air?
H. Kovalen F. Alkohol
I. Van Der Waals G. Fenol
J. Peptida H. Eter
I. Aldehid
J. Semua sama kuat

157. Alat khusus yang dapat membuat interaksi 165. Metode titrasi yang titik akhirnya tidak
energi kimia dengan energi listrik adalah .... ditentukan oleh indikator, akan tetapi ditunjukkan
(5) Sel elektrokimia dengan kekeruhan dikenal dengan metode ....
(6) Sel Galvani F. Mohr
(7) Sel elektrolisis G. Volhard
(8) Sel kering H. K. Fajans
I. Leibig
158. Logam alkali yang banyak di kulit bumi adalah J. Argentometri
.... 166. Indikator yang digunakan dalam titrasi basa
(5) litium lemah dan garam-garamnya adalah, kecuali ....
(6) natrium F. Hijau Malakit
(7) cesium G. Kristal Violet
(8) kalium H. Biru Bromtimol
I. Alfa-Naftol Benzein
159. Reaksi antara larutan dan gas halogen berikut J. Merah Kuinaldin
dapat berlangsung, kecuali .... 167. Sumber sinar spektrofotometer UV-Vis untuk
F. Larutan KCl dengan gas Br2 sinar tampak adalah ....
G. Larutan KI dengan gas Cl2 (5) Katoda
H. Larutan KI dengan gas Br2 (6) Deuterium
I. Larutan KBr dengan gas Cl2 (7) Helium
J. Larutan KCl dengan gas F2 (8) Tungsten
160. Berapakah pH larutan asam cuka 0,01 M 168. Konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p5
dengan derajat disosiasi sebesar 0,125 .... menunjukkan atom ....
F. 1,903 F. Cl
G. 2,903 G. Br
H. 3,903 H. I
I. 4,903 I. Na
J. 5,903 J. Ca
161. Struktur di bawah ini disebut .... 169. Kelompok senyawa yang mengandung ikatan
ionik ..
F. CoCl2, CO, CaO
G. CoCl2, CaO, NH4Cl
(5) Oksiran H. CO, CaO, H2SO4
(6) Etilenoksid I. CaO, H2SO4, NH4Cl
(7) Epoksida J. NH4Cl, HCl, SCl2
(8) Aldehid
170. Berapa Molaritas suatu larutan yang dibuat
162. Parameter validasi yang menilai keter-ulangan dengan melarutkan 117 g NaCl dalam air yang
suatu metode validasi adalah … cukup untuk membuat 500 mL larutan ....
F. Spesifitas F. 3
G. Selektivitas G. 4
H. Akurasi H. 5
I. Presisi I. 6
J. Linearitas J. 7

163. Gambaran elektron dari struktur asam nitrat di


atas mengikuti aturan ....

F. Kekule
G. Lewis
H. Pauli
I. Wittig
J. Hahn

UJIAN MASUK PSPA AK 2014/2015 (1442) halaman 266 dari


287
1442
209
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
MATERI KEMAMPUAN KHUSUS

PETUNJUK UMUM
226. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
227. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
228. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
229. Semua jawaban yang benar memiliki nilai yang sama, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang
salah
230. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah
231. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara dan petunjukan
yang diberikan oleh pengawas
232. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
233. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
234. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara sampai pengawas datang ke
tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

SOAL :
139. Istilah “ketersediaan hayati” atau H. Ionisasi obat
“bioavailabil-itas” menunjukkan jumlah relatif I. Pelarutan obat di dalam darah
obat yang mencapai : J. Disintegrasi tablet
F. Usus halus 143. Gejala “first pass effect” terjadi pada organ
G. Lambung :
H. Sirkulasi sistemik D. Ginjal
I. Hati E. Jantung
J. Ginjal F.Paru-paru
G. Hati
140. AUC dapat diartikan sebagai : H. Lambung
J. Nilai teoretik,
II. Ukuran kurva kadar obat – waktu, 144. Di antara faktor-faktor berikut
III. Memiliki unsur satuan bobot dan J. Disintegrasi produk,
waktu/volume II. Disolusi obat aktif,
F. I saja III. Difusi obat aktif melalui dinding usus.
G. III saja Yang menjadi tahap pembatas laju untuk
H. I dan II absorpsi obat yang diberikan per oral adalah :
I. II dan III F. I saja
J. I, II, dan III G. III saja
H. I dan II
141. Bioavailabilitas relatif suatu produk obat I. II dan III
dapat ditentukan dengan membandingkan nilai- J. I, II, dan III
nilai berikut ini dengan obat kontrol :
J. Luas area di bawah kurva (AUC), 145. Penyakit diabetes mellitus berhubungan
II. Total ekskresi urin obat, lang-sung dengan keberadaan hormon:
III. Kadar pucak obat dalam plasma. F. Tiroid
F. I saja G. Testosteron
G. III saja H. Estrogen
H. I dan II I. Insulin
I. II dan III J. Androgen
J. I, II, dan III
146. Antibodi berikut yang berkaitan dengan
142. Proses yang pertama harus terjadi sebelum reaksi alergi adalah :
obat tersedia untuk diabsorbsi dari sediaan F. IgG
tablet adalah : G. IgE
F. Pelarutan obat di dalam cairan pencernaan H. IgA
G. Pelarutan obat di dalam epitel saluran I. IgD
pencernaan J. IgM

UJIAN MASUK P3A 2009 (209) lembar 267 dari 7


1442
F. Neurotranmiter endogen
G. Golongan baru dari obat antiinflamasi
topikal
H. Zat penghambat neuromuskular
I. Amin biogenik yang menyebabkan skizofrenia
J. Peptida opioid endogen
147. Pada pemberian secara IV bolus, jika waktu 156. Saraf yang menghantarkan impuls dengan
paruh adalah t1/2, dosis obat adalah D0, kadar cara melepaskan asetilkolin adalah saraf :
plasma obat pada waktu awal adalah Cp 0, dan F. Adrenergik
tetapan laju eliminasi adalah K, maka volume G. Kolinergik
distribusi (Vd) = H. Simpatik
F. Cp0∙ D0 I. Antikolinergik
G. 0,693 J. Neurogenik
⁄t1/2
157. Besi diperlukan oleh tubuh untuk :
H. 0,693⁄K F. Perkembangan leukosit
D0 G. Absorbsi asam askorbat
I. ⁄Cp
0 H. Pertumbuhan tulang
J. K.t1/2 I. Fungsi imun
148. Suatu obat memiliki waktu paruh eliminasi 3 J. Transpor oksigen
jam dan volume distribusinya 100 ml/kg. Klirens 158. Betakaroten adalah prekursor untuk :
tubuh total obat ini pada pria 70 kg adalah : F. Betaseron
F. 0,5 l/jam G. Beta interferon
G. 1,6 l/jam H. Vitamin E
H. 8,0 l/jam I. Vitamin A
I. 14,6 l/jam J. Karteolol
J. 16,3 l/jam 159. Levodopa adalah obat untuk penyakit :
149. Metabolisme obat umumnya menghasilkan : A. Addison
F. Senyawa kurang asam B. Stroke
G. Senyawa lebih asam C. Parkinson
H. Senyawa yang memiliki koefisien partisi D. Insomnia
minyak/air yang lebih tinggi E. Epilepsi
I. Senyawa yang lebih polar 160. Hormon kortikosteroid yang sering
J. Senyawa yang memiliki kelarutan air yang digunakan sebagai antiinflamasi adalah
lebih rendah A. Betametason
150. Sediaan Insulin biasanya diberikan secara : B. Beklometason
F. Injeksi intradermal C. Hidrokortison
G. Bolus intravena D. Deksametason
H. Injeksi subkutan E. Kortison
I. Injeksi intramuskular 161. Triiodotironin adalah hormon yang
J. Infus intravena dikeluarkan dari kelenjar endokrin :
151. "Prodrug" dapat diartikan sebagai : A. Uterus
F. Zat kimia yang menjadi bagian prosedur B. Pankreas
sintetik dalam pembuatan obat C. Payudara
G. Senyawa yang melepaskan obat aktif di D. Limfe
dalam tubuh E. Tiroid
H. Senyawa yang mungkin aktif terapetik tetapi 162. Komposisi leukosit dalam darah manusia
masih dalam tahap uji coba terdiri komponen berikut, kecuali :
I. Obat yang hanya memiliki aktivitas A. Eosinofil
profilaktik di dalam tubuh B. Fagosit
J. Obat yang digolongkan “mungkin efektif” C. Neutrofil
152. Simetidin adalah penyekat reseptor H2- D. Basil
Histamin, digunakan sebagai : E. Monosit
A. Antialergi 163. Persamaan yang menyatakan proses
B. Anti Ulkus Pektikum transpor pasif adalah :
C. Anti Mabuk Kendaraan A. Hukum Fick
D. Antiemetik B. Henderson-Hasselbalch
E. Antihipertensi C. Noyes-Whitney
153. Obat antipsikotik kebanyakan memiliki aksi : D. Hukum Stoke
F. Kolinergik E. Michaelis-Menten
G. Dopaminergik 164. Bahan kimia berikut ini tidak cocok dijadikan
H. Penghambatan COMT sebagai bahan tambahan obat adalah
I. Penghambatan dopamin F. Metil paraben
J. Agonis 1-adrenergik G. Pati
154. Yang paling tepat tentang klonidin adalah : H. Gliserin
F. Bloker -adrenergik I. Benzokain
G. Bloker -adrenergik J. Laktosa
H. Penghambat MAO 165. Yang mana di antara bahan kimia berikut ini
I. Agonis -adrenergik dapat ditambahkan ke dalam larutan obat
J. Agonis -adrenergik sebagai zat pengkelat?
155. Yang paling tepat tentang endorfin adalah : F. Asam askorbat

UJIAN MASUK P3A 2009 (209) lembar 268 dari 7


1442
G. Hidrokuinon H. 0,15
H. Edetat I. 1,5
I. Natriumbisulfit J. 150
J. Natrium fluorosein 175. Larutan parenteral berikut yang memiliki
sifat yang paling dekat dengan cairan tubuh
166. Proses penghalusan suatu zat menjadi manusia adalah :
serbuk yang sangat halus disebut : F. Injeksi dekstrosa 2,5% dan NaCl 0,45%
F. Levigasi G. Injeksi natrium klorida
G. Sublimasi H. Injeksi Ringer Laktat
H. Triturasi I. Injeksi natrium laktat
I. Pulverisasi dgn intervensi J. Injeksi Ringer
J. Maserasi 176. Kecuali dinyatakan lain, untuk membuat 100
167. Contoh surfaktan nonionik adalah : bagian emulsi digunakan
F. Amonium laurat A. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air
G. Dioktil natrium sulfosuksinat untuk corpus 2 x PGA
H. Trietanolamin stearat B. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air
I. Setil piridinium klorida untuk corpus ½ x PGA
J. Sorbitan monopalmitat C. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air
168. Yang tidak digunakan sebagai diluent dalam untuk corpus 1 ½ x minyak
formulasi tablet adalah : D. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air
F. Magnesium stearat untuk corpus 1 ½ x minyak
G. Laktosa E. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air
H. Pati untuk corpus 1 ½ x PGA
I. Dikalsium fosfat 177. Agar suatu larutan isotonis dengan darah,
J. Manitol maka harus memiliki kesamaan :
169. Yang bukan fungsi lubrikan dalam formulasi F. Kadar garam
tablet adalah : G. pH
F. Meningkatkan sifat aliran granul H. Tekanan cairan
G. Mengurangi pemakaian punch dan die I. Tekanan osmotik
H. Mengurangi adhesi serbuk pada punch dan J. Specific gravity
die 178. Suatu larutan sakarosa (BM=342 g/mol)
I. Memudahkan pengeluaran tablet dari die dibuat dengan melarutkan 0,5 g dalam 100 g
J. Meningkatkan keterbasahan tablet di dalam air. Hitung konsentrasi molalnya.
lambung A. 0,00146 m
170. Dosis obat yang cukup memberikan daya B. 0,0146 m
penyembuhan yang optimal disebut C. 0,146 m
A. Dosis terapi D. 1,460 m
B. Dosis toksis E. Salah semua
C. Dosis minimal 179. Akan dibuat injeksi Vitamin C 25 mg/ml,
D. Dosis letal sebanyak 5 ml. Jika diketahui ptb Vitamin C =
E. Dosis maksimum 0,105 dan ptb NaCl = 0,576, maka NaCl yang
171. Dosis suatu obat untuk orang dewasa dibutuhkan agar injeksi tersebut isotonis adalah
adalah 250 mg. Dosis yang diperlukan untuk A. 20 mg
anak usia 6 tahun dengan bobot badan 60 pon B. 22 mg
adalah : (1 pon = 0,4536 kg) C. 24 mg
F. 60 mg D. 26 mg
G. 85 mg E. 28 mg
H. 100 mg 180. Di antara bahan berikut ini :
I. 125 mg IV. Benzofenon; II. Sinamat; III. Metil salisilat
J. 180 mg Yang termasuk kandungan sediaan tabir surya
172. Kebanyakan suppositoria vaginal adalah ;
menggunakan basis : F. I
F. Beeswax G. III
G. Lemak coklat H. I dan II
H. Gliserin I. II dan III
I. Gelatin gliserin J. I, II, dan III
J. Polietilen glikol 181. Sistem HLB paling banyak diterapkan untuk
173. Dosis obat untuk orang dewasa adalah 200 klasifikasi surfaktan.. :
mg. Berapa mg dosis untuk anak 8 tahun yang F. Anionik
memiliki luas permukaan tubuh 6 m2? G. Amfolitik
F. 25 H. Kationik
G. 40 I. Nonionik
H. 50 J. Anionik maupun kationik
I. 70 182. Yang tidak cocok digunakan sebagai anti-
J. 80 oksidan adalah :
174. Lanoxin Pediatric Elixir mengandung 0,05 F. Askorbil palmitat
mg digoksin per ml. Dalam 3 ml elixir terdapat G. Butylated hydroxytoluene
digoxin sebanyak .. µg H. Vitamin E
F. 0,0015 I. Asam askorbat
G. 0,015 J. Klorobutanol

UJIAN MASUK P3A 2009 (209) lembar 269 dari 7


1442
L. RNH2>R2NH=R3N
M. R2NH>RNH2>R3N
183. Berat molekul senyawa 1 g dilarutkan dalam N. Semua benar
100 g air yang menyebabkan penurunan titik 192. Alkaloid yang tidak berasal dari prazat asam
beku larutan 0,573ºC pada 25ºC (Kb=0,51 & amino disebut :
Kf=1,86) J. True alkaloid
A. 324,6 g/mol K. Protoalkaloid
B. 350,6 g/mol L. Pseudoalkaloid
C. 32,46 g/mol M. Bukan salah satu
D. 35,06 g/mol N. Semua benar
E. Salah semua 193. Alkaloid yang mempunyai atom nitrogen terletak
184. Suatu larutan mengandung 500 satuan/ml diluar cincin heterosiklik disebut
pada saat dibuat. Setelah 40 hari tersisa 300 J. True alkaloid
satuan/ml. Jika penguraian berjalan dengan K. Protoalkaloid
orde-I, hitunglah tetapan laju orde-I L. Pseudoalkaloid
A. 0,0128 per hari M. Bukan salah satu
B. 0,1280 per hari N. Semua benar
C. 0,0128 per bulan 194. Identifikasi alkaloid secara umum dapat
D. 0,0128 per minggu dilakukan dengan KLT menggunakan reagen
E. Salah semua semprot :
185. Pada soal di atas, obat telah terurai J. Dragendorf
setengah-nya dari konsentrasi awal setelah .. K. Vanilian asam sulfat
A. 53,8 hari L. Asam sulfat
B. 63,8 hari M. Uap NH3
C. 44,3 hari N. Semua benar
D. 64,3 hari 195. Penetapan kadar alkaloid yang didasarkan atas
E. 54,3 hari intensitas spot pada lempeng KLT dapat
186. Metilparaben adalah ester dari : dilakukan dengan cara :
F. Asam benzoat J. Gravimetri
G. Asam p-amino salisilat K. Spektrofotometri
H. Benzil alkohol L. Densitometri
I. Asam p-hidroksi benzoat M. Volumetri
J. Asam propionat N. Bukan salah satu
187. Seorang farmasis membuat suatu larutan 196. Pada alur ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid
dapar dengan mencampur 1 dL asam borat kwarterner dapat diperoleh pada:
0,005 M dengan 1 dL natrium borat 0,05 M J. Ekstrak PE
dalam se-jumlah air hingga cukup 1 L. Maka pH K. Ekstrak Etilasetat
larutan adalah : L. Ekstrak CHCl3
F. 8,24 M. Ekstrak air
G. 9,24 N. Semua benar
H. 10,24 197. Pada alur ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid
I. < 8,0 tersier dapat diperoleh pada:
J. > 10,5 J. Ekstrak PE
188. Seorang farmasis menambahkan 2 ml K. Ekstrak Etilasetat
larutan injeksi tobramisin (40 mg/ml) ke dalam L. Ekstrak CHCl3
larutan oftalmik tobramisin 0,3 %. Konsentrasi M. Ekstrak air
tobra-misin dalam larutan campuran adalah … N. Semua benar
g/ml 198. Alkaloid yang berasal dari asam amino triptofan
F. 0,012 disebut alkaloid :
G. 0,015 J. Piridin
H. 0,03 K. Protoberberin
I. 0,052 L. Indol
J. 0,092 M. Imidasol
189. Yang bukan karakteristik alkaloid adalah : N. Semua benar
F. Mengandung nitrogen dalam molekulnya 199. Senyawa alkaloid dibawah ini memiliki cincin
G. Sering memperlihatkan stereoisomerisme indol, kecuali:
H. Memiliki kelarutan yang baik dalam alkohol J. Katarantina
I. Kelarutan dalam air sangat kecil K. Ajmalicina
J. Memiliki pKa di bawah 7 L. Berberina
190. Dalam molekul alkaloid, nitrogen tersusun M. β-karbolina
sebagai senyawa, kecuali: N. Kofeina
D. Amina primer 200. Penggunaan gas nitrogen pada kromatotron
E. Amina kwartener berguna untuk:
F.Amina sekunder N. Memperbaiki pita pemisahan
G. Amina tersier O. Mencegah oksidasi cuplikan
H. Tidak ada yang benar P. Mencegah lepasnya penyerap
191. Senyawa berikut ini, yang paling kuat sifat Q. Mencegah penguapan cuplikan
basanya adalah : R. Mempertegas pita pemisahan
J. RNH2>R2NH>R3N
K. RNH2<R2NH<R3N

UJIAN MASUK P3A 2009 (209) lembar 270 dari 7


1442
R. Bukan salah satu
201. Penanganan noda yang tidak terlihat dengan 210. Bagian alat suction kolom yang tidak terdapat
lampu UV pada KLTP dilakukan dengan cara pada rapid si-gel adalah:
berikut, kecuali : J. Labu alas bulat
N. Menggunakan ember iodin K. Pompa vakum
O. Menyemprot seluruh lempeng dengan kabut L. Gelas masir
halus air M. Penampung fraksi
P. Menyemprot seluruh lempeng dengan N. Bukan salah satu
pereaksi kromogenik 211. Keuntungan pengemasan sampel dengan cara
Q. Menggunakan senyawa pembanding kering adalah :
R. Bukan salah satu N. Jumlah sampel sedikit
202. Proses pembentukan kristal dapat dipercepat O. Sampel dapat dilarutkan dengan pelarut
dengan cara: yang cocok
N. Pemanasan suhu serendah mungkin P. Pencemar fraksi seminimal mungkin
O. Penambahan kristal murni Q. Memperkecil kerusakan sampel
P. Pengeringan pada temperatur kamar R. Menghemat biaya dan energi
Q. Tidak ada yang benar 212. Jenis Flavonoid polimetoksi relatif bersifat non
R. Semua benar polar, oleh karenanya larut dalam pelarut :
203. Tempat eluen pada flash kolom disebut juga: J. Air
H. Reservoir K. Campuran etanol-air
I. Elenat L. Etanol
J. Piston M. Heksan
K. Eluat N. Bukan salah satu
L. Chamber 213. Metabolit sekunder yang diproduksi dengan
204. Pemasukan sampel yang tinggi/lebar pada teknik kultur jaringan tanaman, dapat diperoleh
kolom dapat menyebabkan: pada fase pertumbuhan :
N. Tumpang tindih senyawa melewati kolom K. Lag phase
O. Kolom kelebihan muatan L. Death phase
P. Adsorbsi irreversible pada fase diam M. Log phase
Q. Semua benar N. Stationary phase
R. Semua salah O. Linier phase
205. Pemasukan sample dalam bentuk cairan pada 214. Analisis berat dari suatu unsur yang
permukaan fase diam yang dikemas kering terdapat dalam sampel dapat dilakukan dengan
dapat menyebabkan: metode
N. Pita jadi tidak rata D. Volumetri
O. Gaya cairan cenderung merusak si-gel E. Gravimetri
P. Sulit mendapatkan volume sampel yang F. Kromatografi
sama G. Spektrofotometri
Q. Semua benar H. Titrimetri
R. Semua salah 215. Berapakah konsentrasi larutan HCl dalam
206. Pada kromatografi fase terbalik, eluen yang Molar, bila diketahui konsentrasi larutan HCl
pertama kali dipakai: pekat (37 %) BJ 1,19, dan berat molekul HCl
N. Jumlahnya paling sedikit 36,5.
O. Kepolarannya paling rendah H. 24,12
P. Kepolarannya paling tinggi I. 18,09
Q. Jumlahnya paling banyak J. 12,06
R. Sesuai keinginan K. 3,02
207. Hal yang berhubungan dengan KLT 2 dimensi L. 6,03
adalah: 216. Istilah KIRAL berhubungan dengan sifat
N. Menguji kemurnian isolat obat :
O. Membantu proses pemisahan H. Kemampuan mengkelat
P. Memperbesar harga Rf I. Stereoisomerisme
Q. Membantu kristalisasi J. Kelarutan dalam air
R. Bukan salah satu K. Sifat eutektik
208. Inaktivasi enzim pada pengolahan sampel laut L. Koefisien partisi
dicapai saat: 217. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar
N. Sampel dibilas air tawar primer pada pembakuan NaOH adalah :
O. Sampel dipotong-potong L. Kalium biftalat
P. Perendaman dengan alkohol M. Tembaga sulfat
Q. Pemanasan dengan refluks N. Natrium hidroksida
R. Pengeringan O. Natrium karbonat
209. Untuk mencegah rusaknya susunan fase diam P. Natrium nitrit
pada pemasukan sampel pada kolom dilakukan 218. Asam salisilat dalam sediaan obat dapat
dengan: ditentukan kadarnya secara :
N. Mengetuk-ngetuk kolom sampai mampat L. Asidimetri
O. Membuat perbandingan si-gel kasar dan M. Kompleksometri
halus N. Alkalimetri
P. Memasuki si-gel secara kontinu O. Gravimetri
Q. Menambahkan pasir pada permukaan P. Argentometri
penyerap

UJIAN MASUK P3A 2009 (209) lembar 271 dari 7


1442
P. Tes maltol
229. Kadar pengotoran besi dalam suatu sampel
219. Pada penentuan kadar luminal natrium secara air sebesar 2 mg per liter, sama dengan :
asidimetri, indikator yang digunakan adalah : A. 0,2 bpj
L. Kalium kromat B. 2 bpj
M. Fenolftalein C. 20 bpj
N. Besi (III) amonium klorida D. 200 bpj
O. EBT E. 2000 bpj
P. Amilum 230. Di antara hal-hal berikut :
220. pH adalah : VII. Konsentrasi molar asam lemah yang ada
I. log konsentrasi ion hidroksil VIII.pKa asam lemah
J. negatif log konsentrasi ion hidronium IX. volume larutan yang ada
K. negatif log konsentrasi ion hidroksil yang diperlukan untuk menentukan pH sistem
L. log konsentrasi ion hidronium buffer adalah :
M. tidak ada yang benar F. I
221. Logam kalsium dalam sediaan farmasi dapat G. III
ditentukan kadarnya dengan cara H. I dan II
L. Asidimetri I. II dan III
M. Kompleksometri J. I, II, dan III
N. Alkalimetri 231. Toleransi kesalahan yang masih diizinkan
O. Gravimetri untuk metode bromometri adalah :
P. Argentometri H. 2 %
222. Larutan baku yang digunakan untuk penentuan I. 6 %
kadar secara kompleksometri adalah : J. 10 %
J. AgNO3 K. 4 %
K. NaNO2 L. 8 %
L. EDTA 232. Untuk menentukan adanya senyawa golongan
M. NaOH xanthin dalam sampel obat dapat dilakukan
N. KBrO3 dengan menggunakan pereaksi :
223. Indikator yang digunakan pada metode L. Swikker
kompleksometri adalah : M. Lieberman Burchard
L. Kalium kromat N. Mureksid
M. Fenoftalein O. DAB-HCl
N. Besi (III) amonium klorida P. Molish
O. EBT 233. Untuk membedakan glukosa dan fruktosa
P. Amilum dalam suatu sampel karbohidrat dapat
224. Titik akhir titrasi pada metode iodimetri ditandai digunakan pereaksi :
dengan terbentuknya warna : J. Iodium
J. Merah K. Seliwanof
K. Putih L. Luff
L. Biru M. Fehling
M. Hijau N. Barfoed
N. Kuning 234. Kadar merkuri dalam sampel air dilaporkan
225. Larutan iodium dapat dibakukan dengan meng- sebesar 5 bpj. Nilai ini setara dengan :
gunakan larutan : G. 0,00005%
L. Natrium karbonat H. 0,0005%
M. Asam nitrit I. 0,005%
N. Natrium tiosulfat J. 0,05%
O. Asam asetat K. 0,5%
P. Arsentrioksida 235. Perbedaan laju perpindahan senyawa dalam
226. INH dapat ditentukan kadarnya dengan metode suatu sampel secara kromatografi sangat
L. Bromometri ditentukan oleh besarnya :
M. Asidimetri L. Affinitas
N. Argentometri M. Kelarutan
O. Alkalimetri N. Daya pisah
P. Kompleksometri O. Koefisien partisi
227. Bila larutan sampel ditambahkan pereaksi P. Koefisien distribusi
Millon akan terbentuk warna merah. Hal ini 236. Yang termasuk pelarut polar dibawah ini adalah
menunjukkan adanya senyawa ......... L. Eter minyak bumi
J. Karbohidrat M. Kloroform
K. Protein N. Heksan
L. Alkaloid O. Asam
M. Asam amino P. Toluen
N. Vitamin
228. Streptomisin, salah satu antibiotika yang dapat
diidentifikasi dengan menggunakan pereaksi :
L. Tes fluoresensi
M. Tes ninhidrin
N. Tes diazotasi
O. Tes vanilin

UJIAN MASUK P3A 2009 (209) lembar 272 dari 7


1442
237. Bila diketahui konsentrasi larutan sampel
adalah 1,25 x 10-4 M, tebal kuvet 1,00 cm,
transmitan 10 %. Berapakah konsentrasi
larutan sampel bila transmitan 20 % yang
diukur pada tebal kuvet 2,00 cm ?
L. 8,00 x 103 M
M. 4,375 x 10-5 M
N. 4,00 x 103 M
O. 8,650 x 10-5 M
P. 2,00 x 103 M

238. Sumber radiasi yang sering dipakai pada


spektrofotometri infra merah adalah :
J. Nerns glower
K. Mercuri
L. Tungsten
M. Deuterium
N. Ultraviolet

UJIAN MASUK P3A 2009 (209) lembar 273 dari 7


1442
207
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AWAL
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
MATERI KEMAMPUAN KHUSUS

PETUNJUK UMUM
235. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
236. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
237. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
238. Semua jawaban yang benar memiliki nilai yang sama, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang
salah
239. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah
240. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara dan petunjukan
yang diberikan oleh pengawas
241. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
242. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
243. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara sampai pengawas datang ke
tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

SOAL :
239. Analisis berat dari suatu unsur yang T. Gravimetri
terdapat dalam sampel dapat dilakukan dengan U. Argentometri
metode
I. Volumetri 244. Pada penentuan kadar luminal natrium secara
J. Gravimetri asidimetri, indikator yang digunakan adalah :
K. Kromatografi Q. Kalium kromat
L. Spektrofotometri R. Fenolftalein
M. Titrimetri S. Besi (III) amonium klorida
T. EBT
240. Berapakah konsentrasi larutan HCl dalam U. Amilum
Molar, bila diketahui konsentrasi larutan HCl 245. pH adalah :
pekat (37 %) BJ 1,19, dan berat molekul HCl N. log konsentrasi ion hidroksil
36,5. O. negatif log konsentrasi ion hidronium
M. 24,12 P. negatif log konsentrasi ion hidroksil
N. 18,09 Q. log konsentrasi ion hidronium
O. 12,06 R. tidak ada yang benar
P. 3,02 246. Logam kalsium dalam sediaan farmasi dapat
Q. 6,03 ditentukan kadarnya dengan cara
Q. Asidimetri
241. Istilah KIRAL berhubungan dengan sifat R. Kompleksometri
obat : S. Alkalimetri
M. Kemampuan mengkelat T. Gravimetri
N. Stereoisomerisme U. Argentometri
O. Kelarutan dalam air 247. Larutan baku yang digunakan untuk penentuan
P. Sifat eutektik kadar secara kompleksometri adalah :
Q. Koefisien partisi O. AgNO3
P. NaNO2
242. Senyawa yang sering dipakai sebagai standar Q. EDTA
primer pada pembakuan NaOH adalah : R. NaOH
Q. Kalium biftalat S. KBrO3
R. Tembaga sulfat 248. Indikator yang digunakan pada metode
S. Natrium hidroksida kompleksometri adalah :
T. Natrium karbonat Q. Kalium kromat
U. Natrium nitrit R. Fenoftalein
S. Besi (III) amonium klorida
243. Asam salisilat dalam sediaan obat dapat T. EBT
ditentukan kadarnya secara : U. Amilum
Q. Asidimetri 249. Titik akhir titrasi pada metode iodimetri ditandai
R. Kompleksometri dengan terbentuknya warna :
S. Alkalimetri O. Merah

UJIAN MASUK P3A 2009 (207) lembar 274 dari 7


1442
P. Putih Q. Luff
Q. Biru R. Fehling
R. Hijau S. Barfoed
S. Kuning 259. Kadar merkuri dalam sampel air dilaporkan
250. Larutan iodium dapat dibakukan dengan meng- sebesar 5 bpj. Nilai ini setara dengan :
gunakan larutan : L. 0,00005%
Q. Natrium karbonat M. 0,0005%
R. Asam nitrit N. 0,005%
S. Natrium tiosulfat O. 0,05%
T. Asam asetat P. 0,5%
U. Arsentrioksida 260. Perbedaan laju perpindahan senyawa dalam
251. INH dapat ditentukan kadarnya dengan metode suatu sampel secara kromatografi sangat
Q. Bromometri ditentukan oleh besarnya :
R. Asidimetri Q. Affinitas
S. Argentometri R. Kelarutan
T. Alkalimetri S. Daya pisah
U. Kompleksometri T. Koefisien partisi
252. Bila larutan sampel ditambahkan pereaksi U. Koefisien distribusi
Millon akan terbentuk warna merah. Hal ini 261. Yang termasuk pelarut polar dibawah ini adalah
menunjukkan adanya senyawa ......... Q. Eter minyak bumi
O. Karbohidrat R. Kloroform
P. Protein S. Heksan
Q. Alkaloid T. Asam
R. Asam amino U. Toluen
S. Vitamin 262. Bila diketahui konsentrasi larutan sampel
253. Streptomisin, salah satu antibiotika yang dapat adalah 1,25 x 10-4 M, tebal kuvet 1,00 cm,
diidentifikasi dengan menggunakan pereaksi : transmitan 10 %. Berapakah konsentrasi
Q. Tes fluoresensi larutan sampel bila transmitan 20 % yang
R. Tes ninhidrin diukur pada tebal kuvet 2,00 cm ?
S. Tes diazotasi Q. 8,00 x 103 M
T. Tes vanilin R. 4,375 x 10-5 M
U. Tes maltol S. 4,00 x 103 M
254. Kadar pengotoran besi dalam suatu sampel T. 8,650 x 10-5 M
air sebesar 2 mg per liter, sama dengan : U. 2,00 x 103 M
A. 0,2 bpj 263. Sumber radiasi yang sering dipakai pada
B. 2 bpj spektrofotometri infra merah adalah :
C. 20 bpj O. Nerns glower
D. 200 bpj P. Mercuri
E. 2000 bpj Q. Tungsten
255. Di antara hal-hal berikut : R. Deuterium
X. Konsentrasi molar asam lemah yang ada S. Ultraviolet
XI. pKa asam lemah 264. Istilah “ketersediaan hayati” atau
XII. volume larutan yang ada “bioavailabil-itas” menunjukkan jumlah relatif
yang diperlukan untuk menentukan pH sistem obat yang mencapai :
buffer adalah : K. Usus halus
K. I L. Lambung
L. III M. Sirkulasi sistemik
M. I dan II N. Hati
N. II dan III O. Ginjal
O. I, II, dan III 265. AUC dapat diartikan sebagai :
256. Toleransi kesalahan yang masih diizinkan K. Nilai teoretik,
untuk metode bromometri adalah : II. Ukuran kurva kadar obat – waktu,
M. 2 % III. Memiliki unsur satuan bobot dan
N. 6 % waktu/volume
O. 10 % K. I saja
P. 4 % L. III saja
Q. 8 % M. I dan II
257. Untuk menentukan adanya senyawa golongan N. II dan III
xanthin dalam sampel obat dapat dilakukan O. I, II, dan III
dengan menggunakan pereaksi : 266. Bioavailabilitas relatif suatu produk obat
Q. Swikker dapat ditentukan dengan membandingkan nilai-
R. Lieberman Burchard nilai berikut ini dengan obat kontrol :
S. Mureksid K. Luas area di bawah kurva (AUC),
T. DAB-HCl II. Total ekskresi urin obat,
U. Molish III. Kadar puncak obat dalam plasma.
258. Untuk membedakan glukosa dan fruktosa K. I saja
dalam suatu sampel karbohidrat dapat L. III saja
digunakan pereaksi : M. I dan II
O. Iodium N. II dan III
P. Seliwanof O. I, II, dan III

UJIAN MASUK P3A 2009 (207) lembar 275 dari 7


1442
267. Proses yang pertama harus terjadi sebelum
obat tersedia untuk diabsorbsi dari sediaan 275. Sediaan Insulin biasanya diberikan secara :
tablet adalah : K. Injeksi intradermal
K. Pelarutan obat di dalam cairan pencernaan L. Bolus intravena
L. Pelarutan obat di dalam epitel saluran M. Injeksi subkutan
pencernaan N. Injeksi intramuskular
M. Ionisasi obat O. Infus intravena
N. Pelarutan obat di dalam darah 276. "Prodrug" dapat diartikan sebagai :
O. Disintegrasi tablet K. Zat kimia yang menjadi bagian prosedur
268. Gejala “first pass effect” terjadi pada organ sintetik dalam pembuatan obat
: L. Senyawa yang melepaskan obat aktif di
I. Ginjal dalam tubuh
J. Jantung M. Senyawa yang mungkin aktif terapetik tetapi
K. Paru-paru masih dalam tahap uji coba
L. Hati N. Obat yang hanya memiliki aktivitas
M. Lambung profilaktik di dalam tubuh
269. Di antara faktor-faktor berikut O. Obat yang digolongkan “mungkin efektif”
K. Disintegrasi produk, 277. Simetidin adalah penyekat reseptor H2-
II. Disolusi obat aktif, Histamin, digunakan sebagai :
III. Difusi obat aktif melalui dinding usus. A. Antialergi
Yang menjadi tahap pembatas laju untuk B. Anti Ulkus Pektikum
absorpsi obat yang diberikan per oral adalah : C. Anti Mabuk Kendaraan
K. I saja D. Antiemetik
L. III saja E. Antihipertensi
M. I dan II 278. Obat antipsikotik kebanyakan memiliki aksi :
N. II dan III K. Kolinergik
O. I, II, dan III L. Dopaminergik
270. Penyakit diabetes mellitus berhubungan M. Penghambatan COMT
lang-sung dengan keberadaan hormon: N. Penghambatan dopamin
K. Tiroid O. Agonis 1-adrenergik
L. Testosteron 279. Yang paling tepat tentang klonidin adalah :
M. Estrogen K. Bloker -adrenergik
N. Insulin L. Bloker -adrenergik
O. Androgen M. Penghambat MAO
271. Antibodi berikut yang berkaitan dengan N. Agonis -adrenergik
reaksi alergi adalah : O. Agonis -adrenergik
K. IgG 280. Yang paling tepat tentang endorfin adalah :
L. IgE K. Neurotranmiter endogen
M. IgA L. Golongan baru dari obat antiinflamasi topikal
N. IgD M. Zat penghambat neuromuskular
O. IgM N. Amin biogenik yang menyebabkan skizofrenia
272. Pada pemberian secara IV bolus, jika waktu O. Peptida opioid endogen
paruh adalah t1/2, dosis obat adalah D0, kadar 281. Saraf yang menghantarkan impuls dengan
plasma obat pada waktu awal adalah Cp 0, dan cara melepaskan asetilkolin adalah saraf :
tetapan laju eliminasi adalah K, maka volume K. Adrenergik
distribusi (Vd) = L. Kolinergik
K. Cp0∙ D0 M. Simpatik
0,693
L. ⁄t1/2 N. Antikolinergik
O. Neurogenik
M. 0,693⁄K
282. Besi diperlukan oleh tubuh untuk :
D0 K. Perkembangan leukosit
N. ⁄Cp
0
L. Absorbsi asam askorbat
O. K.t1/2
M. Pertumbuhan tulang
273. Suatu obat memiliki waktu paruh eliminasi 3
N. Fungsi imun
jam dan volume distribusinya 100 ml/kg. Klirens
O. Transpor oksigen
tubuh total obat ini pada pria 70 kg adalah :
283. Betakaroten adalah prekursor untuk :
K. 0,5 l/jam
K. Betaseron
L. 1,6 l/jam
L. Beta interferon
M. 8,0 l/jam
M. Vitamin E
N. 14,6 l/jam
N. Vitamin A
O. 16,3 l/jam
O. Karteolol
274. Metabolisme obat umumnya menghasilkan :
284. Levodopa adalah obat untuk penyakit :
K. Senyawa kurang asam
A. Addison
L. Senyawa lebih asam
B. Stroke
M. Senyawa yang memiliki koefisien partisi
C. Parkinson
minyak/air yang lebih tinggi
D. Insomnia
N. Senyawa yang lebih polar
E. Epilepsi
O. Senyawa yang memiliki kelarutan air yang
lebih rendah

UJIAN MASUK P3A 2009 (207) lembar 276 dari 7


1442
294. Yang bukan fungsi lubrikan dalam formulasi
285. Hormon kortikosteroid yang sering tablet adalah :
digunakan sebagai antiinflamasi adalah K. Meningkatkan sifat aliran granul
A. Betametason L. Mengurangi pemakaian punch dan die
B. Beklometason M. Mengurangi adhesi serbuk pada punch dan
C. Hidrokortison die
D. Deksametason N. Memudahkan pengeluaran tablet dari die
E. Kortison O. Meningkatkan keterbasahan tablet di dalam
lambung
286. Triiodotironin adalah hormon yang 295. Dosis obat yang cukup memberikan daya
dikeluarkan dari kelenjar endokrin : penyembuhan yang optimal disebut
A. Uterus A. Dosis terapi
B. Pankreas B. Dosis toksis
C. Payudara C. Dosis minimal
D. Limfe D. Dosis letal
E. Tiroid E. Dosis maksimum
296. Dosis suatu obat untuk orang dewasa
287. Komposisi leukosit dalam darah manusia adalah 250 mg. Dosis yang diperlukan untuk
terdiri komponen berikut, kecuali : anak usia 6 tahun dengan bobot badan 60 pon
A. Eosinofil adalah : (1 pon = 0,4536 kg)
B. Fagosit K. 60 mg
C. Neutrofil L. 85 mg
D. Basil M. 100 mg
E. Monosit N. 125 mg
O. 180 mg
288. Persamaan yang menyatakan proses 297. Kebanyakan suppositoria vaginal
transpor pasif adalah : menggunakan basis :
A. Hukum Fick K. Beeswax
B. Henderson-Hasselbalch L. Lemak coklat
C. Noyes-Whitney M. Gliserin
D. Hukum Stoke N. Gelatin gliserin
E. Michaelis-Menten O. Polietilen glikol
298. Dosis obat untuk orang dewasa adalah 200
289. Bahan kimia berikut ini tidak cocok dijadikan mg. Berapa mg dosis untuk anak 8 tahun yang
sebagai bahan tambahan obat adalah memiliki luas permukaan tubuh 6 m 2?
K. Metil paraben K. 25
L. Pati L. 40
M. Gliserin M. 50
N. Benzokain N. 70
O. Laktosa O. 80
290. Yang mana di antara bahan kimia berikut ini 299. Lanoxin Pediatric Elixir mengandung 0,05
dapat ditambahkan ke dalam larutan obat mg digoksin per ml. Dalam 3 ml elixir terdapat
sebagai zat pengkelat? digoxin sebanyak .. µg
K. Asam askorbat K. 0,0015
L. Hidrokuinon L. 0,015
M. Edetat M. 0,15
N. Natriumbisulfit N. 1,5
O. Natrium fluorosein O. 150
300. Larutan parenteral berikut yang memiliki
291. Proses penghalusan suatu zat menjadi sifat yang paling dekat dengan cairan tubuh
serbuk yang sangat halus disebut : manusia adalah :
K. Levigasi K. Injeksi dekstrosa 2,5% dan NaCl 0,45%
L. Sublimasi L. Injeksi natrium klorida
M. Triturasi M. Injeksi Ringer Laktat
N. Pulverisasi dgn intervensi N. Injeksi natrium laktat
O. Maserasi O. Injeksi Ringer
301. Kecuali dinyatakan lain, untuk membuat 100
292. Contoh surfaktan nonionik adalah : bagian emulsi digunakan
K. Amonium laurat A. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air
L. Dioktil natrium sulfosuksinat untuk corpus 2 x PGA
M. Trietanolamin stearat B. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air
N. Setil piridinium klorida untuk corpus ½ x PGA
O. Sorbitan monopalmitat C. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air
293. Yang tidak digunakan sebagai diluent dalam untuk corpus 1 ½ x minyak
formulasi tablet adalah : D. Minyak 10 bagian; PGA 2 x minyak; Air
K. Magnesium stearat untuk corpus 1 ½ x minyak
L. Laktosa E. Minyak 10 bagian; PGA ½ x minyak; Air
M. Pati untuk corpus 1 ½ x PGA
N. Dikalsium fosfat
O. Manitol

UJIAN MASUK P3A 2009 (207) lembar 277 dari 7


1442
302. Agar suatu larutan isotonis dengan darah, 310. Pada soal di atas, obat telah terurai
maka harus memiliki kesamaan : setengah-nya dari konsentrasi awal setelah ..
K. Kadar garam A. 53,8 hari
L. pH B. 63,8 hari
M. Tekanan cairan C. 44,3 hari
N. Tekanan osmotik D. 64,3 hari
O. Specific gravity E. 54,3 hari
311. Metilparaben adalah ester dari :
303. Suatu larutan sakarosa (BM=342 g/mol) K. Asam benzoat
dibuat dengan melarutkan 0,5 g dalam 100 g L. Asam p-amino salisilat
air. Hitung konsentrasi molalnya. M. Benzil alkohol
A. 0,00146 m N. Asam p-hidroksi benzoat
B. 0,0146 m O. Asam propionat
C. 0,146 m 312. Seorang farmasis membuat suatu larutan
D. 1,460 m dapar dengan mencampur 1 dL asam borat
E. Salah semua 0,005 M dengan 1 dL natrium borat 0,05 M
dalam se-jumlah air hingga cukup 1 L. Maka pH
304. Akan dibuat injeksi Vitamin C 25 mg/ml, larutan adalah :
sebanyak 5 ml. Jika diketahui ptb Vitamin C = K. 8,24
0,105 dan ptb NaCl = 0,576, maka NaCl yang L. 9,24
dibutuhkan agar injeksi tersebut isotonis adalah M. 10,24
A. 20 mg N. < 8,0
B. 22 mg O. > 10,5
C. 24 mg 313. Seorang farmasis menambahkan 2 ml
D. 26 mg larutan injeksi tobramisin (40 mg/ml) ke dalam
E. 28 mg larutan oftalmik tobramisin 0,3 %. Konsentrasi
tobra-misin dalam larutan campuran adalah …
305. Di antara bahan berikut ini : g/ml
V. Benzofenon; II. Sinamat; III. Metil salisilat K. 0,012
Yang termasuk kandungan sediaan tabir surya L. 0,015
adalah ; M. 0,03
K. I N. 0,052
L. III O. 0,092
M. I dan II 314. Yang bukan karakteristik alkaloid adalah :
N. II dan III K. Mengandung nitrogen dalam molekulnya
O. I, II, dan III L. Sering memperlihatkan stereoisomerisme
306. Sistem HLB paling banyak diterapkan untuk M. Memiliki kelarutan yang baik dalam alkohol
klasifikasi surfaktan.. : N. Kelarutan dalam air sangat kecil
K. Anionik O. Memiliki pKa di bawah 7
L. Amfolitik 315. Dalam molekul alkaloid, nitrogen tersusun
M. Kationik sebagai senyawa, kecuali:
N. Nonionik I. Amina primer
O. Anionik maupun kationik J. Amina kwartener
307. Yang tidak cocok digunakan sebagai anti- K. Amina sekunder
oksidan adalah : L. Amina tersier
K. Askorbil palmitat M. Tidak ada yang benar
L. Butylated hydroxytoluene 316. Senyawa berikut ini, yang paling kuat sifat
M. Vitamin E basanya adalah :
N. Asam askorbat O. RNH2>R2NH>R3N
O. Klorobutanol P. RNH2<R2NH<R3N
308. Berat molekul senyawa 1 g dilarutkan dalam Q. RNH2>R2NH=R3N
100 g air yang menyebabkan penurunan titik R. R2NH>RNH2>R3N
beku larutan 0,573ºC pada 25ºC (Kb=0,51 & S. Semua benar
Kf=1,86) 317. Alkaloid yang tidak berasal dari prazat asam
A. 324,6 g/mol amino disebut :
B. 350,6 g/mol O. True alkaloid
C. 32,46 g/mol P. Protoalkaloid
D. 35,06 g/mol Q. Pseudoalkaloid
E. Salah semua R. Bukan salah satu
S. Semua benar
309. Suatu larutan mengandung 500 satuan/ml 318. Alkaloid yang mempunyai atom nitrogen terletak
pada saat dibuat. Setelah 40 hari tersisa 300 diluar cincin heterosiklik disebut
satuan/ml. Jika penguraian berjalan dengan O. True alkaloid
orde satu, tetapan laju orde satu adalah : P. Protoalkaloid
A. 0,0128 per hari Q. Pseudoalkaloid
B. 0,1280 per hari R. Bukan salah satu
C. 0,0128 per bulan S. Semua benar
D. 0,0128 per minggu
E. Salah semua

UJIAN MASUK P3A 2009 (207) lembar 278 dari 7


1442
319. Identifikasi alkaloid secara umum dapat 328. Tempat eluen pada flash kolom disebut juga:
dilakukan dengan KLT menggunakan reagen : M. Reservoir
O. Dragendorf N. Elenat
P. Vanilian asam sulfat O. Piston
Q. Asam sulfat P. Eluat
R. Uap NH3 Q. Chamber
S. Semua benar 329. Pemasukan sampel yang tinggi/lebar pada
320. Penetapan kadar alkaloid yang didasarkan atas kolom dapat menyebabkan:
intensitas spot pada lempeng KLT dapat S. Tumpang tindih senyawa melewati kolom
dilakukan dengan cara : T. Kolom kelebihan muatan
O. Gravimetri U. Adsorbsi irreversible pada fase diam
P. Spektrofotometri V. Semua benar
Q. Densitometri W. Semua salah
R. Volumetri 330. Pemasukan sample dalam bentuk cairan pada
S. Bukan salah satu permukaan fase diam yang dikemas kering
321. Pada alur ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid dapat menyebabkan:
kwarterner dapat diperoleh pada: S. Pita jadi tidak rata
O. Ekstrak PE T. Gaya cairan cenderung merusak si-gel
P. Ekstrak Etilasetat U. Sulit mendapatkan volume sampel yang
Q. Ekstrak CHCl3 sama
R. Ekstrak air V. Semua benar
S. Semua benar W. Semua salah
322. Pada alur ekstraksi dan isolasi alkaloid, alkaloid 331. Pada kromatografi fase terbalik, eluen yang
tersier dapat diperoleh pada: pertama kali dipakai:
O. Ekstrak PE S. Jumlahnya paling sedikit
P. Ekstrak Etilasetat T. Kepolarannya paling rendah
Q. Ekstrak CHCl3 U. Kepolarannya paling tinggi
R. Ekstrak air V. Jumlahnya paling banyak
S. Semua benar W. Sesuai keinginan
323. Alkaloid yang berasal dari asam amino triptofan 332. Hal yang berhubungan dengan KLT 2 dimensi
disebut alkaloid : adalah:
O. Piridin S. Menguji kemurnian isolat
P. Protoberberin T. Membantu proses pemisahan
Q. Indol U. Memperbesar harga Rf
R. Imidasol V. Membantu kristalisasi
S. Semua benar W. Bukan salah satu
324. Senyawa alkaloid dibawah ini memiliki cincin 333. Inaktivasi enzim pada pengolahan sampel laut
indol, kecuali: dicapai saat:
O. Katarantina S. Sampel dibilas air tawar
P. Ajmalicina T. Sampel dipotong-potong
Q. Berberina U. Perendaman dengan alkohol
R. β-karbolina V. Pemanasan dengan refluks
S. Kofeina W. Pengeringan
325. Penggunaan gas nitrogen pada kromatotron 334. Untuk mencegah rusaknya susunan fase diam
berguna untuk: pada pemasukan sampel pada kolom dilakukan
S. Memperbaiki pita pemisahan dengan:
T. Mencegah oksidasi cuplikan S. Mengetuk-ngetuk kolom sampai mampat
U. Mencegah lepasnya penyerap T. Membuat perbandingan si-gel kasar dan
V. Mencegah penguapan cuplikan halus
W. Mempertegas pita pemisahan U. Memasuki si-gel secara kontinu
326. Penanganan noda yang tidak terlihat dengan V. Menambahkan pasir pada permukaan
lampu UV pada KLTP dilakukan dengan cara penyerap
berikut, kecuali : W. Bukan salah satu
S. Menggunakan ember iodin 335. Bagian alat suction kolom yang tidak terdapat
T. Menyemprot seluruh lempeng dengan kabut pada rapid si-gel adalah:
halus air O. Labu alas bulat
U. Menyemprot seluruh lempeng dengan P. Pompa vakum
pereaksi kromogenik Q. Gelas masir
V. Menggunakan senyawa pembanding R. Penampung fraksi
W. Bukan salah satu S. Bukan salah satu
327. Proses pembentukan kristal dapat dipercepat 336. Keuntungan pengemasan sampel dengan cara
dengan cara: kering adalah :
S. Pemanasan suhu serendah mungkin S. Jumlah sampel sedikit
T. Penambahan kristal murni T. Sampel dapat dilarutkan dengan pelarut
U. Pengeringan pada temperatur kamar yang cocok
V. Tidak ada yang benar U. Pencemar fraksi seminimal mungkin
W. Semua benar V. Memperkecil kerusakan sampel
W. Menghemat biaya dan energi

UJIAN MASUK P3A 2009 (207) lembar 279 dari 7


1442
337. Jenis Flavonoid polimetoksi relatif bersifat non
polar, oleh karenanya larut dalam pelarut :
O. Air
P. Campuran etanol-air
Q. Etanol
R. Heksan
S. Bukan salah satu

338. Metabolit sekunder yang diproduksi dengan


teknik kultur jaringan tanaman, dapat diperoleh
pada fase pertumbuhan :
P. Lag phase
Q. Death phase
R. Log phase
S. Stationary phase
T. Linier phase

UJIAN MASUK P3A 2009 (207) lembar 280 dari 7


1442
101
SOAL UJIAN MASUK
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
MATERI KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
244. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
245. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
246. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
247. Semua jawaban yang benar memiliki nilai yang sama, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang
salah
248. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah
249. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara dan petunjuk yang
diberikan oleh pengawas
250. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
251. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
252. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara sampai pengawas datang ke
tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

SOAL :
101. Metode gravimetri adalah salah satu D. 20 mg NaOH dalam 1.000 ml larutan
metode analisis kuantitatif berdasarkan : E. 20 mg NaOH dalam 1.000.000 larutan
F. Pengukuran volume 107. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan
G. Penimbangan bobot konstan untuk penentuan kloramfenikol dalam tetes
H. Jumlah ml titran mata, KECUALI
I. Kesetimbangan asam basa A. Nitritometri langsung
J. Pengukuran jumlah asam B. Diazotasi setelah dilakukan reduksi
102. Penentuan kadar kofein dapat dilakukan C. Kolorimetri dengan perekasi INH
dengan metode : D. Pereaksi yang digunakan: serbuk Zn, KBr,
A. Nitritometri NaNO2
B. Iodometri E. Bukan salah satu
C. Bromometri 108. Berikut ini yang TIDAK digunakan untuk
D. Asam Basa analisis kuantitatif piperazin sitrat adalah :
E. Argentometri A. Kompleksometri
103. Analisis kandungan sulfadiazin dalam tablet B. Kolorimetri
dengan metode diazotasi dilakukan dengan C. Pembentukan kompleks piperazin dengan
menggunakan larutan titran : brom timol blue
F. Perak nitrat D. Pembandingnya adalah piperazin hexahidrat
G. Sodium nitrit E. Bukan salah satu
H. Sodium nitrat 109. Pereaksi spesifik untuk analisis golongan
I. Natrium tiosulfat barbiturat adalah :
J. Natrium hidroksida F. Parri
104. Asam salisilat dapat ditentukan kadarnya G. Murexid
berdasarkan reaksi antara: H. DAB HCl
A. Asam lemah dengan basa lemah I. Dragendorf
B. Asam lemah dengan basa kuat J. Fehling
C. Asam kuat dengan basa lemah 110. Senyawa luminal yang terdapat dalam serbuk
D. Asam kuat dengan basa kuat campuran dapat ditentukan kadarnya dengan metode
E. Asam kuat dengan asam kuat argentometri dengan cara melarutkan luminal dalam
105. Penentuan kadar asam salisilat dengan metode larutan natrium karbonat. Titik akhir titrasi ditandai
bromometri berdasarkan reaksi antara : dengan :
F. Inti benzen dengan brom A. Munculnya warna merah
G. Asam karboksilat dengan brom B. Warna biru hilang
H. Fenol dengan brom C. Terjadinya kekeruhan
I. Eter dengan brom D. Munculnya warna biru
J. Ester dengan brom E. Hilangnya warna biru
106. Larutan NaOH 20 ppm terdiri dari 111. Iodometri dilakukan dengan cara melarutkan
A. 20 gram NaOH dalam 1000 ml larutan contoh dalam HCl dan titrasi dengan I2 1 N, indikator
B. 20 gram NaOH dalam 100 ml larutan amilum, dan titik akhir titrasi ditandai dengan :
C. 20 mg NaOH dalam 100 ml larutan F. Timbulnya warna biru
UJIAN MASUK P3A AK 2009/2010 (101) halaman 281 dari
287
1442
G. Timbulnya warna pink 120. Pereaksi Seliwanoff digunakan untuk
H. Hilangnya warna biru identifikasi
I. Warna pink hilang F. Galaktosa
J. Terjadinya endapan G. Pentosa
112. Identifikasi tablet aspirin dapat dilakukan H. Ketosa
dengan pereaksi warna : I. Karbohidrat
F. DAB HCl J. Sukrosa
G. FeCl3 121. Dalam proses identifikasi protein, tahap di
H. Parri mana amonium sulfat dipecah menjadi amonia
I. Murexide dengan penambahan NaOH termasuk dalam :
J. Selliwanoff F. Tahap destruksi
113. Uji Murexid adalah suatu uji reaksi untuk G. Tahap destilasi
identifikasi senyawa : H. Tahap titrasi
III. Asam hidroksi benzoat I. Tahap preparasi
JJJ.1,3 dimetilxantin J. Tahap akhir
KKK. 2,4 dihidroksi benzoat 122. Dari tahapan-tahapan berikut ini :
LLL. 1,3 dimetil salisilat 5) Preparasi sampel
MMM. Fenol-fenol 6) Penentuan panjang gelombang maksimum
114. Di antara reaksi-reaksi berikut: 7) Pembuatan kurva baku
5) Reaksi Wagner’s 8) Penentuan persamaan y= a + bx
6) Reaksi Dragendorf Yang termasuk tahapan penentuan kadar
7) Reaksi Mayer secara spektrofotometri adalah:
8) Reaksi Erdmann F. 1-2-3-4
Reaksi untuk identifikasi protein adalah : G. 1-3-2-4
F. 1), 2), dan 3) H. 1-2-4-3
G. 1) dan 3) I. 2-1-3-4
H. 2) dan 4) J. 4-3-2-1
I. Hanya 4) 123. Jika kelarutan suatu obat dinyatakan 1
J. 1), 2), 3), dan 4) dalam 80 bagian air, maka jumlah air yang
115. Pereaksi Salkowski digunakan untuk dibutuhkan untuk melarutkan 200 mg obat
identifikasi warna terhadap senyawa : terebut paling sedikit :
A. Lemak K. 4 ml
B. Kolesterol L. 16 ml
C. Protein M. 4,5 ml
D. Karbohidrat N. 2 ml
E. Vitamin A O. 15 ml
116. Suatu formula mengandung sulfur endap, 124. Jika suatu larutan stok tembaga sulfat
Pb asetat, gliserin dan air. Pernyataan yang diencerkan 50 kali dengan air, maka konsentrasi
benar berkaitan dengan formula tersebut adalah akhir yang diperoleh adalah 0,1 %b/v. Untuk
: membuat larutan stok tersebut sebanyak 400 ml
F. Dapat dianalisis secara spektrofotometri visibel dalam air, maka jumlah tembaga sulfat yang
G. Dapat dianalisis secara spektrofotometri serapan diperlukan adalah :
atom F. 0,2 g
H. Efek samping akan aman saja G. 20 g
I. Termasuk sediaan kosmetik H. 0,4 g
J. Tidak ada metode analisis yang sesuai I. 40 g
117. Kadar vitamin C dapat ditentukan dengan J. 50 g
cara berikut ini, KECUALI : 125. Jika diketahui massa molekul relatif natrium
F. Spektrofotometri UV klorida 58,5 g/mol, maka jumlah natrium klorida
G. Spektrofotometri Vis yang dibutuhkan untuk membuat 300 ml larutan
H. Spektrofotometri sinar tampak yang mengandung 50 mmol/liter adalah :
I. Spektrofotometri 2,6 diklorofenolindofenol K. 0,878 g
J. Spektrofotometri serapan atom L. 0,585 g
118. Tahap awal dalam analisis senyawa M. 1,756 g
barbiturat adalah isolasi barbiturat dari N. 1,147 g
sediaannya dengan penambahan : O. 1,522 g
A. Larutan alkali 126. Minyak menguap adalah campuran
B. Larutan asam kompleks dari
C. Alkohol F. mono- dan sesquiterpen serta derivate
D. Metanol phenyl-propane.
E. Air G. mono- dan diterpene alkohol dan eter.
119. Analisis kualitatif untuk senyawa gula H. sesquiterpen dan senyawa aromatic lainnya
terbuka adalah: I. monoterpen asam dan lakton.
A. Hydrazon – Ozazon J. monoterpen eter dan aldehid.
B. Fehling – Molish 127. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk basa dari
C. Barfoed – Seliwanoff tanaman dapat dilakukan dengan cara :
D. Molisch – seliwanoff A. Menambahkan ammonium-hydroxide dan
E. Barfoed – Fehling air ke serbuk tanaman

UJIAN MASUK P3A AK 2009/2010 (101) halaman 282 dari


287
1442
B. Membuat ekstrak dengan penambahan I. Coffeae Semen
asam mineral dan pelarut organik J. Colae Semen
C. Membuat ekstrak dengan penambahan 135. Simplisia yang memiliki efek karminatif
basa dan pelarut organik adalah
D. Menambahkan asam mineral dan air ke F. Frangulae Cortex
serbuk tanaman G. Centaurii Herba
E. Membuat ekstrak dengan pelarut organic H. Silybi mariani Fructus
dan menghangatkannya I. Foeniculi Fructus
128. Identifikasi alkaloid paling tepat dengan J. Graminis Rhizoma
meng-gunakan reagen : 136. Cara mengekstraksi alkaloid tersier dalam
F. 2,4-dinitrophenylhydrazine bentuk garamnya adalah
G. Besi-III-chloride F. Mengekstraksi dengan pelarut organik seperti
H. antimony-III-chloride kloroform.
I. potassium-tetraiodomercurate G. Mendidihkannya dengan aqueous-ammonia.
J. Fluoroglusin dilarutkan dalam HCl pekat H. Mengekstraksi dengan pelarut organik yang
129. Perbedaan struktur kimia antara selulosa mengandung basa.
dengan pati adalah : I. Mengekstraksi dengan pelarut organik yang
F. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa mengandung asam.
sedangkan pati memiliki residu β-glukosa J. Mengekstraksi dengan larutan asam-aqueous
bercabang 137. Berikut ini yang merupakan karakteristik
G. Selulosa disusun oleh molekul β–glukosa tidak saponin adalah :
bercabang, pati juga memiliki molekul α- dan β- F. Mengendap jika dikocok dengan air
glukosa tidak bercabang G. Senyawa di-terpenoid
H. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang terdiri H. Menyebabkan haemolisis pada sel darah merah
dari rantai 1,4-β-D-glukosa, pati memiliki rantai I. Hasil negative pada uji Keller-Kiliani
linear dan bercabang dari 1,4-α-, dan 1,6-α-D- J. Selalu mengandung asam asetat pada
glukosa. molekulnya
I. Keduanya terdiri dari rantai linear dan bercabang 138. Di antara pernyataan berikut ini, yang
1,2-β-D-glukosa merupa-kan karakteristik dari tannin adalah :
J. Tidak ada perbedaan yang berarti F. Menghasilkan endapan pada alkaloid.
130. Metode yang tepat untuk pemeriksaan kan- G. Menghasilkan warna kuning atau kemerah-
dungan minyak menguap di dalam simplisia an pada Fe(III)-klorida.
menurut farmakope adalah : H. Derivat 3-phenylbenzopyrane.
F. Destilasi uap air I. Menghasilkan endapan warna pink pada iodine
G. Ekstraksi dengan petroleum eter J. Semua benar
H. Pengukuran kehilangan bobot pada pengeringan 139. Opium digunakan sebagai
I. Ekstraksi dengan etanol F. Tranquiliser
J. Kromatografi lapis tipis G. Prekursor morfin
131. Secara struktural, kodein adalah : H. Penghilang demam
F. Monometilether dari morfin. I. Laxativa
G. Amida dari apomorfin J. Emetika
H. Derivat asetil dari morfin 140. Pernyataan yang paling tepat berkaitan
I. Dimetil ether dari papaverin dengan Opium adalah :
J. Dietil ether dari morfin F. Opium adalah getah kering dari torehan kapsul
132. Dari suatu hasil pemeriksaan, keseluruhan poppy yang belum matang.
bahan herbal harus ditolak jika . G. Opium adalah jus yang dikeringkan dari
A. Bagian tanaman tersebut mengandung bahan guntingan daun Opium poppy.
asing yang toksik H. Opium adalah ekstrak air yang dikeringkan dari
B. Bagian tanaman tersebut mengandung bahan batang Opium poppy.
asing dalam jumlah yang melebihi ambang batas I. Opium dengan kualitas bagus mengandung 1,5%
yang ditetapkan farmakope morphine.
C. Bagian tanaman tersebut mengandung bahan J. Opium digunakan sebagai diuretic dan laxative.
asing yang toksik yang tidak dapat dipisahkan 141. Alkaloid terdapat di dalam tanaman dalam
D. Bagian tanaman tersebut mengandung bahan bentuk
asing
F. Garam mineral
E. Mengandung bagian lain dari tanaman tersebut
dalam jumlah yang lebih besar daripada yang
G. Basa terikat
dipersyaratkan farmakope H. Lakton dari asam organik
133. Metode yang tepat untuk pembuatan I. Ester asam mineral
sediaan minyak lemak sesuai kualitas J. Garam dari asam organik
farmakope adalah 142. Di antara sifat berikut, yang merupakan sifat
F. Ekstraksi pelarut. dari pati adalah :
G. Pengempaan-panas F. Sangat mudah larut di dalam air
H. Pengempaan-dingin G. Membentuk jelly di dalam air mendidih
I. Distilasi uap air. H. Membentuk warna biru atau hijau pada asam-
asam mineral
J. Pengempaan dan ekstraksi pelarut.
I. Mengandung asam amino dalam jumlah besar
134. Di antara simplisia berikut ini, kandungan
J. Mengandung asam lemak dalam strukturnya
kafeinnya paling tinggi adalah
143. Kerusakan bahan herbal dari perubahan
F. Mate Folium
yang tidak diinginkan pada penyimpanan dapat
G. Theae Folium
dicegah dengan cara
H. Guarana
A. Mengeringkan bahan sesegera mungkin
UJIAN MASUK P3A AK 2009/2010 (101) halaman 283 dari
287
1442
B. Melembabkan bahan dengan sejumlah E. ana unum cognitum
tertentu air dan menyimpannya di dalam 152. Disimpan di tempat sejuk, artinya disimpan
lemari pendingin pada suhu
C. Tanaman disimpan pada tempat dingin F. 2o – 8o
dalam wadah tertutp G. 8o – 15o
D. Tanaman disimpan di dalam wadah tertutup H. 10o – 15o
rapat dan simpan pada suhu ruang I. 15o – 20o
E. Memanen bahan sedini mungkin J. 20o – 30o
144. Di antara senyawa berikut ini, yang lebih 153. Untuk meningkatkan titik lebur dari lemak
dulu terelusi dari kolom kromatografi gas adalah coklat pada pembuatan supositoria, maka dapat
F. Metanol ditambahkan cera flava sebanyak :
G. Etanol F. Kurang dari 2%
H. n-Propanol G. Kurang dari 4%
I. n-Butanol H. Lebih dari 6%
J. n-Pentanol I. 4 – 6%
145. Sepuluh gram padatan senyawa organik J. 2 – 6%
mula-mula dilarutkan dalam 100 ml air 154. R/ Trisulfa 5
kemudian diekstraksi dengan eter. Cara yang m.f. suspensi 150
akan menarik paling banyak senyawa organik Untuk resep di atas, diperlukan pensuspensi
tersebut dari larutan air adalah PGS sebanyak
F. tiga kali ekstraksi dengan 50 ml eter A. 5 gram
G. dua kali ekstraksi dengan 50 ml eter B. 3 gram
H. satu kali ekstraksi dengan 150 ml eter C. 1,5 gram
I. satu kali ekstraksi dengan 50 ml eter D. 0,5 gram
J. tiga kali ekstraksi dengan 25 ml eter E. 1,0 gram
146. Tahapan kunci pada proses rekristalisasi 155. Jika Dosis Maksimum (DM) Codein untuk
adalah dewasa adalah 60 mg/300 mg, maka DM untuk anak
F. Melarutkan padatan ke dalam sejumlah usia 10 tahun dengan bobot badan 30 kg adalah
besar pelarut dingin F. 30 mg/150 mg
G. Menghilangkan semua pengotor yang G. 27 mg/136 mg
terlarut dengan penyaringan vakum H. 26 mg/128 mg
H. Membiarkan larutan panas menjadi dingin I. 26 mg/132 mg
secara perlahan dan mengendapkan J. 28 mg/100 mg
padatan 156. Bahan pengikat yang digunakan untuk membuat
pil asetosal adalah
I. Membiarkan kristal dingin mencapai titik
A. Succus
leburnya
B. PGA
J. Bukan salah satu di atas
C. Adeps lanae
147. Senyawa yang dapat dideteksi oleh reagen
D. Vaselin
Mayer secara spesifik adalah
E. Oleum cacao
A. Seskuiterpen
157. Tablet bukal adalah tablet yang digunakan
B. Pati
dengan cara
C. Alkaloid
A. Diisap
D. Procyanidin
B. Dikunyah
E. Leucoanthocyanidin
C. Dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan
148. Yang termasuk terpenoid adalah :
D. Disisipkan di pipi
F. Antosianin
E. Disisipkan di bawah lidah
G. Musilago
158. Salah satu metode dalam formulasi tablet adalah
H. Tannin granulasi, yang bertujuan :
I. Karotenoid F. Agar tablet memiliki disolusi lebih cepat
J. Minyak lemak G. Agar bahan aktif tetap stabil
149. Kandungan utama dari Catharanthi Herba H. Menjamin agar aliran campuran dalam lubang
adalah : cetak tetap seragam
F. Vincamine I. Menambah sifat adhesi serbuk selama dan
G. Vincristine sesudah kompresi
H. Viteksin J. Mentransformasi sifat permukaan serbuk yang
I. Catharanthine hidrofil menjadi hidrofob
J. Vindoline 159. Sifat yang harus dimiliki oleh bahan baku untuk
150. Simplisia yang menjadi lebih bermutu metode cetak langsung dalam formulasi tablet adalah
setelah difermentasi adalah : F. Kompresibilitas yang baik
A. Calami Rhizoma G. Aliran yang baik
B. Zingiberis Rhizoma H. Kapasitas pegang tinggi
C. Ratanhia Root I. Kompresibilitas dan aliran yang baik
D. Theae Folium J. Kompresibilitas, aliran, dan kapasitas pegang
E. Lime Flos yang baik
151. a.u.c. singkatan dari 160. Mekanisme kerja avicel sebagai desintegran
adalah :
A. ad usum cognitum
A. Panas cukup dan keterbasahan
B. ante usum cognitum
B. Penyerapan air
C. ad unum cognitum
C. Pengembangan
D. ante unum cognitum
D. Ikatan fisiko kimia
UJIAN MASUK P3A AK 2009/2010 (101) halaman 284 dari
287
1442
E. Timbulnya gas 170. Dalam formulasi emulsi, emulgator yang
161. Yang BUKAN fungsi penyalut dalam formula ideal memiliki sifat-sifat berikut ini, KECUALI :
tablet adalah : F. Teradsorpsi dengan cepat di sekeliling
F. Agar tablet dapat hancur di usus tetesan terdispersi
G. Agar tablet dapat hancur di lambung G. Aktif pada permukaan dan meningkatkan
H. Agar bau dan rasa zat aktif yang tidak enak tegangan permukaan
dapat tertutupi H. Memberikan potensial listrik yang memadai
I. Agar zat aktif dapat dilindungi dari pengaruh luar I. Meningkatkan kekentalan emulsi
J. Agar penampilan lebih menarik J. Efektif pada konsentrasi rendah
162. Di antara sediaan berikut, yang tidak harus 171. R/ Stearil alkohol 1,5 → HLB
steril adalah : butuh = 14
F. Sediaan parenteral Adeps lanae 2 → HLB butuh = 10
G. Sediaan okular Parafin cair 30 → HLB butuh = 12
H. Sediaan nasal Span 80 dan Tween 80 10%
I. Sediaan topikal → HLB butuh Span 80 = 4,3
J. Sediaan irigatif Aqua hingga 100
163. Pentingnya pengaturan pH pada sediaan steril HLB butuh Tween 80 = 15
adalah untuk memenuhi hal-hal berikut, KECUALI :
Untuk formula di atas, jumlah emulgator yang
A. Meningkatkan kelarutan obat
B. Menjaga kestabilan obat dalam sediaan dibutuhkan adalah
C. Mengurangi iritasi pada pemakaian A. Span 80 = 8,5 g dan Tween 80 = 1,5 g
D. Menentukan aktivitas terapeutik obat B. Span 80 = 7,5 g dan Tween 80 = 2,5 g
E. Mengontrol reaksi selama pembuatan C. Span 80 = 7,0 g dan Tween 80 = 3,0 g
164. Jika diketahui ptb atropin SO4 = 0,073; ptb NaCl D. Span 80 = 7,1 g dan Tween 80 = 2,9 g
= 0,576; maka NaCl yang dibutuhkan untuk E. Span 80 = 7,3 g dan Tween 80 = 2,7 g
pembuatan tetes mata yang mengandung atropin 172. Permanganas kalicus dilarutkan dengan
sulfat 50 mg/10 ml adalah cara :
F. 839 mg A. Digerus dalam lumpang dengan air panas
G. 896 mg
B. Digerus dalam lumpang dengan air biasa
H. 269 mg
I. 84 mg C. Dilarutkan dalam labu Erlenmeyer dengan
J. 27 mg air panas
165. Prinsip terbunuhnya mikroba pada sterilisasi D. Dilarutkan dalam labu Erlenmeyer dengan
dengan cara radiasi adalah air biasa
A. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein E. Dilarutkan dalam labu Erlenmeyer dengan
penyusun tubuh mikroba alkohol
B. Terjadi perubahan DNA dari inti sel, sehingga 173. Suatu larutan mengandung 500 satuan/ml
mikroba mengalami mutasi pada saat dibuat. Setelah 40 hari tersisa 300
C. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga mikroba satuan/ml. Jika penguraian berjalan dengan
menjadi kering
D. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan alkilasi,
orde-I, tetapan laju peruraiannya adalah
sehingga protein mikroba rusak F. 0,0128 per hari
E. Mikroba tersingkir dari larutan G. 0,1280 per hari
166. Di antara mikroba berikut, yang dapat H. 0,0128 per bulan
menyebabkan kerusakan pada mata adalah : I. 0,0128 per minggu
F. Pseudomonas aeruginosa J. 1,2800 per bulan
G. Staphylococcus aureus 174. Seorang farmasis menambahkan 2 ml
H. Streptococcus thermophillus larutan injeksi tobramisin (40 mg/ml) ke dalam
I. Escherichia coli larutan oftalmik tobramisin 0,3 %. Konsentrasi
J. Xanthomonas campsestris tobramisin dalam larutan campuran adalah …
167. Zat-zat berikut ini adalah preservatif yang g/ml
biasa digunakan pada sediaan steril, KECUALI : A. 0,012
F. Benzalkonium klorida B. 0,015
G. Benzethonium klorida C. 0,03
H. Butil hidroksi anisol D. 0,052
I. p-kloro-m-kresol E. 0,092
J. Nitromersol 175. Suatu larutan sakarosa (BM=342 g/mol)
168. Spora pada bakteri berfungsi untuk dibuat dengan melarutkan 0,5 g dalam 100 g
F.Berkembang biak air. Konsentrasi larutan dalam satuan molal
G. Mempertahankan diri adalah
H. Menyerang F. 0,00146 m
I. Berkembang biak dan mempertahankan diri G. 0,0146 m
J. Berkembang biak dan menyerang H. 0,146 m
169. Suspensi adalah sediaan cair yang I. 1,460 m
mengan-dung J. 14,6 m
A. Minyak yang terdispersi homogen dalam air 176. Kadar glukosa darah normal dalam mg/dl
B. Minyak yang terdispersi heterogen dalam adalah :
air A. 80 – 120
C. Partikel padat yang tidak larut yang B. 80 – 110
terdispersi dalam air C. 100 – 120
D. Partikel padat yang larut dan terdispersi D. 120 – 140
dalam air E. 80 – 140
E. Semua salah
UJIAN MASUK P3A AK 2009/2010 (101) halaman 285 dari
287
1442
177. Kadar kolesterol total maksimum pada DDD. Jumlah zat yang menghasilkan efek
manusia (dalam mg/dl) adalah : biologis minimum
A. 150 EEE. Jumlah zat yang menghasilkan efek
berbahaya bagi organisme
B. 200
FFF. Jumlah zat yang menghasilkan efek
C. 100 yang diperlukan pada kebanyakan pasien
D. 250 GGG. Jumlah zat yang mempercepat
E. 300 peningkatan konsentrasi obat di dalam tubuh
178. Yang merupakan diuretik hemat kalium HHH. Jumlah zat yang menghambat efek
adalah : biologis di dalam tubuh
F. Spironolakton 187. Asetilkolin tidak digunakan dalam praktek klinik
G. Furosemid atau terapi karena
H. Hidroklorotiazid A. Sangat toksik
I. Bumetanid B. Dosis yang diperlukan sangat tinggi
C. Sangat cepat terhidrolisis
J. Asam etakrinat
D. Harganya sangat mahal
179. Klirens obat adalah parameter yang E. Bukan salah satu neurotransmiter
menggam-barkan besarnya : 188. Suatu obat sediaan kapsul yang diberikan
A. Eliminasi dengan dosis 100 mg menunjukkan nilai AUC
B. Absorbsi 20 mg/dl/jam. Bila obat yang sama diberikan
C. Distribusi secara injeksi IV bolus 100 mg menunjukkan
D. Metabolisme nilai AUC 25 mg/dl/jam maka bioavailabilitas
E. Biotransformasi obat dalam kapsul tersebut adalah :
180. SGPT ialah zat endogen yang digunakan F. 0,55
untuk mengukur fungsi : G. 0,60
F. Hati H. 0,75
G. Ginjal I. 0,80
H. Pernapasan J. 0,85
I. Saraf 189. Jika kadar plasma sesaat setelah
J. Koordinasi pemberian IV bolus gentamisin adalah 10 mg/L
181. Kreatinin ialah zat endogen yang digunakan dan laju eliminasi obat pada pasien adalah 0,15
untuk mengukur fungsi : jam-1, maka kadar plasma obat setelah 8 jam
A. Hati adalah.
B. Ginjal A. 6,0 mg/L
C. Pernapasan B. 3,0 mg/L
D. Saraf C. 1,5 mg/L
E. Koordinasi D. 1,0 mg/L
182. Mekanisme utama kebanyakan absorbsi E. 0,5 mg/L
obat di dalam saluran pencernaan adalah : 190. Reaksi hipersensitivitas dengan mekanisme
A. Transpor aktif (difusi yang dihantar karier) IgE dimanifestasi dengan :
B. Filtrasi F. Reaksi hipersensitivitas cepat
C. Endositosis dan eksositosis G. Antibodi terhadap sel
D. Difusi pasif (difusi lipid) H. Kompleks antigen – antibodi
E. Difusi dipercepat I. Reaksi hipersensitivitas lambat
183. Volume distribusi (Vd) menghubungkan : J. Reaksi hipersensitivitas sedang
A. Dosis tunggal dengan dosis harian 191. Penyakit autoimun yang terjadi karena
pemberian obat antibodi menyebabkan kelenjar tiroid
B. Dosis pemberian dengan berat badan mengeluarkan hormon tiroid dalam jumlah
C. Obat utuh yang mencapai sirkulasi sistemik berlebihan disebut :
D. Jumlah obat di dalam tubuh dengan kadar F. Penyakit Graves’
obat di dalam plasma G. Miastenia gravis
E. Kadar obat dalam plasma dengan efek H. Pemphigus vulgaris
farmakologinya I. Rheumatoid arthritis
184. Farmakodinamika meliputi kajian-kajian J. Psoriasis
berikut ini, KECUALI : 192. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
F. Efek biologis dan terapetik obat otonom adalah :
G. Absorpsi dan distribusi obat F. Obat kolinergik meniru kerja dari epinefrin
H. Mekanisme kerja obat G. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
I. Interaksi obat reseptor  dan 
J. Ikatan obat - reseptor H. Antagonis kolinergik disebut juga
185. Antagonis kompetitif adalah substansi yang : simpatolitik
A. Berinteraksi dengan reseptor dan menghasilkan I. Agonis adrenergik termasuk
efek submaksimum
parasimpatomimetik
B. Berikatan dengan reseptor yang sama dan
menghambat respon agonis
J. Adrenergik dan kolinergik umumnya bekerja
C. Berikatan dengan sisi nonspesifik dari jaringan sinergis
D. Berikatan dengan satu subtipe reseptor sebagai 193. Perbedaan kerja antara antidepresi trisiklik
agonis dan pada subtipe yang lain sebagai dan antidepresi penghambat MAO adalah :
antagonis A. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
E. Berikatan dengan reseptor yang tidak spesifik yang stabil terhadap enzim MAO;
186. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : penghambat MAO mencegah ambilan amin
di prasinaptik
UJIAN MASUK P3A AK 2009/2010 (101) halaman 286 dari
287
1442
B. Trisiklik mencegah degradasi senyawa F. Zat kimia yang menjadi bagian prosedur
amin; penghambat MAO mencegah ambilan sintetik dalam pembuatan obat
amin di prasinaptik G. Senyawa yang melepaskan obat aktif di
C. Trisiklik mencegah ambilan kembali amin di dalam tubuh
prasinaptik; penghambat MAO mencegah H. Senyawa yang mungkin aktif terapetik tetapi
degradasi senyawa amin masih dalam tahap uji coba
D. Trisiklik membentuk senyawa kompleks I. Obat yang hanya memiliki aktivitas
yang tidak stabil terhadap enzim MAO; profilaktik di dalam tubuh
penghambat MAO mencegah ambilan amin J. Obat yang digolongkan “mungkin efektif”
di prasinaptik 197. Suatu obat memiliki waktu paruh eliminasi 3
E. Trisiklik membentuk senyawa kompleks jam dan volume distribusinya 100 ml/kg. Klirens
yang stabil terhadap enzim MAO; tubuh total obat ini pada pria 70 kg adalah :
penghambat MAO membentuk senyawa F. 0,5 l/jam
kompleks yang tidak stabil terhadap enzim G. 1,6 l/jam
MAO H. 8,0 l/jam
I. 14,6 l/jam
J. 16,3 l/jam
198. Saraf yang menghantarkan impuls dengan
194. Prinsip kerja dari obat antiparkinson adalah cara melepaskan norepinefrin adalah saraf :
: F. Kolinergik
A. Meregenerasi sel saraf yang rusak G. Parasimpatik
B. Mengembalikan kadar dopamin dengan H. Simpatik
meregenerasi sel saraf yang rusak I. Parasimpatolitik
C. Meregenerasi sel saraf yang rusak dengan J. Antikolinergik
mengembalikan kadar dopamin 199. Yang berhubungan dengan istilah
D. Mengembalikan kadar dopamin tanpa “biotransformasi” dari pernyataan berikut ini adalah :
meregenerasi sel saraf yang rusak F. Akumulasi zat di dalam jaringan lemak
E. Meregenerasi sel saraf yang rusak tanpa G. Pengikatan zat dengan protein plasma
mengembalikan kadar dopamin H. Akumulasi zat di dalam suatu jaringan
195. Jika suatu obat diberikan secara infus IV I. Perubahan biokimiawi obat di dalam tubuh
dengan laju 25 mg/jam dan menghasilkan kadar J. Proses yang mempercepat distribusi obat
plasma tunak (steady state,Css) 10 mg/L, maka 200. Antibiotik berikut yang tidak termasuk golongan
laju infus yang menghasilkan nilai Css 20 mg/L aminoglikosida adalah :
adalah : F. Streptomisin
A. 30 mg/jam G. Kanamisin
B. 35 mg/jam H. Eritromisin
C. 50 mg/jam I. Tobramisin
D. 75 mg/jam J. Neomisin
E. 80 mg/jam
196. "Prodrug" dapat diartikan sebagai :

UJIAN MASUK P3A AK 2009/2010 (101) halaman 287 dari


287

Anda mungkin juga menyukai