TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Rumah Kost adalah rumah yang dimiliki oleh
perseorangan atau badan yang diselenggarakan dengan
tujuan komersial yaitu penyediaan jasa menawarkan
kamar untuk tempat hunian dengan sejumlah
pembayaran.
4
Pasal 2
Penyelenggaraan Rumah Kost dilaksanakan berdasarkan
asas:
a. kemanfaatan;
b. kesusilaan;
c. kekeluargaan
d. ketenteraman;
e. ketertiban;
f. keamanan;
g. kenyamanan; dan
h. kearifan lokal yang ada dalam masyarakat.
Pasal 3
Tujuan disusunnya Peraturan Daerah ini yaitu:
a. memberikan kepastian hukum;
b. mewujudkan Rumah Kost yang layak, aman dan
nyaman sesuai dengan fungsinya;
c. tertib administrasi kependudukan;
d. melindungi kepentingan semua pihak;
e. mencegah dan mengatasi permasalahan sosial yang
timbul;
f. mengendalikan pemanfaatan lingkungan;
g. menjaga ketenteraman dan ketertiban umum;
h. memberikan perlindungan bagi masyarakat; dan
i. memberikan pendapatan asli daerah.
Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan Daerah ini meliputi:
a. Perizinan Berusaha Rumah Kost;
b. Pengelolaan Rumah Kost;
c. hak, kewajiban, dan larangan;
d. peran serta masyarakat;
e. pembinaan dan pengawasan;
f. ketentuan peralihan; dan
g. ketentuan penutup.
6
BAB II
PERIZINAN BERUSAHA RUMAH KOST
Pasal 5
(1) Setiap Pelaku Usaha Rumah Kost wajib memiliki
Perizinan Berusaha Rumah Kost.
(2) Perizinan Berusaha Rumah Kost sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
atau Online Single Submission.
Pasal 6
(1) Perizinan Berusaha Rumah Kost berlaku selama
Pelaku Usaha Rumah Kost menjalankan kegiatan
dan/atau usahanya.
(2) Dalam hal terjadi perubahan nama, ganti pemilik,
dan/atau perubahan jumlah kamar, Pelaku Usaha
Rumah Kost wajib melakukan perubahan data usaha.
BAB III
PENGELOLAAN RUMAH KOST
Pasal 7
(1) Pelaku Usaha Rumah Kost melakukan Pengelolaan
Rumah Kost.
(2) Pelaku Usaha Rumah Kost wajib tinggal di lokasi
Rumah Kost.
(3) Pelaku Usaha Rumah Kost baik yang berdomisili di
dalam maupun di luar Daerah wajib menunjuk Induk
Semang.
(4) Pelaku Usaha Rumah Kost yang merupakan Badan
hukum wajib memiliki akta pendirian.
(5) Pelimpahan Pengelolaan Rumah Kost sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dituangkan dalam perjanjian
tertulis.
7
Pasal 8
Persyaratan Pengelolaan Rumah Kost sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) oleh Pengelola Rumah
Kost yaitu:
a. pihak yang menerima pelimpahan pengelolaan
berdomisili dan memiliki Kartu Tanda Penduduk
Daerah; dan
b. memberitahukan secara tertulis kepada Lurah
melalui ketua Rukun Tetangga setempat.
BAB IV
HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN
Bagian Kesatu
Hak
Pasal 9
(1) Setiap Pelaku Usaha Rumah Kost mempunyai hak
untuk:
a. menyewakan kamar sebagai Rumah Kost kepada
Penghuni;
b. menentukan besarnya tarif sewa rumah atau
kamar yang disediakan;
c. menerima uang sewa dari Penghuni;
d. mendapatkan akses informasi dan publikasi dari
Pemerintah Daerah; dan
e. mendapatkan perlindungan dari Pemerintah
Daerah.
(2) Setiap Penghuni Rumah Kost mempunyai hak untuk:
a. menempati kamar yang disewakan oleh Pelaku
Usaha Rumah Kost;
b. mendapatkan akses fasilitas, sarana dan
prasarana penunjang Rumah Kost;
c. mendapatkan perlindungan, keamanan, dan
kenyamanan; dan
d. mendapatkan bimbingan dan pengarahan untuk
dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan
masyarakat setempat dan berperan aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan.
8
Bagian Kedua
Kewajiban
Pasal 10
(1) Setiap Pelaku Usaha Rumah Kost berkewajiban
untuk:
a. mematuhi ketentuan Perizinan Berusaha Rumah
Kost;
b. memberikan jaminan kenyamanan dan
keselamatan bangunan Rumah Kost bagi Penghuni
Kost;
c. menyediakan sarana dan prasarana penunjang
Rumah Kost paling sedikit berupa/antara lain
ruang tamu, dapur, toilet, tempat parkir, alat
pemadam api, dan jalur evakuasi;
d. memasang papan nama tempat usahanya paling
sedikit berisi nama Rumah Kost dengan
mencantumkan perizinan berusahanya;
e. menyediakan blanko isian/format biodata untuk
diisi Penghuni Rumah Kost dan selanjutnya
dilaporkan kepada ketua Rukun Tetangga
setempat paling lambat 1 x 24 (satu kali dua puluh
empat) jam sejak kedatangannya;
f. melaporkan secara tertulis kepada Lurah melalui
ketua Rukun Warga atau Dukuh terkait dengan
jumlah dan identitas penghuni Rumah Kost setiap
3 (tiga) bulan;
g. membuat tata tertib/aturan tertulis yang ditempel
di Rumah Kost yang mudah terlihat sehingga
dapat dibaca oleh Penghuni maupun tamu serta
memberlakukan tata tertib dimaksud;
h. menjaga ketertiban dan kelestarian lingkungan
hidup;
i. melakukan pengawasan kepada Penghuni Rumah
Kost agar mentaati peraturan dan tidak melanggar
tata tertib;
j. melaksanakan kewajiban Pajak Daerah apabila
telah memenuhi kriteria; dan
9
Bagian Ketiga
Larangan
Pasal 11
(1) Setiap Pelaku Usaha Rumah Kost dilarang:
a. melanggar ketentuan Perizinan Berusaha Rumah
Kost;
b. menempatkan penghuni Rumah Kost laki-laki dan
perempuan dalam satu Rumah Kost kecuali suami
istri yang sah;
c. melakukan diskriminasi terhadap suku, ras
dan/atau agama tertentu dalam Penyelenggaraan
Rumah Kost;
d. membiarkan/melindungi Penghuni Rumah Kost
yang melanggar peraturan/tata tertib yang
berlaku; dan
10
Bagian Keempat
Sanksi Administratif
Pasal 12
(1) Setiap Pelaku Usaha Rumah Kost yang berdasarkan
hasil Pengawasan ditemukan ketidaksesuaian atau
pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha Rumah
Kost, dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan;
b. penghentian sementara kegiatan berusaha;
c. pengenaan denda administratif; dan/atau
d. pencabutan Perizinan Berusaha.
(2) Sanksi administratif berupa peringatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dikenakan kepada
Pelaku Usaha Rumah Kost berupa teguran tertulis
paling banyak 3 (tiga) kali dengan ketentuan:
a. peringatan pertama berlaku selama 30 (tiga puluh)
hari kerja;
b. peringatan kedua berlaku selama 15 (lima belas)
hari kerja; dan
11
BAB V
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 13
(1) Dalam Penyelenggaraan dan Pengelolaan Rumah Kost,
masyarakat berhak mendapatkan akses informasi dan
akses partisipasi.
12
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 14
(1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap Penyelenggaraan Rumah Kost.
(2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati
menugaskan Perangkat Daerah yang mempunyai
fungsi dan tugas di bidang kepariwisataan.
(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. sosialisasi;
b. pemantauan; dan
c. evaluasi.
(4) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi pemenuhan standard pelaksanaan kegiatan
usaha dan kewajiban.
13
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15
Setiap Penyelenggaraan Rumah Kost yang telah ada
sebelum Peraturan Daerah ini berlaku wajib melakukan
penyesuaian paling lama 1 (satu) tahun setelah
Peraturan Daerah ini diundangkan.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
14
Ditetapkan di Wates
pada tanggal 31 Desember 2021
BUPATI KULON PROGO,
cap/ttd
SUTEDJO
Diundangkan di Wates
pada tanggal 31 Desember 2021
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO,
cap/ttd
ASTUNGKORO
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
NOMOR 14 TAHUN 2021
TENTANG
I. UMUM
Kabupaten Kulon Progo mengalami perkembangan sangat
pesat di berbagai sektor budaya, pariwisata, transportasi, dan
pendidikan sehingga mengakibatkan arus urbanisasi ke Kabupaten
Kulon Progo dalam jangka waktu tertentu bahkan berdomisili di
Kabupaten Kulon Progo untuk melakukan berbagai aktivitas di
dalamnya. Perkembangan tersebut mensyaratkan adanya
peningkatan sarana dan prasarana serta partisipasi masyarakat
dalam setiap pengambilan kebijakan. Salah satu upaya peningkatan
sarana dan prasarana di Kabupaten Kulon Progo adalah dengan
menyelenggarakan Rumah Kost bagi para pendatang yang akan
tinggal di Kulon Progo dalam jangka waktu tertentu.
Usaha Penyelenggaraan Rumah Kost merupakan salah satu
bentuk usaha yang dilakukan oleh Pelaku Usaha Rumah Kost untuk
mendapatkan penghasilan untuk mencapai kehidupan yang layak
sebagaimana tertuang dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain itu, usaha
Penyelenggaraan Rumah Kost dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan bertempat tinggal yang layak bagi Penghuni Rumah Kost
sebagaimana tertulis dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sehingga hal tersebut
mendukung diselenggarakannya usaha Rumah Kost di Kabupaten
Kulon Progo.
16
Huruf e
Yang dimaksud dengan asas ketertiban adalah
Penyelenggaraan Rumah Kost harus dapat mewujudkan
ketertiban dalam masyarakat.
Huruf f
Yang dimaksud dengan asas keamanan adalah
Penyelenggaraan Rumah Kost harus dapat mencegah,
menghindari, dan menyelesaikan berbagai permasalahan
yang ditimbulkan agar tercipta keamanan dalam lingkungan
bermasyarakat.
Huruf g
Yang dimaksud dengan asas kenyamanan adalah
Penyelenggaraan Rumah Kost harus mengikuti persyaratan
dalam izin Penyelenggaraan Rumah Kost untuk menciptakan
rasa nyaman bagi Penghuni Rumah Kost dan masyarakat.
Huruf h
Yang dimaksud dengan asas kearifan lokal yang ada dalam
masyarakat adalah Penyelenggaraan Rumah Kost
disesuaikan dengan budaya yang tumbuh dan berkembang
di dalam masyarakat.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Dalam hal Pelaku Usaha Rumah Kost adalah Pemilik Rumah
Kost maka Pemilik Rumah Kost otomastis menjadi Pengelola
Rumah Kost.
18
Ayat (3)
Dalam hal Pengelola Rumah Kost adalah Pemilik Rumah Kost
yang merupakan orang perseorangan yang tinggal di lokasi
Rumah Kost maka Pemilik Rumah Kost dapat menunjuk diri
nya sendiri menjadi Induk Semang dengan membuat surat
pernyataan bahwa dirinya adalah Induk Semang.
Dalam hal Pengelola Rumah Kost merupakan orang
perseorangan yang tinggal di lokasi Rumah Kost namun bukan
Pemilik Rumah Kost maka Pengelola Rumah Kost membuat
surat pernyataan bahwa dirinya adalah Induk Semang.
Dalam hal Pengelola Rumah Kost merupakan Badan maka
Pengelola Rumah Kost wajib menunjuk salah satu pegawainya
menjadi Induk Semang.
.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Yang dimaksud dengan Pelimpahan adalah proses, cara,
perbuatan melimpahkan atau memindahkan wewenang kepada
orang lain yang ditunjuk.
Pasal 8
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan Rukun Tetangga adalah lembaga
yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat
dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan
yang ditetapkan oleh Kelurahan/Kalurahan.
Yang dimaksud dengan “memberitahukan secara tertulis”
adalah dengan memberikan surat pemberitahuan atau
melalui sarana prasarana atau aplikasi yang sudah ada
kepada lurah melalui ketua RT dengan dilampirkan foto kopi
akta pendirian Badan, perjanjian antara Pemilik Rumah
Kost dan Pengelola Rumah Kost, surat penunjukan Induk
Semang dan tata tertib Rumah Kost.
19
Pasal 9
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Informasi dan publikasi terkait kegiatan dan/atau
usahanya.
Huruf e
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 10
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “jalur evakuasi” adalah jalur
khusus yang menghubungkan semua area ke area yang
aman (Titik Kumpul).
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Yang dimaksud dengan menjaga ketertiban dan kelestarian
lingkungan hidup antara lain dengan pengendalian
penggunaan air, pengendalian penggunaan energi,
pengelolaan sampah, pengelolaan limbah, penyediaan ruang
terbuka hijau dan lain sebagainya supaya kebersihan dan
kesehatan lingkungan tetap terjaga.
20
Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Yang dimaksud dengan memenuhi kriteria Pajak Daerah
salah satunya telah mempunyai lebih dari 10 (sepuluh)
kamar.
Huruf k
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 11
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan melanggar ketentuan perizinan
adalah melakukan pelanggaran-pelanggaran ketentuan
pemberian perizinan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
21
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan instansi terkait antara lain
Kepolisian.
Yang dimaksud dengan lembaga antara lain Rukun
Tetangga, Rukun Warga/Dukuh.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.