Anda di halaman 1dari 21

SALINAN

BUPATI KULON PROGO


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
NOMOR 14 TAHUN 2021

TENTANG

PENYELENGGARAAN RUMAH KOST

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KULON PROGO,

Menimbang : a. bahwa rumah merupakan salah satu kebutuhan


dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat
berlindung dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
b. bahwa semakin meningkatnya urbanisasi di
Kabupaten Kulon Progo dan berkembangnya
berbagai macam fasilitas di bidang pendidikan,
usaha, pariwisata, perdagangan, dan fasilitas
lainnya, menjadi daya tarik bagi masyarakat
untuk datang dan bertempat tinggal dalam kurun
waktu tertentu sehingga membutuhkan tempat
hunian;
c. bahwa rumah kost sebagai hunian alternatif
perlu diatur penyelenggaraan dan pengelolaannya
agar memberikan keamanan, kenyamanan,
menjamin kepastian hukum, dan tidak
menimbulkan potensi gangguan keamanan
ketertiban dalam masyarakat;
2

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,
perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang
Penyelenggaraan Rumah Kost;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta
sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 1951 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 15 Tahun
1950 Republik Indonesia untuk Penggabungan
Daerah Daerah Kabupaten Kulon Progo dan
Adikarta menjadi satu Kabupaten dengan nama
Kulon Progo (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1951 Nomor 101);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950
tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-
Undang 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari Hal
Pembentukan Daerah Kabupaten di Djawa
Timur/Tengah/Barat dan Daerah Istimewa
Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 59);
3

5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021


tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6617);
6. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Nomor 4 Tahun 2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pariwisata
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 283);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor
4 Tahun 2013 tentang Ketertiban Umum
(Lembaran Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun
2013 Nomor 4);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO
dan
BUPATI KULON PROGO

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN


RUMAH KOST.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Rumah Kost adalah rumah yang dimiliki oleh
perseorangan atau badan yang diselenggarakan dengan
tujuan komersial yaitu penyediaan jasa menawarkan
kamar untuk tempat hunian dengan sejumlah
pembayaran.
4

2. Penyelenggaraan Rumah Kost adalah kegiatan atau


usaha menyediakan Rumah Kost dengan fasilitasnya
untuk disewakan kepada penghuni dalam jangka waktu
paling sedikit 1 (satu) bulan.
3. Pengelolaan Rumah Kost adalah kegiatan atau usaha
menyediakan fasilitas Rumah Kost untuk disewakan
kepada penghuni dalam jangka waktu tertentu.
4. Pelaku Usaha Rumah Kost adalah Pemilik Rumah Kost
dan/atau Pengelola Rumah Kost.
5. Pemilik Rumah Kost adalah orang perseorangan atau
badan yang memiliki hak pemanfaatan atas Rumah Kost.
6. Pengelola Rumah Kost adalah Pemilik Rumah Kost
dan/atau orang perseorangan atau badan yang dilimpahi
untuk melakukan Pengelolaan Rumah Kost.
7. Induk Semang adalah orang perseorangan yang tinggal di
lokasi Rumah Kost dan bertanggung jawab dalam
Pengelolaan Rumah Kost.
8. Penghuni adalah seseorang atau beberapa orang yang
menghuni Rumah Kost dengan pembayaran bulanan
atau tahunan.
9. Perizinan Berusaha Rumah Kost adalah legalitas yang
diberikan kepada Pelaku Usaha Rumah Kost untuk
memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatannya.
10. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang
merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan
lainnya, badan usaha milik negara (BUMN), atau badan
usaha milik daerah (BUMD) dengan nama dan dalam
bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,
persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga
dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi
kolektif dan bentuk usaha tetap.
11. Bupati adalah Bupati Kulon Progo.
12. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
13. Daerah adalah Kabupaten Kulon Progo.
5

Pasal 2
Penyelenggaraan Rumah Kost dilaksanakan berdasarkan
asas:
a. kemanfaatan;
b. kesusilaan;
c. kekeluargaan
d. ketenteraman;
e. ketertiban;
f. keamanan;
g. kenyamanan; dan
h. kearifan lokal yang ada dalam masyarakat.

Pasal 3
Tujuan disusunnya Peraturan Daerah ini yaitu:
a. memberikan kepastian hukum;
b. mewujudkan Rumah Kost yang layak, aman dan
nyaman sesuai dengan fungsinya;
c. tertib administrasi kependudukan;
d. melindungi kepentingan semua pihak;
e. mencegah dan mengatasi permasalahan sosial yang
timbul;
f. mengendalikan pemanfaatan lingkungan;
g. menjaga ketenteraman dan ketertiban umum;
h. memberikan perlindungan bagi masyarakat; dan
i. memberikan pendapatan asli daerah.

Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan Daerah ini meliputi:
a. Perizinan Berusaha Rumah Kost;
b. Pengelolaan Rumah Kost;
c. hak, kewajiban, dan larangan;
d. peran serta masyarakat;
e. pembinaan dan pengawasan;
f. ketentuan peralihan; dan
g. ketentuan penutup.
6

BAB II
PERIZINAN BERUSAHA RUMAH KOST

Pasal 5
(1) Setiap Pelaku Usaha Rumah Kost wajib memiliki
Perizinan Berusaha Rumah Kost.
(2) Perizinan Berusaha Rumah Kost sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
atau Online Single Submission.

Pasal 6
(1) Perizinan Berusaha Rumah Kost berlaku selama
Pelaku Usaha Rumah Kost menjalankan kegiatan
dan/atau usahanya.
(2) Dalam hal terjadi perubahan nama, ganti pemilik,
dan/atau perubahan jumlah kamar, Pelaku Usaha
Rumah Kost wajib melakukan perubahan data usaha.

BAB III
PENGELOLAAN RUMAH KOST

Pasal 7
(1) Pelaku Usaha Rumah Kost melakukan Pengelolaan
Rumah Kost.
(2) Pelaku Usaha Rumah Kost wajib tinggal di lokasi
Rumah Kost.
(3) Pelaku Usaha Rumah Kost baik yang berdomisili di
dalam maupun di luar Daerah wajib menunjuk Induk
Semang.
(4) Pelaku Usaha Rumah Kost yang merupakan Badan
hukum wajib memiliki akta pendirian.
(5) Pelimpahan Pengelolaan Rumah Kost sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dituangkan dalam perjanjian
tertulis.
7

Pasal 8
Persyaratan Pengelolaan Rumah Kost sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) oleh Pengelola Rumah
Kost yaitu:
a. pihak yang menerima pelimpahan pengelolaan
berdomisili dan memiliki Kartu Tanda Penduduk
Daerah; dan
b. memberitahukan secara tertulis kepada Lurah
melalui ketua Rukun Tetangga setempat.

BAB IV
HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN

Bagian Kesatu
Hak

Pasal 9
(1) Setiap Pelaku Usaha Rumah Kost mempunyai hak
untuk:
a. menyewakan kamar sebagai Rumah Kost kepada
Penghuni;
b. menentukan besarnya tarif sewa rumah atau
kamar yang disediakan;
c. menerima uang sewa dari Penghuni;
d. mendapatkan akses informasi dan publikasi dari
Pemerintah Daerah; dan
e. mendapatkan perlindungan dari Pemerintah
Daerah.
(2) Setiap Penghuni Rumah Kost mempunyai hak untuk:
a. menempati kamar yang disewakan oleh Pelaku
Usaha Rumah Kost;
b. mendapatkan akses fasilitas, sarana dan
prasarana penunjang Rumah Kost;
c. mendapatkan perlindungan, keamanan, dan
kenyamanan; dan
d. mendapatkan bimbingan dan pengarahan untuk
dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan
masyarakat setempat dan berperan aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan.
8

Bagian Kedua
Kewajiban

Pasal 10
(1) Setiap Pelaku Usaha Rumah Kost berkewajiban
untuk:
a. mematuhi ketentuan Perizinan Berusaha Rumah
Kost;
b. memberikan jaminan kenyamanan dan
keselamatan bangunan Rumah Kost bagi Penghuni
Kost;
c. menyediakan sarana dan prasarana penunjang
Rumah Kost paling sedikit berupa/antara lain
ruang tamu, dapur, toilet, tempat parkir, alat
pemadam api, dan jalur evakuasi;
d. memasang papan nama tempat usahanya paling
sedikit berisi nama Rumah Kost dengan
mencantumkan perizinan berusahanya;
e. menyediakan blanko isian/format biodata untuk
diisi Penghuni Rumah Kost dan selanjutnya
dilaporkan kepada ketua Rukun Tetangga
setempat paling lambat 1 x 24 (satu kali dua puluh
empat) jam sejak kedatangannya;
f. melaporkan secara tertulis kepada Lurah melalui
ketua Rukun Warga atau Dukuh terkait dengan
jumlah dan identitas penghuni Rumah Kost setiap
3 (tiga) bulan;
g. membuat tata tertib/aturan tertulis yang ditempel
di Rumah Kost yang mudah terlihat sehingga
dapat dibaca oleh Penghuni maupun tamu serta
memberlakukan tata tertib dimaksud;
h. menjaga ketertiban dan kelestarian lingkungan
hidup;
i. melakukan pengawasan kepada Penghuni Rumah
Kost agar mentaati peraturan dan tidak melanggar
tata tertib;
j. melaksanakan kewajiban Pajak Daerah apabila
telah memenuhi kriteria; dan
9

k. memberikan arahan dan bimbingan kepada setiap


Penghuni Kost agar dapat menyesuaikan diri
dengan masyarakat sekitar Rumah Kost dan
menerapkan sistem kekeluargaan dalam
menyelesaikan masalah.
(2) Setiap Penghuni Rumah Kost berkewajiban:
a. mentaati semua peraturan/tata tertib Rumah Kost;
b. menjaga ketentraman dan ketertiban, serta
mencegah adanya kegiatan yang menimbulkan
keresahan masyarakat sekitar;
c. melaporkan kedatangan tamu yang menginap
kepada Induk Semang dan ketua Rukun Tetangga
setempat paling lambat 1 x 24 (satu kali dua puluh
empat) jam sejak kedatangannya;
d. memberikan data/informasi yang benar terkait
identitas diri dan bukti pendukung lainnya; dan
e. berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
dan berpartisipasi terhadap pembangunan
lingkungan.

Bagian Ketiga
Larangan

Pasal 11
(1) Setiap Pelaku Usaha Rumah Kost dilarang:
a. melanggar ketentuan Perizinan Berusaha Rumah
Kost;
b. menempatkan penghuni Rumah Kost laki-laki dan
perempuan dalam satu Rumah Kost kecuali suami
istri yang sah;
c. melakukan diskriminasi terhadap suku, ras
dan/atau agama tertentu dalam Penyelenggaraan
Rumah Kost;
d. membiarkan/melindungi Penghuni Rumah Kost
yang melanggar peraturan/tata tertib yang
berlaku; dan
10

e. menggunakan Rumah Kost sebagai tempat


kegiatan judi, prostitusi, asusila, dan tindakan
lainnya yang melanggar hukum.
(2) Setiap Penghuni Rumah Kost dilarang:
a. menggunakan dan/atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, zat adiktif lainnya (napza) dan
minuman beralkohol; dan/atau
b. melakukan kegiatan judi, prostitusi, asusila dan
tindakan lainnya yang melanggar hukum.
(3) Pelaku Usaha Rumah Kost yang melanggar ketentuan
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf c
dan huruf d dikenai sanksi administratif.
(4) Penghuni Rumah Kost yang melanggar ketentuan
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf e
dan ayat (2) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat
Sanksi Administratif

Pasal 12
(1) Setiap Pelaku Usaha Rumah Kost yang berdasarkan
hasil Pengawasan ditemukan ketidaksesuaian atau
pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha Rumah
Kost, dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan;
b. penghentian sementara kegiatan berusaha;
c. pengenaan denda administratif; dan/atau
d. pencabutan Perizinan Berusaha.
(2) Sanksi administratif berupa peringatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dikenakan kepada
Pelaku Usaha Rumah Kost berupa teguran tertulis
paling banyak 3 (tiga) kali dengan ketentuan:
a. peringatan pertama berlaku selama 30 (tiga puluh)
hari kerja;
b. peringatan kedua berlaku selama 15 (lima belas)
hari kerja; dan
11

c. peringatan ketiga berlaku selama 10 (sepuluh) hari


kerja,
terhitung sejak tanggal dikeluarkannya surat
peringatan.
(3) Sanksi administratif berupa penghentian sementara
kegiatan berusaha Rumah Kost sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dikenakan kepada
Pelaku Usaha Rumah Kost yang tidak mematuhi
peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Sanksi administratif berupa pengenaan denda
administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c dikenakan kepada Pelaku Usaha Rumah Kost
yang tidak mematuhi penghentian sementara kegiatan
berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(5) Sanksi administratif berupa pencabutan Perizinan
Berusaha Rumah Kost sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d dikenakan kepada Pelaku Usaha
Rumah Kost yang tidak mematuhi pengenaan denda
administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (4).
(6) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan
tingkat kepatuhan atas hasil pengawasan.
(7) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Bupati
melalui perangkat daerah teknis sesuai kewenangan
masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB V
PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 13
(1) Dalam Penyelenggaraan dan Pengelolaan Rumah Kost,
masyarakat berhak mendapatkan akses informasi dan
akses partisipasi.
12

(2) Akses informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


meliputi:
a. informasi tentang adanya rencana pendirian
Rumah Kost; dan
b. informasi terkait perizinan.
(3) Akses partisipasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. melakukan pengaduan kepada perangkat
daerah/instansi terkait dampak dari usaha Rumah
Kost;
b. melakukan pengawasan terhadap ketenteraman
dan ketertiban Penyelenggaraan Rumah Kost
berkoordinasi dengan Rukun Tetangga; dan
c. melakukan pengaduan kepada perangkat
daerah/instansi/lembaga terkait tentang adanya
pelanggaran yang dilakukan oleh Pelaku Usaha,
pengelola dan/atau Penghuni Rumah Kost.

BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 14
(1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap Penyelenggaraan Rumah Kost.
(2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati
menugaskan Perangkat Daerah yang mempunyai
fungsi dan tugas di bidang kepariwisataan.
(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. sosialisasi;
b. pemantauan; dan
c. evaluasi.
(4) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi pemenuhan standard pelaksanaan kegiatan
usaha dan kewajiban.
13

(5) Pengawasan dilakukan melalui pengawasan rutin dan


insidental.
(6) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi inspeksi lapangan dan penertiban non
yustisial sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(7) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati dapat
membentuk Tim Koordinasi yang beranggotakan dari
Perangkat Daerah/instansi terkait.
(8) Susunan Keanggotaan Tim Koordinasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (7) paling sedikit terdiri atas:
a. Perangkat Daerah yang memiliki tugas dan fungsi di
bidang kepariwisataan;
b. Perangkat Daerah yang memiliki tugas dan fungsi di
bidang ketentraman dan ketertiban umum;
c. Perangkat Daerah yang memiliki tugas dan fungsi di
bidang pekerjaan umum; dan
d. Perangkat Daerah yang memiliki tugas dan fungsi di
bidang penataan ruang.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 15
Setiap Penyelenggaraan Rumah Kost yang telah ada
sebelum Peraturan Daerah ini berlaku wajib melakukan
penyesuaian paling lama 1 (satu) tahun setelah
Peraturan Daerah ini diundangkan.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
14

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Kulon Progo.

Ditetapkan di Wates
pada tanggal 31 Desember 2021
BUPATI KULON PROGO,

cap/ttd

SUTEDJO

Diundangkan di Wates
pada tanggal 31 Desember 2021
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KULON PROGO,

cap/ttd

ASTUNGKORO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO


TAHUN 2021 NOMOR 14

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO,


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA : ( 14 , 66 / 2021 )

Dokumen ini ditandatangani


secara elektronik menggunakan
sertifikat elektronik yang
diterbitkan oleh BSrE 1
15

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
NOMOR 14 TAHUN 2021

TENTANG

PENYELENGGARAAN RUMAH KOST

I. UMUM
Kabupaten Kulon Progo mengalami perkembangan sangat
pesat di berbagai sektor budaya, pariwisata, transportasi, dan
pendidikan sehingga mengakibatkan arus urbanisasi ke Kabupaten
Kulon Progo dalam jangka waktu tertentu bahkan berdomisili di
Kabupaten Kulon Progo untuk melakukan berbagai aktivitas di
dalamnya. Perkembangan tersebut mensyaratkan adanya
peningkatan sarana dan prasarana serta partisipasi masyarakat
dalam setiap pengambilan kebijakan. Salah satu upaya peningkatan
sarana dan prasarana di Kabupaten Kulon Progo adalah dengan
menyelenggarakan Rumah Kost bagi para pendatang yang akan
tinggal di Kulon Progo dalam jangka waktu tertentu.
Usaha Penyelenggaraan Rumah Kost merupakan salah satu
bentuk usaha yang dilakukan oleh Pelaku Usaha Rumah Kost untuk
mendapatkan penghasilan untuk mencapai kehidupan yang layak
sebagaimana tertuang dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain itu, usaha
Penyelenggaraan Rumah Kost dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan bertempat tinggal yang layak bagi Penghuni Rumah Kost
sebagaimana tertulis dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sehingga hal tersebut
mendukung diselenggarakannya usaha Rumah Kost di Kabupaten
Kulon Progo.
16

Usaha Penyelenggaraan Rumah Kost selain membawa dampak


positif juga dapat membawa dampak negatif yang harus diantisipasi.
Pemerintah Daerah mempunyai komitmen dalam membuka akses
dalam Penyelenggaraan Rumah Kost dengan berasaskan
kemanfaatan, kesusilaan, kekeluargaan, ketenteraman, ketertiban,
keamanan, kenyamanan dan kearifan lokal yang ada dalam
masyarakat Kabupaten Kulon Progo dengan melakukan penataan,
penertiban, pengawasan, dan pengendalian terhadap usaha
Penyelenggaraan Rumah Kost sehingga dapat menciptakan
lingkungan nyaman, baik, dan sehat bagi seluruh masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, perlu menetapkan
Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo tentang Penyelenggaraan
Rumah Kost.

II. PASAL DEMI PASAL


Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Huruf a
Yang dimaksud dengan asas kemanfaatan adalah
penyelenggaraan Rumah Kost harus memberikan manfaat
bagi Pemilik Rumah Kost, penghuni rumah kos, dan
masyarakat.
Huruf b
Yang dimaksud dengan asas kesusilaan adalah
penyelenggaraan Rumah Kost harus menghormati nilai-nilai
dan norma-norma kesusilaan yang ada.
Huruf c
Yang dimaksud dengan asas kekeluargaan adalah
Penyelenggaraan Rumah Kost dapat menciptakan hubungan
dan suasana kekeluargaan antara Pemilik Rumah Kost,
penghuni Rumah Kost, dan masyarakat.
Huruf d
Yang dimaksud dengan asas ketenteraman adalah
Penyelenggaraan Rumah Kost harus mewujudkan
ketenteraman dalam lingkungan bermasyarakat agar
tercipta lingkungan yang bersih, aman, dan tenteram.
17

Huruf e
Yang dimaksud dengan asas ketertiban adalah
Penyelenggaraan Rumah Kost harus dapat mewujudkan
ketertiban dalam masyarakat.
Huruf f
Yang dimaksud dengan asas keamanan adalah
Penyelenggaraan Rumah Kost harus dapat mencegah,
menghindari, dan menyelesaikan berbagai permasalahan
yang ditimbulkan agar tercipta keamanan dalam lingkungan
bermasyarakat.
Huruf g
Yang dimaksud dengan asas kenyamanan adalah
Penyelenggaraan Rumah Kost harus mengikuti persyaratan
dalam izin Penyelenggaraan Rumah Kost untuk menciptakan
rasa nyaman bagi Penghuni Rumah Kost dan masyarakat.
Huruf h
Yang dimaksud dengan asas kearifan lokal yang ada dalam
masyarakat adalah Penyelenggaraan Rumah Kost
disesuaikan dengan budaya yang tumbuh dan berkembang
di dalam masyarakat.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Dalam hal Pelaku Usaha Rumah Kost adalah Pemilik Rumah
Kost maka Pemilik Rumah Kost otomastis menjadi Pengelola
Rumah Kost.
18

Ayat (3)
Dalam hal Pengelola Rumah Kost adalah Pemilik Rumah Kost
yang merupakan orang perseorangan yang tinggal di lokasi
Rumah Kost maka Pemilik Rumah Kost dapat menunjuk diri
nya sendiri menjadi Induk Semang dengan membuat surat
pernyataan bahwa dirinya adalah Induk Semang.
Dalam hal Pengelola Rumah Kost merupakan orang
perseorangan yang tinggal di lokasi Rumah Kost namun bukan
Pemilik Rumah Kost maka Pengelola Rumah Kost membuat
surat pernyataan bahwa dirinya adalah Induk Semang.
Dalam hal Pengelola Rumah Kost merupakan Badan maka
Pengelola Rumah Kost wajib menunjuk salah satu pegawainya
menjadi Induk Semang.
.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Yang dimaksud dengan Pelimpahan adalah proses, cara,
perbuatan melimpahkan atau memindahkan wewenang kepada
orang lain yang ditunjuk.
Pasal 8
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan Rukun Tetangga adalah lembaga
yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat
dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan
yang ditetapkan oleh Kelurahan/Kalurahan.
Yang dimaksud dengan “memberitahukan secara tertulis”
adalah dengan memberikan surat pemberitahuan atau
melalui sarana prasarana atau aplikasi yang sudah ada
kepada lurah melalui ketua RT dengan dilampirkan foto kopi
akta pendirian Badan, perjanjian antara Pemilik Rumah
Kost dan Pengelola Rumah Kost, surat penunjukan Induk
Semang dan tata tertib Rumah Kost.
19

Pasal 9
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Informasi dan publikasi terkait kegiatan dan/atau
usahanya.
Huruf e
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 10
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “jalur evakuasi” adalah jalur
khusus yang menghubungkan semua area ke area yang
aman (Titik Kumpul).
Huruf d
Cukup jelas
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Yang dimaksud dengan menjaga ketertiban dan kelestarian
lingkungan hidup antara lain dengan pengendalian
penggunaan air, pengendalian penggunaan energi,
pengelolaan sampah, pengelolaan limbah, penyediaan ruang
terbuka hijau dan lain sebagainya supaya kebersihan dan
kesehatan lingkungan tetap terjaga.
20

Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Yang dimaksud dengan memenuhi kriteria Pajak Daerah
salah satunya telah mempunyai lebih dari 10 (sepuluh)
kamar.
Huruf k
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 11
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan melanggar ketentuan perizinan
adalah melakukan pelanggaran-pelanggaran ketentuan
pemberian perizinan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
21

Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan instansi terkait antara lain
Kepolisian.
Yang dimaksud dengan lembaga antara lain Rukun
Tetangga, Rukun Warga/Dukuh.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO


NOMOR 101

Anda mungkin juga menyukai