com
ABSTRAK
Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan alami adalah kulit pisang raja. Fraksi etil asetat kulit pisang raja (Musa x paradisiaca L.) memiliki aktivitas antioksidan (IC50) dengan nilai 50,25 ppm. Fraksi etil asetat kulit pisang raja akan diformulasikan menjadi
serum gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik, stabilitas fisik dan penangkal radikal bebas serum gel fraksi etil asetat kulit pisang raja. Konsentrasi yang digunakan dalam formulasi: 0,08 gram (F1); 0,16 gram (F2), 0,24 gram (F3). Kulit pisang raja
diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan metode maserasi kemudian difraksinasi menggunakan etil asetat. Gel serum diformulasikan dengan menggunakan karbopol sebagai pembentuk gel. Pengujian sifat fisis dan stabilitas fisis dilakukan selama 28 hari. Aktivitas
penangkal radikal bebas diuji dengan metode DPPH. Vitamin c sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH, viskositas, daya sebar serum gel fraksi kulit pisang raja memenuhi syarat. Fraksi gel serum etil asetat stabil dalam 6 siklus karena tidak ada
perubahan yang signifikan pada gel serum, dilihat dari nilai pH, viskositas, atau daya sebar. Nilai IC50 fraksi gel serum kulit pisang raja etil asetat berturut-turut: 87,947 g/ml (F1); 84.297 g/ml (F2); 71.257 g/ml (F3). Nilai IC50 kontrol positif dan kontrol negatif adalah 55.595
g/ml; dan 205.699 g/ml. Uji statistik menggunakan one way ANOVA menunjukkan bahwa aktivitas aktivitas penangkapan radikal bebas dari ketiga formula lebih lemah dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol fraksi yang digunakan. F3 merupakan formulasi
terbaik dengan aktivitas antioksidan tinggi. viskositas, atau daya sebar. Nilai IC50 fraksi gel serum kulit pisang raja etil asetat berturut-turut: 87,947 g/ml (F1); 84.297 g/ml (F2); 71.257 g/ml (F3). Nilai IC50 kontrol positif dan kontrol negatif adalah 55.595 g/ml; dan 205.699 g/
ml. Uji statistik menggunakan one way ANOVA menunjukkan bahwa aktivitas aktivitas penangkapan radikal bebas dari ketiga formula lebih lemah dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol fraksi yang digunakan. F3 merupakan formulasi terbaik dengan aktivitas
antioksidan tinggi. viskositas, atau daya sebar. Nilai IC50 fraksi gel serum kulit pisang raja etil asetat berturut-turut: 87,947 g/ml (F1); 84.297 g/ml (F2); 71.257 g/ml (F3). Nilai IC50 kontrol positif dan kontrol negatif adalah 55.595 g/ml; dan 205.699 g/ml. Uji statistik
menggunakan one way ANOVA menunjukkan bahwa aktivitas aktivitas penangkapan radikal bebas dari ketiga formula lebih lemah dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol fraksi yang digunakan. F3 merupakan formulasi terbaik dengan aktivitas antioksidan
tinggi. Uji statistik menggunakan one way ANOVA menunjukkan bahwa aktivitas aktivitas penangkapan radikal bebas dari ketiga formula lebih lemah dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol fraksi yang digunakan. F3 merupakan formulasi terbaik dengan aktivitas
antioksidan tinggi. Uji statistik menggunakan one way ANOVA menunjukkan bahwa aktivitas aktivitas penangkapan radikal bebas dari ketiga formula lebih lemah dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol fraksi yang digunakan. F3 merupakan formulasi terbaik
Kata kunci: kulit pisang raja, serum gel, stabilitas fisik, antioksidan
Radikal bebas adalah oksigen reaktif yang mengandung satu atau adalah isoflavon [2]. Kulit pisang mengandung tanin, catechin,
lebih elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Senyawa ini gallocatechin, dan epicatechin yang dapat berperan sebagai antioksidan
sangat merusak dan dapat menyerang protein, karbohidrat, lemak, dan [2]. Fraksi etil asetat dari ekstrak kulit Pisang Raja memiliki aktivitas
DNA secara terus menerus. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 77.068 ppm [3]
menangkal efek negatif radikal bebas dengan mekanisme mendonorkan . Dalam penelitian lain, aktivitas antioksidan pada kulit pisang adalah
satu atau lebih elektron kepada radikal bebas. 73,89 % dan pulp 66,45% pada konsentrasi 0,002 ppm.
[1]. Senyawa antioksidan banyak terdapat pada tumbuhan, baik pada
bunga, daun, maupun buah. Tumbuhan mengandung bioaktif Berdasarkan uraian di atas, maka fraksinasi kulit pisang dapat
Senyawa seperti Flavonoid, Alkaloid dan Terpenoid merupakan diformulasikan sebagai sediaan serum gel antioksidan. Serum gel
bahan baku potensial yang dapat digunakan sebagai memiliki kelebihan yaitu dapat memberikan efek yang lebih nyaman dan
antioksidan alami. lebih mudah dioleskan pada permukaan kulit karena viskositasnya yang
Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan alami rendah dan bentuknya yang semi transparan. Pengujian antioksidan
adalah kulit Pisang Raja. Kulit pisang sangat jarang digunakan menggunakan metode penangkap radikal bebas dengan menggunakan
karena kulitnya hanya menjadi limbah. Kulit pisang mengandung DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).
banyak senyawa yang dapat berfungsi sebagai antioksidan alami.
Tabel I. Formulasi Serum Gel Ethyl Acetate Fraksi Kulit Pisang
Ckonsentrasi %
Bahan F1 F2 F3 KN KP
Etil asetat fraksi kulit pisang 0,08 0,16 0,24 - Vit C
karbopol 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
NaOH 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Gliserin 10 10 10 10 10
natrium metabisulfit 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
metil paraben 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
etanol 3 3 3 3 3
Aqua deion Iklan 100 Iklan 100 Iklan 100 Iklan 100 Iklan 100
KN : Kelompok kontrol negatif
F1 : formulasi dengan konsentrasi 0,08 gram fraksi etil asetat kulit pisang F2 :
formulasi dengan konsentrasi 0,16 gram fraksi etil asetat kulit pisang F3 :
formulasi dengan konsentrasi 0,24 gram fraksi etil asetat kulit pisang
0,1 gram fraksi etil asetat kulit pisang adalah 0,01 gram DPPH dilarutkan dalam 250 ml
ditambahkan 10 ml air panas, direbus selama 5 menit, dan metanol (0,004%). 1 ml larutan DPPH 0,004% ditambah dengan 4
disaring. Sebagian filtrat ditambahkan larutan FeCl3 1%. ml metanol, dikocok hingga homogen dan diukur serapannya
Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna hijau pada rentang panjang gelombang 400-800 nm [7].
kehitaman [6].
2.2.7.2 Penentuan Waktu Operasi DPPH
2.2.4 Formulasi serum gel dengan etil asetat Larutan
fraksi kulit pisang. 1 ml larutan DPPH 0,004% ditambah dengan 4 ml
metanol. Kemudian dikocok kemudian diamati serapannya
Rancangan formula serum gel fraksi etil asetat kulit pisang
pada menit ke 5, 10, 15, 20, 25, 30. Dapat menentukan waktu
dapat dilihat pada tabel 1. Karbopol didispersikan dalam air
operasi.
dengan homogenizer dengan kecepatan putaran 1200 rpm
dan metilparaben dilarutkan dalam etanol. Dulu
311
Kemajuan dalam Penelitian Ilmu Kesehatan, volume 33
Aktivitas antioksidan dapat ditentukan dengan persamaan 3.3.3 Identifikasi Flavonoid dan Tanin dalam
berikut: Etil Asetat Fraksi Kulit Pisang
Solusi ADPPH- ATest
%Inhibisi x100 3.3.3.1 Uji Flavonoid
ADPPH
% penghambatan = persentase penghambatan antioksidan Tes Wilstatter
Kontrol = absorbansi DPPH Hasil yang diperoleh adalah fraksi etil asetat kulit buah
Larutan Uji = absorbansi larutan uji pisang raja berubah warna dari kuning menjadi jingga kemerahan
(gambar 1). Perubahan warna ini menunjukkan bahwa kulit pisang
2.2.7.7 Pengukuran IC50 mengandung flavonoid. Penambahan HCl pada uji wilstatter
bertujuan untuk menghidrolisis flavonoid menjadi aglikon flavonoid
Selanjutnya data yang diperoleh diolah dengan cara menghidrolisis o-glikosil. Glikosil yang terhidrolisis ini
menggunakan persamaan linier bentuk y = bx + a antara akan digantikan dengan atom H+ dari asam yang memiliki sifat
konsentrasi larutan uji gel serum (x) dengan persentase keelektronegatifan yang kuat. Serbuk Mg yang ditambahkan ke
aktivitas penangkal radikal bebas (y). Persamaan regresi dalam larutan menghasilkan senyawa kompleks. Hal ini ditandai
linier ini digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan dengan perubahan warna menjadi warna merah. Ion magnesium ini
uji gel serum dan vitamin C dapat menghambat 50% akan berikatan dengan senyawa flavonoid yang ada pada fraksi
absorbansi DPPH. tersebut sehingga muncul larutan berwarna merah.
312
Kemajuan dalam Penelitian Ilmu Kesehatan, volume 33
Tes Bate-Smith 3.3.5 Uji Fisik Fraksi Serum Gel Etil Asetat
Pada uji bate smith, fraksi etil asetat kulit pisang Kulit Pisang.
menunjukkan hasil positif karena terjadi warna merah tua
(Gambar 2.). Perubahan warna ini menunjukkan bahwa kulit 3.3.5.1 Organoleptik
pisang mengandung flavonoid.
Pemeriksaan organoleptik dilakukan dengan metode
deskriptif. Hasil organoleptik ditunjukkan pada tabel 2.
Hasil
(cm)
Spesifik Homogen
Berawan
F1 pisang setengah padat 6,6±0,1
putih
Bau
Spesifik Homogen
F2 Krim pisang setengah padat 6,6±0,635
Bau
Spesifik Homogen
Lampu
F3 pisang setengah padat 5,9±0,152
cokelat
Bau
Gambar 2 Hasil Tes Bate-Smith
Spesifik Homogen
KN Warna bening Carbopol 6,8±0,152
3.3.3.2 Uji Tanin setengah padat
Bau
Fraksi etil asetat menunjukkan hasil positif pada pengujian Gel serum tanpa fraksi etil asetat (kontrol negatif)
ini karena terjadi perubahan warna hijau kehitaman pada berwarna bening. Variasi konsentrasi fraksi etil asetat kulit
penambahan FeCl3. Mekanisme perubahan warna adalah tanin pisang pada formula tidak mempengaruhi bau serum
bereaksi dengan ion Fe3+ membentuk senyawa kompleks [11]. formula gel. Formula gel serum memiliki bau khas pisang.
Semua serum gel yang dibuat memiliki tekstur yang lembut,
mudah dioleskan, konsistensi semipadat, dan tidak terasa
lengket. Nilai daya sebar menunjukkan bahwa gel mudah
menyebar dengan jumlah geser yang kecil [12].
3.3.4 Formulasi serum gel dengan etil asetat 3.3.5.2 pH Serum Gel
fraksi kulit pisang.
Hasil pengukuran PH ditunjukkan pada Tabel 3 .
Formulasi Formulasi Serum Gel dengan Fraksi Etil Asetat Nilai pH ideal sediaan sesuai dengan pH kulit adalah 4,5-7
Kulit Pisang. Hasil gel serum formula dengan fraksi etil (SNI 16-4399-1996 ). Jika formulasinya terlalu asam, akan
asetat menunjukkan Gambar 4. menyebabkan iritasi kulit. Jika sediaan terlalu basa akan
menyebabkan kulit kering dan bersisik [13]. Berdasarkan
hasil pengukuran pH diketahui bahwa serum gel fraksi etil
asetat kulit pisang memiliki pH yang sesuai dengan
persyaratan sediaan topikal.
313
Kemajuan dalam Penelitian Ilmu Kesehatan, volume 33
Tabel 3 Hasil Pengukuran pH Gel Serum persiapan. Berdasarkan tabel di atas, formulasi 1, 2, 3 dan
kontrol negatif tidak mengubah pH (tabel 6). Hasil ini
Rumus pH rata-rata ± SD
menunjukkan bahwa formula gel serum stabil.
F1 4,5 ± 0 Tabel 5 Hasil Uji Stabilitas Organoleptik Serum
Gel Menggunakan Metode Uji Bersepeda
F2 5±0
Pengamatan
F3 5±0
Warna Membentuk
KN 5±0 Rumus
Awal dari Awal dari Siklus-6
Siklus-6
siklus siklus
Tujuan pengukuran viskositas gel serum adalah F2 Krim Krim Setengah padat Setengah padat
Tabel 4 Hasil Serum Gel Viskositas KP Kuning muda Kuning tua setengah padat Cairan
F1 12230 ± 199.7498
Tabel 6. Hasil pengujian kestabilan pH dan viskositas serum
F2 13630 ± 635.9245 gel menggunakan metode Cycling Test
Pengamatan
F3 15730 ± 425.6759
pH Viskositas
KN 11340 ± 443.9595 Rumus
Awal dari Awal dari Siklus-6
Nilai viskositas serum gel menurut SNI 16-4399-1996 Siklus-6
siklus siklus
berada pada kisaran 2000-40000 cP. Berdasarkan hasil
pengukuran, keempat serum gel fraksi etil asetat kulit pisang F1 4,5 4,5 12330 11880
memiliki viskositas antara 11340 hingga 15730 cps. Sehingga F2 5 5 13530 11220
dapat disimpulkan bahwa viskositas serum gel memenuhi syarat
ke dalam rentang viskositas. F3 5 5 15270 13470
314
Kemajuan dalam Penelitian Ilmu Kesehatan, volume 33
aktivitas sesuai dengan nilai IC50. Tabel 7 menunjukkan hasil [4] Achmad, SA, Kimia Organik Bahan Alam, 1986, Jakarta:
aktivitas antioksidan FI, F2, F3, KN dan KP. Karnunika.
[5] Nugrahani R, Yayuk A dan Aliefman H. Skrining
Meja 7. Kategori Aktivitas Antioksidan Fitokimia dari Ekstrak Buah Buncis Dalam Sediaan
Serbuk. Proses Kimia, hlm 36-42. DOI:
Nilai IC50 (ppm) Kategori Aktivitas Antioksidan
https://doi.org/10.29303/jppipa.v2i1.38
<50 Sangat kuat [6] Ebennezer, E, Uji Stabilitas Fisik dan Pengaruh Vitamin C
terhadap Aktivitas dan Daya Penetrasi Ekstrak Etanol Kulit
50-100 Kuat Manggis (Garcinia mangostanta L.) pada Serum Antikerut,
2015, tesis, Universitas Indonesia.
100-150 Sedang
[7] Lachman, L., Lieberman, HA, dan Kanig, J, Teori dan Praktik
150-200 Lemah Farmasi Industri Edisi ke-3. India: Rumah Penerbitan
Vargheseng, 1986, hlm: 1091-1095.
[8] Izzati, NN, Diniatik., Rahayu WS, Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Perasan Daun Manggis (Garcinia mangostana
Tabel 8. Hasil Aktivitas antioksidan L.) Berdasarkan Metode DPPH (2,2 Diphenyl-1-phycryl
hydrazil), Pharmacy, 2012, pp 111-120, DOI:
Formulasi Rata-rata IC 50 (ppm) ± SD
10.30595/pji.v9i3.762
F1 87,947 ± 0,962
[9] Budiarti, A., Ulfah, M. dan Oktania, FA, Aktivitas
Antioksidan Fraksi Kloroform Ekstrak Etanol Daun
F2 84.297 ± 1.165 Sirsak (Annona muricata L.) dan Identifikasi Kandungan
Senyawa, 2014, thesis, Pharmacy fakultas, Universitas
F3 71.257 ± 1.139
Wahid Hasyim, pp.1-6.
KN 205.699 ± 2.455 [10] Do,Quy Diem., Angkawijaya, Artik Elisa., Tran-Nguyen, Phuong
Lan., et al, Pengaruh pelarut ekstraksi terhadap kandungan
KP 55.595 ± 1.727 total fenol, kandungan flavonoid total, dan aktivitas
antioksidan Limnophila aromatica, journal of food and obat
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa serum gel analisis, 2014, hlm. 296-302, DOI :
F1, F2, dan F3 memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. doi.org/10.1016/j.jfda.2013.11.001
Serum gel dengan berbagai konsentrasi memiliki aktivitas [11] Marliana SD, Venty S dan Suyono, Skrining Fitokimia dan
antioksidan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah
kelompok kontrol negatif. Uji statistik One-way ANOVA Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz) Dalam Ekstrak
menunjukkan bahwa nilai IC50 dari ketiga formula memiliki Etanol, Skripsi, 2005, Fakultas Sains, Universitas Sebelas
Maret.
perbedaan yang signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan
[12] Singh, Vijay Kumar., Singh, Praveen Kumar., Sharma,
kontrol negatif. Artinya formula gel serum memiliki aktivitas Purnendu Kumar., dkk, Formulasi Dan Evaluasi Gel
antioksidan. Ketiga formula tersebut jika dibandingkan Topikal Acelofenac Mengandung Piparine, pp 5266-5279
dengan kontrol positif menunjukkan perbedaan yang [13] Harborne, JB, Metode Fitokimia, 1987, Newyork:
signifikan (p<0,05). Serum gel fraksi etil asetat kulit pisang Chapman dan Hall.
pada semua konsentrasi memiliki aktivitas antioksidan yang [14] Gozali, Formulasi Krim Pelembab Wajah yang Menggunakan
lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Tabir Surya Nanopartikel Zink Oksida Salut Silikon, Farmaka,
Hal ini diperkirakan karena pelepasan zat aktif yang tidak 2005, hlm. 37-47.
[15] Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope
memadai dari basa ketika bereaksi dengan DPPH.
Indonesia, Edisi IV, 1995, Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
[16] Nihlati, AI, Abdul, R., dan Triana, H, Daya Aktivitas Rimpang
4. KESIMPULAN Temu Kunci (Boesenbergia pandurate (Roxb.) Schlecth)
dengan Metode Penangkapan Radikal Bebas DPPH,
Fraksi etil asetat kulit pisang dapat diformulasikan dalam 2011, Yogyakarta: UGM Press.
bentuk gel serum dan memiliki nilai sifat fisik, daya sebar, [17] Andarwulan, N., Wijaya, H., Cahyono, DT, Antioksidan aktivitas
dari
pH, dan viskositas yang baik. Gel serum stabil terhadap uji Daun Sirih (Piper betle L.)". Teknologi dan Industri Pangan,
siklus dan F3 adalah formula yang memiliki nilai antioksidan 1996, hlm.29-30.
yang besar. [18] Muawwanah, Isolasi, Uji Aktivitas Antioksidan dan
Toksisitas Fraksi Polisakarida dari Alga Merah (Glacilaria
verrucosa), 2015, Skripsi, Fakultas Sains, Universitas
REFERENSI Hasanudin
[19] Noviana, W,S, Uji aktivitas antioksidan dari ekstrak bekatul
[1] Sayuti, K dan Yenrina, R, Antioksidan Alami dan Sintetik, padiketan merah dan hitam(oryza sativa L. Var. Glutinosa) dan
2015, Padang: Pers Universitas Andalas. formulasinya dalam sediaan krim. Farmasi, 2016, hlm.101-
[2] Rohmiyati, Septina, Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil 116.
Asetat Ekstrak Etanol Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca
var. Raja) dengan Metode DPPH (1,1difenil-2-pikrilhidrasil)
Beserta Identifikasi Senyawa Flavonoid, thesis, 2016,
Universitas Wahid Hasyim.
[3] Someya, SY Yoshiki and K. Okubo., Senyawa antioksidan
dari pisang (Musa cavendish), Food Chemistry, 2002, hlm.
351-354, DOI : doi.org/10.1016/S0308-8146(02)00186-3
315