Anda di halaman 1dari 19
A. Kriteria dan Peran Usaha Kecil dalam Perekonomian Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dijelaskan mengenai kriteria UMKM. Penjelasan tentang kriteria UMKM tersebut digunakan sebagai indikator sebuah usaha masuk ke dalam jenis UMKM dan untuk mendapatkan fasilitas kredit, bantuan, serta menjalin kerja sama dengan pemerintah. Menurut undang-undang tersebut, kriteria usaha mikro adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), serta memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300 juta. Sementara kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), serta memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300 juta sampai dengan Rp2,5 miliar. Terakhir, kriteria usaha menengah adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), serta memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2,5 miliar sampai dengan paling banyak Rp50 miliar, Usaha kecil dalam perekonomian memiliki dampak terhadap penciptaan lapangan kerja, inovasi, dan kontribusi terhadap bisnis besar. Bisnis kecil, terutama di beberapa industri tertentu, menjadi sumber lapangan kerja baru yang penting. Sejarah telah membuktikan bahwa berbagai inovasi besar cenderung lahir dari bisnis kecil. Di samping itu, Bob 2 Bisnis Boru don Kepemilikan Bisnis Gl Dipindai dengan CamScanner sebagian besar produk yang dihasilkan oleh bisnis besar dijual kepada konsumen melalui bisnis kecil. Bahkan, saat pembeli semakin banyak yang beralih ke sistem online, bisnis kecil masih memainkan peranannya Terlebih lagi, bisnis kecil menyediakan banyak pelayanan dan bahan baku bagi bisnis besar. B. Memulai dan Menjalankan Bisnis Kecil Para wirausaha harus membuat keputusan yang tepat saat memulai bisnisnya. Mereka harus memiliki visi yang jelas tentang bagaimana menjalankan bisnisnya agar berhasil. Mereka juga harus memutuskan cara untuk masuk ke dalam bisnis: membeli perusahaan yang sudah ada atau memulai dari nol. Para wirausaha juga seharusnya memiliki rencana bisnis yang baik dan komprehensif, Membuat rencana bisnis harus dimulai dengan pemahaman mengenai kompetensi khusus yang dimiliki perusahaan. Kompetensi khusus merupakan aspek bisnis yang memperlihatkan kinerja perusahaan yang lebih baik dibanding pesaing. Kompetensi khusus untuk bisnis kecil dapat dikategorikan ke dalam tiga bidang, yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi ceruk baru dalam pasar yang mapan, kemampuan untuk mengidentifikasi pasar baru, dan kemampuan untuk bergerak cepat dalam rangka meraih keuntungan dari peluang yang ada. 1. Mengidentifikasi Ceruk Baru dalam Pasar yang Mapan Pasar yang mapan (established market) adalah pasar tempat berbagai perusahaan bersaing berdasarkan kriteria bisnis yang jelas. Sementara ceruk (niche) adalah segmen pasar yang belum tergarap. Secara umum, usaha kecil memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menemukan ceruk dibanding perusahaan yang lebih besar. Perusahaan besar biasanya memiliki banyak sumber daya untuk menggarap praktik-praktik bisnis lama dan mapan sehingga kurang peka dalam menemukan peluang baru. Seorang wirausaha dapat melihat peluang baru ini dan bergerak cepat untuk menggarapnya. 2. Mengidentifikasi Pasar Baru Wirausaha yang sukses juga memiliki kemampuan dalam mene- mukan pasar yang benar-benar baru, Penemuan ini bisa terjadi melalui Keviraschoon - Buku Mor unuk Moasiwa Dipindai dengan CamScanner dua cara, Pertama, seorang wirausaha dapat memperkenalkan produk atau jasa yang sudah mapan di suatu wilayah atau pasar geografis ke pasar geografis lainnya. Kedua, wirausaha dapat menciptakan industri baru, Wirausaha biasanya lebih mampu menemukan pasar baru dibanding organisasi yang lebih besar dan matang karena wirausaha tidak terhambat oleh cara menjalankan bisnis “yang semestinya”. Dengan kata lain, wirausaha dapat menggunakan kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran vyang kreatif dan tindakan yang inovatif untuk menciptakan peluang. al Keunggulan Penggerak Pertama Keunggulan penggerak pertama adalah keunggulan yang dicapai perusahaan karena mampu menggarap peluang sebelum perusahaan lain melakukannya. Terkadang, perusahaan besar menemukan ceruk di dalam pasar yang sudah mapan atau menemukan pasar baru yang waktunya hampir bersamaan dengan penemuan yang dilakukan oleh perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar kurang cepat dibandingkan perusahaan kecil dalam memanfaatkan peluang yang ada. ‘Ada beberapa alasan yang membuat perusahaan besar kurang cepat dibandingkan perusahaan kecil dalam memanfaatkan peluang yang ada. Pertama, banyak organisasi besar yang membuat keputusan yang lambat karena banyaknya struktur hierarki yang harus dilalui sebelum suatu tindakan dapat diimplementasikan. Kedua, organisasi besar terkadang mempertaruhkan aset yang besar ketika ingin menggarap peluang baru. Sebagai contoh, setiap kali perusahaan Boeing memutuskan untuk merancang pesawat jet komersial model baru, keputusan ini bisa saja, membuat bangkrut perusahaan jika ternyata gagal. Skala risiko ini menjadikan organisasi besar lebih berhati-hati. Sebaliknya, nilai aset yang dipertaruhkan organisasi kecil relatif kecil. Manajer mungkin bersedia mempertaruhkan perusahaan pada saat nilai perusahaan relatif kecil, namun mereka mungkin akan lebih enggan untuk mempertaruhkan perusahaan ketika nilai perusahaan relatif besar. Setelah seorang wirausaha mengetahui potensi kompetensi khusus, langkah berikutnya adalah merumuskan rencana bisnis yang menggambarkan strategi atas bisnis barunya dan memperlihatkan cara Bob 2 Bisnis Bor dan Kepemiikon Bisnis Dipindai dengan CamScanner menjalankan rencana tersebut. Selama tahap persiapan tersebut, seorang wirausaha harus mengembangkan gagasan bisnis secara tertulis dan menegaskan pemikirannya mengenai cara meluncurkan bisnis tersebut sebelum menginvestasikan uang dan waktu. Rencana bisnis adalah dokumen yang merangkum strategi bisnis atas usaha baru yang diusulkan wirausaha dan cara menerapkan strategi tersebut. Rencana bisnis harus menjawab tiga pertanyaan, yaitu apa tujuan dan sasaran wirausaha, strategi apa yang digunakan untuk mencapainya, dan bagaimana strategi tersebut dilaksanakan. Elemen utama dati rencana bisnis adalah perkiraan penjualan, Tanpa perkiraan penjualan, wirausaha tidak dapat mengukur kebutuhan, luas pabrik, toko, atau kantor, dan juga tidak dapat memutuskan jumlah persediaan yang harus dimuat dan jumlah karyawan yang harus direkrut. Namun, rencana ini harus didasarkan pada data dan riset yang kuat, Para wirausaha tidak bisa meramalkan pendapatan dari penjualan tanpa terlebih dahulu meneliti pasar. Wirausaha harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai kondisi pasar saat ini, kekuatan dan kelemahan pesaing, serta cara bersaing dengan perusahaan lain, Di samping perkiraan penjualan, rencana bisnis juga memuat perencanaan keuangan. Perencanaan ini biasanya mencakup anggaran kas, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, dan grafik titik impas. Anggaran kas menunjukkan jumlah dana yang dibutuhkan sebelum membuka bisnis dan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan bishis sebelum akhimnya menghasilkan laba. i Setelah wirausaha membuat perkiraan penjualan dan menyelesaikan perencanaan keuangan, ia kemudian harus memutuskan tntiik membeli perusahaan yang sudah ada atau memulai dari ‘nol. Banyak pakar yang menyarankan pendekatan pertama karena memang peluangnya lebih baik. Selama satu dasawarsa terakhir, sekitar 35%dari seluruh bisnis yang dirintis dibeli dari pihak lain Perusahaan yang sudah ada telah membuktikan kemampuannya dalam menarik konsumen dan menghasilkan laba. Perusahaan yang sudah ada juga biasanya telah membangun hubungan dengan pembeii pinjaman, pemasok, pelanggan, dan pemangku kepentingan lain. Sebagai contoh, Ray Kroc membeli McDonald’s sebagai perusahaan yang sudah ada, lalu “menyuntikkan” visi kewirausahaan dan pemahaman bisnisnya, dan melahirkan perusahaan raksasa multinasional. Demikian juga dengan Southwest Airlines dan Xevirschoon ok rue Haksva Dipindai dengan CamScanner Starbucks yang dimulai dari bisnis kecil dengan operasional yang terseok- seok, lal dapat berkembang menjadi sebuah bisnis yang besar ketika diambil alih oleh wirausaha. Meskipun berisiko, sebagian orang memilih untuk memulai bisnis dati nol untuk mendapatkan kepuasan dari penciptaan gagasan bisnis baru dan membuatnya menjadi besar. Di samping itu, ada juga alasan praktis untuk memulai bisnis dari nol, yaitu bisnis baru biasanya tidak mengalami dampak buruk akibat kesalahan yang dilakukan oleh pemilik bisnis sebelumnya, dan pemilik bisnis baru bebas untuk memilih pemberi pinjaman, perlengkapan, persediaan, lokasi, pemasok, dan karyawan. Dati seluruh bisnis yang muncul selama satu dekade terakthir, sekitar 65% dimulai dari nol. Sebagai contoh, Dell Computer, Walmart, Microsoft, dan Twitter merupakan bisnis yang dimulai dari nol oleh seorang wirausaha dan saat ini berhasil meraup kesuksesan. Namun, sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, risiko memulai bisnis dari nol lebih besar dibanding membeli perusahaan yang sudah ada. Wirausaha yang memulai bisnis dari nol hanya bisa membuat proyeksi mengenai prospek bisnisnya. Keberhasilan atau kegagalan dalam memulai bisnis dari nol sangat bergantung pada kemampuan wirausaha dalam mengidentifikasi peluang. Untuk merintisnya, wirausaha haus mempelajari kondisi pasar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, yaitu siapa dan di mana pelanggan saya berada, berapa harga yang bersedia mereka bayarkan atas produk saya, berapa unit produk yang bisa dijual, siapa saja pesaing saya, dan mengapa pelanggan membeli produk saya dibanding produk pesaing. Meskipun pilihan untuk memulai suatu bisnis merupakan hal yang penting, hal tersebut akan menjadi sia-sia apabila wirausaha tidak bisa memperoleh dana untuk membiayai ide-ide cemerlang tersebut. Sumber pembiayaan yang paling umum berasal dari keluarga dan teman, tabungan pribadi, lembaga pemberi pinjaman, investor, dan badan pemerintah. Namun, lembaga pemberi pinjaman kemungkinan akan lebih menyukai pembiayaan untuk membeli perusahaan yang sudah ada karena risikonya sudah dipahami. Wirausaha yang memulai bisnis baru mungkin harus mengandalkan sumber dana pribadi. Sumber dana. pribadi, bukan pinjaman, merupakan sumber dana yang paling penting. Sumber dana pribadi termasuk juga yang berasal dari keluarga dan teman, mencapai sekitar dua pertiga dari seluruh dana yang diinvestasikan dalam bisnis Bab 2 Bisnis Boru don Kepemilikon Bisnis Dipindai dengan CamScanner kecil baru, dan setengahnya digunakan untuk membeli bisnis lama Memperoleh dana dari bank, investor, dan pemerintah mengharuskan upaya ekstra karena pihak-pihak tersebut biasanya akan mengkaji terlebih dahulu rencana bisnis yang diusulkan wirausaha, C. Tren, Keberhasilan, dan Kegagalan Usaha Baru Ada lima faktor yang turut berkontribusi atas munculnya ribuan bisnis baru pada setiap tahunnya. Kelima faktor tersebut adalah kehadiran e-commerce, peralihan dari bisnis besar, adanya peluang bagi kaum minoritas dan perempuan, peluang global, dan tingkat kelangsungan hidup bisnis baru yang lebih baik. 1. Kehadiran E-Commerce Tren terkini yang paling signifikan memberikan kontribusi bagi munculnya ribuan bisnis baru adalah pesatnya perkembangan e-commerce. Karena internet memberikan cara baru untuk berbisnis, wirausaha yang cerdik telah menciptakan dan mengembangkan bisnis baru secara lebih cepat dan mudah dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Peralihan dari Bisnis Besar Makin banyak bisnis baru yang dimulai oleh mereka yang memilih keluar dari perusahaan besar, dan menyalurkan pengalaman mereka untuk bekerja bagi diri sendiri. Dalam beberapa kasus, mereka keluar karena melihat adanya ide baru yang dapat dikembangkan. Hal Jain yang membuat mereka keluar adalah karena merasa kehabisan energi dengan bekerja di perusahaan besar. Mereka memilih keluar dari perusahaan besar dan merasa bahwa bekerja untuk diri sendiri ternyata merupakan ide yang bagus. 3. Peluang bagi Kaum Minoritas dan Perempuan Makin banyak bisnis baru yang dirintis oleh kaum minoritas dan perempuan, Beberapa alasan yang dikemukakan oleh kaum perempuan untuk memulai bisnis sendiri adalah karena berharap dapat memiliki kendali penuh atas jadwal kerja, melihat adanya peluang pasar dan memutuskan untuk menggarapnya, serta merasa frustrasi dengan hambatan karier. v Kewirausohoon - Buku Ajar untuk Mahasiswo Dipindai dengan CamScanner 4. Peluang Global Beberapa tahun terakhir ini, para wirausaha tidak hanya berfokus pada penjualan domestik. Banyak wirausaha yang melihat adanya peluang baru di pasar luar negeri. 5. Tingkat Kelangsungan Hidup Bisnis Baru yang Lebih Baik Makin banyak orang yang tertarik menguji kemampuan mereka sebagai wirausaha karena tingkat kegagalan bisnis baru telah menurun. Berdasarkan hasil studi, 44% usaha baru mampu bertahan setidaknya selama 4 tahun. Meskipun bisnis baru banyak bermunculan setiap tahun, lebih dari setengah bisnis baru tidak menikmati keberhasilan jangka panjang. Ada empat faktor umum yang memengaruhi kegagalan bisnis baru, yaitu sebagai berikut. 1. Pengelolaan yang tidak Kompeten atau tidak Berpengalaman Sebagian wirausaha terlalu mengandalkan logika, terlalu yakin akan kemampuan manajerial mereka, atau menganggap bahwa kerja keras saja akan menghasilkan keberhasilan. Apabila manajer tidak mengetahui cara membuat keputusan bisnis atau tidak memahami secara baik dan benar mengenai konsep dan prinsip dasar manajemen, maka kecil kemungkinan bagi mereka untuk bisa berhasil dalam jangka panjang. Kurang Memberi Perhatian Sebagian wirausaha berusaha meluncurkan bisnis di waktu senggang, dan wirausaha lainnya hanya mengalokasikan sedikit waktu untuk mengurus bisnis barunya. Padahal memulai bisnis baru membutuhkan komitmen waktu yang sangat tinggi. Apabila seorang wirausaha enggan untuk mengerahkan waktu dan upaya yang dibutuhkan, bisnis baru tersebut tidak akan bertahan lama. 3. Sistem Pengendalian yang Lemah Sistem pengendalian yang efektif diperlukan untuk membantu sebuah bisnis agar dapat tetap berada di jalur yang tepat, dan memungkinkan bagi manajer untuk memonitor masalah-masalah Bob 2 Bisnis Baru don Kepemilikon Bisnis Gl Dipindai dengan CamScanner - yang mungkin timbul. Sistem pengendalian yang lemah tidak dapat memberikan sinyal mengenai adanya potensi masalah yang dapat menimbutlkan persoalan yang benar-benar serius. 4, Kurangnya Modal Sebagian wirausaha terlalu optimis akan seberapa cepat mereka dapat mulai memperoleh laba. Padahal, dalam sebagian besar kasus, perolehan laba bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan tahunan, Para pakar menyarankan bahwa para wirausaha sebaiknya memiliki modal yang cukup, setidaknya untuk 6 bulan pertama tanpa perolehan laba, dan sebagian pakar bahkan menyarankan agar para wirausaha memiliki modal yang cukup untuk satu tahun. Sementara itu, banyak pula bisnis baru yang berhasil dan bertahan lama. Keberhasilan bisnis baru dapat disebabkan oleh empat faktor berikut. 1. Kerja Keras, Dorongan, dan Dedikasi Pemilik bisnis harus memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai keberhasilan usaha. la pun harus rela menghabiskan waktu serta berupaya untuk mewujudkannya. 2. Adanya Permintaan Pasar Atas Produk atau Jasa yang Dihasilkan Pemilik bisnis harus mengetahui permintaan produk atau jasanya, Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilik bisnis untuk melihat peluang atas permintaan produk mereka di pasar. 3. Kompetensi Manajerial Pemilik bisnis yang sukses dapat memperoleh kompetensi melalui pelatihan atau pengalaman, atau dengan belajar dari keahlian orang lain. Hanya segelintir wirausaha yang memperoleh keberhasilan secara mandiri atau langsung berhasil setelah lulus kuliah, Oleh karena itu, sebagian besar wirausaha menghabiskan waktu mereka di perusahaan besar atau bermitra dengan perusahaan lain untuk memperoleh keahlian dan pemahaman tentang seluk-beluk bisnis. Kewirausahoan - Buku Ajar untuk Mahasiswa Dipindai dengan CamScanner 4, Keberuntungan Ada_kondisi-kondisi tertentu, seperti keberuntungan, yang dapat membuat suatu perusahaan terhindar dari kebangkrutan dan memperoleh keberhasilan, Sebagai contoh, Clean Harbors, sebuah perusahaan penata lingkungan yang bermarkas di Norwell, Massachusetts, pernah kesulitan untuk dapat tetap mempertahankan bisnisnya. Lalu, secara kebetulan pemerintah AS menetapkan sejumlah anggaran tertentu untuk membersihkan limbah beracun, yang merupakan spesialisasi dari bisnis Clean Harbors. Perusahaan tersebut sangat beruntung berhasil mendapatkan beberapa kontrak besar dari pemerintah sehingga bisa menggiring bisnisnya pada posisi euangan yang mapan. Seandainya pemerintah menetapkan anggaran tersebut bukan pada waktu yang tepat, maka perusahaan tersebut bisa saja bangkrut. Demikian pula halnya dengan Netllix, yang bisa saja tidak berhasil apabila para pelanggannya belum dapat beralih dari kaset video ke DVD: D. Bentuk Kepemilikan Bisnis Ditinjau dari bentuk kepemilikan bisnis, perusahaan dapat dibedakan menjadi perusahaan perseorangan, perusahaan persekutuan, perusahaan komanditer, perusahaan perseroan, badan usaha milik negara, dan koperasi. 1. Perusahaan Perseorangan (Sole Proprietorship) Perusahaan perseorangan merupakan bentuk perusahaan yang paling sederhana. Perusahaan ini dimiliki oleh satu orang sehingga apabila perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian, maka seluruh keuntungan akan dinikmati sendiri dan seluruh kerugian akan ditanggung sendiri oleh si pemilik tunggal. Pemilik perusahaan bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban maupun tuntutan hukum yang ditujukan kepada perusahaan. Dengan kata lain, apabila perusahaan bangkrut, maka para kreditor berhak untuk menyita kekayaan pribadi si pemilik tunggal perusahaan, Pengambilan keputusan bisnis pun seluruhnya berada di dalam kendali satu orang. Kelemahan dari bentuk perusahaan perseorangan ini adalah sumber dana atau keuangan yang tersedia bagi perusahaan hanya sebatas pada jumlah modal yang dimiliki oleh satu orang. Bob 2 Biss Boru dan Kepemikan Bisnis J Dipindai dengan CamScanner TA Solu Kreativitas dan inovasi diperlukan untuk menciptakan pasar, dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Sementara itu, inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau memperkaya kehidupan seseorang. Ted Levitt dari Harvard Business School mengemukakan bahwa kreativitas adalah memikirkan hal-hal baru, sementara inovasi adalah mengerjakan hal-hal baru. Dalam dunia: yang serba cepat, kreativitas dan inovasi sangat penting bagi keberhasilan dan keberlangsungan hidup perusahaan. Kreativitas dan inovasi menjadi ‘penentu’ bagi keberhasilan bisnis, terutama bisnis berskala kecil. Pada kenyataannya, kreativitas dan inovasi menjadi sarana yang sangat krusial bagi perusahaan kecil untuk dapat bersaing dengan para pesaing mereka yang lebih besar. Meskipun perusahaan kecil tidak dapat menyamai belanja pesaing mereka yang lebih besar, perusahaan kecil dapat menciptakan keunggulan untuk dapat bersaing dengan perusahaan besar melalui kreativitas dan inovasi yang tinggi. Dengan demikian, hidup dan mati perusahaan sangat tergantung pada kualitas ide pemilik bisnis tersebut. Adakalanya, melakukan inovasi berarti menciptakan sesuatu dati nol. Akan tetapi, inovasi biasanya cenderung merupakan hasil dari usaha mengelaborasi hal-hal yang sudah ada, yaitu dari usaha menggabungkan hal-hal lama dengan cara-cara baru, atau mengambil sesuatu. untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik. Bob 3 rats don ov tf Dipindai dengan CamScanner Kewirausahaan merupakan hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang di pasar, Banyak orang yang memiliki ide baru, tetapi sebagian besar dari mereka tidak melakukan apa pun terhadap idenya. Mereka belum dapat disebut sebagai wirausaha karena wirausaha adalah mereka yang menghubungkan ide kreatif dengan tindakan dan struktur bisnis tertentu, Jadi, kewirausahaan yang sukses adalah proses secara terus- menerus yang mengandalkan kreativitas, inovasi, dan penerapannya di pasar (struktur bisnis tertentu). Inovasi harus menjadi proses yang terus-menerus karena kebanyakan ide tak berhasil dan kebanyakan inovasi akan gagal. Dalam kewirausahaan, percobaan demi percobaan dilakukan dan banyak sekali dijumpai kegagalan. Sebagai contoh, dari 2.500 ide produk baru, 6 di antaranya sampai pada tahap pengembangan, 3 yang benar-benar diluncurkan, dan hanya satu yang sukses di pasar. Akan tetapi, produk-produk baru ini sangat penting bagi kesuksesan perusahaan. Wirausaha yang sukses menyadari bahwa kegagalan sering kali mengiringi inovasi. Mereka mengetahui bahwa kegagalan semata-mata merupakan bagian dari proses kreatif. Para wirausaha selalu memimpikan ide-ide baru dan melakukan inovasi. Para wirausaha harus selalu mencari peluang atau menemukan cara baru untuk menciptakan peluang. Para wirausaha juga selalu mengharapkan umpan balik dan berusaha dengan cara yang tidak rumit. Mereka selalu mencoba, memperbaiki, dan melakukannya. Mereka berorientasi pada tindakan. Bila ada ide, mereka akan segera melakukannya. Mereka selalu mengejar yang terbaik dan terunggul. Mereka selalu bermimpi besar. Mimpi besar inilah yang menjadi sumber penting bagi suatu inovasi dan visi. Mereka tidak takut akan kegagalan, melainkan belajar dari kegagalan tersebut, Mereka harus tahu bahwa inovasi terbesar berasal dari kegagalan. Para wirausaha tidak pernah menyerah atau berhenti karena mereka bukanlah orang yang mudah menyerah. Para wirausaha selalu berusaha untuk terus mengejar apa yang diinginkannya. A. Kreativitas Dalam era perekonomian global dewasa ini, kreativitas tidak hanya menjadi sumber penting untuk mengembangkan keunggulan dalam bersaing, tetapi juga merupakan kebutuhan untuk keberlangsungan hidup perusahaan, Oleh sebab itu, para wirausaha harus mengubah perspelti! mereka dalam melihat dunia dengan cara-cara yang baru dan berbeda. Kewirausahaon - Buku Ajar untuk Mohosiswo Dipindai dengan CamScanner Penting bagi para wirausaha untuk harus selalu waspada terhadap asumsi dan perspektif tradisional yang sering kali mematikan kreativitas. Gagasan-gagasan yang bersifat kuno, usang, dan tidak lagi relevan seharusnya tidak menjadi rintangan untuk menciptakan usaha yang prospektif, di mana kebanyakan orang sesungguhnya telah lama melihatnya tetapi tidak menyadari adanya peluang tersebut. Menjalankan bisnis sama halnya dengan melakukan pertandingan. Untuk dapat memenangkan pertandingan diperlukan cara yang sangat jarang dilakukan oleh banyak orang, yaitu menyingkitkan pemikiran konvensional. Para wirausaha harus mampu melampaui strategi yang tradisional dan berani mengambil risiko dengan mencoba taktik yang tidak biasa untuk meraih kemenangan. Siapa saja bisa belajar untuk menjadi kreatif. Setiap orang pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mempelajari berbagai teknik dan perilaku yang dapat membantu mereka menghasilkan berbagai ide. Masalahnya adalah pada kebanyakan perusahaan, karyawan tidak diajari atau bahkan diharapkan menjadi kreatif. Banyak perusahaan yang gagal dalam menciptakan lingkungan yang mendorong kreativitas karyawannya. Mereka dibatasi oleh pola pikir yang tradisional yang tidak pernah menggali kreativitas mereka. Pada akhirnya perusahaan tersebut menjadi tidak berkembang. Contoh bentuk pola pikir tradisional di antaranya anggapan bahwa inovasi dan kreativitas hanya dibutuhkan oleh pekerja seni. Inovasi dan kreativitas bukan hanya untuk pekerja seni, melainkan dibutuhkan di seluruh aspek kegiatan (pekerjaan). 1. Berpikir Kreatif Orang yang kreatif adalah orang yang selalu berpikir tentang sesuatu yang baru, berbeda, dan bermanfaat. Sebagai orang yang kreatif, para wirausaha perlu berpikir, merenung, dan bermimpi untuk melahirkan ide-ide dan gagasan-gagasan barunya. Bagi para wirausaha, ide, mimpi-mimpi, dan gagasan saja tidak cukup, melainkan harus ada tindak lanjut atau usaha untuk mewujudkan gagasannya tersebut. Kebiasaan berpikir merupakan kebiasaan para wirausaha untuk meraih keberhasilannya, Para wirausaha menggunakan otak kirinya untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan otak kanannya untuk belajar mengembangkan kreativitas. Sesuai dengan pembagian Bob 3 Kreotivites dan Inovasi Dipindai dengan CamScanner fungsi otak kiri dan otak kanan, setiap bagian otak memiliki fungs) spesifik dan menangkap informasi yang berbeda. Fungsi bagian otak yang satu lebih dominan daripada bagian yang lain. Fungsi otak kiri dikendalikan secara linear atau berpikir vertikal, sedangkan otak kanan lebih mengandalkan pemikiran lateral. Otak kiri berperan menangkap logika dan simbol-simbol, sedangkan otak kanan menangkap hal- hal yang bersifat intuitif dan emosional. Otak kanan menggerakkan pikiran lateral dan meletakkannya pada jiwa yang kreatif. Berikut adalah ciri-ciri orang yang kreatif. a. Tidakmudah merasa puas dengan keadaan yang ada atau prestasi yang telah dicapai, melainkan selalu membuat perubahan, perbaikan, dan pengembangan. b. Selalu ingin tahu dan selalu mengeksplorasi lingkungan, serta mempelajari kemungkinan-kemungkinan yang ada, c. Tanggap terhadap kebutuhan dari dalam, selalu proaktif, dan menghargai setiap usaha. d. Memiliki imajinasi yang tinggi dan pandangan jauh ke depan. e. Memunculkan ide-ide gila, memandang sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, memimpikan dan mengkhayalkan sesuatu yang besar. f. Berani mencoba dan menanggung kegagalan. g. Antusias, bersemangat, dan melihat peluang secara kreatif. h. Gigih, tekun, dan mau bekerja keras. Orang yang berpikir kreatif selalu bertanya apakah ada cara lain yang lebih baik; selalu menantang kebiasaan, tradisi, dan rutinitas; berpikir secara mendalam; melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai kesuksesan; menyadari kemungkinan adanya banyak jawaban daripada satu jawaban yang benar; serta memiliki kemampuan untuk melihat berbagai permasalahan yang ada dari perspektif yang lebih luas dan berbeda. Ly Penghalang Kreativitas Tekanan waktu, manajemen yang tidak mendukung, rekan kerja yang pesimistis, kebijakan perusahaan yang terlalu kaku, dan sebagainya dapat menghalangi kreativitas. Namun, halangan yang paling sult diatasi adalah halangan yang bersumber dari diri senditi Kewirausohoan - Buku Ajar untuk Mahasiswa Dipindai dengan CamScanner Berikut adalah 10 faktor yang membatasi kreativitas seseorang. Fokus hanya pada Satu Jawaban yang Dianggap Tepat Kita sangat terbiasa dengan asumsi bahwa hanya ada satu jawaban yang tepat untuk masalah tertentu. Sindrom satu jawaban yang tepat telah menjadi bagian dari cara berpikir kita. Padahal, pada kenyataannya kebanyakan masalah bersifat ambigu. Terbiasa dengan Cara Berpikir Logis Pemikiran yang logis adakalanya dapat menghambat kreativitas, yaitu menghambat timbulnya intuisi. Dalam fase imajinatif proses kreatif, sebaiknya kita memikirkan masalah tertentu secara berbeda, secara bebas, menggunakan pemikiran yang tidak selalu logis. Intuisi terletak di alam bawah sadar, yang terbentuk berdasarkan kumpulan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh seseorang selama beberapa waktu dalam hidupnya, yang setiap saat dapat muncul atau terbuka. Intuisi merupakan bagian penting dari proses kreatif. Penggunaannya terkadang harus meruntuhkan asumsi logis yang membatasi kreativitas dan inovasi. Mengikuti Aturan secara Apa Adanya Sejak kecil kita belajar untuk tidak mewarnai di luar garis, dan kita menghabiskan sisa hidup kita secara apa adanya untuk selalu mematuhi aturan-aturan seperti itu. Padahal, terkadang kreativitas bergantung pada kemampuan kita untuk menembus batas-batas aturan sehingga kita dapat melihat cara-cara yang baru dalam melakukan sesuatu. Terbiasa Berpikir Praktis Membayangkan jawaban yang tidak praktis dapat menjadi batu loncatan tethadap munculnya ide-ide kreatif, Dengan mengesampingkan pikiran praktis akan memungkinkan wirausaha memikirkan sesuatu dengan cara yang benar-benar berbeda. Memandang Trial and Error sebagai Hal yang tidak Berguna Percobaan demi percobaan memungkinkan kita untuk merumuskan kembali cara-cara yang baru. Melalui percobaan demi percobaan, para wirausaha dapat belajar untuk mencoba Bab 3 Kreativtas dan Inovasi Dipindai dengan CamScanner pendekatan yang baru serfa menemukan apa yang bethasil dan apa yang tidak. f. Menjadi terlalu Terspesialisasi Satu masalah biasanya tidak berdiri sendiri secara khusus, Para wirausaha harus mampu melihat kemungkinan bagaimana masalah tersebut terkait dengan masalah lain. Pemikir kreatif cendenung mencari beberapa ide di luar bidang keahlian mereka, g. Menghindari Ambiguitas Ambiguitas (makna ganda) dapat memunculkan ide kreatif yang mendorong kita untuk berpikir dengan cara yang berbeda. Situasi ambigu memaksa kita memperluas pikiran di luar batasan normal. Ambiguitas berguna dalam pencarian ide dan solusi kreatif. h. Takut Terlihat Bodoh Orang cenderung menjadi konvensional karena mereka tidak ingin terlihat bodoh. Ide-ide baru justr jarang muncul dari lingkungan yang konvensional. Untuk menjadi kreatif, para wirausaha harus bisa keluar dari kebiasaan dengan cara berpikir secara berbeda. Para wirausaha harus berani mereformasi dan merevolusi cara-cara lama dengan menciptakan yang baru. Takut Salah dan Gagat Orang-orangkreatif menyadari bahwamencoba sesuatu yang baru sering kali mengarah pada kegagalan. Namun, mereka tidak melihat kegagalan sebagai althir. Kegagalan justru mencerminkan pengalaman belajar dan mengarah pada kesuksesan. Kegagalan merupakan bagian penting dari proses kreatif. jj. Merasa Dirinya tidak Kreatif Beberapa orang membatasi dirinya karena merasa yakin bahwa dirinya tidak kreatif, Seseorang yang yakin dirinya tidak kreatif akan bertindak seperti itu dan akan mewujudkan keyakinan tersebut. Banyak orang yang dianggap jenius, visioner, dan penemu sesungguhnya tidak lebih pintar daripada orang lain, dan tidak memiliki lebih banyak bakat kreatif daripada orang Keirusohoon- Buku Aor untuk Mahosswa Dipindai dengan CamScanner pada umumnya, Akan tetapi, mereka telah belajar cara untuk dapat berpikir secara kreatif dan bertahan untuk terus mencoba hingga sukses. 3, Meningkatkan Kreativitas dalam Perusahaan Kreativitas tidak begitu saja terjadi dalam sebuah perusahaan. Wirausaha harus menciptakan lingkungan yang dapat mendukung timbulnya kreativitas, baik bagi dirinya sendiri maupun karyawannya. Memastikan bahwa karyawan memiliki kebebasan dan dorongan untuk menjadi kreatif merupakan cara terbaik untuk melahirkan ide- ide baru. Berikut adalah beberapa cara untuk merangsang terciptanya kreativitas di dalam perusahaan. a. Menjadikan Kreativitas sebagai Nilai Inti Perusahaan Nuansa kreatif dalam perusahaan dapat dimulai dari misi perusahaan, Kreativitas dan inovasi seharusnya menjadi bagian alami dari misi perusahaan, di mana komitmen tethadapnya diperlihatkan secara terus-menerus dalam berbagai komunikasi internal. Kreativitas dan inovasi harus menjadi bagian integral dari proses penilaian kinerja karyawan. b. Merangkul Keragaman Salah satu cara terbaik untuk menciptakan budaya inovatif adalah dengan mempekerjakan berbagai macam angkatan kerja. Karyawan dari berbagai macam latar belakang, pengalaman, budaya, hobi, dan minat merupakan sesuatu yang diperlukan perusahaan untuk melahirkan kreativitas. c. Pengharapan yang Tinggi akan Kreativitas Karyawan Perusahaan harus secara terus-menerus mengomunikasikan pengharapan yang tinggi kepada para karyawannya mengenai kreativitas, Para karyawan senantiasa didorong untuk cenderung menyumbangkan ide dan sarannya terkait masalah perusahaan. d. Memberi Ruang pada Kegagalan Ide-ide kreatif akan menciptakan keberhasilan, tetapi juga tidak menutup kemungkinan adanya kegagalan. Orang-orang yang tidak pernah gagal pastilah bukan orang yang kreatif. Bab 3 Kreativitos dan Inovasi fl Dipindai dengan CamScanner Kreativitas membutuhkan keberanian untuk mengambil peluang dan tidak takut akan kegagalan. Karyawan yang gagal dalam mencoba sesuatu yang baru tidak boleh dihukum, melainkan didorong untuk dapat mencobanya lagi dengan cara yang lain. e. Mendorong Rasa Ingin Tahu Perusahaan harus mendorong rasa _keingintahuan karyawannya dalam memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang ada dengan tidak membatasi kreativitas. f Mengubah Tata Ruangan secara Berkala Pada dasarnya, tampilan lingkungan fisik tempat karyawan bekerja memengaruhi tingkat kreativitasnya. Mengubah secara berkala penataan sebuah ruang kantor biasa menjadi surga kreativitas bagi karyawan. Menutup dinding yang polos dengan poster-poster yang menarik, foto, lukisan dinding, atau karya seni lainnya, termasuk menambah berkas-berkas warna dan memajang tanaman hidup dapat menghidupkan ruang kerja serta meningkatkan kreativitas. g. Memandang Masalah sebagai Tantangan Setiap masalah menawarkan peluang untuk inovasi. Para wirausaha harus mengubah pandangannya tentang masalah. Masalah tidak dipandangnya sebagai sesuatu yang negatif, melainkan dilihat sebagai sebuah tantangan menuju ke arah yang lebih baik dan menguntungkan. h. Memberikan Pelatihan Kreativitas Hampir setiap orang memiliki kapasitas untuk menjadi kreatif, tetapi memaksimalkan kapasitas tersebut membutuhkan pelatihan. Berbagai sarana pelatihan yang tersedia (buku, seminar, dan lokakarya) dapat membantu setiap orang untuk belajar mengembangkan kapasitas kreatif mereka. i. Memberikan Dukungan Para wirausaha harus menyediakan alat dan sumber daya yang diperlukan oleh karyawannya agar bisa menjadi kreatif. Salah satu sumber daya yang paling bernilai adalah waktu. eviravsohoon - Buku Ajar untuk Mahasiswa Dipindai dengan CamScanner j. Berkomunikasi dengan Pelanggan Perusahaan yang inovatif akan meluangkan waktu untuk mendapatkan umpan balik mengenai cara pelanggan menggunakan produk atau jasa perusahaan. Dengan umpan balik tersebut, memungkinkan bagi perusahaan untuk secara kweatif memperbaharui dan mengembangkan produknya. k. Memberikan Penghargaan Atas Perilaku Kreatif Wirausaha dapat mendorong terciptanya _kreativitas karyawan dengan cara memberikan penghargaan. Penghargaan finansial dapat menjadi motivator efektif atas perilaku kreatif karyawan. l. Memberi Contoh Perilaku Kreatif Seberapa banyak kreativitas diajarkan, maka sebanyak itu pula kreativitas akan muncul. Pada dasarnya, hasrat kreativitas dimulai dari pimpinan. Pimpinan yang memberikan contoh perilaku kreatif, mengambil peluang, dan menantang status quo akan segera mendapati karyawan mereka melakukan hal yang sama. Untuk menghadapi persaingan yang semakin kompleks dalam ekonomi global, kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan, namun juga sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Artinya, dalam menghadapi tantangan global diperlukan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif atau berjiwa kewirausahaan. Wirausaha yang bisa menciptakan nilai tambah dan keunggulan. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui kreativitas dan inovasi, memikirkan dan melakukan sesuatu hal yang baru, atau menciptakan sesuatu hal yang baru dan berbeda. B. Inovasi Inovasi adalah kemampuan menerapkan solusi atas suatu persoalan secara kreatif, dan menciptakan peluang untuk meningkatkan atau memperkaya kehidupan manusia, Inovasi bagi seorang wirausaha merupakankuncisukses. Inovasimerupakan tindakan kewirausahaanuntuk meraih sukses dalam persaingan. Melalui penelitian dan pengembangan, para wirausaha menemukan sesuatu yang baru dan bermanfaat sebagai nilai tambah dan daya saing. Bab 3 Kreotivitos dan Inovasi El Dipindai dengan CamScanner Secara multidimensional, inovasi memiliki beberapa makna Penting yang mencakup hal-hal sebagai berikut. 1. Inovasi sebagai Pembaruan Pada hakikatnya, inovasi adalah pembaruan atau kebaruan yang menghasilkan nilai tambah baru bagi penggunanya. Objek inovasi adalah nilai tambah suatu produk, proses, atau jasa. Inovasi selalu dinyatakan dalam bentuk solusi teknologi yang lebih baik dan diterima oleh masyarakat. Kebaruan merupakan konsekuensi dari implementasi praktis inovasi. Inovasi selalu baru, Parameter kunci dari inovasi adalah nilai tambah bagi para pengguna. 2. Inovasi sebagai Perubahan Inovasi merupakan perubahan. Inovasi diawali dengan proses baru untuk menghasilkan objek baru. Inovasi mengacu pada transformasi untuk mengubah sesuatu. 3. Inovasi sebagai Keunggulan Dengan inovasi berarti wirausaha menciptakan keunggulan- keunggulan dalam bentuk yang baru. Inovasi bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti inovasi produk, proses, metode, teknologi, maupun manajemen. Ada empat cara berinovasi yang dapat dilakukan, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut. 1. Dengan cara penemuan, yaitu dengan menciptakan suatu produk, jasa, atau proses yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolusioner. 2. Dengan cara pengembangan, yaitu dengan mengembangkan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep ini menjadikan aplikasi ide yang telah ada menjadi berbeda. 3. Dengan cara duplikasi, yaitu dengan meniru suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Duplikasi di sini bukan semata-mata meniru, melainkan menambah seutuhnya secara kreatif untuk memperbaiki konsep yang ada agar lebih mampu memenangkan persaingan. 4. Dengan cara sintesis, yaitu memadukan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ada menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara yang baru. Kewirausohoon - Buku Ajar untuk Mahasiswa Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai