15
Click to update this file
g m
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
25 MEI 2022
blo .co
Kemampuan Dasar
Terdiri dari 10 soal. Setiap soal yang dijawab benar bernilai 2 poin dan tidak ada pengurangan
ng ot
untuk soal yang dijawab salah atau tidak dijawab (kosong).
1. Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑎2 𝑥 + 200.
na sp
Jika 𝑓(20) + 𝑓 −1 (22) = 𝑓 −1 (20) + 𝑓(22),
maka 𝑓(1) = ….
e/ ng ang
ka log
2. Banyaknya bilangan bulat dari 1001 sampai dengan 2022 yang habis dibagi 12 atau 18 adalah ….
3. Diberikan segitiga 𝐴𝐵𝐶 siku-siku di sudut 𝐵. Titik 𝐷 berada pada sisi 𝐴𝐵 dan titik 𝐸 berada pada
t.m na n
pa .b
sisi 𝐴𝐶. Diketahui bahwa 𝐷𝐸 sejajar dengan 𝐵𝐶. Jika 𝐴𝐷 = 18, 𝐷𝐵 = 3 dan 𝐵𝐶 = 28, maka panjang
:// -a k A
𝐴𝐸 adalah ….
adalah ….
ht //pa P
6. Sebuah papan catur persegi panjang berukuran 3 × 20 akan ditutupi dengan 20 tromino seperti
pada gambar dibawah ini sehingga seluruh papan catur tertutupi oleh seluruh tromino dan tidak
ada tromino yang tumpang-tindih
:
tp
tp
ht
g m
blo .co
F E
ng ot
B C
D
3
na sp
Diketahui 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 dan 𝐵𝐷 = 𝐶𝐷. Jika luas segitiga 𝐷𝐸𝐶 adalah 13, maka luas segitiga 𝐴𝐹𝐸 adalah
2
….
e/ ng ang
ka log
8. Untuk setiap bilangan asli n, Misalkan 𝑆(𝑛) menyatakan hasil penjumlahan semua digit 𝑛.
2
Diberikan barisan (𝑎𝑛 ) dengan 𝑎1 = 4 dan 𝑎𝑛 = (𝑆(𝑎𝑛−1 )) − 1 untuk 𝑛 ≥ 2.
Sisa pembagian 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + ⋯ + 𝑎2022 oleh 21 adalah ….
t.m na n
pa .b
:// -a k A
10. Jika 𝑥 adalah bilangan asli sehingga 𝑥 2 + 42𝑥 merupakan pangkat tiga dari suatu bilangan prima,
a
maka 𝑥 = ....
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
Kemampuan Lanjut
Terdiri dari 10 soal. Setiap soal yang dijawab benar bernilai +4 poin, dijawab salah bernilai –1
g m
poin, dan tidak dijawab bernilai 0 poin.
11. Di dalam suatu ruangan terdapat 12 kursi yang disusun dalam tiga baris, sehingga baris pertama
blo .co
memuat 3 kursi, baris kedua memuat 4 kursi dan baris terakhir memuat 5 kursi. Dua belas siswa
termasuk Azka dan Budi akan menempati kursi-kursi tersebut. Jika banyaknya cara menempati
𝐴
sehingga Azka dan Budi di baris pertama adalah 𝐴, maka 9! = ….
ng ot
12. Diketahui segitiga 𝐴𝐵𝐶 merupakan segitiga siku-siku dengan luas 63. Misalkan 𝑅 dan 𝑟 berturut-
na sp
turut menyatakan panjang jari-jari lingkaran luar dan jari-jari lingkaran dalam segitiga 𝐴𝐵𝐶.
Jika 𝑅 + 𝑟 = 12, maka panjang sisi miring dari 𝐴𝐵𝐶 adalah ….
e/ ng ang
ka log
13. Jika
∞
2𝑘 + 𝐵
∑ = 20
3𝑘+1
𝑘=1
t.m na n
maka 𝐵 = ….
pa .b
:// -a k A
15. Diberikan segitiga siku-siku sama kaki 𝐴𝐵𝐶 dengan 𝐵𝐶 = 𝐴𝐵. Misalkan 𝐿 titik tengah 𝐵𝐶 dan 𝑃 titik
ht //pa P
pada sisi 𝐴𝐶 sehingga 𝐵𝑃 tegak lurus 𝐴𝐿. Jika 𝐶𝑃 = 20√2, maka panjang 𝐴𝐵 adalah ….
16. Misalkan 𝑚 dan 𝑛 bilangan-bilangan asli. Jika 𝐹𝑃𝐵(𝑚, 𝑛) = 3 dan 𝐹𝑃𝐵(2𝑚, 5𝑛) = 30, maka
𝐹𝑃𝐵(15𝑚, 6𝑛) adalah ….
k
17. Diketahui 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 bilangan real positif yang memenuhi 𝑎 > 𝑐, 𝑑 > 𝑏, dan
3𝑎2 + 3𝑏 2 = 3𝑐 2 + 3𝑑2 = 4𝑎𝑐 + 4𝑏𝑑.
12(𝑎𝑏 + 𝑐𝑑)
Nilai = ....
(𝑎𝑑 + 𝑏𝑐)
:
18. Misalkan 𝐴 adalah himpunan semua bilangan 8-digit yang digit-digitnya adalah 1, 2 atau 3 dan
tp
tp
memuat paling sedikit 1 digit 2. Banyaknya bilangan 𝑁 di 𝐴 sehingga setiap digit 2 di 𝑁 diapit oleh
digit 1 dan 3 adalah ….
ht
19. Diberikan suatu belah ketupat 𝐴𝐵𝐶𝐷 dan sebuah titik 𝐸 di dalamnya, sehingga 𝐴𝐸 = 𝐵𝐸. Jika
∠𝐵𝐴𝐸 = 12°, dan ∠𝐷𝐴𝐸 = 72°, maka ∠𝐶𝐷𝐸 = ....
PEMBAHASAN SOAL
g m
OSNK MATEMATIKA SMA
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
blo .co
25 MEI 2022
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
ng ot
Kemampuan Dasar
Terdiri dari 10 soal. Setiap soal yang dijawab benar bernilai 2 poin dan tidak ada pengurangan
na sp
untuk soal yang dijawab salah atau tidak dijawab (kosong).
1.
e/ ng ang
Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑎2 𝑥 + 200.
ka log
Jika 𝑓(20) + 𝑓 −1 (22) = 𝑓 −1 (20) + 𝑓(22),
maka 𝑓(1) = ….
t.m na n
Pembahasan:
pa .b 𝑥−200
Perhatikan, 𝑓(𝑥) = 𝑎2 𝑥 + 200, maka 𝑓 −1 (𝑥) = .
:// -a k A
𝑎2
Sehingga,
𝑓(20) + 𝑓 −1 (22) = 𝑓 −1 (20) + 𝑓(22) ⇒ 𝑓(20) − 𝑓(22) = 𝑓 −1 (20) − 𝑓 −1 (22)
20 − 22
⇔ 𝑎2 (20 − 22) =
𝑎2
a
2
⇔ 𝑎 =1
ht //pa P
2. Banyaknya bilangan bulat dari 1001 sampai dengan 2022 yang habis dibagi 12 atau 18 adalah ….
g m
Pembahasan:
Perhatikan,
blo .co
𝐴 = Himpunan bilangan bulat dari 1001 sampai dengan 2022 yang habis dibagi 12
= {1008, 1020, 1032, … , 2016}
2016 − 1008
𝑛(𝐴) = + 1 = 85
12
ng ot
𝐵 = Himpunan bilangan bulat dari 1001 sampai dengan 2022 yang habis dibagi 18
= {1008, 1026, 1044, … , 2016}
na sp
2016 − 1008
𝑛(𝐵) = + 1 = 57
e/ ng ang
18
ka log
𝐴 ∩ 𝐵 = Himpunan bilangan bulat dari 1001 sampai dengan 2022 yang habis dibagi 12 dan 18
= Himpunan bilangan bulat dari 1001 sampai dengan 2022 yang habis dibagi 36
= {1008, 1044, 1080, … , 2016}
t.m na n
2016 − 1008
pa .b
𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) = + 1 = 29
36
:// -a k A
Jadi, banyak bilangan bulat dari 1001 sampai dengan 2022 yang habis dibagi 12 atau 18 adalah
𝑛(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑛(𝐴) + 𝑛(𝐵) − 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵)
= 85 + 57 − 29
a
= 113
ht //pa P
= 113
:
tp
tp
ht
3. Diberikan segitiga 𝐴𝐵𝐶 siku-siku di sudut 𝐵. Titik 𝐷 berada pada sisi 𝐴𝐵 dan titik 𝐸 berada pada
sisi 𝐴𝐶. Diketahui bahwa 𝐷𝐸 sejajar dengan 𝐵𝐶. Jika 𝐴𝐷 = 18, 𝐷𝐵 = 3 dan 𝐵𝐶 = 28, maka panjang
g m
𝐴𝐸 adalah ….
blo .co
Pembahasan:
Perhatikan gambar berikut,
C
ng ot
E
na sp
28
e/ ng ang 18 3
ka log
A D B
⇔ 𝐴𝐶 = √1225
⇔ 𝐴𝐶 = 35
𝐴𝐷 𝐴𝐸 𝐴𝐷
= ⇒ 𝐴𝐸 = 𝐴𝐶
𝐴𝐵 𝐴𝐶 𝐴𝐵
ht //pa P
18
⇔ 𝐴𝐸 = × 35
21
⇔ 𝐴𝐸 = 30
g m
adalah ….
blo .co
Pembahasan:
Perhatikan setiap definisi dari nilai mutlak di setiap suku aljabar soal.
𝑥, untuk 𝑥 ≥ 0
|𝑥| = {
ng ot
−𝑥, untuk 𝑥 < 0
𝑦, untuk 𝑥 ≥ 0
|𝑦| = {
−𝑦, untuk 𝑥 < 0
na sp
𝑥 + 𝑦, untuk 𝑥 + 𝑦 ≥ 0
|𝑥 + 𝑦| = {
e/ ng ang
−𝑥 − 𝑦, untuk 𝑥 + 𝑦 < 0
ka log
Dengan memperhatikan definisi bentuk |𝑥 + 𝑦|, maka kita dapat mengerjakan dalam dua kasus.
1. Untuk 𝑥 + 𝑦 ≥ 0
t.m na n
pa .b
Dengan melihat definisi dari |𝑥| dan |𝑦|, maka kasus ini dapat terbagi dalam tiga kasus lagi yaitu
:// -a k A
a. 𝑥 + 𝑦 ≥ 0, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0, sehingga
|𝑥| + |𝑦| + |𝑥 + 𝑦| = 22 ⇒ 𝑥 + 𝑦 + 𝑥 + 𝑦 = 22
⇔ 𝑥 + 𝑦 = 11
Untuk 𝑥 + 𝑦 = 11, dengan 𝑥, 𝑦 bilangan cacah, dan menggunakan kombinasi dengan
a
|𝑥| + |𝑦| + |𝑥 + 𝑦| = 22 ⇒ 𝑥 − 𝑦 + 𝑥 + 𝑦 = 22
⇔ 𝑥 = 11
Untuk 𝑥 + 𝑦 ≥ 0 dan 𝑥 = 11, maka 11 + 𝑦 ≥ 0 ⇒ 𝑦 ≥ −11.
Sehingga diperoleh pasangan 𝑥 = 11 dan −11 ≤ 𝑦 < 0, jadi ada 11 pasangan (𝑥, 𝑦) bulat.
k
c. 𝑥 + 𝑦 ≥ 0, 𝑥 < 0, 𝑦 ≥ 0, sehingga
|𝑥| + |𝑦| + |𝑥 + 𝑦| = 22 ⇒ −𝑥 + 𝑦 + 𝑥 + 𝑦 = 22
⇔ 𝑦 = 11
Untuk 𝑥 + 𝑦 ≥ 0 dan 𝑦 = 11, maka 𝑥 + 11 ≥ 0 ⇒ 𝑥 ≥ −11.
Sehingga diperoleh pasangan 𝑦 = 11 dan −11 ≤ 𝑥 < 0, jadi ada 11 pasangan (𝑥, 𝑦) bulat.
:
2. Untuk 𝑥 + 𝑦 < 0
tp
tp
Dengan melihat definisi dari |𝑥| dan |𝑦|, maka kasus ini dapat terbagi dalam tiga kasus lagi yaitu
a. 𝑥 + 𝑦 < 0, 𝑥 < 0, 𝑦 < 0, sehingga
ht
|𝑥| + |𝑦| + |𝑥 + 𝑦| = 22 ⇒ −𝑥 − 𝑦 − 𝑥 − 𝑦 = 22
⇔ 𝑥 + 𝑦 = −11
Untuk 𝑥 + 𝑦 = −11, dengan 𝑥, 𝑦 < 0, dapat kita analogikan apabila 𝑎 = −𝑥 dan 𝑏 = −𝑦
maka persamaan akan menjadi 𝑎 + 𝑏 = 11, dengan 𝑎, 𝑏 bilangan asli, dan menggunakan
kombinasi dengan perulangan diperoleh ada sebanyak 11−1 𝐶2−1 = 10 𝐶1 = 10 pasangan
(𝑥, 𝑦) bulat.
g m
⇔ 𝑦 = −11
Untuk 𝑥 + 𝑦 < 0 dan 𝑦 = −11, maka 𝑥 − 11 < 0 ⇒ 𝑥 < 11.
Sehingga diperoleh pasangan 𝑦 = −11 dan 0 ≤ 𝑥 < 11, jadi ada 11 pasangan (𝑥, 𝑦) bulat.
blo .co
c. 𝑥 + 𝑦 < 0, 𝑥 < 0, 𝑦 ≥ 0, sehingga
|𝑥| + |𝑦| + |𝑥 + 𝑦| = 22 ⇒ −𝑥 + 𝑦 − 𝑥 − 𝑦 = 22
⇔ 𝑥 = −11
ng ot
Untuk 𝑥 + 𝑦 < 0 dan 𝑥 = −11, maka −11 + 𝑦 < 0 ⇒ 𝑦 < 11.
Sehingga diperoleh pasangan 𝑥 = −11 dan 0 ≤ 𝑦 < 11, jadi ada 11 pasangan (𝑥, 𝑦) bulat.
na sp
Jadi, keseluruhan ada sebanyak (12 + 11 + 11) + (10 + 11 + 11) = 66 pasangan bulat (𝑥, 𝑦).
e/ ng ang
ka log
Alternatif Pembahasan: (TRIK SUPERKILAT)
Dengan menggunakan rumus |𝑥 + 𝑦| ≤ |𝑥| + |𝑦|, maka ada dua kasus, yaitu
1. Untuk |𝑥 + 𝑦| = |𝑥| + |𝑦|, maka diperoleh
|𝑥| + |𝑦| + |𝑥 + 𝑦| = 22 ⇒ 2(|𝑥 + 𝑦|) = 22
t.m na n
pa .b ⇔ |𝑥 + 𝑦| = 11
:// -a k A
g m
Ada 4 kuadran, yaitu
1. Di kuadran 1, 𝑥 > 0, 𝑦 > 0, maka 𝑥 + 𝑦 + 𝑥 + 𝑦 = 22 ⇒ 𝑥 + 𝑦 = 11
blo .co
2. Di kuadran 2, 𝑥 < 0, 𝑦 > 0,
Untuk 𝑥 + 𝑦 > 0, maka −𝑥 + 𝑦 + 𝑥 + 𝑦 = 22 ⇒ 𝑦 = 11
Untuk 𝑥 + 𝑦 < 0, maka −𝑥 + 𝑦 − 𝑥 − 𝑦 = 22 ⇒ 𝑥 = −11
3. Di kuadran 3, 𝑥 < 0, 𝑦 < 0, maka −𝑥 − 𝑦 − 𝑥 − 𝑦 = 22 ⇒ 𝑥 + 𝑦 = −11
ng ot
4. Di kuadran 4, 𝑥 > 0, 𝑦 < 0,
Untuk 𝑥 + 𝑦 > 0, maka 𝑥 − 𝑦 + 𝑥 + 𝑦 = 22 ⇒ 𝑥 = 11
na sp
Untuk 𝑥 + 𝑦 < 0, maka 𝑥 − 𝑦 − 𝑥 − 𝑦 = 22 ⇒ 𝑦 = −11
e/ ng ang
Jadi, diperoleh grafik seperti berikut.
ka log
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
Pada masing-masing 6 garis lurus pada setiap kuadran terdapat 10 buah titik bulat, dan 6 titik
potong dari setiap dua garis yang berpotongan.
k
g m
oleh 𝑥 2 − 1 adalah 𝐴𝑥 + 𝐵, maka nilai dari 3𝐴 + 4𝐵 = ….
blo .co
Pembahasan:
Pembagi 𝑥 2 − 1 = (𝑥 + 1)(𝑥 − 1) dan sisa 𝑆(𝑥) = 𝐴𝑥 + 𝐵, sehingga
1. Sisa pembagian oleh (𝑥 + 1) adalah 𝑓(1).
𝑆(1) = 𝑓(1) ⇒ 𝐴(1) + 𝐵 = (1)2023 + (1)1012 + (1)506 + (1)253 + (1)127
ng ot
⇔ 𝐴+𝐵 =5
2. Sisa pembagian oleh (𝑥 − 1) adalah 𝑓(−1).
na sp
𝑆(−1) = 𝑓(−1) ⇒ 𝐴(−1) + 𝐵 = (−1)2023 + (−1)1012 + (−1)506 + (−1)253 + (−1)127
⇔ −𝐴 + 𝐵 = 1
e/ ng ang
Sehingga dengan eliminasi 𝐴 pada kedua persamaan diperoleh
ka log
𝐴+𝐵 =5
−𝐴 + 𝐵 = −1
+
t.m na n
2𝐵 = 4 ⇒ 𝐵 = 2
pa .b
Substitusi 𝐵 = 2 ke 𝐴 + 𝐵 = 5 diperoleh 𝐴 = 3.
:// -a k A
6. Sebuah papan catur persegi panjang berukuran 3 × 20 akan ditutupi dengan 20 tromino seperti
pada gambar dibawah ini sehingga seluruh papan catur tertutupi oleh seluruh tromino dan tidak
g m
ada tromino yang tumpang-tindih
blo .co
ng ot
Banyaknya cara untuk melakukan hal tersebut adalah ....
na sp
Pembahasan:
Perhatikan untuk mengisi lebar 3 petak dari persegi panjang, kita fokus ke persegi panjang
e/ ng ang
berukuran 3 × 2 di bawah ini.
ka log
Ada dua cara mengisi petak tersebut dengan 2 tromino seperti pada gambar
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
Atau
ht //pa P
k
Sehingga, setiap 2 baris pada persegi panjang dapat diisi tromino sebanyak 2 cara.
Padahal untuk persegi panjang 3 × 20, akan memuat 10 buah petak 2 baris.
:
sebanyak 10 buah
ht
g m
blo .co
F E
ng ot
B C
D
3
na sp
Diketahui 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 dan 𝐵𝐷 = 𝐶𝐷. Jika luas segitiga 𝐷𝐸𝐶 adalah 13, maka luas segitiga 𝐴𝐹𝐸 adalah
2
….
e/ ng ang
ka log
Pembahasan:
Perhatikan gambar segitiga 𝐴𝐵𝐶
A
t.m na n
Misal 𝐵𝐷 = 𝐶𝐷 = 𝑎, maka
pa .b
3 3
:// -a k A
𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 = × 2𝑎 = 3𝑎
2 2
√13𝑎
3𝑎
Dengan Pythagoras diperoleh
𝐴𝐶 = √𝐴𝐵2 + 𝐵𝐶 2 ⇒ 𝐴𝐶 = √(3𝑎)2 + (2𝑎)2
a
F E
𝑎
⇔ 𝐴𝐶 = √13𝑎2
ht //pa P
𝑎
B C ⇔ 𝐴𝐶 = √13𝑎
D
𝐴𝐶 𝐶𝐷 𝐴𝐶
2𝑎
⇔ 𝐶𝐸 = ×𝑎
√13𝑎
2
⇔ 𝐶𝐸 = √13𝑎
13
2 11 11
Jadi, diperoleh 𝐴𝐸 = 𝐴𝐶 − 𝐶𝐸 = √13𝑎 − 13 √13𝑎 = 13 √13𝑎 = 𝑎
√13
:
tp
tp
=( ) ⇒ = (√13 )
[𝐷𝐸𝐶] 𝐷𝐶 13 𝑎
⇔ [𝐴𝐹𝐸] = 121
g m
A
blo .co
3
ng ot
F E
cos 𝛼
na sp
𝛼 C
B D
1 1
e/ ng ang
Satu properti trigonometri dari segitiga yang kita gunakan adalah
ka log
2 2
cos 𝛼 = = √13
√13 13
Jadi,
t.m na n
2
pa .b 2 2
[𝐴𝐹𝐸] √13 − cos 𝛼 [𝐴𝐹𝐸] √13 − 13 √13
:// -a k A
=( ) ⇒ =( )
[𝐷𝐸𝐶] 1 13 1
2
[𝐴𝐹𝐸] 11
⇔ = ( √13)
13 13
[𝐴𝐹𝐸] 121
a
⇔ =
13 13
ht //pa P
⇔ [𝐴𝐹𝐸] = 121
k
:
tp
tp
ht
8. Untuk setiap bilangan asli n, Misalkan 𝑆(𝑛) menyatakan hasil penjumlahan semua digit 𝑛.
2
Diberikan barisan (𝑎𝑛 ) dengan 𝑎1 = 4 dan 𝑎𝑛 = (𝑆(𝑎𝑛−1 )) − 1 untuk 𝑛 ≥ 2.
g m
Sisa pembagian 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + ⋯ + 𝑎2022 oleh 21 adalah ….
blo .co
Pembahasan:
Perhatikan,
𝑎1 = 4 ⇒ 𝑎2 = (4)2 − 1 = 15
𝑎2 = 15 ⇒ 𝑎3 = (1 + 5)2 − 1 = 35
ng ot
𝑎3 = 35 ⇒ 𝑎4 = (3 + 5)2 − 1 = 63
𝑎4 = 63 ⇒ 𝑎5 = (6 + 3)2 − 1 = 80
na sp
𝑎5 = 80 ⇒ 𝑎6 = (8 + 0)2 − 1 = 63
e/ ng ang
Perhatikan lagi, sampai di 𝑎6 diperoleh kesimpulan 𝑎6 = 𝑎4 , sehingga nilai-nilai suku berikutnya
ka log
dari barisan (𝑎𝑛 ) ini akan berulang-ulang dengan periode dua suku.
𝑎4 = 𝑎4+2𝑛 = 63 ≡ 0 (mod 21) dan 𝑎5 = 𝑎5+2𝑛 = 80, untuk setiap 𝑛 bilangan asli.
t.m na n
pa .b
Sehingga diperoleh,
:// -a k A
≡ 92 (mod 21)
≡ 8 (mod 21)
g m
Pembahasan:
blo .co
Karena 𝑥, 𝑦 bilangan positif, maka kuadratkan kedua ruas diperbolehkan.
2
𝑥 + 200 ≤ √𝑥 2 − 𝑦 2 + 400(𝑥 + 𝑦) ⇒ (𝑥 + 200)2 ≤ (√𝑥 2 − 𝑦 2 + 400(𝑥 + 𝑦))
⇔ 𝑥 2 + 400𝑥 + 40000 ≤ 𝑥 2 − 𝑦 2 + 400𝑥 + 400𝑦
ng ot
⇔ 𝑦 2 − 400𝑦 + 40000 ≤ 0
⇔ (𝑦 − 200)2 ≤ 0
na sp
Padahal, untuk setiap 𝑦 berlaku (𝑦 − 200)2 ≥ 0. Jadi jelas bahwa (𝑦 − 200)2 = 0 ⇒ 𝑦 = 200 .
e/ ng ang
ka log
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
10. Jika 𝑥 adalah bilangan asli sehingga 𝑥 2 + 42𝑥 merupakan pangkat tiga dari suatu bilangan prima,
maka 𝑥 = ....
g m
Pembahasan:
blo .co
Misal 𝑝 adalah suatu bilangan prima, maka
𝑥 2 + 42𝑥 = 𝑝3 ⇒ 𝑥(𝑥 + 42) = 𝑝3
Jelas bahwa untuk 𝑥 = 1 maka 𝑝3 = 43 bukanlah suatu pangkat tiga dari bilangan prima. Maka,
haruslah 𝑝|𝑥 dan 𝑝|𝑥 + 42. Hal ini berarti bahwa 𝑝|42.
ng ot
Maka kemungkinan nilai 𝑝 = {2,3,7}, dengan 𝑥 adalah bilangan bulat.
- untuk 𝑝 = 2, maka 𝑥(𝑥 + 42) = 8, tidak ada 𝑥 bulat yang memenuhi.
na sp
- untuk 𝑝 = 3, maka 𝑥(𝑥 + 42) = 27, tidak ada 𝑥 bulat yang memenuhi.
untuk 𝑝 = 7, maka 𝑥(𝑥 + 42) = 343 ⇒ 𝑥 2 + 42𝑥 − 343 = 0
e/ ng ang
-
⇔ (𝑥 − 7)(𝑥 + 49) = 0
ka log
⇔ 𝑥 = 7 atau 𝑥 = −49
karena 𝑥 adalah bilangan asli, maka yang memenuhi adalah 𝑥 = 7 .
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
Kemampuan Lanjut
Terdiri dari 10 soal. Setiap soal yang dijawab benar bernilai +4 poin, dijawab salah bernilai –1
g m
poin, dan tidak dijawab bernilai 0 poin.
11. Di dalam suatu ruangan terdapat 12 kursi yang disusun dalam tiga baris, sehingga baris pertama
blo .co
memuat 3 kursi, baris kedua memuat 4 kursi dan baris terakhir memuat 5 kursi. Dua belas siswa
termasuk Azka dan Budi akan menempati kursi-kursi tersebut. Jika banyaknya cara menempati
𝐴
sehingga Azka dan Budi di baris pertama adalah 𝐴, maka 9! = ….
ng ot
Pembahasan:
na sp
3!
Banyak cara Azka dan Budi menempati di baris pertama adalah 3 𝑃2 = 1! = 6.
e/ ng ang
Banyak cara mendudukkan 10 siswa yang lain adalah 10!.
Sehingga, banyak cara Azka dan Budi menempati di baris pertama adalah 𝐴 = 6 × 10!.
ka log
Jadi,
𝐴 6 × 10! 6 × 10 × 9!
= = = 6 × 10 = 60 .
9! 9! 9!
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
12. Diketahui segitiga 𝐴𝐵𝐶 merupakan segitiga siku-siku dengan luas 63. Misalkan 𝑅 dan 𝑟 berturut-
turut menyatakan panjang jari-jari lingkaran luar dan jari-jari lingkaran dalam segitiga 𝐴𝐵𝐶.
g m
Jika 𝑅 + 𝑟 = 12, maka panjang sisi miring dari 𝐴𝐵𝐶 adalah ….
Pembahasan:
blo .co
Misal sisi-sisi segitiga adalah 𝑎 = 𝐵𝐶, 𝑏 = 𝐴𝐶, 𝑐 = 𝐴𝐵.
Dan segitiga 𝐴𝐵𝐶 siku-siku di 𝐶, sehingga 𝑐 = 𝐴𝐵 adalah sisi miring, dan berlaku 𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏 2
1
Maka luas segitiga adalah 𝐿 = 2 𝑎𝑏 = 63.
ng ot
Ingat lagi rumus jari-jari lingkaran luar suatu segitiga 𝑅 dan jari-jari lingkaran dalam segitiga 𝑟.
𝑎𝑏𝑐 𝑎𝑏𝑐 𝑐
na sp
𝑅= = =
4𝐿 1
4(2 𝑎𝑏) 2
e/ ng ang
𝐿 126 126 126
𝑟= = = =
1
ka log
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 √(𝑎2 + 𝑏 2 ) + 2𝑎𝑏 + 𝑐 √𝑐 2 + 252 + 𝑐
2𝐾
Sehingga,
t.m na n
𝑐 𝐿
pa .b
𝑅 + 𝑟 = 12 ⇒ + = 12
2 1 (𝑎 + 𝑏 + 𝑐)
:// -a k A
2
𝑐 126
⇔ + = 12
2 √𝑐 2 + 252 + 𝑐
𝑐 126(√𝑐 2 + 252 − 𝑐)
⇔ + = 12
a
2 252
√𝑐 2 + 252
ht //pa P
⇔ = 12
2
⇔ √𝑐 2 + 252 = 24
⇔ 𝑐 2 + 252 = 576
⇔ 𝑐 2 = 324
⇔ 𝑐 = 18
k
𝑎+𝑏−𝑐
tp
tp
𝑟=
2
ht
Sehingga,
𝑐 𝑎+𝑏−𝑐
𝑅 + 𝑟 = 12 ⇒ + = 12
2 2
⇔ 𝑎 + 𝑏 = 24
Padahal, 𝑎𝑏 = 126, maka 𝑐 = √𝑎2 + 𝑏 2 = √(𝑎 + 𝑏)2 − 2𝑎𝑏 = √576 − 252 = √324 = 18 .
13. Jika
∞
2𝑘 + 𝐵
∑ = 20
g m
3𝑘+1
𝑘=1
maka 𝐵 = ….
blo .co
Pembahasan:
Ingat, deret geometri tak hingga dengan 0 < 𝑥 < 1 berbentuk
∞
1
ng ot
1 + 𝑥 + 𝑥 + ⋯ = ∑ 𝑥𝑘 =
2
1−𝑥
𝑘=0
Apabila bentuk deret tersebut diturunkan akan menjadi
na sp
∞
1
e/ ng ang
1 + 2𝑥 + 3𝑥 + ⋯ = ∑ 𝑘𝑥 𝑘−1 =
2
(1 − 𝑥)2
𝑘=0
ka log
∞ ∞ ∞
2𝑘 + 𝐵 2 𝑘 1 𝐵
∑ 𝑘+1 = 20 ⇒ 2
(∑ 𝑘−1 + ∑ 𝑘−1 ) = 20
3 3 3 2 3
𝑘=1 𝑘=1 𝑘=1
∞ ∞
2 1 𝑘−1 𝐵 1 𝑘−1
t.m na n
pa .b ⇔ 2 (∑ 𝑘 ( )
3 3
+ ∑ ( ) ) = 20
2 3
𝑘=1 𝑘=1
:// -a k A
∞ 𝑘−1 ∞
2 1 𝐵 1 𝑘
⇔ 2
(∑ 𝑘 ( ) + ∑ ( ) ) = 20
3 3 2 3
𝑘=0 𝑘=0
2
2 3 𝐵 3
⇔ (( ) + ( )) = 20
a
3 2 2 2 2
ht //pa P
1 1
⇔ + 𝐵 = 20
2 6
⇔ 3 + 𝐵 = 120
⇔ 𝐵 = 117
k
:
tp
tp
ht
g m
dengan 20 ≤ 𝑤1 , 𝑤2 , 𝑤3 , … , 𝑤7 ≤ 22 adalah ….
blo .co
Pembahasan:
Misal 𝑤𝑖 = 𝑝𝑖 + 20, maka soal akan analog dengan bentuk persamaan
𝑝1 + 𝑝2 + 𝑝3 + … + 𝑝7 = 8
dengan 0 ≤ 𝑝1 , 𝑝2 , 𝑝3 , … , 𝑝7 ≤ 2
ng ot
Maka dengan mendata kasus per kasus penyelesaiannya diperoleh
na sp
7!
- Penyelesaian berbentuk (2,2,2,2,0,0,0) ada sebanyak 4!3! = 35
e/ ng ang
7!
- Penyelesaian berbentuk (2,2,2,1,1,0,0) ada sebanyak 3!2!2! = 210
ka log
7!
- Penyelesaian berbentuk (2,2,1,1,1,1,0) ada sebanyak 2!4!1! = 105
7!
- Penyelesaian berbentuk (2,1,1,1,1,1,1) ada sebanyak 1!6! = 7
t.m na n
pa .b
Jadi, banyak penyelesaian terurutnya adalah 35 + 210 + 105 + 7 = 357 .
:// -a k A
dengan 0 ≤ 𝑝1 , 𝑝2 , 𝑝3 , … , 𝑝7 ≤ 2
ht //pa P
15. Diberikan segitiga siku-siku sama kaki 𝐴𝐵𝐶 dengan 𝐵𝐶 = 𝐴𝐵. Misalkan 𝐿 titik tengah 𝐵𝐶 dan 𝑃 titik
pada sisi 𝐴𝐶 sehingga 𝐵𝑃 tegak lurus 𝐴𝐿. Jika 𝐶𝑃 = 20√2, maka panjang 𝐴𝐵 adalah ….
g m
Pembahasan:
blo .co
Perhatikan gambar segitiga 𝐴𝐵𝐶
ng ot
P 𝑎
na sp
O 𝑎
e/ ng ang A 2𝑎 B
ka log
Perhatikan segitiga 𝐴𝐵𝐿, berlaku Pythagoras
𝐴𝐿2 = 𝐴𝐵2 + 𝐵𝐿2 ⇒ 𝐴𝐿 = √(2𝑎)2 + 𝑎2 = √5𝑎
t.m na n
pa .b
Perhatikan segitiga 𝐴𝐵𝐿 sebangun dengan segitiga 𝐵𝑂𝐿, misal 𝐿𝑂 = 𝑥, berlaku
:// -a k A
𝐵𝐿 𝐿𝑂 𝐵𝐿2
= ⇒ 𝐿𝑂 =
𝐿𝐴 𝐵𝐿 𝐿𝐴
𝑎2
⇔ 𝐿𝑂 =
√5𝑎
𝑎
a
⇔ 𝐿𝑂 =
√5
ht //pa P
𝑎 4𝑎
Karena 𝐿𝑂 = , maka 𝑂𝐴 = , sehingga dengan dalil Menelause, diperoleh
√5 √5
𝐿𝑂 𝐴𝑃 𝐶𝐵 1 𝐴𝑃
∙ ∙ =1⇒ ∙ ∙2=1
𝑂𝐴 𝑃𝐶 𝐵𝐿 4 20√2
k
⇔ 𝐴𝑃 = 40√2
Karena 𝐴𝑃 = 40√2 dan 𝑃𝐶 = 20√2, maka 𝐴𝐶 = 60√2.
Dengan Pythagoras pada segitiga 𝐴𝐵𝐶 diperoleh
2
𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵2 + 𝐵𝐶 2 ⇒ (60√2) = (2𝑎)2 + (2𝑎)2
⇔ 7200 = 8𝑎2
⇔ 𝑎2 = 900
:
⇔ 𝑎 = 30
tp
tp
g m
blo .co
ng ot
na sp
e/ ng ang
ka log
Lalu perhatikan gambar segitiga 𝐴𝐵𝐶, misal 𝑥 = ∠𝑂𝐿𝐵 = ∠𝐵𝐿𝐴. Dan 𝑄 titik cermin 𝑂 pada 𝐿,
sehingga jelas bahwa segitiga 𝐴𝑂𝑃 sebangun dengan 𝐴𝑄𝐶.
t.m na n
pa .b
C
:// -a k A
P 𝑎
Q
𝑥L
O
a
𝑎
1
𝑥
ht //pa P
A 2𝑎 B
⇔ 𝐴𝑃 = × 20√2
2 cot 𝑥
⇔ 𝐴𝑃 = 10√2 × tan2 𝑥
⇔ 𝐴𝑃 = 10√2 × (2)2
⇔ 𝐴𝑃 = 40√2
⇔ 7200 = 8𝑎2
⇔ 𝑎2 = 900
⇔ 𝑎 = 30
16. Misalkan 𝑚 dan 𝑛 bilangan-bilangan asli. Jika 𝐹𝑃𝐵(𝑚, 𝑛) = 3 dan 𝐹𝑃𝐵(2𝑚, 5𝑛) = 30, maka
𝐹𝑃𝐵(15𝑚, 6𝑛) adalah ….
g m
Pembahasan:
Dari 𝐹𝑃𝐵(𝑚, 𝑛) = 3, akan dimisalkan 𝑚 = 3𝑎 dan 𝑛 = 3𝑏.
blo .co
Dan dari 𝐹𝑃𝐵(2𝑚, 5𝑛) = 30, maka 30|2𝑚 ⇒ 30|6𝑎 ⇒ 5|𝑎 dan 30|5𝑛 ⇒ 30|15𝑏 ⇒ 2|𝑏
Misal 𝑎 = 5𝑐 dan 𝑏 = 2𝑑, maka 𝑚 = 15𝑐 dan 𝑛 = 6𝑑.
Perhatikan 𝐹𝑃𝐵(30𝑐, 30𝑑) = 30, maka 𝐹𝑃𝐵(𝑐, 𝑑) = 1
ng ot
Maka, 𝐹𝑃𝐵(15𝑚, 6𝑛) = 𝐹𝑃𝐵(225𝑐, 36𝑑) = 9 .
na sp
e/ ng ang
ka log
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
17. Diketahui 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 bilangan real positif yang memenuhi 𝑎 > 𝑐, 𝑑 > 𝑏, dan
3𝑎2 + 3𝑏 2 = 3𝑐 2 + 3𝑑2 = 4𝑎𝑐 + 4𝑏𝑑.
g m
12(𝑎𝑏 + 𝑐𝑑)
Nilai = ....
(𝑎𝑑 + 𝑏𝑐)
blo .co
Pembahasan:
Misalkan 𝑎 = 𝑝𝑐 dan 𝑑 = 𝑞𝑏, ini dapat dilakukan karena 𝑏, 𝑐 > 0, sehingga 𝑝, 𝑞 > 1, maka diperoleh
3𝑝2 𝑐 2 + 3𝑏 2 = 𝑘…………………..(1)
ng ot
3𝑞2 𝑏2 + 3𝑐 2 = 𝑘…………………..(2)
4𝑝𝑐 2 + 4𝑞𝑏 2 = 𝑘…………………..(3)
na sp
Padahal, kita akan mencari nilai
e/ ng ang
(𝑎𝑏 + 𝑐𝑑) 𝑝𝑐𝑏 + 𝑐𝑞𝑏
= =
𝑝+𝑞
ka log
(𝑎𝑑 + 𝑏𝑐) 𝑝𝑞𝑏𝑐 + 𝑏𝑐 𝑝𝑞 + 1
3(𝑝2 𝑞2 − 1)
⇔ 𝑏2 =
3(𝑝2 𝑞2 − 1)
ht //pa P
⇔ =
𝑝2 𝑞 2 − 1 4
3 3
⇔ 𝑝𝑞 2 − 𝑝 + 𝑝2 𝑞 − 𝑞 = 𝑝2 𝑞 2 −
4 4
3 2 2 3 3 3
⇔ 0 = 𝑝 𝑞 − 𝑝2 𝑞 − 𝑝𝑞 2 + 𝑝𝑞 − 𝑝𝑞 + 𝑝 + 𝑞 −
4 4 4 4
3 3 3 3
⇔ 0 = 𝑝𝑞 ( 𝑝𝑞 − 𝑝 − 𝑞 + ) − ( 𝑝𝑞 − 𝑝 − 𝑞 + )
4 4 4 4
:
3 3
tp
tp
⇔ 0 = (𝑝𝑞 − 1) ( 𝑝𝑞 − 𝑝 − 𝑞 + )
4 4
ht
3 3 𝑝+𝑞 3
Karena 𝑝𝑞 > 1, haruslah 4 𝑝𝑞 − 𝑝 − 𝑞 + 4 = 0, sehingga diperoleh 𝑝𝑞+1 = 4
Jadi,
12(𝑎𝑏 + 𝑐𝑑) 𝑝+𝑞 3 36
= 12 ( ) = 12 × = = 9.
(𝑎𝑑 + 𝑏𝑐) 𝑝𝑞 + 1 4 4
g m
4
Dari persamaan 3𝑎2 + 3𝑏 2 = 4𝑎𝑐 + 4𝑏𝑑 ⇒ 𝑎2 + 𝑏 2 = 3 (𝑎𝑏 + 𝑎𝑏)
8
⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 = 3 𝑎𝑏
blo .co
12(𝑎𝑏 + 𝑐𝑑) 12(𝑎𝑏 + 𝑎𝑏) 24𝑎𝑏
= = = 9.
(𝑎𝑑 + 𝑏𝑐) 𝑎2 + 𝑏 2 8
3 𝑎𝑏
ng ot
na sp
e/ ng ang
ka log
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
18. Misalkan 𝐴 adalah himpunan semua bilangan 8-digit yang digit-digitnya adalah 1, 2 atau 3 dan
memuat paling sedikit 1 digit 2. Banyaknya bilangan 𝑁 di 𝐴 sehingga setiap digit 2 di 𝑁 diapit oleh
g m
digit 1 dan 3 adalah ….
blo .co
Pembahasan:
Perhatikan ilustrasi berikut untuk memperjelas pemahaman terhadap bilangan 𝑁.
1 2 3…1 2 3…3 2 1…1 2 3 2 1 2 3
ng ot
Karena 𝐴 ada 8 digit, maka ada sebanyak 8 buah ′′ , dan sebagian terisi oleh 1 2 3 atau 3 2 1
na sp
Kita akan membagi kasus sesuai banyak 1 2 3 atau 3 2 1
e/ ng ang
ka log
1. Kasus pertama, jika ada 1 buah angka 2 .
Sebagai ilustrasi ′′ ′′ 1 2 3 ′′ ′′ ′′ dan ′′ ′′ 3 2 1 ′′ ′′ ′′
t.m na n
Ada 6 kelompok besar, sehingga kemungkinan posisi 1 2 3 ada 6 buah, dan dapat dipasang
pa .b
:// -a k A
keseluruhan 23 cara.
b. Kita mulai untuk kasus dimana ′′ 1 2 3 ′′ 1 2 3 , artinya ada lebih dari 1 bilangan
selain 2 di antara dua buah 2 .
g m
Ada 4 kelompok besar, sehingga kemungkinan posisi 1 2 3 ada memilih 2 tempat dari 4
4
blo .co
tempat tersedia, yaitu ( ) = 6 buah, dan dapat dipasang sebanyak 4 cara, yaitu
2
′′ 1 2 3 ′′ 1 2 3 ,
′′ 1 2 3 ′′ 3 2 1 ,
ng ot
′′ 3 2 1 ′′ 1 2 3
na sp
′′ 3 2 1 ′′ 3 2 1
e/ ng ang
Untuk pengisian sebanyak 2 buah ′′ yang lain dapat diisi angka 1 atau 3, sehingga ada
keseluruhan 22 cara.
ka log
Jadi, keseluruhan banyak bilangan 𝑁 yang terbentuk adalah sebagai berikut
Banyak posisi 1 2 3 Banyak cara menyusun Banyak cara menyusun
t.m na n
angka 1 dan 3 pada
pa .b
diletakkan di kelompok angka 1 dan 3 kotak ′′ Total banyak cara
besar 1 2 3 yang lain
:// -a k A
6 4 22 6 × 4 × 22 = 96
Untuk pengisian sebanyak 1 buah ′′ yang lain dapat diisi angka 1 atau 3, sehingga ada
keseluruhan 21 cara.
besar
tp
2 2 21 2 × 2 × 21 = 8
b. Kita mulai untuk kasus dimana 1 2 3 3 2 1 2 3 , artinya ada lebih dari 1 bilangan selain
ht
3 2 1 2 3 1 2 3
Untuk pengisian angka 1 dan 3 pada 1 2 3 dapat dipasang sebanyak 2 cara, begitu juga
g m
Karena tidak ada slot ′′ sehingga tidak perlu dihitung.
blo .co
Jadi, keseluruhan banyak bilangan 𝑁 yang terbentuk adalah sebagai berikut
Banyak cara menyusun Banyak cara menyusun
Banyak posisi 1 2 3
angka 1 dan 3 pada angka 1 dan 3 pada Total banyak cara
dan 3 2 1 2 3
ng ot
1 2 3 3 2 1 2 3
2 2 2 2×2×2=8
na sp
Jadi, total seluruh cara menyusun bilangan 𝑁 dalam 𝐴 adalah sebanyak 384 + (64 + 96) +
e/ ng ang
(8 + 8) = 560 cara.
ka log
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
g m
Intinya gini, setiap ada angka 2, pasti butuh pendamping di kiri dan kanannya, yaitu masing-masing
harus angka 1 dan 3, letaknya terserah deh dimana ga jadi masalah.
blo .co
Satu digit pertama bilangan 𝑁 pastilah 1 atau 3 (jelas karena jika bilangan pertama 2, maka dia
butuh pendamping di sebelah kirinya, mustahil bilangan 𝑁 dimulai oleh angka 2)
Dua digit pertama bilangan 𝑁 ada dua kemungkinan yaitu dapat diikuti 1 atau 3 lagi atau angka
2 dan langsung diikuti oleh pendampingnya di sebelah kanan.
ng ot
Kita tahu bahwa satu digit pertama bilangan 𝑁 dapat kita tentukan dengan 2 cara.
na sp
• 1
e/ ng ang
• 3
ka log
Dan kita juga tahu bahwa dua digit pertama bilangan 𝑁 dapat ditentukan sebanyak 4 cara.
• 1 1
•
t.m na n
1 3
pa .b
• 3 1
:// -a k A
• 3 3
Perhatikanlah tiga digit pertama bilangan 𝑁 berikut ini untuk ilustrasi lebih jelasnya
k
• 1 1 1 dan 1 1 3
• 1 3 1 dan 1 3 3
• 3 1 1 dan 3 1 3
• 3 3 1 dan 3 3 3
• 1 2 3
:
• 3 2 1
tp
tp
Hal ini akan dilakukan secara terus-menerus sampai 8 digit pertama bilangan 𝑁 terbentuk.
Sehingga, secara umum dapat kita misalkan suatu fungsi 𝐹(𝑛) adalah fungsi rekursi dari banyak
cara menyusun 𝑛 digit pertama bilangan 𝑁 adalah 𝐹(𝑛) = 2 × 𝐹(𝑛 − 1) + 𝐹(𝑛 − 2), untuk 𝑛 ≥ 3,
dengan syarat awal 𝐹(1) = 2 dan 𝐹(2) = 4,
g m
𝐹(2) = 4
𝐹(3) = 2 × 𝐹(2) + 𝐹(1) = 2 × 4 + 2 = 8 + 2 = 10
blo .co
𝐹(4) = 2 × 𝐹(3) + 𝐹(2) = 2 × 10 + 4 = 20 + 4 = 24
𝐹(5) = 2 × 𝐹(4) + 𝐹(3) = 2 × 24 + 10 = 48 + 10 = 58
𝐹(6) = 2 × 𝐹(5) + 𝐹(4) = 2 × 58 + 24 = 116 + 24 = 140
𝐹(7) = 2 × 𝐹(6) + 𝐹(5) = 2 × 140 + 58 = 280 + 58 = 338
ng ot
𝐹(8) = 2 × 𝐹(7) + 𝐹(6) = 2 × 338 + 140 = 676 + 140 = 816
na sp
Padahal ada sebanyak 28 banyak cara menyusun bilangan 𝑁 tanpa digit 2. Sebagai contohnya
e/ ng ang
adalah 1 3 3 1 3 1 1 3 , bilangan seperti ini sebenarnya tidak sesuai dengan kriteria bilangan 𝑁,
karena bilangan 𝑁 harus memuat paling sedikit 1 digit 2.
ka log
Jadi, banyak susunan bilangan 𝑁 yang dapat dibuat adalah 816 − 256 = 560 cara.
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
ht //pa P
k
:
tp
tp
ht
19. Diberikan suatu belah ketupat 𝐴𝐵𝐶𝐷 dan sebuah titik 𝐸 di dalamnya, sehingga 𝐴𝐸 = 𝐵𝐸. Jika
∠𝐵𝐴𝐸 = 12°, dan ∠𝐷𝐴𝐸 = 72°, maka ∠𝐶𝐷𝐸 = ....
g m
Pembahasan:
Perhatikan belah ketupat 𝐴𝐵𝐶𝐷
blo .co
A
72°
ng ot
12°
12° 60°
na sp
60° 60°
𝛼
E E’
e/ ng ang
12°
12°
ka log
𝛼
𝛼
B D
𝑥
t.m na n
pa .b
:// -a k A a
C
ht //pa P
g m
Nilai terbesar dari 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 adalah ….
blo .co
Pembahasan:
Perhatikan,
𝑥𝑦 2 + 𝑦𝑧 2 + 𝑧𝑥 2 − 22 = 𝑥 2 𝑦 + 𝑦 2 𝑧 + 𝑧 2 𝑥 − 20
⇒ 𝑥𝑦 2 − 𝑥 2 𝑦 + 𝑦𝑧 2 − 𝑦 2 𝑧 + 𝑧𝑥 2 − 𝑧 2 𝑥 = 2
ng ot
⇔ (𝑥 − 𝑦)(𝑦 − 𝑧)(𝑧 − 𝑥) = 2
na sp
Karena (𝑥 − 𝑦) + (𝑦 − 𝑧) + (𝑧 − 𝑥) = 0, maka tanpa mengurangi keumuman misal 𝑥 − 𝑦 > 0,
maka diperoleh penyelesaian sebagai berikut
𝑥−𝑦 =2
e/ ng ang
ka log
𝑦 − 𝑧 = −1 ⇒ 𝑦 = 𝑧 − 1
𝑧 − 𝑥 = −1 ⇒ 𝑥 = 𝑧 + 1
t.m na n
Substitusikan 𝑥 = 𝑧 + 1 dan 𝑦 = 𝑧 − 1 ke soal, sehingga diperoleh
pa .b
𝑥𝑦 2 + 𝑦𝑧 2 + 𝑧𝑥 2 − 22 = 3𝑥𝑦𝑧
:// -a k A