Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH PENGANTAR STATISTIK SOSIAL

SEMESTER GENAP 2022-2023 (JAN-JUNI), FISIP UNIB.


Dra. Sri Handayani Hanum, M.Si.

KORELASI PRODUCT MOMENT


Pokok Bahasan 12

Hallo mahasiswa kelas Pengantar Statistik Sosial. Salaam sehat, penuh


syukur, dan selalu semangat. Pada pertemuan sebelum sesi 12 saya sudah
memberikan panduan belajar tentang teknik-teknik statistik untuk analisis
diskriptif maupun komparatif (uji beda). Tiba saatnya kali ini kita belajar
tentang statistik inferensial untuk uji dan analisis hubungan/korelasional/
asosiatif. Topik pertama yang dipelajari yaitu korelasi product moment dari
Pearson. Ke depan (pada sesi kuliah Statistik Lanjut), pemahaman operasional
korelasi product moment ini akan digunakan sebagai dasar dari pembelajaran
korelasi partial dan korelasi ganda.
Teknik perhitungan korelasi product moment ditujukan untuk menguji
hipotesis (dugaan awal penelitian) dan mendapatkan gambaran tentang ke-eratan
atau kedekatan atau keterkaitan hubungan antar dua variable (unsur yang
diteliti) serta bahkan membuat prediksi (dugaan berbasis data) suatu
fenomena. Teknik korelasi product moment merupakan salah satu bagian dari
teknik statistik parametrik (pengukuran). Syarat penggunaan korelasi product
moment adalah kedua variabel yang diuji (dihitung) berjenis data interval,
rasio, dan atau data ordinal yang sudah dikonversi dalam skore. Kedua
variabel yang diuji itu berhubungan/berkorelasi secara asimetris (sebab-akibat
satu arah sebagai independent/bebas dan dependent/terikat) maupun berkorelasi
secara simetris (saling ber-sebab-akibat secara dua arah). Anda dapat
berselancar memperdalam secara mandiri dengan mencari panduan-panduan
yang banyak tersedia di situs internet. Berikut antara lain yang minimal
direkomendasi untuk dibaca. Disarankan untuk secara mandiri memperbanyak
bacaan hingga mencapai pemahaman mendalam.
Panduan dalam bentuk slide materi ajar antara lain di link
https://www.slideshare.net/AndiMuhIshak/korelasi-produk-momentstatistika .
Link dalam bentuk video panduan mencari koefisien korelasi dengan aplikasi
microsoft excel tersedia di channel Youtube berikut. Anda dapat juga
menggunakan aplikasi SPSS (Statistic Program for Social Science).
https://www.youtube.com/watch?v=4n3bW3U8Vy8&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=Ku0QD4fDXas&feature=youtu.be

Apa ciri dari korelasi product moment? Angka/nilai koefisien korelasi


product moment dipastikan berada di rentang +1 (-1< 0,---- <+1). Lazimnya
adalah + 0,xxx, di mana tanda positif dan negatif pada koefisien
korelasi menunjukkan arah hubungan. Koefisien bertanda positif berarti
hubungannya berbanding lurus atau searah dimana semakin tinggi nilai variabel x
maka nilai variabel y juga semakin tinggi dan semakin rendah nilai variabel x maka
nilai variabel y juga semakin rendah. Koefisien bertanda negatif berarti
hubungannya berbanding terbalik atau berseberangan arah dimana semakin tinggi
nilai variabel x maka nilai variabel y menjadi semakin rendah dan semakin rendah
nilai variabel x maka nilai variabel y akan menjadi semakin tinggi. Sebagai contoh
korelasi positif adalah tanda balita tumbuh kembang sehat adalah semakin
bertambah umur bayi maka bertambah pula tinggi badan dan berat badannya.
Semakin banyak jumlah pendapatan pekerja di sektor formal, maka semakin
banyak pula jumlah pengeluaran konsumtifnya. Semakin tinggi ketidak-mampuan
seseorang dalam manajemen kalbu maka semakin tinggi kecenderungan
mengalami tekanan jiwa (gampang stress). Contoh korelasi negatif adalah
semakin gemuk ukuran badan orang dewasa maka semakin pendek jangkauan
lompat tingginya. Semakin bertambah umur orang lanjut usia, maka semakin
berkurang kemampuan kecepatan daya mengingatnya (“makin tua makin pikun”).
Bagaimana mengetahui antar variabel itu memiliki ke-eratan hubungan
(istilah statistiknya significant berkorelasi atau terbukti memiliki kebenaran
hubungan)? Suatu variabel dinyatakan asosiatif pada variabel yang lain
apabila nilai hasil perhitungan korelasi lebih besar dari nilai kritis pada tabel
signifikansi korelasi. Taraf kepercayaan yang digunakan ilmu sosial adalah 0,05
(taraf penyimpangan 5% dan probabilitas kebenaran 95%). Taraf kepercayaan
yang digunakan ilmu eksakta adalah 0,01 (taraf penyimpangan/kesalahan 1% dan
probabilitas kebenaran/kesesuaian 99%). Berikut adalah tabel signifikansi korelasi
product moment :

Lampiran Taraf Signifikansi Nilai-nilai r product moment


Df / N 5% 1% Df / N 5% 1% Df / N 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 3 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 4 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.84 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
Df = Degress of freedom N = Number of sample

Perhitungan korelasi product moment difasilitasi dalam aplikasi microsoft


excel sehingga adik-adik mahasiswa (atau peneliti) tidak perlu repot menghitung
secara manual. Pengoperasiannya melalui menu formula, kemudian klik insert
function, lalu pilih menu statistic, selanjutnya klik correl atau boleh juga pearson.
Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut.

(N∑XY) – (∑X)(∑Y)
r =
√ [N∑X² - (∑X)² ] [N∑Y² - (∑Y)²]

Contoh penggunaan :
Salah seorang staf perpustakaan melakukan survai tentang pengaruh
tanggapan staf akan situasi sosial di lingkungan kantor UPT Perpustakaan
(variabel X) terhadap semangat kerjanya (variabel Y). Tabel 1 menyajikan skore
hasil pengukuran variabel respon terhadap situasi sosial lingkungan kerja dan
variabel semangat kerja staf perpustakaan tersebut. Data ini diperoleh dari isian
angket yang disebarkan pada seluruh staf. Sebagai langkah awal dia merumuskan
hipotesa kerja (dugaan/ jawaban sementara yang akan diuji statistik-kan) berikut:
“Apabila hubungan personal antar staf terjalin dengan baik sehingga situasi sosial
di lingkungan kerja berlangsung nyaman maka hal ini akan berpengaruh positif
terhadap semangat dan kinerja para staf kantor, sebaliknya apabila hubungan
personal antar staf berlangsung dingin sehingga situasi sosial lingkungan kerja
kurang nyaman maka semangat dan kinerja staf akan memburuk”. Untuk menguji
apakah hipotesa ini diterima atau ditolak, maka dilakukan uji hipotesis dengan
menggunakan teknik korelasi product moment.

Tabel 1. Hasil skore pengukuran respon lingkungan kerja dan semangat kerja
Nama Staf Respon/ X Semangat/ Y X² Y² XY
1. 80 80 6400 6400 6400
2. 70 77 4900 5929 5390
3. 78 76 6084 5776 5928
4. 75 75 5625 5625 5625
5. 74 78 5476 6084 5772
6. 75 73 5625 5329 5475
7. 76 77 5776 5929 5852
8. 70 73 4900 5329 5110
9. 74 72 5476 5184 5328
10. 70 70 4900 4900 4900
11. 70 69 4900 4761 4830
12. 72 74 5184 5476 5328
13. 68 70 4624 4900 4760
14. 72 68 5184 4624 4896
15. 66 70 4356 4900 4620
16. 70 65 4900 4225 4550
Jumlah 1.160 1.167 84310 85371 84764
Kuadrat 1.345.600 1.361.889
Hasil korelasi product moment 0.6790442
6
Taraf signifikansi 5% pada Df N-1  15 0.514
Taraf signifikansi 1% pada Df N-1  15 0.641
Koefisien determinasi (kuadrat dr korelasi) = 46.11011
Simpulan: hasil hitung data lebih besar, berarti ada pengaruh variabel X
terhadap Y dengan persentase sebesar 46%

Catatan : Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui persentase nilai


pengaruh dari variabel yang dikorelasikan. Koefisien determinasi diperoleh dari
hasil kuadrat korelasi product moment kali 100% (CD = r x r x 100%).

Analisis hasil perhitungan:


Ada korelasi positif antara respon staf akan situasi sosial di lingkungan kerja
terhadap semangat kerja staf tersebut. Semakin baik komunikasi staf dengan
koleganya sehingga tercipta kenyamanan lingkungan kerja maka akan semakin
baik pula semangat dan kinerja staf itu. Besarnya pengaruh situasi sosial
tersebut teruji secara statistik pada taraf kepercayaan hingga 99% dengan
kontribusi sebesar 46%. Dengan demikian hipotesa kerja diterima dan terbukti
sebagai suatu kebenaran.

LATIHAN

Buatlah analisis korelasional variabel-variabel berikut :


K = Variabel Indek Prestasi Kumulatif angkatan 2021
Z = skore akumulasi variabel semangat belajar (jumlah W dan B)
W = rata-rata waktu (menit) belajar mandiri di luar kelas per hari
B = rata-rata jumlah buku literatur dibaca/dipelajari per minggu
N = jumlah sks total telah lulus
E = kegiatan ekstra kurikuler kampus per minggu (1=tak pernah; 2=kadang-
kadang; 3=sering; 4=sangat aktif)

Pertanyaan :
Apakah ada hubungan jam belajar dengan IPK mahasiswa?
Apakah ada hubungan partisipasi ekstra kurikuler dengan IPK mahasiswa?
Apakah ada hubungan mempelajari literatur dengan IPK mahasiswa?
Apakah ada hubungan semangat belajar dengan IPK mahasiswa?
Apakah ada hubungan IPK mahasiswa angkatan dengan capaian sks kuliah?

Bandingkan perhitungan manual dengan perhitungan menggunakan aplikasi .


Tabel rekapitulasi sampel data survai mahasiswa:
Nama K W B Z N E Koefisien Product Moment
1. 2,5 60 0 60 1
2. 2,7 60 0 72 2 ZK=
3. 3,2 150 1 93 2
4. 3,1 150 1 90 3 NK=
5. 2,9 90 0 87 4
6. 3,0 150 1 87 3 EK=
7. 2,8 120 1 81 2
8. 3,0 120 1 87 2 WK=
9. 3,3 120 1 93 1
10. 3,1 90 2 90 1
11. 2,8 90 1 84 2 Nilai % Hubungan (determinasi)
12. 2,9 120 0 81 1
13. 3,4 180 3 96 2 ZK=
14. 3,5 180 2 96 2
15. 3,1 150 2 90 4 NK=
16. 2,9 120 2 90 3
17. 2,7 90 0 84 2 EK=
18. 2,8 60 0 81 2
19. 3,0 90 1 84 4 WK=
20. 2,6 60 0 63 1
21. 2,3 60 0 60 1 Batas acuan kritis korelasi
22. 2,5 60 0 66 2 N22-1 = 0, ......

Tabel bantu perhitungan manual


Nama mhs SKS lulus X IPK mhs/ Y X² Y² XY
1.
2.
3.
4.

19.
20.
21.
22.
Jumlah
Kuadrat
Hasil korelasi product moment 0.
Taraf signifikansi 5% pada Df N-1  21 0.
Taraf signifikansi 1% pada Df N-1  21 0.
Koefisien determinasi (kuadrat dr korelasi) =
Simpulan: hasil hitung data ................

Analisis :
...............
...............
...............
...............
...............
...............
...............

KORELASI RANK ORDER dari SPEARMANT


Pokok Bahasan 13

Setelah kita belajar Korelasi Product Moment dari Pearson, selanjutnya kita
pelajari Korelasi Rank Order dari Spearmant (Korelasi Tata Jenjang). Kedua
teknik korelasi ini digunakan untuk analisis hubungan (uji asosiatif) antara dua
variabel independent. Korelasi tata jenjang digunakan untuk analisis hubungan dari
dua variabel berdata ordinal (berjenjang) yang disimbulkan dalam urutan
angka serta disarankan untuk jumlah sampel 30 ke bawah. Data ordinal
dimaksud misalnya : selalu – sering – kadang – jarang – tidak pernah yang
disimbolkan menjadi 5-4-3-2-1. Korelasi product moment untuk analisis hubungan
dari dua variabel berjenis data interval, rasio, dan atau data ordinal yang sudah
dikonversi dalam skore.
Korelasi Rank Order (Tata Jenjang) dikembangkan oleh Spearmant sehingga
sering dikenal dengan sebutan korelasi Spearmant. Istilah lainnya adalah Rho atau
juga Korelasi Tata Jenjang. Korelasi ini digunakan untuk analisis hubungan (uji
asosiatif) antara dua variabel independent berjenis data ordinal (berjenjang) namun
yang telah diubah dalam simbol urutan angka. Misalnya sikap setuju (4) kurang
setuju (3) tidak setuju (2) abstain (1). Keaktifan hadir kuliah misalnya selalu – sering
– kadang – jarang – tidak pernah yang disimbolkan menjadi 5-4-3-2-1. Tertarik (3)
kurang tertarik (2) tidak tertarik (1). Dan seterusnya.
Menurut Guilford dan Fruchter (dalam buku Bambang Soepeno, 1997.
Statistik Terapan Dalam Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Pendidikan, Jakarta, Rineka
Cipta) penggunaan teknik ini disarankan untuk jumlah sampel 30 ke bawah. Untuk
31 ke atas (sampel besar) dianjurkan teknik pearson. Pendalaman tentang Korelasi
Rank Order (Tata Jenjang) Spearmant dapat saudara pelajari dari sumber texbook
misalnya buku Statistika Untuk Penelitian oleh Sugiyono (2005) terbitan Alfabeta
Bandung, atau sumber online misalnya https://setabasri01.blogspot.com/2012/04/uji-
korelasi-spearman-dengan-spss-dan.html .

Rumus korelasi spearmant untuk jumlah sampel <=30 (maks 30) adalah:

Contoh penggunaan
Dilakukan survai pada pedagang keliling di perumahan Mentari tentang pandemi
virus Covid-19 dengan hasil tabulasi sebagai berikut :

Nama Sikap pd covid-19 X Bermasker Y Beda XY Kuadrat


1 Virus berbahaya 3 Jarang 2 1 1 Perhitungan Rho =
2 Bukan penyakit 1 Tak pernah 1 0 0 6x12
3 Virus berbahaya 3 Selalu 4 -1 1 1- 18x(324-1)
4 Flu biasa 2 Jarang 2 0 0
5 Virus berbahaya 3 Selalu 4 -1 1 = 0,9876161
6 Bukan penyakit 1 Sering 3 -2 4
7 Virus berbahaya 3 Sering 3 0 0 Harga tabel acuan
8 Bukan penyakit 1 Tak pernah 1 0 0 Sampel 18 pada
9 Flu biasa 2 Jarang 2 0 0 taraf signifikansi 5%
10 Flu biasa 2 Jarang 2 0 0 = 0,399
11 Bukan penyakit 1 Tak pernah 1 0 0
12 Virus berbahaya 3 Selalu 4 -1 1 Harga hitung lebih
13 Flu biasa 2 Tak pernah 1 1 1 banyak dari tabel
14 Virus berbahaya 3 Sering 3 0 0
15 Flu biasa 2 Tak pernah 1 1 1 Artinya : Sikap pada
16 Virus berbahaya 3 Sering 3 0 0 covid-19 berkaitan/
17 Bukan penyakit 1 Jarang 2 -1 1 berkorelasi dengan
18 Flu biasa 2 Sering 3 -1 1 perilaku disiplin
Jumlah 12 memakai masker

Analisis : Bahwa adanya pandemi Covid-19 disikapi oleh pedagang keliling secara
berbeda. Semakin covid-19 dianggap remeh maka kedisiplinan memakai masker
pelindung dari penyebaran virus semakin kendor. Sebaliknya semakin dianggap
sebagai virus berbahaya maka kedisiplinan pedagang menggunakan masker
pelindung semakin kuat. ...... Catatan : kalau lebih sedikit artinya tidak berkorelasi.

Tabel Acuan Kritis Korelasi Rank Order (tata jenjang) dari Spearmant
N 5% 1%   N 5% 1% N 5% 1%
1     11 0,535 0,729 21 0,368 0,521
2     12 0,506 0,712 22 0,359 0,508
3     13 0,481 0,679 23 0,351 0,497
4     14 0,456 0,645 24 0,343 0,485
5 0,900 1,000 15 0,441 0,623 25 0,336 0,475
6 0,829 0,943 16 0,425 0,601 26 0,329 0,465
7 0,714 0,893 17 0,412 0,583 27 0,324 0,457
8 0,643 0,833 18 0,399 0,564 28 0,319 0,448
9 0,600 0,783 19 0,388 0,549 29 0,313 0,440
10 0,564 0,746 20 0,377 0,534 30 0,306 0,432

Tugas latihan untuk pendalaman uji korelasi spearman.


Dilakukan jajak pendapat pada murid-murid SMA Pematang Raya tentang cara
pembelajaran daring semasa pandemi virus Covid-19 dengan hasil tabulasi sebagai
berikut :
Nama Respon belajar Ingin temu
daring dari X kelas di Y Beda XY Kuadrat
rumah sekolah
1 Tidak masalah 2 Abstain 1 Perhitungan Rho =
2 Membosankan 1 Tidak terlalu 2
1-
3 Enjoy, suka 3 Tunggu reda 3
4 Tidak masalah 2 Tidak terlalu 2
5 Enjoy, suka 3 Ingin segera 4 = 0,
6 Membosankan 1 Tunggu reda 3
7 Enjoy, suka 3 Tidak terlalu 2 Harga tabel acuan
8 Membosankan 1 Tunggu reda 3 Sampel 18 pada taraf
9 Enjoy, suka 3 Tidak terlalu 2 signifikansi 5% = 0,
10 Tidak masalah 2 Ingin segera 4
11 Membosankan 1 Tidak terlalu 2
12 Enjoy, suka 3 Abstain 1 Harga hitung dari
13 Tidak masalah 2 Abstain 1 tabel .................
14 Enjoy, suka 3 Tidak terlalu 2
15 Tidak masalah 2 Abstain 1 Artinya :
16 Enjoy, suka 3 Tunggu reda 3
17 Membosankan 1 Tidak terlalu 2
18 Tidak masalah 2 Abstain 1
19 Membosankan 1 Ingin segera 4
20 Enjoy, suka 3 abstain 1
21 Tidak masalah 2 abstain 1
Jumlah
Analisis ..................
……………… ……..
………………………….

Anda mungkin juga menyukai