(N∑XY) – (∑X)(∑Y)
r =
√ [N∑X² - (∑X)² ] [N∑Y² - (∑Y)²]
Contoh penggunaan :
Salah seorang staf perpustakaan melakukan survai tentang pengaruh
tanggapan staf akan situasi sosial di lingkungan kantor UPT Perpustakaan
(variabel X) terhadap semangat kerjanya (variabel Y). Tabel 1 menyajikan skore
hasil pengukuran variabel respon terhadap situasi sosial lingkungan kerja dan
variabel semangat kerja staf perpustakaan tersebut. Data ini diperoleh dari isian
angket yang disebarkan pada seluruh staf. Sebagai langkah awal dia merumuskan
hipotesa kerja (dugaan/ jawaban sementara yang akan diuji statistik-kan) berikut:
“Apabila hubungan personal antar staf terjalin dengan baik sehingga situasi sosial
di lingkungan kerja berlangsung nyaman maka hal ini akan berpengaruh positif
terhadap semangat dan kinerja para staf kantor, sebaliknya apabila hubungan
personal antar staf berlangsung dingin sehingga situasi sosial lingkungan kerja
kurang nyaman maka semangat dan kinerja staf akan memburuk”. Untuk menguji
apakah hipotesa ini diterima atau ditolak, maka dilakukan uji hipotesis dengan
menggunakan teknik korelasi product moment.
Tabel 1. Hasil skore pengukuran respon lingkungan kerja dan semangat kerja
Nama Staf Respon/ X Semangat/ Y X² Y² XY
1. 80 80 6400 6400 6400
2. 70 77 4900 5929 5390
3. 78 76 6084 5776 5928
4. 75 75 5625 5625 5625
5. 74 78 5476 6084 5772
6. 75 73 5625 5329 5475
7. 76 77 5776 5929 5852
8. 70 73 4900 5329 5110
9. 74 72 5476 5184 5328
10. 70 70 4900 4900 4900
11. 70 69 4900 4761 4830
12. 72 74 5184 5476 5328
13. 68 70 4624 4900 4760
14. 72 68 5184 4624 4896
15. 66 70 4356 4900 4620
16. 70 65 4900 4225 4550
Jumlah 1.160 1.167 84310 85371 84764
Kuadrat 1.345.600 1.361.889
Hasil korelasi product moment 0.6790442
6
Taraf signifikansi 5% pada Df N-1 15 0.514
Taraf signifikansi 1% pada Df N-1 15 0.641
Koefisien determinasi (kuadrat dr korelasi) = 46.11011
Simpulan: hasil hitung data lebih besar, berarti ada pengaruh variabel X
terhadap Y dengan persentase sebesar 46%
LATIHAN
Pertanyaan :
Apakah ada hubungan jam belajar dengan IPK mahasiswa?
Apakah ada hubungan partisipasi ekstra kurikuler dengan IPK mahasiswa?
Apakah ada hubungan mempelajari literatur dengan IPK mahasiswa?
Apakah ada hubungan semangat belajar dengan IPK mahasiswa?
Apakah ada hubungan IPK mahasiswa angkatan dengan capaian sks kuliah?
19.
20.
21.
22.
Jumlah
Kuadrat
Hasil korelasi product moment 0.
Taraf signifikansi 5% pada Df N-1 21 0.
Taraf signifikansi 1% pada Df N-1 21 0.
Koefisien determinasi (kuadrat dr korelasi) =
Simpulan: hasil hitung data ................
Analisis :
...............
...............
...............
...............
...............
...............
...............
Setelah kita belajar Korelasi Product Moment dari Pearson, selanjutnya kita
pelajari Korelasi Rank Order dari Spearmant (Korelasi Tata Jenjang). Kedua
teknik korelasi ini digunakan untuk analisis hubungan (uji asosiatif) antara dua
variabel independent. Korelasi tata jenjang digunakan untuk analisis hubungan dari
dua variabel berdata ordinal (berjenjang) yang disimbulkan dalam urutan
angka serta disarankan untuk jumlah sampel 30 ke bawah. Data ordinal
dimaksud misalnya : selalu – sering – kadang – jarang – tidak pernah yang
disimbolkan menjadi 5-4-3-2-1. Korelasi product moment untuk analisis hubungan
dari dua variabel berjenis data interval, rasio, dan atau data ordinal yang sudah
dikonversi dalam skore.
Korelasi Rank Order (Tata Jenjang) dikembangkan oleh Spearmant sehingga
sering dikenal dengan sebutan korelasi Spearmant. Istilah lainnya adalah Rho atau
juga Korelasi Tata Jenjang. Korelasi ini digunakan untuk analisis hubungan (uji
asosiatif) antara dua variabel independent berjenis data ordinal (berjenjang) namun
yang telah diubah dalam simbol urutan angka. Misalnya sikap setuju (4) kurang
setuju (3) tidak setuju (2) abstain (1). Keaktifan hadir kuliah misalnya selalu – sering
– kadang – jarang – tidak pernah yang disimbolkan menjadi 5-4-3-2-1. Tertarik (3)
kurang tertarik (2) tidak tertarik (1). Dan seterusnya.
Menurut Guilford dan Fruchter (dalam buku Bambang Soepeno, 1997.
Statistik Terapan Dalam Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Pendidikan, Jakarta, Rineka
Cipta) penggunaan teknik ini disarankan untuk jumlah sampel 30 ke bawah. Untuk
31 ke atas (sampel besar) dianjurkan teknik pearson. Pendalaman tentang Korelasi
Rank Order (Tata Jenjang) Spearmant dapat saudara pelajari dari sumber texbook
misalnya buku Statistika Untuk Penelitian oleh Sugiyono (2005) terbitan Alfabeta
Bandung, atau sumber online misalnya https://setabasri01.blogspot.com/2012/04/uji-
korelasi-spearman-dengan-spss-dan.html .
Rumus korelasi spearmant untuk jumlah sampel <=30 (maks 30) adalah:
Contoh penggunaan
Dilakukan survai pada pedagang keliling di perumahan Mentari tentang pandemi
virus Covid-19 dengan hasil tabulasi sebagai berikut :
Analisis : Bahwa adanya pandemi Covid-19 disikapi oleh pedagang keliling secara
berbeda. Semakin covid-19 dianggap remeh maka kedisiplinan memakai masker
pelindung dari penyebaran virus semakin kendor. Sebaliknya semakin dianggap
sebagai virus berbahaya maka kedisiplinan pedagang menggunakan masker
pelindung semakin kuat. ...... Catatan : kalau lebih sedikit artinya tidak berkorelasi.
Tabel Acuan Kritis Korelasi Rank Order (tata jenjang) dari Spearmant
N 5% 1% N 5% 1% N 5% 1%
1 11 0,535 0,729 21 0,368 0,521
2 12 0,506 0,712 22 0,359 0,508
3 13 0,481 0,679 23 0,351 0,497
4 14 0,456 0,645 24 0,343 0,485
5 0,900 1,000 15 0,441 0,623 25 0,336 0,475
6 0,829 0,943 16 0,425 0,601 26 0,329 0,465
7 0,714 0,893 17 0,412 0,583 27 0,324 0,457
8 0,643 0,833 18 0,399 0,564 28 0,319 0,448
9 0,600 0,783 19 0,388 0,549 29 0,313 0,440
10 0,564 0,746 20 0,377 0,534 30 0,306 0,432