PEDOMAN KREDENSIAL
STAF MEDIS
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TANJUNG PURAPEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PURA
J1.Khairil Anwar No. 9 Telp 061-8960241 Fax 061-8960093,
e-mail-uptrsuetanjungpura@yaioo.co.i
TANJUNG PURA
KEPUTUSAN DIREKTUR
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PURA
KABUPATEN LANGKAT
NOMOR : 001. /KKSIX/2018
age
TENTANG
PEDOMAN KREDENSIAL STAF MEDIS
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PURA
DIREKTUR UPT RSUD TANJUNG PURA
Menimbang: a. Bahwa kredensial staf medis merupakan proses untuk menentukan dan
‘mempertahankan kompetensi staf medis.
', Bahwa proses kredensial merupakan salah satu cara profesi keperawatan
rmempertahankan standar praktik dan skuniabilitas persiapan pendidikan
‘anggotanya.
c. Bahwa untuk maksud tersebut diatas maka perlu ditetapkan Panduan
Kredensial dan Rekredensial staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah
‘Tanjung Pura dengan Keputusan Direktur
Mengingat: 1. Undaag-Undang Nomor 36 Tshun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
‘Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lemberan
‘Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lemberan
‘Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072)
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Dacrah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor $587) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tehun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014
tentang Perubshan Atas Undang-Undang Nomor 23 Talin 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 24, Tambahan Lemtaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657)
4, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607)
5. Keputasan Menteri Kesehatan RI No.72Menkes/SK/VU/2002 tenting
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit
6, Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691/Menkey/PER/VIIV2011 tentang
Keselamatan Pasien RSMenctapkan
KESATU :
KEDUA
KETIGA
MEMUTUSKAN:
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Tenting Penetapan Proses
Kredensial Staf Medis UPT Rumah Sakit Umum Dserah Tanjung Pura
sebagaimana tersebut dalam lampiran | Keputusan ini.
+ Proses kredensial Staf Medis dilakukan kepada setiap tenaga medis (dokter umm.
dokter pigi. dokter spesialis dan dokter gigi spesialis) yang akan bekerja maupun
yang sudah bekerja di rumah sakit
+ Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan jika dikemudian hari ternyata
terdapat Kekurangan atau kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan diadakan
perubahan atau perbaikan sebagaiman mestinya.
DITETAPKAN DI.
PADATANGGAL :
DIREKTUR UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wo.
Puji syukur kami panjotkan kepada Tuhan Yang Mcha Esa atas segala berkat dan
anugerahnya yang telah diberikan kepada penyusun, schingga Buku Pedoman Kredensial Staf
‘Medis UPT RSUD Tanjung Pura ini dapat sclesai disusun.
Buku pedoman ini menipakan panduan kerja bagi semua pikak yang terkait dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di UPT RSUD Tanjung Pura.
Dalam pedoman ini diuraikan tentang pengertian, pengorganisasian, tatalaksana dan
dokumentasi Pedoman Kredensial Staf Medis UPT RSUD Tanjung Pura.
Tidak Iupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam~dalamnya atas
bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman Kredensial Staf
Medis UPT RSUD Tanjung Pura.
Wassalamu'alaikum Wr. Wo.
Tanjung Pura, November 2018
PenyusunDAPTARISE
HALAMAN JUDUL
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
TEDOMAN KREDENSIAT.
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB Ml DEFENISI..
Proses Kredensial (Credentialing)
|. Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing)BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Rumah sakit (RS) diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko
tinggi, terlebih dalam kondisi lingkangan regional dan global yang sangat dinamis perusahannys.
Keberadian staf modis dalam rumah sakit merupakan suatu keniscayaan Karena kualitas
pelayanan rumah sakit sangat ditentukan olch kinerja para staf medis rumah sakit tersebut. Yang
lebih penting lagi kinerja staf medis akan sangat mempengarubi Kesclamatan pasien di rumah
sakit Untuk itu rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klnis (clinical governance) yang
bik untok metindung! pesien. Hal ini sejalan dengan amanat peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan kesebatan dan perumahsakitan. Undang-undang tentang Rumah Sakit yang.
baru ditetspkan menuntut rumsh sakit untuk melindungi keselamatan pasien, antara Iain dengan
rmelaksanakan clinical governance tersebut bagi pera Minisya. Setiap dokter di rumah sakit
harus bekerja dalam koridor kewenangan klinis (clinical privileges) yang ditetapkan oleh kepala
rumah sekit,
Salah sotu faktor krusial dalam Keselamatan pasicn adalah Kewenangan dokter untuk
melekukan tindakan medis yang saat ini tidak dikendalikan dengan adckuat olch komite medis
rumah sakit. Dalam bal seoreng Kurang kompeten dalam melakukan tindakan medis tertenta
arena sebab apapun, belum ada mekanisme yang mencegah dokter untuk melakukan tindakan
medis tersebut di rumsh sakit. Pada gilirannya kondisi ini dapat menimbatkan keselakaan pada
pasien.
Demi menjazs keselamatan pasien dari tindakan medis yang dilakukan oleh dokter
yang kurang kompeten, rumah sakit peslu mengsmbil langkah-langkah pengamanan dengan cara
pemberizn kewenangan Klinis melalui mekanisme kredensial yang dilaksanakan ofch komite
medi. Reherapa pisk yang terkait dengan upaya ini adalah Kolegium Kedakteran indonesia,
(KI) din homite medis rumah sakit. KKI dapat menjadi acuan untuk menentukan Fingkup dan
jenix-jenis bewenangan Klinit bexi tetian eahang ilmu Redokteran. Komite medis akan
menentukan jenit-jenis kewenangan Minis bagi setiap dotter yang bekerja di rumah sakit
berdatarkan kompetensinya melalui metsnitme kredensial
Untuk menjogn Kaslitae mms staf medik, UPT RSUD Tanjung Pura membentak
Komite Medis yang terdin dari heberaps sub komite,ealah extunya yaitu Sub Komite Krevensial
yang tupasnya ysity menfaparkan dan memastikan staf medis yang profesional dan akuntabel
bagi pelayanan di UPT RSUD Tanjung Pura Dengan terkendhlinya tindakan medis di UPT
RSUD Tanjung Pura maka pasien lebih terlindungi dari tindakan medis yang dlitakukan olch
dobtcr yang tidak Lompcten.
B, Tojus
1, Tujuan Umum
Pedoman ini diterbitian dengan tujuan utara untuk melindungi Keselamatan pasien melalui
mekanisme Lredensial dan rebredensial staf medi di UPT RSUD Tanjung Pura
2. Twjuan Khuisus
8. Membantu divisi SDM dalam proses mendapathan dan memastikan staf medis yang
ompeten dan profesional dé UPT RSUD Tanjung Pura
b. Membsrikan panduan mckanisme Kredersial dan rekredensial bagi para dokter di UPT
RSUD Tanjung Para
. Metekomendasikan hewenangan klinis bagi setisp staf medis di UPT RSUD Tanjung Pura,4. Merekomendasikan tntuk diterbitkan Kewenangan klinis bagi setiap dokter untuk melakukan
‘indskan medis di UPT RSUD Tanjung Pure.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kredensial dan rekredensial staf medis, yt :
|. Staf medis yaitu dokter unum, dokter gigi dan dokter spesialis yong akan bergabung i UPT
RSUD Tanjung Para.
2. Staf medis yang sudah bekerja di UPT RSUD Tanjung Pura yang masa kewenangan
linisnya berakhir sesuai kebijakan divisi meds yaitu sctiap 3 (tiga) tahun sekali.
D. — Landasan Hukum
‘Landasan hukum proses kredensial dan rekredensial di UPT RSUD Tanjung Pura adalah =
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063)
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumeh Sakit (Lemtaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072)
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor $587) sebagaimana telah diubah dengaa Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 Tahun
2014 tentang Perubaban Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran
‘Negara Republik Indonesia Nomor 5657)
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tenteng Tenaga Keschatan, (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607)
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.772/Menkes/SK/V1/2002 tentang Pedoman Persturan
Internal Rumah Sakit
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691/Menkes/PER/VIIU2011 tentang Keselamatan Pasien
RSBABIT
DEFINIST
‘A. Proses Kredensial (Credentialing)
roses kredensial (credentialing) adalah proses evaluasi oleh suatu rumah sakit
terhadap seseorang untuk menentukan apakah yang, bersangkutan layak diberi kewenangan Klinis
(Clinical privitege) menjalankan tindakan medis tertentu dalam lingkungan rumah sakit tersebut
untuk suatu periode tertenty.
B. roses Re-Kredensial (Re-Credentialing)
Proses rekredensial (re-credentialing) adalah proses re-cvaluasi oleh suatu rumah
sakit terhadap dokter yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis di rumah sakit tersebut
untuk menentukan apakah yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan Klinis terscbut
untuk suatu periode tertentu.
C. Kewenangan Klinis (Clinica! Privilege)
Kewenangan klinis (clinical privelege) adalah Kewenangan Klinis untuk melakukan
tindakan medis tertentu dalam lingkungan sebuah rumah sakit tertentu berdasarkan penugasan
yang diberikan kepala rumah sakit.
D. Surat Penugasan (Clinical Appointment)
Surat penugasan (clinical appoinment) adalah surat yang ditebitkan oleh kepala
rumah sakit kepada seorang dokter atau dokter gigi untuk melakukan tindakan medis di rumah
sakit terscbut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang ditetapkan baginya.
E. Staf Medis
‘Staf medis adalah dokter dan dokter gigi termasuk dokter spesialis dan dokter gigi
spesialis.
F. Mitra Bestari (Peer-Group)
Mitra bestari (Peer Group) adalah sekelompok orang dengan reputasi tinggi yang
rmemiliki kesamaan profesi, spesialisai dengan seorang dokter yang sedang menjalani proses
redensial dan atau dianggap dapat menilai Kompetensi untuk melakukan tindakan medis
tertentu.BABIIT
‘TATA LAKSANA
A. Proses Kredensial
Direktur UPT RSUD Tanjung Pura menctapkan berbagni kebijakan dan prosedur bagi
staf medis uniuk memperoleh kewenangan klinis dengan berpedoman pada peraturan internal stat
medis (medical staff by laws). Selain itu, dircktur rumah sakit bertanggung jawab atas tersedianya
berbagai sumber daya yang dibutubkan agar kegiatan ini dapat terselenggara, Untuk
melaksanakan kredensial dibutuhkan beberopa instrumen, antara Iain dafta rincian kewenangan
klinis untuk setiap spesialisasi.medis, daftar mitra bestari yang mempresentasikan tiap
spesialisisi medis dan buku put (white paper) untuk setiap pelayanan medis, Seti rumah sakit
‘mengembangkan instrumen tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Secara garis besar proses kredensial di UPT RSUD Tanjung Pura, yaitu sebagai
berikut:
1. Stafmedis yang telah dinyatakan baik hasil psikotest, MCU dan interview oleh kepala divisi
medis diajukan kepada direktur untuk dilakukan ‘kredensial..
2, Direktur membuat surat kepada Komite Medik dan diteruskan ke Sub Komite Kredensial
perikal permohonan untuk mengkredensial staf medi.
3. Berkas permohonan staf medis yang telah lengkap disampaikan oleh direktur rumah sakit
kepada komite medik melalui sekretariat komite medik.
4. Sekretariat komite medik melakukan pengesckan berkas verifikasi berkas staf medis yang
terdiri dai:
a. [jazah pendidikan dokier umum dan atau dokter spesialis.
b. Surat Tanda Registrasi (STR) siaf medis.
c.. Sertifikat ACLS dan slau ATLS dan atau Resusitasi Neonatus dan atau Hiperkes (untuk
dokter umum)
4. Surat rekomendasi dari teman sejawat minimal 2 (dua) oreng.
, Sertifikat kompetensi kolegium atau serifiket pendukung lainnya.
5. Sebelum kredensial dimula, staf medis mengajukan permobonan kewenangan Klinis kepada
direktur dengan mengisi form daftar kewenangan Klinis yang telah disediakan UPT RSUD
‘Tanjung Pura.
6. Pada saat kredensial, sub Komite kredensial membentuk pane! aiau panitia ad-hoc dengan
melibatkan mitra bestari dari berbagai disiplin yang sesuai dengan kewenangan Klinis yang
diminta.
Permohonan kewenangan klinis yang diajukan oleh staf medis tersebut dikaji oleh sub
komite kredensial dan mitra bestari tersebut yang meliputi cakupan derajat kompetensi dan
praktik,
8. Sub komite kredensial mengajukan rekomendasi kewenangan Klinis staf medis kepada
komite medis.
9. Komite medis merckomendasikan kewenangan Kiinis staf medis kepada direktur.
10. Direktur menerbitkan surat penugasan klinis (clinical appointment) kepada staf medis
tersebutjika staf medis tersebut sudah bergabung dengan UPT RSUD Tanjung Pura.
11. Berkas Kredensial dan Rekredensial doster umum dan spesialis akan diserahkan kepada staf
‘SDM untuk dimasukan ke dalam file karyawan
B. Proses Rekredensial
Rekredensial adalah proses r-evaluas terhadap staf medis (dokter umum, dokter gigi
tumum, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis) yang telah memiliki kewenangan Klinis clinical
4privilege) dan surat penugasan Klinis (clinical appointment) untuk menentukan kelayakan
‘Kembali pemberian kewenangan klinis tersebut.
‘Walaupun scorang dokter telah mendapaikan surat penugasan (clinical appointment)
ari direktur namun surat perugasan tersebut mempunyai masa berlaku. Masa berlaku surat
penugasan dari Direktur UPT RSUD Tanjung Pura yaitu selama 3 tahun, hal tesebut sesusi
dengan kebijekan divisi pelayanan medis. Selain itu, surat penugasan dapat berakhir sctiap saat
bila tenaga medis tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan tindakan medis tertentu.
Pada ekhie masa berlakunya surat penugasan tersebut, rumah sakit harus melakukan
rekredensialterhadap tenaga medis, Proses rekredensial ini lebih sedethana dibandingkan dengan
proses kredensial awal sebagaimana diuraiken diatas karena rumah sakit telah memiliki informasi
setiap dokter yang melakukan tindakan medis dirumah sakit tersetbut.
roses Rekredensial mempertimbangkan
1. Perawatan pasien-praktis menyediakan perawatan pasien dengan belas kasih, tepat, dan
cefektif untuk promosi Kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan perawatan
pasien terminal,
2. Pengetahuan mecis/klinis akan bidang biomedis, klinis dan imu sosial yang ada dan
berkembang serta aplikasi pengetahuan tersebut pada perawatan pasien dan menyalurkan
imu kepeda orang lain,
3. Pembelajaran dan perbaikan berbasis praktik dengan menggunakan bukti dan metode ilmiah
untuk menyelidiki, mengevalussi dan memperbaiki praktik-praktik perawatan pasien.
4, Keterampilan interpersonal dan komunikasi yang memungkinlkan mereka untuk membangun
dan memperiahankan hubungan profesional dengan pasien, dan anggota-anggota tim
perawataa kesehatanlainnya.
5, Profesionalisme tercermin dari komitmen untuk pengembangan profesional berkelanjutan,
praktik ctis, pemahaman dan kepckaan terhadap Keragaman, sikap bertanggung jawab
terhadap pasien, profesi mereka, dan masyarakat.
6. Prakik berbasis sistem melalui pemahaman konteks dan sistem dimana pelayanan kesehatan
disediakan,
Proses rekredensial didokumentasikan dalam formulir penilaian kinerja dokter
spesialis (On Going Professional Review).
‘Berdasarkan hasil kesepakatan dari Komite Medis dan Sub Komite Kredensial, secara
saris besar proses rekredensial di UPT RSUD Tanjung Pura yaitu sebagai berikut :
1. Direktur rumah sakit mengajukan permohonan kepada Komite Medik dan cilanjutken
kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan rekredensial kepada staf medis.
2. Sub Komite Kredensial dan sekretariat komite medik mengumpulkan berkas para kandidat
rekredensial yaitu:
STR yang masih berlaku
Surat sehat atau hasil Medical Check Up
Surat rekomendasi dari Sub Komite Etik
Scrtifikat terbaru sesuai kompetensi 3 (tiga) tahun terakhir
Salinan asuransi profesi yang dimiliki
Kandidat rekredensial mengajukan permohonan kewenangan Klinis kembali kepada
direktur dengan mengisi formulir dafter kewenangan Klinis yang telah disediakan UPT
RSUD Tanjung Para,
3. Berkas di evaluasi oleh Sub Komite Kredensial dan panitia mitra bestari (tim rekredensial).
4, Tim rekredensial mengajukan rekomendasi penambahan atau pengurangan kewenangan
Lins staf medis tersebut kepada Ketua Komite Medik.
peso se
3. Ketua Komite Medik menerusken din merekomendatikan kewenangan klinis tersetut
kepada Direttur UPT RSUD Tanjung Pura untuk dijadikan penugasan klinis.
Direktur UPT RSUD Tanjung Pure menetapcan dan menerbitkan kembali surat penugasan
lini (clinical appointment) kepada para staf medis terschut.BABIY
PENUTUP
Rumah sakit memiliki proses efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan
‘mengevaluasi kredensial(lisensi pendidiken, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) staf medis
Yang dlizinkan untuk memberikan perawatan pasien tanpa pengawasan. Untuk itu rumah sakit
peru menyelenggarakan tata kelola Klinis yang baik untuk melindungi pasien. Demi menjaga
kkeselamatan pasien dari tindakan medis yang dilskukan oleh dokter yang kurang kompeten,
‘rumah sakit perla mengambil langkah-langkah pengnmanan dengan cara pemberian kewenangan
Klinis melalui mekanisme kredersial yang dilaksanakan ofch komite medis. Untuk menjage
‘kualitas mutt. pelayanan yang diberikan oleh staf medis, maka UPT RSUD Tanjung Pura
‘melakuican kredensial dan rekredensial untuk para staf medis-nya,
Kredensial dilakukan untuk staf medis. Tujuannya membantu Direktur UPT RSUD
Tanjung Pura untuk menentukan kewenangan klinis hinge diterbitkan surat penugasan klinis
‘yang sesuai dengan kompetensinya. Selain itu dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun atm sesuai
‘dengan masa diberlakukannya surat penugasan klinis sebelumnya, staf medis tersebut di evaluasi
embali melalui proses rekredensial
Sehingga diharapkan dapat tercapai dan terjaganya mutu pelayanan medis yang baik
untuk diberikan kepada pasien.UIT RSUD
TANIUNG PURA
STANDAR.
PROSEDUR
OPERASIONAL
008.8
KREDENSIAL STAF MEDIS
No. Dokumen : No, Revisi
KSNDOIS
dr, (MANUEL PINEM, MKM
~NIP_ 19761012 200908 1 001 |
PENGERTIAN
TUUAN
Proces percanutan tenaga meds Ringsional yang beKerja sebagai |
Alinisi, atm spesialis bedah yang bekerja di Kamar operasi, bars
melalui suata melalui suatu mekanisme sehingza bisa mendapatksan |
staf medis yang. profesional sestai dengan Kempetensi yan;
ditarapian,
Perekritan disesuaikan dengan kebutuban pelayanan medis yang
dikembanghan di UPT RSUD Tanjung Pura |
Perekntan tenaga medis yang berkualitas Baik, schinggn menjami
pelayanan yang sesval dengan standar dan kaidtah Kedokteran modern |
sera standarisasi UPT RSUD Tanjung Pura.
Menctapkan tenaga meds yang bekerja di Yamar operasi adalah |
scorang doktcr spesialis bedsh yang berkualitas sehingga menjamin
peliyanan operstif yang paripura, dan mengikuti perkembangan
ilmu kedokterun,
KEBUAKAN
Proses selebs dan relrutmen dlakukas oleh manajemen rumah skit
yang disesusikan dengan kebutuhan pengembangan pelayanan rumah
sakit atau grand planaing hospital. |
Penambuhan staf medis fungsional (ini, spesialis bedah)
dikoordinasikan dengan pimpinan staf medis fingsional dan
pimpinan komite mevik.
‘Staf medis adalah tenaga keschatan, yang bara direkrut, au
petpanjangan koatrak dengan staff medis yang sudah bertugas.
Kewenangan klinis (clinical privilege) staf meus, direkomendasikan
‘oleh masing-masing Satuan Medis Funsional (SMF), yang diajukan
kepada komite medik, dan diberikan surat penugasan (clinical
appoinuncnt) olch direktur.
Kewenangan Llnis (clinical privilege) meropakan kewenangan Klinis
‘untuk melakukan tindakan medis tertentu dalam lingkungan UPT
RSUD Tanjung Pura, berdasarkan penugasan yang diterikan oleh
direktws,
PROSEDUR
Iekrutmen dan Kredensial
Evaluasi kebutuhan dilakukan oleh manajemen rumah sckit
benlasarkan rencana jangka panjang rumah sabit, dengan
berkoonfinasi bersama dengan komite medik dan Staf medis
fiungsional yang terkit,
Melakukan proses scleksi administratif kandidat oleh manajemen10,
rumah sakit. Administratif yang dimaksud.
Dilakukan klarifikasi kepada intitusi tay universtas sebagai
‘almamater kandidat (primary resources) untuk membuktikan
keabsahan ijazal/sertifikat yang disampaikan oleh kandidat,
Wawancara kandidat oleh manajemenuntuk scbagsi tahap awal
proses seleksi.
Kandidat yang memenuhi syarct, akan dilakukan interview bersama
dengan komite medik/sub komite kredental, dan SMF (mitra bestari)
yang bersangkutan.
Satuan Medik Fungsioml (SMF) akan merekomendasikan
Kewerangan Kiinis yang bisa dilakukan oleh kandidat, kepada ketua
Komite medik, sebagai dasar pertimbangan untuk digjukan ke
direktur.
Kandiat terpilih ditetapkan oleh Manajemen rumah sakit, Komite
‘medik dan Kepala Staf Medis Fungsional dalam suto rapa tertutup.
‘Manajemen rumah sakit mengumumkan secara tertulis andidat yang
terplih.
Kandidat yang terpilih melakukan kontrak Kerja sama dengan pihak
rumah sokit, dan direktur mengeluarkan surat keputusan
pengangkstan kandidat sebagai staf medis fungsional dan surat
penugasan (clinical appointment), untuk kewenangan Klinis (clinical
privilages) yang boleh dilakukukan.
Kewenangan Klinis (clinical privilages), berlakw selama 3 tahun
dengan masa percobaan selama 1 tahun.
Kredensial ulang, pensmbahan kewenangan klinis
‘Saf medis mengajukan penambshan kewenangan klinis,
‘Manajemen, melakukan penilaian dan pengajuan kredensial ulang ke
komite medis.
Komite medis bersama dengan satuan medik fungsional akan menilsi
Kompetensi dan keprofesian medis.
Komite medis memberikan rekomendasi untuk proses kredensial
ulang.
Direktur akan mengeluarkan surat penugasan baru, berdasarkan
ewenangan klinis baru yang telch diperoleh oleh staff medis.
Kewenangan Klinis baru (clinical pivilages), berlaku selama 3 tahun
dengan mesa percobaan selama 1 tahun.
Kredensial ulang, pengangkatan kembali staf medis
Kontak kerja staff medis sudch berakhir, dilakukan review oleh
manager pelayanan dan penunjang medis.
Manajemen mengsjukan ke komite medik untuk metakukan
Jzedensial ulang, bisa jugn pada saat yang bersamaan digjukan
penambahan kewenangan klinis (sebggaimana point B)
Komite medis dan SMF yang bersangkutan, akan melakukan evaluasi
ompetensi dan kemampuan keprofesian medi,
Komite medik akan menyampaikan hasil kredensial lang kepada
dlirektur, untuk dikeluaskan surat penugasan baru bila kontrak kerja
staff medis dapat dilanjutkan,
Kewenangan klinis (clinical privilages), berlaku selama 3 tahun,
Bila tidak mementhi persyaratan maka direktur akan mengeluarkanSurat pemberhentian dengan kormat.
1. Manajemen Rumah Sakit (Direktur, Manajer Pelayanan dan
Penunjang Medis)
2. Ketua Komite Medik
Kepala Staf Medik Fungsional
4, Sub komite kredential Komite medik
UNIT TERKAIT