1. Finiteness (keterbatasan)
Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas, dengan kata
lain ada tujuan akhir yang dicapai, sehingga suatu program akan berhenti ketika tujuan
akhir telah tercapai. Program yang tidak pernah berhenti mengindikasikan bahwa
program tersebut berisi algoritma yang salah.
2. Definiteness (kepastian)
Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak berarti-dua (ambiguous). Ada
intruksi-intruksi yang jelas dan juga tidak ambigu, sehingga tidak terjadi kesalahan di
dalam menghasilkan output.
3. Input (masukan)
Input ini merupakan suatu permasalahan yang dihadapi serta akan dicarikan solusinya.
Algoritma ini mempunyai nol atau lebih input, yaitu besaran yang diberikan kepada
algoritma untuk diproses.
4. Output (keluaran)
Algoritma memiliki nilai nol atau lebih keluaran (output). Output ini tentunya harus
berupa solusi atau penyelesaian dari suatu masalah. Output dapat berupa pesan atau
besaran yang berhubungan dengan input.
5. Effectiveness (keefektivitasan)
Algoritma harus sangkil (effective), setiap urutan atau langkah harus sesederhana
mungkin, sehingga dapat dikerjakan dalam sejumlah waktu yang masuk akal.
Contoh