Anda di halaman 1dari 3

Ciri – Ciri Algoritma

Oleh karena algoritma digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan maka algoritma tersebut
harus menghasilkan suatu jawaban atas permasalahan tersebut. Dengan kata lain algoritma harus
memiliki paling tidak satu keluaran. Sedangkan masukan dari algoritma dapat nol (tidak ada) atau
banyak masukan (data). Yang dimakdud dengan nol masukan adalah jika algoritma itu hanya untuk
menampilkan suatu informasi saja. Misalnya output “Hello World” yang sering kita temukan pada
tutorialtutorial saat kita baru belajar membuat program dari suatu bahasa pemrograman tertentu.
Kedua hal diatas, memiliki paling sedikit satu keluaran dan dapat memiliki nol atau banyak masukan,
merupakan dua dari beberapa ciri algoritma.
Tugas algoritma dikatakan selesai kalau algoritma tersebut sudah menghasilkan satu atau
lebih jawaban atas permasalahan yang ada. Dengan demikian setelah mengerjakan langkah-langkah
penyelesaian masalah, maka algoritma tersebut harus berhenti tidak melakukan proses apapun.
Berhenti di sini artinya adalah jika diterjemahkan ke dalam bentuk program dan program dijalankan,
maka setelah menghasilkan suatu output, program dapat langsung berhenti atau menunggu instruksi
lebih lanjut dari pengguna program seperti mengulang perhitungan lagi, keluar program
(menghentikan program), dan lain sebagainya. Dengan demikian ciri ketiga dari algoritma adalah
setelah selesai mengerjakan langkah-langkah penyelesaian masalah, algoritma harus berhenti. maka
setelah menghasilkan suatu output, program dapat langsung berhenti atau menunggu instruksi lebih
lanjut dari pengguna program seperti mengulang perhitungan lagi, keluar program (menghentikan
program), dan lain sebagainya. Dengan demikian ciri ketiga dari algoritma adalah setelah selesai
mengerjakan langkah-langkah penyelesaian masalah, algoritma harus berhenti 1 .

Menurut Suarga (2006) menyatakan bahwa ada beberapa ciri algoritma, yaitu:
a) Algoritma mempunyai awal dan akhir, suatu algoritma harus berhenti setelah mengerjakan
serangkaian tugas. Dengan kata lain, suatu algoritma memiliki langkah yang terbatas.
b) Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat sehingga tidak memiliki arti ganda, tidak
membingungkan (not ambiguous).
c) Memiliki masukan (input) atau kondisi awal.
d) Memiliki keluaran (output) atau kondisi akhir
e) Algoritma harus efektif, bila diikuti benar-benar maka akan menyelesaikan persoalan.

Algoritma bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:


1. Membuat kue
Algoritma : Resep kue
Contoh Langkah : Campuran 200 gram gula, 400 gram trigu dan 5 butir telur, kemudian diaduk
hingga menjadi adonan.

1
Suprapto, Bahasa Pemrograman, (Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal 53 .
2. Menggunakan pesawat televisi
Algoritma : Buku petunjuk
Contoh langkah : Pastikan kabel power sudah disambungkan ke sumber listrik, kemudian tekan
tombol “power” hingga lampu indikator merah menyala.

Ketika suatu pekerjaan akan dilakukan maka tanpa sadar otak kita sudah merencanakan
bagaimana pekerjaan tersebut akan dilaksanakan, misalkan ketika anda berpikir akan makanan siang
disuatu kedai saiap saji. Di dalam benak anda mulai timbul rencana, yang mungkin antara lain adalah
sebagai berikut: anda akan makan di kedai siap saji terdekat, memilih menu yang sesuai selera, dan
setelah makan akan menuju ke tempat lain.

Sifat - Sifat Algoritma


Berdasarkan ciri algoritma masih dalam buku Suarga (2006) yang dipaparkan Donald Knuth dan
difinisi algoritma, dapat disimpulkan bahwa sifat utama suatu algoritma adalah sebagai berikut:
a) Input : suatu algoritma memiliki input atau kondisi awal sebelum dilaksanakan, bisa berupa nilai-
nilai peubah yang diambil dari himpunan khusus.
b) Output : suatu algoritma akan menghasilkan output setelah dilaksanakan, atau algoritma akan
mengubah kondisi awal menjadi kondisi akhir, dimana nilai output diperoleh dari nilai input yang
telah diperoses melalui algoritma.
c) Definiteness : langkah-langkah yang dituliskan dalam algoritma terdefinisi dengan jelas sehingga
mudah dilaksanakan oleh pengguna algoritma.
d) Finiteness : suatu algoritma harus memberi kondisi akhir atau output setelah sejumlah langkah
yang terbatas jumlahnya dilakukan terhadap setiap kondisi awal atau input yang diberikan.
e) Effectiveness : setiap langkah dalam algorittma bisa dilaksanakan dalam suatu selang waktu
tertentu sehingga pada akhirnya didapatkan solusi sesuai yang diharapkan.
f) Generality : langkah-langkah algoritma berlaku untuk setiap himpunan input yang sesuai dengan
persoalan yang diberikan, tidak hanya untuk himpunan tertentu 2

2
Dharmawan, W.S., 2017, Game Logika Menara Hanoi Terhadap Tumbuh Kembang Pemikiran Anak dengan
Bahasa Pemrograman Visual Basic.Net . Jurnal Evolusi.Volume 5 (1).
Dharmawan, W.S., 2017, Game Logika Menara Hanoi Terhadap Tumbuh Kembang Pemikiran
Anak dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic.Net . Jurnal Evolusi.Volume 5 (1). ISSN
2338-8161.
Suprapto. 2008. Bahasa Pemrograman. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai