Anda di halaman 1dari 24

NAMA : BAGAS ANDRIATA PRATAMA

NIM : 112111945

KELAS : 2D32

TUGAS ADK PERTEMUAN 6

1. Berdasarkan Data_TugasPADK01.sav, lakukan pengujian apakah terdapat asosiasi homogen


antara variabel Kegiatan Sosial Gotong Royong (Y), Klasifikasi Desa/Kota (X11), dan Jenis
Kelamin (X13). Jika terdapat asosiasi homogen, apakah semua odds ratio bernilai 1 (satu)?
Gunakan tingkat signifikansi 5%.

2. Data berikut berisi tentang banyaknya kecelakaan yang menurut kondisi korban (tidak fatal
atau fatal), apakah terlempar dari kendaraan (Ya atau Tidak), dan status penggunaan seat belt
(Ya atau Tidak). Data diambil dari Tabel 8.18 (Agresti, A.,2002).

Lakukan pengujian apakah terdapat asosiasi homogen antar ketiga variabel


Tersebut. Jika terdapat asosiasi homogen, apakah semua odds ratio bernilai 1
(satu)? Gunakan tingkat signifikansi 5%

JAWAB

SPSS

1.
a) Case Processing Summary
Output di atas memberikan informasi mengenai jumlah data dan keterangan tentang data
missing /kosong. Dapat dilihat jumlah data ada 10901, tanpa ada data kosong.
b) Cross Tabulation

Output di atas menunjukkan tabel 3 (dua) arah yang dibentuk antara Kegiatan Sosial
Gotong Royong, Jenis Kelamin dan Klasifikasi Desa/Kota dengan total 10.901.

c) Chi-square test
Tabel Parsial Perkotaan

Hipotesis

 H0: Tidak terdapat hubungan antara variabel jenis kelamin dan


kegiatan sosial gotong royong
 H1: Terdapat hubungan antara variabel jenis kelamin dan kegiatan
sosial gotong royong
Tingkat signifikansi

α = 5% atau 0.05

Wilayah kritis

 Tolak H0 jika 𝜒2 hitung > 𝜒2 (α, 1)


 Tolak H0 jika p-value < 𝑎
Output SPSS

Dari hasil pengolahan di atas didapatkan nilai 𝜒2 hitung sebesar 154.855


dengan Nilai p-value (2 tailed) sebesar 0,000

Keputusan

𝜒2 hitung (154.855) > 𝜒2 tabel((0.05, 1)= 3,84)

p-value (0.00) < 𝑎 (0.05)


sehingga tolak H0

Kesimpulan

 Dengan tingkat signifikansi 5% dan jumlah sampel yang di tentukan


, terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara variabel jenis kelamin dan kegiatan sosial gotong
royong.
Tabel Parsial Pedesaan

Hipotesis

 H0: Tidak terdapat hubungan antara variabel jenis kelamin dan


kegiatan sosial gotong royong
 H1: Terdapat hubungan antara variabel jenis kelamin dan kegiatan
sosial gotong royong
Tingkat signifikansi

α = 5% atau 0.05

Wilayah kritis

 Tolak H0 jika 𝜒2 hitung > 𝜒2 (α, 1)


 Tolak H0 jika p-value < 𝑎
Output SPSS

Dari hasil pengolahan di atas didapatkan nilai 𝜒2 hitung sebesar 275.046


dengan Nilai p-value (2 tailed) sebesar 0.00

Keputusan

𝜒2 hitung (275.046) > 𝜒2 tabel((0.05, 1)= 3,84)

p-value (0.00) < 𝑎 (0.05)

sehingga tolak H0

Kesimpulan

 Dengan tingkat signifikansi 5% dan jumlah sampel yang di


tentukan, terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara variabel jenis kelamin dan kegiatan
sosial gotong royong.
Tabel Marginal

Hipotesis
 H0: Tidak terdapat hubungan antara variabel jenis kelamin dan
kegiatan sosial gotong royong
 H1: Terdapat hubungan antara variabel jenis kelamin dan kegiatan
sosial gotong royong
Tingkat signifikansi

α = 5% atau 0.05

Wilayah kritis

 Tolak H0 jika 𝜒2 hitung > 𝜒2 (α, 1)


 Tolak H0 jika p-value < 𝑎
Output SPSS

Dari hasil pengolahan di atas didapatkan nilai 𝜒2 hitung sebesar 428.197


dengan Nilai p-value (2 tailed) sebesar 0.00

Keputusan

𝜒2 hitung (428.197) > 𝜒2 tabel((0.05, 1)= 3,84)

p-value (0.00) < 𝑎 (0.05)

sehingga tolak H0

Kesimpulan

 Dengan tingkat signifikansi 5% dan jumlah sampel yang di tentukan


, terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara variabel jenis kelamin dan kegiatan sosial gotong
royong.
d) BD test

Hipotesis

H0: OR homogen pada strata (terdapat asosiasi homogen)

H1: OR tidak homogen pada strata (tidak terdapat asosiasi homogen)


Tingkat signifikansi

α = 5% atau 0.05

Wilayah kritis

 Tolak H0 jika p-value < 𝑎


Output SPSS

Dari hasil pengolahan di atas didapatkan nilai p-value (2 tailed) sebesar


0.474

Keputusan

p-value (0.474) > 𝑎 (0.05)

sehingga gagal tolak H0

Kesimpulan

 Dengan tingkat signifikansi 5% dan jumlah sampel yang di tentukan


, terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa OR tidak homogen
pada strata atau dengan kata lain terdapat asosiasi homogen

e) CMH test
Hipotesis

 H0: OR independent pada strata


 H1: OR tidak independent pada strata
Tingkat signifikansi

α = 5% atau 0.05

Wilayah kritis

 Tolak H0 jika 𝜒2 hitung > 𝜒2 (α, 1) =3.84


 Tolak H0 jika p-value < 𝑎
Output SPSS
Dari hasil pengolahan di atas didapatkan nilai 𝜒2 hitung sebesar 429.370
dengan Nilai p-value (2 tailed) sebesar 0.00

Keputusan

𝜒2 hitung (429.37) > 𝜒2 tabel((0.05, 1)= 3,84)

p-value (0.00) < 𝑎 (0.05)

sehingga tolak H0

Kesimpulan

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat signifikansi 5%


dan dengan jumlah sampel yang telah ditentukan, terdapat cukup bukti
untuk menyatakan bahwa OR tidak independen pada strata atau dengan kata
lain terdapat hubungan antara variabel jenis kelamin dan kegiatan sosial
gotong royong atau terdapat minimal 1 conditional odds ratio ≠ 1 dan
terjadi conditional association.

f) Mentel-Haenszel
Didapat nilai common odds ratio sebesar 2,372 artinya kecenderungan jenis
kelamin laki-laki untuk ikut kegiatan gotong royong 2,372 kali lebih besar daripada
jenis kelamin perempuan di perkotaan maupun perdesaan. Kemudian didapat nilai
selang kepercayaan diantara 2,184 dan 2,576 dimana tidak terdapat nilai satu di
dalam selang kepercayaan sehingga nilai odds ratio signifikan pada tingkat
signifikansi 5%.

2. Data berikut berisi tentang banyaknya kecelakaan yang menurut kondisi korban (tidak fatal
atau fatal), apakah terlempar dari kendaraan (Ya atau Tidak), dan status penggunaan seat
belt (Ya atau Tidak). Data diambil dari Tabel 8.18 (Agresti, A., 2002).

Lakukan pengujian apakah terdapat asosiasi homogen antar ketiga variabel


Tersebut. Jika terdapat asosiasi homogen, apakah semua odds ratio bernilai 1
(satu)? Gunakan tingkat signifikansi 5%

a) Case Processing Summary


Output di atas memberikan informasi mengenai jumlah data dan keterangan tentang data
missing /kosong. Dapat dilihat jumlah data ada 576184, tanpa ada data kosong.

b) Cross Tabulation

Output di atas menunjukkan tabel 3 (dua) arah yang dibentuk antara Kondisi korban,
penggunaan seat belt dan terlempar dari kendaraan dengan total 576184

c) Chi-square
Tabel Parsial Menggunakan seat belt

Hipotesis

H0: Tidak terdapat hubungan antara variabel apakah terlempar dari


kendaraan dan kondisi korban

H1: Terdapat hubungan antara variabel apakah terlempar dari


kendaraan dan kondisi korban

Tingkat signifikansi

α = 5% atau 0.05

Wilayah kritis

 Tolak H0 jika 𝜒2 hitung > 𝜒2 (α, 1)


 Tolak H0 jika p-value < 𝑎
Output SPSS

Dari hasil pengolahan di atas didapatkan nilai 𝜒2 hitung sebesar 119.265


dengan Nilai p-value (2 tailed) sebesar 0,000
Keputusan

𝜒2 hitung (119.265) > 𝜒2 tabel((0.05, 1)= 3,84)

p-value (0.00) < 𝑎 (0.05)

sehingga tolak H0

Kesimpulan

Dengan tingkat signifikansi 5% dan jumlah sampel yang di tentukan ,


terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara variabel apakah terlempar dari kendaraan dan kondisi
korban

Tabel Parsial Tidak Menggunakan seat belt

Hipotesis

H0: Tidak terdapat hubungan antara variabel apakah terlempar dari


kendaraan dan kondisi korban

H1: Terdapat hubungan antara variabel apakah terlempar dari kendaraan dan
kondisi korban

Tingkat signifikansi

α = 5% atau 0.05

Wilayah kritis

 Tolak H0 jika 𝜒2 hitung > 𝜒2 (α, 1)


 Tolak H0 jika p-value < 𝑎
Output SPSS

Dari hasil pengolahan di atas didapatkan nilai 𝜒2 hitung sebesar 4472.3


dengan Nilai p-value (2 tailed) sebesar 0.00

Keputusan

𝜒2 hitung (4472.3) > 𝜒2 tabel((0.05, 1)= 3,84)

p-value (0.00) < 𝑎 (0.05)

sehingga tolak H0

Kesimpulan
Dengan tingkat signifikansi 5% dan jumlah sampel yang di tentukan ,
terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara variabel apakah terlempar dari kendaraan dan kondisi
korban.

Tabel Marginal

Hipotesis

H0: Tidak terdapat hubungan antara variabel apakah terlempar dari


kendaraan dan kondisi korban

H1: Terdapat hubungan antara variabel apakah terlempar dari kendaraan dan
kondisi korban

Tingkat signifikansi

α = 5% atau 0.05

Wilayah kritis

 Tolak H0 jika 𝜒2 hitung > 𝜒2 (α, 1)


 Tolak H0 jika p-value < 𝑎
Output SPSS

Dari hasil pengolahan di atas didapatkan nilai 𝜒2 hitung sebesar


11203.058 dengan Nilai p-value (2 tailed) sebesar 0.00

Keputusan

𝜒2 hitung (11203.058) > 𝜒2 tabel((0.05, 1)= 3,84)

p-value (0.00) < 𝑎 (0.05)

sehingga tolak H0

Kesimpulan

Dengan tingkat signifikansi 5% dan jumlah sampel yang di tentukan ,


terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara variabel apakah terlempar dari kendaraan dan kondisi
korban

d) BD test
Hipotesis

H0: OR homogen pada strata (terdapat asosiasi homogen)

H1: OR tidak homogen pada strata (tidak terdapat asosiasi homogen)

Tingkat signifikansi

α = 5% atau 0.05

Wilayah kritis

 Tolak H0 jika p-value < 𝑎


Output SPSS

Dari hasil pengolahan di atas didapatkan nilai p-value (2 tailed) sebesar


0.110

Keputusan

p-value (0.11) > 𝑎 (0.05)

sehingga gagal tolak H0

Kesimpulan

 Dengan tingkat signifikansi 5% dan jumlah sampel yang di tentukan


, terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa OR tidak homogen
pada strata atau dengan kata lain terdapat asosiasi homogen

e) CMH test

Hipotesis

 H0: OR independent pada strata


 H1: OR tidak independent pada strata
Tingkat signifikansi
α = 5% atau 0.05

Wilayah kritis

 Tolak H0 jika 𝜒2 hitung > 𝜒2 (α, 1) =3.84


 Tolak H0 jika p-value < 𝑎
Output SPSS

Dari hasil pengolahan di atas didapatkan nilai 𝜒2 hitung sebesar 4591.219


dengan Nilai p-value (2 tailed) sebesar 0.00

Keputusan

𝜒2 hitung (4591.219) > 𝜒2 tabel((0.05, 1)= 3,84)

p-value (0.00) < 𝑎 (0.05)

sehingga tolak H0

Kesimpulan

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat signifikansi 5%


dan dengan sampel 576184 orang, terdapat cukup bukti untuk menyatakan
bahwa OR tidak independen pada strata atau dengan kata lain terdapat
hubungan antara variabel apakah terlempar dari kendaraan dan kondisi
korban atau terdapat minimal 1 conditional odds ratio ≠ 1 dan terjadi
conditional association.

f) Mantel-Haenszel
Didapat nilai common odds ratio sebesar 0,061 artinya kecenderungan terlempar
dari kendaraan dengan kondisi tidak fatal lebih kecil 0,061 kali daripada tidak
terlempar dari kendaraan baik menggunakan seat belt maupun tidak. Kemudian
didapat nilai selang kepercayaan diantara 0,054 dan 0,068.

syntax-adk-no-1.R
User

2023-03-16
#Persiapkan package
library(foreign) #Import data
library(DescTools) #Untuk uji asosiasi dan ukuran asosiasi
library(samplesizeCMH) #diperlukan untuk menggunakan Mantel-Haenzel test

#Mempersiapkan data yang akan digunakan


data6 <- read.spss("C:/Kuliah/SEMESTER 4/ANALISIS DATA KATEGORIK PRAKTIKUM/PE
RTEMUAN 6/Data_TugasPADK01.sav",to.data.frame=TRUE) #Sesuaikan dengan lokasi
penyimpanan file

## Warning in read.spss("C:/Kuliah/SEMESTER 4/ANALISIS DATA KATEGORIK


## PRAKTIKUM/PERTEMUAN 6/Data_TugasPADK01.sav", : Undeclared level(s) 5 added
in
## variable: X7

View(data6)
head(data6,3)

## urut m101 Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 X
7
## 1 2736 12 Tidak Ikut Gotong Royong Ikut Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5
## 2 2736 12 Tidak Ikut Gotong Royong Ikut Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5
## 3 2736 12 Tidak Ikut Gotong Royong Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5
## X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14
X15
## 1 Tidak Ada Tinggi Perkotaan KRT Laki-laki Kawin Perguruan Tin
ggi
## 2 Tidak Ada Tinggi Perkotaan ART Perempuan Kawin Perguruan Tin
ggi
## 3 Tidak Ada Tinggi Perkotaan ART Laki-laki Belum Kawin Maksimum SMP/Sedera
jat
## X16 Z X17 filter_.
## 1 Milik Sendiri 35 Dewasa Muda Selected
## 2 Milik Sendiri 34 Dewasa Muda Selected
## 3 Milik Sendiri 14 Remaja Selected

#Membuat tabel kontingensi


tabel6 <- table(data6$X13,data6$Y,data6$X11)
tabel6

## , , = Perkotaan
##
##
## Ikut Gotong Royong Tidak Ikut Gotong Royong
## Laki-laki 832 1500
## Perempuan 470 1936
##
## , , = Pedesaan
##
##
## Ikut Gotong Royong Tidak Ikut Gotong Royong
## Laki-laki 1485 1601
## Perempuan 850 2227

tabel6_f <- addmargins(tabel6)


tabel6_f

## , , = Perkotaan
##
##
## Ikut Gotong Royong Tidak Ikut Gotong Royong Sum
## Laki-laki 832 1500 2332
## Perempuan 470 1936 2406
## Sum 1302 3436 4738
##
## , , = Pedesaan
##
##
## Ikut Gotong Royong Tidak Ikut Gotong Royong Sum
## Laki-laki 1485 1601 3086
## Perempuan 850 2227 3077
## Sum 2335 3828 6163
##
## , , = Sum
##
##
## Ikut Gotong Royong Tidak Ikut Gotong Royong Sum
## Laki-laki 2317 3101 5418
## Perempuan 1320 4163 5483
## Sum 3637 7264 10901

#Pengujian asosiasi
chisq.test(tabel6_f[,,1][-3,-3],correct=F)

##
## Pearson's Chi-squared test
##
## data: tabel6_f[, , 1][-3, -3]
## X-squared = 154.86, df = 1, p-value < 2.2e-16

chisq.test(tabel6_f[,,2][-3,-3],correct=F)

##
## Pearson's Chi-squared test
##
## data: tabel6_f[, , 2][-3, -3]
## X-squared = 275.05, df = 1, p-value < 2.2e-16

chisq.test(tabel6_f[,,3][-3,-3],correct=F)

##
## Pearson's Chi-squared test
##
## data: tabel6_f[, , 3][-3, -3]
## X-squared = 428.2, df = 1, p-value < 2.2e-16

#OR dan RR
#Parsial
OddsRatio(tabel6[,,1], conf.level = 0.95) # OR tabel parsial kategori 1

## odds ratio lwr.ci upr.ci


## 2.284755 2.002895 2.606279

tabel61<-matrix(as.numeric(tabel6[,,1]), nrow = 2)
RelRisk(tabel61, conf.level = 0.95) # RR tabel parsial kategori 1

## rel. risk lwr.ci upr.ci


## 1.826386 1.656915 2.014368

OddsRatio(tabel6[,,2], conf.level = 0.95) # OR tabel parsial kategori 2

## odds ratio lwr.ci upr.ci


## 2.430169 2.185810 2.701845

tabel62<-matrix(as.numeric(tabel6[,,2]),nrow = 2)
RelRisk(tabel62, conf.level = 0.95) # RR tabel parsial kategori 2

## rel. risk lwr.ci upr.ci


## 1.741964 1.628016 1.864860

#Marginal
OddsRatio(tabel6_f[,,3][-3,-3], conf.level = 0.95) # OR tabel marginal

## odds ratio lwr.ci upr.ci


## 2.356442 2.170849 2.557902

RelRisk(tabel6_f[,,3][-3,-3], conf.level = 0.95) # RR tabel marginal

## rel. risk lwr.ci upr.ci


## 1.776361 1.679523 1.879303

#Mengubah tipe data tabel


tabel6n<-as.data.frame(tabel6) #Dibuat menjadi data frame baru
tabel6n$Freq<-as.numeric(tabel6n$Freq) #Mengubah tipe data frekuensi menjadi
numerik
colnames(tabel6n)[1]<-"Jenis Kelamin" #Ubah nama kolom Var1 menjadi Jenis Kel
amin
colnames(tabel6n)[2]="Kegiatan Sosial Gotong Royong" #Ubah nama kolom Var2 me
njadi Kegiatan Sosial Gotong Royong
colnames(tabel6n)[3]="Klasifikasi Desa/Kota" #Ubah nama kolom Var3 menjadi Kl
asifikasi Desa/Kota
tabel6n

## Jenis Kelamin Kegiatan Sosial Gotong Royong Klasifikasi Desa/Kota Freq


## 1 Laki-laki Ikut Gotong Royong Perkotaan 832
## 2 Perempuan Ikut Gotong Royong Perkotaan 470
## 3 Laki-laki Tidak Ikut Gotong Royong Perkotaan 1500
## 4 Perempuan Tidak Ikut Gotong Royong Perkotaan 1936
## 5 Laki-laki Ikut Gotong Royong Pedesaan 1485
## 6 Perempuan Ikut Gotong Royong Pedesaan 850
## 7 Laki-laki Tidak Ikut Gotong Royong Pedesaan 1601
## 8 Perempuan Tidak Ikut Gotong Royong Pedesaan 2227

tab6<-xtabs(Freq~.,data=tabel6n) #Membuat tabel baru setelah tipe data frekue


nsi diubah
tab6

## , , Klasifikasi Desa/Kota = Perkotaan


##
## Kegiatan Sosial Gotong Royong
## Jenis Kelamin Ikut Gotong Royong Tidak Ikut Gotong Royong
## Laki-laki 832 1500
## Perempuan 470 1936
##
## , , Klasifikasi Desa/Kota = Pedesaan
##
## Kegiatan Sosial Gotong Royong
## Jenis Kelamin Ikut Gotong Royong Tidak Ikut Gotong Royong
## Laki-laki 1485 1601
## Perempuan 850 2227

#BD Test dan CMH Test


BreslowDayTest(tab6)

##
## Breslow-Day test on Homogeneity of Odds Ratios
##
## data: tab6
## X-squared = 0.512, df = 1, p-value = 0.4743

mantelhaen.test(tab6)

##
## Mantel-Haenszel chi-squared test with continuity correction
##
## data: tab6
## Mantel-Haenszel X-squared = 428.45, df = 1, p-value < 2.2e-16
## alternative hypothesis: true common odds ratio is not equal to 1
## 95 percent confidence interval:
## 2.183694 2.575735
## sample estimates:
## common odds ratio
## 2.371628
syntax-adk-no-2.R
User

2023-03-16
#Persiapkan package
library(foreign) #Import data
library(DescTools) #Untuk uji asosiasi dan ukuran asosiasi
library(samplesizeCMH) #diperlukan untuk menggunakan Mantel-Haenzel test

#Mempersiapkan data yang akan digunakan


data6 <- read.spss("C:/Kuliah/SEMESTER 4/ANALISIS DATA KATEGORIK PRAKTIKUM/PE
RTEMUAN 6/tugas adk no 2 pert 6.sav",to.data.frame=TRUE) #Sesuaikan dengan lo
kasi penyimpanan file
View(data6)
head(data6,3)

## Penggunaan_seatbelt Terlempar_darikendaraan Kondisi_korban frekuensi


## 1 Ya Ya Tidak Fatal 1105
## 2 Ya Ya Fatal 14
## 3 Ya Tidak Tidak Fatal 411111

#Membuat tabel kontingensi


tabel6 <- xtabs(frekuensi~Terlempar_darikendaraan+Kondisi_korban+Penggunaan_s
eatbelt, data=data6)
tabel6

## , , Penggunaan_seatbelt = Ya
##
## Kondisi_korban
## Terlempar_darikendaraan Tidak Fatal Fatal
## Ya 1105 14
## Tidak 411111 483
##
## , , Penggunaan_seatbelt = Tidak
##
## Kondisi_korban
## Terlempar_darikendaraan Tidak Fatal Fatal
## Ya 4624 497
## Tidak 157342 1008

tabel6_f <- addmargins(tabel6)


tabel6_f

## , , Penggunaan_seatbelt = Ya
##
## Kondisi_korban
## Terlempar_darikendaraan Tidak Fatal Fatal Sum
## Ya 1105 14 1119
## Tidak 411111 483 411594
## Sum 412216 497 412713
##
## , , Penggunaan_seatbelt = Tidak
##
## Kondisi_korban
## Terlempar_darikendaraan Tidak Fatal Fatal Sum
## Ya 4624 497 5121
## Tidak 157342 1008 158350
## Sum 161966 1505 163471
##
## , , Penggunaan_seatbelt = Sum
##
## Kondisi_korban
## Terlempar_darikendaraan Tidak Fatal Fatal Sum
## Ya 5729 511 6240
## Tidak 568453 1491 569944
## Sum 574182 2002 576184

#Pengujian asosiasi
chisq.test(tabel6_f[,,1][-3,-3],correct=F)

## Warning in chisq.test(tabel6_f[, , 1][-3, -3], correct = F): Chi-squared


## approximation may be incorrect

##
## Pearson's Chi-squared test
##
## data: tabel6_f[, , 1][-3, -3]
## X-squared = 119.27, df = 1, p-value < 2.2e-16

chisq.test(tabel6_f[,,2][-3,-3],correct=F)

##
## Pearson's Chi-squared test
##
## data: tabel6_f[, , 2][-3, -3]
## X-squared = 4472.3, df = 1, p-value < 2.2e-16

chisq.test(tabel6_f[,,3][-3,-3],correct=F)

##
## Pearson's Chi-squared test
##
## data: tabel6_f[, , 3][-3, -3]
## X-squared = 11203, df = 1, p-value < 2.2e-16

#OR dan RR
#Parsial
OddsRatio(tabel6[,,1], conf.level = 0.95) # OR tabel parsial kategori 1

## odds ratio lwr.ci upr.ci


## 0.09273043 0.05432947 0.15827381
tabel61<-matrix(as.numeric(tabel6[,,1]), nrow = 2)
RelRisk(tabel61, conf.level = 0.95) # RR tabel parsial kategori 1

## rel. risk lwr.ci upr.ci


## 0.9886490 0.9802529 0.9937011

OddsRatio(tabel6[,,2], conf.level = 0.95) # OR tabel parsial kategori 2

## odds ratio lwr.ci upr.ci


## 0.05960426 0.05332430 0.06662380

tabel62<-matrix(as.numeric(tabel6[,,2]),nrow = 2)
RelRisk(tabel62, conf.level = 0.95) # RR tabel parsial kategori 2

## rel. risk lwr.ci upr.ci


## 0.9087333 0.9002598 0.9166004

#Marginal
OddsRatio(tabel6_f[,,3][-3,-3], conf.level = 0.95) # OR tabel marginal

## odds ratio lwr.ci upr.ci


## 0.02940634 0.02650745 0.03262226

RelRisk(tabel6_f[,,3][-3,-3], conf.level = 0.95) # RR tabel marginal

## rel. risk lwr.ci upr.ci


## 0.9205171 0.9134350 0.9270838

#Mengubah tipe data tabel


tabel6n<-as.data.frame(tabel6) #Dibuat menjadi data frame baru
tabel6n$Freq<-as.numeric(tabel6n$Freq) #Mengubah tipe data frekuensi menjadi
numerik
colnames(tabel6n)[1]<-"Apakah terlempar dari kendaraan"
colnames(tabel6n)[2]="Kondisi Korban"
colnames(tabel6n)[3]="Penggunaan seat belt"
tabel6n

## Apakah terlempar dari kendaraan Kondisi Korban Penggunaan seat belt Fr


eq
## 1 Ya Tidak Fatal Ya 11
05
## 2 Tidak Tidak Fatal Ya 4111
11
## 3 Ya Fatal Ya
14
## 4 Tidak Fatal Ya 4
83
## 5 Ya Tidak Fatal Tidak 46
24
## 6 Tidak Tidak Fatal Tidak 1573
42
## 7 Ya Fatal Tidak 4
97
## 8 Tidak Fatal Tidak 10
08

tab6<-xtabs(Freq~.,data=tabel6n) #Membuat tabel baru setelah tipe data frekue


nsi diubah
tab6

## , , Penggunaan seat belt = Ya


##
## Kondisi Korban
## Apakah terlempar dari kendaraan Tidak Fatal Fatal
## Ya 1105 14
## Tidak 411111 483
##
## , , Penggunaan seat belt = Tidak
##
## Kondisi Korban
## Apakah terlempar dari kendaraan Tidak Fatal Fatal
## Ya 4624 497
## Tidak 157342 1008

#BD Test dan CMH Test


BreslowDayTest(tab6)

##
## Breslow-Day test on Homogeneity of Odds Ratios
##
## data: tab6
## X-squared = 2.5556, df = 1, p-value = 0.1099

mantelhaen.test(tab6)

##
## Mantel-Haenszel chi-squared test with continuity correction
##
## data: tab6
## Mantel-Haenszel X-squared = 4581.3, df = 1, p-value < 2.2e-16
## alternative hypothesis: true common odds ratio is not equal to 1
## 95 percent confidence interval:
## 0.05430025 0.06750262
## sample estimates:
## common odds ratio
## 0.06054262

fisher.test(tab6[,,1])

##
## Fisher's Exact Test for Count Data
##
## data: tab6[, , 1]
## p-value = 1.713e-10
## alternative hypothesis: true odds ratio is not equal to 1
## 95 percent confidence interval:
## 0.05451871 0.17146058
## sample estimates:
## odds ratio
## 0.09271993

Anda mungkin juga menyukai