Sop MMD PDF
Sop MMD PDF
Puskesmas
Rendang Ni L Km Trisnahari,SKM,M.Kes
NIP. 197507231997032004
c. Tersusunnya
Penutup
kesimpulan
suasana keakraban.
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Susut I
Puskesmas Susut I
7. Hal-hal yang perlu Sebelum meracik obat terlebih dahulu mencuci tangan, alat martil
diperhatikan harus bersih, dan kerapian dalam melipat kertas perkamen.
8. Unit terkait - Gudang Obat
- Poli Umum ( BP )
- Poli Gigi
- Poli KIA
9. Dokumen terkait 1. Notulen
2. Buku register harian dan bulanan
SOP PEMBERIAN OBAT ORAL
DI APOTIK
No. Dokumentasi :
SOP/ADMIN/APOTIK
SOP No Revisi : 00
Tanggal Terbit : 04 Januari 2016
Halaman : 1/ 2
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Susut I
Puskesmas Susut I
7. Hal-hal yang perlu Alat untuk mengambil obat ( bijian ), Waktu obat Expierd.
diperhatikan
8. Unit terkait - Gudang Obat
- Poli Umum ( BP )
- Poli Gigi
- Poli KIA
9. Dokumen terkait 1. Notulen
2. Buku register harian dan bulanan
Protap Kesehatan Gigi dan Mulut
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
PUSKESMAS MALINAU KOTA
I. ANAMNESA
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Jantung
Kencing manis
Darah tinggi
Kehamilan (pada wanita)
Kebiasaan individu
Alergi
Komplikasi yang pernah dialami pada riwayat pengobatan lalu
Asma
TBC(paru)
HIV/AIDS
Kapan dirasakan
Sifat (akut,kronis )
Tempat (lokal,menyebar )
Sudah diobati/belum
II. PEMERIKSAAN
EKSTRA ORAL :
INTRA ORAL :
III. DIAGNOSA
II. ANAMNESA
III. PEMERIKSAAN
Melihat pipi dan bibir apakah ada pembengkaan bentuknya simetris atau
tidak, apakah ada celah bibir.
Bila ada pembengkaan pipi, meraba pipi memakai empat jari dengan
menekan pipi secara lembut untuk merasakan adanya benjolan/ pembengkaan
dan menilai apakah keras, lunak, ada fluktuasi atau tidak.
Bila ada pembengkaan bibir, memeriksa bibir bawah dengan menarik bibir
bawah kearah bawah dan memeriksa bibir atas dengan menariknya ke atas
untuk melihat apakah ada perubahan warna, benjolan, pembengkaan.
Menekan dengan lembut bibir untuk merasakan apakah keras, lunak atau ada
fluktuasi.
Memeriksa kelenjar getah bening di bawah rahang bawah dengan cara
meraba menggunakan jari telunjuk dan jari tengah menekan dengan lembut
menyusuri dari belakang telinga ke submandibula sampai arah depan/dagu
untuk menemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening.
Inspeksi
Meminta pasien membuka mulut selebar mungkin
Melihat menggunakan kaca mulut yang dipegang dengan tangan kiri/kanan
ke seluruh permukaan gigi apakah keadaannya bersih / kotor, adakah gigi
lubang (karies), warna, bentuk, gigi permanen sudah tumbuh atau belum dan
letak gigi.
Melihat apakah ada gusi bengkak, gusi bernanah, kemerahan dan berdarah.
Melihat apakah ada kelainan pada mukosa pipi dan lidah, bercak putih,
bercak merah, warna merah kebiruan, radang dan ulcus.
Melihat apakah ada kelainan celah pada palatum/langit-langit mulut, tumor
eksostosis.
Melihat dasar mulut apakah ada bengkak, lesi, ulcus
Melihat adanya perubahan warna gigi menjadi kehitaman.
Palpasi
Merasakan apakah ada gigi goyang dengan cara menjepitkan pinset pada
bagian mahkota gigi kemudian menggoyangkan gigi kearah luar dan dalam 2
kali, bila gigi bergerak sejauh > 2mm berarti gigi tersebut goyang.
Meraba gigi dengan cara menjepit cotton pellet menggunakan pinset
kemudian menekan gusi dengan lembut dan melihat apakah mudah berdarah
atau keluar nanah.
Meraba gusi dengan ujung jari telunjuk tangan kanan dan menekannya
apakah gusi bengkak, keras, lunak, fluktuasi, keluar nanah, nyeri (dengan
melihat ekspresi pasien).
Test vitalitas
Test dingin (menggunakan kapas yang telah disemprot chlor-ethil dan di
letakan di kavitas)
Test open buur (di lakukan bila tes dingin dan sonde memberikan hasil yang
negatif)
Perkusi
Mengetuk mahkota gigi dengan menggunakan pangkal kaca mulut untuk
mengetahui nyeri dengan melihat ekspresi penderita.
Druk
Mengetahui penjalanan keradangan dengan cara meletakan pangkal kaca
mulut di atas mahkota gigi kemudian penderita di minta menggigit perlahan-
lahan untuk mengetahui nyeri dengan melihat ekspresi penderita (Bila gigi
lawan tidak cukup ditekan dengan pangkal kaca mulut).
Pemeriksaan Penunjang
IV. DIAGNOSA
Ditegakkan berdasarkan:
Anamnesa
Keluhan Utama
Pemeriksaan Intra Oral
Pemeriksaan Ekstra Oral
Pemeriksaan Penunjang lainnya
V. RENCANA PERAWATAN
DEFINISI : Perawatan fissure sealant adalah penutupan pit dan fissure pada
gigi molar pertama permanen yang bebas karies.
1. Pastikan bahwa gigi molar pertama permanen yang dimaksud bebas karies.
2. Blokir saliva dengan cotton roll.
3. Olesi gigi dengan cairan etsa asam dan ditunggu beberapa saat.
4. Bilas gigi dengan air sampai dengan cairan etsa asam seluruhnya terbilas.
5. Siapkan lampu ‘light cure’.
6. Olesi gigi dengan cairan bonding.
7. Keringkan daerah kerja.
8. Aplikasikan resin komposit pada gigi yang dimaksud.
9. Paparkan light cure sesuai dengan aturan pemakaian bahan dari
perusahaan penghasil resin.
10. Oleskan varnish pada permukaan resin komposit yang telah mengeras.
11. Instruksikan pasien untuk tidak menggunakan gigi tersebut untuk makan
selama satu jam, menjaga kebersihan gigi dan mulut serta tidak memberikan
beban yang berlebihan pada gigi tersebut.
12. Instruksikan pasien untuk kembali 7 hari setelah perawatan.
13. Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita.
1. Persiapkan ultrasonic scaller, pastikan air mengalir dengan lancar dan mata
scaller dalam kondisi steril.
2. Instruksikan pasien untuk berkumur.
3. Ulasi daerah kerja dengan antiseptik.
4. Persiapkan saliva ejector.
5. Letakkan saliva ejector tip pada dasar mulut pasien.
6. Bersihkan karang gigi, baik supra maupun sub gingival kalkulus dengan
menggunakan ultrasonic scaller dengan tanpa tekanan pada gigi.
7. Poles gigi yang telah dibersihkan dari kalkulus sehingga halus.
8. Ulasi daerah kerja dengan antiseptik.
9. Berikan ‘dental health education’ pada pasien.
10. Instruksikan pasien untuk kontrol 7 hari setelah perawatan.
11. Mencatat hasil tindakan pada kartu status penderita.
II. ANAMNESA
Melihat pipi dan bibir apakah ada pembengkaan bentuknya simetris atau
tidak, apakah ada celah bibir.
Bila ada pembengkaan pipi, meraba pipi memakai empat jari dengan
menekan pipi secara lembut untuk merasakan adanya benjolan/ pembengkaan
dan menilai apakah keras, lunak, ada fluktuasi atau tidak.
Bila ada pembengkaan bibir, memeriksa bibir bawah dengan menarik bibir
bawah kearah bawah dan memeriksa bibir atas dengan menariknya ke atas
untuk melihat apakah ada perubahan warna, benjolan, pembengkaan.
Menekan dengan lembut bibir untuk merasakan apakah keras, lunak atau ada
fluktuasi.
Memeriksa kelenjar getah bening di bawah rahang bawah dengan cara
meraba menggunakan jari telunjuk dan jari tengah menekan dengan lembut
menyusuri dari belakang telinga ke submandibula sampai arah depan/dagu
untuk menemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening.
Inspeksi
Meminta pasien membuka mulut selebar mungkin
Melihat menggunakan kaca mulut yang dipegang dengan tangan kiri/kanan
ke seluruh permukaan gigi apakah keadaannya bersih / kotor, adakah gigi
lubang (karies), warna, bentuk, gigi permanen sudah tumbuh atau belum dan
letak gigi.
Melihat apakah ada gusi bengkak, gusi bernanah, kemerahan dan berdarah.
Melihat apakah ada kelainan pada mukosa pipi dan lidah, bercak putih,
bercak merah, warna merah kebiruan, radang dan ulcus.
Melihat apakah ada kelainan celah pada palatum/langit-langit mulut, tumor
eksostosis.
Melihat dasar mulut apakah ada bengkak, lesi, ulcus
Melihat adanya perubahan warna gigi menjadi kehitaman.
Palpasi
Merasakan apakah ada gigi goyang dengan cara menjepitkan pinset pada
bagian mahkota gigi kemudian menggoyangkan gigi kearah luar dan dalam 2
kali, bila gigi bergerak sejauh > 2mm berarti gigi tersebut goyang.
Meraba gigi dengan cara menjepit cotton pellet menggunakan pinset
kemudian menekan gusi dengan lembut dan melihat apakah mudah berdarah
atau keluar nanah.
Meraba gusi dengan ujung jari telunjuk tangan kanan dan menekannya
apakah gusi bengkak, keras, lunak, fluktuasi, keluar nanah, nyeri (dengan
melihat ekspresi pasien).
Tes vitalitas
Test dingin (menggunakan kapas yang telah disemprot chlor-ethil dan di
letakan di kavitas)
Test open buur (di lakukan bila tes dingin dan sonde memberikan hasil yang
negatif)
Perkusi
Mengetuk mahkota gigi dengan menggunakan pangkal kaca mulut untuk
mengetahui nyeri dengan melihat ekspresi penderita.
Druk
Mengetahui penjalanan keradangan dengan cara meletakan pangkal kaca
mulut di atas mahkota gigi kemudian penderita di minta menggigit perlahan-
lahan untuk mengetahui nyeri dengan melihat ekspresi penderita (Bila gigi
lawan tidak cukup ditekan dengan pangkal kaca mulut).
Pemeriksaan Penunjang
VI. DIAGNOSA
Ditegakkan berdasarkan:
Anamnesa
Keluhan Utama
Pemeriksaan Intra Oral
Pemeriksaan Ekstra Oral
Pemeriksaan Penunjang lainnya
VII. PENGOBATAN
VIII. KONSELING
A. DEKONTAMINASI
B. STERILISASI