UNNES
KEEFEKTIFAN METODE PRAKTIKUM KOLOID
BERPENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kiesia
oleh
Siti Rejeki
4301413064
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
201719
menggunakan mikroskop. Suspensi dapat dipisahkan melalui penyatingan.
‘Diameter partikel suspensi adalah lebih dari 100 nm. Costoh campuran suspensi
adalah campuran terigu atau kapur dengan air (Purba, 2007)
Partikel koloid memiliki bermacar-macam bentuk, antara lain bentuk
‘batang seperti pada vinus “Yohacce mosaic”, bentuk bulatan seperti padacampuran
silika-air, bentuk piringan seperti pada gamma globulin pada plasma darah
manusia, bentuk lapis tipis seperti pada minyak dalam air, dan beberapa koloid
memiliki penarpilan seperti serat (Petrucci, 1987).
Sistem koloid tersusun atas dua Komponen, yaitu fasa terdispersi dan
medium pendispersiistau fasn pendispersi: Fasa terdispersi bersifar: diskontian
{(terputus-putus), sedangkan medium pendispersi bersifat kontinu. Misalaya pada
-campuran susu dengan air, fisa terdispersinya susu dan medium pendispersinya
air (Purba, 2007). Perbedaan sifat campuran terdapat dalam Tabel 2.1
Tabel 2.1 Perbandingan Sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi
Tarutan Koloid, Suspensi
ADispersi molekuler) __(Dispersi Koloid) (Dispersi kasar)
‘Conteh: larutén gold) Coalohsxampuraisusu dengan Conteh; campuran
dalam air ais terigu dengan air
{D) Homogen, tidak dapat (1) Secara Makiroskopis bersifat (1) aa
dibedakan walaupun —homogen, tetapi “heté¥Ogen (2) Salah satu atau
smenggunakan jikadiamati dengan semua dimensi
smikroskop ultea sikroskop ultra partikelnya
(2)Semua —_partikelnya (2) Partikelnya __berdimensi__Iebih lebih besar
derdimensi Kurang dari antara | nm - 100.1 dari 100 nm
Tm (3) Dua fase (3) Dua fase
(3) Satu fase (4) Pada umumnya stabil (A) Tidak stabil
(4) Stabil (5) Tidak dapat disaring kecuali (5) Dapat disaring
5) Tidak dapat disaring dengan penyaring ultra