7 +victor+f +F +D +pasalbessy,+juli+2021
7 +victor+f +F +D +pasalbessy,+juli+2021
Abstract: This study aims to determine the procedure for granting credit at PT. Rural Bank (BPR) Phidectama Biak; To find out the
implementation of the internal control system for providing credit at PT. Rural Bank (BPR) Phidectama Biak in accordance with the elements
of internal control according to COSO; and to find out the factors that hinder the implementation of the internal control system in providing
credit at PT. People's Credit Bank (BPR) Phidectama Biak. The results of the study prove that the procedure for granting credit at PT. The
Rural Bank (BPR) Phidectama Biak has complied with the provisions of the procedures it has, although in practice there are still deviations
made. Procedure for granting credit at PT. Rural Bank (BPR) Phidectama Biak, among others: credit applications, customer review analysis,
analysis of customer review reports, credit decisions, approval of credit applications and credit disbursement; Implementation of the internal
control system for granting credit at PT. The Rural Bank (BPR) Phidectama Biak is mostly in the components of the control environment, risk
assessment, information and communication, monitoring is in accordance with the internal control component according to COSO. The
factors that hinder the implementation of the internal control system in providing credit at PT. Rural Bank (BPR) Phidectama Biak, among
others: the proximity of employees to prospective customers, incomplete requirements in submitting credit applications, and false information
provided by prospective customers.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Phidectama Biak;
Untuk mengetahui implementasi sistem pengendalian intern pemberian kredit yang terdapat pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Phidectama Biak sesuai dengan unsur pengendalian intern menurut COSO; dan Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat
implementasi sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Phidectama Biak. Hasil penelitian
membuktikan bahwa Prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Phidectama Biak sudah sesuai dengan ketentuan
prosedur yang dimiliki, walaupun dalam prakteknya masih terdapat penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan. Prosedur pemberian kredit
di PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Phidectama Biak antara lain : permohonan kredit, analisis peninjauan nasabah, analisis laporan hasil
peninjauan nasabah, keputusan kredit, persetujuan permohonan kredit dan pencairan kredit; Implementasi sistem pengendalian intern
pemberian kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Phidectama Biak sebagian besar dalam komponen lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, informasi dan komunikasi, pemantauan sudah sesuai dengan komponen pengendalian intern menurut COSO. Faktor-faktor
yang menghambat implementasi sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Phidectama Biak
antara lain : faktor kedekatan pegawai dengan calon nasabah, Persyaratan tidak lengkap dalam pengajuan permohonan kredit, dan informasi
palsu yang diberikan oleh calon nasabah.
On Assets.
Latar Belakang
Bank mempunyai peranan yang sangat penting bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam perekonomian di Indonesia untuk berbagai kegiatan dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
yang berkaitan dengan keuangan. Bank adalah suatu rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan Dalam Undang – Undang No. 10 Tahun 1998
(financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki tentang Perbankan bahwa bank ada dua jenis bank yaitu
kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank secara
memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang umum memiliki kegiatan pokok antara lain meghimpun
berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya,
masyarakat. Hal ini tampak dari kegiatan pokok bank yang memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang,
menerima simpanan dari masyarakat yang kelebihan dana menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat
dalam bentuk giro, tabungan serta deposito berjangka dan berharga. Bank Perkreditan Rakyat memiliki kegiatan yang
memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana jauh lebih sempit dibandingkan dengan kegiatan bank
(Ikatan Bankir Indonesia, 1999). umum karena Bank Perkreditan Rakyat memiliki kegiatan
Bank merupakan suatu lembaga perantara keuangan usaha antara lain memberikan kredit, menempatkan
yang memberikan jasa-jasa keuangan baik berupa tabungan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indoensia (SBI),
maupun pinjaman. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun deposito berjangka, sertifikat deposito, dan tabungan pada
1998 tentang Perbankan, pengertian bank adalah badan bank lain. Selain itu, Bank Perkreditan Rakyat juga
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat
5. Monitoring adalah proses yang menilai kualitas deposito berjangka dan penyaluran kredit. Keterbatasan ini
internal kinerja kontrol. diberikan kepada Bank Perkreditan Rakyat terkait dengan
tujuan pelayanan utama Bank Perkreditan Rakyat kepada
Komponen Pengendalian Intern usaha mikro kecil dan menengah serta masyarakat sekitar.
Menurut Setyawati, Agatha Gerry (2007) sistem Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang
pengendalian internal memiliki 5 komponen utama sebagai melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berikut: berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak
1. Lingkungan Pengendalian. Lingkungan pengendalian memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan
merupakan sarana dan prasarana yang ada di dalam BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan
organisasi atau perusahaan untuk menjalankan struktur bank umum karena BPR dilarang menerima simpanan giro,
pengendalian internal yang baik. kegiatan valas, dan perasuransian.
2 Penaksiran Risiko. Manajemen perusahaan harus dapat BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima
mengidentifikasi berbagai risiko yang dihadapi oleh simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,
perusahaan. Dengan memahami risiko, manajemen tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dapat mengambil tindakan pencegahan, sehingga dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. BPR
perusahaan dapat menghindari kerugian yang besar. sudah ada sejak jaman sebelum kemerdekaan yang dikenal
3 Aktivitas Pengendalian. Kegiatan pengawasan dengan sebutan Lumbung Desa, bank Desa, Bank Tani dan
merupakan berbagai proses dan upaya yang dilakukan Bank Dagang Desa atau Bank Pasar.
oleh manajemen perusahaan untuk menegakkan BPR merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur
pengawasan atau pengendalian operasi perusahaan. berdasarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
Committee of Sponsoring Organizations (COSO) Perbankan dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
mengidentifikasi setidak-tidaknya ada lima hal yang Undang No. 10 tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut
dapat diterapkan oleh perusahaan, yaitu: secara jelas disebutkan bawah ada dua jenis bank, yaitu
a. Pemberian otorisasi atas transaksi dan kegiatan. Bank Umum dan BPR.
Otorisasi dengan cara membubuhkan tanda tangan
sebagai bentuk persetujuan dari atasan. Fungsi, Tujuan dan Sasaran Bank Perkreditas Rakyat
b. Pembagian tugas dan tanggung jawab. Pembagian Fungsi Bank Perkreditan Rakyat adalah Penghimpun dan
tugas dan tanggung jawab berdasarkan struktur penyalur dana masyarakat.
organisasi yang telah dibuat perusahaan.
c. Rancangan dan penggunaan dokumen dan catatan Tujuan Bank Perkreditan Rakyat adalah menunjang
yang baik. Dokumen sebaiknya mudah dipakai oleh pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
karyawan, dokumen dibuat dengan bahan yang meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
berkualitas agar bertahan lama jika disimpan. stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat
d. Perlindungan yang cukup terhadap kekayaan dan banyak.
catatan perusahaan.
e. Pemeriksaan terhadap kinerja perusahaan. Sasaran Bank Perkreditan Rakyat adalah melayani
kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha
Bank Perkreditan Rakyat kecil, pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum
Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) adalah salah satu jenis dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih
bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, mewujudkan pemerataan layanan perbankan, pemerataan
kecil dan menengah. Dalam melaksanakan usahanya BPR kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar
berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir
prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem dan pengijon).
ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal 33
UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung Kredit
dan 3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight liberalism, Dalam bahasa latin kredit berarti “credere” yang artinya
etatisme, dan monopoli). Menurut UU No. 10 pasal 1 ayat 2 percaya. Pemberi kredit (kreditur) percaya kepada
tahun 1998 tentang perbankan, menyebutkan bahwa Bank penerima kredit (debitur) bahwa kredit yang
Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian.
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Bagi debitur, kredit yang diterima merupakan kepercayaan,
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan yang berarti menerima amanah sehingga mempunyai
jasa lalu lintas pembayaran. Kegiatan usaha Bank kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu Kasmir
Perkreditan Rakyat ditujukan untuk melayani usaha kecil (2014)
dan masyarakat didaerah.Bank Perkreditan Rakyat Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang
berbentuk hukum Perseorangan Terbatas, Perusahaan berarti kepercayaan, oleh karena itu dasar dari kredit adalah
Daerah atau koperasi. kepercayaan. Seseorang atau semua badan yang
Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang memiliki memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima
kegiatan usaha terbatas dengan transaksi yang sederhana, kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup
meliputi penghimpunan dana dalam bentuk tabungan,
pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, notaris, izin usaha atau sertifikat tanah dan dokumen
rentabilitas, dan ukuran lainnya. atau surat lainnya.
4. Collateral. Merupakan jaminan yang diberikan calon 2. Aspek Pasar dan Pemasaran. yaitu aspek untuk menilai
nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik prospek usaha nasabah sekarang dan di masa yang akan
5. Condition. Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai datang.
kondisi ekonomi dan politik sekarang dan di masa yang 3. Aspek Keuangan, merupakan aspek untuk menilai
akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek kemampuan calon nasabah dalam membiayai dan
usaha dari sektor yang di jalankan. mengelola usahanya. Dari aspek ini akan tergambar
berapa besar biaya dan pendapatan yang akan
Penilaian kredit dengan metode analisis 7 p adalah sebgai dikeluarkan dan diperolehnya. Penilaian aspek ini
berikut: dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.
1. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi 4. Aspek Operasi/Teknis. Merupakan aspek untuk menilai
kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari tata letak ruangan, lokasi usaha dan kapasitas produksi
maupun masa lalunya suatu usaha yang tercermin dari sarana dan prasarana
2. Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam yang dimilikinya.
klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu 5. Aspek Manajemen. Merupakan aspek untuk menilai
berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan,
3. Perpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam baik dari segi.
mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang
diinginkan nasabah Prosedur Pemberian Kredit
4. Prospect, yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia
yang akan datang menguntungkan atau tidak. Hal ini perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank
penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang yang lain tidak jauh berbeda. Prosedur pemberian kredit
dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank secara umum dapat dibedakan antara pinjaman
yang rugi, tetapi juga nasabah. perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum,
5. Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah
mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari untuk konsumtif atau produktif. Prosedur pemberian kredit
sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit menurut Kasmir (2014) yaitu sebagai berikut:
6. Profitability, untuk menganalisis bagaimana a. Pengajuan berkas-berkas
kemampuan nasabah dalam mencari laba b. Penyelidikan berkas pinjaman
7. Protection, Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar c. Wawancara I
usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. d. On the spot
Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang e. Wawancara II
atau jaminan asuransi. f. Keputusan kredit
g. Penandatanganan akad kredit atau perjanjian lainnya
Adapun prinsip 3R menurut Ikatan Bankir Indonesia h. Realisasi kredit
(2014:14) adalah sebagai berikut:
1. Returns, yaitu hasil yang diperoleh debitur ketika kredit Hasil Penelitian
itu dimanfaatkan. Bank harus memepertimbangkan Deskripsi Prosedur Pemberian Kredit pada PT. Bank
apakah kredit yang diajukan membawa manfaat Perkreditan Rakyat (BPR) Phidectama Biak
sehingga debitur mampu mengembalikan kredit beserta Kredit yang diberikan oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat
bunga, ongkos-ongkos, dan sebagainya. (BPR) Phidectama Biak kepada anggota yaitu tujuh jenis
2. Repayment, yaitu pembayaran kembali. Bank harus kredit meliputi Pinjaman Kapitalisasi, Pinjaman Produktif,
memperhatikan kemampuan membayar kredit debitur Pinjaman Konsumtif, Pinjaman Modal Kerja, Pinjaman
sesuai waktu yang disediakan. Sepeda Motor, Pinjaman Rumah dan Pinjaman Pendidikan.
3. Risk Bearing Ability, yaitu kemampuan debitur Pinjaman Kapitalisasi diberikan dengan tujuan agar
menanggung risiko bila terjadi hal-hal diluar dugaan anggota aktif dalam kegiatan menabung. Pinjaman
kedua belah pihak sehingga meyebabkan kredit menjadi produktif bertujuan untuk membantu anggota dalam
macet. mengembangkan usaha yang dimilikinya, Pinjaman
Konsumtif bertujuan untuk membantu kebutuhan
Disamping penilaian dengan 5C, 7P, dan 3R, prinsip konsumtif anggota. Pinjaman Modal Kerja ini diberikan
penilaian kredit dapat pula dilakukan dengan studi dengan tujuan untuk membantu anggota mendapatkan
kelayakan, terutama untuk kredit dalam jumlah yang modal usaha. Pinjaman Sepeda Motor memiliki tujuan
relative besar. Adapun penilaian kredit dengan studi untuk membantu anggota dalam mendapatkan kendaraan
kelayakan meliputi: bermotor yang diinginkan, Pinjaman Rumah ini bertujuan
1. Aspek Hukum. merupakan aspek untuk menilai untuk memfasilitasi anggota dalam mendapatkan rumah,
keabsahan dan keaslian dokumen-dokumen atau surat- sedangkan Pinjaman Pendidikan memfasilitasi anggota
surat yang dimiliki oleh calon debitor, seperti akte untuk meningkatkan pendidikan bagi dirinya dan keluarga
dari anggota tersebut.
pemberian kredit adalah untuk meminimalkan risiko-risiko wawancara dengan orang rumah sekitar. Misalnya
yang harus ditanggung oleh PT. BPR Phidectama Biak tetangga calon nasabah. Analisis meninjau nasabah ini
dalam memberikan kredit. Prosedur pemberian kredit di PT. dilakukan untuk meninjau jaminan yang dijaminkan
BPR Phidectama Biak dapat diilustrasikan dan dijelaskan apakah sesuai dengan nilai permohonan kredit yang
sebagai berikut: diajukan.
a. Permohonan Kredit c. Analis Laporan Hasil Peninjauan Nasabah
Permohonan kredit di PT. BPR Phidectama Biak Pihak bank membuat laporan mengenai riwayat kredit
diterima dan dilakukan pengecekan persyaratan yang calon nasabah, karakter calon nasabah, nilai jaminan
dibawa nasabah oleh CS (Customer Service). yang dijaminkan, dan kemampuan calon nasabah dalam
Persyaratan yang dibawa apabila kurang lengkap maka pelunasan kreditnya apabila permohonan kredit disetujui.
permohonan kredit tersebut harus dilengkapi terlebih d. Keputusan Kredit
dahulu dan apabila persyaratan lengkap, maka customer Keputusan kredit dilakukan setelah membuat laporan
service menerima permohonan tersebut dan meneruskan hasil analis, kemudian disampaikan kepada yang
berkas tersebut kepada atasannya. mempunyai kewenangan. Keputusan kredit di PT. BPR
Permohonan kredit ada beberapa yang diajukan oleh Phidectama Biak dilakukan oleh pejabat sebagai berikut:
calon nasabah yang mempunyai kedekatan dengan 1) Penyelia diberikan kewenangan memberikan kredit
pegawai, adanya kedekatan tersebut memberi peluang sebesar maksimal Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
besar disetujuinya permohonan kredit. Permohonan rupiah).
kredit yang diajukan dengan faktor kedekatan dengan 2) Pimpinan cabang diberikan kewenangan
pegawai ini, tetap harus dengan persyaratan lengkap. memberikan kredit sebesar maksimal Rp
Syarat yang harus dilengkapi oleh calon pemohon kredit 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
sebagai berikut: 3) Direksi diberikan kewenangan memberikan kredit
1. Kredit Umum sebesar maksimal Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
a) Fotokopi KTP suami dan istri rupiah).
b) Fotokopi Kartu Keluarga e. Persetujuan Permohonan Kredit
c) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Bagian administrasi menyiapkan dokumen-dokumen
d) Mengisi Blanko Kredit (sudah disediakan oleh yang dibutuhkan setelah diberi keputusan persetujuan
Bank) permohonan kredit oleh pejabat yang berwenang dalam
e) BPKB asli dan fotokopi perjanjian kredit dan pencairan kredit, setelah dokumen
f) Fotokopi STNK perjanjian selesai diproses maka disampaikan kepada CS
g) Fotokopi bukti lunas pajak kendaraan (Customer Service) untuk diinformasikan kepada
h) Sertifikat Hak Milik/Sertifikat Hak Guna nasabah untuk datang dan menandatangani dokumen
Bangunan asli dan fotokopi perjanjian kredit.
i) Fotokopi pembayaran PBB f. Pencairan Kredit
2. Kredit Multiguna/TNI/POLRI/PNS Proses perjanjian kredit selesai kemudian adalah
a) Rekomendasi dari instansi yang bersangkutan pencairan kredit. Proses penandatanganan kredit apabila
b) Surat Kuasa Pemotongan Gaji lancar dan dokumen lengkap, maka kredit bisa dicairkan.
c) Surat Keterangan Gaji/Pendapatan g. Hambatan-hambatan dalam Prosedur Pemberian
d) Surat Pernyataan Debitur Kredit
e) Surat Pernyataan Bendahara Gaji Tahap proses pemberian kredit pada PT. BPR
f) Fotokopi SK Pengangkatan (CPNS, PNS, BUMN, Phidectama Biak terdapat hambatan-hambatan yang
BUMD, Swasta, Pensiunan, Honorer) yangtelah dilalui. Hambatan tersebut dalam hal proses pemberian
dilegalisir pejabat yang berwenang persetujuan kredit kepada calon nasabah. Hambatan
g) Fotokopi Surat Keputusan Terakhir yang tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
dilegalisir 1. Faktor kedekatan pegawai dengan calon nasabah
h) 1 lembar fotokopi Kartu Pegawai (Negeri, Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bahwa
Swasta) yang telah dilegalisir pejabat yang terdapat faktor kedekatan antara pegawai dengan
berwenang calon nasabah. Faktor kedekatan ini memengaruhi
i) lembar fotokopi KTP Suami dan Istri disetujuinya permohonan kredit yang diajukan.
j) 1 lembar fotokopi KSK Faktor kedekatan ini memengaruhi disetujuinya
k) lembar foto ukuran 4x6 permohonan kredit yang diajukan, kedekatan yang
l) Fotokopi bukti kepemilikan jaminan tambahan dimaksud disini adalah apabila adanya faktor
m) Slip Gaji yang telah dilegalisir keluarga yang bekerja di PT. BPR Phidectama Biak
b. Analisis Peninjauan Nasabah atau memiliki hubungan baik dengan pegawai PT.
Analis peninjauan nasabah dilakukan dengan tujuan BPR Phidectama Biak, sehingga permohonan kredit
memastikan bahwa data yang diperoleh dari calon akan mudah untuk disetujui oleh pihak bank, tetapi
nasabah sesuai dengan kenyataan di lapangan. Kegiatan faktor kedekatan ini tidak memengaruhi mengenai
penganalisisan meninjau nasabah ini tidak dilakukan persyaratan yang harus dilengkapi. Faktor dekat atau
secara langsung kepada nasabah, tetapi dilakukan tidak dengan pegawai syarat-syarat pengajuan kredit