Anda di halaman 1dari 4

diskusi kelas kurang sesuai karena hanya Fifi dan

Natalia yang melakukan restitusi.


Langkah restitusi yang sudah dilakukan adalah
Menanyakan keyakinan. Ibu Eni menanggapi dengan
cara yang memungkinkan murid untuk membuat
ANALISIS STUDI KASUS evaluasi internal tentang apa yang dapat mereka
HASIL DISKUSI KELOMPOK 3 lakukan untuk memperbaiki kesalahan mereka dan
Oleh mendapatkan kembali harga dirinya.
Andi Adriana
Risal o Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil
Kasus 1 oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Natali?
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, Jelaskan jawaban Anda.
sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya Ibu Eni memposisikan diri sebagai “teman” karena
dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menegur mereka dengan halus, posisi “pembuat orang
menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan merasa bersalah” karena menegur mereka dengan
Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kemungkinan memberitahu apa yang mereka lakukan
kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak salah, dan posisi pemantau dengan melaporkan
mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba kelakuan mereka ke Ibu Santi.
mendekati kedua murid perempuan tersebut dan menegur
mereka dengan halus, namun ketiganya tetap berlaku tidak
pantas. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah
mengobrol. Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi
dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu
Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan
restitusi? Fifi dan Natali sempat berdebat sedikit, namun
pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi
menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan
kalau mereka ingin melakukannya, dan menanyakan
kembali, apa yang mereka bisa lakukan dengan restitusi?
Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka
tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Keduanya
mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan
sebuah diskusi kelas dengan teman-teman sekelasnya
tentang bagaimana seharusnya sikap mereka dalam
menjalan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling
menghormati, serta mengusulkan mengirim email kepada
Ibu Eni tentang keputusan mereka tersebut. Mereka pun
akan memberitahu Ibu Eni bahwa mereka akan
mengusulkan kepada Kepala Sekolah agar kali waktu
ketiadaan guru, agar Ibu Eni yang menggantikan dan pada
kesempatan itu mereka dapat menunjukkan sikap yang
lebih santun.
o Dalam penerapan Restitusi kasus di atas, sikap-sikap
restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu
Santi?
Ibu Santi menawarkan kepada Fifi dan Natali untuk
melakukan restitusi dengan menanyakan keyakinan.
Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia
melakukan restitusi? Fifi dan Natali sempat berdebat
sedikit, namun pada akhirnya mengatakan akan
meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan
itu boleh saja dilakukan kalau mereka ingin
melakukannya, dan menanyakan kembali, apa yang
mereka bisa lakukan dengan restitusi?
o Apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah
sesuai dengan kesalahan yang telah dibuat?
Bagaimana dengan solusi yang diusulkan keduanya,
langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah
dilakukan?
Restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai
dengan kesalahan yang telah dibuat. mengusulkan
mengirim email kepada Ibu Eni tentang keputusan
mereka tersebut. Mereka pun akan memberitahu Ibu
Eni bahwa mereka akan mengusulkan kepada Kepala
Sekolah agar kali waktu ketiadaan guru, agar Ibu Eni
yang menggantikan dan pada kesempatan itu mereka
dapat menunjukkan sikap yang lebih santun. Tetapi
Kasus 2 suara tulus, bahasa tubuh tidak kaku, dan mendekat ke
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di murid :
sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru Keyakina kelas apa yang kamu yakini tetapi tidak
menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera terlaksana hari ini?
di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman Bagaimana solusi kamu untuk memperbaiki hal ini?
memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna putih. Sabrina Apakah besok akan ada masalah untuk kamu agar bisa
berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah memakai sepatu hitam sesuai keyakina sekolah yang kamu
mengenakan sepatu. Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa yakini?
peraturan sekolah tentang seragam dan warna sepatu. Sabrina Baik, saya menghormati usahamu untuk memperbaiki diri.
menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, Mungkin Sabrina akan memberikan solusi agar bisa
namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak meminjam kepada temannya yang memiliki sepatu
mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak cadangan yang rumahnya dekat dari sekolah atau meminta
Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan untuk menelpon keluarganya di rumah agar membawakan
mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sepatu hitamnya ke sekolah.
sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna
sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan
warna sepatu sesuai peraturan”. Sabrina meminta maaf dan
memohon kembali kepada pak Lukman agar dapat tetap
mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang
kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak,
kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup
ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya
sudah kamu tidak usah bersepatu saja seharian di sekolah.
Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu
seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya
dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak
berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak
berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
o Kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh Sabrina?
Kebutuhan “Cinta dan kasih sayang(Kebutuhan untuk
diterima)” karena berusaha menjelaskan alasannya ke pak
Lukman dan Sabrina meminta maaf dan memohon kembali
kepada pak Lukman agar dapat tetap mengenakan
sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya.
Kebutuhan “Kebebasan (kebutuhan akan pilihan)” karena
seharian Sabrina tidak berani berkeliling sekolah karena
malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa sepatu.
Terpaksa dan tidak punya pilihan yang lebih baik(solusi
yang didapat merugikan) sehingga dia merasa tidak nyaman
dan malu.

o Nilai kebajikan atau Keyakinan Sekolah apa yang dituju


dengan bersepatu warna hitam?
Tidak ada nilai kebajikan yang terlalu berpengaruh dari hal
tersebut, tetapi kalau dipaksa untuk mengemukakannya
yaitu supaya semua murid di sekolah terlihat sama(nilai
keseragaman) sehingga terkesan tidak ada perbedaan kelas
dan status sosial, yang pada akhirnya dikhawatirkan bisa
mengganggu proses belajar mengajar karena timbulnya
kecemburuan sosial dan perundungan. Membiasakan anak
untuk disiplin, melatih nilai kedisiplinan dengan keyakinan
sekolah bersepatu warna hitam.

o Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer,


kira-kira apa yang akan dikatakannya dan bagaimana
sikapnya serta apa yang akan ditawarkan ke Sabrina?
Seandainya pak Lukman mengambil posisi seorang
manager pada kasus ini maka sikapnya pasti
mempersilahkan murid mempertanggung jawabkan
perilakukan(dari dalam diri murid), mendukung murid agar
dapat menemukan solusi atas hal tersebut sendiri (merdeka
dan mandiri). Pak Lukman akan mengatakan dengan nada
Kasus 3 o Bilamana Ibu Dani mengambil posisi
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Pemantau, apa yang akan dilakukan atau
Inggris di papan tulis, namun beliau
dikatakan olehnya?
memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran
dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. Ibu dani akan mengingatkan peraturan atau
“Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke konsekuensi yang akan diterima Fajar jika
depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun melakukan hal seperti itu. Ibu Dani dengan
tampak malas-malasan maju ke depan, dan suara datar dan bahasa tubuh yang formal
sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya akan mengatakan :
diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Tahukah kamu aturannya jika tidak
Inggrisnya dan memainkan spidol di tangannya. memperhatikan, acuh tak acuh dalam
“Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain pelajaran, dan jika nilai-nilaimu tidak terlalu
kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, bagus?
kira-kira siapa yang bisa?” Fajar pun kembali “Apakah kamu paham dan mengerti apa yang
duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah harus dilakukan bila melakukan hal tersebut?”
seringkali terjadi pada Fajar, sepertinya tidak “Saya akan memperhatikan kamu jika tetap
memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya seperti itu kamu tau apa sanksi dan
pun tidak terlalu bagus untuk pelajaran Bahasa konsekuensinya!”
Inggris. Pada saat ditegur oleh ibu Dani, Fajar
hanya menjawab, “Gak tahu Bu”. Ibu Dani pun
menjawab, “Gimana sih Fajar, kamu gak kasihan
sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan
kamu. Gak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun
diam membisu.
o Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani

dalam pendekatannya kepada Fajar?


Penghukum, “Ayo Fajar makanya jangan
tidur-tiduran, lain kali perhatikan!” (hukuman
verbal)
Pembuat orang merasa bersalah, “Gimana sih
Fajar, kamu gak kasihan sama Ibu ya, Ibu
sudah capek-capek mengajarkan kamu. Gak
kasihan sama Ibu?”

o Kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar? 


Cintah dan kasih sayang (Kebutuhan untuk
diterima), Fajar tidak memperhatikan, acuh
tak acuh pada pelajaran berarti ada perasaan
tidak suka dengan Cintah dan kasih sayang
akan menimbulkan perasaan suka dan
perhatian. Fajar juga tidak mendapat bantuan
atau perhatian dari guru dan teman-temannya
untuk mendapatkan solusi agar mampu
bertanggung jawab dan memperbaiki diri.
Kasus 4 menguntungkan, berpikir, dan menghasilkan
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan pelajaran (belajar bertanggungjawab dan
basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah menjahit), dan berkolaborasi dengan murid
pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan memperbaiki masalah yang ada. Sehingga
mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto hasilnya mengembalikan murid ke
dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada temannya(kelompoknya) dengan lebih baik dan
saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan kuat.
membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu
Kepala Sekolah, Ibu Suti menanyakan Dino tentang o Dalam kasus tersebut di atas siapa yang
Keyakinan Sekolah yang telah disepakati, yaitu dikuatkan, siapa yang mengaitkan ke keyakinan
tentang sikap saling menghormati. Ibu Suti yang lebih tinggi, serta siapa yang dipuaskan?
melanjutkan bertanya apakah Dino bersedia Coba Anda jelaskan jawaban Anda.
memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan Pelaku (Dino) dan korban (Anto) dikuatkan
terhadap Anto? Dino pun mengangguk. Kemudian bersama-sama, keyakinan sama, dan keduanya
Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, apa kebutuhan terpuaskan. Dino belajar bertanggung jawab,
Anto dalam peristiwa ini? Anto menjawab, “Saya menjahit dan Anto kancing bajunya kembali
perlu kancing saya diperbaiki pak. Ibu saya akan seperti semula. Membentuk dan mengembalikan
sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai hubungan yang lebih erat, lebih baik, dan kuat di
copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali antara keduanya dengan kasus ini.
bertanya ke Dino apakah dia bersedia menjahitkan
kembali ketiga kancing Anto tersebut? Kesal, Dino
menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau gimana
menjahit pak.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu
bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak,
memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang
mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti
menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino
menyetujui dan sepanjang siang itu belajar menjahit
dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir terlihat pada
jam pulang sekolah kedua anak laki-laki tersebut
sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
o Nilai kebutuhan apa yang diperlukan oleh Dino?

Nilai cinta dan kasih sayang, andai itu terpenuhi


maka Dino tidak akan emosi bertengkar sampai
kontak pisik.
Nilai kesenangan, Dino membutuhkan
kesenangan sehingga apapun yang terjadi saat
bermain basket pasti akan menjadi gurauan,
candaan, dan tidak bertingkah lakuk buruk yang
bisa menimbulkan pertengkaran.

o Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh


kepala sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang
dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan
demikian?

Posisi kontrol sebagai “Manager”, Ibu santi


mengajak muridnya menganalisis kebutuhan
dirinya, maupun kebutuhan orang lain.
Mempersilahkan murid
mempertanggungjawabkan perilakunya,
mendukung dan menuntun murid saling

Anda mungkin juga menyukai