Dosen Pengampu :
Jani Arni, M.Ag
Disusun Oleh :
1. Annisa Wineldi Putri (12030228763)
2. Dinda Ayu Putri Wioni (12030223838)
3. Muhammad Fadli (12030213900)
4. Salma Hanni Khalilah Nasution (12030223610)
5. Wigel Aridel (12030221221)
KELAS 2F
PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SUSKA RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami haturkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan
hidayah-Nya yang telah dilimpahkan-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Tafsir Ayat – Ayat Aqidah yang berjudul “Penafsiran
Ayat - Ayat tentang Kitab - Kitab Allah”. Selanjutnya shalawat dan salam kami
mohonkan untuk Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan Al-Qur’an dan
menjelaskannya melalui Hadits-hadits beliau.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas Ibunda
Jani Arni, M.Ag pada Mata Kuliah Tafsir Ayat-Ayat Aqidah, Prodi Ilmu Al-Qur’an
dan Tafsir, UIN SUSKA RIAU. Sekaligus, menjadi bahan pokok pembelajaran
untuk menambah khazanah ilmu mengenai Penafsiran Ayat-Ayat tentang Kitab-
Kitab Allah.
Akhirnya, kami berserah diri kepada Allah SWT seraya memohon taufiq dan
hidayah-Nya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang
membacanya, Amin.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Q.S. Al-Baqarah : 185
2 Q.S. Adz-Dzariyat : 56
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penafsiran Ayat - Ayat tentang Kitab - Kitab Allah?
2. Apa relevansi Penafsiran ayat tentang Kitab - Kitab Allah dengan persoalan
masyarakat?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Nama kitab- kitab Allah swt. yang diwahyukan kepada para Rasul
adalah sebagai berikut :5
1. Kitab Zabur
Kitab Zabur Zabur adalah kitab suci yang diturunkan pada Nabi
Daud a.s untuk dijadikan petunjuk dan bimbingan baginya dan umatnya.
Secara bahasa, Zabur berasal dari kata Zabaro-yazburu-zabrun yang
artinya tulisan. Jadi Zabur menurut arti aslinya adalah kitab tertulis.
Firman Allah dalam Al-Qur’an :
3
Marzuki, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 2 SMP”, t.tp,t.p,t.th. hlm. 23 (Diakses pada 23
Maret 2021 dari http://staff.uny.ac.id/)
4
Marzuki, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 2 SMP”, t.tp,t.p,t.th. hlm. 23 (Diakses pada 23
Maret 2021 dari http://staff.uny.ac.id/)
5
Lia R Kumalasari, Skripsi : “Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Iman Kepada Kitab-
Kitab Allah Swt Menggunakan Metode Pembelajaran Konstekstual Dengan Media Audio Visual
Pada Siswa Kelas Viii A Semester 1 Di MTs Yakti Tegalrejo Kec. Tegalrejo Kab. Magelang Tahun
Pelajaran 2019/2020.” (Salatiga : IAIN Salatiga, 2020), hlm.26-31
5
َ ض ۗ َولَقَدْ فَض َّْلنَا بَ ْع
ٍ ض ٱلنَّبِيِۦنَ َعلَ َٰى بَ ْع
ض ۖ َو َءات َ ْينَا دَ ُاودۥدَ ََ ب ا
ُورا ِ ت َو ْٱْل َ ْر َّ َو َربُّكَ أ َ ْعلَ ُم بِ َمن فِى ٱل
ِ س َٰ َم َٰ َو
Artinya: Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan
di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu
atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur (kepada) Daud.” (Q.S.
Al Israa’: 55).
2. Kitab Taurat
Taurat dalam bahasa Ibrani adalah Thora. Taurat adalah kitab yang
diturunkan oleh Allah swt.kepada Nabi Musa a.s untuk dijadikan petunjuk
dan bimbingan baginya dan umatnya. Firman Allah dalam Al-Qur’an :
3. Kitab Injil
Injil adalah kitab yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Isa as.
Sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi Bani Israil. Firman Allah dalam
Al-Qur’an :
نجي َل ِفي ِه ُهداى ِ ْ ُص ِدقاا ِل َما َبيْنَ يَدَ ْي ِه ِمنَ ٱلت َّ ْو َر َٰى ِة ۖ َو َءاتَ ْي َٰنَه
ِ ٱْل َ سى ٱب ِْن َم ْريَ َم ُم َ َوقَفَّ ْينَا َعلَ َٰ ٓى َءا َٰثَ ِرهِم بِ ِعي
َظةا ِل ْل ُمتَّقِين
َ ص ِدقاا ِل َما بَيْنَ يَدَ ْي ِه ِمنَ ٱلت َّ ْو َر َٰى ِة َو ُهداى َو َم ْو ِع
َ َونُور َو ُم
Artinya: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan
Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat.
Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya
(ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab
yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Al-Maidah : 46)
6
4. Kitab Al-Qur’an
Kitab Al-Qur’an Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan. Adapun
menurut istilah adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. Sebagai mukjizat-Nya dan merupakan pedoman dalam
bersyariat Islam, sebagai Al-Furqan pembeda antara yang haq dan yang
bathil penuntun kehidupan hingga ke akhir zaman.
َ َٰذَلِكَ ْٱل ِك َٰت َبُ ََّل َري
َْب ۛ فِي ِه ۛ ُهداى ِل ْل ُمتَّقِين
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah : 2)
]3 : [آل عمران
ٞ َ َ ۡ َُ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َۡ ُۡ ََ ََ َ ٗ ُ َ
ت ٱّللِ لهم عذاب َٰ
ِ بِٔٔاي ِ مِن ق ۡبل ُهدى ل ِلن
ِ اس وأنزل ٱلفرقانَۗ إِن ٱلذِين كفروا
َ
ٞ ٱّلل عز ُ
ُ شدِيدَۗ َو َ َ ٞ َ
]4: يز ذو ٱنتِقا ٍم [آل عمران ِ
“sebelum (Al Quran), sebagai petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al
Furqan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan
memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai
hukuman (siksa).” (Q.S. Ali Imran :4)
7
2.2.2 Al-Qur’an Surah Al-Ma’idah [5] : 48
ِۡحق ُم َصد ِٗقا ل َِما َب ۡي َن يَ َديۡهِ م َِن ۡٱلك َِتَٰب َو ُم َه ۡي ِم ًنا َعلَيه ۡ َ َ ۡ َ َۡ ََٓۡ ََ
َ ٱل
ِۖ ِ ِ ِ وأنزلنا إِليك ٱلكِتَٰب ب
ۡ ُ
ق ل ِك ّٖل َج َعل َنا َ ۡ َ ٓ َ َ َ ُ ٓ ۡ َ ۡ َ َ َ ُ َ نز َل َ َ كم بَ ۡي َن ُهم ب َما ٓ أ
ُ ۡ َ
ِّۚ ِ ٱّللُۖ َولا تتبِع أه َوا َءه ۡم عما جا َءك م َِن ٱلح ِ فٱح
ۡ ََُُۡ َٰ َ َ ٗ َ َ ٗ َُ ۡ ُ َ َ َ َ َُ َٓ َ َۡ َ ٗ َ ۡ َ ٗ َ ۡ ۡ ُ
ِ مِنكم شِرعة ومِنهاجا ۚ ولو شاء ٱّلل لجعلكم أمة وَٰحِدة ول
كن ل ِيبلوكم ف ِي
ٞ ير ُۢ بَ ِص َ َ
ُ خب
]13 :ير ]فاطر ِ ل
“Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) yaitu Kitab (Al-
Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya.
8
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat
(keadaan) hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Fathir : 31)
NO Mufradat Keterangan
Memberi peringatan secara bertahap, seperti halnya Al-
Qur’an. Ia diturunkan dalam jangka waktu 23 tahun secara
bertahap, sesuai kejadian–kejadian yang timbul, sebagaimana
1. نزل pembahasan terdahulu. Wahyu ini terkadang diungkapkan
dengan kata tanzil, dan kadang dengan inzal. Hal ini untuk
memberi pengertian bahwa kedudukan wahyu lebih tinggi
dibandingkan orang yang diberi wahyu.6
bahwa semua yang diturunkan, yakni aqidah, hukum, hikmah,
2. khabar, adalah suatu yang benar (haq), didalamnya tidak ada
الحق
keraguan.7
3. ما بين Maksudnya kitab-kitab yang diturunkan kepada para Nabi
terdahulu.8
يديه
Kata ini berasal dari bahasa Ibrani, artinya adalah syari’at
yang terdiri dari lima kitab. Mereka mengatakan bahwa
penulisnya adalah Nabi Musa, yakni : Kitab Kejadian, Kitab
Keluaran, Kitab Lawiyin, Kitab Bilangan, dan Kitab
Tatsniyatu’l-Isytira’. Sedang kaum Nasrani menamakan
4. seluruhnya itu sebagai Perjanjian Lama, yang isinya ialah
تورىة
Kitab-Kitab para Nabi, sejarah para penguasa, dan raja-raja
Bani Israil. Orang-orang Nasrani juga menamakannya
sebagai Perjanjian Baru, yang terhimpun menjadi satu yang
disebut Injil.
6
Maraghy, Tafsir Al-Maraghy trjm. Bahrun Abubakar (Semarang : Toha Putra,1986), hlm.162
7
Maraghy, Tafsir Al-Maraghy trjm. Bahrun Abubakar (Semarang : Toha Putra,1986), hlm.163
8
Maraghy, Tafsir Al-Maraghy trjm. Bahrun Abubakar (Semarang : Toha Putra,1986), hlm.163
9
Menurut Al-Qur’an, ialah apa yang diturunkan kepada Nabi
Musa agar disampaikan kepada ummatnya.9
الفرقان Akal yang membedakan antara barang yang benar dan bathil.
6. Segala sesuatu yang datang dari Yang Maha Suci, disebut
inzal (diturunkan). Seperti disebutkan dalam Firman-Nya :
َ ٞ َ ۡ َ نز ۡل َنا ۡٱلَ
ِس شدِيد َو َم َنَٰفِ ُع ل ِلناسٞ ِيد فِيهِ بَأ
َ حد َ َوأ
9
Maraghy, Tafsir Al-Maraghy 3 trjm. Bahrun Abubakar (Semarang : Toha Putra,1986), hlm.163
10
Maraghy, Tafsir Al-Maraghy 3 trjm. Bahrun Abubakar (Semarang : Toha Putra,1986), hlm.163
11
Maraghy, Tafsir Al-Maraghy 3 trjm. Bahrun Abubakar (Semarang : Toha Putra,1986), hlm.164
10
kesempurnaan, sehingga kata furqan berarti pembeda hak dan
bathil dengan pembedaan yang sempurna.12
7. انتقم Asal kata dari an-niqmah, yang artinya ialah kekuasaan dan
pembalasan. Dikatakan intiqam minhu, artinya apabila ia
menghukumnnya karena kejahatan yang dilakukannya.
Kata ini terambil dari kata هيمن, yang mengandung arti
8. kekuasaan, pengawasan, serta wewang atas sesuatu. Dari sini
مهيمنا
kata tersebut dipahami dalam arti menyaksikan sesuatu,
memelihara dan mengawasinya. Al-Qur’an adalah muhaimin
bagi kitab-kitab yang lalu, karena Dia menjadi saksi
kebenaran kandungan kitab-kitab yang lalu.
Ada juga yang membacanya muhaimanan artinya terpelihara,
yakni Al-Qur’an terpelihara.13
Kata شرعةdemikian juga شريعةpada mulanya berarti air yang
banyak atau jalan menuju sumber air. Agama dinamai syariat
karena ia adalah sumber kehidupan ruhani sebagaimana air
sumber kehidupan jasmani.
Al-Qur’an menggunakan kata syari’ah dalam arti yang lebih
9. sempit dari kata din yang biasa diterjemahkan dengan agama.
شرعة
Syariat adalah jalan yang terbentang untuk satu umat tertentu
dan nabi tertentu seperti syariat Nuh, syariat Ibrahim, syariat
Musa, syariat Isa, dan syariat Muhammad saw. Sedangkan
din/agama adalah tuntutan Ilahi yang bersifat umum dan
mencakup semua umat. Dengan demikian, agama dapat
mencakup sekian banyak syariat.14
10. منهج Bermakna jalan yang luas. Melalui kata ini, ayat tersebut
mengimajinasikan adanya jalan luas menuju syari’ah, yakni
sumber air itu.15
12
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 2, (Jakarta : Lentera Hati, 2000), hlm. 8
13
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 3, (Jakarta : Lentera Hati, 2000), hlm.112
14
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 3, (Jakarta : Lentera Hati, 2000), hlm. 113
15
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 3, (Jakarta : Lentera Hati, 2000), hlm. 114
11
11. لو Lauw/sekiranya dalam firman-Nya : لو شأ اللهlauw syaa
Allah/Sekiranya Allah menghendaki, menunjukkan bahwa hal
tersebut tidak dikehendaki-Nya, karena kata lauw, tidak
digunakan kecuali untuk mengandaikan sesuatu yang tidak
mungkin terjadi, yakni mustahil.16
12. الذي Ayat itu memulai firman Allah dengan kata alladzi ysng.
Penggunaan kata itu menunjukkan kesempurnaan al-Haq
yang menyertainya.17
16
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 3, (Jakarta : Lentera Hati, 2000), hlm. 115
17
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 11, (Jakarta : Lentera Hati, 2000), hlm. 472
18
Ibnu Katsir, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid 2 trjm. Salim, Said (Surabaya : Bina
Ilmu, 1986), hlm. 2
19
Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu’ III, (Jakarta : Pustaka Panjimas, 1984), hlm. 102
12
Jibril, yang kadang. kadang disebut juga Ruhul-Qudus. “Menyetujui (isi
kitab) yang ada di hadapannya.” Dijelaskan lagi: “Dan Dia telah
menurunkan Taurat dan Injil.” (ujung ayat 3).
Berkata Qatadah dan Arrabi’ bin Anas bahwa jelas yang dimaksud
dengan kata “Al-Furqan” disini adalah “Al-Qur’an” dan bukannya “Taurat”
sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Abi Saleh dengan
sanadnya yang lemah.
Arti kafir dalam ayat ini, ialah mereka yang mengingkari dan
menolak kebenaran ayat-ayat Allah dengan cara yang bathil yang akan
disiksa yang berat di hari Qiamat. Dan Allah yang Maha Perkasa, Maha
Besar kekuasaan-Nya akan membalas mereka yang mendustakan ayat-ayat-
Nya serta melanggar tidak mentaati para Rasul dan Nabi-Nabi agung dan
mulia.
20
Ibnu Katsir, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid 2 trjm. Salim, Said (Surabaya : Bina
Ilmu, 1986), hlm. 3
13
Menurut Tafsir Al-Azhar :21
“Terlebih dahulu.” (pangkal ayat 4). Yaitu bahwa sebelum kitab al-
Qur’an itu diturunkan kepada Rasul-Nya yang penghabisan, Muhammad
saw., terlebih dahulu telah diturunkan pula Taurat dan Injil. Al-Qu’ran yang
diturunkan kepada Muhammad saw. membenarkan atau mengakui isi
wahyu daripada kedua kitab itu.
21
Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu’ III, (Jakarta : Pustaka Panjimas, 1984), hlm. 103
14
kitab-kitab adalah menuntun al-Furqan manusia, atau akal murni manusia
tadi, di dalam menuju keridhaan Tuhan. Tidak mungkin orang yang teratur
caranya berfikir akan menolak kebenaran Tuhan. Sebab itu berkata Tuhan
pada lanjutan ayat: “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mau percaya
kepada ayat-ayat Allah, bagi mereka azab yang sangat.” Adzab itu ada dua
macam, pertama adzab dunia, yaitu azab kekacauan fikiran, azab karena
tidak dapat memperbedakan di antara buruk dengan baik, adzab hidup yang
sebagai “menghasta kain sarung,” berputar-putar di sana-sana juga, tidak
bertemu ujung. Dan azab yang kedua jalah di akhirat.
Ayat-ayat Allah yang patut dipercaya oleh akal yang murni itu amat
banyak. Di sekeliling kita ini banyaklah ayat-ayat, tanda kebesaran Tuhan.
Di antaranya yang terpenting ialah lahirnya seorang manusia, bernama Isa
Al-Masih, sampai berbeda dengan kelahiran manusia biasa. Dia lahir tidak
dengan hubungan kelamin laki-laki dengan perempuan. Hal yang demikian
tidak mustahil pada akal: sebab kekuasaan Allah meliputi sebab dan akibat.
Maka kejadian yang demikian itu, patutlah menambah iman manusia
kepada Allah Yang Tunggal dalam kekuasaan-Nya. Maka kalau ada orang
yang tidak mau percaya kejadian itu, durhakalah dia: kepada Allah dan
padamlah suluh akalnya yang murni, sebab itu tersiksalah dia. Di dunia
dengan kekacauan fikiran dan di akhirat dengan siksaan neraka. “Dan Allah
adalah Maha Gagah.” Berlaku seluruh apa yang Dia kehendaki, tidak ada
siapa-siapapun yang sanggup menghalangi, dan tidak ada siapa-siapapun
yang dapat memerintah Allah, supaya Allah menuruti apa yang dia
kehendaki. “Mempunyai siksaan.” (ujung ayat 4). Kepada setiap orang yang
mencoba menentang Allah.
22
Ibnu Katsir, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid 3 trjm. Salim, Said (Surabaya : PT Bina
Ilmu, 1986), hlm.111-113
15
Setelah Allah menyebut dan memuji kitab Taurat yang diturunkan
pada Nabi Musa a.s. dan menyuruh umatnya supaya mengikutinya, lalu
menyebut serta memuji Injil, juga menyuruh umatnya supaya
mengikutinya, maka dalam ayat ini Allah menyebut Al-Qur’an yang
diturunkan kepada hamba dan utusan-Nya Nabi Muhammad saw.
16
dengan segala yang menyempurnakannya, sedang Allah sendiri yang
menjamin menjaga kemurniannya sebagaimana firman Allah dalam surat
Al-Hijr ayat 9:
Jadi dalam masalah tauhid semua agama Allah sejak Nabi Adam
hingga Nabi Muhammad saw. tiada berbeda, tetapi dalam hal halal-haram
peraturan masyarakat maka Allah berwenang menetapkan dan mengubah
dalam masa dan saat yang ditentukannya sendiri, menurut hikmah dan
17
kehendak Allah sendiri, untuk menguji umat manusia siapa yang tetap taat
dan siapa yang menolak dan maksiat.
Walaa kin liyab luwakum fiimaa aataa kum: Tetapi sengaja Allah
berbuat demikian untuk menguji kesetiaanmu, apakah kalian tetap taat dan
patuh atau curang dan nyeleweng dan maksiat.
23
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 11, (Jakarta : Lentera Hati, 2000), hlm. 472-473
18
Dari apa yang lelah Kami wahyukan kepadamu yaitu al Kitab yang amat
sempurna yakni al Qur'an itu-lah yang haq, sedikit pun tidak mengandung
atau disentuh walau salah satu aspeknya oleh kebatilan dan kesalahan. Dia
membenarkan kitab kitab suci yang turun sebelumnya karena sumbernya
satu yaitu Allah dan semua mengandung pokok pokok ajaran yang sama.
Sesungguhnya Allah terhadap hamba-hamba-Nya benar-benar Maha
Mengetahui lagi Maha Melihat keadaan mereka.
Bisa juga ayat di atas berhubungan dengan firman Nya sebelum ini
yang menguraikan orang orang yang membaca al Kitab, lalu dilanjutkan
disini dengan menguraikan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw.
Ayat di atas memulsi firman Allah ini dengan kata alladzi/ yang.
Penggunaan kata itu untuk menunjukkan kesempurnaan al Haq yang
menyertainya. Yakni sifat wahyu wahyu Allah yang terkumpul dalam kitab
suci Al-Qur'an adalah sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan pada
setiap kandungan wahyu itu. Jika Anda berkata: “Ini adalah kitab yang
benar”, maka bisa jadi ja hanya benar secara menyeluruh, belum mencakup
seluruh perinciannya, tetapi jika Anda berkata: “Yang saya tulis di sini
adalah benar” maka semua yang Anda tulis adalah benar adanya.
19
peranan akal dan ilmu sangat besar untuk menolak atau menerimanya. Yang
ketiga adalah bila informasi yang diterima bertentangan dengan informasi
Al-Qur'an. Nah di sini, apabila informasi akal dan hakikat ilmiah secara
lahiriah bertentangan dengan teks ayat, maka perlu dilakukan pengamatan
dan studi ulang dan jika masih demikian, maka Anda dapat menangguhkan
keputusan atau menakwilkan ayat yang Anda nilai tidak sejalan maknanya
dengan hakikat ilmiah itu. Sekali itu jika yang diinformasikan itu
merupakan hakikat ilmiah, atau informasi akal yang pasti, bukan sekadar
ide atau teori ilmiah.
20
2.6 Relevansi Ayat Terhadap Persoalan di Masyarakat
Sejak masa dahulu hingga dewasa ini, sudah banyak perdebatan yang
terjadi dikalangan masyarakat mengenai pemahaman sebagian orang tentang
Kitab-Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya. Kitab-kitab Allah sebelum
Al-Qur’an sudah tidak berlaku lagi, baik isi maupun aturan-aturan yang ada di
dalamnya. Kitab-kitab sebelum Al-Qur’an hanya berlaku pada syariat yang
diterapkan pada masa tertentu, yaitu selama Nabi atau Rasul diutus oleh Allah
sedangkan Al-Qur’an berlaku sampai akhir zaman.24 Sekarang, bisa kita lihat
kitab-kitab yang terdahulu itu sudah dinodai dengan pelengseran isi dan makna
Ayat Allah yang ada di dalamnya, telah banyak kepalsuan isi ayat yang dibuat-
buat oleh segelintir manusia yang tidak bertanggung jawab. Al-Qur’anlah yang
menjadi pembeda antara yang haq dan yang bathil tersebut, juga untuk
mengungkap kebenaran keberadaan kitab-kitab terdahulu, serta
menyempurnakan syariat Islam untuk beribadah kepada Allah. Hingga kini, Al-
Qur’an lah menjadi pedoman umat Islam dalam mengikuti syari’at Allah. Yang
Allah jamin terpeliharanya isi kandungannya, serta tidak akan pernah bisa
disamai ayat-ayat-Nya dan tidak ada yang bisa menandidingi atau mencoba
membuat-buat ayat seperti apa yang terkandung dalam Al-Qur’an.
24
Sangkot Sirait, “Profesionalitas Guru Mi Program Dual Mode System Fakultas Ilmu Tarbiyah
Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam Pembelajaran Aqidah” Jurnal Pendidikan
Agama Islam, Vol. X, No. 1, Juni 2013, hlm. 9
21
2.7 Hadits yang Berkenaan dengan Ayat
1. H.R. Bukhari No. 4825
َ َعة
ع ْن َ ع ْن أ َ ِبي َُ ْر َ ي ُّ ِيم أ َ ْخبَ َرنَا أَبُو َحيَّانَ التَّي ِْم
َ سدَّدٌ قَا َل َحدَّثَنَا ِإ ْس َما ِعي ُل ب ُْن ِإب َْراه
َ َحدَّثَنَا ُم
اس فَأَت َاهُ ِجب ِْري ُل فَقَا َل َما ِ َسلَّ َم ب
ِ َّار اَا يَ ْو اما ِللن َ ُصلَّى اللَّه
َ علَ ْي ِه َو َ ي ُّ أ َ ِبي ُه َري َْرة َ قَا َل َكانَ النَّ ِب
ث قَا َل َماِ س ِل ِه َوتُؤْ ِمنَ ِب ْالبَ ْع
ُ ان أ َ ْن تُؤْ ِمنَ ِباللَّ ِه َو َم َلئِ َكتِ ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ِب ِلقَائِ ِه َو ُر ِ ْ ان قَا َل
ُ اْلي َم ِْ
ُ اْلي َم
َ َة َ الز َكاة َ ْال َم ْف ُرو
َّ ِيَ ص َلة َ َوت ُ َؤد َّ يم الَ ش ْيئاا َوت ُ ِق َ اْلس َْل ُم أ َ ْن ت َ ْعبُدَ اللَّهَ َو ََّل ت ُ ْش ِركَ ِب ِه
ِ ْ اْلس َْل ُم قَا َل
ِْ
َان َقا َل أ َ ْن ت َ ْعبُدَ اللَّهَ َكأَنَّكَ ت ََراهُ فَإ ِ ْن لَ ْم ت َ ُك ْن ت ََراهُ فَإِنَّهُ َي َراكُ س ِ ْ ضانَ َقا َل َما
َ ْاْلح َ وم َر َم
َ ص ُ َ َوت
ت ِ ع ْن أ َ ْش َر
ْ َاط َها ِإذَا َو َلد َ َسأ ُ ْخ ِب ُرك َ سائِ ِل َو َ عةُ قَا َل َما ْال َم ْسئُو ُل
َّ ع ْن َها ِبأ َ ْعلَ َم ِم ْن ال َّ قَا َل َمت َى ال
َ سا
ان فِي خ َْم ٍس ََّل َي ْعلَ ُم ُه َّن ِإ ََّّل اللَّهُ ث ُ َّم ت َ َل ِ اْل ِب ِل ْالبُ ْه ُم فِي ْالبُ ْن َي
ِ ْ ُ عاةَ ط َاو َل ُر َ َ ْاْل َ َمةُ َربَّ َها َو ِإذَا ت
ع ِة ) ْاْل َيةَ ث ُ َّم أ َ ْد َب َر فَقَا َل ُردُّوهُ فَ َل ْم يَ َر ْوا َّ سلَّ َم ( ِإ َّن اللَّهَ ِع ْندَهُ ِع ْل ُم ال
َ سا َ ُصلَّى اللَّه
َ علَ ْي ِه َو َ ي ُّ النَّ ِب
ان ِ ْ عبْد اللَّ ِه َج َع َل ذَ ِلك ُكلَّهُ ِم ْن
ِ اْلي َم َ اس دِينَ ُه ْم قَا َل أَبُو
َ َّش ْيئاا فَقَا َل َهذَا ِجب ِْري ُل َجا َء يُعَ ِل ُم الن
َ
25
Shohih Bukhari, no. 48 Lidwa Pusaka i-Software-Kitab 9 Imam Hadits
22
ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Tapi aku akan
terangkan tanda-tandanya; (yaitu); jika seorang budak telah melahirkan
tuannya, jika para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba
membangun gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui lamanya
kecuali oleh Allah". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca:
"Sesungguhnya hanya pada Allah pengetahuan tentang hari kiamat" (QS.
Luqman: 34). Setelah itu Jibril 'Alaihis salam pergi, kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "hadapkan dia ke sini." Tetapi para
sahabat tidak melihat sesuatupun, maka Nabi bersabda; "Dia adalah Malaikat
Jibril datang kepada manusia untuk mengajarkan agama mereka." Abu
Abdullah berkata: "Semua hal yang diterangkan Beliau shallallahu 'alaihi
wasallam dijadikan sebagai iman.”
26
Shohih Bukhari, no. 6969 Lidwa Pusaka i-Software-Kitab 9 Imam Hadits
23
kalian melarang kalian bertanya kepada mereka? Tidak, demi Allah, tidak
akan kami lihat salah seorang di antara mereka bertanya kalian tentang yang
diturunkan kepada kalian."
27
Sunan Tirmidzi, no. 6969 Lidwa Pusaka i-Software-Kitab 9 Imam Hadits
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ayat- ayat berkenaan tentang kitab-kitab Allah diatas dimaksudkan agar
kita dapat memahami dan meyakini keberadaannya. Dan berpegang teguh
kepada Al-Qur’an yang telah Allah turunkan kepada Rasulullah saw. sebagai
pedoman bagi kita umat Islam. Agar menjadi tuntunan hidup kita sampai ke
akhirat nanti.
3.2 Saran
Senantiasa kita untuk terus berupaya memahami penafsiran ayat-ayat
tentang kitab-kitab Allah diatas, agar sempurna keimanan kita dan kita
mendapatkan petunjuk-Nya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Katsir, Ibnu. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid 2 trjm. Salim, Said.
Surabaya : Bina Ilmu, 1986.
Katsir, Ibnu. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsier Jilid 3 trjm. Salim, Said.
Surabaya : Bina Ilmu, 1986.
Shihab, M.Quraish. Tafsir Al-Misbah Jilid 11. Jakarta : Lentera Hati, 2000.
iii