Anda di halaman 1dari 12

Berprasangka Baik dan Buruk

dalam Perspektif al-Qur’an


Disusun
Oleh :
Nurul Hamidah (12030223856)
Qaulan Saqila (12030223806)
Salma Hanni Khalilah Nasution (12030223610)
Apa itu husn al-zhann?

Husn al-zhann diserap kedalam bahasa indonesia,


dengan arti prasangka baik

Husn al-zhann juga bisa diartikan sebagai cara pandang


seseorang yang kemudian menjadikannya melihat segala
sesuatu dalam perspektif kebaikan.

Husn al-zhann ini diartikan sebagai perilaku meniadakan


prasangka buruk (qath’ul wahm) yang dapat menimbulkan
bahaya dan bisa menjerumuskan.
Apa itu su’u al-zhann?

Su’u al-zhann adalah lawan dari baik sangka

Disebut buruk sangka adalah anggapan, pendapat, atau sikap


yang bertentangan dengan kebenaran dan kebaikan.

Orang yang berburuk sangka berarti adalah orang yang


memiliki anggapan, pendapat, atau sikap yang buruk
terhadap suatu keadaan atau seseorang di mana keadaan
atau seseorang tersebut sesungguhnya menunjukkan hal
yang sebaliknya
Inventarisasi Ayat :

Q.S. Al-Hujurat ayat 12

َ ُ ْ َّ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ُّ ُ َ ً ْ َ ْ ُ ُ ْ َّ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ َّ َ َ َ َّ ْ َّ َ ْ َ َّ َّ َ ً ْ َ ْ ُ َ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ٰٓ
َ ‫ن يأك‬
‫ل‬ َ ‫ب احدك َم ا‬ َ ‫يح‬
ِ ‫ب بعضك َم بعضاَ ا‬ َ ‫ن ِاثمَ ولا تجسسوا ولا يغت‬ َ ِ ‫ض الظ‬ َ ‫ن بع‬
َ ‫ن ِا‬ َ ‫ن امنوا اجت ِنبوا ك ِثيرا ِم‬
َ ِ ‫ن الظ‬ َ ‫﴿ يايها ال ِذي‬
ٰ ْ َّ ََّ َ ٰ َّ َ ٰ ُ َّ َ ُ ْ ُ ُ ْ َ َ ً ْ َ ْ َ َ َْ
)١٢ :49/‫ ﴾ ( الحجرت‬١٢ َ‫اّلل توابَ ر ِحيم‬ َ ‫ن‬ َ ‫اّللَ ِا‬
َ ‫لح َم ا ِخي َِه ميتا فك ِرهتمو َه واتقوا‬

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari
purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S. al-Hujurat : 12)
Sebab Turunnya Ayat :

Dikutip dari Tafsir Al-Munir, Ibnu Mundzir meriwayatkan dari


lbnu Juraij, ia mengatakan, "Orang-orang mengira ayat ini turun
terkait dengan Salman al-Farisi, Saat ia makan, lalu tidur
dengan pulas, ada seseorang membicarakan makan dan
tidurnya Salman. Lalu turunlah ayat ini."
Penafsiran Ayat

Wahai orang-orang yang membenarkan Allah SWT


dan Rasul-Nya, jauhilah berbagai prasangka.

Allah SWT menjelaskan alasan larangan berprasangka buruk


atau jahat kepada orang baik atau mukmin adalah dosa

Larangan Allah untuk jangan melakukan tajassus

Larangan Allah untuk jangan melakukan ghibah


Inventarisasi Ayat :
Q.S. Yunus ayat 36

َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ ٰ َّ ْ َ َ ْ َ ْ ْ ُ َ َّ َّ َّ ًّ َ َّ ْ ُ ُ َ ْ َ ُ ََّ َ َ
)٣٦ :10/‫ ﴾َ( يونس‬٣٦َ‫﴿َوماَيت ِبعَاكثرهم َِالاَظنا َِانَالظنَلاَيغ ِني َِمنَالح ِقَشي ًٔـا َِانَاّللَع ِليمَ ِۢب َماَيفعلون‬
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu
tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka kerjakan.” (Q.S. Yunus : 36)
Penjelasan Ayat
Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan mengenai orang-orang
dalam keyakinan mereka, dalam kemusyrikan mereka dan dalam
penyembahan mereka kepada selain Allah SWT yang tidak
mengikuti dasar apapun, melainkan mereka hanya mengikuti
persangkaan yang lemah yaitu angan-angan dan khayalan dan itu
tidak berguna bagi mereka karena sesungguhnya persangkaan
yang lemah tidak bisa mencapai kebenaran yang hakiki yaitu
ilmu dan keyakinan yang benar.

Ini adalah sebagai ancaman yang sangat keras terhadap mereka


karena sesungguhnya Allah SWT telah memberitakan bahwa Dia
akan memberi balasan kepada mereka yang setimpal dengan
sangat teliti.
Contoh dan Macam-Macam Zhann
Dalam Perspektif Al-Qur’an

Husn al-zhann
Su’u al-zhann
Berprasangka Baik (Husn al-Zhann) Kepada Allah
Tajassus (Mencari-Cari Kesalahan)

Berprasangka Baik (Husn al-Zhann) Kepada Sesama Ghibah (Menggunjing)

akhlakul mazmumah
akhlakul karimah
Hikmah Keberadaan Husn al-Zhann
dan Su’u al-Zhann:

Seseorang dapat meningkatkan rasa menerima (qanaah) dalam kehidupannya


karena senantiasa membangun sikap husn al-zhann dalam dirinya.

Seseorang bisa mengetahui bahwa husn al-zhann melahirkan sikap


tawakkal pada Allah atas setiap ketetapan yang diberikan-Nya.

Dengan mengenal sikap su’u al-zhann kita dapat mewanti-wanti apakah


kita termasuk orang-orang yang mungkin dihatinya terdapat perasaan
seperti itu atau tidak. Agar menjadi upaya mawas diri dan control bagi
diri kita untuk jangan membiarkannya melekat dihati.

Anda mungkin juga menyukai