Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing

Irawan Danismaya, M.Kep

Disusun Oleh

Kelompok 3

1. Muhammad Taufik Iskandar 1932311014


2. Muhammad Adam Wirakusuma 1932311016
3. Eka Mustika Sari 1932311020
4. Adila Indah Kirana 1932311022
5. Della Amelia Permana Putri 1932311027
6. Siti Haniva Destriani 1932311028

S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI1
2019/2020

1
1. Adab memperlakukan orang sakit menurut agama Hindu
Budaya Hindu akan membacakan mantra-mantra ketika mendengar atau
mengunjungi yang sakit, orang hindu mohon kepada Hyang Widhi agar ia cepat sembuh.
Ketika mendengar atau mengunjungi yang sekarat, tetap orang hindu akan mohon
kepada-Nya agar diberikan mukzizat ia sembuh/ hidup. Namun bila ia pada akhirnya
meninggal dunia, maka orang hindu pun mohon kepada-Nya agar roh/ atmannya pergi
dengan tenang menuju kepada Hyang Widhi.
Ketika dilaksanakan upacara Pitra Yadnya barulah orang hindu mohon agar
rohnya mencapai kebebasan, kedamaian ketenangan, dan kesempurnaan. Kebebasan
artinya roh terlepas dari ikatan Panca Mahabutha (tubuh) melalui prosesi Ngaben,
ketenangan artinya roh terlepas dari ikatan Panca Tanmatra (kenikmatan panca indria
ketika masih hidup) melalui prosesi Nyekah, dan kesempurnaan artinya atman/ roh
bersatu dengan Brahman/ Hyang Widhi (amoring acintya).
Jadi bila belum diupacarai Pitra Yadnya doa/ mantra itu kurang tepat diucapkan
karena roh/ atman masih terikat.

2. Hadits Ayat Al-Qur’an


a. Saling menyayangi, menghormati, dan tidak bermusuhan

‫ك ۖ َواَل تَب ِْغ ْٱلفَ َسا َد فِى‬


َ ‫َصيبَكَ ِمنَ ٱل ُّد ْنيَا ۖ َوَأحْ ِسن َك َمٓا َأحْ َسنَ ٱهَّلل ُ ِإلَ ْي‬ َ ‫ك ٱهَّلل ُ ٱل َّدا َر ٱلْ َءا ِخ َرةَ ۖ َواَل ت‬
ِ ‫َنس ن‬ َ ‫َوٱ ْبت َِغ فِي َمٓا َءاتَ ٰى‬
َ‫ض ۖ ِإ َّن ٱهَّلل َ اَل يُ ِحبُّ ْٱل ُم ْف ِس ِدين‬
ِ ْ‫ٱَأْلر‬
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
(Q.S Al-Qasas:77)

2
۟ ُ‫َوٱلَّ ِذينَ َجٓا ُءو ِم ۢن بَ ْع ِد ِه ْم يَقُولُونَ َربَّنَا ٱ ْغفِرْ لَنَا َو ْخ ٰ َونِنَا ٱلَّ ِذينَ َسبَقُونَا بٱ ي ٰمن َواَل تَجْ َعلْ فِى قُلُوبنَا ِغاًّل لِّلَّ ِذينَ َءامن‬
‫وا‬ َ ِ ِ َ ‫ِ ِإْل‬ ‫ِإِل‬
‫وف َّر ِحي ٌم‬ٌ ‫ك َر ُء‬ َ َّ‫َربَّنَٓا ِإن‬
Artinya: “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor),
mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang
telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian
dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya
Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".

Diriwayatkan dari abu Hurairah RadiyaAllahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah


SAW, bersabda yang artinya: “pintu-pintu Surga dibuka pada hari senin dan kamis,
maka akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu
pun kecuali dua orang laki-laki yang terdapat permusuhan antara dia dengan
saudaranya. Maka dikatakan: tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai
keduanya berdamai. Tangguhkanlah oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya
berdamia, tangguhkan oleh kalian kedua orang ini sampai keduanya berdamai”.

Rasulullah SAW. Bersabda: “tidak termasuk golongan kami yang tidak


menghormati geenrasi tua dan tidak menyayangi yang kecil”.

b. Cara menyikapi musibah

َ‫صيبَةٌ قَالُ ٓو ۟ا ِإنَّا هَّلِل ِ َوِإنَّٓا ِإلَ ْي ِه ٰ َر ِجعُون‬ َ ٰ ‫ٱلَّ ِذينَ ِإ َذٓا َأ‬
ِ ‫صبَ ْتهُم ُّم‬
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Q.S Al-Baqarah:156)

َ‫ت ۗ َونَ ْبلُو ُكم بِٱل َّش ِّر َو ْٱل َخي ِْر فِ ْتنَةً ۖ َوِإلَ ْينَا تُرْ َجعُون‬
ِ ْ‫س َذٓاِئقَةُ ْٱل َمو‬
ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya
kepada Kamilah kamu dikembalikan (Q.S Al-Anbiya: 35)

3
c. Ayat Al-Qur’an tentang sakit

َ‫صدُو َر قَوْ ٍم ُّمْؤ ِمنِين‬ ِ ‫ٰقَتِلُوهُ ْم يُ َع ِّذ ْبهُ ُم ٱهَّلل ُ بَِأ ْي ِدي ُك ْم َوي ُْخ ِز ِه ْم َويَنصُرْ ُك ْم َعلَ ْي ِه ْم َويَ ْش‬
ُ ‫ف‬

Terjemah Arti: “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka


dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan
menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang
beriman.” (Q.S At-Taubah Ayat 14)

َ‫ُور َوهُدًى َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِين‬ ٓ


ِ ‫ٰيََأيُّهَا ٱلنَّاسُ قَ ْد َجٓا َء ْت ُكم َّموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَٓا ٌء لِّ َما فِى ٱلصُّ د‬

Terjemah Arti: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran


dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada
dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S Yunus Ayat 57)

ٰ
‫َونُن َِّز ُل ِمنَ ْٱلقُرْ َءا ِن َما هُ َو ِشفَٓا ٌء َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِينَ ۙ َواَل يَ ِزي ُد ٱلظَّلِ ِمينَ ِإاَّل َخ َسارًا‬

Terjemah Arti : “Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi
penawar/kesembuhan dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S Al-
Isra`: 82)

ِ ُ‫ال َواَأْل ْنف‬


ِ ‫س َوالثَّ َم َرا‬
َ‫ت ۗ َوبَ ِّش ِر الصَّابِ ِرين‬ ِ ‫ص ِمنَ اَأْل ْم َو‬ ِ ‫ف َو ْالج‬
ٍ ‫ُوع َونَ ْق‬ ِ ْ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِمنَ ْال َخو‬

‫صيبَةٌ قَالُوا ِإنَّا هَّلِل ِ َوِإنَّا ِإلَ ْي ِه َرا ِجعُون‬ َ ‫الَّ ِذينَ ِإ َذا َأ‬
ِ ‫صابَ ْتهُ ْم ُم‬

Terjemah Arti, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji’uun’.” (Al Baqarah : 155-156)

4
3. Hadist tentang sakit
a. "Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah
akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-
daunnya". (HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
b. "Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan,
gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan
menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya". (HR. Bukhari no. 5641).
c. "Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan,
penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya,
melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya". (HR. Muslim no. 2573)
d. "Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya
dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan
pada dirinya". (HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan
IV/314, Ibnu Hibban no. 697, disahihkan Syeikh Albani dalam kitab Mawaaridizh
Zham-aan no. 576).
e. "Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit,
sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya". (HR. Al-Hakim I/348, dishohihkan
Syeikh Albani dalam kitab Shohih Jamiis Shoghirno.1870).

Anda mungkin juga menyukai