OPCODE = Operation Code (Kode Operasi), artinya setiap instruksi memiliki jenis
perintah yang berbeda dengan kode operasi dalam bahasa mesin yang
berbeda pula. Misalnya:
Isilah AC dari memori, OPCODEnya = 1001 (9H)
Tambahkan isi AC dari memori, OPCODEnya = 1101 (DH)
Simpan isi AC ke dalam memori, OPCODEnya = 1011 (BH)
Kurangi isi AC dari memori, OPCODEnya = 0110 (6H)
Dan sebagainya (OPCODE yang sebenarnya harus dilihat daftar MNEMONIC
dari type mikroprosessor yang dipelajari)
ADDRESS DATA = Lokasi di memori tempat data dan instruksi disimpan. Memori dapat
dibayangkan sebagai tumpukan piring tempat menyimpan data. Piring
piring itu harus diberi nomor urut mulai dari nomor 0 untuk piring paling
diatas. Piring berikutnya nomor 1, berikutnya lagi nomor 2, berikutnya lagi
nomor 3, dan seterusnya hingga piring nomor terakhir, misalnya nomor 99.
Nah, nomor nomor piring inilah yang disebut Address Data. Hanya saja
untuk mudahnya address data ini selalu dinyatakan dalam bilangan
Hexadecimal dan menjadi satu kesatuan dengan opcode sebagai satu
instruksi yang utuh.
Contoh:
1101 10100011110001110110
Opcode: 1101 (DH)
Address Data: 10100011110001110110 (A3C76H)
Jadi instruksi ini dalam Hexadecimal: DA3C76H.
Format Data:
SIGN NILAI BILANGAN
SIGN = Tanda bilangan, apakah bilangan bernilai positif (+) atau bernilai negatif (-)
Untuk bilangan yang bernilai +, SIGNnya 0
Untuk bilangan yang bernilai -, SIGNnya 1
NILAI BILANGAN: Sesuai dengan banyaknya deretan biner dengan nilai posisi biner: 2𝑛
B. Siklus Instruksi
Program adalah urut urutan logis dari sejumlah instruksi yang harus dieksekusi secara
berurutan mulai dari instruksi pertama sampai instruksi terakhir yang disebut siklus
instruksi.
Flow chartnya adalah:
START
Cara Kerja:
START
AMBIL INSTRUKSI Misalnya di dalam memori ada tersimpan 3
BERIKUTNYA buah Instruksi: Instruksi 1, Instruksi 2, dan
Instruksi 3.