Anda di halaman 1dari 14

Set Instruksi(part 2)

Materi

Jumlah Alamat
Salah satu cara tradisional dalam menjelaskan arsitektur prosesor adalah dengan memakai
jumlah alamat yang terdapat pada masing-masing instruksi. Instruksi aritmatika dan logika
memerlukan operand yang berjumlah banyak. Secara virtual, seluruh operasi eritmatika dan
logika merupakan uner/unary (satu operand) atau biner (dua operand). Dengan demikian,
memerlukan maksimum dua alamat untuk acuan operand. Hasil sebuah operasi akan
memerlukan alamat ketiga.

Dengan demikian, instruksi perlu memiliki empat buah acuan alamat: dua buah operand,
sebuah hasil operasi, dan sebuah alamat instruksi berikutnya. Sebagian besar CPU
merupakan variasi satu, dua, atau tiga alamat dengan alamat instruksi berikutnya
merupakan implisit (diperoleh dari pencacah program). Format tiga alamat tidak umum
digunakan, karena instruksi-instruksi tersebut memerlukan bentuk instruksi yang lebih
relatif lebih panjang untuk menampung acuan-acuan tiga alamat. Sedangkan bentuk dua
alamat mengurangi kebuatuahan ruang akan tetapi menimbulkan kesulitan. Instruksi yang
lebih sederhana adalah instruksi satu alamat. Agar alamat ini dapat berfungsi, alamat perlu
diimplisitkan.

Rancangan Set Instruksi

Salah satu hal yang paling menarik tentang rancangan komputer adalah rancangan set
instruksi. Karena rancangan ini mempengaruhi banak aspek sistem komputer, maka
rancangan set instruksi sangat kompleks. Set instruksi menentukan banyak fungsi yang akan
dilakukan oleh CPU dan karena itu memiliki efek yang sangat menentukan implementasi
CPU. Set instruksi merupakan alat bagi pemrogram untuk mengontrol CPU. Dengan
demikian, kebutuhan-kebutuhan pemrogram harus menjadi bahan pertimbangan dalam
merancang set instruksi. Masalah rancangan fundamental yang paling signifikan meliputi:

Repertoi Operasi: Berapa banyak dan opersai-operasi apa yang harus disediakan, dan
sekompleks apakah operasi itu seharusnya.
Jenis data : berbagai jenis data pada saat operasi dijalankan
Bentuk instruksi : Panjang instruksi (dalam bit), jumlah alamat, ukuran bidang, dan
sebagainya.
Register : Jumlah register CPU yang dapat diacu oleh instruksi, dan fungsinya.
Pengalamatan: Mode untuk menspesifikasikan alamat suatu operand.

Masalah-masalah ini saling berkaitan dan harus diperhatikan dalam merancang set instruksi.
Kesimpulan
Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan
berbagai macam fungsi CPU.
Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set instruksi (istruction set) CPU.
Karakteristik instruksi mesin, meliputi:

Elemen-elemen instruksi
Representasi instruksi
Jenis-jenis instruksi
Penggunaan alamat
Rancangan set instruksi

1.ELEMEN-ELEMEN DARI INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI)

Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan


Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan
Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan
Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi
berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai.
Source dan result operands dapat berupa salah Satu diantara tiga jenis berikut ini:

Main or Virtual Memory


CPU Register
I/O Device

2. DESAIN SET INSTRUKSI

Desain set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak
aspek, diantaranya adalah:
1. Kelengkapan set instruksi
2. Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)
3. Kompatibilitas :
Source code compatibility
Object code Compatibility

Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:


- Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa
sulit operasinya
- Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya
alamat, dsb.
- Register: Banyaknya register yang dapat digunakan.
- Addressing: Mode pengalamatan untuk operand.

3. FORMAT INSTRUKSI

Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi
tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction
Format).

4. JENIS-JENIS OPERAND

Addresses (akan dibahas pada addressing modes)


Numbers :
- Integer or fixed point
- Floating point
- Decimal (BCD)

Characters :
- ASCII
- EBCDIC
Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1

5. JENIS INSTRUKSI
Data processing: Arithmetic dan Logic Instructions
Data storage: Memory instructions
Data Movement: I/O instructions
Control: Test and branch instructions

6. TRANSFER DATA

Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.


Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
Menetapkan mode pengalamatan.
Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah :

Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.


Apabila memori dilibatkan :

Menetapkan alamat memori.


Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
Mengawali pembacaan / penulisan memori
Operasi set instruksi untuk transfer data :
MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan
STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas stack.
POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber

7. ARITHMETIC

Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :


1. Transfer data sebelum atau sesudah.
2. Melakukan fungsi dalam ALU.
3. Menset kode-kode kondisi dan flag.

Operasi set instruksi untuk arithmetic :


1. ADD : penjumlahan 5. ABSOLUTE
2. SUBTRACT : pengurangan 6. NEGATIVE
3. MULTIPLY : perkalian 7. DECREMENT
4. DIVIDE : pembagian 8. INCREMENT
Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal.

8. LOGICAL
Tindakan CPU sama dengan arithmetic
Operasi set instruksi untuk operasi logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3. TEST : menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada ujung
bit.
5. ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin.

9. CONVERSI

Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical.


Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data.
Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.

Operasi set instruksi untuk conversi :


1. TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel
korespodensi.
2. CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.

10. INPUT / OUPUT

Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT :


1. Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.
2. Mengawali perintah ke modul I/O

Operasi set instruksi Input / Ouput :


1. INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan
2. OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O
3. START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O
4. TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan

11.TRANSFER CONTROL

Tindakan CPU untuk transfer control :


Mengupdate program counter untuk subrutin , call / return.
Operasi set instruksi untuk transfer control :
JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu.
JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu danmemuat PC dengan alamat tertentu
atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan.
JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu.
RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu.
EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi
SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan
HALT : menghentikan eksekusi program.
WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi.
NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.

12. CONTROL SYSTEM

Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau sedang
mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya digunakan dalam
sistem operasi.
Contoh : membaca atau mengubah register kontrol.

13. JUMLAH ALAMAT (NUMBER OF ADDRESSES)


Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah dengan
melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya. Jumlah alamat
maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi :
1. Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk alamat instruksi berikutnya)
2. Tiga Alamat (dua operand, satu hasil)
3. Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya lagi operand)
4. Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk menyimpancoperand dan hasilnya)

14. Macam-macam instruksi menurut jumlah operasi yang dispesifikasikan

1. Memori To Register Instruction


2. Memori To Memori Instruction
3. Register To Register Instruction

15. ADDRESSING MODES

Jenis-jenis addressing modes (Teknik Pengalama-tan) yang paling umum:


- Immediate
- Direct
- Indirect
- Register
- Register Indirect
- Displacement
- Stack

Pengenalan Mode Pengalamatan


Mode pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan mengalamati suatu lokasi
memori pada sebuah alamat di mana operand akan diambil. Mode pengalamatan
diterapkan pada set instruksi, dimana pada umumnya instruksi terdiri dari opcode (kode
operasi) dan alamat. Setiap mode pengalamatan memberikan fleksibilitas khusus yang
sangat penting. Mode pengalamatan ini meliputi direct addressing, indirect addressing, dan
immediate addressing.
1. Direct Addresing
Dalam mode pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai diambil langsung
dalam alamat memori lain. Contohnya: MOV A,30h. Dalam instruksi ini akan dibaca data dari
RAM internal dengan alamat 30h dan kemudian disimpan dalam akumulator. Mode
pengalamatan ini cukup cepat, meskipun harga yang didapat tidak langsung seperti
immediate, namun cukup cepat karena disimpan dalam RAM internal. Demikian pula akan
lebih mudah menggunakan mode ini daripada mode immediate karena harga yang didapat
bisa dari lokasi memori yang mungkin variabel.
Kelebihan dan kekurangan dari Direct Addresing antara lain :
-Kelebihan
----Field alamat berisi efektif address sebuah operand

- Kelemahan
----Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil
dibandingkan panjang word

2. Indirect Addresing
Mode pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat memberikan
fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Mode ini pula satu-satunya cara untuk
mengakses 128 byte lebih dari RAM internal pada keluarga 8052. Contoh: MOV A,@R0.
Dalam instruksi tersebut, 89C51 akan mengambil harga yang berada pada alamat memori
yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan kemudian mengisikannya ke akumulator. Mode
pengalamatan indirect addressing selalu merujuk pada RAM internal dan tidak pernah
merujuk pada SFR. Karena itu, menggunakan mode ini untuk mengalamati alamat lebih dari
7Fh hanya digunakan untuk keluarga 8052 yang memiliki 256 byte spasi RAM internal.
Kelebihan dan kekurangan dari Indirect Addresing antara lain :
- Kelebihan
---Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi
- Kekurangan
---Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat preoses
operasi

3. Immediate Addresing
Mode pengalamatan immediate addressing sangat umum dipakai karena harga yang akan
disimpan dalam memori langsung mengikuti kode operasi dalam memori. Dengan kata lain,
tidak diperlukan pengambilan harga dari alamat lain untuk disimpan. Contohnya: MOV
A,#20h. Dalam instruksi tersebut, akumulator akan diisi dengan harga yang langsung
mengikutinya, dalam hal ini 20h. Mode ini sangatlah cepat karena harga yang dipakai
langsung tersedia.
Kelebihan dan kekurangan dari Immedieate Addresing antara lain :
- Keuntungan
---Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk memperoleh
operand
---Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat
- Kekurangan
---Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field alamat

B. Pengenalan pada Register Addressing


Register adalah merupakan sebagian memori dari mikro prosessor yang dapat diakses
dengan kecepatan tinggi. Metode pengalamatan register ini mirip dengan mode
pengalamatan langsung. Perbedaannya terletak pada field alamat yang mengacu pada
register, bukan pada memori utama. Field yang mereferensi register memiliki panjang 3
atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi 8 atau
16 register general purpose.
Kelebihan dan kekurangan Register Addressing :
- Keuntungan pengalamatan register
- Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi
memori
- Akses ke regster lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi akan
lebih cepat

Kerugian
- Ruang alamat menjadi terbatas

Register Indirect Addressing


Metode pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak
langsung Perbedaannya adalah field alamat mengacu pada alamat register. Letak operand
berada pada memori yang dituju oleh isi register Kelebihanan dan kekurangan
pengalamatan register tidak langsung adalah sama dengan pengalamatan tidak langsung
Keterbatasan field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung
sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak
Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak
langsung hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada
mode pengalamatan tidak langsung

C. Pengenalan Displacement Addressing dan Stack Addresing


Displacement Addressing adalah menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan
pengalamatan register tidak langsung. Mode ini mensyaratkan instruksi memiliki dua buah
field alamat, sedikitnya sebuah field yang eksplisit
Field eksplisit bernilai A dan field implisit mengarah pada register.
Ada tiga model displacement : Relative addressing, Base register addressing, Indexing
- Relative addressing
Register yang direferensi secara implisit adalah program counter (PC)
- Alamat efektif relative addresing didapatkan dari alamat instruksi saat itu ditambahkan ke
field alamat
- Relativ addressing memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan operand-
operand berikutnya

- Base register addresing, register yang direferensi berisi sebuah alamat memori, dan field
alamat berisi perpindahan dari alamat itu
- Referensi register dapat eksplisit maupun implisit
- Memanfaatkan konsep lokalitas memori

- Indexing adalah field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register yang
direferensikan berisi pemindahan positif dari alamat tersebut
- Merupakan kebalikan dari mode base register
- Field alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing
- Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-program iterative
Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-first-out. Stack merupakan blok
lokasi yang terbalik. Butir ditambakan ke puncak stack sehingga setiap saat blok akan terisi
secara parsial. Yang berkaitan dengan stack adalah pointer yang nilainya merupakan alamat
bagian paling atas stack. Dua elemen teratas stack dapat berada di dalam register CPU, yang
dalam hal ini stack pointer mereferensi ke elemen ketiga stack. Stack pointer tetap berada
dalam register

Dengan demikian, referensi-referensi ke lokasi stack di dalam memori pada dasarnya


merupakan pengalamatan register tidak langsung.

Tugas
1. cara tradisional dalam menjelaskan arsitektur prosesor adalah dengan memakai jumlah
alamat yang terdapat pada masing-masing instruksi, jelaskan!

Salah satu cara tradisional dalam menjelaskan arsitektur prosesor adalah dengan
memakai jumlah alamat yang terdapat pada masing-masing instruksi. Instruksi aritmatika
dan logika memerlukan operand yang berjumlah banyak. Secara virtual, seluruh operasi
eritmatika dan logika merupakan uner/unary (satu operand) atau biner (dua operand).
Dengan demikian, memerlukan maksimum dua alamat untuk acuan operand. Hasil sebuah
operasi akan memerlukan alamat ketiga.
Dengan demikian, instruksi perlu memiliki empat buah acuan alamat: dua buah
operand, sebuah hasil operasi, dan sebuah alamat instruksi berikutnya. Sebagian besar CPU
merupakan variasi satu, dua, atau tiga alamat dengan alamat instruksi berikutnya
merupakan implisit (diperoleh dari pencacah program). Format tiga alamat tidak umum
digunakan, karena instruksi-instruksi tersebut memerlukan bentuk instruksi yang lebih relatif
lebih panjang untuk menampung acuan-acuan tiga alamat. Sedangkan bentuk dua alamat
mengurangi kebuatuahan ruang akan tetapi menimbulkan kesulitan. Instruksi yang lebih
sederhana adalah instruksi satu alamat. Agar alamat ini dapat berfungsi, alamat perlu
diimplisitkan.

2. Sebutkan dan Jelaskan elemen-elemen dari instruksi mesin (set instruksi)


Elemen-elemen Instuksi Mesin
Setiap instruksi harus terdiri dari informasi yang diperlukan oleh CPU untuk dieksekusi.
Gambar langkah-langkah yang terdapat dalam eksekusi instruksi dan bentuk elemen-
elemen instruksi mesin, adalah sebagai berikut :
1. Kode Operasi : menentukan operasi-operasi yang akan dilakukan (misalnya:
ADD,I/O). Operasi itu dispesifilan oleh sebuah kode biner, dikenal sebagai kode
operasi.
2. Acuan Operand Sumber : Operasi dapat melibatkan satu atau lebih operand sumber,
dengan kata lain, operand adalah input bagi operasi.
3. Acuan Operand Hasil: Operasi dapat menghasilkan sebuah hasil.
4. Acuan Instruksi Berikutnya: Elemen ini memberitahukan CPU posisi instruksi
berikutnya yang harus diambil setelah menyelesaikan eksekusi suatu instruksi.
Instuksi berikutnya yang akan diambil berada di memori utama atau pada system
memori virtual, akan berada baik di dalam memori utama atau memori sekunder.
Umumnya, instruksi yang akan segera diambil selanjutnya, berada setelah instruksi
saat itu. Ketika acuan eksplisit dibutuhkan, maka alamat memori utama atau alamat
memori virtual harus disiapkan. Operand sumber dan hasil dapat berada di salah
satu dari ketiga daerah berikut ini:

 Memori Utama atau Memori Virtual: Dengan adanya acuan instruksi berikutnya,
maka alamat memori utama atau memori virtual harus diketahui.
 Register CPU: Dengan suatu pengecualian yang jarang terjadi, CPU terdiri dari
sebuah register atau lebih yang dapat diacu oleh instruksi-instruksi mesin. Bila hanya
terdapat sebuah register saja, maka acuan ke instruksi tersebut dapat berbentuk
implicit. Sedangkan jika terdapat lebih dari satu register, maka setiap register diberi
nomor yang unik, dan instruksi harus terdiri dari nomor register yang dimaksud.
 Perangkat I/O: Instruksi harus menspesifikan modul I/O dan perangkat yang
diperlukan oleh operasi. Jika digunakan I/O memori terpetakan, maka perangkat ini
merupakan memori utama atau memori virtual.

3. Sebutkan Aspek yang terlibat dalam desain set instruksi!


Desain set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek,
diantaranya adalah:
1. Kelengkapan set instruksi
2. Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)
3. Kompatibilitas :
Source code compatibility
Object code Compatibility
Selain ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:
- Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit
operasinya
- Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat,
dsb.
- Register: Banyaknya register yang dapat digunakan.
- Addressing: Mode pengalamatan untuk operand.

4. Apa yang dimaksud dengan Format Instruksi?


Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi
tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction Format).

Anda mungkin juga menyukai