Ingat-ingatlah bahwa jangan mencari yang terbaik tapi yang paling sesuai
kebutuhanmu.
Setiap software menawarkan sesuatu yang spesial, jadi anda yang menimbang-
nimbang apakah itu sesuai dengan kebutuhan Anda. Jadikanlah itu sebagai patokan
dalam pencarian the right one. Jangan sampai tergiur kecanggihan ini itu tapi malah
nggak sesuai kebutuhan Anda…
Sebagai video maker, apakah Anda merekam pakai kamera profesional, action cam
atau bahkan tongsis dan smartphone, terserah pada Anda. Namun pastikan format
hasil perekamannya bisa dibuka di program editing, jadi nggak harus capek-capek
mem-format file video dulu sebelum mengeditnya.
Apakah Anda butuh banyak visual effect? Berencana pakai screen capture atau
chroma key? Apa video Anda butuh koreksi warna atau di-dubbing? Jangan sampai
ada yang ketinggalan ya, karena satu saja fitur yang Anda butuhkan tak ada maka
akan percuma saja.
Sebagai video maker, Anda pastinya menyimpan video dalam format yang didukung
YouTube: .MOV, .MPEG4, MP4, .AVI, .WMV, .MPEGPS, .FLV, 3GPP atau WebM.
H.264 codec. Itu semua sudah jadi format standar wajib agar bisa diunggah ke
website.
• 1. Lightworks
(Windows, Mac and Linux)
Lightworks sudah ada di pasaran lebih dari 20 tahun dan satu-satunya software
video maker gratis multiplatform yang tersedia untuk tiga sistem operasi terbesar
(Windows, Mac, Linux). Program ini diklaim “bisa untuk semua format yang ada di
luar sana” termasuk ProRes, Avid DNxHD, AVC-Intra, DVCPRO HD, RED R3D,
DPX, AVCHD and HD 422.
• 2. VSDC
(Windows)
VSDC sudah 6 tahun berkeliaran dan diakui layak mendapat reputasi sebagai
software video maker all-in-one karena fiturnya yang bejibun. Keunggulan utamanya
adalah kompabilitas full format dan tidak membatasi opsi export, tidak seperti
software editing lainnya.
Jadi VSDC bisa membaca semua format video dan memungkinkan Anda
menyimpan ke segala format pula. Bahkan Anda bisa meng-ekspor project dalam
format H.265 codec untuk kualitas kompresi yang lebih baik.
Meski desain websitenya jadul, VSDC update kok dengan trend editing video
terbaru. Diantara fitur miliknya, Anda juga bakal menemukan banyak sekali visual
effect, masking tool, Chroma Key dan mode blending.
Sebagai YouTubers, Anda juga bakal puas memakai screen capture built-in dan
banyak sekali cara untuk menggunakan teks dan subtitle.
• 3. DaVinci Resolve
(Mac and Windows)
Untuk urusan koreksi warna dan grading, DaVinci Resolve adalah jagonya. Ini
adalah pilihan software editing video paling tepat buat Anda yang ingin jadi master di
bidang kualitas gambar.
Pengguna jatuh hati dengan software ini karena koleksi palet warnanya yang ciamik
dan tool Shot Match (menyesuaikan warna) otomatis. Bedanya di versi gratis dan
berbayar juga tidak banyak lho sob!
Namun DaVinci Resolve ini justru dinilai sia-sia jika hanya digunakan untuk
mengedit simpel-simpel saja. Jadi pastikan Anda memang bener-bener butuh
software ini ya daripada nanti pusing memakainya.
HitFilm sebenarnya ditargetkan sebagai editor video bagi filmmaker indie namun
akhirnya justru populer di kalangan YouTuber. Karena program ini cocok untuk
berkreasi seluas-luasnya.
HitFilm fokus di visual effects dengan koleksinya mulai dari shake, hujan, darah-
darahan, ledakan dan api. Tapi yang unik dari HitFilm adalah tool membuat 2D dan
3D yang kualitasnya setara Adobe After Effects.
HitFilm Express juga memiliki tools titling standar, grading warna, fitur Chroma Key
dan editing audio. Hasilnya kompatibel dengan Quicktime, AVI, MOV, MP4, MPEG-
1, MXF, DV, HDV dan WMV.
• 5. OpenShot
(OpenSource Linux. Windows and Mac installers in Beta)
OpenShot menjadi Software Editing Video open source yang mendapat dukungan
besar dari komunitas dan sering diupdate. Bisa digunakan untuk semua format yang
didukung oleh Ffmpeg contohnya WebM, AVSHD, HEVC dan codec audio yang
populer.
Dilihat sekilas,fitur Openshot tidak terlihat luar biasa dibanding produk sejenis
lainnnya. Anda akan mendapat editor video non-linear dengan trimming, resizing,
scalling dan rotasi. Anda juga mendapat beberapa fitur seperti Chroma Key, efek
transisi, editor audio dan tool untuk titling.
Lebih jauhnya, label “open source” adalah yang membuat OpenShot ini makin
spesial. Kamu jadi bisa menyesuaikan sendiri format output berkat adanya Ffmpeg,
dan membuat kombinasi bitrate, format bahkan codec sendiri lho!
• Export options: Simple mode: web-ready formats for YouTube and Vimeo,
Advanced mode: customizable
• Keunggulan : OpenShot adalah satu-satunya Software Editing Video open
source kelas atas
• Kekurangan : Berdasarkan feedback pengguna, OpenShot bisa jadi tidak
stabil dan terus-terusan crash.
• 6. VideoPad
Jika Anda mencari Software Editing Video yang bisa dengan cepat memotong
fragment maka VideoPad jawabannya. Program ini simpel dan memiliki fitur yang
terbatas, seperti namanya.
Meski begitu VideoPad tetap memiliki setidaknya 50 visual effect, Chroma Key, teks
overlay, basic audio editor dan penyetabil footage yang goyang. Selain itu kamu juga
bisa membuat voiceover dan menambahkan subtitel pada video Anda.
Untuk versi free, antarmukanya terlihat familiar untuk yang biasa memakai
MovieMaker. Sedangkan keuntungan dari versi berbayar adalah adanya
kemampuan untuk mengedit beberapa video secara simultan dan menggunakan
plug-in eksternal.
• Export options: AVI, WMV, MPG, 3GP, MP4, MOV, direct upload to
Youtube, Flickr or Facebook
• Keuntungan : Mudah menginstal, antarmuka clean, editing dengan sistem
drag and drop
• Kekurangan : Minimnya dokumentasi dan support. Video yang diekspor
agak berkurang kualitasnya namun kemungkinan tidak tampak di layar
yang kecil.