Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN TELEPON


SELULER DARI MASA KE MASA
Disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia

Pengampu :

Asep Muhammad SK, S. Pd

Disusun oleh :

R. Putri Sabriliani 0053059657

XII MIPA 1

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 SUKABUMI

Jl. Suryakencana Km. 2 PO Box 11 Cibadak Sukabumi Tlp.


(0266)531205, Faksimili (0266)534676 website :
man1sukabumi.sch.id
2023

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
“Sejarah Perkembangan Telepon Seluler dari Masa ke Masa” tepat waktu.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Asep Muhammad SK,
S. Pd sebagai guru pengampu mata pelajaran Sejarah Indonesia. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis.

Penulisan makalah “Sejarah Perkembangan Telepon Seluler dari Masa ke


Masa” ini bertujuan guna memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia. Pada
makalah diuraikan mengenai bagaimana sejarah perkembangan telepon seluler
dari masa ke masa, dari segi fisik maupun fungsi yang semakin maju seiring
berkembangnya zaman dan pesatnya kemajuan teknologi.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Sukabumi, 27 Februasri 2023

R. Putri Sabriliani

i
ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi adalah seluruh sarana yang kemudian menyediakan barang-
barang yang dibutuhkan bagi kelangsungan serta kenyamanan hidup manusia.pada
era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat
dan pesat.

Saat ini, kita telah berada berada dalam sebuah era yang sarat dengan
teknologi komunikasi dan informasi. Kemajauan teknologi telah memberikan
sumber (resources) informasi dan komunikasi yang amat luas dari apa yang telah
dimiliki manusia. Meskipun peranan informasi dalam beberapa dekade kurang
mendapat perhatian, namun sesungguhnya kebutuhan akan informasi dan
komunikasi itu merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dari kebutuhan
sandang dan pangan manusia. Dunia telah beralih dari era industrialisasi ke era
informasi yang kemudian melahirkan masyarakat informasi (information society).
Rogers menyatakan bahwa information society adalah sebuah masyarakat yang
sebahagian besar angkatan kerjanya adalah pekerja di bidang informasi, dan
informasi telah menjadi elemen yang dianggap paling penting dalam kehidupan.

Menurut Hammer (1976) informasi diakui sebagai sebuah komoditi yang


dapat dijual, diberikan dikopi, diciptakan, disalahartikan, didistorsikan bahkan
dicuri. Secara sederhana, banyak orang yang sudah memahami dan memiliki
konsep tentang sifat dan pemilikan informasi yang dahulunya tidak disadari.
Informasi merupakan salah satu di antara tiga sumber daya dasar (basic resources)
selain potensi material dan energi. Oleh karena itu, seperti halnya materi dan
energi, informasi dianggap tidak memiliki kegunaan praktis bila tidak
dioperasionalkan, dan informasi hanya dapat dioperasionalkan melalui
komunikasi.

1
Saat ini komunikasi yang cepat dan praktis sangat dibutuhkan. Dengan
adanya telekomunikasi ini dapat diketahui sebuah informasi dan dapat berbicara
tanpa mengenal batas di mana dan kapanpun salah satu teknologi di bidang
komunikasi yang paling praktis adalah tahapan seluler (handphone).

Sekarang ini kepemilikan handphone tidak hanya didasarkan pada fungsi


utama handphone, yaitu sebagai alat komunikasi. Tetapi kelengkapan fitur-fitur
serta desain produk juga menjadi dasar pertimbangan konsumen dalam memilih
jenis atau merek handphone yang akan digunaka. Seperti yang telah diketahui
bahwa sekarang ini perkembangan teknologi semakin hari semakin pesat, begitu
juga dengan perkembangan teknologi handphone baik kualitas fasilitas serta fitur-
fiturnya terus berkembang seiring jalannya waktu guna memanjakan pemiliknya
handphone saat ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi verbal saja
tetapi juga sebagai alat pengambil gambar pemutar musik penyimpan data dan
lain sebagainya.

Keberadaan handphone saat ini tidak hanya digunakan oleh kalangan


dewasa saja. Sekarang anak-anak pun sudah banyak yang memiliki handphone
dengan kecanggihannya yang tidak kalah dengan handphone orang dewasa.
Sehingga dampaknya terjadi tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada
anak-anak karena kecanggihan handphone lah yang membuat banyak orang
menjadi sibuk dengan handphonenya masing-masing dengan adanya kehadiran
jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain yang sudah menjadi
kelengkapan aplikasi pada handphone. Karena hal itulah masyarakat zaman
sekarang tidak dapat dipisahkan oleh telepon seluler atau handphone.

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam


tentang perkembangan telepon seluler dari masa ke masa dan dampak yang
dialaminya oleh pemakai telepon seluler baik penggunaan dewasa maupun
kalangan anak-anak.

2
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu telepon seluler?

b. Bagaimana perkembangan yang terjadi pada telepon seluler dari masa


ke masa?

c. Mengapa telepon seluler sangat diminati?

d. Bagaimana dampak dari perkembangan telepon seluler ini terhadap


kehidupan?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu telepon seluler yang selama ini kita
gunakan.
b. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan telepon seluler dari masa
ke masa hingga saat ini sudah sangat fungsional.
c. Untuk mengetahui mengapa telepon seluler sangat diminati, baik oleh
kalangan muda maupun tua.
d. Untuk mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan dari
perkembangan telepon seluler terhadap kehidupan yang terbilang
perkembangannya sangat pesat.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Telepon Seluler


Telepon genggam atau telepon seluler (disingkat ponsel) atau
handphone (disingkat HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional
saluran tetap, tetapi dapat dibawa ke mana-mana (bahasa Inggris: portable atau
mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan
kabel (komunikasi nirkabel, bahasa Inggris: wireless communication). Saat
ini, Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM
(Global System Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code
Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi 1-G
merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin
Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon genggam pertama dan
diperkenalkan kepada publik pada 3 April 1973. Telepon genggam yang
ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram.

2.2 Perkembangan Telepon Seluler dari Masa ke Masa


Penemu telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper,
seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak
disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu
divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah

4
DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi
yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.

Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana


memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil
tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam
pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk
memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta.
Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta)
setara dengan US$10 ribu (Rp90 juta).

Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar


berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem
komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan
yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima kanal TV
yang tersalur ke seluruh dunia.

Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi


seluler adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia
memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat
ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT.
Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli
1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih
dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang
switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) telepon
genggam dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus
bekerja ketika pengguna telepon genggam bergerak atau berpindah dari satu
sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos
Joel inilah penggunaan telepon genggam menjadi nyaman.

Perkembangan

Generasi 0

5
Sejarah penemuan telepon genggam tidak lepas dari perkembangan
radio. Awal penemuan telepon genggam dimulai pada tahun 1921 ketika
Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon
mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai
menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli
dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi
berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).

Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)


mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat
komunikasi di medan perang saat perang dunia II. Masa ini merupakan
generasi 0 telepon genggam atau 0-G, di mana telepon genggam mulai
diperkenalkan.
Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin
Manufactory Corporation mengeluarkan kembali portable FM radio dua arah
pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack untuk tentara U.S.
Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara efektif dalam
jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Sistem telepon genggam 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio
VHF untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline.
Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian
memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.
Generasi 0 diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-
insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep
penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon genggam. Namun,
konsep ini baru dikembangkan pada 1960-an.
Generasi I
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan
telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari
Motorola Corp menemukan telepon genggam pertama dan diperkenalkan

6
kepada publik pada 3 April 1973. Telepon genggam yang ditemukan oleh
Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang
telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih
bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan
frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz.
Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional.
Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu
besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan
keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-
G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan
panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telepon genggam.
Generasi II
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di
Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa
menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz
dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas
pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti
dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon
genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon genggam
pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan
karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga
dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari
generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang
lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membahayakan
pengguna. Dalam 2G terdapat 2 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu
Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE) dan General Packet Radio
Service (GPRS).
Generasi III
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan
untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet
sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 5 standar untuk

7
dunia telekomunikasi yaitu Evolution-Data Optimized (EV-DO), High Speed
Packet Access (HSPA), Universal Mobile Telecommunications System
(UMTS) Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Pada generasi ini telepon
genggam mulai dimasukkan sistem operasi (yang sering disebut smartphone)
sehingga membuat fitur semakin lengkap bahkan mendekati fungsi Komputer
personal. Sistem operasi yang digunakan antara lain Android, iOS, Symbian,
dan Windows Mobile.
Generasi IV
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan
sistem telepon genggam yang menawarkan pendekatan baru dan solusi
infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada
termasuk Wireless Broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN,
Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP
yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan
saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi,
volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk
menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan
pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia
seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain.
Generasi V
Generasi ini disebut juga Fifth Generation (5G). 5G atau Fifth
Generation (generasi kelima) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
menyebut generasi kelima sebagai fase berikutnya dari standar telekomunikasi
seluler melebihi standar 4G.[1][2] Teknologi generasi kelima ini resmi dirilis
untuk sistem operasi seluler pada 2020.
Sejarah perkembangan telepon seluler di Indonesia dimulai pada tahun
1984 sebagai negara yang pertama kali mengadopsi teknologi seluler secara
komersial. Pada saat itu menggunakan teknologi NMT dari Eropa dan AMPS
dengan sistem analog yang dikenal sebagai generasi 1G. Di tahun 1995 mulai
menggunakan teknologi CDMA melalui operator Ratelindo pada wilayah
Jawa Barat, Banten dan Jakarta. Telepon seluler generasi 1G ini memiliki

8
berat dan ukuran yang besar.Pada tahun 1993 mulai diperkenalkan teknologi
GSM yang dikenal sebagai generasi 2G. Untuk memperlancar teknologi ini
dibangun 3 server BTS di Batam dan Bintan. Pada tahun 1994, PT. Satelit
Palapa Indonesia atau dikenal dengan Satelindo muncul sebagai operator
GSM yang pertama. Di tahun ini perkembangan telepon seluler di Indonesia
mulai melonjak dengan perkembangan peminat di kota-kota besar yang
signifikan. Di tahun 1995 Telkomsel berdiri sebagai operator GSM yang
kedua dan disusul oleh XL Axiata sebagai operator GSM ketiga pada tahun
1996. Di tahun 2008 teknologi telepon seluler semakin canggih dengan
penemuan generasi 4G.
Sejarah perkembangan hp di Indonesia dimulai dari telepon seluler
berbentuk kotak yang berat dan memiliki antena. Teknologi hp semakin
berkembang dengan penemuan telepon seluler berukuran lebih kecil.
Penemuan telepon seluler dengan teknologi layar sentuh atau touch screen
menjadi favorit bagi pengguna telepon seluler. Saat ini model hp memiliki
bentuk yang bermacam-macam. Perkembangan industri telepon seluler di
Indonesia turut mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan
pertambahan kebutuhan dari konsumen di Indonesia.
Dengan adanya telepon seluler sangat membantu untuk berkomunikasi
dan memperoleh informasi. Saat ini telepon seluler tidak hanya digunakan
untuk berkomunikasi saja namun juga untuk melakukan hubungan internet.
Telepon seluler
telah memiliki banyak fungsi di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Perkembangan
telepon seluler di Indonesia yang pesat menjadi tolok ukur bagi perkembangan
teknologi komunikasi.

2.3 Peminat Telepon Seluler

9
2.4 Dampak Telepon Seluler

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai