Pengampu :
Disusun oleh :
XII MIPA 1
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Asep Muhammad SK,
S. Pd sebagai guru pengampu mata pelajaran Sejarah Indonesia. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis.
R. Putri Sabriliani
i
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, kita telah berada berada dalam sebuah era yang sarat dengan
teknologi komunikasi dan informasi. Kemajauan teknologi telah memberikan
sumber (resources) informasi dan komunikasi yang amat luas dari apa yang telah
dimiliki manusia. Meskipun peranan informasi dalam beberapa dekade kurang
mendapat perhatian, namun sesungguhnya kebutuhan akan informasi dan
komunikasi itu merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dari kebutuhan
sandang dan pangan manusia. Dunia telah beralih dari era industrialisasi ke era
informasi yang kemudian melahirkan masyarakat informasi (information society).
Rogers menyatakan bahwa information society adalah sebuah masyarakat yang
sebahagian besar angkatan kerjanya adalah pekerja di bidang informasi, dan
informasi telah menjadi elemen yang dianggap paling penting dalam kehidupan.
1
Saat ini komunikasi yang cepat dan praktis sangat dibutuhkan. Dengan
adanya telekomunikasi ini dapat diketahui sebuah informasi dan dapat berbicara
tanpa mengenal batas di mana dan kapanpun salah satu teknologi di bidang
komunikasi yang paling praktis adalah tahapan seluler (handphone).
2
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu telepon seluler?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu telepon seluler yang selama ini kita
gunakan.
b. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan telepon seluler dari masa
ke masa hingga saat ini sudah sangat fungsional.
c. Untuk mengetahui mengapa telepon seluler sangat diminati, baik oleh
kalangan muda maupun tua.
d. Untuk mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan dari
perkembangan telepon seluler terhadap kehidupan yang terbilang
perkembangannya sangat pesat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi
yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.
Perkembangan
Generasi 0
5
Sejarah penemuan telepon genggam tidak lepas dari perkembangan
radio. Awal penemuan telepon genggam dimulai pada tahun 1921 ketika
Departemen Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon
mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai
menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli
dengan frekuensi 2 MHz. pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi
berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).
6
kepada publik pada 3 April 1973. Telepon genggam yang ditemukan oleh
Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang
telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih
bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan
frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz.
Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional.
Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu
besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan
keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-
G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan
panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telepon genggam.
Generasi II
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di
Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa
menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz
dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas
pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti
dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon
genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon genggam
pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan
karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga
dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari
generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang
lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membahayakan
pengguna. Dalam 2G terdapat 2 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu
Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE) dan General Packet Radio
Service (GPRS).
Generasi III
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan
untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet
sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 5 standar untuk
7
dunia telekomunikasi yaitu Evolution-Data Optimized (EV-DO), High Speed
Packet Access (HSPA), Universal Mobile Telecommunications System
(UMTS) Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Pada generasi ini telepon
genggam mulai dimasukkan sistem operasi (yang sering disebut smartphone)
sehingga membuat fitur semakin lengkap bahkan mendekati fungsi Komputer
personal. Sistem operasi yang digunakan antara lain Android, iOS, Symbian,
dan Windows Mobile.
Generasi IV
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan
sistem telepon genggam yang menawarkan pendekatan baru dan solusi
infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada
termasuk Wireless Broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN,
Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP
yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan
saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi,
volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk
menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan
pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia
seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain.
Generasi V
Generasi ini disebut juga Fifth Generation (5G). 5G atau Fifth
Generation (generasi kelima) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
menyebut generasi kelima sebagai fase berikutnya dari standar telekomunikasi
seluler melebihi standar 4G.[1][2] Teknologi generasi kelima ini resmi dirilis
untuk sistem operasi seluler pada 2020.
Sejarah perkembangan telepon seluler di Indonesia dimulai pada tahun
1984 sebagai negara yang pertama kali mengadopsi teknologi seluler secara
komersial. Pada saat itu menggunakan teknologi NMT dari Eropa dan AMPS
dengan sistem analog yang dikenal sebagai generasi 1G. Di tahun 1995 mulai
menggunakan teknologi CDMA melalui operator Ratelindo pada wilayah
Jawa Barat, Banten dan Jakarta. Telepon seluler generasi 1G ini memiliki
8
berat dan ukuran yang besar.Pada tahun 1993 mulai diperkenalkan teknologi
GSM yang dikenal sebagai generasi 2G. Untuk memperlancar teknologi ini
dibangun 3 server BTS di Batam dan Bintan. Pada tahun 1994, PT. Satelit
Palapa Indonesia atau dikenal dengan Satelindo muncul sebagai operator
GSM yang pertama. Di tahun ini perkembangan telepon seluler di Indonesia
mulai melonjak dengan perkembangan peminat di kota-kota besar yang
signifikan. Di tahun 1995 Telkomsel berdiri sebagai operator GSM yang
kedua dan disusul oleh XL Axiata sebagai operator GSM ketiga pada tahun
1996. Di tahun 2008 teknologi telepon seluler semakin canggih dengan
penemuan generasi 4G.
Sejarah perkembangan hp di Indonesia dimulai dari telepon seluler
berbentuk kotak yang berat dan memiliki antena. Teknologi hp semakin
berkembang dengan penemuan telepon seluler berukuran lebih kecil.
Penemuan telepon seluler dengan teknologi layar sentuh atau touch screen
menjadi favorit bagi pengguna telepon seluler. Saat ini model hp memiliki
bentuk yang bermacam-macam. Perkembangan industri telepon seluler di
Indonesia turut mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan
pertambahan kebutuhan dari konsumen di Indonesia.
Dengan adanya telepon seluler sangat membantu untuk berkomunikasi
dan memperoleh informasi. Saat ini telepon seluler tidak hanya digunakan
untuk berkomunikasi saja namun juga untuk melakukan hubungan internet.
Telepon seluler
telah memiliki banyak fungsi di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Perkembangan
telepon seluler di Indonesia yang pesat menjadi tolok ukur bagi perkembangan
teknologi komunikasi.
9
2.4 Dampak Telepon Seluler
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11